Penyalur kasih dan mujizat Tuhan

advertisement
GBI Jalan Gatot Subroto
Suplemen COOL
Juni 2011
Minggu I
Penyalur kasih dan mujizat Tuhan
Kisah Para Rasul 19:6-12
Ketika TUHAN YESUS berjalan di atas muka bumi ini, ada dua ciri khusus atau tanda-tanda yang menyertai
seluruh pelayanan-Nya, yaitu Kasih dan Mujizat. Ketika IA naik ke sorga – yang peristiwanya telah kita peringati
beberapa hari yang lalu – maka IA menjanjikan bahwa ROH KUDUS akan turun atas kita dan ketika hal itu terjadi
maka kita akan menerima Kuasa-Nya dan kita akan menjadi saksi-saksi-Nya sampai ujung-ujung Bumi (Kisah 1:8).
Ketika para murid dan generasi sesudahnya menerima pengurapan dari ROH KUDUS, mereka pun mulai
menyatakan jalan kebenaran dengan Kasih dan Mujizat TUHAN, sama seperti (bahkan lebih) dari apa yang
pernah TUHAN YESUS lakukan.
Dalam nats yang kita baca di atas, dari kisah pelayanan Paulus di Efesus dan sekitar Asia Kecil, kita mendapatkan
pelajaran yang berharga mengenai prinsip-prinsip kalau kita melayani TUHAN melalui sesama:
1. TUHAN melakukan pengurapan, kasih dan mujizat-Nya melalui kita anak-anak-Nya (ayat 6 dan 11).
Pengurapan, kasih, dan mujizat masih ada hingga hari ini karena TUHAN yang kita sembah adalah ALLAH yang
hidup dan sama dari dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. TUHAN-lah yang memberikan pengurapan,
kasih dan mujizat, tetapi IA melakukannya melalui kita anak-anak-Nya. Ini adalah prinsip yang dipegang teguh
oleh TUHAN. DIA bisa saja melakukan segala sesuatu sendirian, tetapi TUHAN memilih untuk bersama-sama kita
melayani banyak orang. Kitalah yang digunakan TUHAN sebagai alat untuk menyalurkan pengurapan, kasih dan
mujizat kepada banyak orang. Ini adalah suatu kehormatan besar bagi kita dan jika benar-benar menyadari hal
ini, maka seharusnya kita tidak berpangku tangan dan hanya menantikan berkat semata (padahal kita dapat
menjadi berkat bagi orang lain), tetapi seharusnya kita:
· Berdoa bagi mereka yang membutuhkan-Nya
· Ulurkan tangan bagi mereka yang memerlukan-Nya
· Urapi mereka yang merindukan-Nya
· Bernubuat bagi mereka yang menantikan peneguhan-Nya
Ingatlah, ALLAH telah memberkati kita oleh karena itu marilah kita menjadi berkat bagi orang lain, yaitu dengan
menunjukkan bahwa pengurapan, kasih dan mujizat ALLAH masih ada bagi mereka dan ALLAH rindu agar mereka
pun merasakan berkat tersebut. Inilah juga artinya kita menjadi saksi-saksi ALLAH.
2. Tetaplah teguh melayani walaupun mungkin ada orang-orang yang tetap bersikeras hati dan menolak
pelayanan/kasih TUHAN melalui kita (ayat 9)
Satu hal yang harus kita ingat bahwa kita dapat mengubah manusia. Hanya TUHAN yang dapat melakukannya,
dan itupun TUHAN masih memberi kebebasan kepada manusia untuk menetapkan pilihannya. Mungkin dalam
pelayanan kita, kita sering bertanya-tanya mengapa ada orang tertentu yang sudah kita layani sebaik-baiknya
dan dengan segala macam cara tetap saja tidak berubah. Faktanya memang demikian adanya. ALLAH tidak
pernah memaksa siapapun untuk menerima-Nya, tetapi yang memilih menerima-Nya maka pengurapan, kasih
dan mujizat-Nya tersedia bagi mereka. Akan ada saja orang-orang yang mengeraskan hati terhadap pelayanan
TUHAN. Apa yang harus kita lakukan jika berhadapan dengan situasi ini?
