ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI PROVINSI ACEH Tomy Armansyah (Staf Pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh) Vilzati (Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang Banda Aceh) [email protected] Abstract: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh/Education Quality Assurance Institution of AcehProvince is an institution beneath Ministry of Education and Cultural that assure the process of education in provincial level. Leadership and compensation are the key role to empower and motivate its staffs to enhance their performance. The purposed of this study is to determine the effect of leadership and compensation towards motivation and its impact on the performance of employeesof Education Quality Assurance Institution of Province Aceh. The study was conducted in Education Quality Assurance Institution of AcehProvince, focused on leadership, compensation, motivation, and employee’s performance of Education Quality Assurance Institution of AcehProvince. Census method was applied and 119 staffs of Education Quality Assurance Institution of Aceh Province were employed as respondents. A set of likert scale questioner about Leadership, compensation, motivation, and employee’s performance were administered to gain the information about these variables. The data was analyzed using path analysis. The result of this study showed that leadership of Education Quality Assurance Institution of AcehProvince had effect to enhance employee motivation and performance organization (MF 3.73), respondents had positive perception regarding compensation toward motivation and performance organization (MF 3.90), motivation had impact on performance organization to achieve goal of the institution (mean frequency 3.85). The perception on employee’s performance showed that it was meet the institution’s target (MF 3.99). Further, the effect of leadership and compensation were significant toward motivation simultaneously and partially, and there was a significant impact on leadership and compensation was significant toward motivation directly and indirectly. The impact on leadership and compensation toward employee’s performance, whether simultaneously and partially, and directly and indirectly had significant result. This study had significant implication on managing the organization and its human resource. Good leadership and compensation can increase the motivation and employee’s performance. Keywords: leadership, compensation, motivation, employee’s performance. Abstrak:: Lembaga Penjaminan mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh merupakan suatu lembaga di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertanggungjawab terhadap penjaminan proses pendidikan di tingkat provinsi. Kepemimpinan dan kompensasi merupakan kunci utama dalam memberdayakan dan mendorong para pegawai untuk meningkatkan kinerja mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan kompensasi terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja pegawai di LPMP Provinsi Aceh. Kajian ini dilaksanakan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh dengan fokus pada kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan kinerja, dengan menggunakan metoda sensus dengan responden 119 pegawai LPMP Provinsi Aceh. Kuesioner berskala Likert tentang kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan kinerja digunakan untuk mendapatkan data. Data ini dianalisis dengan menggunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi dan kinerja pegawai (Mf 3.73), para responden mempunyai persepsi positif tentang kompensasi terkait motivasi dan kinerja (Mf 3.90), motivasi mempengaruhi kinerja dalam upaya pencapaian tujuan lembaga (Mf 3.85). Persepsi terhadap kinerja pegawai menunjukkan bahwa target lembaga tercapai (Mf 3.99). Lebih lanjut, kepemimpinan dan kompensasi baik parsial maupun simultan memberi pengaruh yang signifikan, dan terlihat adanya dampak yang signifikan terhadap motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja pegawai secara parsial dan simultan, langsung dan tidak langsung berdampak signifikan. Kajian ini juga menunjukkan adanya signifikan implikasi dalam pengelolaan lembaga dan sumber daya