Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang Karawang

advertisement
1
Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern
Disusun oleh:
Pamungkas Satya Putra
Pamungkas Satya Putra
Fakultas Hukum
Universitas Singaperbangsa Karawang
Karawang
2014
2
Pamungkas Satya Putra
• Perkuliahan
• Tema
:Kesepuluh dan Kesebelas
:Negara Demokrasi Modern dan Negara
Autokrasi Modern
NEGARA DEMOKRASI MODERN
•
•
Asal kata “demos” (rakyat) & “kratein”
(pemerintahan).
Berdasarkan sifat hubungan antara organ-organ
yang diserahi kekuasaan yang ada di dalam negara
itu khususnya berdasarkan sifat hubungan antara
badan legislatif dengan badan eksekutif, terdapat
tiga macam sistem pemerintahan:
1.
2.
3.
Negara dengan sistem pemerintahan presidensiil;
Negara dengan sistem pemerintahan parlementer;
Negara dengan sistem pemerintahan badan pekerja atau
referendum.
Berdasarkan hal tersebut terdapat tipe dari
demokrasi modern:
1.
2.
3.
Demokrasi atau pemerintahan perwakilan rakyat yang
representatif, dengan sistem pemisahan kekuasaan secara
tegas atau sistem presidensiil;
Demokrasi atau pemerintahan perwakilan rakyat yang
representatif, dengan sistem pemisahan kekuasaan, tetapi di
antara badan-badan yang diserahi kekuasaaan itu, terutama
antara badan legislatif dengan badan eksekutif, ada
hubungan yang bersifat timbal balik, dapat saling
mempengaruhi atau sistem parlementer;
Demokrasi atau pemerintahan perwakilan rakyat yang
representatif, dengan sistem pemisahan kekuasaan, dan
dengan kontrol secara langsung dari rakyat yang disebut
sistem referendum atau sistem badan pekerja.
Definisi demokrasi:
Joseph A. Schumpeter:
Metode demokratis adalah suatu perencanaan institusional
untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara
perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
Sidney Hook:
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusankeputusan pemerintah yang penting atau arah kebijaksanaan di
balik keputusan itu secara langsung maupun tidak langsung,
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara
bebas dari rakyat (dewasa).
Philip C. Schimtter dan Terry Lynn Karl:
Demokrasi politik sebagai suatu sistem pemerintahan di mana
pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan mereka di
wilayah publik oleh warga negara, yang bertindak secara
langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil
mereka yang telah terpilih.
Dalam memahami hakekat demokrasi, harus diketahui
apa yang menjadi kriteria demokrasi
1. International Commission of Jurist, negara yang menganut
asas demokrasi harus memiliki syarat-syarat:
a. Adanya proteksi konstitusional;
b. Adanya kekuasaan peradilan yang bebas dan tidak
memihak;
c. Adanya kebebasan untuk menyatakan pendapat dan
berserikat;
d. Adanya pemilu yang bebas;
e. Adaya tugas-tugas oposisi;
f. Adanya pendidikan kewarganegaraan.
2.
Larry Diamond, Juan J. Linz, Seymour M. Lipset, suatu
sistem pemerintahan demokrasi harus memenuhi tiga (3)
syarat pokok:
a. Kompetisi yang sungguh-sungguh dan meluas di antara
individu-individu dan kelompok-kelompok organisasi
(terutama Parpol) untuk memperebutkan jabatan-jabatan
pemerintahan yang memiliki kekuasaan efektif, pada
jangka waktu yang reguler dan tidak melibatkan
penggunaan daya paksa.
b. Partisipasi politik yang melibatkan sebanyak mungkin
warga negara dalam pemilihan pemimpin atau kebijakan,
paling tidak melalui pemilu yang diselenggarakan secara
reguler dan adil;
c. Kebebasan sipil dan politik, yaitu kebebasan berbicara,
kebebasan pers, kebebasan untuk membentuk dan
bergabung organisasi, yang cukup untuk menjamin
integritas dan partisipasi politik.
Robert A. Dahl, ciri khas demokrasi adalah sikap
tanggap pemerintah secara terus menerus terhadap
preferensi atau keinginan warganya.
Untuk itu rakyat harus diberi kesempatan untuk:
a. Merumuskan perihal preferensi atau kepentingannya;
b. Memberitahukan perihal preferensinya itu kepada sesama
warga negara dan kepada pemerintah melalui tindakan
individual atau kolektif;
c. Mengusahakan agar kepentingannya itu dipertimbangkan
secara setara dalam proses pembuatan keputusan pemerintah
artinya tidak didiskriminasikan berdasarkan isi atau asal
usulnya.
Kesempatan tersebut hanya mungkin tersedia apabila
lembaga-lembaga dalam masyarakat dapat menjamin
delapan (8) kondisi, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kebebasan untuk membentuk dan bergabung dalam
organisasi;
Kebebasan untuk mengungkapkan pendapat;
Hak untuk memilih dan di pilih dalam Pemilu;
Hak untuk menduduki jabatan publik;
Hak para pemimpin untuk bersaing memperoleh dukungan
dan suara;
Tersedianya sumber-sumber informasi alternatif;
Terselenggaranya Pemilu yang bebas dan jujur;
Adanya
lembaga-lembaga
yang
menjamin
agar
kebijaksanaan publik tergantung pada suara dalam Pemilu
dan pada cara-cara penyampaian preferensi yang lain.
