FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DISABILITAS DI BANDA ACEH DAN ACEH BESAR FACTORS ASSOCIATED WITH ATTITUDE DISABILITIES IN ADOLESCENT SEXUAL PREMARITAL IN BANDA ACEH AND ACEH BESAR Idwar*, Anita** Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh ** Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh Email: [email protected] * Email: Abstrak: Sekitar 22% wanita dan 45% pria yang menerima hubungan seksual pranikah ternyata telah secara aktif pernah melakukan hubungan seksual. Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap seksual pranikah remaja disabilitas. Penelitian dilaksanakan di Bukesra Banda Aceh dan YPAC Santan Aceh Besar pada tahun 2014. Penelitian bersifat analitik dengan pendekatan cross Sectional. Jumlah sampel 62 responden yaitu remaja yang mengalami tunanetra, tunadaksa, tunarunggu dan tunagrahita dalam keadaan cacat ringan. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara teman sebaya dan usia remaja dengan sikap seksual pranikah dengan nilai p = 0,00 dan p= 0.03 (p < 0,05). Jenis kelamin tidak ada hubungan yang bermakna dengan sikap seksual pranikah dengan nilai p value > 0,05. Kesimpulannya adalah teman sebaya dan usia remaja memiliki hubungan dengan sikap seksual pranikah sedangkan jenis kelamin tidak terdapat hubungan yang bermakna. Sebagai saran Diharapkan bagi tempat penelitian dapat menerapkan kurikulum kesehatan reproduksi kedalam proses pembelajaran siswa di YPAC. Kata kunci : Sikap Seksual Pranikah, Disabilitas, Teman Sebaya, Usia, Jenis Kelamin ABSTRACT: Approximately 22% women and 45% of men who receive premarital sexual relations appeared to have actively had sexual intercourse. Objective of research To determine the factors associated with adolescent premarital sexual attitudes disabilities. The study was conducted in Bukesra Banda Aceh and Aceh Besar Santan YPAC in 2014. The analytical study with cross sectional approach. Number of samples 62 people are adolescents who are blind, quadriplegic, tunarunggu and retarded in a state of mild disability. Sampling technique using purposive sampling. The Result showed Indicates that there is a relationship between peers and adolescence with premarital sexual attitudes with p = 0.00 and p = 0:03 (p <0.05). Gender no meaningful relationship with premarital sexual attitudes with p value> 0.05. The Conclusion are Peers and adolescence had premarital sexual relations with an attitude while gender was not significant correlation. As Suggestion it is expected to be able to apply a study of reproductive health curriculum into the learning process of students in YPAC. Keywords: Premarital Sexual Attitudes, Disability, Peers, Age, Gender. 205 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Seksual Pranikah Pada Remaja... 206 setuju dalam melakukan hubungan seks PENDAHULUAN Permasalahan seksual pada remaja yang terus meningkat pada masa pubertas akan menyebabkan banyak di luar nikah, sedang 43% mengatakan tidak setuju melakukan hubungan seks di luar nikah.2 terjadinya konflik yang akan muncul. Faktor yang berpengaruh pada Fase pubertas merupakan bagian yang sikap seksual antara lain adalah faktor sangat penting dalam perkembangan personal seksual seseorang karena pada fase ini pengetahuan, gaya hidup, harga diri, organ seksual mulai berfungsi secara kegiatan sosial, dan demografi yaitu optimal. Perkembangan sikap seksual usia, jenis kelamin, status religiusitas, dalam hal menyukai lawan jenis mulai suku memuncak yang lingkungan termasuk variabel seperti pribadinya lebih banyak memikirkan akses dan kontak dengan sumber, masalah seksual serta ada juga