BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Teori komunikasi dari Wilbur Schram adalah adanya komunikator ( sender ) dan komunikan (receiver), pesan ( message) dan frame of reffrence (kerangka pengalaman seseorang). Sedangkan menurut Teori Komunikasi Jack Duncan adalah adanya attention, understanding, acceptence atau ada kesediaan menerima komunikan dan action atau respon positif. Namun menurut Joseph A Devito teori komunikasi adalah adanya keterbukaan (openess), kesamaan (equality), empati (empathy), dukungan (supportif) dan positif (positiveness ). 1 Mengenai teori komunikasi Dr.Keith Davis menekankan perlunya dijaga agar dalam proses komunikasi tidak terjadi penyampaian pesan (message) atau informasi yang berlebihan (overload informations). Sedangkan teori komunikasi Herbert Kaufman menyatakan bahwa untuk mengetahui efektivitas atau keberhasilan proses komunikasi digunakan umpan balik (feedback ) yaitu reaksi yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. 2 Model komunikasi yang akan digunakan untuk menganalisis fenomena yang ada adalah dengan menggunakan Model S-M-C-R atau dikenal dengan Model Berlo. 3 1 Mulyana, Deddy., Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Rosdakarya, Bandung 2010 Ibid. 3 Ibid. 2 11 12 Masing-masing unsur komunikasi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : Rumus SM-C-R adalah singkatan dari istilah-istilah : S singkatan dari Source yang berarti sumber atau komunikator ; M singkatan dari Message yang berarti pesan ; C singkatan dari Channel yang berarti saluran atau media, sedangkan R singkatan dari Receiver yang berarti penerima atau komunikan. 2.1.1 Source (Sumber atau Komunikator) Sumber adalah adalah berupa seorang manusia atau sekelompok manusia dengan suatu maksud atau tujuan dan alasan untuk melaksanakan komunikasi. Sumber dapat bersifat individual, sekelompok manusia, ataupun yang mewakili lembaga yang menyampaikan informasi dengan tujuan komunikasi. Sehubungan dengan sumber yang bersifat kelompok atau lembaga, mungkin saja yang menyampaikan informasi satu orang tetapi yang bersangkutan mengatasnamakan kelompoknya ataupun lembaganya. Seperti yang dikemukakan Berlo 4bahwa seorang individu mungkin mempunyai peranan dalam dua puluh sampai lima puluh kelompok atau lebih. Ia menduduki posisi dalam setiap kelompok, dia melakukan tingkah laku dalam setiap kelompok. 4 ibid. 13 2.1.2. Message (Pesan atau Informasi) Informasi adalah sebagai setiap hal yang membantu seseorang menyusun atau menukar pandangannya tentang alam kehidupan. Dengan kata lain informasi dapat mengurangi keragu-raguan dalam situasi tertentu. Informasi atau pesan yang diampaikan oleh komunikator kepada komunikan terdiri atas isi (content) dan lambang (simbol). Isi pesan adalah sebagai materi atau bahan dalam pesan yang telah dipilih oleh sumber untuk mengatakan maksudnya. Isi pesan yang disampaikan meliputi informasi, kesimpulan yang ditarik dan pertimbangan yang diusulkan. 5 2.1.3 Channel (Saluran atau Media) Khusus mengenai istilah Channel yang disingkat C pada rumus S-M-C-R itu yang berarti saluran atau media, komponen tersebut menurut Edward Sappir 6 mengandung dua pengertian, yakni primer dan sekunder. Media sebagai saluran primer adalah lambang, misalnya bahasa, kial (gesture), gambar atau warna, yaitu lambang-lambang yang dipergunakan khusus dalam komunikasi tatap muka (face-toface communication), sedangkan media sekunder adalah media yang berwujud, baik media massa, misalnya surat kabar, televisi atau radio, maupun media nir-massa, misalnya, surat, telepon atau poster. Jadi, komunikator pada komunikasi tatap muka hanya menggunakan satu media saja, misalnya bahasa, sedangkan pada komunikasi 5 6 Effendy,Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosdakarya, Bandung, 2010 Ibid. 14 bermedia seorang komunikator, misalnya wartawan, penyiar atau reporter menggunakan dua media, yakni media primer dan media sekunder, jelasnya bahasa dan sarana yang ia operasikan. Dalam berkomunikasi sumber harus memilih saluran atau media tertentu untuk menyampaikan pesannya. Dalam hal ini saluran (media) yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya atau menginformasikannya. 2.1.4. Receiver (Penerima atau Komunikan) Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim.. Komunikasi atau penyebaran informasi harus berjalan efektif. Salah satu teori yang dapat menjelaskan tentang efektivitas komunikasi adalah menurut Berlo 7 komunikasi akan berjalan efektif apabila ketepatan (fidelity) dapat ditingkatkan dan gangguan (noise) dapat diperkecil. Mulyana 8 mengidentifikasi kelebihan dan keterbatasan dalam model Berlo ini adalah salah satu kelebihan model Berlo bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristik (merangsang penelitian) karena memperinci unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi. Model ini misalnya dapat memandu meneliti efek keterampilan komunikasi penerima atas penerimaan pesan yang dikirimkan. Atau jika sebagai pembicara mungkin mulai menyadari bahwa latar belakang pembicara akan mempengaruhi penerima pesan. 