BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetes

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Diabetes Mellitus atau yang sering disebut Diabetes adalah penyakit
kronik yang timbul karena terlalu banyak glukosa dalam darah, yang prevalensi
dan insidennya meningkat secara drastis baik di negara industri maupun
berkembang. Saat ini tidak hanya kelompok usia tua yang berpeluang terserang,
namun semua kelompok umur. Hal ini dikarenakan faktor yang mempengaruhi
terjadinya penyakit DM sangat multi kompleks meliputi gaya hidup dan faktor
lingkungan (Waspaji, 2007).
Diabetes menyebabkan 1,5 juta orang meninggal di tahun 2012. Kadar
gula darah yang melebihi nilai normal menyebabkan 2,2 juta kematian sebagai
hasil dari meningkatnya resiko dari penyakit kardiovaskular dan penyakit lain,
dan 3,7 juta kematian berhubungan dengan gula darah. Pada umumnya kematian
ini terjadi pada usia di bawah 70 tahun. Pada tahun 2014, 422 juta orang di dunia
memiliki Diabetes dan 8.5% diantaranya adalah orang dewasa. Prevalensi
Diabetes terus meningkat dalam kurun waktu 3 dekade terakhir ini, dan tumbuh
dengan cepat pada negara berpendapatan rendah hingga sedang (WHO, 2016)
Laporan dari Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan tahun 2013
menyebutkan terjadi peningkatan prevalensi pada penderita diabetes mellitus yang
diperoleh berdasarkan wawancara yaitu 1,1% pada tahun 2007 menjadi 1,5% pada
tahun 2013. Masih dari data tersebut menyebutkan prevalensi dari penderita DM
cenderung meningkat pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki dan terjadi
1
peningkatan penyakit diabetes mellitus sesuai dengan pertambahan umur. Namun
mulai umur 65 tahun cenderung menurun dan cenderung lebih tinggi bagi
penyandang yang tinggal di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan
(Balitbangkes, 2013).
Laporan dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan tahun
2013, prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosis dokter di Banten
sebesar 1.3%. Di Banten, sebanyak 104,962 orang (1.3%) pernah didiagnosis
menderita Diabetes Mellitus oleh dokter dan 24,222 orang (0.3%) belum pernah
didiagnosis menderita Diabetes Mellitus namun mengalami gejala sering lapar,
sering haus, sering buang air kecil dan berat badan menurun (Pusdatin, 2013)
Peningkatan kadar glukosa darah merupakan ciri khas diabetes. Lebih dari
80% penderita hiperglikemi tidak memeriksakan kadar gula darahnya dengan
baik. Padahal di hari tua mereka terancam komplikasi bila tidak melakukan
pemeriksaan secara dini. Adapun komplikasi yang dapat terjadi seperti, jantung,
stroke, neuropati (saraf), retinopati, ginjal dan impotensi. Karena banyaknya
komplikasi kronik yang dapat terjadi pada Diabetes Mellitus tipe 2 dan sebagian
besar mengenai organ vital yang dapat fatal, maka diperlukan edukasi yang baik
guna mencegah penyakit Diabetes Mellitus bagi kelompok masyarakat yang
beresiko (Rachmawati dkk, 2006).
Apabila tidak dilakukan intervensi yang efektif, prevalensi Diabetes
Mellitus akan meningkat yang disebabkan oleh berbagai hal seperti bertambahnya
umur, meningkatnya kematian akibat infeksi serta meningkatnya faktor resiko
seperti kegemukan, kurang gerak atau kegiatan fisik dan pola makan yang tidak
baik. Salah satu hal yang terpenting bagi penderita Diabetes Mellitus adalah
2
pengetahuan pengendalian Diabetes Mellitus, untuk itu pasien perlu memahami
mengenai hal yang mempengaruhi pengetahuan agar dapat menurunkan kadar
gula darah. Pengetahuan pengendalian Diabetes Mellitus akan berhubungan
dengan faktor diet, aktifitas fisik, minum obat secara teratur, dan pemeriksaan
dokter (Darmono, 2002).
