BAB III MUATAN, PROSPEK DAN KENDALA PENDIDIKAN SEKS REMAJA DALAM KELUARGA A. Remaja dan Perkembangannya Remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh atau menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.1 Remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek efektif, lebih atau kurang dari usia pubertas. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. 2 Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan 1 Zainuddin Sri Kuncoro, www.e-psikologi.com/remaja/160402.htm., diakses-12-April-2012 2Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 8 36 37 nilai diri mereka.3 Pada usia remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang keadaan sosial dan sebagainya. remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolute yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan halhal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. 4 Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak. Remaja juga mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual transformasi intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan merasa tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan. Perkembangan intelektual yang terus menerus menyebabkan remaja mencapai 3 F.J. Monks dan Siti Rahayu Aditono, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1982), 259 4 Imam Malik, Ilmu Jiwa Umum, (Tulungagung: Pusat Penerbitan dan Publikasi STAIN Tulungagung, 2000), 87 38 tahap berfikir operasional formal.5 Tahap ini memungkinkan remaja mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis, dan remaja mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya. Kemampuan intelektual seperti ini yang membedakan fase remaja dan fase sebelumnya. Kemampuan berpikir dalam dimensi moral (moral reasoning) pada remaja berkembang karena mereka mulai melihat adanya kejanggalan dan ketidakseimbangan antara yang mereka percayai dahulu dengan kenyataan yang ada disekitarnya.6 Mereka lalu merasa perlu mempertanyakan dan merekonstruksi pola pikir dengan “kenyataan” yang baru. Perubahan inilah yang seringkali mendasari sikap “pemberontakan” remaja terhadap peraturan atau otoritas yang selama ini diterima bulat-bulat. Misalnya, jika sejak kecil pada seorqang anak diterapkan sebuah nilai moral yang mengatakan bahwa korupsi itu tidak baik. Masalah remaja adalah masa datangnya pubertas (sebelas sampai empat belas tahun) sampai usia sekitar delapan belas-masa tranisisi dari kanak-kanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah alasan untuk ini: 1. Remaja mulai menyampaikan kebebasanya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan ketegangan dan perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari keluarganya. 5 Zainuddin Sri Kuncoro, www.e-psikologi.com/remaja/160402.htm., diakses-12-April-2012 6Atkinson, Rita dkk, Pengantar Psikologi, (Sandiego: The University Of California, 1953), 165 39 2. Ia lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh yang umum adalah mode pakaian, potongan rambut atau musik, yang semuanya harus mutakhir. 3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul bisa menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi. 4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orang tua.7 Ada sejumlah kesulitan yang sering dialami kaum remaja yang betapapun menjemukan bagi mereka dan orang tua mereka, merupakan bagian yang normal dari perkembangan ini. Tugas perkembangan remaja muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Tugas perkembangan remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan 7 Samsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), 89 40 bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock yang dikutip oleh Muhammad Ali adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mampu menerima keadaan fisiknya mampu menerima keadaan fisiknya mampu menerima dan memahami peran sex usia dewasa mmmampu membina hubungan baik dnegan anggota kelompok yang berlainan jenis mencapai kemandirian emosional mencapai kemnadirian ekonomi mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan 10. memahami d an memeprsiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga8 Hal senada juga diungkapkan oleh Zulkifli tentang tugas perkembngan remaja adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Bergaul dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin. mencapai peranan sosial sebagai pria atau wanita. menerima keadaan fisik sendiri memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan memilih pasangan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga.9 Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menyimpulkan bahw atugastugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitar. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun 8 9 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja…, 10 Dzulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 76 41 psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada dihadapannya. Peranan orang tua atau pendidik amatlah besar dalam memberikan alternative jawaban dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri remajanya. Orang tua yang bijak akan memberikan lebih dari satu jawaban dan alternatif supaya remaja itu bisa berpikir lebih jauh ddan memilih yang terbaik. Orang tua yang tidak mampu memberikan penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku akan membuat sang remaja tambah bingung. Remaja tersebut akan mencari jawaban di luar lingkaran orang tua dan nilai yang dianutnya. Ini bisa menjadi berbahaya jika “lingkungan baru” mencari jawaban yang tidak diinginkan atau bertentangan dengan yang diberikan oleh orang tua. Konflik dengan orang tua mungkin akan mulai menajam. B. Muatan Pendidikan Seks dalam Keluarga Pendidikan seks diperlukan agar anak mengetahui fungsi organ seks, tanggung jawab yang ada padanya, halal haram berkaitan dengan organ seks dan panduan menghindari penyimpangan dalam