The Founder - PT Modern Internasional, Tbk.

advertisement
The Founder
Pendiri
Selama lebih dari 30 tahun saya telah menjalankan usaha di Indonesia dengan tujuan untuk
ikut andil dalam mengembangkan perekonomian negara dan menciptakan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat umum.
Anda, para kaum penerus, akan melanjutkan tugas ini untuk merealisasikan keadaan yang
lebih baik dalam skala yang lebih luas. Segala sesuatu yang kita peroleh dari komunitas harus
dipergunakan untuk mengembangkan kepentingan komunitas.
Ingatlah untuk selalu meningkatkan kemakmuran dan keterampilan para karyawan untuk
kepentingan masyarakat umum.
For more than 30 years, I have been doing business in Indonesia with the purpose of participating
in the economic development of the country and to create more job opportunities for the
community.
You, my successors, should carry out this task in order to continue the realization of ideals
with perseverance and develop it into a larger scale. What we obtain from the community
should also be utilized in the interest of community. This spirit should prevail in our activities.
Remember, enhance the welfare and skills of the employees, be charitable to the public and
contribute to the happiness of the people
Otje Honoris
Misi
Mission
D
MO
AL
Vision
INTERNA
S
N
IO
Visi
N
ER
20
10 - 2012
Terus Berjuang Dan Menang
Keep Fighting And Win
Repositioning Business
Mereposisi Bisnis Perseroan Untuk Fokus Pada Bisnis Industrial Imaging Dan Ritel.
Reinvent Business
Menata Ulang Strategi Bisnis Melalui Direct Distribution System Dan Marketing Strategy.
Reengineering Business Process
Melakukan Perubahan Sistem Dan Prosedur Menjadi Lebih Singkat, Cepat Tetapi Terkendali Melalui
Penerapan Dan Penggunaan Sistem Axapta. Memberikan Limit Of Authority Yang Tepat Agar Keputusan
Dapat Dijalankan Dengan Cepat Dan Efisien.
Right Sizing
Menata Ulang Biaya-Biaya Perseroan Agar Tepat Sesuai Dengan Pemasukan Perseroan.
Resource Allocation
Menata Ulang Alokasi Sumber Daya (Manusia, Dana, Waktu) Untuk Bisnis-Bisnis Dan Unit Usaha Yang
Berpotensi Untuk Meningkatkan Performance Perusahaan.
Restructure Organization
Menata Kembali Struktur Organisasi Perseroan, Menempatkan Sumber Daya Manusia Yang Tepat Pada
Tempat Dan Waktu Yang Tepat, Juga Dalam Jumlah Yang Tepat Sehingga Struktur Organisasi Akan Efisien
Dan Non Birokratik.
Daftar isi
Content
01
The Founder - Visi Misi
02
Daftar Isi
The Founder - Vision Mission ǀ
06
ǀ
Transformasi Berkelanjutan
Continuing the Transformation ǀ
Tonggak Sejarah
08
Profil PT Modern Internasional Tbk.
04
11
12
14
16
18
20
22
23
24
38
54
64
70
Table of Content
Milestonesǀ
PT Modern Internasional Tbk. Profile ǀ
Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia
Chronology of the Listing of the Company Share ǀ
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights ǀ
Informasi Saham
Stock Highlights ǀ
Peristiwa Penting 2009
Event Highlights 2009 ǀ
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commisioners Report ǀ
Laporan Direksi
Board of Directors Report ǀ
Profil Komisaris
Commissioners Profile ǀ
Profil Direksi
Directors Profile ǀ
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance ǀ
Laporan Aktifitas Bisnis
Business Activity Report ǀ
Laporan Manajemen
Management Report ǀ
Informasi Perusahaan
Corporate Information ǀ
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
004
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | transformasi berkelanjutan | continuing the transformation
continuing the transformation....
transformasi berkelanjutan....
Perubahan bisnis yang dilakukan di tahun 2008 menjadi
format lanjutan bagi Perseroan dalam menghadapi
tantangan pasar tahun 2009. Dengan strategi dan
format baru Perseroan terus maju melayani pasar
yang diawali dengan imbas pengaruh krisis global, di
mana krisis likuiditas dan tingginya suku bunga masih
menghantui perekonomian nasional. Dengan kondisi
perekonomian tersebut membuat Perseroan harus
sedikit menahan laju penetrasi pada semester 1 tahun
2009.
The business transformation, which was made in 2008,
was an extension format for the Company in order to
deal with the 2009 market challenge. With the new
strategy and format, the Company continues to move
forward, delivering excellent services to the market
and boldly dealing with obstacles, such as the global
crisis effects, which has brought the liquidity crisis and
high interest rate that is still a big concern to national
economic market. This market condition has compelled
the Company to limit its penetration growth on the first
semester of 2009.
Dengan likuiditas dan tingginya suku bunga, Perseroan
harus menahan diri di beberapa sektor industri yang
mempunyai tingkat perputaran modal kerja yang
lambat seperti penjualan mesin – mesin padat modal.
Perseroan lebih memfokuskan diri pada sektor – sektor
industri yang memiliki perputaran modal kerja cepat
seperti industri ritel, produk – produk bahan baku, dan
produk – produk consumer. Di samping itu Perseroan
juga berusaha untuk meningkatkan level profitabilitas
dari produk – produk tersebut untuk bisa menggantikan
penurunan penjualan dari mesin- mesin padat modal.
The liquidity crisis and high interest rate has put the
Company into a position of restraining itself on several
industrial sectors with low working capital circulation
such as intensive capital machinery sales. The Company
put more focus on high working capital circulation
industrial sectors, such as retails, consumables and
consumer goods. Moreover, The Company also put an
effort in improving the products profitability level in
order to cover the intensive capital machinery sales
decrease.
Di tahun 2009, Perseroan juga melakukan beberapa
analisa dan transformasi dari unit – unit bisnis yang
sudah tidak memberikan kontribusi yang baik bagi
perusahaan. Beberapa langkah strategis dilakukan oleh
Perseroan seperti menutup unit bisnis E-Moto dan
menjual penyertaan saham pada PT Honoris Industry
karena sudah tidak sejalan lagi dengan bisnis inti
Perseroan.
In 2009, the Company also did some reviews and
transformations to business units which no longer
give adequate contributions for the Company. Some of
the Company’s strategic decisions are closing E-Moto
business unit and sale investment in shares of PT
Honoris Industry, for the business units are considered
no longer in accordance with Company’s core business.
Perseroan melakukan transformasi komposisi bisnis
utama dengan fokus pada bisnis Industrial Imaging
yang meliputi bisnis Graphic Art, Medical Imaging dan
Multifunction Copier Machine Ricoh. Perseroan juga
The Company has managed transforming its main
business composition to Industrial Imaging business by
focusing its business to Graphic Art, Medical Imaging,
and Multi-function Copier Machine Ricoh. The opening
transformasi berkelanjutan | continuing the transformation | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
berhasil membuka Convenience Store 7-Eleven pertama
di bulan November tahun 2009 yang menjadi salah satu
keputusan strategis Perseroan dalam pengembangan
bisnis di bidang Ritel.
of the first 7-Eleven Convenience Store in November
2009, was one of the Company’s strategic decisions to
develop retail business.
Convenience Store 7-Eleven pertama menunjukkan
kinerja yang lebih dari ekspetasi Perseroan. Hal ini pula
yang menjadi landasan Perseroan untuk melanjutkan
pengembangan agresif pada jaringan ritel dengan
format Convenience Store 7-Eleven di tahun – tahun
mendatang. Perseroan akan menggandeng jaringan ritel
FUJIFILM yang ada untuk bersama - sama membangun
solusi ritel Convenience Store 7-Eleven. Diharapkan
jaringan ritel FUJIFILM bersama jaringan ritel
Convenience Store 7-Eleven dapat menciptakan gairah
pasar ritel di Indonesia dengan kombinasi layanan
yang unik dari makanan dan minuman siap saji, juga
convenience item lainnya.
This first 7-Eleven Convenience Store has shown an
excellent performance that is beyond the Company’s
expectation. This performance has become the main reason
for the Company to continue aggressive development in
retail network, in the form of 7-Eleven Convenience Store
retail, in years to come. The Company plans to collaborate
with the existing FUJIFILM Retail outlets in order to build
retail solutions for 7-Eleven Convenience Store. The
collaboration between FUJIFILM and 7-Eleven Convenience
Store retail outlets, which delivers a unique combination of
fresh food and beverages, and other convenience items,
is expected to bring good enthusiasm in Indonesian retail
market climate.
Dari beberapa strategi yang lebih agresif yang dilakukan
Perseroan di Semester 2, dan mulai pulihnya kondisi
perekonomian dari imbas krisis global membuat
Perseroan lebih leluasa dari sisi likuiditas dalam
melayani pasar yang ada. Dengan langkah yang lebih
agresif ini, Perseroan berhasil mencapai peningkatan
penjualan yang cukup bergairah dari sektor Industrial
Imaging dan Ritel. Langkah kelanjutan dari fokus
bisnis dengan format yang baru, Perseroan berhasil
menjaga keseimbangan kinerja di tahun 2009. Bahkan
dari beberapa pengembangan fokus bisnis Perseroan
menunjukkan potensi yang sangat baik seperti dari
sektor Ritel, Medical, dan Office Imaging. Hal ini
semakin memantapkan keputusan strategis Perseroan
untuk melanjutkan fokus Perseroan dengan format ini
di tahun – tahun mendatang dengan lebih berakselerasi
dan agresif.
Aggressive strategies in the second semester of 2009
and economic condition recovery give the Company
more free space, particularly in liquidity aspect, to
serve the existing market. With this more aggressive
movement, the Company has managed to obtain
satisfying sales increase in Industrial Imaging and
Retail section. In 2009, the Company managed to
maintain its performance balance. Moreover, several
Company business’ focus developments, such as
Retail, Medical, and Office Imaging, indicate excellent
potentials. This has encouraged the Company to stick
with its strategic decision, continuing the Company’s
focus to the new format with more acceleration and
aggressiveness for the upcoming years.
005
006
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tonggak Sejarah | Milestones
Our Years of
Dedication &
Service
1991
Penawaran Umum
Perdana Saham.
2000
Initial Public Offering.
Pendirian Mphoto
Studio sebagai jaringan
1971
ritel Fotografi untuk
Didirikan dengan nama
segmen remaja.
PT Modern Photo Film
M Photo Studio was built
Company.
as a retail photography
The Company was
network for teenager
established using the
market.
name PT Modern Photo
Film Company.
1988
Pendirian Fuji Image
Plaza sebagai jaringan
ritel Fotografi di
Indonesia.
Fuji Image Plaza
1997
was built as a retail
Perubahan nama Perseroan
photography network
menjadi PT Modern Photo Tbk.
in Indonesia.
Penunjukan sebagai Distributor
Tunggal RICOH untuk peralatan
solusi dokumen dan fotokopi di
Indonesia.
Company’s name changed into
PT Modern Photo Tbk.
Appointment as RICOH Sole
Distributor for document solution
equipment and photocopy in
Indonesia.
Tonggak Sejarah | Milestones | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
007
2008
Penandatangan Letter of Intent
Master Franchise gerai 7-Eleven di
Dallas - Amerika Serikat.
2006
Letter of Intent Master Franchise
Penunjukan sebagai Distributor
Store at Dallas, United States of
Tunggal Shimadzu untuk produk
America.
was signed in 7-Eleven Convenience
perlengkapan medikal.
Appointed as Shimadzu
Sole Distributor for medical
equipments.
2004
Penunjukan sebagai
2009
dealer Telkomsel.
Penandatangan Master
Appointed as
Franchise Agreement
Telkomsel Dealer.
7-Eleven di Tokyo Jepang.
2007
Pembukaan toko pertama
7-Eleven di Bulungan -
Perubahan nama Perseroan menjadi
Jakarta Selatan.
PT Modern Internasional Tbk.
Master Franchise
Company’s name changed into
Agreement of 7-Eleven
PT Modern Internasional Tbk.
was signed in Tokyo, Japan.
The first 7-Eleven
Convenience Store
opening at Bulungan,
South Jakarta.
008
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Profil PT Modern Internasional Tbk. | PT Modern Internasional Tbk. Profile
Profil PT Modern Internasional Tbk.
PT Modern Internasional Tbk. Profile
Kantor Pusat
PT Modern Internasional
PT Modern Internasional
Head Office
Modern Internasional didirikan pada tanggal 12 mei 1971
dengan nama PT Modern Photo Film Company. Setelah
mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar,
dengan Akta Notaris Budiarti Karnadi, S.H. No.48 tanggal
26 Mei 1997, mengenai perubahan seluruh Anggaran
Dasar Perseroan, termasuk perubahan nama Perseroan,
maka nama Perusahaan berganti menjadi PT Modern
Photo Tbk. Dan pada Juni 2007, dengan perubahan bisnis
global yang terjadi, PT Modern Photo Tbk. mengganti
namanya menjadi PT. Modern Internasional Tbk. dan sejak
tahun 1971, Perseroan telah menjadi distributor tunggal
untuk seluruh produk FUJIFILM Jepang di Indonesia.
Modern International is established on the 12th May
1971 using the corporate name PT Modern Photo
Film Company. After a few changes in the Company’s
Articles of Association, with the Notarial Deed no. 48 of
Budiarti Karnadi, S.H. the name evolved into PT Modern
Photo Tbk. dated 26 May 1997, in consideration with
the global market change, dated June 2007 PT Modern
Photo Tbk. once again changed its name into PT Modern
Internasional Tbk. and since 1971, the Company has
become the sole distributor for all FUJIFILM Japan
products in Indonesia.
Perseroan bergerak dalam bidang usaha perdagangan
produk dan peralatan fotografi konvensional dan digital,
produk peka cahaya lainnya, peralatan percetakan,
peralatan rumah sakit, elektronik, telekomunikasi,
produk isi ulang telepon seluler, mesin fotokopi dan
penyertaan modal pada berbagai usaha di bidang
industri, jasa, perdagangan eceran produk fotografi,
perdagangan eceran makanan dan minuman siap saji
juga convenience item lainnya. Sesuai dengan visi KEEP
The Company’s main line business is general trading of
photography equipments; both conventional and digital,
other light sensitive materials, printing equipments,
medical equipments, electronics, telecommunications,
pre paid cellular reload products, photocopy machine, and
capital investments on various types of industries, services,
retail selling of photographic products, fresh food and
beverages retail sales and also other convenience items. In
accordance with the vision of KEEP FIGHTING & WIN and
Profil PT Modern Internasional Tbk. | PT Modern Internasional Tbk. Profile | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Modern Internasional didirikan pada tanggal 12 Mei 1971
dengan nama PT Modern Photo Film Company. Setelah
mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar, dengan
Akta Notaris Budiarti Karnadi, S.H. No.48 tanggal 26 Mei 1997
Modern Internasional is established on the 12th May 1971 using the Corporate name
PT Modern Photo Film Company. After a few changes in the Company’s Articles of
Association, with the Notarial Deed no. 48 of Budiarti Karnadi, S.H.
dated 26 May 1997
FIGHTING & WIN dan melalui strategi 6R yang dilakukan
oleh Perseroan yaitu Repositioning Business, Reinvent
Business, Reengineering Business Process, Right Sizing
dan Resource Allocation, Perseroan merubah fokus bisnis
utamanya ke Industrial Imaging dan Ritel.
through 6R Strategic Business planning which is done by
the Company which are Repositioning Business, Reinvent
Business, Reengineering Business Process, Right Sizing and
Resources Allocation, the Company has changed its focus
and lean towards Industrial Imaging and Retail.
Melihat kinerja yang dicapai di tahun 2009 dengan
fokus strategi dan bisnis yang baru, Perseroan dan Anak
Perusahaan akan melanjutkan dan mengembangkan
fokus Perseroan pada Industrial Imaging dan Ritel. Di
tahun 2009 Perseroan melakukan beberapa aktivitas
untuk mendukung dan mengembangkan fokus tersebut
sebagai berikut:
Regarding the performance using the new strategic
and business focus in 2009, the Company and its
Subsidiaries will continue and develop the Company’s
focus on Industrial Imaging and Retail. In 2009, the
Company did some activities to support and develop
their focus on divisions such as follows :
• Di Bidang Graphic Arts, Perseroan fokus pada visi total
solution provider dengan menyajikan solusi dari prepress CTP, press offset, digital printing press, dan solusi
post press DUPLO.
• Di Bidang Medical, dengan visi menjadi total solution
digital radiology provider dengan dukungan produk
equipment yang dimiliki yaitu FUJIFILM Computed
Radiography serta X-Ray unit Shimadzu.
• Graphic Arts. The Company focuses on the vision of
total solution provider by presenting solutions of
pre-press CTP, press offset, digital printing press, and
DUPLO post press solution.
• Medical. Focusing on its vision to be the total
digital radiology solution provider with assistance
of FUJIFILM Computed Radiography equipment and
Shimadzu X-ray unit.
009
010
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Profil PT Modern Internasional Tbk. | PT Modern Internasional Tbk. Profile
• Di Bidang Office Imaging, fokus pada penyediaan
solusi manajemen dokumen yang berbasis Teknologi
Informasi, Networking dan Security.
• Di Bidang Voucher Isi Ulang Seluler, dengan
mengembangkan penjualan produk E-Reload via
jaringan bank melalui kerjasama dengan beragam
operator terkemuka seperti Telkomsel, Indosat, XL,
Bakrie Telecom, dan operator – operator telekomunikasi
lain di Indonesia.
• Di Bidang Ritel Convenience Store 7-Eleven, dengan
mengembangkan konsep ritel yang fokus pada
layanan makanan dan minuman siap saji di samping
convenience item lainnya melalui pengelolaan oleh
salah satu Anak perusahaan.
• Di Bidang Digital Imaging, Perseroan akan tetap
mempertahankan bisnis unit ini selama mungkin dan
seprofitable mungkin dengan fokus pada solusi cetak
digital dan solusi kreatif seperti MPrisa dan Photobook.
• Office Imaging. Focusing on the supply of Information
Technology, Networking and Security based
document management solution.
• Cellular Pre Paid Reload. Developing E-Reload sales
via bank networking, through collaborations with
various prominent cell phone operators such as
Telkomsel, Indosat, XL, Bakrie Telecom, and more.
Sampai saat ini produk dan layanan Perseroan diberikan
kepada seluruh mitra bisnis dan konsumen melalui 16
cabang di seluruh Indonesia. Perseroan menyajikan
layanan lengkap berupa tenaga sales, teknisi dan layanan
purna jual untuk para mitra bisnis dan konsumen di setiap
kantor cabang. Selain itu jaringan ritel foto yang dimiliki
Perseroan dan dikelola Anak perusahaan masih tersebar
di 16 Cabang di seluruh Indonesia sehingga produk dan
layanan yang dibutuhkan dapat dinikmati oleh seluruh
konsumen akhir di seluruh Indonesia.
Up to now, the Company has been delivering a full
service of sales force, technicians, and after sales
service to business partners and customers in 16
branches managed by the Company, which are spread
all over Indonesia. Furthermore, the Company’s retail
photo network which is managed by its Subsidiaries is
still spread in 16 branches all over Indonesia, making
the products and services needed could be enjoyed by
all customers all over Indonesia.
PT Modern Internasional Tbk sampai dengan tahun 2009
memiliki total karyawan sebanyak 1.577 orang.
Up to 2009, PT Modern Internasional Tbk. employs a
total of 1.577 employees.
• Digital Imaging. The Company is determined to
maintain the business unit as long as and as profitable
as possible with the focus on digital printing and
creative solutions such as MPrisa and Photobook.
Perseroan dan Anak
Perusahaan
jumlah
pegawai
PT Modern
Internasional Tbk.
593
Perdagangan Umum
pegawai
PT Modern
Internasional Tbk.
593
General Trading
employees
PT Modern Putra
Indonesia
906
Jaringan Ritel Fuji
pegawai Image Plaza, Mphoto
PT Modern Putra
Indonesia
Retail Network for Fuji
906
Image Plaza, Mphoto
employees and 7-Eleven
PT Modern Photo
Industry
Packing and Slitting
78
employees Photography Media
PT Modern Photo
Industry
bisnis
utama
• 7-Eleven Convenience Store Retail. Developing retail
concept focused on fresh food and beverages service
without overlooking other convenient items services
which are managed by the Company’s subsidiaries.
dan 7-Eleven
Pengemasan dan
78
Media
pegawai Pemotongan
Fotografi
Sementara itu untuk lebih memperkuat Perseroan dalam
menjalankan bisnisnya di Indonesia, saham Perseroan
dimiliki oleh beberapa pihak yaitu Asialink Electronics Pte.
Ltd Singapore sebanyak 58,305%, PT Inti Putra Modern
sebanyak 17,147%, PT Inti Lindasihaja sebanyak 2,423%
dan masyarakat memiliki saham sebanyak 22.125%.
Company
& Subsidiaries
total
employees
core
business
Meanwhile, to strengthen the Company’s business
in Indonesia, Company’s share is divided into several
parties, which are Asialink Electronics Pte. Ltd
Singapore for 58.305%, PT Inti Putra Modern for
17.147%, PT Inti Lindasihaja for 2.423% and public
shares for 22.125%.
Kronologis Pencatatan Saham | Chronology Of The Listing Of The Company Shares | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia
CHRONOLOGY OF THE LISTING OF THE COMPANY SHARES IN INDONESIA STOCK EXCHANGES
Tanggal Pencatatan
Jenis Tindakan Korporasi
DATE OF LISTING
TYPE OF COMPANY’S ACTION
16 Juli 1991
Penawaran Umum Perdana Nominal Rp. 1.000/saham
Harga Penawaran Rp. 6.800/saham
16 July 1991
Initial Public Offering, Par Value of Rp. 1.000/share
Offered Price of Rp. 6.800/share
18 Agustus 1992
Penawaran Umum Terbatas Nominal Rp. 1.000/saham
Harga Penawaran Rp. 8.250/saham
18 August 1992
Limited Public Offering, Par Value of Rp. 1.000/share
Offered Price of Rp. 8.250/share
30 Maret 1994
Saham Bonus : 3 saham bonus untuk setiap
kepemilikan 2 saham
30 March 1994
Bonus of Shares, 3 bonuses for each 2 shareholdings
22 September 1997
Perubahan Nominal Saham dari Rp. 1.000/saham menjadi
Rp. 500/saham (Stock Split)
22 September 1997
Change of Par Value From Rp. 1.000/share into and
Rp. 500/share (Stock Split)
12 Desember 2006
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
12 December 2006
Issuing New Shares Without Preemptive Rights
Perubahan Jumlah
Saham
Total Jumlah
Saham
CHANGES NUMBER OF
SHARES
TOTAL NUMBER OF
SHARES
4.500.000
44.500.000
8.853.980
53.353.980
80.030.970
133.384.950
133.384.950
266.769.900
373.048.002
639.817.902
Komposisi Pemegang Saham Perseroan
COMPANY SHAREHOLDING STRUCTURE
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
Persentase
Pemilikan
58.3%
Jumlah (Rp)
Shareholders
Number Of
Issued And
Fully Paid-In
Shares
Percentage Of
Ownership
Value (Rp)
Asialink Electronics Pte.Ltd
373.048.002
58.305%
186.524.001.000
PT Inti Putra Modern
109.707.500
17.147%
54.853.750.000
PT Inti Lindasihaja
15.505.500
2.423%
7.752.750.000
Masyarakat
141.556.900
22.125%
70.778.450.000
Jumlah
639.817.902
100%
319.908.951.000
Asialink
Electronics
Pte.Ltd
22.1%
17.1%
Masyarakat
PT Inti
PutraModern
2.4%
PT Inti
Lindasihaja
011
012
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Ikhtisar Keuangan | Financial Higlights
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Dalam jutaan Rupiah kecuali nilai nominal per saham dan laba (rugi) per saham dalam Rupiah penuh dan jumlah saham
In million Rupiah, except per value per share and net income (loss) per share are in Rupiah and number of shares
31 Desember ǀ 31 December
2009
2009
2008
without HI*
2008
2007
2006
2005
without HI*
penjualan bersih
898,946
753,467
1,057,356
829,313
1,256,297
1,191,495
1.533,480
laba kotor
196,642
192,410
236,801
202,375
248,521
259,032
344,198
laba usaha
15,640
41,317
46,152
39,968
20,951
896
30,147
laba (rugi) bersih
12,024
18,275
2,059
(4,192)
1,799
1,555
(37,027)
639,817,902
639,817,902
639,817,902
639,817,902
639,817,902
639,817,902
266,769,900
500
500
500
500
500
500
500
laba (rugi) usaha per saham
24
65
72
62
33
1
113
laba (rugi) bersih per saham
19
29
3
(7)
3
4
(139)
59,121
59,121
99,117
79,192
147,266
53,826
(142,556)
jumlah aktiva
773,049
773,049
790,843
653,093
910,085
893,725
876,523
jumlah kewajiban
443,549
443,549
473,367
341,868
594,668
580,108
752,984
jumlah ekuitas
329,500
329,500
317,476
311,225
315,417
313,617
125,538
rasio laba (rugi) bersih
terhadap jumlah aktiva
1.6
2.4
0.3
(0.6)
0.2
0.2
(4.2)
rasio laba (rugi) bersih
terhadap jumlah ekuitas
3.6
5.5
0.6
(1.3)
0.6
0.5
(29.5)
rasio laba (rugi) bersih
terhadap penjualan bersih
1.3
2.4
0.2
(0.5)
0.1
0.1
(2.4)
rasio laba (rugi) kotor
terhadap penjualan bersih
21.9
25.5
22.4
24.4
19.8
21.7
22.4
rasio laba (rugi) usaha
terhadap penjualan bersih
1.7
5.5
4.4
4.8
1.7
0.1
2.0
rasio lancar
115.0
115.0
126.0
129.5
131.3
110.5
78.2
rasio jumlah kewajiban
terhadap jumlah ekuitas
134.6
134.6
149.1
109.8
188.5
184.9
598.2
rasio jumlah kewajiban
terhadap jumlah aktiva
57.4
57.4
59.9
52.3
65.3
64.9
85.7
jumlah saham
ditempatkan dan disetor penuh
nilai nominal per saham
LABA (RUGI) PER SAHAM
modal kerja bersih
RASIO KEUANGAN
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Penjualan Bersih
net sales
Net Sales
18,275
12,024
1,256,297
number of shares
1,191,495
issued and fully paid
Return on Equity
dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah
5.5
752,984
594,668
580,108
473,367
2005
2006
2007
2005
0.5
0.6
0.6
2006
2007
2008
2009
(1.3)
329,500
329,500
317,476
443,549
443,549
311,225
Return on Total Assets
3.6
341,868
FINANCIAL RATIOS
2009
2008
(29.5)
Return on Equity
Rasio Laba (Rugi) Bersih
Terhadap Total Aktiva
Rasio Laba (Rugi) Bersih
Terhadap Penjualan Bersih
Return on Total Assets
dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah
Gross Profit Margin
Net Profit (Loss) Margin
dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah
2.4
2.4
1.6
Operating Profit (Loss) Margin
0.2
2005
2006
0.2
2007
1.3
0.3
2008
2009
(0.6)
2005
0.1
0.1
2006
2007
0.2
2008
Total Liabilities to Equity Ratio
Total Liabilities to
Total Assets Ratio
2009
753,467
829,313
dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah
total stockholders’ equity
Current Ratio
2008
Rasio Laba (Rugi) Bersih
Terhadap Ekuitas
Total Liabilities and Stockholders’ Equity
total liabilities
Net Profit (Loss) Margin
2007
(4,192)
Kewajiban dan Ekuitas
315,417
total assets
2006
(37,027)
313,617
net working capital
2005
2,059
2009
2008
2007
2006
2005
125,538
income (loss) from
operations per share
net income (loss)
per share
1,555 1,799
1,057,356
898,946
par value per share
dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah
1,533,480
net income (loss)
EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Net Income (Loss)
dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah
gross profit
income (loss) from operations
Laba (Rugi) Bersih
2009
(0.5)
(4.2)
(2.4)
PT Honoris Industry (HI) *
without HI
(loss)
013
014
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Informasi Saham | Stock Highlights
Informasi Saham
Stock Highlights
REALISASI PENGGUNAAN
PENAWARAN UMUM
DANA
HASIL
APPLICATION OF THE PROCEEDS FROM
PUBLIC OFFERING
Dalam bulan Juli 1991, Perseroan telah menerbitkan
4.500.000 saham dengan jumlah nilai nominal
Rp 4.500.000.000 melalui penawaran umum kepada
masyarakat dengan harga Rp 6.800 per saham atau jumlah
seluruhnya Rp 30.600.000.000. Dana hasil penawaran
umum tersebut telah habis digunakan dan direalisasikan
sesuai dengan rencana.
In July 1991, the company issued 4,500,000 shares
with the total value of 4,500,000,000 IDR through the
public offer. Each share valued 6,800 IDR or in total
of 30,600,000,000 IDR. The Fund has been allocated
according to plan.
Dalam bulan Agustus 1992, Perseroan menerbitkan
8.853.980 saham dengan jumlah nilai nominal
Rp. 8.853.980.000 melalui penawaran terbatas kepada
pemegang saham (Right Issue) dengan harga Rp 8.250 per
saham atau jumlah seluruhnya Rp 73.045.335.000. Dana
ini telah habis digunakan dan direalisasikan sesuai dengan
rencana.
In August 1992, the Company issued 8,853,980 shares
with the total value of 8,853,980,000 IDR through limited
offer to the shareholders (Right Issue) where each share
was valued 8,250 IDR or in total of 73,045,335,000 IDR.
This fund had also been allocated according to plan.
LOKASI DAN JENIS AKTIVA TETAP BERWUJUD
UTAMA YANG BERNILAI LEBIH DARI 5%
DARI JUMLAH AKTIVA TETAP
LOCATION AND TYPE OF MAIN TANGIBLE
FIXED ASSETS VALUED MORE THAN 5%
OF TOTAL FIXED ASSETS
Perseroan dan Anak Perusahaan tidak memiliki unit satuan
jenis aktiva tetap berwujud utama yang benilai lebih dari
5% (lima persen) dari jumlah aktiva tetap Perseroan dan
Anak Perusahaan.
The Company and its Subsidiaries did not have any
denomination of tangible fixed assets valued at more
than 5% of total fixed assets.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Sesuai dengan Prospektus yang diterbitkan oleh Perseroan
pada saat melakukan penawaran umum perdana saham
Perseroan pada tahun 1991, Perseroan merencanakan
untuk membayar dividen sekurang-kurangnya satu kali tiap
tahun. Jumlah dividen yang dibayarkan dikaitkan dengan
keuntungan dan keadaan keuangan Perseroan pada tahun
yang bersangkutan tanpa mengurangi hak para pemegang
saham untuk menentukan nilai sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan.
As has been described in the share prospectus issued
by the Company during initial public offering in 1991,
the Company planned to pay the dividend at least once
every year. Amount of dividend paid will be associated
with the price and Company’s financial condition of the
relevant year without limiting the shareholders right to
decide otherwise to the shares has been mentioned in
the Articles of Association.
Persentase dividen dikaitkan dengan laba bersih setelah
pajak direncanakan sebagai berikut :
Percentage of dividend will be related to the net profit
after tax, and was planned as follow:
laba bersih setelah pajak
presentase dividen
terhadap laba bersih
setelah pajak
net profit after tax
percentage of
dividend to net
profit after tax
1. kurang dari Rp 10 miliar
25% sampai dengan 35%
1. less than 10 billion IDR
25% to 35%
2. Rp 10 miliar atau lebih
36% sampai dengan 50%
2. 10 billion IDR and more
36% to 50%
Informasi Saham | Stock Highlights | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Dividen kas yang telah dibayarkan selama 5 (lima) tahun
terakhir adalah sebagai berikut :
The cash dividends paid in the last 5 (five) years are as
follows :
amount of
date of
cash
per
dividend
payment devidend share (in billion rupiah)
tahun
tanggal dividen
per
saham
buku pembayaran kas
jumlah
dividen
(miliar rupiah)
fiscal
year
2009 Tidak ada pembagian dividen
*)
2009
No dividend distributed
*)
2008 Tidak ada pembagian dividen
*)
2008
No dividend distributed
*)
Tidak ada pembagian dividen
*)
2007
No dividend distributed
*)
2006 Tidak ada pembagian dividen
*)
2006
No dividend distributed
*)
2005 Tidak ada pembagian dividen
rugi
2005
No dividend distributed
loss
2007
* UNTUK KEBUTUHAN MODAL KERJA
* FOR WORKING CAPITAL REQUIREMENT
KINERJA SAHAM
STOCK PERFORMANCE
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh
yaitu 639,817,902 saham saat ini dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia.
All the Company’s shares subscribed and paid-in is
639,817,902 shares and currently listed at Indonesia
Stock Exchange.
Kinerja saham Perseroan dalam 2 (dua) tahun terakhir
adalah sebagai berikut:
The Performance of Company’s shares in the last 2 (two)
years are:
BURSA EFEK INDONESIA
Indonesia’s Stock Exchange
Harga Saham ǀ Share Price
TERTINGGI
Highest
TERENDAH
Lowest
PENUTUPAN
Close
JUMLAH SAHAM YANG
DIPERDAGANGKAN
Total of Shares Traded
2009
TRIWULAN PERTAMA ǀ First Quarter
Rp. 135
Rp. 100
Rp. 135
7,986,500
TRIWULAN KEDUA ǀ Second Quarter
Rp. 215
Rp. 165
Rp. 190
21,438,500
TRIWULAN KETIGA ǀ Third Quarter
Rp. 290
Rp. 182
Rp. 245
26,870,500
TRIWULAN KEEMPAT ǀ Fourth Quarter
Rp. 255
Rp. 215
Rp. 240
24,472,500
BURSA EFEK INDONESIA
Indonesia’s Stock Exchange
Harga Saham ǀ Share Price
TERTINGGI
Highest
TERENDAH
Lowest
PENUTUPAN
Close
JUMLAH SAHAM YANG
DIPERDAGANGKAN
Total of Shares Traded
2008
TRIWULAN PERTAMA ǀ First Quarter
Rp. 700
Rp. 315
Rp. 490
85,000
TRIWULAN KEDUA ǀ Second Quarter
Rp. 345
Rp. 340
Rp. 345
29,500
TRIWULAN KETIGA ǀ Third Quarter
Rp. 320
Rp. 320
Rp. 320
156,000
TRIWULAN KEEMPAT ǀ Fourth Quarter
Rp. 270
Rp. 265
Rp. 270
1,686,000
SUMBER ǀ Source: PT Bursa Efek Indonesia
015
Peristiwa Penting 2009
Events Highlights 2009
rta
b ru a ry
uildin g – Ja ka
Fe b ru a ri │ Fe
, A rth a Gra ha B
e Ex hibition
in g – Ja ka rta
R IC OH OffeicEx hibition, A rth a Gra ha Build
April │ April
Pamera n Perhimpun an Dokter Spesialis Radiologi Indonesia, Novotel – Jakarta
Indonesia’s Radiology Specialist Doctor Association Exhibition, Novotel – Jakarta
R IC OH Of fic
Mei │ M a
y
Pel u n cu ra n
Prod u k R I C
R IC OH
OH
MPC2030
& MPC205 MPC2030 & MP
0 Prod uct L
au nchi ng, B C2050, Ban d un g
an d un g
Ju ni │ Ju ne
atra ma n - Jak art a
IF ILM Acuity, M
UJ
F
s
es
Pr
d
be
lat
Jak
F
n - art a
Open Hous e
M Acuity, M atra ma
Open House F lat bed
ka rta
Ke mayora n - Ja
Raya Ja ka rta,
n
rta
ka
ka
Pe
,
Ja
09
n
ition 20
m ayora
g A nn ual Eitixhonib2009, Pe ka n R aya Ja ka rta, Ke
Digital Imaginin
hib
Ex
l
ua
nn
gA
Digita l Im ag
Ju n i │ Ju n e
Pre ss F UJ IF IL
Ju li │ Ju ly
Asia n Ocea nia
Asia n Ocea ni an
n Congre ss of N
Congress of N eu
eu ro-R adiolog y
ro-R adiolog y 7th
7th Exhibiton, B
Exhibition, Bal
i
ali
Ju li │ Ju ly
Sponsor RICOH di aja
ng
RICOH Sponsored in AS
ASIAN TOUR GOLF,
Da ma i Indah Gol
IAN TOUR GOLF event,
Da ma i Indah Golf – BS f – BSD
D
O kt ober │ Octo beasr ter Fra nchise Agree ment 7-Eleven, Tokyo - Jepang
nM
Pe na ndat an ga na
nation, Tokyo - Japan
nchise Agree me nt Sig
7-Eleven M aster Fra
November │ November
Pembuka an Toko Perta ma 7-Eleven, Bulungan - Jakarta
The F irst 7-Eleven Store Opening, Bulungan - Jakarta
u g u st
Ag u st u s │ Asi Gra phic Art, Matra man -rtaJa ka rta
lu
ka
Open Hou se lutSoion Open Hou se, Matra man - Ja
Graphic Art So
O kt o be r │ O
ct o be r
K ongres Perhi
In done sia ’s H mpu na n Ru ma h Sa ki
t
ospital Assoc
iation Congre Selu ru h Indonesia X
ss XI, Ja ka rta
I,
Convention Ce Ja ka rta Convention Center
nter
rt a
N o ve m be r
N o ve m be r │ Ex hibit io n, M en ara Ja m soJastkaekrta- Ja ka
–
e
R IC OH Offe icEx hibition, M en ara Ja m so st ek
R IC OH Of fic
018
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Dewan Komisaris | Board Of Commissioners Report
Laporan Dewan Komisaris
Board Of Commissioners Report
Dewan Komisaris secara
rutin dan seksama terus
mengikuti kegiatan usaha
Perseroan serta mengawasi
pengelolaan Perseroan
yang dilakukan oleh
Direksi.
Board of Commissioners is
following Company’s business
routinely and thoroughly
also supervising Company’s
operational that being run by
the Board of Directors.
Achmad Fauzi Hasan
Komisaris Utama / Komisaris Independen
President Commissioner / Independent Commissioner
Laporan Dewan Komisaris | Board Of Commissioners Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Dalam rangka untuk penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang baik secara konsisten dan berkesinambungan
serta sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
Perseroan, Dewan Komisaris secara rutin dan seksama
terus mengikuti kegiatan usaha Perseroan serta
mengawasi pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi. Selain itu Dewan Komisaris pun turut memberikan
nasihat dan saran kepada Direksi sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki. Hal ini dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
In order to make a consistent and continuous
implementation of Good Corporate Governance and
suited to clauses in Company’s Articles of Association,
the Board of Commissioner routinely and carefully
followed the Company’s business activities and observe
the company’s management performed by the Directors.
Aside of that, the Board of Commissioner also took
part in giving advice and suggestions to the Directors
according to the authority owned. This was done suited
to clauses in Company’s Articles of Association.
Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun
2008 dan masih terus berlangsung sampai semester I
tahun 2009 merupakan faktor utama dari penurunan
kinerja penjualan yang dialami oleh Perseroan. Oleh
karena itu, Dewan Komisaris mendukung usaha Direksi
beserta jajarannya untuk mengambil langkah-langkah
konsolidasi yang strategis untuk meningkatkan penjualan,
tetap menjaga arus kas positif serta efisiensi biaya usaha.
The global economic crisis at the end of 2008, which
continued until the 1st semester of 2009 was the main
factor of Company’s decreasing sales performance.
Therefore, the Board of Commissioner supported the
Directors and their staffs to take strategic consolidation
moves to increase the sales, maintain positive cash flow
and operating cost efficiency.
Untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan Anak
Perusahaan, Dewan Komisaris mendukung usaha Direksi
untuk mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan penjualan atas penyertaan saham pada
PT Honoris Industry, salah satu Anak Perusahaan.
2. Meningkatkan penyertaan saham pada PT Modern
Putra Indonesia, salah satu Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang retail.
3. Melakukan ekpansi bisnis dengan mengembangkan
dan mengoperasikan bisnis 7 Eleven.
Kami telah mempelajari Laporan Keuangan Konsolidasi
beserta Laporan Auditor Independen Perseroan dan Anak
Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian, dan dengan ini
Dewan Komisaris mengusulkan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan ini untuk menyetujui dan
mengesahkannya.
To increase the Company’s and its Subsidiaries’
performance, the Board of Commissioner supported the
Directors to take several steps:
1. Sale investment in shares of PT Honoris Industry, one
of the Subsidiaries.
2. Increase the investment in shares of PT Modern Putra
Indonesia, one of the Subsidiaries engaged in retails.
3. Expand the business by developing and operating
7-Eleven business.
Kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada
Direksi, semua anggota manajemen dan para karyawan
atas dedikasi dan loyalitas yang mereka baktikan. Dan
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas
dukungannya kepada Perseroan dan Anak Perusahaan.