· Tetap layani dengan kasih, setidaknya dengan tekun bawa dalam doa.
· Jangan habiskan waktu untuk satu orang ini sehingga engkau tidak menjangkau orang-orang lain, tetapi
dengan bijak mencari tuntunan TUHAN sehingga engkau tahu kapan/tiba saatnya engkau menyerahkan
orang itu kepada tangan TUHAN dan engkau mulai mencari jiwa-jiwa lain yang merindukan TUHAN.
·
Tetap tekun dan penuh pengharapan, karena kita pegang janji TUHAN bahwa tidak akan ada pernah ada
kata-kata pemberitaan Firman TUHAN dan pelayanan kita lakukan dalam nama TUHAN yang akan
kembali dengan sia-sia.
3. Apapun yang ada pada kita saat ini dapat TUHAN pergunakan untuk menyatakan kasih dan mujizat-Nya
(ayat 12)
Bukankah menarik bahwa bahkan saputangan Paulus-pun menjadi berkat bagi banyak orang? Ini bukan berarti
selanjutnya kita harus pakai saputangan untuk memberkati orang, tetapi artinya apapun – ya, apapun! – yang
ada pada kita sekarang dapat TUHAN (dan kita) pergunakan untuk menyatakan kasih dan mujizat-Nya.
Kesaksian: seorang wanita penjual es krim selalu memberikan kata-kata berkat kepada pembeli es krimnya,
sampai akhirnya seorang Gubernur di Thailand diberkati oleh es krim dan perkataan berkat ibu ini sehingga sang
Gubernur ini pun bertobat. Seorang pemabuk bertobat ketika membaca ayat Alkitab yang ditulis pada sebuah
kantung belanjaan yang entah bagaimana bisa mendarat di tangannya. Dan banyak lagi.
Hari-hari ini saya percaya TUHAN memberikan banyak berkat bagi kita. Pertanyaannya, apakah berkat-berkat itu
kita nikmati sendiri atau kita gunakan untuk menyalurkan dan menyatakan kasih/mujizat TUHAN. Tanpa kita
sadari, kita hari-hari ini mempunyai banyak cara dan akses untuk menjadi berkat. Handphone, BB, dan bahkan
Facebook (bagi yang punya) dapat menjadi berkat melalui kata-kata yang dikirim dalamnya. Ini salah satu contoh
saja. Kalau engkau mau apa yang ada padamu menjadi berkat, serahkanlah pada TUHAN dan minta hikmat dariNya bagaimana agar yang ada padamu itu dapat menjadi saluran kasih dan mujizat-Nya. Amin.
[CS/2011]
S'bab engkau (aku) kan mengembang ke kanan ke kiri
Keturunanmu(ku) kan memperoleh bangsa-bangsa
Dan mendiami kota-kota sunyi, siapkanlah dirimu(ku)
TUHAN ini kami hamba-Mu,
Jadilah sesuai kehendak-Mu Kami siap jalankan firman-Mu,
-Nyatakanlah kemuliaan-Mu
GBI Jalan Gatot Subroto
Suplemen COOL
Juni 2011
Minggu II
Multiplikasi doa
Kisah 1:1-26
“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta
Maria, ibu YESUS, dan dengan saudara-saudara YESUS.” (Kisah 1:14)
Catatan: Selama tiga minggu bulan Juni 2011 ini, sharing suplemen disusun oleh Subdivisi Profetik dan Misi
dan PI. Ini adalah bagian pertama dari 3 bahan sharing suplemen yang akan disajikan berturut-turut.
Dalam sejarah kebangunan rohani, di setiap generasi demi generasi seperti di Wales, Kansas City, Azusa Street
LA, terungkap bahwa pencurahan ROH KUDUS secara besar-besaran dapat terjadi ketika ada kelaparan rohani
yang tengah melanda beberapa orang atau sekelompok orang-orang percaya yang terus menerus berdoa
menantikan lawatan ALLAH yang besar. Pendek kata, perkenanan ALLAH hanya mungkin dapat terjadi ketika ada
kehausan akan TUHAN dari orang-orang percaya. Dalam doa yang tak berkeputusan, memungkinkan kita
menerima pewahyuan yang segar dan mengalami pengalaman-pengalaman supra-alami. Doa adalah bagian
penting dari pencurahan kuasa ROH KUDUS. Karena Doa adalah motor penggerak atau bahan bakarnya
kehidupan rohani dan pelayanan Misi kita.