pegawai. Kepemiminan dan kompensasi yang baik dapat meningkatkan motivas dan kinerja pegawai. Kata kunci : Kepemimpinan, Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai Teknis di bawah Direktorat Jenderal Peningkatan PENDAHULUAN Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh merupakan Unit Pelaksana Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, yang mempunyai tugas melakukan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan dasar dan menengah sesuai standar, norma, kriteria, Menengah di Provinsi. dan pedoman penyelenggaraan pendidikan nasional di LPMP merupakan restrukturisasi dan Provinsi Aceh. refungsionalisasi dari Balai Penataran Guru sesuai Untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. LPMP Aceh dalam meningkatkan kinerja organisasi, 087/O/2003 tanggal 04 Juli 2003 tentang Organisasi faktor kepemimpinan dan kompensasi menjadi salah dan Tata Kerja Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan, satu faktor yang menjadi perhatian organisasi. dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Dalam struktur organisasi, LPMP Aceh Indonesia Nomor 7 Tahun 2007 tentang Organisasi memiliki 1 Bagian Umum dan dan FSDP, Seksi PMS dan Seksi PSI, yang masing-masing Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, (www.lpmp.nad.com). Untuk Bagian dan Seksi memiliki tupoksi yang sudah organisasi ditetapkan. Dalam menjalankan organisasi di LPMP LPMP Aceh mempunyai visi yaitu “Menjadi Pusat Aceh, pimpinan LPMP Aceh belum sepenuhnya Pelayanan, Kajian, dan Peningkatan Mutu Pendidikan melaksanakan kegiatan yang terarah pada tujuan yang Berwawasan organisasi. Sebagai contoh, tupoksi yang telah disusun Global”. Hal ini mengindikasikan bahwa LPMP Aceh dan ditetapkan sesuai Permendiknas no 7/2007 untuk diharapkan akan menjadi pusat pelayanan, kajian dan masing-masing Bagian Umum dan Seksi, masih ada peningkatan mutu pendidikan di Aceh yang Islami dan yang dikerjakan oleh seksi lain. Pimpinan jarang berwawasan global, sehingga generasi Aceh kedepan sekali memberikan penghargaan pada bawahan yang akan menjadi generasi yang berkualitas dan dapat telah berprestasi dalam menjalankan tugas dan bersaing dalam era modernisasi. tanggungjawabnya dengan baik. Kemudian reward Islami meningkatkan 3 seksi yaitu Seksi Berstandar kinerja Nasional Sedangkan misi yang dari LPMP Aceh dan punisment yang seharusnya diberlakukan oleh adalah pimpinan tidak berjalan dengan semestinya. Dalam 1. Melaksanakan pendataan dan sistem informasi hal kompensasi selain pendidikan dasar dan menengah termasuk TK, memiliki beberapa kegiatan yang dapat membantu RA dan bentuk lainnya yang sederajat pegawai dalam pendapatan tambahan. Namun dalam Melaksanakan penelitian dan pengkajian mutu pelaksanaan kegiatan tersebut, tidak semua pegawai pendidikan dilibatkan sehingga Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar pendapatan di dan menengah termasuk TK, RA atau bentuk lain rendahnya motivasi kerja pegawai dalam menjalankan yang sederajat dalam pencapaian standar mutu tugas dan tanggungjawabnya juga menjadi salah satu pendidikan nasional kendala dalam mencapai kinerja organisasi. 2. 3. 4. antara gaji pokok, LPMP Aceh menimbulkan pegawai. kesenjangan Disamping itu Memfasilitasi sumber daya pendidikan terhadap Peningkatan kinerja pegawai LPMP Aceh satuan pendidikan dasar dan menengah termasuk dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal. TK, RA atau bentuk lain yang sederajat dalam Faktor eksternal umumnya diciptakan oleh kondisi 5. penjaminan mutu pendidikan. dari organisasi LPMP Aceh dan lingkungan organisasi 6. Menjalin kerja sama dengan lembaga terkait seperti : kebijakan mengenai pengembangan sumber (stakeholders) daya 7. untuk meningkatkan mutu manusia yang ada di LPMP Aceh, pendidikan. pengembangan karier, tingkat birokratis dan lain-lain. Meningkatkan kualitas pencitraan LPMP NAD. Sementara faktor internal umumnya diciptakan oleh Sedangkan yang menjadi tupoksi dari LPMP faktor-faktor yang terkandung dalam setiap jiwa Aceh adalah menjamin terlaksananya pendidikan pegawai LPMP Aceh seperti motivasi, mental, sikap (attitude) dan lain-lain. Beberapa faktor tersebut perlu depan. Sehingga diperlukan penilaian kinerja yang mendapat