BAB I - stmik-mura

advertisement
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 1
BAB I
SISTEM
Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan
yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan pendekatan:
a. Prosedur
Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu".
Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa
orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin
penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi serta untuk
menyelesaikan suatu kegiatan tertentu".
Kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who)
yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaiman (how)
mengerjakannya.
b. Komponen/elemen
Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu".
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut
dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.
Contoh :
Sistem Akuntansi terdiri dari sub sistem akuntansi penjualan, sub sistem
akuntansi pembelian, sub sistem akuntansi penggajian dan sub sistem
akuntansi biaya, dengan dokumen-dokumen dasar sebagai komponennya,
seperti buku jurnal, buku besar, buku pembantu, neraca saldo, laporan
rugi/laba, dan laporan perubahan modal.
Defenisi system yang lain :
-
LUDWIG VON BARTALANFY
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan
ANATOL RAPOROT
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan seperangkat hubungan satu sama lain
L ACKOF
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagianbagian dalam keadaan saling tergantungan satu sama lain
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
Kumpulan elemen-elemen / komponen-komponen yang terdiri satu atau lebih sub
data yang saling berhubungan dan berintegrasi satu dengan yang lainnya untuk mencapai
suatu tujuan.
Contoh : sistem penjualan, sistem persediaan dan lain-lain
Ciri-Ciri dari sistem adalah
- Komponen/Elemen/Bagian/Sub Sistem (Component)
- Penghubung (Interface)
- Lingkungan (Environment)
- Batasan (Boundary)
- Masukan (Input)
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
-
Hal : 2
Pengolahan (Process)
Keluaran (Output)
Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
Klasifikasi sistem
- Sistem Abstrak
- Sistem Fisik
- Sistem Tertutup
- Sistem Terbuka
- Sistem Alamiah
- Sistem Buatan Manusia
- Sistem Terbuka
- Sistem Tertutup
Jenis Sistem
ƒ Transacsion processing sistems
Sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses datadata dalam jumlah besar untuk kegiatan transaksi bisnis rutin
ƒ Pada Level ini terbagi atas 2 bagian :
¾ Office Automation Sistem
Mendukung pekerja data yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasinya dengan cara-cara tertentu
sebelum membagikannya atau menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan bahkan diluaar organisasi.
¾ Knowledge Work Sistem
Mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur dll dengan
menciptakan
pengetahuan
baru
dan
memungkinkan
mereka
mengkonstribusikannya ke organisasi / masyarakat.
ƒ Pada level ini terbagi 3 bagian
¾ Sistem Informasi Manajeman
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem terkomputerisasi yang bekerja
karena adanya interaksi antara manusia dan computer. Sistem Informasi
Manajemen adalah sistem informasi terkomputerisasi yang berfungsi
mendukung jangkauan yang lebih luas fungsi-fungsi bisnisnya disbanding
TPS. Output dari SIM adalah memberikan suatu laporan kepaada pemberi
keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi
bisnis yang sudah terkomputerisasi meski tidak berupa struktur tunggal.
¾ Decision support Sistems.
DSS adalah sistem informasi yang outputnya disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna dan membaantu para pembuat keputusan dalam membuat
keputusan-keputusan semi terstruktur
¾ Sistem Ahli
Menangkap keahlian pembuat
menyelesaikan masalah-masalah
ƒ
keputusan
untuk
digunakan
dalam
Pada level ini terbagi 3 bagian
¾ Group Decision Support Sistems dan Computer Supported Collaborative Work
Sistems
Bersama-sama membawa anggota kelompok dalam cara elektronik tertentu
untuk membantu kelompok dalam menyelesaikan suatu masalah
¾ Executive Support Sistems
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 3
Membantu pihak eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan
eksternal dengan jalan menyediakan dukungan grafik dan komunikasi di
lokasi-lakasi yang bisa diakses
Syarat-syarat dari sistem
a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu masalah
b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
c. Adanya unsur diantara elemen sistem
d. Unsur dasar dari proses (arus, energi dan material) lebih penting dari pada elemen
sistem
e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen
Model Umum Sistem
1. Sistem sederhana
INPUT
PROCESS
OUTPUT
2. Sistem dengan banyak masukan dan pengeluaran
OUTPUT
INPUT
INPUT
PROCESS
INPUT
OUTPUT
OUTPUT
Pelaku Sistem
- Pemakai
- Manajemen
- Pemeriksa
- Penganalisa Sistem
- Pendesain Sistem
- Programmer
- Personal Pengoperasian
Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan
konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semunya
mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan
modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian transformasi
baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar
lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk mencapai
tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa
perbaikan serupa.
Tahapan dalam menganalisis sistem :
1. Definisikan masalahnya.
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami
perubahan bentuk, harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan
?. Apa tujuan usaha analisis sistem ?.
2. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 4
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih
besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat
merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari.
Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa
pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan
lingkungan?
c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa
rumusan pengembangannya ?
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi
sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya
serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?.
4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5. Terapkan alternatif tersebut.
6. Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah
dilakukan terhadap sistem.
Berikut ini adalah beberapa dasar bagi teori sistem oleh para ahli :
No
Tabel 1 : Teori Sistem Umum dan Disain Sistem Informasi
Teori Sistem Umum
Kepentingan bagi disain Sistem Informasi
Komponen-komponen
dari Gambarkan komponen-komponen dan hubungan
suatu sistem berinteraksi
antara mereka selama proses analisis
Sebuah sistem adalah suatu
keseluruhansistem
Sistem adalah pengejar tujuan
(goal seeking)
Sistem mempunyai masukan
dan keluaran
Sistem mengubah masukan
untuk menghasilkan keluaran
Sistem menunjukkan adanya
entropi
Sistem harus di kendalikan
Yakinkan untuk merumuskan keseluruhan sistem
sebelum menguji sub sistem
Apa tujuan sebuah sistem informasi ?
Tugas utama disain adalah untuk menentukan
masukan dan keluaran
pengolahan untuk membuat keluaran dari masukan
Pengolahan informasi adalah hal krisis bagi
keberhasilan sebuah organisasi
Sistem informasi membantu mengendalikan
organisasi; sistem informasi harus mempunyai
umpan balik bagi unjuk kerja mereka serta harus
dikendalikan
Sistem membentuk hirarki
Disain sistem informasi merupakan tugas yang
berhirarki; sistem terdiri dari hirarki subsistem
Sistem memperlihatkan adanya Sistem informasi mempunyai banyak bagiandiferensiasi
bagian khusus
Sistem memperlihatkan adanya Ada banyak cara untuk mendisain sebuah sistem
equifinality
untuk mencapai sasaran yang di kehendaki
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 5
BAB II
DATA & INFORMASI
Defenisi Data
- Data adalah bentuk jamak dari datum, meskipun demikian data mewakili keduanya
baik bentuk tunggal maupun bentuk jamak.
- Data adalah hasil pengamatan atau fakta bentuk yang masih mentah, yang secara
khas menggambarkan gejala psihik atau transaksi bisnis
- Data harus dipandang sebagai sumber daya bahan baku yang kemudian diproses ke
dalam suatu bentuk produk berupa informasi
Defenisi Informasi
o Gordon B Davis (Manajemen Information Sistem)
Data yang sudah diproses menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai dan
mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuat keputusan pada saat sedang
berjalan atau untuk prospek di masa depan
o Mc Fadden (1999)
Data yang telah diproses sedemikaian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan
seseorang yang menggunakan data tersebut
o Tata Sutabri (2003)
Data yang telah diklarifikasi atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan
dalam proses pengambilan keputusan
Siklus informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan
bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama
data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti,
setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level
management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan
tertentu.
Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian
tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke
dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus
informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti
gambar berikut :
PROSES
INPUT
OUTPUT
DASAR
DATA
DATA
PENERIMA
HASIL
TINDAAKAN
KEPUTUSAN
TINDAKAN
Gambar 2.1 : Siklus Informasi
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 6
Kualitas & Nilai dari suatu informasi
- Relevan
- Akurat
• Completeness
• Correctness
• Security
- Ketepatan waktu
- Ekonomis
- Efisiensi
- Reliability
Nilai informasi
• Manfaat (Use)
• Biaya (Cost)
Atribut dari informasi yang berkualitas
- Defenisi waktu
• Ketepatan waktu => informasi disediakan bila diperlukan
• Kondisi keberadaan => informasi yang dihasilkan harus terbaru
• Frekwensi => informasi harus disajikan setiap kali informasi tersebut
dibutuhkan
• Periode waktu => dapat disajikan pada masa lampau , masa kini dan masa
yang akan datang
-
Defenisi Bentuk
• Ketelitian => informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan
• Keterkaitan => informasi harus dihubungkan dengan kebutuhan daari penerim
informasi yang spesifik dalam suatu situasi yang spesifik pula.