Kita semua tidak melupakan bagaimana 3 murid utama YESUS saat diajak menemani YESUS berdoa di Getsemani
hanya 1 jam dan mereka bertiga dengan kompaknya tertidur lelap. Sehingga YESUS berkata kepada mereka
dalam Matius 26: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan AKU?" Namun kini semua murid
memultiplikasikan doa mereka dari 1jam menjadi 10 hari. Sungguh dahsyat!
4 Langkah untuk mengalami Multiplikasi Doa 10 hari sebagai berikut:
1. Kembali ke Yerusalem
Kisah 1:12, Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya
seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
Yerusalem adalah keluarga kita, COOL kita, gereja lokal kita atau kota kita bahkan bisa berbicara pelayanan kita.
Terbukti 2 murid YESUS yang sempat dengan muka muram meninggalkan Yerusalem setelah YESUS mati namun
setelah bertemu dengan TUHAN YESUS yang telah bangkit mereka dengan berkobar-kobar kembali ke Yerusalem
(Lukas 24:33).
2. Ketaatan terhadap Perintah TUHAN
Kisah 1:13a, “Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang.
Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes...”
Semua kehidupan bergantung pada ketaatan kepada otoritas ilahi. Iman harus berjalan selaras dengan ketaatan
dan sebaliknya. Perwujudan dari iman adalah ketaatan. Ketaatan seseorang menjadikan iman menjadi
kenyataan. Ketaatan harus mendahului semua jenis korban yang kita persembahkan kepada TUHAN. Iman tanpa
ketaatan ibarat mobil tanpa bahan bakar. Keterpaduan iman dan ketaatan akan menghasilkan mujizat. Yakobus
menulisnya, “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." Karena hanya
dengan ketaatan terhadap perintah YESUS untuk tinggal di kota Yerusalem seperti di Lukas 24:49 kita akan
mengalami penggenapan akan janji-janji ALLAH lewat pencurahan kuasa ROH KUDUS. Jadi, tolok ukurnya adalah
ketaatan dan tindakan nyata dari umat TUHAN.
3. Bertekun dan bersehati dalam doa bersama-sama.
Kisah 1:14, “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan
serta Maria, ibu YESUS, dan dengan saudara-saudara YESUS.”
Ketekunan selalu melahirkan hal-hal yang besar bahkan spektakuler, tidak perduli siapa pun pelakunya. Rupanya
para murid YESUS menyadari akan pentingnya ketekunan. Hanya dengan bertekun dan bersehati dalam doa,
mereka akan mengalami janji YESUS tentang pencurahan ROH KUDUS. Perjanjian Baru pun menekankan
pentingnya ketekunan dalam segala hal. Janji tentang pencurahan ROH KUDUS, akan menjadi kenyataan bagi
kita yang bertekun dan bersehati dalam doa dan dalam kehidupan berjemaat. Kedua belas rasul pun, bertekun
dan bersehati menantikan penggenapan janji YESUS kepada mereka. Hasilnya, setelah pencurahan kuasa ROH
KUDUS, Petrus berkhotbah dan memenangkan jiwa sebanyak 3000 orang dan melakukan banyak mukjizat
seperti YESUS. Sungguh sebuah pencapaian yang spektakuler, dan sekaligus menyulut API kebangunan rohani
melanda Yerusalem, Yudea, Samaria, dan ujung bumi. Dan ini akan terus berkobar, hingga semua suku bangsa
mendengar INJIL yang menyelamatkan mereka yang terhilang dan tersesat.
4. Mengganti Yudas dengan Matias
Kisah 1:26, “Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan
dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.”
Jika ada karakter kita yang mirip-mirip karakter Yudas, yaitu karakter manusia kedagingan, mari segera kita
matikan dan kita gantikan dengan karakter manusia roh yang serupa KRISTUS. Hasil multiplikasi doa kita 10 hari
bahkan 100 hari sekalipun jika tidak ditindak lanjuti dengan perubahan radikal atas hidup dan komitmen kita
seperti Yunus, Musa, Daud, dan rasul gereja mula maka kita tidak akan mengalami multiplikasi apapun.
