PT Narada Kapital Indonesia

advertisement
1
REKSA DANA
NARADA KAPITAL INDONESIA
Monthly Review — Juli 2015
Global Economic Review

Pertumbuhan ekonomi AS pada 2Q’15 mengalami kenaikan di level 2.3%
(QoQ) atau lebih baik dari sebelumnya 0.6% (QoQ) dan current account AS
pada 1Q’15 mengalami pelebaran defisit menjadi US$113,3 miliar dari
sebelumnya US$103,1 miliar.

Data manufaktur AS pada bulan Juli’15 mengalami penurunan menjadi
52.7 dari sebelumnya 53,6. Sedangkan, ADP Employment Change pada
bulan Juli’15 mengalami penurunan menjadi 185k dari sebelumnya 229k.

Indeks ISM Manufacturing PMI AS pada Juli’15 mengalami penurunan
menjadi 52.7 dari sebelumnya 53.5. Sedangkan Indeks ISM non manufacturing PMI mengalami kenaikan menjadi 60.3 pada Juli’15 dari sebelumnya
56 pada Juni’15.

Data Non Farm Payrolls AS bulan Juli’15 mengalami penurunan sebesar
215K dari sebelumnya 231K pada bulan Juni’15. Sedangkan, data unemployement rate tetap berada di level 5.30% pada Juli’15 dibandingkan
sebelumnya 5.30 % pada Juni’15.

The Fed kembali mempertahankan tingkat suku bunga di level 0,25% dan
menyatakan inflasi masih lebih lemah dari target The Fed. Sementara itu,
hasil rapat FOMC tidak memberikan tanda-tanda baru tentang kapan kenaikan suku bunga.

Inflasi Inti Zona Euro pada bulan Juli mengalami kenaikan menjadi 1% dari
sebelumnya 0,8%. Sementara itu, PMI Manufacturing Zona Euro pada
bulan Juli turun tipis menjadi 52,4 dari sebelumnya 52,5.

Pertumbuhan ekonomi China pada 2Q’15 stagnan di level 7%. Inflasi di
China naik 1.6 % YoY pada Juli’15 dibandingkan sebelumnya 1.4 %.

Current account 2Q’15 China mengalami penurunan menjadi surplus
US$76,6 miliar dari sebelumnya US$152,2 miliar dan neraca perdagangan
bulan Juni juga ikut mengalami penurunan menjadi US$43,03 miliar dari
sebelumnya US$46,54 miliar.

Indeks manufaktur China pada bulan Juli’15 mengalami penurunan menjadi 48.2 dari 49.4. Sedangkan Indeks non manufaktur China pada bulan
Juli’15 mengalami kenaikan menjadi 53.9 dari sebelumnya 53.8.

Pada Meeting IMF pada bulan Oktober’15, IMF akan mempertimbangkan
dimasukannya Yuan sebagai salah satu mata uang yang di akui atau currency reserve (Bersama USD, EURO, Poundsterling dan Yen).
Indonesia Equity Market
JCI
YTD
Foreign Net Buy/Sell (bn Rp)
EIDO
Government Bond Yield (%)
Indonesia IDR 5yr
Indonesia IDR 10yr
US Treasury 10yr
Macroeconomic Data
BI Rate (%)
CPI (YoY%)
CPI (MoM%)
GDP (YoY%)
Reserves Assets (USD bn)
Market Indices
DJIA (USA)
S&P 500 (USA)
FTSE 100 (UK)
CAC (France)
DAX (Germany)
Nikkei 225 (Japan)
Hang Seng (HK)
SHCI (Shanghai)
Strait Times (Singapore)
BSE SENSEX (India)
BSET (Thailand)
PSE (Phillippine)
Commodities
Tin 3m (USD/MT)
Gold (USD/t.oz)
CPO (RMS/ton)
Crude Oil WTI (USD/bbl)
Soybean Oil
Corn
Wheat
Others
USD/IDR
Reksa Dana Narada Saham
Indonesia (Rp/unit)
Close
4,803
-8.12
286
23
Close
8.25
8.59
2.13
Period
Juli'15
Juli'15
Juli'16
2Q'15
Juli'15
Close
17,690
2,104
6,696
5,083
11,809
20,585
24,636
3,664
3,203
28,145
1,440
75,550
Last
16,300
1,095
2,120
47
30
378
498
Close
13,539
1,066.68
% Chg (MoM)
(2.17)
(2.00)
% Chg (MoM)
(0.03)
0.26
(0.22)
Last
7.50
7.26
0.93
4.67
107.55
% Chg (MoM)
0.40
1.98
2.69
6.11
7.89
1.73
(6.15)
(14.34)
(3.36)
1.31
(4.31)
898.68
% Chg (MoM)
17.10
(6.72)
(4.68)
(20.14)
(11.32)
(10.21)
(18.61)
% Chg (MoM)
1.50
(2.04)
Source : Diolah dari berbagai sumber
Rekening Pembelian Unit Penyertaan,
atas nama REKSA DANA NARADA SAHAM INDONESIA :



