PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

advertisement
MENTEHI I(EUANGAN
IEPUULIIC INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
1 9 2 /PMK.08/2013
TENTANG
PENJUALAN SURAT UTANG NEGARA
DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT DI PASAR PERDANA DOMESTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a. bahwa
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
08/PMK.08/2009 tentang Penjualan Surat Utang Negara
Dengan Cara Private Placement Di Pasar Perdana Dalam
Negeri belum mengatur kemungkinan bagi Badan Layanan
Umum u n t u k melakukan pembelian Surat Utang Negara
dengan cara private placement di pasar perdana domestik;
b. bahwa
u n t u k memberikan
landasan hukum a t a s
pelaksanaan pembelian Surat Utang Negara dengan cara
private placement oleh Badan Layanan Umum sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan pengaturan
kembali
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
08/PMK.08/2009 tentang Penjualan Surat Utang Negara
Dengan Cara Private Placement Di Pasar Perdana Dalam
Negeri;'
c.
Mengingat
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Penjualan Surat Utang Negara
Dengan Cara Private Placement Di Pasar Perdana Domestik;
: 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4236);
2. Peraturan Menteri Keuangan
tentang Dealer Utama;
Nomor
1341PMK.08120 1 3
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN
MENTERI KEUANGAN TENTANG PENJUALAN
SURAT LTTANG NEGARA DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT
DI PASAR PERDANA DOMESTIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.
Surat Utang Negara yang selanjutnya disingkat SUN adalah
surat berharga yang merupakan surat pengakuan utang
dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik
Indonesia, sesuai masa berlakunya.
2.
Surat Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat
SPN adalah SUN yang berjangka waktu sampai dengan 12
(dua belas) bulan dengan pembayaran bunga secara
diskonto.
3.
Obligasi Negara adalah SUN yang berjangka waktu lebih
dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan
pembayaran bunga secara diskonto.
4.
Pasar Perdana Domestik adalah penjualan SUN yang
dilakukan di wilayah Indonesia untuk pertama kali.
5.
Private Placement adalah metode penjualan SUN yang
dilakukan oleh pemerintah dengan pihak, dengan
ketentuan dan persyaratan (terms a n d conditions) SUN
sesuai kesepakatan.
6.
Pihak. adalah orang perseorangan warga negara Indonesia
maupun warga negara asing di manapun mereka bertempat
tinggal, perusahaan atau usaha bersama baik Indonesia
maupun asing di manapun mereka berkedudukan, Bank
Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, Badan Layanan
Umum, Pemerintah Daerah dan/atau Dealer Utama.
7.
Bank Indonesia adalah badan hukum sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai
Bank Indonesia.
8.
Lembaga Penjamin Simpanan yang selanjutnya disingkat
LPS adalah lembaga sebagaimana dimaksud dalam undangundang yang mengatur mengenai Lembaga Penjamin
Simpanan.
9.
Badan Layanan Umum yang selanjutnya disingkat BLU
adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
10. Pemerintah
Daerah
adalah
penyelenggara
urusan
pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang yang mengatur mengenai Pemerintahan
Daerah.
11. Dealer Utama adalah bank atau perusahaan efek yang
ditunjuk Menteri Keuangan sebagai dealer utama
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur mengenai Dealer Utama.
12. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang yang selanjutnya
disebut Direktur Jenderal adalah pimpinan unit eselon satu
di lingkungan Kementerian Keuangan yang membidangi
urusan pengelolaan utang.
13. Imbal Hasil (Yield) adalah keuntungan yang diharapkan
oleh investor dalam persentase per tahun.
14. Setelmen adalah penyelesaian transaksi SUN yang terdiri
dari setelmen dana dan setelmen kepemilikan SUN.
15. Hari Kerja adalah hari dimana operasional
pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
sistem
(1) Penjualan
SUN
dengan
cara
Private
Placement
diselenggarakan
oleh
Pemerintah
melalui
Menteri
Keuangan.
(2) Penyelenggaraan penjualan SUN sebagaimana dimaksud
pada ayat ( I ) , dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang (DJPU) c.q. Direktorat Surat Utang
Negara.
BAB I1
TUJUAN PENJUALAN SUN
DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT
Pasal 3
Penjualan SUN dengan cara Private Placement dilakukan antara
lain dengan tujuan sebagai berikut:
a.
memenuhi target pembiayaan Surat Berharga Negara (SBN)
netto tahun anggaran berjalan;
b, mendapatkan sumber pembiayaan dengan tingkat bunga
yang terbaik pada tingkat risiko yang dapat ditoleransi
terutama pada saat kondisi pasar sedang bergejolak;
c.
melakukan diversifikasi instrumen SUN;
d. memperluas basis investor; d a n / atau
I
-4-
e.
menutup kekurangan kas jangka pendek.
