The Founder Pendiri Selama lebih dari 30 tahun saya telah menjalankan usaha di Indonesia dengan tujuan untuk ikut andil dalam mengembangkan perekonomian negara dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat umum. Anda, para kaum penerus, akan melanjutkan tugas ini untuk merealisasikan keadaan yang lebih baik dalam skala yang lebih luas. Segala sesuatu yang kita peroleh dari komunitas harus dipergunakan untuk mengembangkan kepentingan komunitas. Ingatlah untuk selalu meningkatkan kemakmuran dan keterampilan para karyawan untuk kepentingan masyarakat umum. For more than 30 years, I have been doing business in Indonesia with the purpose of participating in the economic development of the country and to create more job opportunities for the community. You, my successors, should carry out this task in order to continue the realization of ideals with perseverance and develop it into a larger scale. What we obtain from the community should also be utilized in the interest of community. This spirit should prevail in our activities. Remember, enhance the welfare and skills of the employees, be charitable to the public and contribute to the happiness of the people Otje Honoris Misi Mission D MO AL Vision INTERNA S N IO Visi N ER 20 10 - 2012 Terus Berjuang Dan Menang Keep Fighting And Win Repositioning Business Mereposisi Bisnis Perseroan Untuk Fokus Pada Bisnis Industrial Imaging Dan Ritel. Reinvent Business Menata Ulang Strategi Bisnis Melalui Direct Distribution System Dan Marketing Strategy. Reengineering Business Process Melakukan Perubahan Sistem Dan Prosedur Menjadi Lebih Singkat, Cepat Tetapi Terkendali Melalui Penerapan Dan Penggunaan Sistem Axapta. Memberikan Limit Of Authority Yang Tepat Agar Keputusan Dapat Dijalankan Dengan Cepat Dan Efisien. Right Sizing Menata Ulang Biaya-Biaya Perseroan Agar Tepat Sesuai Dengan Pemasukan Perseroan. Resource Allocation Menata Ulang Alokasi Sumber Daya (Manusia, Dana, Waktu) Untuk Bisnis-Bisnis Dan Unit Usaha Yang Berpotensi Untuk Meningkatkan Performance Perusahaan. Restructure Organization Menata Kembali Struktur Organisasi Perseroan, Menempatkan Sumber Daya Manusia Yang Tepat Pada Tempat Dan Waktu Yang Tepat, Juga Dalam Jumlah Yang Tepat Sehingga Struktur Organisasi Akan Efisien Dan Non Birokratik. Daftar isi Content 01 The Founder - Visi Misi 02 Daftar Isi The Founder - Vision Mission ǀ 06 ǀ Transformasi Berkelanjutan Continuing the Transformation ǀ Tonggak Sejarah 08 Profil PT Modern Internasional Tbk. 04 11 12 14 16 18 20 22 23 24 38 54 64 70 Table of Content Milestonesǀ PT Modern Internasional Tbk. Profile ǀ Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia Chronology of the Listing of the Company Share ǀ Ikhtisar Keuangan Financial Highlights ǀ Informasi Saham Stock Highlights ǀ Peristiwa Penting 2009 Event Highlights 2009 ǀ Laporan Dewan Komisaris Board of Commisioners Report ǀ Laporan Direksi Board of Directors Report ǀ Profil Komisaris Commissioners Profile ǀ Profil Direksi Directors Profile ǀ Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance ǀ Laporan Aktifitas Bisnis Business Activity Report ǀ Laporan Manajemen Management Report ǀ Informasi Perusahaan Corporate Information ǀ Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report 004 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | transformasi berkelanjutan | continuing the transformation continuing the transformation.... transformasi berkelanjutan.... Perubahan bisnis yang dilakukan di tahun 2008 menjadi format lanjutan bagi Perseroan dalam menghadapi tantangan pasar tahun 2009. Dengan strategi dan format baru Perseroan terus maju melayani pasar yang diawali dengan imbas pengaruh krisis global, di mana krisis likuiditas dan tingginya suku bunga masih menghantui perekonomian nasional. Dengan kondisi perekonomian tersebut membuat Perseroan harus sedikit menahan laju penetrasi pada semester 1 tahun 2009. The business transformation, which was made in 2008, was an extension format for the Company in order to deal with the 2009 market challenge. With the new strategy and format, the Company continues to move forward, delivering excellent services to the market and boldly dealing with obstacles, such as the global crisis effects, which has brought the liquidity crisis and high interest rate that is still a big concern to national economic market. This market condition has compelled the Company to limit its penetration growth on the first semester of 2009. Dengan likuiditas dan tingginya suku bunga, Perseroan harus menahan diri di beberapa sektor industri yang mempunyai tingkat perputaran modal kerja yang lambat seperti penjualan mesin – mesin padat modal. Perseroan lebih memfokuskan diri pada sektor – sektor industri yang memiliki perputaran modal kerja cepat seperti industri ritel, produk – produk bahan baku, dan produk – produk consumer. Di samping itu Perseroan juga berusaha untuk meningkatkan level profitabilitas dari produk – produk tersebut untuk bisa menggantikan penurunan penjualan dari mesin- mesin padat modal. The liquidity crisis and high interest rate has put the Company into a position of restraining itself on several industrial sectors with low working capital circulation such as intensive capital machinery sales. The Company put more focus on high working capital circulation industrial sectors, such as retails, consumables and consumer goods. Moreover, The Company also put an effort in improving the products profitability level in order to cover the intensive capital machinery sales decrease. Di tahun 2009, Perseroan juga melakukan beberapa analisa dan transformasi dari unit – unit bisnis yang sudah tidak memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. Beberapa langkah strategis dilakukan oleh Perseroan seperti menutup unit bisnis E-Moto dan menjual penyertaan saham pada PT Honoris Industry karena sudah tidak sejalan lagi dengan bisnis inti Perseroan. In 2009, the Company also did some reviews and transformations to business units which no longer give adequate contributions for the Company. Some of the Company’s strategic decisions are closing E-Moto business unit and sale investment in shares of PT Honoris Industry, for the business units are considered no longer in accordance with Company’s core business. Perseroan melakukan transformasi komposisi bisnis utama dengan fokus pada bisnis Industrial Imaging yang meliputi bisnis Graphic Art, Medical Imaging dan Multifunction Copier Machine Ricoh. Perseroan juga The Company has managed transforming its main business composition to Industrial Imaging business by focusing its business to Graphic Art, Medical Imaging, and Multi-function Copier Machine Ricoh. The opening transformasi berkelanjutan | continuing the transformation | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 berhasil membuka Convenience Store 7-Eleven pertama di bulan November tahun 2009 yang menjadi salah satu keputusan strategis Perseroan dalam pengembangan bisnis di bidang Ritel. of the first 7-Eleven Convenience Store in November 2009, was one of the Company’s strategic decisions to develop retail business. Convenience Store 7-Eleven pertama menunjukkan kinerja yang lebih dari ekspetasi Perseroan. Hal ini pula yang menjadi landasan Perseroan untuk melanjutkan pengembangan agresif pada jaringan ritel dengan format Convenience Store 7-Eleven di tahun – tahun mendatang. Perseroan akan menggandeng jaringan ritel FUJIFILM yang ada untuk bersama - sama membangun solusi ritel Convenience Store 7-Eleven. Diharapkan jaringan ritel FUJIFILM bersama jaringan ritel Convenience Store 7-Eleven dapat menciptakan gairah pasar ritel di Indonesia dengan kombinasi layanan yang unik dari makanan dan minuman siap saji, juga convenience item lainnya. This first 7-Eleven Convenience Store has shown an excellent performance that is beyond the Company’s expectation. This performance has become the main reason for the Company to continue aggressive development in retail network, in the form of 7-Eleven Convenience Store retail, in years to come. The Company plans to collaborate with the existing FUJIFILM Retail outlets in order to build retail solutions for 7-Eleven Convenience Store. The collaboration between FUJIFILM and 7-Eleven Convenience Store retail outlets, which delivers a unique combination of fresh food and beverages, and other convenience items, is expected to bring good enthusiasm in Indonesian retail market climate. Dari beberapa strategi yang lebih agresif yang dilakukan Perseroan di Semester 2, dan mulai pulihnya kondisi perekonomian dari imbas krisis global membuat Perseroan lebih leluasa dari sisi likuiditas dalam melayani pasar yang ada. Dengan langkah yang lebih agresif ini, Perseroan berhasil mencapai peningkatan penjualan yang cukup bergairah dari sektor Industrial Imaging dan Ritel. Langkah kelanjutan dari fokus bisnis dengan format yang baru, Perseroan berhasil menjaga keseimbangan kinerja di tahun 2009. Bahkan dari beberapa pengembangan fokus bisnis Perseroan menunjukkan potensi yang sangat baik seperti dari sektor Ritel, Medical, dan Office Imaging. Hal ini semakin memantapkan keputusan strategis Perseroan untuk melanjutkan fokus Perseroan dengan format ini di tahun – tahun mendatang dengan lebih berakselerasi dan agresif. Aggressive strategies in the second semester of 2009 and economic condition recovery give the Company more free space, particularly in liquidity aspect, to serve the existing market. With this more aggressive movement, the Company has managed to obtain satisfying sales increase in Industrial Imaging and Retail section. In 2009, the Company managed to maintain its performance balance. Moreover, several Company business’ focus developments, such as Retail, Medical, and Office Imaging, indicate excellent potentials. This has encouraged the Company to stick with its strategic decision, continuing the Company’s focus to the new format with more acceleration and aggressiveness for the upcoming years. 005 006 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tonggak Sejarah | Milestones Our Years of Dedication & Service 1991 Penawaran Umum Perdana Saham. 2000 Initial Public Offering. Pendirian Mphoto Studio sebagai jaringan 1971 ritel Fotografi untuk Didirikan dengan nama segmen remaja. PT Modern Photo Film M Photo Studio was built Company. as a retail photography The Company was network for teenager established using the market. name PT Modern Photo Film Company. 1988 Pendirian Fuji Image Plaza sebagai jaringan ritel Fotografi di Indonesia. Fuji Image Plaza 1997 was built as a retail Perubahan nama Perseroan photography network menjadi PT Modern Photo Tbk. in Indonesia. Penunjukan sebagai Distributor Tunggal RICOH untuk peralatan solusi dokumen dan fotokopi di Indonesia. Company’s name changed into PT Modern Photo Tbk. Appointment as RICOH Sole Distributor for document solution equipment and photocopy in Indonesia. Tonggak Sejarah | Milestones | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 007 2008 Penandatangan Letter of Intent Master Franchise gerai 7-Eleven di Dallas - Amerika Serikat. 2006 Letter of Intent Master Franchise Penunjukan sebagai Distributor Store at Dallas, United States of Tunggal Shimadzu untuk produk America. was signed in 7-Eleven Convenience perlengkapan medikal. Appointed as Shimadzu Sole Distributor for medical equipments. 2004 Penunjukan sebagai 2009 dealer Telkomsel. Penandatangan Master Appointed as Franchise Agreement Telkomsel Dealer. 7-Eleven di Tokyo Jepang. 2007 Pembukaan toko pertama 7-Eleven di Bulungan - Perubahan nama Perseroan menjadi Jakarta Selatan. PT Modern Internasional Tbk. Master Franchise Company’s name changed into Agreement of 7-Eleven PT Modern Internasional Tbk. was signed in Tokyo, Japan. The first 7-Eleven Convenience Store opening at Bulungan, South Jakarta. 008 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Profil PT Modern Internasional Tbk. | PT Modern Internasional Tbk. Profile Profil PT Modern Internasional Tbk. PT Modern Internasional Tbk. Profile Kantor Pusat PT Modern Internasional PT Modern Internasional Head Office Modern Internasional didirikan pada tanggal 12 mei 1971 dengan nama PT Modern Photo Film Company. Setelah mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar, dengan Akta Notaris Budiarti Karnadi, S.H. No.48 tanggal 26 Mei 1997, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, termasuk perubahan nama Perseroan, maka nama Perusahaan berganti menjadi PT Modern Photo Tbk. Dan pada Juni 2007, dengan perubahan bisnis global yang terjadi, PT Modern Photo Tbk. mengganti namanya menjadi PT. Modern Internasional Tbk. dan sejak tahun 1971, Perseroan telah menjadi distributor tunggal untuk seluruh produk FUJIFILM Jepang di Indonesia. Modern International is established on the 12th May 1971 using the corporate name PT Modern Photo Film Company. After a few changes in the Company’s Articles of Association, with the Notarial Deed no. 48 of Budiarti Karnadi, S.H. the name evolved into PT Modern Photo Tbk. dated 26 May 1997, in consideration with the global market change, dated June 2007 PT Modern Photo Tbk. once again changed its name into PT Modern Internasional Tbk. and since 1971, the Company has become the sole distributor for all FUJIFILM Japan products in Indonesia. Perseroan bergerak dalam bidang usaha perdagangan produk dan peralatan fotografi konvensional dan digital, produk peka cahaya lainnya, peralatan percetakan, peralatan rumah sakit, elektronik, telekomunikasi, produk isi ulang telepon seluler, mesin fotokopi dan penyertaan modal pada berbagai usaha di bidang industri, jasa, perdagangan eceran produk fotografi, perdagangan eceran makanan dan minuman siap saji juga convenience item lainnya. Sesuai dengan visi KEEP The Company’s main line business is general trading of photography equipments; both conventional and digital, other light sensitive materials, printing equipments, medical equipments, electronics, telecommunications, pre paid cellular reload products, photocopy machine, and capital investments on various types of industries, services, retail selling of photographic products, fresh food and beverages retail sales and also other convenience items. In accordance with the vision of KEEP FIGHTING & WIN and Profil PT Modern Internasional Tbk. | PT Modern Internasional Tbk. Profile | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Modern Internasional didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 dengan nama PT Modern Photo Film Company. Setelah mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar, dengan Akta Notaris Budiarti Karnadi, S.H. No.48 tanggal 26 Mei 1997 Modern Internasional is established on the 12th May 1971 using the Corporate name PT Modern Photo Film Company. After a few changes in the Company’s Articles of Association, with the Notarial Deed no. 48 of Budiarti Karnadi, S.H. dated 26 May 1997 FIGHTING & WIN dan melalui strategi 6R yang dilakukan oleh Perseroan yaitu Repositioning Business, Reinvent Business, Reengineering Business Process, Right Sizing dan Resource Allocation, Perseroan merubah fokus bisnis utamanya ke Industrial Imaging dan Ritel. through 6R Strategic Business planning which is done by the Company which are Repositioning Business, Reinvent Business, Reengineering Business Process, Right Sizing and Resources Allocation, the Company has changed its focus and lean towards Industrial Imaging and Retail. Melihat kinerja yang dicapai di tahun 2009 dengan fokus strategi dan bisnis yang baru, Perseroan dan Anak Perusahaan akan melanjutkan dan mengembangkan fokus Perseroan pada Industrial Imaging dan Ritel. Di tahun 2009 Perseroan melakukan beberapa aktivitas untuk mendukung dan mengembangkan fokus tersebut sebagai berikut: Regarding the performance using the new strategic and business focus in 2009, the Company and its Subsidiaries will continue and develop the Company’s focus on Industrial Imaging and Retail. In 2009, the Company did some activities to support and develop their focus on divisions such as follows : • Di Bidang Graphic Arts, Perseroan fokus pada visi total solution provider dengan menyajikan solusi dari prepress CTP, press offset, digital printing press, dan solusi post press DUPLO. • Di Bidang Medical, dengan visi menjadi total solution digital radiology provider dengan dukungan produk equipment yang dimiliki yaitu FUJIFILM Computed Radiography serta X-Ray unit Shimadzu. • Graphic Arts. The Company focuses on the vision of total solution provider by presenting solutions of pre-press CTP, press offset, digital printing press, and DUPLO post press solution. • Medical. Focusing on its vision to be the total digital radiology solution provider with assistance of FUJIFILM Computed Radiography equipment and Shimadzu X-ray unit. 009 010 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Profil PT Modern Internasional Tbk. | PT Modern Internasional Tbk. Profile • Di Bidang Office Imaging, fokus pada penyediaan solusi manajemen dokumen yang berbasis Teknologi Informasi, Networking dan Security. • Di Bidang Voucher Isi Ulang Seluler, dengan mengembangkan penjualan produk E-Reload via jaringan bank melalui kerjasama dengan beragam operator terkemuka seperti Telkomsel, Indosat, XL, Bakrie Telecom, dan operator – operator telekomunikasi lain di Indonesia. • Di Bidang Ritel Convenience Store 7-Eleven, dengan mengembangkan konsep ritel yang fokus pada layanan makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya melalui pengelolaan oleh salah satu Anak perusahaan. • Di Bidang Digital Imaging, Perseroan akan tetap mempertahankan bisnis unit ini selama mungkin dan seprofitable mungkin dengan fokus pada solusi cetak digital dan solusi kreatif seperti MPrisa dan Photobook. • Office Imaging. Focusing on the supply of Information Technology, Networking and Security based document management solution. • Cellular Pre Paid Reload. Developing E-Reload sales via bank networking, through collaborations with various prominent cell phone operators such as Telkomsel, Indosat, XL, Bakrie Telecom, and more. Sampai saat ini produk dan layanan Perseroan diberikan kepada seluruh mitra bisnis dan konsumen melalui 16 cabang di seluruh Indonesia. Perseroan menyajikan layanan lengkap berupa tenaga sales, teknisi dan layanan purna jual untuk para mitra bisnis dan konsumen di setiap kantor cabang. Selain itu jaringan ritel foto yang dimiliki Perseroan dan dikelola Anak perusahaan masih tersebar di 16 Cabang di seluruh Indonesia sehingga produk dan layanan yang dibutuhkan dapat dinikmati oleh seluruh konsumen akhir di seluruh Indonesia. Up to now, the Company has been delivering a full service of sales force, technicians, and after sales service to business partners and customers in 16 branches managed by the Company, which are spread all over Indonesia. Furthermore, the Company’s retail photo network which is managed by its Subsidiaries is still spread in 16 branches all over Indonesia, making the products and services needed could be enjoyed by all customers all over Indonesia. PT Modern Internasional Tbk sampai dengan tahun 2009 memiliki total karyawan sebanyak 1.577 orang. Up to 2009, PT Modern Internasional Tbk. employs a total of 1.577 employees. • Digital Imaging. The Company is determined to maintain the business unit as long as and as profitable as possible with the focus on digital printing and creative solutions such as MPrisa and Photobook. Perseroan dan Anak Perusahaan jumlah pegawai PT Modern Internasional Tbk. 593 Perdagangan Umum pegawai PT Modern Internasional Tbk. 593 General Trading employees PT Modern Putra Indonesia 906 Jaringan Ritel Fuji pegawai Image Plaza, Mphoto PT Modern Putra Indonesia Retail Network for Fuji 906 Image Plaza, Mphoto employees and 7-Eleven PT Modern Photo Industry Packing and Slitting 78 employees Photography Media PT Modern Photo Industry bisnis utama • 7-Eleven Convenience Store Retail. Developing retail concept focused on fresh food and beverages service without overlooking other convenient items services which are managed by the Company’s subsidiaries. dan 7-Eleven Pengemasan dan 78 Media pegawai Pemotongan Fotografi Sementara itu untuk lebih memperkuat Perseroan dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia, saham Perseroan dimiliki oleh beberapa pihak yaitu Asialink Electronics Pte. Ltd Singapore sebanyak 58,305%, PT Inti Putra Modern sebanyak 17,147%, PT Inti Lindasihaja sebanyak 2,423% dan masyarakat memiliki saham sebanyak 22.125%. Company & Subsidiaries total employees core business Meanwhile, to strengthen the Company’s business in Indonesia, Company’s share is divided into several parties, which are Asialink Electronics Pte. Ltd Singapore for 58.305%, PT Inti Putra Modern for 17.147%, PT Inti Lindasihaja for 2.423% and public shares for 22.125%. Kronologis Pencatatan Saham | Chronology Of The Listing Of The Company Shares | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia CHRONOLOGY OF THE LISTING OF THE COMPANY SHARES IN INDONESIA STOCK EXCHANGES Tanggal Pencatatan Jenis Tindakan Korporasi DATE OF LISTING TYPE OF COMPANY’S ACTION 16 Juli 1991 Penawaran Umum Perdana Nominal Rp. 1.000/saham Harga Penawaran Rp. 6.800/saham 16 July 1991 Initial Public Offering, Par Value of Rp. 1.000/share Offered Price of Rp. 6.800/share 18 Agustus 1992 Penawaran Umum Terbatas Nominal Rp. 1.000/saham Harga Penawaran Rp. 8.250/saham 18 August 1992 Limited Public Offering, Par Value of Rp. 1.000/share Offered Price of Rp. 8.250/share 30 Maret 1994 Saham Bonus : 3 saham bonus untuk setiap kepemilikan 2 saham 30 March 1994 Bonus of Shares, 3 bonuses for each 2 shareholdings 22 September 1997 Perubahan Nominal Saham dari Rp. 1.000/saham menjadi Rp. 500/saham (Stock Split) 22 September 1997 Change of Par Value From Rp. 1.000/share into and Rp. 500/share (Stock Split) 12 Desember 2006 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 12 December 2006 Issuing New Shares Without Preemptive Rights Perubahan Jumlah Saham Total Jumlah Saham CHANGES NUMBER OF SHARES TOTAL NUMBER OF SHARES 4.500.000 44.500.000 8.853.980 53.353.980 80.030.970 133.384.950 133.384.950 266.769.900 373.048.002 639.817.902 Komposisi Pemegang Saham Perseroan COMPANY SHAREHOLDING STRUCTURE Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Pemilikan 58.3% Jumlah (Rp) Shareholders Number Of Issued And Fully Paid-In Shares Percentage Of Ownership Value (Rp) Asialink Electronics Pte.Ltd 373.048.002 58.305% 186.524.001.000 PT Inti Putra Modern 109.707.500 17.147% 54.853.750.000 PT Inti Lindasihaja 15.505.500 2.423% 7.752.750.000 Masyarakat 141.556.900 22.125% 70.778.450.000 Jumlah 639.817.902 100% 319.908.951.000 Asialink Electronics Pte.Ltd 22.1% 17.1% Masyarakat PT Inti PutraModern 2.4% PT Inti Lindasihaja 011 012 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Ikhtisar Keuangan | Financial Higlights Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam jutaan Rupiah kecuali nilai nominal per saham dan laba (rugi) per saham dalam Rupiah penuh dan jumlah saham In million Rupiah, except per value per share and net income (loss) per share are in Rupiah and number of shares 31 Desember ǀ 31 December 2009 2009 2008 without HI* 2008 2007 2006 2005 without HI* penjualan bersih 898,946 753,467 1,057,356 829,313 1,256,297 1,191,495 1.533,480 laba kotor 196,642 192,410 236,801 202,375 248,521 259,032 344,198 laba usaha 15,640 41,317 46,152 39,968 20,951 896 30,147 laba (rugi) bersih 12,024 18,275 2,059 (4,192) 1,799 1,555 (37,027) 639,817,902 639,817,902 639,817,902 639,817,902 639,817,902 639,817,902 266,769,900 500 500 500 500 500 500 500 laba (rugi) usaha per saham 24 65 72 62 33 1 113 laba (rugi) bersih per saham 19 29 3 (7) 3 4 (139) 59,121 59,121 99,117 79,192 147,266 53,826 (142,556) jumlah aktiva 773,049 773,049 790,843 653,093 910,085 893,725 876,523 jumlah kewajiban 443,549 443,549 473,367 341,868 594,668 580,108 752,984 jumlah ekuitas 329,500 329,500 317,476 311,225 315,417 313,617 125,538 rasio laba (rugi) bersih terhadap jumlah aktiva 1.6 2.4 0.3 (0.6) 0.2 0.2 (4.2) rasio laba (rugi) bersih terhadap jumlah ekuitas 3.6 5.5 0.6 (1.3) 0.6 0.5 (29.5) rasio laba (rugi) bersih terhadap penjualan bersih 1.3 2.4 0.2 (0.5) 0.1 0.1 (2.4) rasio laba (rugi) kotor terhadap penjualan bersih 21.9 25.5 22.4 24.4 19.8 21.7 22.4 rasio laba (rugi) usaha terhadap penjualan bersih 1.7 5.5 4.4 4.8 1.7 0.1 2.0 rasio lancar 115.0 115.0 126.0 129.5 131.3 110.5 78.2 rasio jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas 134.6 134.6 149.1 109.8 188.5 184.9 598.2 rasio jumlah kewajiban terhadap jumlah aktiva 57.4 57.4 59.9 52.3 65.3 64.9 85.7 jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh nilai nominal per saham LABA (RUGI) PER SAHAM modal kerja bersih RASIO KEUANGAN Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Penjualan Bersih net sales Net Sales 18,275 12,024 1,256,297 number of shares 1,191,495 issued and fully paid Return on Equity dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah 5.5 752,984 594,668 580,108 473,367 2005 2006 2007 2005 0.5 0.6 0.6 2006 2007 2008 2009 (1.3) 329,500 329,500 317,476 443,549 443,549 311,225 Return on Total Assets 3.6 341,868 FINANCIAL RATIOS 2009 2008 (29.5) Return on Equity Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Total Aktiva Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Penjualan Bersih Return on Total Assets dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah Gross Profit Margin Net Profit (Loss) Margin dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah 2.4 2.4 1.6 Operating Profit (Loss) Margin 0.2 2005 2006 0.2 2007 1.3 0.3 2008 2009 (0.6) 2005 0.1 0.1 2006 2007 0.2 2008 Total Liabilities to Equity Ratio Total Liabilities to Total Assets Ratio 2009 753,467 829,313 dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah total stockholders’ equity Current Ratio 2008 Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Ekuitas Total Liabilities and Stockholders’ Equity total liabilities Net Profit (Loss) Margin 2007 (4,192) Kewajiban dan Ekuitas 315,417 total assets 2006 (37,027) 313,617 net working capital 2005 2,059 2009 2008 2007 2006 2005 125,538 income (loss) from operations per share net income (loss) per share 1,555 1,799 1,057,356 898,946 par value per share dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah 1,533,480 net income (loss) EARNINGS (LOSS) PER SHARE Net Income (Loss) dalam jutaan rupiah ǀ in million rupiah gross profit income (loss) from operations Laba (Rugi) Bersih 2009 (0.5) (4.2) (2.4) PT Honoris Industry (HI) * without HI (loss) 013 014 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Informasi Saham | Stock Highlights Informasi Saham Stock Highlights REALISASI PENGGUNAAN PENAWARAN UMUM DANA HASIL APPLICATION OF THE PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING Dalam bulan Juli 1991, Perseroan telah menerbitkan 4.500.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 4.500.000.000 melalui penawaran umum kepada masyarakat dengan harga Rp 6.800 per saham atau jumlah seluruhnya Rp 30.600.000.000. Dana hasil penawaran umum tersebut telah habis digunakan dan direalisasikan sesuai dengan rencana. In July 1991, the company issued 4,500,000 shares with the total value of 4,500,000,000 IDR through the public offer. Each share valued 6,800 IDR or in total of 30,600,000,000 IDR. The Fund has been allocated according to plan. Dalam bulan Agustus 1992, Perseroan menerbitkan 8.853.980 saham dengan jumlah nilai nominal Rp. 8.853.980.000 melalui penawaran terbatas kepada pemegang saham (Right Issue) dengan harga Rp 8.250 per saham atau jumlah seluruhnya Rp 73.045.335.000. Dana ini telah habis digunakan dan direalisasikan sesuai dengan rencana. In August 1992, the Company issued 8,853,980 shares with the total value of 8,853,980,000 IDR through limited offer to the shareholders (Right Issue) where each share was valued 8,250 IDR or in total of 73,045,335,000 IDR. This fund had also been allocated according to plan. LOKASI DAN JENIS AKTIVA TETAP BERWUJUD UTAMA YANG BERNILAI LEBIH DARI 5% DARI JUMLAH AKTIVA TETAP LOCATION AND TYPE OF MAIN TANGIBLE FIXED ASSETS VALUED MORE THAN 5% OF TOTAL FIXED ASSETS Perseroan dan Anak Perusahaan tidak memiliki unit satuan jenis aktiva tetap berwujud utama yang benilai lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah aktiva tetap Perseroan dan Anak Perusahaan. The Company and its Subsidiaries did not have any denomination of tangible fixed assets valued at more than 5% of total fixed assets. KEBIJAKAN DIVIDEN DIVIDEND POLICY Sesuai dengan Prospektus yang diterbitkan oleh Perseroan pada saat melakukan penawaran umum perdana saham Perseroan pada tahun 1991, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen sekurang-kurangnya satu kali tiap tahun. Jumlah dividen yang dibayarkan dikaitkan dengan keuntungan dan keadaan keuangan Perseroan pada tahun yang bersangkutan tanpa mengurangi hak para pemegang saham untuk menentukan nilai sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan. As has been described in the share prospectus issued by the Company during initial public offering in 1991, the Company planned to pay the dividend at least once every year. Amount of dividend paid will be associated with the price and Company’s financial condition of the relevant year without limiting the shareholders right to decide otherwise to the shares has been mentioned in the Articles of Association. Persentase dividen dikaitkan dengan laba bersih setelah pajak direncanakan sebagai berikut : Percentage of dividend will be related to the net profit after tax, and was planned as follow: laba bersih setelah pajak presentase dividen terhadap laba bersih setelah pajak net profit after tax percentage of dividend to net profit after tax 1. kurang dari Rp 10 miliar 25% sampai dengan 35% 1. less than 10 billion IDR 25% to 35% 2. Rp 10 miliar atau lebih 36% sampai dengan 50% 2. 10 billion IDR and more 36% to 50% Informasi Saham | Stock Highlights | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Dividen kas yang telah dibayarkan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut : The cash dividends paid in the last 5 (five) years are as follows : amount of date of cash per dividend payment devidend share (in billion rupiah) tahun tanggal dividen per saham buku pembayaran kas jumlah dividen (miliar rupiah) fiscal year 2009 Tidak ada pembagian dividen *) 2009 No dividend distributed *) 2008 Tidak ada pembagian dividen *) 2008 No dividend distributed *) Tidak ada pembagian dividen *) 2007 No dividend distributed *) 2006 Tidak ada pembagian dividen *) 2006 No dividend distributed *) 2005 Tidak ada pembagian dividen rugi 2005 No dividend distributed loss 2007 * UNTUK KEBUTUHAN MODAL KERJA * FOR WORKING CAPITAL REQUIREMENT KINERJA SAHAM STOCK PERFORMANCE Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh yaitu 639,817,902 saham saat ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. All the Company’s shares subscribed and paid-in is 639,817,902 shares and currently listed at Indonesia Stock Exchange. Kinerja saham Perseroan dalam 2 (dua) tahun terakhir adalah sebagai berikut: The Performance of Company’s shares in the last 2 (two) years are: BURSA EFEK INDONESIA Indonesia’s Stock Exchange Harga Saham ǀ Share Price TERTINGGI Highest TERENDAH Lowest PENUTUPAN Close JUMLAH SAHAM YANG DIPERDAGANGKAN Total of Shares Traded 2009 TRIWULAN PERTAMA ǀ First Quarter Rp. 135 Rp. 100 Rp. 135 7,986,500 TRIWULAN KEDUA ǀ Second Quarter Rp. 215 Rp. 165 Rp. 190 21,438,500 TRIWULAN KETIGA ǀ Third Quarter Rp. 290 Rp. 182 Rp. 245 26,870,500 TRIWULAN KEEMPAT ǀ Fourth Quarter Rp. 255 Rp. 215 Rp. 240 24,472,500 BURSA EFEK INDONESIA Indonesia’s Stock Exchange Harga Saham ǀ Share Price TERTINGGI Highest TERENDAH Lowest PENUTUPAN Close JUMLAH SAHAM YANG DIPERDAGANGKAN Total of Shares Traded 2008 TRIWULAN PERTAMA ǀ First Quarter Rp. 700 Rp. 315 Rp. 490 85,000 TRIWULAN KEDUA ǀ Second Quarter Rp. 345 Rp. 340 Rp. 345 29,500 TRIWULAN KETIGA ǀ Third Quarter Rp. 320 Rp. 320 Rp. 320 156,000 TRIWULAN KEEMPAT ǀ Fourth Quarter Rp. 270 Rp. 265 Rp. 270 1,686,000 SUMBER ǀ Source: PT Bursa Efek Indonesia 015 Peristiwa Penting 2009 Events Highlights 2009 rta b ru a ry uildin g – Ja ka Fe b ru a ri │ Fe , A rth a Gra ha B e Ex hibition in g – Ja ka rta R IC OH OffeicEx hibition, A rth a Gra ha Build April │ April Pamera n Perhimpun an Dokter Spesialis Radiologi Indonesia, Novotel – Jakarta Indonesia’s Radiology Specialist Doctor Association Exhibition, Novotel – Jakarta R IC OH Of fic Mei │ M a y Pel u n cu ra n Prod u k R I C R IC OH OH MPC2030 & MPC205 MPC2030 & MP 0 Prod uct L au nchi ng, B C2050, Ban d un g an d un g Ju ni │ Ju ne atra ma n - Jak art a IF ILM Acuity, M UJ F s es Pr d be lat Jak F n - art a Open Hous e M Acuity, M atra ma Open House F lat bed ka rta Ke mayora n - Ja Raya Ja ka rta, n rta ka ka Pe , Ja 09 n ition 20 m ayora g A nn ual Eitixhonib2009, Pe ka n R aya Ja ka rta, Ke Digital Imaginin hib Ex l ua nn gA Digita l Im ag Ju n i │ Ju n e Pre ss F UJ IF IL Ju li │ Ju ly Asia n Ocea nia Asia n Ocea ni an n Congre ss of N Congress of N eu eu ro-R adiolog y ro-R adiolog y 7th 7th Exhibiton, B Exhibition, Bal i ali Ju li │ Ju ly Sponsor RICOH di aja ng RICOH Sponsored in AS ASIAN TOUR GOLF, Da ma i Indah Gol IAN TOUR GOLF event, Da ma i Indah Golf – BS f – BSD D O kt ober │ Octo beasr ter Fra nchise Agree ment 7-Eleven, Tokyo - Jepang nM Pe na ndat an ga na nation, Tokyo - Japan nchise Agree me nt Sig 7-Eleven M aster Fra November │ November Pembuka an Toko Perta ma 7-Eleven, Bulungan - Jakarta The F irst 7-Eleven Store Opening, Bulungan - Jakarta u g u st Ag u st u s │ Asi Gra phic Art, Matra man -rtaJa ka rta lu ka Open Hou se lutSoion Open Hou se, Matra man - Ja Graphic Art So O kt o be r │ O ct o be r K ongres Perhi In done sia ’s H mpu na n Ru ma h Sa ki t ospital Assoc iation Congre Selu ru h Indonesia X ss XI, Ja ka rta I, Convention Ce Ja ka rta Convention Center nter rt a N o ve m be r N o ve m be r │ Ex hibit io n, M en ara Ja m soJastkaekrta- Ja ka – e R IC OH Offe icEx hibition, M en ara Ja m so st ek R IC OH Of fic 018 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Dewan Komisaris | Board Of Commissioners Report Laporan Dewan Komisaris Board Of Commissioners Report Dewan Komisaris secara rutin dan seksama terus mengikuti kegiatan usaha Perseroan serta mengawasi pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Board of Commissioners is following Company’s business routinely and thoroughly also supervising Company’s operational that being run by the Board of Directors. Achmad Fauzi Hasan Komisaris Utama / Komisaris Independen President Commissioner / Independent Commissioner Laporan Dewan Komisaris | Board Of Commissioners Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Dalam rangka untuk penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan serta sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris secara rutin dan seksama terus mengikuti kegiatan usaha Perseroan serta mengawasi pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Selain itu Dewan Komisaris pun turut memberikan nasihat dan saran kepada Direksi sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Hal ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan. In order to make a consistent and continuous implementation of Good Corporate Governance and suited to clauses in Company’s Articles of Association, the Board of Commissioner routinely and carefully followed the Company’s business activities and observe the company’s management performed by the Directors. Aside of that, the Board of Commissioner also took part in giving advice and suggestions to the Directors according to the authority owned. This was done suited to clauses in Company’s Articles of Association. Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 dan masih terus berlangsung sampai semester I tahun 2009 merupakan faktor utama dari penurunan kinerja penjualan yang dialami oleh Perseroan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mendukung usaha Direksi beserta jajarannya untuk mengambil langkah-langkah konsolidasi yang strategis untuk meningkatkan penjualan, tetap menjaga arus kas positif serta efisiensi biaya usaha. The global economic crisis at the end of 2008, which continued until the 1st semester of 2009 was the main factor of Company’s decreasing sales performance. Therefore, the Board of Commissioner supported the Directors and their staffs to take strategic consolidation moves to increase the sales, maintain positive cash flow and operating cost efficiency. Untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan, Dewan Komisaris mendukung usaha Direksi untuk mengambil langkah-langkah sebagai berikut : 1. Melakukan penjualan atas penyertaan saham pada PT Honoris Industry, salah satu Anak Perusahaan. 2. Meningkatkan penyertaan saham pada PT Modern Putra Indonesia, salah satu Anak Perusahaan yang bergerak di bidang retail. 3. Melakukan ekpansi bisnis dengan mengembangkan dan mengoperasikan bisnis 7 Eleven. Kami telah mempelajari Laporan Keuangan Konsolidasi beserta Laporan Auditor Independen Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dan dengan ini Dewan Komisaris mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini untuk menyetujui dan mengesahkannya. To increase the Company’s and its Subsidiaries’ performance, the Board of Commissioner supported the Directors to take several steps: 1. Sale investment in shares of PT Honoris Industry, one of the Subsidiaries. 2. Increase the investment in shares of PT Modern Putra Indonesia, one of the Subsidiaries engaged in retails. 3. Expand the business by developing and operating 7-Eleven business. Kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Direksi, semua anggota manajemen dan para karyawan atas dedikasi dan loyalitas yang mereka baktikan. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya kepada Perseroan dan Anak Perusahaan. We express our highest appreciation to all directors, management staffs, and employees for their dedication and loyalty that they devote. We also thanked all parties for the supports to the Company and its Subsidiaries. Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua. May God Bless Us All. We have studied the Consolidated Financial Statement along with Company Independent Auditors Report for the current year ended 31 December 2009 which has been audited by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja with unqualified opinion and here by the Board of Commissioners proposes Shareholder’s Annual General Meeting to give relevant approval and endorsement accordingly. 