BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 4.1.1 Landasan Teori Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku “Basic Lighting for Beauty” yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu: • Bird Eye Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of Interest). • High Angle Pandangan tinggi. Pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto. • Eye Level Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar atau sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita misalnya, anak – anak. • Low Angle Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun. 9 10 Field of View Beberapa jenis komposisi yang umum digunakan dari segi ukuran (field of view) yang akan diambil adalah sebagai berikut : • Extreme Close Up Pengambilan gambar yang sangat dekat sekali dengan objek, sehingga detil objek seperti pori-pori kulit akan jelas terlihat. • Head Shot Pengambilan gambar sebatas kepala hingga dagu. • Close Up Pengambilan gambar dari atas kepala hingga bahu. • Medium Close Up Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dada. • Mid Shot Pengambilan gambar dari atas kepala hingga pinggang. • Medium Shot Pengambilan gambar dari atas kepala hingga lutut. • Full Shot Pengambilan gambar dari atas kepala hingga kaki. • Long Shot Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background atau foreground lebih banyak sehinnga objek terlihat kecil atau jauh. 4.1.2 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. 11 Grid System Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemenelemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. The Symetrical Grid Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar maupun margin dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold (1902-1974) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi 2 : 3. Gambar 4.1.2.1 Modular Grid Dengan mengunakan modular grid maka ruang pergerakan layout menjadi lebih fleksibel dan dinamis. Selain itu baik dari penulisan serta peletakan foto bisa lebih bervariasi. Ini secara tidak langsung sangat berhubungan dengan kenyamanan membaca. Karena buku Eksplorasi ini merupakan sebuah buku informatif. 4.1.3 Teori Tipografi Dalam buku “Mastering Type” ditulis oleh Denise Bosler menyatakan bahwa seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. 12 Brush Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. Sans Serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Contoh huruf yang digolongkan kepada Sans Serif adalah : Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic dan lain sebagainya. Pada buku Eksplorasi nantinya akan dipilih font yang terkesan abstrak dan unik. Brush Script dan Sans Serif merupakan perpaduan yang akan menambah mood pada perancangan buku eksplorasi ini. 4.1.4 Teori Warna Warna adalah bagian dari proses pelengkapan identitas. Menurut Martha Gill makna warna pada target audience biasanya berbeda beda dipengaruhi oleh : 1. Basic Personality Bagaimana kpribadian target audience itu sendiri (pola pikir,dll). Target buku Zodiak ini adalah remaja wanita yangmenyukai ramalan zodiak dan mau mengeluarkan uang lebih untuk membeli buku dengan tampilan dan isi yang menarik. Warna yang identik dengan target adalah warna yang berani, dan memiliki karakteristik yang sangat kuat. 2. Culture Budaya dan tempat dimana ia tinggal dan kepercayaan adat yang ada mempengaruhi “besar kekuatan” sebuah warna. Ramalan Zodiak adalah budaya yang berakar dari mitologi yunani dan astrologi. Dipadu dengan warnawarna yang lain menghasilkan warna yang ceria dan menarik untuk dinikmati para pembacanya. 3. Trend Gaya atau kebiasaan-kebiasaan yang tercipta di lingkungan, bagaimana perkembangan zaman, mode, etnik serta media. 4. Age Umur mempengaruhi persepsi seseoran terhadap warna. Target buku ini adalah kalangan remaja yang produktif dan masih “ segar “dalam menerima berbagai perubahan, sehingga warna yang digunakan pun akan lebih berani dan bereskperimen. 13 4.2 4.2.1 Strategi Kreatif Keyword Motivasi, Pencaharian, Pemula 4.2.2 Positioning Buku eksplorasi ini akan memposisikan dirinya sebagai buku yang nantinya akan memberikan informasi dan cara-cara kreatif dalam melakukan fotografi bawah air. 4.2.3 Tone and Manner Menampilkan gambaran visual yang memberikan semangat bagi para pembacanya sehingga mampu mempengaruhi dan memberikan rasa ingin tahu yang lebih dalam mengenai Underwater Photography. 4.2.4 Approach Memberikan informasi dan gambaran mengenai keunikan Underwater Photography sehingga dapat menambah wawasan serta keinginan untuk mencoba Underwater Photography. 4.2.5 Item • Buku • Packaging • Pembatas buku • Ban