7 Effendy,Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosdakarya, Bandung, 2010 8 Ibid. 15 Sedangkan keterbatasan model Berlo ini adalah Berlo mengganggap bahwa komunikasi merupakan sebuah fenomena yang statis. Disamping itu, umpan balik yang diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukkan dalam model grafiknya dan komunikasi non verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain. 2.2. Komunikasi Pemasaran Ada dua unsur pokok dalam komunikasi pemasaran yaitu: Komunikasi dan Pemasaran. Arti dari komunikasi adalah suatu proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada penerima agar mampu memahami maksud pengirim. Sementara pemasaran adalah suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsunan hidup usahanya atau dapat diartikan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilainilai (pertukaran) tentang informasi produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggannya. 9 Kegiatan pemasaran dimulai dari suatu kenyataan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang harus terpenuhi. Timbulnya keinginan dan kebutuhan itu mengharuskan setiap individu berusaha 9 Definisi pemasaran dari http://argen26.blogspot.com/2013/04/definisi-pemasaran-dankomunikasi.html diakses pada tanggal 20 April 2014. 16 sekuat tenaga agar kedua hal tersebut dapat terpenuhi. Produk atau jasa merupakan hal yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Kotler mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. 10 Gitosudarma berpendapat bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai sesuatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya dapat diterima dan disenangi oleh pasar. 11 Hal senada juga diutarakan oleh Swastha bahwa pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan juga mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang sudah ada maupun pembeli potensial. 12 Dari uraian yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan manusia yang selalu berhubungan dengan pasar, dimana semua kegiatan itu diarahkan untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran terkait dengan masalah kerja yaitu penjualan harus mencari pembeli yang telah ada maupun mencari pembeli yang potensial, menemukan serta mampu memenuhi kebutuhan mereka dengan cara merancang barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembeli secara tepat, 10 Kotler , Philip.,Keller., & Lane, Kevin, Manajemen pemasaran, jilid 1, Edisi: ke-16, Erlangga, Jakarta, 2012, p.7 11 Gitosudarmo., Reksohadiprodjo, dan Sukanto. Manajemen Produksi, Edisi-15, BPFE. Yogyakarta, 2011, p. 15 12 Swastha, Basu DH,.Saluran Pemasaran, BPFE, Yogyakarta, 2010 p. 8. 17 menentukan posisi harga yang sesuai dan tepat pula, melakukan penyimpanan jika perlu kemudian menyampaikannya atau istilah lain mendistribusikannya dan melaksanakan kegiatan promosi. Seorang pemasar adalah mereka yang selalu terlibat dalam kegiatan pemasaran baik barang ataupun jasa dimana dalam kenyataannya mereka adalah orang-orang yang harus mencari informasi, menganalisis, merencanakan kemudian melaksanakan serta mengevaluasi secara terus menerus kegiatan dari pemasaran dan berusaha agar konsumen merasa puas. 13 Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran, komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Sedangkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut bauran pemasaran (marketing mix). Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen 13 Ibid. 18 maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi, dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. 14 Menurut Djaslim Saladin, Bauran Pemasaran adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. 15. Sedangkan menurut Kotler yang dialihbahasakan oleh Benyamin Molan, Bauran Pemasaran adalah “seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dengan mengklasifikasikan empat unsur dari alat–alat bauran pemasaran yang terdiri atas 4P dalam pemasaran barang, diantaranya adalah : produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). 16 Adapun pengertian dari masing-masing variabel bauran pemasaran tersebut akan dijelaskan dibawah ini : 2.2.1. Produk (product) Produk merupakan unsur terpenting dalam bauran pemasaran yang memiliki berbagai macam arti dan makna, namun secara umum produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan dan dikonsumsi. 14 Saladin , Djaslim. Manajemen Pemasaran, Edisi Ke8, Linda Karya, Bandung, 2010, p.3,26. Ibid 16 Kotler, Philip., Keller., and Lane, Kevin; Molan, Benyamin (Translator), Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi: ke-15, Indeks, Jakarta, 2010, p. 23. 15 19 Istilah produk mencakup benda fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, atau ide. Keputusan-keputusan mengenai produk mencakup kualitas, kestimewaan, jenis merk, kemasan, pengembangan, bersarkan penelitian pasar, pengujian dan pelayanan pra dan purna jual. 17 2.2.2. Harga (Price) Merupakan unsur terpenting kedua dalam bauran pemasaran setelah produk dan merupakan satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan, sedangkan unsur-unsur lainnya merupakan pengeluaran biaya saja. Keputusan-keputusan mengenai harga mencakup tingkat harga, potongan harga, keringanan periode pemasaran, dan rencana iklan yang dibuat oleh produsen. 18 Harga menurut Oka A. Yoeti dalam Ratih Hurriyati harga dapat diartikan sebagai suatu jumlah uang yang harus dipersiapkan seseorang untuk membeli atau memesan suatu produk yang diperlukan atau diinginkannya. 19 Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha. Disamping itu juga harga merupakan satusatunya unsur bauran pemasaran yang merupakan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur biaya apa saja. Keputusan penentuan harga juga 17 Harjanto, Rudy,. Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2009 Ibid. 19 Huriyanti, Ratih., Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, CV. Alfabetha, Bandung, 2010, p.51. 