• Kelengkapan =>harus bisa disajikan setiap informasi yang diperlukan
• Kepadatan => hanya menyediakan informasi yang diperlukan saja
• Lingkup informasi => ruang lingkp luas atau sempit,focus kepada informasi
internal/ eksternal
• Kinerja/performance = > informasi dapat mengungkapkan kinarja dengan
mengukur penyelesaian aktivitas, kemajuan yang tercapai dan sumber daya
yang terkumpul
-
Defenisi isi
• Kejelasan => informasi yang disajikan harus dalam bentuk format yang mudah
untuk dipahami
• Detail => informasi dapat disajikan dalam bentuk detail atau dalam format
ringkas
• Order => informasi dapat diatur dalam suatu urutan tertentu
• Presentasi => informai dapat ditampilkan dalam bentuk naratif, grafik , gambar
dll
• Media => informasi yang disajikan dapat dalam bentuk catatan dokumen,
kertas yang tercetak, tayangan video dll
Informasi dan Tingkat Manajemen
Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasar penggunanya,
yaitu :
a. Informasi Strategis
Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi
eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan perusahaan dan
sebagainya.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 7
b. Informasi Taktis
Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi trend
penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana penjualan.
c. Informasi Teknis
Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persedian stock, retur
penjualan dan laporan kas harian.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen,
maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya,
yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen
dan tipe keputusan yang diambilnya.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 8
BAB III
KONSEP SISTEM INFORMASI
Defenisi Sistem Informasi
¾ Kombinasi antara produser kerja, informasi, orang dan teknologi informaasi yang
diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu organisasi (Alter, 1992)
¾ Kumpulan perangkat lunak dan perangkat keras
yang dirancang untuk
mentransformasikan data untuk menjadi suatu informasi yang berguna (Bodnar dan
hopwood, 1993)
¾ Suatu system buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan computer
yang berbasis computer dan manual yang dibuat untuk mennghimpun, menyimpan
dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran bagi si
pemakai
(Gelinas,Oram dan Wiggins 1990)
¾ Serangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi
dan didistribusikan kepada pemakai (Hall, 2001)
¾ Sebuah system informasi mengumpulkan, menyimpan dan memproses,
mennganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban,
McLean, Wetherbe, 1999)
¾ Sistem informasi kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberydaya (manusia dan
computer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output), guna
mencapai sasaran dari suatu perusahaan (Wilkinson, 1992)
Manfaat Sistem Informasi
a) Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
b) Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
c) Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
Pemakai Sistem Informasi
Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam suatu organisasi
dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem
tersebut termasuk manajer yang bertanggung atas pengalokasian sumber daya untuk
pengembangan dan pengoperasian perusahaan
Komponen Sistem Informasi
1. Sumber daya perangkat lunak
2. Sumber daya perangkat keras
a. Machines
b. Media
3. Sumber daya data
a. Data
b. Knowledge
4. Sumber daya manusia
a. End User
b. IS Spesialist
5. Sumber daya jaringan komunikasi
Sejarah dan Peranan Sistem Informasi
o Pengolahan data : 1950s – 1960s
Sistem pengolah data secara elektronik. memproses transaksi, pencatatan, dan
aplikasi akutansi tradisional
o Pelaporan manajemen : 1960s – 1970s
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 9
Sistem Informasi manajemen. Menyampaikan kepada manajemen informasi
dalam bentuk format tertentu untuk dukungan pengambilan keputusan oleh
manajer
o Dukungan keputusan : 1970s - 1980s
Sistem Pendukung Keputusan. Dukungan Secara interaktif dalam proses
pengambilan keputusan managerial
o Dukungan strategis dan pemakai : 1980s – 1990s
- Sistem hitungan bagi pemakai. Memberi dukungan hitung menghitung
untuk meningkatkan produktifitas pemakai dan kerjasama antar kelompok
kerja
- Sistem informasi eksekutif. Memberikan informasi yang kritis kepada
manajemen puncak
- Sistem Pakar . Memberikan informasi atau nasihat bagi pemakai sistem
yang berbasis knowledge dari para pakar
- Sistem informasi strategis. Produk dan jasa yang strategis untuk
keunggulan bersaing
o Perdagangan dan bisnis elektronik : 1990s – 2000s
Sistem jaringan e-bussiness dan e-commerce. Sistem jaringan e-bussiness dan
e-commerce yang mendunia dengan menggunakan internet, ekstranet, intranet
dan sistem jaringan lainnya.
Kemampuan Sistem Informasi
- Komputasi numeric, volume besaar dan cepat
- Komunikasi cepat, akurat dan murah
- Menyimpan infoormasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil namun dapat
diakses
- Pengaksesan informasi yang sangat banyak didunia dengan cepat dan mudah
- Meningkatkan efektifitas dan efesiensi
- Menyajikan informasi yang jelas
- Mengotomasikan proses-proses bisnis
- Mempercepat mengetikan dan penyuntingan
- Pembiayaan yang lebih murah
Peranan Sistem Informasi
ƒ Dalam bisnis sistem informasi melaksanakan tiga peranan
1. Mendukung operasi bisnis
2. Mendukung pengambilan keputusan manajerial
3. Mendukung keunggulan strategis
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 10
Klasifikasi Sistem Informasi
- Level Organisasi
- Area Fungsional
- Dukungan yang diberikan
- Aktivitas Manajemen
- Arsitektur Sistem Informasi
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Level Organisasi
- Sistem Informasi Antar Departemen
- Sistem Informasi Antar Organisasi
- Sistem Informasi Antar Perusahaan
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Area Fungsional
- Sistem Informasi Akutansi
- Sistem Informasi Keuangan
- Sistem Informasi Manufaktur
- Sistem Informasi SDM
- Sistem Informasi Pemasaran
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Dukungan yang diberikan
- Sistem Pemrosesan Transaksi
- Sistem Informasi Manajemen
- Sistem Informasi Perkantoran
- Sistem Pendukung Keputusan
- Sistem Informasi Eksekutif
- Sistem Kecerdasan Buatan
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Aktivitas Manajemen
-
Sistem Informasi Pengetahuan
Sistem Informasi Manajerial
Sistem Informasi Operasional
Sistem Informasi Strategis
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Arsitektur Sistem Informasi
- Sistem Berbasis Mainframe
- Sistem Komputer Pribadi
- Sistem Tersebar atau Komputasi Jaringan
Contoh Sistem Informasi
- E Commerce
- E Government
- E Bussiness
- E Learning
- Sistem Informasi Akademis
- Sistem Penjualan Kendaraan baik kredit maupun kontan
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 11
BAB IV
ANALIS SISTEM & PROGRAMMER
Analisis Sistem
Yaitu penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya
dengan
maksud
untuk mendefenisikan, mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan
Merupakan tahap kritis
yang sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan
mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya
Sistem analis
Yaitu orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul
dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang
beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer).
Programmer
Yaitu orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancangan
yang dibuat oleh system analis(lebih memahami teknologi komputer)
Analis Sistem disebut juga:
♣ Systems Designer
♣ Systems Engineer
♣ Software Engineer
♣ System Analyst Programmer
♣ Information System Engineer
♣ Systems Consultant
♣ Operation Analyst
♣ Information Analyst
♣ Data Analyst
♣ Business Analyst
♦Ketrampilan yang diperlukan Analis Sistem:
1. Analytical Skills
∗ Systems thinking
∗ Organizational knowledge
∗ Problem identification
∗ Problem analyzing and solving
2. Technical Skills
∗ PC, Mini computer, mainframe
∗ Programming language
∗ Operating systems (single machine, network)
∗ Database and file management systems
∗ Data communication standard and software for LAN and WAN
∗ Systems development tools and environment
∗ DSS generator
∗ Data analysis tool
∗ Methods and techniques
3. Management Skills
∗ Resource Management (manajemen sumber daya)
∗ Project Management (manajemen proyek)
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
∗
∗
Hal : 12
Risk Management (manajemen resiko)
Change Management (manajemen perubahan)
4. Interpersonal Skills
∗ Communication skills
⇒
Interviewing, listening, questionmaires
⇒
Written and oral presentation
∗
∗
∗
Working alone and with a team
Fasilitating group
Managing Expectations
Tugas dan Tanggung Jawab
Sistem analis
a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja,
tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi
juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada
sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Tanggung jawab Analis Sistem lainnya:
1.
