BAB III

advertisement
BAB III
MUATAN, PROSPEK DAN KENDALA PENDIDIKAN SEKS
REMAJA DALAM KELUARGA
A. Remaja dan Perkembangannya
Remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh atau
tumbuh atau menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.1 Remaja adalah
suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa,
suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat
orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar memasuki
masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek efektif, lebih atau kurang dari
usia pubertas.
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Istilah ini masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan,
biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. 2 Masa remaja
adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai
fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan
1
Zainuddin Sri Kuncoro, www.e-psikologi.com/remaja/160402.htm., diakses-12-April-2012
2Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 8
36
37
nilai diri mereka.3 Pada usia remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam
menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan
mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang keadaan sosial dan sebagainya.
remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolute
yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan.
Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan
mempertimbangan lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan
lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan halhal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. 4 Sebagian besar para
remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain di luar dari yang selama ini
diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam
melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi
lebih luas dan seringkali membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam
suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak.
Remaja juga mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual
transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan merasa tidak
hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga
merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan.
Perkembangan intelektual yang terus menerus menyebabkan remaja mencapai
3
F.J. Monks dan Siti Rahayu Aditono, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1982), 259
4
Imam Malik, Ilmu Jiwa Umum, (Tulungagung: Pusat Penerbitan dan Publikasi STAIN
Tulungagung, 2000), 87
38
tahap berfikir operasional formal.5 Tahap ini memungkinkan remaja mampu
berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis, dan remaja mampu berfikir secara
lebih abstrak, menguji hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang
ada padanya. Kemampuan intelektual seperti ini yang membedakan fase remaja
dan fase sebelumnya.
Kemampuan berpikir dalam dimensi moral (moral reasoning) pada
remaja berkembang karena mereka mulai melihat adanya kejanggalan dan
ketidakseimbangan antara yang mereka percayai dahulu dengan kenyataan yang
ada disekitarnya.6 Mereka lalu merasa perlu mempertanyakan dan merekonstruksi
pola pikir dengan “kenyataan” yang baru. Perubahan inilah yang seringkali
mendasari sikap “pemberontakan” remaja terhadap peraturan atau otoritas yang
selama ini diterima bulat-bulat. Misalnya, jika sejak kecil pada seorqang anak
diterapkan sebuah nilai moral yang mengatakan bahwa korupsi itu tidak baik.
Masalah remaja adalah masa datangnya pubertas (sebelas sampai empat
belas tahun) sampai usia sekitar delapan belas-masa tranisisi dari kanak-kanak ke
dewasa. Masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun
orang tuanya. Ada sejumlah alasan untuk ini:
1. Remaja mulai menyampaikan kebebasanya dan haknya untuk mengemukakan
pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan ketegangan dan
perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari keluarganya.
5
Zainuddin Sri Kuncoro, www.e-psikologi.com/remaja/160402.htm., diakses-12-April-2012
6Atkinson, Rita dkk, Pengantar Psikologi, (Sandiego: The University Of California, 1953),
165
39
2. Ia lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada ketika masih lebih
muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku
dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan
perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh yang umum adalah mode
pakaian, potongan rambut atau musik, yang semuanya harus mutakhir.
3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya
maupun seksualitasnya. Perasaan seksual
yang mulai muncul bisa
menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan
frustasi.
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan
emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima
nasihat orang tua.7
Ada sejumlah kesulitan yang sering dialami kaum remaja yang betapapun
menjemukan bagi mereka dan orang tua mereka, merupakan bagian yang normal
dari perkembangan ini. Tugas perkembangan remaja
muncul pada saat atau
sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan
menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan
tugas-tugas berikutnya.
Tugas perkembangan remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap
dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan
7
Samsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), 89
40
bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan
remaja menurut Hurlock yang dikutip oleh Muhammad Ali adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mampu menerima keadaan fisiknya
mampu menerima keadaan fisiknya
mampu menerima dan memahami peran sex usia dewasa
mmmampu membina hubungan baik dnegan anggota kelompok yang
berlainan jenis
mencapai kemandirian emosional
mencapai kemnadirian ekonomi
mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan
untuk memasuki dunia dewasa
mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
10. memahami d an memeprsiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga8
Hal senada juga diungkapkan oleh Zulkifli tentang tugas perkembngan
remaja adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Bergaul dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin.
mencapai peranan sosial sebagai pria atau wanita.
menerima keadaan fisik sendiri
memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
memilih pasangan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga.9
Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menyimpulkan bahw atugastugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam
menyikapi lingkungan di sekitar. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun
8
9
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja…, 10
Dzulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 76
41
psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan
dan tantangan hidup yang ada dihadapannya.
Peranan orang tua atau pendidik amatlah besar dalam memberikan
alternative jawaban dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri remajanya.
Orang tua yang bijak akan memberikan lebih dari satu jawaban dan alternatif
supaya remaja itu bisa berpikir lebih jauh ddan memilih yang terbaik. Orang tua
yang tidak mampu memberikan penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku akan
membuat sang remaja tambah bingung. Remaja tersebut akan mencari jawaban di
luar lingkaran orang tua dan nilai yang dianutnya. Ini bisa menjadi berbahaya jika
“lingkungan baru” mencari jawaban yang tidak diinginkan atau bertentangan
dengan yang diberikan oleh orang tua. Konflik dengan orang tua mungkin akan
mulai menajam.
B. Muatan Pendidikan Seks dalam Keluarga
Pendidikan seks diperlukan agar anak mengetahui fungsi organ seks,
tanggung jawab yang ada padanya, halal haram berkaitan dengan organ seks dan
panduan menghindari penyimpangan dalam perilaku seksual mereka sejak dini.10
Pendidikan seks menurut Islam dimulai sejak daam penciptaan manusia, yaitu
ketika sedang berada dalam kandungan ibunya sampai akhir dari kehidupan.11
10
http://www.voa-islam.com/muslimah/pendidikan/2010/07/18/8307/pendidikan-seks-untukanak-anak/diakses12Maret2012
11
Yusuf Madan, Sex Education for Children, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2004), hlm. 150
42
Pada mulanya orang menganggap bahwa pendidikan seks itu amatlah
kotor yang tak patut diajarkan. Golongan yang berpendapat demikian ini karena
mereka anggap bahwa seks adalah masalah tabu yang tak perlu dikenal apalagi
sampai diajarkan. Namun demikian banyak juga kalangan cendekiawan yang
mendukung agar pendidikan seks disebarluaskan. Dalam survey yang diadakan
terhadap anak-anak gadis yang hamil diluar pernikahan ditemukan bahwa pada
umumnya mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan seks disekolah maupun
dirumah.
Sekarang masalahnya bagaimana cara memberikan pendidikan seks,
mengingat karena masalah seks masih begitu rumit, sensitif dan komplek
hendaknya dalam menerapkan pendidikan seks perlu dijunjung norma-norma
agama dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.12
Ayat-ayat Al-Qur’an yang memberikan dasar-dasar dan tuntunan-tuntunan
pendidikan seks antara lain, dalam al-Quran surat An-Nuur: 31-32 sebagai
berikut:


  



   
   
   
   


12
http://www.kajianislam.net/2011/05/seks-dalam-perspektif-islam-menuju-pernikahanislami-makalah-seminar-fk-ub-2001/
43
  


  
  
   



   








   



   







   










   
  
    
  
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orangorang yang beriman supaya kamu beruntung.
32. Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orangorang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
44
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur: 31-32)13
Allah Ta’ala berfirman:
   
   
 
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)14









   





 
223. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka
datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.
dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah
dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar
gembira orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah: 223).15
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang lainnya, yang memberikan
dasar-dasar dan tuntunan mengenai pendidikan seks.
Proses pendidikan seks islami yang dilakukan secara bertahap harus sesuai
dengan
beberapa
pertimbangan.
Pertama,
tingkat
pertumbuhan
dan
perkembangan wawasan anak, kedua, jenis kelamin. Karena kedua jenis ini akan
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Toha Putra, 1995), hlm.
Ibid.,
15
Ibid.,
13
14
45
berbeda kematangannya pada masalah seks. Pertumbuhan pada anak perempuan
lebih cepat dibandingkan pada laki-laki. Dalam hal ini, tahapan yang dilakukan
pada urusan seks itu lebih ringkas waktunya disbanding dengan anak laki-laki.
Sebab masa dewasa anak laki-laki berkisar antara usia 13, 14, atau 15 tahun.
Sedangkan pada perempuan tingkat kematangan seksnya berkisar antara usia 9
atau 10 tahun, khususnya di negeri kita.
Menurut Usman Ath-Thawil menyatakan:
orang tua dan pendidik boleh berterus terang kepada anak laki-laki
maupun perempuan tentang masalah yang berhubungan dengan seks dan
naluri. Berterus terang kepada anak pada setiap permasalahan yang
muncul sebagai konsekuensi bahwa anak tersebut sedang memasuki
tahap-tahap pubertas… yang harus dilakukan oleh orang tua dan pendidik
terhadap anak yang baru mengalami tahap pubertas ialah mengajarkan
kepadanya tentang hukum-hukum memandang dan etika mohon izin…16
Tanggung jawab besar yang dibebankan Islam kepada para pendidik dan
orang tua adalah mengajarkan anak sejak usia tamyiz dengan hukum syariat yang
berhubungan dengan kecenderungan birahi dan kematangan seksual. Dalam
pengajaran ini, antara laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama
karena keduanya telah mukalaf secara syariat dan bertanggung jawab terhadap
perbuatannya di hadapan Allah, dihadapan pendidik maupun orang tua dan
masyarakat. Oleh karena itu orang tua sebagai pendidik wajib berterus terang
16
Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2000), xii
46
kepada anak apabila sudah mencapai usia puber, yaitu usia antara 12-15 tahun.
Sebagaimana menurut Abdullah Nasih Ulwan bahwa:
“… orang tua harus berterus terang kepada anak laki-laki, apabila ada air
manis yang keluar17 dengan memancar dan bersyahwat, maka ia menjadi
balig dan mukalaf secara syariat. Ia sudah memiliki kewajiban dan beban
seperti orang-orang laki-laki dewasa. Orang tua harus berterus terang
kepada anak perempuan, bahwa jika ia sudah mencapai usia sembilan
tahun atau lebih, dan bermimpi melihat air halus berwarna kuning di
pakaiannya setelah bangun tidur, dan melihat darah haid maka ia sudah
balig dan mukalaf secara syariat. Ia memiliki kewajiban, tanggung jawab
dan beban seperti wanita dewasa.18
Pendidikan seks yang diberikan berkaitan dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat dan agama, apa yang dilarang, apa yang dilazimkan dan
bagaimana melakukannya tanpa melanggar aturan-aturan yang berlaku di
masyarakat.19 Pendidikan seks merupakan cara pengajaran atau pendidikan yang
dapat menolong muda-mudi untuk menghadapi masalah hidup yang bersumber
pada dorongan seksual. Dengan demikian pendidikan seks ini bermaksud untuk
menerangkan segala hal yang berhubungan dengan seks dan seksualitas dalam
bentuk yang wajar.
Selanjutnya mengenai materi atau muatan pendidikan seks yang perlu
diajarkan pada anak adalah sebagai berikut: a) organ reproduksi, b) identifikasi
baligh, c) kesehatan seksual dalam Islam, d) penyimpangan seks, e) dampak
17
Air mani laki-laki itu kental, putih, dan berbau seperti bau mayang, pohon kurma, atau
mendekati bau adonan tepung. Sedangkan ketika air mani itu dipancarkan, baunya seperti bau putih
telur
18
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Seks untuk Anak Ala Nabi, (Solo: Pustaka Iltizam,
2009), 78
19
http://www.berbagaihal.com/2011/03/pendidikan-seks-yang-ideal-bagi-remaja.htmldiakses12-April-2012
47
menyimpangan seksual, f) kehamilan, g) persalinan, h) nifas, i) bersuci, j) yang
merangsang, k) ketimpangan dalam reproduksi, dan l) pernikahan.20
1. Organ reproduksi
Sebelum mengkaji organ reproduksi, terlebih dahulu kita pahami
makna kata ’reproduksi’. Kata ’reproduksi’ tersusun dari da kata yakni kata
’re’ dan ’produksi-production’, kata re bermakna kembali dan kata produksi
bermakna
menghasilkan
membuat.
Jadi,
kata
reproduksi
bermakna
perangkat/alat yang digunakan secara cara membuat generasi/keturunan untuk
melanjutkan keturunan /nasab.21
Organ reproduksi artinya alat perkembangbiakan atau bagian tubuh
kita yang terlibat di dalam proses untuk mendapatkan keturunan.22 Organ
reproduksi dapat berfungsi maksimal ketika organ itu ’matang’ disebut pula
ketika organ reproduksi dimiliki oleh individu yang telah memasuki masa
remaja
yaitu masa ketika seseorang mengalami perubahan fisik/tubuh.23
Untuk laki-laki mulai mempunyai kumis, dan jenggot, bulu-bulu mulai
tumbuh di ketiak, dan kadang-kadang juga di dada dan daerah kelamin. Suara