We express our highest appreciation to all directors,
management staffs, and employees for their dedication
and loyalty that they devote. We also thanked all parties
for the supports to the Company and its Subsidiaries.
Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua.
May God Bless Us All.
We have studied the Consolidated Financial Statement
along with Company Independent Auditors Report
for the current year ended 31 December 2009 which
has been audited by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
with unqualified opinion and here by the Board of
Commissioners proposes Shareholder’s Annual General
Meeting to give relevant approval and endorsement
accordingly.
019
020
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Direksi | Board Of Directors Report
Laporan Direksi
Board Of Directors Report
Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008
dan masih terus berlangsung sampai semester I tahun
2009 telah memberikan dampak negatif pada kinerja
penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan terutama pada
penjualan ekspor. Seiring dengan pemulihan dari krisis
ekonomi global pada semester II tahun 2009 yang ditandai
dengan mulai mencairnya tingkat likuiditas serta penurunan
tingkat suku bunga dapat dimanfaatkan oleh manajemen
Perseroan untuk meningkatkan penjualan Perseroan dan
Anak Perusahaan pada semester II tahun 2009 sehingga
dapat mengurangi penurunan penjualan yang terjadi
pada semester I tahun 2009 khususnya pada penjualan
lokal sehingga hanya terjadi penurunan sebesar 9,1% bila
dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2008.
Proses transformasi bisnis utama yang telah dilaksanakan
oleh Perseroan dan Anak perusahaan akan tetap
dipertahankan dan dilanjutkan secara konsisten dengan
fokus utama pada pengembangan bisnis Industrial Imaging
yaitu Medical Imaging, Graphic Art serta Office Imaging
disamping tetap mempertahankan bisnis Digital Imaging
selama mungkin serta dapat memberikan kontribusi margin
yang positif bagi Perseroan dan Anak Perusahaan.
Pada sektor bisnis retail, transformasi bisnis difokuskan
pada pengembangan dan pengoperasian jaringan bisnis
7-Eleven. Pada saat yang bersamaan, jaringan toko foto
baik yang dimiliki oleh salah satu Anak Perusahaan dan
para mitra bisnis yang sudah dibangun puluhan tahun
tetap dipertahankan selama mungkin. Perseroan akan
menggandeng dan menawarkan para mitra usaha pemilik
ritel toko foto dalam jaringan FUJIFILM untuk bersamasama membangun jaringan toko 7-Eleven sehingga
penurunan bisnis foto yang berdampak negatif pada
mitra usaha dapat dieliminir dengan bisnis 7-Eleven yang
memiliki prospek yang sangat baik.
The global economic crisis at the end of 2008, which
continued until the 1st semester of 2009 had given
negative impacts on Company and its Subsidiaries’
sales performance, especially in export selling. Along
with recovery from global economic crisis in 2nd
semester of 2009, marked by the raise of liquidity
level and the decline in interest rates, can be used by
Company’s management to increase the Company and
its Subsidiaries’ sales in 2nd semester of 2009 so it
can reduce the sales decline in 1st semester of 2009,
particularly in local sales that the decline was only
9,1% compared the sales in 2008.
The main business transformation which had been done
by the Company and its Subsidiaries will be maintained
and continued consistently, focusing on Industrial
Imaging business development, such as Medical, Graphic
Art and Office Imaging, in addition to maintaining Digital
Imaging business as long as possible and give positive
margin contribution for Company and its Subsidiaries.
On retail business sector, the business transformation is
focused on developing and operating 7-Eleven business
network. At the same time, the photo store network which
had already been built for years both owned by one of
the Subsidiaries and business partners are maintained as
long as possible. The Company will create a merger and
offers business partners and owners of photo store retail
in FUJIFILM to build 7-Eleven store network together so
that the negative effect of the decline in photo business
affecting business partners could be eliminated, seeing a
very good prospect in 7-Eleven business.
At the end of 2009, PT Modern Putra Indonesia had
opened 1 (one) 7-Eleven outlet at Bulungan, South
Jakarta, which had shown a very good performance.
Pada akhir tahun 2009, PT Modern Putra Indonesia
telah membuka 1 ( satu ) outlet 7-Eleven yang berlokasi
di Bulungan, Jakarta Selatan yang telah menunjukkan
kinerja yang sangat baik.
In order to develop the business and to increase the
Company’s and its Subsidiaries performance, the
Directors with approval from Board of Commissioner
had taken some steps :
Dalam rangka untuk pengembangan bisnis serta untuk
meningkat kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan, Direksi
dengan persetujuan Dewan Komisaris telah mengambil
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Sale investment in shares of PT Honoris Industry, one
of the Subsidiaries.
2. Increase investment in shares of PT Modern Putra
Indonesia, one of the Subsidiaries engaged in retails
in order to develop 7-Eleven business.
Laporan Direksi | Board Of Directors Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
1. Melakukan penjualan atas penyertaan saham pada
PT Honoris Industry, salah satu Anak Perusahaan.
2. Meningkatkan penyertaan saham pada PT Modern
Putra Indonesia, salah satu Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang retail dalam rangka untuk
pengembangan bisnis 7-Eleven.
Dengan melihat kondisi perekonomian yang semakin
membaik serta transformasi bisnis yang telah dilakukan,
Direksi beserta seluruh karyawan serta dukungan dari
prinsipal dan para pemegang saham berkeyakinan bahwa
Perseroan dan Anak Perusahaan akan mempunyai prospek
bisnis yang baik pada masa-masa yang akan datang.
Regarding the better economy condition and the
business transformation that has been done, the
Directors and all of the staffs along with the support
from principal and shareholders believed that the
Company and its Subsidiaries will have a bright
business prospects in the future.
God Bless Us
Tuhan Memberkati Kita
Proses transformasi
bisnis utama yang
telah dilaksanakan oleh
Perseroan dan
Anak Perusahaan akan
tetap dipertahankan
dan dilanjutkan secara
konsisten
The main business
transformation process
that has been implemented
by the Company and
its Subsidiaries will be
maintained and continued
consistently
Sungkono Honoris
Direktur Utama
President Director
021
022
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Profil Komisaris | Commissioners Profile
Profil Komisaris
Commissioners Profile
Komisaris Independen Perseroan sejak 2006, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon pada tahun
1953. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1990. Sarjana Ekonomi Perusahaan
(1980), memulai karirnya di bidang manajemen keuangan dan akunting di Bank Dagang Negara – Kantor
Pusat Urusan Luar Negeri (1974-1980), kemudian di Perusahaan Farmasi Nordmark – Werke GmbH (19801981) sebagai Cost Accountant, dilanjutkan di PT Broken Hill Pty Indonesia sebagai Accountant (19811982), sebagai Accounts Manager PT Richardson – Vicks Indonesia (1982-1988) dan Finance Manager PT
Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associate: 1988-1990). Dan pada tahun 2007 diangkat sebagai
Komisaris Utama Perseroan.
Achmad Fauzi Hasan
Komisaris Utama dan Komisaris Independen
President Commissioner and Independent
Commissioner
The company’s Independent Commissioner since 2006. An Indonesian citizen, born in Cirebon in the year
of 1953. In the company he has served the position of Company’s Director in 1990. Graduated in Economy
(1980), he started off his career in financial management and accounting in Bank Dagang Negara –
Foreign Affairs Head Office (1974-1980), a private Pharmacy Nordmark-Werke GmbH (1980-1981) as
the Cost Accountant, PT Broken Hill Pty Indonesia as an Accountant (1981-1982), PT Richardson – Vicks
Indonesia as an Account Manager (1982—1988), PT Bhumyamca Sekawan as a Finance Manager (Sime
Darby Group Associate: 1988-1990). And finally on 2007, appointed as the President Commissioner of
the Company.
Warga Negara Singapura, lahir di Singapura pada tahun 1949. Sarjana Ekonomi Perusahaan dari
University of Singapura (1975), memulai karirnya sebagai Consumer Banking Executive di Industrial
and Commercial Bank Singapura (1969-1974). Kemudian sebagai asisten manajer di Overseas Union
Trust Singapura (1975), staf Promosi Perdagangan – Departemen Perdagangan Singapura (1976-1978),
Sekretaris Komersial – Kedubes Singapura di Tokyo & Jakarta (1978-1990). Direktur PT Bali Permai
International (1990-2001), Direktur PT Indovikers Furnitama (2001-2004) dan bergabung dengan Group
Modern sejak 2005 sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha. Dan sejak 2007 diangkat
menjadi Komisaris Perseroan.
Chao Shern Yuan
Komisaris ǀ Commissioner
A Singaporean citizen, was born in Singapore in the year of 1949. Graduated in Economy from the
University of Singapore (1975), he started of his career as the Consumer Banking Executive in the
Industrial and Commercial Bank of Singapore (1969-1974). His journey continued as the Assistant
Manager at the Overseas Union Trust Singapore (1975), as the staff for Trade Promotion for the
Singapore Trade Affairs (1975-1978), as the Commercial Secretary for the Singaporean Embassy in
Tokyo and Jakarta (1978-1990), as the Director of PT Bali Permai International (1990-2001), as the
Director of PT Indovikers Furnitama (2001-2004) and Finally joined the Modern Group in 2005 as the
Director of Marketing. In 2007 was appointed as the Company’s Commissioner.
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Bandung pada tahun 1977. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas
Atmajaya (1999). Bergabung dengan Group Modern sejak tahun 2004, dan mengawali karirnya sebagai
Assistant Manager Accounting di PT Honoris Industry. Dan saat ini menjabat sebagai Departement Head
Finance – Accounting Anak Perusahaan tersebut.
Indonesian Citizen, was born in Bandung in the year of 1977. Graduated in Economy from Atmajaya
University (1999). Join with Modern Group since 2004. He started his career as Accounting Assistant
Manager for PT Honoris Industry. Recently he is Department Head – Finance Accounting of
PT Honoris Industry.
Cuncun Mulyadi
Wijaya Wibowo
Komisaris ǀ Commissioner
Profil Direksi | Directors Profile | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Profil Direksi
Directors Profile
Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2004, warga Negara Indonesia, dilahirkan di Makassar pada tahun
1951. Karirnya di Perseroan dimulai dari Manajer Pemasaran (1971-1980), kemudian Direktur Pemasaran
(1980-1989) dan Direktur Utama (1989-2004). Saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Utama PT Modern
Putra Indonesia, juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Modern Internasional Tbk.
President Commissioner since 2004, an Indonesian citizen born in Makassar 1951. His career started as Marketing
Manager (1971-1980) and steadily rising as Marketing Director (1980-1989), and President Director (1989-2004).
Currently, apart holding a key position as President Director, He is actively holding a position of President Commissioner
of PT Modern Putra Indonesia.
Sungkono Honoris
Direktur Utama ǀ President Director
Henry Honoris
Direktur ǀ Director
Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1975. Terakhir mengenyam
pendidikan di Seattle University, USA. Dari bulan Maret 1995 sampai Nopember 1997 dalam bidang Business Administration
in Marketing and Finance. Memulai karirnya dari tahun 1998 sampai tahun 2000 di Fuji Photo Film New York USA sebagai
Marketing Research Analyst. Kemudian bekerja di PT Modern IndoLab sebagai Assistant Manager yang menangani Photo
Studio. Pada tahun 2002-2003 bekerja di PT Modern Putra Indonesia sebagai Marketing Manager. Pada tahun 2003-2004
menjadi General Manager Operation di PT Modern Putra Indonesia. Kemudian pada tahun 2004 menjabat sebagai General
Manager Mobile Imaging Division di PT Modern Photo Tbk. Mulai bulan Januari 2005 menjabat sebagai Sales & Marketing
Director di PT Modern Photo Tbk. kemudian sebagai Corporate Planning & Business Development Director. Dan tahun 2007
menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing Perseroan.
Company Director since 2005, an Indonesian nationality, born in Jakarta in 1975. He earned his degree from
Seattle, United States in November 1997 for a degree in Marketing and Finance. His early career was marked in
Fuji Photo Film in New York, United States as Market Research Analyst (1998-2000) and continued in Indonesia as
Assistant Manager for PT Modern IndoLab (2002-2003). During 2003-2004 his career takes him into the position
of Marketing Manager in PT Modern Putra Indonesia, in 2003-2004 he was the General Manager of PT Modern
Putra Indonesia, in 2004 he holds the position of General Manager of Imaging Division for PT Modern Photo Tbk.
By January 2005, he is then a Sales and Marketing Director of PT Modern Photo Tbk and continued his career on
2007 as Sales and Marketing Director of the Holding Company.
Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tahun 1965. DIII
Accounting (1985) dan bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1984. Memulai karirnya sebagai Supervisor
di bagian Administrasi dan Keuangan, kemudian menjabat sebagai Kepala Cabang Pontianak pada tahun 1991,
Kepala Cabang Bandung tahun 1993 dan Kepala Cabang Surabaya tahun 1998. Pada tahun 2000 menjabat sebagai
Regional Manager untuk wilayah Barat Indonesia, kemudian tahun 2002 sebagai General Manager untuk divisi
Fotografi dan Fotofinishing.
Lim Djwe Khian
Direktur ǀ Director
Company Director since 2005, an Indonesian citizen, born in Pontianak in 1965. His Degree was earned in 1985
for an Accounting Degree, however, his career was started in 1984 as Administration and Finance Supervisor. This
then continued when he was Pontianak Head of Branch Office in 1991, Bandung Head of Branch Office in 1993,
Surabaya Head of Branch Office in 1998. During year 2000 he was the Regional Manager for Western part of
Indonesia, and lastly in 2002 as General Manager for Photography and Photofinishing Division.
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tahun 1964. Pendidikan terakhir S1 Akuntansi (1990). Bergabung
dengan Perseroan sejak tahun 1991 sebagai Assistant Manager Finance, kemudian menjabat sebagai Finance Manager
tahun 1995, Finance & Accounting General Manager pada tahun 2001-2003. Pada tahun 2003-2005 bekerja di
PT Modern Putra Indonesia sebagai Finance & Accounting General Manager. Tahun 2006 menjabat sebagai Direktur
Keuangan PT Modern Photo Tbk. Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Internasional Tbk.
Donny Sutanto
Direktur ǀ Director
Indonesian citizen, born in Pontianak in 1964, his academic background was a Bachelor Degree majoring in
Accounting (1990). He marked his early career as an Assistant Manager of Finance in 1995 and Finance and
Accounting General Manager in 2001-2003. During 2003-2005 he was the Finance and Accounting General
Manager of PT Modern Putra Indonesia, in 2006 he held the position of Finance Director of PT Modern Photo Tbk
and lastly in 2007 as Finance Director of PT Modern Internasional Tbk.
023
Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate Governance
026
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Melihat begitu pentingnya tata kelola dan perilaku
Perusahaan yang baik untuk mencapai standar tertinggi
dalam pengelolaan Perseroan, PT Modern Internasional
Tbk. bertekad untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan
yang baik atau GCG (Good Corporate Governance) sebagai
bagian dari Budaya Perusahaan (Corporate Culture).
Seluruh keputusan bisnis dan pelaksanaanya diambil
oleh Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan
Perseroan. Keputusan yang diambil selalu didasarkan
pada pertimbangan kepentingan seluruh bagian dalam
Perseroan secara profesional tanpa membeda-bedakan
satu sama lain.
Seeing the importance of excellent corporate governance
and the Corporation’s good act to accomplish the
highest standard in running the Corporation, PT
Modern Internasional Tbk. is determined to apply a
Good Corporate Governance as part of the Corporate’s
Culture. All business decisions and operations are made
by Board of Commissioner, Director, and all Corporate’s
employees. The decisions are taken professionally based
on the needs of all divisions in the Corporate without any
differentiation between one division and another.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG
dilakukan juga secara konsisten dan berkesinambungan
sehingga dapat bermanfaat untuk jangka panjang.
Seluruh bagian dalam Perseroan dapat mengembangkan
potensinya dengan maksimal sehingga pengembangan
karir pun dapat dilakukan tanpa ada keraguan dan
halangan karena seluruh aktivitas didasarkan pada visi
yang sudah ditetapkan oleh Perseroan.
Good Corporate Governance implementation is being
carried out consistently and continuously to bring a good
result in the long run. All parties within the corporation
are able to develop its potentials in maximum so that
career development can be carried out without doubts
or uncertainty because all activities are already based on
the vision that has been established by the corporation.
STRUKTUR PERUSAHAAN
Sesuai ketentuan Undang-Undang No. 40/2007 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT), Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi karena memiliki
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun
Dewan Komisaris dalam batas-batas yang ditentukan
dalam UUPT maupun Anggaran Dasar. Perseroan selalu
mengadakan RUPS Tahunan setiap tahunnya sebagai
wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris
kepada para Pemegang Saham. Selain itu Perseroan pun
mengadakan RUPS Luar Biasa apabila hendak melakukan
COMPANY STRUCTURE
Pursuant to Government Act no 40/2007 on articles for
PT (UUPT), Shareholders’ Annual General Meeting is the
highest order for having the authority which is not given
to the Board of Directors nor Board of Commissioners as
regulated by UUPT as well as Article of Association. The
Company always holds the Shareholders’ Annual General
Meeting annually as an act of responsibility by the Board of
Directors and Board of Commissioners to the Shareholders.
The Company also holds extraordinary Shareholders’
Annual General Meeting if there is any Corporation act that
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
tindakan korporasi yang wewenangnya tidak diberikan
kepada Direksi maupun Dewan Komisaris. Pada tahun
2007, Perseroan melakukan RUPS Luar Biasa berkaitan
dengan perubahan nama Perusahaan dan susunan
struktur Perusahaan.
needs to be taken out of Director or Board of Commissioner
authorities. Furthermore in 2007, an Extraordinary Meeting
was held in relation to changes of Company’s name and
structure.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama
dan tiga orang Komisaris atau lebih. Sesuai dengan
Anggaran Dasar dan dengan persetujuan para pemegang
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
yang dilaksanakan pada bulan Juni 2009, Dewan
Komisaris terdiri dari tiga anggota termasuk satu orang
Komisaris Independen yang dirangkap oleh Komisaris
Utama. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh
Pemegang Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan, sejak tanggal ditetapkan pada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan sampai ditutupnya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga, setelah
diangkatnya para Komisaris yang bersangkutan.
BOARD OF COMMISSIONERS
Board of Commissioners consists of a President
Commissioner and three staffs of Commissioners
or more. According to the Article of Association and
approval of the shareholders on the Annual Share
holders Meeting that was held on June 2009, Board of
Commissioners consists of three members including
one Independent Commissioner that is also known as
President Commissioner. The members of the Board are
appointed by the Share Holders on Shareholders’ Annual
General Meeting, effective immediately since the date of
the meeting for 3 years period after the Commissioners
were appointed.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
atas kebijakan dalam menjalankan Perseroan, untuk
melakukan tugas-tugas lain sebagaimana ditentukan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dari
waktu ke waktu, dan memberi nasihat kepada Direksi
serta melakukan hal-hal lain seperti ditentukan dalam
Anggaran Dasar Perseroan.
Board of Commissioners main duty is to do a supervision
task in running policy of the Company, to do other
related tasks as mandated by the Shareholder Annual
General Meeting from time to time, also to give advice to
Board of Directors in doing their day to day duty as set by
the Company’s Article of Association.
Dewan Komisaris mengadakan rapat setidaknya empat
kali setahun dan setiap waktu bilamana dipandang perlu.
Panggilan rapat harus dikirimkan kepada setiap anggota
dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat
Board of Commissioners holds meeting for at least four
times annually, or as deemed necessary to do so. Meeting
invitations are sent to every member with an attachment
of topic, date, time, and venue where the meeting is
027
028
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
rapat Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris dilakukan
di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan
usaha di wilayah Republik Indonesia. Risalah rapat dibuat
dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan dan berfungsi sebagai bukti sah mengenai
keputusan yang diambil dalam rapat tersebut.
going to be held. Board of Commissioners meeting is
held in holding Company’s location or within the area of
jurisdiction in Republic of Indonesia. Minutes of Meeting
is recorded and signed by the attendees according to
Company’s Article of Association as a valid proof of the
decision taken during the meeting.
Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat pada tahun
2009 dengan persentase kehadiran 100% dan membuat
beberapa keputusan tertulis yang diambil secara sirkular
untuk memberikan persetujuan kepada Direksi atas
tindakan korporasi tertentu. Dalam setiap pengambilan
keputusan dalam Rapat, Komisaris Independen selalu
menempatkan diri mewakili kepentingan pemegang
saham minoritas. Sesuai ketentuan UUPT dan Anggaran
Dasar Perseroan, keputusan yang diambil secara sirkular
dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris memiliki kekuatan hukum yang sama dengan
keputusan yang diambil dalam suatu Rapat Dewan
Komisaris.
Board of Commissioners successfully held four meetings
in 2009 with 100 % attendance and made some written
decisions that were taken circularly to grant authorities
to Board of Directors to implement certain corporate
actions. During every decision making on each Meeting,
Independent Commissioner always represent the
interest of minority shareholders. Pursuant to UUPT and
Article of Association, the decision that was made and
signed by all member of Board of Commissioners has
the same legal power with those taken in a Board of
Commissioners Meeting.
DIREKSI
Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan tiga
orang Direktur atau lebih. Anggota Direksi diangkat
oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sejak
tanggal ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan sampai ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan yang ketiga, setelah diangkatnya anggota
Direksi bersangkutan. Setelah terpilih, Direktur menerima
Buku Panduan Direksi yang komprehensif dan menerima
penjelasan terinci tentang tanggung jawabnya.
BOARD OF DIRECTORS
Board of Directors consists of a President Director
and three Directors or more. The members of Board
of Directors were appointed by the Share Holders
on Shareholders’ Annual General Meeting, effective
immediately since the date of the meeting for 3
years period after the Directors are appointed. Soon
as selection has been made, Directors shall receive a
comprehensive Directors Guideline that enlists all of
their responsibility within their scope of work.
Pelatihan yang berkelanjutan diberikan kepada para
Direktur dengan cara melakukan kunjungan ke luar negeri
untuk menghadiri pameran-pameran, presentasi, edaran
terbaru, pelatihan dan agenda dalam rapat-rapat Direksi
atau komite tentang antara lain, bisnis Perseroan, tata
kelola perusahaan, perkembangan perundang-undangan,
dan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan investor.
Pada tahun 2009, rapat Direksi diadakan di Kantor Pusat
Jakarta.Tugas utama Direksi adalah memimpin dan
mengelola Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan
memanfaatkan, mempertahankan dan mengelola aset
Perseroan demi kepentingan bisnis.
Continuous trainings are given to the Directors
through overseas trips on conventions, exhibitions,
presentations, workshops, and meetings. All of these
shall include Company’s business development, good
corporate governance, regulation and laws, and all
matters that relates to investors relationships. In 2009,
Directors Meeting was held in Jakarta’s main office.
Board of Directors main tasks are leading and taking
care of the Company holistically with purpose to utilize,
maintain, and optimize Company’s potentials to achieve
common goals.
Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam maupun
di luar pengadilan yang berhubungan dengan semua
hal dan permasalahan, yang mengikat Perseroan dan
pihak-pihak lain kepada Perseroan, dan untuk melakukan
tindakan, baik yang menyangkut manajemen maupun
permasalahan kepemilikan, tetapi masih dalam batasbatas seperti yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
Perseroan.
Board of Directors is entitled to represent the Company
within or outside the court with all parties and all affairs
that relates to the Company itself, and to perform
actions, managerial as well as ownership, bounded
by and as regulated within Company’s Articles of
Association.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Direksi mengadakan rapat setidaknya satu kali dalam
sebulan dan setiap waktu bilamana dipandang perlu.
Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal,
waktu dan tempat rapat Direksi dan rapat harus diadakan
di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan
usaha di wilayah Republik Indonesia. Risalah rapat Direksi
dibuat oleh yang hadir pada rapat tersebut yang ditunjuk
oleh Ketua rapat, sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan. Risalah rapat berfungsi sebagai bukti
sah mengenai keputusan yang diambil dalam rapat
tersebut. Dan selama tahun 2009, Direksi mengadakan
dua puluh empat kali rapat dengan persentase kehadiran
100%.
Directors holds meeting for at least once a month,
and as deemed necessary. Meeting invitations should
include topic, date, time, and venue where the meeting
is going to be held. Board of Directors Meeting must be
held in holding Company’s location or within the area of
jurisdiction in Republic of Indonesia. Minutes of Meeting
will be made based upon the appointment by the Head
of meeting according to the Company’s Articles of
Association. Minutes of Meeting should then served as
a valid proof of the decision made during the meeting.
Within 2009, Board of Directors has successfully held 24
meetings with the attendance level of 100%.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Komite Nominasi bertanggung jawab untuk perencanaan
pencalonan serta memberikan masukan tentang calon
yang akan diusulkan sebagai anggota Dewan Komisaris,
sebagai anggota Direksi, sebagai anggota berbagai
Komite, yang kemungkinan dapat diangkat oleh Rapat
Umum Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan. Komite Remunerasi menelaah paket
remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
dan menentukan skala remunerasi serta pengaturannya
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE
Nomination Committee is responsible for candidacy
planning and provides necessary suggestion about the
candidates that will be nominated for Commissioner
positions, Director positions, and Committee positions,
that may be appointed during the Shareholders’ Annual
General Meeting in accordance with the Company’s
Articles of Association. Remuneration Committee makes
considerations on remuneration package for the member
of Board of Directors and Board of Commissioners and
determines the remuneration scale and its arrangement
in accordance with the Company’s Articles of Association.
Komite Nominasi dan Remunerasi dijalankan oleh
Komisaris Utama, Direktur Utama dan Komisaris
Perseroan. Selama tahun 2009, Komite Nominasi dan
Remunerasi mengadakan rapat empat kali dengan
persentase kehadiran 100%.
Nomination and Remuneration Committee is carried
out by President Commissioner, President Director, and
Company’s Commissioner. During 2009, Nomination
and Remuneration Committee had held four meetings
with attendance level of 100%.
029
030
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
KOMITE AUDIT
Peran Komite Audit adalah untuk membantu Dewan
Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab kepengawasan
sehubungan dengan integritas laporan-laporan keuangan,
manajemen resiko dan pengendalian internal, kepatuhan
kepada hukum dan peraturan, kinerja, kualifikasi dan
independensi akuntan publik, serta kinerja fungsi audit
internal. Komite Audit terdiri dari setidaknya tiga orang
anggota, mengadakan rapat setidaknya empat kali setahun,
dan melaporkan langsung kepada Dewan Komisaris.
Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
AUDITING COMMITTEE
Auditing Committee’s main function is to assist Board
of Commissioners in accomplishing supervision
responsibilities in relation to Independent Auditor
Report integrity, risk management and internal controls,
regulation and policy compliance, performances,
also the qualification and independence of Public
Accountant. Auditing Committee consists of minimum
three members, holding at least four meetings a year,
and reporting directly to the Board of Commissioners.
Members are appointed by Board of Commissioners.
Komite Audit diketuai oleh Achmad Fauzi Hasan, yang
juga menjadi Komisaris Independen dengan anggota
lainnya adalah Eka Dharmawan dan Izudin. Komite
Audit mengadakan rapat setidaknya satu kali dalam
setahun dengan Akuntan Publik. Group Audit Manager
memastikan agar komite memperoleh informasi yang
dibutuhkan. Komite Audit memberikan informasi terkini
kepada Dewan Komisaris tentang semua permasalahan
penting secara rutin sepanjang tahun. Komite
menyelenggarakan enam kali rapat di tahun 2009
dengan persentase kehadiran 100%.
Auditing Committee is led by Achmad Fauzi Hasan, in
which also an Independent Commissioner, along with
Eka Dharmawan and Izudin. Auditing Committee holds
at least one meeting with Public Accountant every
year. Group Audit Manager’s task is to ensure that the
committee receives all necessary information. Auditing
Committee routinely provides the latest information to
Board of Commissioners regarding all important matters
during the year. The Committee had held six meetings in
2009 with 100% attendance level.
MANAJEMEN RESIKO
PT Modern Internasional Tbk. mempunyai struktur
pengendalian yang sudah mapan, yang terdokumentasi
dan dikaji ulang secara rutin oleh Direksi. Struktur ini
menggabungkan manajemen resiko, prosedur pengendalian
internal dan pengendalian penyampaian informasi yang
dirancang untuk memberikan kepastian yang logis, namun
tidak mutlak, bahwa aset harus dilindungi, resiko yang
dihadapi bisnis ditangani dan semua informasi yang
diperlukan disampaikan kepada Direksi.
RISK MANAGEMENT
PT Modern Internasional Tbk. has a well established
management structure, which was documented and
routinely reviewed by Board of Directors. The structure
itself combined risk management, internal control
procedures, and information system that have designed
to provide a logical explanation, but not absolute, that
all assets should be protected, all risk managements
should be handled, and all information needed should
be addressed to the Board of Directors.
Manajemen Resiko melakukan identifikasi serta perkiraan
kemungkinan munculnya potensi resiko beserta
dampaknya yang diikuti dengan penentuan tingkat resiko
tersebut. Setelah itu menelaah kecukupan pengendalian
internal dalam mengurangi dampak dari resiko yang
Risk Management conducts identification and analyzes
the possibilities of potential threats and their impacts
which also followed by the determination level of such
risks. Furthermore, Risk Management observes the
level of internal control in reducing the effect of those
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
sudah diidentifikasikan serta menindaklanjuti rencana
untuk meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan
masih belum efektif.
identified risks, also follows up on plans to improve risk
management that is still considered not effective.
Di tahun 2009 Manajemen Resiko telah melakukan
pengontrolan untuk mengkompilasi resiko yang ada
pada setiap bisnis proses. Semua pelaksana yang
terkait dalam bisnis proses ikut dalam penentuan dan
penilaian resiko serta pengendalian yang dilakukan
dengan tujuan agar tercipta komitmen bersama dalam
mengelola resiko dari proses bisnis yang dijalankan.
Tujuannya adalah agar pengelolaan resiko yang telah
dilakukan selama ini akan menjadi lebih baik melalui
sistem yang terstruktur dan terdokumentasi.
In 2009, Risk Management team has performed
controlling actions to compile all existing risks within
each and every business processes. All parties related
to the business processes were involved in determining,
scaling, and controlling the risk level in purpose of
creating a commitment together in dealing with the risks
of the business. The goal is so that the risk management
that has been conducted so far becomes much better
through a well structured and well documented system.
Fungsi audit internal mempunyai peran penting dalam
memberikan pandangan obyektif dan memberikan
kepastian akan adanya efektifitas manajemen resiko
dan sistem pengendalian terkait bagi manajemen
operasional maupun Direksi. Manajemen Resiko
dan sistem pengendalian telah berjalan dengan baik
pada tahun 2009 dan memberikan kepastian bahwa
laporan tahunan ini tidak mengandung informasi atau
fakta material yang tidak benar. Tidak ada kelemahan
yang material pada manajemen resiko dan sistem
pengendalian selama kurun waktu tahun pembahasan.
Internal audit function has a vital role in providing
an objective view and provides certainty on risk
management effectiveness and monitoring system for
neither the operational management nor the Board of
Directors. Risk Management and monitoring function
ran well throughout 2009 and provides insurance that
this year’s report does not contain incorrect information
and material facts. There has been no weak links for the
current risk management and monitoring functions.
RESIKO USAHA
Sebagaimana halnya kegiatan usaha dan Perusahaan
apapun yang selalu mempunyai resiko usaha, maka
usaha yang dilakukan Perseroan dan Anak Perusahaan
juga tidak terlepas dari resiko usaha yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
• Persaingan. Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi
persaingan pasar terhadap produk-produk sejenis yang
dipasarkan oleh Perusahaan lainnya. Persaingan yang
ketat dapat mengakibatkan menurunnya tingkat laba
yang diperoleh dan berkurangnya sebagian pangsa pasar
produk-produk yang dipasarkan oleh Perseroan dan
Anak Perusahaan.
• Prinsipal. Sebagai distributor tunggal dari beberapa
Perusahaan/prinsipal terkemuka, pembatalan kontrakkontrak/distribusi akan mempengaruhi usaha Perseroan.
Demikian pula dengan Anak Perusahaan yang bergerak
dalam usaha perakitan dan produksi film, dan kertas
foto dengan menggunakan merek dagang FUJIFILM,
pembatalan lisensi dari prinsipal akan mempengaruhi
usaha Anak Perusahaan tersebut.
• Makro Ekonomi. Faktor resiko yang berasal dari luar
Perseroan dan Anak Perusahaan antara lain adalah kondisi
perekonomian secara makro, baik berupa menurunnya
kegiatan perekonomian dunia maupun nasional, yang secara
langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi
usaha Perseroan dan Anak Perusahaan.
BUSINESS RISK
Just like any other businesses, the business being run
by the Holding Companies and all of its Subsidiaries are
always exposed to business risks that caused by various
factors, as following :
• Competition. Holding Company and all of its
Subsidiaries are facing market competition with
similar products manufactured that marketed by
other competitors. Fierce competition on the market
will eventually led to the downturn on profitability of
the Company in general and less market share of the
products sold by the Company and its Subsidiaries.
• Principal. As a sole distributor for several leading
Companies in their respective industries, cancellation
of contracts / distribution will have a direct impact on
the businesses that being run by the Company. This is
also experienced by the Subsidiary of manufacture and
production of film, and photo paper of FUJI FILM brand
where license revoking from the principal may greatly
affecting the businesses of its related Subsidiary.
• Macro Economics. External risk factors that comes
from outside link of the Company such as the economic
situation globally, in example the decline of worldwide
and national economy activity, which directly or
indirectly may affect the efforts of the Company and
its Subsidiaries.
031
032
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
• Kebijakan Pemerintah. Kebijaksanaan Pemerintah tertentu
seperti misalnya pelarangan impor atau kebijaksanaan
pengenaan tarif bea masuk dan/atau pajak lainnya atas
produk-produk yang diimpor/dijual oleh Perseroan dan
Anak Perusahaan akan mempengaruhi usaha Perseroan
dan Anak Perusahaan.
• Perubahan Teknologi. Dalam era digital seperti saat ini,
perubahan teknologi akan semakin cepat dan merupakan
salah satu tantangan yang dihadapi Perseroan dan Anak
Perusahaan. Perseroan dan Anak Perusahaan berusaha
semaksimal mungkin untuk dapat menyesuaikan dengan
perubahan teknologi digital agar dapat mengurangi
dampak negatif dari perubahan ini.
• Government Policy, certain Government Policy, for
instance, import bans, or import tariff will and/or
other form taxation on products imported/sold by
Company and its Subsidiaries have a direct impact on
the Company’s and its Subsidiaries’ performance.
HUBUNGAN PERUSAHAAN
Fungsi ini dipimpin oleh Corporate Planning Division Head
dengan anggota terdiri dari Human Resources Division
Head, Corporate Communications Manager, Sekretaris
Perusahaan, Legal Services Manager dan General Affairs
Manager. Tujuannya adalah untuk membantu Direksi
sehubungan dengan hal-hal eksternal yang berdampak
pada bisnis, memberi masukan kepada Direksi tentang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan mengkaji ulang
strategi hubungan Perusahaan.
CORPORATE RELATIONSHIP
This function is led by Corporate Planning Division Head
in which the member consists of Human Resources
Division Head, Corporate Communication Manager,
Company Secretary, Legal Service Manager, and General
Affair Manager. The aim is to provide assistance to the
Board of Directors on all external affairs that potentially
have direct impact to overall business, and provide
inputs for Board of Directors on Company Policies that
related to Corporate Social Responsibility.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan bertugas mengelola dokumen
Perseroan seperti Daftar Pemegang Saham, Daftar
Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris
dan Rapat Direksi, serta memastikan bahwa Perseroan
mematuhi peraturan yang berlaku, khususnya mengenai
keterbukaan informasi material atas hal-hal yang
menyangkut Perseroan yang perlu diketahui oleh publik.
Sekretaris Perusahaan juga merupakan penghubung
antara Perseroan dengan pihak luar dan sebaliknya.
COMPANY SECRETARY
Company Secretary is responsible in managing Company’s
documents such as Shareholder Lists, Extraordinary List,
Minutes of Shareholder Meeting, Minutes of Board of
Commissioners and Board of Directors Meeting, also
ensure that the Company understands and complies
with administration act, especially regarding material
information about the Company and all affairs that will or
will not be disclosed to the public. Company Secretary also
acts as liaison between Company and external parties and
vice versa.
Dalam kegiatannya, Sekretaris Perusahaan memiliki
tanggung jawab spesifik sebagai berikut:
• Memantau kepatuhan Perseroan terhadap UndangUndang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar,
ketentuan Pasar Modal dan peraturan lain yang
terkait.
• Memelihara komunikasi yang transparan secara
berkala dengan pemerintah dan para pemain di pasar
modal yang berhubungan dengan permasalahan tata
kelola perusahaan, tindakan korporasi dan transaksi
materiil.
• Memberikan informasi terkini yang akurat mengenai
Perseroan kepada para pemegang saham, media,
investor, analis dan masyarakat umum secara rutin.
• Menghadiri semua rapat Direksi dan Dewan Komisaris
dan mencatat risalah rapat; memberikan informasi
terkini kepada Direksi tentang perubahan peraturan
dan implikasinya.
Specifically, Company Secretary holds the following
responsibilities :
• Monitoring Company’s compliance over PT Regulation,
Articles of Association, Stock Market Regulation, and
all related regulations.
• Changes in technology, in this era of digital technology at
the moment, the dynamic to cope with such an advanced
change within short period of time would provide another
level of challenge that require immediate response could
not be avoided by the Company and its Subsidiaries so
they must adapt with the change in digital technology
in order to minimize the negative impacts of this change.
• Maintaining regularly transparent communication
with the authorities and capital market players over all
matters to good corporate governance, corporate acts,
and all transactions.
• Providing the latest accurate information to share
holders, media, investors, analysts, and to the public
regularly.
• Attending all meeting of Board of Directors and Board
of Commissioners and records all minutes of meeting,
whilst providing the latest information to Board of
Directors on changes on regulation and its implications.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Donny
Sutanto, Direktur Keuangan Perseroan, yang telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Peraturan Bapepam Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan
Sekretaris Perusahaan.
Currently the Company Secretary is being held by Donny
Sutanto, Finance Director of the Company, in which has
met all terms and conditions prescribed by Bapepam
Regulation No. IX.I.4 regarding Company Secretary
Election.
PERIHAL PEMEGANG SAHAM
1. Hubungan Investor
Kami percaya bahwa penjelasan perkembangan
bisnis dan Laporan Auditor Independen kepada
para pemegang saham dan memahami tujuannya
adalah merupakan hal yang sangat penting. Direktur
Keuangan bertanggung jawab atas hubungan dengan
investor, dengan keterlibatan aktif dari seluruh
anggota Direksi dan Sekretaris Perusahaan. Presentasi
dan diskusi dengan para analis dan investor institusi
dilakukan secara berkala. Paparan publik dilakukan
setidaknya setahun sekali untuk memberikan
informasi kepada para pemegang saham, investor dan
masyarakat luas.
SHAREHOLDER RELATED
1. Investor Relationship
We believe that an excellent understanding of business
progress and development paired with credible
Independent Auditor Report to all shareholders
constitutes a highly important matter. Finance Director
is responsible for investors’ relationship, with active
participation of all members of Board of Directors and
Company Secretary. Presentation and discussion with
analysts and institutional investors are performed
periodically. In order to give broad information to the
public, presentations, discussions, and publications are
given out on annual basis to shareholders, investors,
and public.
2. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mencakup
pengangkatan Direktur dan Komisaris, deklarasi/
persetujuan tentang dividen final dan pembagian
laba, pengangkatan Akuntan Publik, persetujuan
perubahan Anggaran Dasar, serta pengesahan untuk
Direksi dan Dewan Komisaris. Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan diadakan setiap tahun, tidak lebih
dari enam bulan sesudah tahun fiskal dan di tempat
kedudukan Bursa Efek di Indonesia dimana saham
Perseroan dicatatkan.
2. General Shareholders Meeting
Annual General Shareholders Meeting covers Directors
and Commissioners appointment, declaration/
approval on final dividend, profit sharing schemes,
Public Accountant appointment, approval on
amendments of Articles of Association, also
authentication for Director and Board of Commissioner.
Shareholders meeting is held once a year and should
no longer than six months after the fiscal years and in
the same geographical position where shares of the
companies are listed at Indonesia Stock Exchange in
particular.
Panggilan rapat dilakukan sedikitnya empat belas hari
sebelum berlangsungnya rapat dan memuat prosedur
tentang bagaimana mendapatkan informasi Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan dan bagaimana
melakukan pungutan suara melalui orang yang
ditunjuk untuk mewakili. Dalam Rapat Pemegang
Saham Tahunan, diberikan penjelasan lengkap tentang
perkembangan bisnis selama tahun sebelumnya dan
ada pembahasan tentang permasalahan saat ini.
Acara tanya-jawab merupakan bagian penting dalam
rapat tersebut. Kami juga mengundang akuntan
publik dan penasihat hukum untuk hadir dalam rapat.
Meeting invitations should be issued for at least
fourteen days prior to the due date and consists
of procedures on acquiring Annual General
Shareholders’ Meeting information and voting
procedures of appointed representatives. Annual
Shareholders meeting should also gives report on
business development within previous years and
comprehensive explanation over the current issues. As
answer and questions may arise during the meeting,
public accountant and law practitioners are attending
the meeting in anticipation to this issue.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Perseroan sangat peduli terhadap kegiatan sosial dan
lingkungan sebagai wujud tanggung jawab terhadap
stakeholders. Kepedulian tersebut ditujukan kepada
Komunitas dan Lingkungan, dalam bentuk kegiatan
kemanusiaan, pendidikan, serta lingkungan hidup di
lingkungan sekitar kantor Perseroan dan di daerah
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
As part of social and environmental awareness as
responsibility to the stakeholders, the company in a
whole is putting its utmost concerns for this matter.
The company’s real actions are being implemented
in form of social activities, charities, education and
re-development of proper surrounding environment.
033
034
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
lain yang membutuhkan. Secara internal, Perseroan
selalu menomorsatukan kesehatan dan keamanan di
tempat kerja, serta mencegah terjadinya kecelakaan
kerja dengan memperhatikan peraturan perundangundangan dan norma standar kehati-hatian yang wajar.
Internally, health and safety conducts are being applied
intensively and extensively by prioritizing these factors
that are even regulated and being applied strictly.
Kegiatan dan penjelasan selengkapnya atas kegiatan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat dibaca pada
bagian lain dari Laporan Tahunan ini.
All activities and full explanation on Corporate Social
Responsibilities of the company could be found within
specific section of this Annual Report.
INFORMASI DAN DATA PERSEROAN
Perseroan memberikan keterbukaan informasi dengan
menyediakan informasi dan data perusahaan kepada
siapapun yang membutuhkan. Informasi atau data
perusahaan yang tersedia tersebut hanya sebatas pada
informasi atau data yang boleh dan perlu diketahui oleh
umum seperti Laporan Auditor Independen, Laporan
Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya. Informasi
tersebut juga dapat diakses melalui website WWW.
MODERNINTERNASIONAL.CO.ID atau
WWW.FUJIFILM.CO.ID.
INFORMATION AND DATA OF THE COMPANY
Company provides information transparency by offering
company’s information and data to whomever in
need. Such available information or data is limited to
information or data that public may and need to know
such as. Independent Auditor Report, Annual Report,
and Press Release, etc. This information is able to be
accessed through the websites;
WWW.MODERNINTERNASIONAL.CO.ID or
WWW.FUJIFILM.CO.ID.
Selain itu pertanyaan atau permintaan informasi juga
dapat diajukan secara tertulis, baik melalui alamat kantor
pusat maupun alamat website dan ditujukan kepada
Sekretaris Perusahaan. Alamat lengkap Perseroan dapat
dilihat pada halaman belakang Laporan Tahunan ini.
All other queries and further information shall be
addressed in written form to head office or through the
website directed to the Corporate Secretary. Full detail of
the Company’s address could be checked at the back of
this Annual Report.
laporan komite audit
audit committee activity report
Selama tahun 2009 Komite Audit melakukan pertemuan
rutin dengan Direksi, Tim Accounting dan Finance, Tim
Audit Internal dan Akuntan Publik untuk memenuhi
tanggung jawab kepengawasannya. Ini juga mencakup
integritas Laporan Auditor Independen Perseroan,
manajemen resiko dan pengendalian internal, pemenuhan
persyaratan hukum dan perundang-undangan, kinerja
Akuntan Publik, kualifikasi dan independensi, serta kinerja
fungsi audit internal. Kegiatan-kegiatan utama selama
tahun ini adalah sebagai berikut:
Throughout 2009, Auditing Committee has successfully
doing regular meeting with Board of Directors,
Accounting and Finance team, Internal Audit Team and
Public Accountant to fulfill its monitoring function.
The scope includes the integrity of independent
Auditor Report, risk management, and internal control,
eligibility from regulation and related government laws,
Public Accountant performance, qualification, and
independency, also performance of the internal audit
function. The highlights of major activities throughout
the year would be as follow :
1. Laporan Keuangan
Komite mengkaji Laporan Auditor Independen
kuartalan dan tahunan yang diserahkan oleh Direksi,
dan memeriksa laporan tahunan dan Laporan Auditor
Independen sebelum dipublikasikan.
1. Financial Statement
The Committee checks and audit quarterly and Annual
Independent Auditor Report before the Board of
Directors, until it is released publicly.
2. Audit Laporan Keuangan Tahunan
KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young)
mendiskusikan dengan Komite Audit mengenai lingkup
dan hasil audit Laporan Auditor Independen tahunan,
dengan menggarisbawahi beberapa permasalahan penting
yang telah dibahas bersama manajemen. Laporan-laporan
mereka mencakup permasalahan akuntansi, tata kelola dan
pengendalian dan pengembangan akuntansi.
2. Annual Report Audit
KAP Purwantono, Sarwako & Sandjaja (Ernst &
Young) discuss the scope and the result of Annual
Independent Auditor Report, underlining issues
that relates directly with the management together
with Auditing Committee. Their report will cover
accounting affairs, corporate management, and
accounting development.
3. Manajemen Resiko dan Pengendalian Internal Perusahaan
Komite mengkaji seluruh pendekatan yang dilakukan
oleh Perseroan mengenai pengelolaan dan pengendalian
resiko, serta proses manajemen resiko dan penyampaian
kesimpulan, khususnya mencakup hal-hal berikut:
3. Risk Management and Internal Control
Assessment on all approaches is being made by the
Company in overall in risk management and control
as well process of risk management and conclusion
delivery will be done by the committee, in which the
report covers as follow :
Laporan Komite Audit | Audit Committee Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
• Tingkat pengungkapan dalam pelaporan keuangan
kuartalan;
• Prinsip-prinsip dan keputusan-keputusan akuntansi yang diterapkan untuk mempersiapkan Laporan Auditor Independen;
• Laporan interim dan laporan akhir tahun oleh akuntan publik tentang status pengelolaan dan pengendalian resiko serta tindakan manajemen;
• Laporan Direksi tentang resiko dan pengamanan bisnis, jaminan positif tentang pengendalian operasi, kebijakan korporasi, kepatuhan terhadap kebijakan Perseroan
• Meneliti ruang lingkup dan kecukupan pemeriksaan, kewajaran biaya, kemandirian dan obyektifitas External Auditor.
•Classification determination on quarter financial
report discretion.
•Principles and decision on accounting that are
applied in preparing the annual Independent
Auditor Report.
•Final annual report by public accountant over risk
management and controls by the management.
INTERNAL AUDIT
Dalam melakukan pengawasan internal untuk memastikan
efektfitas pengendalian internal pengelolaan operasional,
Direksi Perseroan dibantu oleh Intenal Audit. Hasil
pemeriksaan dari Internal Audit disampaikan kepada Direksi
sebagai masukan dalam melakukan peningkatan efektivitas
pengendalian internal yang diperlukan serta melakukan
follow up atas implementasinya. Internal Audit secara
berkala melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan ke
seluruh cabang dan departemen berdasarkan skala prioritas
resiko. Secara garis besar, terdapat peningkatan terhadap
pengendalian internal khususnya untuk cabang-cabang
terlihat pada hasil audit 2009 yang semakin baik dibanding
tahun sebelumnya. Internal Audit juga memberikan
laporan tiga bulanan kepada Komite Audit atas hasil audit
disertai upaya perbaikannya. Setiap awal tahun Internal
Audit menyusun program kerja yang diselaraskan dengan
program kerja Komite Audit.
INTERNAL AUDIT
Internal Audit is being done for a single purpose as to
support the monitoring on operational management.
The result of monitoring and checks will then be
addressed to Board of Directors as an input for a mean
to improve the effectiveness of internal control and
being used as a measure to determine the effectivity of
certain regulations being exercised within the company.
Internal Audit regularly doing its function by examining
all branches and departments based on priority level.
Internal control being exercised has been shown a
positive progress throughout 2009, in which could be
seen on the result of the Internal Audit. At the beginning
of the year Internal Audit team usually structures
their work plan for the whole year that is aligned with
Auditing Committee’s work plan.
•Board of Directors report on business risks, positive
collateral on operation control, corporate policies,
and level of compliance to Company’s Articles of
Association.
•Examine scopes and eligibility of the assessment,
costs, independency, and the objectivity of External
Auditor.
AKUNTAN PUBLIK
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memeriksa Laporan
Auditor Independen perseroan tahun buku 2009 adalah
KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young).
Sejak perseroan menjadi perusahaan publik KAP ini telah
mengaudit Laporan Auditor Independen perusahaan
selama 18 (delapan belas) tahun berturut-turut.
PUBLIC ACCOUNTANT
Public Accountant Office that monitored and audited
Independent Auditor Report For 2009 is KAP Purwantono,
Sarwako & Sandjaja ( Ernst & Young ), as noted, this KAP
has been auditing the company’s Independent Auditor
Report for 18 (eighteen) consecutive years.
Penunjukkan KAP tersebut berdasarkan RUPS tahunan
yang diadakan pada Juni 2009 dengan kriteria pemilihan
yaitu harga, pengalaman audit di Perusahaan Terbuka dan
BUMN serta berafiliasi dengan KAP luar negeri.
KAP appointment is based on Annual Shareholders’
Meeting on June 2009 with specific criteria such as price,
experience in auditing Public Companies and GovernmentOwned Companies, and affiliated foreign liaison of the KAP.
Proses audit tahun buku 2009 perseroan telah dilakukan
sesuai dengan standar auditing yang berlaku dan KAP telah
mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian sesuai
dengan Laporan No. RPC-11259 tertanggal 22 Maret 2010.
Auditing process for year 2009 has been done
accordingly with auditing standard and regulation. KAP
has also established general recommendation with no
exceptions based on reports No. RPC-11259 dated 22nd
of March 2010.
Jakarta, 27 Desember 2009
Jakarta, 27 December 2009
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
037
Laporan
Aktifitas
Bisnis
Business Activity Report
Fokus Bisnis Perseroan dan Anak Perusahaan yang sudah beralih ke Bisnis Industrial Imaging
dengan lini produk Graphic Art, Medical Imaging dan Office Imaging yang juga didukung
dengan pengembangan bisnis Ritel Convenience Store 7-Eleven di tahun 2009 akan menjadi
kelanjutan fokus Perseroan di masa mendatang.
The Company’s and its Subsidiary’s business focus have switched to Industrial Imaging
Business with lines of products such as Graphic Art, Medical Imaging and Office Imaging
and also supported with the 7-Eleven Convenience Store retail business development in
2009, will be the continuation of the Company’s focus in the future.
Graphic Art
Graphic Art
Bisnis Graphic Art sebagai salah satu fokus bisnis Perseroan
menunjukkan kinerja yang cukup baik di tahun 2009.
Dengan lini produk yang menyediakan solusi total dari
Pre Press, Press dan Post Press yang disediakan, divisi ini
mampu menunjukkan pertumbuhan penjualan lebih dari
6.9% dibandingkan tahun sebelumnya.
As one of the Company’s business focuses, Graphic Art
business shows a respectable performance in 2009.
With lines of products that provides total solution from
Pre Press, Press, and Post Press, this division is able to
show more than 6.9% of sales growth compared to the
previous year.
Pertumbuhan penjualan produk dan peralatan industri
cetak dari divisi ini diperoleh dari meningkatnya
penjualan mesin dan bahan baku CTP (Computer to
Plate) serta peningkatan penjualan mesin press digital.
The sales growth of product and industrial printing
equipment sales is obtained from the sales improvement of
machines and CTP (Computer To Plate) raw materials, also
also the sales improvement of digital press machines.
Walaupun Perseroan masih dipengaruhi krisis global
dan likuiditas yang ketat di semester 1 tahun 2009,
divisi ini mampu memberikan kinerja yang cukup baik
dalam penjualan mesin di semester kedua.
Although the Company was still influenced by the
global crisis and a tight liquidity in the 1st semester
of 2009, this division managed to perform well in
machines sales in 2nd semester.
Melihat potensi yang masih cukup menjanjikan dari
industri cetak dengan pertumbuhan yang luar biasa dari
teknologi digital, Peseroan memutuskan untuk tetap
fokus mengembangkan layanan dan solusi di industri
ini dalam bentuk solusi total hulu hilir dari Pre Press,
Press dan Post Press di tahun mendatang.
Regarding the promising potential of printing industry
with an outstanding improvement from digital
technology, the Company decided to keep its focus on
developing service and solution in this industry in a
complete solution from down to upstream of Pre Press,
Press, and Post Press in the coming years.
Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Perseroan memutuskan untuk
tetap fokus mengembangkan
layanan dan solusi di industri
ini dalam bentuk solusi lengkap hulu hilir dari Pre Press,
Press, dan Post Press di tahun
mendatang.
The Company decided to keep
its focus on developing service
and solution in this industry
in a complete solution from
down to upstream of Pre
Press, Press, and Post Press in
the future years.
Melengkapi fokus di industri ini, Perseroan melakukan
strategi pemasaran berorientasi konsumen yang agresif
seperti pelaksanaan Open House dengan melakukan
pameran dan demo mesin untuk calon konsumen yang
dilakukan secara reguler, berpartisipasi dalam pameran
Graphic Art berskala nasional serta pengembangan
tenaga sales dan teknisi untuk memberikan layanan
terbaik kepada para konsumen dengan berbagai program
pelatihan dengan tenaga pelatih baik dari internal
maupun dari dukungan langsung pelatih dari prinsipal
luar negeri seperti FUJIFILM, Shanghai Electric, dan Duplo.
Dengan strategi tersebut, Divisi mampu memperoleh
kepercayaan dari pelanggan-pelanggan besar seperti PT
Gramedia, PT Tjiwi Kimia, PT Temprint serta pelangganpelanggan lama dan baru lainnya.
To give a complete focus in this industry, the Company
made an aggressive consumer oriented marketing
strategy, such as giving an Open House by regularly
holding an exhibition and a demo machine for the
consumers, participating in a national scale Graphic
Art exhibition and also developing the skill of the
sales workers and technicians, by making various
training programs with experts both from internal or
direct supports trainers from foreign principals, such
as FUJIFILM, Shanghai Electric, and Duplo, to give best
services to customers. With these strategies, Company
has succeed to maintain the big customers trust such
as PT Gramedia, PT Tjiwi Kimia, PT Temprint, and other
existing and new customers.
Dengan perubahan teknologi digital yang begitu cepat,
tentunya fokus divisi Graphic Art di tahun 2010 akan
lebih memprioritaskan pada mesin – mesin digital
untuk Pre Press dan Press di samping memelihara dan
mengembangkan pasar untuk bahan baku Plate dan
perlengkapan Post Press. Adapun fokus layanan yang
akan dikembangkan di tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
• Bisnis Pre Press , di mana pada lini ini divisi akan fokus
pada mesin digital CTP (Computer To Plate) FUJIFILM
Niagara dengan harga lebih ekonomis dan bahan
bakunya di samping memelihara pasar produk GA
Film, Plate, dan GA Chemical konvensional.
• Bisnis Press, pada lini bisnis ini, divisi memutuskan
untuk fokus mengembangkan pada dua jenis mesin
yaitu:
a. Flatbed Press FUJIFILM Acuity.
b. Offset Printing dengan menggandeng perusahaan
terbesar di Shanghai yaitu Shanghai Electric Group.
• Bisnis Post Press, divisi akan fokus dengan tetap
menggandeng mitra DUPLO Corporation dari Jepang
untuk memberikan layanan mesin – mesin Post Press
meliputi Folding, Stitching, Binding, Cutting, dll.
With a rapid development in digital technology, the
main focus of Graphic Art division in 2010 will primarily
be on digital machines for Pre Press and Press, aside
from maintaining and developing the market for Plate
raw materials and Post Press equipments. These are
the services focus which will be developed in 2010:
• Pre Press Business, on which the division will keep
the focus on CTP (Computer To Plate) digital machine
FUJIFILM Niagara with affordable price and its raw
materials, aside from maintaining the product market
of GA Film, Plate, and conventional GA chemical.
• Press Business, on which the division decided to focus
on developing two types of machines:
a. Flatbed Press FUJIFILM Acuity.
b. Offset Printing, cooperating with the biggest
company in Shanghai: Shanghai Electric Group.
• Post Press Business, on which the division will keep
on cooperating with DUPLO Corporation, from Japan,
to give services of Post Press machines, including
Folding, Stitching, Binding, Cutting, etc.
041
042
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report
Medical Imaging
Medical Imaging
Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Fokus dengan lini layanan
Medical Imaging meluputi
Fujifilm Computed
Radiography (FCR) System
dan X-Ray unit Shimadzu.
focus in lines of Medical
Imaging services, including
Fujifilm Computed
Radiography (FCR) System,
Picture Archiving and
Communications System
(PACS) and Shimadzu
X-Ray unit.
Sebagai salah satu fokus bisnis Perseroan, divisi Medical
Imaging mampu memberikan pertumbuhan penjualan
yang cukup signifikan di tahun 2009 dengan kontribusi
pertumbuhan penjualan divisi di atas 30%. Walaupun
Perseroan masih dihadapkan pada pengaruh krisis ekonomi
global yang memberikan keterbatasan likuiditas, divisi ini
masih mampu menyajikan kinerja yang luar biasa.
As one of the Company’s business focuses, Medical
Imaging division managed to perform a significant
growth of sales in 2009, with contribution of over 30%
growth of division’s sales. Although the Company was
still affected by global economic crisis which gave
liquidity limitation, this division still capable to serve an
exceptional performance.
Hasil yang memuaskan di tahun 2009 ini berhasil dicapai
tim Medical Imaging sebagai buah sinergi kerjasama yang
solid dari tim secara keseluruhan mulai dari bagian sales,
marketing, after sales service, serta back office yang juga
memberikan dukungan penuh dalam memberikan pelayanan
yang terbaik untuk seluruh pelanggan yang ada sehingga
Perseroan mampu memelihara kepercayaan pelangganpelanggan besar seperti RS Pondok Indah, RS Gading Pluit,
Lab Pramita Utama Diagnostic Center, serta pelangganpelanggan lain baik yang lama maupun yang baru.
This 2009 performance was achieved by Medical Imaging
team as a solid collaboration synergy from the entire
team, starting from the sales, marketing, after sales
service, and back office team which also support fully in
giving the best service to all customers which made the
Company succeeded to maintain the big customer’s trust
such as Pondok Indah Hospital, Gading Pluit Hospital, Lab
Pramita Utama Diagnostic Center, also other existing and
new customers.
Dalam menghadapi tantangan pasar yang ada, divisi memilih
untuk menggunakan strategi pemasaran yang proaktif.
Strategi ini lebih mendekatkan diri kepada konsumen dengan
berbagai aktivitas seperti melakukan lobi dan penggalian
kebutuhan konsumen secara langsung melalui presentasi dan
demo produk. Di samping itu untuk mendekatkan diri dengan
konsumen dan calon konsumen, divisi juga mendukung
berbagai kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh
komunitas konsumen seperti AOCNR (Asian Oceanian
Congress of Neuro Radiology), PDSRI (Persatuan Dokter
Spesialis Radiologi Indonesia), PARI (Persatuan Ahli
Radiographer Indonesia).
In facing the great market challenge, the division chooses
to use pro-active market oriented strategy. This strategy
makes the division closer to the costumer by various
activities, such as lobbying and more understanding
of costumer’s needs directly by giving presentations
or product demo. Moreover, in order to get close to
customers and prospects, the division also supports the
events hold by costumer’s community, like AOCNR (Asian
Oceanian Congress of Neuro Radiology), PDSRI (Persatuan
Dokter Spesialis Radiologi Indonesia), PARI (Persatuan
Ahli Radiographer Indonesia).
Kondisi ekonomi global dan nasional di tahun 2010 yang
sudah membaik memberikan potensi pertumbuhan yang
signifikan untuk pasar Medical di Indonesia. Untuk itu dengan
tetap melihat komitmen pemerintah dalam mengembangkan
pelayanan kesehatan dan fokus dengan lini layanan Medical
Imaging meliputi FUJIFILM Computed Radiography (FCR)
Prima System dengan harga yang lebih ekonomis, Picture
Archiving and Communications System (PACS) dan X-Ray
unit Shimadzu, Divisi optimis mampu mengembangkan pasar
yang ada ke arah yang lebih baik di tahun 2010.
A better global and national economic condition in 2010
gives potential significant growth to Medical market in
Indonesia. Therefore, by keep observing the government’s
commitment in developing health service and focus in
lines of Medical Imaging services, including FUJIFILM
Computed Radiography (FCR) Prima System with
affordable price, Picture Archiving and Communications
System (PACS) and Shimadzu X-Ray unit, the division
is optimistic in developing the market available to be
improved as a Radiology Solution Provider in 2010.
043
Office Imaging
Office Imaging
Mengusung strategi agresif di tahun 2009, di mana divisi
ini memposisikan diri sebagai sebuah “Solution Provider”,
dan fokus pada penjualan Multifunction Color Copier
mampu membuahkan hasil yang cukup menggembirakan.
By carrying an aggressive strategy in 2009, where
this division was positioned as a Solution Provider,
and focus in Multifunction Color Copier Sales, could
managed to produce an encouraging result.
Dengan program marketing yang lebih menjemput pasar,
divisi ini melakukan begitu banyak pameran di lokasi
perkantoran – perkantoran potensial. Dalam pameran
tersebut konsumen bisa melihat secara langsung demo
produk di lokasi pameran, bahkan mereka bisa secara
langsung mendapatkan kesempatan untuk melakukan
demo di kantor mereka dengan mesin yang ada.
With a more market oriented marketing program, this
division has made considerable exhibitions in potential
office centers. During the exhibitions, the consumers
were able to see directly the product demo, and even
they were given the opportunity to do the demo in their
office with the machine available.
Divisi ini juga memberikan dukungan sebesar – besarnya
untuk konsumen, bukan hanya dalam penyediaan solusi
dokumen RICOH, namun juga memberikan dukungan
untuk program – program internal konsumen yang
mengusung tema lingkungan “Go Green” sesuai dengan
fokus RICOH Corporation sebagai perusahaan induk
global. Di samping itu divisi juga melakukan beberapa
iklan di beberapa media cetak yang memiliki segmen
pembaca perkantoran.
This division also completely supports the consumers,
not only in providing RICOH document solution, but
also in giving supports for internal consumer programs
which carry an environmental issue “Go Green”,
representing the RICOH Corporation’s focus as the
global mother company. Aside from that, the division
also made several advertisements on various printed
media which segmented for office workers.
Solusi Dokumen saat ini sudah memasuki era baru di
mana pengaruh besar pertumbuhan teknologi informasi
Document Solution nowadays has gotten into a new
era where the impact of vast growth of information
Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Memposisikan diri sebagai
sebuah “Solution Provider”
untuk layanan dokumen
perkantoran
Positioning the Company
as a “Solution Provider”
for office document
services
dan digital sudah menjadi sinergi yang sungguh solid
seperti Internet, Networking, Security, dan bahkan
Personalisasi dengan mengunakan Kartu Pengguna.
Pengaruh teknologi pun mampu menciptakan efisiensi
yang cukup signifikan bagi konsumen seperti cost saving
dengan automated budgeting dan paperless solution.
Sehingga dalam era baru ini, konsumen dimungkinkan
untuk menikmati layanan yang lebih mudah, terkontrol,
dan efisien.
technology and digital has become a solid synergy, such
as Internet, Networking, Security, and Personalization
by using User Card. The effect of technology creates
such efficiency for consumers, such as cost saving with
automated budgeting and paperless solution, so in this
new era, customers are able to benefit an easier, more
controlled, and more efficient service.
Melihat tren yang ada, Perseroan melalui divisi Office
Imaging memilih untuk melakukan beberapa fokus
strategis sebagai berikut :
• Memposisikan divisi sebagai sebuah “Solution
Provider” dimana divisi bukan hanya menyediakan
mesin copier, melainkan menyediakan solusi dokumen
yang mampu memenuhi dan memberikan nilai
tambah bagi konsumen seperti integrasi jaringan,
internet, personalisasi, dan manajemen dokumen.
• Memperluas segmen produk dengan fokus
mengembangkan pasar Multifunction Color Copier
dan menambah lini produk berkecepatan tinggi.
• Meningkatkan pertumbuhan channel distribusi
dengan memfokuskan pengembangan pada areal
perkantoran potensial dengan strategi yang lebih
menjemput konsumen.
• Melakukan kegiatan promosi yang lebih menjemput
konsumen seperti pameran dan demo produk di lokasi
perkantoran, meningkatkan kolaborasi antar dealer
dengan kegiatan dealer gathering, juga memberikan
dukungan kepada para dealer untuk menjaring calon
konsumen dengan mengadakan acara Open House
di lokasi dealer. Di samping itu juga tetap melakukan
kegiatan promosi Above The Line yang selektif sesuai
dengan target pasar divisi melalui berbagai media
informasi seperti Koran Sindo, Yellow Pages, Tempo,
Gatra, dan lain – lain.
Regarding the trend recently, the Company, through
Office Imaging division, decided to do more focused
strategies:
• To stand the division as a “Solution Provider”, which
not only provides copier machine, but also provides
document solution that fulfill and give added values
for customers, such as integrated network, internet,
personalization, and document management.
• To expand product segments with focus on developing
Multifunction Color Copier market and increase lines
of high speed products.
• To escalate the growth of distribution channel with
focus on market development in potential business
area by making a more market oriented strategy.
• To make a more market oriented promotion, e.g.
exhibition and product demo in business area, raise
the collaboration among dealers by making a dealers
gathering, and also supports the dealers to gain more
customers by making an Open House at the dealer.
Furthermore, still consistent in doing promotional
Above The Line program selectively according to
the division’s target market through various media
information, such as Koran Sindo, Yellow Pages,
Tempo, Gatra, etc.
045
046
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report
Voucher Isi Ulang Seluler
Pre Paid Cellular Reload
Divisi Voucher Isi Ulang Seluler di tahun 2009 mampu
mempertahankan kinerja penjualan yang cukup baik,
bahkan penjualan divisi ini menunjukkan sedikit
pertumbuhan positif bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Hasil ini mampu diraih divisi ini melalui
kerja sama tim yang lebih solid dengan strategi
pemasaran yang lebih agresif dan kompetitif.
In 2009, the Pre Paid Cellular Reload division has
successfully managed to maintain a satisfying sales
performance. In fact, the division sales indicate a slight
positive growth compared to the previous year. This
gratifying result was achieved through a solid teamwork,
and a more aggressive and competitive marketing
strategy.
Perseroan pun banyak melakukan kegiatan promosi
yang dilakukan bersama dengan operator di outlet
– outlet penjualan seperti program hadiah langsung
bersama Indosat, program promosi bonus pulsa bersama
Telkomsel, program undian bersama Esia, dan beberapa
program promosi lainnya. Dengan program – program
promosi ini, Perseroan mampu mempertahankan
dan mengembangkan pasar telekomunikasi sehingga
Perseroan berhasil mencapai pertumbuhan penjualan.
The Company has also been arranging many copromotion programs within its sales outlets, with various
telecommunication operators. Some of the programs
are direct rewards with Indosat, promotional program
of credit bonus with Telkomsel, lucky draw program
with Esia, and several other promotional programs. With
these promotional programs, the Company is enabled
to maintain and develop telecommunication market, so
that it succeeded in reaching a sales growth.
Di tahun 2010, Perseroan berkomitmen untuk
mengembangkan pasar telekomunikasi terutama
melalui penambahan jaringan retail Convenience Store
7-Eleven disamping memelihara kinerja pada jaringan
ritel Fuji Image Plaza dan FUJIFILM Digital Imaging yang
ada. Perseroan pun memilih untuk melakukan strategi
pemasaran yang lebih agresif dan kreatif dengan
menggandeng para operator untuk bersama – sama
melakukan kegiatan promosi untuk mengembangkan
pasar yang ada baik dari konsumen lama maupun calon
konsumen potensial lainnya.
In 2010, the Company is committed to develop the
existing telecommunication market through the
expansion of 7-Eleven Convenience Store retail network
and maintain the performance at existing Fuji Image
Plaza and FUJIFILM Digital Imaging Retail Network.
The Company decides to carry out a more aggressive
and creative marketing strategy by cooperating with
telecommunication operators in executing promotional
programs to develop the existing market both from
recent customers and the potential ones.
Mengembangkan
pasar
telekomunikasi
dengan lebih
agresif dan kreatif
Developing telecommunication
market with more aggressive
and creative persuasion
048
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report
Digital Imaging
Digital Imaging
Pengaruh perkembangan teknologi digital menciptakan
konsumen dengan perilaku baru dengan tuntutan
kebutuhan yang baru pula. Pada era ini konsumen
membutuhkan layanan yang memiliki dukungan
teknologi terkini yang kreatif serta inovatif. Menghadapi
kebutuhan ini Perseroan senantiasa menyediakan
dan mengembangkan layanan fotografi digital
menjadi sebuah layanan yang mudah, kreatif, instan
dan terjangkau serta mengikuti tren perkembangan
teknologi yang ada.
Digital technology development effect results in
new consumers’ behavior with new demands. In this
era, consumers demand a creative and innovative
services supported by the latest technology. Dealing
with the demand, the Company is determined to
provide and develop its digital photography service
into an effortless, creative, instant, affordable, and
technological updated service.
Namun selama tahun 2009, Perseroan masih dihadapkan
kepada pasar yang masih dipengaruhi oleh krisis
ekonomi global menciptakan konsumen yang selektif
untuk investasi baru dalam layanan digital imaging
serta likuiditas Perseroan yang ketat sehingga kinerja
divisi digital imaging masih menunjukkan penurunan
dibandingkan dengan kinerja tahun 2008.
Nevertheless in 2009, the Company is still facing rigid
liquidity and global economic crisis influenced market
that creates more selective consumers aware of new
investments in digital imaging service. Therefore, the
Digital Imaging division performance still declines,
compared to the 2008 performance.
Aktivitas – aktivitas promosi pun sudah dilakukan untuk
merangsang gairah konsumen akan layanan digital
imaging seperti mengikuti beberapa pameran nasional
Pekan Raya Jakarta, pameran di pusat pembelanjaan,
serta promosi yang ditujukan langsung kepada
konsumen untuk mengurangi penurunan penjualan
sebagai akibat dari pengaruh krisis ekonomi yang terjadi.
Various promotional activities have also been
undergone to stimulate consumers’ enthusiasm in
digital imaging services, such as joining the Pekan Raya
Jakarta national exhibitions, exhibitions in malls, and
several other promotions which are directly addressed
to consumers to reduce negative impact of sales
performance due to the implication of global economic
crisis effect.
Meskipun pasar belum bergairah di tahun 2009,
Perseroan masih melihat potensi pertumbuhan untuk
Even though in 2009 the market did not show a high
enthusiasm upon digital imaging service, the Company
Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Perkembangan teknologi
digital menciptakan
konsumen dengan perilaku
baru dan tuntutan kebutuhan
yang baru pula.
The development of digital
technology creates customers
with new consumer behaviors
and needs.
layanan digital imaging ini yang meliputi kamera
digital, photopaper, photo chemical, digital minilab
Frontier, photo printing services dan lain – lain di tahun
– tahun mendatang. Berdasarkan potensi tersebut,
Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan untuk
mempertahankan dan mengembangkan bisnis digital
imaging ini dengan melakukan pengembangan produk
yang mudah, kreatif, instan dan terjangkau.
still sees growth potential in the service, such as digital
camera, photopaper, photo chemical, digital mini lab
frontier, photo printing services, and many more in
years to come. Regarding this potential, the Company
and its Subsidiaries are determined to maintain and
develop the digital imaging business by developing
products that are effortless, creative, instant, and
affordable.
Di tahun 2010 Perusahaan akan fokus pada
pengembangan lini produk kamera digital yang
terjangkau dan sesuai pertumbuhan teknologi digital,
layanan cetak foto digital dengan mengembangkan
media yang lebih kreatif dan inovatif seperti photobook
disertai penyediaan mesin cetak yang semakin efisien
dan ramah lingkungan. Selain itu Perseroan juga akan
mengembangkan peralatan pendukung cetak foto
digital seperti photobooth dengan fitur dan model baru,
pengembangan studio digital, dan lain sebagainya.
In 2010, the Company will focus on the development
of affordable digital camera product line, that is
appropriate with digital technology trend, and digital
photo print service by creating more creative and
innovative medias, such as photobook followed by a
more efficient and eco-friendly printing machines.
Besides that, the Company will also develop supporting
digital photo print equipment, like photobooth with
new model and added feature, digital studio, and many
more.
Melalui jaringan Fuji Image Plaza dan FUJIFILM
Digital Imaging, Perseroan berkomitmen untuk
mengembangkan bentuk layanan fotografi yang mampu
mengikuti tren teknologi digital yang ada. Di samping
pengembangan layanan dan produk yang ditawarkan,
Perseroan juga akan merancang model bisnis sesuai
dengan cakupan pasar yang sudah berubah seiring
perubahan era teknologi digital.
Through Fuji Image Plaza and FUJIFILM Digital Imaging
networks, the Company is committed to develop a
form of photographic service which is upgradeable to
the existing digital technology trend. In addition, the
Company will also design a business model which is
appropriate to market coverage that has changed due
to digital technology era transformation.
049
PT Modern Putra Indonesia
PT Modern Putra Indonesia
Sebagai Anak Perusahaan Perseroan di bidang Ritel,
PT Modern Putra Indonesia sudah berhasil membuka
Convenience Store 7-Eleven pertama di tahun 2009
sebagai langkah lanjutan diversifikasi bisnis ritel
Perseroan.
As one of the Company’s retail Subsidiaries, PT. Modern
Putra Indonesia has successfully opened the first
7-Eleven Convenience Store outlet in 2009, as the next
step of Company’s retail business diversification.
Gerai Convenience Store 7-Eleven fokus pada layanan
24 jam yang menyajikan penjualan makanan dan
minuman siap saji dengan mengusung nama besar
jaringan ritel kelas dunia yang memiliki keunggulan
kompetitif sebagai berikut :
1. Sebuah konsep unik dimana tata letak toko
menggabungkan sebuah Convenience Store dengan
sebuah pusat makanan kasual.
2. Merek Privat 7-Eleven yang sudah mendunia seperti
minuman beku berkarbonasi Slurpee, minuman
berkarbonasi Big Gulp, minuman panas Cafee Select,
dan Hot Dog Big Bite dengan kualitas kelas dunia.
3. Layanan makanan fresh berkualitas tinggi dan sehat,
mulai dari makanan ringan hingga makanan utama
7-Eleven Convenience Store outlets focus on 24-hour
service which one of its services is serving fresh food
and beverages under the global brand of a world-class
retail network with a competitive advantages as follow:
1. A Unique concept and store layout that combines a
convenience stores as well as a destination of casual
eatery.
2. World famous 7-Eleven Proprietary Brands of Frozen
Carbonated Drinks Slurpee, Carbonated Drinks Big
Gulp, Hot Drinks Caffee Select and Hot Dog Big Bite
with a world certified quality.
3. Wide range of high quality and hygene certified
Fresh Food from light snacks to serious meal for dine
Berbagai inovasi kreatif
dilakukan Anak Perusahaan
dalam melakukan
penyesuaian layanan seiring
era teknologi digital.
Several creative innovations
were done by the Subsidiaries,
in order to adjust its services to
digital technology era.
untuk disajikan di tempat maupun di bawa pulang
yang disesuaikan dengan kebutuhan sehari- hari.
in and take away tailored for every day part needs.
Dengan layanan yang unik dan memiliki diferensiasi
kuat, layanan 7-Eleven mampu memberikan sebuah
tren baru dalam dunia ritel di Indonesia. Kinerja pada
tahapan awal ini pun menunjukkan potensi yang
luar biasa. Berdasarkan potensi tersebut Perseroan
berkomitmen melakukan pengembangan agresif di
tahun – tahun mendatang.
With a strong differentiation and unique service,
7-Eleven delivers a new trend in Indonesian retail
business. The initial performance shows an enormous
potential. Based on the performance, the Company
is committed to make aggressive development in the
years ahead.
Di samping itu layanan fotografi yang sudah menjadi
bisnis utama Anak Perusahaan sebelumnya dengan
jaringan gerai yang tersebar di seluruh nusantara
dilakukan penyesuaian strategi seiring dengan
perubahan perilaku konsumen dan industri menghadapi
era teknologi digital.
Photography service as the current core business of the
Subsidiaries with national outlet network performs a
strategic adjustment in accordance to the shifting of
consumers and industrial behaviors, due to the digital
technology era.
Dengan berbagai penyesuaian model bisnis yang ada,
PT Modern Putra Indonesia selama tahun 2009 mampu
With various adjustments of the existing business
model, PT. Modern Putra Indonesia, during 2009,
052
001
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report
menahan laju penurunan dari sektor fotografi analog.
Perubahan pun dilakukan dari beberapa sektor, dimulai
dari produk dan layanan inovatif, prosedur operasional,
hingga efisiensi luas gerai menyesuaikan kebutuhan
dan potensi di era teknologi digital.
has managed to restrain the declining rate of analog
photography sector. Changes have been made in
several sectors, starting from innovative products and
services, operational procedure, to efficiency of outlet
space regarding digital technology era needs and
potentials.
Berbagai inovasi kreatif dilakukan Anak Perusahaan
dalam melakukan penyesuaian layanan seiring era
teknologi digital ini seperti :
Several creative innovations were done by the
Subsidiaries, in order to adjust its services to digital
technology era, such as :
•Pengembangan produk akhir yang mampu
memberikan nilai tambah kepada konsumen seperti
layanan Photobook, layanan Studio Foto Digital,
layanan upload Facebook dan layanan - layanan lain
yang berbasis teknologi digital.
• Mengembangkan layanan pada tempat - tempat
wisata dengan berbasis teknologi fotografi otomatis.
• Melakukan beberapa sinergi peralatan yang
memungkinkan operasional gerai menjadi lebih efisien
namun efektif.
• End products development that can give added values
to customers, such as Photobook service, Digital
Photo Studio service, Facebook uploads service, and
other digital technology based services.
Strategi penyesuaian dan pengembangan layanan
ini akan terus dilanjutkan sebagai komitmen Anak
Perusahaan di tahun - tahun mendatang dengan
memperhatikan perkembangan perilaku konsumen
fotografi yang ada.
As the Subsidiaries commitment in years to come,
the service adjustment and development strategy will
consistently be carried on without overlooking the
dynamics of photography consumers’ behavior.
• Developing automatic photography technology based
service at tourism spots.
• Conducting numerous equipment synergies which
enable more efficient yet effective outlets operational.
laporan aktifitas bisnis | business activity report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
PT. Honoris Industry
PT. Honoris Industry
Seiring dengan transformasi fokus Perseroan dan Anak
Perusahaan yang sudah mengalihkan fokus bisnis pada
sektor Industrial Imaging dan Ritel, Perseroan melihat
PT Honoris Industry sudah tidak menjadi bagian
integrasi fokus bisnis Perseroan dan Anak Perusahaan.
Along with the transformation focus of the Company
and its Subsidiaries, which had switched their focus to
Industrial Imaging and Retail sector, the Company sees
PT Honoris Industry is no longer the Company and its
Subsidiaries’ integrated business focus.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Perseroan telah
memutuskan untuk menjual penyertaan saham pada
PT Honoris Industry pada tanggal 30 Desember 2009.
Kebijakan ini sudah diberitahukan kepada Bapepam LK
melalui surat no. 001/FAD/I/2010 pada tanggal 5 Januari
2010.
Based on that consideration, the Company has decided
to sell investment in shares of PT Honoris Industry in
December 30, 2009. This policy has been notified to
Bapepam LK via letter No. 001/FAD/I/2010 in January 5,
2010.
002
Laporan
Manajemen
Management Report
056
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Manajemen | Management Report
Laporan Manajemen
Management Report
Analisa
Manajemen
Management
Analysis
Analisa manajemen ini disajikan berdasarkan angkaangka Laporan Auditor Independen konsolidasi Perseroan
dan Anak perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono,Sarwoko & Sandjaja dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian.
This management analysis is presented based on
Company and its Subsidiaries’ consolidated financial
statements which have been audited by Public
Accountant Purwantono, Sarwoko, and Sandjaja with
unqualified opinion.
Data-data pertumbuhan selama 5 (lima) tahun terakhir
dapat dilihat pada Ikhtisar Data Keuangan Penting yang
merupakan bagian dari laporan tahunan ini.