Mengevaluasi kelayakan proyek
2.
Menganalisis sistem yang berjalan mengenai masalah dan kemungkinan
pengembangan
3.
Mendefinisikan kebutuhan untuk pengembangan atau penggantian sistem berjalan
4.
Mengevaluasi kelayakan solusi alternatif
5.
Memilih produk perangkat keras dan piranti lunak
6.
Merancang sistem: interface, aliran data, dan prosedur
7.
Menyelia implementasi sistem
Programmer
a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer,
utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksiinstruksi program.
d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas
pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun
(spesifikasi) program.
Langkah-langkah dasar analisa sistem
1. Identify yaitu mendefenisikan masalah
¾ Mendefenisikan penyebab masalah
¾ Mendefenisikan titik keputusan
¾ Mendefenisikan personil-personil kunci
2. Understand yaitu memahami kinerja dari sistem yang ada
¾ Menentukan jenis penelitian
¾ Merencanakan penjadwalan penelitian
¾ Mengatur jadwal jadwal wawancara
¾ Mengatur jadwal observarsi
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 13
¾ Mennngatur jadwal penngambilan sampel
¾ Membuat penugasan penelitian
¾ Membuat agenda wawancara
¾ Mengumpulkanhasil penelitian
3. Analize yaitu menganalisa sistem
• Menganallisa kelemahan sistem
• Menganalisa kebutuhan pemakai
4. Report yaitu membuat laporan
• Melaporkan bahwa anallisis telah selesai dilakukan
• Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa
yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
• Meminta pendapat dan saran dari ihak manajemen
• Meminta persetujuan dari pihak manajemen untuk melakukan tindak
selanjutnya
Team Pengembang Sistem
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada
seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau
seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis). Akan tetapi
untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya
dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim.
Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup
proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai
berikut :
1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas
dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem
b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem
lainnya.
c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan
dilakukan.
d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain
sistem dan penerapannya.
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal
perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada
manajemen dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)
Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem.
Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan mewakilinya bila
manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior
Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah
berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih
membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. Analis
sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (systems
analyst trainee).
5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 14
Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah
berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan
mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi senior kadangkadang juga disebut dengan pemrogram/analis.
6. Programmer aplikasi (application programmer)
Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman dan
dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)
Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum
berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih
senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modulmodul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.
Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang
masih dilatih (applications programmer trainee).
Alat dan teknik pengembangan sistem
Terbagi atas :
1. Graphical tools
a. HIPO
b. Data Flow Diagram (DFD)
c. Structure Chart
d. SADT
e. Warnier/Orr
f. Jakson's Diagram
2. Diagram Chart
2.1 Activity Chart
a. Systems Flowchart
b. Program Flowchart (Program Logic Flowchart, Detailed Computer
Program Flowchart)
c. Paperwork Flowchart / Form Flowchart
d. Database Relationship Flowchart
e. Process Flowchart
f. Gantt Chart
2.2 Layout Charting
2.3 Personal Relationship Charting
a. Working Distribution Chart
b. Organization Chart
3. Technique Public
3.1 Teknik Manajemen Proyek (Penjadualan Proyek)
a. CPM (Critical Path Method)
b. PERT (Program Evalution and Review Technique)
3.2 Fact Finding Technique (Mengumpulkan data dan menemukan fakta)
a. Interview, Observation, Questionaires, Sampling
3.3 Cost Effectiveness Analysis / Cost Benefit Analysis
3.4 Inspection and Walkthrough
3.5 Meeting
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 15
BAB V
PENDETEKSIAN MASALAH SISTEM
Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya
sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyababkan sistem informasi mempunyai
masalah, antara lain karena :
a. Waktu (overtime).
b. Lingkungan sistem yang berubah.
c. Peru bahan prosedur operasional.
Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang meliputi
tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke sistem. Maintenance
programming mencakup 60 sampai 90 persen dari programming budget dan menunjukkan
apakah sistem informasi yang memburuk perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan
perbaikan kecil (minor).
Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
1. Relevansi (relevancy).
2. Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness),
kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
3. Ketepatan waktu (timeliness).
4. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan biaya (cost).
5. Efisiensi (eficiency).
6. Dapat dipercaya (reliability).
7. Kegunaan (usability).
a)
Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen ditingkat
operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk
tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
1. Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
2. Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
3. Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
4. Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
5. Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi
6. dan disebarluaskan.
b)
Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah
sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi,
maka sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
1. Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian
formulirnya tidak lengkap.
2. Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena
kesengajaan atau ketidaksengajaan.
3. Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data dari
sumber-sumber dokumennya.
c)
Kebenaran (correctness)
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 16
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan
secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain :
1. Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.
2. Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
3. Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.
4. Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan.
Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi masukan
kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.
d)
Keamanan (security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan
keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif
ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.
e)
Ketepatan waktu (timeliness)
Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :
1. Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan.
Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas kesalahan.
2. Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan.
Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung
dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).
3. Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.
4. Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami kenaikan.
5. Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff
pemeliharaan program dan staff operasinya.
f)
Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.
Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik Banyak
hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan
program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau
analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga
kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan
sistem informasi yang didapat.
g)
Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya
dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk
sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru
tersebut.
Efisiensi dari sistem tersebut adalah :
100.000
------- = 20%
500.000
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
1. Keluaran / nilai uang (trougput/dollar).
2. Keluaran / waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours worked).
3. Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
4. Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
5. Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of programmers).
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 17
6. Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).
h)
Dapat dipercaya (reliability)
Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan masalah
reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain :
1. Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya
bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.
2. Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata
karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.
3. Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi,
barangkali satu jam atau empat minggu.
4. Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.
5. Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
6. Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga
perlu menguranginya.
i)
Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika
sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem.
Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara lain :
1. Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.
2. Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.
3. Naiknya keluhan-keluhan pemakai.
4. Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.
Information systems backlog
Tumpukan pemasukan data adalah sebuah kondisi dimana transaksi yang datang tidak
langsung dimasukkan (posted) ke record pada awal hari kerja berikutnya. Tujuan uatma dari
sistem informasi bisnis adalah menyimpan sumber daya (to keep track of resources),
sehingga kegagalan memperbarui (to update) sumber daya record adalah sebuah masalah
sistem yang serius.
Sebagai analis, adalah penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadi tumpukan
(backlogs) dan masalah-masalah yang sebabkan systems backlogs.
Terdapat 5 alasan mengapa sebuah tumpukan masalah sistem informasi dapat terjadi :
1. Volume transaksi mengalami kenaikan (transaction volume increase).
2. Penurunan kinerja (decreasing performance).
3. Pergantian karyawan yang tinggi (employee turnover).
4. System downtime.
5. Transaction variances.
Beberapa masalah backlogs menyebabkan beberapa kekacauan, antara lain :
1. Menumpuknya rekord-rekord (lack of record currency).
2. Kenaikan rata-rata kesalahan (increased error rates).
3. Kenaikan biaya (increased costs).
4. Kenaikan pergantian karyawan (increased employee turnover).
Deteksi sumber-sumber masalah sistem informasi :
a. Keluhan pemakai (user complaints).
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 18
b. Perhatian top manajemen (top management concerns)
c. Penunjuk jalan (scouting).
d. Pengawas pemakai (user surveys).
e. Pengawas (audits).
f. Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).
Laporan awal masalah
Banyaknya catatan-catatan (logs) masalah-masalah laporan dapat digunakan oleh sistem
analis untuk studi awal (preliminary study).
Studi ini memutuskan jika laporan atau deteksi masalah adalah cukup serius untuk menjamin
perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan.
