BIGMO (Big Momentum) - GBI ROCK Balikpapan

advertisement
Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya
CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014
RIGHT MOMENTUM TO BE WITNESS
Lukas 4:18, 19
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi
orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Sebenarnya salah satu makna
terbaik dari peritiwa Kenaikan Yesus ke sorga adalah ini: Kita berpindah level dari
murid yang (hanya) melihat pekerjaan Bapa lewat Yesus Kristus menjadi perwakilan
Kerjaan Sorga yang mengeksekusi kehendak Raja di muka bumi ini. Tentu saja lewat
kuasa Roh Kudus yang turun ke atas kita.
Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Roh kudus diberikan kepada kita untuk
memberikan kemampuan kepada kita bersaksi tentang Kasih Yesus yang
memerdekakan, menyembuhkan, membebaskan orang-oramg tertindas. Untuk
memberitakan Sekaligus menunjukkan tujuan pengurapan Roh Kudus bagi kita.
Maka ketika Dia akan naik ke sorga, Tuhan Yesus berkata,
Kisah Para Rasul 1:8,
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi.”
Semakin jelaslah bahwa Roh Kudus diberikan kepada kita untuk menjadi saksi
sampai ke ujung bumi. Kata "saksi" dalam ayat tersebut menggunakan kata "martir".
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "martir" berarti orang yang mau mati
karena kebenaran. Dan contoh terbaik tentang ini adalah Yesus sendiri. Bagaimana
Dia mau menjadi martir hanya untuk menebus kita dari dosa. Maka ketika Yesus
mengatakan bahwa kita akan menjadi saksi maka Yesus sedang mereferensikan diriNya sekaligus "pemberian tongkat estafet" untuk kita yang akan melanjutkan tugas
sebagai saksi untuk menunjukkan Sang Raja dan Kerajaan-Nya. Untuk tugas inilah
Roh Kudus diutus karena tugas Roh Kudus adalah untuk menunjukkan Yesus.
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang
keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (Yohanes 15:26).
Saudaraku, keadaan yang dinamis di Indonesia hari-hari ini baik secara politik,
ekonomi, budaya, keadaan alam, dll, sebenarnya telah memberikan kesempatan
bagi kita untuk menunjukkan Yesus. Dan kualitas terbaik untuk bersaksi tentang
Yesus adalah martir; sama seperti Yesus. Martir bagi kepentingan dan kenyamanan
kita. Martir bagi privasi dan keuntungan material. Sehingga kita benar-benar
membuat perbedaan dan secara terang benderang Yesus bisa dilihat lewat sikap,
perkataan, tindakan dan karakter kita. Benar-benar menunjukkan Yesus. Inilah yang
dimaksud menjadi saksi. Bayangkan saja bila Yesus tidak bersedia jadi martir....dan
Dia tetap dalam kenyamanan dan privasinya di sorga. Tidak bisa dibayangkan
kehidupan seperti apakah kita hari ini! Maka Rasul Paulus menulis,
Filipi 2:4-11,
4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga. 5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya
CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan
Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam
nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan
yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah
Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Haleluya! Selamat menjadi saksi. Selamat menjadi martir. Selamat menikmati
kemuliaan Kristus yang karenanya dikaruniakan Nama diatas segala nama. Dan
semua lidah mengakui Yesus adalah Tuhan bagi kemuliaan Bapa.
BERBUAH KESAKSIAN
Yohanes 15
16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama- Ku, diberikan- Nya
kepadamu.
Salah satu kemuliaan hidup dalam Kerajaan Sorga adalah karena bukan kita yang
memilih tapi Tuhan sendiri yang memilih kita. Dan pilihan Tuhan atas kita
dimaksudkan untuk sebuah lehidupan yang menghasilkan buah. Dan buah itu tetap.