yang dukungan dan informasi, sosial budaya, kurang menyadari perasaan seksual nilai dan norma, sebagai dukungan tersebut dan lebih tertarik terhadap hal- sosial.3 dan ada remaja hal yang lain. Perkembangan terhadap termasuk dan variabel seperti perkawinan. Faktor Menurut Aunos et al, 4 sikap minat seksual ini disertai dengan rasa seksual menyimpang akan menjadi keingintahuan berbagai remaja yang besar permasalahan remaja tentang seksual. Jika rasa ingin tahu itu penyandang cacat, yang disebabkan tidak diimbangi dengan pemahaman karena dan informasi yang jelas maka remaja mengekspresikan akan membentuk sikap yang salah seksualnya. mengenai masalah seksual remaja.1Hal oleh Barbara et al. ini menjadikan remaja sangat dekat telah mengalami berbagai hambatan dengan permasalahan seputar seksual. dalam penyesuaian sosial mereka dan Laporan Planned Parenthood Federation of America Inc (PPAF) 2004 tentang penilaian 1038 remaja mereka 4 tidak bisa kebutuhan Hal ini juga dikatakan 5 Penyandang cacat penerimaan sosial, khususnya yang berkaitan dengan seksualitas.5 Berdasarkan masalah diatas, maka penyandang cacat berumur 13-17 tahun penulis merasa penting melakukan terhadap hubungan di luar nikah adalah penelitian tentang ”Faktor-faktor yang 16% dari remaja mengatakan sikap berhubungan dengan sikap seksual 207 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 205-213 pranikah pada remaja disabilitas di Upaya Sekolah Luar Biasa wilayah Banda (BUKESRA) Ulee Kareng dan Yayasan Aceh dan Aceh Besar” Penyandang Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka Kesejahteraan Anak Para Cacat Cacat (YPAC) Santan Aceh Besar. Penelitian ini rumusan dilaksanakan pada bulan Mei tahun masalah penelitian ini adalah “Faktor- 2014. Kriteria inklusi dalam penelitian faktor apa saja yang berhubungan ini adalah: Bersedia menjadi responden dengan sikap seksual pranikah pada dan menandatangani informed consent. remaja disabilitas di Sekolah Luar Remaja yang mengalami tunanetra, Biasa wilayah Banda Aceh dan Aceh tunadaksa, tunarunggu dan tunagrahita Besar?” Tujuan penelitian adalah untuk dalam keadaan cacat ringan. Sedangkan mengetahui yang kriteria eksklusi dalam penelitian ini berhubungan dengan sikap seksual adalah remaja dengan autis dan remaja pranikah remaja disabilitas di Sekolah yang sulit menjawab pertanyaan pada Luar Biasa wilayah Banda Aceh dan kuesioner. Tehnik pengambilan sampel Aceh Besar pada faktor-faktor penelitian menggunakan Jenis penelitian ini bersifat analitik pendekatan Desain metode dengan purposive sampling. METODE PENELITIAN dengan ini cross Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data Primer dalam penelitian sectional yaitu suatu penelitian dimana ini pengumpulan data dilakukan secara didapatkan dari responden dengan cara bersamaan. Penelitian ini dilakukan menyebarkan kuesioner yang berisi dengan tujuan untuk mengetahui faktor- pertanyaan tentang informasi faktor yang berhubungan dengan sikap diketahui sesuai seksual pranikah remaja penyandang penelitian. adalah data yang langsung dengan yang tujuan cacat di Sekolah Luar Biasa wilayah Instrumen yang digunakan dalam Banda Aceh dan Aceh Besar Tahun penelitian ini adalah kuesioner yang 2014.6 berdasarkan telaah kepustakaan, berupa Penelitian ini dilakukan di Sekolah pertanyaan tertutup untuk memperoleh Luar Biasa Wilayah Kota Banda Aceh data yang perlu diketahui mengaenai dan Aceh Besar yaitu yayasan Bina sikap seksual remaja disabilitas. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Seksual Pranikah Pada Remaja... 