perilaku seksual mereka sejak dini.10 Pendidikan seks menurut Islam dimulai sejak daam penciptaan manusia, yaitu ketika sedang berada dalam kandungan ibunya sampai akhir dari kehidupan.11 10 http://www.voa-islam.com/muslimah/pendidikan/2010/07/18/8307/pendidikan-seks-untukanak-anak/diakses12Maret2012 11 Yusuf Madan, Sex Education for Children, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2004), hlm. 150 42 Pada mulanya orang menganggap bahwa pendidikan seks itu amatlah kotor yang tak patut diajarkan. Golongan yang berpendapat demikian ini karena mereka anggap bahwa seks adalah masalah tabu yang tak perlu dikenal apalagi sampai diajarkan. Namun demikian banyak juga kalangan cendekiawan yang mendukung agar pendidikan seks disebarluaskan. Dalam survey yang diadakan terhadap anak-anak gadis yang hamil diluar pernikahan ditemukan bahwa pada umumnya mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan seks disekolah maupun dirumah. Sekarang masalahnya bagaimana cara memberikan pendidikan seks, mengingat karena masalah seks masih begitu rumit, sensitif dan komplek hendaknya dalam menerapkan pendidikan seks perlu dijunjung norma-norma agama dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.12 Ayat-ayat Al-Qur’an yang memberikan dasar-dasar dan tuntunan-tuntunan pendidikan seks antara lain, dalam al-Quran surat An-Nuur: 31-32 sebagai berikut: 12 http://www.kajianislam.net/2011/05/seks-dalam-perspektif-islam-menuju-pernikahanislami-makalah-seminar-fk-ub-2001/ 43 31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orangorang yang beriman supaya kamu beruntung. 32. Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orangorang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan 44 hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur: 31-32)13 Allah Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)14 223. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah: 223).15 Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang lainnya, yang memberikan dasar-dasar dan tuntunan mengenai pendidikan seks. Proses pendidikan seks islami yang dilakukan secara bertahap harus sesuai dengan beberapa pertimbangan. Pertama, tingkat pertumbuhan dan perkembangan wawasan anak, kedua, jenis kelamin. Karena kedua jenis ini akan Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Toha Putra, 1995), hlm. Ibid., 15 Ibid., 13 14 45 berbeda kematangannya pada masalah seks. Pertumbuhan pada anak perempuan lebih cepat dibandingkan pada laki-laki. Dalam hal ini, tahapan yang dilakukan pada urusan seks itu lebih ringkas waktunya disbanding dengan anak laki-laki. Sebab masa dewasa anak laki-laki berkisar antara usia 13, 14, atau 15 tahun. Sedangkan pada perempuan tingkat kematangan seksnya berkisar antara usia 9 atau 10 tahun, khususnya di negeri kita. Menurut Usman Ath-Thawil menyatakan: orang tua dan pendidik boleh berterus terang kepada anak laki-laki maupun perempuan tentang masalah yang berhubungan dengan seks dan naluri. Berterus terang kepada anak pada setiap permasalahan yang muncul sebagai konsekuensi bahwa anak tersebut sedang memasuki tahap-tahap pubertas… yang harus dilakukan oleh orang tua dan pendidik terhadap anak yang baru mengalami tahap pubertas ialah mengajarkan kepadanya tentang hukum-hukum memandang dan etika mohon izin…16 Tanggung jawab besar yang dibebankan Islam kepada para pendidik dan orang tua adalah mengajarkan anak sejak usia tamyiz dengan hukum syariat yang berhubungan dengan kecenderungan birahi dan kematangan seksual. Dalam pengajaran ini, antara laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama karena keduanya telah mukalaf secara syariat dan bertanggung jawab terhadap perbuatannya di hadapan Allah, dihadapan pendidik maupun orang tua dan masyarakat. Oleh karena itu orang tua sebagai pendidik wajib berterus terang 16 Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), xii 46 kepada anak apabila sudah mencapai usia puber, yaitu usia antara 12-15 tahun. Sebagaimana menurut Abdullah Nasih Ulwan bahwa: “… orang tua harus berterus terang kepada anak laki-laki, apabila ada air manis yang keluar17 dengan memancar dan bersyahwat, maka ia menjadi balig dan mukalaf secara syariat. Ia sudah memiliki kewajiban dan beban seperti orang-orang laki-laki dewasa. Orang tua harus berterus terang kepada anak perempuan, bahwa jika ia sudah mencapai usia sembilan tahun atau lebih, dan bermimpi melihat air halus berwarna kuning di pakaiannya setelah bangun tidur, dan melihat darah haid maka ia sudah balig dan mukalaf secara syariat. Ia memiliki kewajiban, tanggung jawab dan beban seperti wanita dewasa.18 Pendidikan seks yang diberikan berkaitan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan agama, apa yang dilarang, apa yang dilazimkan dan bagaimana melakukannya tanpa melanggar aturan-aturan yang berlaku di masyarakat.19 Pendidikan seks merupakan cara pengajaran atau pendidikan yang dapat menolong muda-mudi untuk menghadapi masalah hidup yang bersumber pada dorongan seksual. Dengan demikian pendidikan seks ini bermaksud untuk menerangkan segala hal yang berhubungan dengan seks dan seksualitas dalam bentuk yang wajar. Selanjutnya mengenai materi atau muatan pendidikan seks yang perlu diajarkan pada anak adalah sebagai berikut: a) organ reproduksi, b) identifikasi baligh, c) kesehatan seksual dalam Islam, d) penyimpangan seks, e) dampak 17 Air mani laki-laki itu kental, putih, dan berbau seperti bau mayang, pohon kurma, atau mendekati bau adonan tepung. Sedangkan ketika air mani itu dipancarkan, baunya seperti bau putih telur 18 Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Seks untuk Anak Ala Nabi, (Solo: Pustaka Iltizam, 2009), 78 19 http://www.berbagaihal.com/2011/03/pendidikan-seks-yang-ideal-bagi-remaja.htmldiakses12-April-2012 47 menyimpangan seksual, f) kehamilan, g) persalinan, h) nifas, i) bersuci, j) yang merangsang, k) ketimpangan dalam reproduksi, dan l) pernikahan.20 