Ayat-ayat selanjutnya dalam pasal diatas menunjukkan prinsip-prinsip kehidupan
yang berbuah-buah. Salah satu hal yang masih belum terlalu jelas adalah berbuah itu
sendiri. Berbuah apakah yang dimaksud. Banyak orang lamgsung mengatakan bahwa
berbuah yang dimaksud adalah berbuah secara material. Yakni kehidupan yang
diberkati baik kesehatan, rumah tangga maupun usaha dan pekerjaan. Yang lain
mengatakan buah karakter yang dimaksud. Bahwa hidup didalam Yesus akan
menghasilkan buah-buah roh. Buah-buah roh adalah buah-buah karakter. Jadi baik
buah materi maupun non materi silahkan saja. Namun dalam pelajaran ini kita akan
melihat sesuatu yang menarik. Mari baca konteks ayat diatas
Yohanes 15:26-27,
26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang
keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 27 Tetapi kamu juga harus bersaksi,
karena kamu dari semula bersama- sama dengan Aku. "
Terjemahan bahasa Inggris akan lebih jelas:
Ayat 27,
And ye also shall bear witness, because ye have been with me from the beginning.
Jadi berbuah yang dimaksud dalam Yohanes 15 ternyata "BEAR WITNESS" atau
menghasilkan (buah) kesaksian. Bahwa buah selalu akan menunjukkan pohonnya.
Jika sebuah pohon berbuah mangga, maka dengan sangat mudah kita akan
mengatakan bahwa pohon tersebut adalah pohon mangga! Maka dalam hal ini kita
bisa mengatakan bahwa buah selalu "bersaksi tentang pohonnya".
Matius 7:16,
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah
anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Bagi anda yang berbuah kesaksian, maka kehidupan anda akan menunjukkan 3
berkat sebagai saksi Yesus:
Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya
CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014
3 berkat sebagai saksi Yesus:
1. BAPA DIPERMULIAKAN
Yohanes 15:8
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Kehidupan sebagai saksi adalah kehidupan yang mulia dan sangat diberkati.
Bagaimana tidak, kita menjadi saksi Bapa! Wow. Hebat. Kita hanya bisa
menyebutnya anugerah. Karena dipilih untuk berbuah kesaksian. Kata "dipilih"
sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kita diberkati. Bahwa apa saja yang ada
dalam hidup kita orang akan melihat dan memuliakan Bapa di sorga. Dalam dunia ini
kita selalu setuju bahwa menjadi orang pilihan selalu menjadi dambaan. Bahwa
orang pilihan selalu menunjukkan orang yang spesial. Dan itulah kita! Bahwa
kehidupan kita membuat Bapa dipermuliakan. Puji Tuhan Yeus.
2. MEMPEROLEH YANG DIMINTA
Yohanes 15:16.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya
kepadamu.
Tentu saja Tuhan memberikan apa yang diminta karena bagi para saksi,
kehidupannya adalah tentang Yesus. Jadi permintaannya selalu berhubungan
dengan Bapa dipermuliakan dan Yesus yang bisa dilihat. Jadi tidak berlebihan bila
Bapa berkata, "Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan
menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada
Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."
Ini yang membuat para saksi sebagai orang-orang yang berbahagia. Orang yang
diberkati. Karena kehidupan bagi mereka adalah kehidupan yang mengalami campur
tangan Tuhan secara ajaib sepenuhnya. Mujizat menjadi sesuatu yang normal dalam
kehidupan mereka karena semuanya bersaksi tentang Yesus sehingga Bapa
dipermuliakan.
3. SUKACITA PENUH
Yohanes 15:11.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan
sukacitamu menjadi penuh.
Saya ingat sebuah film Holywood yang diperankan Will Smith. Judulnya Pursue
Happiness. Mengejar kebahagiaan. Dalam film ini digambarkan bagaimana susah
payahnya seorang suami dan ayah 1 anak ini memperoleh kebahagiaan. Sampai dia
harus ditinggalkan isterinya dan nyaris kehilangan anaknya. Persis keadaan
sesungguhnya di dunia nyata saat ini. Termasuk juga dialami "orang-orang Kristen".
