Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014 RIGHT MOMENTUM TO BE WITNESS Lukas 4:18, 19 “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Sebenarnya salah satu makna terbaik dari peritiwa Kenaikan Yesus ke sorga adalah ini: Kita berpindah level dari murid yang (hanya) melihat pekerjaan Bapa lewat Yesus Kristus menjadi perwakilan Kerjaan Sorga yang mengeksekusi kehendak Raja di muka bumi ini. Tentu saja lewat kuasa Roh Kudus yang turun ke atas kita. Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Roh kudus diberikan kepada kita untuk memberikan kemampuan kepada kita bersaksi tentang Kasih Yesus yang memerdekakan, menyembuhkan, membebaskan orang-oramg tertindas. Untuk memberitakan Sekaligus menunjukkan tujuan pengurapan Roh Kudus bagi kita. Maka ketika Dia akan naik ke sorga, Tuhan Yesus berkata, Kisah Para Rasul 1:8, Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Semakin jelaslah bahwa Roh Kudus diberikan kepada kita untuk menjadi saksi sampai ke ujung bumi. Kata "saksi" dalam ayat tersebut menggunakan kata "martir". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "martir" berarti orang yang mau mati karena kebenaran. Dan contoh terbaik tentang ini adalah Yesus sendiri. Bagaimana Dia mau menjadi martir hanya untuk menebus kita dari dosa. Maka ketika Yesus mengatakan bahwa kita akan menjadi saksi maka Yesus sedang mereferensikan diriNya sekaligus "pemberian tongkat estafet" untuk kita yang akan melanjutkan tugas sebagai saksi untuk menunjukkan Sang Raja dan Kerajaan-Nya. Untuk tugas inilah Roh Kudus diutus karena tugas Roh Kudus adalah untuk menunjukkan Yesus. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (Yohanes 15:26). Saudaraku, keadaan yang dinamis di Indonesia hari-hari ini baik secara politik, ekonomi, budaya, keadaan alam, dll, sebenarnya telah memberikan kesempatan bagi kita untuk menunjukkan Yesus. Dan kualitas terbaik untuk bersaksi tentang Yesus adalah martir; sama seperti Yesus. Martir bagi kepentingan dan kenyamanan kita. Martir bagi privasi dan keuntungan material. Sehingga kita benar-benar membuat perbedaan dan secara terang benderang Yesus bisa dilihat lewat sikap, perkataan, tindakan dan karakter kita. Benar-benar menunjukkan Yesus. Inilah yang dimaksud menjadi saksi. Bayangkan saja bila Yesus tidak bersedia jadi martir....dan Dia tetap dalam kenyamanan dan privasinya di sorga. Tidak bisa dibayangkan kehidupan seperti apakah kita hari ini! Maka Rasul Paulus menulis, Filipi 2:4-11, 4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014 dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! Haleluya! Selamat menjadi saksi. Selamat menjadi martir. Selamat menikmati kemuliaan Kristus yang karenanya dikaruniakan Nama diatas segala nama. Dan semua lidah mengakui Yesus adalah Tuhan bagi kemuliaan Bapa. BERBUAH KESAKSIAN Yohanes 15 16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama- Ku, diberikan- Nya kepadamu. Salah satu kemuliaan hidup dalam Kerajaan Sorga adalah karena bukan kita yang memilih tapi Tuhan sendiri yang memilih kita. Dan pilihan Tuhan atas kita dimaksudkan untuk sebuah lehidupan yang menghasilkan buah. Dan buah itu tetap. Ayat-ayat selanjutnya dalam pasal diatas menunjukkan prinsip-prinsip kehidupan yang berbuah-buah. Salah satu hal yang masih belum terlalu jelas adalah berbuah itu sendiri. Berbuah apakah yang dimaksud. Banyak orang lamgsung mengatakan bahwa berbuah yang dimaksud adalah berbuah secara material. Yakni kehidupan yang diberkati baik kesehatan, rumah tangga maupun usaha dan pekerjaan. Yang lain mengatakan buah karakter yang dimaksud. Bahwa hidup didalam Yesus akan menghasilkan buah-buah roh. Buah-buah roh adalah buah-buah karakter. Jadi baik buah materi maupun non materi silahkan saja. Namun dalam pelajaran ini kita akan melihat sesuatu yang menarik. Mari baca konteks ayat diatas Yohanes 15:26-27, 26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. 