Analis menyiapkan sebuah laporan awal masalah yang mencakup 4 elemen berikut:
1. Source, dari mana sumber masalah informasi berasal.
2. Nature, sebuah deskripsi singkat tentang sumber masalah.
3. Detailed analysis, pengembangan secara teknis dari masalah (problem nature).
4. Recommendation, sejauh mana solusi dari masalah akan dikembangkan.
Tipe recommendation, terdiri dari :
a. Masalahnya kecil dan kebutuhan pemeliharaan.
b. Masalahnya membutuhkan kemampuan sistem.
c. Masalahnya serius sehingga perlu analisis detail. Rekomendasi ini dimulai dari system
development life cycle. Detail analisis memutuskan apakah sistem saat ini perlu diganti
dengan sistem informasi yang baru.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 19
BAB VI
SIKLUS HIDUP SISTEM
General Systems Life Cycle (GSLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistem biologis,
fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase,
yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)
Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut :
|
|
+---------------+\
|
/:
: \
|
/ :
: \
|
/ :
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
| /--------+/
:
:
| / I : II
:
III
: IV
|/
:
:
:
+--------------------------------------------------------------Development Growth
Maturity
Deterioration
Gambar 6.1 : General Systems Life Cycle (GSLC)
Information Systems Life Cycle (ISLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi. Adapun fase-fase
tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence
Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut :
|
|
+----------------------+\
|
/:
: \
|
/ :
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
| /--------------+/
:
:
|/
I
:
II
:
III
:
IV
|/
:
:
:
+-----------------------------------------------------------------------------------Systems
Systems
Systems Operation Systems
Development Implementation (Maintenance)
Obsalescence
(Design)
Gambar 6.2 : Information Systems Life Cycle
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 20
Systems Development Life Cycle (SDLC)
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari
setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya
(deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih rinci dapat
digambarkan seperti berikut :
Gambar 6.3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)
ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a) Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak
berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem
b) Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c) Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d) Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
1. Problem detection
a. Tujuan
Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya
(memburuk).
b. Hasil
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 21
Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem.
2. Initial investigation
a. Tujuan
Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerahmenimbulkan permasalahan.
b. Hasil
Penjelasan sistem saat ini.
daerah yang
3. Requirement analysis (determination of ideal systems)
a. Tujuan
Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang ideal.
Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan
sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
b. Hasil
Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
4. Generation of system alternatives
a. Tujuan
Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak (gap)
antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
b. Hasil
Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan untuk memperbaiki
sistem.
5. Selection of proper system
a. Tujuan
Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi
terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada
management.
b. Hasil
Hasil-hasil dari studi sistem.
DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
6. Output design
a. Tujuan
Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
b. Hasil
Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
7. Input design
a. Tujuan
Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi.
b. Hasil
Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
8. File design
a. Tujuan
Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem informasi.
b. Hasil
Bentuk (forms) dari dokumentasi file.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 22
IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a) Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya
dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
b) Mengimplementasikan sistem yang baru.
c) Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
9. Programming & Testing
a. Tujuan
Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan
menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta
memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
b. Hasil
Coding program dan spesifikasi program.
10.Training
a. Tujuan
Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan
dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan
sistem).
b. Hasil
Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.
11. System changeover
a. Tujuan
Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang berhasil
dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai
sistem (user organization).
b. Hasil
Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 23
BAB VII
PENGAMATAN AWAL
Konsep sistem investigasi (System Investigation Concepts)
Masalah (problem) adalah kesenjangan perbedaaan (gap) antara tujuan sistem dan kondisi
sistem yang sebenarnya, dengan pengertian lain kenapa sistem gagal untuk mencapai tujuan
sistem yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah
menyebabkan kegagalan sistem, maka seorang analis sebaiknya melakukan investigasi lebih
dahulu sebelum melakukan tindakan untuk memperbaiki sistem.
Dengan investigasi, seorang analis akan lebih memahami masalah dan alur sistemnya lebih
mendalam, meskipun dalam detect problem sudah diketahui permasalahannya tetapi masih
menggambarkan garis besarnya saja.
Banyak laporan dalam deteksi masalah mungkin tidak benar-benar nyata atau tidak dapat
dipecahkan. Hal tersebut mungkin dikarenakan :
a. Tujuan yang terlalu ideal sehingga sulit atau mungkin tidak akan tercapai.
b. Sistem tidak dapat dikembangkan karena kekurangan sumberdaya, sikap atau
keduanya.
c. Pengukuran sistem yang tidak akurat.
d. Pernyataan tujuan sistem yang sudah ketinggalan (statement of goals is dated).
e. Kesenjangan antara sistem yang ideal dan sistem saat ini sifatnya sementara (the gap
between the ideal and the current system is temporary and will decrease given
patience).
Dalam tahap problem solving, sebaiknya memberikan penjelasan tentang :
a. Penjabaran kondisi sistem yang berjalan melalui kegiatan investigasi secara rinci.
b. Mendapatkan konsensus sistem yang ideal.
c. Mengembangkan beberapa alternatif untuk mengurangi perbedaan (gap) antara
sistem yang ideal dengan sistem yang sedang berjalan.
d. Memilih alternatif yang terbaik dan menjualnya ke manajemen.
Tugas mulai point b sampai d akan memakan waktu yang cukup lama termasuk biaya yang
dibutuhkan. Tujuan dari investigasi adalah untuk memantapkan atau menunjukkan masalah
yang sebenarnya terjadi disamping sebagai cara seorang analis untuk mengerti sistemnya
secara mendalam.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 24
Kendala dalam sistem investigasi
Dalam melakukan investigasi terdapat beberapa hambatan atau kendala yang akan terjadi ,
diantaranya masalah :
a. Waktu (time)
Analis kekurangan sumber daya (resource) waktu, sehingga hanya melakukan
sebagian kegiatan investigasi. Biasanya waktu berhubungan dengan masalah biaya
yang dibutuhkan.
b. Biaya (cost)
Seringkali biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan lamanya waktu untuk
kegiatan investigas, sehingga manajemen akan memberikan batasan biaya.
c. Ilmu pengetahuan (knowledge)
Manager sistem informasi cenderung menyuruh analis yunior yang belum memiliki
keahlian teknis atau pengetahuan yang cukup, sehingga akan berdampak pada hasil
investigasi yang kurang mendalam,matang atau lengkap.
d. Politik (politics)
Manajemen atau pihak-pihak tertentu mungkin menyebarkan isu-isu yang tujuannya
untuk menghambat kegiatan investigasi.
e. Campur tangan (interference)
Adalah terdapatnya pihak-pihak yang berusaha campur tangan atau mengatur dalam
kegiatan investigas sehingga akan menganggu atau menimbulkan kekacauan.
Rekomendasi
Hasil dari investigasi adalah sebuah rekomendasi, yang salah satunya adalah sebagai berikut
:
a. Tidak mengambil tindakan apapun karena tidak ditemukan masalah.
Hal tersebut dapat terjadi karena mungkin dalam preliminary report, masalahnya
dibuat-buat sehingga pada saat dilakukan investigasi masalah-masalahnya tersebut
tidak terjadi atau tidak ditemukan.
b. Melakukan pemeliharaan sistem untuk masalah-masalah yang kecil.
Pemeliharaan sistem yang dilakukan setiap hari (periode pendek) akan membantu
meminimalkan masalah-masalah yang muncul sehingga cepat untuk ditangani dan
selalu terkontrol secara baik.
c. Meningkatkan kemampuan atau ketrampilan pemakai didalam menjalankan atau
menggunakan sistem informasi.
d. Mempertimbangkan untuk modifikasi sistem secara total, sehingga perlu pemikiran
untuk menggantinya dengan sistem yang baru.
e. Menempatkan masalah yang terjadi kedalam rencana pengembangan sistem yang
segera dilakukan.
Taktik investigasi
a. Dengarkan, jangan mengurui (listen, do not lecture).
Jika anda tahu semua jawaban, pasti anda tidak akan melakukan investigasi.
Sehingga dalam kegiatan investigasi sebaiknya memberikan waktu yang cukup bagi
pihak manajemen atau pemakai untuk menjelaskan secara lengkap dan jelas dan
analis sistem jangan terlalu mendominasi pembicaraan.
b. Jangan memberikan pemecahan awal terhadap masalah (do not presolve the
problem).
Artinya jangan berusaha menunjukkan pemikiran untuk memecahkan masalah,
sebelum seluruh kegiatan investigasi selesai dilakukan, sehingga menghindari solusisolusi yang sebagian-sebagian.
c. Membandingkan cerita (compare stories).
Berbeda orang berarti berbeda pandangan terhadap masalah yang sama, sehingga
perlu melibatkan supervisor dan bawahan dalam memberikan pandangan masalah
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
d.
e.
f.
g.
h.