Satu hal yang menggelisahkan saya adalah pertanyaan ini: bagaimana bisa "orang
Kristen" yang memiliki Yesus dan diperlengkapi kuat kuasa Roh Kudus harus susah
Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya
CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014
payah memperoleh kebahagiaan? Bukankah mereka adalah orang-orang yang
memperoleh kasih karunia?
Kegelisahan ini kemudian terjawab ketika ayat diatas muncul. Bahwa sukacita dalam
Yesus adalah sukacita yang penuh. Tunggu dulu. Konteks diatas adalah konteks
berbuah kesaksian. Bahwa hanya mereka yang hidupnya bersaksi tentang Yesus.
Yang menjadikan Bapa di sorga sebagai pusat kehidupannya. Yang benar-benar
menyadari perjanjian kasih karunia, yang benar-benar akan menikmati kehidupan
penuh dengan sukacita. Dengan sukacita yang komplit/penuh. Mereka adalah orang
yang hidup dalam tuntunan dan kuat kuasa Roh Kudus. Dua hal inilah, yakni
tuntunan dan kuasa Roh Kudus, yang menjadikan mereka berbeda. Dan perbedaan
tersebut yang membuat mereka jadi saksi. Perbedaan tersebut yang membuat
mereka memiliki sukacita yang penuh dalam situasi apapun.
Dalam hal inilah kita melihat bahwa peran Roh Kudus yang diutus sebagai Penolong
setelah Yesus terangkat ke sorga menjadi nyata. Kita diberikan tenaga karena Roh
Kudus adalah tenaga/energi dan kita menjadi saksi dengan kekuatan Roh Kudus
dalam masalah-masalah keluarga, kesehatan, problem usaha/pekerjaan. Yang
mustahil menjadi tidak mustahil. Mujizat nyata. Yesus yang ditinggakan, Bapa
dipermuliakan. Amin!
BIGMO (Big Momentum)
Dunia hari ini adalah dunia yang mwnjadi persis Matius pasal 24, Lukas 21 atau 2
Timotius pasal 3. Semuanya menggambarkan keadaan manusia akhir jaman. Di
Indonesia pula demikian. Keadaan yang sangat dinamis baik secara politik, ekonomi,
sosial budaya hingga keadaan alam. Semuanya menunjukkan tanda-tanda akhir
jaman. Pada saat yang sama hari-hari ini kita belajar "THE RIGHT MOMENTUM".
Bahwa keadaan-keadaan tersebut bisa saja menjadi right momentum/saat yang
tepat untuk gereja menyaksikan Yesus. Kita bahkan menyebutnya BIG MOMENTUM
(BIGMO). Karena untuk mengenal Bigmo selalu ada 3 hal yang menyertainya. Saya
menyebutnya dengan istilah "The Lawa Of Bigmo"; bahwa Bigmo selalu ditandai
dengan adanya,
1. Special Season (Musim Khusus)
2. Extraordinary Situation (Keadaan yang luar biasa)
3. Unusual Strategy (Strategi yang tidak biasa)
Hal ini bisa dilihat bagaimana seorang peselancar bermain diatasa ombak. Ombak
tinggi bagi mereka selalu disebut bigmo. Semakin tinggi ombak, semakin dicari.
Maka ada istilah dikalangan peselancar yang mengejar ombak di seantero dunia
dengan sebutan "pemburu ombak". Setiap spot surfing selalu memiliki musimmusim khusus untuk menemukan bigmo. Misalnya pantai Bingin, Pecatu, Bali.
Tempat ini menjadi spot surfing yang direkomendasikan bagi para peselancar
profesional. Karena di musim-musim tertentu, yakni mulai bulan April s/d Agustus "si
bigmo" akan muncul. Ketinggian ombak bisa mencapai 4-8 feet (sekitar 1,5 hingga 3
meter). Dimana dalam waktu normal saja sudah 2-4 feet. Ini yang dimaksud bigmo:
selalu ada musim yang spesial dan situasi (ombak) yang luar biasa/ekstraordinari.
Untuk menang di pantai Bingin haruslah dengan strategi yang tidak biasa. Perlu
menemukan saat/momen yang tidak biasa dan hanya peselancar yang isa
melakukannya. Kita menyebutnya unusual strategy (strategi yang tidak biasa).
Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya
CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014
Di Indonesia, bigmo pernah terjadi pada tahun 1962 ketika terjadi pemberontakan
gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa ini dikenal
dengan istilah G 30 S/PKI. Dimana terjadi pergolakan hebat di bangsa ini yang pada
puncaknya memakan tumbal para Jenderal Angkatan Darat pada saat itu. Sebuah
situasi yang mencekam. Sebuah musim yang khusus dengan situasi yang luar biasa.
Menurut buku Transformasi Indonesia,
“Setelah peristiwa G30S/PKI, terjadi masa kairos di Indonesia sehingga dalam 6
tahun (1965-1971) ada lebih dari 7 juta orang di pulau jawa yang menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat (Dibaptis). Tuaian itu telah berjalan terus dan banyak
Gereja dimana-mana telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan berbagai
gerakan yang mulai lahir telah berdampak selama 1970 s/d 1980-an".
Itu dia! Beberapa gereja di Jawa pada waktu itu menemukan unusual strategy
sehingga mereka bisa menuai hingga 7 juta jiwa. Justru dimasa bigmo.
Lantas apakah bigmo hari ini?
Mari kita lihat beberapa laporan:
- Air terjun Niagara membeku di awal tahun 2014. Suhunya -50 derajat.
- Kebekuan di kota-kota Amerika yang lain: Platsmouth, Nebraska, Chicago, New
York.
- Greenland yang merupakan daerah paling beku: mencair.
- Danau menghilang di Chile.
- 15 Januari 2014 – Pertandingan tenis Australia Open sempat dihentikan, karena
suhu 47,2° C. Para atlet dehidrasi.
- Salju turun di Medinah, Arab Saudi.
- Badai Heinan di Filipina, 10 ribu ulang mati.
- Tsunami Aceh, Filipina, Jepang.
- Banjir bandang Manado. Dan masi banyak lagi ....
Kisah Para Rasul 2:17-21,
Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatanpenglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas
hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari
itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas,
di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan
asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah
sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang
berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
Bahwa pada hari terakhir, hari-hari ini Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya dalam
situasi-situasi yang bigmo. Antara lain bulan menjadi darah dan matahari menjadi
gelap.
Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya
CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014
Beberapa waktu belakangan ini ditemukan "Four Blood Moon". Empat bulan darah.
Yaitu sebuah istilah yang menggambarkan gerhana bulan yang berwarna merah
seperti darah yang baru terjadi dalam sejarah manusia. Ada empat kali peristiwa
gerhana bulan darah:
Yang menarik adalah tanggal-tanggal kemunculannya selalu bersamaan dengan
perayaan PASKAH dah HARI RAYA PONDOK DAUN di Israel!!! Pasti Tuhan sedang
"berbicara". Pada tanggal 20 Maret 2015, matahari akan menjadi gelap. Persis situasi
yamg digambarkan dalam Kisah Para Rasul 2 diatas.
Kabar baiknya Tuhan berkata, bahwa dalam situasi tersebut, Tuhan akan
mencurahkan Roh-Nya! Ini menjadi kabar sukacita. Bahwa ditengah-tengah bigmo,
Gereja akan memiliki strategi yang tidak biasa untuk menangkap momentum
(CAPTURING GOD'S MOMENTUM). Sehingga gereja akan menjadi jawaban untuk
berbagai situasi sulit hari-hari ini. Dan gereja benar-benar akan membuat
perbedaan! Haleluya!
Saudaraku, mari tangkap momentum yang Tuhan buat untuk gerejanya hari-hari ini.
Caranya hanya satu: duduk di kaki Yesus. Terima pencurahan Roh Kudus. Milikilah
kuasa Roh Kudus dan strategi yang tidak biasa itu kita akan peroleh. Bahwa banyak
strategi kemenangan di masa lalu sudah tidak berlaku hari ini. Hari ini harinya Tuhan.
