PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI

advertisement
PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012)
FAHMI LUTHFIYAH
103403078
Program Studi Akuntansi Fakulltas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected]
ABSTRACT
The aim of this reseacrh is to examine and analyze the effect of : 1)
Accounting Conservatsm to Firm Value, 2) Corporate Governance Mechanism of
the relationship between accounting conservatism with the Firm Value
Manufacturing Company Registered in Indonesia Stock Exchgane. The population
of this research is all the manufacturing companies listed on the Indonesia
Exchange in 2012. The analysis methode of this reasearch is simple regression
analysis and moderated regression analysis.The result of reseach show that : 1)
no effect on accounting conservatism valuation company with a level sig. 0.258>
0.05 and a coeficcient 0.558 than Harejected. 2) Corporate Governance
Mechanism is not moderation variabel that can interact accounting conservatism
relationship with valuation company to the level of sig. 0.689> 0.05 and a
coifficient -0.173 than Ha1 is rejected.
Keywoard : Accounting Conservatism, Corporate Governance Mechanism , Firm
Value
Penelitianinibertujuanuntukmengetahui(1)
pengaruh
konservatisme
akuntansi terhadap nilai perusahaan.(2) pengaruh mekanisme corporate
governance terhadap hubungan konservatisme akuntansi dengan nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012.
Metode analisis pada penelititan ini adalah analisis regresi sederhana dan analisis
regresi moderasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) konservatisme akuntansi
berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien
sebesar 0.558 dan sig. 0.258> α (0.05), ini berarti Ha ditolak. 2) mekanisme
corporate governance tidak dapat memoderasi hubungan konservatisme akuntansi
terhadap nilai perusahaan dengan nilai koefisien -0.173 dan sig. 0.689> α (0.05),
ini berarti Ha1 ditolak.
Kata kunci : Konservatisme Akuntansi, Mekanisme Corporate governance, Nilai
Perusahaan.
PENDAHULUAN
Perusahaan
membuat
laporan
keuangan
dengan
tujuan
untuk
menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber dayanya.Laporan
keuangan yang dibuat harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip-prinsip
akuntansi yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah
ditetapkan.SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode
maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan.
Kebebasan dalam memilih metode ini, dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang berbeda-beda disetiap perusahaan.Karena
aktivitas perusahaan yang dilingkupi dengan ketidakpastian, maka penerapan
prinsip konservatisme menjadi salah satu pertimbangan perusahaan dalam
kaitannya dengan akuntansi dan laporan keuangan.Konservatisme merupakan
reaksi kehati-hatian atas ketidakpastian yang ada agar ketidakpastian dan resiko
yang berkaitan dalam situasi bisnis dapat dipertimbangkan dengan cukup
memadai.
Adanya pertimbangan dalam penerapan kebijakan konservatisme dalam
akuntansi dapat mempengaruhi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan
investasi. Karena prinsip konservatisme ini lebih cepat mengakui biaya dan rugi
maka kewajiban perusahaan akan lebih diutamakan. Hal ini dapat mempengaruhi
pihak ekstenal baik itu investor maupun kreditor dalam menilai perusahaan.
Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai dengan
keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka
kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesejahteraan
pemilik perusahaan adalah dengan meknisme corporate governance, karena pada
dasarnya corporate governance menyangkut masalah pengendalian perilaku para
eksekutif puncak perusahaan untuk melindungi kepentingan pemilik perusahaan
(pemegang saham).Mekanisme Corporate Governance yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit. Dalam
mengawasi kinerja perusahaan, dewan komisaris bertugas untuk mengawasi
kinerja direksi dan manajer dalam hal kesesuaian tugas yang dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan dengan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan dan
memastikan bahwa direksi dan manajer telah benar-benar bekerja demi
kepentingan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.Dewan
direksi memiliki peran yang sangat besar dalam pengelolaan perusahaan. Pada
dasarnya, dewan direksi memiliki hak pengendalian yang signifikan dalam
pengelolaan sumber daya perusahaan dan dana dari investor. Tanggungjawab
yang dimiliki komite audit berlandaskan pada tiga komponen penting yaitu,
laporan keuangan, tata kelola perusahaan dan pengawasan internal. Berdasarkan
hal tersebut, keberadaan komite audit dalam suatu perusahaan dapat menjamin
tercapainya
kinerja
perusahaan
yang
optimal
dalam
peningkatan
nilai
perusahaan.Dengan begitu, nilai perusahaan yang baik dapat diperoleh sesuai
dengan keinginan para pemilik perusahaan.