18 20 sangat signifikan dalam penentuan nilai atau manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas produk. 2.2.3. Tempat (Place) Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada. Di dalam industri manufaktur tempat (place) diartikan sebagai saluran distribusi, two level channesl zero channel, dan multilevel channel, sedangkan produk untuk industri jasa, tempat diartikan sebagai tempat pelayanan yang digunakan dalam pemasok kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci, keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan dimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan dimana dan bagaimana suatu produk akan diserahkan sebagai bagian dari nilai dan manfaat. 20 2.2.4. Promosi (Promotion) Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk dari perusahaan. Dalam hal ini keputusan-keputusan yang diambil mencakup iklan, penjualan personal, promosi penjualan, dan publikasi. 20 Harjanto,Rudy ., Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2010 21 21 Pemasaran memerlukan alat komunikasi yang berguna untuk memperkenalkan produknya kepada pasar sasaran. Promosi merupakan alat komunikasi antara produsen dan konsumen. Promosi merupakan sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen. Di dalam bauran pemasaran ini biasanya sering digunakan berbagai jenis promosi. Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran seperti yang dijelaskan diatas, periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka, humas, dan publisitas. 22 2.3. Bauran Promosi Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan prmosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang. Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro. 23 Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha dalam Marius P. Angipora , promotional mix adalah "Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, 21 Ibid. Harjanto, Rudy.,Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2010. 23 Ibid. 22 22 Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan". 24 Kotler mengatakan bahwa unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu : 2.3.1. Advertising / Periklanan Advertising atau periklanan25 adalah kegiatan komunikasi non pribadi tentang produk atau jasa ataupun gagasan yang disampaikan ke khalayak sasaran melalui media massa atau alternatifnya. Periklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran. Semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar. seperti iklan di media massa surat kabar atau koran, majalah, radio, televisi, media luar ruang, katalog, poster, internet, dll. Bentuk iklan ini dibiayai oleh sponsor tertentu dalam hal ini adalah pengiklan tetapi dikategorikan sebagai komunikasi massa (non personal) karena pengiklan tersebut secara simultan berkomunikasi dengan penerima pesan yang beranekaragam bukan kepada individu tertentu/personal atau kelompok kecil. 24 Kotler,Philip.,and Armstrong, terjemahan Alexander Sindoro, Dasar-dasar Pemasaran, Prenhallindo,Jakarta,2011. 25 Ibid. 23 2.3.2. Sales Promo /Promosi Penjualan. Sales Promo menggunakan insentif jangka pendek untuk meraih konsumen ketika perusahaan ingin menaikkan penjualan atau memperkenalkan produk baru untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa. 26 Promosi penjualan dengan mengikuti pameran, membagikan sampel, dll.. Insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa ini terderi dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk secara cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Karena itu kegiatan ini biasanya dilakukan di tempat-tempat pembelian (point of purchase). Promosi penjualan memungkinkan pemasar menjangkau khalayak sasaran dengan cara-cara tertentu seperti memberikan insentif , pemberian kupon, premium, contoh gratis, kontes/undian, potongan harga setelah pembelian, dan lain-lain. Pada umumnya kegiatan ini dilakukan dalam selang-selang waktu tertentu, di tempat tertentu dan bertujuan meningkatkan penjualan dalam jangka pendek. Sebagai bahan perbandingan, ada iklan yang didesain untuk mencapai tujuan lain, yaitu menciptakan kesadaran pada merk dan mempengaruhi sikap pelanggan. 2.3.3. Personal Selling / Penjualan Perorangan. 26 Harjanto, Rudy., Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2010. 24 Personal selling adalah 27 bentuk komunikasi antar individu, dimana tenaga penjual atau wiraniaga menginformasikan, mendidik dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan secara bertatap muka langsung. Karena penjualan tatap muka merupakan percakapan dua atau beberapa pihak, pesan dapat disesuaikan dengan keadaan khalayak penerima pesan. Kondisi ini memungkinkan pesan sampai lebih langsung ke khalayak sasaran dibandingkan dengan iklan, tetapi dalam keterbatasan jumlah kontak. Penjualan perorangan biasanya berupa presentasi personal oleh wiraniaga perusahaan pemasar dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Penjualan perorangan adalah kegiatan komunikasi bersifat personal dan komersial yang bersifat tatap muka langsung dengan tujuan mencoba, memberitahu dan membujuk para konsumen untuk membeli sebuah produk. Personal Selling merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. Personal selling dilakukan langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan. 2.3.4. Publicity / Publisitas. Publisitas melalui penciptaan ajang (event) yang memiliki nilai berita bagi media massa, seringkali juga digunakan untuk menunjang kegiatan pemasaran.Meskipun sering dipertukarkan, namun sebenarnya kegiatan ini tidak sama 27 Harjanto, Rudy., Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2010. 