BAB I11
KETENTUAN DAN PERSYARATAN
Pasal 4
(1) Setiap Pihak dapat membeli SUN dengan cara Private
Placement.
(2) Pembelian SUN dengan cara Private Placement oleh Pihak
selain Bank Indonesia, LPS, BLU, Pemerintah Daerah dan
Dealer Utama, hanya dapat dilakukan melalui Dealer
Utama.
(3) Pembelian SUN dengan cara Private Placement oleh Bank
Indonesia, LPS, BLU dan Pemerintah Daerah dapat
dilakukan melalui Dealer Utama atau tanpa melalui Dealer
Utama.
Pasal 5
( I ) Dealer Utama dapat membeli SUN dengan cara Private
Placement baik untuk dan atas nama sendiri maupun
untuk dan atas nama Pihak.
(2) Bank Indonesia, LPS, BLU d a n Pemerintah Daerah
melakukan pembelian SUN dengan cara Private Placement
hanya untuk dan atas nama sendiri.
(3) Bank Indonesia dapat membeli SUN dengan cara Private
Placement hanya untuk SPN.
Pasal 6
(I)
Penyampaian penawaran pembelian SUN oleh Dealer
Utama baik untuk d a n atas nama sendiri maupun untuk
d a n atas nama Pihak
adalah minimal sebesar
Rp300.000.000.000,00 (tiga r a t u s miliar rupiah) untuk
1 (satu) seri.
( 2 ) Penyampaian penawaran pembelian SUN oleh BLU atau
Pemerintah Daerah tanpa melalui Dealer Utama adalah
minimal sebesar Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) untuk 1 (satu) seri.
(3) Penyampaian penawaran pembelian SUN oleh Bank
Indonesia a t a u LPS tanpa melalui Dealer Utama, adalah
minimal Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah)
u n t u k 1 (satu) seri.
(1) Pembelian SUN dengan cara Private Placement dilakukan
dengan mengajukan penawaran kepada Menteri Keuangan
dan menyerahkan kelengkapan administrasi yang meliputi:
a.
surat penawaran pembelian yang disampaikan kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal dengan
tembusan kepada Direktur Surat Utang Negara dengan
menggunakan formulir surat penawaran sesuai dengan
contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini;
b.
surat pernyataan dari pejabat yang berwenang
mengenai ketersediaan dana untuk melakukan
pembelian SUN dengan cara Private Placement, sesuai
dengan contoh format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
c.
surat kuasa untuk melakukan pembahasan dan/atau
menandatangani dokumen kesepakatan mengenai
ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) SUN,
dalam ha1 pejabat yang berwenang berhalangan untuk
melakukan pembahasan d a n / a t a u menandatangani
dokumen kesepakatan, sesuai dengan contoh format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I11 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(2) Penawaran pembelian SUN sebagaimana dimaksud pada
ayat ( I ) ,paling kurang memuat:
a. jenis SUN (Obligasi Negara d a n / a t a u SPN);
b. status SUN (dapat diperdagangkan atau tidak dapat
diperdagangkan);
c. volume;
,d. jatuh tempo;
e. kupon atau tanpa kupon;
f.
Imbal Hasil atau harga;
g. besaran kupon, dalam ha1 SUN dengan kupon; dan
h . tanggal Setelmen.
(3) Tata cara penjualan SUN dengan cara Private Placement
berpedoman pada tata cara sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
I
Pasal 8
( I ) Penawaran pembelian SUN yang diajukan oleh Pihak
ditindaklanjuti oleh DJPU c.q. Direktorat Surat Utang
Negara dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak
tanggal diterimanya surat penawaran pembelian.
(2) Tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat ( I ) dapat
berupa:
a. pembahasan lebih lanjut antara DJPU c.q. Direktorat
Surat Utang Negara dengan Pihak; atau
b. penolakan Pemerintah atas penawaran pembelian SUN
oleh Pihak.
(3) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a, dituangkan dalam dokumen kesepakatan yang
meliputi antara lain:
a. jenis SUN;
b. jatuh tempo;
c. volume;
d. harga; dan
e. tanggal Setelmen.
(4) Penolakan penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
antara lain:
a. tidak terpenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6;
b. kepentingan pengelolaan portofolio SUN;
c. kondisi pasar SUN; danlatau
d. posisi kas Pemerintah.
(5) Penolakan
sebagaimana dimaksud
pada
ayat (4)
disampaikan kepada Pihak melalui surat Direktur Jenderal.