Penutup
Saat Martin Luther ditanya apa kunci utamanya sehingga dia bisa dipakai TUHAN menjadi Reformator gereja,
maka jawabannya adalah yang pertama doa, yang kedua doa, dan ketiga doa. Bagaimana dengan multiplikasi
doa pribadi dan doa di COOL Anda? Apakah sudah dimultiplikasikan? Jangan terus bertanya kapan multiplikasi
dalam segala hal terjadi atas kita, apalagi komplain mengapa dan mengapa tidak terjadi multiplikasi. Namun
mulailah kerjakan apa yang bisa kita kerjakan, yaitu memultiplikasikan doa kita sehingga doa bukan lagi menjadi
bagian dari kegiatan kita namun sudah menjadi gaya hidup kita. Roma 12:12, “Bersukacitalah dalam
pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
Satu yang kurindukan ya TUHAN
Selalu berada di dekat-Mu
Dengan s'genap hati, dengan s'genap jiwa
Kumenanti di hadirat-Mu
(Reff) Lebih dalam lagi kurindu Kau TUHAN
Lebih dari segala yang ada
Lebih dalam lagi kucinta Kau, YESUS
Kumengasihi-Mu
GBI Jalan Gatot Subroto
Suplemen COOL
Juni 2011
Minggu III
Multiplikasi misi
Kisah 13:1-52
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku
di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”. (Kisah 1:8)
Catatan: Selama tiga minggu bulan Juni 2011 ini, sharing suplemen disusun oleh Subdivisi Profetik dan Misi
dan PI. Ini adalah bagian kedua dari 3 bahan sharing suplemen yang akan disajikan berturut-turut.
Kata gereja /jemaat dalam Perjanjian Baru diambil dari bahasa Yunani 'εκκλησια - ekklêsia', harfiah, ('εκ - ek' =
keluar; dan kata 'καλεω - kaleô' = memanggil ). Arti kontekstualnya dalam kehidupan Kekristenan adalah
'dipanggil keluar untuk menjadi murid KRISTUS'. Jadi arti kata 'εκκλησια – ekklêsia dalam bahasa aslinya
mengacu pada panggilan terhadap individu bukan panggilan terhadap tempat. Misi bukan bagian dari program
gereja tetapi jati diri gereja dan jati diri gereja adalah Misi.
Secara etimologis, Injil berasal dari kata Yunani, yaitu kata “euangelion” yang artinya kabar baik. Sebagai kabar
baik, Injil menyaksikan kabar gembira yang diberikan ALLAH kepada umat manusia karena di dalam diri TUHAN
YESUS, Firman ALLAH berkenan menjadi manusia dan berkarya untuk menyelamatkan manusia. Setiap orang
yang percaya dipanggil untuk menyampaikan kabar baik (Matius 28:19-20)
Misi bukanlah program melainkan tujuan utama gereja. Gereja dibangun untuk misi, jadi jika gereja tidak
melaksanakan misi maka dia bukanlah gereja. Tujuan pemberitaan Injil adalah terciptanya keutuhan ciptaan
(integration of creation) yang dapat hidup dalam damai-sejahtera dan keselamatan ALLAH. Karena Gereja mulamula sampai dengan pasal 5 Kisah Para Rasul hanya melayani sekitar Yerusalem maka aniaya terjadi. Baru
setelah itu gereja mulai menyebar ke ujung dunia dan memberitakan Injil
4 Langkah untuk mengalami Multiplikasi Misi adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan diri Secara Khusus: menjadi Murid yang siap diutus.
“Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada TUHAN dan berpuasa, berkatalah ROH KUDUS:
“Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka” (Kisah 13:2)
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh setiap kita di dalam multiplikasi Misi adalah persiapan diri untuk
menjadi murid yang siap diutus. Persiapan tersebut yang pertama adalah persiapan secara rohani: yaitu dengan
melakukan doa dan puasa. Yang kedua: adalah pembaharuan karakter yang terus menerus di dalam kehidupan
hari demi hari (II Korintus 5:17). Persiapan yang ketiga adalah mempersiapkan diri kita dari sisi pengetahuan
dengan mempelajari Alkitab, bahasa-bahasa, kebudayaan orang yang akan kita layani dll. Dengan melakukan tiga
persiapan ini maka kita siap untuk diutus melayani menjangkau jiwa-jiwa.
2. Pergi karena visi dari ROH KUDUS untuk misi
“Oleh karena disuruh ROH KUDUS, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar
ke Siprus” (Kisah 13:4)
Perintah untuk pergi melaksanakan Misi adalah merupakan Visi dari ROH KUDUS, di mana Visi ini juga pernah
diperintahkan oleh TUHAN YESUS kepada murid-murid-Nya (Matius 28:18-20) untuk pergi menjangkau jiwa-jiwa
sampai ke ujung Bumi. Perintah ini merupakan perintah dari TUHAN sendiri dan merupakan perintah yang
sangat serius dan sifatnya wajib (tidak boleh tidak) karena perintah dari TUHAN maka hal ini masuk dalam skala
yang sangat besar (Amanat Agung). Jadi setiap kita wajib untuk melaksanakannya dan tidak ada alasan bagi kita
untuk berkata tidak, harus dilaksanakan.
3. Terus berjuang sampai tujuan misi tercapai
"Karena itu pergilah jadikanlah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20)
Di dalam melaksanakan misi, di dalam menjangkau jiwa-jiwa pasti ada masalah, ada pergumulan yang dialami,
ada kesulitan yang kita temui tetapi percaya TUHAN akan menyertai, TUHAN akan memberikan jalan keluar,
TUHAN akan menyelesaikan masalah itu untuk kita seperti janji TUHAN di dalam Matius 28:20 yang mengatakan
bahwa Dia akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Tujuan Misi tercapai apabila orang
setempat sudah percaya kepada TUHAN yang ditandai dengan pembaptisan kepada orang tersebut dan orang
itu melakukan firman TUHAN dalam kehidupannya hari lepas hari.
4. Multiplikasi murid misi
“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang
yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” (II Timotius 2:2)
Pekerjaan berikut yang harus dilakukan oleh kita di dalam multiplikasi Misi adalah melipatgandakan
(multiplikasi) murid-murid yang ada. Hal ini kita lakukan supaya ada kesinambungan (pekerjaan yang terus
berlangsung) pelayanan. Suatu hari kita akan menjadi tua dan meninggalkan dunia ini, jadi harus ada orang yang
melanjutkan pelayanan yang kita sudah lakukan. Maksud berikut di dalam multiplikasi adalah adanya pembagian
beban kepada banyak orang, sehingga pekerjaan dapat kita lakukan dalam waktu yang cepat dan sebanyakbanyaknya tempat bisa terlayani oleh kita. Contoh dalam hal ini adalah Rasul Paulus yang memuridkan banyak
sekali orang di dalam zaman pelayanannya di dalam dunia ini. Contoh murid Paulus adalah: Timotius, Titus,
Filemon, dan lain-lain.
Penutup
Mari kita bergerak dalam Multiplikasi Misi karena ini merupakan perintah/Visi dari TUHAN. Siapkan dirimu
dengan baik, jangan takut karena TUHAN akan menyertai kita senantiasa, jangan lupa memultiplikasi murid
untuk kesinambungan misi agar semua suku bangsa sujud menyembah YESUS.
DAN KETAHUILAH AKU MENYERTAI KAMU SENANTIASA SAMPAI KEPADA AKHIR ZAMAN (Matius 28:20)
GBI Jalan Gatot Subroto
Suplemen COOL
Juni 2011
Minggu IV
Multiplikasi dan Promosi dalam segala hal
Kisah 2:41-47; 4:32-35
“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah
kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya
kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.” (Kisah 2:44-45)
Catatan: Selama tiga minggu bulan Juni 2011 ini, sharing suplemen disusun oleh Subdivisi Profetik dan Misi
dan PI. Ini adalah bagian terakhir dari 3 bahan sharing suplemen yang telah disajikan berturut-turut.