Kesimpulan
• Dari ciri-ciri demokrasi tersebut, terlihat indikasi adanya
pemerintahan perwakilan rakyat. Untuk mewujudkan
pemerintahan perwakilan rakyat diperlukan suatu tatanan
negara yang dapat mencegah adanya suatu pemerintahan yang
kekuasaannya bersifat absolut.
Mengapa perlu dicegah timbulnya
kekuasaannya bersifat absolut?
•
•
pemerintahan
yang
Karena yang melaksanakan pemerintahan adalah manusia
dan bahwa pada manusia itu tanpa kecuali melekat banyak
kelemahan (Miriam Budiardjo)
Sehubungan dengan sifat manusia ini Montesquieu
mengemukakan adanya dua (2) sifat manusia yang
berhubungan dengan kekuasaan, yaitu:
1. Bahwa orang itu senang akan kekuasaan apabila
kekuasaan itu dipergunakan atau diperuntukkan bagi
kepentingan dirinya sendiri.
2. Bahwa sekali orang itu memiliki kekuasaan maka ia
senantiasa ingin meluaskan serta memperbesar kekuasaan
tersebut.
•
•
Lord Acton “Power tends to corrupt, but absolute power
corrupt absolutely”.
Montesquieu: kekuasaan yang ada pada negara dipisahkan
dan masing-masing kekuasaan diserahkan pada organ, di
mana masing-masing organ terpisah satu sama lain. Hal
tersebut kemudian disebut Trias Politica.
1. Kekuasaan yang bersifat mengatur: badan legislatif
2. Kekuasaan yang bersifat melaksanakan peraturan: badan
eksekutif
3. Kekuasaan yang bersifat mengawasi pelaksanaan
peraturan:
badan Yudikatif
Dalam sejarah, ajaran Montesquieu mendapat tiga (3) macam
penafsiran dalam pelaksanaannya, yang kemudian menjadi tipetipe demokrasi modern, yaitu:
1.
Di Amerika Serikat
Montesquieu menghendaki adanya pemisahan kekuasaan “secara
mutlak” antara kekuasaan yang satu dengan yang lain dan bahkan
antara organ yang satu dengan organ yang lain. Penafsiran ini
menimbulkan SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL.
2.
Di negara-negara Eropa Barat dipelopori Inggris
Montesquieu menghendaki antara organ yang satu dengan organ
yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik, khususnya
antara badan legislatif dengan badan eksekutif. Penafsiran ini
menciptakan SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER.
3.
Di Swiss
Badan eksekutif hanya merupakan badan pelaksana dari apa yang
telah diputuskan oleh badan legislatif. Penafsiran ini menciptakan
SISTEM PEMERINTAHAN BADAN PEKERJA/ REFERENDUM.
• Menurut Soewoto: Pembedaan sistem pemerintahan
perwakilan menjadi tiga (3) tersebut tidak sesuai dengan
kenyataan. Karena sebenarnya tidak terdapat negara yang
menjalankan sistem referendum dalam segala hal, atau
ternyata negara menggunakan sistem parlementer demikian
pula yang bersistem presidensiil dalam hal-hal tertentu
menggunakan pula sistem referendum.
C.F. Strong menamakan sistem presidensiil dengan nama:
1.
2.
The non parliementary executive, karena pemegang
kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada
parlemen.
The fixed executive, karena masa jabatan pemegang
kekuasaan eksekutif adalah tertentu. Artinya dalam masa
jabatannya pemegang kekuasaan eksekutif tidak dapat
dijatuhkan oleh parlemen atau lembaga legislatif.
Sri
Soemantri,
parlementer:
1.
2.
3.
4.
ciri-ciri
sistem
pemerintahan
Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri dibentuk oleh
atau berdasarkan kekuatan-kekuatan yang menguasai
parlemen.
Para anggota kabinet mungkin seluruhnya anggota
parlemen, mungkin pula tidak seluruhnya bukan anggota
parlemen.
Kabinet dengan ketuanya bertanggung jawab kepada
parlemen. Apabila kabinet atau seorang atau beberapa orang
anggotanya mendapat mosi tidak percaya dari parlemen,
maka kabinet atau seorang atau beberapa orang tersebut
harus mengundurkan diri.
Sebagai imbangan dapat dijatuhkannya kabinet, maka kepala
negara (Pres/Raja/Ratu) dapat membubarkan parlemen.
Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensiil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kedudukan kepala negara di samping sebagai kepala negara
juga sebagai kepala pemerintahan;
Presiden dan parlemen masing-masing di pilih langsung oleh
rakyat melalui Pemilu;
Kedudukan presiden dan parlemen tidak bisa saling
mempengaruhi/ menjatuhkan.
Apabila presiden melakukan perbuatan yang melanggar
hukum, maka dapat di impeachment.
Dalam menyusun kabinet, presiden wajib minta persetujuan
parlemen.