mereka berubah menjadi pecah dan parau, karena tali-tali suara di
kerongkongan mereka sedang mengalami penyesuaian menjadi suara orang
dewasa, dan berfungsinya alat reproduksi.24 Sedangkan untuk perempuan
ditandai dengan bentuk tubuh berlekuk, tumbuhnya payudara, kulit menjadi
20
Moh. Rosyid, Pendidikan Seks Mengubah Seks Abnormal menuju seks yang lebih
bermoral, (Semarang: Syiar Media Publishing, 2007), 86
21
Ibid.,
22
Nina Surtiretna, Remaja Problema Seks: Tinjauan Islam dan Medis, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), 12
23
Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, 87
24
Nina Surtiretna, Remaja Problema Seks…, 13
48
halus, suara menjadi merdu, tumbuhnya bulu ketiak dan bulu sekitar kelamin
yang berfungsi menjaga kelembaban di sekitar scrotum atau vagina, agar
suhunya relatif tetap dan perubahan kejiwaan.25
Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon seksual
(hormon laki-laki adalah testoteron pada usia antara 10-13 tahun, ditandai
dengan mimpi basah. Sedangkan hormon perempuan adalah estrogen dan
progesteron, ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), atau pada usia
8-9 tahun, sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami
perubahan.26
a. Organ reproduksi laki-laki
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas:
1) buah dzakar (testis)
Buah zakar atau testis terdiri dari dua buah yang berfungsi
sebagai berikut:
a) memproduksi nuthfah, yakni sperma. Sebagaimana firman Allah
SWT:
"Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim). (Q.S. al-Qiyamah: 37)27
b) mengeluarkan hormon laki-laki, yaitu hormon yang membedakan
pria dari wanita, yang disebut dengan ’testoteron’. 28
Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, 87
Sarwat Fardaniyah, Sistem Reproduksi dan Permasalahannya, Kesehatan Reproduksi
Remaja, Buletin Karang Taruna Edisi Desember 2001, 8
27
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Toha Putra, 1995), hlm.
25
26
49
2) kantong buah dzakar,
Ialah kantong yang berisi buah zakar atau testis, yang berfungsi
sebagai pelindung bagi buah zakar dan pengatur temperatur buah
dzakar bila keadaan cuaca dingin maka scrotum akan mengkerut,
sehingga membuat testis akan merapat ke tubuh, sebaliknya ketika
cuaca panas maka ia akan melar ke bawah sehingga menjadikan testis
agak jauh dari suhu tubuh yang tinggi.29
3) penis,
Ialah bagian yang tampak dari organ reproduksi laki-laki.
Organ ini akan menegang apabila aliran darah memenuhi ronggarongga darah di dalamnya pada saat ereksi. Penis selain berfungsi
sebagai aliran seni, juga berfungsi sebagai media penyampai sperma
yang diwujudkan dalam hubungan suami-istri.30
4) organ lainnya seperti
a) kelenjar
prostat
berfungsi
mengeluarkan
cairan
untuk
memperlancar aliran sperma dan mengatur jalannya cairan mani
dan air seni agar keduanya tidak keluar secara bersamaan.
b) kelenjar cowper,
yaitu kelenjar yang memproduksi cairan
pembersih saluran pada organ reproduksi menjelang akan
keluarnya air mani.
28
Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 5
Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 88
30
Ibid., 89
29
50
c) saluran/kantong mani berfungsi menyediakan makanan bagi
sperma dan memperlancar gerakan sperma.
d) epididymus, yaitu organ yang terletak di atas testis dari sebelah
belakang. Organ ini mempunyai panjang sampai enam meter, akan
tetapi karena ia melingkar, maka panjangnya menjadi tak lebih dari
enam sentimeter. Organ ini tugasnya ialah untuk memindahkan
cairan mani dari saluran-saluran mani ke saluran ejakulasi.
b. Organ reproduksi perempuan
Organ reproduksi perempuan meliputi:
1) vagina,
Ialah liang senggama dan liang tempat keluar bayi ketika dilahirkan.
Organ ini terletak di bagian dalam tubuh kecuali permukaannya.
2) indung telur (ovarium),
Didalam tubuh wanita terdapat dua buah indung telur, di mana keduaduanya terletak di bagian bawah perut di atas pelvis. Dan keduanya
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Mengeluarkan sel telur yang siap dibuahi setiap 28 hari. Bilamana
sel tersebut bertemu dengan sperma maka atas seizin Allah SWT,
besar sekali kemungkinan akan terbentuklah jabang bayi (janin.
b) Mengeluarkan
hormon
kewanitaan,
perkembangan organ reproduksi wanita.
untuk
mendorong
51
c) Mengatur keluarnya haid.31
3) saluran rahim (oviduct),
organ ini disebut juga dengn saluran fallop sesuai dengan dokter yang
pertama kali menelitinya. Yaitu saluran panjang, sempit dan berkeok,
yang berfungsi:
a) sebagai tempat bagi sel telur perempuan untuk menyambut
tamunya, yakni sperma laki-laki. Dan hanya dalam beberapa detik
setelah pertemuan itu, keduanya lalu bercampur dan membentuk
sebuah sel yang disebut oleh al-Qur’an dengan mani yang
bercampur atau dalam istilah lain adalah zigote.
b) Kemudian, mani yang bercampur atau zigote tersebut akan
berpindah melalui saluran ini juga menuju ke rahim, lalu ia
menetap di sana sehingga terbentuklah janin (jabang bayi).32
Sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari setets mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan
ia mendengar dan melihat. (QS. Al-Insaan: 2).33
4) Rahim
Yaitu sebuah tempat yang kokoh, dimana mani yang bercampur itu
tumbuh dan berubah menjadi segumpal darah, lalu segumpal darah itu
menjadi segumpal daging, dan segumpal daging berubah menjadi
31
Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 9
Ibid., hlm. 10
33
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm.
32
52
tulang belulang, kemudian setelah itu tulang belulang tersebut
dibungkus oleh daging. Dari sinilah Allah SWT, lalu menciptakan
sebuah bentuk makhluk yang lain, sebelum kemudian Dia keluarkan
berupa sosok bayi mungil yang sempurna. Sebagaimana Firman Allah
pada surat al-Mu’minun ayat 12-14:


   
   
   
















   