BAB IV
PENYELESAIAN PELAKSANAAN PENJUALAN SUN
DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT
Pasal9
Direktur Jenderal untuk dan atas nama Menteri Keuangan
berwenang:
a.
menetapkan hasil penjualan SUN dengan cara Private
Placement
sesuai
dengan
dokumen
kesepakatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3);
b.
menandatangani dokumen-dokumen sebagai berikut.
1 ) ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) SUN;
2 ) adendum ketentuan
conditions) SUN;
dan
persyaratan
(terms and
3) surat-surat kepada agen penatausahaan, kliring, dan
Setelmen; dan
4) surat-surat kepada agen pembayar bunga dan pokok
SUN.
Pasal 10
Penetapan hasil penjualan SUN dengan cara Private Placement
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a, dapat berupa
menerima seluruh, menerima sebagian, atau menolak seluruh
penawaran pembelian SUN yang disampaikan.
Pasal 11
Setelmen Penjualan SUN dengan cara Private Placement
dilakukan paling lambat 5 (lima) Hari Kerja (T+5), setelah
tanggal kesepakatan.
Pasal 12
Mekanisme mengenai teknis pelaksanaan Setelmen penjualan
SUN dengan cara Private Placement mengikuti ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Pasal 13
Dalam ha1 pembelian SUN dengan cara Private Placement
dilakukan oleh Dealer Utama baik untuk dan atas nama sendiri
maupun untuk dan atas nama Pihak, Dealer Utama
bertanggungjawab melaksanakan kewajiban terkait pelaksanaan
Setelmen.
Pasal 14
(1) Dalam ha1 Bank Indonesia, LPS, BLU, Pemerintah Daerah,
a t a u Dealer Utama tidak menyerahkan dana sampai dengan
batas akhir tanggal Setelmen, penjualan SUN dengan cara
Private Placement dinyatakan batal.
(2) Dalam ha1 Dealer Utama tidak melaksanakan kewajiban
terkait pelaksanaan Setelmen, DJPU melaporkan Dealer
Utama kepada otoritas terkait.
Pasal 15
(1) Pengumuman hasil penjualan SUN dengan cara Private
Placement kepada publik dan otoritas terkait dilakukan
pada tanggal Setelmen.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
kurang meliputi:
a. volume;
b. seri SUN;
c. tingkat bunga (kupon)/Imbal Hasil atau harga; dan
d. tanggal jatuh tempo.
BAB V
KETENTUANPENUTUP
Pasal 16
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.08/2009 tentang Penjualan
Surat Utang Negara Dengan Cara Private Placement Di Pasar
Perdana Dalam Negeri, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Pasal 17
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di J a k a r t a
pada tanggal 16 D e s e m b e r 2013
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMAD CHATIB BASRI
Diundangkan di J a k a r t a
padatanggal 16 D e s e m b e r 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 20 13 NOMOR 14 7 8
Salinan sesuai dengan aslinya
ICEPALA BIRO UMUM
u.b.
ICEPALA BAGIAN T.U. KEMENTERIAN
GIARTO
NIP 195904201984021001
MENTERl KEUANGAN
LAMPIRAN I
PERATURAN
MENTERI
ICEUANGAN
N O M O R 1 92 / P M I < . 0 8 / 2 0 1 3 TENTANG
P E N J U A L A N S U R A T UTANG N E G A R A
DENGAN C A R A PRIVATE PLACEMENT DI
P A S A R P E R D A N A DOMESTIIC
REPUBLIK INDONESIA
Contoh Surat Penawaran Pembelian
(KOP SURAT INSTITUSI/ PERUSAHAAN)
Tempat, [tanggal, bulan, tahun]
Yth. Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang
Gedung Frans Seda Lantai 2
J1. Dr. ahi id in Raya Nomor 1
Jakarta 10710
Hal : Penawaran Pembelian Surat Utang Negara (SUN) dengan cara
Private Placement di Pasar Perdana Domestik
Bersama surat ini kami (nama institusi/perusahaan) mengajukan penawaran
pembelian SUN dengan cara Private Placement di Pasar Perdana Domestik.
Adapun rincian penawaran kami adalah sebagai berikut:
: (Surat Perbendaharaan Negara/Fixed Ratelvariable Rate/Zei-o
Jenis SUN
Coupon) *(diisi sesuai dengan jenis S U N yang dikehendaki)
Status SUN
: (DiperdagangkanITidak diperdagangkan) *(diisi sesuai dengan
status S U N yang dikehendaki)
: Rp ... /US$ ...