guna dilakukan secara benar dan tepat agar hasilnya dapat mengetahui sejauhmana pengaruhnya terhadap kinerja djadikan informasi terhadap fokus strategik organisasi. kajian yang sifatnya ilmiah pegawai LPMP Aceh secara umum. Kerja dan bekerja adalah merupakan bagian Fenomena dari kinerja pegawai dapat dilihat yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, dari tingkat bawahan sampai di tingkat atasan. Di tingkat kerja merupakan bagian yang paling dasar dari Top Manajemen kinerja yang diukur adalah kehidupan manusia. Kerja akan memberikan status bertambahnya kepuasan pengguna jasa, serta pada pribadi manusia itu sendiri. peningkatan asset organisasi. Kinerja pada level Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang middle manajemen dapat dilihat dari kesolidan dalam hendak dicapai dan aktivitasnya yang dilakukan akan struktur organisasi serta manajemen organisasi yang membawa baik, sehingga memungkinkan pegawai dapat bekerja memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Dengan sesuai tugas dan fungsinya serta kinerja pada low demikian dapat dikatakan bahwa pada diri manusia manajemen dapat dilihat pada kualitas pelayanan terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya akan kepada tenaga kependidikan yaitu guru. membentuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan kepada suatu keadaan yang lebih dipenuhinya. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana perusahaan dapat membuat pegawainya KAJIAN KEPUSTAKAAN menjadi pekerja yang berprestasi dalam bidangnya Kinerja Robbins (2007 : 212), mendefinisikan prestasi kerja karyawan sebagai hasil kerja seseorang dan bersemangat menjalankan tugasnya, bekerja keras, dan siap menghadapi tantangan karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan sehingga tujuan perusahaan perusahaan atau organisasi tercapai. Setiap terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Oleh pemerintahan perlu melakukan penilaian prestasi kerja karena itu prestasi kerja umumnya menyangkut para karyawannya. Penilaian prestasi kerja karyawan dengan pekerjaan atau macam pekerjaan manusia merupakan yang pemindahan mengerjakan pekerjaan tersebut dan salah satu (mutasi) alternatif atau dasar promosi dalam karyawan, kemampuan/ketrampilan serta lingkungan daripada sehingga akan dicapai kinerja karyawan yang tinggi, pekerjaan tersebut. sesuai dengan target dan harapan dari perusahaan. Dari pengertian tersebut di atas, sangat jelas Kinerja karyawan (Employee Performance) menyatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah adalah tingkat terhadap mana karyawan mencapai hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang persyaratan-persyaratan pekerjaan. Penilaian kinerja dihasilkan oleh seseorang karyawan dalam periode (Performance tertentu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. mengukur kinerja karyawan. Penilaian kinerja pada Jadi untuk menilai kinerja karyawan umumnya Appraisal) mencakup adalah aspek proses kualitatif yang maupun dibutuhkan penilaian kerja. Dalam penilaian kinerja kuantitatif dari pelaksanaan pekerjaan. Penilaian dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama kinerja berkenaan dengan seberapa baik seseorang periode tertentu. Melalui penilaian kinerja, karyawan melakukan pekerjaan yang ditugaskan atau yang mendapatkan informasi mengenai seberapa baik ia diberikan. bekerja jika dibandingkan dengan standar organisasi. Program penilaian karyawan yang dianut Dengan kata lain karyawan mendapatkan umpan balik oleh perusahaan, dapat menimbulkan kepercayaan atas kinerja mereka sebagai pedoman perilaku di masa moral yang baik dari karyawan terhadap perusahaan. Adanya kepercayaan dikalangan karyawan bahwa Seseorang yang menduduki posisi sebagai pimpinan di mereka akan menerima imbalan sesuai dengan prestasi dalam suatu organisasi mengemban tugas untuk yang dicapainya, akan merupakan rangsangan bagi melaksanakan kepemimpinannya. Sehubungan dengan karyawan untuk memperbaiki prestasinya. Selanjutnya hal tersebut di atas dari segi organisasi kepemimpinan bila karyawan diberitahu kelemahan-kelemahannya, dapat diartikan kemampuan mendorong sejumlah maka dengan bantuan pimpinan mereka berusaha orang agar bekerja sama dalam