Peningkatan prevalensi DM tipe 2 menunjukkan pentingnya upaya
pengendalian. Pengendalian DM tipe 2 adalah dengan mengupayakan kadar gula
darah dalam tubuh menjadi normal. Upaya untuk menurunkan kadar gula darah
yaitu melalui penatalaksanaan DM seperti edukasi, perencanaan makan, latihan
jasmani dan terapi farmakologi. Pemantauan kadar gula darah sangat penting
karena gula darah adalah indikator untuk menentukan diagnosa penyakit DM
(Waspadji, 2007).
Komunitas Diabetes Melitus Gading Serpong adalah suatu wadah yang
didirikan oleh Prodia Gading Serpong dimana para penyandang diabetes di area
Gading Serpong saling berkumpul untuk saling bertukar informasi dan
mengedukasi para anggota tentang pengendalian diabetes mellitus dan mencegah
komplikasi dari diabetes melitus itu sendiri. Prodia Gading Serpong rutin
mengadakan seminar dan pemeriksaan kesehatan tentang Diabetes Melitus bagi
para anggotanya pada periode tertentu. Komunitas ini baru berdiri sejak tahun
2012 dan anggotanya semakin bertambah setiap tahunnya. Diharapkan dengan
adanya komunitas ini dan dengan adanya edukasi yang tepat maka para
penyandang diabetes dapat mengendalikan kadar gulanya sehingga angka akibat
komplikasi dari diabates melitus dapat ditekan. Dengan latar belakang masalah
tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Hubungan
3
Pengetahuan tentang Diabetes Mellitus dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada
Komunitas Diabetes Mellitus Prodia Gading Serpong Tangerang.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Hubungan Pengetahuan Tentang
Diabetes Mellitus dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Komunitas Diabetes
Mellitus Prodia Gading Serpong Tangerang”. Pengetahuan terhadap pengendalian
DM yang buruk merupakan faktor resiko terjadinya kadar gula darah yang tidak
terkontrol yang dapat berbahaya bagi penyandang DM.
Maka pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian sebagai
berikut :
1.
Bagaimana gambaran umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, lama
menderita DM dan riwayat DM Komunitas Diabetes Mellitus Prodia Gading
Serpong Tangerang ?
2.
Bagaimana pengetahuan tentang Diabetes Mellitus Komunitas Diabetes
Mellitus Prodia Gading Serpong Tangerang ?
3.
Bagaimana kadar gula darah puasa setelah mengikuti penyuluhan pada
Komunitas Diabetes Mellitus Prodia Gading Serpong Tangerang ?
4.
Apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang Diabetes Mellitus
dengan kadar gula darah puasa ?
1.3.
Pembatasan Masalah
Mengingat adanya keterbatasan sarana, prasarana dan waktu sehingga
pada penelitian ini penulis melakukan batasan terhadap penelitian ini adalah
hanya mengambil pembahasan hubungan pengetahuan tentang Diabetes Mellitus
4
dengan kadar gula darah puasa pada Komunitas Diabetes Mellitus Prodia Gading
Serpong Tangerang Tahun 2016.
1.4.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka
rumusan masalah dalam skripsi ini adalah apakah ada Hubungan Pengetahuan
Tentang Diabetes Mellitus dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Komunitas
Diabetes Mellitus Prodia Gading Serpong Tangerang tahun 2016 ?
1.5.
Tujuan Penelitian
1.5.1
Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan
antara Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus dengan Kadar Gula Darah Puasa
pada Komunitas Diabetes Mellitus Prodia Gading Serpong Tangerang.
1.5.2
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi gambaran umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
lama menderita DM dan riwayat DM Komunitas Diabetes Mellitus Prodia
Gading Serpong Tangerang.
2. Mengidentifikasi pengetahuan tentang Diabetes Mellitus pada Komunitas
Diabetes Mellitus Prodia Gading Serpong Tangerang.
3. Mengidentifkasi kadar gula darah puasa setelah mengikuti penyuluhan
pada Komunitas Diabetes Mellitus Prodia Gading Serpong Tangerang.
4. Menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang Diabetes Mellitus
dengan kadar gula darah puasa.
5
1.6.
Manfaat Penelitian
1.6.1
Bagi Peneliti
Dapat menambah ilmu dan menerapkan teori yang diperoleh selama duduk
di bangku kuliah di Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
1.6.2
Bagi Komunitas
Dapat mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang Diabetes Mellitus
dengan kadar gula darah puasa
1.6.3
Bagi Fakultas/Jurusan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan literatur bagi
peneliti selanjutnya
6
Download