019 020 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Direksi | Board Of Directors Report Laporan Direksi Board Of Directors Report Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 dan masih terus berlangsung sampai semester I tahun 2009 telah memberikan dampak negatif pada kinerja penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan terutama pada penjualan ekspor. Seiring dengan pemulihan dari krisis ekonomi global pada semester II tahun 2009 yang ditandai dengan mulai mencairnya tingkat likuiditas serta penurunan tingkat suku bunga dapat dimanfaatkan oleh manajemen Perseroan untuk meningkatkan penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan pada semester II tahun 2009 sehingga dapat mengurangi penurunan penjualan yang terjadi pada semester I tahun 2009 khususnya pada penjualan lokal sehingga hanya terjadi penurunan sebesar 9,1% bila dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2008. Proses transformasi bisnis utama yang telah dilaksanakan oleh Perseroan dan Anak perusahaan akan tetap dipertahankan dan dilanjutkan secara konsisten dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Industrial Imaging yaitu Medical Imaging, Graphic Art serta Office Imaging disamping tetap mempertahankan bisnis Digital Imaging selama mungkin serta dapat memberikan kontribusi margin yang positif bagi Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada sektor bisnis retail, transformasi bisnis difokuskan pada pengembangan dan pengoperasian jaringan bisnis 7-Eleven. Pada saat yang bersamaan, jaringan toko foto baik yang dimiliki oleh salah satu Anak Perusahaan dan para mitra bisnis yang sudah dibangun puluhan tahun tetap dipertahankan selama mungkin. Perseroan akan menggandeng dan menawarkan para mitra usaha pemilik ritel toko foto dalam jaringan FUJIFILM untuk bersamasama membangun jaringan toko 7-Eleven sehingga penurunan bisnis foto yang berdampak negatif pada mitra usaha dapat dieliminir dengan bisnis 7-Eleven yang memiliki prospek yang sangat baik. The global economic crisis at the end of 2008, which continued until the 1st semester of 2009 had given negative impacts on Company and its Subsidiaries’ sales performance, especially in export selling. Along with recovery from global economic crisis in 2nd semester of 2009, marked by the raise of liquidity level and the decline in interest rates, can be used by Company’s management to increase the Company and its Subsidiaries’ sales in 2nd semester of 2009 so it can reduce the sales decline in 1st semester of 2009, particularly in local sales that the decline was only 9,1% compared the sales in 2008. The main business transformation which had been done by the Company and its Subsidiaries will be maintained and continued consistently, focusing on Industrial Imaging business development, such as Medical, Graphic Art and Office Imaging, in addition to maintaining Digital Imaging business as long as possible and give positive margin contribution for Company and its Subsidiaries. On retail business sector, the business transformation is focused on developing and operating 7-Eleven business network. At the same time, the photo store network which had already been built for years both owned by one of the Subsidiaries and business partners are maintained as long as possible. The Company will create a merger and offers business partners and owners of photo store retail in FUJIFILM to build 7-Eleven store network together so that the negative effect of the decline in photo business affecting business partners could be eliminated, seeing a very good prospect in 7-Eleven business. At the end of 2009, PT Modern Putra Indonesia had opened 1 (one) 7-Eleven outlet at Bulungan, South Jakarta, which had shown a very good performance. Pada akhir tahun 2009, PT Modern Putra Indonesia telah membuka 1 ( satu ) outlet 7-Eleven yang berlokasi di Bulungan, Jakarta Selatan yang telah menunjukkan kinerja yang sangat baik. In order to develop the business and to increase the Company’s and its Subsidiaries performance, the Directors with approval from Board of Commissioner had taken some steps : Dalam rangka untuk pengembangan bisnis serta untuk meningkat kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan, Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut : 1. Sale investment in shares of PT Honoris Industry, one of the Subsidiaries. 2. Increase investment in shares of PT Modern Putra Indonesia, one of the Subsidiaries engaged in retails in order to develop 7-Eleven business. Laporan Direksi | Board Of Directors Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 1. Melakukan penjualan atas penyertaan saham pada PT Honoris Industry, salah satu Anak Perusahaan. 2. Meningkatkan penyertaan saham pada PT Modern Putra Indonesia, salah satu Anak Perusahaan yang bergerak di bidang retail dalam rangka untuk pengembangan bisnis 7-Eleven. Dengan melihat kondisi perekonomian yang semakin membaik serta transformasi bisnis yang telah dilakukan, Direksi beserta seluruh karyawan serta dukungan dari prinsipal dan para pemegang saham berkeyakinan bahwa Perseroan dan Anak Perusahaan akan mempunyai prospek bisnis yang baik pada masa-masa yang akan datang. Regarding the better economy condition and the business transformation that has been done, the Directors and all of the staffs along with the support from principal and shareholders believed that the Company and its Subsidiaries will have a bright business prospects in the future. God Bless Us Tuhan Memberkati Kita Proses transformasi bisnis utama yang telah dilaksanakan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan akan tetap dipertahankan dan dilanjutkan secara konsisten The main business transformation process that has been implemented by the Company and its Subsidiaries will be maintained and continued consistently Sungkono Honoris Direktur Utama President Director 021 022 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Profil Komisaris | Commissioners Profile Profil Komisaris Commissioners Profile Komisaris Independen Perseroan sejak 2006, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon pada tahun 1953. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1990. Sarjana Ekonomi Perusahaan (1980), memulai karirnya di bidang manajemen keuangan dan akunting di Bank Dagang Negara – Kantor Pusat Urusan Luar Negeri (1974-1980), kemudian di Perusahaan Farmasi Nordmark – Werke GmbH (19801981) sebagai Cost Accountant, dilanjutkan di PT Broken Hill Pty Indonesia sebagai Accountant (19811982), sebagai Accounts Manager PT Richardson – Vicks Indonesia (1982-1988) dan Finance Manager PT Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associate: 1988-1990). Dan pada tahun 2007 diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Achmad Fauzi Hasan Komisaris Utama dan Komisaris Independen President Commissioner and Independent Commissioner The company’s Independent Commissioner since 2006. An Indonesian citizen, born in Cirebon in the year of 1953. In the company he has served the position of Company’s Director in 1990. Graduated in Economy (1980), he started off his career in financial management and accounting in Bank Dagang Negara – Foreign Affairs Head Office (1974-1980), a private Pharmacy Nordmark-Werke GmbH (1980-1981) as the Cost Accountant, PT Broken Hill Pty Indonesia as an Accountant (1981-1982), PT Richardson – Vicks Indonesia as an Account Manager (1982—1988), PT Bhumyamca Sekawan as a Finance Manager (Sime Darby Group Associate: 1988-1990). And finally on 2007, appointed as the President Commissioner of the Company. Warga Negara Singapura, lahir di Singapura pada tahun 1949. Sarjana Ekonomi Perusahaan dari University of Singapura (1975), memulai karirnya sebagai Consumer Banking Executive di Industrial and Commercial Bank Singapura (1969-1974). Kemudian sebagai asisten manajer di Overseas Union Trust Singapura (1975), staf Promosi Perdagangan – Departemen Perdagangan Singapura (1976-1978), Sekretaris Komersial – Kedubes Singapura di Tokyo & Jakarta (1978-1990). Direktur PT Bali Permai International (1990-2001), Direktur PT Indovikers Furnitama (2001-2004) dan bergabung dengan Group Modern sejak 2005 sebagai Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha. Dan sejak 2007 diangkat menjadi Komisaris Perseroan. Chao Shern Yuan Komisaris ǀ Commissioner A Singaporean citizen, was born in Singapore in the year of 1949. Graduated in Economy from the University of Singapore (1975), he started of his career as the Consumer Banking Executive in the Industrial and Commercial Bank of Singapore (1969-1974). His journey continued as the Assistant Manager at the Overseas Union Trust Singapore (1975), as the staff for Trade Promotion for the Singapore Trade Affairs (1975-1978), as the Commercial Secretary for the Singaporean Embassy in Tokyo and Jakarta (1978-1990), as the Director of PT Bali Permai International (1990-2001), as the Director of PT Indovikers Furnitama (2001-2004) and Finally joined the Modern Group in 2005 as the Director of Marketing. In 2007 was appointed as the Company’s Commissioner. Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Bandung pada tahun 1977. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Atmajaya (1999). Bergabung dengan Group Modern sejak tahun 2004, dan mengawali karirnya sebagai Assistant Manager Accounting di PT Honoris Industry. Dan saat ini menjabat sebagai Departement Head Finance – Accounting Anak Perusahaan tersebut. Indonesian Citizen, was born in Bandung in the year of 1977. Graduated in Economy from Atmajaya University (1999). Join with Modern Group since 2004. He started his career as Accounting Assistant Manager for PT Honoris Industry. Recently he is Department Head – Finance Accounting of PT Honoris Industry. Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo Komisaris ǀ Commissioner Profil Direksi | Directors Profile | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Profil Direksi Directors Profile Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2004, warga Negara Indonesia, dilahirkan di Makassar pada tahun 1951. Karirnya di Perseroan dimulai dari Manajer Pemasaran (1971-1980), kemudian Direktur Pemasaran (1980-1989) dan Direktur Utama (1989-2004). Saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Utama PT Modern Putra Indonesia, juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Modern Internasional Tbk. President Commissioner since 2004, an Indonesian citizen born in Makassar 1951. His career started as Marketing Manager (1971-1980) and steadily rising as Marketing Director (1980-1989), and President Director (1989-2004). Currently, apart holding a key position as President Director, He is actively holding a position of President Commissioner of PT Modern Putra Indonesia. Sungkono Honoris Direktur Utama ǀ President Director Henry Honoris Direktur ǀ Director Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1975. Terakhir mengenyam pendidikan di Seattle University, USA. Dari bulan Maret 1995 sampai Nopember 1997 dalam bidang Business Administration in Marketing and Finance. Memulai karirnya dari tahun 1998 sampai tahun 2000 di Fuji Photo Film New York USA sebagai Marketing Research Analyst. Kemudian bekerja di PT Modern IndoLab sebagai Assistant Manager yang menangani Photo Studio. Pada tahun 2002-2003 bekerja di PT Modern Putra Indonesia sebagai Marketing Manager. Pada tahun 2003-2004 menjadi General Manager Operation di PT Modern Putra Indonesia. Kemudian pada tahun 2004 menjabat sebagai General Manager Mobile Imaging Division di PT Modern Photo Tbk. Mulai bulan Januari 2005 menjabat sebagai Sales & Marketing Director di PT Modern Photo Tbk. kemudian sebagai Corporate Planning & Business Development Director. Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing Perseroan. Company Director since 2005, an Indonesian nationality, born in Jakarta in 1975. He earned his degree from Seattle, United States in November 1997 for a degree in Marketing and Finance. His early career was marked in Fuji Photo Film in New York, United States as Market Research Analyst (1998-2000) and continued in Indonesia as Assistant Manager for PT Modern IndoLab (2002-2003). During 2003-2004 his career takes him into the position of Marketing Manager in PT Modern Putra Indonesia, in 2003-2004 he was the General Manager of PT Modern Putra Indonesia, in 2004 he holds the position of General Manager of Imaging Division for PT Modern Photo Tbk. By January 2005, he is then a Sales and Marketing Director of PT Modern Photo Tbk and continued his career on 2007 as Sales and Marketing Director of the Holding Company. Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tahun 1965. DIII Accounting (1985) dan bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1984. Memulai karirnya sebagai Supervisor di bagian Administrasi dan Keuangan, kemudian menjabat sebagai Kepala Cabang Pontianak pada tahun 1991, Kepala Cabang Bandung tahun 1993 dan Kepala Cabang Surabaya tahun 1998. Pada tahun 2000 menjabat sebagai Regional Manager untuk wilayah Barat Indonesia, kemudian tahun 2002 sebagai General Manager untuk divisi Fotografi dan Fotofinishing. Lim Djwe Khian Direktur ǀ Director Company Director since 2005, an Indonesian citizen, born in Pontianak in 1965. His Degree was earned in 1985 for an Accounting Degree, however, his career was started in 1984 as Administration and Finance Supervisor. This then continued when he was Pontianak Head of Branch Office in 1991, Bandung Head of Branch Office in 1993, Surabaya Head of Branch Office in 1998. During year 2000 he was the Regional Manager for Western part of Indonesia, and lastly in 2002 as General Manager for Photography and Photofinishing Division. Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tahun 1964. Pendidikan terakhir S1 Akuntansi (1990). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1991 sebagai Assistant Manager Finance, kemudian menjabat sebagai Finance Manager tahun 1995, Finance & Accounting General Manager pada tahun 2001-2003. Pada tahun 2003-2005 bekerja di PT Modern Putra Indonesia sebagai Finance & Accounting General Manager. Tahun 2006 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Photo Tbk. Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Internasional Tbk. Donny Sutanto Direktur ǀ Director Indonesian citizen, born in Pontianak in 1964, his academic background was a Bachelor Degree majoring in Accounting (1990). He marked his early career as an Assistant Manager of Finance in 1995 and Finance and Accounting General Manager in 2001-2003. During 2003-2005 he was the Finance and Accounting General Manager of PT Modern Putra Indonesia, in 2006 he held the position of Finance Director of PT Modern Photo Tbk and lastly in 2007 as Finance Director of PT Modern Internasional Tbk. 023 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 026 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Melihat begitu pentingnya tata kelola dan perilaku Perusahaan yang baik untuk mencapai standar tertinggi dalam pengelolaan Perseroan, PT Modern Internasional Tbk. bertekad untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG (Good Corporate Governance) sebagai bagian dari Budaya Perusahaan (Corporate Culture). Seluruh keputusan bisnis dan pelaksanaanya diambil oleh Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Perseroan. Keputusan yang diambil selalu didasarkan pada pertimbangan kepentingan seluruh bagian dalam Perseroan secara profesional tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Seeing the importance of excellent corporate governance and the Corporation’s good act to accomplish the highest standard in running the Corporation, PT Modern Internasional Tbk. is determined to apply a Good Corporate Governance as part of the Corporate’s Culture. All business decisions and operations are made by Board of Commissioner, Director, and all Corporate’s employees. The decisions are taken professionally based on the needs of all divisions in the Corporate without any differentiation between one division and another. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG dilakukan juga secara konsisten dan berkesinambungan sehingga dapat bermanfaat untuk jangka panjang. Seluruh bagian dalam Perseroan dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal sehingga pengembangan karir pun dapat dilakukan tanpa ada keraguan dan halangan karena seluruh aktivitas didasarkan pada visi yang sudah ditetapkan oleh Perseroan. Good Corporate Governance implementation is being carried out consistently and continuously to bring a good result in the long run. All parties within the corporation are able to develop its potentials in maximum so that career development can be carried out without doubts or uncertainty because all activities are already based on the vision that has been established by the corporation. STRUKTUR PERUSAHAAN Sesuai ketentuan Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi karena memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris dalam batas-batas yang ditentukan dalam UUPT maupun Anggaran Dasar. Perseroan selalu mengadakan RUPS Tahunan setiap tahunnya sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada para Pemegang Saham. Selain itu Perseroan pun mengadakan RUPS Luar Biasa apabila hendak melakukan COMPANY STRUCTURE Pursuant to Government Act no 40/2007 on articles for PT (UUPT), Shareholders’ Annual General Meeting is the highest order for having the authority which is not given to the Board of Directors nor Board of Commissioners as regulated by UUPT as well as Article of Association. The Company always holds the Shareholders’ Annual General Meeting annually as an act of responsibility by the Board of Directors and Board of Commissioners to the Shareholders. The Company also holds extraordinary Shareholders’ Annual General Meeting if there is any Corporation act that Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 tindakan korporasi yang wewenangnya tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris. Pada tahun 2007, Perseroan melakukan RUPS Luar Biasa berkaitan dengan perubahan nama Perusahaan dan susunan struktur Perusahaan. needs to be taken out of Director or Board of Commissioner authorities. Furthermore in 2007, an Extraordinary Meeting was held in relation to changes of Company’s name and structure. DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama dan tiga orang Komisaris atau lebih. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan dengan persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2009, Dewan Komisaris terdiri dari tiga anggota termasuk satu orang Komisaris Independen yang dirangkap oleh Komisaris Utama. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sejak tanggal ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sampai ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga, setelah diangkatnya para Komisaris yang bersangkutan. BOARD OF COMMISSIONERS Board of Commissioners consists of a President Commissioner and three staffs of Commissioners or more. According to the Article of Association and approval of the shareholders on the Annual Share holders Meeting that was held on June 2009, Board of Commissioners consists of three members including one Independent Commissioner that is also known as President Commissioner. The members of the Board are appointed by the Share Holders on Shareholders’ Annual General Meeting, effective immediately since the date of the meeting for 3 years period after the Commissioners were appointed. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan dalam menjalankan Perseroan, untuk melakukan tugas-tugas lain sebagaimana ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dari waktu ke waktu, dan memberi nasihat kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain seperti ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Board of Commissioners main duty is to do a supervision task in running policy of the Company, to do other related tasks as mandated by the Shareholder Annual General Meeting from time to time, also to give advice to Board of Directors in doing their day to day duty as set by the Company’s Article of Association. Dewan Komisaris mengadakan rapat setidaknya empat kali setahun dan setiap waktu bilamana dipandang perlu. Panggilan rapat harus dikirimkan kepada setiap anggota dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Board of Commissioners holds meeting for at least four times annually, or as deemed necessary to do so. Meeting invitations are sent to every member with an attachment of topic, date, time, and venue where the meeting is 027 028 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance rapat Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris dilakukan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia. Risalah rapat dibuat dan ditandatangani sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan berfungsi sebagai bukti sah mengenai keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. going to be held. Board of Commissioners meeting is held in holding Company’s location or within the area of jurisdiction in Republic of Indonesia. Minutes of Meeting is recorded and signed by the attendees according to Company’s Article of Association as a valid proof of the decision taken during the meeting. Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat pada tahun 2009 dengan persentase kehadiran 100% dan membuat beberapa keputusan tertulis yang diambil secara sirkular untuk memberikan persetujuan kepada Direksi atas tindakan korporasi tertentu. Dalam setiap pengambilan keputusan dalam Rapat, Komisaris Independen selalu menempatkan diri mewakili kepentingan pemegang saham minoritas. Sesuai ketentuan UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, keputusan yang diambil secara sirkular dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki kekuatan hukum yang sama dengan keputusan yang diambil dalam suatu Rapat Dewan Komisaris. Board of Commissioners successfully held four meetings in 2009 with 100 % attendance and made some written decisions that were taken circularly to grant authorities to Board of Directors to implement certain corporate actions. During every decision making on each Meeting, Independent Commissioner always represent the interest of minority shareholders. Pursuant to UUPT and Article of Association, the decision that was made and signed by all member of Board of Commissioners has the same legal power with those taken in a Board of Commissioners Meeting. DIREKSI Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan tiga orang Direktur atau lebih. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sejak tanggal ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sampai ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga, setelah diangkatnya anggota Direksi bersangkutan. Setelah terpilih, Direktur menerima Buku Panduan Direksi yang komprehensif dan menerima penjelasan terinci tentang tanggung jawabnya. BOARD OF DIRECTORS Board of Directors consists of a President Director and three Directors or more. The members of Board of Directors were appointed by the Share Holders on Shareholders’ Annual General Meeting, effective immediately since the date of the meeting for 3 years period after the Directors are appointed. Soon as selection has been made, Directors shall receive a comprehensive Directors Guideline that enlists all of their responsibility within their scope of work. Pelatihan yang berkelanjutan diberikan kepada para Direktur dengan cara melakukan kunjungan ke luar negeri untuk menghadiri pameran-pameran, presentasi, edaran terbaru, pelatihan dan agenda dalam rapat-rapat Direksi atau komite tentang antara lain, bisnis Perseroan, tata kelola perusahaan, perkembangan perundang-undangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan investor. Pada tahun 2009, rapat Direksi diadakan di Kantor Pusat Jakarta.Tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengelola Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan memanfaatkan, mempertahankan dan mengelola aset Perseroan demi kepentingan bisnis. Continuous trainings are given to the Directors through overseas trips on conventions, exhibitions, presentations, workshops, and meetings. All of these shall include Company’s business development, good corporate governance, regulation and laws, and all matters that relates to investors relationships. In 2009, Directors Meeting was held in Jakarta’s main office. Board of Directors main tasks are leading and taking care of the Company holistically with purpose to utilize, maintain, and optimize Company’s potentials to achieve common goals. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan yang berhubungan dengan semua hal dan permasalahan, yang mengikat Perseroan dan pihak-pihak lain kepada Perseroan, dan untuk melakukan tindakan, baik yang menyangkut manajemen maupun permasalahan kepemilikan, tetapi masih dalam batasbatas seperti yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Board of Directors is entitled to represent the Company within or outside the court with all parties and all affairs that relates to the Company itself, and to perform actions, managerial as well as ownership, bounded by and as regulated within Company’s Articles of Association. Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Direksi mengadakan rapat setidaknya satu kali dalam sebulan dan setiap waktu bilamana dipandang perlu. Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat Direksi dan rapat harus diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia. Risalah rapat Direksi dibuat oleh yang hadir pada rapat tersebut yang ditunjuk oleh Ketua rapat, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Risalah rapat berfungsi sebagai bukti sah mengenai keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. Dan selama tahun 2009, Direksi mengadakan dua puluh empat kali rapat dengan persentase kehadiran 100%. Directors holds meeting for at least once a month, and as deemed necessary. Meeting invitations should include topic, date, time, and venue where the meeting is going to be held. Board of Directors Meeting must be held in holding Company’s location or within the area of jurisdiction in Republic of Indonesia. Minutes of Meeting will be made based upon the appointment by the Head of meeting according to the Company’s Articles of Association. Minutes of Meeting should then served as a valid proof of the decision made during the meeting. Within 2009, Board of Directors has successfully held 24 meetings with the attendance level of 100%. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Komite Nominasi bertanggung jawab untuk perencanaan pencalonan serta memberikan masukan tentang calon yang akan diusulkan sebagai anggota Dewan Komisaris, sebagai anggota Direksi, sebagai anggota berbagai Komite, yang kemungkinan dapat diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Komite Remunerasi menelaah paket remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan menentukan skala remunerasi serta pengaturannya sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE Nomination Committee is responsible for candidacy planning and provides necessary suggestion about the candidates that will be nominated for Commissioner positions, Director positions, and Committee positions, that may be appointed during the Shareholders’ Annual General Meeting in accordance with the Company’s Articles of Association. Remuneration Committee makes considerations on remuneration package for the member of Board of Directors and Board of Commissioners and determines the remuneration scale and its arrangement in accordance with the Company’s Articles of Association. Komite Nominasi dan Remunerasi dijalankan oleh Komisaris Utama, Direktur Utama dan Komisaris Perseroan. Selama tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi mengadakan rapat empat kali dengan persentase kehadiran 100%. Nomination and Remuneration Committee is carried out by President Commissioner, President Director, and Company’s Commissioner. During 2009, Nomination and Remuneration Committee had held four meetings with attendance level of 100%. 029 030 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance KOMITE AUDIT Peran Komite Audit adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab kepengawasan sehubungan dengan integritas laporan-laporan keuangan, manajemen resiko dan pengendalian internal, kepatuhan kepada hukum dan peraturan, kinerja, kualifikasi dan independensi akuntan publik, serta kinerja fungsi audit internal. Komite Audit terdiri dari setidaknya tiga orang anggota, mengadakan rapat setidaknya empat kali setahun, dan melaporkan langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris. AUDITING COMMITTEE Auditing Committee’s main function is to assist Board of Commissioners in accomplishing supervision responsibilities in relation to Independent Auditor Report integrity, risk management and internal controls, regulation and policy compliance, performances, also the qualification and independence of Public Accountant. Auditing Committee consists of minimum three members, holding at least four meetings a year, and reporting directly to the Board of Commissioners. Members are appointed by Board of Commissioners. Komite Audit diketuai oleh Achmad Fauzi Hasan, yang juga menjadi Komisaris Independen dengan anggota lainnya adalah Eka Dharmawan dan Izudin. Komite Audit mengadakan rapat setidaknya satu kali dalam setahun dengan Akuntan Publik. Group Audit Manager memastikan agar komite memperoleh informasi yang dibutuhkan. Komite Audit memberikan informasi terkini kepada Dewan Komisaris tentang semua permasalahan penting secara rutin sepanjang tahun. Komite menyelenggarakan enam kali rapat di tahun 2009 dengan persentase kehadiran 100%. Auditing Committee is led by Achmad Fauzi Hasan, in which also an Independent Commissioner, along with Eka Dharmawan and Izudin. Auditing Committee holds at least one meeting with Public Accountant every year. Group Audit Manager’s task is to ensure that the committee receives all necessary information. Auditing Committee routinely provides the latest information to Board of Commissioners regarding all important matters during the year. The Committee had held six meetings in 2009 with 100% attendance level. MANAJEMEN RESIKO PT Modern Internasional Tbk. mempunyai struktur pengendalian yang sudah mapan, yang terdokumentasi dan dikaji ulang secara rutin oleh Direksi. Struktur ini menggabungkan manajemen resiko, prosedur pengendalian internal dan pengendalian penyampaian informasi yang dirancang untuk memberikan kepastian yang logis, namun tidak mutlak, bahwa aset harus dilindungi, resiko yang dihadapi bisnis ditangani dan semua informasi yang diperlukan disampaikan kepada Direksi. RISK MANAGEMENT PT Modern Internasional Tbk. has a well established management structure, which was documented and routinely reviewed by Board of Directors. The structure itself combined risk management, internal control procedures, and information system that have designed to provide a logical explanation, but not absolute, that all assets should be protected, all risk managements should be handled, and all information needed should be addressed to the Board of Directors. Manajemen Resiko melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi resiko beserta dampaknya yang diikuti dengan penentuan tingkat resiko tersebut. Setelah itu menelaah kecukupan pengendalian internal dalam mengurangi dampak dari resiko yang Risk Management conducts identification and analyzes the possibilities of potential threats and their impacts which also followed by the determination level of such risks. Furthermore, Risk Management observes the level of internal control in reducing the effect of those Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 sudah diidentifikasikan serta menindaklanjuti rencana untuk meningkatkan pengendalian resiko yang dirasakan masih belum efektif. identified risks, also follows up on plans to improve risk management that is still considered not effective. Di tahun 2009 Manajemen Resiko telah melakukan pengontrolan untuk mengkompilasi resiko yang ada pada setiap bisnis proses. Semua pelaksana yang terkait dalam bisnis proses ikut dalam penentuan dan penilaian resiko serta pengendalian yang dilakukan dengan tujuan agar tercipta komitmen bersama dalam mengelola resiko dari proses bisnis yang dijalankan. Tujuannya adalah agar pengelolaan resiko yang telah dilakukan selama ini akan menjadi lebih baik melalui sistem yang terstruktur dan terdokumentasi. In 2009, Risk Management team has performed controlling actions to compile all existing risks within each and every business processes. All parties related to the business processes were involved in determining, scaling, and controlling the risk level in purpose of creating a commitment together in dealing with the risks of the business. The goal is so that the risk management that has been conducted so far becomes much better through a well structured and well documented system. Fungsi audit internal mempunyai peran penting dalam memberikan pandangan obyektif dan memberikan kepastian akan adanya efektifitas manajemen resiko dan sistem pengendalian terkait bagi manajemen operasional maupun Direksi. Manajemen Resiko dan sistem pengendalian telah berjalan dengan baik pada tahun 2009 dan memberikan kepastian bahwa laporan tahunan ini tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar. Tidak ada kelemahan yang material pada manajemen resiko dan sistem pengendalian selama kurun waktu tahun pembahasan. Internal audit function has a vital role in providing an objective view and provides certainty on risk management effectiveness and monitoring system for neither the operational management nor the Board of Directors. Risk Management and monitoring function ran well throughout 2009 and provides insurance that this year’s report does not contain incorrect information and material facts. There has been no weak links for the current risk management and monitoring functions. RESIKO USAHA Sebagaimana halnya kegiatan usaha dan Perusahaan apapun yang selalu mempunyai resiko usaha, maka usaha yang dilakukan Perseroan dan Anak Perusahaan juga tidak terlepas dari resiko usaha yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: • Persaingan. Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi persaingan pasar terhadap produk-produk sejenis yang dipasarkan oleh Perusahaan lainnya. Persaingan yang ketat dapat mengakibatkan menurunnya tingkat laba yang diperoleh dan berkurangnya sebagian pangsa pasar produk-produk yang dipasarkan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan. • Prinsipal. Sebagai distributor tunggal dari beberapa Perusahaan/prinsipal terkemuka, pembatalan kontrakkontrak/distribusi akan mempengaruhi usaha Perseroan. Demikian pula dengan Anak Perusahaan yang bergerak dalam usaha perakitan dan produksi film, dan kertas foto dengan menggunakan merek dagang FUJIFILM, pembatalan lisensi dari prinsipal akan mempengaruhi usaha Anak Perusahaan tersebut. • Makro Ekonomi. Faktor resiko yang berasal dari luar Perseroan dan Anak Perusahaan antara lain adalah kondisi perekonomian secara makro, baik berupa menurunnya kegiatan perekonomian dunia maupun nasional, yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi usaha Perseroan dan Anak Perusahaan. BUSINESS RISK Just like any other businesses, the business being run by the Holding Companies and all of its Subsidiaries are always exposed to business risks that caused by various factors, as following : • Competition. Holding Company and all of its Subsidiaries are facing market competition with similar products manufactured that marketed by other competitors. Fierce competition on the market will eventually led to the downturn on profitability of the Company in general and less market share of the products sold by the Company and its Subsidiaries. • Principal. As a sole distributor for several leading Companies in their respective industries, cancellation of contracts / distribution will have a direct impact on the businesses that being run by the Company. This is also experienced by the Subsidiary of manufacture and production of film, and photo paper of FUJI FILM brand where license revoking from the principal may greatly affecting the businesses of its related Subsidiary. • Macro Economics. External risk factors that comes from outside link of the Company such as the economic situation globally, in example the decline of worldwide and national economy activity, which directly or indirectly may affect the efforts of the Company and its Subsidiaries. 031 032 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance • Kebijakan Pemerintah. Kebijaksanaan Pemerintah tertentu seperti misalnya pelarangan impor atau kebijaksanaan pengenaan tarif bea masuk dan/atau pajak lainnya atas produk-produk yang diimpor/dijual oleh Perseroan dan Anak Perusahaan akan mempengaruhi usaha Perseroan dan Anak Perusahaan. • Perubahan Teknologi. Dalam era digital seperti saat ini, perubahan teknologi akan semakin cepat dan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan. Perseroan dan Anak Perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan teknologi digital agar dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan ini. • Government Policy, certain Government Policy, for instance, import bans, or import tariff will and/or other form taxation on products imported/sold by Company and its Subsidiaries have a direct impact on the Company’s and its Subsidiaries’ performance. HUBUNGAN PERUSAHAAN Fungsi ini dipimpin oleh Corporate Planning Division Head dengan anggota terdiri dari Human Resources Division Head, Corporate Communications Manager, Sekretaris Perusahaan, Legal Services Manager dan General Affairs Manager. Tujuannya adalah untuk membantu Direksi sehubungan dengan hal-hal eksternal yang berdampak pada bisnis, memberi masukan kepada Direksi tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan mengkaji ulang strategi hubungan Perusahaan. CORPORATE RELATIONSHIP This function is led by Corporate Planning Division Head in which the member consists of Human Resources Division Head, Corporate Communication Manager, Company Secretary, Legal Service Manager, and General Affair Manager. The aim is to provide assistance to the Board of Directors on all external affairs that potentially have direct impact to overall business, and provide inputs for Board of Directors on Company Policies that related to Corporate Social Responsibility. SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan bertugas mengelola dokumen Perseroan seperti Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi, serta memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku, khususnya mengenai keterbukaan informasi material atas hal-hal yang menyangkut Perseroan yang perlu diketahui oleh publik. Sekretaris Perusahaan juga merupakan penghubung antara Perseroan dengan pihak luar dan sebaliknya. COMPANY SECRETARY Company Secretary is responsible in managing Company’s documents such as Shareholder Lists, Extraordinary List, Minutes of Shareholder Meeting, Minutes of Board of Commissioners and Board of Directors Meeting, also ensure that the Company understands and complies with administration act, especially regarding material information about the Company and all affairs that will or will not be disclosed to the public. Company Secretary also acts as liaison between Company and external parties and vice versa. Dalam kegiatannya, Sekretaris Perusahaan memiliki tanggung jawab spesifik sebagai berikut: • Memantau kepatuhan Perseroan terhadap UndangUndang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, ketentuan Pasar Modal dan peraturan lain yang terkait. • Memelihara komunikasi yang transparan secara berkala dengan pemerintah dan para pemain di pasar modal yang berhubungan dengan permasalahan tata kelola perusahaan, tindakan korporasi dan transaksi materiil. • Memberikan informasi terkini yang akurat mengenai Perseroan kepada para pemegang saham, media, investor, analis dan masyarakat umum secara rutin. • Menghadiri semua rapat Direksi dan Dewan Komisaris dan mencatat risalah rapat; memberikan informasi terkini kepada Direksi tentang perubahan peraturan dan implikasinya. Specifically, Company Secretary holds the following responsibilities : • Monitoring Company’s compliance over PT Regulation, Articles of Association, Stock Market Regulation, and all related regulations. • Changes in technology, in this era of digital technology at the moment, the dynamic to cope with such an advanced change within short period of time would provide another level of challenge that require immediate response could not be avoided by the Company and its Subsidiaries so they must adapt with the change in digital technology in order to minimize the negative impacts of this change. • Maintaining regularly transparent communication with the authorities and capital market players over all matters to good corporate governance, corporate acts, and all transactions. • Providing the latest accurate information to share holders, media, investors, analysts, and to the public regularly. • Attending all meeting of Board of Directors and Board of Commissioners and records all minutes of meeting, whilst providing the latest information to Board of Directors on changes on regulation and its implications. Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Donny Sutanto, Direktur Keuangan Perseroan, yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan. Currently the Company Secretary is being held by Donny Sutanto, Finance Director of the Company, in which has met all terms and conditions prescribed by Bapepam Regulation No. IX.I.4 regarding Company Secretary Election. PERIHAL PEMEGANG SAHAM 1. Hubungan Investor Kami percaya bahwa penjelasan perkembangan bisnis dan Laporan Auditor Independen kepada para pemegang saham dan memahami tujuannya adalah merupakan hal yang sangat penting. Direktur Keuangan bertanggung jawab atas hubungan dengan investor, dengan keterlibatan aktif dari seluruh anggota Direksi dan Sekretaris Perusahaan. Presentasi dan diskusi dengan para analis dan investor institusi dilakukan secara berkala. Paparan publik dilakukan setidaknya setahun sekali untuk memberikan informasi kepada para pemegang saham, investor dan masyarakat luas. SHAREHOLDER RELATED 1. Investor Relationship We believe that an excellent understanding of business progress and development paired with credible Independent Auditor Report to all shareholders constitutes a highly important matter. Finance Director is responsible for investors’ relationship, with active participation of all members of Board of Directors and Company Secretary. Presentation and discussion with analysts and institutional investors are performed periodically. In order to give broad information to the public, presentations, discussions, and publications are given out on annual basis to shareholders, investors, and public. 2. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mencakup pengangkatan Direktur dan Komisaris, deklarasi/ persetujuan tentang dividen final dan pembagian laba, pengangkatan Akuntan Publik, persetujuan perubahan Anggaran Dasar, serta pengesahan untuk Direksi dan Dewan Komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan setiap tahun, tidak lebih dari enam bulan sesudah tahun fiskal dan di tempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan. 2. General Shareholders Meeting Annual General Shareholders Meeting covers Directors and Commissioners appointment, declaration/ approval on final dividend, profit sharing schemes, Public Accountant appointment, approval on amendments of Articles of Association, also authentication for Director and Board of Commissioner. Shareholders meeting is held once a year and should no longer than six months after the fiscal years and in the same geographical position where shares of the companies are listed at Indonesia Stock Exchange in particular. Panggilan rapat dilakukan sedikitnya empat belas hari sebelum berlangsungnya rapat dan memuat prosedur tentang bagaimana mendapatkan informasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan bagaimana melakukan pungutan suara melalui orang yang ditunjuk untuk mewakili. Dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan, diberikan penjelasan lengkap tentang perkembangan bisnis selama tahun sebelumnya dan ada pembahasan tentang permasalahan saat ini. Acara tanya-jawab merupakan bagian penting dalam rapat tersebut. Kami juga mengundang akuntan publik dan penasihat hukum untuk hadir dalam rapat. Meeting invitations should be issued for at least fourteen days prior to the due date and consists of procedures on acquiring Annual General Shareholders’ Meeting information and voting procedures of appointed representatives. Annual Shareholders meeting should also gives report on business development within previous years and comprehensive explanation over the current issues. As answer and questions may arise during the meeting, public accountant and law practitioners are attending the meeting in anticipation to this issue. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Perseroan sangat peduli terhadap kegiatan sosial dan lingkungan sebagai wujud tanggung jawab terhadap stakeholders. Kepedulian tersebut ditujukan kepada Komunitas dan Lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan, pendidikan, serta lingkungan hidup di lingkungan sekitar kantor Perseroan dan di daerah CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY As part of social and environmental awareness as responsibility to the stakeholders, the company in a whole is putting its utmost concerns for this matter. The company’s real actions are being implemented in form of social activities, charities, education and re-development of proper surrounding environment. 033 034 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance lain yang membutuhkan. Secara internal, Perseroan selalu menomorsatukan kesehatan dan keamanan di tempat kerja, serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan memperhatikan peraturan perundangundangan dan norma standar kehati-hatian yang wajar. Internally, health and safety conducts are being applied intensively and extensively by prioritizing these factors that are even regulated and being applied strictly. Kegiatan dan penjelasan selengkapnya atas kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat dibaca pada bagian lain dari Laporan Tahunan ini. All activities and full explanation on Corporate Social Responsibilities of the company could be found within specific section of this Annual Report. INFORMASI DAN DATA PERSEROAN Perseroan memberikan keterbukaan informasi dengan menyediakan informasi dan data perusahaan kepada siapapun yang membutuhkan. Informasi atau data perusahaan yang tersedia tersebut hanya sebatas pada informasi atau data yang boleh dan perlu diketahui oleh umum seperti Laporan Auditor Independen, Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya. Informasi tersebut juga dapat diakses melalui website WWW. MODERNINTERNASIONAL.CO.ID atau WWW.FUJIFILM.CO.ID. INFORMATION AND DATA OF THE COMPANY Company provides information transparency by offering company’s information and data to whomever in need. Such available information or data is limited to information or data that public may and need to know such as. Independent Auditor Report, Annual Report, and Press Release, etc. This information is able to be accessed through the websites; WWW.MODERNINTERNASIONAL.CO.ID or WWW.FUJIFILM.CO.ID. Selain itu pertanyaan atau permintaan informasi juga dapat diajukan secara tertulis, baik melalui alamat kantor pusat maupun alamat website dan ditujukan kepada Sekretaris Perusahaan. Alamat lengkap Perseroan dapat dilihat pada halaman belakang Laporan Tahunan ini. All other queries and further information shall be addressed in written form to head office or through the website directed to the Corporate Secretary. Full detail of the Company’s address could be checked at the back of this Annual Report. laporan komite audit audit committee activity report Selama tahun 2009 Komite Audit melakukan pertemuan rutin dengan Direksi, Tim Accounting dan Finance, Tim Audit Internal dan Akuntan Publik untuk memenuhi tanggung jawab kepengawasannya. Ini juga mencakup integritas Laporan Auditor Independen Perseroan, manajemen resiko dan pengendalian internal, pemenuhan persyaratan hukum dan perundang-undangan, kinerja Akuntan Publik, kualifikasi dan independensi, serta kinerja fungsi audit internal. Kegiatan-kegiatan utama selama tahun ini adalah sebagai berikut: Throughout 2009, Auditing Committee has successfully doing regular meeting with Board of Directors, Accounting and Finance team, Internal Audit Team and Public Accountant to fulfill its monitoring function. The scope includes the integrity of independent Auditor Report, risk management, and internal control, eligibility from regulation and related government laws, Public Accountant performance, qualification, and independency, also performance of the internal audit function. The highlights of major activities throughout the year would be as follow : 1. Laporan Keuangan Komite mengkaji Laporan Auditor Independen kuartalan dan tahunan yang diserahkan oleh Direksi, dan memeriksa laporan tahunan dan Laporan Auditor Independen sebelum dipublikasikan. 1. Financial Statement The Committee checks and audit quarterly and Annual Independent Auditor Report before the Board of Directors, until it is released publicly. 2. Audit Laporan Keuangan Tahunan KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) mendiskusikan dengan Komite Audit mengenai lingkup dan hasil audit Laporan Auditor Independen tahunan, dengan menggarisbawahi beberapa permasalahan penting yang telah dibahas bersama manajemen. Laporan-laporan mereka mencakup permasalahan akuntansi, tata kelola dan pengendalian dan pengembangan akuntansi. 2. Annual Report Audit KAP Purwantono, Sarwako & Sandjaja (Ernst & Young) discuss the scope and the result of Annual Independent Auditor Report, underlining issues that relates directly with the management together with Auditing Committee. Their report will cover accounting affairs, corporate management, and accounting development. 3. Manajemen Resiko dan Pengendalian Internal Perusahaan Komite mengkaji seluruh pendekatan yang dilakukan oleh Perseroan mengenai pengelolaan dan pengendalian resiko, serta proses manajemen resiko dan penyampaian kesimpulan, khususnya mencakup hal-hal berikut: 3. Risk Management and Internal Control Assessment on all approaches is being made by the Company in overall in risk management and control as well process of risk management and conclusion delivery will be done by the committee, in which the report covers as follow : Laporan Komite Audit | Audit Committee Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 • Tingkat pengungkapan dalam pelaporan keuangan kuartalan; • Prinsip-prinsip dan keputusan-keputusan akuntansi yang diterapkan untuk mempersiapkan Laporan Auditor Independen; • Laporan interim dan laporan akhir tahun oleh akuntan publik tentang status pengelolaan dan pengendalian resiko serta tindakan manajemen; • Laporan Direksi tentang resiko dan pengamanan bisnis, jaminan positif tentang pengendalian operasi, kebijakan korporasi, kepatuhan terhadap kebijakan Perseroan • Meneliti ruang lingkup dan kecukupan pemeriksaan, kewajaran biaya, kemandirian dan obyektifitas External Auditor. •Classification determination on quarter financial report discretion. •Principles and decision on accounting that are applied in preparing the annual Independent Auditor Report. •Final annual report by public accountant over risk management and controls by the management. INTERNAL AUDIT Dalam melakukan pengawasan internal untuk memastikan efektfitas pengendalian internal pengelolaan operasional, Direksi Perseroan dibantu oleh Intenal Audit. Hasil pemeriksaan dari Internal Audit disampaikan kepada Direksi sebagai masukan dalam melakukan peningkatan efektivitas pengendalian internal yang diperlukan serta melakukan follow up atas implementasinya. Internal Audit secara berkala melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan ke seluruh cabang dan departemen berdasarkan skala prioritas resiko. Secara garis besar, terdapat peningkatan terhadap pengendalian internal khususnya untuk cabang-cabang terlihat pada hasil audit 2009 yang semakin baik dibanding tahun sebelumnya. Internal Audit juga memberikan laporan tiga bulanan kepada Komite Audit atas hasil audit disertai upaya perbaikannya. Setiap awal tahun Internal Audit menyusun program kerja yang diselaraskan dengan program kerja Komite Audit. INTERNAL AUDIT Internal Audit is being done for a single purpose as to support the monitoring on operational management. The result of monitoring and checks will then be addressed to Board of Directors as an input for a mean to improve the effectiveness of internal control and being used as a measure to determine the effectivity of certain regulations being exercised within the company. Internal Audit regularly doing its function by examining all branches and departments based on priority level. Internal control being exercised has been shown a positive progress throughout 2009, in which could be seen on the result of the Internal Audit. At the beginning of the year Internal Audit team usually structures their work plan for the whole year that is aligned with Auditing Committee’s work plan. •Board of Directors report on business risks, positive collateral on operation control, corporate policies, and level of compliance to Company’s Articles of Association. •Examine scopes and eligibility of the assessment, costs, independency, and the objectivity of External Auditor. AKUNTAN PUBLIK Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memeriksa Laporan Auditor Independen perseroan tahun buku 2009 adalah KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young). Sejak perseroan menjadi perusahaan publik KAP ini telah mengaudit Laporan Auditor Independen perusahaan selama 18 (delapan belas) tahun berturut-turut. PUBLIC ACCOUNTANT Public Accountant Office that monitored and audited Independent Auditor Report For 2009 is KAP Purwantono, Sarwako & Sandjaja ( Ernst & Young ), as noted, this KAP has been auditing the company’s Independent Auditor Report for 18 (eighteen) consecutive years. Penunjukkan KAP tersebut berdasarkan RUPS tahunan yang diadakan pada Juni 2009 dengan kriteria pemilihan yaitu harga, pengalaman audit di Perusahaan Terbuka dan BUMN serta berafiliasi dengan KAP luar negeri. KAP appointment is based on Annual Shareholders’ Meeting on June 2009 with specific criteria such as price, experience in auditing Public Companies and GovernmentOwned Companies, and affiliated foreign liaison of the KAP. Proses audit tahun buku 2009 perseroan telah dilakukan sesuai dengan standar auditing yang berlaku dan KAP telah mengeluarkan pendapat wajar tanpa pengecualian sesuai dengan Laporan No. RPC-11259 tertanggal 22 Maret 2010. Auditing process for year 2009 has been done accordingly with auditing standard and regulation. KAP has also established general recommendation with no exceptions based on reports No. RPC-11259 dated 22nd of March 2010. Jakarta, 27 Desember 2009 Jakarta, 27 December 2009 KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE 037 Laporan Aktifitas Bisnis Business Activity Report Fokus Bisnis Perseroan dan Anak Perusahaan yang sudah beralih ke Bisnis Industrial Imaging dengan lini produk Graphic Art, Medical Imaging dan Office Imaging yang juga didukung dengan pengembangan bisnis Ritel Convenience Store 7-Eleven di tahun 2009 akan menjadi kelanjutan fokus Perseroan di masa mendatang. The Company’s and its Subsidiary’s business focus have switched to Industrial Imaging Business with lines of products such as Graphic Art, Medical Imaging and Office Imaging and also supported with the 7-Eleven Convenience Store retail business development in 2009, will be the continuation of the Company’s focus in the future. Graphic Art Graphic Art Bisnis Graphic Art sebagai salah satu fokus bisnis Perseroan menunjukkan kinerja yang cukup baik di tahun 2009. Dengan lini produk yang menyediakan solusi total dari Pre Press, Press dan Post Press yang disediakan, divisi ini mampu menunjukkan pertumbuhan penjualan lebih dari 6.9% dibandingkan tahun sebelumnya. As one of the Company’s business focuses, Graphic Art business shows a respectable performance in 2009. With lines of products that provides total solution from Pre Press, Press, and Post Press, this division is able to show more than 6.9% of sales growth compared to the previous year. Pertumbuhan penjualan produk dan peralatan industri cetak dari divisi ini diperoleh dari meningkatnya penjualan mesin dan bahan baku CTP (Computer to Plate) serta peningkatan penjualan mesin press digital. The sales growth of product and industrial printing equipment sales is obtained from the sales improvement of machines and CTP (Computer To Plate) raw materials, also also the sales improvement of digital press machines. Walaupun Perseroan masih dipengaruhi krisis global dan likuiditas yang ketat di semester 1 tahun 2009, divisi ini mampu memberikan kinerja yang cukup baik dalam penjualan mesin di semester kedua. Although the Company was still influenced by the global crisis and a tight liquidity in the 1st semester of 2009, this division managed to perform well in machines sales in 2nd semester. Melihat potensi yang masih cukup menjanjikan dari industri cetak dengan pertumbuhan yang luar biasa dari teknologi digital, Peseroan memutuskan untuk tetap fokus mengembangkan layanan dan solusi di industri ini dalam bentuk solusi total hulu hilir dari Pre Press, Press dan Post Press di tahun mendatang. Regarding the promising potential of printing industry with an outstanding improvement from digital technology, the Company decided to keep its focus on developing service and solution in this industry in a complete solution from down to upstream of Pre Press, Press, and Post Press in the coming years. Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Perseroan memutuskan untuk tetap fokus mengembangkan layanan dan solusi di industri ini dalam bentuk solusi lengkap hulu hilir dari Pre Press, Press, dan Post Press di tahun mendatang. The Company decided to keep its focus on developing service and solution in this industry in a complete solution from down to upstream of Pre Press, Press, and Post Press in the future years. Melengkapi fokus di industri ini, Perseroan melakukan strategi pemasaran berorientasi konsumen yang agresif seperti pelaksanaan Open House dengan melakukan pameran dan demo mesin untuk calon konsumen yang dilakukan secara reguler, berpartisipasi dalam pameran Graphic Art berskala nasional serta pengembangan tenaga sales dan teknisi untuk memberikan layanan terbaik kepada para konsumen dengan berbagai program pelatihan dengan tenaga pelatih baik dari internal maupun dari dukungan langsung pelatih dari prinsipal luar negeri seperti FUJIFILM, Shanghai Electric, dan Duplo. Dengan strategi tersebut, Divisi mampu memperoleh kepercayaan dari pelanggan-pelanggan besar seperti PT Gramedia, PT Tjiwi Kimia, PT Temprint serta pelangganpelanggan lama dan baru lainnya. To give a complete focus in this industry, the Company made an aggressive consumer oriented marketing strategy, such as giving an Open House by regularly holding an exhibition and a demo machine for the consumers, participating in a national scale Graphic Art exhibition and also developing the skill of the sales workers and technicians, by making various training programs with experts both from internal or direct supports trainers from foreign principals, such as FUJIFILM, Shanghai Electric, and Duplo, to give best services to customers. With these strategies, Company has succeed to maintain the big customers trust such as PT Gramedia, PT Tjiwi Kimia, PT Temprint, and other existing and new customers. Dengan perubahan teknologi digital yang begitu cepat, tentunya fokus divisi Graphic Art di tahun 2010 akan lebih memprioritaskan pada mesin – mesin digital untuk Pre Press dan Press di samping memelihara dan mengembangkan pasar untuk bahan baku Plate dan perlengkapan Post Press. Adapun fokus layanan yang akan dikembangkan di tahun 2010 adalah sebagai berikut : • Bisnis Pre Press , di mana pada lini ini divisi akan fokus pada mesin digital CTP (Computer To Plate) FUJIFILM Niagara dengan harga lebih ekonomis dan bahan bakunya di samping memelihara pasar produk GA Film, Plate, dan GA Chemical konvensional. • Bisnis Press, pada lini bisnis ini, divisi memutuskan untuk fokus mengembangkan pada dua jenis mesin yaitu: a. Flatbed Press FUJIFILM Acuity. b. Offset Printing dengan menggandeng perusahaan terbesar di Shanghai yaitu Shanghai Electric Group. • Bisnis Post Press, divisi akan fokus dengan tetap menggandeng mitra DUPLO Corporation dari Jepang untuk memberikan layanan mesin – mesin Post Press meliputi Folding, Stitching, Binding, Cutting, dll. With a rapid development in digital technology, the main focus of Graphic Art division in 2010 will primarily be on digital machines for Pre Press and Press, aside from maintaining and developing the market for Plate raw materials and Post Press equipments. These are the services focus which will be developed in 2010: • Pre Press Business, on which the division will keep the focus on CTP (Computer To Plate) digital machine FUJIFILM Niagara with affordable price and its raw materials, aside from maintaining the product market of GA Film, Plate, and conventional GA chemical. • Press Business, on which the division decided to focus on developing two types of machines: a. Flatbed Press FUJIFILM Acuity. b. Offset Printing, cooperating with the biggest company in Shanghai: Shanghai Electric Group. • Post Press Business, on which the division will keep on cooperating with DUPLO Corporation, from Japan, to give services of Post Press machines, including Folding, Stitching, Binding, Cutting, etc. 041 042 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report Medical Imaging Medical Imaging Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Fokus dengan lini layanan Medical Imaging meluputi Fujifilm Computed Radiography (FCR) System dan X-Ray unit Shimadzu. focus in lines of Medical Imaging services, including Fujifilm Computed Radiography (FCR) System, Picture Archiving and Communications System (PACS) and Shimadzu X-Ray unit. Sebagai salah satu fokus bisnis Perseroan, divisi Medical Imaging mampu memberikan pertumbuhan penjualan yang cukup signifikan di tahun 2009 dengan kontribusi pertumbuhan penjualan divisi di atas 30%. Walaupun Perseroan masih dihadapkan pada pengaruh krisis ekonomi global yang memberikan keterbatasan likuiditas, divisi ini masih mampu menyajikan kinerja yang luar biasa. As one of the Company’s business focuses, Medical Imaging division managed to perform a significant growth of sales in 2009, with contribution of over 30% growth of division’s sales. Although the Company was still affected by global economic crisis which gave liquidity limitation, this division still capable to serve an exceptional performance. Hasil yang memuaskan di tahun 2009 ini berhasil dicapai tim Medical Imaging sebagai buah sinergi kerjasama yang solid dari tim secara keseluruhan mulai dari bagian sales, marketing, after sales service, serta back office yang juga memberikan dukungan penuh dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh pelanggan yang ada sehingga Perseroan mampu memelihara kepercayaan pelangganpelanggan besar seperti RS Pondok Indah, RS Gading Pluit, Lab Pramita Utama Diagnostic Center, serta pelangganpelanggan lain baik yang lama maupun yang baru. This 2009 performance was achieved by Medical Imaging team as a solid collaboration synergy from the entire team, starting from the sales, marketing, after sales service, and back office team which also support fully in giving the best service to all customers which made the Company succeeded to maintain the big customer’s trust such as Pondok Indah Hospital, Gading Pluit Hospital, Lab Pramita Utama Diagnostic Center, also other existing and new customers. Dalam menghadapi tantangan pasar yang ada, divisi memilih untuk menggunakan strategi pemasaran yang proaktif. Strategi ini lebih mendekatkan diri kepada konsumen dengan berbagai aktivitas seperti melakukan lobi dan penggalian kebutuhan konsumen secara langsung melalui presentasi dan demo produk. Di samping itu untuk mendekatkan diri dengan konsumen dan calon konsumen, divisi juga mendukung berbagai kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas konsumen seperti AOCNR (Asian Oceanian Congress of Neuro Radiology), PDSRI (Persatuan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia), PARI (Persatuan Ahli Radiographer Indonesia). In facing the great market challenge, the division chooses to use pro-active market oriented strategy. This strategy makes the division closer to the costumer by various activities, such as lobbying and more understanding of costumer’s needs directly by giving presentations or product demo. Moreover, in order to get close to customers and prospects, the division also supports the events hold by costumer’s community, like AOCNR (Asian Oceanian Congress of Neuro Radiology), PDSRI (Persatuan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia), PARI (Persatuan Ahli Radiographer Indonesia). Kondisi ekonomi global dan nasional di tahun 2010 yang sudah membaik memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan untuk pasar Medical di Indonesia. Untuk itu dengan tetap melihat komitmen pemerintah dalam mengembangkan pelayanan kesehatan dan fokus dengan lini layanan Medical Imaging meliputi FUJIFILM Computed Radiography (FCR) Prima System dengan harga yang lebih ekonomis, Picture Archiving and Communications System (PACS) dan X-Ray unit Shimadzu, Divisi optimis mampu mengembangkan pasar yang ada ke arah yang lebih baik di tahun 2010. A better global and national economic condition in 2010 gives potential significant growth to Medical market in Indonesia. Therefore, by keep observing the government’s commitment in developing health service and focus in lines of Medical Imaging services, including FUJIFILM Computed Radiography (FCR) Prima System with affordable price, Picture Archiving and Communications System (PACS) and Shimadzu X-Ray unit, the division is optimistic in developing the market available to be improved as a Radiology Solution Provider in 2010. 043 Office Imaging Office Imaging Mengusung strategi agresif di tahun 2009, di mana divisi ini memposisikan diri sebagai sebuah “Solution Provider”, dan fokus pada penjualan Multifunction Color Copier mampu membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. By carrying an aggressive strategy in 2009, where this division was positioned as a Solution Provider, and focus in Multifunction Color Copier Sales, could managed to produce an encouraging result. Dengan program marketing yang lebih menjemput pasar, divisi ini melakukan begitu banyak pameran di lokasi perkantoran – perkantoran potensial. Dalam pameran tersebut konsumen bisa melihat secara langsung demo produk di lokasi pameran, bahkan mereka bisa secara langsung mendapatkan kesempatan untuk melakukan demo di kantor mereka dengan mesin yang ada. With a more market oriented marketing program, this division has made considerable exhibitions in potential office centers. During the exhibitions, the consumers were able to see directly the product demo, and even they were given the opportunity to do the demo in their office with the machine available. Divisi ini juga memberikan dukungan sebesar – besarnya untuk konsumen, bukan hanya dalam penyediaan solusi dokumen RICOH, namun juga memberikan dukungan untuk program – program internal konsumen yang mengusung tema lingkungan “Go Green” sesuai dengan fokus RICOH Corporation sebagai perusahaan induk global. Di samping itu divisi juga melakukan beberapa iklan di beberapa media cetak yang memiliki segmen pembaca perkantoran. This division also completely supports the consumers, not only in providing RICOH document solution, but also in giving supports for internal consumer programs which carry an environmental issue “Go Green”, representing the RICOH Corporation’s focus as the global mother company. Aside from that, the division also made several advertisements on various printed media which segmented for office workers. Solusi Dokumen saat ini sudah memasuki era baru di mana pengaruh besar pertumbuhan teknologi informasi Document Solution nowadays has gotten into a new era where the impact of vast growth of information Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Memposisikan diri sebagai sebuah “Solution Provider” untuk layanan dokumen perkantoran Positioning the Company as a “Solution Provider” for office document services dan digital sudah menjadi sinergi yang sungguh solid seperti Internet, Networking, Security, dan bahkan Personalisasi dengan mengunakan Kartu Pengguna. Pengaruh teknologi pun mampu menciptakan efisiensi yang cukup signifikan bagi konsumen seperti cost saving dengan automated budgeting dan paperless solution. Sehingga dalam era baru ini, konsumen dimungkinkan untuk menikmati layanan yang lebih mudah, terkontrol, dan efisien. technology and digital has become a solid synergy, such as Internet, Networking, Security, and Personalization by using User Card. The effect of technology creates such efficiency for consumers, such as cost saving with automated budgeting and paperless solution, so in this new era, customers are able to benefit an easier, more controlled, and more efficient service. Melihat tren yang ada, Perseroan melalui divisi Office Imaging memilih untuk melakukan beberapa fokus strategis sebagai berikut : • Memposisikan divisi sebagai sebuah “Solution Provider” dimana divisi bukan hanya menyediakan mesin copier, melainkan menyediakan solusi dokumen yang mampu memenuhi dan memberikan nilai tambah bagi konsumen seperti integrasi jaringan, internet, personalisasi, dan manajemen dokumen. • Memperluas segmen produk dengan fokus mengembangkan pasar Multifunction Color Copier dan menambah lini produk berkecepatan tinggi. • Meningkatkan pertumbuhan channel distribusi dengan memfokuskan pengembangan pada areal perkantoran potensial dengan strategi yang lebih menjemput konsumen. • Melakukan kegiatan promosi yang lebih menjemput konsumen seperti pameran dan demo produk di lokasi perkantoran, meningkatkan kolaborasi antar dealer dengan kegiatan dealer gathering, juga memberikan dukungan kepada para dealer untuk menjaring calon konsumen dengan mengadakan acara Open House di lokasi dealer. Di samping itu juga tetap melakukan kegiatan promosi Above The Line yang selektif sesuai dengan target pasar divisi melalui berbagai media informasi seperti Koran Sindo, Yellow Pages, Tempo, Gatra, dan lain – lain. Regarding the trend recently, the Company, through Office Imaging division, decided to do more focused strategies: • To stand the division as a “Solution Provider”, which not only provides copier machine, but also provides document solution that fulfill and give added values for customers, such as integrated network, internet, personalization, and document management. • To expand product segments with focus on developing Multifunction Color Copier market and increase lines of high speed products. • To escalate the growth of distribution channel with focus on market development in potential business area by making a more market oriented strategy. • To make a more market oriented promotion, e.g. exhibition and product demo in business area, raise the collaboration among dealers by making a dealers gathering, and also supports the dealers to gain more customers by making an Open House at the dealer. Furthermore, still consistent in doing promotional Above The Line program selectively according to the division’s target market through various media information, such as Koran Sindo, Yellow Pages, Tempo, Gatra, etc. 045 046 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report Voucher Isi Ulang Seluler Pre Paid Cellular Reload Divisi Voucher Isi Ulang Seluler di tahun 2009 mampu mempertahankan kinerja penjualan yang cukup baik, bahkan penjualan divisi ini menunjukkan sedikit pertumbuhan positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hasil ini mampu diraih divisi ini melalui kerja sama tim yang lebih solid dengan strategi pemasaran yang lebih agresif dan kompetitif. In 2009, the Pre Paid Cellular Reload division has successfully managed to maintain a satisfying sales performance. In fact, the division sales indicate a slight positive growth compared to the previous year. This gratifying result was achieved through a solid teamwork, and a more aggressive and competitive marketing strategy. Perseroan pun banyak melakukan kegiatan promosi yang dilakukan bersama dengan operator di outlet – outlet penjualan seperti program hadiah langsung bersama Indosat, program promosi bonus pulsa bersama Telkomsel, program undian bersama Esia, dan beberapa program promosi lainnya. Dengan program – program promosi ini, Perseroan mampu mempertahankan dan mengembangkan pasar telekomunikasi sehingga Perseroan berhasil mencapai pertumbuhan penjualan. The Company has also been arranging many copromotion programs within its sales outlets, with various telecommunication operators. Some of the programs are direct rewards with Indosat, promotional program of credit bonus with Telkomsel, lucky draw program with Esia, and several other promotional programs. With these promotional programs, the Company is enabled to maintain and develop telecommunication market, so that it succeeded in reaching a sales growth. Di tahun 2010, Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan pasar telekomunikasi terutama melalui penambahan jaringan retail Convenience Store 7-Eleven disamping memelihara kinerja pada jaringan ritel Fuji Image Plaza dan FUJIFILM Digital Imaging yang ada. Perseroan pun memilih untuk melakukan strategi pemasaran yang lebih agresif dan kreatif dengan menggandeng para operator untuk bersama – sama melakukan kegiatan promosi untuk mengembangkan pasar yang ada baik dari konsumen lama maupun calon konsumen potensial lainnya. In 2010, the Company is committed to develop the existing telecommunication market through the expansion of 7-Eleven Convenience Store retail network and maintain the performance at existing Fuji Image Plaza and FUJIFILM Digital Imaging Retail Network. The Company decides to carry out a more aggressive and creative marketing strategy by cooperating with telecommunication operators in executing promotional programs to develop the existing market both from recent customers and the potential ones. Mengembangkan pasar telekomunikasi dengan lebih agresif dan kreatif Developing telecommunication market with more aggressive and creative persuasion 048 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report Digital Imaging Digital Imaging Pengaruh perkembangan teknologi digital menciptakan konsumen dengan perilaku baru dengan tuntutan kebutuhan yang baru pula. Pada era ini konsumen membutuhkan layanan yang memiliki dukungan teknologi terkini yang kreatif serta inovatif. Menghadapi kebutuhan ini Perseroan senantiasa menyediakan dan mengembangkan layanan fotografi digital menjadi sebuah layanan yang mudah, kreatif, instan dan terjangkau serta mengikuti tren perkembangan teknologi yang ada. Digital technology development effect results in new consumers’ behavior with new demands. In this era, consumers demand a creative and innovative services supported by the latest technology. Dealing with the demand, the Company is determined to provide and develop its digital photography service into an effortless, creative, instant, affordable, and technological updated service. Namun selama tahun 2009, Perseroan masih dihadapkan kepada pasar yang masih dipengaruhi oleh krisis ekonomi global menciptakan konsumen yang selektif untuk investasi baru dalam layanan digital imaging serta likuiditas Perseroan yang ketat sehingga kinerja divisi digital imaging masih menunjukkan penurunan dibandingkan dengan kinerja tahun 2008. Nevertheless in 2009, the Company is still facing rigid liquidity and global economic crisis influenced market that creates more selective consumers aware of new investments in digital imaging service. Therefore, the Digital Imaging division performance still declines, compared to the 2008 performance. Aktivitas – aktivitas promosi pun sudah dilakukan untuk merangsang gairah konsumen akan layanan digital imaging seperti mengikuti beberapa pameran nasional Pekan Raya Jakarta, pameran di pusat pembelanjaan, serta promosi yang ditujukan langsung kepada konsumen untuk mengurangi penurunan penjualan sebagai akibat dari pengaruh krisis ekonomi yang terjadi. Various promotional activities have also been undergone to stimulate consumers’ enthusiasm in digital imaging services, such as joining the Pekan Raya Jakarta national exhibitions, exhibitions in malls, and several other promotions which are directly addressed to consumers to reduce negative impact of sales performance due to the implication of global economic crisis effect. Meskipun pasar belum bergairah di tahun 2009, Perseroan masih melihat potensi pertumbuhan untuk Even though in 2009 the market did not show a high enthusiasm upon digital imaging service, the Company Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Perkembangan teknologi digital menciptakan konsumen dengan perilaku baru dan tuntutan kebutuhan yang baru pula. The development of digital technology creates customers with new consumer behaviors and needs. layanan digital imaging ini yang meliputi kamera digital, photopaper, photo chemical, digital minilab Frontier, photo printing services dan lain – lain di tahun – tahun mendatang. Berdasarkan potensi tersebut, Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis digital imaging ini dengan melakukan pengembangan produk yang mudah, kreatif, instan dan terjangkau. still sees growth potential in the service, such as digital camera, photopaper, photo chemical, digital mini lab frontier, photo printing services, and many more in years to come. Regarding this potential, the Company and its Subsidiaries are determined to maintain and develop the digital imaging business by developing products that are effortless, creative, instant, and affordable. Di tahun 2010 Perusahaan akan fokus pada pengembangan lini produk kamera digital yang terjangkau dan sesuai pertumbuhan teknologi digital, layanan cetak foto digital dengan mengembangkan media yang lebih kreatif dan inovatif seperti photobook disertai penyediaan mesin cetak yang semakin efisien dan ramah lingkungan. Selain itu Perseroan juga akan mengembangkan peralatan pendukung cetak foto digital seperti photobooth dengan fitur dan model baru, pengembangan studio digital, dan lain sebagainya. In 2010, the Company will focus on the development of affordable digital camera product line, that is appropriate with digital technology trend, and digital photo print service by creating more creative and innovative medias, such as photobook followed by a more efficient and eco-friendly printing machines. Besides that, the Company will also develop supporting digital photo print equipment, like photobooth with new model and added feature, digital studio, and many more. Melalui jaringan Fuji Image Plaza dan FUJIFILM Digital Imaging, Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan bentuk layanan fotografi yang mampu mengikuti tren teknologi digital yang ada. Di samping pengembangan layanan dan produk yang ditawarkan, Perseroan juga akan merancang model bisnis sesuai dengan cakupan pasar yang sudah berubah seiring perubahan era teknologi digital. Through Fuji Image Plaza and FUJIFILM Digital Imaging networks, the Company is committed to develop a form of photographic service which is upgradeable to the existing digital technology trend. In addition, the Company will also design a business model which is appropriate to market coverage that has changed due to digital technology era transformation. 