Namun, banyak pertentangan yang terjadi mengenai penerapan prinsip
konservatisme dalam penyajian laporan keuangan.Konservatisme dianggap
sebagai kendala dalam mempengaruhi kualitas laporan keuangan, yaitu tidak
tercapainya tujuan pengungkapan secara penuh semua informasi yang
relevan.Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Efrizal
Sofyan (2013) yang menyatakan bahwa konservatisme akuntansi tidak menjamin
penilaian ekuitas yang tinggi. Namun dilain pihak, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Feltham dan Olhson (1995) dan Watts (1993) dalam (Fala 2007)
membuktikan bahwa laba dan aktiva yang dihitung dengan akuntansi konservatif
dapat meningkatkan kualitas laba sehingga dapat digunakan untuk menilai
perusahaan.Selain itu, penggunaan prinsip akuntansi yang konservatif juga dapat
menghasilkan laporan keuangan yang pesimis. Hal tersebut diperlukan untuk
menetralkan sikap optimistis yang berlebihan pada manajerdan pemilik bahwa
perusahaan tidak selalu mendapatkan keuntungan yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh konservatisme akuntansi terhadap nilai perusahaan, dan pengaruh
mekanimse corporate governance terhadap hubungan konservatisme akuntansi
dengan nilai perusahaan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif
analisis dan metode korelasional. Metode deskriftif analisis merupakan metode
yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek
penelitian yang diteliti menurut sample atau data yang telah terkumpul dan
membuat kesimpulan yang berlaku umum. Sedangkan metode korelasional adalah
metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel
atau lebih(Soegiyono, 2010).
Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur yang digunakan dalam penlitian ini adalah dokumentasi dan studi
pustaka. Dokumentasi yaitu suatu cara yang digunakan dalam memperoleh data
dan informasi dalam mempelajari, membaca dan mengumpulkan dokumen serta
arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.
Sedangkan studi pustaka yaitu penelitian yang mempelajari litelatur-litelatur,
buku-buku dan media lain yang mempunyai kaitan langsung dengan masalah yang
akan diteliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan teori yang
mendukung masalah dalam pembuatan skripsi ini.
Model/paradigmadalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dan
analisis regresi moderasi dengan sebagai X(Konservatisme Akuntansi) variabel
independen, Y (Nilai Perusahaan) sebagai variabel dependen, dan Z (Mekanisme
Corporate Governance) sebagai variabel moderasi.
Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persaman regresi
sederhana untuk mengetahui pengaruh konservatisme akuntansi terhadap nilai
perusahaan, dan analisis regresi moderasi untuk mengetahui pengaruh mekanisme
corporate governance terhadap hubungan konservatisme akuntansi dengan nilai
perusahaan.
Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Operasional
Ho : ρ = 0, konservatisme akuntansi berpengaruhtidaksignifikanterhadap nilai
perusahaan.
Ha : ρ≠ 0, konservatisme
akuntansi
berpengaruhsignifikanterhadap
nilai
perusahaan.
Ho1 : ρ = 0, Mekanisme Corporate Governance tidak memoderasi hubungan
antara Konservatisme Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan.
Ha1 : ρ≠ 0, Mekanisme Corporate Governance memoderasi hubungan antara
Konservatisme Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan.
2. Penetapan Tingkat Signifikan
Taraf signifikansi ( ) ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan
kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%, atau
toleransi kemelesetan 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum
digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili
hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
3. Uji Signifikan
Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian yaitu :
a. Secara parsial menggunakan uji t
b. Secara simultan menggunakan uji F
4. Kaidah Keputusan
Kaidah keputusan yang digunakan adalah :
a. Terima Ho Jika Fhitung ≤ Ftabel dan tolak Ho jika Fhitung> Ftabel
b. Terima Ho jika –t ½α ≤ t
hitung >
hitung
≤ t½αdan tolak jika Ho –t ½α> thitung atau t
t½α
5. Penarikan kesimpulan
Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak sesua dengan kaidah keputusan.
PEMBAHASAN
Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2012
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif didapatkan informasi bahwa
variabel konservatisme akuntansi memiliki rentang nilai dari -11.82 hingga 8.86.Nilai rata-rata konservatisme akuntansi adalah -10.3313 dan stradar
deviasinya bernilai 0.82953.Dilihat dalam Tabel 4.1 nilai terendah dimiliki oleh
PT. Betonjaya Manunggal Tbk sebesar Rp. -732.034.493 dan nilai tertinggi
dimiliki
oleh
PT.