208 Setelah data terkumpul, dilakukan tabulasi data. Tabulasi data dilakukan editing untuk mengetahui kelengkapan sesuai dengan variabel yang diteliti data. Selanjutnya dilakukan coding untuk mempermudah dalam melakukan untuk memudahkan dalam melakukan analisis menggunakan komputer. HASIL PENELITIAN Analisa bivariabel dilakukan untuk melihat hubungan sikap seksual dengan teman sebaya. Tabel 1. Analisis Hubungan Teman Sebaya dgn Sikap Seksual Pranikah Remaja Disabilitas di Yayasan BUKESRA Banda Aceh & YPAC Santan Aceh Besar Tahun 2014. Sikap seks Total % P Teman sebaya Setuju Tdk setuju f % f % Ada 41 95,3 2 4,7 43 100 0,00 Tidak ada 5 26,3 14 73,7 19 100 Berdasarkan tabel 1 di atas negatif (tidak setuju) sebanyak 2 orang menunjukkan bahwa dari 43 responden (4,7%). Setelah dilakukan uji statistik dengan sikap seksual positif (setuju) diperoleh hasil yaitu terdapat hubungan mayoritas berada pada responden yang antara teman sebaya dengan sikap memiliki teman sebaya sebanyak 41 seksual dengan p = 0,00 (p < 0,05). orang (95,3%) dan yang memiliki sikap Tabel 2. Analisis Hubungan Usia dgn Sikap Seksual Pranikah Remaja Disabilitas di Yayasan BUKESRA Banda Aceh & YPAC Santan Aceh Besar Tahun 2014. Usia Sikap seks Setuju tidak setuju f % f % 1 16,7 5 83,3 32 78,0 9 22,0 13 86,7 2 13,3 Remaja Awal Remaja Menengah Remaja Akhir Berdasarkan % P 6 41 15 100 100 100 0,03 2 remaja akhir sebanyak 13 orang (86,7 menunjukkan responden dengan sikap %) dan remaja awal hanya 1 orang seksual mayoritas (16.7%). Setelah dilakukan uji statistik berada pada usia remaja menengah diperoleh hasil yaitu terdapat hubungan positif tabel Total (setuju) sebanyak 32 orang (78,0%) sedangkan 209 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 205-213 antara usia dengan sikap seksual yaitu nilai p = 0,03 (p < 0,05). Tabel 3. Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Sikap Seksual Pranikah Remaja Disabilitas di Yayasan BUKESRA Banda Aceh Dan YPAC Santan Aceh Besar Tahun 2014 Sikap seksual Setuju Tidak setuju f % f % 29 82,9 6 17,1 17 63,0 10 37,0 Jenis Kelamin Laki-laki perempuan Berdasarkan tabel 3 di atas sebanyak Total % P 35 27 100 100 0,08 17 responden (63,0%). menunjukkan bahwa mayoritas jenis Setelah dilakukan uji statistik diperoleh kelamin sikap hasil yaitu tidak terdapat hubungan seksual positif (setuju) sebanyak 29 antara jenis kelamin dengan sikap responden seksual pranikah remaja dengan nilai p dengan laki-laki memiliki (82,9%). jenis kelamin dibandingkan perempuan dan PEMBAHASAN Setelah dilakukan = 0,08 (p > 0,05). uji statistik diremehkan sebayanya. oleh Bagi teman-teman remaja disabilitas terhadap dirinya diperoleh hasil yaitu terdapat hubungan teman-teman antara teman sebaya dengan sikap merupakan hal yang paling penting. seksual dengan p = 0,00 (p < 0,05). Maka, Peran teman sebaya dalam pergaulan pengaruh teman sebaya pada sikap, remaja memang sangatlah menonjol. pembicaraan, minat, penampilan, dan Hal ini sesuai dengan hasil penelitian perilaku lebih besar daripada pengaruh Kusmiran 7 mengenai hubungan peran dapatlah dimengerti bahwa keluarga .8 Menurut Widyastuti, faktor ada teman dengan sikap remaja terhadap beberapa hubungan seksual pranikah.7 Sejalan mempengaruhi dengan meningkatnya minat individu hubungan seksual antara lain karena dalam persahabatan serta keikutsertaan pengaruh teman sebaya atau pacar, dalam kelompok. Sebagai akibatnya, punya mereka akan merasa senang apabila hubungan seks pranikah. Ketiga, punya diterima atau sebaliknya akan merasa teman tertekan dan cemas apabila di keluarkan melakukan seks pranikah.9 teman yang yang 9 remaja yang paling melakukan setuju mendorong dengan untuk Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Seksual Pranikah Pada Remaja... 