049 PT Modern Putra Indonesia PT Modern Putra Indonesia Sebagai Anak Perusahaan Perseroan di bidang Ritel, PT Modern Putra Indonesia sudah berhasil membuka Convenience Store 7-Eleven pertama di tahun 2009 sebagai langkah lanjutan diversifikasi bisnis ritel Perseroan. As one of the Company’s retail Subsidiaries, PT. Modern Putra Indonesia has successfully opened the first 7-Eleven Convenience Store outlet in 2009, as the next step of Company’s retail business diversification. Gerai Convenience Store 7-Eleven fokus pada layanan 24 jam yang menyajikan penjualan makanan dan minuman siap saji dengan mengusung nama besar jaringan ritel kelas dunia yang memiliki keunggulan kompetitif sebagai berikut : 1. Sebuah konsep unik dimana tata letak toko menggabungkan sebuah Convenience Store dengan sebuah pusat makanan kasual. 2. Merek Privat 7-Eleven yang sudah mendunia seperti minuman beku berkarbonasi Slurpee, minuman berkarbonasi Big Gulp, minuman panas Cafee Select, dan Hot Dog Big Bite dengan kualitas kelas dunia. 3. Layanan makanan fresh berkualitas tinggi dan sehat, mulai dari makanan ringan hingga makanan utama 7-Eleven Convenience Store outlets focus on 24-hour service which one of its services is serving fresh food and beverages under the global brand of a world-class retail network with a competitive advantages as follow: 1. A Unique concept and store layout that combines a convenience stores as well as a destination of casual eatery. 2. World famous 7-Eleven Proprietary Brands of Frozen Carbonated Drinks Slurpee, Carbonated Drinks Big Gulp, Hot Drinks Caffee Select and Hot Dog Big Bite with a world certified quality. 3. Wide range of high quality and hygene certified Fresh Food from light snacks to serious meal for dine Berbagai inovasi kreatif dilakukan Anak Perusahaan dalam melakukan penyesuaian layanan seiring era teknologi digital. Several creative innovations were done by the Subsidiaries, in order to adjust its services to digital technology era. untuk disajikan di tempat maupun di bawa pulang yang disesuaikan dengan kebutuhan sehari- hari. in and take away tailored for every day part needs. Dengan layanan yang unik dan memiliki diferensiasi kuat, layanan 7-Eleven mampu memberikan sebuah tren baru dalam dunia ritel di Indonesia. Kinerja pada tahapan awal ini pun menunjukkan potensi yang luar biasa. Berdasarkan potensi tersebut Perseroan berkomitmen melakukan pengembangan agresif di tahun – tahun mendatang. With a strong differentiation and unique service, 7-Eleven delivers a new trend in Indonesian retail business. The initial performance shows an enormous potential. Based on the performance, the Company is committed to make aggressive development in the years ahead. Di samping itu layanan fotografi yang sudah menjadi bisnis utama Anak Perusahaan sebelumnya dengan jaringan gerai yang tersebar di seluruh nusantara dilakukan penyesuaian strategi seiring dengan perubahan perilaku konsumen dan industri menghadapi era teknologi digital. Photography service as the current core business of the Subsidiaries with national outlet network performs a strategic adjustment in accordance to the shifting of consumers and industrial behaviors, due to the digital technology era. Dengan berbagai penyesuaian model bisnis yang ada, PT Modern Putra Indonesia selama tahun 2009 mampu With various adjustments of the existing business model, PT. Modern Putra Indonesia, during 2009, 052 001 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Aktifitas Bisnis | Business Activity Report menahan laju penurunan dari sektor fotografi analog. Perubahan pun dilakukan dari beberapa sektor, dimulai dari produk dan layanan inovatif, prosedur operasional, hingga efisiensi luas gerai menyesuaikan kebutuhan dan potensi di era teknologi digital. has managed to restrain the declining rate of analog photography sector. Changes have been made in several sectors, starting from innovative products and services, operational procedure, to efficiency of outlet space regarding digital technology era needs and potentials. Berbagai inovasi kreatif dilakukan Anak Perusahaan dalam melakukan penyesuaian layanan seiring era teknologi digital ini seperti : Several creative innovations were done by the Subsidiaries, in order to adjust its services to digital technology era, such as : •Pengembangan produk akhir yang mampu memberikan nilai tambah kepada konsumen seperti layanan Photobook, layanan Studio Foto Digital, layanan upload Facebook dan layanan - layanan lain yang berbasis teknologi digital. • Mengembangkan layanan pada tempat - tempat wisata dengan berbasis teknologi fotografi otomatis. • Melakukan beberapa sinergi peralatan yang memungkinkan operasional gerai menjadi lebih efisien namun efektif. • End products development that can give added values to customers, such as Photobook service, Digital Photo Studio service, Facebook uploads service, and other digital technology based services. Strategi penyesuaian dan pengembangan layanan ini akan terus dilanjutkan sebagai komitmen Anak Perusahaan di tahun - tahun mendatang dengan memperhatikan perkembangan perilaku konsumen fotografi yang ada. As the Subsidiaries commitment in years to come, the service adjustment and development strategy will consistently be carried on without overlooking the dynamics of photography consumers’ behavior. • Developing automatic photography technology based service at tourism spots. • Conducting numerous equipment synergies which enable more efficient yet effective outlets operational. laporan aktifitas bisnis | business activity report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 PT. Honoris Industry PT. Honoris Industry Seiring dengan transformasi fokus Perseroan dan Anak Perusahaan yang sudah mengalihkan fokus bisnis pada sektor Industrial Imaging dan Ritel, Perseroan melihat PT Honoris Industry sudah tidak menjadi bagian integrasi fokus bisnis Perseroan dan Anak Perusahaan. Along with the transformation focus of the Company and its Subsidiaries, which had switched their focus to Industrial Imaging and Retail sector, the Company sees PT Honoris Industry is no longer the Company and its Subsidiaries’ integrated business focus. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Perseroan telah memutuskan untuk menjual penyertaan saham pada PT Honoris Industry pada tanggal 30 Desember 2009. Kebijakan ini sudah diberitahukan kepada Bapepam LK melalui surat no. 001/FAD/I/2010 pada tanggal 5 Januari 2010. Based on that consideration, the Company has decided to sell investment in shares of PT Honoris Industry in December 30, 2009. This policy has been notified to Bapepam LK via letter No. 001/FAD/I/2010 in January 5, 2010. 002 Laporan Manajemen Management Report 056 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Laporan Manajemen | Management Report Laporan Manajemen Management Report Analisa Manajemen Management Analysis Analisa manajemen ini disajikan berdasarkan angkaangka Laporan Auditor Independen konsolidasi Perseroan dan Anak perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. This management analysis is presented based on Company and its Subsidiaries’ consolidated financial statements which have been audited by Public Accountant Purwantono, Sarwoko, and Sandjaja with unqualified opinion. Data-data pertumbuhan selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada Ikhtisar Data Keuangan Penting yang merupakan bagian dari laporan tahunan ini. The growth data for the last five years can be seen on Financial Highlights Summary which is a part of this annual report. 1. Pertumbuhan Penjualan Bersih Penjualan bersih pada tahun 2009 mencapai Rp.898,9 milyar, terjadi penurunan sebesar 15,0% bila dibandingkan dengan pencapaian penjualan pada tahun 2008 sebesar Rp.1.057,4 milyar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan ekspor sebesar 36,2% dimana hal tersebut disebabkan oleh efek dari krisis global yang terjadi dan berakhirnya kontrak penjualan ekspor dari beberapa produk. Untuk penjualan lokal, terjadi penurunan penjualan sebesar 9,1% terutama disebabkan penurunan penjualan produk film dan kamera konvensional sebesar 43,4%. Disamping itu krisis likuiditas pada awal tahun 2009 yang ditandai dengan tingkat suku bunga yang tinggi dan penundaan pencairan fasilitas baik dari perbankan maupun perusahaan leasing menghambat rencana peningkatan penjualan produk-produk Digital Imaging, Industrial Imaging (Graphic Arts dan Medical) dan Office Imaging (Ricoh) khususnya pada penjualan produk mesin. 1. Net Sales Growth The net sales in 2009 reached Rp 898.9 billion, declined 15% compared the sales in 2008 which was Rp 1,057.4 billion. This decline mainly caused by 36,2% decline in export sales as of impact global crisis and expiration of exports contracts for some products. For local sales, there was 9.1% decline, mainly caused by the decline on film products sales and conventional camera for 43.4%. Aside of that, liquidity crisis in the beginning of 2009 marked by high interest rate and the delay withdrawals both from the banking and leasing companies hampered plans to increase product sales of Digital Imaging, Industrial Imaging (Graphic Arts and Medical) and Office Imaging (Ricoh), especially on machine product sales. Laporan Manajemen | Management Report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 2. Pertumbuhan Laba Usaha dan Laba Bersih Laba usaha pada tahun 2009 mencapai Rp.15,6 milyar, turun sebesar Rp.30,5 milyar bila dibandingkan dengan Laba Usaha pada tahun 2008 sebesar Rp. 46,1 milyar. Penurunan laba usaha ini lebih disebabkan oleh kerugian operasional yang dialami oleh PT Honoris Industry, Anak Perusahaan, dimana sesuai surat yang ditujukan kepada Ketua Bapepam-LK pada tanggal 5 Januari 2010, Perseroan telah melakukan penjualan penyertaan saham PT Honoris Industry pada tanggal 30 Desember 2009. Apabila kerugian operasional PT Honoris Industry dikeluarkan dari Laporan Laba Rugi Konsolidasi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 maka Laba Usaha pada tahun 2009 mencapai Rp.41,3 milyar, naik 3,5% bila dibandingkan dengan Laba Usaha pada tahun 2008 sebesar Rp.39,9 milyar. 2. The Growth of Income from Operations and Net Profit Income from Operation in 2009 reached Rp 15.6 billion, declined Rp 30.5 billion compared to Income from Operation in 2008 which was 46.1 billion. This decline was caused more by operational losses suffered by PT Honoris Industry, the Subsidiaries, where according to the letters addressed to Head of Bapepam-LK on 5 January 2010, the Company has sold the investment in shares of PT Honoris Industry in December 30, 2009. If the operating losses of PT Honoris Industry taken out from Consolidation Income Statement which ended in December 31, 2009 and 2008, then the Income from Operation in 2009 reached Rp 41.3 billion, increased 3.5% compared to 2008 Income of Operation which was Rp 39.9 billion. Laba Bersih pada tahun 2009 sebesar Rp.12,0 milyar, yang berarti naik sebesar Rp.9,9 milyar bila dibandingkan dengan Laba Bersih pada tahun 2008 sebesar Rp. 2,1 milyar. Kenaikan Laba Bersih ini disebabkan oleh kenaikan laba selisih kurs bersih sebesar Rp.5,3 milyar pada tahun 2009 dibandingkan dengan laba selisih kurs bersih pada tahun 2008. Biaya bunga dan laba penjualan aktiva tetap juga turut mempengaruhi Laba Bersih tahun 2009. Net Profit in 2009 was Rp 12.0 billion, which increased Rp 9.9 billion compared to 2008 Net Profit which was Rp 2.1 billion. This increase was caused by increase in net foreign exchange gain which was Rp 5.3 billion in 2009 compared to 2008. Interest expense and gain on sales of assets also affected the Net Profit in 2009. 3. Pertumbuhan Jumlah Aktiva dan Jumlah Ekuitas Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp.773,0 milyar, turun sebesar Rp.17,8 milyar atau 2,3 % dibandingkan dengan jumlah Aset pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp. 790,8 milyar. Penurunan jumlah aset ini terutama berasal dari penurunan jumlah aset lancar dalam bentuk Kas dan Bank, Piutang Usaha pihak ketiga dan persediaan. 3. Asset and Equity Growths The total assets on 31 December 2009 was Rp 773.0 billion, declined Rp17.8 billion or 2.3% compared to total asset on 31 December 2008 of total Rp 790,8 billion. This assets decline was caused by the decrease in Current Assets in the form of cash and bank, thirdparty receivables and inventory. Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp.329,5 milyar naik sebesar Rp.12,0 milyar atau 3,8% dibandingkan dengan jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp.317,5 milyar dimana kenaikan tersebut merupakan Laba Bersih Perseroan pada tahun 2009. Total Equity on 31 December 2009 was Rp 329.5 billion, increased Rp 12.0 billion or 3.8% compared to total Equity on 31 December 2008 which was Rp 317.5 billion. This increase was the Company’s Net Profit in 2009. 4. Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) yang diukur dengan membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah kewajiban lancar. Tingkat likuiditas konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan 4. Liquidity Liquidity is the Company’s ability to meet all shortterm liabilities (current liabilities) which is measured by comparing the amount of current assets to current liabilities. The level of Company and its Subsidiaries’ liquidity consolidation on 31 December 2009 was 057 058 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | laporan manajemen | management report pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing sebesar 115,0% dan 126,0%. Dalam hal ini terdapat sedikit penurunan bila dibanding dengan tahun 2008. 115.0% and 2008 was 126.0%. In this case, there was a slight decrease compared to 2008. 5. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan Perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah asetnya ataupun membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitasnya. 5. Solvability Solvability is the Company’s abiility to meet all its liabilities, which is measured by comparing total amount of liabilities to total assets, or by comparing total amount of liabilities to total equity. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah 57,4% dan 59,9%, sedangkan perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas masingmasing adalah 134,6 % dan 149,1%. The ratio between total liabilities and total assets of the Company and its Subsidiaries in December 31, 2009 was 57.4% and in 2008 was 59.9%, whilst the ratio between total liabilities and total equity of each was 134.6% and 149.1%. Angka persentase yang semakin rendah menunjukkan tingkat solvabilitas yang lebih baik, yang berarti kemampuan Perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya semakin baik. The lower the percentage figure indicates a better level of solvability, which means the Company’s ability to meet all of it liabilities is improving. 6. Imbal Hasil Ekuitas dan Investasi Imbal hasil Ekuitas (return on equity) adalah kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba bersih melalui jumlah ekuitas yang dimilikinya, yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan jumlah ekuitas. Tingkat imbal hasil ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun 2009 dan 2008 adalah 3,6% dan 0,6%, sedangkan tingkat imbal hasil investasi Perseroan dan Anak Perusahaan masingmasing pada tahun 2009 dan 2008 adalah 1,6% dan 0,3%. 6. Return on Equity and Investment Return on equity is the company’s ability to generate net income from its total equity, measured by comparing net income to total equity. Rate of return on equity of the Company and its Subsidiaries for the years 2009 and 2008 was 3.6% and 0.6%, while the rate of return on investment and their respective Subsidiaries in 2009 and 2008 was 1.6% and 0.3 %. 7. Dampak Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan tahunan ini, pada tanggal 31 Desember 2009 Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: 7. The impact of Changes in Foreign Exchange Rates As reported in the consolidated financial statements, which are an integral part of this annual report, on December 31, 2009 the Company and its Subsidiaries had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: aktiva mata uang asing ekuivalen rupiah dalam Dollar Amerika Serikat AS$ 2,244,954 21,102,567,600 dalam Yen Jepang Yen 62,755,811 6,382,893,537 Sin$ 603 4,039,301 dalam Dollar Singapore jumlah 27,489,500,438 assets foreign currency equivalent in rupiah in US Dollars AS$ 2,244,954 21,102,567,600 in Japanese Yen Yen 62,755,811 6,382,893,537 Sin$ 603 4,039,301 in Sin Dollar total 27,489,500,438 laporan manajemen | management report | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 kewajiban dalam Dollar Amerika Serikat dalam Yen Jepang dalam Dollar Singapore mata uang asing ekuivalen rupiah AS$13,959,703 131,221,208,200 Yen 176,928,333 17,995,380,749 Sin$ 617,266 4,134,864,323 Euro 208 2,810,080 GBP 1,940 29,321,858 dalam Euro dalam Poundsterling liabilities in US Dollars in Japanese Yen in Sin Dollar foreign currency AS$13,959,703 131,221,208,200 Yen 176,928,333 17,995,380,749 Sin$ 617,266 4,134,864,323 Euro 208 2,810,080 GBP 1,940 29,321,858 in Euro in Poundsterling equivalent in rupiah jumlah 153,383,585,210 total 153,383,585,210 jumlah kewajiban bersih 125,894,084,772 total net liabilities 125,894,084,772 Kurs yang digunakan adalah: mata uang asing Foreign exchange rate used: 31 Des 2009 31 Des 2008 foreign currency 31 Dec 2009 31 Dec 2008 AS$ 1 Rp 9,400.00 Rp 10,950.00 US$ 1 Rp 9,400.00 Rp 10,950.00 Yen 1 Rp 101.7 Rp 121.23 Yen 1 Rp 101.7 Rp 121.23 Sin$ 1 Rp 6,698.67 Rp 7,607.00 Sin$ 1 Rp 6,698.67 Rp 7,607.00 GBP 1 Rp 15,114.36 Rp 15,802.51 Euro 1 Rp 13,509.73 Rp 15,432.40 GBP 1 Rp 15,114.36 Rp 15,802.51 Euro 1 Rp 13,509.73 Rp 15,432.40 Penjualan Penyertaan Saham pada PT Honoris Industry, salah satu Anak Perusahaan. Investment in Shares Selling of PT Honoris Industry, one of the Subsidiaries. Sesuai dengan surat pemberitahuan ke Bapepam-LK dengan No.001/FAD/I/2010 tertanggal 5 Januari 2010 mengenai Penjualan Penyertaan Saham pada salah satu Anak Perusahaan, yang dilakukan oleh Perseroan pada tanggal 30 Desember 2009. In accordance with a notification letter to Bapepam-LK in No.001/FAD/I/2010 dated January 5, 2010 on sale of Investment in Shares on one of its Subsidiary, taken by the Company on December 30, 2009. Atas dasar itu dan sesuai prinsip akuntansi umum yang berlaku di Indonesia, jumlah Aset , Kewajiban dan Ekuitas PT Honoris Industry tidak dikonsolidasi lagi pada Neraca Konsolidasi PT Modern Internasional Tbk. dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 sedangkan Laporan Laba Rugi PT Honoris Industry masih dikonsolidasi pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Modern Internasional Tbk. dan Anak Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. On that basis and according to generally accepted accounting principles in Indonesia, the number of Assets, Liabilities and Equity of PT Honoris Industry is no longer consolidated in the Consolidated Balance Sheets of PT Modern Internasional Tbk and Subsidiaries as of the date of December 31, 2009, while Statement Income of PT Honoris Industry were still consolidated in the Consolidated Statements of Income PT Modern Internasional Tbk. and Subsidiaries which ended in December 31, 2009. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas atas tindakan Perseroan ini, maka disusunlah Laporan Neraca Konsolidasi Proforma dan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Proforma yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang juga disusun oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. Dimana Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi PT. Honoris Industry telah dikeluarkan pada Laporan Proforma ini baik untuk tahun 2009 maupun tahun 2008. To provide a clearer picture for the actions of the Company, then compiled Proforma Consolidated Balance Sheets and Consolidated Statements of Income Proforma which ended in December 31, 2009, which was also prepared by Public Accountant Purwantono, Sarwoko and Sandjaja, where the PT Honoris Industry’s Balance Sheet and Income Statement had been released on this Proforma Report for both 2009 and 2008. 059 060 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Sumber Daya Manusia | Human Resources Sumber Daya Manusia Human Resources Menghadapi perkembangan strategi Perseroan di mana pengaruh perkembangan teknologi digital begitu cepat dan adanya pengembangan diversifikasi bisnis , Perseroan dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia yang mampu memberikan produktivitas tinggi, semangat, motivasi, dan keahlian dalam bidang teknologi digital serta bisnis ritel sebagai lini baru diversifikasi Perseroan. In facing the Company’s marketing strategies development, in which the impact of digital technology improvement is fast and the business diversification development, the company is required to develop the human resources which can give high degree of productivity, spirit, motivation, dan expertise in digital technology and also retail business as a new line of Company’s diversification. Pertumbuhan dan pengaruh era teknologi digital yang begitu cepat memperlihatkan potensi yang luar biasa dan menjadi pilihan mutlak bagi Perseroan untuk bisa mengikuti perkembangannya. Sumber daya manusia pun dituntut untuk memiliki penguasaan dan pengetahuan di bidang teknologi khususnya untuk produk – produk layanan fotografi berbasis teknologi digital serta produk teknologi untuk pasar ritel. Melihat kebutuhan tersebut Perseroan melakukan beberapa langkah pengembangan sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan mengenai produk berbasis teknologi digital secara berkala untuk sumber daya yang ada, serta melakukan seleksi yang lebih spesifik kepada calon sumber daya baru. The growth and effect of fast growing digital technology era shows a great potential and become Company’s absolute choice to follow its development. Human resources is required to have skill and knowledge in technology, especially digital technology-based photography service products and also technological products for retailers. Regarding these demands, the company made some training about digital technology based products periodically for the available human resources and also make a more specific selections towards new human resources’ candidate. Di tahun 2009 pun, dengan pengembangan diversifikasi bisnis yang dilakukan Perseroan di bidang gerai ritel 7-Eleven, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus di bidang ritel makanan dan minuman siap saji. Pengembangan dan pencarian sumber daya manusia baru pun dimulai Perseroan mulai dari lini pramusaji hingga level manajemen untuk mencapai kinerja operasional yang tepat sasaran namun efisien. Berbagai pelatihan juga dilakukan oleh Perseroan untuk mempersiapkan kemampuan dan keahliah khusus di bidang ini baik secara internal maupun pelatihan eksternal dari prinsipal di luar negeri. In 2009, with the Company’s business diversification development on 7-Eleven retail outlets, the needs of human resources with expertise in fast food and beverages retails. The Company started the development and recruitment of new human resources, from sales associates to management level to achieve on target operational performance but efficient. Various trainings were also run by the company to prepare the skill and special expertise in this field, both internal or external from the principal abroad. Sumber Daya Manusia | Human Resources | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Melihat sumber daya manusia sebagai aset yang sangat berharga untuk menghadapi operasional dan persaingan bisnis yang semakin menantang di masa mendatang, Perseroan pun melakukan program – program yang sangat terencana dan intensif dalam rangka peningkatan kualitas karyawan. Divisi ini berperan aktif dalam menyiapkan kuantitas dan kualitas karyawan untuk menghadapi tantangan pasar yang ada saat ini dan masa mendatang. Regarding to the fact that human resources is valuable assets to face more challenge in the future, the Company makes planned and intensive programs in order to improve the human resources. This Division is proactively providing quantity and quality of the Human Resources to face market challenge today and tomorrow. Sebagai salah satu solusi untuk pengembangan kualitas sumber daya yang ada, divisi ini pun melakukan program manajemen talenta. Program ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : • Perusahaan akan mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. • Sumber daya manusia yang bertalenta tersebut dapat dikembangkan untuk menerima tanggung jawab yang lebih luas dan lebih besar. • Pengangkatan dan pemilihan sumber daya manusia bertalenta yang dapat diambil dari sumber internal. As one of the solution for developing available resources, this division has made talent management program. This program is aimed to: Diharapkan dengan program ini divisi mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Perseroan. This program is expected to increase the quality of human resources in the Company. Sedangkan untuk melakukan fungsi kontrol dari kinerja sumber daya manusia yang ada sesesuai dengan deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab masing – masing, divisi melakukan pengukuran dan penilaian kinerja menggunakan alat ukur KPI (Key Performance Indicator) yang digunakan sebagai alat evaluasi antara target dan pencapaian aktual. Kegiatan penilaian ini dilakukan setiap kuartal kepada seluruh divisi yang ada untuk menjaga mencapai kinerja yang fokus dan terarah sesuai dengan target Perseroan secara keseluruhan. Meanwhile, to control the available human resources’ performance according to each job description and responsibilities, the division made performance measurement and assessment using KPI (Key Performance Indicator) to evaluate the target and the actual achievement. This assessment is done quarterly to all divisions available to maintain a focused and directed performance accordance with the whole Company’s target. • Make the company get skilled human resources who do the job well. • Develop the skilled human resources to be able to gain more responsibilities. • Make the company to be able to promote and select the skilled human resources internally. 061 062 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 | Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility | Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 Keseimbangan sebagai faktor penting bagi Perseroan dalam melakukan aktivitas bisnis menjadi latar belakang tanggung jawab Perseroan terhadap lingkungan sosial. Melalui berbagai kegiatan – kegiatan untuk “berbagi” kepada sesama yang berkekurangan, korban bencana alam, dan berbagai kegiatan lainnya, Perseroan berusaha untuk ikut berpartisipasi dalam rangka menjaga keseimbangan antara sektor bisnis dengan sektor lingkungan sosial. Balance, as a crucial factor in conducting the Company’s business activities, has become the motivation for the Company in commencing its social responsibility programs. Through numerous activities of “sharing” with others that are having financial limitation, natural disaster victims, and more, the Company endeavors to participate in keeping the balance between the business and the social environment activities. Tujuan dari kegiatan CSR yang dilakukan PT Modern Internasional Tbk. diantaranya adalah untuk memberikan manfaat dan partisipasi Perseroan dalam memajukan kesejahteraan masyarakat yang masih membutuhkan, serta ikut andil dan bersimpati bagi masyarakat yang mengalami bencana maupun musibah dengan memanfaatkan seluruh aset dan fasilitas yang dimiliki Perseroan. Melalui kegiatan CSR ini, Perseroan ingin menunjukkan sebuah bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari keseimbangan kehidupan. One of the goals of PT Modern Internasional Tbk.’s Corporate Social Responsibility is to give benefits and participate in improving the less fortunate society’s welfare, and also to deliver the Company’s sympathy to natural disaster victims by utilizing all Company’s assets and facilities. Through its CSR activities, the Company would like to present a form of concern and responsibility to the environment and Indonesian society as a part of life balance. Selama tahun 2009, Perseroan memberikan kepedulian sosial dalam bentuk pemberian bantuan renovasi untuk karyawan yang terkena bencana alam di Padang, juga Perseroan memberikan perhatian khusus kepada organisasi masyarakat keagamaan yang berada di sekitar kantor maupun pabrik dengan memberikan sumbangan tetap melalui dana Zakat Infak, dan Sodakoh (ZIS), serta ikut berpartisipasi memotong binatang Qurban. During 2009, the company has delivered its social responsibility in the form of renovation assistance to the employees who experienced the impact of Padang natural disaster, and special attention to religious community organizations within the surrounding area of Company’s offices and factories, by giving regular donation in the form of Zakat, Infak, and Sodakoh [ZIS], and participate in Qurban. Selain itu, salah satu bentuk program yang masih dilakukan di tahun 2009 adalah dengan menyediakan lahan yang dimiliki Perseroan di Pontianak untuk dijadikan tanah garapan dan sawah oleh masyarakat setempat yang tidak memiliki pekerjaan tetap dengan tingkat kesejahteraan yang rendah. Sampai saat ini pun lahan tersebut mampu memberikan tambahan nafkah bagi mereka dan bertranformasi menjadi lahan produktif sehingga dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk terus meningkatkan kemampuan bertani. Another form of Company’s CSR program, which is still performed in 2009 is the provision of Company owned land in Pontianak to be managed as plot or paddy field by local communities with unsettled occupation, with low well-being level. Up to now, the land has been able to provide extra income to them and transformed into productive site, which gives inspiration to the local community to improve their farming skills. Perseroan juga tetap berkomitmen untuk terus membina dan mendukung aktivitas UKM dengan melakukan pembinaan para fotografer amatir melalui sejumlah kegiatan dan lomba. Dukungan ini diberikan mulai dari sejumlah perkumpulan fotografer tingkat kampus, fotografer media hingga fotografer profesional. The Company is committed to consistently develop and support the UKM [small and medium business] activities by managing amateur photographers through a number of activities and competitions. The support is given to numerous photographer communities at campus level, media photographers, and also professional photographers. 063 Informasi Perusahaan Corporate Information 066 Modern Internasional Annual Report 2009 | Modern Internasional Laporan Tahunan 2009 |Informasi Perusahaan | Corporate Information Anak Perusahaan Subsidiaries PT MODERN PHOTO INDUSTRY Kantor & Pabrik I [Office & Factory I] Jl. Raya Bekasi KM. 25 Jakarta 13910 Indonesia Tel (021) 460 0446 Fax (021) 460 1114 Pabrik II [Factory II]: Jl. Modern Industri III No. 3 Kawasan Industri Modern, Cikande Km-68 Serang, Banten Indonesia Tel (0254) 400 830 Fax (0254) 400 832 PT MODERN PUTRAINDONESIA Jl. Matraman Raya No. 12 Jakarta 13150 Indonesia Tel (021) 280 1000 Fax (021) 858 2347, 858 1620 Kantor Cabang Branch Offices Kantor Pusat [Head Office] Jl. Matraman Raya No. 12 Jakarta 13150 Indonesia Tel (021) 280 1000 FAX(021) 858 2347 (021) 858 1620 KANTOR CABANG [Branch Offices] Balikpapan Lampung Palembang Jl. Jend A Yani No. 2 Tel (0542) 412 030 FAX(0542) 731 559 Jl. Chairil Anwar No.4 Tel (0721) 235 676 FAX (0721) 264 378 Jl. Jend Sudirman km 3,5 Tel (0711) 310 525 FAX(0711) 367 516 Bandung Makassar Pekanbaru Jl. Buah Batu No. 31 Tel (022) 732 1886 FAX(022) 727 3332 Jl.Sulawesi No.5 Tel (0411) 334 222 FAX (0411) 317 787 Jl. Jend Sudirman 22-24 Tel (0761) 466 54 FAX(0761) 448 63 Banjarmasin Manado Pontianak Jl. Jend A Yani Km 4 No.10 - 11 Tel (0511) 325 453 FAX(0511) 325 4540 Jl. Sam Ratulangi No. 144 Tel (0431) 863 926 FAX (0431) 861 072 Jl. Adi Sucipto Km 11 Tel (0561) 722 030 FAX(0561) 721 968 Batam Medan Jl. Raden Patah Komp Indah Permai Center, Blok A No. 9 - 10 Tel (0778) 455 817 FAX(0778) 455 784 Jl. Gatot Subroto 257 - 261 Tel (061) 415 6864 FAX (061) 415 8916 Semarang Jl. Jend Sudirman No. 283 Tel (024) 760 5913 FAX(024) 760 5927 Denpasar Padang Surabaya Jl. Raya Kuta 117 Tel (0361) 751 370 FAX(0361) 752 679 Jl. Pemuda No. 43 B - C Tel (0751) 241 43 FAX (0751) 812 410 Jl. Rungkut Industri Raya No. 21 Tel (031) 843 7070 FAX(031) 849 7274 Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Informasi Pemegang Saham shareholders information Nama perusahaan COMPANY NAME PT MODERN INTERNASIONAL Tbk. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk. Situs resmi WEBSITE www.moderninternasional.co.id www.moderninternasional.co.id Hubungan investor INVESTOR RELATIONS Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7 Jakarta Timur 13150 Indonesia Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7 Jakarta Timur 13150 Indonesia Informasi saham SHARE INFORMATION Modal saham Rp. 1.200.000.000 Modal ditempatkan dan disetor penuh 639.817.902 saham Authorized shares 1.200.000.000 Number of shares-issued and fully paid Rp. 639.817.902 Simbol saham TICKER SYMBOL MDRN MDRN Pencatatan Saham STOCK EXCHANGE LISTING Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Biro Administrasi Efek PT EDI Indonesia SHARE REGISTER PT EDI Indonesia Divisi Biro Administrasi Efek Wisma SMR Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Indonesia Tel (021) 651 5130 FAX (021) 651 5131 Divisi Biro Administrasi Efek Wisma SMR Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Indonesia Tel (021) 651 5130 FAX (021) 651 5131 Kantor Akuntan Publik PURWANTONO, SARWOKO & SANDJAJA PUBLIC ACCOUNTANT PURWANTONO, SARWOKO & SANDJAJA Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Tel (021) 5289 5000 FAX (021) 5289 4100 Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Tel (021) 5289 5000 FAX (021) 5289 4100 Keterangan RUPS RUPS INFORMATION 18 Juni 2010 18t June 2010 PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS KEBENARAN ISI LAPORAN TAHUNAN PT MODERN INTERNASIONAL TBK 2009 Statements of Board Commissioners and Directors on the Truth of PT Modern Internasional Tbk 2009 Annual Report Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa: We are the hereunder signed, stated that: 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Perusahaan. Responsible for the compilation and presentation of the Company’s Annual Report. 2. Semua informasi dalam Laporan Tahunan telah sesuai lengkap dan benar. All information has been the truth and fully disclosed. 3. Laporan Tahunan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. The Company’s Annual Report does not contain incorrect information or material facts and does not deliberately hide information or facts which material in nature. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement has states only the truth. Jakarta, April 2010 Jakarta, April 2010 Dewan Komisaris Board of Commissioners Chao Shern Yuan Achmad Fauzi Hasan Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo Komisaris Komisaris Utama/Komisaris Independen Commissioner President Commissioner/Independent Komisaris Commissioner Commissioner Direksi Board of Directors Sungkono Honoris Direktur Utama President Director Henri Honoris Lim Djwe Khian Direktur Direktur Donny Sutanto Direktur DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel : +62 21 5289 5000 Fax: +62 21 5289 4100 www.ey.com/id The original report included herein is in the Indonesian language. Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan No. RPC-11259 Report No. RPC-11259 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Modern Internasional Tbk The Shareholders, and the Boards of Commissioners and Directors PT Modern Internasional Tbk Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. We have audited the consolidated balance sheets of PT Modern Internasional Tbk (the “Company”) and Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008, and the related consolidated statements of income, changes in shareholders’ equity and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Modern Internasional Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion. In our opinion, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Modern Internasional Tbk and Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008, and the results of their operations and their cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia. The original report included herein is in the Indonesian language. Seperti dijelaskan dalam Catatan 23 atas laporan keuangan konsolidasi, operasi perusahaan dan Anak Perusahaan telah terpengaruhi, dan akan terus terpengaruhi oleh dampak kondisi ekonomi dan kemajuan teknologi dalam bisnis fotografi yang berubah dari era analog ke era digital, dan secara bertahap menyebabkan berkurangnya penjualan film dan kamera analog. Catatan 23 juga menjelaskan mengenai tindakan yang telah ditempuh serta rencana manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut. As discussed further in Note 23 to the consolidated financial statements, the operation of the Company and Subsidiaries have been affected, and may continue to be affected, by the photographic business, which is changed from analog to digital and thus gradually decreases the sales of film and analog camera. Note 23 also described the measures the Company and Subsidiaries have implemented or plan to implement in response to such condition. Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Indrajuwana Komala Widjaja Izin Akuntan Publik No. 98.1.0511/Public Accountant License No. 98.1.0511 22 Maret 2010/March 22, 2010 The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolidated financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia. PT Modern Internasional Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2009 and 2008 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca Konsolidasi …………………………………… 1-2 ...................................... Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………….. 3 ………………… Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………... 4 Consolidated Statements of Changes …………………………… in Shareholders’ Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………… 5-6 ...………… Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……. 7-65 …. Notes to the Consolidated Financial Statements *************************** The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2009 * 2008 ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp1.945.524.435 pada tahun 2009 dan Rp7.816.368.609 pada tahun 2008 Piutang hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp232.577.818 pada tahun 2009 dan Rp1.185.453.179 pada tahun 2008 Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan uang muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp426.328.767.437 pada tahun 2009 dan Rp607.288.993.607 p ada tahun 2008 Aset pajak tangguhan - bersih Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp47.852.295.781 pada tahun 2009 dan Rp41.788.304.228 pada tahun 2008 Taksiran tagihan pajak Sewa dibayar di muka jangka panjang Setoran jaminan Beban tangguhan hak atas tanah Biaya waralaba awal Aset disewakan - pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.984.397.611 pada tahun 2009 dan Rp1.967.952.303 pada tahun 2008 Pinjaman direksi dan karyawan Piutang hubungan istimewa Aset tak digunakan dalam operasi, bersih Aset lain-lain ASSETS 9.736.563.489 120.916.292.083 6.526.964.287 32.714.596.573 2n,4 14.104.861.929 Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp1,945,524,435 in 2009 139.696.800.121 and Rp7,816,368,609 in 2008 3.113.472.627 Due from related parties 30.172.005.483 Other receivables 2c,2d,2n,5 2d,6 7 2e,8,13, 16,19 169.641.798.405 261.169.351.919 1.048.857.249 3.648.454.679 111.649.122.709 CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Accounts receivable - trade 28.785.464.580 Prepaid value-added tax Prepaid expenses and advance payments 480.690.411.338 Total Current Assets 2f,8 452.234.194.795 Inventories - net of allowance for inventory obsolescence of Rp232,577,818 in 2009 and Rp1,185,453,179 in 2008 141.542.535.297 19.831.038.632 2g,9,13,16 2o,15 188.342.242.669 33.836.078.299 3.159.920.662 16.011.836.923 13.314.305.957 3.117.225.229 2.141.265.326 24.668.686.726 2i,10 15 2f 9.223.912.215 20.130.017.184 7.244.188.700 4.022.686.666 1.763.811.103 - NON-CURRENT ASSETS Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of Rp426,328,767,437 in 2009 and Rp607,288,993,607 in 2008 Deferred tax assets - net Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries - net of accumulated amortization of Rp47,852,295,781 in 2009 and Rp41,788,304,228 in 2008 Estimated claims for tax refund Prepaid long-term rent Security deposits Deferred landrights acquisition cost Initial franchise cost 198.839.703 292.483.520 - Leased property - related party net of accumulated depreciation of Rp1,984,397,611 in 2009 and Rp1,967,952,303 in 2008 Loans to officers and employees Due from related parties 1.121.280.446 43.976.676.796 Assets not used in operations, net Other assets 182.394.395 71.183.098 718.494.668 96.055.805.403 2j 2l, 22 2d,2k, 6,9,11 2d,6 2d 2g,9 12 Jumlah Aset Tidak Lancar 320.814.692.316 310.152.217.301 Total Non-Current Assets JUMLAH ASET 773.048.887.111 790.842.628.639 TOTAL ASSETS * Neraca PT Honoris Industry tidak dikonsolidasi pada tahun 2009 (Catatan 3) Balance sheet of PT Honoris Industry was deconsolidated in 2009 (Note 3) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 1 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 * Catatan/ Notes 2008 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban imbalan kerja Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 639.817.902 saham Tambahan modal disetor - agio saham Saldo laba (defisit) Telah ditentukan untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya LIABILITIES CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Accounts payable Third parties 189.891.400.000 13 142.952.284.401 137.441.841.708 2d,2n,14 138.631.384.352 2.764.140.129 12.562.330.100 21.868.458.516 6,14 2o,15 26.311.080.936 9.965.597.222 23.855.278.500 21.666.666.645 6.918.188.150 - 2n,16 2g,9 2g,9 31.467.986.467 8.150.024.719 240.041.631 Related parties Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts Bank Loan Consumer finance Obligations under finance lease 381.573.678.228 Total Current Liabilities 35.686.797.000 NON-CURRENT LIABILITIES Employee benefits liability 47.500.000.000 8.570.605.245 35.796.426 Long-term debts - net of current maturities Bank Loan Consumer finance Obligations under finance lease 50.436.126.755 91.793.198.671 Total Non-Current Liabilities 443.549.152.003 473.366.876.899 Total Liabilities 393.113.025.248 18.549.878.000 27.500.000.000 4.386.248.755 - 2h,23 2n,16 2g,9 2g,9 SHAREHOLDERS' EQUITY 319.908.951.000 10.260.385.000 1b,17 1b 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (5.669.600.892) 5.000.000.000 (17.693.584.260) Share capital - Rp500 par value per share Authorized - 1,200,000,000 shares Issued and fully paid 639,817,902 shares Additional paid-in capital Retained earnings (deficit) Appropriated for general reserve Unappropriated Ekuitas - Bersih 329.499.735.108 317.475.751.740 Shareholders' Equity - Net JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 773.048.887.111 790.842.628.639 TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY * Neraca PT Honoris Industry tidak dikonsolidasi pada tahun 2009 (Catatan 3) Balance sheet of PT Honoris Industry was deconsolidated in 2009 (Note 3) Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 2 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR 2009 Catatan/ Notes 2008 898.945.672.531 2d,2m,2q, 6,18,21 1.057.356.098.304 (702.304.037.886) 2d,2m, 6,19,22 196.641.634.645 BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha LABA USAHA NET SALES (820.554.917.152) COST OF SALES 236.801.181.152 GROSS PROFIT 2h,2k,2m,2q, 6,9,20, 21,22,23 OPERATING EXPENSES 98.240.862.935 82.760.926.172 99.120.693.779 91.528.467.511 Selling General and administrative 181.001.789.107 190.649.161.290 Total Operating Expenses 15.639.845.538 46.152.019.862 INCOME FROM OPERATIONS PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 14.235.935.653 2g,9 2.100.687.797 18.752.580.777 91.193.036 3.185.183.181 (36.795.248.809) 3 21 2d,6 21 88.237.343 1.990.411.097 (29.514.477.146) 7.905.716.474 2n 2.611.027.812 (2.746.312.530) 2.150.684.888 2i,10 15,21 (2.746.312.530) (6.234.393.773) OTHER INCOME (CHARGES) Gain on sale of property and equipment Gain on sale of investment in subsidiary Interest income Rental income Interest expense Gain on foreign exchange - net Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Others - net 6.779.732.670 (31.704.819.400) Other Income (Charges) - Net 22.419.578.208 14.447.200.462 INCOME BEFORE TAX EXPENSE 7.370.182.508 3.025.412.332 3.716.222.934 8.671.878.089 TAX EXPENSE Current year Deferred Jumlah Beban Pajak 10.395.594.840 12.388.101.023 Total Tax Expense LABA BERSIH 12.023.983.368 2.059.099.439 NET INCOME 3 BASIC NET INCOME PER SHARE Laba penjualan aset tetap Laba penjualan investasi anak perusahaan Penghasilan bunga Penghasilan sewa Beban bunga Laba selisih kurs - bersih Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Lain-lain - bersih Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK Tahun berjalan Tangguhan LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2m,2q,15,21 19 2p Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 3 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid Saldo 31 Desember 2007 Laba bersih tahun 2008 Saldo 31 Desember 2008 Laba bersih tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009 Telah Ditentukan Tambahan Modal Untuk Disetor - Agio Cadangan Saham/ Umum/ Additional Appropriated Paid-in For General Capital Reserve Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Ekuitas - Bersih/ Shareholders’ Equity - Net (19.752.683.699 ) 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 315.416.652.301 Balance December 31, 2007 - - - 2.059.099.439 2.059.099.439 Net Income in 2008 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (17.693.584.260) 317.475.751.740 Balance December 31, 2008 - - - 12.023.983.368 12.023.983.368 Net Income in 2009 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (5.669.600.892) 329.499.735.108 Balance December 31, 2009 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 4 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran untuk/kepada: Pemasok Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban usaha Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan dari: Bunga Pembayaran untuk: Bunga Pajak Lain-lain Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Operasi Catatan/ Notes 2008 917.726.180.568 1.069.799.994.277 (673.783.217.605) (796,624,536,319) (102.554.649.326) (80.008.895.641) (118.540.665.234) (44.846.206.522) 61.379.417.996 109.788.586.202 91.193.036 88.237.343 (30.300.256.035) (7.056.593.087) (96.122.658.482) (27.466.297.679) (8.732.175.906) (8.842.536.438) (72.008.896.572) 64.835.813.522 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Kenaikan piutang hubungan istimewa Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Net Cash (Used for) Provided by Operating Activities (6.597.300.424) Net Cash Resulting from (Used in) Investing Activities 3.134.586.415 (20.895.500.982) 9 (9.492.912.514) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan hutang bank jangka pendek dan jangka panjang 206.574.175.596 Pembayaran hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (165.107.317.967) Cash receipts from: Interest Cash payments for: Interest Taxes Others (238.974.325) 9 35.022.698.186 Cash resulting from operations CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Acquisitions of property and equipment Increase in due from related parties 18.978.071.737 36.940.127.431 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments for/to: Suppliers Salaries, wages and employees’ benefits Operating expenses (67.130.000) (362.213.726) (8.781.827.683) (7.539.110.754) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term and long-term bank loans Payments of short-term and long-term bank loans Payments of obligations under finance lease Payments of obligations under consumer finance (69.614.714.890) Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities 286.129.804.780 (347.843.195.190) 32.617.899.946 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 5 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2009 2008 PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK (4.368.298.440) (11.376.201.792) NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN 14.104.861.929 25.481.063.721 CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 9.736.563.489 14.104.861.929 CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF YEAR 13.637.759.162 Activities Not Affecting Cash Flows Acquisitions of properties under: Consumer finance Reclassifications to property, plant and equipment from: Finance lease Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas Perolehan aset melalui: Pembiayaan konsumen Reklasifikasi ke aset tetap dari: Sewa pembiayaan - 4 9 270.300.000 9 496.500.000 15.334.579.573 9 7.952.432.495 Construction in progress Aset yang disewakan - 9 244.129.010 Lease property Uang muka pembelian aset - 9 75.400.000 Advance for purchase asset Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi ke Aset tak digunakan dalam operasi dari: Aset tetap - 9 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1.121.280.446 Reclassifications to Assets not used in operations from: Property, plant and equipment The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 6 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM a. b. GENERAL a. Pendirian Perusahaan Establishment of the Company PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H., No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99 tanggal 12 Desember 1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir dengan akta Notaris Wahyu Nurani, S.H., No. 28 tanggal 26 Juni 2008 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-73729.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008. PT Modern Internasional Tbk (the “Company”) was established on May 12, 1971 based on the Notarial Deed No. 47 of Djojo Muljadi, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/205/2 dated August 23, 1972, and was published in the State Gazette No. 99 dated December 12, 1972. The Articles of Association has been amended several times, the last amendment was covered by Notarial Deed No. 28 dated June 26, 2008 of Wahyu Nurani, S.H., regarding the amendments of the Company’s Articles of Association to conform with the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 and was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-73729.AH.01.02. Year 2008 dated October 15, 2008. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha-usaha di bidang perdagangan dan perindustrian, khususnya di bidang industri colour processing, bahanbahan fotografi, alat-alat percetakan dan perdagangan pada umumnya. According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises trading and industry, especially in colour processing industry, photographic materials, printing equipment and general trading. Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta dan cabang-cabangnya berlokasi di Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang dan Surabaya. The Company is domiciled at Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta and its branches are located in Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang and Surabaya. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1971. The Company started operations in 1971. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan its commercial Public Offering of the Company’s Shares In 1992, the Company had a rights issue which offered to the old shareholders new shares totaling 8,853,980 shares with a par value of Rp1,000 per share wherein an ownership of five (5) old shares was entitled to the purchase of one (1) new share at the price of Rp8,250 per share. Pada tahun 1992, Perusahaan menerbitkan saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sejumlah 8.853.980 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama di mana setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham lama dapat membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp8.250. 7 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) b. c. Penawaran (lanjutan) Umum Efek GENERAL (continued) b. Perusahaan Public Offering of the Company’s Shares (continued) Pada tahun 1994, Perusahaan mengkapitalisasi sebagian besar agio saham ke modal saham dengan menerbitkan saham bonus sejumlah 80.030.970 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham atau seluruhnya Rp80.030.970.000, di mana setiap kepemilikan 2 (dua) saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham tanggal 30 Maret 1994 memperoleh 3 (tiga) saham bonus (baru). In 1994, the Company capitalized a substantial portion of the additional paid-in capital to capital stock by issuing bonus shares totaling 80,030,970 shares with par value of Rp1,000 per share or a total of Rp80,030,970,000 wherein an ownership of two (2) shares registered in the shareholders’ registration as of March 30, 1994 was entitled to three (3) bonus (new) shares. Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1997 yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 48 yang telah disebutkan di atas, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham. During the shareholders’ extraordinary general meeting held on May 2, 1997 which was covered by Notarial Deed No. 48 mentioned above, the shareholders ratified the change in the par value of the Company’s shares from Rp1,000 per share to Rp500 per share. Pada tanggal 31 Desember 1998, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). As of December 31, 1998, the Company has listed all its issued and fully paid shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges). c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50% adalah sebagai berikut: As of December 31, 2009 and 2008, Subsidiaries with percentage of ownership of more than 50% are as follows: 8 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) c. GENERAL (continued) c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure (continued) Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan) Anak Perusahaan/ Subsidiaries PT Honoris Industry (HI) * Lokasi/ Domicile Jakarta dan Ciawi Jakarta and Ciawi Tahun Mulai Operasi Komersial/ Year of Commercial Operations Kegiatan Pokok/ Principal Activities Produsen dan eksportir kamera, radio stereo mobil, motor listrik dan alat musik/ Manufacturer and exporter of cameras, car stereos, electric bike and music equipment Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 1982 99,99% 1979 Jumlah aset 31 Desember/ Total Assets December 31, 2009 2008 - 220.272.702.445 99,99 121.551.947.797 115.011.379.158 PT Modern Photo Industry (MPI) Jakarta dan Serang Jakarta and Serang Produsen film dan kertas foto/ Assembler of photographic film and paper PT Modern Putra Indonesia (MPRI) Jakarta 1988 99,99 193.298.528.101 142.611.057.143 Jakarta Perdagangan eceran produkproduk fotografi, elektronik dan telekomunikasi (kartu telepon)/ Retailer of photographic, electronic and telecommunication products (phone card) Jakarta Studio foto dan photobox/ 1990 99,99 7.512.478.533 7.559.848.196 Jakarta Photo studio and photobox PT Modern Indolab (MIL) * Telah dijual pada bulan Desember 2009 (Catatan 3) * Disposed in December 2009 (Note 3) d. d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut: Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee as of December 31, 2009 and 2008, are as follows: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris Komisaris Board of Commissioners : Achmad Fauzi Hasan : President Commissioner (Independent) : Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo : Commissioner : Chao Shern Yuan : Commissioner Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur : : : : Sungkono Honoris Henri Honoris Lim Djwe Khian Donny Sutanto : : : : Board of Directors President Director Director Director Director Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : Achmad Fauzi Hasan Eka Darmawan Izudin : : : Audit Committee Chairman Member Member 9 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. e. 2. 1. UMUM (lanjutan) GENERAL (continued) d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan (lanjutan) Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) Gaji dan tunjangan lainnya yang diperuntukkan bagi direksi dan komisaris Perusahaan sejumlah Rp5.162.001.000 dan Rp5.848.255.512 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008. Salaries and allowances incurred for the Company’s directors and commissioners totaled Rp5,162,001,000 and Rp5,848,255,512 in 2009 and 2008, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki masing-masing 1.577 dan 2.069 karyawan tetap (tidak diaudit). As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries have a total of 1,577 and 2,069 permanent employees (unaudited), respectively. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the generally accepted accounting principles in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). a. a. Dasar penyajian konsolidasi laporan keuangan Basis of preparation financial statements of consolidated Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi dan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value), penyertaan saham yang dicatat dengan metode ekuitas, dan aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali. The basis of measurement in the preparation of the consolidated financial statements is the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and the historical cost basis of accounting, except for inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value, investment in shares of stock which is accounted for using the equity method, and certain property, plant and equipment which are carried at revalued amounts. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by presenting cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. 10 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b. c. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Prinsip-prinsip konsolidasi Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang sahamnya dimiliki Perusahaan di atas 50% seperti yang diungkapkan dalam Catatan 1c. The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries in which the Company has an ownership interest of more than 50% as discussed in Note 1c. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. All significant intercompany transactions and balances have been eliminated. c. Penyisihan kerugian dan piutang ragu-ragu Perusahaan dan Anak Perusahaan membuat penyisihan kerugian dan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun aset masing-masing secara individual pada akhir tahun. d. ACCOUNTING Allowance accounts for losses and doubtful The Company and Subsidiaries provide allowance for losses and doubtful accounts based on a review of the status of the individual asset account at the end of the year. d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Transactions with related parties Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties which are related to them as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”. Saldo hutang dan piutang yang timbul dari transaksi pembelian dan penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing disajikan sebagai Hutang Usaha dan Piutang Usaha pada neraca konsolidasi, sedangkan saldo hutang dan piutang yang timbul dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa di luar transaksi pembelian dan penjualan, masing-masing disajikan sebagai Hutang Hubungan Istimewa dan Piutang Hubungan Istimewa pada neraca konsolidasi. The balances of accounts payable and receivable resulting from purchases and sales transactions with related parties are shown as part of Accounts Payable - Trade and Accounts Receivable - Trade in the consolidated balance sheets. On the other hand, the balances of accounts payable and receivable resulting from non-trade transactions with related parties, are shown as Due to Related Parties and Due from Related Parties, respectively, in the consolidated balance sheets. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. All significant transactions with related parties have been disclosed in the notes to the consolidated financial statements. 11 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e. f. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Persediaan Inventories Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang mengantikan PSAK No. 14 (1994). PSAK revisi ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto, dan juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. Effective January 1, 2009, the Company applied PSAK No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes PSAK No.14 (1994). This revised PSAK provides guidance in determining the cost of inventory and its subsequent recognition as expense, including any write-down to net realizable value, as well as guidance on the cost formulas to be used in assigning cost to inventories. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect on the Company’s consolidated financial statements. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value) di mana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-average method). Penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value, wherein the cost is determined by the moving-average method. Allowance for inventory obsolescence and declining in the value of inventories are provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year to reduce the carrying value of inventories to its net realizable value. f. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya. g. ACCOUNTING Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited. g. Aset tetap · Prepaid expenses Property, plant and equipment · Pemilikan langsung Direct ownership Effective January 1, 2008, the Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. Under PSAK No. 16 (Revised 2007), an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for its property, plant and equipment measurement. The Company and Subsidiaries have chosen the cost model as the accounting policy for their property, plant and equipment measurement. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. 12 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. AKUNTANSI 2. YANG g. Aset tetap (lanjutan) · SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Property, plant and equipment (continued) · Pemilikan langsung (lanjutan) ACCOUNTING Direct ownership (continued) Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of income as incurred. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: The Company and certain Subsidiaries provide depreciation using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 3 - 20 4 -10 4-5 4-5 Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Satu Anak Perusahaan menghitung penyusutan atas bangunan dan prasarana dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset selama 20 (dua puluh) tahun dan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) untuk aset lainnya berdasarkan kategori masing-masing aset tersebut. A Subsidiary provides depreciation on buildings and improvements using the straight-line method over the estimated useful life of the assets of twenty (20) years and double-declining balance method for other properties based on the respective categories of such assets. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statement of income in the year the asset is derecognized. 13 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. AKUNTANSI 2. YANG g. Aset tetap (lanjutan) · · SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Property, plant and equipment (continued) · Pemilikan langsung (lanjutan) ACCOUNTING Direct ownership (continued) Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah kembali, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biayabiaya tertentu seperti biaya legal, biaya notaris dan lainnya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Land is stated at the acquisition cost and not depreciated. Costs related to the legal, notarial, and other costs of acquisition or renewal of land titles were deferred and are being amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang ”Penurunan Nilai Aktiva”, jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. In accordance with PSAK No. 48 concerning “Impairment in Asset Value”, the net recoverable amount of an asset should be estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income. The recoverable amount of an asset is measured as the higher of the net selling price or value in use. · Sewa Leases Effective January 1, 2008, the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 30 (Revised 2007), “Leases” supersedes PSAK No. 30 (1990) “Accounting for Leases”. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating lease. Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) ”Akuntansi Sewa Pembiayaan”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. 14 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. AKUNTANSI 2. YANG g. Aset tetap (lanjutan) · Anak Perusahaan i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. ACCOUNTING Property, plant and equipment (continued) · Sewa (lanjutan) Perusahaan dan sebagai lessee SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Leases (continued) The Company and Subsidiaries as a lessee i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries recognize assets and liabilities in the consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are reflected in profit and loss. Capitalised leased assets (presented under the account of property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term. ii) 15 Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. AKUNTANSI 2. YANG g. Aset tetap (lanjutan) · Anak Perusahaan i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca konsolidasi sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa. ACCOUNTING Property, plant and equipment (continued) · Sewa (lanjutan) Perusahaan dan sebagai lessor SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Leases (continued) The Company and Subsidiaries as a lessor i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries recognise assets held under a finance lease in the consolidated balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the net investment in the finance lease. ii) Under an operating lease, the Company and Subsidiaries present assets subject to operating leases in its consolidated balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line method over the lease term. At the application of this revised PSAK, the Company and Subsidiaries have chosen to apply it prospectively. The Company and Subsidiaries determined that the outstanding balances related to the financing leases that had existed prior to January 1, 2008 were appropriate. All arrangements containing a lease that existed at the beginning of the earliest period presented were evaluated by the Company and Subsidiaries to determine their classification in accordance with this revised PSAK. When they meet the criteria as financing lease, and the Company and Subsidiaries are acting as Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat. Semua perjanjian yang mengandung unsur sewa yang ada pada awal periode sajian, dievaluasi oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menentukan klasifikasi mereka berdasarkan PSAK revisi ini. Jika memenuhi kriteria sebagai sewa pembiayaan, dan jika 16 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g. AKUNTANSI 2. YANG g. Aset tetap (lanjutan) · · SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Property, plant and equipment (continued) · Sewa (lanjutan) a lessee, the Company and Subsidiaries recognized the assets and liabilities as if the revised accounting policy had been applied since the beginning of the earliest period presented for all arrangements containing a lease that existed at the beginning of the earliest period presented. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Company and Subsidiaries’ consolidated financial statements. · Aset dalam penyelesaian Construction in progress Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when construction is completed and the assets are ready for their intended use. · Aset tak digunakan dalam operasi Assets not used in operations Assets not used in operations are stated at cost less accumulated depreciation when such assets were not used in operations. Aset tak digunakan dalam operasi dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan pada saat aset tersebut tidak digunakan dalam operasi. h. Leases (continued) Perusahaan bertindak dan Anak Perusahaan sebagai lessee, maka Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengakui aset dan kewajiban sewa pembiayaan, seolah-olah kebijakan akuntansi yang baru telah berlaku sejak awal periode sajian, terhadap semua perjanjian yang mengandung unsur sewa yang ada pada awal periode sajian tersebut. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. · ACCOUNTING h. Imbalan kerja Employee benefits The Revised PSAK No. 24, “Employee Benefits” requires the Company and Subsidiaries to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including postemployment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law No.13 is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarials gains and losses at the end of the previous reporting PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum 17 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Imbalan kerja (lanjutan) diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. i. Employee benefits (continued) year exceeded the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of the plan assets, if any at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected remaining working lives of the employees. i. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries The excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries (presented after deducting excess of equity in net assets of Subsidiaries over the cost of investments) is being amortized over twenty (20) years using the straight-line method. Management’s main reason for amortizing the excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries over twenty (20) years is because the Subsidiaries, in general, have good operational performance and have already operated for seventeen (17) to twenty nine (29) years. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan (disajikan setelah dikurangi selisih lebih aset bersih Anak Perusahaan atas biaya perolehan penyertaan) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Manajemen berpendapat bahwa alasan utama pengamortisasian selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun adalah karena pada umumnya Anak Perusahaan tersebut mempunyai kinerja usaha yang cukup baik dan telah menjalankan usahanya selama 17 (tujuh belas) sampai 29 (dua puluh sembilan) tahun. j. ACCOUNTING j. Beban Tangguhan Hak Atas Tanah Deferred Landrights Acquisition Costs In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, costs associated with the legal transfer or renewal of land titles, such as, among others, legal fees, area survey and land remeasurement fees, notarial fees, taxes and other expenses, are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the related landrights. Berdasarkan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan atau pembaharuan hak atas tanah, meliputi, antara lain, biaya legal, biaya survei area dan pengukuran kembali luas tanah, biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan. 18 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Aset disewakan Leased property Aset disewakan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung (Catatan 2g). l. Leased property is stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the leased property in line with the estimated useful lives of the property, plant and equipment under direct ownership (Note 2g). l. Biaya waralaba awal Initial franchise cost Biaya waralaba awal pada Anak Perusahaan (MPRI) ditangguhkan dan diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Initial franchise fee in Subsidiary (MPRI) is deferred and amortized over a period of 20 years using the straight-line method. m. Revenue and expense recognition m. Pengakuan pendapatan dan beban Revenue from export sales is recognized when goods are shipped. Revenues from domestic sales, photo finishing services, repairs and assembling services are recognized when goods are delivered to customers or when the photo finishing services, repairs and assembling services have been completed. Expenses are recognized when these are incurred. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Pendapatan dari penjualan lokal, jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan telah selesai. Beban diakui pada saat terjadinya. n. ACCOUNTING n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Foreign balances currency transactions and Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yaitu kurs tengah uang kertas asing yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah to reflect the Bank Indonesia’s middle rates of exchange prevailing at such date. Any resulting gains or losses are credited or charged to current operations. Kurs yang digunakan adalah: The rates of exchange used were: 2009 AS$ ¥ SIN$ GB£ € 2008 9.400 101,7 6.698,67 15.114,36 13.509,73 19 10.950 121,23 7.607 15.802,51 15.432,40 US$ ¥ SIN$ GB£ € The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o. p. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Pajak Penghasilan Income Tax Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment (SKP) is received or, if appealed against by the Company and Subsidiaries, when the result of the appeal is determined. p. Laba bersih per saham dasar Basic net income per share Basic net income per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares issued and fully paid for the year totaling 639,817,902 shares each in 2009 and 2008, respectively. Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan sebanyak 639.817.902 saham pada masing-masing tahun 2009 dan 2008. q. ACCOUNTING q. Informasi segmen usaha Segment information Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan umum produk Perusahaan dan Anak Perusahaan (segmen usaha) dan wilayah pemasarannya (segmen geografis). Segment information is presented based on the general classification of the Company and Subsidiaries’ products (business segment) and marketing location (geographical segment). Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Business segment is a distinguishable component based on the Company and Subsidiaries’ product or services that are subject to risks and return that are different from those of other business segments. 