Multiplikasi adalah perintah yang TUHAN berikan pertama kali kepada manusia. Firman-Nya dalam Kejadian
1:28, Beranakcuculah dan bertambah banyak (Be fruitful and multiply-KJV). TUHAN menginginkan ciptaan-Nya
untuk mengalami multiplikasi; namun, bukan sekedar multiplikasi tapi TUHAN berkata penuhilah bumi (Kejadian
1:28). Ada promosi yang TUHAN berikan kepada manusia sejak dari pertama kali. Jadi sejak dari pertama TUHAN
sudah merancangkan (bukan manusia) berkat multiplikasi dan promosi dalam segala hal kepada manusia.
4 Langkah untuk mengalami Multiplikasi dan Promosi Dalam Segala Hal:
1. Menabur doa
Kisah 1:14a, “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama...”
Kisah 2:47 mencatat bahwa “tiap-tiap hari TUHAN menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.” Murid-murid YESUS mengalami Multiplikasi. Sebelum mereka mengalami multiplikasi dan
promosi, mereka terlebih dahulu bertekun sehati dalam doa. Hal ini terus dilakukan oleh mereka sampai mereka
akhirnya mengalami multiplikasi dan promosi dari TUHAN. TUHAN terus menambahkan jiwa-jiwa dan mereka
disukai oleh semua orang.
2. Menabur hidup
Kisah 15:25-26, “Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa
orang kepada kamu... yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama TUHAN kita
YESUS KRISTUS.“
Mazmur 126:5-6, “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai sorak-sorai...pasti
pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” Apalagi orang yang menabur hidupnya untuk
KRISTUS, pastinya bukan hanya sekedar sorak sorai melainkan multiplikasi dan promosi dalam segala hal.
3. Menabur harta
Kisah 4:33-34, “... mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada
seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah,
menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa...”
Jemaat mula-mula adalah jemaat yang hidupnya tidak terikat pada kenikmatan dunia. Bagi mereka harta
tidaklah penting. Yang terpenting bagi hidup mereka adalah TUHAN YESUS. Oleh karena itu, mereka tidak pernah
sungkan untuk menabur harta mereka untuk pekerjaan TUHAN. Herannya mereka tidak pernah berkekurangan;
Alkitab mencatat mereka senantiasa hidup berlimpah-limpah (Kisah 4:33). Jadi jika kita mau mengalami
multiplikasi dan promosi dalam segala hal, maka kita harus berani menabur harta. Sama seperti jemaat mulamula yang lebih mengutamakan TUHAN dibanding dengan harta mereka; maka apabila kita melakukannya maka
TUHAN akan membuat hidup kita senantiasa berlimpah-limpah.
4. Menabur Firman
Kisah 4:20, “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan
yang telah kami dengar."
Jemaat mula-mula selain menabur doa, hidup, dan harta, mereka juga menabur firman. Alkitab mengatakan
bahwa dengan penuh keberanian mereka memberitakan firman (Kisah 4:31b). Roh Kudus yang dicurahkan pada
hari Pentakosta telah memberikan keberanian kepada mereka semua untuk memberitakan Firman. 2 Timotius
1:7 mengatakan bahwa TUHAN “...tidak memberikan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan
kekuatan, kasih dan ketertiban.” Roh yang sama yang TUHAN berikan pada kita, itu adalah Roh yang
memberikan keberanian untuk memberitakan Firman. Oleh karena keberanian mereka akhirnya Injil tersebar ke
seluruh dunia, jiwa-jiwa diselamatkan.
Penutup
Multiplikasi dan Promosi itu datangnya dari TUHAN; bukan karena usaha seseorang. Sejak dari semula ALLAH
sudah merancangkan berkat ini kepada anak-anak-Nya karena memang Dia menginginkan kita semua hidup
dalam multiplikasi dan promosi dalam segala hal; namun perlu diingat bahwa multiplikasi bukan hanya bicara
soal harta, melainkan juga berbicara tentang jiwa-jiwa dan mukjizat. pertanyaannya sekarang adalah sudahkah
kita menabur doa, hidup, harta dan firman?
Download