BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan fisiologis. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada didalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati 2012, h.3). Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta fisiologik dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologik yang terjadi adalah perubahan hemodinamik (Saifuddin 2009, hh.775-776). Jumlah sel darah merah meningkat pada kehamilan sebesar 1825%, tetapi volume plasma meningkat lebih besar – sebesar 40-50%. Ini menyebabkan penurunan hematokrit dan penurunan hemoglobin akibat pengenceran (Sullivan et al. 2009, h. 80). Dalam praktik rutin, konsentrasi Hb kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan <10g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas bawah untuk mencari penyebab anemia dalam kehamilan (Saifuddin 2009, hh.775-776). Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 351 2 37% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Namun, banyak yang telah menderita anemia pada saat konsepsi, dengan perkiraan prevalensi sebesar 43% pada perempuan yang tidak hamil di negara berkembang dan 12% di negara yang lebih maju (Saifuddin 2009, h.777). Berdasarkan RISKESDAS 2013, terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%). Anemia pada kehamilan dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan tingkat hemoglobinnya menjadi anemia ringan, anemia sedang dan anemia berat. Ibu dengan anemia ringan, harus mengurangi kapasitas kerjanya agar dapat menjalani persalinan pervaginam normal. Anemia ringan tidak menyebabkan kehamilan resiko tinggi dan hasil persalinan yang buruk. Ibu dengan anemia sedang memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami infeksi, penyembuhan lebih lama dari infeksi, perdarahan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah maupun kematian bayi (Risnawati dan Allania, 2015, hh.64-65). Asuhan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan asuhan pencegahan terjadinya anemia pada kehamilan melakukan penatalaksanaan pada anemia ringan serta melakukan upaya kolaborasi dan rujukan pada kasus anemia lanjut (Irianti 2014, hh.114-115). Selama persalinan berlangsung perlu pemantauan kondisi kesehatan ibu maupun bayinya (Saifuddin 2009, h.107) 3 Fokus utama dari asuhan persalinan adalah mencegah terjadinya komplikasi. Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan adalah proses yang normal serta merupakan suatu kejadian yang sehat (Sumarah 2008, h.9). Tujuan asuhan persalinan ialah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi (Saifuddin 2009, h.101). Dukungan yang terus menerus dan penatalaksanaan yang terampil dari seorang bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan (Sumarah 2008, h. 9). Setelah kelahiran bayi dan pengeluaran plasenta, ibu mengalami suatu periode pemulihan kembali kondisi fisik dan psikologisnya. Yang diharapkan pada periode 6 minggu setelah melahirkan adalah semua sistem dalam tubuh ibu akan pulih dari berbagai pengaruh kehamilan dan kembali pada keadaan sebelum hamil (Anggraini 2010, h.31). Masa nifas merupakan masa yang paling efektif bagi bidan untuk menjalankan perannya sebagai pendidik, agar tidak timbul berbagai masalah yang mungkin saja akan berlanjut pada komplikasi masa nifas (Purwanti 2012, h.1). Asuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir. Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluarkan hasil kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam 4 kondisi optimal. Memberikan asuhan segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL (Marmi 2012, h.1). Tujuan asuhan pada bayi baru lahir ini adalah memberikan asuhan komprehensif kepada bayi baru lahir pada saat masih di ruang rawat serta mengajarkan kepada orang tua dan memberi motivasi agar menjadi orang tua yang percaya diri (Muslihatun 2010, h.4). Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2015 diketahui dari 27 puskesmas menunjukan jumlah ibu hamil sebanyak 15994 orang, ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 3,3% (520 orang). Jumlah ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Karangdadap adalah sebanyak 2,6% (19 orang) dari total ibu hamil sebanyak 719 ibu hamil. Dan jumlah ibu bersalin normal di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Mei 2016 sebanyak 201 orang. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny.N di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2016”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan Laporan Tugas Akhir yaitu “Bagaimana Penerapan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. N di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2016?”. 5 C. Ruang Lingkup Sebagai batasan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis membatasi pembahasan yang akan diuraikan yaitu tentang Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. N di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2016. D. Penjelasan Judul Untuk menghindari perbedaan persepsi, maka penulis akan menjelaskan pengertian tentang judul dalam laporan tugas akhir ini yang penulis angkat ini, yaitu: 1. Asuhan Kebidanan Adalah kegiatan dan tanggung jawab bidan dalam memberikan asuhan/pelayanan kepada klien meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi dan keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi perempuan serta pelayanan kesehatan masyarakat. 