http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYELENGGARAAN DIKLAT Oleh: Dra. Khairiah Nasution, M.M. Widyaiswara BDK Medan Abstrak Tulisan ini membicarakan tentang konsep dasar pengendalian penyelenggaraan Diklat. Pengendalian Diklat artinya proses pengukuran berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan–ketetapan dalam rencana. Pengendalian dalam penyelenggaraan Diklat bermanfaat untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi atau dialami dalam pelaksanaan Diklat, atau mengidentifikasi kemungkinan tindakan-tindakan yang perlu diambil sehingga proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah direncanakan. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan asas–asas diantaranya asas tercapainya tujuan, asas efisiensi pengendalian asas tanggung jawab dan lain-lain. Proses pengendalian dilakukan secara bertahap melalui langkah-langkah diantaranya menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengendalian, mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai, membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan bila ada, melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. Cara-cara pengendalian/pengawasan dapat dilakukan dengan pengawasan langsung maupun pengawasan tidak langsung. Pengawasan langsung ialah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh pimpinan sedangkan pengawasan tidak langsung adalah pengawasan jarak jauh artrinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahannya baik berupa lisan maupun tulisan. Kebaikan pengawasan langsung adalah dapat dilakukan tindakan sedini mungkin jika terdapat kesalahan, sedangkan keburukannya laporan kadang-kadang yang diterima tidak objektif. Kata kunci: Pengendalian, Penyelenggaraan Diklat 1 http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 I. PENDAHULUAN Pengendalian atau controling merupakan fungsi terakhir dari kegiatan manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan dalam proses pelaksanan proses manajemen. Oleh karena itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Demikian juga dalam penyelenggaraan Diklat. Pengendalian Diklat sangatlah diperlukan agar secara dini dapat diketahui kelemahankelemahan yang ada sehingga akan meminimalisir penyimpangan yang ada. Pengendalian Diklat adalah proses yang dilakukan oleh pimpinan Diklat untuk menjaga agar apa yang dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dalam proses perencanaan tujuan Diklat serta strategi untuk mencapainya telah ditetapkan. Melalui proses pengendalian Diklat, pelaksanaan rencana tersebut terus menerus dipantau untuk memastikan apakah masih sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau tidak, agar apabila terjadi penyimpangan dapat cepat langsung dilaksanakan perbaikan-perbaikan sebelum terlambat. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam pengendalian Diklat perlu memperhatikan asas-asas dalam pengendalian Diklat. Pembahasan dalam tulisan ini adalah Bagaimana konsep dasar pengendalian penyelenggaran diklat. Mencakup didalamnya: Pengertian Pengendalian, Manfaat dan Asas Pengendalian Penyelenggaraan Diklat. II. PEMBAHASAN 1. Pengertian dan Jenis Pengendalian. Menurut Earl P.Strong, Controlling is the process of regulating the various factors in an enterprise according to the requirement of its plans artinya proses pengukuran berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan–ketetapan dalam rencana. Senada dengan hal ini Harold 2 http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 koontz mengatakan: Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan–tujuan perusahaan dapat terlaksana. Sedangkan G.R Terry mengatakan pengendalian/controlling adalah Proses fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen karena itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena pengendalian harus lebih dahulu direncanakan, pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana. Pelaksanaan rencana akan baik jika pengendalian dilakukan dengan baik, tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dilakukan. Dengan demikian peranan pengendalian ini sangat menentukan baik atau buruknya pelaksanaan suatu rencana pengendalian (controling). 2. Tujuan dan Manfaat Pengendalian. Berbicara dengan manfaat pengendalian dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Memungkinkan mengidentifikasi masalah yang dihadapi atau dialami dalam pelaksanaan Diklat. 2. Mengindentifikasi kemungkinan tindakan-tindakan yang perlu diambil, sehingga proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang direncanakan. 