20 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q. AKUNTANSI 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Informasi segmen usaha (lanjutan) Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. r. Segment information (continued) Geographical segment presents the Company’s and Subsidiaries’ financial information classified according to providing products or services in certain economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments. r. Penggunaan estimasi Use of estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mensyaratkan manajemen untuk memakai estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut. 3. ACCOUNTING 3. DISPOSAL OF SUBSIDIARY PENJUALAN ANAK PERUSAHAAN Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menjual investasi pada anak perusahaan PT Honoris Industry sebesar 79.999.000 saham (99,99%) pada harga jual sebesar Rp30.000.000.000 kepada PT Buana Graha Utama – pihak ketiga dengan nilai tercatat Rp11.247.419.223 yang menghasilkan laba penjualan sebesar Rp18.752.580.777 dan disajikan sebagai “Laba Penjualan Investasi Anak Perusahaan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Transaksi tersebut telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Angelique Tedjajuwana S.H., No. 03 tanggal 1 Maret 2010, yang telah ditandatangani oleh pihak Perusahaan dan PT Buana Graha Utama. In December 2009, the Company sold its investment in shares of stock of PT Honoris Industry totaling 79,999,000 shares (99.99%) at a selling price of Rp30,000,000,000 to PT Buana Graha Utama - third party with carrying value of Rp11,247,419,223 resulting in gain on sale of Rp18,752,580,777 which is presented as “Gain on Sale of Investment in Subsidiary” in the consolidated statement of income. This transaction has been covered by Notarial Deed No. 03 of Angelique Tedjajuwana S.H. dated on March 1, 2010 which was signed by the Company and PT Buana Graha Utama. Pada tanggal 31 Desember 2009, harga jual sejumlah Rp30.000.000.000 tersebut belum dibayarkan dan disajikan sebagai akun “Piutang Lain-lain” di neraca konsolidasi. Sampai dengan tanggal 22 Maret 2010, tagihan yang telah diterima dari piutang yang belum dibayar adalah sebesar Rp29.561.000.000. As of December 31, 2009, the selling price of Rp30,000,000,000 is not yet paid and presented as “Other Receivables” in the consolidated balance sheet. Up to March 22, 2010, collection received out of the total outstanding receivable amounted to Rp29,561,000,000. 21 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. 4. KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari: Cash on hand and in banks consist of: 2009 2008 Kas 2.556.509.876 Bank PT Bank Central Asia Tbk 2.855.729.684 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp1.539.107.776 dan AS$220 pada tahun 2009 dan Rp1.286.559.213 dan AS$1.075 pada tahun 2008) 1.541.172.937 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 992.372.404 PT Bank ICBC Indonesia Tbk (Rp445.081.140 dan AS$23.195 pada tahun 2009) 663.114.046 PT Bank DBS Indonesia (Rp195.336.097, AS$28.975, ¥ 40.816 dan SIN$572 pada tahun 2009 dan Rp1.470.655.362, AS$142.298 dan ¥1.127.301 pada tahun 2008) 475.687.463 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 385.029.540 PT Bank Mayapada Internasional Tbk 169.605.363 Lain-lain di bawah Rp100.000.000 (Rp92.873.103 dan AS$475 pada tahun 2009 dan Rp1.144.383.707, AS$ 38.463, ¥1.280.737 dan SIN$613 pada tahun 2008) 97.342.176 Jumlah kas dan bank 5. 9.736.563.489 3.848.727.682 Akun ini merupakan piutang yang timbul dari penjualan barang dagangan dan jasa serta jasa perbaikan dan perakitan kepada: 3.170.137.239 641.627.811 204.903.822 Cash on hand Cash in banks PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp1,539,107,776 and US$220 in 2009 and Rp1,286,559,213 and US$1,075 in 2008) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Tbk (Rp445,081,140 and US$ 23,195 in 2009) PT Bank DBS Indonesia (Rp195,336,097, US$28,975, ¥40,816 and SIN$572 in 2009 and Rp1,470,655,362, US$142,298 and ¥1,127,301 in 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk 1.720.822.742 Others below Rp100,000,000 (Rp92,873,103 and US$475 in 2009 and Rp1,144,383,707, US$38,463, ¥1,280,737 and SIN$613 in 2008) 2.138.773.086 1.297.851.388 1.082.018.159 - 14.104.861.929 5. PIUTANG USAHA Total cash on hand and in banks ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE This account represents receivables arising from sale of merchandise and services, repairs and assembling services to: 2009 Pihak ketiga Produk industrial Produk fotografi Produk telekomunikasi Produk mesin foto copy Produk elektronik dan magnetik Produk peralatan musik Lain-lain CASH ON HAND AND IN BANKS 2008 55.725.682.062 37.468.540.958 11.584.213.422 10.638.697.659 6.569.687.123 111.947.252 763.048.042 46.298.176.085 63.823.102.797 501.756.595 6.556.204.719 16.307.133.700 10.554.322.703 3.472.472.131 Third parties Industrial products Photographic products Telecommunication products Photocopying machine products Electronic and magnetic products Music equipment products others Jumlah pihak ketiga Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 122.861.816.518 (1.945.524.435) 147.513.168.730 (7.816.368.609) Total third parties Less allowance for doubtful accounts Piutang usaha - bersih 120.916.292.083 139.696.800.121 22 Trade receivables - net The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued) Termasuk dalam piutang usaha di atas adalah piutang dalam mata uang asing sebesar AS$1.976.236 dan ¥61.197.766 pada tahun 2009 dan AS$2.366.561 dan ¥101.630.759 pada tahun 2008. Included in the above trade receivables are receivables in foreign currencies amounting to US$1,976,236 and ¥61,197,766 in 2009 and US$2,366,561 and ¥101,630,759 in 2008. Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging schedule of trade receivables is as follows: 2009 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari lebih dari 120 hari 2008 56.298.898.192 21.932.927.415 14.036.044.121 7.989.203.155 22.604.743.635 51.365.955.733 26.856.649.715 5.476.668.984 8.765.037.159 55.048.857.139 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days more than 120 days Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 122.861.816.518 (1.945.524.435) 147.513.168.730 (7.816.368.609) Total Less allowance for doubtful accounts Bersih 120.916.292.083 139.696.800.121 Net Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: 2009 Saldo awal Pengurangan penyisihan atas anak perusahaan yang dijual Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang selama tahun berjalan Saldo akhir 2008 7.816.368.609 (6.897.959.215) 1.458.707.156 (431.592.115) 1.945.524.435 7.722.866.468 308.299.625 (214.797.484) 7.816.368.609 Beginning balance Deduction of allowance for disposed subsidiary Provision during the year Receivables written-off during the year Ending balance Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for doubtful accounts is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts. Piutang usaha milik dua Anak Perusahaan (HI dan MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 13 dan 16). Two Subsidiaries’ (HI and MPRI) trade receivables are pledged as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 13 and 16). 23 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. 6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES BALANCES WITH a. Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pembelian berdasarkan pada tingkat harga yang disepakati. Penjualan kepada pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp211.069.163 dan Rp627.916.076 atau 0,02% dan 0,06% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. Saldo piutang dari transaksi penjualan tersebut berjumlah Rp6.526.964.287 dan Rp3.113.472.627 atau 0,84% dan 0,40% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, yang disajikan dalam akun “Piutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 6). Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp1.410.997.126 dan Rp7.111.760.247 atau 0,25% dan 0,93% dari jumlah pembelian masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. Saldo hutang dari transaksi pembelian tersebut berjumlah Rp2.764.140.129 dan Rp26.311.080.936 atau 0,12% dan 3,35% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 14). a. The Company and Subsidiaries in their regular conduct of business are engaged in transactions with related parties principally consisting of sales and purchases which are made at agreed prices. Sales to these related parties amounted to Rp211,069,163 and Rp627,916,076 or 0.02% and 0.06%, respectively, of total net sales in 2009 and 2008, respectively. The trade accounts receivable from related parties amounting to Rp6,526,964,287 and Rp3,113,472,627 or representing 0.84% and 0.40%, respectively, of total assets as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are shown as part of “Due from Related Parties” in the consolidated balance sheets (Note 6). Purchases from these related parties amounted to Rp1,410,997,126 and Rp7,111,760,247 or 0.25% and 0.93%, respectively, of total purchases in 2009 and 2008, respectively. The accounts payable to related parties amounting to Rp2,764,140,129 and Rp26,311,080,936 or representing 0.12% and 3.35% of total liabilities as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are shown as “Accounts Payable Trade - Related Parties” in the consolidated balance sheets (Note 14). b. Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan yang dilunasi melalui pemotongan gaji bulanan berjumlah Rp71.183.098 dan Rp292.483.520 atau 0,01% dan 0,04% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Pinjaman ini disajikan dalam akun “Pinjaman Direksi dan Karyawan” pada neraca konsolidasi. b The Company and Subsidiaries have granted non-interest bearing loans to directors and employees, which are repayable through monthly salary deductions amounting to Rp71,183,098 and Rp292,483,520 or representing 0.01% and 0.04%, of total assets as of December 31, 2009 and 2008, respectively. These loans are shown as “Loans to Officers and Employees” in the consolidated balance sheets. 24 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. 6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c. Satu Anak Perusahaan (MPI) menyewakan tanah, bangunan dan prasarana, serta inventaris, yang disajikan dalam akun “Aset Disewakan” pada neraca konsolidasi, kepada PT Hasta Prima Industry, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 11). Penghasilan sewa yang diperoleh tersebut berjumlah Rp34.500.000 atau 0,51% dan 0,11% dari jumlah pendapatan (beban) lainlain masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain - Penghasilan Sewa” pada laporan laba rugi konsolidasi. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) c. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: WITH A Subsidiary (MPI) rents land, building and improvements, furniture and fixtures, which are disclosed as “Leased Property” in the consolidated balance sheets, to PT Hasta Prima Industry, related party (Note 11). The rent income earned, amounting to Rp34,500,000 or 0.51% and 0.11% of total other income (charges) in 2009 and 2008, respectively, are shown as part of “Other Income (Charges) - Rental Income” in the consolidated statements of income. The nature of relationships with related parties is as follows: Sifat hubungan dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/ Relationship with the Company and/or Subsidiaries Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties (i) Pemegang saham Perusahaan/ Company’s stockholder PT Inti PutraModern/ PT Inti PutraModern (ii) Memiliki sebagian direksi dan komisaris yang sama dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/ Partly under the same directors and commissioners with the Company and/or Subsidiaries PT Hasta Prima Industry dan PT Linda Utomo Perkasa/ Seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Inti PutraModern, pemegang saham utama Perusahaan/ All or a portion of the shares are owned by PT Inti PutraModern, the Company’s main shareholder PT Fajarina Unggul Industry dan PT Modernland Realty Tbk/ (iii) Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah di atas Rp1 miliar adalah sebagai berikut: PT Hasta Prima Industry dan PT Linda Utomo Perkasa PT Fajarina Unggul Industry and PT Modernland Realty Tbk Transactions with related parties involving amounts of more than Rp1 billion are summarized as follows: 2009 2008 Pembelian barang dagangan dan bahan pembantu: PT Fajarina Unggul Industry 1.410.997.126 2.334.673.797 Purchases of merchandise and supplies: PT Fajarina Unggul Industry Jumlah 1.410.997.126 2.334.673.797 Total 25 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. 6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Jumlah Persentase dari jumlah aset 7. WITH The balances of accounts with related parties resulting from non-trade transactions are shown below: 2009 Aset lancar PT Hasta Prima Industry PT Fajarina Unggul Industry Lain-lain TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued) 2008 6.276.539.996 246.690.000 3.734.291 2.986.162.638 112.726.604 14.583.385 Current assets PT Hasta Prima Industry PT Fajarina Unggul Industry Others 6.526.964.287 3.113.472.627 Total 0,84% 0,40% Percentage to total assets Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan piutang yang timbul dari transaksi sewa dan pembayaran biaya-biaya tertentu dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. The due from related parties represent receivables for rent transactions and payments of certain expenses of related parties. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada akhir tahun, penyisihan piutang ragu-ragu tidak diperlukan karena manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa semua piutang hubungan istimewa dapat ditagih. Based on the review of the status of the individual due from related parties accounts at the end of the year, no allowance for doubtful accounts is provided since the Company’s and Subsidiaries’ management believe that all receivables are collectible. 7. PIUTANG LAIN-LAIN OTHER RECEIVABLES This account represents the receivable arising from disposal of Subsidiary (HI), goods return from a related party and other transactions. Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi penjualan Anak Perusahaan (HI), transaksi pengembalian barang dagangan dari pihak hubungan istimewa dan transaksi lainnya. 2009 2008 Penjualan Anak Perusahaan PT Buana Graha Utama (Catatan 3) PT Multi Indo Citra PT Feng San PT Hasta Prima Industry PT Surya Gemilang Photo Lain-lain (di bawah Rp500.000.000) 30.000.000.000 1.532.508.912 1.182.087.661 1.166.398.490 6.230.522.855 651.750.874 22.123.333.264 Disposal of Subsidiary PT Buana Graha Utama (Note 3) PT Multi Indo Citra PT Feng San PT Hasta Prima Industry PT Surya Gemilang Photo Others (below Rp500,000,000) Jumlah 32.714.596.573 30.172.005.483 Total 26 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. 8. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: Inventories consist of: 2009 Produk fotografi Produk industrial Produk telekomunikasi (kartu telepon) Mesin fotocopy Produk elektronik dan magnetik Suku cadang untuk reparasi Produk E-Moto (motor elektrik) Produk peralatan musik Bahan pembungkus Lain-lain INVENTORIES 2008 79.486.222.351 19.545.948.306 16.962.143.439 11.865.208.732 7.268.743.143 1.071.366.902 273.942.649 134.563.466 1.689.708.445 5.055.152.845 104.995.306.300 39.964.286.022 11.234.439.775 11.165.752.657 37.465.014.254 696.502.298 11.620.098.080 22.978.400.045 1.703.609.522 3.407.808.234 Photographic products Industrial products Telecommunication products (phone card) Photocopy machines Electronic and magnetic products Spareparts for reparation E-Moto products (electric bike) Music equipment products Packaging materials Others Sub-jumlah Persediaan dalam perjalanan 143.353.000.278 26.521.375.945 245.231.217.187 17.123.587.911 Sub-total Inventories in transit Jumlah persediaan 169.874.376.223 262.354.805.098 Total inventories Less allowance for inventory obsolescence Dikurangi penyisihan persediaan usang Persediaan - bersih (232.577.818) 169.641.798.405 (1.185.453.179) 261.169.351.919 Inventories - net Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan satu Anak Perusahaan (MPI) memiliki uang muka pembelian persediaan masing-masing sebesar Rp91.370.751.625 dan Rp5.199.560.064 yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dalam neraca konsolidasi. As of December 31, 2009 and 2008, the Company and a Subsidiary (MPI) have advances for purchase of inventory amounting to Rp91,370,751,625 and Rp5,199,560,064, respectively, and presented as part of “Prepaid Expenses and Advance Payments” in the consolidated balance sheets. Perubahan penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for inventory obsolescence are as follows: 2009 Saldo awal Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir 2008 1.185.453.179 (952.875.361) 1.608.940.130 (423.486.951) 232.577.818 1.185.453.179 Beginning balance Write-off during the year Ending balance Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang. Based on the review of the status of the inventories at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for inventories obsolescence is sufficient to cover possible losses on inventory obsolescence. Persediaan milik Perusahaan dan dua Anak Perusahaan (HI dan MPRI) masing-masing digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 13 dan 16). The Company’s and two Subsidiaries’ (HI and MPRI) inventories are used as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 13 and 16). Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp105.660.000.000 dimana Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. The inventories are covered by insurance against losses from fire or theft under blanket policies amounting to Rp105,660,000,000 which in management’s opinions is adequate to cover possible losses from such risks. 27 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 2009 PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Property, plant and equipment consist of: Pengurangan Saldo Awal Anak Perusahaan/ Penambahan/ Pengurangan/ Deduction of Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Subsidiary`s Additions/ Deductions/ Beginning Balance s Reclassifications Reclassifications Saldo Awal/ Beginning Balances Saldo Akhir/ Ending Balances 2009 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 23.622.171.843 87.340.692.742 371.126.034.142 275.284.901.264 29.330.403.791 (6.099.189.086) (27.693.307.679) (179.894.883.996) (13.200.022.949) (3.336.222.659) 4.269.738.000 530.262.000 1.205.279.108 17.042.487.646 270.300.000 (3.576.238.011) (6.680.785.792) (1.190.819.580) (11.208.904.841) (4.605.172.782) 18.216.482.746 53.496.861.271 191.245.609.674 267.918.461.120 21.659.308.350 Jumlah 786.704.203.782 (230.223.626.369) 23.318.066.754 (27.261.921.006) 552.536.723.161 Total Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Inventaris Sewa Pembiayaan Alat-alat pengangkutan 7.952.432.495 - 15.334.579.573 (7.952.432.495) 15.334.579.573 Construction In Progress Buildings and improvements Furniture and fixtures 974.600.000 (704.300.000) - (270.300.000) - Finance leases Transportation equipment Jumlah Nilai Tercatat 795.631.236.277 (230.927.926.369) 38.652.646.327 (35.484.653.501) 567.871.302.734 Total Carrying Value Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 51.849.617.920 318.357.397.846 210.013.132.613 26.699.836.227 (16.249.086.183) (164.946.109.998) (12.614.132.463) (2.142.866.505) 2.113.913.368 8.960.367.606 18.078.717.352 520.378.243 (2.771.232.387) (1.587.836.430) (6.029.807.908) (3.923.521.864) 34.943.212.718 160.783.819.024 209.447.909.594 21.153.826.101 Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Jumlah 606.919.984.606 (195.952.195.149) 29.673.376.569 (14.312.398.589) 426.328.767.437 Total Sewa Pembiayaan Alat-alat pengangkutan 369.009.000 (222.596.483) 67.574.984 (213.987.501) - Finance leases Transportation equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 607.288.993.606 (196.174.791.632) 29.740.951.553 (14.526.386.090) 426.328.767.437 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat 188.342.242.671 141.542.535.297 Carrying Value 2008 Saldo Awal/ Beginning Balances Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balances 2008 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 24.387.171.843 88.355.282.747 378.737.525.428 260.399.950.902 37.132.222.142 67.637.409 4.547.399.382 17.522.342.686 1.809.321.211 (765.000.000) (1.082.227.415) (12.158.890.668) (2.637.392.324) (9.611.139.562) 23.622.171.843 87.340.692.741 371.126.034.142 275.284.901.264 29.330.403.791 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Jumlah 789.012.153.062 23.946.700.688 (26.254.649.969) 786.704.203.781 Total 35.000.000 - 7.952.432.495 (35.000.000) - 7.952.432.495 Construction In Progress Buildings and improvements Furniture and fixtures 1.335.600.000 - (361.000.000) 974.600.000 Finance leases Transportation equipment 790.382.753.062 31.899.133.183 (26.650.649.969) 795.631.236.276 Total Carrying Value Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Inventaris Sewa Pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 49.421.486.323 308.299.472.280 189.302.023.793 33.015.991.061 3.449.847.240 19.914.569.583 35.296.445.534 2.575.009.518 (1.021.715.643) (9.856.644.015) (14.585.336.714) (8.891.164.353) 51.849.617.920 318.357.397.848 210.013.132.613 26.699.836.226 Jumlah 580.038.973.457 61.235.871.875 (34.354.860.725) 606.919.984.607 Total Sewa Pembiayaan Alat-alat pengangkutan 393.719.836 287.665.508 (312.376.344) 369.009.000 Finance leases Transportation equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 580.432.693.293 61.523.537.383 (34.667.237.069) 607.288.993.607 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat 209.950.059.769 188.342.242.669 Carrying Value 28 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. ASET TETAP (lanjutan) PROPERTY, (continued) Penambahan aset tetap terdiri dari: Jumlah AND EQUIPMENT Additions to property, plant and equipment consist of: 2009 Pembelian Pembelian dari HI Perolehan aset melalui: Pembiayaan konsumen Realisasi intercompany profit atas penjualan aset tetap Anak Perusahaan Penambahan/reklasifikasi dari: Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan Aset yang disewakan Uang muka pembelian aset PLANT 2008 20.895.500.982 1.513.066.097 9.492.912.516 - - 13.637.759.162 639.199.675 - 15.334.579.573 270.300.000 - 7.952.432.495 496.500.000 244.129.010 75.400.000 Purchases Purchases from HI Additional properties from: Consumer finance Realization of intercompany profit of disposal property, plant and equipment of subsidiary Addition/reclassifications from: Construction in progress Assets under finance lease Lease property Advance for purchase of assets 38.652.646.327 31.899.133.183 Total Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset tetap sebagai berikut: The deductions from property, plant equipment include the sale of the following: and 2009 Harga Jual Bersih/ Net Selling Price Nilai Buku/ Book Value Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap/ Gain (Loss) on Sale of Property, Plant and Equipment Tanah, bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan Porsi PT Honoris Industry 15.436.670.545 69.638.041 7.105.358 1.389.270.520 6.980.199.988 7.509.157.012 32.903.029 111.448.959 1.993.439.799 7.927.513.533 36.735.012 7.105.358 1.277.821.561 4.986.760.189 Land, building and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment PT Honoris Industry’s portion Jumlah 23.882.884.452 9.646.948.799 14.235.935.653 Total 2008 Harga Jual Bersih/ Net Selling Price Nilai Buku/ Book Value Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap/ Gain (Loss) on Sale of Property, Plant and Equipment Tanah, bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan 372.727.273 422.451.956 946.084.406 1.393.322.780 81.078.468 308.600.796 158.286.775 485.932.579 291.648.805 113.851.160 787.797.631 907.390.201 Land, building and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Jumlah 3.134.586.415 1.033.898.618 2.100.687.797 Total 29 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. ASET TETAP (lanjutan) Pembebanan penyusutan sebagai berikut: aset tetap adalah PLANT AND EQUIPMENT Depreciation of property, plant and equipment charged to operations is as follows: 2009 Beban pabrikasi Beban usaha (Catatan 20) Jumlah PROPERTY, (continued) 2008 18.203.421.755 21.152.109.312 39.355.531.067 23.459.243.661 21.705.769.324 45.165.012.985 Factory overhead Operating expenses (Note 20) Total Tanah atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tanggal 29 Desember 2029 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Land under the name of the Company and Subsidiaries consist of Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on various dates up to December 29, 2029 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry dates. Tanah, bangunan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan dan tiga Anak Perusahaan (HI, MPI dan MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 13 dan 16). Land, buildings, and certain property, plant and equipment owned by the Company and three Subsidiaries (HI, MPI and MPRI) are used as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 13 and 16). Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap dan aset disewakan (Catatan 11), kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp233.136.416.000, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan risiko lainnya. As of December 31, 2009, property, plant and equipment and leased property (Note 11), except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies for Rp233,136,416,000, which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risks. Pada tahun 2008, HI mereklasifikasi mesin ke aset tidak digunakan dalam operasi dengan nilai buku sejumlah Rp1.121.280.446 karena aset tersebut tidak digunakan dalam operasi. In 2008, HI reclassified its machinery to assets not used in operations with net book value totaling Rp1,121,280,446 since these are not used in operations. Dua Anak Perusahaan (HI dan MPI) mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk alat-alat pengangkutan dengan berbagai jangka waktu yang akan berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2009 sampai dengan 2010. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: Two Subsidiaries (HI and MPI) have lease commitments covering certain transportation equipment with several lease terms and expiring on different dates in 2009 up to 2010. The future minimum lease payments required under the lease agreements are as follows: 2009 2008 Tahun 2009 2010 - 280.515.200 37.044.400 Years 2009 2010 Jumlah Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo - 317.559.600 (41.721.543) Total Less amount applicable to interest Hutang sewa pembiayaan Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun - 275.838.057 Obligations under finance lease - (240.041.631) Bagian jangka panjang - 35.796.426 30 Less current maturities Long-term portion The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. ASET TETAP (lanjutan) Perusahaan dan MPRI mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen atas inventaris dan alatalat pengangkutan. Kewajiban tersebut dijamin dengan alat-alat pengangkutan yang dibiayai. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan Perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: AND EQUIPMENT 2008 8.445.812.055 4.168.272.800 750.777.300 10.600.897.690 6.874.481.306 3.082.480.599 - Jumlah Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo 13.364.862.155 (2.060.425.250) 20.557.859.595 (3.837.229.631) Hutang pembiayaan konsumen Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 11.304.436.905 16.720.629.964 (6.918.188.150) (8.150.024.719) 4.386.248.755 8.570.605.245 Bagian jangka panjang PLANT The Company and MPRI have consumer financing agreements for the acquisition of furniture and fixture and transportation equipment. The liability is collateralized by the transportation equipment being financed. The schedule of payments under the agreement is as follows: 2009 Tahun 2009 2010 2011 2012 PROPERTY, (continued) Years 2009 2010 2011 2012 Total Less amount applicable to interest Obligations under consumer finance Less current maturities Long-term portion 10. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN PENYERTAAN ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 10. EXCESS OF COST OF INVESTMENTS OVER THE EQUITY IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan terdiri dari: Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries consist of: 2009 Harga perolehan 2008 51.012.216.443 51.012.216.443 41.788.304.228 39.041.991.698 2.746.312.530 2.746.312.530 3.317.679.023 - Unamortized goodwill (Notes 3) Saldo akhir 47.852.295.781 41.788.304.228 Ending balance Nilai tercatat 3.159.920.662 9.223.912.215 Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Goodwill yang belum diamortisasi (Catatan 3) 31 Acquisition cost Accumulated amortization Beginning balance Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Carrying value The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. LEASED PROPERTY 11. ASET DISEWAKAN Aset disewakan terdiri dari: Leased property consists of: 2009 Saldo Awal/ Beginning Balances Penambahan (Pengurangan)/ Saldo Akhir/ Additions (Deduction) Ending Balances Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana 176.269.500 1.990.522.506 - 176.269.500 1.990.522.506 Cost Land Buildings and improvements Jumlah Biaya Perolehan 2.166.792.006 - 2.166.792.006 Total Cost Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana 1.967.952.303 16.445.308 1.984.397.611 Accumulated Depreciation Buildings and improvements Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.967.952.303 16.445.308 1.984.397.611 Total Accumulated Depreciation 182.394.395 Carrying Value Nilai Tercatat 198.839.703 2008 Saldo Awal/ Beginning Balances Penambahan (Pengurangan)/ Saldo Akhir/ Additions (Deduction) Ending Balances Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Inventaris 176.269.500 1.990.522.506 244.129.010 (244.129.010) 176.269.500 1.990.522.506 - Cost Land Buildings and improvements Furniture and fixtures Jumlah Biaya Perolehan 2.410.921.016 (244.129.010) 2.166.792.006 Total Cost Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Inventaris 1.882.023.249 244.129.010 85.929.054 (244.129.010) 1.967.952.303 - Accumulated Depreciation Buildings and improvements Furniture and fixtures Jumlah Akumulasi Penyusutan 2.126.152.259 (158.199.956) 1.967.952.303 Total Accumulated Depreciation 198.839.703 Carrying Value Nilai Tercatat 284.768.757 Beban penyusutan aktiva disewakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp16.445.308 dan Rp34.143.961. For the years ended December 31, 2009 and 2008, depreciation on leased property charged to operations amounted to Rp16,445,308 and Rp34,143,961, respectively. Tanah yang disewakan atas nama satu Anak Perusahaan (MPI) merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 November 2025 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. The title on the leased land which is under the name of a Subsidiary (MPI) represents Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on November 21, 2025 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry date. 12. OTHER ASSETS 12. ASET LAIN-LAIN Aset lain-lain terdiri dari: Other Assets consist of: 2009 2008 Uang muka ke PT Kartika Naya Uang muka ke PT Prima Logistik Distribusi Utama Piutang dari PT Honoris Industry Piutang dari First Modern, Ltd. Lain-lain 24.539.520.825 24.700.758.423 16.342.534.775 50.503.080.403 3.123.648.952 1.547.020.448 16.371.355.335 2.904.563.038 Jumlah 96.055.805.403 43.976.676.796 32 Advance to PT Kartika Naya Advance to PT Prima Logistik Distribusi Utama Receivables from PT Honoris Industry Receivables from First Modern, Ltd. Others Total The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SHORT-TERM BANK LOANS 13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek merupakan pinjaman dari: Short-term bank loans consist of: 2009 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 2008 76.891.400.000 63.000.000.000 40.000.000.000 10.000.000.000 - 10.000.000.000 55.000.000.000 54.870.684.244 13.752.538.304 9.329.061.853 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 189.891.400.000 142.952.284.401 Total PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia Pinjaman Tetap on Demand (PTD I) Fixed on Loan Demand (PTD I) Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD I) dan Line Letter of Credit (sight L/C) dan plafond sebesar Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran satu tahun (dua belas bulan) yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 16,5% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun, biaya administrasi Rp3.000.000 dan Opening Sight Letter of Credit sebesar 0,25% dari nominal Letter of Credit. On April 8, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD I) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with maximum amount of Rp20,000,000,000 and with repayment term of one year (twelve months) which will be used as Company`s working capital. The annual interest rates is 16.5% per annum, provision fee of 1% per annum, administration fee amount of Rp3,000,000 from the credit limit, and Opening Sight Letter of Credit amount of 0.25% from nominal Letter of Credit. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp24.969.000.000. As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp24,969,000,000. PTD II PTD II On June 10, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD II) with maximum amount of Rp25,000,000,000 and with repayment term of one year (twelve months) which will be used as Company`s working capital. The credit agreement shall be effective for (one) year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be extended upon written request of the Company under the approval and terms specified by the Bank. The annual interest rates is 15.5% per annum, commission fee of 1% per annum, administration fee 1% from the credit limit. This loan is secured by some parcels of land owned by the Company and some related parties located in Jakarta, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris. Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD II) dengan plafond sebesar Rp25.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran satu tahun (dua belas bulan) yang digunakan untuk tujuan modal kerja Perusahaan dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat diperpanjang dengan syarat dan ketentuan berlaku. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15,5% per tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dan biaya administrasi 1% dari plafond kredit. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris. As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp20,000,000,000. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20.000.000.000. 33 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) 13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (continued) PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan) PTD III PTD III On June 10, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD III) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with maximum amount of USD2,500,000, with repayment term of one year (twelve months) which will be used as Company`s working capital. This facility can also be used for the opening of Sight Letter of Credit (L/C) facility and the PTD will be blocked when used for the opening of sight L/C. The credit agreement shall be effective for (one) year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be extended upon written request of the Company under the approval and terms specified by the Bank. The annual interest of the Bank is 7% per annum, commission fee of 1% per annum from the credit limit. The Company shall be charged with Issuance Fee on amount 0.125 % of each of Sight Letter of Credit that issued. This loan is secured by some parcels of land owned by MI and some related parties located in Jakarta, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris. As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp23,067,600,000. Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD III) dengan plafond sebesar USD2.500.000 dengan jangka waktu pembayaran satu tahun (dua belas bulan) yang digunakan untuk tujuan modal kerja Perusahaan dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat diperpanjang dengan syarat dan ketentuan berlaku. Fasilitas ini bisa digunakan untuk pembukaan Sight Letter of Credit dan fasilitas yang lama akan diblokir apabila digunakan untuk pembukaan Sight Letter of Credit. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dari plafond kredit. Biaya penerbitan 0,125% dari setiap Sight Letter of Credit. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp23.067.600.000. PTD IV PTD IV Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh Pinjaman Tetap on Demand (PTD IV) dari ICBC yang dapat dikonversikan menjadi fasilitas Letter of Credit Line dengan plafond sebesar USD1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran satu tahun (dua belas bulan). Suku bunga tahunan sebesar 6% per annum, biaya pembukaan Letter of Credit 0,175% per tiga bulan, dan biaya provisi sebesar 1% per annum dari total fasilitas. On September 17, 2009, the Company obtained a fixed loan on demand (PTD IV) facility from ICBC which can be converted into Letter of Credit Line with maximum amount of USD1,000,000 with repayment term of one year (twelve months). The annual interest rates is 6% per annum, opening fee amount of 0.175% per-quarter, provision fee amount of 1% fixed from total facility. Pada tanggal 6 Oktober 2009, Perusahaan melakukan konversi pinjaman tersebut menjadi Letter of Credit dengan plafond sebesar USD1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran satu tahun (dua belas bulan) dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2010. Biaya penerbitan Letter of Credit 0,175% dan biaya administrasi sebesar Rp3.000.000. Suku bunga tahunan sebesar 15,5% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun, biaya administrasi Rp3.000.000 dari plafond kredit. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris. On October 6, 2009, the Company converted the facility into Letter of Credit with maximum amount of USD1,000,000, with repayment term of one year (twelve months) and will mature on October 6,2010. Issuance fee of Letter of Credit 0.175% and administration fee Rp3,000,000. The annual interest rates is 15.5% per annum, provision fee 1% per annum, administration fee amount of Rp3,000,000 from the credit limit. This loan is secured by some parcels of land owned by Company and some related parties located in Jakarta, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris. 34 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) 13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (continued) PTD IV (lanjutan) PTD IV (continued) Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp8.854.800.000. As of December 31, 2009, the balance outstanding under this facility amounted to Rp8,854,800,000. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sebagaimana disyaratkan oleh ICBC. As of December 31, 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by ICBC. PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Pada tanggal 19 Maret 2009, anak perusahaan yaitu MPRI dan MPI memperoleh fasilitas kredit berulang (revolving credit facility) dari Bank Mayapada, Jakarta dengan nilai maksimum masing-masing sebesar Rp50.000.000.000 dan Rp15.