1. Hormon tiroid 2. Hormon paratiroid 3. Hormon korteks adrenal 4. Hormon pankreas Glandula Tiroid = Mensekresi tiroksin FUNGSI 1. Tumbuh kembang: a. Skeleton b. otak c. defisiensi pada anak cretinisme 2. Menstimulasi metabolisme sel : menaikkan BMR 3. Kontrol sekresi tiroksin. Negative feedback melibatkan hipotalamus dan pituitari anterior Kadar glukosa rendah - Hipotalamus mensekresikan CRH (corticotropinreleasing hormone) - Sel anterior pituitary mensekresikan ACTH - Adrenal cortex mensekresikan cortisol & glukokortikoid lainnya) mencegah uptake glukosa oleh sel-sel otot KELENJAR TIROID Menghasilkan 2 jenis hormone: Triiodotironin (T3) Tetraiodotironin (T4) Peran = Sintesis protein = Pembentukan hormon pertumbuhan = Diferensiasi jaringan (proses tumbuh kembang) = Ekspresi gen Di dalam darah : terikat 2 protein Thyroxyne binding globulin (TBG) Thyroxine binding prealbumin (TBPA) = Membutuhkan yodium Patofisiologi Goiter : Pembesaran tiroid (penyakit gondok) : upaya untuk mengimbangi penurunan hormon tiroid, (TSH naik) Gangguan : - kerusakan dalam pengangkutan yodida kerusakan pada proses iodinasi kerusakan enzim deiodinase produksi protein teriodinasi abnormal Berlanjut hipotiroidisme Treatmen : hormon tiroid eksogen Hipotiroidisme Penyebab: kegagalan tiroid penyakit pada hipofisis atau hipotalamus. Laju BMR turun Gambaran klinis: - denyut jantung lambat - hipertensi diastolik - perilaku lamban - mudah mengantuk - konstipasi - sensitive terhadap suhu dingin - kulit dan rambut kering - muka pucat Hipotiroidisme pada anak-anak perawakan pendek tanpa retardasi mental Hipotiroidisme intrauterus/neonatus kretinisme (cacat congenital, retardasi mental berat ireversibel) HIPERTIROIDISME (Tirotoksikosis) Produksi hormon tiroid berlebihan karena Thyroid Stimulating IgG/TSI mengaktifkan reseptor TSH pembesaran difus kelenjar tiroid produksi T3 dan T4 >>> dan tidak terkendali Gambaran klinis : - frekuensi denyut jantung yang cepat - tekanan nadi yang melebar - gelisah, insomnia - BB turun meski selera makan naik - kelemahan, produksi keringat berlebihan - sensitive terhadap panas, kulit basah dan merah Tx:obat antitiroid. Glandula paratiroid - Mensekresi PTH - Fungsi : mengatur kadar kalsium darah a. Meningkatkan resorpsi Ca++ dari tulang b. Meningkatkan reabsorpsi Ca++ tubular ren c. Meningkatkan kadar Ca++ darah Feedback kontrol Ca++ darah Jika Ca++ darah rendah stimulasi sekresi PTH Hormon cortex dan medula adrenal Cortex adrenal - zona glomerulosamineralocorticoid (aldosteron) zona fasciculataglucocorticoid (cortisol) zona reticularis androgen (dihidroepiandrosteron &androstenedion) Medula - epinefrin TIPE a. Mineralokortikoid (contoh: aldosteron). 1. Mengatur keseimbangan ion Na+ dan K+. 2. menaikkan reabsorpsi Na+ dari tubuli distal. b. Glukokortikoid (contoh kortisol). 1. Menaikkan kadar glukosa darah 2. Untuk adaptasi terhadap stres c. Androgen Adrenal = Hormon sex laki-laki disekresi baik pada laki-laki/perempuan d. Epinefrin (adrenalin) 1. Disekresi oleh medula adrenal 2. Mempengaruhi aktivasi syaraf simpatis a. Cardiovascular : menaikkan heart rate, stroke volume, blood pressure. b. Respiratory : 1. menstimulasi pusat nafas 2. bronkodilasi. c. Metabolik 1. Mobilisasi simpanan energi digunakan 2. Menaikkan kadar gula darah KALSITRIOL (1,25(OH)2-D3) - Usus : absorbsi kalsium dan fosfat - disekresi di kulit, hati dan ginjal, perlu UV - Kerja: mempengaruhi transkripsi gen pengangkut kalsium (CBP=Calcium Binding Protein). GANGGUAN : Anak-anak : rakhitis (riketsia) Defisiensi vitamin D pembentukan kalsitriol terganggu = kalsium & fosfor plasma rendah = gangguan mineralisasi tulang deformitas skeletal Dewasa = Osteomalasia PANKREAS - Peran eksokrin dan endokrin - Eksokrin = menghasilkan enzim pencernaan - Endokrin = menghasilkan hormon: - Sel alfa : Glukagon (↑ glukosa darah) - Sel beta : Insulin (↓ glukose darah) INSULIN - Hormon peptida (21 AA) - Disekresi sel beta pankreas (respon gula darah naik) - Meningkatkan uptake glukosa sel OTOT SKELET : - Glukosa glikogen (glikogenesis) - Asam amino protein (proteogenesis) HEPAR : - Glikogenesis, menghambat glikogenolisis SEL ADIPOSA - esterifikasi Sekresi insulin : - Meningkat pada keadaan absorptif (glukosa, asam amino plasma naik) - berkurang menjelang pasca absorptif Kerja Insulin dikounter hormon-hormon katabolik: glukagon, adrenalin dan noradrenalin dan growth hormone melalui pembentukan cAMP & protein kinase HIPOINSULINEMIA : 1) destruksi sel beta DM tipe 1 - sekresi insulin gagal - lipolisis naik ketogenesis, asidosis - glukoneogenesis hepar naik (glukosa darah tinggi) 2) hilangnya respons terhadap insulin (DM tipe 2) GLUKAGON -Hormon Peptida - di sekresikan sel-sel alfa “islets of Langerhans” - Meningkatkan katabolisme (glikogenolisis, lipolisis, katabolisme protein - Meningkatkan kadar glukosa, asam lemak darah - Meningkatkan glukoneogenesis dan ketogenesis Sekresi Glukagon - Meningkat pasca absorptif - pada waktu glukosa darah turun - menurun pada keadaan absorbtif - peningkatan glukosa plasma