25 dengan kehumasan. Publisitas bertumpu pada penciptaan ajang-ajang even yang memiliki nilai berita . karena memiliki nilai berita maka kegiatan tersebut seringkali memang dicari atau diminati oleh media massa untuk disiarkan secara cuma-cuma atau dengan biaya yang lebih rendah dari tarif iklan biasa. 28 Pelaksanaan kegiatan umumnya dilakukan dengan mengundang kehadiran wartawan atau melalui peneribitan siaran pers dan bisa dilakukan di saat pra ataupun pasca kegiatan. Kunci keberhasilan publisitas terletak pada kemampuan pemasar untuk menciptakan ajang-ajang yang baru pertama kali diadakan, spektakuler, atau unik serta relevan dengan produk terkait. Berita tentang ajang yang benar-benar unik akan dikutip bahkan oleh media-media yang tidak diundang atau tidak memperoleh siaran pers. 2.3.5. Public Relation / Hubungan Masyarakat. Public Relation 29adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang dipergunakan untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang kondusif di kalangan internal dan eksternal perusahaan pemasar. PR dilaksanakan dengan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Public relation (PR) mengupayakan produk diterima masyarakat. Berbeda dengan unsure-unsur lain bauran promosi pada kelompok sasaran (target group) pada kegiatan kehumasan disebut kelompok sasaran (target public). Tujuan 28 29 Harjanto, Rudy Harjanto., Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2010. Ibid. 26 utama kehumasan adalah mempromosikan citra khususnya tentang perusahaan. Sedang strategi utamanya adalah bagaimana mengubah isu-isu yang netral tentang perusahaan pemasar menjadi positif, dan mengubah yang negative menjadi netral. Ini dilakukan dengan membangun hubungan yang serasi dan saling mendukung dengan public sasaran, baik yang berada didalam lingkungan internal maupun yang berada di lingkungan eksternal. Publik internal adalah karyawan berikut keluarganya, pimpinan dan para pemegang saham. Sedangkan yang umumnya dianggap sebagai public eksternal adalah komunitas di sekitar perusahaan atau pabrik, para pemasok, perantara atau distributor, konsumen atau pelanggan , pers dan pamong (government) . 2.3.6. Direct marketing / pemasaran langsung. Direct marketing dilakukan dengan memotong rantai distribusi maupun promosi melalui media. Promosi dan penjualan dilakukan langsung kepada konsumen akhir. Seperti dengan penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Direct marketing adalah sebuah komunikasi pemasaran dimana pemasar melakukan kegiatan berkomunikasi langsung dengan khalayak sasarannya untuk mendapatkan tanggapan atau transaksi secara langsung. 30 Tambahan kegiatan bauran promosi lainnya seperti Komunikasi Getok Tular atau biasa dikenal dengan word of mouth atau disingkat WOM dan Packaging. 30 Harjanto, Rudy ,.Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2010. 27 WOM dilakukan dengan menciptakan pesan atau konten sedemikian rupa sehingga konsumen atau khalayak merasa pesan atau konten tersebut layak disampaikan kepada orang-orang lain. Komunikasi getok tular (Word of mouth – WOM) 31 adalah komunikasi berantai yang beredar dengan sendirinya di suatu komunitas tertentu. Kunci yang memungkinkan pesan beredar diantara para anggota, komunitas adalah pesan yang diedarkan merupakan pesan yang menarik perhatian dan memberikan mereka sesuatu yang dapat dinikmati pada saat dibicarakan. Pesan merupakan sesuatu yang menyenangkan , mengagumkan dan bernilai sehingga menarik perhatian. Pesan ini dinikmati pada saat berbagi dengan orang lain untuk menghibur, untuk kegiatan lebih pintar atau cerdik, untuk ikut terlibat dengan pesan tersebut. 32 Bauran promosi packaging memiliki fungsi untuk menampilkan, membawa dan menyimpan juga melindungi produk, serta sebagai tanda pengenal atau refleksi kepribadian dan identitas produk.Kemasan juga berperan sebagai pengiriman pesan atau informasi produk. Malah sekarang kemasan menjadi bagian dari titik kontak konsumen dengan produk, sebagai sarana pengiriman pesan yang memberikan pemahaman tentang produk, dan pada akhirnya memudahkan penetrasi pesan ke dalam ingatan khalayak sasaran. Kemasan juga memiliki kemampuan menjadi sarana untuk menjajakan dan memasarkan diri di rak-rak toko. 33 31 Ibid. Wipperfurth, Alex,.Brand Hijack, marketing without marketing, New York Portfolio, 2010 33 Harjanto, Rudy., Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2010 32 28 Kegiatan bauran promosi menghasilkan kesadaran konsumen akan adanya suatu produk, disamping juga pengetahuan tentang atribut-atributnya yang khas mungkin konsumen butuhkan atau inginkan. Bauran Promosi merupakan program komunikasi pernasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel 34 , bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor : sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi mendorong (push) maupun menarik (pull). 2.4. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication IMC) Komunikasi Pemasaran Terpadu 35 (Integrated Marketing Communication – IMC) adalah bauran dari unsur-unsur komunikasi pemasaran yang dilebur menjadi kekuatan sinergis untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara merek dengan khalayak sasaran. Menurut Tom Duncan : Kampanye IMC36 adalah suatu proses merencanakan, melaksanakan, dan memantau 34 Lamb, Hair, and Mc-Daniel, (terjemahan Oetarevia), Pemasaran, Edisi ke 11, Salemba Empat, Jakarta.,2011 35 Harjanto, Rudy., Prinsip-prinsip Periklanan, PT Gramedia Jakarta, 2010. 