Deutsche Bank AG, Cab. Jakarta , No. Rek. 0087767009
BCA, Cab. SCBD Sudirman-Jakarta No. Rek. 0063276666
Bank Mandiri, Cab. BEI-Jakarta No. Rek. 1040004431768
PT NARADA KAPITAL INDONESIA
Plasa Asia Lt. 17, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190
Tel : +62 21 51400023
Fax : +62 21 51400026
Email : [email protected]
www.naradakapital.com
Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari
data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas
kelengkapan data-data dari informasi tersebut.
2
REKSA DANA
NARADA KAPITAL INDONESIA
Monthly Review — Juli 2015
Domestic Economic Review

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2Q15 tercatat sebesar 4.67% (YoY) atau
melambat dibandingkan pada 1Q15 4,72% (YoY) pelemahan dipicu oleh
penurunan private consumption dan gov’t spending.

Inflasi bulan Juli tercatat sebesar 0,93% (MoM) atau meningkat dari bulan
sebelumnya sebesar 0,39% (MoM). Peningkatan ini dikontribusikan dari
kenaikan harga bahan pokok dan transportasi karena hari raya Idul Fitri.

Ekspor Juni 2015 mencapai mengalami kenaikan sebesar 5,91% (MoM)
atau turun 12,78% (YoY). Impor Juni 2015 naik 11,63%(MoM) atau turun
17,42% (YoY). Neraca perdagangan bulan Juni mencatatkan surplus
US$477 juta lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya US$955 juta.

Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 7,5%
dan kembali memangkas pertumbuhan ekonomi pada 2Q15 dikisaran 5%5,2% dari sebelumnya 5,3%-5,4%.

Foreign Direct Investment (FDI) tumbuh 18,2% YoY dan Domestic Direct
Investment (DDI) tumbuh 12,3% yoy.

Cadangan Devisa Indonesia menurun menjadi US$107,55 miliar dari sebelumnya US$108,03 miliar. Selain itu, indeks consumer confidence
menurun 109.9 (MoM) pada Juli’15 dari sebelumnya 111.3 pada Juni’15
Industry Review

Volume penjualan motor pada bulan Juni mengalami kenaikan sebesar
22,38% (MoM) menjadi 574,714 unit dari sebelumnya 469,630 unit. Dan
volume penjualan mobil pada bulan Mei’15 juga mengalami kenaikan
sebesar 3,66% (MoM) menjadi 82.139 dari sebelumnya 79.236 unit.
Market Review
Pada bulan Juli, IHSG melemah sebesar 2,17% ke level 4.802.52 dengan sektor
pertambangan –12.65% sebagai sektor yang mengalami pelemahan terbesar
dan sektor konsumer +1,17% sebagai sektor yang mengalami penguatan
terbesar. Investor asing membukukan akumulasi penjualan bersih di seluruh
pasar selama 1H’15 sebesar Rp 4,12 triliun. Inflasi bulan Juli tercatat sebesar
0,93% (MoM), kenaikan tersebut dipicu oleh kenaikan tarif angkutan udara
yang disebabkan karena adanya Idul Fitri, sedangkan neraca perdagangan bulan Juni’15 kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 477 juta. Sementara itu,
cadangan devisa mengalami penurunan menjadi US$ 108,3. Dari eksternal,
sepanjang bulan Juli perhatian investor tertuju terhadap pelemahan pasar
saham dan perlambatan ekonomi China yang memicu pemerintah untuk
melakukan intervensi. Selain itu, The Fed kembali mempertahankan tingkat
suku bunga di level 0,25% dan menyatakan inflasi masih lebih lemah dari target The Fed. IMF memangkas pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2015
menjadi 3,3% dan IMF pada bulan Oktober’15 akan mempertimbangkan memasukan Yuan sebagai salah satu currency reserve (Bersama USD, EUR, GBP
dan JPY).
Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari
data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas
kelengkapan data-data dari informasi tersebut.
Download