 
Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. alMu’minun: 12-14).34
2. Indetifikasi baligh
34
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm.
53
Kedewasaan individu berbagai faktor diantaranya faktor usia,
makanan, lingkungan dan media dalam mengakses perkembangan dunia.
Kedewasaan itu pulalah yang mengakibatkan seseorang menerima hukum,
perintah agama dan tanggung jawab sosial, bahkan dengan kedewasaan
manusia mendapatkan kepercayaan oleh lingkungannnya.
Sedangkan menurut Utsman faktor kedewasaan dan penyebab baligh
seseorang disebabkan oleh: 1) iklim, semakin panas iklim sebuah daerah,
semakin cepat masa baligh, 2) keturunan. Keturunan turut berperan dalam
menentukan cepat atau lambatnya anak-anak menjadi baligh. 3) makanan
(yang bergizi), 4) kesehatan, dan 5) faktor keaktifan kelenjar dalam tubuh
yakni kelenjar pituitary atau raja kelenjar (ketika seorang masih usia
pradewasa), kelenjar ini berfungsi mengirimkan hormon ke kelenjar
reproduksi, di saat usia dewasa, kelenjar ini sangat penting perannya.35
Identifikasi baligh adalah:
a. mimpi basah,
mimpi basah ditafsirkan keluarnya cairan mani (sperma) remaja
putera dan juga remaja puteri (berupa cairan), sebagai hasil dari mimpi
berhubungan seks atau lainnya ketika tidur. Mimpi basah merupakan
aktifitas psikolog untuk melepaskan muatan seksual yang tersimpan,
biasanya orang yang mimpi tersebut langsung terjaga dari tidurnya
(nyenyak), serta dapat merasakan kenikmatan seks ringan. Tetapi sering
pula seseorang tidak dapat mengingat kembali apa yang telah terjadi pada
35
Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 13-14
54
dirinya sewaktu tidur, kecuali ketika bangun ia melihat tanda-tanda bahwa
dirinya mengeluarkan mani.
Mimpi basah mulai dialami oleh seorang remaja putera dan remaja
putri ketika usia mereka mencapai masa balig, bahkan para ulama fiqh
mengkategorikannya sebagai salah satu tanda balig.36
b. tumbuh rambut disekitar alat kelamin,
yang dimaksud dengan rambut ialah rambut yang biasanya tebal, hitam
dan keriting di seputar kemaluan sebagai indikator kedewasaan.
Sebagaimana menurut Hudi Winarso yang dikutip oleh Moh Rosyid
tumbuhnya rambut tersebut dipengaruhi kadar hormon testoteron dalam
darah. Variasi rambut tersebut antara lain lebat/tebal, tipis, lurus, kriting
dan luas daerah berambut.37
c. genap usia 15 tahun yang ditandai dengan menstruasi bagi perempuan.
d. keluar darah haid. Menandakan remaja putri sudah baligh. Haid datang
bulan merupakan ciri utama dari kematangan seksual remaja yang
menandakan bahwa seorang remaja telah mengalami kematangan seks.
3. Kesehatan seksual dalam Islam
a. Mencukur rambut kemaluan
Hikmah keberadaan rambut tersebut adalah untuk memelihara kulit di
sekitar kemaluan, membantu perkembangan kantong-kantong darah di
Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 93
Ibid., hlm. 96
36
37
55
kemaluan pada saat ereksi dan menjaga daerah kemaluan dari sentuhan
langsung oleh bahaya dari luar.38
b. Mencukur bulu ketiak
Dianjurkan untuk mencabutnya namun bila tidak bisa maka dibolehkan
mencukurnya, karena yang dimaksud adaah menjaga kebersihan.
c. Istinjak
Ialah membersihkan kubul (kemaluan) atau dubur (anus) dari kotoran
setelah buang air kecil atau besar. Hukum istinja’ adalah wajib bagi orang
Islam. Dilakukan dengan air, jika tidak ada air maka boleh menggunakan
sesuatu yang kering seperti daun atau batu.
d. Mandi besar
Mandi besar adalah aktivitas yang dilakukan dengan cara menyiram
seluruh tubuh yang terlihat oleh mata (ketida tidak mengenakan pakaian)
dengan air yang diawali dengan doa. Dengan rukun berupa niat dan
meratakan air keseluruh badan dan kulit (kuku, rambut) tanpa dihalangi
oleh benda atau zat lain dengan tata cara berniat dalam hati menjelang
mulai, membasuh tempat-tempat istinja’ (qubul dan dubur), membasuh
anggota-anggota wudhu, menyela-nyela rambut untuk meyakinkan bahwa
air sampai ke kulit, menuangkan air ke kepala tiga kali, menyiram tubuh
38
Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 54
56
sebelah kanan terlebih dahulu, baru kemudian sebelah kiri dan terakhir
membasuh kedua kaki seperti tatakala berwudhu.39
e. Khitan adalah memotong kulit bagian kepala dari kemaluan laki-laki
hukumnya wajib, karena ia termasuk diantara syiar Islam. Khitan kata
lainnya adalah i’dzar (bagi laki-laki dan khafaat (bagi perempuan).
4. Penyimpangan seks
a. Aspek hasrat yang terdiri atas prostitusi, promiscuity, perzinaan, seduksi
dan perkosaan, nimfomania, satryiasis, anogasme, frigiditas, dyspareunia,
vaginismus, dan kesulitan senggama pertama.
b. Aspek pasangan meliputi homoseks, lesbian, bestiality, zoofilia,
nekrofilia, pornografi dan obscenety, pedofilia dan sebagainya.
c. Aspek faktor bawaan disebabkan oleh kromosom antara lain: sindrom
klinefeltr, sindroma turner, hermaphrodite, pseudofemale dan sebagainya.
5. Dampak penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah sebuah tindakan yang berupa hubungan
seks antarorang dengan orang lain tanpa melalui ikatan pernikahan yang syah.
Hubungan seks tersebut menimbulkan penyakit yang dikenal dengan
HIV/AIDS,
limpho,
sifilis,
gonore,
herpes,
chanceroid,
granuloma,
trikomomas, kandilome dan sebagainya.40
Penyimpangan seksual yang merajalela di masyarakat adalah fenomena
sosial yang berdampak amat buruk terhadap anak-anak dan para remaja yang
39
40
Ibid. hlm. 58
Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm.
57
sedang menginjak pubertas. Terutama praktek perzinaan dan liwath atau yang
lebih populer dengan sebutan sodomi.41 Sering terdengar di berita televisi
tentang para remaja di bawah umur terjerumus kepada perbuatan bejat dan
amoral, karena kurang pengawasan dari orang tua serta orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan, sehingga mereka sendiri yang harus
menanggung resiko kelainan mental, dekadensi moral lalu hanyut ke dalam
ketidakberdayaan, yang pada akhirnya menyeret remaja kita ke jurang
kebinasaan dan kehancuran.
Adapun penyimpangan seksual yang paling berbahaya bagi masyarakat
terutama remaja ialah:
a. Perzinaan
Perzinaan adalah hubungan seks antara laki-laki dan perempuan di
luar pernikahan yang sah. Batas perzinaan yang mewajibkan had
(hukuman) ialah mempertemukan kepala zakar dengan permukaan
vagina.42
Penyebab mengapa remaja terjerumus pada aktivitas seks pra-nikah
(perzinaan) memiliki alasan-alasan yang sulit diungkapkan kepada orang
41
42
Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 68
Ibid., hlm. 70
58
lain. Namun dari hasil penelusuran sebab-sebab mereka terjerumus
sebagai berikut:43
1) Gengsi
Begitu menjijikkan. Begitulah ungkapan yang layak untuk mereka.
Betapa tidak, di antara remaja ada yang malu jika masih perawan di
atas usia tujuh belas tahun. Padahal sebagaimana mereka masih SMU.
Perbincangan diantara mereka berisi kesan-kesan saat kehilangan
keperawanan. Mereka dengan enteng menertawakan temannya yang
masih belum mencicipi hubungan pertama. Naudzubillah. Seorang
manusia yang normal, gengsi jika tidak naik kelas, dan gengsi jika
melakukan hal-hal yang tidak senonoh. Namun bagi mereka yang
kehilangan nurani, justru bangga dan berasa bergengsi jika sudah
melakukan kejahatan. Pantas jika Rasulullah pernah bersabda bahwa
jika Allah hendak membinasakan suatu kaum, dicabutnya rasa malu
dari dirinya. Jika rasa malu itu telah hilang maka mereka akan berbuat
sesuka hati hingga Allah membinasakan mereka.
2) Pergaulan bebas
Pergaulan bebas antara muda-mudi yang berlainan jenis adalah sebab
menjamurnya seks pra-nikah. Islam telah memberikan batasan jelas
dalam pergaulan antarlawan jenis. Khalwat dan ikhtilath hukumya
43
Abu Al-Ghifari, Hamil di luar NIkah: Trend atau aib?, (Bandung: Mujahid Press, 2005),
hlm. 14
59
haram. Setiap khalwat atau menyepi berdua dengan lawan jenis sama
saja dengan menyediakan diri untuk berzina, karena di antara mereka
selain ada nafsu juga setan sebagai provokator yang siap
menjerumuskan mereka. 44
3) Blue Film
Film-film porno yang marak dipasaran semakin meresahkan
masyarakat. Remaja-remaja mengkonsumsi VCD porno, sehingga
jadilah remaja kita yang terbakar birahi sehingga seks dianggap suatu
hal yang lumrah. Sebagaimana yang mereka saksikan di VCD-VCD
tersebut. Ironis memang jutaan umat manusia ingin mendapatkan
sensasi imajinatif akan makna kenikmatan hedonisme seks.45
4) Lemah iman
Minimnya iman dalam hati remaja, iman yang hampa menjadi
penyebab hilangnya kendali. Akibatnya kendali hidup ada dalam
kekuasaan nafsu. Nafsu yang berkuasa berarti berkuasanya berbagai
kejahatan. Sulit untuk menghindar dari semua kekacauan ini kecuali
segera mempertebal keimanan.46
44
Ibid.,
Otto Soekatno CR, Psikologi Seks, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), 64
46
Abu Al-Ghifari, Hamil di luar NIkah…, hlm. 26
45
60
Dari berbagai macam penyebab perzinaan di atas, disini penulis
paparkan hukuman pada pelaku perzinaan, untuk mengantisipasi
merebaknya pergaulan bebas di kalangan remaja adalah sebagai berikut:
1) Di dunia
Perilaku perzinaan dibagi dua, yaitu pelaku yang belum menikah dan
yang sudah atau pernah menikah, dimana mereka mendapatkan
hukumannya masing-masing. Hukuman yang diterima di dunia adalah:
a) Hukum cambuk sebanyak seratus kali dan diasingkan selama satu
tahun. Hukuman ini ditetapkan atas pelaku perzinaan yang belum
pernah kawin baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana
firman Allah SWT:





   
   














 
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka
deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan
janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan
61
hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (Q.S.ANNuur: 2)47
b) Hukuman rajam dengan melempar batu sampai mati. Hukuman ini
ditetapkan untuk pelaku yang telah atau pernah kawin.
2) Di Akhirat
Hukuman atau sangsi yang bakal mereka terima di akhirat.
Merebaknya perilaku pergaulan bebas mengakibatkan munculnya
hal-hal yang membahayakan, antara lain: 1) terlantarnya lembaga
perkawinan, karena para pelaku cenderung merasa puas dengan zina untuk
memenuhi tuntunan naluri biologisnya, 2) tersebarnya penyakit-penyakit
menular yang berbahaya, baik yang telah dikenal secara umum (sifilis,
kencing nanah, herpes) maupun belum seperti AIDS dan sebagainya.48
b. Liwath (Sodomi)
Liwath atau sodomi adalah hubungan seks antara lelaki dengan
lelaki lain baik melalui dubur atau mulut. Praktek liwath atau sodomi jauh
lebih berbahaya dan lebih merusak daripada minuman keras dan
sejenisnya. Karena perbuatan terkutuk ini bisa merusak dan memabukkan
hati dan akal sekaligus. Seseorang yang telah terbiasa dan telah menjadi
kecanduan untuk melakukan praktek buruk ini, maka kebiasaan tersebut
47
48
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Toha Putra, 1995), hlm.
Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm.74
62
selanjutnya akan menjadi bagian dari hidupnya yang tidak mampu ia
tinggalkan.49 Selain itu setanpun selalu menggoda hatinya untuk
melakukannya. Meskipun pada hakikatnya ia tidak pernah mendapatkan
kenikmatan dari perbuatan itu apalagi untuk mencapai kepuasan, kecuali
hanya mabuk serta terbius hati dan otaknya. Hal tersebut sesuai dengan
firman Allah:



  
(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), Sesungguhnya mereka
terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". (Q.S. Al-Hijr: 72)50
Firman Allah tersebut menggambarkan perilaku seksual kaum
Luth yang mendapatkan kutukan oleh Allah SWT.
6. Kehamilan
Tanda kehamilan versi Wasmukan adalah: 1) tidak lagi haid, 2)
perubahan payudara berupa pemadatan payudara yang menetap dan
berdenyutnya puting karena peranestrogen dan progesteron yang dihasilkan
oleh kelenjar uri yang terbentuk dan menyebabkan kelenjar saluran susu
membesar, juga terjadi penimbunan lemak disekitar daerah payudara, 3)
49
50
Ibid., 75
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm.
63
sering mual-mual dan muntah karena adanya peningkatan kadar hormon
wanita yang diproduksi selama masa kehamilan, 4) sering buang air kecil.51
Dalam kehamilan yang disebut hamil anggur yakni kehamilan
abnormal dengan gejala sebagaimana hamil sewajarnya, seperti tes kehamilan
positif, muntah-muntah. Disebut hamil anggur karena janin berubah sifat
menjadi tumor berbentuk seperti anggur yang disebabkan oleh kelainan
kromosom.
7. Persalinan
Persalinan dimulai ketika usia kandungan menginjak pada akhir bulan
kesembilan, selama kehamilan otot rahim berkontraksi disetai rahim yang
mengeras. Kontraksi semakin sering dan kuat hingga persalinan akan
berlangsung. Urutan yang paling umum dari peristiwa persalinan adalah:
a. Kontraksi yang teratur.
b. Keluarnya lender bercampur darah dari kemaluan
c. Pecahnya kantung ketuban.52
8. Nifas
Wanita setelah menjalani proses persalinan atau melahirkan, maka
perutnyapun menjadi mengempis seperti sdiakalan sebelum mengalami
kehamilan. Seiring itu pula, terjadi penyusutan pada rahim, setelah terjadi
51
Waskuman, Permasalahan Haid, Nifas, dan istikhadoh Tinjauan Fiqih dan Medis,
(Surabaya: Risalah Gusti, 1995), hlm. 75
52
Haya binti Mubarok Al-Barik, Ensiklopedi Wanita Muslimah, (Jakarta: PT Darul Falah,
2006), hlm. 205
64
penyusutan maka rahim akan mengeluarkan cairan yang bercampur darah
yang disebut lochia atau darah nifas. Nifas berlangsung biasanya 60 hari.53
9. Bersuci
Aktivitas bersuci dalam kajian ini dipilah menjadi empat cara yakni
istinjak, mandi besar, berwudhu, dan tayamum.
10. Ketimpangan dalam reproduksi
Ketimpangan dalam reproduksi maksudnya adalah kondisi tidak ideal
yang diderita individu kaitannya dengan fungsi reproduksi yang dimilikinya
hubungannya dengan penyakit atau kelainan, meliputi: mandul, impoten,
manopause, andropause dan keputihan.54
Usaha untuk mendapatkan jodoh/ masa pranikah adalah jangan sampai
terjerumus dalam seks bebas karena zina merupakan jalan yang tidak sesuai
dengan ketentuan Allah.55 Dalam menjalani hidup pra nikah adalah no touch
(T), no give (G), no kiss (K), no sex (S) until married. Ini sebagai pedoman
dalam menjalin hubungan pria dan wanita dan prinsip ini hendaknya
ditanamkan dalam kehidupan pra nikah agar terhindar dari penyesalan dan
penderitaan.
C. Prospek dan Kendala Pendidikan Seks
Jika melihat kondisi masyarakat di era serba canggih yang ditandai dengan
mudahnya mengakses informasi, sehinga segala bentuk budaya dan coraknya
dapat dikonsumsi oleh setiap orang, tidak bedanya gaya hidup kebarat-baratan
Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 195
Ibid. 202
55
Elfi Mu’awanah, Pedoman Praktikum Bimbingan & Konseling, (Tulungagung: STAIN,
2011),hlm. 42
53
54
65
yang menganggap seks beserta bentuk dan variasinya dianggap hal wajar,
sehingga sedikit atau banyak memberikan pemahaman kepada masyarakat yang
selama ini beranggapan seks adalah tabu, norak, menjijikkan dan sebagainya.
Secara bertahap akan menerima pendidikan seks sebagai konsekuensi
hidup bahkan dapat diterima dengan berbagai pertimbangan antara lain sebagai
kebutuhan hidup, gaya hidup, dan dinamika hidup yaitu: 56
1. Merupakan kebutuhan hidup, hal ini dibuktikan dengan banyaknya penyakit
yang bersumber dari ekses negative dan dampak dari free sex, semua itu perlu
dipahami (pemahaman dapat dilakukan dengan mengkonsumsi materi
pendidikan seks itu sendiri.
2. pemenhan gaya hidup; bila kita cermati gaya hidup glamour yang ditampilkan
ada kehidupan sekarang ini, seperti pembesaran payudara dengan silicon,
semua itu bukanlah kebutuhan hidup, akan tetapi merukana gaya hidup dan
dipenuhi bagi mereka yang menganggap penting. Padahal model itu adalah
bagian dari materi pendidikan seks modern.
3. Dinamika hidup, hal ini dibuktikan dengan semakin berkembang dan
variasinya hidup kaitannya dengan kebutuhan dan gaya hidup itu sendiri
diantaranya seks.
4. Satu hal yang penting lagi bahwa materi seks adalah pesan kitab fiqh karya
ulama tradisional yang muatannya ideal sepanjang masa.
56
Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 216
66
Hal di atas memberikan andil besar akan diterimanya materi pendidikan
seks sebagai kebutuhan hidup, ditambah pula dengan alur pikir masyarakat yang
telah terdidik dan mampu membedakan sisi positif dan negative muatan
pendidikan seks itu sendiri.
Kendala pendidikan seks adalah terbangunnya image bahwa seks identik
dengan mesum dan norak merupakan kendala awal terhadap keberlangsungan
pendidikan seks. Hal ini didukung dengan pola piker yang sangat tradisional,
fanatisme sempit dan keterbelakangan. Ada pula anggapan bahwa pendidikan
seks tidak untuk diajarkan secara terbuka akan tetapi tertutup rapat karena
mengandung nuansa ‘saru’ dan sebagainya. Sehingga idealnya diberikan bagi
calon penganti dan kepala rumah tangga.
Yang perlu mendapat perhatian adalah adanya realitas dari masyarakat
bahwa keterbelakangan pola pikir dan anggapan bahwa mengupas seks adalah
masalah yang snagat rahasia menyumbangkan kendala pendidikan seks itu
sendiri. Image ini terbangunkan karena pemahaman bahwa aurat-fisik saja harus
ditutup rapat, apalagi aurat-non fisik (seks) yang sangat rahasia sifatnya, sehingga
tidak perlu dijadikan bahan perbincangan. Semua itu akan dikikis dengan
memahami perlunya kesehatan reproduksi sebagaimana paparan di atas.