melaksanakan untuk memperbaiki diri masing-masing. kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Penilaian loyalitas karyawan dapat terhadap perusahaan menimbulkan bila pemimpin Menurut Wahjusumidjo (2008 : 27) mendefinisikan kepemimpinan sebagai berikut: karyawannya “Kepemimpinan adalah hubungan dimana melalui pemberian sarana pendidikan khusus bagi satu orang yakni pimpinan mempengaruhi pihak lain karyawan yang memerlukannya. Kemudian Matindas untuk bekerja sama dalam usaha mengerjakan tugas- (2005:112) berpendapat "Penilaian karya adalah tugas yang berhubungan, untuk mencapai hal-hal yang kegiatan memberikan umpan balik kepada karyawan diinginkan oleh pimpinan tersebut”. mengembangkan dan memajukan mengenai unjuk kerjanya selama kurun waktu tertentu. Kemudian menurut (Vera dan Mahyuddin Hal ini berarti penilaian karya tidak boleh 2005), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dirahasiakan kepada orang yang dinilai. Penilaian dalam karya harus dijadikan kritik yang dilengkapi saran dan perilaku untuk mencapai tujuan mempengaruhi untuk petunjuk untuk perbaikan. memperbaiki kelompok dan budayanya. Adapun penilaian karya bukan Pada hanya kenyataannya berguna untuk menentukan indikator tujuan kepemimpinan menurut (Vera seorang karyawan, melainkan dapat juga berfungsi memberi kejelasan dalam perintah, prakarsa yang untuk membantu proses pengembangan dirinya. disampaikan pimpinan mampu dinilai positif, adanya Penilaian penghargaan, secara terbuka dan peningkatan didiskusikan, memungkinkan karyawan mengetahui meningkatkan hal-hal bimbingan yang merupakan kekurangannya dan mengetahui dengan pasti hal-hal yang diharapkan motivasi, pemimpin dan Mahyuddin diberikan meliputi: motivasi menetapkan besarnya imbalan yang harus diterima yang 2005) organisasi, disiplin mampu diri, mampu mampu melakukan dan adanya kesempatan untuk meraih jabatan. darinya. Kepemimpinan Kompensasi Dalam kehidupan manusia di dunia ditemui Kompensasi adalah sesuatu yang diterima usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. disepakati bersama. Kerja sama dilakukan oleh Kompensasi yang baik merupakan salah satu hal yang beberapa orang (dua orang atau lebih) dalam berbagai sangat penting bagi organisasi maupun karyawan. kegiatan yang terarah pada tujuan yang lebih mudah Apabila kompensasi diberikan secara benar dan teratur dicapai dari pada dikerjakan secara individu. Dan maka komitmen karyawan untuk bekerja secara lebih keseluruhan proses kerja sama ini disebut dengan baik agar tercapai sasaran atau tujuan organisasi. organisasi. Dalam kenyataannya apapun bentuk Apabila kompensasi yang diberikan oleh organisasi organisasi untuk kepada pegawai tidak sesuai atau tidak memadai, Seorang maka akan mengakibatkan turunnya prestasi kerja. pimpinan selalu mempunyai misi/tujuan yang harus Sehubungan dengan itu, di dalam beberapa literatur dicapai dan tujuan ini baru direalisasikan, bila terdapat kompensasi sering diistilahkan dengan upah. menempati pasti posisi memerlukan sebagai seseorang pimpinan. kerjasama diantara pimpinan dan para bawahannya. Menurut Griffin (2006:432) Kompensasi (compensation) adalah remunerasi finansial yang berkaitan dengan imbalan yang disediakan perusahaan diberikan oleh organisasi kepada karyawannya sebagai seperti imbalan atas pekerjaan mereka. Para pegawai yang penghargaan/reward dalam bentuk selain uang. gaji, bonus, promosi jabatan dan telah mendedikasikan dirinya pada pekerjaan dalam Motivasi merupakan semua kekuatan yang organisasi mendapatkan balas jasa berupa kompensasi ada dalam diri seseorang yang memberi daya, arah dan yang diberikan secara finansial maupun non finansial. memelihara tingkah laku yang bersangkutan. Dalam Adapun indikator kompensasi menurut kehidupan kita sehari-hari, motivasi diartikan sebagai (2006), meliputi: Gaji yang diterima, bonus yang keseluruhan proses pemberian dorongan atau diberikan oleh organisasi, tunjangan prestasi kerja, rangsangan kepada para karyawan, sehingga mereka fasilitas yang diberikan oleh organisasi, promosi bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa dipaksa. jabatan serta adanya pengakuan. METODE PENELITIAN Motivasi Setiap individu pekerja pada Lokasi dan Objek Penelitian