The growth data for the last five years can be seen on
Financial Highlights Summary which is a part of this
annual report.
1. Pertumbuhan Penjualan Bersih
Penjualan bersih pada tahun 2009 mencapai
Rp.898,9 milyar, terjadi penurunan sebesar 15,0%
bila dibandingkan dengan pencapaian penjualan pada
tahun 2008 sebesar Rp.1.057,4 milyar. Penurunan
ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan
ekspor sebesar 36,2% dimana hal tersebut disebabkan
oleh efek dari krisis global yang terjadi dan berakhirnya
kontrak penjualan ekspor dari beberapa produk. Untuk
penjualan lokal, terjadi penurunan penjualan sebesar
9,1% terutama disebabkan penurunan penjualan
produk film dan kamera konvensional sebesar 43,4%.
Disamping itu krisis likuiditas pada awal tahun 2009
yang ditandai dengan tingkat suku bunga yang
tinggi dan penundaan pencairan fasilitas baik dari
perbankan maupun perusahaan leasing menghambat
rencana peningkatan penjualan produk-produk Digital
Imaging, Industrial Imaging (Graphic Arts dan Medical)
dan Office Imaging (Ricoh) khususnya pada penjualan
produk mesin.
1. Net Sales Growth
The net sales in 2009 reached Rp 898.9 billion,
declined 15% compared the sales in 2008 which was
Rp 1,057.4 billion. This decline mainly caused by 36,2%
decline in export sales as of impact global crisis and
expiration of exports contracts for some products. For
local sales, there was 9.1% decline, mainly caused by
the decline on film products sales and conventional
camera for 43.4%. Aside of that, liquidity crisis in the
beginning of 2009 marked by high interest rate and the
delay withdrawals both from the banking and leasing
companies hampered plans to increase product sales
of Digital Imaging, Industrial Imaging (Graphic Arts
and Medical) and Office Imaging (Ricoh), especially on
machine product sales.
Laporan Manajemen | Management Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
2. Pertumbuhan Laba Usaha dan Laba Bersih
Laba usaha pada tahun 2009 mencapai Rp.15,6
milyar, turun sebesar Rp.30,5 milyar bila dibandingkan
dengan Laba Usaha pada tahun 2008 sebesar Rp. 46,1
milyar. Penurunan laba usaha ini lebih disebabkan oleh
kerugian operasional yang dialami oleh PT Honoris
Industry, Anak Perusahaan, dimana sesuai surat yang
ditujukan kepada Ketua Bapepam-LK pada tanggal 5
Januari 2010, Perseroan telah melakukan penjualan
penyertaan saham PT Honoris Industry pada tanggal
30 Desember 2009. Apabila kerugian operasional PT
Honoris Industry dikeluarkan dari Laporan Laba Rugi
Konsolidasi yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 maka Laba Usaha pada tahun 2009
mencapai Rp.41,3 milyar, naik 3,5% bila dibandingkan
dengan Laba Usaha pada tahun 2008 sebesar Rp.39,9
milyar.
2. The Growth of Income from Operations and Net Profit
Income from Operation in 2009 reached Rp 15.6 billion,
declined Rp 30.5 billion compared to Income from
Operation in 2008 which was 46.1 billion. This decline
was caused more by operational losses suffered by PT
Honoris Industry, the Subsidiaries, where according
to the letters addressed to Head of Bapepam-LK on 5
January 2010, the Company has sold the investment in
shares of PT Honoris Industry in December 30, 2009. If
the operating losses of PT Honoris Industry taken out
from Consolidation Income Statement which ended
in December 31, 2009 and 2008, then the Income from
Operation in 2009 reached Rp 41.3 billion, increased
3.5% compared to 2008 Income of Operation which
was Rp 39.9 billion.
Laba Bersih pada tahun 2009 sebesar Rp.12,0
milyar, yang berarti naik sebesar Rp.9,9 milyar bila
dibandingkan dengan Laba Bersih pada tahun 2008
sebesar Rp. 2,1 milyar. Kenaikan Laba Bersih ini
disebabkan oleh kenaikan laba selisih kurs bersih
sebesar Rp.5,3 milyar pada tahun 2009 dibandingkan
dengan laba selisih kurs bersih pada tahun 2008.
Biaya bunga dan laba penjualan aktiva tetap juga
turut mempengaruhi Laba Bersih tahun 2009.
Net Profit in 2009 was Rp 12.0 billion, which increased
Rp 9.9 billion compared to 2008 Net Profit which was
Rp 2.1 billion. This increase was caused by increase in
net foreign exchange gain which was Rp 5.3 billion in
2009 compared to 2008. Interest expense and gain on
sales of assets also affected the Net Profit in 2009.
3. Pertumbuhan Jumlah Aktiva dan Jumlah Ekuitas
Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 adalah
Rp.773,0 milyar, turun sebesar Rp.17,8 milyar atau 2,3
% dibandingkan dengan jumlah Aset pada tanggal
31 Desember 2008 yang berjumlah Rp. 790,8 milyar.
Penurunan jumlah aset ini terutama berasal dari
penurunan jumlah aset lancar dalam bentuk Kas dan
Bank, Piutang Usaha pihak ketiga dan persediaan.
3. Asset and Equity Growths
The total assets on 31 December 2009 was Rp 773.0
billion, declined Rp17.8 billion or 2.3% compared to
total asset on 31 December 2008 of total Rp 790,8
billion. This assets decline was caused by the decrease
in Current Assets in the form of cash and bank, thirdparty receivables and inventory.
Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009
adalah sebesar Rp.329,5 milyar naik sebesar Rp.12,0
milyar atau 3,8% dibandingkan dengan jumlah Ekuitas
pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah
Rp.317,5 milyar dimana kenaikan tersebut merupakan
Laba Bersih Perseroan pada tahun 2009.
Total Equity on 31 December 2009 was Rp 329.5
billion, increased Rp 12.0 billion or 3.8% compared to
total Equity on 31 December 2008 which was Rp 317.5
billion. This increase was the Company’s Net Profit in
2009.
4. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek (kewajiban
lancar) yang diukur dengan membandingkan jumlah
aset lancar dengan jumlah kewajiban lancar. Tingkat
likuiditas konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan
4. Liquidity
Liquidity is the Company’s ability to meet all shortterm liabilities (current liabilities) which is measured
by comparing the amount of current assets to current
liabilities. The level of Company and its Subsidiaries’
liquidity consolidation on 31 December 2009 was
057
058
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | laporan manajemen | management report
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing sebesar 115,0% dan 126,0%. Dalam hal ini
terdapat sedikit penurunan bila dibanding dengan
tahun 2008.
115.0% and 2008 was 126.0%. In this case, there was
a slight decrease compared to 2008.
5. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan Perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan
membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah
asetnya ataupun membandingkan jumlah kewajiban
dengan jumlah ekuitasnya.
5. Solvability
Solvability is the Company’s abiility to meet all its
liabilities, which is measured by comparing total
amount of liabilities to total assets, or by comparing
total amount of liabilities to total equity.
Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah
aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah
57,4% dan 59,9%, sedangkan perbandingan antara
jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas masingmasing adalah 134,6 % dan 149,1%.
The ratio between total liabilities and total assets of
the Company and its Subsidiaries in December 31,
2009 was 57.4% and in 2008 was 59.9%, whilst the
ratio between total liabilities and total equity of each
was 134.6% and 149.1%.
Angka persentase yang semakin rendah menunjukkan
tingkat solvabilitas yang lebih baik, yang berarti
kemampuan Perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya semakin baik.
The lower the percentage figure indicates a better
level of solvability, which means the Company’s ability
to meet all of it liabilities is improving.
6. Imbal Hasil Ekuitas dan Investasi
Imbal hasil Ekuitas (return on equity) adalah
kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba
bersih melalui jumlah ekuitas yang dimilikinya, yang
diukur dengan membandingkan laba bersih dengan
jumlah ekuitas. Tingkat imbal hasil ekuitas Perseroan
dan Anak Perusahaan untuk tahun 2009 dan 2008
adalah 3,6% dan 0,6%, sedangkan tingkat imbal hasil
investasi Perseroan dan Anak Perusahaan masingmasing pada tahun 2009 dan 2008 adalah 1,6% dan
0,3%.
6. Return on Equity and Investment
Return on equity is the company’s ability to generate
net income from its total equity, measured by
comparing net income to total equity. Rate of return
on equity of the Company and its Subsidiaries for
the years 2009 and 2008 was 3.6% and 0.6%, while
the rate of return on investment and their respective
Subsidiaries in 2009 and 2008 was 1.6% and 0.3 %.
7. Dampak Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing
Seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasi, yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan tahunan ini, pada tanggal 31 Desember
2009 Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki aset
dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:
7. The impact of Changes in Foreign Exchange Rates
As reported in the consolidated financial statements,
which are an integral part of this annual report, on
December 31, 2009 the Company and its Subsidiaries
had monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies as follows:
aktiva
mata uang
asing
ekuivalen
rupiah
dalam Dollar
Amerika Serikat
AS$ 2,244,954 21,102,567,600
dalam Yen Jepang
Yen 62,755,811
6,382,893,537
Sin$ 603
4,039,301
dalam Dollar
Singapore
jumlah
27,489,500,438
assets
foreign
currency
equivalent
in rupiah
in US Dollars
AS$ 2,244,954 21,102,567,600
in Japanese Yen
Yen 62,755,811
6,382,893,537
Sin$ 603
4,039,301
in Sin Dollar
total
27,489,500,438
laporan manajemen | management report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
kewajiban
dalam Dollar
Amerika Serikat
dalam Yen Jepang
dalam Dollar
Singapore
mata uang
asing
ekuivalen
rupiah
AS$13,959,703 131,221,208,200
Yen 176,928,333
17,995,380,749
Sin$ 617,266
4,134,864,323
Euro 208
2,810,080
GBP 1,940
29,321,858
dalam Euro
dalam
Poundsterling
liabilities
in US Dollars
in Japanese Yen
in Sin Dollar
foreign
currency
AS$13,959,703 131,221,208,200
Yen 176,928,333
17,995,380,749
Sin$ 617,266
4,134,864,323
Euro 208
2,810,080
GBP 1,940
29,321,858
in Euro
in Poundsterling
equivalent
in rupiah
jumlah
153,383,585,210
total
153,383,585,210
jumlah kewajiban bersih
125,894,084,772
total net liabilities
125,894,084,772
Kurs yang digunakan adalah:
mata uang asing
Foreign exchange rate used:
31 Des 2009
31 Des 2008
foreign currency
31 Dec 2009
31 Dec 2008
AS$ 1
Rp 9,400.00
Rp 10,950.00
US$ 1
Rp 9,400.00
Rp 10,950.00
Yen 1
Rp 101.7
Rp 121.23
Yen 1
Rp 101.7
Rp 121.23
Sin$ 1
Rp 6,698.67
Rp 7,607.00
Sin$ 1
Rp 6,698.67
Rp 7,607.00
GBP 1
Rp 15,114.36
Rp 15,802.51
Euro 1
Rp 13,509.73
Rp 15,432.40
GBP 1
Rp 15,114.36
Rp 15,802.51
Euro 1
Rp 13,509.73
Rp 15,432.40
Penjualan Penyertaan Saham pada PT Honoris Industry,
salah satu Anak Perusahaan.
Investment in Shares Selling of PT Honoris Industry,
one of the Subsidiaries.
Sesuai dengan surat pemberitahuan ke Bapepam-LK dengan
No.001/FAD/I/2010 tertanggal 5 Januari 2010 mengenai
Penjualan Penyertaan Saham pada salah satu Anak
Perusahaan, yang dilakukan oleh Perseroan pada tanggal 30
Desember 2009.
In accordance with a notification letter to Bapepam-LK
in No.001/FAD/I/2010 dated January 5, 2010 on sale of
Investment in Shares on one of its Subsidiary, taken by the
Company on December 30, 2009.
Atas dasar itu dan sesuai prinsip akuntansi umum yang
berlaku di Indonesia, jumlah Aset , Kewajiban dan Ekuitas
PT Honoris Industry tidak dikonsolidasi lagi pada Neraca
Konsolidasi PT Modern Internasional Tbk. dan Anak
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 sedangkan
Laporan Laba Rugi PT Honoris Industry masih dikonsolidasi
pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Modern
Internasional Tbk. dan Anak Perusahaan yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009.
On that basis and according to generally accepted
accounting principles in Indonesia, the number of Assets,
Liabilities and Equity of PT Honoris Industry is no longer
consolidated in the Consolidated Balance Sheets of
PT Modern Internasional Tbk and Subsidiaries as of the date
of December 31, 2009, while Statement Income of PT Honoris
Industry were still consolidated in the Consolidated
Statements of Income PT Modern Internasional Tbk. and
Subsidiaries which ended in December 31, 2009.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas atas tindakan
Perseroan ini, maka disusunlah Laporan Neraca Konsolidasi
Proforma dan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Proforma
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang juga
disusun oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko
& Sandjaja. Dimana Laporan Neraca dan Laporan Laba
Rugi PT. Honoris Industry telah dikeluarkan pada Laporan
Proforma ini baik untuk tahun 2009 maupun tahun 2008.
To provide a clearer picture for the actions of the Company,
then compiled Proforma Consolidated Balance Sheets
and Consolidated Statements of Income Proforma which
ended in December 31, 2009, which was also prepared by
Public Accountant Purwantono, Sarwoko and Sandjaja,
where the PT Honoris Industry’s Balance Sheet and Income
Statement had been released on this Proforma Report for
both 2009 and 2008.
059
060
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Sumber Daya Manusia | Human Resources
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Menghadapi perkembangan strategi Perseroan di mana
pengaruh perkembangan teknologi digital begitu cepat
dan adanya pengembangan diversifikasi bisnis , Perseroan
dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya
manusia yang mampu memberikan produktivitas tinggi,
semangat, motivasi, dan keahlian dalam bidang teknologi
digital serta bisnis ritel sebagai lini baru diversifikasi
Perseroan.
In facing the Company’s marketing strategies
development, in which the impact of digital technology
improvement is fast and the business diversification
development, the company is required to develop
the human resources which can give high degree of
productivity, spirit, motivation, dan expertise in digital
technology and also retail business as a new line of
Company’s diversification.
Pertumbuhan dan pengaruh era teknologi digital yang
begitu cepat memperlihatkan potensi yang luar biasa
dan menjadi pilihan mutlak bagi Perseroan untuk bisa
mengikuti perkembangannya. Sumber daya manusia pun
dituntut untuk memiliki penguasaan dan pengetahuan
di bidang teknologi khususnya untuk produk – produk
layanan fotografi berbasis teknologi digital serta produk
teknologi untuk pasar ritel. Melihat kebutuhan tersebut
Perseroan melakukan beberapa langkah pengembangan
sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan mengenai
produk berbasis teknologi digital secara berkala untuk
sumber daya yang ada, serta melakukan seleksi yang lebih
spesifik kepada calon sumber daya baru.
The growth and effect of fast growing digital technology
era shows a great potential and become Company’s
absolute choice to follow its development. Human
resources is required to have skill and knowledge
in technology, especially digital technology-based
photography service products and also technological
products for retailers. Regarding these demands, the
company made some training about digital technology
based products periodically for the available human
resources and also make a more specific selections
towards new human resources’ candidate.
Di tahun 2009 pun, dengan pengembangan diversifikasi
bisnis yang dilakukan Perseroan di bidang gerai ritel
7-Eleven, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia
yang memiliki keahlian khusus di bidang ritel makanan
dan minuman siap saji. Pengembangan dan pencarian
sumber daya manusia baru pun dimulai Perseroan
mulai dari lini pramusaji hingga level manajemen untuk
mencapai kinerja operasional yang tepat sasaran namun
efisien. Berbagai pelatihan juga dilakukan oleh Perseroan
untuk mempersiapkan kemampuan dan keahliah khusus di
bidang ini baik secara internal maupun pelatihan eksternal
dari prinsipal di luar negeri.
In 2009, with the Company’s business diversification
development on 7-Eleven retail outlets, the needs
of human resources with expertise in fast food and
beverages retails. The Company started the development
and recruitment of new human resources, from sales
associates to management level to achieve on target
operational performance but efficient. Various trainings
were also run by the company to prepare the skill and
special expertise in this field, both internal or external
from the principal abroad.
Sumber Daya Manusia | Human Resources | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Melihat sumber daya manusia sebagai aset yang sangat
berharga untuk menghadapi operasional dan persaingan
bisnis yang semakin menantang di masa mendatang,
Perseroan pun melakukan program – program yang sangat
terencana dan intensif dalam rangka peningkatan kualitas
karyawan. Divisi ini berperan aktif dalam menyiapkan
kuantitas dan kualitas karyawan untuk menghadapi
tantangan pasar yang ada saat ini dan masa mendatang.
Regarding to the fact that human resources is valuable
assets to face more challenge in the future, the Company
makes planned and intensive programs in order to
improve the human resources. This Division is proactively
providing quantity and quality of the Human Resources
to face market challenge today and tomorrow.
Sebagai salah satu solusi untuk pengembangan kualitas
sumber daya yang ada, divisi ini pun melakukan program
manajemen talenta. Program ini dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut :
• Perusahaan akan mendapatkan sumber daya manusia
yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan dengan baik.
• Sumber daya manusia yang bertalenta tersebut dapat
dikembangkan untuk menerima tanggung jawab yang
lebih luas dan lebih besar.
• Pengangkatan dan pemilihan sumber daya manusia
bertalenta yang dapat diambil dari sumber internal.
As one of the solution for developing available resources,
this division has made talent management program.
This program is aimed to:
Diharapkan dengan program ini divisi mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Perseroan.
This program is expected to increase the quality of
human resources in the Company.
Sedangkan untuk melakukan fungsi kontrol dari kinerja
sumber daya manusia yang ada sesesuai dengan deskripsi
pekerjaan dan tanggung jawab masing – masing,
divisi melakukan pengukuran dan penilaian kinerja
menggunakan alat ukur KPI (Key Performance Indicator)
yang digunakan sebagai alat evaluasi antara target dan
pencapaian aktual. Kegiatan penilaian ini dilakukan setiap
kuartal kepada seluruh divisi yang ada untuk menjaga
mencapai kinerja yang fokus dan terarah sesuai dengan
target Perseroan secara keseluruhan.
Meanwhile, to control the available human resources’
performance according to each job description and
responsibilities, the division made performance
measurement and assessment using KPI (Key
Performance Indicator) to evaluate the target and the
actual achievement. This assessment is done quarterly to
all divisions available to maintain a focused and directed
performance accordance with the whole Company’s
target.
• Make the company get skilled human resources who
do the job well.
• Develop the skilled human resources to be able to gain
more responsibilities.
• Make the company to be able to promote and select
the skilled human resources internally.
061
062
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009
Keseimbangan sebagai faktor penting bagi Perseroan
dalam melakukan aktivitas bisnis menjadi latar belakang
tanggung jawab Perseroan terhadap lingkungan sosial.
Melalui berbagai kegiatan – kegiatan untuk “berbagi”
kepada sesama yang berkekurangan, korban bencana
alam, dan berbagai kegiatan lainnya, Perseroan berusaha
untuk ikut berpartisipasi dalam rangka menjaga
keseimbangan antara sektor bisnis dengan sektor
lingkungan sosial.
Balance, as a crucial factor in conducting the Company’s
business activities, has become the motivation for
the Company in commencing its social responsibility
programs. Through numerous activities of “sharing”
with others that are having financial limitation, natural
disaster victims, and more, the Company endeavors to
participate in keeping the balance between the business
and the social environment activities.
Tujuan dari kegiatan CSR yang dilakukan PT Modern
Internasional Tbk. diantaranya adalah untuk memberikan
manfaat dan partisipasi Perseroan dalam memajukan
kesejahteraan masyarakat yang masih membutuhkan,
serta ikut andil dan bersimpati bagi masyarakat
yang mengalami bencana maupun musibah dengan
memanfaatkan seluruh aset dan fasilitas yang dimiliki
Perseroan. Melalui kegiatan CSR ini, Perseroan ingin
menunjukkan sebuah bentuk kepedulian dan tanggung
jawab kepada lingkungan dan masyarakat Indonesia
sebagai bagian dari keseimbangan kehidupan.
One of the goals of PT Modern Internasional Tbk.’s
Corporate Social Responsibility is to give benefits and
participate in improving the less fortunate society’s
welfare, and also to deliver the Company’s sympathy
to natural disaster victims by utilizing all Company’s
assets and facilities. Through its CSR activities, the
Company would like to present a form of concern and
responsibility to the environment and Indonesian society
as a part of life balance.
Selama tahun 2009, Perseroan memberikan kepedulian
sosial dalam bentuk pemberian bantuan renovasi
untuk karyawan yang terkena bencana alam di Padang,
juga Perseroan memberikan perhatian khusus kepada
organisasi masyarakat keagamaan yang berada di sekitar
kantor maupun pabrik dengan memberikan sumbangan
tetap melalui dana Zakat Infak, dan Sodakoh (ZIS), serta
ikut berpartisipasi memotong binatang Qurban.
During 2009, the company has delivered its social
responsibility in the form of renovation assistance to
the employees who experienced the impact of Padang
natural disaster, and special attention to religious
community organizations within the surrounding area
of Company’s offices and factories, by giving regular
donation in the form of Zakat, Infak, and Sodakoh [ZIS],
and participate in Qurban.
Selain itu, salah satu bentuk program yang masih
dilakukan di tahun 2009 adalah dengan menyediakan
lahan yang dimiliki Perseroan di Pontianak untuk
dijadikan tanah garapan dan sawah oleh masyarakat
setempat yang tidak memiliki pekerjaan tetap dengan
tingkat kesejahteraan yang rendah. Sampai saat ini pun
lahan tersebut mampu memberikan tambahan nafkah
bagi mereka dan bertranformasi menjadi lahan produktif
sehingga dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat
sekitar untuk terus meningkatkan kemampuan bertani.
Another form of Company’s CSR program, which is still
performed in 2009 is the provision of Company owned
land in Pontianak to be managed as plot or paddy field
by local communities with unsettled occupation, with
low well-being level. Up to now, the land has been able
to provide extra income to them and transformed into
productive site, which gives inspiration to the local
community to improve their farming skills.
Perseroan juga tetap berkomitmen untuk terus membina
dan mendukung aktivitas UKM dengan melakukan
pembinaan para fotografer amatir melalui sejumlah
kegiatan dan lomba. Dukungan ini diberikan mulai dari
sejumlah perkumpulan fotografer tingkat kampus,
fotografer media hingga fotografer profesional.
The Company is committed to consistently develop and
support the UKM [small and medium business] activities
by managing amateur photographers through a number
of activities and competitions. The support is given to
numerous photographer communities at campus level,
media photographers, and also professional photographers.
063
Informasi
Perusahaan
Corporate Information
066
Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 |Informasi Perusahaan | Corporate Information
Anak Perusahaan
Subsidiaries
PT MODERN PHOTO INDUSTRY
Kantor & Pabrik I [Office & Factory I]
Jl. Raya Bekasi KM. 25
Jakarta 13910
Indonesia
Tel (021) 460 0446
Fax (021) 460 1114
Pabrik II [Factory II]:
Jl. Modern Industri III No. 3
Kawasan Industri Modern, Cikande Km-68
Serang, Banten
Indonesia
Tel (0254) 400 830
Fax (0254) 400 832
PT MODERN PUTRAINDONESIA
Jl. Matraman Raya No. 12
Jakarta 13150
Indonesia
Tel (021) 280 1000
Fax (021) 858 2347, 858 1620
Kantor Cabang
Branch Offices
Kantor Pusat [Head Office]
Jl. Matraman Raya No. 12
Jakarta 13150
Indonesia
Tel (021) 280 1000
FAX(021) 858 2347
(021) 858 1620
KANTOR CABANG [Branch Offices]
Balikpapan
Lampung
Palembang
Jl. Jend A Yani No. 2
Tel (0542) 412 030
FAX(0542) 731 559
Jl. Chairil Anwar No.4
Tel (0721) 235 676
FAX (0721) 264 378
Jl. Jend Sudirman km 3,5
Tel (0711) 310 525
FAX(0711) 367 516
Bandung
Makassar
Pekanbaru
Jl. Buah Batu No. 31
Tel (022) 732 1886
FAX(022) 727 3332
Jl.Sulawesi No.5
Tel (0411) 334 222
FAX (0411) 317 787
Jl. Jend Sudirman 22-24
Tel (0761) 466 54
FAX(0761) 448 63
Banjarmasin
Manado
Pontianak
Jl. Jend A Yani Km 4 No.10 - 11
Tel (0511) 325 453
FAX(0511) 325 4540
Jl. Sam Ratulangi No. 144
Tel (0431) 863 926
FAX (0431) 861 072
Jl. Adi Sucipto Km 11
Tel (0561) 722 030
FAX(0561) 721 968
Batam
Medan
Jl. Raden Patah
Komp Indah Permai Center, Blok A No. 9 - 10
Tel (0778) 455 817
FAX(0778) 455 784
Jl. Gatot Subroto 257 - 261
Tel (061) 415 6864 FAX (061) 415 8916
Semarang
Jl. Jend Sudirman No. 283
Tel (024) 760 5913
FAX(024) 760 5927
Denpasar
Padang
Surabaya
Jl. Raya Kuta 117
Tel (0361) 751 370
FAX(0361) 752 679
Jl. Pemuda No. 43 B - C
Tel (0751) 241 43
FAX (0751) 812 410
Jl. Rungkut Industri Raya No. 21
Tel (031) 843 7070
FAX(031) 849 7274
Laporan
Auditor
Independen
Independent
Auditor’s Report
Informasi Pemegang Saham
shareholders information
Nama perusahaan
COMPANY NAME
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk.
Situs resmi
WEBSITE
www.moderninternasional.co.id
www.moderninternasional.co.id
Hubungan investor
INVESTOR RELATIONS
Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7
Jakarta Timur 13150
Indonesia
Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7
Jakarta Timur 13150
Indonesia
Informasi saham
SHARE INFORMATION
Modal saham Rp. 1.200.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh 639.817.902 saham
Authorized shares 1.200.000.000
Number of shares-issued and fully paid Rp. 639.817.902
Simbol saham
TICKER SYMBOL
MDRN
MDRN
Pencatatan Saham
STOCK EXCHANGE LISTING
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
Biro Administrasi Efek
PT EDI Indonesia
SHARE REGISTER
PT EDI Indonesia
Divisi Biro Administrasi Efek
Wisma SMR
Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89
Jakarta 14350
Indonesia
Tel (021) 651 5130
FAX (021) 651 5131
Divisi Biro Administrasi Efek
Wisma SMR
Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89
Jakarta 14350
Indonesia
Tel
(021) 651 5130
FAX
(021) 651 5131
Kantor Akuntan Publik
PURWANTONO, SARWOKO & SANDJAJA
PUBLIC ACCOUNTANT
PURWANTONO, SARWOKO & SANDJAJA
Jakarta Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Tel (021) 5289 5000
FAX (021) 5289 4100
Jakarta Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Tel
(021) 5289 5000
FAX
(021) 5289 4100
Keterangan RUPS
RUPS INFORMATION
18 Juni 2010
18t June 2010
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS KEBENARAN ISI LAPORAN
TAHUNAN PT MODERN INTERNASIONAL TBK 2009
Statements of Board Commissioners and Directors on the Truth of PT Modern Internasional Tbk 2009
Annual Report
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
We are the hereunder signed, stated that:
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Perusahaan.
Responsible for the compilation and presentation of the Company’s Annual Report.
2. Semua informasi dalam Laporan Tahunan telah sesuai lengkap dan benar.
All information has been the truth and fully disclosed.
3. Laporan Tahunan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan
informasi atau fakta material.
The Company’s Annual Report does not contain incorrect information or material facts and does not deliberately hide
information or facts which material in nature.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has states only the truth.
Jakarta, April 2010
Jakarta, April 2010
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Chao Shern Yuan
Achmad Fauzi Hasan
Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo
Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen
Commissioner
President Commissioner/Independent
Komisaris
Commissioner
Commissioner
Direksi
Board of Directors
Sungkono Honoris
Direktur Utama
President Director
Henri Honoris
Lim Djwe Khian
Direktur
Direktur
Donny Sutanto
Direktur
DIRECTOR
DIRECTOR
DIRECTOR
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
Indonesia Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel : +62 21 5289 5000
Fax: +62 21 5289 4100
www.ey.com/id
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. RPC-11259
Report No. RPC-11259
Pemegang Saham, Dewan Komisaris
dan Direksi
PT Modern Internasional Tbk
The Shareholders, and the Boards of
Commissioners and Directors
PT Modern Internasional Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT
Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) dan Anak
Perusahaan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan
ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami.
We have audited the consolidated balance sheets of
PT Modern Internasional Tbk (the “Company”) and
Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008, and
the related consolidated statements of income, changes
in shareholders’ equity and cash flows for the years then
ended. These financial statements are the responsibility
of the Company’s management. Our responsibility is to
express an opinion on these financial statements based
on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan
dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai
untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi
yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan PT Modern
Internasional Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31
Desember 2009 dan 2008, dan hasil usaha serta arus
kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
We conducted our audits in accordance with auditing
standards established by the Indonesian Institute of
Certified Public Accountants. Those standards require
that we plan and perform the audit to obtain reasonable
assurance about whether the financial statements
are free of material misstatement. An audit includes
examining, on a test basis, evidence supporting the
amounts and disclosures in the financial statements. An
audit also includes assessing the accounting principles
used and significant estimates made by management,
as well as evaluating the overall financial statement
presentation. We believe that our audits provide a
reasonable basis for our opinion.
In our opinion, the consolidated financial statements
referred to above present fairly, in all material respects,
the financial position of PT Modern Internasional Tbk
and Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008,
and the results of their operations and their cash flows
for the years then ended in conformity with generally
accepted accounting principles in Indonesia.
The original report included herein is in the Indonesian language.
Seperti dijelaskan dalam Catatan 23 atas laporan
keuangan konsolidasi, operasi perusahaan dan
Anak Perusahaan telah terpengaruhi, dan akan terus
terpengaruhi oleh dampak kondisi ekonomi dan
kemajuan teknologi dalam bisnis fotografi yang berubah
dari era analog ke era digital, dan secara bertahap
menyebabkan berkurangnya penjualan film dan kamera
analog. Catatan 23 juga menjelaskan mengenai
tindakan yang telah ditempuh serta rencana manajemen
Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi
kondisi tersebut.
As discussed further in Note 23 to the consolidated
financial statements, the operation of the Company and
Subsidiaries have been affected, and may continue
to be affected, by the photographic business, which
is changed from analog to digital and thus gradually
decreases the sales of film and analog camera. Note
23 also described the measures the Company and
Subsidiaries have implemented or plan to implement in
response to such condition.
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
Indrajuwana Komala Widjaja
Izin Akuntan Publik No. 98.1.0511/Public Accountant License No. 98.1.0511
22 Maret 2010/March 22, 2010
The accompanying consolidated financial statements are not
intended to present the financial position, results of operations
and cash flows in accordance with accounting principles and
practices generally accepted in countries and jurisdictions
other than Indonesia. The standards, procedures and practices
to audit such consolidated financial statements are those
generally accepted and applied in Indonesia.
PT Modern Internasional Tbk
dan anak perusahaan/and subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasi
beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008/
Consolidated financial statements
with independent auditors’ report
years ended December 31, 2009 and 2008
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi ……………………………………
1-2
...................................... Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………..
3
………………… Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………...
4
Consolidated Statements of Changes
…………………………… in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi ………………………
5-6
...………… Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….
7-65
…. Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
2009 *
2008
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp1.945.524.435 pada tahun
2009 dan Rp7.816.368.609
pada tahun 2008
Piutang hubungan istimewa
Piutang lain-lain
Persediaan - setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang
sebesar Rp232.577.818 pada
tahun 2009 dan Rp1.185.453.179
pada tahun 2008
Pajak pertambahan nilai dibayar
di muka
Biaya dibayar di muka dan
uang muka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp426.328.767.437 pada tahun
2009 dan Rp607.288.993.607
p ada tahun 2008
Aset pajak tangguhan - bersih
Selisih lebih biaya perolehan
penyertaan atas aset bersih
Anak Perusahaan - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp47.852.295.781 pada
tahun 2009 dan Rp41.788.304.228
pada tahun 2008
Taksiran tagihan pajak
Sewa dibayar di muka jangka panjang
Setoran jaminan
Beban tangguhan hak atas tanah
Biaya waralaba awal
Aset disewakan - pihak yang
mempunyai hubungan istimewa setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp1.984.397.611 pada tahun
2009 dan Rp1.967.952.303
pada tahun 2008
Pinjaman direksi dan karyawan
Piutang hubungan istimewa
Aset tak digunakan dalam
operasi, bersih
Aset lain-lain
ASSETS
9.736.563.489
120.916.292.083
6.526.964.287
32.714.596.573
2n,4
14.104.861.929
Third parties - net of
allowance for doubtful accounts of
Rp1,945,524,435 in 2009
139.696.800.121
and Rp7,816,368,609 in 2008
3.113.472.627
Due from related parties
30.172.005.483
Other receivables
2c,2d,2n,5
2d,6
7
2e,8,13,
16,19
169.641.798.405
261.169.351.919
1.048.857.249
3.648.454.679
111.649.122.709
CURRENT ASSETS
Cash on hand and in banks
Accounts receivable - trade
28.785.464.580
Prepaid value-added tax
Prepaid expenses and
advance payments
480.690.411.338
Total Current Assets
2f,8
452.234.194.795
Inventories - net of allowance
for inventory obsolescence
of Rp232,577,818 in 2009
and Rp1,185,453,179 in 2008
141.542.535.297
19.831.038.632
2g,9,13,16
2o,15
188.342.242.669
33.836.078.299
3.159.920.662
16.011.836.923
13.314.305.957
3.117.225.229
2.141.265.326
24.668.686.726
2i,10
15
2f
9.223.912.215
20.130.017.184
7.244.188.700
4.022.686.666
1.763.811.103
-
NON-CURRENT ASSETS
Property, plant and equipment net of accumulated
depreciation of
Rp426,328,767,437 in 2009
and Rp607,288,993,607 in 2008
Deferred tax assets - net
Excess of cost of investments
over the equity in net assets
of Subsidiaries - net of
accumulated amortization of
Rp47,852,295,781 in 2009
and Rp41,788,304,228
in 2008
Estimated claims for tax refund
Prepaid long-term rent
Security deposits
Deferred landrights acquisition cost
Initial franchise cost
198.839.703
292.483.520
-
Leased property - related party net of accumulated
depreciation of
Rp1,984,397,611 in 2009 and
Rp1,967,952,303 in 2008
Loans to officers and employees
Due from related parties
1.121.280.446
43.976.676.796
Assets not used in operations, net
Other assets
182.394.395
71.183.098
718.494.668
96.055.805.403
2j
2l, 22
2d,2k,
6,9,11
2d,6
2d
2g,9
12
Jumlah Aset Tidak Lancar
320.814.692.316
310.152.217.301
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
773.048.887.111
790.842.628.639
TOTAL ASSETS
* Neraca PT Honoris Industry tidak dikonsolidasi pada tahun 2009 (Catatan 3)
Balance sheet of PT Honoris Industry was deconsolidated in 2009 (Note 3)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 *
Catatan/
Notes
2008
LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Hutang jangka panjang jatuh
tempo dalam satu tahun
Hutang bank
Pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban imbalan kerja
Hutang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian jatuh tempo
dalam satu tahun
Hutang bank
Pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Jumlah Kewajiban
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp500 per saham
Modal dasar - 1.200.000.000
saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 639.817.902 saham
Tambahan modal disetor - agio saham
Saldo laba (defisit)
Telah ditentukan untuk cadangan
umum
Belum ditentukan penggunaannya
LIABILITIES
CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Accounts payable
Third parties
189.891.400.000
13
142.952.284.401
137.441.841.708
2d,2n,14
138.631.384.352
2.764.140.129
12.562.330.100
21.868.458.516
6,14
2o,15
26.311.080.936
9.965.597.222
23.855.278.500
21.666.666.645
6.918.188.150
-
2n,16
2g,9
2g,9
31.467.986.467
8.150.024.719
240.041.631
Related parties
Accrued expenses
Taxes payable
Current maturities of
long-term debts
Bank Loan
Consumer finance
Obligations under finance lease
381.573.678.228
Total Current Liabilities
35.686.797.000
NON-CURRENT LIABILITIES
Employee benefits liability
47.500.000.000
8.570.605.245
35.796.426
Long-term debts - net of current
maturities
Bank Loan
Consumer finance
Obligations under finance lease
50.436.126.755
91.793.198.671
Total Non-Current Liabilities
443.549.152.003
473.366.876.899
Total Liabilities
393.113.025.248
18.549.878.000
27.500.000.000
4.386.248.755
-
2h,23
2n,16
2g,9
2g,9
SHAREHOLDERS' EQUITY
319.908.951.000
10.260.385.000
1b,17
1b
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
(5.669.600.892)
5.000.000.000
(17.693.584.260)
Share capital - Rp500
par value per share
Authorized - 1,200,000,000 shares
Issued and fully paid 639,817,902 shares
Additional paid-in capital
Retained earnings (deficit)
Appropriated for general reserve
Unappropriated
Ekuitas - Bersih
329.499.735.108
317.475.751.740
Shareholders' Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
773.048.887.111
790.842.628.639
TOTAL LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS' EQUITY
* Neraca PT Honoris Industry tidak dikonsolidasi pada tahun 2009 (Catatan 3)
Balance sheet of PT Honoris Industry was deconsolidated in 2009 (Note 3)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
2009
Catatan/
Notes
2008
898.945.672.531
2d,2m,2q,
6,18,21
1.057.356.098.304
(702.304.037.886)
2d,2m,
6,19,22
196.641.634.645
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
NET SALES
(820.554.917.152)
COST OF SALES
236.801.181.152
GROSS PROFIT
2h,2k,2m,2q,
6,9,20,
21,22,23
OPERATING EXPENSES
98.240.862.935
82.760.926.172
99.120.693.779
91.528.467.511
Selling
General and administrative
181.001.789.107
190.649.161.290
Total Operating Expenses
15.639.845.538
46.152.019.862
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
14.235.935.653
2g,9
2.100.687.797
18.752.580.777
91.193.036
3.185.183.181
(36.795.248.809)
3
21
2d,6
21
88.237.343
1.990.411.097
(29.514.477.146)
7.905.716.474
2n
2.611.027.812
(2.746.312.530)
2.150.684.888
2i,10
15,21
(2.746.312.530)
(6.234.393.773)
OTHER INCOME (CHARGES)
Gain on sale of property and
equipment
Gain on sale of investment in
subsidiary
Interest income
Rental income
Interest expense
Gain on foreign
exchange - net
Amortization of excess of cost of
investments over the equity in
net assets of Subsidiaries
Others - net
6.779.732.670
(31.704.819.400)
Other Income (Charges) - Net
22.419.578.208
14.447.200.462
INCOME BEFORE
TAX EXPENSE
7.370.182.508
3.025.412.332
3.716.222.934
8.671.878.089
TAX EXPENSE
Current year
Deferred
Jumlah Beban Pajak
10.395.594.840
12.388.101.023
Total Tax Expense
LABA BERSIH
12.023.983.368
2.059.099.439
NET INCOME
3
BASIC NET INCOME
PER SHARE
Laba penjualan aset tetap
Laba penjualan investasi
anak perusahaan
Penghasilan bunga
Penghasilan sewa
Beban bunga
Laba selisih kurs - bersih
Amortisasi selisih lebih biaya
perolehan penyertaan atas
aset bersih Anak Perusahaan
Lain-lain - bersih
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM
BEBAN PAJAK
BEBAN PAJAK
Tahun berjalan
Tangguhan
LABA BERSIH
PER SAHAM DASAR
2m,2q,15,21
19
2p
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Laba (Defisit)/
Retained Earnings (Deficit)
Modal
Ditempatkan
Dan Disetor
Penuh/
Share
Capital
Issued and
Fully Paid
Saldo 31 Desember 2007
Laba bersih tahun 2008
Saldo 31 Desember 2008
Laba bersih tahun 2009
Saldo 31 Desember 2009
Telah
Ditentukan
Tambahan Modal
Untuk
Disetor - Agio
Cadangan
Saham/
Umum/
Additional
Appropriated
Paid-in
For General
Capital
Reserve
Belum
Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
Ekuitas
- Bersih/
Shareholders’
Equity - Net
(19.752.683.699 )
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
315.416.652.301
Balance December 31, 2007
-
-
-
2.059.099.439
2.059.099.439
Net Income in 2008
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
(17.693.584.260)
317.475.751.740
Balance December 31, 2008
-
-
-
12.023.983.368
12.023.983.368
Net Income in 2009
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
(5.669.600.892)
329.499.735.108
Balance December 31, 2009
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran untuk/kepada:
Pemasok
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Beban usaha
Kas dihasilkan dari operasi
Penerimaan dari:
Bunga
Pembayaran untuk:
Bunga
Pajak
Lain-lain
Kas Bersih (Digunakan untuk)
Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
Catatan/
Notes
2008
917.726.180.568
1.069.799.994.277
(673.783.217.605)
(796,624,536,319)
(102.554.649.326)
(80.008.895.641)
(118.540.665.234)
(44.846.206.522)
61.379.417.996
109.788.586.202
91.193.036
88.237.343
(30.300.256.035)
(7.056.593.087)
(96.122.658.482)
(27.466.297.679)
(8.732.175.906)
(8.842.536.438)
(72.008.896.572)
64.835.813.522
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Kenaikan piutang
hubungan istimewa
Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
Pembayaran hutang sewa pembiayaan
Pembayaran hutang pembiayaan
konsumen
Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
Net Cash (Used for)
Provided by
Operating Activities
(6.597.300.424)
Net Cash Resulting from
(Used in) Investing
Activities
3.134.586.415
(20.895.500.982)
9
(9.492.912.514)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Perolehan hutang bank jangka pendek
dan jangka panjang
206.574.175.596
Pembayaran hutang bank jangka
pendek dan jangka panjang
(165.107.317.967)
Cash receipts from:
Interest
Cash payments for:
Interest
Taxes
Others
(238.974.325)
9
35.022.698.186
Cash resulting from operations
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Proceeds from sale of property
and equipment
Acquisitions of property and
equipment
Increase in due from
related parties
18.978.071.737
36.940.127.431
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Receipts from customers
Payments for/to:
Suppliers
Salaries, wages and
employees’ benefits
Operating expenses
(67.130.000)
(362.213.726)
(8.781.827.683)
(7.539.110.754)
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from short-term
and long-term bank loans
Payments of short-term
and long-term bank loans
Payments of obligations under
finance lease
Payments of obligations under
consumer finance
(69.614.714.890)
Net Cash Provided by
(Used in) Financing
Activities
286.129.804.780
(347.843.195.190)
32.617.899.946
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CASH FLOWS (continued)
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
2009
2008
PENURUNAN BERSIH
KAS DAN BANK
(4.368.298.440)
(11.376.201.792)
NET DECREASE IN
CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK
AWAL TAHUN
14.104.861.929
25.481.063.721
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK
AKHIR TAHUN
9.736.563.489
14.104.861.929
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT END OF YEAR
13.637.759.162
Activities Not Affecting
Cash Flows
Acquisitions of properties under:
Consumer finance
Reclassifications to property,
plant and equipment from:
Finance lease
Aktivitas yang Tidak
Mempengaruhi Arus Kas
Perolehan aset melalui:
Pembiayaan konsumen
Reklasifikasi ke aset tetap dari:
Sewa pembiayaan
-
4
9
270.300.000
9
496.500.000
15.334.579.573
9
7.952.432.495
Construction in progress
Aset yang disewakan
-
9
244.129.010
Lease property
Uang muka pembelian aset
-
9
75.400.000
Advance for purchase asset
Aset dalam penyelesaian
Reklasifikasi ke Aset tak digunakan
dalam operasi dari:
Aset tetap
-
9
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1.121.280.446
Reclassifications to Assets
not used in operations from:
Property, plant and equipment
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM
a.
b.