27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama- sama dengan Aku. " Terjemahan bahasa Inggris akan lebih jelas: Ayat 27, And ye also shall bear witness, because ye have been with me from the beginning. Jadi berbuah yang dimaksud dalam Yohanes 15 ternyata "BEAR WITNESS" atau menghasilkan (buah) kesaksian. Bahwa buah selalu akan menunjukkan pohonnya. Jika sebuah pohon berbuah mangga, maka dengan sangat mudah kita akan mengatakan bahwa pohon tersebut adalah pohon mangga! Maka dalam hal ini kita bisa mengatakan bahwa buah selalu "bersaksi tentang pohonnya". Matius 7:16, Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Bagi anda yang berbuah kesaksian, maka kehidupan anda akan menunjukkan 3 berkat sebagai saksi Yesus: Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014 3 berkat sebagai saksi Yesus: 1. BAPA DIPERMULIAKAN Yohanes 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” Kehidupan sebagai saksi adalah kehidupan yang mulia dan sangat diberkati. Bagaimana tidak, kita menjadi saksi Bapa! Wow. Hebat. Kita hanya bisa menyebutnya anugerah. Karena dipilih untuk berbuah kesaksian. Kata "dipilih" sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kita diberkati. Bahwa apa saja yang ada dalam hidup kita orang akan melihat dan memuliakan Bapa di sorga. Dalam dunia ini kita selalu setuju bahwa menjadi orang pilihan selalu menjadi dambaan. Bahwa orang pilihan selalu menunjukkan orang yang spesial. Dan itulah kita! Bahwa kehidupan kita membuat Bapa dipermuliakan. Puji Tuhan Yeus. 2. MEMPEROLEH YANG DIMINTA Yohanes 15:16. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Tentu saja Tuhan memberikan apa yang diminta karena bagi para saksi, kehidupannya adalah tentang Yesus. Jadi permintaannya selalu berhubungan dengan Bapa dipermuliakan dan Yesus yang bisa dilihat. Jadi tidak berlebihan bila Bapa berkata, "Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu." Ini yang membuat para saksi sebagai orang-orang yang berbahagia. Orang yang diberkati. Karena kehidupan bagi mereka adalah kehidupan yang mengalami campur tangan Tuhan secara ajaib sepenuhnya. Mujizat menjadi sesuatu yang normal dalam kehidupan mereka karena semuanya bersaksi tentang Yesus sehingga Bapa dipermuliakan. 3. SUKACITA PENUH Yohanes 15:11. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Saya ingat sebuah film Holywood yang diperankan Will Smith. Judulnya Pursue Happiness. Mengejar kebahagiaan. Dalam film ini digambarkan bagaimana susah payahnya seorang suami dan ayah 1 anak ini memperoleh kebahagiaan. Sampai dia harus ditinggalkan isterinya dan nyaris kehilangan anaknya. Persis keadaan sesungguhnya di dunia nyata saat ini. Termasuk juga dialami "orang-orang Kristen". Satu hal yang menggelisahkan saya adalah pertanyaan ini: bagaimana bisa "orang Kristen" yang memiliki Yesus dan diperlengkapi kuat kuasa Roh Kudus harus susah Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014 payah memperoleh kebahagiaan? Bukankah mereka adalah orang-orang yang memperoleh kasih karunia? Kegelisahan ini kemudian terjawab ketika ayat diatas muncul. Bahwa sukacita dalam Yesus adalah sukacita yang penuh. Tunggu dulu. Konteks diatas adalah konteks berbuah kesaksian. Bahwa hanya mereka yang hidupnya bersaksi tentang Yesus. Yang menjadikan Bapa di sorga sebagai pusat kehidupannya. Yang benar-benar menyadari perjanjian kasih karunia, yang benar-benar akan menikmati kehidupan penuh dengan sukacita. Dengan sukacita yang komplit/penuh. Mereka adalah orang yang hidup dalam tuntunan dan kuat kuasa Roh Kudus. Dua hal inilah, yakni tuntunan dan kuasa Roh Kudus, yang menjadikan mereka berbeda. Dan perbedaan tersebut yang membuat mereka jadi saksi. Perbedaan tersebut yang membuat mereka memiliki sukacita yang penuh dalam situasi apapun. Dalam hal inilah kita melihat bahwa peran Roh Kudus yang diutus sebagai Penolong setelah Yesus terangkat ke sorga menjadi nyata. Kita diberikan tenaga karena Roh Kudus adalah tenaga/energi dan kita menjadi saksi dengan kekuatan Roh Kudus dalam masalah-masalah keluarga, kesehatan, problem usaha/pekerjaan. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. Mujizat nyata. Yesus yang ditinggakan, Bapa dipermuliakan. Amin! BIGMO (Big Momentum) Dunia hari ini adalah dunia yang mwnjadi persis Matius pasal 24, Lukas 21 atau 2 Timotius pasal 3. Semuanya menggambarkan keadaan manusia akhir jaman. Di Indonesia pula demikian. Keadaan yang sangat dinamis baik secara politik, ekonomi, sosial budaya hingga keadaan alam. Semuanya menunjukkan tanda-tanda akhir jaman. Pada saat yang sama hari-hari ini kita belajar "THE RIGHT MOMENTUM". Bahwa keadaan-keadaan tersebut bisa saja menjadi right momentum/saat yang tepat untuk gereja menyaksikan Yesus. Kita bahkan menyebutnya BIG MOMENTUM (BIGMO). Karena untuk mengenal Bigmo selalu ada 3 hal yang menyertainya. Saya menyebutnya dengan istilah "The Lawa Of Bigmo"; bahwa Bigmo selalu ditandai dengan adanya, 1. Special Season (Musim Khusus) 2. Extraordinary Situation (Keadaan yang luar biasa) 3. Unusual Strategy (Strategi yang tidak biasa) Hal ini bisa dilihat bagaimana seorang peselancar bermain diatasa ombak. Ombak tinggi bagi mereka selalu disebut bigmo. Semakin tinggi ombak, semakin dicari. Maka ada istilah dikalangan peselancar yang mengejar ombak di seantero dunia dengan sebutan "pemburu ombak". Setiap spot surfing selalu memiliki musimmusim khusus untuk menemukan bigmo. Misalnya pantai Bingin, Pecatu, Bali. Tempat ini menjadi spot surfing yang direkomendasikan bagi para peselancar profesional. Karena di musim-musim tertentu, yakni mulai bulan April s/d Agustus "si bigmo" akan muncul. Ketinggian ombak bisa mencapai 4-8 feet (sekitar 1,5 hingga 3 meter). Dimana dalam waktu normal saja sudah 2-4 feet. Ini yang dimaksud bigmo: selalu ada musim yang spesial dan situasi (ombak) yang luar biasa/ekstraordinari. Untuk menang di pantai Bingin haruslah dengan strategi yang tidak biasa. Perlu menemukan saat/momen yang tidak biasa dan hanya peselancar yang isa melakukannya. Kita menyebutnya unusual strategy (strategi yang tidak biasa). Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014 Di Indonesia, bigmo pernah terjadi pada tahun 1962 ketika terjadi pemberontakan gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa ini dikenal dengan istilah G 30 S/PKI. Dimana terjadi pergolakan hebat di bangsa ini yang pada puncaknya memakan tumbal para Jenderal Angkatan Darat pada saat itu. Sebuah situasi yang mencekam. Sebuah musim yang khusus dengan situasi yang luar biasa. Menurut buku Transformasi Indonesia, “Setelah peristiwa G30S/PKI, terjadi masa kairos di Indonesia sehingga dalam 6 tahun (1965-1971) ada lebih dari 7 juta orang di pulau jawa yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Dibaptis). Tuaian itu telah berjalan terus dan banyak Gereja dimana-mana telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan berbagai gerakan yang mulai lahir telah berdampak selama 1970 s/d 1980-an". Itu dia! Beberapa gereja di Jawa pada waktu itu menemukan unusual strategy sehingga mereka bisa menuai hingga 7 juta jiwa. Justru dimasa bigmo. Lantas apakah bigmo hari ini? Mari kita lihat beberapa laporan: - Air terjun Niagara membeku di awal tahun 2014. Suhunya -50 derajat. - Kebekuan di kota-kota Amerika yang lain: Platsmouth, Nebraska, Chicago, New York. - Greenland yang merupakan daerah paling beku: mencair. - Danau menghilang di Chile. - 15 Januari 2014 – Pertandingan tenis Australia Open sempat dihentikan, karena suhu 47,2° C. Para atlet dehidrasi. - Salju turun di Medinah, Arab Saudi. - Badai Heinan di Filipina, 10 ribu ulang mati. - Tsunami Aceh, Filipina, Jepang. - Banjir bandang Manado. Dan masi banyak lagi .... Kisah Para Rasul 2:17-21, Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatanpenglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Bahwa pada hari terakhir, hari-hari ini Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya dalam situasi-situasi yang bigmo. Antara lain bulan menjadi darah dan matahari menjadi gelap. Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014 Beberapa waktu belakangan ini ditemukan "Four Blood Moon". Empat bulan darah. Yaitu sebuah istilah yang menggambarkan gerhana bulan yang berwarna merah seperti darah yang baru terjadi dalam sejarah manusia. Ada empat kali peristiwa gerhana bulan darah: Yang menarik adalah tanggal-tanggal kemunculannya selalu bersamaan dengan perayaan PASKAH dah HARI RAYA PONDOK DAUN di Israel!!! Pasti Tuhan sedang "berbicara". Pada tanggal 20 Maret 2015, matahari akan menjadi gelap. Persis situasi yamg digambarkan dalam Kisah Para Rasul 2 diatas. Kabar baiknya Tuhan berkata, bahwa dalam situasi tersebut, Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya! Ini menjadi kabar sukacita. Bahwa ditengah-tengah bigmo, Gereja akan memiliki strategi yang tidak biasa untuk menangkap momentum (CAPTURING GOD'S MOMENTUM). Sehingga gereja akan menjadi jawaban untuk berbagai situasi sulit hari-hari ini. Dan gereja benar-benar akan membuat perbedaan! Haleluya! Saudaraku, mari tangkap momentum yang Tuhan buat untuk gerejanya hari-hari ini. Caranya hanya satu: duduk di kaki Yesus. Terima pencurahan Roh Kudus. Milikilah kuasa Roh Kudus dan strategi yang tidak biasa itu kita akan peroleh. Bahwa banyak strategi kemenangan di masa lalu sudah tidak berlaku hari ini. Hari ini harinya Tuhan. Kita membutuhkan Tuhan untuk menang dalam bigmo sehingga Yesus yang isa dilihat dan jiwa-jiwa dimenangkan. Itulah yang disebut, Jesus Center, People Oriented. Hati-hati, ketika Tuhan mencurahkan Roh-Nya, maka kita akan menangkap strategi yang tidak biasa. Maka karena tidak biasa, jangan sampai kita tolak sehingga kita kehilangan unusual strategi dan kehilangan bigmo. Maka diperlukan pengenalan akan Tuhan lebih dalam lagi. Banyak-banyaklah duduk di kaki Tuhan. Sehingga kita semakin mengenal Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya. Dan kita peka walaupun strategi yang diberikan tidak biasa. Aneh. Unusual. Justru karena tidak biasa inilah Bapa dipermuliakan, karena dunia akan heran dan datang untuk menanyakan. Waktu itulah saat terbaik untuk bersaksi/right momentum to be witness. Haleluya! NEW DIRECTION! Saudaraku, hari-hari ini Tuhan memberikan arahan baru buat kita sebagai jemaat: JESUS CENTER, PEOPLE ORIENTED. Yesus sebagai pusat dan berorientasi pada jiwajiwa. Kita akan meninggalkan era yang berpusat pada diri sendiri kepada era Yesus sebagai pusat. Berpindah dari era materialistis kepada era jiwa-jiwa. Era yang mengukur sesuatu denga uang kepada era baru dimana jiwa-jiwa selalu menjadi pertimbangan utama. Bahwa Yesus datang untuk menunjukka kasih-Nya bagi kita dan menyelamatkan kita dari kematian dan kebinasaan: Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life. (John 3:16 KJV) Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CAPTURING GOD’S MOMENTUM - JUNI 2014 Maka tidak kebetulan apabila ayat yang mirip berbunyi demikian, 1 Yohanes 3:16, Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Hereby perceive we the love of God, because he laid down his life for us: and we ought to lay down our lives for the brethren. (1 John 3:16 KJV) Maka apapun yang akan terjadi bagi kita maka Yesus harus menjadi pusat dan jiwajiwa sebagai orientasi kehidupan kita. Dalam sebuah keluarga, walaupun seorang suami atau ayah bekerja mencari nafkah, namun perannya sebagai imam harus menjadi yang terutama. Karena keluarga tidak berorientasi pada harta, uang atau nafkah apalagi aset materi, tetapi jiwa-jiwa yang ada dalam keluarga itulah yang harus menjadi yang terutama. Ini yang dimaksud people oriented. Gereja kita. Walaupun sedang dalam masa persiapan pembangunan, namun jiwajiwa dalam jemaat haruslah yang terlebuh dahulu dibangun. Menbangun gereja tidak akan menggantikan tugas gereja untuk membangun jemaat. Sebab gereja tidak berorientasi pada program apalagi pembangunan. Namun gereja berorientasi pada jiwa-jiwa. Dimana Yesus yang hrus selalume jadi pusat bagi jiwa-jiwa dibangun. Jika anda adalah pimpinan atau pemilik dari sebuah perusahaan/usaha, maka pastikan bahwa usaha anda menjadikan Yesus sebagai pusat dan jiwa-jiwa sebagai orientasinya. Bukan omset semata-mata, bukan keuntungan semata-mata. Ada banyak hal yang tidak bisa dinilai hanya dengan uang. Termasuk jiwa-jiwa. Pakar leadership internasional, Dr. John Maxwell berkata, orangmu adalah asetmu. Maka jiwa-jiwa tetaplah menjadi metode Kerajaan Sorga memenangkan dunia ini. Demikian juga dengan gereja. Demikian juga dengan saudara dalam keluarga. Dalam usaha dan pekerjaan. Mari jadikan Yesus sebagai pusat kehidupanmu dan jiwa-jiwa sebagai orientasinya. JESUS CENTER, PEOPLE ORIENTER. Amin!