Indofood
Sukses
Makmur
Tbk
sebesar
Rp.
-
661.874.000.000.Dari hasil penelitian pada PT. Betonjaya Manunggal Tbk selisih
laba bersih operasional dan arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sangat
kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa pengakuan beban oleh perusahaan cukup
besar sehingga laba terlihat rendah. Sebaliknya pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk pengakuan beban oleh perusahaan tidak terlalu besar sehingga laba
tidak terlalu rendah.
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2012
Dari hasil uji statistik deskriptif, variable nilai perusahaan memiliki rentang nilai
dari 0.53 hingga 5.42.Nilai rata-rata perusahaan adalah 1.82227 dan standar
deviasinya bernilai 1.48435. Dalam Tabel 4.2 ditunjukan bahwa nilai terendah
dimiliki oleh PT. Prima Allow Steel Tbk dan nilai tertinggi dimiliki oleh PT. Ades
Waters Indonesia Tbk. Dari hasil penelitian rata-rata perusahaan memiliki nilai
yang tinggi yaitu diatas 1 yang mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan pada
periode tersebut sangat baik sehingga membuat pasar percaya pada prospek
perusahaan dimasa depan.
Mekanisme Corporate Governance Pada Perusahaan Manufaktur Tahun
2012
Berdasarkan uji hasil uji statistik deskriptif pada lampiran 5 hal : 80,
variable mekanisme corporate governance memiliki rentang nilai dari 2.67 hingga
7.33. Nilai rata-rata mekanisme corporate governance
adalah 4.17807 dan
standar deviasinya bernilai 1.73020. Table 4.3 menunjukan nilai terendah dimiliki
oleh 3 perusahaan yaitu PT. Arwana Citra Mulia Tbk, PT. Sekawan Intipratama
Tbk, dan PT. Betonjaya Manunggal Tbk. Dari hasil penelitian menunjukan jumlah
masing-masing
indikator
yang
dimiliki
perusahaan
bervariasi,
hal
ini
kemungkinan disebabkan karena jumlah dari setiap indikator tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan, mengingat struktur organisasi dan kebijakan yang
ditetapkan setiap perusahaan berbeda-beda. Sehingga, mekanisme corporate
governance yang dimiliki perusahaan bervariasi.
Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil uji koefisien determinasididapatkan hasil bahwa nilai R square
adalah sebesar 0.097. Hal ini berarti besarnya peran atau kontribusi variabel
independen konservatisme akuntansi hanya mampu menjelaskan variabel nilai
perusahaan sebesar 9.7%. Sedangkan sisanya sebesar 100% - 9.7% = 90.3%
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model.
Dari hasil uji statistik t, nilai t
hitung
sebesar 1.184 dengan t
tabel
1.782 dan
signifikan pada 0.258, maka Ho diterima karena t hitung (1.184) ≤ t tabel (1.782) atau
sig. (0.258) ≥ α (0.05). Ini berarti konservatisme akuntansi berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Dari hasil penelitian di atas menunjukan bahwa konservatisme akuntansi
berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012. Ini artinya bahwa, penerapan
akuntansi konservatif belum tentu menjamin akan menghasilkan laba yang
berkualitas yang dapat mencerminkan kualitas laba dimasa mendatang, dan tidak
mampu memberikan penilaian perusahaan yang tinggi. Hal ini menunjukan ada
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang lebih berperan dalam
mempengaruhi nilai perusahaan selain konservatisme akuntansi, misalnya nilai
Price Earning Ratio (PER) yang dimiliki perusahaan, jika investasi perusahaan
bagus maka maka akan berpengaruh pada kinerja perusahaan, dan hal ini akan
direspon positif oleh investor dengan membeli saham perusahaan tersebut
sehingga harga saham akan naik sekaligus nilai perusahaan meningkat (Tri
Wahyuni dkk, 2013). Selain itu, profitabilitas yang dihasilkan perusahaan juga
dapat berperan dalam mempengaruhi nilai perusahaan, pada saat perusahaan
mengalami kenaikan keuntungan maka harga saham perusahaan akan ikut naik
sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Profitabilitas akan menjadi tolok
ukur bagi para investor akan kemampuan perusahaan dalam mengelola
sumberdaya yang dimiliki dengan efektif atau tidak. Semakin tinggi profitabilitas
menunjukan bahwa perusahaan semakin efektif dalam menggunakan modal kerja
sendiri untuk menghasilkan laba yang ditanam oleh para investor ke dalam
perusahaan (Endang Ernawati dkk, 2013).