GENERAL
a.
Pendirian Perusahaan
Establishment of the Company
PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”)
didirikan pada tanggal 12 Mei 1971
berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H.,
No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan
No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972
serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99
tanggal 12 Desember 1972. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan terakhir dengan akta Notaris Wahyu
Nurani, S.H., No. 28 tanggal 26 Juni 2008
mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perusahaan untuk menyesuaikan dengan
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-73729.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal
15 Oktober 2008.
PT Modern Internasional Tbk (the “Company”)
was established on May 12, 1971 based on
the Notarial Deed No. 47 of Djojo Muljadi, S.H.
The deed of establishment was approved by
the Ministry of Justice in its Decision Letter
No. Y.A.5/205/2 dated August 23, 1972, and
was published in the State Gazette No. 99
dated December 12, 1972. The Articles of
Association has been amended several times,
the last amendment was covered by Notarial
Deed No. 28 dated June 26, 2008 of Wahyu
Nurani, S.H., regarding the amendments of
the Company’s Articles of Association to
conform with the Limited Liability Company
Law No. 40 Year 2007 and was approved by
the Ministry of Laws and Human Rights of the
Republic of Indonesia in its Decision Letter No.
AHU-73729.AH.01.02. Year 2008 dated
October 15, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan meliputi usaha-usaha di bidang
perdagangan dan perindustrian, khususnya di
bidang industri colour processing, bahanbahan fotografi, alat-alat percetakan dan
perdagangan pada umumnya.
According to Article 3 of the Company’s
Articles of Association, the scope of activities
of the Company comprises trading and
industry, especially in colour processing
industry, photographic materials, printing
equipment and general trading.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman
Raya No. 12, Jakarta dan cabang-cabangnya
berlokasi
di
Balikpapan,
Bandung,
Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung,
Makassar,
Manado,
Medan,
Padang,
Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang
dan Surabaya.
The Company is domiciled at Jalan Matraman
Raya No. 12, Jakarta and its branches are
located in Balikpapan, Bandung, Banjarmasin,
Batam, Denpasar, Lampung, Makassar,
Manado, Medan, Padang, Palembang,
Pekanbaru,
Pontianak,
Semarang
and
Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya
pada tahun 1971.
The Company started
operations in 1971.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
its
commercial
Public Offering of the Company’s Shares
In 1992, the Company had a rights issue
which offered to the old shareholders new
shares totaling 8,853,980 shares with a par
value of Rp1,000 per share wherein an
ownership of five (5) old shares was entitled to
the purchase of one (1) new share at the price
of Rp8,250 per share.
Pada tahun 1992, Perusahaan menerbitkan
saham baru dengan cara Penawaran Umum
Terbatas dengan hak memesan efek terlebih
dahulu (rights issue) sejumlah 8.853.980
saham dengan nilai nominal Rp1.000 per
saham yang ditawarkan kepada para
pemegang saham lama di mana setiap
pemegang saham yang memiliki 5 (lima)
saham lama dapat membeli 1 (satu) saham
baru dengan harga Rp8.250.
7
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (lanjutan)
b.
c.
Penawaran
(lanjutan)
Umum
Efek
GENERAL (continued)
b.
Perusahaan
Public Offering of the Company’s Shares
(continued)
Pada
tahun
1994,
Perusahaan
mengkapitalisasi sebagian besar agio saham
ke modal saham dengan menerbitkan saham
bonus sejumlah 80.030.970 saham dengan
nilai nominal Rp1.000 per saham atau
seluruhnya Rp80.030.970.000, di mana setiap
kepemilikan 2 (dua) saham yang terdaftar
dalam daftar pemegang saham tanggal
30 Maret 1994 memperoleh 3 (tiga) saham
bonus (baru).
In 1994, the Company capitalized a substantial
portion of the additional paid-in capital to
capital stock by issuing bonus shares totaling
80,030,970 shares with par value of Rp1,000
per share or a total of Rp80,030,970,000
wherein an ownership of two (2) shares
registered in the shareholders’ registration as
of March 30, 1994 was entitled to three (3)
bonus (new) shares.
Dalam rapat umum luar biasa para pemegang
saham yang diselenggarakan pada tanggal
2 Mei 1997 yang diaktakan dengan Akta
Notaris No. 48 yang telah disebutkan di atas,
para pemegang saham menyetujui perubahan
nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham
menjadi Rp500 per saham.
During the shareholders’ extraordinary general
meeting held on May 2, 1997 which was
covered by Notarial Deed No. 48 mentioned
above, the shareholders ratified the change in
the par value of the Company’s shares from
Rp1,000 per share to Rp500 per share.
Pada tanggal 31 Desember 1998, Perusahaan
telah mencatatkan seluruh saham ditempatkan
dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia
(sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya).
As of December 31, 1998, the Company has
listed all its issued and fully paid shares on the
Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta
and Surabaya Stock Exchanges).
c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Anak
Perusahaan
dengan
persentase
pemilikan lebih dari 50% adalah sebagai
berikut:
As of December 31, 2009 and 2008,
Subsidiaries with percentage of ownership of
more than 50% are as follows:
8
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (lanjutan)
c.
GENERAL (continued)
c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure
(continued)
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
(lanjutan)
Anak Perusahaan/
Subsidiaries
PT Honoris Industry
(HI) *
Lokasi/
Domicile
Jakarta
dan Ciawi
Jakarta
and Ciawi
Tahun
Mulai
Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operations
Kegiatan Pokok/
Principal Activities
Produsen dan eksportir
kamera, radio stereo mobil,
motor listrik dan alat musik/
Manufacturer and
exporter of cameras,
car stereos, electric bike and
music equipment
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
1982
99,99%
1979
Jumlah aset
31 Desember/
Total Assets
December 31,
2009
2008
-
220.272.702.445
99,99
121.551.947.797
115.011.379.158
PT Modern Photo
Industry (MPI)
Jakarta dan
Serang
Jakarta
and Serang
Produsen film dan
kertas foto/
Assembler of
photographic film and
paper
PT Modern Putra
Indonesia (MPRI)
Jakarta
1988
99,99
193.298.528.101
142.611.057.143
Jakarta
Perdagangan eceran produkproduk fotografi, elektronik dan
telekomunikasi (kartu telepon)/
Retailer of photographic,
electronic and
telecommunication
products (phone card)
Jakarta
Studio foto dan photobox/
1990
99,99
7.512.478.533
7.559.848.196
Jakarta
Photo studio and photobox
PT Modern Indolab
(MIL)
* Telah dijual pada bulan Desember 2009 (Catatan 3)
* Disposed in December 2009 (Note 3)
d.
d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
serta Karyawan
Susunan Dewan Komisaris, Direksi
dan
Komite Audit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai
berikut:
Boards of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees
The members of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors and Audit
Committee as of December 31, 2009 and
2008, are as follows:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama (Independen)
Komisaris
Komisaris
Board of Commissioners
:
Achmad Fauzi Hasan
: President Commissioner (Independent)
: Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo :
Commissioner
:
Chao Shern Yuan
:
Commissioner
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Sungkono Honoris
Henri Honoris
Lim Djwe Khian
Donny Sutanto
:
:
:
:
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Achmad Fauzi Hasan
Eka Darmawan
Izudin
:
:
:
Audit Committee
Chairman
Member
Member
9
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
e.
2.
1.
UMUM (lanjutan)
GENERAL (continued)
d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
serta Karyawan (lanjutan)
Boards of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees (continued)
Gaji
dan
tunjangan
lainnya
yang
diperuntukkan bagi direksi dan komisaris
Perusahaan sejumlah Rp5.162.001.000 dan
Rp5.848.255.512 masing-masing pada tahun
2009 dan 2008.
Salaries and allowances incurred for the
Company’s directors and commissioners
totaled
Rp5,162,001,000
and
Rp5,848,255,512 in 2009 and 2008,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki
masing-masing 1.577 dan 2.069 karyawan
tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2009 and 2008, the
Company and its Subsidiaries have a total of
1,577 and 2,069 permanent employees
(unaudited), respectively.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK).
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with the generally
accepted accounting principles in Indonesia, which
are the Statements of Financial Accounting
Standards (PSAK) and the Regulations of the
Capital
Market
and
Financial
Institution
Supervisory Agency (BAPEPAM-LK).
a.
a.
Dasar
penyajian
konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation
financial statements
of
consolidated
Dasar
pengukuran
laporan
keuangan
konsolidasi ini adalah konsep akrual, kecuali
untuk laporan arus kas konsolidasi dan
konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali untuk persediaan yang dinyatakan
sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya
perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of
cost or net realizable value), penyertaan
saham yang dicatat dengan metode ekuitas,
dan aset tetap tertentu yang telah dinilai
kembali.
The basis of measurement in the preparation
of the consolidated financial statements is the
accrual basis, except for the consolidated
statements of cash flows, and the historical
cost basis of accounting, except for
inventories which are valued at the lower of
cost or net realizable value, investment in
shares of stock which is accounted for using
the equity method, and certain property, plant
and equipment which are carried at revalued
amounts.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan
menggunakan metode langsung (direct
method) dengan mengelompokkan arus kas
dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are
prepared using the direct method by
presenting cash receipts and payments
classified into operating, investing and
financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini
adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation
of the consolidated financial statements is
Indonesian Rupiah.
10
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
c.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
Prinsip-prinsip konsolidasi
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi
laporan keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan
yang
sahamnya
dimiliki
Perusahaan di atas 50% seperti yang
diungkapkan dalam Catatan 1c.
The consolidated financial statements include
the accounts of the Company and
Subsidiaries in which the Company has an
ownership interest of more than 50% as
discussed in Note 1c.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang
material antar perusahaan yang dikonsolidasi
telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and
balances have been eliminated.
c.
Penyisihan kerugian dan piutang ragu-ragu
Perusahaan dan Anak Perusahaan membuat
penyisihan kerugian dan piutang ragu-ragu
berdasarkan hasil penelaahan terhadap
keadaan akun aset masing-masing secara
individual pada akhir tahun.
d.
ACCOUNTING
Allowance
accounts
for
losses
and
doubtful
The Company and Subsidiaries provide
allowance for losses and doubtful accounts
based on a review of the status of the
individual asset account at the end of the year.
d.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Transactions with related parties
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan
mempunyai transaksi dengan pihak-pihak
yang
mempunyai
hubungan
istimewa
sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7,
“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”.
The Company and Subsidiaries have
transactions with certain parties which are
related to them as defined under PSAK No. 7,
“Related Party Disclosures”.
Saldo hutang dan piutang yang timbul dari
transaksi pembelian dan penjualan dengan
pihak yang mempunyai hubungan istimewa
masing-masing disajikan sebagai Hutang
Usaha dan Piutang Usaha pada neraca
konsolidasi, sedangkan saldo hutang dan
piutang yang timbul dari transaksi dengan
pihak hubungan istimewa di luar transaksi
pembelian dan penjualan, masing-masing
disajikan sebagai Hutang Hubungan Istimewa
dan Piutang Hubungan Istimewa pada neraca
konsolidasi.
The balances of accounts payable and
receivable resulting from purchases and sales
transactions with related parties are shown as
part of Accounts Payable - Trade and
Accounts Receivable - Trade in the
consolidated balance sheets. On the other
hand, the balances of accounts payable and
receivable
resulting
from
non-trade
transactions with related parties, are shown as
Due to Related Parties and Due from Related
Parties, respectively, in the consolidated
balance sheets.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa telah diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties
have been disclosed in the notes to the
consolidated financial statements.
11
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
f.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Persediaan
Inventories
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008),
“Persediaan”, yang mengantikan PSAK No. 14
(1994). PSAK revisi ini menyediakan panduan
dalam menentukan biaya persediaan dan
pengakuan selanjutnya sebagai beban,
termasuk setiap penurunan menjadi nilai
realisasi neto, dan juga memberikan panduan
rumus
biaya
yang
digunakan
untuk
menentukan biaya persediaan.
Effective January 1, 2009, the Company
applied PSAK No. 14 (Revised 2008),
“Inventories”, which supersedes PSAK No.14
(1994). This revised PSAK provides guidance
in determining the cost of inventory and its
subsequent recognition as expense, including
any write-down to net realizable value, as well
as guidance on the cost formulas to be used
in assigning cost to inventories.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan
dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasi Perusahaan.
The adoption of this revised PSAK did not
result in a significant effect on the Company’s
consolidated financial statements.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto (the lower of cost or net
realizable value) di mana biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata bergerak
(moving-average
method).
Penyisihan
kerugian untuk persediaan usang dan
penurunan
nilai
persediaan
ditentukan
berdasarkan penelaahan terhadap keadaan
persediaan
pada
akhir
tahun
untuk
mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai
realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or
net realizable value, wherein the cost is
determined by the moving-average method.
Allowance for inventory obsolescence and
declining in the value of inventories are
provided based on a review of the condition of
inventories at the end of the year to reduce
the carrying value of inventories to its net
realizable value.
f.
Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada
operasi selama masa manfaat masing-masing
biaya.
g.
ACCOUNTING
Prepaid expenses are charged to operations
over the periods benefited.
g.
Aset tetap
·
Prepaid expenses
Property, plant and equipment
·
Pemilikan langsung
Direct ownership
Effective January 1, 2008, the Company
and its Subsidiaries applied PSAK No. 16
(Revised 2007), “Fixed Assets”, which
supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed
Assets and Other Assets”, and PSAK
No.
17
(1994),
“Accounting
for
Depreciation”. Under PSAK No. 16
(Revised 2007), an entity shall choose
between the cost model and revaluation
model as the accounting policy for its
property,
plant
and
equipment
measurement.
The
Company
and
Subsidiaries have chosen the cost model
as the accounting policy for their property,
plant and equipment measurement.
Efektif
tanggal
1
Januari
2008,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007),
“Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK
No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva
Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994),
“Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan
PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas
harus memilih model biaya (cost model)
atau model revaluasi (revaluation model)
sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
atas aset tetap. Perusahaan dan Anak
Perusahaan
telah
memilih
untuk
menggunakan model biaya sebagai
kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya.
12
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
AKUNTANSI
2.
YANG
g.
Aset tetap (lanjutan)
·
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Property, plant and equipment (continued)
·
Pemilikan langsung (lanjutan)
ACCOUNTING
Direct ownership (continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehan
dikurangi
akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Biaya
perolehan
termasuk
biaya
penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria
pengakuan. Selanjutnya, pada saat
inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya
inspeksi itu diakui ke dalam jumlah
tercatat (“carrying amount”) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi
kriteria
pengakuan.
Semua
biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasi pada
saat terjadinya.
Property, plant and equipment are stated
at cost less accumulated depreciation and
impairment losses. Such cost includes the
cost of replacing part of the property,
plant and equipment when that cost is
incurred, if the recognition criteria are
met. Likewise, when a major inspection is
performed, its cost is recognized in the
carrying amount of the property, plant and
equipment as a replacement if the
recognition criteria are satisfied. All other
repairs and maintenance costs that do not
meet the recognition criteria are
recognized in consolidated statement of
income as incurred.
Perusahaan dan Anak Perusahaan
tertentu menghitung penyusutan dengan
menggunakan
metode
garis
lurus
(straight-line
method)
berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset
tetap sebagai berikut:
The Company and certain Subsidiaries
provide depreciation using the straightline method over the estimated useful
lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
3 - 20
4 -10
4-5
4-5
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Satu Anak Perusahaan menghitung
penyusutan
atas
bangunan
dan
prasarana dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset selama 20 (dua
puluh) tahun dan metode saldo menurun
ganda (double-declining balance method)
untuk aset lainnya berdasarkan kategori
masing-masing aset tersebut.
A Subsidiary provides depreciation on
buildings and improvements using the
straight-line method over the estimated
useful life of the assets of twenty (20)
years and double-declining balance
method for other properties based on the
respective categories of such assets.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
saat tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset
(dihitung sebagai perbedaan antara
jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset) dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment
is derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected
from its use or disposal. Any gain or loss
arising on derecognition of the asset
(calculated as the difference between the
net disposal proceeds and the carrying
amount of the asset) is included in
statement of income in the year the asset
is derecognized.
13
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
AKUNTANSI
2.
YANG
g.
Aset tetap (lanjutan)
·
·
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Property, plant and equipment (continued)
·
Pemilikan langsung (lanjutan)
ACCOUNTING
Direct ownership (continued)
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
umur manfaat dan metode penyusutan
ditelaah kembali, dan jika sesuai dengan
keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives
and methods of depreciation are
reviewed, and adjusted prospectively if
appropriate, at each financial year end.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dan tidak disusutkan. Biayabiaya tertentu seperti biaya legal, biaya
notaris dan lainnya sehubungan dengan
perolehan
atau
perpanjangan
hak
kepemilikan tanah ditangguhkan dan
diamortisasi sepanjang periode hak atas
tanah atau taksiran masa manfaat
ekonomis tanah, mana yang lebih
pendek.
Land is stated at the acquisition cost and
not depreciated. Costs related to the
legal, notarial, and other costs of
acquisition or renewal of land titles were
deferred and are being amortized over the
legal term of the landrights or economic
life of the land, whichever is shorter.
Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang
”Penurunan Nilai Aktiva”, jumlah aset
yang dapat dipulihkan kembali diestimasi
pada saat terdapat kejadian-kejadian
atau
perubahan-perubahan
yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya
mungkin
tidak
dapat
terpulihkan.
Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi
pada laporan laba rugi konsolidasi.
Jumlah aset yang dapat dipulihkan
kembali diukur dengan nilai yang lebih
tinggi antara harga jual bersih dan nilai
pakai.
In accordance with PSAK No. 48
concerning “Impairment in Asset Value”,
the net recoverable amount of an asset
should be estimated whenever events or
changes in circumstances indicate that its
carrying amount may not be fully
recoverable. Impairment in asset value is
recognized as loss in the consolidated
statements of income. The recoverable
amount of an asset is measured as the
higher of the net selling price or value in
use.
·
Sewa
Leases
Effective January 1, 2008, the Statement
of Financial Accounting Standards
(PSAK) No. 30 (Revised 2007), “Leases”
supersedes PSAK No. 30 (1990)
“Accounting for Leases”. Based on PSAK
No. 30 (Revised 2007), the determination
of whether an arrangement is, or contains
a lease is based on the substance of the
arrangement at inception date and
whether the fulfillment of the arrangement
is dependent on the use of a specific
asset and the arrangement conveys a
right to use the asset. Under this revised
PSAK, leases that transfer substantially to
the lessee all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased item
are classified as finance leases.
Moreover, leases which do not transfer
substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased item
are classified as operating lease.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK
No.
30
(Revisi
2007),
“Sewa”
menggantikan PSAK No. 30 (1990)
”Akuntansi
Sewa
Pembiayaan”.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),
penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan
perjanjian
sewa
atau
perjanjian yang mengandung sewa
didasarkan atas substansi perjanjian pada
tanggal
awal
sewa
dan
apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada
penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Menurut
PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset, diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika
sewa
tidak
mengalihkan
secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset.
14
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
AKUNTANSI
2.
YANG
g.
Aset tetap (lanjutan)
·
Anak
Perusahaan
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi
2007), dalam sewa pembiayaan,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset dan kewajiban dalam
neraca konsolidasi pada awal masa
sewa, sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai
kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban
keuangan
dan
bagian
yang
merupakan pelunasan kewajiban
sewa. Beban keuangan dialokasikan
pada setiap periode selama masa
sewa, sehingga menghasilkan tingkat
suku bunga periodik yang konstan
atas
saldo
kewajiban.
Beban
keuangan dicatat dalam laporan laba
rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai
bagian aset tetap) disusutkan selama
jangka waktu yang lebih pendek
antara umur manfaat aset sewaan
dan periode masa sewa, jika tidak
ada kepastian yang memadai bahwa
Perusahaan dan Anak Perusahaan
akan mendapatkan hak kepemilikan
pada akhir masa sewa.
ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan
dan Anak Perusahaan mengakui
pembayaran sewa sebagai beban
dengan dasar garis lurus (straight-line
method) selama masa sewa.
ACCOUNTING
Property, plant and equipment (continued)
·
Sewa (lanjutan)
Perusahaan dan
sebagai lessee
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Leases (continued)
The Company and Subsidiaries as a
lessee
i) Based on PSAK No. 30 (Revised
2007), under a finance lease, the
Company
and
Subsidiaries
recognize assets and liabilities in the
consolidated balance sheets at
amounts equal to the fair value of
the leased property or, if lower, the
present value of the minimum lease
payments, each determined at the
inception of the lease. Minimum
lease payments are apportioned
between the finance charge and the
reduction of the outstanding liability.
The finance charge is allocated to
each period during the lease term so
as to produce a constant periodic
rate of interest on the remaining
balance of the liability. Finance
charges are reflected in profit and
loss. Capitalised leased assets
(presented under the account of
property
and
equipment)
are
depreciated over the shorter of the
estimated useful life of the assets
and the lease term, if there is no
reasonable
certainty
that the
Company and Subsidiaries will
obtain ownership by the end of the
lease term.
ii)
15
Under an operating lease, the
Company
and
Subsidiaries
recognized lease payments as an
expense on a straight-line method
over the lease term.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
AKUNTANSI
2.
YANG
g.
Aset tetap (lanjutan)
·
Anak
Perusahaan
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi
2007), dalam sewa pembiayaan,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset berupa piutang sewa
pembiayaan di neraca konsolidasi
sebesar jumlah yang sama dengan
investasi sewa neto. Penerimaan
piutang sewa diperlakukan sebagai
pembayaran pokok dan penghasilan
pembiayaan. Pengakuan penghasilan
pembiayaan didasarkan pada suatu
pola yang mencerminkan suatu
tingkat pengembalian periodik yang
konstan atas investasi bersih sebagai
lessor dalam sewa pembiayaan.
ii)
Dalam
sewa
menyewa
biasa,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset untuk sewa operasi di
neraca konsolidasi sesuai sifat aset
tersebut. Biaya langsung awal
sehubungan proses negosiasi sewa
operasi ditambahkan ke jumlah
tercatat dari aset sewaan dan diakui
sebagai beban selama masa sewa
dengan dasar yang sama dengan
pendapatan sewa. Pendapatan sewa
operasi diakui sebagai pendapatan
atas metode garis lurus selama masa
sewa.
ACCOUNTING
Property, plant and equipment (continued)
·
Sewa (lanjutan)
Perusahaan dan
sebagai lessor
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Leases (continued)
The Company and Subsidiaries as a
lessor
i)
Based on PSAK No. 30 (Revised
2007), under a finance lease, the
Company
and
Subsidiaries
recognise assets held under a
finance lease in the consolidated
balance sheets and present them as
a receivable at an amount equal to
the net investment in the lease.
Lease payment receivable is treated
as repayment of principal and
finance income. The recognition of
finance income is based on a
pattern reflecting a constant periodic
rate of return on the net investment
in the finance lease.
ii)
Under an operating lease, the
Company and Subsidiaries present
assets subject to operating leases in
its consolidated balance sheets
according to the nature of the asset.
Initial direct cost incurred in
negotiating an operating lease are
added to the carrying amount of the
leased asset and recognized over
the lease term on the same basis as
rental income. Lease income from
operating leases is recognized as
income on a straight-line method
over the lease term.
At the application of this revised PSAK,
the Company and Subsidiaries have
chosen to apply it prospectively. The
Company and Subsidiaries determined
that the outstanding balances related to
the financing leases that had existed prior
to January 1, 2008 were appropriate. All
arrangements containing a lease that
existed at the beginning of the earliest
period presented were evaluated by the
Company and Subsidiaries to determine
their classification in accordance with this
revised PSAK. When they meet the
criteria as financing lease, and the
Company and Subsidiaries are acting as
Pada saat penerapan PSAK revisi ini,
Perusahaan dan Anak Perusahaan
memilih untuk menerapkan PSAK revisi
ini secara prospektif. Perusahaan dan
Anak Perusahaan menentukan saldo
yang terkait dengan transaksi sewa
pembiayaan yang sudah ada sebelum
tanggal 1 Januari 2008 telah tepat.
Semua perjanjian yang mengandung
unsur sewa yang ada pada awal periode
sajian, dievaluasi oleh Perusahaan dan
Anak Perusahaan untuk menentukan
klasifikasi mereka berdasarkan PSAK
revisi ini. Jika memenuhi kriteria
sebagai sewa pembiayaan, dan jika
16
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
AKUNTANSI
2.
YANG
g.
Aset tetap (lanjutan)
·
·
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Property, plant and equipment (continued)
·
Sewa (lanjutan)
a lessee, the Company and Subsidiaries
recognized the assets and liabilities as if
the revised accounting policy had been
applied since the beginning of the earliest
period presented for all arrangements
containing a lease that existed at the
beginning
of
the
earliest
period
presented.
Penerapan PSAK revisi ini tidak
menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasi
Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The adoption of this revised PSAK did not
result in a significant effect in the
Company and Subsidiaries’ consolidated
financial statements.
·
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Construction in progress is stated at cost.
The accumulated costs will be reclassified
to the appropriate property, plant and
equipment account when construction is
completed and the assets are ready for
their intended use.
·
Aset tak digunakan dalam operasi
Assets not used in operations
Assets not used in operations are stated
at cost less accumulated depreciation
when such assets were not used in
operations.
Aset tak digunakan dalam operasi
dinyatakan sebesar harga perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan pada
saat aset tersebut tidak digunakan dalam
operasi.
h.
Leases (continued)
Perusahaan
bertindak
dan
Anak
Perusahaan sebagai lessee, maka
Perusahaan dan Anak Perusahaan akan
mengakui aset dan kewajiban sewa
pembiayaan,
seolah-olah
kebijakan
akuntansi yang baru telah berlaku sejak
awal periode sajian, terhadap semua
perjanjian yang mengandung unsur sewa
yang ada pada awal periode sajian
tersebut.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan
sebesar biaya perolehan. Akumulasi
biaya perolehan akan dipindahkan ke
masing-masing
aset
tetap
yang
bersangkutan pada saat aset tersebut
selesai dikerjakan dan siap digunakan.
·
ACCOUNTING
h.
Imbalan kerja
Employee benefits
The Revised PSAK No. 24, “Employee
Benefits” requires the Company and
Subsidiaries to provide all employee benefits
under formal and informal plans or
agreements, under legislative requirements or
through industry arrangements, including postemployment benefits, short-term and other
long-term employee benefits, termination
benefits and equity compensation benefits.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the
calculation of estimated liability of employee
benefits based on the Law No.13 is
determined using the projected unit credit
actuarial valuation method. Actuarial gains or
losses are recognized as income or expense
when the net cumulative unrecognized
actuarials gains and losses at the end of the
previous reporting
PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”
mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh
imbalan kerja yang diberikan melalui program
atau perjanjian formal dan informal, peraturan
perundang-undangan atau peraturan industri,
yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan
kerja jangka pendek dan jangka panjang
lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja
dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan
PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan
estimasi kewajiban untuk imbalan kerja
karyawan berdasarkan UU No. 13 ditentukan
dengan menggunakan metode aktuarial
“Projected Unit Credit”. Keuntungan atau
kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan
atau beban apabila akumulasi keuntungan
atau kerugian aktuarial bersih yang belum
17
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
Imbalan kerja (lanjutan)
diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya
melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan
pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian diakui atas dasar metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan
yang diharapkan.
i.
Employee benefits (continued)
year exceeded the greater of 10% of the
present value of defined benefit obligations or
the fair value of the plan assets, if any at that
date. The gains or losses are recognized on a
straight-line method over the expected
remaining working lives of the employees.
i.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan
atas aset bersih Anak Perusahaan
Excess of cost of investments over the
equity in net assets of Subsidiaries
The excess of cost of investments over the
equity in net assets of Subsidiaries (presented
after deducting excess of equity in net assets
of Subsidiaries over the cost of investments) is
being amortized over twenty (20) years using
the straight-line method. Management’s main
reason for amortizing the excess of cost of
investments over the equity in net assets of
Subsidiaries over twenty (20) years is
because the Subsidiaries, in general, have
good operational performance and have
already operated for seventeen (17) to twenty
nine (29) years.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas
aset bersih Anak Perusahaan (disajikan
setelah dikurangi selisih lebih aset bersih
Anak Perusahaan atas biaya perolehan
penyertaan)
diamortisasi
dengan
menggunakan metode garis lurus selama 20
(dua puluh) tahun. Manajemen berpendapat
bahwa alasan utama pengamortisasian selisih
lebih biaya perolehan penyertaan atas aset
bersih Anak Perusahaan selama 20 (dua
puluh) tahun adalah karena pada umumnya
Anak Perusahaan tersebut mempunyai kinerja
usaha yang cukup baik dan telah menjalankan
usahanya selama 17 (tujuh belas) sampai 29
(dua puluh sembilan) tahun.
j.
ACCOUNTING
j.
Beban Tangguhan Hak Atas Tanah
Deferred Landrights Acquisition Costs
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting
for Land”, costs associated with the legal
transfer or renewal of land titles, such as,
among others, legal fees, area survey and
land remeasurement fees, notarial fees, taxes
and other expenses, are deferred and
amortized using the straight-line method over
the legal term of the related landrights.
Berdasarkan PSAK No. 47 mengenai
“Akuntansi Tanah”, biaya-biaya yang terjadi
sehubungan
dengan
perolehan
atau
pembaharuan hak atas tanah, meliputi, antara
lain, biaya legal, biaya survei area dan
pengukuran kembali luas tanah, biaya notaris,
pajak dan biaya terkait lainnya, ditangguhkan
dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama masa berlaku hak
atas tanah yang bersangkutan.
18
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
Aset disewakan
Leased property
Aset disewakan dinyatakan sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis yang sama dengan yang
diterapkan untuk aset tetap pemilikan
langsung (Catatan 2g).
l.
Leased property is stated at cost less
accumulated depreciation. Depreciation is
computed using the straight-line method
based on the estimated useful lives of the
leased property in line with the estimated
useful lives of the property, plant and
equipment under direct ownership (Note 2g).
l.
Biaya waralaba awal
Initial franchise cost
Biaya waralaba awal pada Anak Perusahaan
(MPRI) ditangguhkan dan diamortisasi selama
20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).
Initial franchise fee in Subsidiary (MPRI) is
deferred and amortized over a period of 20
years using the straight-line method.
m. Revenue and expense recognition
m. Pengakuan pendapatan dan beban
Revenue from export sales is recognized
when goods are shipped. Revenues from
domestic sales, photo finishing services,
repairs and assembling services are
recognized when goods are delivered to
customers or when the photo finishing
services, repairs and assembling services
have been completed. Expenses are
recognized when these are incurred.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada
saat barang dikapalkan. Pendapatan dari
penjualan lokal, jasa cuci cetak foto, jasa
perbaikan dan perakitan diakui pada saat
penyerahan barang kepada pelanggan atau
pada saat jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan
dan perakitan telah selesai. Beban diakui pada
saat terjadinya.
n.
ACCOUNTING
n.
Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing
Foreign
balances
currency
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing
dijabarkan
ke
dalam
Rupiah
berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut, yaitu kurs tengah uang kertas asing
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba
atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau
dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are
recorded at the rates of exchange prevailing at
the time the transactions are made. At
balance sheet date, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are adjusted into Rupiah to reflect the Bank
Indonesia’s middle rates of exchange
prevailing at such date. Any resulting gains or
losses are credited or charged to current
operations.
Kurs yang digunakan adalah:
The rates of exchange used were:
2009
AS$
¥
SIN$
GB£
€
2008
9.400
101,7
6.698,67
15.114,36
13.509,73
19
10.950
121,23
7.607
15.802,51
15.432,40
US$
¥
SIN$
GB£
€
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o.
p.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan
taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset
dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer antara aset dan
kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk
tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan.
Manfaat pajak di masa mendatang, seperti
saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui
sejauh besar kemungkinan realisasi atas
manfaat pajak tersebut.
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the year.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for temporary differences between
the financial and the tax bases of assets and
liabilities at each reporting date. Future tax
benefits, such as the carry-forward of unused
tax losses, are also recognized to the extent
that realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur
pada tarif pajak yang diharapkan akan
digunakan pada periode ketika aset direalisasi
atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan
tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang
berlaku atau secara substansial telah
diberlakukan pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to
apply to the period when the asset is realized
or the liability is settled, based on tax rates
(and tax laws) that have been enacted or
substantively enacted at the balance sheet
date.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP)
diterima atau, jika Perusahaan dan Anak
Perusahaan mengajukan keberatan, pada
saat keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded
when an assessment (SKP) is received or, if
appealed against by the Company and
Subsidiaries, when the result of the appeal is
determined.
p.
Laba bersih per saham dasar
Basic net income per share
Basic net income per share is computed by
dividing net income with the weighted average
number of shares issued and fully paid for the
year totaling 639,817,902 shares each in 2009
and 2008, respectively.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang ditempatkan dan
disetor penuh selama tahun berjalan sebanyak
639.817.902 saham pada masing-masing
tahun 2009 dan 2008.
q.
ACCOUNTING
q.
Informasi segmen usaha
Segment information
Informasi
segmen
disajikan
menurut
pengelompokan umum produk Perusahaan
dan Anak Perusahaan (segmen usaha) dan
wilayah pemasarannya (segmen geografis).
Segment information is presented based on
the general classification of the Company and
Subsidiaries’ products (business segment)
and
marketing
location
(geographical
segment).
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan
dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan
dalam menghasilkan produk atau jasa dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan segmen
lain.
Business segment is a distinguishable
component based on the Company and
Subsidiaries’ product or services that are
subject to risks and return that are different
from those of other business segments.
20
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.
AKUNTANSI
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
Informasi segmen usaha (lanjutan)
Segmen
geografis
adalah
komponen
Perusahaan dan Anak Perusahaan yang
dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi
tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan pada komponen yang beroperasi
pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
r.
Segment information (continued)
Geographical
segment
presents
the
Company’s
and
Subsidiaries’
financial
information classified according to providing
products or services in certain economic
environment that is subject to risks and
returns that are different from those of
components operating in other economic
environments.
r.
Penggunaan estimasi
Use of estimates
The preparation of the consolidated financial
statements in conformity with generally
accepted accounting principles requires
management to make estimations and
assumptions that affect amounts reported
therein. Due to inherent uncertainty in making
estimates, actual results reported in future
periods may be based on amounts that differ
from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, mensyaratkan manajemen untuk
memakai estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi jumlah yang
dilaporkan.
Sehubungan
dengan
ketidakpastian
yang
melekat
dalam
pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang
dilaporkan dalam periode mendatang mungkin
didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda
dari estimasi tersebut.
3.
ACCOUNTING
3. DISPOSAL OF SUBSIDIARY
PENJUALAN ANAK PERUSAHAAN
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menjual
investasi pada anak perusahaan PT Honoris
Industry sebesar 79.999.000 saham (99,99%)
pada harga jual sebesar Rp30.000.000.000
kepada PT Buana Graha Utama – pihak ketiga
dengan nilai tercatat Rp11.247.419.223 yang
menghasilkan
laba
penjualan
sebesar
Rp18.752.580.777 dan disajikan sebagai “Laba
Penjualan Investasi Anak Perusahaan” pada
laporan laba rugi konsolidasi. Transaksi tersebut
telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris
Angelique Tedjajuwana S.H., No. 03 tanggal
1 Maret 2010, yang telah ditandatangani oleh pihak
Perusahaan dan PT Buana Graha Utama.
In December 2009, the Company sold its
investment in shares of stock of PT Honoris
Industry totaling 79,999,000 shares (99.99%) at
a selling price of Rp30,000,000,000 to
PT Buana Graha Utama - third party with
carrying value of Rp11,247,419,223 resulting in
gain on sale of Rp18,752,580,777 which is
presented as “Gain on Sale of Investment in
Subsidiary” in the consolidated statement of
income. This transaction has been covered by
Notarial Deed No. 03 of Angelique Tedjajuwana
S.H. dated on March 1, 2010 which was signed
by the Company and PT Buana Graha Utama.
Pada tanggal 31 Desember 2009, harga jual
sejumlah Rp30.000.000.000 tersebut belum
dibayarkan dan disajikan sebagai akun “Piutang
Lain-lain” di neraca konsolidasi. Sampai dengan
tanggal 22 Maret 2010, tagihan yang telah diterima
dari piutang yang belum dibayar adalah sebesar
Rp29.561.000.000.
As of December 31, 2009, the selling price of
Rp30,000,000,000 is not yet paid and
presented as “Other Receivables” in the
consolidated balance sheet. Up to March 22,
2010, collection received out of the total
outstanding
receivable
amounted
to
Rp29,561,000,000.
21
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
4.
KAS DAN BANK
Kas dan bank terdiri dari:
Cash on hand and in banks consist of:
2009
2008
Kas
2.556.509.876
Bank
PT Bank Central Asia Tbk
2.855.729.684
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(Rp1.539.107.776 dan AS$220
pada tahun 2009 dan Rp1.286.559.213
dan AS$1.075 pada tahun 2008)
1.541.172.937
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
992.372.404
PT Bank ICBC Indonesia Tbk
(Rp445.081.140 dan AS$23.195 pada
tahun 2009)
663.114.046
PT Bank DBS Indonesia (Rp195.336.097,
AS$28.975, ¥ 40.816 dan SIN$572 pada
tahun 2009 dan Rp1.470.655.362,
AS$142.298 dan ¥1.127.301
pada tahun 2008)
475.687.463
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
385.029.540
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
169.605.363
Lain-lain di bawah Rp100.000.000
(Rp92.873.103 dan AS$475 pada
tahun 2009 dan Rp1.144.383.707,
AS$ 38.463, ¥1.280.737 dan SIN$613
pada tahun 2008)
97.342.176
Jumlah kas dan bank
5.