Hal : 25
secara jelas dan dapat dipercaya. Sebaiknya tidak
mendengarkan dari 1 sumber
sehingga hanya ada 1 pandangan (opionio). Ketika pemakai memiliki perbedaan
pandangan, sebaiknya cari perbedaannya dan kemudian mencari pandangan yang
memiliki kesamaan.
Perhatikan keengganan tanggapan (look for reluctant responses).
Keengganan memberikan tanggapan mengindikasikan sesuatu yang disembunyikan.
Terlalu banyak masalah sistem dapt juga menyebabkan kebingungan sehingga tidak
mampu menjelaskan secara lengkap.
Perhatikan masalah inkonsistensi logikal (probe for logical inconsistencies).
Inkonsistensi logikal adalah penghentian flow data dimana data tersebut hilang, atau
secara tiba-tiba muncul data tertentu. Beberapa hal yang berhubungan dengan
masalah ini :
• Ada data masukkannya tetapi tidak ada outputnya (black hole).
• Ada keluaran (output) tetapi tidak ada data masukannya (miracles).
Perhatikan dampak anda (observe your effect).
Memperhatikan perbedaan dari pemakai ketika anda hadir dan saat anda tidak hadir.
Penilaian secara langsung disebut dengan internal probe. Sedangkan external probe
adalah penilaian yang dilakukan tanpa diketahui oleh siapapun (searching external
material), seperti dengan menganalisa laporan, sejarah permasalah terdahulu, dan
sumber-sumber investigasi sekunder lainnya.
Memerlukan kerja keras, sehingga menimbulkan kebosanan (expect hard, boring
work).
Jadilah detektif yang profesional dan sabarlah dalam menangani permasalahan
sistem secara bertahap.dan berkesinambungan.
Hindari masalah politk (avoid politics).
Misi analis sistem adalah fakta bukan mengadili (your mission is fact, not judgement).
Teknik investigasi
Teknik investigasi meliputi kegiatan :
a. Secara langsung (direct (internal) probes)
Yaitu untuk mengetahui secara langsung apa yang terjadi dalam lingkungan pemakai.
Mereka mengijinkan anda untuk memperhatikannya langsung tanpa melalui pihak-pihak
tertentu (interpreter). Internal probes merupakan sumber kekacauan (disruptive), karena
timbul perbedaan sikap. Internal probes digunakan sebagai pengkayaan (a richer) dan
kelompok pembenar dari fakta yang terjadi (truer group of facts). Terdapat tiga teknik untuk
melakukan investigasi langsung, yaitu dengan :
* Kuesioner (questionnaires).
Teknik ini sangat tepat, apabila dalam investigasi memiliki kendala waktu dan biaya.
Meskipun mendapatkannya dari responde melalui blangko isian. Adapun hal-hal
dalam kuesioner kondisi akan penjelasannya akan berbeda apabila dilakukan tatap
muka langsung (face to face interview).
Hal terbaik dari kuesioner adalah sebagai dokumen yang dapat menunjukkan
perbedaan-perbedaan yang terjadi pada responden.
* Tanya jawab (interview).
Kegiatan ini membutuhkan waktu dan keahlian khusus. Tidak semua orang dapat
melakukan tanya jawab dengan sukses. Interview dapat digunakan untuk pertanyaan
yang berurutan secara mendalam disamping lebih fleksibel sesuai dengan kondisi
lapangan. Kendala yang dihadapi adalah waktu dan keahlian khusus.
* Pengamatan (observation).
Merupakan internal probe yang kuat (a powerful internal probe). Duduk bersama
dengan pemakai sistem dengan melakukan pengamatan dengan pertanyaan yang
lebih spesifik. Mengapa anda melakukan kegiatan ini ? atau dimana dokumen ini akan
dipindahkan ?. Setiap pertanyaan mungkin akan dapat menunjukkan pemecahan
masalah misterius.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 26
b. Secara tidak langsung (indirect (external) probes)
Kegiatan yang dapat dilakukan dengan cepat dan tidak kelihatan dari operasional personel,
sehingga dapat mengetahui sisi luar atau sesuatu yang disembunyikan dari komunitas
pemakai. Kegiatan ini akan mendominasi pada awal kegiatan SDLC, selanjutnya internal
probe untuk memperdalam.
* Aliran prosedur (procedure flow).
Prosedure operasional merupakan sarana (vehicles) bagi pegawai baru mengerti
pekerjaannya dan pengalaman karyawan untuk menangani masalah. Jika procedure
flow tidak benar, sistem informasi tidak dapat dioperasikan secara benar pula.
Gunakan system flowchart untuk menelusuri jalannya informasi sebagai penjelasan
prosedure operasinya.
Apabila ada permasalahan diprosedur, masalah tersebut mungkin akan timbul dalam
operasional yang sebenarnya.
* Mempelajari dokumen (document review).
Adalah dengan mendapatkan dan mengumpulkan dokumen-dokumen penting (critical
document). Jika masalah banyak terjadi di customer orders, kumpulkan sumber
dokumen asli dari customer orders tersebut yang digunakan sebagai data entry-nya,
format interaktif layar, detail transaksi, ringkasan dan kesalahan laporan yang terjadi.
Dokumen seringkali menjadi penyebab masalah.
* Sampel (sampling).
Mungkin anda membutuhkan informasi dari para vendor billing yang telah memberikan
diskon pada saat pembayran, karena perusahaan kehilangan uang saat diskon tidak
diberikan ketika terjadi penundaan pembayaran.
Anda dapat melibatkan para pelanggan pembayar untuk mendapatkan informasi
(walaupun ada banyak transaksi). Akhirnya anda dapat membuat daftar sampel data
dengan pemilihan random untuk satu minggu terakhir, memilih 20 halaman dari
transaksi harian, memilih 5 item dari setiap halaman yang terpilih., merekam informasi
untuk setiap 5 item dan menghitung rata-rata dan varian untuk sampel-sampel dari
semua transaksi pembayaran yang terjadi.
* Tabular (Tabular tools)
Disebut juga matrix, yaitu daftar cek (checklists) untuk menemukan perselisihan
(discrepancies) dalam alur transaksi seperti berikut :
Deskripsi sistem saat ini
Menentukan kinerja sistem saat ini akan mengalami kesulitan apabila perusahaan tidak
memiliki sebuah standar pengukuran kinerja sistem. Sayang sekali, perusahaan cenderung
tidak memperbarui (to update) dokumentasi sistem yang berjalan. Karenanya, analis
memperbaiki dokumen selama investigasi masalah sistem.
Deskripsi sistem saat ini meliputi penjelasan :
a. Masukan (inputs)
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 27
b. Keluaran (outputs)
c. File (files)
d. Elemen data (data elements)
e. Volume transaksi dan dokumen tindakan (transaction and action document volume)
f. Diagram aliran data (data flow diagrams)
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 28
BAB VIII
KEBUTUHAN ANALISIS
Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu :
a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap.
b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal.
c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan
memperhatikan kendala sumber daya.
d. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team
pengembangan
e. sistem.
Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem
dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem
menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai,
sehingga mendapat partisipasi yang baik.
Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai
tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai
mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.
Keinginan pemakai
Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap keinginan
pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan konsep
daripada kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem
informasi yang sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan
secara mendalam dapat menimbulkan perbedaan pandangan atau akan
mengecewakan end-user.
Metode kebutuhan analisis
Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan
requirement system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation,
procedure analysis, dan document survey. Setiap metode akan dijelaskan secara
mendalam sebagai berikut :
Tanya jawab (Interviews)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Pemilihan potential interviewees.
b. Membuat perjanjian terhadap potential interviewees.
c. Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas.
d. Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya.
2. Target dari metode.
a. Kunci pribadi dalam proses DFD.
b. Kadangkala melibatkan orang luar, seperti pelanggan atau vendors.
3. Keuntungan metode.
a. Pewawancara dapat
mengukur respon melalui pertanyaan dan
menyesuaikannya sesuai situasi yang terjadi.
b. Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir
hal ini dapat terjadi ?.
c. Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.
d. Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 29
4. Kerugian metode.
a. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
b. Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara.
c. Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci.
b. Test kredibilitas dari interviewees.
c. Mencari interview yang unsureness atau contradictions.
d. Memantapkan kredibilitas team.
Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience,
format, weighting dan combining responses, and docummentation.
Kuesioner (Questionnaires)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner.
b. Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users.
c. Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
2. Target dari metode.
a. Semua end-user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam proses solusi
pemecahan sistem.
b. End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
a. Murah dan cepat dari pada interviews.
b. Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang
dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih.
c. Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner.
d. Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user.