1. Organ reproduksi Sebelum mengkaji organ reproduksi, terlebih dahulu kita pahami makna kata ’reproduksi’. Kata ’reproduksi’ tersusun dari da kata yakni kata ’re’ dan ’produksi-production’, kata re bermakna kembali dan kata produksi bermakna menghasilkan membuat. Jadi, kata reproduksi bermakna perangkat/alat yang digunakan secara cara membuat generasi/keturunan untuk melanjutkan keturunan /nasab.21 Organ reproduksi artinya alat perkembangbiakan atau bagian tubuh kita yang terlibat di dalam proses untuk mendapatkan keturunan.22 Organ reproduksi dapat berfungsi maksimal ketika organ itu ’matang’ disebut pula ketika organ reproduksi dimiliki oleh individu yang telah memasuki masa remaja yaitu masa ketika seseorang mengalami perubahan fisik/tubuh.23 Untuk laki-laki mulai mempunyai kumis, dan jenggot, bulu-bulu mulai tumbuh di ketiak, dan kadang-kadang juga di dada dan daerah kelamin. Suara mereka berubah menjadi pecah dan parau, karena tali-tali suara di kerongkongan mereka sedang mengalami penyesuaian menjadi suara orang dewasa, dan berfungsinya alat reproduksi.24 Sedangkan untuk perempuan ditandai dengan bentuk tubuh berlekuk, tumbuhnya payudara, kulit menjadi 20 Moh. Rosyid, Pendidikan Seks Mengubah Seks Abnormal menuju seks yang lebih bermoral, (Semarang: Syiar Media Publishing, 2007), 86 21 Ibid., 22 Nina Surtiretna, Remaja Problema Seks: Tinjauan Islam dan Medis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 12 23 Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, 87 24 Nina Surtiretna, Remaja Problema Seks…, 13 48 halus, suara menjadi merdu, tumbuhnya bulu ketiak dan bulu sekitar kelamin yang berfungsi menjaga kelembaban di sekitar scrotum atau vagina, agar suhunya relatif tetap dan perubahan kejiwaan.25 Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon seksual (hormon laki-laki adalah testoteron pada usia antara 10-13 tahun, ditandai dengan mimpi basah. Sedangkan hormon perempuan adalah estrogen dan progesteron, ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), atau pada usia 8-9 tahun, sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.26 a. Organ reproduksi laki-laki Organ reproduksi laki-laki terdiri atas: 1) buah dzakar (testis) Buah zakar atau testis terdiri dari dua buah yang berfungsi sebagai berikut: a) memproduksi nuthfah, yakni sperma. Sebagaimana firman Allah SWT: "Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). (Q.S. al-Qiyamah: 37)27 b) mengeluarkan hormon laki-laki, yaitu hormon yang membedakan pria dari wanita, yang disebut dengan ’testoteron’. 28 Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, 87 Sarwat Fardaniyah, Sistem Reproduksi dan Permasalahannya, Kesehatan Reproduksi Remaja, Buletin Karang Taruna Edisi Desember 2001, 8 27 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Toha Putra, 1995), hlm. 25 26 49 2) kantong buah dzakar, Ialah kantong yang berisi buah zakar atau testis, yang berfungsi sebagai pelindung bagi buah zakar dan pengatur temperatur buah dzakar bila keadaan cuaca dingin maka scrotum akan mengkerut, sehingga membuat testis akan merapat ke tubuh, sebaliknya ketika cuaca panas maka ia akan melar ke bawah sehingga menjadikan testis agak jauh dari suhu tubuh yang tinggi.29 3) penis, Ialah bagian yang tampak dari organ reproduksi laki-laki. Organ ini akan menegang apabila aliran darah memenuhi ronggarongga darah di dalamnya pada saat ereksi. Penis selain berfungsi sebagai aliran seni, juga berfungsi sebagai media penyampai sperma yang diwujudkan dalam hubungan suami-istri.30 4) organ lainnya seperti a) kelenjar prostat berfungsi mengeluarkan cairan untuk memperlancar aliran sperma dan mengatur jalannya cairan mani dan air seni agar keduanya tidak keluar secara bersamaan. b) kelenjar cowper, yaitu kelenjar yang memproduksi cairan pembersih saluran pada organ reproduksi menjelang akan keluarnya air mani. 28 Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 5 Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 88 30 Ibid., 89 29 50 c) saluran/kantong mani berfungsi menyediakan makanan bagi sperma dan memperlancar gerakan sperma. d) epididymus, yaitu organ yang terletak di atas testis dari sebelah belakang. Organ ini mempunyai panjang sampai enam meter, akan tetapi karena ia melingkar, maka panjangnya menjadi tak lebih dari enam sentimeter. Organ ini tugasnya ialah untuk memindahkan cairan mani dari saluran-saluran mani ke saluran ejakulasi. b. Organ reproduksi perempuan Organ reproduksi perempuan meliputi: 1) vagina, Ialah liang senggama dan liang tempat keluar bayi ketika dilahirkan. Organ ini terletak di bagian dalam tubuh kecuali permukaannya. 2) indung telur (ovarium), Didalam tubuh wanita terdapat dua buah indung telur, di mana keduaduanya terletak di bagian bawah perut di atas pelvis. Dan keduanya mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Mengeluarkan sel telur yang siap dibuahi setiap 28 hari. Bilamana sel tersebut bertemu dengan sperma maka atas seizin Allah SWT, besar sekali kemungkinan akan terbentuklah jabang bayi (janin. b) Mengeluarkan hormon kewanitaan, perkembangan organ reproduksi wanita. untuk mendorong 51 c) Mengatur keluarnya haid.31 3) saluran rahim (oviduct), organ ini disebut juga dengn saluran fallop sesuai dengan dokter yang pertama kali menelitinya. Yaitu saluran panjang, sempit dan berkeok, yang berfungsi: a) sebagai tempat bagi sel telur perempuan untuk menyambut tamunya, yakni sperma laki-laki. Dan hanya dalam beberapa detik setelah pertemuan itu, keduanya lalu bercampur dan membentuk sebuah sel yang disebut oleh al-Qur’an dengan mani yang bercampur atau dalam istilah lain adalah zigote. b) Kemudian, mani yang bercampur atau zigote tersebut akan berpindah melalui saluran ini juga menuju ke rahim, lalu ia menetap di sana sehingga terbentuklah janin (jabang bayi).32 Sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setets mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat. (QS. Al-Insaan: 