D. Strategi Orang Tua dalam Menanggulangi Kebebasan Seksual Remaja
67
Pendidikan seks secara Islami dimaksudkan agar anak remaja dapat
mengerti tentang seks yang benar dan sesuai dengan landasan atau dasar agama.
Tanpa ada landasan agama yang kuat, generasi anak bangsa ini akan hancur
terjerembab ke dalam kehinaan.57
Dalam
Islam sangat memperhatikan penyaluran hasrat seksual sesuai
aturan dan etika yang benar. Karena itu, Islam melalui syari'atnya mengajarkan
pernikahan sebagai pintu yang menyucikan hubungan seksual. Islam juga
mengingatkan para remaja agar menjauhi khalwat (berduaan dengan wanita atau
laki-laki bukan muhrimnya).
Untuk
mengatasi
problema
seks
dikalangan
remaja
memang
membutuhkan kesabaran, pengalaman, dan kondisi yang tepat. Sebagai orangtua
misalnya, harus mengerti kapan ia harus berlaku lunak dan lemah lembut, juga
kapan ia harus bersikap tegas dan didisiplin. Tidak bisa orangtua hanya bersikap
kasar terus-terusan, atau sebaliknya. Pendek kata, orangtua harus sering-sering
menjalin komunikasi secara dialogis. Proses dialogis yang santun dengan
sentuhan agama akan menambah harmonisasi antara orangtua dan remaja.
Keberhasilan anak sangat tergantung kepiawiaan orangtua.
Secara umum, kita dapat mengatasi problem dunia remaja itu dengan
beberapa
langkah.
Pertama,
mengembangkan
potensi
remaja
dan
mengarahkannya menjadi lebih optimal melalui kegiatan dan pemantauan secara
57
http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2477:
pendidikan-seks-bagi-remaja&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210diakses-12-April-2012
68
terus menerus. Kedua, mengajarkan kedisiplinan, ketekunan, kemandirian, dan
tanggungjawab dalam menjalankan berbagai hal. Ketiga, menanamkan nilai-nilai
akhlak al-karimah sejak dini, serta memberikan keteladanan yang utuh dan
mampu menginspirasi dan memberdayakan mereka. Keempat, membangun
komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak, sesama dilingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat, dan kelima, mengenalkan pendidikan seks yang benar
dan Islami kepada anak.58
Dari kelima hal di atas, mendidikan anak usia remaja memang
membutuhkan sikap yang elastis. Artinya, orangtua yang bijak tentu akan
mengambil sikap yang berimbang. Ada saatnya ia berperan layaknya sahabat
tempat berbagi perasaan dan gagasan. Ada kalanya ia berlaku sebagai guru yang
memandu dan membimbing. Ada saatnya menerapkan disiplin yang tegas. Ada
kalanya ia memberi kebebasan yang lapang kepada anak-anak remajanya. Hal ini
tentu merupakan sebuah tugas yang menuntut pemahaman yang memadahi dan
hati yang tulus.
Menurut Muhammad Sa’id Mursi yang dikutip oleh Sarito Wirawan,
pendidikan seks dapat dimulai sejak dini, karena pendidikan seks tidak hanya
mencakup pada pertanyaan dan jawaban belaka. Contoh teladan, pembiasaan
akhlak yang baik, penghargaan terhadap anggota tubuh, menanamkan rasa malu
bila aurat terlihat orang lain ataupun malu melihat aurat orang lain dan lain
58
http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2477:
pendidikan-seks-bagi-remaja&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210diakses-12April-2012
69
sebaginya juga termasuk pendidikan seks bagi anak-anak perlu ditanamkan dalam
diri anak sejak dini. Berikut dibawah ini adalah upaya guru dan orang tua untuk
mengjarkan pendidikan seks pada anak-anak:59
1. Siap memberikan pendidikan seks setiap saat
Menghadapi perkembangan seks pada anak dan kelakuan anak yang
selalu ingin tahu terhadap seks yang kemungkinan bisa muncul sewaktuwaktu, sebagai orang tua kita harus selalu siap dan harus dapat menyesuaikan
diri, serta memanfaatkan kesempatan untuk memberikan bimbingan.
Misalnya, ketika nonton TV bersama anak, lalu muncul tayangan kekerasan
atau pun pelecehan seksual, harus segera memberikan bimbingan kepada anak
agar anggota tubuhnya sendiri tidak dibiarkan untuk sembarangan disentuh
oleh orang lain, suatu konsep untuk menghormati dan menghargai tubuh
sendiri.
2. Memberi teladan dan bimbingan lisan secara bersamaan
Sikap dari pelaksana pendidikan seks sangatlah penting, sikap dan
kelakuan dari para orang tua sering kali menjadi panutan bagi anak-anak
mereka, menjadi bahan perbandingan, bersamaan itu juga dimanifestasikan
dalam tingkah lakunya. Jika orang tua mereka sendiri memiliki sikap seks
yang tidak tepat, misalkan menganggap seks itu kotor, tabu dan berdosa, maka
bisa mempengaruhi secara langsung konsep seks pada diri anak-anak.
59
Sarito Wirawan Sarwono, Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Seks, (Jakarta: Rajawali,
1992), hlm. 12
70
3. Menerima pertanyaan dan memberi jawaban yang tepat
Para orang tua harus memperkaya diri dengan pengetahuan dan
informasi tentang seks yang benar, dan ketika anak mengajukan pertanyaan,
harus didengar dan dipahami motif di balik pertanyaan anak itu,
mengklarifikasi masalah dari anak, serta memberi jawaban yang sederhana
dan tepat. Misalkan, ketika memberi bimbingan yang berkaitan dengan alat
kelamin harus menggunakan istilah yang benar seperti 'penis' dan jangan
menggunakan istilah 'burung' atau lainnya sebagai pengganti. Biarkan anak
mengenal istilah yang benar sejak dini. Ketika memberikan bimbingan dan
menjawab pertanyaan, sikap harus rileks dan wajar, jangan membiarkan
perasaan dan nada suara tegang mempengaruhi anak.
4. Penekanan untuk menghormati dan privasi
Menghormati dan privasi adalah konsep penting di dalam pendidikan
seks, biarkan anak dalam penjelajahan rasa ingin tahunya tentang seks,
mereka juga belajar menghormati orang lain. Memberi bimbingan jangan
sembarangan menjamah bagian tubuh yang bisa membuat orang lain tidak
nyaman, misalnya bagian dada dan lain-lain.
Pendidikan seks bila dilakukan oleh orang tua sebagai orang yang paling
dekat bagi si remaja akan dapat membuat remaja merasa aman selama dalam
proses penjelajahan terhadap masalah seks. Dan dengan peran orang tua untuk
berkomunikasi dalam keluarga secara positif dapat membuat remaja mengerti
71