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai investasi dan tambahan modal kerja. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi dari Henri Honoris sebesar Rp4.875.000.000 dan Sungkono Honoris sebesar Rp10.900.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Maret 2010 dan sedang dalam proses perpanjangan dengan tingkat bunga per tahun sebesar 16%. On March 19, 2009, the subsidiary companies, MPRI and MPI obtained a promissory notes revolving facility from Bank Mayapada, Jakarta with a maximum amount of Rp50,000,000,000 and Rp15,000,000,000, respectively. The loan proceeds are used as additional investment and working capital. These facilities are secured by a personal guarantee of Henri Honoris and Sungkono Honoris for a maximum amount of Rp4,875,000,000 and Rp10,900,000,000, respectively. These facilities are valid until March 19, 2010 and in process of being extended with interest base rate at 16% per year. Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari PT Bank Mayapada Internasional Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 15% sampai dengan 23% pada tahun 2008. Pinjaman ini telah diperpanjang hingga tanggal 31 Maret 2009. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa, berlokasi di Banten. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Oktober 2009. In 2006, the Company obtained Fixed Loan Facility from PT Bank Mayapada Internasional Tbk with a maximum amount of Rp10,000,000,000. This loan bears annual interest at rates ranging from 15% to 23% in 2008. The loan agreement has been extended to March 31, 2009. This loan is collateralized by a related party’s land and building located in Banten. The loan was fully paid in October 2009. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 116 dan 117 tanggal 10 Oktober 2007, dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk yang terdiri dari: Based on the Credit Agreement No.116 and 117 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dated October 10, 2007, the Company obtained loan facilities from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, which consisted of: 35 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) 13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan) a. b. Artha Graha Internasional PT Bank Artha (continued) Tbk Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan) dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Fasilitas Pinjaman Tetap (Fixed Loan) sebesar Rp60.000.000.000 untuk kebutuhan investasi dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan, termasuk waktu tenggang (grace period) selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Hutang ini disajikan dalam “Hutang Bank Jangka Panjang” dalam neraca konsolidasi (Catatan 16). Graha Internasional Tbk a. Revolving Loan facility with a maximum amount of Rp40,000,000,000 for working capital, with a period of twelve (12) months after the agreement was signed. b. Fixed Loan facility amounting to Rp60,000,000,000 for investment purposes with a period of sixty (60) months including grace period of twelve (12) months after the agreement was signed. This loan is presented in “Long-Term Loans” in the consolidated balance sheet (Note 16). Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit, jangka waktu berlakunya fasilitas Pinjaman Berulang sebesar Rp40.000.000.000 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Oktober 2010. Based on the Credit Amendment Agreement, the term of Revolving Loan facility amounting to Rp40,000,000,000 has been extended up to October 10, 2010. Pinjaman-pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 15,50% sampai dengan 18,50% pada tahun 2009 dan antara 14,00% sampai dengan 18,50% pada tahun 2008 dan dijamin dengan: Tanah dan bangunan pabrik, yang terletak di Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya. Tanah dan bangunan pabrik yang terletak di Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi, Bogor. Pemberian Jaminan Pribadi (Personal Guarante) atas nama Sungkono Honoris. These loans bear annual interest at rates ranging from 15.50% up to 18.50% in 2009 and from 14.00% up to 18.50% in 2008 and are cross collateralized by: Land and factory building located in Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya. Land and factory building located in Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi, Bogor. Personal Guarantee from Sungkono Honoris. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain: Without the written permission of the bank, the Company cannot, among others: - - Menerima fasilitas kredit dari bank lain Mengikatkan diri sebagai penjamin Membuka usaha selain yang sudah ada Membubarkan Perusahaan Mengeluarkan saham-saham baru. Obtain credit facility from other banks Give any guarantees Enter into new business Liquidate the Company Issue new shares. As of December 31, 2009 and 2008, the balance of the Revolving Loan facility amounted to Rp40,000,000,000 and the Fixed Loan facility amounted to Rp42,500,000,000 and Rp57,500,000,000, respectively (Note 16). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo fasilitas Pinjaman Berulang adalah masing-masing sebesar Rp40.000.000.000 dan saldo fasilitas Pinjaman Tetap adalah masing-masing sebesar Rp42.500.000.000 dan Rp57.500.000.000 (Catatan 16). 36 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) 13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank (lanjutan) Artha Graha Internasional PT Bank Artha (continued) Tbk Graha Internasional Tbk Satu Anak Perusahaan (HI) memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk sebesar Rp15.000.000.000. Pinjaman ini memiliki tanggal jatuh tempo untuk pembayaran 12 bulan setelah penarikan pinjaman diterima. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Anak Perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Sukabumi Km.2, desa Teluk Pinang, Kec. Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Anak Perusahaan setuju untuk membayar bunga pinjaman sebesar 14% per tahun yang akan berubah berdasarkan kondisi pasar. Pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Januari 2010, dengan tingkat bunga bank per tahun sebesar 18,5%. A Subsidiary (HI) obtained a working capital credit facility from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk amounting Rp15,000,000,000. The facility has due date for payment 12 months after the drawdown of the facility. The loan is collateralized by the Subsidiary’s land and building located on Jl. Raya Sukabumi Km.2, Desa Teluk Pinang, Kec. Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Based on the loan agreement, the Subsidiary agreed to pay interest at 14% per annum which will change based on market condition. This loan were extended up to January 31, 2010 and bear bank’s interest base rate at 18.5% per year. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas pinjaman modal kerja adalah sebesar Rp15.000.000.000. As of December 31, 2009, the balance of working capital credit facility amounted to Rp15,000,000,000. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Artha Graha Internasional Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2009 and 2008, the Company and the Subsidiaries have complied with all important loan covenants required by PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh surat penawaran putusan kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan fasilitas Kredit Modal Kerja dan plafond sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun (dua belas bulan). Suku bunga tahunan sebesar 14% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun, biaya administrasi Rp3.000.000. On October 21, 2009, a Company obtained an offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, for Working Capital facility with maximum amount of Rp10,000,000,000 with one year term (twelve months). The annual interest rate is 14% per annum, provision fee of 1% per annum, administration fee amount of Rp3,000,000 from the credit limit. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk. 37 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) 13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Notaris No. 6 tanggal 8 April 2005, dari Ny. Toety Juniarto, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan transaksi valuta asing dari PT Bank DBS Indonesia dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar AS$8.000.000 dan AS$3.000.000, dengan jangka waktu satu tahun sejak ditandatangani perjanjian tersebut dan dapat diperpanjang. Perpanjangan terakhir berakhir pada tanggal 14 Agustus 2009. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 2,75% di atas Cost of Fund dan dijamin dengan: Tanah milik Perusahaan sebesar AS$9.000.000. Jaminan fidusia atas tagihan piutang sebesar AS$1.000.000. - Jaminan pribadi dari tiga (3) pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Based on the Notarial Deed No. 6 of Ny. Toety Juniarto, S.H., dated April 8, 2005, the Company obtained import and foreign exchange transaction facilities from PT Bank DBS Indonesia with maximum amount of US$8,000,000 and US$3,000,000, respectively, which will mature one year after the agreement signed and can be extended. The latest extension ended on August 14, 2009. The loan bears annual interest rate at 2.75% above Cost of Fund and is collateralized by: Selama masih mempunyai hutang ke Bank, Perusahaan harus mempertahankan antara lain: Rasio kecukupan jaminan sebesar 125% Rasio pencakupan laba atas bunga minimal sebesar 200% Rasio hutang terhadap laba maksimal sebesar 550% Rasio hutang terhadap modal maksimal 200%. While the bank loan is still outstanding, the Company should maintain, among others: The adequacy of collateral at minimum of 125% Interest service coverage ratio at minimum of 200% Total debt service coverage ratio at maximum of 550% Debt to equity ratio at maximum of 200%. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan dalam perjanjian pinjaman, yaitu rasio hutang terhadap laba. Berdasarkan persyaratan dalam perjanjian, apabila terjadi peristiwa cedera janji, bank berhak untuk menolak penggunaan fasilitas oleh Perusahaan, menagih jumlah yang terhutang, dan menghentikan fasilitas kredit yang diberikan kepada Perusahaan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak dipenuhinya rasio tersebut tidak mempunyai dampak terhadap operasi Perusahaan. As of December 31, 2009 and 2008, the Company did not comply with covenants in the loan agreement, concerning debt service coverage ratio. Based on the terms of the loan agreement, when an event of default have occurred, the bank has the right to decline the withdrawal of the facility by the Company, to claim the outstanding amount, and terminate the credit facility given to the Company without any prior notification. The Company’s management believes that the noncompliance for these ratios have no impact on the Company’s operations. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain: Without the written permission of the bank, the Company cannot, among others: - - - - Menerima fasilitas kredit dari bank lain yang jumlahnya melebihi AS$1.000.000 Mengikatkan diri sebagai penjamin Membuka usaha selain yang sudah ada Membubarkan Perusahaan Membayar hutang kepada pemegang saham. - 38 Land owned by the Company amounting to US$9,000,000. Fiduciary transfer of accounts receivable amounting to US$1,000,000. Personal guarantees from three (3) related parties. Obtain credit facility from other banks in excess of US$1,000,000 Give any guarantees Enter into new business Liquidate the Company Pay any loans to shareholder. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) 13. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (continued) Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman Perusahaan adalah masing-masing Rp0 dan Rp41.132.593.432 dan saldo fasilitas pinjaman yang digunakan oleh Anak Perusahaan (MPI) adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp13.738.090.812. As of December 31, 2009 and 2008, the balance of the Company’s loan amounted to Rp0 and Rp41,132,593,432, respectively, and the facility used by a Subsidiary (MPI) amounted to Rp0 and Rp13,738,090,812, respectively. PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 5 September 2008, yang dibuat di hadapan Notaris Dorcas Latanna, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dari PT Bank Mega Tbk dengan jumlah maksimum sebesar AS$2.000.000 (ekuivalen Rp18.000.000.000), yang akan jatuh tempo satu tahun sejak ditandatangani perjanjian tersebut. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 15% per tahun dan dijamin dengan: Based on the Credit Agreement No. 01 as covered in the Notarial Deed of Dorcas Latanna, S.H., dated September 5, 2008, the Company obtained import facilities from PT Bank Mega Tbk with maximum amounts of US$2,000,000 (equivalent in IDR 18,000,000,000), which will mature one year after the agreement was signed. This loan bears annual interest rate at 15% and is collateralized by: · · · Tanah dan bangunan, yang terletak di Jalan Matraman Raya No. 12, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur Barang yang diimpor milik Perusahaan · Land and building located in Jalan Matraman Raya No. 12, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur Imported goods owned by the Company Pada tanggal 1 April 2009, pinjaman ini telah dilunasi. On April 1, 2009, the facilities were fully paid. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tahun 2008, satu Anak Perusahaan (HI) mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk atas fasilitas pinjaman rekening koran dan fasilitas pinjaman transaksi khusus dengan jumlah masing-masing sebebsar Rp1.000.000.000 dan Rp9.000.000.000. Pinjaman ini memiliki jatuh tempo selama satu tahun terhitung semenjak tandatangan kontrak untuk fasilitas pinjaman rekening koran, sedangkan untuk fasilitas pinjaman transaksi khusus memiliki tanggal jatuh tempo selama 150 hari semenjak tanggal penerimaan pinjaman. Anak Perusahaan setuju untuk membayar bunga pinjaman sebesar 11% per tahun yang akan berubah berdasarkan kondisi pasar. Suku bunga pinjaman selama tahun 2008 berkisar antara 11% - 16% per tahun. Pada tahun 2009, pinjaman ini telah dilunasi. In 2008, a Subsidiary (HI) obtained credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk for overdraft facility and special transaction loan facility amounting Rp1,000,000,000 and Rp9,000,000,000, respectively. This loan has due date for payment of one year since the signing of the agreement for overdraft facility and 150 days from receipts date for the special transaction facility. The Subsidiary agreed to pay interest at 11% per annum which will change based on market condition. The rate of interest during 2008 was at 11% - 16% per annum. In 2009, the facilities were fully paid. 39 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ACCOUNTS PAYABLE 14. HUTANG USAHA Akun ini merupakan hutang kepada pemasok luar negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang dagang dan transaksi lainnya dengan rincian sebagai berikut: This account represents payable to foreign and local suppliers for purchases of merchandise and other transactions as follows: 2009 Pihak ketiga Pemasok luar negeri (AS$10.563.703, ¥176.928.333, Sin$617.266, €208, dan £1.940 pada tahun 2009 dan AS$6.658.070, ¥136.323.080, Sin$295.341, €560 dan AS$13.645.706, ¥227.072.554, £40 dan HK$1.024 pada tahun 2008) Pemasok lokal 2008 70.514.812.311 66.927.029.397 61.886.345.272 76.745.039.080 Third parties Foreign suppliers (US$10,563,703, ¥176,928,333, Sin$617,266, €208, £1,940 in 2009 and US$6,658,070, ¥136,323,080, Sin$295,341,€560,US$13,645,706, ¥227,072,554, £40 and HK$1,024 in 2008) Local suppliers 137.441.841.708 138.631.384.352 Total third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) Pemegang saham Lain-lain 2.000.000.000 764.140.129 26.298.829.857 12.251.079 Related parties (Note 6) Shareholders Others Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.764.140.129 26.311.080.936 Total related parties 140.205.981.837 164.942.465.288 Total accounts payable Jumlah pihak ketiga Jumlah hutang Akun-akun tersebut di atas merupakan hutang dari pembelian produk fotografi Fuji, bingkai, peralatan rumah tangga, baterai, kartu telepon, bahan pembungkus, produk elektronik, kamera digital, album foto, suku cadang dan lain-lain. The above accounts represent liabilities for purchases of Fuji's photographic products, frames, home appliances, battery, phone card, packing materials, electronic products, digital camera, photo album, spareparts and others. Pemasok utama Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu adalah Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu membeli produk Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang melalui Tai Fung Trading Co., Hong Kong. The main supplier of the Company and certain Subsidiaries is Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan. The Company and certain Subsidiaries purchase products from Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan through Tai Fung Trading Co., Hong Kong. Perusahaan mempunyai hutang kepada Mitsui & Co., Ltd., pemasok luar negeri dalam mata uang asing setara dengan Rp29.669.552.206 pada tanggal 31 Desember 2009. Perusahaan dan HI juga mempunyai hutang kepada Mitsui & Co., Ltd., pemasok luar negeri dalam mata uang asing setara dengan Rp41.874.932.217 pada tanggal 31 Desember 2008. The Company has payable to Mitsui & Co., Ltd., a foreign supplier in foreign currency equivalent to Rp29,669,552,206 as of December 31, 2009. The Company and HI also have payable to Mitsui & Co., Ltd., a foreign supplier in foreign currencies equivalent to Rp41,874,932,217 as of December 31, 2008. 40 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ACCOUNTS PAYABLE (continued) 14. HUTANG (lanjutan) Analisa umur hutang adalah sebagai berikut: The aging schedule of accounts payables is as follows: 2009 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari lebih dari 90 hari Jumlah 2008 46.758.533.510 7.532.037.865 8.317.775.746 77.597.634.716 19.179.112.116 10.951.863.008 19.176.210.513 115.635.279.651 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days more than 90 days 140.205.981.837 164.942.465.288 Total 15. TAXATION 15. PERPAJAKAN a. Hutang pajak terdiri dari: a. 2009 b. Taxes payable consist of: 2008 Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai 23.509.998 4.283.560.338 220.432.254 164.687.361 642.180.200 16.534.088.365 44.567.545 6.057.256.113 699.076.031 235.577.726 16.818.801.085 Income taxes Article 4 Article 21 Article 23 Article 26 Article 29 Value-added tax Jumlah 21.868.458.516 23.855.278.500 Total b. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2009 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Ditambah rugi (laba) Anak Perusahaan sebelum beban pajak 2008 22.419.578.206 14.447.200.462 16.855.346.428 (6.007.397.633) Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan 2.746.312.530 Eliminasi transaksi yang berhubungan dengan Anak Perusahaan (17.678.358.743) Laba Perusahaan sebelum pajak A reconciliation between income before tax expense as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income is as follows: 24.342.878.421 41 2.746.312.530 (917.991.646) 10.268.123.713 Income before tax expense per consolidated statements of income Add loss (income) of Subsidiaries before tax expense Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Elimination relating to transactions with Subsidiaries Income before tax expense attributable to the Company The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. TAXATION (continued) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) 2009 Beda temporer Penyisihan imbalan kerja Penyusutan Amortisasi beban ditangguhkan Laba penjualan aset tetap Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan usang c. 2008 987.868.000 (9.370.661.552) 477.088.001 (2.017.626.000) (2.648.929.384) (89.537.674) (554.591.300) 341.616.663 232.577.818 (183.420.283) 21.568.953 - Beda tetap Sumbangan dan representasi Kekurangan bayar dan denda pajak Pemberian kenikmatan kepada karyawan Penghasilan yang pajaknya bersifat final Sewa Bunga (2.953.035.455) (57.612.726) (1.646.165.454) (39.390.451) Jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan pada akhir tahun 20.262.372.713 6.446.364.355 762.576.087 1.729.016.174 4.162.335.869 578.343.518 1.891.332.895 474.381.243 Perhitungan beban pajak dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: c. 2009 Temporary differences Provision for employee benefits Depreciation Amortization of deferred charges Gain on sale of property and equipment Provision for doubtful accounts Provision for inventory obsolescence Permanent differences Donations and representations Underpayment of tax and tax penalties Employees’ benefits Income already subjected to final tax Rent Interest Total taxable income of the Company at end of year The current tax expense and estimated claims for tax refund are as follows: 2008 Taksiran penghasilan kena pajak Anak Perusahaan 4.853.103.814 4.326.352.915 Estimated taxable income of the Subsidiaries Beban pajak kini dalam laporan laba rugi konsolidasi 7.370.182.508 3.716.222.934 Current tax expense per consolidated statements of income Pajak dibayar di muka Perusahaan Anak Perusahaan 15.042.028.103 2.025.309.127 11.927.153.343 11.919.086.775 Prepayments of taxes Company Subsidiaries Jumlah pajak dibayar di muka 17.067.337.230 23.846.240.118 Total prepayments of taxes 2009 2008 Taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan 10.010.744.143 6.001.092.780 10.010.744.143 10.119.273.041 Estimated claims for tax refund Company Subsidiaries Jumlah taksiran tagihan pajak penghasilan 16.011.836.923 20.130.017.184 Total estimated claims for tax refund 42 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. TAXATION (continued) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Perhitungan beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: d. 2009 Perusahaan Beban (manfaat) pajak tangguhan Pengaruh beda temporer pada tarif pajak yang berlaku Perusahaan Penyusutan Penyisihan persediaan usang Amortisasi beban ditangguhkan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Laba penjualan aset tetap Penyisihan piutang ragu-ragu Perubahan atas tarif pajak e. The computation of deferred tax expense (benefit) is as follows: 2008 2.623.785.235 (65.121.789) (133.584.640) 791.844.178 26.861.302 (276.603.040) 605.287.800 155.285.564 (95.652.666) (236.583.072) 55.026.085 (6.470.686) 787.305.906 The Company Deferred tax expense (benefit) Temporary differences at applicable tax rate Company Depreciation Provision for inventory obsolescence Amortization of deferred charges Salaries, wages and employees’ benefits Gain on sale of property and equipment Provision for doubtful accounts Changes in tax rates Sub-jumlah Anak Perusahaan 1.971.525.592 1.053.886.739 2.259.854.585 6.412.023.504 Sub-total Subsidiaries Jumlah 3.025.412.331 8.671.878.089 Total Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: e. 2009 Perusahaan Aset pajak tangguhan Kewajiban imbalan kerja Aset tetap Piutang usaha Persediaan Beban ditangguhkan Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap Beban ditangguhkan The tax effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows: 2008 2.703.686.000 297.023.218 58.144.455 90.465.528 (1.184.315.263) - 2.456.719.000 1.296.997.950 211.619.051 (28.806.472) The Company Deferred tax assets Employee benefits liability Property, plant and equipment Accounts receivable-trade Inventory Deferred charges Deferred tax liabilities Property, plant and equipment Deferred charges Sub-jumlah Anak Perusahaan Aset pajak tangguhan, bersih 1.965.003.938 3.936.529.529 17.866.034.694 29.899.548.770 Sub-total Subsidiaries Deferred tax assets, net Jumlah 19.831.038.632 33.836.078.299 Total 43 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. TAXATION (continued) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) f. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak dengan beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: f. 2009 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Ditambah (dikurangi) Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Eliminasi transaksi yang berhubungan dengan Anak Perusahaan Pengurangan pelepasan Anak Perusahaan Jumlah Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Penyesuaian atas akumulasi rugi fiskal Penyesuaian atas penyisihan piutang ragu-ragu Pengaruh pajak atas beda tetap Pengaruh pajak atas penjualan Anak Perusahaan Penyesuaian atas aset tetap Penyesuaian atas kewajiban imbalan kerja Perbedaan tarif pajak progresif Perubahan atas tarif pajak Beban pajak The reconciliation between tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax expense and tax expense as shown in the consolidated statements of income is as follows: 2008 22.419.578.206 2.746.312.530 1.074.222.034 (18.752.580.777) 14.447.200.462 2.746.312.530 (917.991.646) - 7.487.531.993 16.275.521.346 7.360.495.126 4.894.214.497 7.905.327.675 - 908.708.031 480.460.415 665.072.149 (5.250.722.618) - (993.768.156) 50.441.414 (14.905.633) 10.395.594.840 241.618.881 (35.000.000) 6.571.754.082 12.388.101.023 Income before tax expense per consolidated statements of income Add (deduct) Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Eliminations relating to transactions with Subsidiaries Deduction for disposed Subsidiary Total Income tax expense based on applicable tax rates Adjustment on accumulated fiscal loss Adjustment on allowance for doubtful accounts Tax effects on permanent differences Tax effect of disposed Subsidiary Adjustment on property, plant and equipment Adjustment on employee benefits liability Difference in progressive tax rate Changes in tax rates Tax expense In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.The Company and Subsidiaries recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp14,905,633 in 2009 and amounted to Rp6,571,754,082 in 2008 as part of tax expense in the current year operations. Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp14.905.633 untuk tahun 2009 dan sebesar Rp6.571.754.082 untuk tahun 2008 sebagai bagian dari beban pajak pada tahun berjalan. 44 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. TAXATION (continued) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan kewajiban serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal bersih yang dapat digunakan telah didasarkan atas rencana kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan. Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and fiscal reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated fiscal loss carryforward based on the Company and Subsidiaries’ management’s plan. Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. Untuk tahun 2009, taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) akan disesuaikan dengan jumlah yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang akan disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan untuk tahun 2008, taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) adalah sesuai dengan jumlah yang telah dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang telah disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak. For the year 2009, the aforementioned estimated taxable income (fiscal loss) will be conformed with the Annual Tax Return (SPT) which will be filed by the Company to the Tax Office. For the year 2008, the aforementioned estimated taxable income (fiscal loss) conformed with the Annual Tax Return (SPT) filed by the Company to the Tax Office. Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publiclylisted Companies”. PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi criteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak. This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one tax year. PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini. This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2009 and 2008, the Company has not fulfilled the prescribed criteria in this government regulation. 45 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LONG-TERM LOANS 16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang terdiri dari: Long-term loans from banks consist of: 2009 Perusahaan Pinjaman Non-sindikasi PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Catatan 13) 2008 42.500.000.000 57.500.000.000 The Company Non-syndicated loan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Note 13) PT Modern Photo Industry PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 4.801.319.814 PT Modern Photo Industry PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Modern Putra Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk 6.666.666.653 16.666.666.653 PT Modern Putra Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk 49.166.666.653 78.967.986.467 Total (31.467.986.467) Less current maturities 47.500.000.000 Long-term portion Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang (21.666.666.653) 27.500.000.000 PT Modern Photo Industry PT Modern Photo Industry PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Pada tanggal 3 Februari 2005, Anak Perusahaan (MPI) memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp54.289.860.000 dan dikenakan bunga tahunan berkisar antara 14,50% sampai dengan 14,75% pada tahun 2009 dan antara 11,50% sampai dengan 14,75% pada tahun 2008. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki MPI dan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa, jaminan perusahaan dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari 2 (dua) pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 3 Februari 2009. On February 3, 2005, a Subsidiary (MPI) obtained a loan facility from PT Bank Internasional Indonesia Tbk with a maximum amount of Rp54,289,860,000 and bears annual interest rates ranging from 14.50% to 14.75% in 2009 and from 11.50% to 14.75% in 2008. This loan is secured by some parcels of land owned by MPI and some related parties located in Jakarta, corporate guarantee from the Company and personal guarantee from 2 (two) related parties. This loan was fully paid on February 3, 2009. PT Modern Putra Indonesia PT Modern Putra Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Anak Perusahaan (MPRI) mendapatkan fasilitas pinjaman promes berulang dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) sebesar Rp30.000.000.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 4 Juli 2006. Pada tahun 2007, fasilitas ini kemudian telah direstrukturisasi menjadi Pinjaman Berjangka dengan jangka waktu 3 tahun dan disajikan dalam “Hutang Bank Jangka Panjang-Jatuh tempo dalam satu tahun” dalam neraca tahun 2009 dan 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman MPRI adalah sebesar masing-masing Rp6.666.666.653 dan Rp16.666.666.653. A Subsidiary (MPRI) obtained revolving promissory note facility from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) amounting to Rp30,000,000,000. This facility has matured on July 4, 2006. In 2007, this facility has been restructured to be Term-loan facility with a period of 3 (three) years and presented under “Long-term Bank Loan-Current Maturities” in the 2009 and 2008 balance sheets. This facility will be due on August 1, 2010. As of December 31, 2009 and 2008, the balance of MPRI’s loan amounted to Rp6,666,666,653 and Rp16,666,666,653. 46 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LONG-TERM LOANS (continued) 16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Modern Putra Indonesia (lanjutan) PT Modern Putra Indonesia (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (continued) Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Jakarta, tanah dan bangunan milik Anak Perusahaan yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Bali, piutang usaha, persediaan dan mesin frontier digital (Catatan 5, 8 dan 9). Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 13,75% sampai dengan 14,75% pada tahun 2009 dan antara 11,50% sampai dengan 14,50% pada tahun 2008. Selama pinjaman ini masih terhutang, MPRI tidak diperbolehkan melakukan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali berhubungan dengan operasional MPRI, memperoleh tambahan pinjaman kecuali yang telah diinformasikan kepada BII sebelum penandatanganan perjanjian, menjual sebagian atau seluruh aktiva MPRI, menjadi penjamin/penanggung hutang kecuali yang telah diinformasikan kepada BII sebelum penandatanganan perjanjian, mengubah struktur modal kecuali untuk peningkatan modal yang berasal dari kenaikan laba ditahan atau pengeluaran saham baru atau setoran dari pemegang saham MPRI, membagi dividen, investasi untuk meningkatkan kapasitas MPRI, melakukan merger/penggabungan perusahaan, atau mengakuisisi saham-saham dalam perusahaan lain, dan mempertahankan beberapa rasio keuangan tertentu. The loan is collateralized by the Company’s land and building located in Jakarta, MPRI’s land and buildings located in Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan and Bali, accounts receivable, inventory and digital frontier machine (Notes 5, 8 and 9). The loan bears annual interest at rates ranging from 13.75% up to 14.75% in 2009 and from 11.50% up to 14.50% in 2008. While the loan is still outstanding, MPRI is not permitted to, among others, give any loans to related parties except in relation to MPRI’s operations, obtain additional loan except those already informed to BII prior to the signing of the agreement, sell a part or all of MPRI’s assets, become a corporate guarantor except for those already informed to BII prior to the signing of the agreement, change the capital structure except for increasing capital stock from retained earnings or issuance of new stocks or deposits from MPRI’s shareholders, pay dividends, invest to expand MPRI’s capacity, enter into merger, consolidation or acquire shares of other companies, and should maintain certain financial ratios. Berdasarkan syarat perjanjian pinjaman, bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pinjaman, bank mempunyai hak untuk menghentikan pemberian fasilitas kepada MPRI, menagih sisa hutang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Based on the terms of the loan agreement, when an event of default have occurred, the bank has the right to decline the withdrawal of the facility by MPRI, to claim the outstanding amount, and terminate the credit facility given to MPRI without any prior notification. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, MPRI tidak memenuhi rasio keuangan tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian. Sampai dengan tanggal 22 Maret 2010, MPRI tidak memperoleh surat pernyataan melepaskan dari BII. As of December 31, 2009 and 2008, MPRI was not able to meet certain financial ratio as required by the agreement. Up to March 22, 2010, MPRI not obtained waiver letter from BII. 47 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SHARE CAPITAL 17. MODAL SAHAM Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rincian pemegang saham dan pemilikannya adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid As of December 31, 2009 and 2008, the details of share ownership are as follows: Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah/ Amount Shareholders Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 373.048.002 109.707.500 58,305% 17,147% 186.524.001.000 54.853.750.000 Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern 157.062.400 24,548% 78.531.200.000 Public (each below 5%) Jumlah 639.817.902 100,000% 319.908.951.000 Total 18. NET SALES 18. PENJUALAN BERSIH Penjualan bersih merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut: Net sales represent revenues derived from the following sources: 2009 2008 Barang dagangan dan jasa Produk fotografi Telekomunikasi (kartu telepon) Produk elektronik dan magnetik Produk industrial Lain-lain 242.862.006.572 259.617.303.533 62.805.885.693 198.759.598.570 134.900.878.163 354.939.664.898 251.555.677.089 84.390.643.344 171.037.751.599 195.432.361.374 Merchandise and services Photographic products Telecommunication (phone card) Electronic and magnetic products Industrial products Others Jumlah 898.945.672.531 1.057.356.098.304 Total Jumlah penjualan bersih tersebut di atas termasuk penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar negeri sebesar Rp2.402.122.250 dan Rp160.817.907.563 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. The above net sales included export sales and services to overseas parties amounting to Rp2,402,122,250 and Rp160,817,907,563 in 2009 and 2008, respectively. Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2009 dan 2008. There are no sales to a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales in 2009 and 2008. 48 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. COST OF SALES 19. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: The details of cost of sales are as follows: 2009 2008 Pemakaian Bahan Baku Upah Buruh Langsung Beban Pabrikasi 190.113.772.540 21.362.712.912 32.137.183.499 248.470.910.868 25.133.544.263 40.445.607.033 Raw Materials Used Direct Labor Factory Overhead Jumlah Beban Pabrikasi 243.613.668.951 314.050.062.164 Total Manufacturing Cost Persediaan Barang dalam Proses Awal tahun Akhir tahun 17.337.820.855 (16.611.030.929) 29.663.160.656 (17.337.820.855) Beban Pokok Produksi 244.340.458.877 326.375.401.965 Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun 157.676.674.775 452.298.356.129 (152.011.451.895) 162.835.035.953 489.021.154.009 (157.676.674.775) 702.304.037.886 820.554.917.152 Beban Pokok Barang yang Dijual Tidak terdapat pembelian kepada suatu pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2009 dan 2008. Work in Process At beginning of year At end of year Cost of Goods Manufactured Finished Goods At beginning of year Purchases At end of year Cost of Sales There are no purchase to a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales in 2009 and 2008. 20. OPERATING EXPENSES 20. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows: 2009 2008 Beban Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 9) Biaya sewa Iklan, pameran dan promosi Pengepakan dan pengiriman Komisi penjualan Perjalanan dan transportasi Pemeliharaan dan perbaikan Listrik, air, telepon dan faksimili Biaya kantor Jamuan dan representasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 44.696.407.177 15.997.652.690 9.382.284.446 6.342.112.645 3.842.838.351 3.745.208.487 3.237.520.210 1.714.829.414 1.348.780.568 1.137.332.027 509.916.731 44.633.881.192 15.224.196.469 9.862.175.620 5.176.070.021 4.196.700.860 4.411.038.453 3.525.489.565 2.176.022.104 2.306.710.045 1.503.449.678 1.269.763.839 6.285.980.189 4.835.195.933 Selling Expenses Salaries, wages and employees' benefits Depreciation (Note 9) Rental expense Advertising, exhibitions and promotion Packaging and shipping Sales commission Traveling and transportation Repairs and maintenance Electricity, water, telephone and facsimile Office expense Entertainment and representation Others (each below Rp1 billion) Jumlah beban penjualan 98.240.862.935 99.120.693.779 Total selling expenses 49 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. OPERATING EXPENSES (continued) 20. BEBAN USAHA (lanjutan) 2009 2008 Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 23) Pajak dan perizinan Penyusutan (Catatan 9) Listrik, air, telepon dan faksimili Biaya sewa Pemeliharaan dan perbaikan Biaya jasa profesional Biaya kantor Perjalanan dan transportasi Jamuan dan representasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 35.992.851.883 7.024.398.463 5.154.456.622 4.624.820.331 4.487.962.550 3.484.096.098 2.776.838.453 2.126.896.478 1.533.795.533 249.368.361 48.603.358.203 5.106.722.564 6.515.716.815 5.510.190.278 4.555.508.768 4.679.325.282 3.090.786.791 1.728.826.985 2.479.969.334 1.287.691.526 15.305.441.400 7.970.370.965 General and adminstrative expenses Salaries, wages and employees’ benefits (Note 23) Taxes and licenses Depreciation (Note 9) Electricity, water, telephone and facsimile Rental expense Repairs and maintenance Professional fees Office expense Traveling and transportation Entertainment and representation Others (each below Rp1 billion) Jumlah beban umum dan administrasi 82.760.926.172 91.528.467.511 Total general and administrative expenses 181.001.789.107 190.649.161.290 Total Jumlah 21. SEGMENT INFORMATION 21. INFORMASI SEGMEN Segmen Primer Primary Segment Kegiatan Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari produk-produk fotografi, telekomunikasi (kartu telepon), elektronik dan magnetik dan lain-lainnya. Divisi usaha ini juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10% maupun pengujian 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5. The Company and Subsidiaries classify their activities into business divisions consisting of photographic products, telecommunication (phone card), electronic and magnetic and others. The divisions are also used as basis for primary segment information reporting. The reported business segments have met the 10% test and 75% test as required by PSAK No. 5. Informasi segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Information about the Company’s and Subsidiaries’ business segment is as follows: 50 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SEGMENT INFORMATION (continued) 21. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Primary Segment (continued) Segmen Primer (lanjutan) Year 2009 Tahun 2009 Fotografi/ Photographic Pendapatan Penjualan bersih 242.862.006.572 Telekomunikasi (Kartu Telepon)/ Telecommunication (Phone Card) 259.617.303.533 Elektronik dan Magnetik/ Electronic and Magnetic 62.805.885.693 Lain-lain/ Others 333.660.476.733 Hasil (Beban) yang Tidak Dapat Dialokasikan Hasil Segmen Beban Usaha Beban Bunga Penghasilan Bunga Pendapatan Lain-lain Beban Pajak Jumlah/ Total 898.945.672.531 196.641.634.645 (181.001.789.107) (36.795.248.809) 91.193.036 43.483.788.442 (10.395.594.839) Laba Bersih Revenue Net Sales Unallocated Income (Expense) Segment Income Operating Expenses Interest Expense Interest Income Other Income Tax Expense 12.023.983.368 Net Income 290.558.090.478 Assets and Liabilities Segment Assets Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 482.490.796.633 Unallocated Assets Jumlah Aset 773.048.887.111 Total Assets Jumlah Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan 443.549.152.002 Unallocated Liabilities Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal 22.408.567.079 Other Segment Information Capital expenditure Penyusutan 40.894.586.135 Depreciation Aset dan Kewajiban Aset Segmen 115.365.855.536 28.546.356.861 14.080.972.810 132.564.905.271 Year 2008 Tahun 2008 Fotografi/ Photographic Pendapatan Penjualan bersih 354.939.664.898 Telekomunikasi (Kartu Telepon)/ Telecommunication (Phone Card) 251.555.677.089 Elektronik dan Magnetik/ Electronic and Magnetic 84.390.643.344 Lain-lain/ Others 366.470.112.973 Hasil (Beban) yang Tidak Dapat Dialokasikan Hasil Segmen Beban Usaha Beban Bunga Penghasilan Bunga Pendapatan Lain-lain Beban Pajak Jumlah/ Total 1.057.356.098.304 236.801.181.152 (190.649.161.290) (29.514.477.146) 88.237.343 (2.278.579.597) (12.388.101.023) Laba Bersih Revenue Net Sales Unallocated Income (Expense) Segment Income Operating Expenses Interest Expense Interest Income Other Income Tax Expense 2.059.099.439 Net Income 400.866.152.040 Assets and Liabilities Segment Assets Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 389.976.476.599 Unallocated Assets Jumlah Aset 790.842.628.639 Total Assets Jumlah Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan 473.366.876.899 Unallocated Liabilities Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal 31.480.409.776 Other Segment Information Capital expenditure Penyusutan 45.165.012.985 Depreciation Aset dan Kewajiban Aset Segmen 159.470.051.754 11.736.196.370 55.517.044.091 51 174.142.859.825 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SEGMENT INFORMATION (continued) 21. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Sekunder Secondary Segment Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya. Segmen yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10% maupun pengujian 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5. The secondary format of the Company’s and Subsidiaries’ segment reporting is geographical segment which is determined based on the asset location or the Company’s and Subsidiaries’ operations, namely as Java Island, Sumatera Island, Sulawesi Island, Kalimantan Island, Bali Island, Batam Island and others. The reported business segments have met the 10% test and 75% test as required by PSAK No. 5. Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: The secondary segment information based on geographical locations is as follows: 2009 2008 Penjualan bersih Pulau Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar negeri Jumlah Eliminasi Jumlah Penjualan Bersih Net Sales 849.916.565.555 94.107.607.375 35.407.095.828 31.514.725.397 22.414.645.918 16.608.087.368 889.673.830.002 83.711.289.117 37.747.540.934 26.165.249.077 21.685.414.444 21.991.596.809 2.402.122.250 160.817.907.563 Island Java Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Export sales and services to overseas parties 1.052.370.849.691 1.241.792.827.946 Total (184.436.729.642) Elimination 1.057.356.098.304 Total Net Sales (153.425.177.160) 898.945.672.531 Assets Aset Pulau Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Eliminasi Jumlah Aset 661.300.849.390 21.657.414.348 13.850.419.860 7.454.367.675 10.833.812.785 3.503.305.317 496.375.925.071 735.726.357.958 25.100.269.882 12.617.915.834 6.566.769.250 6.390.966.461 6.780.658.004 308.581.216.706 Island Java Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Unallocated assets 1.214.976.094.446 1.101.764.154.095 Total (441.927.207.335) (310.921.525.456) Elimination 773.048.887.111 790.842.628.639 52 Total Assets The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI 22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a. a. Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia diberikan hak untuk menjual, memasarkan atau mendistribusikan dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, produk peka cahaya lainnya dan produk-produk lain dari Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan izin kepada Perusahaan untuk menggunakan semua merek dagang terdaftar yang sekarang atau di kemudian hari dimiliki oleh Fuji. Since 1971, the Company has entered into a distributorship agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby the Company as the sole distributor of Fuji in Indonesia has been granted the rights to sell, market or otherwise distribute and do repair services on photographic equipment, other light sensitive products and other products of Fuji. Fuji also authorizes and permits the Company to use any and all registered trademarks now or hereafter owned by Fuji. Under the agreement, in the event that there is any substantial change in the management or ownership of the Company, it shall promptly notify Fuji. In such case, Fuji shall immediately terminate the distribution agreement by giving a written notice to the Company within three (3) months from the date Fuji becomes aware of such change. Based on the agreement between Fujinon Corporation and the Company dated February 1, 2009, the distributorship agreement has been extended and will expire on January 31, 2011. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila terdapat perubahan manajemen atau kepemilikan Perusahaan yang signifikan, harus segera diberitahukan kepada Fuji. Dalam hal tersebut, Fuji akan segera mengakhiri perjanjian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui perubahan tersebut. Berdasarkan perjanjian antara Fujinon Corporation dan Perusahaan tanggal 1 Februari 2009, perjanjian distributor tersebut telah diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 31 Januari 2011. b. Pada tanggal 1 Agustus 1990, Perusahaan ditunjuk sebagai distributor tunggal oleh Itotec Co., Ltd., Jepang, untuk mesin pemotong kertas di Indonesia. Penunjukan distributor ini akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian ini. b. On August 1, 1990, the Company was appointed as sole distributor by Itotec Co., Ltd., Japan, for paper cutting machine in Indonesia. This distributorship agreement will expire if either party notifies the other of its intention to terminate the agreement. c. Pada tanggal 8 Agustus 1990, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapura (Fuji Hunt), di mana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji Hunt di Indonesia diberikan izin untuk menjual bahan kimia untuk cuci cetak foto. Perjanjian distributor ini masih berlaku, kecuali ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut. c. On August 8, 1990, the Company entered into a distributorship agreement with Fuji Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapore (Fuji Hunt), whereby the Company, as the sole distributor of Fuji Hunt in Indonesia, has been granted the license to sell chemicals for photo finishing. This distributorship agreement is valid unless either party notifies the other of its intention to terminate the agreement. 53 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d. Pada tanggal 15 Januari 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Novasi yang merupakan pelengkap dari Perjanjian Pengalihan Usaha dengan Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura (RAP) dan Ricoh Hong Kong Ltd., Hong Kong (RHK). Perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 April 2010. d. On January 15, 2003, the Company entered into a Novation Agreement which is supplemental to the Business Transfer Agreement with Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., Singapore (RAP) and Ricoh Hong Kong Ltd., Hong Kong (RHK). This agreement has been extended until April 1, 2010. e. Sejak tanggal 1 Februari 1978, Anak Perusahaan (MPI) mengadakan perjanjian dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana MPI diberikan izin untuk membeli film dan kertas foto dalam bentuk “master roll”, memprosesnya sesuai dengan teknologi dan menggunakan merek dagang “Fuji” serta menjualnya kepada Perusahaan untuk pasar lokal. Perjanjian ini akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian ini. Selain itu, sejak tahun 1997, MPI juga diberi izin untuk memproduksi pembungkus film dengan menggunakan teknologi Fuji. MPI harus membayar royalti kepada Fuji untuk setiap pembungkus film yang diproduksi sebesar ¥0,4. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp53.514.986 dan Rp414.382.270 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 20). e. Since February 1, 1978, a Subsidiary (MPI) has entered into an agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby MPI has been granted the license to purchase film and photopaper in the form of master roll, process them in accordance with the technology and use the trademark of Fuji and sell these to the Company for the local market. This agreement will expire if either party notifies the other of its intention to terminate the agreement. Furthermore, since 1997, MPI has also been granted the license to produce patrone using the technology of Fuji. MPI must pay royalty to Fuji amounting to ¥0.4 for each patrone produced. Royalty charged to operations amounted to Rp53,514,986 and Rp414,382,270 in 2009 and 2008, respectively, and are presented as part of “Selling Expenses” in the consolidated statements of income (Note 20). f. Pada tanggal 1 November 2000, Anak Perusahaan (HI) mengadakan perjanjian dengan Mitsui & Co., Ltd., Jepang (Mitsui) dimana HI telah ditunjuk oleh Mitsui dan Showa Aircraft Industry Co., Ltd., Jepang (Showa) sebagai pabrikan untuk memproduksi, merakit dan menjual kepada Mitsui dan designeenya seperti produk “honeycomb” berdasarkan design dan spesifikasi dasar Showa. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis setiap periode atau setiap tahun, kecuali ada pemberitahuan dari salah satu pihak secara tertulis untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Jumlah penjualan pada tahun 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar Rp5.784.341.960 dan Rp12.301.557.918. f. On November 1, 2000, a Subsidiary (HI), entered into an agreement with Mitsui & Co., Ltd., Japan (Mitsui), whereby HI has been appointed by Mitsui and Showa Aircraft Industry Co., Ltd., Japan (Showa) to manufacture, assemble and supply to Mitsui and its designee such honeycomb products under Showa’s basic design and specifications. This agreement is automatically renewable for an additional period of one year, until either party notifies the other of its intention not to renew this agreement. Total sales amounted to Rp5,784,341,960 and Rp12,301,557,918 in 2009 and 2008, respectively. 54 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) g. g. Pada tanggal 1 Februari 2001, satu Anak Perusahaan (HI) mengadakan perjanjian dasar dengan Kawai Musical Instruments Mfg. Co., Ltd., Jepang (Kawai) dan Mitsui & Co., Ltd., Jepang (Mitsui) di mana HI akan merakit piano digital dan keyboard piano digital serta menjualnya kembali kepada Kawai melalui Mitsui. Pada tanggal 16 Februari 2004, HI, Kawai dan Mitsui mengadakan perjanjian dasar yang baru yang telah berakhir pada tanggal 31 Maret 2006, di mana HI akan merakit piano digital dan keyboard piano digital dan menjual kembali ke Kawai melalui Mitsui. Sebagai imbalan, HI akan menerima jasa perakitan dari Mitsui sesuai dengan kesepakatan para pihak. Imbalan yang diterima HI berjumlah Rp71.511.931.800 dan Rp115.613.527.100 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari “Penjualan Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. On March 1, 2001, the Subsidiary (HI) entered into a commission agreement with PT Mitsui Indonesia (MI) in connection with digital piano and keyboard assembled by HI for Mitsui & Co., Ltd., Japan, whereby MI shall provide important information relating to the export product by HI. Service fees charged to operations amounted to Rp567,235,438 and Rp1,132,327,389 in 2009 and 2008, respectively. This agreement is valid for one year from the date of signing and automatically renewed every year until either party shall have otherwise notified the other parties in writing not later than three (3) months before the expiry of this agreement. Pada tanggal 1 Maret 2001, HI mengadakan perjanjian komisi dengan PT Mitsui Indonesia (MI) sehubungan dengan produk piano digital dan keyboard yang dirakit oleh Anak Perusahaan untuk Mitsui & Co., Ltd., Jepang, di mana MI menyediakan informasi penting sehubungan dengan produk yang diekspor oleh HI. Biaya jasa yang dibebankan pada usaha selama tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp567.235.438 dan Rp1.132.327.389. Perjanjian ini berlaku satu tahun sejak ditandatangani dan akan diperpanjang secara otomatis setiap tahun sampai ada pemberitahuan dari salah satu pihak secara tertulis tidak lebih dari tiga (3) bulan sebelum perjanjian ini berakhir. h. On February 1, 2001, a Subsidiary (HI) entered into a basic agreement with Kawai Musical Instruments Mfg. Co., Ltd., Japan (Kawai) and Mitsui & Co., Ltd., Japan (Mitsui), whereby HI shall assemble digital piano and digital piano keyboard and sell them back to Kawai through Mitsui. On February 16, 2004, HI, Kawai and Mitsui entered into a new basic agreement which has expired on March 31, 2006 whereby HI shall assemble digital piano and digital piano keyboard and sell them back to Kawai through Mitsui. As compensation, HI will receive assembly fee from Mitsui as agreed upon by the parties. The compensation received by HI amounted to Rp71,511,931,800 and Rp115,613,527,100 in 2009 and 2008, respectively, which are shown as part of under “Net Sales” in the consolidated statements of income, respectively. h. Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian penjualan dengan PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel), di mana Perusahaan akan menjual voucher Simpati secara elektronik melalui lokasi penjualan yang dimiliki oleh Perusahaan. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2010. Jumlah pembelian dari PT Telkomsel sebesar Rp12.399.160.346 dan Rp102.999.601.024 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008. 55 On May 28, 2004, the Company has entered into a selling agreement with PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel), whereby the Company will distribute Simpati voucher electronically through the Company’s outlets. This agreement expired on June 30, 2009 and has been extended until June 30, 2010. Total purchase from PT Telkomsel amounted to Rp12,399,160,346 and Rp102,999,601,024 in 2009 and 2008, respectively. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) i. Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian usaha dengan PT Excelcomindo Pratama (PT EP) di mana Perusahaan telah ditunjuk PT EP untuk menjual produk-produk Excelcom. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 1 Maret 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 1 Maret 2010. Saat ini, perjanjian tersebut sedang dalam proses perpanjangan Jumlah pembelian dari PT EP pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp175.559.756.762 dan Rp75.670.769.736. i. On March 1, 2004, the Company entered into a business agreement with PT Excelcomindo Pratama (PT EP) whereby the Company was appointed as a distributor by PT EP of Excelcom products. This agreement expired on March 1, 2009 and has been extended until March 1, 2010. Currently, this agreement is still in the process of extension. Total purchase from PT EP in 2009 and 2008 amounted to Rp175,559,756,762 and Rp75,670,769,736, respectively. j. Pada tanggal 1 September 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama layanan isi ulang M-Tronic dan/atau M3 Refill dengan PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC) di mana Perusahaan akan menjual produk pulsa isi ulang ISC. Perusahaan akan memperoleh diskon yang berkisar 4% sampai dengan 8%. Perjanjian ini akan berakhir jika kedua pihak sepakat untuk mengakhiri kerjasama ini. Pembelian dari ISC pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp195.257.549 dan Rp39.877.237.598. j. On September 1, 2004, the Company entered into an agreement “Layanan Isi Ulang MTronic dan/atau M3 Refill” with PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC) whereby the Company will sell reload voucher of ISC. The Company will get a discount of about 4% to 8%. This agreement will expire if both parties agree to terminate it. Purchase from ISC in 2009 and 2008 amounted to Rp195,257,549 and Rp39,877,237,598, respectively. k. Pada tanggal 3 Oktober 2008, MPRI, Anak Perusahaan telah menanda-tangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. suatu perusahaan yang mengoperasikan, mengusahakan wara laba atau memberikan lisensi kepada hampir 36.000 outlet “convenience retailer store” di 15 negara, yang berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat. k. On October 3, 2008, a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. a corporation that operates, manage franchise or give license to almost 36,000 convenience retailer store outlets in 15 countries, based in Dallas, Texas, USA. Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah memberitahukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bahwa salah satu Anak Perusahaan-nya (MPRI) telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. In compliance with Regulation No. X.K.1 the Capital Market Supervisory Agency Decision Letter No. Kep-86/PM/1996 dated January 24, 1996, on April 15, 2009, the Company has informed the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) that a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. MPRI memperoleh hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan outlet “convenience store” merek “7-Eleven” di pulau Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20) tahun dan masa perpanjangan sepuluh (10) tahun. MPRI obtained the rights and license to develop and operate “7-Eleven” brand convenience store outlets in Java island, Indonesia for twenty (20) years period and extension period for ten (10) years. 56 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 22. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Pada tanggal 5 Oktober, 2009, MPRI mengadakan perjanjian waralaba dengan 7Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut, 7-Eleven, Inc. memberikan hak kepada MPRI untuk menggunakan sistemnya dalam persiapan, pemasaran dan penjualan produk, logo dan merek. MPRI harus membayar biaya waralaba awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi dan disajikan dalam “Biaya Waralaba Awal”. Selain itu, MPRI juga diharuskan membayar biaya waralaba dengan nilai persentase tertentu. On October 5, 2009, MPRI entered into a franchise agreement with 7-Eleven, Inc. In accordance with the terms and conditions of the agreement, 7-Eleven, Inc., granted MPRI the right to use its system in preparing, marketing and selling products, logo and brands. MPRI has to pay an initial franchise fee amounting to US$1,500,000 which was fully paid and presented under “Initial Franchise Cost”. MPRI is also required to pay continuing sales income royalty fee with certain percentage. The agreement will expire in 20 years since the effective date and can be renewed. Perjanjian ini akan berakhir dalam 20 tahun sejak tanggal efektif dan dapat diperpanjang. 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY 23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja bersih yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi dan kewajiban atas imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi yang dihitung oleh aktuaria independen Biro Pusat Aktuaria pada tahun 2009 dan 2008 berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 17 Maret 2010 dan 23 Februari 2009 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”: The following summarize the components of net employee benefits expense recognized in the consolidated income statements and the funded status and amounts recognized in the consolidated balance sheets for the employee benefits liability as determined by an independent actuary Biro Pusat Aktuaria in 2009 and 2008 in its report dated March 17, 2010 and February 23, 2009, respectively, using the “Projected Unit Credit” method: a. a. Beban imbalan kerja - bersih (dibulatkan) 2009 Perusahaan Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuaria Kurtailmen Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui Sub-jumlah Anak Perusahaan Jumlah Net employee benefits expense (rounded-off) 2008 (1.220.597.000) (1.775.329.000) 1.956.061.000 (45.293.000) (1.380.740.000) (2.172.429.000) 4.118.361.000 (386.774.000) (247.482.000) (247.482.000) The Company Current service cost Interest cost Actuarial gain Curtailment Amortization of past service cost - non vested (1.332.640.000) 1.312.801.000 (69.064.000) 513.264.000 Sub-total Subsidiaries (19.839.000) 57 444.200.000 Total The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) 23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) Kurtailmen dan penyelesaian terjadi karena Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan beberapa karyawannya sehubungan menurunnya skala operasi Perusahaan dan Anak perusahaan. b. Curtailment and settlement occurred due to the termination of some of the Company and Subsidiary’s employees in relation to the reduction in the Company and Subsidiaries’ operation. b. Kewajiban imbalan kerja (dibulatkan) 2009 Employee benefits liability (rounded-off) 2008 The Company Perusahaan Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja (15.703.433.000) (14.794.427.000) Present value of benefits obligation Status pendanaan Kerugian aktuaria yang belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui (15.703.433.000) (10.280.002.000) 15.168.691.000 (14.794.427.000) (11.996.916.000) 16.964.467.000 Funded status Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Sub-jumlah Anak Perusahaan (10.814.744.000) (7.735.134.000) (9.826.876.000) (25.859.921.000) Sub-total Subsidiaries Jumlah (18.549.878.000) (35.686.797.000) Total Mutasi kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut (dibulatkan): 2009 Perusahaan Saldo awal Beban imbalan kerja - bersih Pembayaran manfaat/kontribusi Movements in the benefit liability during the years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows (rounded-off): 2008 (9.826.876.000) (1.332.640.000) 344.772.000 (11.844.502.000) (69.064.000) 2.086.690.000 The Company Beginning balance Net employee benefits expense Benefits payments/contributions Sub-jumlah Anak Perusahaan (10.814.744.000) (7.735.134.000) (9.826.876.000) (25.859.921.000) Sub-total Subsidiaries Jumlah (18.549.878.000) (35.686.797.000) Total Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja sebesar Rp18.549.878.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp35.686.797.000 pada tanggal 31 Desember 2008, yang disajikan sebagai “Kewajiban Imbalan Kerja“ pada neraca konsolidasi. The Company and Subsidiaries recorded employee benefits liability amounting to Rp18,549,878,000 as of December 31, 2009 and Rp35,686,797,000 as of December 31, 2008 and presented as “Employee Benefits Liability“ in the consolidated balance sheets. Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung kewajiban kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: 58 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) 23. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 2009 Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat cacat : : : : : 2008 55 tahun/years 10,50% per tahun/per annum 8,5% per tahun/per annum CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980 55 tahun/years 12,00% per tahun/per annum 10% per tahun/per annum CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980 : : : : : Retirement age Discount rate Salary increase Mortality table Disability rate 24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING 24. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: As of December 31, 2009, the Company and Subsidiaries have assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: Mata Uang Asing/ Setara Rupiah/ Foreign Currencies Equivalent in Rupiah Aset Dalam Dolar Amerika Serikat Dalam Yen Jepang Dalam Dolar Singapura 21.102.567.600 6.382.893.537 4.039.301 Assets In US Dollars In Japanese Yen In Singapore Dollars 27.489.500.438 Total 131.221.208.200 17.995.380.749 4.134.864.323 2.810.080 29.321.858 Liabilities In US Dollars In Japanese Yen In Singapore Dollars In Euro In Poundsterling Jumlah 153.383.585.210 Total Kewajiban - bersih 125.894.084.772 Net Liabilities AS$ ¥ Sin$ 2,244,954 62,755,811 603 Jumlah Kewajiban Dalam Dolar Amerika Serikat Dalam Yen Jepang Dalam Dolar Singapura Dalam Euro Dalam Poundsterling AS$ ¥ Sin$ € £ 13,959,703 176,928,333 617,266 208 1,940 Using the middle rate of bank notes issued by Bank Indonesia on March 22, 2010 (Rp9,116 to US$1, Rp100.79 to ¥1, Rp13,681.3 to GB£1, Rp12,321.2 to EUR1 and Rp6,519.6 to Sin$), the net liabilities of the Company and Subsidiaries will decrease by approximately Rp3,545,483,770. Jika digunakan kurs tengah uang kertas asing yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 22 Maret 2010 (Rp9.116 per AS$1, Rp100,79 per ¥1, Rp13.681,3 per GB£1, Rp12.321,2 per EUR1 dan Rp6.519,6 per Sin$1), kewajiban bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing akan turun sebesar lebih kurang Rp3.545.483.770 59 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITION 25. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan terpengaruh dan akan terus terpengaruh oleh dampak kondisi ekonomi Indonesia dan global yang menyebabkan labilnya kurs valuta asing dan berdampak negatif terhadap kemampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mencapai target laba dan arus kas. Sebagai tambahan, operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan telah terpengaruh, dan mungkin akan terus terpengaruh oleh dampak kondisi ekonomi dan kemajuan teknologi dalam bisnis fotografi yang berubah dari era analog ke era digital, dan secara bertahap menyebabkan berkurangnya penjualan film dan kamera analog. Sebagai akibatnya, pasar fotografi mengalami penurunan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, sehingga terjadi perubahan tren pasar dari kamera film menjadi kamera digital. Hal ini mengakibatkan penurunan pada penjualan produkproduk fotografi. Namun demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan mampu menurunkan biaya dan beban operasional melalui program pengurangan biaya dan rasionalisasi dari beban karyawan sejalan dengan penurunan volume operasi. Laba bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan dari sebesar Rp2.059.099.439 pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp12.023.983.368 pada tahun 2009. Pencapaian stabilitas ekonomi Indonesia tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal, moneter dan faktor lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. The operations of the Company and Subsidiaries have been affected, and may continue to be affected by the economic condition in Indonesia and global that may contribute to volatility in currency values and negatively impact the Company and Subsidiaries ability to achieve their profit and cash flow targets. In addition, the operations of the Company and its Subsidiaries have been affected, and may continue to be affected, by the economic condition and technology advancement in the photographic business, which is changed from analog to digital and thus gradually decreases the sales of film and analog camera. Furthermore, the photography market has decreased in line with the advancement of digital technology that shifted the market trends from film camera to digital camera. These conditions resulted to the decrease in the sale of photographic products. However, the Company and Subsidiaries were able to decrease cost and operating expenses through cost reduction program and rationalization of personnel expenses in line with the decrease in volume of operations. The Company and Subsidiaries’ net income has increased from Rp2,059,099,439 in 2008 to Rp12,023,983,368 in 2009. Indonesia’s achievement of economic stability depends, to a large extent, on the effectiveness of fiscal, monetary and other factors that have been and will be undertaken by the Indonesia government, actions which are beyond the control of the Company and Subsidiaries. Dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap kreditur dan pelanggan Perusahaan dan Anak Perusahaan, antara lain adalah, menurunnya sumber pembiayaan dan meningkatnya risiko kredit bawaan dalam piutang usaha. Sebagai respon terhadap kondisi ekonomi tersebut dan kondisi bisnis fotografi, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan menerapkan beberapa program antara lain sebagai berikut: The effects of the economic condition in Indonesia on the financial condition of the Company’s and Subsidiaries’ creditors and customers are, among others, decrease in financing sources and increase in credit risk. In response to the economic and photographic business condition, the Company and Subsidiaries will implement several programs, among others, as follows: 60 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. ECONOMIC (continued) 25. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan) · · · · · · · · · · · Melakukan restrukturisasi organisasi dalam rangka pengembangan usaha baru, dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi digital; Di bidang ”Photo Imaging”, mengembangkan instalasi M-Prisa dengan menggunakan jaringan Fuji Digital Imaging dan Fuji Image Plaza; Di bidang “Graphic Arts”, memperluas bisnis dari sebelumnya hanya “pre press” ditambah “post press” dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan secara berkesinambungan; Di bidang “Medical”, memperkuat “brand awareness” dari produk peralatan radiologi digital Fuji Computed Radiography (FCR) dan X-ray Unit Shimadzu; Di bidang “Office Imaging”, memperluas segmentasi produk dengan mesin kecepatan tinggi dan menambah jalur distribusi melalui pelanggan “corporate”; Menutup line produksi yang merugi; Meningkatkan kegiatan promosi melalui media ”Above the Line” dan kegiatan ”Below the Line”; Meningkatkan kinerja departemen pengembangan dan penelitian dalam pengembangan usaha baru; dan Terus meningkatkan produktivitas dan melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis (“strategic cost reduction program”) dan menghindari biaya yang timbul akibat kesalahan (“cost of mistakes”) serta penerapan anggaran secara ketat (“strict budget”). Mengoperasikan bisnis toko “7 – Eleven”. · CONDITION Perform organization restructuring in relation with the development of the new business, by considering the improvement of digital technology; In Photo Imaging field, expand M-Prisa installation using the network of Fuji Digital Imaging and Fuji Image Plaza; In Graphic Arts field, expand business from only “pre press” to be added up with “post press” and increases quality of human resources by implementing continous training; · In Medical field, strengthen product’s “brand awareness” of digital radiology equipment Fuji Computed Radiography (FCR) and X-Ray Unit Shimadzu; In Office Imaging, expand product segment using high speed machine and enhance distribution lines through corporate customers; · · · · · Closing under deficiency production line; Increase promotion activities from both “Above the Line” media and “Below the Line” activities; Increase the performance of R&D department in the development of new business; and Continue increasing the productivity and initiate efficiency in the operation using strategic cost reduction program and create efficiency to minimize cost within the budget. Operate business for “7 – Eleven” store. 26. STANDARDS EFFECTIVE Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: BUSINESS · · 26. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF AND ISSUED BUT NOT YET Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s financial statements but not yet effective are summarized below: 61 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued) 26. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) BUT NOT YET 1. Effective on or after January 1, 2010: 1. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010: a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. a. PSAK 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs” Prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. b. PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” Contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. c. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. c. PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items d. PSAK 2 “Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang” berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 41 dan PSAK 43. d. PSAK 2 “Revocation of PSAK 41: Accounting for Warrants, and PSAK 43: Accounting for Factoring” applicable for all entities that apply PSAK 41 and PSAK 43 2. Effective on or after January 1, 2011 2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. a. PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. b. PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities. 62 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued) 26. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. d. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. e. f. NOT YET 2. Effective on or after January 1, 2011 (continued) 2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) c. BUT c. PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information. d. PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments” segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”. e. PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” Shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. f. PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. 63 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued) 26. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) BUT NOT YET 2. Effective on or after January 1, 2011 (continued) 2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) g. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui g. PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized. h. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. h. PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. i. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. i. PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” Aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new Standards on its consolidated financial statements. Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya. 64 The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS 27. REKLASISFIKASI AKUN Akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2009 sebagai berikut: Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported Kewajiban Lancar Hutang bank jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Reklasifikasi/ Reclassifications - Kewajiban Tidak Lancar Hutang bank jangka panjang PT Modern Putra Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk 16.666.666.653 Jumlah 16.666.666.653 28. PENYELESAIAN KONSOLIDASI LAPORAN Certain accounts in the 2008 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2009 financial statements as follows: 16.666.666.653 (16.666.666.653) - Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported Current Liabilities Current maturities of long-term loans 16.666.666.653 - Non-Current Liabilities Long-term loans PT Modern Putra Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk 16.666.666.653 Total 28. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2010. CONSOLIDATED The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 22, 2010. 65