Volume
Jatuh Tempo
: dd-mm-yyyy
Imbal Hasil (Yield): ...% atau Harga : ...%
Besaran Kupon : ...O h
Tanggal Setelmen : dd-mm-yyyy
Rincian penawaran sebagaimana tersebut di atas tidak bersifat final dan
kami setuju untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut.
Selanjutnya, kami bersedia untuk mematuhi segala ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Penjualan Surat Utang Negara
Dengan Cara Private Placement Di Pasar Perdana Domestik.
Demikian disampaikan dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
[nama institusi/ perusahaan]
(Surat ini ditandatangaru ole11 Pejabat yang
berwenang m t u k bertindak atas naina Pil~aksesuai
peraturan/ketentua~ yang
berlaku
pada
institusi/perusahaan, disertai stempel institusi/
perusahaan (apabila ada))
ttd.
[Nama Pejabat yang berwenang]
[Jabatan]
Tembusan:
Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
----
Salinan sesuai deilgan aslinya
ICEPALA B I R O U M U M
u.b.
ICEPALA BAGIAN T.U. KEMENTERIAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMAD CHATIB BASRI
GIARTO
NIP195904201984021001
MENTERI KEUANGAN
REPUBLlK INDONESIA
LAMPIRAN 11
PERATURAN
MENTERI
ICEUANGAN
NOMOR 1 9 2/PMK.08/2013 TENTANG
PENJUALAN SURAT UTANG NEGARA
DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT Dl
PASAR PERDANA DOMESTIIC
Contoh Surat Pernvataan
(KOP SURAT INSTITUSI / PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAAN
Pada hari ini,
...
tanggal (dd-mm-yyyy) bertempat di ... , (nama) bertindak selaku
(jabatan) dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama (institusi/perusahaan),
berkedudukan di (alamat), dengan ini menyatakan bahwa kami bersedia untuk
mematuhi
segala ketentuan
sebagaimana diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Keuangan tentang Penjualan Surat Utang Negara Dengan Cara Private Placement Di
Pasar Perdana Domestik dan telah menyediakan dana untuk pembelian SUN
dengan cara Private Placement di Pasar Perdana Domestik sesuai dengan
penawaran yang kami sampaikan.
[nama institusi/perusahaan]
(Surat i ~ uditandatangani di atas lneterai cukuy
oleh Pejabat yang berwenmg untuk bertindak atas
nama Pil~ak sesuai peraturan/ketentuan yang
bedaku pada h~stitusi/perusahaa~, disertai
stempel institusi/peru$ahaan (apabila ada))
ttd.
[Nama Pejabat yang berwenang]
[Jabatan]
MENTERI KEUANGAN REPUBLIIC INDONESIA,
ttd.
MUHAMAD CHATIB BASRI
Salinan sesuai dengan aslinya
ICEPALA BIRO U M U M
u.b.
ICEPALA BAGIAN T.U . KEMENTERIAN
GIARTO
NIP 1 9 5 9 0 4 2 0 1 9 8 4 0 2 1 0 0 1
MENTERl KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN Ill
PERATURAN
MENTERI
ICEUANGAN
NOMOR 19 2 / P ~ I C . 0 8 / 2 0 1 3 TENTANG
PENJUALAN SURAT UTANG NEGARA
DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT DI
PASAR PERDANA DOMESTIK
Contoh Surat Kuasa
SURAT KUASA
UNTUK MELAKUKAN PEMBAHASAN DAN/ATAU
MENANDATANGANI DOKUMEN KESEPAKATAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Alamat kantor :
Telepon kantor:
Faksimili
memberi kuasa kepada:
Nama
Jabatan
Alamat kantor :
Telepon kantor :
Faksimili
untuk dan atas nama (institusi/perusahaan) melakukan pembahasan dan/atau
menandatangani dokumen kesepaltatan dalam rangka penjualan SUN dengan cara Private
Placement di pasar perdana domestik yang meliputi antara lain mengenai ketentuan dan
persyaratan (terms and conditions)~ u r a Utang
t
Negara.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Dikeluarkan di . . .
pada tanggal . ..
Penerima Kuasa
ttd.
[Nama]
[Jabatan]
Pemberi Kuasa
(Surat Kuasa ini ditandatangani di atas
meterai culcup oleh Pejabat yang
benvenang untuk bertindak atas nama
Pihak
sesuai peraturan/ketentuan
yang
berlaku
pada
institusil
perusahaan, disertai stempel institusil
perusahaan (apabila ada))
Salinan sesuai dengan aslinya
ICEPALA BIRO UMUM
u.b.
ICEPALA BAGIAN T.U. KEMENTERIAN
ttd.