dasarnya Lokasi mempunyai kebutuhan dari masing-masing pribadi, penelitian ini dilakukan pada seperti kebutuhan untuk memperoleh penghasilan, Lembaga Penjamin Mutu Provinsi Aceh. Objek menghidupi diri dan keluarganya, rasa bangga, dan penelitian aktualisasi diri. kepemimpinan, kompensasi, motivasi kerja, dan Motivasi adalah sesuatu yang mendorong pemain untuk aksi atau mendukung ini adalah mengenai pengaruh kinerja pegawai. memberi tindakan nyata untuk menyatakan aksinya. Berarti ada dorongan dari pribadi karena kemauannya dan disebabkan dari dalam diri dan lingkungan kerja. Wono, (2006 : 21) mengatakan motivasi adalah bentuk tingkah laku manusia yang sesuai dengan keinginan pencapaian goal yang memberikan pengharapan yang diinginkan. Program peningkatan motivasi kerja dengan melakukan program pembayaran insentif dan pengayaan pekerjaan (Pay Incentive Program and Job Enrichment). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu Provinsi Aceh yaitu sebanyak 119 orang. Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus atau mengambil seluruh populasi menjadi sampel penelitian, sehingga total sampel penelitian ini sebanyak 119 orang. Peralatan Analisis Data Pendapatan/gaji yang didapatkan dari kinerja pekerja Peralatan analisis data yang digunakan menjadi salah satu faktor pendorong motivasi kerja untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian pekerja, adalah analisis jalur (path analysis). Asumsi-asumsi sehingga motivasi pekerja dipengaruhi faktor–faktor lain yang mendorong motivasi pekerja. standar yang harus dipenuhi sebelum membangun Dikatakan tipe motivasi intrisik berkaitan model path analysis antara lain: (1) berbentuk dengan pekerjaan itu sendiri seperti kecocokan pada rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan pekerjaan, pekerjaan maupun target sesuai dengan kausal, (4) berdistribusi normal; (5) tidak ada yang diharapkan, rasa tanggung jawab karena merasa multikolinieriti; dan (6) semua variable terukur, dipandang penting, kesempatan berkembang, dan minimal dalam skala interval. kesempatan karir. Motivasi intrisik erat berkaitan dengan kepuasan kerja, sedang motivasi ekstrinsik Model jalur sesuai dengan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebagai berikut ini: Gambar 1: Kerangka Analisis Diagram Jalur usia responden, pendidikan terakhir responden, dan HASIL PEMBAHASAN status perkawinan dari para responden. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dari para responden, tingkat Tabel 1: Hasil Analisis Karakteristik Responden Sumber : Data Primer, 2015 (diolah) Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Motivasi kerja Pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Aceh (92,002 > 3,070) pada tingkat signifikansi 1%. Hal ini berarti variabel kepemimpinan dan kompensasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh . Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh. Besarnya pengaruh secara simultan dari kedua variabel ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya. Koefisien determinasi pengaruh kedua variabel ini terhadap motivasi kerja pegawai adalah sebesar 0,613, artinya kepemimpinan sebesar 61,3% perubahan didasarkan motivasi kerja signifikan pegawai dapat dijelaskan oleh perubahan dari variabel Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh . Hal ini kepemimpinan dan kompensasi, sedangkan selebihnya ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (67,038 > 3,070) pada sebesar 38,7% dijelaskan oleh faktor lain diluar tingkat signifikansi 1%. variabel kepemimpinan dan kompensasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dan terhadap kompensasi kinerja berpengaruh pegawai Lembaga Hal ini berarti variabel kepemimpinan dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh kepemimpinan secara positif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjaminan Mutu terhadap motivasi kerja pegawai Lembaga Penjamin Pendidikan Provinsi Aceh. Besarnya pengaruh secara Mutu Pendidikan Provinsi Aceh. Hal ini ditandai oleh simultan dari kedua variabel ini dapat dilihat dari nilai nilai signifikan 0.0001 < 0.05 (0% < 5%). Kondisi koefisien yang sama diperlihatkan oleh variabel kompensasi. pengaruh kedua variabel ini terhadap kinerja pegawai Hasil analisis seperti yang terlihat pada tabel diatas adalah menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan perubahan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi dijelaskan oleh perubahan dari variabel kepemimpinan kerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan dan kompensasi, sedangkan selebihnya sebesar 46,4% Provinsi Aceh. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai dijelaskan signifikannya yang sebesar 0.0001 < 0.05 (0 % < 5%). kepemimpinan dan kompensasi. Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Aceh Hasil penelitian secara simultan variabel determinasinya. sebesar 0,536, artinya didasarkan oleh Koefisien kinerja faktor lain determinasi sebesar 53,6% pegawai dapat diluar variabel Adapun struktur pengujian hipotesis pertama sampai delapan dalam penelitian seperti digambarkan sebagai berikut: Gambar 2: Hasil Pengujian Hipotesis melalui KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kepemimpinan pada LPMP Prov.Aceh telah mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai perintah yang jelas, reward dan punishement yang tepat, kedisiplinan, motivasi, membimbing dan memberikan kesempatan bagi pegawai untuk meningkatkan kinerja. 2. Kompensasi meningkatkan yang diberikan motivasi dan telah dapat prestasi kerja pegawai. 3. Motivasi kerja pegawai sudah berjalan baik. Pegawai memiliki inisiatif, mampu, setia, jujur dan dapat bekerja dalam tim dengan dukungan fasilitas yang tersedia 4. Kinerja para pegawai di LPMP Provinsi Aceh sudah sesuai dengan perencanaan kerja dan telah mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Saran 1. Perlu adanya peningkatan kepemimpinan yang terus menerus dan inovatif dalam memotivasi para pegawai agar kinerja organisasi dapat optimal. 2. Kompensasi yang diterima oleh pegawai sudah memadai namum adanya penyempurnaan sistim pemberian kompensasi agar lebih tepat sasaran dan optimal. 3. 4. Perlu adanya peningkatan motivasi kerja berkesinambungan dan pendekatan yang lebih baik. Memberikan pelatihan pada pegawai sesuai dengan tupoksi, menyediakan fasilitas pendukung yang lebih baik dan penempatan pegawai dalam tim kerja yang tepat. Kinerja pegawai yang baik perlu ditingkatkan terutama kinerja dalam kemampuan pegawai dalam pencapaian hasil kerja, melaksanakan instruksi atasan dan merealisasikan rencana kerja sehingga kualitas kerja dan kinerja meningkat. DAFTAR KEPUSTAKAAN Anoraga Pandji, (2007), Manajemen Bisnis, Cetakan Kedua, Penerbit: Rineka Cipta. Jakarta Garvin (2005), Management , Edisi Ketujuh, Jilid 1. Erlangga, Surabaya. Gibson, Ivannenich, Donnelly (2008), Organisasi, Pressindo, Jakarta. Edisi ke Lima Penerbit Erlangga, Jakarta. Griffin Ricky, (2006), Manajemen Personalia, Rineka Cipta, Jakarta. Ghozali dan Fuad, (2005), Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Liputo, Faustino. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan V). Yogyakarta: CV Andi Offset. Mangkunegara Anwar Prabu (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta Manullang (2008), Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia. Matindas (2005), Manajemen SDM Lewat Konsep AKU, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. Matutina. (2005). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Naylin. (2006). Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Kunci Menuju Motivasi, PT Elek Media Komputindo, Jakarta. Nawawi, Hadari, (2006), Kepemimpinan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Ranupandojo Heidjrachman dan Suad Husnan (2008), Manajemen Personalia, Fakultas Ekonomi UGM (BPFE), Yogyakarta. Rivai, Veithzal. Dan Sagala (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Robert G. Owens (2001). Seventh Edition. Organizational Behavior in Education. Allyn and bacon Singapore. Robbins, Stephen P. (2007). Perilaku Organisasi. Prehallindo Jakarta. Saydan Ghozali, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara. Siagian Sondang S.P (2007), Kiat Meningkatkan Kinerja Karyawan, Rineka Cipta, Jakarta. Thompson, (2006), Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta. Wahjusumidjo. (2008). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wijaya A.W. (2006). Peranan Motivasi Dalam Kepemimpinan, Akademika