3. Melakukan tindakan perbaikan (corrective) jika terdapat penyimpanganpenyimpangan (deviasi) sehingga dapat dipastikan apakah pelaksanaan kegiatan masih relevan dengan sasaran yang telah ditetapkan. 3 http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 4. Merupakan sarana perbaikan-perbaikan dari perencanaan dimasa yang akan datang. 5. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya. Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses dan setelah proses yakni hingga hasil akhir diketahui. Dengan pengendalian diharapkan juga pemanfaatan semua tanda manajemen efektif dan efisien. Agar tujuan pengendalian dapat tercapai dengan baik, maka dalam pelaksanaan pengendalian perlu memperhatikan asas–asas pengendalian. 3. Asas-Asas Pengendalian. Harold Koontz dan Cyril O. Donnel mengemukakan asas-asas Pengendalian itu sebagai berikut: 1. Asas tercapainya tujuan artinya pengendalian harus ditujukan standar tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan untuk menghindari penyimpangan–penyimpangan dari rencana. Di dalam kegiatan Diklat tujuan kurikuler umum (TKU), Tujuan Kurikuler Khusus (TKK), Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK). 2. Asas efisiensi pengendalian artinya pengendalian itu efisien jika dapat menghindari penyimpangan dari rencana sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang diluar dugaan. Oleh karena itu apabila di dalam pelaksanaan Diklat terjadi penyimpangan segera dilaksanakan koreksi sehingga penyimpangan segera dapat diatasi. 4 http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 3. Asas tanggung jawab artinya pengendalian hanya dapat dilaksanakan jika manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana. 4. Asas pengendalian terhadap masa depan artinya pengendalian yang efektif harus ditujukan standar pencegahan penyimpangan–penyimpangan yang akan terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang. 5. Asas pengendalian langsung artinya teknik standar yang paling efektif ialah mengusahakan adanya manajer bawahan yang berkualitas baik. Pengendalian itu dilakukan oleh manajer atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah. Cara yang paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai dengan rencana adalah mengusahakan sedapat mungkin para petugas memiliki kualitas yang baik. 6. Asas refleksi rencana artinya pengendalian harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan rencana. Oleh karena itu pengendalian harus sudah dimulai dari tahapan perencanaan Diklat sampai evaluasi Diklat. 7. Asas penyesuaian dengan organisasi artinya pengendalian harus dilakukan dengan struktur organisasi. Manajer dengan bawahannya merupakan sarana untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengendalian yang efektif harus disesuaikan dengan besarnya wewenang manajer sehingga mencerminkan struktur organisasi. Di dalam pengendalian Diklat kegiatan pengendalian Diklat dilaksanakan oleh pengelola Diklat. Pengelola Diklat tersebut dimulai tingkat pimpinan, penanggung jawab Diklat maupun asisten akademis. 8. Asas pengendalian individual artinya pengendalian dan teknik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer. Teknik pengendalian harus ditujukan 5 http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 terhadap kebutuhan–kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan setiap manajer. Ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu berbeda satu sama lain, tergantung pada tingkat dan tugas manajer. 9. Asas standar artinya pengendalian yang efektif dan efesien memerlukan standar yang tepat yang dipergunakan sebagian tolak ukur pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai. Dalam pelaksanaan pengendalian Diklat harus dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan rencana yang telah ditentukan demikian pula dalam menentukan tolak ukur pengendalian Diklat. 10. Asas pengendalian terhadap strategis artinya pengendalian yang efektif dan efisien memerlukan adanya pemahaman yang ditujukan terhadap faktorfaktor yang strategis. 11. Asas pengecualian artinya efisien dalam pengendalian perhatian yang membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor-faktor kekecualian. Kekecualian ini dapat terjadi dalam keadaan tertentu ketika situasi berubah atau tidak sama. 12. Asas pengendalian fleksibel artinya pengendalian harus luwes untuk menghindari kegagalan pelaksanaan perencanaan. 13. Asas peninjauan kembali artinya sistem pengendalian harus ditinjau berkalikali agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan 14. Asas tindakan artinya pengendalian dapat dilakukan apabila ada ukuran– ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan rencana organisasi staffing dan directing. Dalam pelaksanaan pengendalian perlu memperhatikan proses dan cara pengendalian, adapun cara pengendalian meliputi: a) Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengendalian; 6 http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 b) Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai; c) Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan bila ada; d) Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. Secara skematis kegiatan peengendalian tersebut tergambar sebagai berikut: PROSES PENGENDALIAN MENENTUKAN STANDAR PENGENDALIAN MELAKSANAKAN PEMANTAUAN MEMBANDINGKAN PELAKSANAAN MELAKUKAN TINDAKAN PERBAIKAN Rencana juga perlu dinilai ulang dan dianalisis kembali apakah sudah benar-benar telah realistis atau tidak. Jika belum benar atau realistis, maka rencana itu harus diperbaiki. Adapun cara-cara perbaikan atau pengawasan dilakukan dengan pengawasan langsung ataupun tidak langsung dan pengawasan berdasarkan pengecualian. Pengawasan langsung ialah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh pimpinan. Pimpinan memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan apakah dikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai yang dikehendakinya. Kebaikan pengawasan langsung yaitu jika ada kesalahan dapat langsung diketahui sedini mungkin, sehingga perbaikannnya dilakukan dengan cepat. Pengawasan tidak langsung ialah pengawasan jarak jauh artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahannya. Laporan ini dapat berupa lisan 7 http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 ataupun tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil–hasilnya yang telah dicapai. Kebaikan dari pengawasan tidak langsung ialah waktu manajer untuk mengerjakan tugas-tugas lainnya semakin banyak. Biaya pengawasan relatif kecil memberikan kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam melaksanakan pekerjaan. Adapun keburukan pengawasan tidak langsung yaitu laporan kadang– kadang kurang objektif, karena ada kecendurungan untuk melaporkan yang baikbaik dan lainnya. Audit control adalah pemeriksaan atau penilaian atas masalah– masalah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan/ instansi. III. PENUTUP Pengendalian atau controling merupakan fungsi terakhir dari kegiatan manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan dalam proses pelaksanan proses manajemen. Oleh karena itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Demikian juga dalam penyelenggaraan Diklat. Pengendalian Diklat sangatlah diperlukan sejak dini, agar dapat diketahui kelemahankelemahan yang ada sehingga akan meminimalisir penyimpangan yang ada. Pengendalian Diklat adalah proses yang dilakukan oleh pimpinan untuk menjaga agar apa yang dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dalam proses perencanaan tujuan Diklat serta strategi untuk mencapainya telah ditetapkan. Melalui proses pengendalian Diklat tersebut, pelaksanaan rencana tersebut terus menerus dipantau untuk memastikan apakah masih sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau tidak, agar apabila terjadi penyimpangan dapat cepat langsung dilaksanakan perbaikan-perbaikan sebelum terlambat. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam pengendalian Diklat perlu memperhatikan asas-asas dalam pengendalian Diklat. Di samping itu dalam pengendalian Diklat juga perlu memperhatikan langkah-langkah pengendalian yakni: 8 http://bdkmedan.kemenag.go.id 29/08/2014 1. Menentukan staandar-standar yang akan digunakan dalam pengendalian; 2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai; 3. Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. IV. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2009. Modul bagi Pengelola Diklat, Lembaga Administrasi Negara RI: Jakarta. Marpaung, Dr, MSc., 1999. Training Need Assesment (TNA), LAN RI Jakarta. Moh. Entang, dkk., 2009. Analisis Kebutuhan Pelatihan, Bahan Ajar MOT), PusDiklat Administrasi Kementerian Agama RI: Jakarta. Hasibuan, M.S.P., 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit: Bumi Aksara: Jakarta. Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta. Soebagio Atmodiwiro, Drs,M.ed ( 2002) Manajemen Pelatihan,Penerbit PT Ardadizya Jaya: Jakarta Vincent, P. Costa dkk , (2000), Panduan Pelatihan Untuk Pengembangan Sekolah, Jakarta: Depdiknas. 9