1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan
semakin meningkat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan tersebut
rumah
sakit
professional
sebagai
yang
suatu
organisasi
terorganisir
serta
melalui
sarana
tenaga
kedokteran
medis
yang
permanen, bertujuan untuk menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
asuhan
keperawatan
yang
berkesinambungan,
diagnosa
serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien (American Hospital
Association, 1974 dalam Rustiyanto 2010) harus meningkatkan
pelayanan kesehatan yang diberikan. Salah satu upaya untuk dapat
meningkatkan
pelayanan
kesehatan
yaitu
dengan
cara
menyelenggarakan sistem rekam medis sebagai bahan yang berguna
untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan
yang telah diberikan. Penyelenggaraan sistem rekam medis tersebut
dilakukan oleh unit rekam medis.
Unit rekam medis berperan untuk memelihara dan menjaga data
rekam medis pasien di mana pengertian rekam medis sendiri menurut
Permenkes Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
1
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien sehingga unit rekam medis berperan
penting dalam menyediakan data dan informasi tentang kegiatan
pelayanan
di
rumah
sakit
serta
bertanggungjawab
terhadap
pengelolaan data pasien menjadi informasi kesehatan.
Kegiatan pengelolaan data pasien tersebut terdiri dari tahapan
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisis dan
intepretasi data sampai dengan penarikan kesimpulan. Data yang
dihasilkan dari unit rekam medis dapat digunakan untuk menyusun
statistik kesehatan (Rustiyanto, 2010). Statistik kesehatan merupakan
sekumpulan angka, konsep dan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan, mengolah dan mengintepretasikan dan mengambil
kesimpulan sehingga diperoleh informasi yang secara potensial dapat
memberikan makna dan bermanfaat bagi rumah sakit. Statistik
kesehatan juga digunakan sebagai dasar pembuatan laporan rumah
sakit (Hatta, 2011).
Pelaporan rumah sakit menurut Depkes RI (1997), merupakan
suatu alat yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara
cepat, tepat dan akurat. Hasil akhir dari laporan tersebut adalah
informasi kesehatan tersebut disajikan untuk kepentingan internal
rumah sakit (Budi, 2011). Hasil pelaporan internal rumah sakit dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan
manajemen (Sabarguna, 2009).
2
Dalam pengambilan keputusan manajemen, kedudukan data
sangatlah penting karena dengan masukan data yang agrerat akan
memudahkan
pihak
manajemen
pelayanan
kesehatan
dalam
memperbaiki proses pelayanan dan sarana dan prasaran ke depan
(Hatta, 2011). Salah satu pengambilan keputusan untuk manajemen
tersebut yaitu dengan penambahan sarana dan prasarana rumah sakit
yang ada. Penambahan sarana dan prasarana dapat dilakukan
dengan cara pembangunan gedung baru agar tercapainya pelayanan
kesehatan yang efisien di rumah sakit.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada
tanggal
24
September
2013
diketahui
bahwa
dalam
rangka
memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien, RSIA Sakina
Idaman Yogyakarta sedang melakukan pembangunan gedung rawat
jalan baru. Gedung rawat jalan baru ini mulai dibangun pada tahun
2012 di depan gedung utama RSIA Sakina Idaman Yogyakarta.
Gedung utama RSIA Sakina Idaman Yogyakarta terdiri dari dua lantai,
lantai dasar digunakan untuk ruang pelayanan rawat jalan dan IGD
sedangkan lantai dua rumah sakit digunakan untuk ruang rawat inap
dan ruang manajemen rumah sakit.
Gedung rawat jalan tersebut dibangun guna memenuhi
kebutuhan rumah sakit, di mana ruang rawat jalan dan IGD yang
digunakan untuk pelayanan sekarang dirasa masih kurang luas, masih
menjadi satu ruang dengan ruang operasi dan ruang persalinan,
3
sehingga jika ada pasien bersalin yang sedang melakukan operasi
atau persalinan dan pada waktu yang bersamaan pelayanan rawat
jalan sedang penuh, dapat membuat pasien kurang nyaman. Untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan yang lebih maksimal kepada pasien
tersebut, pihak rumah sakit mengambil keputusan untuk melakukan
perluasan ruang rawat jalan dengan cara membangun gedung khusus
pelayanan rawat jalan di depan gedung utama rumah sakit sehingga
nantinya rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada pasien.
Pembangunan gedung rawat jalan tersebut dibuat atas suatu
dasar atau pertimbangan tertentu sehingga pihak rumah sakit dapat
mengambil keputusan untuk membangun gedung rawat jalan baru.
Pihak rumah sakit menggunakan dasar-dasar yang berasal dari data
dan laporan rumah sakit yang dapat menunjang pelaksanaan
pembangunan gedung tersebut. Menurut hasil wawancara dengan
Kepala Unit Rekam Medis RSIA Sakina Idaman Yogyakarta diketahui
bahwa salah satu sumber data yang digunakan pihak rumah sakit
untuk mengambil keputusan membangun gedung tersebut adalah data
yang berasal dari laporan yang di buat Unit Rekam Medis.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, rumusan
masalah yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah: Bagaimana
pemanfaatan data rekam medis untuk pembangunan gedung rawat
jalan di RSIA Sakina Idaman Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan
khusus yaitu:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu untuk mengetahui pemanfaatan data rekam
medis untuk pembangunan gedung rawat jalan di RSIA Sakina
Idaman Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui
data
rekam
medis
yang
diperlukan
untuk
pembangunan gedung rawat jalan di RSIA Sakina Idaman
Yogyakarta;
b. Mengetahui proses pengumpulan, pengolahan, penyajian serta
pemanfataan data rekam medis untuk pembangunan gedung
rawat jalan di RSIA Sakina Idaman Yogyakarta.
5
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihak rumah
sakit dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
b. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman
yang berharga secara langsung di rumah sakit dengan
menerapkan teori diperoleh peneliti dari institusi pendidikan.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi bahan masukan dalam pembelajaran ilmu rekam
medis dan meningkatkan pengetahuan tentang rekam medis.
b. Bagi Peneliti Lain
Dapat digunakan sebagai acuan dalam pendalaman materi
yang bersangkutan untuk kelanjutan penelitian yang relevan.
6
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang “Pemanfaatan Data Rekam Medis untuk
Pembangunan Gedung Rawat Jalan di RSIA Sakina Idaman
Yogyakarta” belum pernah dilakukan oleh orang lain, namun penelitian
yang hampir sama pernah dilakukan, antara lain:
1. Penelitian Fransisca Haru Kurniawan (2007)
Penelitian Kurniawan (2007) ini berjudul “Pemanfaatan Data
Rekam Medis Ditinjau Dari Aspek Keuangan Dalam Perhitungan
Biaya Rawat Inap Persalinan Normal di RS Bethesda Yogyakarta”
di mana hasil dari penelitian Kurniawan (2007) yaitu data rekam
medis yang terdiri dari data administratif dan data klinis, dari kedua
data tersebut ada yang terkait langsung dalam besarnya biaya
rawat inap dan ada yang digunakan untuk identifikasi. Proses
pengumpulan data untuk perhitungan biaya rawat inap tersebut
dilakukan secara manual dan elektronik sedangkan biaya rawat
inap persalinan normal di RS Bethesda Yogyakarta besarnya
tergantung kelas perawatan yang digunakan, semakin baik fasilitas
yang digunakan maka biaya akan semakin mahal.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Kurniawan
(2007) adalah sama-sama meneliti tentang pemanfaatan data
rekam medis untuk pengambilan keputusan. Persamaan yang lain
terdapat pada metode dan rancangan penelitian yaitu sama-sama
7
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan rancangan cross
sectional.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Kurniawan
(2007) adalah pada tujuan khusus penelitian di mana penelitian
Kurniawan (2007) lebih menitikberatkan pada pemanfaatan data
rekam medis untuk perhitungan biaya rawat inap persalinan normal,
mengidentifikasi data rekam medis yang menunjang dalam
perhitungan biaya rawat inap persalinan normal, mengetahui
proses pengumpulan dan pengelompokkan data rekam medis
rawat inap persalinan normal serta mengetahui rata-rata besarnya
biaya persalinan normal untuk masing-masing kelas perawatan
sedangkan penelitian ini lebih menitikberatkan pada data rekam
medis
apa
saja
yang
digunakan
dan
mengetahui
proses
pengumpulan, pengolahan, penyajian serta pemanfaatan data
rekam medis tersebut untuk dasar pengambilan keputusan
pembangunan gedung rawat jalan di RSIA Sakina Idaman
Yogyakarta.
2. Penelitian Nur Aini Mayasqa (2008)
Penelitian Mayasqa (2008) ini berjudul “Pemanfaatan Data
Rekam Medis Dalam Perencanaan Penambahan Jumlah Tempat
Tidur Di RSD Panembahan Senopati Bantul” di mana hasil dari
penelitian Mayasqa (2008) yaitu data rekam medis yang dibutuhkan
dalam perencanaan penambahan jumlah tempat tidur adalah data
8
angka penggunaan tempat tidur (BOR) dan interval penggunaan
tempat tidur (TOI), rata-rata pasien dirawat, pasien rujukan dan
data pasien rawat inap berdasarkan kelas perawatan. Data lain
pendukung data rekam medis dalam perencanaan ini yaitu data
kepegawaian dan anggaran. Perencanaan penambahan tempat
tidur melewati beberapa langkah dalam perencanaannya yang di
mulai dari menetapkan tujuan, menentukan situasi saat itu,
menentukan bantuan (pendukung) dan rintangan (hambatan) serta
sampai mengembangkan seperangkat tindakan untuk pemecahan
masalah.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Mayasqa (2008)
adalah sama-sama meneliti tentang pemanfaatan data rekam
medis untuk pengambilan keputusan. Persamaan yang lain
terdapat pada metode dan rancangan penelitian yaitu sama-sama
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan rancangan cross
sectional.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Mayasqa (2008)
adalah pada tujuan khusus penelitian di mana penelitian Mayasqa
(2008) lebih menitikberatkan pemanfaatan data rekam medis yang
dibutuhkan dan sejauh mana penggunaannya dalam langkah
perencanaan tempat tidur di RSD Panembahan Senopati Bantul
sedangkan penelitian ini lebih menitikberatkan pada data rekam
medis
apa
saja
yang
digunakan
9
dan
mengetahui
proses
pengumpulan, pengolahan, penyajian serta pemanfaatan data
rekam medis tersebut untuk dasar pengambilan keputusan
pembangunan gedung rawat jalan di RSIA Sakina Idaman
Yogyakarta.
3. Penelitian Nur Zeni (2008)
Penelitian Zeni ini berjudul "Pemanfaatan Data Rekam
Medis Untuk Proses Perencanaan Obat Di Balai Pengobatan PKU
Muhammadiyah Berbah" di mana hasil dari penelitian Zeni (2008)
yaitu
proses
pengolahan
data
rekam
medis
dimulai
dari
pengumpulan data rekam medis ke dalam register utama namun
pada proses ini tidak dilakukan proses pengkodean diagnosa
sehingga mengakibatkan informasi yang dihasilkan kurang tepat.
Proses pengolahan data rekam medis di Balai Pengobatan PKU
Muhammadiyah Berbah belum berjalan optimal. Informasi rekam
medis belum dimanfaatkan untuk proses perencanaan obat karena
proses perencanaan obat didasarkan pada laporan penggunaan
obat sebelumnya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Zeni (2008)
adalah sama-sama meneliti tentang pemanfaatan data rekam
medis untuk pengambilan keputusan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Zeni (2008) yaitu
terdapat pada metode penelitian yang digunakan dan tujuan
khusus penelitian. Metode penelitian Zeni (2008) menggunakan
10
metode problem solving dengan analisis sebab-akibat (fish bone)
dan lebih menitikberatkan pemanfaatan data rekam medis dengan
mengetahui proses pengolahannya mulai dari pengumpulan data
sampai pada penyajian data serta pemanfaatan informasi dari
proses pengolahan data untuk proses perencanaan obat di Balai
Pengobatan PKU Muhammadiyah Bantul pada tujuan khusus
penelitian sedangkan penelitian ini lebih menitikberatkan pada data
rekam medis apa saja yang digunakan dan mengetahui proses
pengumpulan, pengolahan, penyajian serta pemanfaatan data
rekam medis tersebut untuk dasar pengambilan keputusan
pembangunan gedung rawat jalan di RSIA Sakina Idaman
Yogyakarta dengan metode penelitian yang digunakan yaitu
metode deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian cross
sectional.
F. Gambaran Umum RSIA Sakina Idaman Yogyakarta
1. Profil RSIA Sakina Idaman Yogyakarta
1) Nama Rumah Sakit
: RSIA Sakina Idaman Yogyakarta
2) Alamat
: Jl. Nyi Condrolukito Nomor 60, Blunyah
Gede,
Sinduadi,
Mlati,
Sleman,
Yogyakarta
3) Telepon
: (0274) 582039, (0274) 6411150
4) Faximile
: (0274) 582039
11
5) Website
: www.sakinaidaman.com
6) Tahun Berdiri
: 1993
7) Kepemilikan
: Yayasan
8) Klasifikasi Kelas
: Tipe C
9) Luas Bangunan
: 5.341 m2
10) Jumlah tempat tidur
: 55 tempat tidur
11) Status Akreditasi
: Akreditasi Penuh 5 Pelayanan
2. Sejarah Rumah Sakit
Rumah Sakit Ibu dan Anak "Sakina Idaman" lahir dari misi
sosial keluarga bapak Damanhuri beserta istri ibu Sri Muslimatun
kepada masyarakat, yang mana pada saat itu tahun 1993 informasi
dan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak masih sangat minim.
Diawali dari Bidan Praktek Swasta (BPS) oleh Bidan Sri
Muslimatun, dengan layanan dua tempat tidur. Beralamatkan di
Jalan Nyi Condrolukito nomor 60 Blunyah Gede Sinduadi Mlati
Sleman Yogyakarta.
Dengan Bidan Pratek Swasta (BPS) yang benar-benar
dirasakan manfaat dan keberadaan oleh masyarakat, pada tahun
1994 mulai dikembangkan dengan layanan lima tempat tidur yang
menempati areal 500 m2.
Seiring dengan perjalanan waktu maka tanggal 18 Mei 1995
diresmikan sebagai Rumah Bersalin "Sakina Idaman" oleh Dinas
12
Kesehatan Kabupaten Sleman dengan nomor : 893/1431 dengan
layanan empat belas tempat tidur dengan menempati areal seluas
1.000 m2.
Kemudian tahun 2008 dengan ijin yang baru dari Dinas
Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nomor :
445/6979/IV.2, Rumah Sakit Ibu dan Anak "Sakina Idaman",
melakukan
pembenahan
dan
pengembangan
dengan
mengedepankan pelayanan yang profesional dengan kapasitas dua
puluh lima tempat tidur dengan menempati areal seluas 5.341 m 2.
Dan
pada
tanggal
1
Maret
2008,
dimulai
proyek
pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak "Sakina Idaman" dan
selesai pada tanggal 30 Juni 2009, dengan fasilitas hingga lima
puluh tempat tidur terdiri dari dua belas VIP, tiga puluh delapan
(Kelas 1, 2, 3 dan 2 Paket Sosial) dengan menempati areal seluas
5.341 m2 serta didukung dengan taman bermain anak yang
menyenangkan, fasilitas parkir yang luas, aman dan nyaman serta
berbagai fasilitas pendukung yang lain yang memuaskan.
3. Visi Rumah Sakit
Menjadi salah satu Rumah Sakit andalan yang aman di Daerah
Istimewa Yogyakarta
13
4. Misi Rumah Sakit
1) Menyediakan tenaga kesehatan yang profesional
2) Memberikan
pelayanan
yang
ramah,
bersahabat
tanpa
mebedakan suku bangsa, agama dan golongan
3) Menyediakan tempat pelayanan dengan suasana hunian yang
nyaman
4) Menyediakan sarana kesehatan yang memadai
5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan
5. Maksud dan Tujuan Rumah Sakit
1) Maksud
Membantu program pemerintah dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal bagi semua lapisan
masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sebagian Jawa Tengah
2) Tujuan
Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
pendekatan: pencegahan,
pemeliharaan, pengobatan
dan
pemulihan kesehatan secara menyeluruh
6. Nilai-nilai Dasar Rumah Sakit
1) Kejujuran
Kami yakin bahwa semua tindakan dan perilaku serta ucapan
kami harus sesuai suara hati nurani kami dan tidak menyimpang
dari nilai nilai kebenaran dan keadilan
14
2) Tanggungjawab
Kami yakin bahwa semua pekerjaan yang kami lakukan, adalah
ibadah dan pengabdian kami kepada Tuhan, Negara, dan nilai
nilai kemanusiaan
3) Kerjasama
Kami menghargai setiap masukan dari setiap pelanggan melalui
komunikasi dan menjadikan pelanggan sebagia mitra kami dan
bekerja bersama sama untuk memberikan pelayanan yang
terbaik bagi pelanggan kami
4) Keadilan
Kami yakin bahwa semua manusia adalah ciptaan Allah, kami
menghargai setiap pelanggan
tanpa
membedakan
suku,
agama, ras, golongan, status sosial dan jenis kelamin
5) Peduli
Kami
memilki
komitmen
pada
tingkah
laku
dan
sikap
profesionalisme dan etika kepada seluruh pelanggan
7. Budaya Kerja Rumah Sakit
1) Senyum, Salam, Sapa, Sentuh, Santun (S5)
2) Memperlakukan dan menghormati pasien, sebagai layaknya
“orang penting”
3) Siap melayani secara professional
8. Motto Rumah Sakit
Keselamatan dan kesehatan Ibu dan Anak adalah Prioritas Kami
15
9. Jenis Pelayanan Rumah Sakit
1) Pemeriksaan Pra dan Pasca Melahirkan
2) Pemeriksaan Ultrasonografi
3) Persalinan Normal oleh Bidan atau Dokter
4) Persalinan Patologis oleh Dokter
5) Pemeriksaan Kesehatan Tumbuh Kembang Anak
6) Pemeriksaan Umum
7) Paket Layanan Khitan Laser
8) Keluarga Berencana
9) Konsultasi Dokter dan Bidan
10) Konsultasi Gizi
11) Konsultasi Renaja dan Keluarga
12) Konsultasi Pranikah
13) Operasi Kebidanan dan Kandungan
14) Spesialis Anak
15) Spesialis Gigi
16) Spesialis Bedah
17) Spesialis Penyakit Dalam
18) Imunisasi Lengkap
19) Senam Hamil
20) Gawat Darurat 24 jam
21) Fasilitas Rujukan
22) High Care Unit
16
10. Performance Rumah Sakit
Tabel 1. Performance RSIA Sakina Idaman Tahun 2013
No
Indikator Pelayanan
2013
Ket
1
BOR (Bed Occupancy Rate)
44,6
%
2
AvLOS (Average Length Of Stay)
2,9
Hari
3
BTO (Bed Turn Over)
36,8
Kali
4
TOI (Turn Over Internal)
5,5
Hari
5
Jumlah Tempat Tidur
55
Bed
Sumber: Laporan Produktifitas Pelayanan Rawat Inap Tahun
2013
17
Download