Kita membutuhkan Tuhan untuk menang dalam bigmo sehingga Yesus yang isa
dilihat dan jiwa-jiwa dimenangkan. Itulah yang disebut, Jesus Center, People
Oriented.
Hati-hati, ketika Tuhan mencurahkan Roh-Nya, maka kita akan menangkap strategi
yang tidak biasa. Maka karena tidak biasa, jangan sampai kita tolak sehingga kita
kehilangan unusual strategi dan kehilangan bigmo. Maka diperlukan pengenalan
akan Tuhan lebih dalam lagi. Banyak-banyaklah duduk di kaki Tuhan. Sehingga kita
semakin mengenal Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya. Dan kita peka walaupun
strategi yang diberikan tidak biasa. Aneh. Unusual. Justru karena tidak biasa inilah
Bapa dipermuliakan, karena dunia akan heran dan datang untuk menanyakan.
Waktu itulah saat terbaik untuk bersaksi/right momentum to be witness. Haleluya!
NEW DIRECTION!
Saudaraku, hari-hari ini Tuhan memberikan arahan baru buat kita sebagai jemaat:
JESUS CENTER, PEOPLE ORIENTED. Yesus sebagai pusat dan berorientasi pada jiwajiwa.
Kita akan meninggalkan era yang berpusat pada diri sendiri kepada era Yesus sebagai
pusat. Berpindah dari era materialistis kepada era jiwa-jiwa. Era yang mengukur
sesuatu denga uang kepada era baru dimana jiwa-jiwa selalu menjadi pertimbangan
utama. Bahwa Yesus datang untuk menunjukka kasih-Nya bagi kita dan
menyelamatkan kita dari kematian dan kebinasaan:
Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever
believeth in him should not perish, but have everlasting life. (John 3:16 KJV)
Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya
CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014
Maka tidak kebetulan apabila ayat yang mirip berbunyi demikian,
1 Yohanes 3:16,
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara
kita.
Hereby perceive we the love of God, because he laid down his life for us: and we
ought to lay down our lives for the brethren. (1 John 3:16 KJV)
Maka apapun yang akan terjadi bagi kita maka Yesus harus menjadi pusat dan jiwajiwa sebagai orientasi kehidupan kita. Dalam sebuah keluarga, walaupun seorang
suami atau ayah bekerja mencari nafkah, namun perannya sebagai imam harus
menjadi yang terutama. Karena keluarga tidak berorientasi pada harta, uang atau
nafkah apalagi aset materi, tetapi jiwa-jiwa yang ada dalam keluarga itulah yang
harus menjadi yang terutama. Ini yang dimaksud people oriented.
Gereja kita. Walaupun sedang dalam masa persiapan pembangunan, namun jiwajiwa dalam jemaat haruslah yang terlebuh dahulu dibangun. Menbangun gereja tidak
akan menggantikan tugas gereja untuk membangun jemaat. Sebab gereja tidak
berorientasi pada program apalagi pembangunan. Namun gereja berorientasi pada
jiwa-jiwa.
Dimana Yesus yang hrus selalume jadi pusat bagi jiwa-jiwa dibangun.
Jika anda adalah pimpinan atau pemilik dari sebuah perusahaan/usaha, maka
pastikan bahwa usaha anda menjadikan Yesus sebagai pusat dan jiwa-jiwa sebagai
orientasinya. Bukan omset semata-mata, bukan keuntungan semata-mata. Ada
banyak hal yang tidak bisa dinilai hanya dengan uang. Termasuk jiwa-jiwa. Pakar
leadership internasional, Dr. John Maxwell berkata, orangmu adalah asetmu. Maka
jiwa-jiwa tetaplah menjadi metode Kerajaan Sorga memenangkan dunia ini.
Demikian juga dengan gereja. Demikian juga dengan saudara dalam keluarga. Dalam
usaha dan pekerjaan.
Mari jadikan Yesus sebagai pusat kehidupanmu dan jiwa-jiwa sebagai orientasinya.
JESUS CENTER, PEOPLE ORIENTER.
Amin!
Download