36 Ibid. 29 pesan-pesan merek, untuk menciptakan hubungan konsumen. Dalam menciptakan hubungan ini diperlukan adanya penekanan pada sinergi , kreativitas, integrasi, dan komunikasi dalam jalinan hubungan yang berjalan secara berkesinambungan. Menurut Paul Copley37 IMC juga dijabarkan sebagai sebuah proses yang melibatkan berbagai bentuk komunikasi. Bentuk-bentuk komunikasi ini merupakan gabungan dari bujukan, informasi , pengingat dan hiburan bagi konsumen atau calon konsumen, dan yang secara totalitas akan mempengaruhi sikap seluruh khalayak sasaran. Termasuk dalam proses IMC adalah semua hal yang dilakukan oleh organisasi, perusahaan, para karyawan dan mereknya terhadap khalayak sasaran atau publik, baik disengaja atau tidak. IMC adalah suatu proses komunikasi yag berkesinambungan dan berfokus kepada konsumen, untuk menghasilkan hubungan merek (brand relationship) dengan konsumen dan calon konsumen. Jika hubungan merek yang tercipta cukup kuat, akan memberi imbas positif berupa pengakuan atas ekuitas merek (brand equity), penjualan (sales) dan laba (profit). Proses IMC menurut Paul Copley pada saat konsumen menerima pesan merek dan menanggapinya dengan membeli produk, bertanya sesuatu atau bentuk-bentuk tanggapan lainnya saat itulah akan tercipta apa yang disebut pengalaman merek (brand experience). Tipe lain dari promosi yang berorientasi konsumen yang telah menjadi sangat populer di akhir-akhir ini adalah penggunaan marketing event. Sangat penting untuk membuat perbedaan antara peristiwa pemasaran dan sponsorship acara. Sebagai dua 37 Ibid. 30 istilah, ini sering digunakan secara bergantian namun mereka mengacu pada kegiatan yang berbeda. Marketing event adalah jenis promosi dimana perusahaan atau merek dihubungkan ke sebuah event atau dimana kegiatan bertema dikembangkan untuk tujuan menciptakan pengalaman bagi konsumen dan mempromosikan produk atau jasa. 38 Pemasar sering melakukan promosi melalui marketing event dengan menghubungkan mereka dengan beberapa populer kegiatan seperti acara olahraga, konser, atau festival. Sebuah sponsor event adalah kegiatan komunikasi pemasaran terpadu di mana perusahaan sponsor yang sebenarnya mengembangkan hubungan dengan peristiwa tertentu dan menyediakan dukungan finansial sebagai imbalan atas hak untuk menampilkan nama merek, logo, atau iklan pesan dan diidentifikasi sebagai pendukung acara tersebut. 39 Marketing event telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir begitu pemasar mengembangkan program pemasaran terpadu termasuk berbagai alat promosi yang menciptakan pengalaman bagi konsumen dalam upaya untuk merek mengasosiasikan mereka dengan gaya hidup tertentu dan kegiatan. Pemasar menggunakan kegiatan untuk membagikan sampel serta informasi tentang produk dan jasa atau untuk benar-benar membiarkan pengalaman produk konsumen. 40 38 Akhmad Edhy Aruman , Wartawanan & dosen riset STIKOM LSPR Jakarta, 2013. 39 Ibid. Ibid. 40 31 Event marketing atau biasa disebut special event adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan events dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi brand publicity. 41 2.5. Manajemen Even 2.5.1. Bentuk-bentuk Special Even Menurut Bowdin 42 dalam bukunya Event Management, mengatakan bahwa ajang khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan besar dan isinya. Klasifikasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : 41 Ibid. Bowdin, G., Allen, J., O’Toole, W., Harris, R. and McDonnell, I..Events Management, 3rd ed. Oxford, Butterworth-Heinemann.,2011 42 32 ( Gambar 2.1 ) Sumber : Buku Special event,Alternatif Jitu Membidik Pasar, Ir. Wahyuni Pudjiastuti M.Si Menurut Kotler 43 bentuk-bentuk even adalah news conference, seminars, outings, exhibits, contests and competitions, anniversaries, sport and cultural sponsorships. Sementara menurut Joe Goldblatt 44 selain komponen celebration, education, marketing and reunion ada beberapa sub bidang yang digolongkan berdasarkan tujuan dan kebutuhan khusus. Menurutnya ajang khusus dapat dikategorikan antara lain adalah Civic event, Expositions, Fair and Festivals, Hallmark event, Hospitally, Meeting and Conference, Retail Event, Social Life Cycle Event, Sport Event, dan Tourism. 43 44 Kotler, Philip.,Marketing Management International, , Ed. USA Prentice Hall, 2010 Goldblatt, Dr.Joe.,Special Events, Twenty First Century Global Event Management, 2010, p42 33 2.5.2. Lima W Dalam buku Special Events, Twenty First Century Global Event Management, Dr Joe Goldblatt 45 menyatakan bahwa lima W membantu menentukan apakah sebuah even layak, bertahan, dan berkembang. Dalam memasarkan even, kita menggunakan pertanyaan yang sama untuk menentukan kelayakan, dan kemampuan even untuk bertahan serta berkembang. Digambarkan dalam bagan dibawah ini, strategi dari pelaksanaan brand activation. Pada bagan dibawah menjelaskan bahwa dalam penerapan manajemen even dilakukan rumus Lima W . Rumus Lima W merupakan faktor penting yang harus di kembangkan dalam strategi promosi. Lima W harus menjadi dasar dalam melakukan riset pasar dan pengembangan pesan yang harus di sampaikan dalam memasarkan even. 2.5.2.1. Why ? Apabila kita memperhatikan materi promosi even, terkadang elemen yang tidak nampak justru adalah elemen yang paling penting untuk menarik partisipan. Pemasar even harus mengejar audiens sasaran dengan meyakinkan mereka bahwa even yang di pasarkannya memiliki berbagai manfaat. Dengan demikian even ini menjadi sebuah kesempatan yang sangat istimewa bagi mereka. 46 “Mengapa?” sebaiknya menjadi nuansa dari semua pesan pertama yang di sampaikan dalam setiap materi promosi. Mengapa seseorang harus meluangkan waktu dan mengeluarkan 45 46 Ibid. Ibid. 34 sejumlah uang untuk datang pada even yang anda selenggarakan? Untuk menjawab pertanyaan ini, tim manajemen dan pemasaran even harus memberikan keterangan di awal alasan/latar belakang even tersebut di selenggarakan. Dalam menetapkan cara-cara pemasaran, apakah melalui iklan video promosi, brosur, atau selebaran, prosesnya harus di awali dengan analisis kepada audiens, produk, dan aset even atau produk yang berupa citra yang akan dipromosikan. 2.5.2.2. Who ? Kepada siapakah even ini kita tawarkan? Audiens sasaran kita mungkin bervariasi, tergantung pada produk yang akan dipromosikan. Analisis yang teliti terhadap kondisi audiens yang ditargetkan sangat penting untuk merencanakan pemasaran, membuat selebaran maupun brosur yang mengenai pengiriman, menyusun kebutuhan perlengkapan, dan tenaga kerja. 47 2.5.2.3. When ? Waktu adalah segalanya. Tim manajemen yang baik harus menjadikan fungsi pemasaran sebagai bagian yang terintegrasi dengan proses perencanaan agar dapat memaksimalkan penetapan waktu yang paling tepat untuk menyelenggarakan even. 48 Elemen yang harus di pertimbangkan oleh seorang pemasar even adalah sebagai berikut : 47 48 Goldblatt , Dr.Joe.,Special Events, Twenty First Century Global Event Management, 2010 Ibid. 35 (i) Jam Penentuan jam yang tepat adalah sangat penting. Kita harus memperhatikan, kira-kira jam berapakah yang tepat untuk di mulainya sebuah even. Karena partisipan yang hadir pada even tersebut tentunya memiliki kesibukannya tersendiri. Sehingga mereka pada akhirnya akan menghadiri event kita dengan tepat waktu, maka dari itu perhitungan jam yang tepat sangat di butuhkan. 49 1.Why (mengapa?) 2. Who (siapa?) 3. When (kapan?) 4. Where (dimana?) 5. What (apa?) a. b. c. d. Sampaikan manfaatnya Latar belakang penyelenggaraan event Gunakan pendekatan individu Kemukakan kebutuhan terhadap event a. Nasional , Regional , wilayah , audiens lokal b. Bidang profesi audiens c. Ketepatan event bagi audiens d. Tingkat pengalaman (tidak berpengalaman s/d sangat berpengalaman a. Jadwal b. Waktu (jam) c. Jumlah hari/minggu d. Jumlah/tahun a. b. c. d. Keunikannya Kenyamanannya Akses perjalanannya Ketersediaan alat transportasi lokal a. b. c. d. Jelaskan tujuan event Ungkapkan harapan-harapan Jelaskan programnya Kaji prinsip-prinsip “siapa?” ( Gambar 2.2 ) Sumber : Buku Special event, Twenty First Century Global Event Management, Dr. Joe Goldblatt 49 Goldblatt ,Dr.Joe., Special Events, Twenty First Century Global Event Management, 2010 36 (ii) Hari Sebaiknya tentukan hari penyelenggaraan even dengan hati-hati , pertimbangan kondisi demografi target pasar kita. Apakah even yang akan kita adakan akan di laksanakan pada hari biasa (weekdays) atau pada akhir pekan (weekend). Karena pemilihan hari yang tepat juga akan mempengaruhi jumlah partisipan yang akan hadir pada even tersebut. Bisa juga kita melihat kalender sebelum menentukan hari dimana even akan di laksanakan. 50 (iii) Waktu Tahunan (Musiman) Pada saat bekerja untuk industri atau profesionalisme yang spesifik, penting untuk mempertimbangkan dalam satu tahun, waktu yang manakan yang paling baik untuk mereka. Misalnya, pada industri pariwisata, kebanyakan konvesi di lakukan pada pertengahan sampai dengan akhir musim dingin. Karena pada peserta utamanya adalah orang-orang yang harus berada di dalam pekerjaannya untuk memberikan jasa fasilitas maupun transportasi. Analisis yang baik terhadap pola industri sangat penting untuk menetapkan jadwal, yang sangat berpengaruh pada pemasaran. 51 (iv) Hari Libur Lokal , Budaya , dan Agama Pada saat memasarkan even di suatu lokasi yang tidak terlalu di kenal, pertimbangkan kemungkinan terjadinya pertentangan (atau peluang) karena adanya 50 51 Goldblatt, Dr.Joe.,Special Events, Twenty First Century Global Event Management, 2010 Ibid. 37 hari libur lokal atau nasional. Walaupun tidak di sengaja, penyelenggaraan even pada hari libur lokal mungkin akan berdampak terhadap keberhasilan even karena ketidakhadiran para peserta yang di harapkan. Selain hari libur nasional, para pemasar even juga harus memperhatikan hari-hari libur budaya dan keagamaan. 52 2.5.2.4. Where ? Lokasi adalah aset kunci dalam mempromosikan sebuah even. Ketersediaan sarana transportasi umum dan tempat parkir merupakan pertimbangan penting sehingga banyak even perjamuan yang diselenggarakan dipusat kota. 53 Dengan kata lain, lokasi penyelenggaraan even merupakan elemen penting untuk mendorong penjualan. Untuk penginapan dan makanan, suasana lingkungan yang di buat kuno, acara api unggun, masakan rumah sebagai menu makanan, atau mungkin cerita mistik yang pernah terjadi, bisa menjadi sesuatu yang bisa di pasarkan. Kemungkinan-kemungkinan ini harus menjadi pertimbangan para pemasar even pada saat mencari sisi keunikan dari suatu lokasi, yang kemudian diolah untuk menarik para tamu yang bahkan tadinya tidak terpikir akan berpartisipasi pada program yang akan di selenggarakan. 2.5.2.5. What ? 