4. Kerugian metode.
a. Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user.
b. Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user.
c. Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan kuesioner.
d. Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua.
b. Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user.
c. Bila memiliki sedikit waktu dan biaya.
Observasi (Observation)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan.
b. Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan
pengolahan lembar kerja.
2. Target dari metode.
a. Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow Diagram)
3. Keuntungan metode.
b. Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion).
c. Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan.
d. Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak
mengetahui bahwa mereka sedang diamati).
e. Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 30
4. Kerugian metode.
a. Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati).
b. Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin
tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan.
c. Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya.
b. Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya
tidak terjadi (dibuat-buat).
Tip praktis dalam melakukan observasi :
a. Jangan mengamati dalam waktu yang lama.
Terdapat dua alasan, yaitu : dengan waktu yang lama akan mengacau operasi
yang sedang diamati, dan akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.
b. Buat catatan yang ringkas.
c. Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat
tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan
mengurangi gangguan.
d. Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama.
e. Jangan melakukan observasi tanpa rencana..
Prosedur analisis (Procedure Analysis)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasikan aliran
dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow diagram
(DFD).
b. Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem.
c. Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada mendeskripsikan
volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan
terhadap salinan dari dokumen aslinya.
2. Target dari metode.
a. Dokumen utama dalam DFD (Data Flow Diagram)
b. Proses dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
a. Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences)
yang minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai.
b. Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk
melakukan observasi.
4. Kerugian metode.
a. Prosedure mungkin tidak lengkap dan tidak -up to date lagi.
b. Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Memutuskan apakah masalah kegagalan sistem dapat membantu
perancangan yang baik.
b. Tim analis tidak secara total familiar dengan aliran dokumen.
c. Mendeskripsikan aliran dokumen yang menganggu kerjanya fungsi.
Pengamatan dokumen (Document Survey)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Mengidentifikasikan dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram).
b. Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 31
c. Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk record data, meliputi field
(ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan struktur kodingnya (coding
structure).
2. Target dari metode.
a. Aliran data kunci ditunjukkan dalam data flow diagram (DFD).
3. Keuntungan metode.
b. Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya.
c. Permulaan elemen kamus data.
d. Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural.
4. Kerugian metode.
a. Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami
kebanjiran dokumen dan laporan).
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
b. Harus dikerjakan jika sebuah sistem akan didesain (selama kegiatan analisis,
dalam memperjelas desain sistem yang baru dan analisis dokumen dapat
membantu untuk menentukan tugas perancangan selanjutnya).
Sampling
Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk
memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak
mengalami kegagalan atau ancaman.
Kendala sumber daya
a. Waktu
Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem
mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat
mempengaruhi analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak
mungkin dioperasikan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu perlu
membutuhkan waktu yang cukup supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga
dapat membuat alternatif yang paling baik.
b. Uang
Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga
membutuhkan
pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi
persaingan dengan para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang
besar dalam sistem informasinya.
c. Keahlian.
Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang
cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting.
Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain.
Hal ini nantinya akan diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga konsultan.
d. Teknologi.
Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung
kerja sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terusmenerus, yang konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan
sampai teknologi yang dipakai ketinggalan dari para pesaingnya.
e. Faktor ekternal.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 32
Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan
menggunakan teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data
lokal dalam sebuah sistem database pusat, dan sebagainya.
Dokumen kebutuhan analisis
1. Arahan (conduct) analisis.
c. Hubungan dengan pemakai akhir.
d. Menganalisa records, forms dan laporan.
e. Pengamatan proses.
f. Menganalisa metode yang digunakan.
g. Permasalahan dalam pengumpulan data.
2. Kebutuhan pemakai.
a. Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya.
b. Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya).
c. Kebutuhan pelatihan.
d. Pengaruh sistem baru.
3. Kendala sistem.
a. Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal.
b. Realistik sistem.
4. Dokumentasi.
a. Intrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview).
b. Konsensus statistik.
c. Aliran data secara logikal dan phisik.
d. Element awal dalam kamus data.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 33
BAB IX
PEMILIHAN SISTEM
Dalam tahap ini (SDLC), sejumlah alternatif yang telah dibuat perlu untuk
dibandingkan sehingga dapat menemukan hanya satu sistem yang terbaik. Masingmasing alternatif sistem yang sudah tetap dibandingkan dengan kondisi sistem saat
ini. Perlu diperhatikan, bahwa sistem saat ini dapat dilanjutkan dalam bentuk
penggantian sistem baru. Kalau sebuah candidat sistem pengganti tidak memberikan
keuntungan yang lebh dibanding sistem saat ini, maka sistem saat ini akan tetap
digunakan, sehingga sistem pengganti harus benar-benar memberikan keuntungan
dan manfaat melebihi sistem sekarang secara maksimal.
Taktik membandingkan (comparison tactics)
Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif. Biaya adalah
kebutuhan
pembayaran
untuk
perancang
dan
pengoperasi
sistem
informasi.Keuntungan adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil implementasi
sistem informasi. Hal-hal tersebut termasuk mengurangi tingkat kesalahaan (error
rates), meningkatkan penjualan (increased customer sales), dan mempercepat waktu
respon. Keuntungan merupakan sesuatu yang sulit diukur karena bersifat kualitatif
(bukan berupa angka hanya deskriptif saja). Meningkatkan kepuasan konsumen dan
mengurangi perlawanan pemakai (end-user resistance) adalah keuntungan kualitatif.
Keuntungan adalah kesempatan untuk meningkatkan (memperbaiki) keuntungan
perusahaan.
Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya (B).
1. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem mempunyai
keuntungan sama.
2. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai
keuntungan yang lebih banyak dibanding B.
3. A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai keuntungan yang
lebih banyak.
Sebuah contoh pertanyaan sulit dijawab, jika sistem A biayanya rendah, tetapi sistem
B mempunyai keuntungan yang lebih banyak, mana sistem yang baik ?
Ada banyak contoh perusahaan menyesuaikan sistem informasi baru dengan
memperhatikan kenaikan keuntungan dibanding penurunan biaya. Pertama,
penggunaan kartu ATM dibenarkan untuk meningkatkan jumlah nasabah bank
sehingga menambah pelayanan (added service). Kedua penggunaan laser scanning
untuk supermarket adalah untuk mengurangi antrian pembayaran (checkuot lines),
yang akan diterjemahka sebagai projected meningkatkan layanan (market share)
konsumen. Penekanan pemakaian automation sebagai peningkatan penjualan dan
keuntungan dibanding mengurangi biaya.
Menjual (selling) sistem informasi ke manajemen sebagai projected benefits
mempunyai dua masalah, yaitu :
a. Sulit menaksir keuntungan secara kuantitatif (to quantify benefits).
Berapa banyak nasabah bank menarik uangnya melalui mesin ATM ?.
Berapa besar tingkat pinjaman baru pribadi (the average new customer's loan),
checking dan savings balance ?. Banyak yang telah mencoba memecahkan
pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui probabilitas (use of future probabilities).
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 34
Masing-masing pendekatan menambahkan masalah estimasi probabilitas mendatang
dan masalah estimasi pendatang mendatang (estimating future revenues).
b. Kalaupun keuntungan dapat ditaksir secara kuantitatif, jarang dalam bentuk nilai
uang. Bagaimana waktu tunggu yang pendek dari nasabah terhadap tingkat
keuntungan uang yang diperoleh. Bagaimana dapat menterjemahkan mengurangi
tingkat kesalahan dengan mengurangi biaya atau menaikkan pendapatan ?. Memang
dapat dikerjakan, tetapi sulit, merupakan tugas yang samar-samar (imprecise task).
Mengapa penting untuk diterjemahkan (to translate) menjadi keuntungan yang dapat
diukur dalam uang (to measurable dollars) ?.
Ada tiga alasan, yaitu :
1. Perusahaan membuat catatan (keep track) uang dengan sistem akuntansi
tradisional.
2. Alternatif sistem informasi bersaing dengan alternatif yang berasal dari area
lain dalam perusahaan.
3. Top management memutuskan apakah atau tidak memutuskan dengan
pengembangan sistem informasi baru.
Suatu saat, adalah relatif mudah membenarkan (justify) otomatisasi berdasar
keuntungan daripada biaya. Pada awal proses informasi, pilihanya adalah manual
lawan sistem otomatisasi. Perusahaan menjadi modern melalui otomatisasi.