9.736.563.489
3.848.727.682
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari
penjualan barang dagangan dan jasa serta jasa
perbaikan dan perakitan kepada:
3.170.137.239
641.627.811
204.903.822
Cash on hand
Cash in banks
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(Rp1,539,107,776 and US$220
in 2009 and Rp1,286,559,213 and
US$1,075 in 2008)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Tbk
(Rp445,081,140 and US$ 23,195
in 2009)
PT Bank DBS Indonesia
(Rp195,336,097, US$28,975,
¥40,816 and SIN$572 in 2009 and
Rp1,470,655,362, US$142,298 and
¥1,127,301 in 2008)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
1.720.822.742
Others below Rp100,000,000
(Rp92,873,103 and US$475 in 2009
and Rp1,144,383,707, US$38,463,
¥1,280,737 and SIN$613 in 2008)
2.138.773.086
1.297.851.388
1.082.018.159
-
14.104.861.929
5.
PIUTANG USAHA
Total cash on hand and in banks
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE
This account represents receivables arising from
sale of merchandise and services, repairs and
assembling services to:
2009
Pihak ketiga
Produk industrial
Produk fotografi
Produk telekomunikasi
Produk mesin foto copy
Produk elektronik dan magnetik
Produk peralatan musik
Lain-lain
CASH ON HAND AND IN BANKS
2008
55.725.682.062
37.468.540.958
11.584.213.422
10.638.697.659
6.569.687.123
111.947.252
763.048.042
46.298.176.085
63.823.102.797
501.756.595
6.556.204.719
16.307.133.700
10.554.322.703
3.472.472.131
Third parties
Industrial products
Photographic products
Telecommunication products
Photocopying machine products
Electronic and magnetic products
Music equipment products
others
Jumlah pihak ketiga
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
122.861.816.518
(1.945.524.435)
147.513.168.730
(7.816.368.609)
Total third parties
Less allowance for doubtful accounts
Piutang usaha - bersih
120.916.292.083
139.696.800.121
22
Trade receivables - net
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued)
Termasuk dalam piutang usaha di atas adalah
piutang dalam mata uang asing sebesar
AS$1.976.236 dan ¥61.197.766 pada tahun 2009
dan AS$2.366.561 dan ¥101.630.759 pada tahun
2008.
Included in the above trade receivables are
receivables in foreign currencies amounting to
US$1,976,236 and ¥61,197,766 in 2009 and
US$2,366,561 and ¥101,630,759 in 2008.
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai
berikut:
The aging schedule of trade receivables is as
follows:
2009
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
91 - 120 hari
lebih dari 120 hari
2008
56.298.898.192
21.932.927.415
14.036.044.121
7.989.203.155
22.604.743.635
51.365.955.733
26.856.649.715
5.476.668.984
8.765.037.159
55.048.857.139
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 120 days
more than 120 days
Jumlah
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
122.861.816.518
(1.945.524.435)
147.513.168.730
(7.816.368.609)
Total
Less allowance for doubtful accounts
Bersih
120.916.292.083
139.696.800.121
Net
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah
sebagai berikut:
The changes in the allowance for doubtful
accounts are as follows:
2009
Saldo awal
Pengurangan penyisihan atas
anak perusahaan yang dijual
Penyisihan selama tahun berjalan
Penghapusan piutang selama tahun berjalan
Saldo akhir
2008
7.816.368.609
(6.897.959.215)
1.458.707.156
(431.592.115)
1.945.524.435
7.722.866.468
308.299.625
(214.797.484)
7.816.368.609
Beginning balance
Deduction of allowance for
disposed subsidiary
Provision during the year
Receivables written-off during the year
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the individual
receivable accounts at the end of the year,
management is of the opinion that the allowance
for doubtful accounts is sufficient to cover possible
losses from non-collection of the accounts.
Piutang usaha milik dua Anak Perusahaan (HI dan
MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur
(Catatan 13 dan 16).
Two Subsidiaries’ (HI and MPRI) trade receivables
are pledged as collateral to the credit facilities
obtained from various creditors (Notes 13 and 16).
23
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
6.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA
TRANSACTIONS
AND
RELATED PARTIES
BALANCES
WITH
a.
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan
dan Anak Perusahaan melakukan transaksi
usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan
istimewa,
terutama
yang
berhubungan dengan transaksi penjualan dan
pembelian berdasarkan pada tingkat harga
yang disepakati. Penjualan kepada pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa
berjumlah Rp211.069.163 dan Rp627.916.076
atau 0,02% dan 0,06% dari jumlah penjualan
bersih masing-masing untuk tahun 2009 dan
2008. Saldo piutang dari transaksi penjualan
tersebut berjumlah Rp6.526.964.287 dan
Rp3.113.472.627 atau 0,84% dan 0,40% dari
jumlah aset masing-masing pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, yang disajikan
dalam akun “Piutang Hubungan Istimewa”
pada neraca konsolidasi (Catatan 6).
Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan
istimewa
berjumlah
Rp1.410.997.126 dan Rp7.111.760.247 atau
0,25% dan 0,93% dari jumlah pembelian
masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
Saldo hutang dari transaksi pembelian
tersebut berjumlah Rp2.764.140.129 dan
Rp26.311.080.936 atau 0,12% dan 3,35% dari
jumlah kewajiban masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, yang
disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca
konsolidasi (Catatan 14).
a.
The Company and Subsidiaries in their regular
conduct of business are engaged in
transactions with related parties principally
consisting of sales and purchases which are
made at agreed prices. Sales to these related
parties amounted to Rp211,069,163 and
Rp627,916,076 or 0.02% and 0.06%,
respectively, of total net sales in 2009 and
2008, respectively. The trade accounts
receivable from related parties amounting to
Rp6,526,964,287 and Rp3,113,472,627 or
representing 0.84% and 0.40%, respectively,
of total assets as of December 31, 2009 and
2008, respectively, are shown as part of “Due
from Related Parties” in the consolidated
balance sheets (Note 6). Purchases from
these
related
parties
amounted
to
Rp1,410,997,126 and Rp7,111,760,247 or
0.25% and 0.93%, respectively, of total
purchases in 2009 and 2008, respectively.
The accounts payable to related parties
amounting
to
Rp2,764,140,129
and
Rp26,311,080,936 or representing 0.12% and
3.35% of total liabilities as of December 31,
2009 and 2008, respectively, are shown as
“Accounts Payable Trade - Related Parties” in
the consolidated balance sheets (Note 14).
b.
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan
memberikan pinjaman tanpa bunga kepada
direksi dan karyawan yang dilunasi melalui
pemotongan
gaji
bulanan
berjumlah
Rp71.183.098 dan Rp292.483.520 atau 0,01%
dan 0,04% dari jumlah aset masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Pinjaman ini disajikan dalam akun “Pinjaman
Direksi
dan
Karyawan”
pada
neraca
konsolidasi.
b
The Company and Subsidiaries have granted
non-interest bearing loans to directors and
employees, which are repayable through
monthly salary deductions amounting to
Rp71,183,098
and
Rp292,483,520
or
representing 0.01% and 0.04%, of total assets
as of December 31, 2009 and 2008,
respectively. These loans are shown as
“Loans to Officers and Employees” in the
consolidated balance sheets.
24
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
6.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)
c.
Satu Anak Perusahaan (MPI) menyewakan
tanah, bangunan dan prasarana, serta
inventaris, yang disajikan dalam akun “Aset
Disewakan” pada neraca konsolidasi, kepada
PT Hasta Prima Industry, pihak yang
mempunyai hubungan istimewa (Catatan 11).
Penghasilan sewa yang diperoleh tersebut
berjumlah Rp34.500.000 atau 0,51% dan
0,11% dari jumlah pendapatan (beban) lainlain masing-masing untuk tahun 2009 dan
2008, yang disajikan sebagai bagian dari akun
“Pendapatan (Beban) Lain-lain - Penghasilan
Sewa” pada laporan laba rugi konsolidasi.
TRANSACTIONS
AND
BALANCES
RELATED PARTIES (continued)
c.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
WITH
A Subsidiary (MPI) rents land, building and
improvements, furniture and fixtures, which
are disclosed as “Leased Property” in the
consolidated balance sheets, to PT Hasta
Prima Industry, related party (Note 11). The
rent
income
earned,
amounting
to
Rp34,500,000 or 0.51% and 0.11% of total
other income (charges) in 2009 and 2008,
respectively, are shown as part of “Other
Income (Charges) - Rental Income” in the
consolidated statements of income.
The nature of relationships with related parties is
as follows:
Sifat hubungan dengan
Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/
Relationship with the
Company and/or Subsidiaries
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/
Related parties
(i)
Pemegang saham Perusahaan/
Company’s stockholder
PT Inti PutraModern/
PT Inti PutraModern
(ii)
Memiliki sebagian direksi dan komisaris yang
sama dengan Perusahaan dan/atau Anak
Perusahaan/
Partly under the same directors and
commissioners with the Company and/or
Subsidiaries
PT Hasta Prima Industry dan PT Linda Utomo
Perkasa/
Seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh
PT Inti PutraModern, pemegang saham utama
Perusahaan/
All or a portion of the shares are owned by
PT Inti PutraModern, the Company’s main
shareholder
PT Fajarina Unggul Industry dan PT Modernland
Realty Tbk/
(iii)
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dengan jumlah di atas
Rp1 miliar adalah sebagai berikut:
PT Hasta Prima Industry dan PT Linda Utomo
Perkasa
PT Fajarina Unggul Industry and PT Modernland
Realty Tbk
Transactions with related parties involving
amounts of more than Rp1 billion are summarized
as follows:
2009
2008
Pembelian barang dagangan dan
bahan pembantu:
PT Fajarina Unggul Industry
1.410.997.126
2.334.673.797
Purchases of merchandise and supplies:
PT Fajarina Unggul Industry
Jumlah
1.410.997.126
2.334.673.797
Total
25
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
6.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)
Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di
luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
7.
WITH
The balances of accounts with related parties
resulting from non-trade transactions are shown
below:
2009
Aset lancar
PT Hasta Prima Industry
PT Fajarina Unggul Industry
Lain-lain
TRANSACTIONS
AND
BALANCES
RELATED PARTIES (continued)
2008
6.276.539.996
246.690.000
3.734.291
2.986.162.638
112.726.604
14.583.385
Current assets
PT Hasta Prima Industry
PT Fajarina Unggul Industry
Others
6.526.964.287
3.113.472.627
Total
0,84%
0,40%
Percentage to total assets
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa merupakan piutang yang timbul dari
transaksi sewa dan pembayaran biaya-biaya
tertentu dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
The due from related parties represent receivables
for rent transactions and payments of certain
expenses of related parties.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun piutang pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa pada akhir tahun, penyisihan
piutang ragu-ragu tidak diperlukan karena
manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan
berpendapat bahwa semua piutang hubungan
istimewa dapat ditagih.
Based on the review of the status of the individual
due from related parties accounts at the end of the
year, no allowance for doubtful accounts is
provided since the Company’s and Subsidiaries’
management believe that all receivables are
collectible.
7.
PIUTANG LAIN-LAIN
OTHER RECEIVABLES
This account represents the receivable arising
from disposal of Subsidiary (HI), goods return from
a related party and other transactions.
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari
transaksi penjualan Anak Perusahaan (HI),
transaksi pengembalian barang dagangan dari
pihak hubungan istimewa dan transaksi lainnya.
2009
2008
Penjualan Anak Perusahaan
PT Buana Graha Utama (Catatan 3)
PT Multi Indo Citra
PT Feng San
PT Hasta Prima Industry
PT Surya Gemilang Photo
Lain-lain (di bawah Rp500.000.000)
30.000.000.000
1.532.508.912
1.182.087.661
1.166.398.490
6.230.522.855
651.750.874
22.123.333.264
Disposal of Subsidiary
PT Buana Graha Utama (Note 3)
PT Multi Indo Citra
PT Feng San
PT Hasta Prima Industry
PT Surya Gemilang Photo
Others (below Rp500,000,000)
Jumlah
32.714.596.573
30.172.005.483
Total
26
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
8.
PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
Inventories consist of:
2009
Produk fotografi
Produk industrial
Produk telekomunikasi (kartu telepon)
Mesin fotocopy
Produk elektronik dan magnetik
Suku cadang untuk reparasi
Produk E-Moto (motor elektrik)
Produk peralatan musik
Bahan pembungkus
Lain-lain
INVENTORIES
2008
79.486.222.351
19.545.948.306
16.962.143.439
11.865.208.732
7.268.743.143
1.071.366.902
273.942.649
134.563.466
1.689.708.445
5.055.152.845
104.995.306.300
39.964.286.022
11.234.439.775
11.165.752.657
37.465.014.254
696.502.298
11.620.098.080
22.978.400.045
1.703.609.522
3.407.808.234
Photographic products
Industrial products
Telecommunication products (phone card)
Photocopy machines
Electronic and magnetic products
Spareparts for reparation
E-Moto products (electric bike)
Music equipment products
Packaging materials
Others
Sub-jumlah
Persediaan dalam perjalanan
143.353.000.278
26.521.375.945
245.231.217.187
17.123.587.911
Sub-total
Inventories in transit
Jumlah persediaan
169.874.376.223
262.354.805.098
Total inventories
Less allowance for inventory
obsolescence
Dikurangi penyisihan persediaan usang
Persediaan - bersih
(232.577.818)
169.641.798.405
(1.185.453.179)
261.169.351.919
Inventories - net
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perusahaan dan satu Anak Perusahaan (MPI)
memiliki uang muka pembelian persediaan
masing-masing sebesar Rp91.370.751.625 dan
Rp5.199.560.064 yang dicatat sebagai bagian dari
“Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dalam
neraca konsolidasi.
As of December 31, 2009 and 2008, the Company
and a Subsidiary (MPI) have advances for
purchase
of
inventory
amounting
to
Rp91,370,751,625
and
Rp5,199,560,064,
respectively, and presented as part of “Prepaid
Expenses and Advance Payments” in the
consolidated balance sheets.
Perubahan penyisihan persediaan usang adalah
sebagai berikut:
The changes in the allowance for inventory
obsolescence are as follows:
2009
Saldo awal
Penghapusan selama tahun berjalan
Saldo akhir
2008
1.185.453.179
(952.875.361)
1.608.940.130
(423.486.951)
232.577.818
1.185.453.179
Beginning balance
Write-off during the year
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun persediaan pada akhir tahun, manajemen
berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang
yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas persediaan usang.
Based on the review of the status of the
inventories at the end of the year, management is
of the opinion that the allowance for inventories
obsolescence is sufficient to cover possible losses
on inventory obsolescence.
Persediaan milik Perusahaan dan dua Anak
Perusahaan (HI dan MPRI) masing-masing
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas
kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur
(Catatan 13 dan 16).
The Company’s and two Subsidiaries’ (HI and
MPRI) inventories are used as collateral to the
credit facilities obtained from various creditors
(Notes 13 and 16).
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko
kerugian kebakaran atau pencurian berdasarkan
suatu paket polis tertentu dengan nilai
pertanggungan
sebesar
Rp105.660.000.000
dimana Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas persediaan yang
dipertanggungkan.
The inventories are covered by insurance against
losses from fire or theft under blanket policies
amounting to Rp105,660,000,000 which in
management’s opinions is adequate to cover
possible losses from such risks.
27
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
9.
ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari:
2009
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Property, plant and equipment consist of:
Pengurangan
Saldo Awal Anak
Perusahaan/
Penambahan/
Pengurangan/
Deduction of
Reklasifikasi/
Reklasifikasi/
Subsidiary`s
Additions/
Deductions/
Beginning Balance s Reclassifications Reclassifications
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Saldo Akhir/
Ending
Balances
2009
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
23.622.171.843
87.340.692.742
371.126.034.142
275.284.901.264
29.330.403.791
(6.099.189.086)
(27.693.307.679)
(179.894.883.996)
(13.200.022.949)
(3.336.222.659)
4.269.738.000
530.262.000
1.205.279.108
17.042.487.646
270.300.000
(3.576.238.011)
(6.680.785.792)
(1.190.819.580)
(11.208.904.841)
(4.605.172.782)
18.216.482.746
53.496.861.271
191.245.609.674
267.918.461.120
21.659.308.350
Jumlah
786.704.203.782
(230.223.626.369)
23.318.066.754
(27.261.921.006)
552.536.723.161
Total
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana
Inventaris
Sewa Pembiayaan
Alat-alat pengangkutan
7.952.432.495
-
15.334.579.573
(7.952.432.495)
15.334.579.573
Construction In Progress
Buildings and improvements
Furniture and fixtures
974.600.000
(704.300.000)
-
(270.300.000)
-
Finance leases
Transportation equipment
Jumlah Nilai Tercatat
795.631.236.277
(230.927.926.369)
38.652.646.327
(35.484.653.501)
567.871.302.734
Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
51.849.617.920
318.357.397.846
210.013.132.613
26.699.836.227
(16.249.086.183)
(164.946.109.998)
(12.614.132.463)
(2.142.866.505)
2.113.913.368
8.960.367.606
18.078.717.352
520.378.243
(2.771.232.387)
(1.587.836.430)
(6.029.807.908)
(3.923.521.864)
34.943.212.718
160.783.819.024
209.447.909.594
21.153.826.101
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Jumlah
606.919.984.606
(195.952.195.149)
29.673.376.569
(14.312.398.589)
426.328.767.437
Total
Sewa Pembiayaan
Alat-alat pengangkutan
369.009.000
(222.596.483)
67.574.984
(213.987.501)
-
Finance leases
Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
607.288.993.606
(196.174.791.632)
29.740.951.553
(14.526.386.090)
426.328.767.437
Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
188.342.242.671
141.542.535.297
Carrying Value
2008
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan/
Reklasifikasi/
Additions/
Reclassifications
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Deductions/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balances
2008
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
24.387.171.843
88.355.282.747
378.737.525.428
260.399.950.902
37.132.222.142
67.637.409
4.547.399.382
17.522.342.686
1.809.321.211
(765.000.000)
(1.082.227.415)
(12.158.890.668)
(2.637.392.324)
(9.611.139.562)
23.622.171.843
87.340.692.741
371.126.034.142
275.284.901.264
29.330.403.791
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Jumlah
789.012.153.062
23.946.700.688
(26.254.649.969)
786.704.203.781
Total
35.000.000
-
7.952.432.495
(35.000.000)
-
7.952.432.495
Construction In Progress
Buildings and improvements
Furniture and fixtures
1.335.600.000
-
(361.000.000)
974.600.000
Finance leases
Transportation equipment
790.382.753.062
31.899.133.183
(26.650.649.969)
795.631.236.276
Total Carrying Value
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana
Inventaris
Sewa Pembiayaan
Alat-alat pengangkutan
Jumlah Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
49.421.486.323
308.299.472.280
189.302.023.793
33.015.991.061
3.449.847.240
19.914.569.583
35.296.445.534
2.575.009.518
(1.021.715.643)
(9.856.644.015)
(14.585.336.714)
(8.891.164.353)
51.849.617.920
318.357.397.848
210.013.132.613
26.699.836.226
Jumlah
580.038.973.457
61.235.871.875
(34.354.860.725)
606.919.984.607
Total
Sewa Pembiayaan
Alat-alat pengangkutan
393.719.836
287.665.508
(312.376.344)
369.009.000
Finance leases
Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
580.432.693.293
61.523.537.383
(34.667.237.069)
607.288.993.607
Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
209.950.059.769
188.342.242.669
Carrying Value
28
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
9.
ASET TETAP (lanjutan)
PROPERTY,
(continued)
Penambahan aset tetap terdiri dari:
Jumlah
AND
EQUIPMENT
Additions to property, plant and equipment consist
of:
2009
Pembelian
Pembelian dari HI
Perolehan aset melalui:
Pembiayaan konsumen
Realisasi intercompany profit
atas penjualan aset tetap
Anak Perusahaan
Penambahan/reklasifikasi dari:
Aset dalam penyelesaian
Aset sewa pembiayaan
Aset yang disewakan
Uang muka pembelian aset
PLANT
2008
20.895.500.982
1.513.066.097
9.492.912.516
-
-
13.637.759.162
639.199.675
-
15.334.579.573
270.300.000
-
7.952.432.495
496.500.000
244.129.010
75.400.000
Purchases
Purchases from HI
Additional properties from:
Consumer finance
Realization of intercompany profit of
disposal property, plant and
equipment of subsidiary
Addition/reclassifications from:
Construction in progress
Assets under finance lease
Lease property
Advance for purchase of assets
38.652.646.327
31.899.133.183
Total
Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset
tetap sebagai berikut:
The deductions from property, plant
equipment include the sale of the following:
and
2009
Harga Jual Bersih/
Net
Selling Price
Nilai Buku/
Book Value
Laba (Rugi)
Penjualan
Aset Tetap/
Gain (Loss)
on Sale of
Property, Plant
and Equipment
Tanah, bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
Porsi PT Honoris Industry
15.436.670.545
69.638.041
7.105.358
1.389.270.520
6.980.199.988
7.509.157.012
32.903.029
111.448.959
1.993.439.799
7.927.513.533
36.735.012
7.105.358
1.277.821.561
4.986.760.189
Land, building and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
PT Honoris Industry’s portion
Jumlah
23.882.884.452
9.646.948.799
14.235.935.653
Total
2008
Harga Jual Bersih/
Net
Selling Price
Nilai Buku/
Book Value
Laba (Rugi)
Penjualan
Aset Tetap/
Gain (Loss)
on Sale of
Property, Plant
and Equipment
Tanah, bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Inventaris
Alat-alat pengangkutan
372.727.273
422.451.956
946.084.406
1.393.322.780
81.078.468
308.600.796
158.286.775
485.932.579
291.648.805
113.851.160
787.797.631
907.390.201
Land, building and improvements
Machinery and equipment
Furniture and fixtures
Transportation equipment
Jumlah
3.134.586.415
1.033.898.618
2.100.687.797
Total
29
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
9.
ASET TETAP (lanjutan)
Pembebanan penyusutan
sebagai berikut:
aset
tetap
adalah
PLANT
AND
EQUIPMENT
Depreciation of property, plant and equipment
charged to operations is as follows:
2009
Beban pabrikasi
Beban usaha (Catatan 20)
Jumlah
PROPERTY,
(continued)
2008
18.203.421.755
21.152.109.312
39.355.531.067
23.459.243.661
21.705.769.324
45.165.012.985
Factory overhead
Operating expenses (Note 20)
Total
Tanah atas nama Perusahaan dan Anak
Perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang
akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai
dengan tanggal 29 Desember 2029 dan
manajemen berpendapat hak tersebut dapat
diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land under the name of the Company and
Subsidiaries consist of Right to Use (Hak Guna
Bangunan) and will expire on various dates up to
December 29, 2029 and, in management’s opinion,
can be renewed at the expiry dates.
Tanah, bangunan dan aset tetap tertentu milik
Perusahaan dan tiga Anak Perusahaan (HI, MPI
dan MPRI) digunakan sebagai jaminan atas
fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai
kreditur (Catatan 13 dan 16).
Land, buildings, and certain property, plant and
equipment owned by the Company and three
Subsidiaries (HI, MPI and MPRI) are used as
collateral to the credit facilities obtained from
various creditors (Notes 13 and 16).
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap dan
aset disewakan (Catatan 11), kecuali tanah, telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
dengan
nilai
pertanggungan
sebesar
Rp233.136.416.000,
dimana
manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari
risiko kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2009, property, plant and
equipment and leased property (Note 11), except
for land, are covered by insurance against losses
from fire and other risks under blanket policies for
Rp233,136,416,000, which in management’s
opinion, is adequate to cover possible losses from
such risks.
Pada tahun 2008, HI mereklasifikasi mesin ke aset
tidak digunakan dalam operasi dengan nilai buku
sejumlah Rp1.121.280.446 karena aset tersebut
tidak digunakan dalam operasi.
In 2008, HI reclassified its machinery to assets not
used in operations with net book value totaling
Rp1,121,280,446 since these are not used in
operations.
Dua Anak Perusahaan (HI dan MPI) mengadakan
perjanjian sewa pembiayaan untuk alat-alat
pengangkutan dengan berbagai jangka waktu yang
akan berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2009
sampai dengan 2010. Pembayaran sewa minimum
di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian
tersebut adalah sebagai berikut:
Two Subsidiaries (HI and MPI) have lease
commitments covering certain transportation
equipment with several lease terms and expiring
on different dates in 2009 up to 2010. The future
minimum lease payments required under the lease
agreements are as follows:
2009
2008
Tahun
2009
2010
-
280.515.200
37.044.400
Years
2009
2010
Jumlah
Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo
-
317.559.600
(41.721.543)
Total
Less amount applicable to interest
Hutang sewa pembiayaan
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun
-
275.838.057
Obligations under finance lease
-
(240.041.631)
Bagian jangka panjang
-
35.796.426
30
Less current maturities
Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
9.
ASET TETAP (lanjutan)
Perusahaan dan MPRI mengadakan perjanjian
pembiayaan konsumen atas inventaris dan alatalat pengangkutan. Kewajiban tersebut dijamin
dengan alat-alat pengangkutan yang dibiayai.
Pembayaran sewa minimum di masa yang akan
datang berdasarkan Perjanjian tersebut adalah
sebagai berikut:
AND
EQUIPMENT
2008
8.445.812.055
4.168.272.800
750.777.300
10.600.897.690
6.874.481.306
3.082.480.599
-
Jumlah
Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo
13.364.862.155
(2.060.425.250)
20.557.859.595
(3.837.229.631)
Hutang pembiayaan konsumen
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun
11.304.436.905
16.720.629.964
(6.918.188.150)
(8.150.024.719)
4.386.248.755
8.570.605.245
Bagian jangka panjang
PLANT
The Company and MPRI have consumer financing
agreements for the acquisition of furniture and
fixture and transportation equipment. The liability is
collateralized by the transportation equipment
being financed. The schedule of payments under
the agreement is as follows:
2009
Tahun
2009
2010
2011
2012
PROPERTY,
(continued)
Years
2009
2010
2011
2012
Total
Less amount applicable to interest
Obligations under consumer finance
Less current maturities
Long-term portion
10. SELISIH
LEBIH
BIAYA
PEROLEHAN
PENYERTAAN ATAS ASET BERSIH ANAK
PERUSAHAAN
10. EXCESS OF COST OF INVESTMENTS OVER
THE
EQUITY
IN
NET
ASSETS
OF
SUBSIDIARIES
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset
bersih Anak Perusahaan terdiri dari:
Excess of cost of investments over the equity in
net assets of Subsidiaries consist of:
2009
Harga perolehan
2008
51.012.216.443
51.012.216.443
41.788.304.228
39.041.991.698
2.746.312.530
2.746.312.530
3.317.679.023
-
Unamortized goodwill (Notes 3)
Saldo akhir
47.852.295.781
41.788.304.228
Ending balance
Nilai tercatat
3.159.920.662
9.223.912.215
Akumulasi amortisasi
Saldo awal
Amortisasi selisih lebih
biaya perolehan penyertaan
atas aset bersih Anak Perusahaan
Goodwill yang belum diamortisasi
(Catatan 3)
31
Acquisition cost
Accumulated amortization
Beginning balance
Amortization of excess of cost
of investments over the equity
in net assets of Subsidiaries
Carrying value
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. LEASED PROPERTY
11. ASET DISEWAKAN
Aset disewakan terdiri dari:
Leased property consists of:
2009
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan
(Pengurangan)/
Saldo Akhir/
Additions (Deduction) Ending Balances
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
176.269.500
1.990.522.506
-
176.269.500
1.990.522.506
Cost
Land
Buildings and improvements
Jumlah Biaya Perolehan
2.166.792.006
-
2.166.792.006
Total Cost
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
1.967.952.303
16.445.308
1.984.397.611
Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.967.952.303
16.445.308
1.984.397.611
Total Accumulated Depreciation
182.394.395
Carrying Value
Nilai Tercatat
198.839.703
2008
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan
(Pengurangan)/
Saldo Akhir/
Additions (Deduction) Ending Balances
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan dan prasarana
Inventaris
176.269.500
1.990.522.506
244.129.010
(244.129.010)
176.269.500
1.990.522.506
-
Cost
Land
Buildings and improvements
Furniture and fixtures
Jumlah Biaya Perolehan
2.410.921.016
(244.129.010)
2.166.792.006
Total Cost
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
Inventaris
1.882.023.249
244.129.010
85.929.054
(244.129.010)
1.967.952.303
-
Accumulated Depreciation
Buildings and improvements
Furniture and fixtures
Jumlah Akumulasi Penyusutan
2.126.152.259
(158.199.956)
1.967.952.303
Total Accumulated Depreciation
198.839.703
Carrying Value
Nilai Tercatat
284.768.757
Beban penyusutan aktiva disewakan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar
Rp16.445.308 dan Rp34.143.961.
For the years ended December 31, 2009 and
2008, depreciation on leased property charged to
operations amounted to Rp16,445,308 and
Rp34,143,961, respectively.
Tanah yang disewakan atas nama satu Anak
Perusahaan (MPI) merupakan Hak Guna
Bangunan yang akan jatuh tempo pada tanggal
21 November 2025 dan manajemen berpendapat
hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
The title on the leased land which is under the
name of a Subsidiary (MPI) represents Right to
Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on
November 21, 2025 and, in management’s opinion,
can be renewed at the expiry date.
12. OTHER ASSETS
12. ASET LAIN-LAIN
Aset lain-lain terdiri dari:
Other Assets consist of:
2009
2008
Uang muka ke PT Kartika Naya
Uang muka ke PT Prima Logistik
Distribusi Utama
Piutang dari PT Honoris Industry
Piutang dari First Modern, Ltd.
Lain-lain
24.539.520.825
24.700.758.423
16.342.534.775
50.503.080.403
3.123.648.952
1.547.020.448
16.371.355.335
2.904.563.038
Jumlah
96.055.805.403
43.976.676.796
32
Advance to PT Kartika Naya
Advance to PT Prima Logistik
Distribusi Utama
Receivables from PT Honoris Industry
Receivables from First Modern, Ltd.
Others
Total
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHORT-TERM BANK LOANS
13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Hutang bank jangka pendek merupakan pinjaman
dari:
Short-term bank loans consist of:
2009
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Mega Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah
2008
76.891.400.000
63.000.000.000
40.000.000.000
10.000.000.000
-
10.000.000.000
55.000.000.000
54.870.684.244
13.752.538.304
9.329.061.853
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Mega Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
189.891.400.000
142.952.284.401
Total
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
Pinjaman Tetap on Demand (PTD I)
Fixed on Loan Demand (PTD I)
Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC
dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD
I) dan Line Letter of Credit (sight L/C) dan plafond
sebesar Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu
pembayaran satu tahun (dua belas bulan) yang
digunakan untuk modal kerja Perusahaan.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar
16,5% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per
tahun, biaya administrasi Rp3.000.000 dan
Opening Sight Letter of Credit sebesar 0,25% dari
nominal Letter of Credit.
On April 8, 2009, the Company entered into a loan
agreement with ICBC for fixed loan on demand
(PTD I) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with
maximum amount of Rp20,000,000,000 and with
repayment term of one year (twelve months) which
will be used as Company`s working capital. The
annual interest rates is 16.5% per annum,
provision fee of 1% per annum, administration fee
amount of Rp3,000,000 from the credit limit, and
Opening Sight Letter of Credit amount of 0.25%
from nominal Letter of Credit.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas
fasilitas
ini
adalah
sebesar
Rp24.969.000.000.
As of December 31, 2009, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp24,969,000,000.
PTD II
PTD II
On June 10, 2009, the Company entered into a loan
agreement with ICBC for fixed loan on demand
(PTD
II)
with
maximum
amount
of
Rp25,000,000,000 and with repayment term of one
year (twelve months) which will be used as
Company`s working capital. The credit agreement
shall be effective for (one) year since June 15, 2009
until June 15, 2010, and can be extended upon
written request of the Company under the approval
and terms specified by the Bank. The annual
interest rates is 15.5% per annum, commission fee
of 1% per annum, administration fee 1% from the
credit limit. This loan is secured by some parcels of
land owned by the Company and some related
parties located in Jakarta, corporate guarantee from
the Company and personal guarantee of President
Director of the Company, Sungkono Honoris.
Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC
dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD
II) dengan plafond sebesar Rp25.000.000.000
dengan jangka waktu pembayaran satu tahun (dua
belas bulan) yang digunakan untuk tujuan modal
kerja Perusahaan dimulai sejak tanggal 15 Juni
2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan
dapat diperpanjang dengan syarat dan ketentuan
berlaku. Pinjaman tersebut dikenakan bunga
sebesar 15,5% per tahun, biaya komisi sebesar
1% per tahun dan biaya administrasi 1% dari
plafond kredit. Pinjaman ini dijamin dengan
beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang
dimiliki Perusahaan dan dijamin dengan jaminan
pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono
Honoris.
As of December 31, 2009, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp20,000,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20.000.000.000.
33
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia (continued)
PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)
PTD III
PTD III
On June 10, 2009, the Company entered into a
loan agreement with ICBC for fixed loan on demand
(PTD III) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with
maximum amount of USD2,500,000, with
repayment term of one year (twelve months) which
will be used as Company`s working capital. This
facility can also be used for the opening of Sight
Letter of Credit (L/C) facility and the PTD will be
blocked when used for the opening of sight L/C.
The credit agreement shall be effective for (one)
year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and
can be extended upon written request of the
Company under the approval and terms specified
by the Bank. The annual interest of the Bank is 7%
per annum, commission fee of 1% per annum from
the credit limit. The Company shall be charged with
Issuance Fee on amount 0.125 % of each of Sight
Letter of Credit that issued. This loan is secured by
some parcels of land owned by MI and some
related parties located in Jakarta, corporate
guarantee from the Company and personal
guarantee of President Director of the Company,
Sungkono Honoris.
As of December 31, 2009, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp23,067,600,000.
Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC
dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD
III) dengan plafond sebesar USD2.500.000 dengan
jangka waktu pembayaran satu tahun (dua belas
bulan) yang digunakan untuk tujuan modal kerja
Perusahaan dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009
sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat
diperpanjang dengan syarat dan ketentuan
berlaku. Fasilitas ini bisa digunakan untuk
pembukaan Sight Letter of Credit dan fasilitas yang
lama akan diblokir apabila digunakan untuk
pembukaan Sight Letter of Credit.
Pinjaman
tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun,
biaya komisi sebesar 1% per tahun dari plafond
kredit. Biaya penerbitan 0,125% dari setiap Sight
Letter of Credit. Pinjaman ini dijamin dengan
beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang
dimiliki Perusahaan dan dijamin dengan jaminan
pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono
Honoris.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas
fasilitas
ini
adalah
sebesar
Rp23.067.600.000.
PTD IV
PTD IV
Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan
memperoleh Pinjaman Tetap on Demand (PTD IV)
dari ICBC yang dapat dikonversikan menjadi
fasilitas Letter of Credit Line dengan plafond
sebesar USD1.000.000 dengan jangka waktu
pembayaran satu tahun (dua belas bulan). Suku
bunga tahunan sebesar 6% per annum, biaya
pembukaan Letter of Credit 0,175% per tiga bulan,
dan biaya provisi sebesar 1% per annum dari total
fasilitas.
On September 17, 2009, the Company obtained a
fixed loan on demand (PTD IV) facility from ICBC
which can be converted into Letter of Credit Line
with maximum amount of USD1,000,000 with
repayment term of one year (twelve months). The
annual interest rates is 6% per annum, opening fee
amount of 0.175% per-quarter, provision fee amount
of 1% fixed from total facility.
Pada tanggal 6 Oktober 2009, Perusahaan
melakukan konversi pinjaman tersebut menjadi
Letter of Credit dengan plafond sebesar
USD1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran
satu tahun (dua belas bulan) dan jatuh tempo pada
tanggal 6 Oktober 2010. Biaya penerbitan Letter of
Credit 0,175% dan biaya administrasi sebesar
Rp3.000.000. Suku bunga tahunan sebesar 15,5%
per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun,
biaya administrasi Rp3.000.000 dari plafond kredit.
Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang
tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki
Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi
dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono
Honoris.
On October 6, 2009, the Company converted the
facility into Letter of Credit with maximum amount of
USD1,000,000, with repayment term of one year
(twelve months) and will mature on October 6,2010.
Issuance fee of Letter of Credit 0.175% and
administration fee Rp3,000,000. The annual interest
rates is 15.5% per annum, provision fee 1% per
annum, administration fee amount of Rp3,000,000
from the credit limit. This loan is secured by some
parcels of land owned by Company and some
related parties located in Jakarta, corporate
guarantee from the Company and personal
guarantee of President Director of the Company,
Sungkono Honoris.
34
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia (continued)
PTD IV (lanjutan)
PTD IV (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp8.854.800.000.
As of December 31, 2009, the balance outstanding
under this facility amounted to Rp8,854,800,000.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting
sebagaimana disyaratkan oleh ICBC.
As of December 31, 2009, the Company has
complied with all important loan covenants required
by ICBC.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Pada tanggal 19 Maret 2009, anak perusahaan
yaitu MPRI dan MPI memperoleh fasilitas kredit
berulang (revolving credit facility) dari Bank
Mayapada, Jakarta dengan nilai maksimum
masing-masing sebesar Rp50.000.000.000 dan
Rp15.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk
membiayai investasi dan tambahan modal kerja.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi dari
Henri Honoris sebesar Rp4.875.000.000 dan
Sungkono Honoris sebesar Rp10.900.000.000.
Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal
19 Maret 2010 dan sedang dalam proses
perpanjangan dengan tingkat bunga per tahun
sebesar 16%.
On March 19, 2009, the subsidiary companies,
MPRI and MPI obtained a promissory notes
revolving facility from Bank Mayapada, Jakarta
with a maximum amount of Rp50,000,000,000
and Rp15,000,000,000, respectively. The loan
proceeds are used as additional investment and
working capital. These facilities are secured by a
personal guarantee of Henri Honoris and
Sungkono Honoris for a maximum amount of
Rp4,875,000,000
and
Rp10,900,000,000,
respectively. These facilities are valid until March
19, 2010 and in process of being extended with
interest base rate at 16% per year.
Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman tetap dari PT Bank Mayapada
Internasional Tbk dengan jumlah maksimum
sebesar Rp10.000.000.000. Pinjaman tersebut
dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara
15% sampai dengan 23% pada tahun 2008.
Pinjaman ini telah diperpanjang hingga tanggal
31 Maret 2009. Pinjaman tersebut dijamin dengan
tanah dan bangunan milik pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, berlokasi di Banten. Pinjaman
ini telah dilunasi pada bulan Oktober 2009.
In 2006, the Company obtained Fixed Loan Facility
from PT Bank Mayapada Internasional Tbk with a
maximum amount of Rp10,000,000,000. This loan
bears annual interest at rates ranging from 15% to
23% in 2008. The loan agreement has been
extended to March 31, 2009. This loan is
collateralized by a related party’s land and building
located in Banten. The loan was fully paid in
October 2009.
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 116 dan
117 tanggal 10 Oktober 2007, dari Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., M.Si., Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk yang terdiri dari:
Based on the Credit Agreement No.116 and 117 of
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dated
October 10, 2007, the Company obtained loan
facilities from PT Bank Artha Graha Internasional
Tbk, which consisted of:
35
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank
(lanjutan)
a.
b.
Artha
Graha
Internasional
PT Bank Artha
(continued)
Tbk
Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan)
dengan
jumlah
maksimum
sebesar
Rp40.000.000.000 untuk kebutuhan modal
kerja dengan jangka waktu 12 (dua belas)
bulan sejak ditandatanganinya perjanjian
tersebut.
Fasilitas Pinjaman Tetap (Fixed Loan) sebesar
Rp60.000.000.000 untuk kebutuhan investasi
dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan,
termasuk waktu tenggang (grace period)
selama 12 (dua belas) bulan sejak
ditandatanganinya perjanjian tersebut. Hutang
ini disajikan dalam “Hutang Bank Jangka
Panjang” dalam neraca konsolidasi (Catatan
16).
Graha
Internasional
Tbk
a.
Revolving Loan facility with a maximum
amount of Rp40,000,000,000 for working
capital, with a period of twelve (12) months
after the agreement was signed.
b.
Fixed
Loan
facility
amounting
to
Rp60,000,000,000 for investment purposes
with a period of sixty (60) months including
grace period of twelve (12) months after the
agreement was signed. This loan is presented
in “Long-Term Loans” in the consolidated
balance sheet (Note 16).
Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit,
jangka waktu berlakunya fasilitas Pinjaman
Berulang
sebesar
Rp40.000.000.000
telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Oktober
2010.