Hasil penelitian belum sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa
konservatisme akuntansi dapat meningkatkan kualitas laba, atau dapat diakatakan
bahwa konservatisme akuntansi menghasilkan laba yang berkualitas karena
prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba
dan membantu pengguna laporan keuangan dengan penyajian laba dan aktiva
yang tidak overstate (Watts, 2003). Hasil penelitian masih menunjukan adanya
pengaruh atau peran konservatisme akuntansi terhadap peningkatan nilai
perusahaan meskipun hanya 9,7%.
Namun, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Efrizal Sofyan (2013) yang menyatakan bahwa konservatisme akuntansi tidak
berpengaruh positif terhadap penialain ekuitas yang tinggi bagi perusahaan.
Konservatisme merupakan konsep yang kontroversial. Banyak kritik
mengenai kegunaan metode akuntansi yang konservatif dalam penyajian suatu
laporan keuangan, karena laporan keuangan yang disajikan cenderung bias dan
tidak mencerminkan realita, semakin konservatif akuntansi maka nilai buku
ekuitas yang dilaporkan semakin bias (Mayangsari dan Wilopo, 2002). Hal ini
disebabkan oleh karena investor tidak lagi melihat konservatisme akuntansi dalam
menilai saham perusahaan sehingga tidak menaikan harga pasar saham.
Seiring
dengan
globalisasi
pasar
keuangan
internasional,
konsep
mengadopsi seperangkat pelaporan keuangan untuk mengembangkan laporan
keuangan komparatif internasional telah menyebar luas.Salah satunya adalah
IFRS, begitupun Indonesia.Indonesia telah mengadopsi IFRS meskipun belum
secara penuh.Berdasarkan kerangka konseptual IFRS untuk pelaoran keuangan
yang dikeluarkan oleh IASB di tahun 2010, tujuan keseluruhan informasi
keuangan adalah agar dapat bermanfaat bagi investor yang ada atau investor
potensial.Prinsip
konservatisme
akuntansi
sudah
bukan
lagi
merupakan
karakterisktik kualitatif dalam kerangka konseptual yang baru. Tujuan standar
akuntansi modern yang utama adalah berorientasi masa depan, yang bertujuan
untuk membantu kepentingan investor dan pihak pengguna laporan keuangan
lainnya dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan berdasarkan IFRS
harus bersifat dapat dimengerti, relevan, dapat diandalkan dan sebanding, tetapi
tanpa bias konservatif.Dengan demikin konservatisme tidak lagi diatur dalam
prinsip akuntansi di bawah Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).
Pengungkapan Mekanisme Corporate Governance Memoderasi Hubungan
Konservatisme Akuntansi Terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil pengujian regresi Konservatisme Akuntansi dan Mekanisme
Corporate Governance terhadap nilai perusahaan, nilai probabilitas (Fhitung)
sebesar 0.781 dengan Ftabel 3.74 dan signifikan pada 0.480. karena nilai Fhitung
(0.781) ≤ Ftabel (3.74) atau nilai Sig. (0.480) ≥ α (0.05) maka secara simultan
konservatisme akuntansi dan mekanisme corporate governance berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Sama halnya dengan hasil uji statistik t,
secara parsial konservatisme akuntansi dan mekanisme corporate governance
berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan perolehan nilai :
konservatisme akuntansi memiliki nilai thitung 1.226 dengan ttabel 1.771 dan
signifikan pada 0.244, sedangkan mekanisme corporate governance memiliki
nilai thitung 0.941 dengan ttabel 1.771 dan signifikan pada 0.632. karena nilai thitung
(1.226), (0.941) ≤ ttabel (1.771) atau nilai Sig. (0.244), (0.632) ≥ α (0.05), maka
konservatisme akuntansi dan mekanisme corporate governance berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Dari pengujian regresi konservatisme akuntansi, mekanisme corporate
governance, dan variable interaksi (perkalian anata konservatisme akuntansi
dengan mekanisme corporate governance) terhadap nilai perusahaandiketahui
bahwa nilai probabilitas (Fhitung) sebesar 0.541 dengan Ftabel 3.34 dan signifikan
pada 0.664. karena nilai Fhitung (0.541) ≤ Ftabel (3.34) atau nilai Sig. (0.664) ≥ α
(0.05), maka secara simultan konservatisme akuntansi, mekanisme corporate
governance, dan variable interaksi berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Sama halnya dengan hasil uji statistik t, secara parsial konservatisme
akuntansi, meknsime corporate governance, dan variable interaksi berpengaruh
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan perolehan nilai : konservatime
akuntansi memiliki nilai thitung 0.821 dengan ttabel 1.782 dan signifikan pada 0.249.