[Nama]
[Jabatan]
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMAD CHATIB BASRJ
GIARTO
NIP 19590420198402 1001
s*n,.,
Cl$l::Cij
.i.::i.y'4\$g
. . *.
,
.. ,,.
A
..
i.,j.:! f';$,E (,$!.,$;i,:;,;$y,j
ti,. if.&i) i , j f > , ! ! :,;;1,+,
LAMPIRAN 1V
PERATURAN
MENTERI
ICEUANGAN
NOMOR 1 9 2 / P M K . 0 8 / 2 0 1 3 TENTANG
PENJUALAN
SURAT UTANG
DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT DI
PASAR PERDANA DOMESTII<
NEGARA
TATACARA PELAKSANAAN PENJUALAN
SURAT UTANG NEGARA DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT
DI PASAR PERDANA DOMESTIK
1. Pihak menyampaikan surat penawaran pembelian SUN dengan cara Private
Placemet kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal dengan tembusan
kepada Direktur Surat Utang Negara setiap hari kerja, mulai pukul 07.30 WIB
sampai dengan pukul 17.00 WIB, yang dilampiri:
a. Surat pernyataan dari pejabat yang berwenang mengenai pernyataan untuk
mematuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penjualan Surat
Utang Negara Dengan Cara Private Placement Di Pasar Perdana Domestik,
serta pernyataan ketersediaan dana untuk pembelian SUN;
b. Surat kuasa untuk melakukan pembahasan dan/atau menandatangani
dokumen kesepakatan yang meliputi antara lain mengenai ketentuan dan
persyaratan (terms and conditions) SUN, dalam ha1 pejabat yang berwenang
berhalangan untuk melakukan pembahasan dan/atau menandatangani
dokumen kesepakatan.
2. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang c.q. Direktorat Surat Utang Negara akan
menindaklanjuti dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya
surat penawaran pembelian SUN.
Tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada angka 2 dapat berupa pembahasan
lebih lanjut atau penolakan terhadap penawaran pembelian SUN, dengan
ketentuan sebagai berikut:.
a.
Dalam ha1 tindak lanjut berupa pembahasan terhadap penawaran pembelian
SUN, maka Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang c.q. Direktorat Surat
Utang Negara akan menyampaikan pemberitahuan kepada Pihak baik secara
lisan maupun tertulis mengenai jadwal pembahasan.
b.
Dalam ha1 tindak lanjut berupa penolakan terhadap penawaran pembelian
SUN, maka pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak akan disampaikan
melalui surat Direktur Jenderal.
4. Dalam pelaksanaan pembahasan, Pihak diwakili oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan pembahasan dan menandatangani hasil pembahasan atau
pejabat yang ditunjuk berdasarkan surat kuasa.
5. Hasil pembahasan antara Pihak dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
c.q. Direktorat Surat Utang Negara ditindaklanjuti dengan:
a. Penandatanganan dokumen kesepakatan yang meliputi antara lain
mengenai ketentuan dan persyaratan, (terms and conditions) SUN oleh
pejabat yang mewakili Fihak dan pejabat yang mewakili Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang, dalam ha1 penawaran pembelian diterima seluruhnya
atau diterima sebagian; atau
b.
Penyampaian s u r a t Direktur Jenderal kepada Pihak mengenai penolakan
penawaran pembelian,, dalam ha1 tidak terjadi kesepakatan antara Pihak
dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.
1
MENTERI KEUANGAN
AEPUBLIK INDONESIA
6. Hasil penjualan SUN sesuai dengan dokumen kesepakatan ditetapkan oleh
Direktur Jenderal untuk dan atas nama Menteri Keuangan.
7. Dokumen kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf a dan
ketetapan hasil penjualan SUN sebagaimana dimaksud dalam angka 6
disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang c.q. Direktorat Surat
Utang Negara kepada Pihak.
8. Ketetapan hasil penjualan SUN sebagaimana dimaksud dalam angka G dan
dokumen ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) SUN, atau
adendum ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) SUN serta
surat-surat terkait penjualan SUN dengan cara Private Placement yang telah
ditandatangani Direktur Jenderal untuk dan atas nama Men teri Keuangan
disampaikan kepada Bank Indonesia sebagai agen penatausahaan, kliring, dan
setelmen, serta agen pembayar bunga dan pokok SUN.
9. Hasil penjualan SUN dengan cara Private Placement diumumkan kepada publik
dan otoritas terkait pada tanggal Setelmen.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMAD CHATIB BASRI
Salinail sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO UMUM
u.b.
KEPALA BAGIAN T.U. ICEMENTERIAN
GIARTO
NIP 195904201984021001
Download