Sekarang pilihan lebih sulit. Secara khas, pilihan adalah diantara lama dan versi baru
otomatisasi sistem. Menjadi jauh lebih sulit menjual pengembangan sistem baru
kepada manajemen berdasarkan probabilistic benefits daripada prediksi biaya yang
beralasan. Karenanya, bahasan akan menjelaskan pedoman praktis untuk
membandingkan alternatif sistem informasi :
Choose one system over another based on dollars. When two alternatives are nearly
equal in dollars, select the system with more nondollar benefits.
Akan digunakan aturan (rule) atau taktik (tactic), sistem analis harus berhati-hati
dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Hanya seorang sistem analis dengan kemampuan komunikasi yang tinggi
(superior communication skills) dan pertimbangan pengaruh (considerable
influence) dapat menjual (sell) ke manajemen sebuah sistem dengan pengukuran
biaya yang tinggi tetapi keuntungan yang tidak terukur adalah lebih baik. Hal ini
merupakan kesedihan, tetapi masih benar.
b. Angka uang (dollar figures) menyatakan secara tidak langsung (imply) lebih akurat
daripada kelayakan. Sebuah perusahaan dapat memprediksi market share-nya dua
puluh tahun dari sekarang. Angka peramalan (forecast figure) berisi 3 desimal point
yang kelihatan lebih akurat. Kebenaran akurasi adalah jawaban yang lebih baik.
Biaya sistem informasi
Keuntungan mencakup dalam model analisis yang hanya dapat diekpresikan dalam
nilai uang, dimana jarang terjadi. Ketika dapat diekspresikan dalam nilai uang,
ditunjukkan dalam biaya negatif.
Additional system costs
Additional system benefits
Net additional system costs
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
$ 49,357
$(16,423)
$ 32,934
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 35
Biaya sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : categories, nature, dan
when they occur.
Kategori biaya
Pada dasarnya biaya dibagi dalam kategori :
a. Hardware
: mainframe, minicomputers, microcomputers, dan peripheral
equipment.
b. Software
: systems, utility, dan application software.
c. People
: analysts, programmers, operators, data entry personnel, dan
sebagainya.
d. Supplies
: paper, tapes, disk, dan sebagainya.
e. Telecommunications : modem, local area network cabling, multiplexors, frontend processors, dan sebagainya.
f. Physical site : air conditioning, humidity control, security, dan sebagainya.
Gambar 9.1 : Typical sistems operating costs
Nature of costs
Membandingkan biaya sistem informasi melalui kehidupan sistem, analis
memproyeksi berapa perubahan biaya untuk masa depan. Untuk melakukannya, ada
tiga model biaya operasi sistem informasi, yaitu :
a. Linear.
b. Exponential.
c. Step function.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 36
Ketika biaya terjadi (When costs occur)
Biaya sistem informasi dapat terjadi sekali atau berkesinambungan. On-time costs,
development costs adalah berhubungan dengan pengembangan sistem, dan
recurring costs, operational costs adalah berhubungan dengan operasi sistem
informasi setiap hari. Perbedaan antara one-time (development) dan recurring
(operational costs) seringkali dari pilihan materi (matter). Misalnya, pembelian sebuah
komputer adalah one-time development system, sedangkan menyewa komputer yang
sama adalah recurring operational cost. Gunakan daftat berikut untuk menetapkan
biaya :
a. One-time (development) costs.
1. Hardware purchase.
2. Software purchase.
3. Analysis, design, programming, and testing personnel hours.
4. Preparation of computer site.
5. Initial training and orientation of users.
6. Docummentation for new system.
7. Changeover from old to new system.
8. Conversion from old to new file format.
b. Recurring (operational) costs.
1. Hardware and software lease.
2. Hardware and software maintenance contracts.
3. Day-to-day personnel cost including analysts and programmers, computer
operations, data entry operators, and end-user costs.
4. Computer supplies.
5. Telecommunication costs.
6. Computer site rental or lease.
7. Ongoing training.
Metode untuk komparasi sistem
Ada 4 metode yang biasa digunakan untuk membandingkan dua atau lebih
sistem informasi, yaitu :
a. Break-even analysis (BEP)
b. Payback period
c. Discounted payback period
d. Internal rate of return (IRR).
Faktor kualitatif
Hanya seorang analis sistem yang berkharismatik saja yang dapat menjual sistem
informasi ke top management tanpa menunjukkan peningkatan keuntungan. Mungkin
sistem baru mempunyai biaya yang rendah atau penjualan yang tinggi daripada
sistem yang lama. Mungkin laporannya dalam meningkatkan keakuratan atau
kepuasan konsumen. Walaupun demikian, faktor-faktor tersebut tidak menyangkut
besarnya penghematan uang atau besarnya uang yang dikeluarkan. Suatu saat anda
dapat posisi mengirikan dapat menjual sebuah sistem informasi baru ke manajemen
dengan menggunakan antisipasi keuntungan daripada penghematan uang.
Selamat !. Anda harus berusaha membantu manajer tingkat atas yang terkait agar
dapat ditingkatkan. Mungkin anda akan menjual kemampuan saat ini yang tidak ada.
Dalam setiap sebuah kasus, ada sistem informasi saat ini tidak dibandingkan dengan
biaya usulan sistem baru.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 37
Membuat rencana menjual sistem informasi baru berdasarkan keuntungan kualitatif
daripada biaya kuantitatif adalah hal yang tidak biasa. Seringkali anda menunjukkan
beberapa perbedaan biaya sebelum top management mempertimbangkan
rekomendasi anda untuk mendesain sebuah sistem informasi baru.
Memang terdapat kaitan antara sistem yang diperbandingkan melalui biaya, tidak
dapat diukur dan faktor-faktor perbandingan non-biaya. Faktor kualitatif seperti kinerja
sistem informasi dan keuntungan strategi kompetetif menjadi relevan.
Faktor sistem informasi
Beberapa faktor kualitatif yang mengarah kinerja sistem informasi yang baik :
a. Mengurangi tingkat kesalahan (increased accuracy).
b. Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan.
c. Mengurangi waktu tanggap dari workstation interaktif.
d. Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi).
e. Meningkatkan keamanan sistem.
f. Memperbanyak update sumber record aktif.
g. Meningkatkan kepuasaan pemakai.
Beberapa faktor tersebut dapat diukur, tetapi tidak dalam uang.
Faktor strategi perusahaan
Sistem informasi dapat membuat keuntungan kompetetif dalam perusahaan.
Meningkatkan keuntungan saat ini, bagaimanapun juga adalah sulit untuk diestimasi.
Kenaikan profit seringkali tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi terjadi beberapa tahun
sesudah implementasi dari sistem baru. Ketika dua alternatif sistem mendekati
kesamaan perbandingan, pintu terbuka untuk mempertimbangkan faktor strategi
perusahaan.
Terdapat faktor-faktor strategi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan konsumen (customer satisfaction).
Sebuah sistem informasi dapat menyebabkan kehati-hatian menyampaikan produk
dan keinginan efisien konsumen. Meningkatkan kepuasan konsumen akan tidak
diragukan meningkatkan penjualan. Seperti peningkatan penjualan, bagaimanapun
juga sulit untuk diprediksi dan secara kuantitatif.
2. Meningkatkan penjualan (increased sales).
Sistem point of sales (POS) membebaskan dari penyimpanan tugas-tugas rekord.
Manajemen mengharap penjualan staff setia terhadap waktu usaha pemasaran dan
ini meningkatkan penjualan. Hanya saja penjualan akan meningkatkan kesulitan
memprediksi dalam uang.
3. Komitmen konsumen dan vendor (customer and vendor commitments).
Perusahaan mendesain masukan sistem secara online dan memperbolehkan
konsumen langsung mengakses ke sistemnya. Konsumen sekarang terkunci
(tergantung) pada sistem ini sehingga memiliki komitmen untuk setia (senang) pada
perusahaan tersebut. Komitmen konsumen dan vendor sulit untuk diprediksi.