52 53 Ibid. Goldblatt, Dr.Joe.,Special Events, Twenty First Century Global Event Management, 2010 38 Setiap even pasti memiliki keunikan, paling tidak para pelaksana pemasaran harus menciptakannya. Keunikan tersebut, mungkin merupakan tawaran untuk mendapat konsep baru, wawasan tentang masa depan suatu industri atau bisnis, atau wawasan tentang inovasi produk. Terlepas dari konten yang telah di tetapkan, setiap even harus tampil sebagai penyegar dan menggairahkan. Bagi para pemasar, tujuantujuan even harus diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga menjadi benefit yang menarik peserta. Even harus di persiapkan dengan matang agar dapat terlaksana dengan baik. 54 Belch & Belch 55 membagi program promosi penjualan ditujukan pada konsumen dana pendukung pasar. Pendukung pasar adalah para pihak yang memiliki hubungan erat dengan perusahaan, khususnya sebagai rantai pemasaran. Hubungan yang telah dibangun harus dipertahankan, pendekatan promosi penjualan pada pendukung pasar adalah salah satu cara yang dapat diandalkan dan berpengaruh untuk mendukung program pemasaran. Promosi penjualan berorientasi pada konsumen menurut Belch & Belch berupa sampel, kupon, hadiah, kontes, dan undian, rabat, bonus kemasan dan even pemasaran. Kegiatan tersebut untuk meraih tujuan dasar yaitu (1). Memperkenalkan produk baru atau termasuk dalam tahapan awareness kepada produk. (2). Memosisikan kekuatan produk (product equity) di benak konsumen, (3). Merangsang pembelian akibat turunnya penjualan, (4), Mempertahankan posisi produk karena gerakan pesaing atau masuknya pesaing baru, 54 Ibid. Belch G.E & Belch M.A., Introduction to advertising & promotion,10th ed.,New York, Mc Graw.Hill, 2010 55 39 (5). Menciptakan atau mendorong terjadinya perubahan perilaku konsumen. Syarat penting dalam pelaksanaan kegiatan promosi penjualan yang berorientasi konsumen adalah mempelajari perilaku mereka secara cermat. Fokus terhadap pasar sasaran dimana kesalahan dalam memahami karakteristik sasaran potensial berakibat pada rendahnya respons pasar terhadap upaya produsen mendongkrak penjualan. Oleh karenanya segmentasi tidaklah cukup sekedar memilih dan menerapkan pasar sasaran tetapi juga memahami pribadi dan kebiasaan pasar sasaran. Menurut Belch 56 , Even adalah sebuah tipe lain dalam promosi yang pada tahun belakangan ini sering digunakan dalam pemasaran. Even adalah tipe promosi yang sering digunakan perusahaan atau menghubungkan sebuah merek pada suatu acara atau sebuah pesta yang tematik yang mana dikembangkan dengan tujuan untuk menciptakan suatu pengalaman bagi konsumen dan mempromosikan suatu produk atau jasa tersebut. Para pemasar sering melakukan even marketing untuk mengasosiasikan produk mereka dengan aktivitas yang populer seperti acara olahraga, konser, bazar, atau festival. Namun biar bagaimanapun juga para marketer tetap menyelenggarakan even mereka sendiri dengan tujuan promosi. Menurut Tom Duncan 57 “Event marketing is a promotional occasion designed to attract and involve a brand’s target audience” 56 Belch G.E & Belch M.A, Introduction to advertising & promotion,10th ed.,New York, Mc Graw.Hill, 2010 57 Duncan , Tom .,Integrated Marketing Communication, Mc Graw Hill, 2010, p607. 40 Hal ini dapat diartikan sebagai, even adalah suatu bentuk promosi yang dirancang untuk menarik perhatian target audiens akan suatu merek. Menurut peneliti, inti definisi dari even adalah memberikan konsumen sebuah pengalaman menarik yang berhubungan dengan suatu produk tertentu. Even yang diselenggarakan harus memiliki pengaruh serta memberikan kesan mendalam kepada setiap peserta yang mengikuti even sehingga dapat mengingat pengalaman yang menyenangkan. Even juga merupakan salah satu alat promosi bagi perusahaan dalam menguatkan merek produk dalam sebuah perusahaan. 2.5.3. Tiga E Menurut Hoyle Leonard, H 58 , terdapat tiga pendekatan yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan sebuah even, yang di kenal dengan “3 E” yaitu: 2.5.3.1. Entertainment Kunci keberhasilan pemasaran even adalah mampu menyediakan hiburan yang menarik audiens untuk keluar dari rumahnya dan mencoba sesuatu yang tidak bisa mereka peroleh dirumah. 2.5.3.2. Excitement 58 Leonard, Hoyle.,Event Marketing, Wiley,2011, p1. 41 Hal ini adalah kunci agar even yang di selenggarakan selalu dikenang. Mengesankan dapat diciptakan dengan memberi penghormatan (award) sebagai perusahaan terbaik, pengenalan logo baru, atau perayaan ulang tahun perusahaan. Setiap even harus dirancang untuk memberi kesan mendalam, dan harus menjadi bagian dalam pemasaran. Jadi even apapun yang dipasarkan, buatlah agar “mengesankan”. 2.5.3.3. Enterprise Enterprise diartikan sebagai kesiapan untuk menanggung resiko atau mencoba sesuatu yang belum pernah dicoba. Even yang menuntut pengembangan akal, berlayar tanpa diberi petunjuk arah, mengubah cara-cara yang biasa menjadi cara yang lebih imajinatif. Inilah kreativitas dan inovasi yang harus selalu ada dalam even. 2.5.4. Karakteristik Even Menurut Any Noor 59 even memiliki beberapa karakteristik karena setiap penyelenggaraan even harus memiliki ciri tersendiri. Bagaimanapun karakteristik even hampir sama dengan pelayanan yang diberikan oleh industri pelayanan lainnya. Berikut adalah karakteristik yang mendasari dari evaluasi even: 2.5.4.1. Keunikan 59 Noor, Any., Manajemen Even, Alphabeta, 2010,p13. 42 Kunci utama suksesnya sebuah even adalah pengembangan ide, maka even yang diselenggarakan akan memiliki keunikannya tersendiri. 2.5.4.2. Perishability Setiap even yang diselenggarakan tidak pernah sama, apabila even yang sama diselenggarakan lagi, akan tetapi even yang dihasilkan tidak akan sama persis seperti even sebelumnya. 2.5.4.3. Intangibility Setelah menghadiri even, yang tertinggal di benak pengunjung adalah pengalaman yang telah di dapatkan dari penyelenggaraan even. Hal tersebut merupakan proses perubahan dari tangible menjadi intangible. 2.5.4.4. Suasana dan Pelayanan Suasana dan pelayanan merupakan karakteristik yang penting pada saat keberlangsungan even. Even yang di laksanakan dengan suasana dan pelayanan yang tepat akan menciptakan event yang sukses. 2.5.4.5. Interaksi personal Interaksi personal dari pengunjung merupakan kunci sukses penyelenggaraan even, karena pengunjung akan merasa menjadi bagian dalam even tersebut. 43 Menurut Shone dan Parry 60 dalam buku “Succesful Event Management” , special event juga meliputi semua aktivitas hidup manusia, special events merupakan kegiatan yang sangat besar dan kompleks. Special events dapat diselenggarakan mulai dari jenis even perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang tahun atau pesta pernikahan sampai dengan even yang besar. Karena jenis kegiatannya, maka setiap even yang memiliki kekhasan tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special events. Sedangkan pendapat Goldblatt 61 mengenai Special events adalah,“a special event recognices a unique moment in time with ceremony and ritual to satisfy specific needs.” Arti dari definisi tersebut bisa dikatakan bahwa special event memberikan sebuah moment unik yang tidak terlupakan dengan maksud untuk memberikan kepuasan pada pengunjung. Getz 62 juga mengungkapkan bahwa, “a special event is an opportunity for a leisure, social or cultural experience outside the normal range of choices beyond everyday experience.” Arti dari definisi tersebut adalah, special event adalah sebuah kesempatan atau sebuah peluang untuk sebuah even sosial atau pengalaman baru mengenai kebudayaan, yang mana even tersebut memberikan kepada pengunjung sesuatu yang berbeda dari apa yang pernah didapat atau dirasakan sebelumnya. Shone.,and Parry ,“Succesful Event Management” ,2012, p3. Goldblatt, .Joe.,Special Events, Twenty First Century Global Event Management, 2010, p142 62 Getz , Festivals Special events and tourism, Van Nostrand, 2011, p3 60 61 44 Porter 63 menjelaskan makna terpenting dari pemahaman strategi adalah mengambil tindakan berbeda dari perusahaan pesaing dalam satu industri guna mencapai posisi yang lebih baik. Oleh karena itu, tanpa strategi suatu perusahaan tidak akan mencapai apa-apa dan jika nantinya terjadi kegagalan maka strategi lah yang pertama kali akan dipertanyakan. Apakah penggunaan strategi tersebut sudah tepat atau tidak. 64 Setiap konsumen yang nantinya akan melakukan pembelian terhadap barang tentunya akan melakukan pencarian informasi secara luas dan nantinya akan dilakukan pengolahan informasi yang nantinya akan dipertimbangkan sebelum akhirnya memutuskan pembelian. Hal ini menunjukkan adanya peranan penting komunikasi dalam proses pengambilan keputusan dalam pembelian barang. Perusahaan tidak hanya membuat suatu produk yang baik dan harga yang baik tetapi komunikasi pemasaran dengan para pelanggan yang ada saat ini sangat penting agar nantinya membantu dan mengarahkan konsumen supaya dapat terjadi pemenuhan keinginan dan kebutuhan. Adanya kesadaran dari semua pihak yang terkait dalam komunikasi pemasaran menjadikan pemasar untuk berbuat lebih baik dari sebelumnya dengan memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. 65 63 Porter M.E, The five competitive forces that shape strategy , Harvard business review, 2010, p79 -93 64 Ibid. 65 Porter M.E, The five competitive forces that shape strategy , Harvard business review, 2010, p79 -93 45 2.6. Brand Awareness Brand Awareness adalah kemampuan dari seseorang yang merupakan calon pembeli (potential buyer) untuk mengenali (recognize) atau menyebutkan kembali (recall) suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori produk. 66 Menurut Eti Rochaety, Brand awareness merupakan kemampuan seseorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu atau iklan tertentu secara spontan atau setelah dirancang dengan kata-kata kunci. Kesadaran ini digunakan sebagai salah satu indikator efektivitas pemasaran. 67 Definisi-definisi para ahli mengenai brand awareness dapat ditarik kesimpulan bahwa brand awareness merupakan tujuan umum komunikasi pemasaran, adanya brand awareness yang tinggi diharapkan kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan. Brand awareness menunjukkan pengetahuan konsumen terhadap eksistensi suatu brand. Menurut Aaker, 68 brand awareness didefinisikan menjadi tiga tingkatan, yakni sebagai berikut : (1) Unaware Brand, Pada tahapan awal konsumen sama sekali tidak pernah tahu atau mendengar adanya merek itu. 66 M. Suyanto. Strategic Management, Global Most Admired Companies. Yogyakarta: CV ANDI Offset, 2011. 67 68 Ibid. Aaker, David A., Strategic Market Management Oct 21, 2013 46 (2) Brand recognition (pengenalan), merupakan tingkatan yang paling rendah, dimana para konsumen baru mengenal sebuah merek dan masih membutuhkan alat bantu untuk bisa mengingat merek tersebut. (3) Brand recall (mengingatkan kembali), kesadaran merek langsung muncul di benak para konsumen setelah merek tertentu disebutkan. Berbeda dengan recognition yang membutuhkan alat bantu, brand recall hanya membutuhkan pengulangan/ penyebutan ulang untuk mengingat merek produk. (4) Top of mind (puncak), adalah tingkatan tertinggi dimana merek tertentu telah mendominasi benak para konsumen, sehingga dalam level ini mereka tidak membutuhkan pengingat apapun untuk bisa mengenali merek produk tertentu ( Gambar 2.3 ) Brand Awareness Pyramid by David Aaker