210 Menurut asumsi peneliti, hubungan hubungan yang bermakna karena usia teman sebaya dengan sikap seksual remaja normal tidak berbeda dengan pranikah yang positif dapat terjadi usia remaja penyandang cacat.3 Hasil karena remaja sangat mudah mengikuti penelitian ini juga didukung oleh teori dan Sarwono, terpengaruh dengan teman kematangan seksual sebayanya. Bagi remaja teman sangat dipengaruhi oleh Usia, perubahan fisik berperan pada penting dalam sehari-harinya. Begitu kehidupan mempengaruhi pada kematangan seksual. responden peneliti yang tinggal di masyarakat ada asrama. Hal ini memiliki hubungan penurunan usia kematangan seksual. yang kuat, dan dapat kita lihat dari Pada jawaban responden terbanyak yang kematangan mengatakan bahwa ada diantara teman meningkatnya aktivitas seksual pada mereka melakukan usia dini. Berdasarkan hasil penelitian hubungan seksual bahkan ada yang tentang usia hubungan seks pertama menjawab ingin pada tahun 1998 di Jakarta oleh mengikuti teman mereka yang memiliki Iskandar, usia 13-18 tahun dengan pacar. yang proporsi 18% sedangkan di Manado memiliki pacar juga menjadi penyebab oleh Utomo, usia dibawah 16 tahun adanya hubungan dengan sikap seksual. dengan proporsi 90,1%.10 yang telah bahwa Banyaknya juga remaja responden responden Usia juga terdapat hubungan yang bermakna dengan sikap gilirannya, ini Diberbagai kecenderungan penurunan akan usia diikuti oleh Menurut asumsi peneliti, hubungan seksual usia dengan sikap seksual pranikah pranikah remaja dengan nilai p value < remaja penyandang cacat karena usia 0,05. tidak Setelah dilakukan uji statistik akan berpengaruh dengan diperoleh hasil yaitu terdapat hubungan kecacatan seseorang. Usia akan terus antara usia dengan sikap seksual yaitu bertambah nilai p = 0,03 (p < 0,05). Penelitian ini memiliki sesuai walaupun kecacatan. seseorang Untuk itu dengan penelitian yang pertumbuhan dan perkembangan organ oleh Suryoputro yang seksual juga tidak dapat dihindari oleh mengatakan bahwa usia merupakan remaja cacat. Begitu juga dengan faktor sikap remaja normal lainnya, remaja cacat mempunyai juga memiliki rasa ingin tahu yang dilakukan seksual. yang mempengaruhi Penelitian ini 211 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 205-213 tinggi dan mencoba pada hal-hal yang remaja baru. Remaja akan mencoba melakukan mengalami akibat yang merugikan dari apapun hubungan seksual pranikah. Remaja yang menurut mereka menyenangkan. perempuan lebih banyak laki-laki lebih memiliki kecenderungan Jenis kelamin tidak ada hubungan yang bermakna dengan sikap seksual bersikap setuju mengenai hubungan seksual pranikah.7 pranikah remaja karena nilai p value > Menurut asumsi peneliti, penelitian 0,05. Setelah dilakukan uji statistik ini tidak mempunyai hubungan yang diperoleh hasil yaitu tidak terdapat bermakna karena jenis kelamin tidak hubungan antara jenis kelamin dengan menentukan sikap seksual seseorang. sikap seksual pranikah remaja dengan Karena sikap seksual seseorang lebih nilai p = 0,08 (p > 0,05). Penelitian ini dipengaruhi tidak sesuai dengan penelitian yang terdapat didalam tubuh, baik laki-laki dilakukan oleh Zuo, 11 oleh hormonal yang yang maupun perempuan. Begitu juga pada pria lebih remaja penyandang cacat, pertumbuhan setuju dalam dan perkembangan mental berjalan melakukan hubungan seksual daripada sesuai dengan usia dan jenis kelamin wanita.11 Penelitian ini juga tidak masing-masing remaja. Hal ini dapat 7 kita lihat pada jawaban responden baik mengatakan bahwa menunjukkan sikap sejalan dengan penelitian Kusmiran, Remaja laki-laki