4. Information product marketing.
Seringkali, sistem informasi baru dapat dipakai oleh perusahaan lainnya. Seperti
American Airline menyediakan sistem informasi pemasaran produk selama tahun
1970, perusahaan mengembangkan sebuah sistem pemesanan tiket dan kemudian
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 38
sistem pemasaran ini juga digunakan oleh jasa penerbangan lainnya, sehingga
menjadi produk yang menguntungkan.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 39
BAB X
TEKNIK PENJADWALAN
Defenisi Proyek
Proyek adalah urutan sementara aktivitas-aktivitas yang unik, rumit dan terkoneksi yang
memiliki satu tujuan atau sasaran dan harus diselesaikan dalam waktu yang spesifik, sesuai
anggaran dan berdasarkan spesifikasi
Lima Dasar Proyek Yang Fundamental Yang Harus Dikendalikan Oleh Penganalisa
Sistem
-
Mengawali Proyek
Menentukan Kelayakan Proyek
Kegiatan Perencanaan dan Pengontrolan
Penjadwalan Proyek
Mengelola Anggota Tim Analisis Sistem
Kelayakan Suatu Proyek
Kriteria layaknyaa suatu proyek :
- Kriteria Teknis
- Kriteria Ekonomis
- Kriteria Operasional
Kegiatan Perencanaan Dan Pengontrolan
Perencanaan meliputi semua kegiatan
1. Menyeleksi tim penganalisis sistem
2. Menetapkan anggota tim yang sesuai untuk proyek-proyek tertentu
3. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap tugas
4. Membuat jadwal proyek sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan sesuai waktu yang
direncanakan
5. Pengontrolan berati menggunakan umpan balik untuk memonitor proyek, meliputi
membuaat perbandingan antara rencana proyek dengan hasil aktual
6. Pengontrolan berarti mengambil tindakan yang tepat untuk mempercepat atau
membuat jadwal ulang kegiatan-kegiatan yang pelu diselesaikan tepat waktu
sekaligus memotivasi anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaan mereka
Penjadwalan Proyek
• Menggunakan grafik gantt
Grafik gantt adalah suatu cara yang mudah untuk menjadwalkan tugas – tugas,
merupkan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tigas atau
kegiatan. Panjang masing-masing kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas
yang dikerjakan
•
Grafik Gantt dua dimensi
- Defenisi waktu ditunjukkan lewat dimensi horizontal
- Defenisi kegiatan membentuk dimensi vertikal
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 40
Contoh Gambar Grafik Gantt
Kelebihaan Grafik Gantt
1. Kelabihan utama dari grafik gantt adalah kesederhanaan. Penganalisis sistem tidak
hanya akan menemukan bahwa teknik ini sangat mudah digunakan namun juga
bermanfaat bagi kegiatan komunikasi dengan para pengguna.
2. Kelebihan lain dari penggunaan grafik gantt kotak-kotak yang mewakili kegiatan atau
tugas-tigas digambarkan berdasarkan skala; maksudnya ukuran kotak menunjukkan
panjang waktu relatif yang diperlukan untuk menyelesaikan masinmasing tugas
Mengunakan Diagram PERT
PERT adalah singkatan dari Program Evaluation And Review Technique (Teknikteknik revisi dan evaluasi program)
Grafik PERT
1) Kegiatan-kegiatan pada grafik PERT digambarkan dalam bentuk tanda panah, panjang
tanda panah tidak memiliki kaitan dengan durasi kegiatan.
2) Lingkaran didalam diagram PERT disebut peristiwa dan ditunjukkan melalui angka, huruf
atau bentuk-bentuk penandaan lainnya.
3) Simpul melingkar menunjukkan
a) Suatu kegiatan telah selesai dilaksanakan
b) Menunjukkan kegiatan-kegiatan yang mana perlu diselesaikan sebelum kegiatan baru
dilakukan
Contoh Gambaran Grafik PERT
Daftar kegiataan menggambarkan grafik gantt
Kegiatan
Pendahuluan
Durasi
A Melakukan Wawancara
B Menyusun Kuestioner
C Membaca Lap Perusahan
D Menganalisa Aliran Data
E Memperkenalkan Prototipe
Tidak Ada
Tidak Ada
A
B
C,D
4
2
5
3
6
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 41
Contoh Gambar Grafik PERT
20
A,4
C,5
10
40
B,2
E,6
50
D,3
30
Menentukan CPM atau Jalur Kritis Pada Diagram PERT
Suatu proyek memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. Permulaan adalah peristiwa 10
dan akhir peristiwa 50. Untuk menentukan panjang proyek, masing-masing jalur dari awal
sampai akhir diidentifikasikan dan panjang setia jalur dikalkulasikan.
Dalam Contoh ini jalur 10-20-40-50 memiliki panjang 15 hari, sedangkan jalur 10-30-40-50
memiliki panjang 11 hari. Meskipun satu orang bisa bekerja pada jalur 10-20-40-50 dan yang
lainnya pada jalur 10-30-40-50, proyek tersebut bukanlah suatu perlombaan. Proyek yang
menyatakan bahwa kedua rangkaian kegiatan(jalur) dapat dilengkapi secara berturut-turut,
berarti proyek tersebut memerlukan waktu 15 hari untuk benar-benar selesai.
Jalur terpanjang disebut sebagai CPM atau jalur krisis. Meskipun jalur krisis ditetapkan
dengan menghitung jalur yang terpanjang, namun ditetapkan sebagai jalur yang bisa
menyebabkan keseluruhan proyek akan gagal bila terdapt satu hari terjadi penundaan.
Scale Time atau Jalur Non Kritis
Keterlambatan satu hari pada salah satu proyek tidak menyebabkan proyek tersebut menjadi
gagal atau terganggu ini disebut juda dengan waktu kendur atau scale time contohnya pada
jalur 10-30-40-50
Lima Dasar Penting Untuk Memilih Suatu Proyek
1.
2.
3.
4.
5.
Proyek Yang Diminta Didukung Oleh Pihak Manajemen
Ditetapkan Waktunya Sesuai Dengan Sumber Daya Yang Dimiliki
Mengarahkan Bisnis Menuju Tercapainya Tujuan
Dapat Dipraktekkan
Cukup Penting Untuk Dijadikan Pertimbangan Bagi Proyek-proyek Lain
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 42
BAB XI
BAGAN ALIR DOKUMEN
Defenisi Bagan Alir Dokumen
Bagan alir ini disebut juga bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan
formulir termasuk tebusan-tebusanya yang ada pada suatau sistem. Nama lainnya bisa
disebut aliran sistem informasi
Simbol Yang Digunakan Dalam Bagan Alir Dokumen
Dokum en
(Kertas)
Proses
Manual
Keyboard
Alir
Proses
Kom puter
Operasi
Luar
Office
Line
Kartu Plong
Sim panan
Penghubung
Floppy
Disk
Pita kertas
berlubang
Harddisk
Magnetik
Tape
Contoh Penggunaan Bagan Alir Dokumen
Sistem pendaftaran mahasiswa baru pada salah satu PTS. Mahasiswa baru mengambil
formulir penerimaan mahasiswa baru pada bagian adm sebanyak 2 rangkap, setelah diisi
oleh mahasiswa tsb diserahkan lagi kebagian adm beserta uang , bagian adm akan
menyerahkan formulir tsb kebagian adm keuangan untuk disahkan, bagian adm
keuangan akan melakukan pengesahan pada formulir tsb dan formulir yang pertama
akan disimpan sebagai arsip pada bagian adm keungan sedangkan formulir kedua
diserahkan lagi kebagian adm, kemudian bagian adm akan menyerahkan formulir kedua
tsb pada mahasiswa. setelah dilakukan seleksi mahasiswa,mahasiswa yang lulus akan
melapor ke bagian adm untuk melakukan registrasi ulang, bagian adm akan menyerahkan
formulir registrasi ulang kepada mahasiswa sebanyak 2 rangkap, setelah diisi kemudiaan
diserahkan kembali kebagian adm, bagian adm akan menyerahkan formulir tsb kebagian
adm akademik, bagian adm akademik akan memproses formulir tsb secara komputer
untuk dibuatkan laporan sebanyak 2 rangkap, setelah laporan selesai maka bagian adm
akademik akan memberikan laporan yang pertama kepada pimpinan sebagai arsip. Dari
kasus diatas buatkanlah bagan alir dokumennya
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Diktat Kuliah : Analisa Sistem Informasi
Hal : 43
Daftar Pustaka
Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, AddisonWesley Publishing Company, 1983.
HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
Lucas JR, Henry C., Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit
Erlangga, Edisi Tiga, Jakarta, 1987.
Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan Publishing
Company, New York, 1991.
Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan
Publishing Company, New York, 1991.
YUYUN YUSNIDA LASE, S.KOM
STMIK BUDIDARMA
Download