Based on the Credit Amendment Agreement, the
term of Revolving Loan facility amounting to
Rp40,000,000,000 has been extended up to
October 10, 2010.
Pinjaman-pinjaman tersebut dikenakan suku bunga
tahunan berkisar antara 15,50% sampai dengan
18,50% pada tahun 2009 dan antara 14,00%
sampai dengan 18,50% pada tahun 2008 dan
dijamin dengan:
Tanah dan bangunan pabrik, yang terletak di
Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya.
Tanah dan bangunan pabrik yang terletak di
Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang,
Ciawi, Bogor.
Pemberian
Jaminan
Pribadi
(Personal
Guarante) atas nama Sungkono Honoris.
These loans bear annual interest at rates ranging
from 15.50% up to 18.50% in 2009 and from
14.00% up to 18.50% in 2008 and are cross
collateralized by:
Land and factory building located in Jalan
Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya.
Land and factory building located in Jalan
Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi,
Bogor.
Personal Guarantee from Sungkono Honoris.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan
tidak diperbolehkan untuk, antara lain:
Without the written permission of the bank, the
Company cannot, among others:
-
-
Menerima fasilitas kredit dari bank lain
Mengikatkan diri sebagai penjamin
Membuka usaha selain yang sudah ada
Membubarkan Perusahaan
Mengeluarkan saham-saham baru.
Obtain credit facility from other banks
Give any guarantees
Enter into new business
Liquidate the Company
Issue new shares.
As of December 31, 2009 and 2008, the balance of
the Revolving Loan facility amounted to
Rp40,000,000,000 and the Fixed Loan facility
amounted
to
Rp42,500,000,000
and
Rp57,500,000,000, respectively (Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo
fasilitas Pinjaman Berulang adalah masing-masing
sebesar Rp40.000.000.000 dan saldo fasilitas
Pinjaman Tetap adalah masing-masing sebesar
Rp42.500.000.000
dan
Rp57.500.000.000
(Catatan 16).
36
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank
(lanjutan)
Artha
Graha
Internasional
PT Bank Artha
(continued)
Tbk
Graha
Internasional
Tbk
Satu Anak Perusahaan (HI) memperoleh fasilitas
pinjaman modal kerja dari PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk sebesar Rp15.000.000.000.
Pinjaman ini memiliki tanggal jatuh tempo untuk
pembayaran 12 bulan setelah penarikan pinjaman
diterima. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan
bangunan milik Anak Perusahaan yang berlokasi di
Jl. Raya Sukabumi Km.2, desa Teluk Pinang, Kec.
Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan perjanjian
pinjaman, Anak Perusahaan setuju untuk
membayar bunga pinjaman sebesar 14% per tahun
yang akan berubah berdasarkan kondisi pasar.
Pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal
31 Januari 2010, dengan tingkat bunga bank per
tahun sebesar 18,5%.
A Subsidiary (HI) obtained a working capital credit
facility from PT Bank Artha Graha Internasional
Tbk amounting Rp15,000,000,000. The facility has
due date for payment 12 months after the
drawdown of the facility. The loan is collateralized
by the Subsidiary’s land and building located on Jl.
Raya Sukabumi Km.2, Desa Teluk Pinang, Kec.
Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Based on the loan
agreement, the Subsidiary agreed to pay interest
at 14% per annum which will change based on
market condition. This loan were extended up to
January 31, 2010 and bear bank’s interest base
rate at 18.5% per year.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas
pinjaman
modal
kerja
adalah
sebesar
Rp15.000.000.000.
As of December 31, 2009, the balance of
working capital credit facility amounted to
Rp15,000,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mematuhi
seluruh persyaratan penting sehubungan dengan
persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Artha
Graha Internasional Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2009 and 2008, the
Company and the Subsidiaries have complied
with all important loan covenants required by
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan
memperoleh surat penawaran putusan kredit dari
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan
fasilitas Kredit Modal Kerja dan plafond sebesar
Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun
(dua belas bulan). Suku bunga tahunan sebesar
14% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per
tahun, biaya administrasi Rp3.000.000.
On October 21, 2009, a Company obtained an
offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, for Working Capital facility with
maximum amount of Rp10,000,000,000 with one
year term (twelve months). The annual interest
rate is 14% per annum, provision fee of 1% per
annum,
administration
fee
amount
of
Rp3,000,000 from the credit limit.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting
sehubungan dengan persyaratan yang diberikan
oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
tersebut di atas.
As of December 31, 2009, the Company has
complied with all important loan covenants
required by PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.
37
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Berdasarkan Akta Notaris No. 6 tanggal 8 April
2005, dari Ny. Toety Juniarto, S.H., Perusahaan
memperoleh fasilitas pinjaman impor dan transaksi
valuta asing dari PT Bank DBS Indonesia dengan
jumlah
maksimum
masing-masing
sebesar
AS$8.000.000 dan AS$3.000.000, dengan jangka
waktu satu tahun sejak ditandatangani perjanjian
tersebut dan dapat diperpanjang. Perpanjangan
terakhir berakhir pada tanggal 14 Agustus 2009.
Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan
sebesar 2,75% di atas Cost of Fund dan dijamin
dengan:
Tanah
milik
Perusahaan
sebesar
AS$9.000.000.
Jaminan fidusia atas tagihan piutang sebesar
AS$1.000.000.
- Jaminan pribadi dari tiga (3) pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
Based on the Notarial Deed No. 6 of Ny. Toety
Juniarto, S.H., dated April 8, 2005, the Company
obtained import and foreign exchange transaction
facilities from PT Bank DBS Indonesia with
maximum
amount
of
US$8,000,000
and
US$3,000,000, respectively, which will mature one
year after the agreement signed and can be
extended. The latest extension ended on August
14, 2009. The loan bears annual interest rate at
2.75% above Cost of Fund and is collateralized by:
Selama masih mempunyai hutang ke Bank,
Perusahaan harus mempertahankan antara lain:
Rasio kecukupan jaminan sebesar 125%
Rasio pencakupan laba atas bunga minimal
sebesar 200%
Rasio hutang terhadap laba maksimal sebesar
550%
Rasio hutang terhadap modal maksimal 200%.
While the bank loan is still outstanding, the
Company should maintain, among others:
The adequacy of collateral at minimum of
125%
Interest service coverage ratio at minimum of
200%
Total debt service coverage ratio at
maximum of 550%
Debt to equity ratio at maximum of 200%.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,
Perusahaan tidak memenuhi persyaratan dalam
perjanjian pinjaman, yaitu rasio hutang terhadap
laba. Berdasarkan persyaratan dalam perjanjian,
apabila terjadi peristiwa cedera janji, bank berhak
untuk menolak penggunaan fasilitas oleh
Perusahaan, menagih jumlah yang terhutang, dan
menghentikan fasilitas kredit yang diberikan
kepada Perusahaan tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu. Manajemen Perusahaan berkeyakinan
bahwa tidak dipenuhinya rasio tersebut tidak
mempunyai dampak terhadap operasi Perusahaan.
As of December 31, 2009 and 2008, the Company
did not comply with covenants in the loan
agreement, concerning debt service coverage
ratio. Based on the terms of the loan agreement,
when an event of default have occurred, the bank
has the right to decline the withdrawal of the facility
by the Company, to claim the outstanding amount,
and terminate the credit facility given to the
Company without any prior notification. The
Company’s management believes that the noncompliance for these ratios have no impact on the
Company’s operations.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan
tidak diperbolehkan untuk, antara lain:
Without the written permission of the bank, the
Company cannot, among others:
-
-
-
-
Menerima fasilitas kredit dari bank lain yang
jumlahnya melebihi AS$1.000.000
Mengikatkan diri sebagai penjamin
Membuka usaha selain yang sudah ada
Membubarkan Perusahaan
Membayar hutang kepada pemegang saham.
-
38
Land owned by the Company amounting to
US$9,000,000.
Fiduciary transfer of accounts receivable
amounting to US$1,000,000.
Personal guarantees from three (3) related
parties.
Obtain credit facility from other banks in
excess of US$1,000,000
Give any guarantees
Enter into new business
Liquidate the Company
Pay any loans to shareholder.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo
pinjaman Perusahaan adalah masing-masing
Rp0 dan Rp41.132.593.432 dan saldo fasilitas
pinjaman yang digunakan oleh Anak Perusahaan
(MPI) adalah masing-masing sebesar Rp0 dan
Rp13.738.090.812.
As of December 31, 2009 and 2008, the balance of
the Company’s loan amounted to Rp0 and
Rp41,132,593,432, respectively, and the facility
used by a Subsidiary (MPI) amounted to Rp0 and
Rp13,738,090,812, respectively.
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mega Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tanggal
5 September 2008, yang dibuat di hadapan Notaris
Dorcas Latanna, S.H., Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman impor dari PT Bank Mega Tbk
dengan jumlah maksimum sebesar AS$2.000.000
(ekuivalen Rp18.000.000.000), yang akan jatuh
tempo satu tahun sejak ditandatangani perjanjian
tersebut. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar
15% per tahun dan dijamin dengan:
Based on the Credit Agreement No. 01 as covered
in the Notarial Deed of Dorcas Latanna, S.H.,
dated September 5, 2008, the Company obtained
import facilities from PT Bank Mega Tbk with
maximum amounts of US$2,000,000 (equivalent in
IDR 18,000,000,000), which will mature one year
after the agreement was signed. This loan bears
annual interest rate at 15% and is collateralized by:
·
·
·
Tanah dan bangunan, yang terletak di Jalan
Matraman Raya No. 12, Kebon Manggis,
Matraman, Jakarta Timur
Barang yang diimpor milik Perusahaan
·
Land and building located in Jalan Matraman
Raya No. 12, Kebon Manggis, Matraman,
Jakarta Timur
Imported goods owned by the Company
Pada tanggal 1 April 2009, pinjaman ini telah
dilunasi.
On April 1, 2009, the facilities were fully paid.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tahun 2008, satu Anak Perusahaan (HI)
mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank
CIMB Niaga Tbk atas fasilitas pinjaman rekening
koran dan fasilitas pinjaman transaksi khusus
dengan
jumlah
masing-masing
sebebsar
Rp1.000.000.000 dan Rp9.000.000.000. Pinjaman
ini memiliki jatuh tempo selama satu tahun
terhitung semenjak tandatangan kontrak untuk
fasilitas pinjaman rekening koran, sedangkan
untuk fasilitas pinjaman transaksi khusus memiliki
tanggal jatuh tempo selama 150 hari semenjak
tanggal penerimaan pinjaman. Anak Perusahaan
setuju untuk membayar bunga pinjaman sebesar
11% per tahun yang akan berubah berdasarkan
kondisi pasar. Suku bunga pinjaman selama tahun
2008 berkisar antara 11% - 16% per tahun. Pada
tahun 2009, pinjaman ini telah dilunasi.
In 2008, a Subsidiary (HI) obtained credit facility
from PT Bank CIMB Niaga Tbk for overdraft facility
and special transaction loan facility amounting
Rp1,000,000,000
and
Rp9,000,000,000,
respectively. This loan has due date for payment of
one year since the signing of the agreement for
overdraft facility and 150 days from receipts date
for the special transaction facility. The Subsidiary
agreed to pay interest at 11% per annum which will
change based on market condition. The rate of
interest during 2008 was at 11% - 16% per annum.
In 2009, the facilities were fully paid.
39
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ACCOUNTS PAYABLE
14. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan hutang kepada pemasok luar
negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang
dagang dan transaksi lainnya dengan rincian
sebagai berikut:
This account represents payable to foreign and
local suppliers for purchases of merchandise and
other transactions as follows:
2009
Pihak ketiga
Pemasok luar negeri
(AS$10.563.703, ¥176.928.333,
Sin$617.266, €208, dan £1.940
pada tahun 2009 dan AS$6.658.070,
¥136.323.080, Sin$295.341, €560 dan
AS$13.645.706, ¥227.072.554,
£40 dan HK$1.024 pada tahun 2008)
Pemasok lokal
2008
70.514.812.311
66.927.029.397
61.886.345.272
76.745.039.080
Third parties
Foreign suppliers
(US$10,563,703, ¥176,928,333,
Sin$617,266, €208, £1,940 in 2009
and US$6,658,070, ¥136,323,080,
Sin$295,341,€560,US$13,645,706,
¥227,072,554, £40 and
HK$1,024 in 2008)
Local suppliers
137.441.841.708
138.631.384.352
Total third parties
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (Catatan 6)
Pemegang saham
Lain-lain
2.000.000.000
764.140.129
26.298.829.857
12.251.079
Related parties (Note 6)
Shareholders
Others
Jumlah pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
2.764.140.129
26.311.080.936
Total related parties
140.205.981.837
164.942.465.288
Total accounts payable
Jumlah pihak ketiga
Jumlah hutang
Akun-akun tersebut di atas merupakan hutang dari
pembelian produk fotografi Fuji, bingkai, peralatan
rumah tangga, baterai, kartu telepon, bahan
pembungkus, produk elektronik, kamera digital,
album foto, suku cadang dan lain-lain.
The above accounts represent liabilities for
purchases of Fuji's photographic products, frames,
home appliances, battery, phone card, packing
materials, electronic products, digital camera,
photo album, spareparts and others.
Pemasok
utama
Perusahaan
dan
Anak
Perusahaan tertentu adalah Fuji Photo Film Co.,
Ltd., Jepang. Perusahaan dan Anak Perusahaan
tertentu membeli produk Fuji Photo Film Co., Ltd.,
Jepang melalui Tai Fung Trading Co., Hong Kong.
The main supplier of the Company and certain
Subsidiaries is Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan.
The Company and certain Subsidiaries purchase
products from Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan
through Tai Fung Trading Co., Hong Kong.
Perusahaan mempunyai hutang kepada Mitsui &
Co., Ltd., pemasok luar negeri dalam mata uang
asing setara dengan Rp29.669.552.206 pada
tanggal 31 Desember 2009. Perusahaan dan HI
juga mempunyai hutang kepada Mitsui & Co., Ltd.,
pemasok luar negeri dalam mata uang asing
setara dengan Rp41.874.932.217 pada tanggal
31 Desember 2008.
The Company has payable to Mitsui & Co., Ltd., a
foreign supplier in foreign currency equivalent to
Rp29,669,552,206 as of December 31, 2009. The
Company and HI also have payable to Mitsui &
Co., Ltd., a foreign supplier in foreign currencies
equivalent to Rp41,874,932,217
as of
December 31, 2008.
40
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ACCOUNTS PAYABLE (continued)
14. HUTANG (lanjutan)
Analisa umur hutang adalah sebagai berikut:
The aging schedule of accounts payables is as
follows:
2009
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
lebih dari 90 hari
Jumlah
2008
46.758.533.510
7.532.037.865
8.317.775.746
77.597.634.716
19.179.112.116
10.951.863.008
19.176.210.513
115.635.279.651
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
more than 90 days
140.205.981.837
164.942.465.288
Total
15. TAXATION
15. PERPAJAKAN
a.
Hutang pajak terdiri dari:
a.
2009
b.
Taxes payable consist of:
2008
Pajak penghasilan
Pasal 4
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
23.509.998
4.283.560.338
220.432.254
164.687.361
642.180.200
16.534.088.365
44.567.545
6.057.256.113
699.076.031
235.577.726
16.818.801.085
Income taxes
Article 4
Article 21
Article 23
Article 26
Article 29
Value-added tax
Jumlah
21.868.458.516
23.855.278.500
Total
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi
konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena
pajak adalah sebagai berikut:
2009
Laba sebelum beban
pajak menurut laporan
laba rugi konsolidasi
Ditambah rugi (laba)
Anak Perusahaan
sebelum beban pajak
2008
22.419.578.206
14.447.200.462
16.855.346.428
(6.007.397.633)
Amortisasi selisih lebih biaya
perolehan penyertaan
atas aset bersih Anak Perusahaan
2.746.312.530
Eliminasi transaksi yang
berhubungan dengan
Anak Perusahaan
(17.678.358.743)
Laba Perusahaan sebelum
pajak
A reconciliation between income before tax
expense as shown in the consolidated
statements of income, and estimated taxable
income is as follows:
24.342.878.421
41
2.746.312.530
(917.991.646)
10.268.123.713
Income before tax
expense per consolidated
statements of income
Add loss (income)
of Subsidiaries
before tax expense
Amortization of excess
of cost of investments
over the equity
in net assets of Subsidiaries
Elimination relating
to transactions with
Subsidiaries
Income before tax expense
attributable to the Company
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. TAXATION (continued)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
2009
Beda temporer
Penyisihan imbalan kerja
Penyusutan
Amortisasi beban ditangguhkan
Laba penjualan aset tetap
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan persediaan usang
c.
2008
987.868.000
(9.370.661.552)
477.088.001
(2.017.626.000)
(2.648.929.384)
(89.537.674)
(554.591.300)
341.616.663
232.577.818
(183.420.283)
21.568.953
-
Beda tetap
Sumbangan dan representasi
Kekurangan bayar dan
denda pajak
Pemberian kenikmatan kepada
karyawan
Penghasilan yang pajaknya
bersifat final
Sewa
Bunga
(2.953.035.455)
(57.612.726)
(1.646.165.454)
(39.390.451)
Jumlah penghasilan kena pajak
Perusahaan pada akhir tahun
20.262.372.713
6.446.364.355
762.576.087
1.729.016.174
4.162.335.869
578.343.518
1.891.332.895
474.381.243
Perhitungan beban pajak dan taksiran tagihan
pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c.
2009
Temporary differences
Provision for employee benefits
Depreciation
Amortization of deferred charges
Gain on sale of property and
equipment
Provision for doubtful accounts
Provision for inventory obsolescence
Permanent differences
Donations and representations
Underpayment of tax and
tax penalties
Employees’ benefits
Income already subjected
to final tax
Rent
Interest
Total taxable income
of the Company at end of year
The current tax expense and estimated claims
for tax refund are as follows:
2008
Taksiran penghasilan kena pajak
Anak Perusahaan
4.853.103.814
4.326.352.915
Estimated taxable income of
the Subsidiaries
Beban pajak kini dalam laporan
laba rugi konsolidasi
7.370.182.508
3.716.222.934
Current tax expense per consolidated
statements of income
Pajak dibayar di muka
Perusahaan
Anak Perusahaan
15.042.028.103
2.025.309.127
11.927.153.343
11.919.086.775
Prepayments of taxes
Company
Subsidiaries
Jumlah pajak dibayar di muka
17.067.337.230
23.846.240.118
Total prepayments of taxes
2009
2008
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Perusahaan
Anak Perusahaan
10.010.744.143
6.001.092.780
10.010.744.143
10.119.273.041
Estimated claims for tax refund
Company
Subsidiaries
Jumlah taksiran tagihan
pajak penghasilan
16.011.836.923
20.130.017.184
Total estimated claims for
tax refund
42
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. TAXATION (continued)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
Perhitungan beban (manfaat) pajak tangguhan
adalah sebagai berikut:
d.
2009
Perusahaan
Beban (manfaat) pajak tangguhan
Pengaruh beda temporer pada tarif
pajak yang berlaku
Perusahaan
Penyusutan
Penyisihan persediaan usang
Amortisasi beban ditangguhkan
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Laba penjualan aset tetap
Penyisihan piutang ragu-ragu
Perubahan atas tarif pajak
e.
The computation of deferred tax expense
(benefit) is as follows:
2008
2.623.785.235
(65.121.789)
(133.584.640)
791.844.178
26.861.302
(276.603.040)
605.287.800
155.285.564
(95.652.666)
(236.583.072)
55.026.085
(6.470.686)
787.305.906
The Company
Deferred tax expense (benefit)
Temporary differences at applicable
tax rate
Company
Depreciation
Provision for inventory obsolescence
Amortization of deferred charges
Salaries, wages
and employees’ benefits
Gain on sale of
property and equipment
Provision for doubtful accounts
Changes in tax rates
Sub-jumlah
Anak Perusahaan
1.971.525.592
1.053.886.739
2.259.854.585
6.412.023.504
Sub-total
Subsidiaries
Jumlah
3.025.412.331
8.671.878.089
Total
Pengaruh pajak tangguhan atas beda
temporer antara pelaporan komersial dan
pajak adalah sebagai berikut:
e.
2009
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Aset tetap
Piutang usaha
Persediaan
Beban ditangguhkan
Kewajiban pajak tangguhan
Aset tetap
Beban ditangguhkan
The tax effects of temporary differences
between commercial and tax reporting are as
follows:
2008
2.703.686.000
297.023.218
58.144.455
90.465.528
(1.184.315.263)
-
2.456.719.000
1.296.997.950
211.619.051
(28.806.472)
The Company
Deferred tax assets
Employee benefits liability
Property, plant and equipment
Accounts receivable-trade
Inventory
Deferred charges
Deferred tax liabilities
Property, plant and equipment
Deferred charges
Sub-jumlah
Anak Perusahaan
Aset pajak tangguhan, bersih
1.965.003.938
3.936.529.529
17.866.034.694
29.899.548.770
Sub-total
Subsidiaries
Deferred tax assets, net
Jumlah
19.831.038.632
33.836.078.299
Total
43
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. TAXATION (continued)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
f.
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba
sebelum beban pajak dengan beban pajak
menurut laporan laba rugi konsolidasi adalah
sebagai berikut:
f.
2009
Laba sebelum
beban pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi
Ditambah (dikurangi)
Amortisasi selisih lebih biaya
perolehan penyertaan
atas aset bersih Anak
Perusahaan
Eliminasi transaksi yang
berhubungan dengan
Anak Perusahaan
Pengurangan pelepasan Anak
Perusahaan
Jumlah
Beban pajak berdasarkan
tarif pajak yang berlaku
Penyesuaian atas
akumulasi rugi fiskal
Penyesuaian atas
penyisihan piutang ragu-ragu
Pengaruh pajak atas beda tetap
Pengaruh pajak atas penjualan
Anak Perusahaan
Penyesuaian atas
aset tetap
Penyesuaian atas
kewajiban imbalan kerja
Perbedaan tarif pajak progresif
Perubahan atas tarif pajak
Beban pajak
The reconciliation between tax expense
calculated by applying the applicable tax rates
based on existing tax regulation to the income
before tax expense and tax expense as shown
in the consolidated statements of income is as
follows:
2008
22.419.578.206
2.746.312.530
1.074.222.034
(18.752.580.777)
14.447.200.462
2.746.312.530
(917.991.646)
-
7.487.531.993
16.275.521.346
7.360.495.126
4.894.214.497
7.905.327.675
-
908.708.031
480.460.415
665.072.149
(5.250.722.618)
-
(993.768.156)
50.441.414
(14.905.633)
10.395.594.840
241.618.881
(35.000.000)
6.571.754.082
12.388.101.023
Income before
tax expense per
consolidated statements of income
Add (deduct)
Amortization of excess of cost of
investments over the equity
in net assets of Subsidiaries
Eliminations relating to
transactions with
Subsidiaries
Deduction for disposed Subsidiary
Total
Income tax expense
based on applicable tax rates
Adjustment on
accumulated fiscal loss
Adjustment on
allowance for doubtful accounts
Tax effects on permanent differences
Tax effect of disposed Subsidiary
Adjustment on
property, plant and equipment
Adjustment on
employee benefits liability
Difference in progressive tax rate
Changes in tax rates
Tax expense
In September 2008, Law No. 7 Year 1983
regarding “Income Tax” has been revised for
the fourth time with Law No. 36 Year 2008.
The revised Law stipulates changes in
corporate tax rate from a marginal tax rate to a
single rate of 28% for fiscal year 2009 and
25% for fiscal year 2010 onwards.The
Company and Subsidiaries recorded the
impact of the changes in tax rates which
amounted to Rp14,905,633 in 2009 and
amounted to Rp6,571,754,082 in 2008 as part
of tax expense in the current year operations.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7
Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan”
diubah untuk keempat kalinya dengan
Undang-undang No. 36 Tahun 2008.
Perubahan
tersebut
juga
mencakup
perubahan tarif pajak penghasilan badan dari
sebelumnya
menggunakan
tarif
pajak
bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu
28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk
tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan
dan Anak Perusahaan mencatat dampak
perubahan tarif pajak tersebut sebesar
Rp14.905.633 untuk tahun 2009 dan sebesar
Rp6.571.754.082 untuk tahun 2008 sebagai
bagian dari beban pajak pada tahun berjalan.
44
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. TAXATION (continued)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan
mencakup konsekuensi pajak di masa
mendatang sehubungan dengan perbedaan
antara dasar laporan komersial dan fiskal dari
aset dan kewajiban serta pemanfaatan dari
akumulasi rugi fiskal bersih yang dapat
digunakan telah didasarkan atas rencana kerja
Perusahaan dan Anak Perusahaan. Aset
pajak tangguhan diakui sepanjang besar
kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa
yang akan datang dapat menyebabkan aset
pajak tangguhan dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities cover the
future tax consequences attributable to
differences between the financial and fiscal
reporting bases of assets and liabilities, and
the benefits from accumulated fiscal loss
carryforward based on the Company and
Subsidiaries’ management’s plan. Deferred
tax assets are recognized to the extent that it
is probable that future taxable profit will allow
the deferred tax assets to be recovered.
Untuk tahun 2009, taksiran penghasilan kena
pajak (rugi fiskal) akan disesuaikan dengan
jumlah yang akan dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang akan
disampaikan Perusahaan kepada Kantor
Pelayanan Pajak, sedangkan untuk tahun
2008, taksiran penghasilan kena pajak (rugi
fiskal) adalah sesuai dengan jumlah yang
telah dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) yang telah disampaikan
Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
For the year 2009, the aforementioned
estimated taxable income (fiscal loss) will be
conformed with the Annual Tax Return (SPT)
which will be filed by the Company to the Tax
Office. For the year 2008, the aforementioned
estimated taxable income (fiscal loss)
conformed with the Annual Tax Return (SPT)
filed by the Company to the Tax Office.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden
Republik Indonesia menetapkan Peraturan
Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No.
81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam
Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
On December 28, 2007, the President of the
Republic
of Indonesia stipulated the
Government Regulation No. 81 year 2007
(“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of
the Rate of Income Tax on Resident
Corporate Taxpayers in the Form of Publiclylisted Companies”.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan
terbuka dalam negeri di Indonesia dapat
memperoleh
penurunan
tarif
Pajak
Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif
tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana
diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang
Pajak Penghasilan, dengan memenuhi criteria
yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham
atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di
Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan
saham publiknya 40% atau lebih dari
keseluruhan saham yang disetor dan saham
tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak,
masing-masing pihak hanya boleh memiliki
saham kurang dari 5% dari keseluruhan
saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana
dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan
terbuka dalam waktu paling singkat enam
bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that
resident publicly-listed companies in Indonesia
can obtain the reduced income tax rate i.e.,
5% lower than the highest income tax rate
Article 17 paragraph 1b of the Income Tax
Law, provided they meet the prescribed
criteria, i.e., companies whose shares or other
equity instruments are listed in the Indonesia
Stock Exchange, whose shares owned by the
public is 40%, or more of the total paid shares
and such shares are owned by at least 300
parties, each party owning less than 5% of the
total paid-up shares. These requirements
should be fulfilled by the publicly-listed
companies for a period of six months in one
tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal
1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008, Perusahaan belum memenuhi
kriteria yang ditentukan dalam peraturan
pemerintah ini.
This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective
on January 1, 2008. As of December 31, 2009
and 2008, the Company has not fulfilled the
prescribed criteria in this government
regulation.
45
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. LONG-TERM LOANS
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Hutang bank jangka panjang terdiri dari:
Long-term loans from banks consist of:
2009
Perusahaan
Pinjaman Non-sindikasi
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
(Catatan 13)
2008
42.500.000.000
57.500.000.000
The Company
Non-syndicated loan
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
(Note 13)
PT Modern Photo Industry
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
-
4.801.319.814
PT Modern Photo Industry
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
6.666.666.653
16.666.666.653
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
49.166.666.653
78.967.986.467
Total
(31.467.986.467)
Less current maturities
47.500.000.000
Long-term portion
Jumlah
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun
Bagian jangka panjang
(21.666.666.653)
27.500.000.000
PT Modern Photo Industry
PT Modern Photo Industry
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pada tanggal 3 Februari 2005, Anak Perusahaan
(MPI) memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank
Internasional Indonesia Tbk dengan jumlah
maksimum
sebesar Rp54.289.860.000 dan
dikenakan bunga tahunan berkisar antara 14,50%
sampai dengan 14,75% pada tahun 2009 dan
antara 11,50% sampai dengan 14,75% pada tahun
2008. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa
bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki MPI
dan beberapa pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, jaminan perusahaan dari Perusahaan
dan jaminan pribadi dari 2 (dua) pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Pinjaman ini telah
dilunasi pada tanggal 3 Februari 2009.
On February 3, 2005, a Subsidiary (MPI) obtained
a loan facility from PT Bank Internasional
Indonesia Tbk with a maximum amount of
Rp54,289,860,000 and bears annual interest rates
ranging from 14.50% to 14.75% in 2009 and from
11.50% to 14.75% in 2008. This loan is secured
by some parcels of land owned by MPI and some
related parties located in Jakarta, corporate
guarantee from the Company and personal
guarantee from 2 (two) related parties. This loan
was fully paid on February 3, 2009.
PT Modern Putra Indonesia
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Anak Perusahaan (MPRI) mendapatkan fasilitas
pinjaman promes berulang dari PT Bank
Internasional Indonesia Tbk (BII) sebesar
Rp30.000.000.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo
pada tanggal 4 Juli 2006. Pada tahun 2007,
fasilitas ini kemudian telah direstrukturisasi
menjadi Pinjaman Berjangka dengan jangka waktu
3 tahun dan disajikan dalam “Hutang Bank Jangka
Panjang-Jatuh tempo dalam satu tahun” dalam
neraca tahun 2009 dan 2008. Pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman
MPRI
adalah
sebesar
masing-masing
Rp6.666.666.653 dan Rp16.666.666.653.
A Subsidiary (MPRI) obtained revolving promissory
note facility from PT Bank Internasional Indonesia
Tbk (BII) amounting to Rp30,000,000,000. This
facility has matured on July 4, 2006. In 2007, this
facility has been restructured to be Term-loan
facility with a period of 3 (three) years and
presented under “Long-term Bank Loan-Current
Maturities” in the 2009 and 2008 balance sheets.
This facility will be due on August 1, 2010. As of
December 31, 2009 and 2008, the balance of
MPRI’s loan amounted to Rp6,666,666,653 and
Rp16,666,666,653.
46
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT Modern Putra Indonesia (lanjutan)
PT Modern Putra Indonesia (lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(continued)
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan
milik Perusahaan yang berlokasi di Jakarta, tanah
dan bangunan milik Anak Perusahaan yang
berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan
dan Bali, piutang usaha, persediaan dan mesin
frontier digital (Catatan 5, 8 dan 9). Pinjaman
tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar
antara 13,75% sampai dengan 14,75% pada tahun
2009 dan antara 11,50% sampai dengan 14,50%
pada tahun 2008. Selama pinjaman ini masih
terhutang, MPRI tidak diperbolehkan melakukan,
antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak
yang mempunyai hubungan istimewa kecuali
berhubungan
dengan
operasional
MPRI,
memperoleh tambahan pinjaman kecuali yang
telah diinformasikan kepada BII sebelum
penandatanganan perjanjian, menjual sebagian
atau
seluruh
aktiva
MPRI,
menjadi
penjamin/penanggung hutang kecuali yang telah
diinformasikan
kepada
BII
sebelum
penandatanganan perjanjian, mengubah struktur
modal kecuali untuk peningkatan modal yang
berasal dari kenaikan laba ditahan atau
pengeluaran saham baru atau setoran dari
pemegang saham MPRI, membagi dividen,
investasi untuk meningkatkan kapasitas MPRI,
melakukan merger/penggabungan perusahaan,
atau
mengakuisisi
saham-saham
dalam
perusahaan lain, dan mempertahankan beberapa
rasio keuangan tertentu.
The loan is collateralized by the Company’s land
and building located in Jakarta, MPRI’s land and
buildings located in Jakarta, Bandung, Surabaya,
Medan and Bali, accounts receivable, inventory
and digital frontier machine (Notes 5, 8 and 9). The
loan bears annual interest at rates ranging from
13.75% up to 14.75% in 2009 and from 11.50% up
to 14.50% in 2008. While the loan is still
outstanding, MPRI is not permitted to, among
others, give any loans to related parties except in
relation to MPRI’s operations, obtain additional
loan except those already informed to BII prior to
the signing of the agreement, sell a part or all of
MPRI’s assets, become a corporate guarantor
except for those already informed to BII prior to the
signing of the agreement, change the capital
structure except for increasing capital stock from
retained earnings or issuance of new stocks or
deposits from MPRI’s shareholders, pay dividends,
invest to expand MPRI’s capacity, enter into
merger, consolidation or acquire shares of other
companies, and should maintain certain financial
ratios.
Berdasarkan syarat perjanjian pinjaman, bila terjadi
wanprestasi terhadap perjanjian pinjaman, bank
mempunyai hak untuk menghentikan pemberian
fasilitas kepada MPRI, menagih sisa hutang tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu.
Based on the terms of the loan agreement, when
an event of default have occurred, the bank has
the right to decline the withdrawal of the facility by
MPRI, to claim the outstanding amount, and
terminate the credit facility given to MPRI without
any prior notification.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, MPRI
tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang telah
ditentukan dalam perjanjian. Sampai dengan
tanggal 22 Maret 2010, MPRI tidak memperoleh
surat pernyataan melepaskan dari BII.
As of December 31, 2009 and 2008, MPRI was not
able to meet certain financial ratio as required by
the agreement. Up to March 22, 2010, MPRI not
obtained waiver letter from BII.
47
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. SHARE CAPITAL
17. MODAL SAHAM
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rincian
pemegang saham dan pemilikannya adalah
sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
As of December 31, 2009 and 2008, the details of
share ownership are as follows:
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
373.048.002
109.707.500
58,305%
17,147%
186.524.001.000
54.853.750.000
Asialink Electronics Pte., Ltd.
PT Inti PutraModern
157.062.400
24,548%
78.531.200.000
Public (each below 5%)
Jumlah
639.817.902
100,000%
319.908.951.000
Total
18. NET SALES
18. PENJUALAN BERSIH
Penjualan bersih merupakan pendapatan yang
diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
Net sales represent revenues derived from the
following sources:
2009
2008
Barang dagangan dan jasa
Produk fotografi
Telekomunikasi (kartu telepon)
Produk elektronik dan magnetik
Produk industrial
Lain-lain
242.862.006.572
259.617.303.533
62.805.885.693
198.759.598.570
134.900.878.163
354.939.664.898
251.555.677.089
84.390.643.344
171.037.751.599
195.432.361.374
Merchandise and services
Photographic products
Telecommunication (phone card)
Electronic and magnetic products
Industrial products
Others
Jumlah
898.945.672.531
1.057.356.098.304
Total
Jumlah penjualan bersih tersebut di atas termasuk
penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar
negeri sebesar
Rp2.402.122.250
dan
Rp160.817.907.563 masing-masing untuk tahun
2009 dan 2008.
The above net sales included export sales and
services to overseas parties amounting to
Rp2,402,122,250 and Rp160,817,907,563 in 2009
and 2008, respectively.
Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak yang
mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih
konsolidasi pada tahun 2009 dan 2008.
There are no sales to a particular party that
exceeds 10% of the total consolidated net sales in
2009 and 2008.
48
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. COST OF SALES
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
The details of cost of sales are as follows:
2009
2008
Pemakaian Bahan Baku
Upah Buruh Langsung
Beban Pabrikasi
190.113.772.540
21.362.712.912
32.137.183.499
248.470.910.868
25.133.544.263
40.445.607.033
Raw Materials Used
Direct Labor
Factory Overhead
Jumlah Beban Pabrikasi
243.613.668.951
314.050.062.164
Total Manufacturing Cost
Persediaan Barang dalam Proses
Awal tahun
Akhir tahun
17.337.820.855
(16.611.030.929)
29.663.160.656
(17.337.820.855)
Beban Pokok Produksi
244.340.458.877
326.375.401.965
Persediaan Barang Jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
157.676.674.775
452.298.356.129
(152.011.451.895)
162.835.035.953
489.021.154.009
(157.676.674.775)
702.304.037.886
820.554.917.152
Beban Pokok Barang yang Dijual
Tidak terdapat pembelian kepada suatu pihak yang
mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih
konsolidasi pada tahun 2009 dan 2008.
Work in Process
At beginning of year
At end of year
Cost of Goods Manufactured
Finished Goods
At beginning of year
Purchases
At end of year
Cost of Sales
There are no purchase to a particular party that
exceeds 10% of the total consolidated net sales in
2009 and 2008.
20. OPERATING EXPENSES
20. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
The details of operating expenses are as follows:
2009
2008
Beban Penjualan
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Penyusutan (Catatan 9)
Biaya sewa
Iklan, pameran dan promosi
Pengepakan dan pengiriman
Komisi penjualan
Perjalanan dan transportasi
Pemeliharaan dan perbaikan
Listrik, air, telepon dan faksimili
Biaya kantor
Jamuan dan representasi
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1 miliar)
44.696.407.177
15.997.652.690
9.382.284.446
6.342.112.645
3.842.838.351
3.745.208.487
3.237.520.210
1.714.829.414
1.348.780.568
1.137.332.027
509.916.731
44.633.881.192
15.224.196.469
9.862.175.620
5.176.070.021
4.196.700.860
4.411.038.453
3.525.489.565
2.176.022.104
2.306.710.045
1.503.449.678
1.269.763.839
6.285.980.189
4.835.195.933
Selling Expenses
Salaries, wages and employees'
benefits
Depreciation (Note 9)
Rental expense
Advertising, exhibitions and promotion
Packaging and shipping
Sales commission
Traveling and transportation
Repairs and maintenance
Electricity, water, telephone and facsimile
Office expense
Entertainment and representation
Others
(each below Rp1 billion)
Jumlah beban penjualan
98.240.862.935
99.120.693.779
Total selling expenses
49
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. OPERATING EXPENSES (continued)
20. BEBAN USAHA (lanjutan)
2009
2008
Beban umum dan administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan (Catatan 23)
Pajak dan perizinan
Penyusutan (Catatan 9)
Listrik, air, telepon dan faksimili
Biaya sewa
Pemeliharaan dan perbaikan
Biaya jasa profesional
Biaya kantor
Perjalanan dan transportasi
Jamuan dan representasi
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1 miliar)
35.992.851.883
7.024.398.463
5.154.456.622
4.624.820.331
4.487.962.550
3.484.096.098
2.776.838.453
2.126.896.478
1.533.795.533
249.368.361
48.603.358.203
5.106.722.564
6.515.716.815
5.510.190.278
4.555.508.768
4.679.325.282
3.090.786.791
1.728.826.985
2.479.969.334
1.287.691.526
15.305.441.400
7.970.370.965
General and adminstrative expenses
Salaries, wages and employees’
benefits (Note 23)
Taxes and licenses
Depreciation (Note 9)
Electricity, water, telephone and facsimile
Rental expense
Repairs and maintenance
Professional fees
Office expense
Traveling and transportation
Entertainment and representation
Others
(each below Rp1 billion)
Jumlah beban umum dan administrasi
82.760.926.172
91.528.467.511
Total general and administrative
expenses
181.001.789.107
190.649.161.290
Total
Jumlah
21. SEGMENT INFORMATION
21. INFORMASI SEGMEN
Segmen Primer
Primary Segment
Kegiatan Perusahaan dan Anak Perusahaan
dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari
produk-produk fotografi, telekomunikasi (kartu
telepon), elektronik dan magnetik dan lain-lainnya.
Divisi usaha ini juga digunakan sebagai dasar
pelaporan informasi segmen primer. Segmen
usaha yang dilaporkan memenuhi baik pengujian
10% maupun pengujian 75% seperti yang
dipersyaratkan dalam PSAK No. 5.
The Company and Subsidiaries classify their
activities into business divisions consisting of
photographic products, telecommunication (phone
card), electronic and magnetic and others. The
divisions are also used as basis for primary
segment information reporting. The reported
business segments have met the 10% test and
75% test as required by PSAK No. 5.
