Upaya Meningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Kalimat

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dengan guru kelas I
SDN I Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan yang
dilaksanakan pada bulan Maret lalu (data terlampir) ternyata masih banyak siswa
yang belum bisa membaca dengan lancar. Bahkan ada anak yang sama sekali
belum bisa membaca. Pernyataan itu dibuktikan dengan nilai hasil ulangan harian
khusus KD membaca yang memang masih banyak siswa yang memperoleh nilai
di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Dari 30 siswa ternyata ada 13
siswa yang nilainya di bawah KKM.
Hasil observasi penulis terhadap pembelajaran yang dilaksanakan guru
kelas I SDN I Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan pada
awal siklus, ternyata guru cenderung melaksanakan pembelajaran konvensional,
yaitu dengan metode ceramah, menyampaikan materi yang ada di buku paket,
kemudian siswa diberi tugas yang harus dikerjakan. Guru tidak menggunakan
media pembelajaran sama sekali.
Realita di atas yang memperkuat peneliti untuk mengadakan Penelitian
Tindakan Kelas khususnya masalah membaca nyaring dengan fokus pemanfaatan
media pembelajaran.
Membaca nyaring merupakan kompetensi
dasar yang harus dikuasai
setiap siswa serkolah dasar. Membaca nyaring kalimat sederhana merupakan salah
satu ketrampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa kelas 1. Kemampuan
membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat pada
semester I sudah diajarkan, yaitu
KD 3.2. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya kompetensi ini bagi siswa.
Dalam KD ini ada beberapa indikator yang harus dikuasai siswa, yaitu
melengkapi kalimat sederhana sesuai gambar, membaca kalimat sederhana yang
sesuai gambar dengan nyaring, dan membaca kalimat sederhana dengan nyaring.
Tujuan utama dari kompetensi ini adalah siswa mampu membaca kalimat
sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat. Faktanya, siswa kelas I SDN I
1
2
Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan tahun pelajaran
2011/2012 masih ada yang belum bisa membaca dengan lancar. Hal tersebut
dipengaruhi oleh banyak faktor , baik faktor yang berasal dari siswa maupun yang
berasal dari guru. Faktor dari siswa antara lain, siswa kurang berminat dalam
pelajaran membaca, siswa tidak tertarik terhadap pelajaran, atau siswa kurang
motivasi. Sedangkan faktor yang berasal dari guru, misalnya guru kurang bisa
memotivasi siswa, melaksanakan pembelajaran yang cenderung konvensional
sehingga terlihat monoton, penggunaan metode yang tidak bervariasi, atau tidak
menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
Ada berbagai alternatif yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan
kemampuan membaca siswa, misalnya, pemilihan metode yang tepat, pemilihan
materi yang sesuai lingkungan siswa, pemanfaatan media pembelajaran yang
sesuai, atau penggunaan pendekatan pembelajaran tertentu.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran
diasumsikan dapat membantu siswa menguasai kompetensi tertentu. Karena
penggunaan media yang tepat dapat menarik minat siswa dan menimbulkan
kegairahan belajar, serta memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat
verbalistis.
Implementasi KTSP, proses pembelajaran harus berjalan secara kreatif,
inovatif, efektif, rnenyenangkan, dan bermakna bagi siswa. Perubahan dan
implementasi itu tidak hanya konsep, metode, strategi guru dalam mengajar, dan
penggunaan media pembelajaran, akan tetapi situasi dan kondisi siswa juga harus
kondusif dan menyenangkan sehingga siswa merasa nyaman belajar di sekolah.
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa guru, harus mencari solusi
terbaik dalam pembelajaran. Terlebih lagi untuk pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas I Sekolah Dasar, guru dituntut untuk dapat melaksanakan proses
pembelajaran dengan improvisasi, kreasi, menarik, dan menyenangkan. Hal ini
harus dilakukan karena siswa kelas I sifatnya masih ingin bermain-main dan
selalu mencari perhatian guru.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring
3
Kalimat Sederhana dengan Menggunakan Media Grafis Siswa Kelas 1 SDN 1
Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan Semester Genap
Tahun Pelajaran 2011/2012.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, telah teridentifikasi beberapa
masalah, yaitu:
1) Kemampuan membaca siswa kelas 1 SDN 1 tanggung rata-rata masih rendah
2) Pembelajaran yang terkesan monoton dan kurang bervariasi.
3) Kurangnya minat, motivasi, dan kemauan siswa dalam belajar
4) Kebiasaan guru mengajar tanpa media pembelajaran
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah melalui penggunaan media grafis kemampuan membaca kalimat
sederhana siswa kelas 1 SDN 1 Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten
Grobogan Tahun Pelajaran 201102012 dapat meningkat?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
Untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring kalimat sederhana
siswa kelas 1 SDN 1 Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan
semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
1.5 Manfaat Penilaian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak terkait, yaitu:
1. Bagi siswa
a. Pembelajaran akan lebih menarik karena berlangsung dalam situasi yang
nyaman dan menyenangkan,
b. Menumbuhkan minat siswa untuk berperan aktif sebagai pelaku utama
pembelajaran dengan dasar suka, rela, riang dan gembira.
2. Bagi Guru
a. Dapat memberikan pengalaman langsung bagaimana guru melakukan
PTK, mengetahui tingkat efektivitas dan keberhasilan pembelajaran.
4
b. Dapat membantu guru dalam memilih media dan model pembelajaran
secara tepat.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran
Bahasa Indonesia khususnya kelas satu.
Download