2).33 4) Rahim Yaitu sebuah tempat yang kokoh, dimana mani yang bercampur itu tumbuh dan berubah menjadi segumpal darah, lalu segumpal darah itu menjadi segumpal daging, dan segumpal daging berubah menjadi 31 Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 9 Ibid., hlm. 10 33 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 32 52 tulang belulang, kemudian setelah itu tulang belulang tersebut dibungkus oleh daging. Dari sinilah Allah SWT, lalu menciptakan sebuah bentuk makhluk yang lain, sebelum kemudian Dia keluarkan berupa sosok bayi mungil yang sempurna. Sebagaimana Firman Allah pada surat al-Mu’minun ayat 12-14: Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. alMu’minun: 12-14).34 2. Indetifikasi baligh 34 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 53 Kedewasaan individu berbagai faktor diantaranya faktor usia, makanan, lingkungan dan media dalam mengakses perkembangan dunia. Kedewasaan itu pulalah yang mengakibatkan seseorang menerima hukum, perintah agama dan tanggung jawab sosial, bahkan dengan kedewasaan manusia mendapatkan kepercayaan oleh lingkungannnya. Sedangkan menurut Utsman faktor kedewasaan dan penyebab baligh seseorang disebabkan oleh: 1) iklim, semakin panas iklim sebuah daerah, semakin cepat masa baligh, 2) keturunan. Keturunan turut berperan dalam menentukan cepat atau lambatnya anak-anak menjadi baligh. 3) makanan (yang bergizi), 4) kesehatan, dan 5) faktor keaktifan kelenjar dalam tubuh yakni kelenjar pituitary atau raja kelenjar (ketika seorang masih usia pradewasa), kelenjar ini berfungsi mengirimkan hormon ke kelenjar reproduksi, di saat usia dewasa, kelenjar ini sangat penting perannya.35 Identifikasi baligh adalah: a. mimpi basah, mimpi basah ditafsirkan keluarnya cairan mani (sperma) remaja putera dan juga remaja puteri (berupa cairan), sebagai hasil dari mimpi berhubungan seks atau lainnya ketika tidur. Mimpi basah merupakan aktifitas psikolog untuk melepaskan muatan seksual yang tersimpan, biasanya orang yang mimpi tersebut langsung terjaga dari tidurnya (nyenyak), serta dapat merasakan kenikmatan seks ringan. Tetapi sering pula seseorang tidak dapat mengingat kembali apa yang telah terjadi pada 35 Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 13-14 54 dirinya sewaktu tidur, kecuali ketika bangun ia melihat tanda-tanda bahwa dirinya mengeluarkan mani. Mimpi basah mulai dialami oleh seorang remaja putera dan remaja putri ketika usia mereka mencapai masa balig, bahkan para ulama fiqh mengkategorikannya sebagai salah satu tanda balig.36 b. tumbuh rambut disekitar alat kelamin, yang dimaksud dengan rambut ialah rambut yang biasanya tebal, hitam dan keriting di seputar kemaluan sebagai indikator kedewasaan. Sebagaimana menurut Hudi Winarso yang dikutip oleh Moh Rosyid tumbuhnya rambut tersebut dipengaruhi kadar hormon testoteron dalam darah. Variasi rambut tersebut antara lain lebat/tebal, tipis, lurus, kriting dan luas daerah berambut.37 c. genap usia 15 tahun yang ditandai dengan menstruasi bagi perempuan. d. keluar darah haid. Menandakan remaja putri sudah baligh. Haid datang bulan merupakan ciri utama dari kematangan seksual remaja yang menandakan bahwa seorang remaja telah mengalami kematangan seks. 3. Kesehatan seksual dalam Islam a. Mencukur rambut kemaluan Hikmah keberadaan rambut tersebut adalah untuk memelihara kulit di sekitar kemaluan, membantu perkembangan kantong-kantong darah di Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 93 Ibid., hlm. 96 36 37 55 kemaluan pada saat ereksi dan menjaga daerah kemaluan dari sentuhan langsung oleh bahaya dari luar.38 b. Mencukur bulu ketiak Dianjurkan untuk mencabutnya namun bila tidak bisa maka dibolehkan mencukurnya, karena yang dimaksud adaah menjaga kebersihan. c. Istinjak Ialah membersihkan kubul (kemaluan) atau dubur (anus) dari kotoran setelah buang air kecil atau besar. Hukum istinja’ adalah wajib bagi orang Islam. Dilakukan dengan air, jika tidak ada air maka boleh menggunakan sesuatu yang kering seperti daun atau batu. d. Mandi besar Mandi besar adalah aktivitas yang dilakukan dengan cara menyiram seluruh tubuh yang terlihat oleh mata (ketida tidak mengenakan pakaian) dengan air yang diawali dengan doa. Dengan rukun berupa niat dan meratakan air keseluruh badan dan kulit (kuku, rambut) tanpa dihalangi oleh benda atau zat lain dengan tata cara berniat dalam hati menjelang mulai, membasuh tempat-tempat istinja’ (qubul dan dubur), membasuh anggota-anggota wudhu, menyela-nyela rambut untuk meyakinkan bahwa air sampai ke kulit, menuangkan air ke kepala tiga kali, menyiram tubuh 38 Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 54 56 sebelah kanan terlebih dahulu, baru kemudian sebelah kiri dan terakhir membasuh kedua kaki seperti tatakala berwudhu.39 e. Khitan adalah memotong kulit bagian kepala dari kemaluan laki-laki hukumnya wajib, karena ia termasuk diantara syiar Islam. Khitan kata lainnya adalah i’dzar (bagi laki-laki dan khafaat (bagi perempuan). 4. Penyimpangan seks a. Aspek hasrat yang terdiri atas prostitusi, promiscuity, perzinaan, seduksi dan perkosaan, nimfomania, satryiasis, anogasme, frigiditas, dyspareunia, vaginismus, dan kesulitan senggama pertama. b. Aspek pasangan meliputi homoseks, lesbian, bestiality, zoofilia, nekrofilia, pornografi dan obscenety, pedofilia dan sebagainya. c. Aspek faktor bawaan disebabkan oleh kromosom antara lain: sindrom klinefeltr, sindroma turner, hermaphrodite, pseudofemale dan sebagainya. 5. Dampak penyimpangan seksual Penyimpangan seksual adalah sebuah tindakan yang berupa hubungan seks antarorang dengan orang lain tanpa melalui ikatan pernikahan yang syah. Hubungan seks tersebut menimbulkan penyakit yang dikenal dengan HIV/AIDS, limpho, sifilis, gonore, herpes, chanceroid, granuloma, trikomomas, kandilome dan sebagainya.40 Penyimpangan seksual yang merajalela di masyarakat adalah fenomena sosial yang berdampak amat buruk terhadap anak-anak dan para remaja yang 39 40 Ibid. hlm. 58 Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 57 sedang menginjak pubertas. Terutama praktek perzinaan dan liwath atau yang lebih populer dengan sebutan sodomi.41 Sering terdengar di berita televisi tentang para remaja di bawah umur terjerumus kepada perbuatan bejat dan amoral, karena kurang pengawasan dari orang tua serta orang-orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan, sehingga mereka sendiri yang harus menanggung resiko kelainan mental, dekadensi moral lalu hanyut ke dalam ketidakberdayaan, yang pada akhirnya menyeret remaja kita ke jurang kebinasaan dan kehancuran. Adapun penyimpangan seksual yang paling berbahaya bagi masyarakat terutama remaja ialah: a. Perzinaan Perzinaan adalah hubungan seks antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahan yang sah. Batas perzinaan yang mewajibkan had (hukuman) ialah mempertemukan kepala zakar dengan permukaan vagina.42 Penyebab mengapa remaja terjerumus pada aktivitas seks pra-nikah (perzinaan) memiliki alasan-alasan yang sulit diungkapkan kepada orang 41 42 Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm. 68 Ibid., hlm. 70 58 lain. Namun dari hasil penelusuran sebab-sebab mereka terjerumus sebagai berikut:43 1) Gengsi Begitu menjijikkan. Begitulah ungkapan yang layak untuk mereka. Betapa tidak, di antara remaja ada yang malu jika masih perawan di atas usia tujuh belas tahun. Padahal sebagaimana mereka masih SMU. Perbincangan diantara mereka berisi kesan-kesan saat kehilangan keperawanan. Mereka dengan enteng menertawakan temannya yang masih belum mencicipi hubungan pertama. Naudzubillah. Seorang manusia yang normal, gengsi jika tidak naik kelas, dan gengsi jika melakukan hal-hal yang tidak senonoh. Namun bagi mereka yang kehilangan nurani, justru bangga dan berasa bergengsi jika sudah melakukan kejahatan. Pantas jika Rasulullah pernah bersabda bahwa jika Allah hendak membinasakan suatu kaum, dicabutnya rasa malu dari dirinya. Jika rasa malu itu telah hilang maka mereka akan berbuat sesuka hati hingga Allah membinasakan mereka. 2) Pergaulan bebas Pergaulan bebas antara muda-mudi yang berlainan jenis adalah sebab menjamurnya seks pra-nikah. Islam telah memberikan batasan jelas dalam pergaulan antarlawan jenis. Khalwat dan ikhtilath hukumya 43 Abu Al-Ghifari, Hamil di luar NIkah: Trend atau aib?, (Bandung: Mujahid Press, 2005), hlm. 14 59 haram. Setiap khalwat atau menyepi berdua dengan lawan jenis sama saja dengan menyediakan diri untuk berzina, karena di antara mereka selain ada nafsu juga setan sebagai provokator yang siap menjerumuskan mereka. 44 3) Blue Film Film-film porno yang marak dipasaran semakin meresahkan masyarakat. Remaja-remaja mengkonsumsi VCD porno, sehingga jadilah remaja kita yang terbakar birahi sehingga seks dianggap suatu hal yang lumrah. Sebagaimana yang mereka saksikan di VCD-VCD tersebut. Ironis memang jutaan umat manusia ingin mendapatkan sensasi imajinatif akan makna kenikmatan hedonisme seks.45 4) Lemah iman Minimnya iman dalam hati remaja, iman yang hampa menjadi penyebab hilangnya kendali. Akibatnya kendali hidup ada dalam kekuasaan nafsu. Nafsu yang berkuasa berarti berkuasanya berbagai kejahatan. Sulit untuk menghindar dari semua kekacauan ini kecuali segera mempertebal keimanan.46 44 Ibid., Otto Soekatno CR, Psikologi Seks, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), 64 46 Abu Al-Ghifari, Hamil di luar NIkah…, hlm. 26 45 60 Dari berbagai macam penyebab perzinaan di atas, disini penulis paparkan hukuman pada pelaku perzinaan, untuk mengantisipasi merebaknya pergaulan bebas di kalangan remaja adalah sebagai berikut: 1) Di dunia Perilaku perzinaan dibagi dua, yaitu pelaku yang belum menikah dan yang sudah atau pernah menikah, dimana mereka mendapatkan hukumannya masing-masing. Hukuman yang diterima di dunia adalah: a) Hukum cambuk sebanyak seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Hukuman ini ditetapkan atas pelaku perzinaan yang belum pernah kawin baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana firman Allah SWT: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan 61 hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (Q.S.ANNuur: 2)47 b) Hukuman rajam dengan melempar batu sampai mati. Hukuman ini ditetapkan untuk pelaku yang telah atau pernah kawin. 2) Di Akhirat Hukuman atau sangsi yang bakal mereka terima di akhirat. Merebaknya perilaku pergaulan bebas mengakibatkan munculnya hal-hal yang membahayakan, antara lain: 1) terlantarnya lembaga perkawinan, karena para pelaku cenderung merasa puas dengan zina untuk memenuhi tuntunan naluri biologisnya, 2) tersebarnya penyakit-penyakit menular yang berbahaya, baik yang telah dikenal secara umum (sifilis, kencing nanah, herpes) maupun belum seperti AIDS dan sebagainya.48 b. Liwath (Sodomi) Liwath atau sodomi adalah hubungan seks antara lelaki dengan lelaki lain baik melalui dubur atau mulut. Praktek liwath atau sodomi jauh lebih berbahaya dan lebih merusak daripada minuman keras dan sejenisnya. Karena perbuatan terkutuk ini bisa merusak dan memabukkan hati dan akal sekaligus. Seseorang yang telah terbiasa dan telah menjadi kecanduan untuk melakukan praktek buruk ini, maka kebiasaan tersebut 47 48 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Toha Putra, 1995), hlm. Utsman Ath-Thawiil, Ajaran Islam tentang Fenomena Seksual..., hlm.74 62 selanjutnya akan menjadi bagian dari hidupnya yang tidak mampu ia tinggalkan.49 Selain itu setanpun selalu menggoda hatinya untuk melakukannya. Meskipun pada hakikatnya ia tidak pernah mendapatkan kenikmatan dari perbuatan itu apalagi untuk mencapai kepuasan, kecuali hanya mabuk serta terbius hati dan otaknya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah: (Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), Sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". (Q.S. Al-Hijr: 72)50 Firman Allah tersebut menggambarkan perilaku seksual kaum Luth yang mendapatkan kutukan oleh Allah SWT. 6. Kehamilan Tanda kehamilan versi Wasmukan adalah: 1) tidak lagi haid, 2) perubahan payudara berupa pemadatan payudara yang menetap dan berdenyutnya puting karena peranestrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh kelenjar uri yang terbentuk dan menyebabkan kelenjar saluran susu membesar, juga terjadi penimbunan lemak disekitar daerah payudara, 3) 49 50 Ibid., 75 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya…, hlm. 63 sering mual-mual dan muntah karena adanya peningkatan kadar hormon wanita yang diproduksi selama masa kehamilan, 4) sering buang air kecil.51 Dalam kehamilan yang disebut hamil anggur yakni kehamilan abnormal dengan gejala sebagaimana hamil sewajarnya, seperti tes kehamilan positif, muntah-muntah. Disebut hamil anggur karena janin berubah sifat menjadi tumor berbentuk seperti anggur yang disebabkan oleh kelainan kromosom. 7. Persalinan Persalinan dimulai ketika usia kandungan menginjak pada akhir bulan kesembilan, selama kehamilan otot rahim berkontraksi disetai rahim yang mengeras. Kontraksi semakin sering dan kuat hingga persalinan akan berlangsung. Urutan yang paling umum dari peristiwa persalinan adalah: a. Kontraksi yang teratur. b. Keluarnya lender bercampur darah dari kemaluan c. Pecahnya kantung ketuban.52 8. Nifas Wanita setelah menjalani proses persalinan atau melahirkan, maka perutnyapun menjadi mengempis seperti sdiakalan sebelum mengalami kehamilan. Seiring itu pula, terjadi penyusutan pada rahim, setelah terjadi 51 Waskuman, Permasalahan Haid, Nifas, dan istikhadoh Tinjauan Fiqih dan Medis, (Surabaya: Risalah Gusti, 1995), hlm. 75 52 Haya binti Mubarok Al-Barik, Ensiklopedi Wanita Muslimah, (Jakarta: PT Darul Falah, 2006), hlm. 205 64 penyusutan maka rahim akan mengeluarkan cairan yang bercampur darah yang disebut lochia atau darah nifas. Nifas berlangsung biasanya 60 hari.53 9. Bersuci Aktivitas bersuci dalam kajian ini dipilah menjadi empat cara yakni istinjak, mandi besar, berwudhu, dan tayamum. 10. Ketimpangan dalam reproduksi Ketimpangan dalam reproduksi maksudnya adalah kondisi tidak ideal yang diderita individu kaitannya dengan fungsi reproduksi yang dimilikinya hubungannya dengan penyakit atau kelainan, meliputi: mandul, impoten, manopause, andropause dan keputihan.54 Usaha untuk mendapatkan jodoh/ masa pranikah adalah jangan sampai terjerumus dalam seks bebas karena zina merupakan jalan yang tidak sesuai dengan ketentuan Allah.55 Dalam menjalani hidup pra nikah adalah no touch (T), no give (G), no kiss (K), no sex (S) until married. Ini sebagai pedoman dalam menjalin hubungan pria dan wanita dan prinsip ini hendaknya ditanamkan dalam kehidupan pra nikah agar terhindar dari penyesalan dan penderitaan. C. Prospek dan Kendala Pendidikan Seks Jika melihat kondisi masyarakat di era serba canggih yang ditandai dengan mudahnya mengakses informasi, sehinga segala bentuk budaya dan coraknya dapat dikonsumsi oleh setiap orang, tidak bedanya gaya hidup kebarat-baratan Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 195 Ibid. 202 55 Elfi Mu’awanah, Pedoman Praktikum Bimbingan & Konseling, (Tulungagung: STAIN, 2011),hlm. 42 53 54 65 yang menganggap seks beserta bentuk dan variasinya dianggap hal wajar, sehingga sedikit atau banyak memberikan pemahaman kepada masyarakat yang selama ini beranggapan seks adalah tabu, norak, menjijikkan dan sebagainya. Secara bertahap akan menerima pendidikan seks sebagai konsekuensi hidup bahkan dapat diterima dengan berbagai pertimbangan antara lain sebagai kebutuhan hidup, gaya hidup, dan dinamika hidup yaitu: 56 1. Merupakan kebutuhan hidup, hal ini dibuktikan dengan banyaknya penyakit yang bersumber dari ekses negative dan dampak dari free sex, semua itu perlu dipahami (pemahaman dapat dilakukan dengan mengkonsumsi materi pendidikan seks itu sendiri. 2. pemenhan gaya hidup; bila kita cermati gaya hidup glamour yang ditampilkan ada kehidupan sekarang ini, seperti pembesaran payudara dengan silicon, semua itu bukanlah kebutuhan hidup, akan tetapi merukana gaya hidup dan dipenuhi bagi mereka yang menganggap penting. Padahal model itu adalah bagian dari materi pendidikan seks modern. 3. Dinamika hidup, hal ini dibuktikan dengan semakin berkembang dan variasinya hidup kaitannya dengan kebutuhan dan gaya hidup itu sendiri diantaranya seks. 4. Satu hal yang penting lagi bahwa materi seks adalah pesan kitab fiqh karya ulama tradisional yang muatannya ideal sepanjang masa. 56 Moh. Rosyid, Pendidikan Seks…, hlm. 216 66 Hal di atas memberikan andil besar akan diterimanya materi pendidikan seks sebagai kebutuhan hidup, ditambah pula dengan alur pikir masyarakat yang telah terdidik dan mampu membedakan sisi positif dan negative muatan pendidikan seks itu sendiri. Kendala pendidikan seks adalah terbangunnya image bahwa seks identik dengan mesum dan norak merupakan kendala awal terhadap keberlangsungan pendidikan seks. Hal ini didukung dengan pola piker yang sangat tradisional, fanatisme sempit dan keterbelakangan. Ada pula anggapan bahwa pendidikan seks tidak untuk diajarkan secara terbuka akan tetapi tertutup rapat karena mengandung nuansa ‘saru’ dan sebagainya. Sehingga idealnya diberikan bagi calon penganti dan kepala rumah tangga. Yang perlu mendapat perhatian adalah adanya realitas dari masyarakat bahwa keterbelakangan pola pikir dan anggapan bahwa mengupas seks adalah masalah yang snagat rahasia menyumbangkan kendala pendidikan seks itu sendiri. Image ini terbangunkan karena pemahaman bahwa aurat-fisik saja harus ditutup rapat, apalagi aurat-non fisik (seks) yang sangat rahasia sifatnya, sehingga tidak perlu dijadikan bahan perbincangan. Semua itu akan dikikis dengan memahami perlunya kesehatan reproduksi sebagaimana paparan di atas. D. Strategi Orang Tua dalam Menanggulangi Kebebasan Seksual Remaja 67 Pendidikan seks secara Islami dimaksudkan agar anak remaja dapat mengerti tentang seks yang benar dan sesuai dengan landasan atau dasar agama. Tanpa ada landasan agama yang kuat, generasi anak bangsa ini akan hancur terjerembab ke dalam kehinaan.57 Dalam Islam sangat memperhatikan penyaluran hasrat seksual sesuai aturan dan etika yang benar. Karena itu, Islam melalui syari'atnya mengajarkan pernikahan sebagai pintu yang menyucikan hubungan seksual. Islam juga mengingatkan para remaja agar menjauhi khalwat (berduaan dengan wanita atau laki-laki bukan muhrimnya). Untuk mengatasi problema seks dikalangan remaja memang membutuhkan kesabaran, pengalaman, dan kondisi yang tepat. Sebagai orangtua misalnya, harus mengerti kapan ia harus berlaku lunak dan lemah lembut, juga kapan ia harus bersikap tegas dan didisiplin. Tidak bisa orangtua hanya bersikap kasar terus-terusan, atau sebaliknya. Pendek kata, orangtua harus sering-sering menjalin komunikasi secara dialogis. Proses dialogis yang santun dengan sentuhan agama akan menambah harmonisasi antara orangtua dan remaja. Keberhasilan anak sangat tergantung kepiawiaan orangtua. Secara umum, kita dapat mengatasi problem dunia remaja itu dengan beberapa langkah. Pertama, mengembangkan potensi remaja dan mengarahkannya menjadi lebih optimal melalui kegiatan dan pemantauan secara 57 http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2477: pendidikan-seks-bagi-remaja&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210diakses-12-April-2012 68 terus menerus. Kedua, mengajarkan kedisiplinan, ketekunan, kemandirian, dan tanggungjawab dalam menjalankan berbagai hal. Ketiga, menanamkan nilai-nilai akhlak al-karimah sejak dini, serta memberikan keteladanan yang utuh dan mampu menginspirasi dan memberdayakan mereka. Keempat, membangun komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak, sesama dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, dan kelima, mengenalkan pendidikan seks yang benar dan Islami kepada anak.58 Dari kelima hal di atas, mendidikan anak usia remaja memang membutuhkan sikap yang elastis. Artinya, orangtua yang bijak tentu akan mengambil sikap yang berimbang. Ada saatnya ia berperan layaknya sahabat tempat berbagi perasaan dan gagasan. Ada kalanya ia berlaku sebagai guru yang memandu dan membimbing. Ada saatnya menerapkan disiplin yang tegas. Ada kalanya ia memberi kebebasan yang lapang kepada anak-anak remajanya. Hal ini tentu merupakan sebuah tugas yang menuntut pemahaman yang memadahi dan hati yang tulus. Menurut Muhammad Sa’id Mursi yang dikutip oleh Sarito Wirawan, pendidikan seks dapat dimulai sejak dini, karena pendidikan seks tidak hanya mencakup pada pertanyaan dan jawaban belaka. Contoh teladan, pembiasaan akhlak yang baik, penghargaan terhadap anggota tubuh, menanamkan rasa malu bila aurat terlihat orang lain ataupun malu melihat aurat orang lain dan lain 58 http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2477: pendidikan-seks-bagi-remaja&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210diakses-12April-2012 69 sebaginya juga termasuk pendidikan seks bagi anak-anak perlu ditanamkan dalam diri anak sejak dini. Berikut dibawah ini adalah upaya guru dan orang tua untuk mengjarkan pendidikan seks pada anak-anak:59 1. Siap memberikan pendidikan seks setiap saat Menghadapi perkembangan seks pada anak dan kelakuan anak yang selalu ingin tahu terhadap seks yang kemungkinan bisa muncul sewaktuwaktu, sebagai orang tua kita harus selalu siap dan harus dapat menyesuaikan diri, serta memanfaatkan kesempatan untuk memberikan bimbingan. Misalnya, ketika nonton TV bersama anak, lalu muncul tayangan kekerasan atau pun pelecehan seksual, harus segera memberikan bimbingan kepada anak agar anggota tubuhnya sendiri tidak dibiarkan untuk sembarangan disentuh oleh orang lain, suatu konsep untuk menghormati dan menghargai tubuh sendiri. 2. Memberi teladan dan bimbingan lisan secara bersamaan Sikap dari pelaksana pendidikan seks sangatlah penting, sikap dan kelakuan dari para orang tua sering kali menjadi panutan bagi anak-anak mereka, menjadi bahan perbandingan, bersamaan itu juga dimanifestasikan dalam tingkah lakunya. Jika orang tua mereka sendiri memiliki sikap seks yang tidak tepat, misalkan menganggap seks itu kotor, tabu dan berdosa, maka bisa mempengaruhi secara langsung konsep seks pada diri anak-anak. 59 Sarito Wirawan Sarwono, Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Seks, (Jakarta: Rajawali, 1992), hlm. 12 70 3. Menerima pertanyaan dan memberi jawaban yang tepat Para orang tua harus memperkaya diri dengan pengetahuan dan informasi tentang seks yang benar, dan ketika anak mengajukan pertanyaan, harus didengar dan dipahami motif di balik pertanyaan anak itu, mengklarifikasi masalah dari anak, serta memberi jawaban yang sederhana dan tepat. Misalkan, ketika memberi bimbingan yang berkaitan dengan alat kelamin harus menggunakan istilah yang benar seperti 'penis' dan jangan menggunakan istilah 'burung' atau lainnya sebagai pengganti. Biarkan anak mengenal istilah yang benar sejak dini. Ketika memberikan bimbingan dan menjawab pertanyaan, sikap harus rileks dan wajar, jangan membiarkan perasaan dan nada suara tegang mempengaruhi anak. 4. Penekanan untuk menghormati dan privasi Menghormati dan privasi adalah konsep penting di dalam pendidikan seks, biarkan anak dalam penjelajahan rasa ingin tahunya tentang seks, mereka juga belajar menghormati orang lain. Memberi bimbingan jangan sembarangan menjamah bagian tubuh yang bisa membuat orang lain tidak nyaman, misalnya bagian dada dan lain-lain. Pendidikan seks bila dilakukan oleh orang tua sebagai orang yang paling dekat bagi si remaja akan dapat membuat remaja merasa aman selama dalam proses penjelajahan terhadap masalah seks. Dan dengan peran orang tua untuk berkomunikasi dalam keluarga secara positif dapat membuat remaja mengerti 71 bagaimana mencegah berperilaku negatif. Penyampaian pengetahuan seks secara benar, akan menentukan nilai pandang dan sikap mereka terhadap seks, dan hal ini juga sangat menentukan keharmonisan keluarga anak di kemudian hari. Menurut Ali Akbar, tanggung jawab orang tua dalam membentuk pribadi anak tidak hanya mencangkup masalah keimanan saja, tetapi juga pembentukan akhlaqul kaliimah, baik dalam akhlak seksual maupun akhlak lainnya. Dengan demikian, jelas bahwa aqidah,ibadah, dan akhlak mempunyai peranan yang besar dalam membentuk pribadi muslim pada anak.60 Begitupun menurut Syamsudin orang tua yang paling tepat untuk memberi penerangan dan pengertian tentang persoalan-persoalan seks, karena orang tualah yang paling dicintai, dan paling mendapat kepercayaaan dari anak, sehingga orang tua dalam mendidik anaknya dengan pendidikan kelamin.61 Adapun strategi orang tua dalam menanggulangi kebebasan seksual anak adalah:62 1. Pengawasan internal (keluarga) Orang tua sebisa mungkin menjauhkan anak dari segala sesuatu yang bisa membangkitkan rangsangan seksualitas sebagaimana kaidah yang telah ditetapkan Islam yaitu: 60 Ali Akbar, Seksualitas Ditinjau dari Hukum Islam, (Jakarta: Gholia Indonesia, 1982). hlm.41 61 Syamsudin, Pendidikan Kelamin dalam Islam, (Solo: Ramadhani, 1985), hlm.50 Abdullah Nasikh Ulwan Pendidikan Seks untuk Anak Ala Nabi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005) 62 72 a. mengajai anak pada usia pra puber untuk meminta izin, mengetuk pintu atau mengucapkan salam ketika mau kekamar orang tua. b. Melarang anak laki-laki yang sudah puber memasuki kamar wanita yang bukan muhrim ketika si wanita sedang berhias. c. Wajib memisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan yang sudah puber walaupun itu saudaranya. d. Mengajarkan etika memandang kepada lawan jenis sejak anak masih, kecil. Mengawasi anak dalam bergaul, terutama pergaulan yang mengarah pada hal yang bersifat pornografi. Orang tua juga perlu sesekali memeriksa meja dan tas anaknya, sehingga apabila ditemukan sesuatu yang diharamkan orang tua bisa mengarahkan dan membimbing. e. Meniadakan televise dari rumah jika dirasa perlu dan mengarahkan anak pada akhlak yang mulia, karena tayangan televise banyak menayangkan gambar-gambar yang seronok yang bisa menimbulkan rangsangan seksual. Membatasi hubungan antara anak laki-laki dan perempuan yang sudah puber yang bukan mahramnya, walaupun bermaksud untuk belajar bersama. Karena pergaulan yang bebas bisa menjadi factor timbulnya rangsangan seksual. Selain hal-hal di atas masih banyak lagi faktor-faktor yang merusak akhlak seorang anak dan menimbulkan penyimpangan oleh karena itu, orang 73 tua berkewajiban untuk menghindarkan hal-hal tersebut dari anak dengan bimbingan yang bersih, arahan yang benar dan kebijaksanaan yang lurus, serta tidak kehilangan cara untuk memperbaiki dan mendidik anak dengan pendidikan yang mulia. 2. Pengawasan eksternal (lingkungan) Kedudukan pengawasan ektrinsik sama pentingnya dengan pengawasan intrinsik, mengingat sarana untuk menghancurkan akhlak anak sangat tidak terhitung. Beberapa sarana yang berbahaya yang dapat merangsang seksual dan membangkitkan gairah anak adalah:63 a. Bahaya televisi dan media hiburan Televisi dan media hiburan banyak menampilkan tontonan yang merangsang syahwat, menimbulkan fitnah dan berbagai bentuk kerusakan lainnya. Televise dan sarana hiburan lainnya sudah sangat bebas dalam menyajikan acara. Bahkan mereka akan menghalalkan cara untuk mendapatkan keuntungan dengan menjual kehormatan dan mengumbar syahwat. b. Bahaya pakaian wanita yang mengumbar aurat Ketika pandangan remaja tertuju pada pakaian yang mengumbar aurat, maka tidak ada seorangpun dari mereka yang merasa tenang menghadapi fitnah tersebut. Ia tidak dapat memalingkan pandangannya dan terus- 63 Ibid., 44-45 74 menerus melihat bagian-bagian tubuh yang molek, bahkan timbul dorongan gairah untuk melihat hal yang lebih dari itu. Oleh karena itu seorang muslimah dituntut untuk hidup dalam batas-batas akhlak, prinsip dan kemusnian Islam, memelihara stabilitas dan ketentraman masyarakat dan menyayangi para remaja serta orang-orang yang belum kawin dengan menampakkan sifat malu dan mengenakan jilbab serta hijab.64 c. Bahaya sarana dan prasarana prostitusi Tempat-tempat prositusi ini, baik yang terselubung atau terang-terangan, merupakan pintu yang lebar terjadinya kekacauan nafsu birahi dan hubungan seksual. Inilah lingkungan penuh dosa yang ditumbuhi dengan virus-virus berbagai kesalahan. Bahaya dunia prostitusi meluas dan menjalar menimpa para gadis yang tergelincir di lembahnya karena terperdaya mengikuti godaan harta, memuaskan keinginan syahwat, dan menikmati kelezatan yang berakhir dengan bencana dan penyakit. d. Bahayanya reklame porno di tempat umum Ketika seorang pemuda atau pemudi melayangkan pandangannya di jalanjalan dan di tempat umum, ia melihat gambar-gambar porno, yang memenuhi bioskop, Koran, majalah, iklan-iklan, jalan-jalan, rumahrumah, klub-klub, dan tempat-tempat hiburan. Tidak di diragukan lagi 64 Ibid., 47 75 bahwa lingkungan yang rusak akan berdampak besar terhadap kesesatan dan kerusakan. e. Bahaya pergaulan buruk Faktor terbesar yang menyebabkan timbulnya penyimpangan anak ialah teman yang buruk dan pergaulan yang rusak. Apalagi jika anaknya bodoh, lemah, akidah dan berakhlak lembek. Ia cepat sekali terpengaruh dengan sahabat-sahabatnya yang durhaka dan jahat, serta cepat pula menyerap perilaku dan dan perbuatan yang jelek. Bahaya pertemanan yang buruk menyeret remaja kepada kekejian dan emnggiringnya kepada lingkungan yang penuh dengan keruskaan dan kebebasan. f. Bahaya berinteraksi dengan lain jenis Pergaulan bebas antara anak laki-laki dan perempuan pada usia remaja berpengaruh besar terhadap keutamaan, akhlak, ilmu, ekoomi, tubuh dan saraf. Jadi tugas orang tua adalah melaksanakan tanggung jawab yang sempurna dalam mengawas dan mengontrol anak, baik pengawasan intrinsik ataupun ekstrinsik.