2. Komprehensif Adalah asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh/ berkesinambungan mulai hamil dengan anemia ringan, bersalin, nifas, sampai bayi baru lahir. 3. Puskesmas Karangdadap Merupakan tempat pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang berada di Wilayah Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. 6 E. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. N masa kehamilan, persalinan, nifas serta asuhan pada bayi baru lahir dalam masa neonatus di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 2. Tujuan Khusus a. Dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa kehamilan pada Ny. N dengan anemia ringan di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan tahun 2016. b. Dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa persalinan normal pada Ny. N di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan tahun 2016. c. Dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa nifas normal pada Ny. N di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan tahun 2016. d. Dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa neonatus pada By.Ny.N di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan tahun 2016. 7 F. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas serta bayi baru lahir normal dan memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan tersebut. 2. Bagi STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Menambah bahan referensi untuk meningkatkan wawasan berkaitan dengan bagaimana asuhan kebidanan pada masa kehamilan dengan anemia, persalinan, nifas serta asuhan kepada bayi dalam masa neonatus. 3. Bagi Lahan Praktik Menambah referensi bagi lahan praktik dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas, serta asuhan kebidanan dalam masa neonatus. 4. Bagi Klien Menambah pengetahuan klien mengenai anemia dalam kehamilan, proses persalinan normal, perawatan sehari – hari bayi baru lahir dan masa nifas normal. 8 G. Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain : 1. Wawancara Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap – cakap berhadapan muka dengan orang tersebut/ face to face (Notoatmodjo 2012, h.139). 2. Observasi Adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo 2012, h.131). 3. Pemeriksaan Fisik Adalah proses untuk mendapatkan data objektif dari pasien dengan menggunakan instrumen tertentu (Romauli 2011, h.162). Pemeriksaan fisik meliputi: a. Inspeksi Adalah memeriksa dengan cara melihat atau memandang. Tujuannya untuk melihat keadaan umum klien, gejala kehamilan dan adanya kelainan (Romauli 2011, hh.173-174). 9 b. Palpasi Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara meraba. Tujuannya untuk mengetahui adanya kelainan, mengetahui perkembangan kehamilan (Romauli 2011, h.175). c. Perkusi Adalah pemeriksaan dengan pengetukan pada tendon patella menggunakan palu refleks (Mandriawati 2012, h.119). d. Auskultasi Adalah periksa menggunakan dengar pada stetoskop bagian abdomen monoaural/funduskop ibu atau hamil dopler (Mandriawati 2012, h.101). 4. Pemeriksaan Laboratorium a. Pemeriksaan Hemoglobin Pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil dilaksanankan sedikitnya dua kali selama masa kehamilan, satu kali pada kunjungan pertama dan selanjutnya usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika terdapat tanda-tanda anemia (Irianti dkk 2014, h.263). b. Pemeriksaan Urine Untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil. Pemeriksaan protein urin merupakan penapisan rutin terhadap salah satu tanda preeklamsi (Irianti dkk 2014, h.235). 10 5. Studi Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film dokumenter (Hidayat, 2009, h.88). H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami laporan tugas akhir asuhan kebidanan ini, maka laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab yaitu : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang gambaran mengenai permasalahan yang akan dikupas, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, penjelasan judul, tujuan penulisan, manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORI Berisi tentang konsep dasar medis meliputi kehamilan persalinan nifas dan bayi baru lahir, manajemen kebidanan, landasan atau dasar hukum kebidanan, standar pelayanan kebidanan dan kompetensi bidan. BAB III TINJAUAN KASUS Berisi tentang penerapan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.N di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan yang dilakukan oleh penulis, terdiri dari pengkajian dan asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP. 11 BAB IV PEMBAHASAN Menganalisa asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.N di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan. BAB V PENUTUP Yang terdiri dari simpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN