kelompok normal dengan prediabetes. Semakin tua umur maka risiko prediabetes semakin tinggi,sehubungan dengan penurunan fungsi dan massa sel beta pankreas, inefisiensi insulin dan atau adanya resistensi insulin. Tidak ada perbedaan umur disebabkan mayoritas pengidap prediabetes berumur <45 tahun. Gaya hidup sedentary/kurang gerak pada usia muda dapat menyebabkan resistensi insulin dan penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas (Nathan et al., 2007). Pada populasi di Indonesia kondisi prediabetes cenderung terjadipada usia 38-47 tahun (Mihardjaet al, 2009). Riwayat keluarga dengan diabetes/prediabetes tidak berhubungan dengan terjadinya prediabetes pada penelitian ini kemungkinan karena perkembangan prediabetes tidak dipengaruhi oleh genetik saja tetapi juga oleh faktor lingkungan yang meliputi pola hidup, diet dan sosial ekonomi. Jenis kelamin berhubungan dengan kejadian prediabetes pada penelitian ini. Gangguan toleransi glukosa lebih sering ditemukan pada perempuan disebabkan karena massa otot perempuan lebih kecil dibandingkan laki-laki, sedangkan GDPT lebih sering pada laki-laki karena absorpsi glukosa di usus lebih cepat pada orang yang tinggi (Faerch et al., 2009). Pada penelitian ini laki-laki memiliki tinggi badan yang lebih tinggi bermakna dibandingkan perempuan. Hipertensi, riwayat melahirkan bayi besar atau diabetes dalam kehamilan dan riwayat stroke dan penyakit kardiovaskuler bukan merupakan faktor risiko yang dominan untuk populasi di Asia (Valdez et al., 2009). 59