berpeluang 1,9 kali laki-laki lebih besar untuk bersikap mengatakan setuju maupun bahwa perempuan yang senang ketika mengenai hubungan seksual pranikah melihat gambar porno dan setuju jika dibandingkan hanya bergandengan serta berpelukan remaja perempuan. Rentang umur remaja 15-19 tahun ketika bersama dengan pacar. berpeluang 0,5 kali lebih kecil bersikap setuju mengenai hubungan seksual pranikah dibandingkan umur 20-24 tahun. Sikap setuju KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan tujuan penelitian, mengenai hipotesis serta hasil dari penelitian, hubungan seksual pranikah lebih rendah maka dapat disimpulkan bahwa: ada bagi perempuan hubungan yang sangat bermakna antara dibandingkan dengan responden laki- teman sebaya dengan sikap seksual laki. Hal ini dimungkinkan karena dengan p = 0,00 responden (p < 0,05), Usia Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Seksual Pranikah Pada Remaja... 212 dengan sikap seksual dengan nilai p = dan BUKESRA Banda Aceh, Seluruh 0,03 (p < 0,05). Hasil penelitian responden menunjukkan bahwa jenis kelamin penelitian ini. yang terlibat dalam tidak ada hubungan yang bermakna dengan sikap seksual pranikah remaja DAFTAR PUSTAKA penyandang cacat dengan nilai p value 1 Mussen, P.H, Conger, J.J, Kagan, J, Huston, A. C. Psikologi Perkembangan dan Kepribadian Anak.1992. Alih Bahasa: F.X Budiyanto. Jakarta: Arcan 2 Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. 2007. Jakarta. 3 Suryoputro, A.” Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja di jawa tengah: implikasinya terhadap kebijakan dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi”. 2007 Makara Kesehatan. 2006; 10(4)29-40. 4 Aunos, M a & M. A. Feldman. Attitudes towards Sexuality, Sterilization and Parenting Rights of Persons with Intellectual Disabilities. J Adolesc Health, 2002; 15: 285–296. 5 Barbara A. Cromer, Enrile,B. McCoy, K. Gerhardstein, MJ. Knowledge, Attitudes And Behavior Related To Sexuality In Adolescents With Chronic Disability. J Adolesc Health, 1990;15: 185–194 6 Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. 2011. Jakarta. 7 Kusmiran, E. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. 2012. Jakarta: Salamba Medika. > 0,05. Saran dalam penelitian ini yaitu bagi tempat penelitian hasil penelitian ini diharapkan pendidikan reproduksi dapat memberikan tentang kesehatan bagi remaja khususnya remaja disabilitas, misalnya dengan membuat program pelajaran khusus atau kurikulum yang membahas masalah kesehatan reproduksi remaja untuk mencegah sikap seksual beresiko pada remaja khususnya disabilitas. Bagi remaja peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan dengan topik kekerasan seksual pada remaja disabilitas. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian Kemenkes ini. Direktur Aceh, Ketua Poltekkes Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh, pihak editorial Jurnal Kesehatan Reproduksi Kemenkes RI,, Tempat penelitian YPAC Santan Aceh Besar 213 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 205-213 8 Santrock, J.W. Remaja, Edisi Kesebelas.Jilid 1, 2007. Jakarta: Erlangga. 9 Widyastuti, E.S. Personal dan Sosial yang Memengaruhi Sikap Remaja terhadap Hubungan Seks Pranikah. Jurnal Promosi /Kesehatan Indonesia 2010 Vol. 4 No. 2. 10 Sarwono W.S. Psikologi Remaja. (Edisi Revisi). 2011. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 11 Zuo, M.D.a,d, Chaohua Lou, Yan Cheng, Ph.D.a, Hongfeng Niu, & Laurie S. Zabin (2011). Gender Differences in Adolescent Premarital Sexual Permissiveness in Three Asian Cities: Effects of Gender-Role Attitudes. J Adolesc Health. 2011: S18–S25.