Mekanisme corporate governance memiliki nilai thitung -0.380 dengan ttabel 1.782
dan signifikan pada 0.771.Variable inetraksi memiliki nilai thitung -0.411 dengan
ttabel 1.782 dan signifikan pada 0.689.karena nilai thitung (1.226), (-0.380), (-0.411)
≤ ttabel 1.782 atau Sig. (0.249), (0.771), (0.689) ≥ α (0.05). Sesuai dengan kriteria
penarikan kesimpulan uji moderasi yaitu, jika pada persamaan 1 β2 tidak
signifikan, dan pada persamaan 2 β3 juga tidak signifikan, maka Z bukan
merupakan variable moderasi, tetapi hanya sebagai variable biasa saja.
Berdasarkan analisis di atas diketahui bahwa pada regresi pertama,
mekanisme corporate governance berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan dan pada regresi kedua variabel interaksi berpengaruh tidak signifikan
tehadap
nilai
perusahaan.Oleh
karean
itu
dapat
disimpulkan
bahwa
“Pengungkapan Mekanisme Corporate Governance tidak memoderasi hubungan
antara Konservatisme Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan”. Hasil ini
menunjukan
adanya
variabel
lain
yang
bisa
menginteraksi
hubungan
konservatisme akuntansi dengan mekanisme corporate governance atau sebagai
vairabel pemoderasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar jumlah dewan komisaris,
komite audit dan dewan direksi belum mampu memperkuat hubungan
konservatisme akuntansi dengan nilai perusahaan. Ini berarti, besarnya jumlah
dewan komisaris, komite audit, dan dewan direksi yang dimiliki perusahaan
bepengaruh tidak signifikan terhadap penerapan kebijakan akuntansi yang
konservatif untuk dapat mempengaruhi tingginya nilai perusahaan.
Hasil penelitian belum sejalan dengan konsep Good Corporate Gocernance.
Dalam konsep GCG disebutkan bahwa prinsip-prinsip Good Corporate
Gocernance dijadikan sebagai landasan operasional yang pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan keberhasilan usahan dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, dan berlandaskan perundangundangan dan nilai-nilai etika. Hal ini kemungkinan dikarenakan beberapa hal
diantaranya adalah :
1.
Karena pembentukan dewan komisaris, komite audit, dan dewan direksi
dalam perusahaan sample hanya berdasarkan pemenuhan kewajiban terhadap
peraturan yang berlaku dan hanya untuk memenuhi regulasi serta
menghindari sanksi saja, tetapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan
mekanisme corporate governance. Pembentukan dewan komisaris, dewan
direksi, dan komite audit oleh perusahaan mungkin tidak sesuai dengan
karateristik yang telah ditetapkan.
2.
Karenafungsi service dan control yang dilakukan oleh dewan komisaris tidak
berjalan efektif sehingga perusahaan kurang terkelola dengan baik. Dalam
menentukan kebijakannya dewan direksi kemungkinan menerapkan kebijakan
yang kurang tepat bagi perusahaan sehingga tidak berdampak baik bagi
penilaian perusahaan. Keberadaan komite audit di perusahaan memiliki
keahlian dibidang akuntansi dan keuangan hanya didasarkan pada peraturan
yang berlaku saja.
3.
Disebabkan rendahnya pertemuan rutin dewan komisaris, dewan direksi, dan
komite audit sehingga masalah – masalah yang tekait dengan kebijakan
perusahaan maupun laporan keuangan perusahaan tidak dapat dibahas oleh
eksternal auditor, internal auditor, dewan direksi dan dewan komisaris.
4.
Manajemen kurang memahami manfaat mekanisme corporate governance
dalam jangka panjang.
SIMPULAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengaruh konservatisme
akuntansi terhadap nilai perusahaan dengan mekanisme corporate governance
sebagai variabel moderasi pada perusahaann maufaktur yang listing di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2012, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Konservatisme Akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
2.
