heat transfer

advertisement
HEAT TRANSFER
METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL
KELOMPOK II
BRIGITA O.Y.W.
SOFYAN K.
RAVENDIE.
JATMIKO E.W.
RIYADHUL B
RIZKY AYU F.
125100601111030
125100601111029
125100600111006
125100601111006
125100600111004
125100601111016

Batu bata merah merupakan bahan bangunan terbuat dari tanah yang sering digunakan dalam konstruksi
sebuah bangunan.

Telah dilakukan pengukuran konduktivitas termal (k) dengan metode plat tunggal dari beberapa jenis bata
merah pejal yang bertujuan untuk melihat kekuatan bata merah pejal berdasarkan konduktivitas termalnya.

Kekuatan fisik bata merah sangat ditentukan oleh deformasi termal yang berhubungan dengan ukuran rata-rata
pori (porous) yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah dan jenis tanah
serta komposisi bahan pengisi pada saat dilakukan proses pemanasan (pematangan).
PERPINDAHAN PANAS  terjadi akibat adanya gradien temperatur pada suatu sistem, atau bila ada dua
sistem yang temperaturnya berbeda bersinggungan, maka akan terjadi
perpindahan kalor.
PERPINDAHAN PANAS

KONDUKSI
(CONDUCTION)
Perpindahan panas melalui zat perantara,
molekul zat perantara tidak ikut berpindah
KONVEKSI
(CONVECTION)
Perpindahan panas melalui zat perantara,
molekul zat perantara ikut berpindah
RADIASI
(RADIATION)
Perpindahan panas tanpa melalui zat perantara,
secara pancaran
KONDUKSI
(CONDUCTION)
KONVEKSI
(CONVECTION)
RADIASI
(RADIATION)
TEORI PARTIKEL ZAT
Setiap zat baik berbentuk padat, cair maupun gas tersusun dari partikel – partikel yang mempunyai
kecenderungan bergetar. Sifat bergetarnya partikel – partikel zat sangat bergantung pada jarak antar pertikel
dari ketiga zat tersebut.
Jarak antar partikel pada zat padat sangat dekat (a), jarak antar partikel pada zat cair lebih jauh dibanding zat
padat (b), jarak antar partikel pada zat gas lebih jauh dari zat cair (c).
KONDUKTIVITAS TERMAL (k)
MENYIAPKAN BAHAN
UJI KONDUKTIVITAS
NEXT SLIDE
Bahan yang digunakan adalah beberapa bata merah pejal.
Digunakannya bata merah pejal sebagai bahan yang diteliti adalah untuk
membuktikan teori tentang konduktivitas termal bahwa semakin besar
konduktivitas suatu bahan mempunyai daya hantar atau kemampuan termal
yang tinggi direkomendasikan akan semakin layak juga digunakan untuk bahan
bangunan.
Sisi bawah sampel dipanaskan dengan temperatur sama dengan suhu kamar,
pada sisi atas dipasang pendingin.
Laju aliran kalor ∆Q, gradien temperatur ∆T, luas plat A, dan ketebalan plat d
diukur.
Energi listrik ∆W yang diserap pemanas selama interval watu ∆t sebanding
dengan kuantitas kalor yang mengalir pada sampel selama selang waktu
tertentu. Bila diasumsikan tidak ada kehilangan energi, maka k dapat dihitung
dengan persamaan :
Data hasil percobaan diperoleh pada tabel berikut ini.
HASIL
Dari hasi percobaan dapat dilihat bahwa bata merah pejal yang memiliki konduktivitas termal paling tinggi adalah bata
merah pejal yang berasal dari daerah Nakau. Bata merah pejal yang lainnya mempunyai konduktivitas termal yang bagus
juga, karena hasilnya tidak memberikan perbedaan angka yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa bata merah pejal
Nakau mempunyai daya hantar atau kemampuan termal yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan bataan merah pejal
lainnya. Artinya komposisi dari bata merah pejal Nakau bila dibandingkan dengan bata merah pejal lainnya mempunyai
pori dan ukuran partikel yang sangat rendah, sehingga dapat mempunyai kemampuan termal yang sangat tinggi.
• Semakin besar nilai konduktivitas termal suatu bahan berarti semakin baik juga bahan tersebut untuk menghantarkan
panas.
• Zat padat akan lebih cepat menghantarkan panas dibandingkan zat cair dan gas. Hal ini dikarenakan jarak antar partikel
pada zat padat sangat dekat.
• Besar kecilnya pori dalam suatu bahan juga mempengaruhi konduktivitas termal. Semakin kecil ukuran partikel, semakin
kecil pula ukuran porinya sehingga konduktivitas thermalnya semakin tinggi yang menandakan bahan tersebut layak
digunakan sebagai bahan bangunan.
• Bata merah pejal yang berasal dari daerah Nakau mempunyai konduktivitas termal (k) yang tinggi sebesar 0,380 (J s-1 m-1
K-1), mengindikasikan sangat layak digunakan sebagai bahan bangunan karena memiliki daya hantar panas yang tinggi
Download