Informasi segmen primer yang berupa segmen
usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Information about the Company’s and Subsidiaries’
business segment is as follows:
50
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. SEGMENT INFORMATION (continued)
21. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Primary Segment (continued)
Segmen Primer (lanjutan)
Year 2009
Tahun 2009
Fotografi/
Photographic
Pendapatan
Penjualan bersih
242.862.006.572
Telekomunikasi
(Kartu Telepon)/
Telecommunication
(Phone Card)
259.617.303.533
Elektronik dan
Magnetik/
Electronic and
Magnetic
62.805.885.693
Lain-lain/
Others
333.660.476.733
Hasil (Beban) yang Tidak
Dapat Dialokasikan
Hasil Segmen
Beban Usaha
Beban Bunga
Penghasilan Bunga
Pendapatan Lain-lain
Beban Pajak
Jumlah/
Total
898.945.672.531
196.641.634.645
(181.001.789.107)
(36.795.248.809)
91.193.036
43.483.788.442
(10.395.594.839)
Laba Bersih
Revenue
Net Sales
Unallocated Income
(Expense)
Segment Income
Operating Expenses
Interest Expense
Interest Income
Other Income
Tax Expense
12.023.983.368
Net Income
290.558.090.478
Assets and Liabilities
Segment Assets
Aset yang Tidak
Dapat Dialokasikan
482.490.796.633
Unallocated Assets
Jumlah Aset
773.048.887.111
Total Assets
Jumlah Kewajiban yang
Tidak Dapat
Dialokasikan
443.549.152.002
Unallocated Liabilities
Informasi Segmen Lainnya
Pengeluaran modal
22.408.567.079
Other Segment Information
Capital expenditure
Penyusutan
40.894.586.135
Depreciation
Aset dan Kewajiban
Aset Segmen
115.365.855.536
28.546.356.861
14.080.972.810
132.564.905.271
Year 2008
Tahun 2008
Fotografi/
Photographic
Pendapatan
Penjualan bersih
354.939.664.898
Telekomunikasi
(Kartu Telepon)/
Telecommunication
(Phone Card)
251.555.677.089
Elektronik dan
Magnetik/
Electronic and
Magnetic
84.390.643.344
Lain-lain/
Others
366.470.112.973
Hasil (Beban) yang Tidak
Dapat Dialokasikan
Hasil Segmen
Beban Usaha
Beban Bunga
Penghasilan Bunga
Pendapatan Lain-lain
Beban Pajak
Jumlah/
Total
1.057.356.098.304
236.801.181.152
(190.649.161.290)
(29.514.477.146)
88.237.343
(2.278.579.597)
(12.388.101.023)
Laba Bersih
Revenue
Net Sales
Unallocated Income
(Expense)
Segment Income
Operating Expenses
Interest Expense
Interest Income
Other Income
Tax Expense
2.059.099.439
Net Income
400.866.152.040
Assets and Liabilities
Segment Assets
Aset yang Tidak
Dapat Dialokasikan
389.976.476.599
Unallocated Assets
Jumlah Aset
790.842.628.639
Total Assets
Jumlah Kewajiban yang
Tidak Dapat
Dialokasikan
473.366.876.899
Unallocated Liabilities
Informasi Segmen Lainnya
Pengeluaran modal
31.480.409.776
Other Segment Information
Capital expenditure
Penyusutan
45.165.012.985
Depreciation
Aset dan Kewajiban
Aset Segmen
159.470.051.754
11.736.196.370
55.517.044.091
51
174.142.859.825
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. SEGMENT INFORMATION (continued)
21. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Segmen Sekunder
Secondary Segment
Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan
dan Anak Perusahaan adalah segmen geografis
yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau
operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa, Pulau
Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan,
Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya. Segmen
yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10%
maupun
pengujian
75%
seperti
yang
dipersyaratkan dalam PSAK No. 5.
The secondary format of the Company’s and
Subsidiaries’ segment reporting is geographical
segment which is determined based on the asset
location or the Company’s and Subsidiaries’
operations, namely as Java Island, Sumatera
Island, Sulawesi Island, Kalimantan Island, Bali
Island, Batam Island and others. The reported
business segments have met the 10% test and
75% test as required by PSAK No. 5.
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan
geografis adalah sebagai berikut:
The secondary segment information based on
geographical locations is as follows:
2009
2008
Penjualan bersih
Pulau
Jawa
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali
Batam
Penjualan ekspor dan jasa kepada pihak
luar negeri
Jumlah
Eliminasi
Jumlah Penjualan Bersih
Net Sales
849.916.565.555
94.107.607.375
35.407.095.828
31.514.725.397
22.414.645.918
16.608.087.368
889.673.830.002
83.711.289.117
37.747.540.934
26.165.249.077
21.685.414.444
21.991.596.809
2.402.122.250
160.817.907.563
Island
Java
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali
Batam
Export sales and services to
overseas parties
1.052.370.849.691
1.241.792.827.946
Total
(184.436.729.642)
Elimination
1.057.356.098.304
Total Net Sales
(153.425.177.160)
898.945.672.531
Assets
Aset
Pulau
Jawa
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali
Batam
Aset yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah
Eliminasi
Jumlah Aset
661.300.849.390
21.657.414.348
13.850.419.860
7.454.367.675
10.833.812.785
3.503.305.317
496.375.925.071
735.726.357.958
25.100.269.882
12.617.915.834
6.566.769.250
6.390.966.461
6.780.658.004
308.581.216.706
Island
Java
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali
Batam
Unallocated assets
1.214.976.094.446
1.101.764.154.095
Total
(441.927.207.335)
(310.921.525.456)
Elimination
773.048.887.111
790.842.628.639
52
Total Assets
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN
DAN KONTINJENSI
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES
a.
a.
Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan
perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film
Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana Perusahaan
sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia
diberikan hak untuk menjual, memasarkan
atau mendistribusikan dan melakukan jasa
perbaikan atas peralatan fotografi, produk
peka cahaya lainnya dan produk-produk lain
dari Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan
izin kepada Perusahaan untuk menggunakan
semua merek dagang terdaftar yang sekarang
atau di kemudian hari dimiliki oleh Fuji.
Since 1971, the Company has entered into a
distributorship agreement with Fuji Photo Film
Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby the Company
as the sole distributor of Fuji in Indonesia has
been granted the rights to sell, market or
otherwise distribute and do repair services on
photographic equipment, other light sensitive
products and other products of Fuji. Fuji also
authorizes and permits the Company to use
any and all registered trademarks now or
hereafter owned by Fuji.
Under the agreement, in the event that there
is any substantial change in the management
or ownership of the Company, it shall promptly
notify Fuji. In such case, Fuji shall immediately
terminate the distribution agreement by giving
a written notice to the Company within three
(3) months from the date Fuji becomes aware
of such change. Based on the agreement
between Fujinon Corporation and the
Company dated February 1, 2009, the
distributorship agreement has been extended
and will expire on January 31, 2011.
Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila
terdapat
perubahan
manajemen
atau
kepemilikan Perusahaan yang signifikan,
harus segera diberitahukan kepada Fuji.
Dalam hal tersebut, Fuji akan segera
mengakhiri
perjanjian
tersebut
dengan
mengirimkan pemberitahuan secara tertulis
kepada Perusahaan dalam jangka waktu
3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui
perubahan tersebut. Berdasarkan perjanjian
antara Fujinon Corporation dan Perusahaan
tanggal 1 Februari 2009, perjanjian distributor
tersebut telah diperpanjang dan akan berakhir
pada tanggal 31 Januari 2011.
b.
Pada tanggal 1 Agustus 1990, Perusahaan
ditunjuk sebagai distributor tunggal oleh Itotec
Co., Ltd., Jepang, untuk mesin pemotong
kertas di Indonesia. Penunjukan distributor ini
akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari
salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian
ini.
b.
On August 1, 1990, the Company was
appointed as sole distributor by Itotec Co.,
Ltd., Japan, for paper cutting machine in
Indonesia. This distributorship agreement will
expire if either party notifies the other of its
intention to terminate the agreement.
c.
Pada tanggal 8 Agustus 1990, Perusahaan
mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji
Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd.,
Singapura (Fuji Hunt), di mana Perusahaan
sebagai distributor tunggal Fuji Hunt di
Indonesia diberikan izin untuk menjual bahan
kimia untuk cuci cetak foto. Perjanjian
distributor ini masih berlaku, kecuali ada
pemberitahuan dari salah satu pihak untuk
mengakhiri perjanjian tersebut.
c.
On August 8, 1990, the Company entered into
a distributorship agreement with Fuji Hunt
Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapore
(Fuji Hunt), whereby the Company, as the sole
distributor of Fuji Hunt in Indonesia, has been
granted the license to sell chemicals for photo
finishing. This distributorship agreement is
valid unless either party notifies the other of its
intention to terminate the agreement.
53
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN
DAN KONTINJENSI (lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
d.
Pada tanggal 15 Januari 2003, Perusahaan
mengadakan
Perjanjian
Novasi
yang
merupakan
pelengkap
dari
Perjanjian
Pengalihan Usaha dengan Ricoh Asia Pacific
Pte. Ltd., Singapura (RAP) dan Ricoh Hong
Kong Ltd., Hong Kong (RHK). Perjanjian
tersebut telah diperpanjang sampai dengan
tanggal 1 April 2010.
d.
On January 15, 2003, the Company entered
into a Novation Agreement which is
supplemental to the Business Transfer
Agreement with Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd.,
Singapore (RAP) and Ricoh Hong Kong Ltd.,
Hong Kong (RHK). This agreement has been
extended until April 1, 2010.
e.
Sejak tanggal 1 Februari 1978, Anak
Perusahaan (MPI) mengadakan perjanjian
dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang
(Fuji), di mana MPI diberikan izin untuk
membeli film dan kertas foto dalam bentuk
“master roll”, memprosesnya sesuai dengan
teknologi dan menggunakan merek dagang
“Fuji” serta menjualnya kepada Perusahaan
untuk pasar lokal. Perjanjian ini akan berakhir
apabila ada pemberitahuan dari salah satu
pihak untuk mengakhiri perjanjian ini. Selain
itu, sejak tahun 1997, MPI juga diberi izin
untuk memproduksi pembungkus film dengan
menggunakan teknologi Fuji. MPI harus
membayar royalti kepada Fuji untuk setiap
pembungkus film yang diproduksi sebesar
¥0,4. Royalti yang dibebankan pada usaha
berjumlah Rp53.514.986 dan Rp414.382.270
masing-masing pada tahun 2009 dan 2008
dan dicatat sebagai bagian dari “Beban
Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi
(Catatan 20).
e.
Since February 1, 1978, a Subsidiary (MPI)
has entered into an agreement with Fuji Photo
Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby MPI has
been granted the license to purchase film and
photopaper in the form of master roll, process
them in accordance with the technology and
use the trademark of Fuji and sell these to the
Company for the local market. This agreement
will expire if either party notifies the other of its
intention to terminate the agreement.
Furthermore, since 1997, MPI has also been
granted the license to produce patrone using
the technology of Fuji. MPI must pay royalty to
Fuji amounting to ¥0.4 for each patrone
produced. Royalty charged to operations
amounted
to
Rp53,514,986
and
Rp414,382,270
in
2009
and
2008,
respectively, and are presented as part of
“Selling Expenses” in the consolidated
statements of income (Note 20).
f.
Pada tanggal 1 November 2000, Anak
Perusahaan (HI) mengadakan perjanjian
dengan Mitsui & Co., Ltd., Jepang (Mitsui)
dimana HI telah ditunjuk oleh Mitsui dan
Showa Aircraft Industry Co., Ltd., Jepang
(Showa)
sebagai
pabrikan
untuk
memproduksi, merakit dan menjual kepada
Mitsui dan designeenya seperti produk
“honeycomb”
berdasarkan
design
dan
spesifikasi dasar Showa. Perjanjian ini
diperpanjang secara otomatis setiap periode
atau setiap tahun, kecuali ada pemberitahuan
dari salah satu pihak secara tertulis untuk
mengakhiri perjanjian tersebut. Jumlah
penjualan pada tahun 2009 dan 2008 adalah
masing-masing sebesar Rp5.784.341.960 dan
Rp12.301.557.918.
f.
On November 1, 2000, a Subsidiary (HI),
entered into an agreement with Mitsui & Co.,
Ltd., Japan (Mitsui), whereby HI has been
appointed by Mitsui and Showa Aircraft
Industry Co., Ltd., Japan (Showa)
to
manufacture, assemble and supply to Mitsui
and its designee such honeycomb products
under
Showa’s
basic
design
and
specifications. This agreement is automatically
renewable for an additional period of one year,
until either party notifies the other of its
intention not to renew this agreement. Total
sales amounted to Rp5,784,341,960 and
Rp12,301,557,918 in 2009 and 2008,
respectively.
54
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN
DAN KONTINJENSI (lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
g.
g.
Pada tanggal 1 Februari 2001, satu Anak
Perusahaan (HI) mengadakan perjanjian
dasar dengan Kawai Musical Instruments Mfg.
Co., Ltd., Jepang (Kawai) dan Mitsui & Co.,
Ltd., Jepang (Mitsui) di mana HI akan merakit
piano digital dan keyboard piano digital serta
menjualnya kembali kepada Kawai melalui
Mitsui. Pada tanggal 16 Februari 2004, HI,
Kawai dan Mitsui mengadakan perjanjian
dasar yang baru yang telah berakhir pada
tanggal 31 Maret 2006, di mana HI akan
merakit piano digital dan keyboard piano
digital dan menjual kembali ke Kawai melalui
Mitsui. Sebagai imbalan, HI akan menerima
jasa perakitan dari Mitsui sesuai dengan
kesepakatan para pihak. Imbalan yang
diterima HI berjumlah Rp71.511.931.800 dan
Rp115.613.527.100 masing-masing untuk
tahun 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai
bagian dari “Penjualan Bersih” pada laporan
laba rugi konsolidasi.
On March 1, 2001, the Subsidiary (HI) entered
into a commission agreement with PT Mitsui
Indonesia (MI) in connection with digital piano
and keyboard assembled by HI for Mitsui &
Co., Ltd., Japan, whereby MI shall provide
important information relating to the export
product by HI. Service fees charged to
operations amounted to Rp567,235,438 and
Rp1,132,327,389 in 2009 and 2008,
respectively. This agreement is valid for one
year from the date of signing and
automatically renewed every year until either
party shall have otherwise notified the other
parties in writing not later than three (3)
months before the expiry of this agreement.
Pada tanggal 1 Maret 2001, HI mengadakan
perjanjian komisi dengan PT Mitsui Indonesia
(MI) sehubungan dengan produk piano digital
dan keyboard yang dirakit oleh Anak
Perusahaan untuk Mitsui & Co., Ltd., Jepang,
di mana MI menyediakan informasi penting
sehubungan dengan produk yang diekspor
oleh HI. Biaya jasa yang dibebankan pada
usaha selama tahun 2009 dan 2008 masingmasing
sebesar
Rp567.235.438
dan
Rp1.132.327.389. Perjanjian ini berlaku satu
tahun sejak ditandatangani dan akan
diperpanjang secara otomatis setiap tahun
sampai ada pemberitahuan dari salah satu
pihak secara tertulis tidak lebih dari tiga (3)
bulan sebelum perjanjian ini berakhir.
h.
On February 1, 2001, a Subsidiary (HI)
entered into a basic agreement with Kawai
Musical Instruments Mfg. Co., Ltd., Japan
(Kawai) and Mitsui & Co., Ltd., Japan (Mitsui),
whereby HI shall assemble digital piano and
digital piano keyboard and sell them back to
Kawai through Mitsui. On February 16, 2004,
HI, Kawai and Mitsui entered into a new basic
agreement which has expired on March 31,
2006 whereby HI shall assemble digital piano
and digital piano keyboard and sell them back
to Kawai through Mitsui. As compensation, HI
will receive assembly fee from Mitsui as
agreed
upon
by
the
parties.
The
compensation received by HI amounted to
Rp71,511,931,800 and Rp115,613,527,100 in
2009 and 2008, respectively, which are shown
as part of under “Net Sales” in the
consolidated
statements
of
income,
respectively.
h.
Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian penjualan dengan
PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel),
di mana Perusahaan akan menjual voucher
Simpati secara elektronik melalui lokasi
penjualan yang dimiliki oleh Perusahaan.
Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal
30 Juni 2009 dan telah diperpanjang sampai
dengan 30 Juni 2010. Jumlah pembelian dari
PT Telkomsel sebesar Rp12.399.160.346 dan
Rp102.999.601.024 masing-masing pada
tahun 2009 dan 2008.
55
On May 28, 2004, the Company has entered
into
a
selling
agreement
with
PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel),
whereby the Company will distribute Simpati
voucher electronically through the Company’s
outlets. This agreement expired on June 30,
2009 and has been extended until June 30,
2010. Total purchase from PT Telkomsel
amounted
to
Rp12,399,160,346
and
Rp102,999,601,024 in 2009 and 2008,
respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN
DAN KONTINJENSI (lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
i.
Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan
mengadakan
perjanjian
usaha
dengan
PT Excelcomindo Pratama (PT EP) di mana
Perusahaan telah ditunjuk PT EP untuk
menjual produk-produk Excelcom. Perjanjian
ini akan berakhir pada tanggal 1 Maret 2009
dan telah diperpanjang sampai dengan
1 Maret 2010. Saat ini, perjanjian tersebut
sedang
dalam
proses
perpanjangan
Jumlah pembelian dari PT EP pada tahun
2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp175.559.756.762 dan Rp75.670.769.736.
i.
On March 1, 2004, the Company entered into
a business agreement with PT Excelcomindo
Pratama (PT EP) whereby the Company was
appointed as a distributor by PT EP of
Excelcom products. This agreement expired
on March 1, 2009 and has been extended until
March 1, 2010. Currently, this agreement is
still in the process of extension. Total
purchase from PT EP in 2009 and 2008
amounted
to
Rp175,559,756,762
and
Rp75,670,769,736, respectively.
j.
Pada tanggal 1 September 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian kerjasama layanan isi
ulang M-Tronic dan/atau M3 Refill dengan
PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC)
di mana Perusahaan akan menjual produk
pulsa isi ulang ISC. Perusahaan akan
memperoleh diskon yang berkisar 4% sampai
dengan 8%. Perjanjian ini akan berakhir jika
kedua pihak sepakat untuk mengakhiri
kerjasama ini. Pembelian dari ISC pada tahun
2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp195.257.549 dan Rp39.877.237.598.
j.
On September 1, 2004, the Company entered
into an agreement “Layanan Isi Ulang MTronic dan/atau M3 Refill” with PT Indonesian
Satellite Corporation Tbk (ISC) whereby the
Company will sell reload voucher of ISC. The
Company will get a discount of about 4% to
8%. This agreement will expire if both parties
agree to terminate it. Purchase from ISC in
2009 and 2008 amounted to Rp195,257,549
and Rp39,877,237,598, respectively.
k.
Pada tanggal 3 Oktober 2008, MPRI, Anak
Perusahaan telah menanda-tangani “Master
Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc.
suatu perusahaan yang mengoperasikan,
mengusahakan wara laba atau memberikan
lisensi
kepada
hampir
36.000
outlet
“convenience retailer store” di 15 negara, yang
berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
k.
On October 3, 2008, a Subsidiary (MPRI) has
signed a “Master Franchise Agreement” with
7-Eleven, Inc. a corporation that operates,
manage franchise or give license to almost
36,000 convenience retailer store outlets in 15
countries, based in Dallas, Texas, USA.
Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1
Lampiran
Keputusan
Ketua
Bapepam
No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996,
pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah
memberitahukan kepada Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) bahwa salah satu Anak
Perusahaan-nya (MPRI) telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan
7-Eleven, Inc.
In compliance with Regulation No. X.K.1 the
Capital Market Supervisory Agency Decision
Letter No. Kep-86/PM/1996 dated January 24,
1996, on April 15, 2009, the Company has
informed the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)
that a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master
Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc.
MPRI memperoleh hak dan lisensi untuk
mengembangkan dan mengoperasikan outlet
“convenience store” merek “7-Eleven” di pulau
Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20)
tahun dan masa perpanjangan sepuluh (10)
tahun.
MPRI obtained the rights and license to
develop and operate “7-Eleven” brand
convenience store outlets in Java island,
Indonesia for twenty (20) years period and
extension period for ten (10) years.
56
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN
DAN KONTINJENSI (lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
Pada tanggal 5 Oktober, 2009, MPRI
mengadakan perjanjian waralaba dengan 7Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang
berlaku dalam perjanjian tersebut, 7-Eleven,
Inc. memberikan hak kepada MPRI untuk
menggunakan sistemnya dalam persiapan,
pemasaran dan penjualan produk, logo dan
merek. MPRI harus membayar biaya waralaba
awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi
dan disajikan dalam “Biaya Waralaba Awal”.
Selain itu, MPRI juga diharuskan membayar
biaya waralaba dengan nilai persentase
tertentu.
On October 5, 2009, MPRI entered into a
franchise agreement with 7-Eleven, Inc. In
accordance with the terms and conditions of
the agreement, 7-Eleven, Inc., granted MPRI
the right to use its system in preparing,
marketing and selling products, logo and
brands. MPRI has to pay an initial franchise
fee amounting to US$1,500,000 which was
fully paid and presented under “Initial
Franchise Cost”. MPRI is also required to pay
continuing sales income royalty fee with
certain percentage.
The agreement will expire in 20 years since
the effective date and can be renewed.
Perjanjian ini akan berakhir dalam 20 tahun
sejak tanggal efektif dan dapat diperpanjang.
23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
Berikut ini merupakan rangkuman komponen
beban imbalan kerja bersih yang diakui pada
laporan laba rugi konsolidasi dan kewajiban atas
imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi
yang dihitung oleh aktuaria independen Biro Pusat
Aktuaria pada tahun 2009 dan 2008 berdasarkan
laporannya masing-masing tanggal 17 Maret 2010
dan 23 Februari 2009 dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit”:
The following summarize the components of net
employee benefits expense recognized in the
consolidated income statements and the funded
status and amounts recognized in the consolidated
balance sheets for the employee benefits liability
as determined by an independent actuary Biro
Pusat Aktuaria in 2009 and 2008 in its report dated
March 17, 2010 and February 23, 2009,
respectively, using the “Projected Unit Credit”
method:
a.
a.
Beban imbalan kerja - bersih (dibulatkan)
2009
Perusahaan
Beban jasa kini
Beban bunga
Keuntungan aktuaria
Kurtailmen
Amortisasi atas biaya jasa lalu
yang belum diakui
Sub-jumlah
Anak Perusahaan
Jumlah
Net employee benefits expense (rounded-off)
2008
(1.220.597.000)
(1.775.329.000)
1.956.061.000
(45.293.000)
(1.380.740.000)
(2.172.429.000)
4.118.361.000
(386.774.000)
(247.482.000)
(247.482.000)
The Company
Current service cost
Interest cost
Actuarial gain
Curtailment
Amortization of past service
cost - non vested
(1.332.640.000)
1.312.801.000
(69.064.000)
513.264.000
Sub-total
Subsidiaries
(19.839.000)
57
444.200.000
Total
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
Kurtailmen dan penyelesaian terjadi karena
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan
pemutusan hubungan kerja dengan beberapa
karyawannya sehubungan menurunnya skala
operasi Perusahaan dan Anak perusahaan.
b.
Curtailment and settlement occurred due to
the termination of some of the Company and
Subsidiary’s employees in relation to the
reduction in the Company and Subsidiaries’
operation.
b.
Kewajiban imbalan kerja (dibulatkan)
2009
Employee benefits liability (rounded-off)
2008
The Company
Perusahaan
Nilai kini kewajiban imbalan
pasca kerja
(15.703.433.000)
(14.794.427.000)
Present value of benefits obligation
Status pendanaan
Kerugian aktuaria yang belum diakui
Beban jasa lalu yang belum diakui
(15.703.433.000)
(10.280.002.000)
15.168.691.000
(14.794.427.000)
(11.996.916.000)
16.964.467.000
Funded status
Unrecognized actuarial losses
Unrecognized past service cost
Sub-jumlah
Anak Perusahaan
(10.814.744.000)
(7.735.134.000)
(9.826.876.000)
(25.859.921.000)
Sub-total
Subsidiaries
Jumlah
(18.549.878.000)
(35.686.797.000)
Total
Mutasi kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 adalah sebagai berikut (dibulatkan):
2009
Perusahaan
Saldo awal
Beban imbalan kerja - bersih
Pembayaran manfaat/kontribusi
Movements in the benefit liability during the
years ended December 31, 2009 and 2008
are as follows (rounded-off):
2008
(9.826.876.000)
(1.332.640.000)
344.772.000
(11.844.502.000)
(69.064.000)
2.086.690.000
The Company
Beginning balance
Net employee benefits expense
Benefits payments/contributions
Sub-jumlah
Anak Perusahaan
(10.814.744.000)
(7.735.134.000)
(9.826.876.000)
(25.859.921.000)
Sub-total
Subsidiaries
Jumlah
(18.549.878.000)
(35.686.797.000)
Total
Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat
kewajiban
imbalan
kerja
sebesar
Rp18.549.878.000 pada tanggal 31 Desember
2009 dan Rp35.686.797.000 pada tanggal
31 Desember 2008, yang disajikan sebagai
“Kewajiban
Imbalan
Kerja“
pada
neraca
konsolidasi.
The Company and Subsidiaries recorded
employee
benefits
liability
amounting
to
Rp18,549,878,000 as of December 31, 2009 and
Rp35,686,797,000 as of December 31, 2008 and
presented as “Employee Benefits Liability“ in the
consolidated balance sheets.
Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung
kewajiban kesejahteraan karyawan pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
The principal assumptions used in determining
employee benefits liability as of December 31,
2009 and 2008 are as follows:
58
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
2009
Usia pensiun
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tabel kematian
Tingkat cacat
:
:
:
:
:
2008
55 tahun/years
10,50% per tahun/per annum
8,5% per tahun/per annum
CSO - 1980
10,00% dari/of CSO - 1980
55 tahun/years
12,00% per tahun/per annum
10% per tahun/per annum
CSO - 1980
10,00% dari/of CSO - 1980
:
:
:
:
:
Retirement age
Discount rate
Salary increase
Mortality table
Disability rate
24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG
ASING
24. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan
Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban
dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2009, the Company and
Subsidiaries
have
assets
and
liabilities
denominated in foreign currencies, as follows:
Mata Uang Asing/
Setara Rupiah/
Foreign Currencies Equivalent in Rupiah
Aset
Dalam Dolar Amerika Serikat
Dalam Yen Jepang
Dalam Dolar Singapura
21.102.567.600
6.382.893.537
4.039.301
Assets
In US Dollars
In Japanese Yen
In Singapore Dollars
27.489.500.438
Total
131.221.208.200
17.995.380.749
4.134.864.323
2.810.080
29.321.858
Liabilities
In US Dollars
In Japanese Yen
In Singapore Dollars
In Euro
In Poundsterling
Jumlah
153.383.585.210
Total
Kewajiban - bersih
125.894.084.772
Net Liabilities
AS$
¥
Sin$
2,244,954
62,755,811
603
Jumlah
Kewajiban
Dalam Dolar Amerika Serikat
Dalam Yen Jepang
Dalam Dolar Singapura
Dalam Euro
Dalam Poundsterling
AS$
¥
Sin$
€
£
13,959,703
176,928,333
617,266
208
1,940
Using the middle rate of bank notes issued by
Bank Indonesia on March 22, 2010 (Rp9,116 to
US$1, Rp100.79 to ¥1, Rp13,681.3 to GB£1,
Rp12,321.2 to EUR1 and Rp6,519.6 to Sin$), the
net liabilities of the Company and Subsidiaries will
decrease by approximately Rp3,545,483,770.
Jika digunakan kurs tengah uang kertas asing
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal
22 Maret 2010 (Rp9.116 per AS$1, Rp100,79 per
¥1, Rp13.681,3 per GB£1, Rp12.321,2 per EUR1
dan Rp6.519,6 per Sin$1), kewajiban bersih
Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata
uang asing akan turun sebesar lebih kurang
Rp3.545.483.770
59
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITION
25. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan
terpengaruh dan akan terus terpengaruh oleh
dampak kondisi ekonomi Indonesia dan global
yang menyebabkan labilnya kurs valuta asing dan
berdampak
negatif
terhadap
kemampuan
Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam
mencapai target laba dan arus kas. Sebagai
tambahan, operasi Perusahaan dan Anak
Perusahaan telah terpengaruh, dan mungkin akan
terus terpengaruh oleh dampak kondisi ekonomi
dan kemajuan teknologi dalam bisnis fotografi
yang berubah dari era analog ke era digital, dan
secara bertahap menyebabkan berkurangnya
penjualan film dan kamera analog. Sebagai
akibatnya, pasar fotografi mengalami penurunan
seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi
digital, sehingga terjadi perubahan tren pasar dari
kamera film menjadi kamera digital. Hal ini
mengakibatkan penurunan pada penjualan produkproduk fotografi. Namun demikian, Perusahaan
dan Anak Perusahaan mampu menurunkan biaya
dan
beban
operasional
melalui
program
pengurangan biaya dan rasionalisasi dari beban
karyawan sejalan dengan penurunan volume
operasi. Laba bersih Perusahaan dan Anak
Perusahaan mengalami kenaikan dari sebesar
Rp2.059.099.439 pada tahun 2008 menjadi
sebesar Rp12.023.983.368 pada tahun 2009.
Pencapaian
stabilitas
ekonomi
Indonesia
tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal,
moneter dan faktor lainnya yang telah dan akan
diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu tindakan
yang berada diluar kendali Perusahaan dan Anak
Perusahaan.
The operations of the Company and Subsidiaries
have been affected, and may continue to be
affected by the economic condition in Indonesia
and global that may contribute to volatility in
currency values and negatively impact the
Company and Subsidiaries ability to achieve their
profit and cash flow targets. In addition, the
operations of the Company and its Subsidiaries
have been affected, and may continue to be
affected, by the economic condition and
technology advancement in the photographic
business, which is changed from analog to digital
and thus gradually decreases the sales of film and
analog camera. Furthermore, the photography
market has decreased in line with the
advancement of digital technology that shifted the
market trends from film camera to digital camera.
These conditions resulted to the decrease in the
sale of photographic products. However, the
Company and Subsidiaries were able to decrease
cost and operating expenses through cost
reduction program and rationalization of personnel
expenses in line with the decrease in volume of
operations. The Company and Subsidiaries’ net
income has increased from Rp2,059,099,439 in
2008 to Rp12,023,983,368 in 2009. Indonesia’s
achievement of economic stability depends, to a
large extent, on the effectiveness of fiscal,
monetary and other factors that have been and will
be undertaken by the Indonesia government,
actions which are beyond the control of the
Company and Subsidiaries.
Dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap
kreditur dan pelanggan Perusahaan dan Anak
Perusahaan, antara lain adalah, menurunnya
sumber pembiayaan dan meningkatnya risiko
kredit bawaan dalam piutang usaha. Sebagai
respon terhadap kondisi ekonomi tersebut dan
kondisi bisnis fotografi, Perusahaan dan Anak
Perusahaan akan menerapkan beberapa program
antara lain sebagai berikut:
The effects of the economic condition in Indonesia
on the financial condition of the Company’s and
Subsidiaries’ creditors and customers are, among
others, decrease in financing sources and increase
in credit risk. In response to the economic and
photographic business condition, the Company
and Subsidiaries will implement several programs,
among others, as follows:
60
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. ECONOMIC
(continued)
25. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
Melakukan restrukturisasi organisasi dalam
rangka pengembangan usaha baru, dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi
digital;
Di bidang ”Photo Imaging”, mengembangkan
instalasi M-Prisa dengan menggunakan
jaringan Fuji Digital Imaging dan Fuji Image
Plaza;
Di bidang “Graphic Arts”, memperluas bisnis
dari sebelumnya hanya “pre press” ditambah
“post press” dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dengan melakukan
pelatihan secara berkesinambungan;
Di bidang “Medical”, memperkuat “brand
awareness” dari produk peralatan radiologi
digital Fuji Computed Radiography (FCR) dan
X-ray Unit Shimadzu;
Di bidang “Office Imaging”, memperluas
segmentasi produk dengan mesin kecepatan
tinggi dan menambah jalur distribusi melalui
pelanggan “corporate”;
Menutup line produksi yang merugi;
Meningkatkan kegiatan promosi melalui media
”Above the Line” dan kegiatan ”Below the
Line”;
Meningkatkan
kinerja
departemen
pengembangan
dan
penelitian
dalam
pengembangan usaha baru; dan
Terus
meningkatkan
produktivitas
dan
melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam
operasional usaha melalui program penurunan
biaya strategis (“strategic cost reduction
program”) dan menghindari biaya yang timbul
akibat kesalahan (“cost of mistakes”) serta
penerapan anggaran secara ketat (“strict
budget”).
Mengoperasikan bisnis toko “7 – Eleven”.
·
CONDITION
Perform organization restructuring in relation
with the development of the new business, by
considering the improvement of digital
technology;
In Photo Imaging field, expand M-Prisa
installation using the network of Fuji Digital
Imaging and Fuji Image Plaza;
In Graphic Arts field, expand business from
only “pre press” to be added up with
“post press” and increases quality of human
resources by implementing continous training;
·
In Medical field, strengthen product’s “brand
awareness” of digital radiology equipment Fuji
Computed Radiography (FCR) and X-Ray Unit
Shimadzu;
In Office Imaging, expand product segment
using high speed machine and enhance
distribution lines through corporate customers;
·
·
·
·
·
Closing under deficiency production line;
Increase promotion activities from both “Above
the Line” media and “Below the Line”
activities;
Increase the performance of R&D department
in the development of new business; and
Continue increasing the productivity and
initiate efficiency in the operation using
strategic cost reduction program and create
efficiency to minimize cost within the budget.
Operate business for “7 – Eleven” store.
26. STANDARDS
EFFECTIVE
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
sampai dengan penyelesaian laporan keuangan
Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai
berikut:
BUSINESS
·
·
26. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN
TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
AND
ISSUED
BUT
NOT
YET
Accounting Standards issued by Indonesian
Accounting Standards Board (DSAK) up to the
date of completion of the Company’s financial
statements but not yet effective are summarized
below:
61
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
26. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN
TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
BUT
NOT
YET
1. Effective on or after January 1, 2010:
1. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2010:
a.
PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman”
Menentukan biaya Pinjaman yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan
perolehan, konstruksi, atau pembuatan
aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai
bagian biaya perolehan aset tersebut.
a.
PSAK 26 (Revised 2008) “Borrowing
Costs” Prescribes for the borrowing costs
that are directly attributable to the
acquisition, construction or production of a
qualifying asset form part of the cost of
that asset.
b.
PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”
berisi
persyaratan
penyajian
dari
instrumen
keuangan
dan
pengidentifikasian informasi yang harus
diungkapkan.
b.
PSAK 50 (Revised 2006) “Financial
Instruments:
Presentation
and
Disclosures” Contains the requirements
for
the
presentation
of
financial
instruments and identifies the information
that should be disclosed.
c.
PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan
dan
pengukuran
aset
keuangan,
kewajiban
keuangan,
dan
kontrak
pembelian dan penjualan item nonkeuangan.
c.
PSAK 55 (Revised 2006) “Financial
Instruments:
Recognition
and
Measurement” establishes the principles
for recognizing and measuring financial
assets, financial liabilities, and some
contracts to buy or sell non-financial items
d.
PSAK 2 “Pencabutan PSAK 41: Akuntansi
Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak
Piutang” berlaku untuk semua entitas
yang menerapkan PSAK 41 dan PSAK
43.
d.
PSAK 2 “Revocation of PSAK 41:
Accounting for Warrants, and PSAK 43:
Accounting for Factoring” applicable for all
entities that apply PSAK 41 and PSAK 43
2. Effective on or after January 1, 2011
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2011:
a.
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan
Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi
penyajian laporan keuangan bertujuan
umum
(general
purpose
financial
statements) agar dapat dibandingkan baik
dengan laporan keuangan periode
sebelumnya maupun dengan laporan
keuangan entitas lain.
a.
PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of
Financial Statements” prescribes the
basis for presentation of general purpose
financial
statements
to
ensure
comparability both with the entity's
financial statements of previous periods
and with the financial statements of other
entities.
b.
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”
memberikan pengaturan atas informasi
mengenai perubahan historis dalam kas
dan setara kas melalui laporan arus kas
yang
mengklasifikasikan
arus
kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
maupun pendanaan (financing) selama
suatu periode.
b.
PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of
Cash Flows” requires the provision of
information about the historical changes in
cash and cash equivalents by means of a
statement of cash flows which classifies
cash flows during the period from
operating,
investing
and
financing
activities.
62
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
26. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN
TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri”
akan
diterapkan
dalam
penyusunan dan penyajian laporan
keuangan
konsolidasian
untuk
sekelompok entitas yang berada dalam
pengendalian suatu entitas induk dan
dalam akuntansi untuk investasi pada
entitas anak, pengendalian bersama
entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan
keuangan tersendiri disajikan sebagai
informasi tambahan.
d.
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
Informasi segmen diungkapkan untuk
memungkinkan
pengguna
laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari aktivitas bisnis
yang mana entitas terlibat dan lingkungan
ekonomi dimana entitas beroperasi.
e.
f.
NOT
YET
2. Effective on or after January 1, 2011
(continued)
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2011: (lanjutan)
c.
BUT
c.
PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated
and Separate Financial Statements” shall
be applied in the preparation and
presentation of consolidated financial
statements for a group of entities under
the control of a parent and in accounting
for investments in subsidiaries, jointly
controlled entities and associates when
separate
financial
statements
are
presented as additional information.
d.
PSAK 5 (Revised 2009) “Operating
Segments” segment information is
disclosed to enable users of financial
statements to evaluate the nature and
financial effects of the business activities
in which the entity engages and the
economic environments in which it
operates.
PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada
Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk
akuntansi
investasi
dalam
entitas
asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994)
“Akuntansi
untuk
Investasi
Dalam
Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40
(1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
e.
PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in
Associates”
Shall
be
applied
in
accounting for investments in associates.
Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting
for Investments in Associates” and PSAK
40 (1997) “Accounting for Changes in
Equity of Subsidiaries/Associates”.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk
pemilihan dan perubahan kebijakan
akuntansi, bersama dengan perlakuan
akuntansi dan pengungkapan atas
perubahan
kebijakan
akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi, dan
koreksi kesalahan.
f.
PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting
Policies,
Changes
in
Accounting
Estimates and Errors” prescribes the
criteria for selecting and changing
accounting policies, together with the
accounting treatment and disclosure of
changes in accounting policies, changes
in accounting estimates and corrections
of errors.
63
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)
26. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN
TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
BUT
NOT
YET
2. Effective on or after January 1, 2011
(continued)
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2011: (lanjutan)
g.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai
Aset” menetapkan prosedur-prosedur
yang diterapkan agar aset dicatat tidak
melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset
tersebut terjadi penurunan nilai, rugi
penurunan nilai harus diakui
g.
PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of
Assets” prescribes the procedures applied
to ensure that assets are carried at no
more than their recoverable amount and if
the assets are impaired, an impairment
loss should be recognized.
h.
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi,
dan
Aset
Kontinjensi
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan
pengukuran
kewajiban
diestimasi,
kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi
serta
untuk
memastikan
informasi
memadai telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan untuk
memungkinkan
para
pengguna
memahami sifat, waktu, dan jumlah yang
terkait dengan informasi tersebut.
h.
PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent
Assets” aims to provide that appropriate
recognition criteria and measurement
bases are applied to provisions,
contingent liabilities and contingent
assets and to ensure that sufficient
information is disclosed in the notes to
enable users to understand the nature,
timing and amount related to the
information.
i.
PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan” Bertujuan untuk
mengatur akuntansi untuk aset yang
dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan
pengungkapan operasi dihentikan.
i.
PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current
Assets, Held for Sale and Discontinued
Operations” Aims
to specify the
accounting for assets held for sale, and
the presentation and disclosure of
discontinued operations
The Company is presently evaluating and has
not yet determined the effects of these revised
and new Standards on its consolidated
financial statements.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum
menentukan dampak dari Standar yang
direvisi dan yang baru tersebut terhadap
laporan keuangan konsolidasinya.
64
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
27. REKLASISFIKASI AKUN
Akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2008
telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
laporan keuangan untuk tahun 2009 sebagai
berikut:
Dilaporkan
Sebelumnya/
As Previously
Reported
Kewajiban Lancar
Hutang bank jangka panjang
jatuh tempo dalam satu tahun
Reklasifikasi/
Reclassifications
-
Kewajiban Tidak Lancar
Hutang bank jangka panjang
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
16.666.666.653
Jumlah
16.666.666.653
28. PENYELESAIAN
KONSOLIDASI
LAPORAN
Certain accounts in the 2008 financial statements
have been reclassified to conform with the
presentation of accounts in the 2009 financial
statements as follows:
16.666.666.653
(16.666.666.653)
-
Dilaporkan
Saat Ini/
As Currently
Reported
Current Liabilities
Current maturities of
long-term loans
16.666.666.653
-
Non-Current Liabilities
Long-term loans
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
16.666.666.653
Total
28. COMPLETION
OF
THE
FINANCIAL STATEMENTS
KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang
diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2010.
CONSOLIDATED
The management of the Company is responsible
for the preparation of the consolidated financial
statements that were completed on March 22,
2010.
65
Download