bagaimana mencegah berperilaku negatif. Penyampaian pengetahuan seks secara
benar, akan menentukan nilai pandang dan sikap mereka terhadap seks, dan hal
ini juga sangat menentukan keharmonisan keluarga anak di kemudian hari.
Menurut Ali Akbar, tanggung jawab orang tua dalam membentuk pribadi
anak tidak hanya mencangkup masalah keimanan saja, tetapi juga pembentukan
akhlaqul kaliimah, baik dalam akhlak seksual maupun akhlak lainnya. Dengan
demikian, jelas bahwa aqidah,ibadah, dan akhlak mempunyai peranan yang besar
dalam membentuk pribadi muslim pada anak.60 Begitupun menurut Syamsudin
orang tua yang paling tepat untuk memberi penerangan dan pengertian tentang
persoalan-persoalan seks, karena orang tualah yang paling dicintai, dan paling
mendapat kepercayaaan dari anak, sehingga orang tua dalam mendidik anaknya
dengan pendidikan kelamin.61
Adapun strategi orang tua dalam menanggulangi kebebasan seksual anak
adalah:62
1. Pengawasan internal (keluarga)
Orang tua sebisa mungkin menjauhkan anak dari segala sesuatu yang
bisa membangkitkan rangsangan seksualitas sebagaimana kaidah yang telah
ditetapkan Islam yaitu:
60
Ali Akbar, Seksualitas Ditinjau dari Hukum Islam, (Jakarta: Gholia Indonesia, 1982).
hlm.41
61
Syamsudin, Pendidikan Kelamin dalam Islam, (Solo: Ramadhani, 1985), hlm.50
Abdullah Nasikh Ulwan Pendidikan Seks untuk Anak Ala Nabi, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2005)
62
72
a. mengajai anak pada usia pra puber untuk meminta izin, mengetuk pintu
atau mengucapkan salam ketika mau kekamar orang tua.
b. Melarang anak laki-laki yang sudah puber memasuki kamar wanita yang
bukan muhrim ketika si wanita sedang berhias.
c. Wajib memisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan yang
sudah puber walaupun itu saudaranya.
d. Mengajarkan etika memandang kepada lawan jenis sejak anak masih,
kecil. Mengawasi anak dalam bergaul, terutama pergaulan yang mengarah
pada hal yang bersifat pornografi. Orang tua juga perlu sesekali
memeriksa meja dan tas anaknya, sehingga apabila ditemukan sesuatu
yang diharamkan orang tua bisa mengarahkan dan membimbing.
e. Meniadakan televise dari rumah jika dirasa perlu dan mengarahkan anak
pada akhlak yang mulia, karena tayangan televise banyak menayangkan
gambar-gambar yang seronok yang bisa menimbulkan rangsangan
seksual. Membatasi hubungan antara anak laki-laki dan perempuan yang
sudah puber yang bukan mahramnya, walaupun bermaksud untuk belajar
bersama. Karena pergaulan yang bebas bisa menjadi factor timbulnya
rangsangan seksual.
Selain hal-hal di atas masih banyak lagi faktor-faktor yang merusak
akhlak seorang anak dan menimbulkan penyimpangan oleh karena itu, orang
73
tua berkewajiban untuk menghindarkan hal-hal tersebut dari anak dengan
bimbingan yang bersih, arahan yang benar dan kebijaksanaan yang lurus, serta
tidak kehilangan cara untuk memperbaiki dan mendidik anak dengan
pendidikan yang mulia.
2. Pengawasan eksternal (lingkungan)
Kedudukan
pengawasan
ektrinsik
sama
pentingnya
dengan
pengawasan intrinsik, mengingat sarana untuk menghancurkan akhlak anak
sangat tidak terhitung. Beberapa sarana yang berbahaya yang dapat
merangsang seksual dan membangkitkan gairah anak adalah:63
a. Bahaya televisi dan media hiburan
Televisi dan media hiburan banyak menampilkan tontonan yang
merangsang syahwat, menimbulkan fitnah dan berbagai bentuk kerusakan
lainnya. Televise dan sarana hiburan lainnya sudah sangat bebas dalam
menyajikan acara.
Bahkan mereka akan menghalalkan cara untuk
mendapatkan keuntungan dengan menjual kehormatan dan mengumbar
syahwat.
b. Bahaya pakaian wanita yang mengumbar aurat
Ketika pandangan remaja tertuju pada pakaian yang mengumbar aurat,
maka tidak ada seorangpun dari mereka yang merasa tenang menghadapi
fitnah tersebut. Ia tidak dapat memalingkan pandangannya dan terus-
63
Ibid., 44-45
74
menerus melihat bagian-bagian tubuh yang molek, bahkan timbul
dorongan gairah untuk melihat hal yang lebih dari itu. Oleh karena itu
seorang muslimah dituntut untuk hidup dalam batas-batas akhlak, prinsip
dan kemusnian Islam, memelihara stabilitas dan ketentraman masyarakat
dan menyayangi para remaja serta orang-orang yang belum kawin dengan
menampakkan sifat malu dan mengenakan jilbab serta hijab.64
c. Bahaya sarana dan prasarana prostitusi
Tempat-tempat prositusi ini, baik yang terselubung atau terang-terangan,
merupakan pintu yang lebar terjadinya kekacauan nafsu birahi dan
hubungan seksual. Inilah lingkungan penuh dosa yang ditumbuhi dengan
virus-virus berbagai kesalahan. Bahaya dunia prostitusi meluas dan
menjalar menimpa para gadis yang tergelincir di lembahnya karena
terperdaya mengikuti godaan harta, memuaskan keinginan syahwat, dan
menikmati kelezatan yang berakhir dengan bencana dan penyakit.
d. Bahayanya reklame porno di tempat umum
Ketika seorang pemuda atau pemudi melayangkan pandangannya di jalanjalan dan di tempat umum, ia melihat gambar-gambar porno, yang
memenuhi bioskop, Koran, majalah, iklan-iklan, jalan-jalan, rumahrumah, klub-klub, dan tempat-tempat hiburan. Tidak di diragukan lagi
64
Ibid., 47
75
bahwa lingkungan yang rusak akan berdampak besar terhadap kesesatan
dan kerusakan.
e. Bahaya pergaulan buruk
Faktor terbesar yang menyebabkan timbulnya penyimpangan anak ialah
teman yang buruk dan pergaulan yang rusak. Apalagi jika anaknya bodoh,
lemah, akidah dan berakhlak lembek. Ia cepat sekali terpengaruh dengan
sahabat-sahabatnya yang durhaka dan jahat, serta cepat pula menyerap
perilaku dan dan perbuatan yang jelek. Bahaya pertemanan yang buruk
menyeret remaja kepada kekejian dan emnggiringnya kepada lingkungan
yang penuh dengan keruskaan dan kebebasan.
f. Bahaya berinteraksi dengan lain jenis
Pergaulan bebas antara anak laki-laki dan perempuan pada usia remaja
berpengaruh besar terhadap keutamaan, akhlak, ilmu, ekoomi, tubuh dan
saraf. Jadi tugas orang tua adalah melaksanakan tanggung jawab yang
sempurna dalam mengawas dan mengontrol anak, baik pengawasan
intrinsik ataupun ekstrinsik.
Download