Pengungkapan Mekanisme Corporate Governance tidak memoderasi
hubungan Konservatisme Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan. Diduga,
pembentukan dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit hanya
berdasarkan pemenuhan peraturan yang berlaku dan dan hanya untuk
memenuhi regulasi serta menghindari sanksi saja, tetapi tidak dimaksudkan
untuk menegakkan mekanisme corporate governance. Sehingga fungsi dari
masing –masing indikator tidak berjalan efektif, dan perusahaan tidak dapat
dikelola dengan baik.
Saran
Berdasarkan hasil, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di
atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat
memberikan manfaat. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Penelitian selanjutnya hendaknya menambah jumlah tahun penelitin sehingga
dapat terlihat konsistensi penerapan kebijakan konservatisme akuntansi yang
dilakukan perusahaan dan pengaruh yang besar bagi penilaian perusahaan.
2.
Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada sektor industry yang lain yang
listing di Bursa Efek Indonesia.
3.
Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran yang lain terhadap
variabel konservatisme, dan menggunakan proksi mekanisme corpoarte
gocernance yang lain, misalnya : komisaris indpenden, jumlah RUPS,
struktur kepemilikan atau kriteria lain yang telah ditetapkan.
4.
Bagi perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia, hendaknya
menerapkan metode penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standarisasi
yang berlaku secara global mengingat saat ini penilaian investor terhadap
perusahaan tidak hanya berdasarkan akuntansi yang konservatif melainkan
disebabkan oleh faktor faktor yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, A.S. dan Duellman, S. 2007. “Accounting Conservatism and Board of
Director Characteristics : An Empirical Analysis”. Jurnal of Accounting and
Economics.
Animah dan Ramadhani. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Mekanisme
Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan”. Skripsi Universitas Diponegoro.
Chariri, A dan I. Ghozali. 2007. Teori Akunatnsi, Edisi Ketiga. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro.
Daniri, Mas Ahmad. 2005. Good Corporate Governance : Konsep dan
Penerapannya di Indonesia. Jakarta : Ray Indonesia.
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategis : Teori dan Aplikasi. Bandung :
Alfabeta.
Forum for Corporate Governance in Indonesia 2002.“Peran Dewan Komisaris
dan Komie Audit Dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola
Perusahaan)”.www.fcgi.com. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
Hery. 2013. RahasiaPembagian Tata Kelola Perusahaan, Cetakan 1. Yogyakarta
:Gava Media.
Indrayati, Martha Rizki. 2010. “Pengaruh Karakterisktik Dewan Komisaris
Terhadap Kkonservatisme Akuntansi”. Skripsi Universitas Diponegoro.
Kharisma RizkaPutri. 2011. “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance,
Struktur Kepemilikan dan Cash Holding terhadap Nilai Perusahaan”.
Skripsi Universitas Diponegoro.
Noorlaila. 2011. “Analisi Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai
Perusahaan”. Skripsi Universitas Diponegoro.
Praditha, Purwaningtyas Frysa (2011), “Analisis Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Universitas Diponegoro.
Putra, Ananto Rangga. 2011. “Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap
Kualitas Laba Akrual dengan Good Corporate Governance Sebagai
Variabel Moderasi”. Jurnal Universitas Sumatera Utara, Medan.
Rahmawati. 2012. Teori Akunatnsi Keuangan, Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Siallagan, H dan Machfoedz, M. 2006. “Mekanisme Corporate Governance,
Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium National Akuntansi IX,
padang.
Sofyan, Efrizal. 2013. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Penilaian
Ekuitas Perusahaan Dimoderasi oleh Good Corporate
Governance.Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Suliyanto.“Analisis Regresi Dengan Variabel Moderating”.http://managementunsoed.ac.id. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika.
Undang – undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Prokum.esdm.go.id.
Diakses 24 Maret 2014.
Wahyuni, Tri. 2013. “Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan”.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol.2 No.1, Surabaya.
Wardhani, R. 2008. “Tingkat Konservatisme Akuntansi Di Indonesia dan
Hubungannya dengan Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu Mekanisme
Corporate Governance”.Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, Juli.
Wang, Zhe. R. 2009. “Accounting Conservatism”.Victoria University of
Wellington : Thesis.
Watts, R.L. 2002.“Conservatism in Accounting”.Simon School of Business
University of Rochester : Working Paper
Download