Menteri tunduk dan bertanggung jawab pada presiden
karena di angkat oleh presiden.
Sistem pemerintahan dengan pengawasan langsung oleh
rakyat
• Ada di Swiss
• Pemegang kedaulatan tertinggi adalah Sidang Federal, yang
terdiri dua kamar, yaitu Dewan Nasional dan Dewan Negara.
• Pemegang kekuasaan eksekutif dan Badan Pelaksana
Kekuasaan Tertinggi di pegang oleh Dewan Federal yang
terdiri dari tujuh (7) anggota dan di pilih oleh Sidang Federal.
• Presiden dan Wakil Presiden di pilih oleh Sidang Federal, di
antara para nggota Dewan untuk masa jabatan satu tahun.
Terdapat tiga (3) macam referendum:
1. Referendum obligatoir (wajib): meminta pendapat secara
langsung kepada rakyat terhadap Rancangan Undangundang yang akan diundangkan.
2. Referendum fakultatif (tidak wajib): meminta pendapat
secara langsung kepada rakyat tentang setuju/ tidak setuju
terhadap Undang-undang yang sudah berlaku, tetapi ada
sementara yang menggugatnya.
3. Referendum optatif: meminta pendapat rakyat tentang
setuju/ tidaknya terhadap Rancangan Undang-undang
Pemerintah Federal atau pemerintah pusat di wilayah negara
bagian atau daerah otonom.
Negara Autokrasi Modern
•
•
•
•
•
•
Auto: sendiri, kratein atau kratos: kekuasaan
Pemerintahan yang dijalankan secara sendiri.
Negara dengan sistem satu partai (berpartai tunggal).
Kekuasaan pemerintahannya dipegang dan dijalankan oleh
satu orang tunggal.
Autokrasi Klasik: Negara yang menghimpun kekuasaan
sebesar mungkin pada tangan
negara dalam satu
pemerintahan.
Autokrasi Modern: Negara yang menghimpun kekuasaan
sebesar mungkin pada tangan negara dalam satu
pemerintahan yang didapati adanya sebuah badan perwakilan
yang mendampingi kekuasaan kepala negara (head of state).
Perbedaan Demokrasi Modern dan Autokrasi Modern
1.Hakekat Negara
Autokrasi modern: negara sebagai suatu organisme satu kesatuan
yang mempunyai dasar-dasar hidup, serta kehidupan, dan
mempunyai kepentingan sendiri, serta kepribadian sendiri.
Demokrasi modern: negara sebagai suatu kumpulan atua kesatuan
dari para individu.
2.Tujuan Negara
Autokrasi modern: menghimpun kekuasaan sebesar-besarnya pada
negara.
Demokrasi modern: mengusahakan serta menyelenggarakan
kebahagiaan serta kesejahteraan rakyatnya.
Perbedaan Demokrasi Modern dan Autokrasi Modern
3.Badan Perwakilan:
-cara pengangkatan atau pemilihan dari anggota-anggota badan
perwakilan rakyat;
-sifat susunan dari badan perwakilan rakyat;
-sifat kekuasaan dari badan perwakilan rakyat.
Autokrasi modern: pemilihan atau pengangkatan anggota badan
perwakilan rakyat dimulai dari pengajuan calon sementara oleh
kesatuan-kesatuan sosial. Sifat susunan badan perwakilan yaitu
kooperatif atau wakil dari kesatuan-kesatuan sosial yang diakui
sah. Sifat kekuasaan badan perwakilan tidak mempunyai
kekuasaan apapun (pendukung keputusan eksekutif).
Demokrasi modern: pemilihan atau pengangkatan anggota badan
perwakilan rakyat dipilih langsung oleh rakyat. Sifat susunan
badan perwakilan yaitu automistis atau wakil dari rakyat pemilih.
Sifat kekuasaan badan perwakilan
memegang kekuasaan
perundang-undangan
24
Pamungkas Satya Putra
• Negara-negara autokrasi modern:
a. Fasisme Italia: Tokoh fasisme Italia (Partai Politik di Eropa Barat)
yaitu Benito Mussolini. Muncul gerakan akibat kemiskinan setelah
terjadi PD I. Terjadinya krisis keuangan di Italia. Cara mengatasi
kemiskinan dengan gerakan menyatukan tiga (3) partai yang ada
di Italia yaitu Partai Nasional, Partai Syandicatisme, dan Partai
Agama.
b. Nazisme Jerma: Tokoh Nazi (National Sozialistiche Deutshe
Arbeiter Partai atau NSDAP) yang semula bernama Deutsche
Arbeiter Partai (DAP) dengan tokoh Adolf Hitler. Sebagai partai
buruh gerakan frontal yan kental dengan kekerasan dilakukan
akibat Jerman kalah PD I.
c. Komunisme Uni Soviet: Uni Soviet Sosialis Republik (USSR)
negara sosialis kaum buruh dan petani akibat revolusi industri
abad ke-XVIII. Tokoh gerakan ini yaitu Karl Marx, Friedrich
Engels “Communistisch Manifest”.
25
Pamungkas Satya Putra
TERIMA KASIH
Download