BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggandaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penggandaan dan penyediaan asam amino menjadi amat penting oleh karena
senyawa tersebut dipergunakan sebagai satuan penyusun protein. Kemampuan jasad
hidup untuk membentuk asam amino tidak sama. Misalnya tanaman tingkat tinggi
mampu membentuk semua asam amino yang diperlukan bagi penyusunan protein
tubuhnya. Sebaliknya hewan tingkat tinggi kemampuannya terbatas. Golongan jazad
hidup ini tidak dapat mensintesa asam amino esensial. Asam amino-asam amino tersebut
harus disediakan dari luar baik berupa protein yang mengandung asam amino tersebut
maupun dalam bentuk asam amino tunggal. Demikian pula halnya dengan jasad renik.
Misalnya Leuconostoc mesenteroides hanya mampu membentuk 4 dari 20 jenis asam
amino yang ada dalam alam. Jasad renik tersebut dapat hidup apabila dalam medianya
tersedia 16 jenis asam amino. Sebaliknya E. coli bisa hidup hanya dengan amoniak
sebagai satu-satunya sumber nitrogennya. Senyawa dasar ini oleh bakteri tersebut dapat
dipergunakan untuk membentuk protein tubuhnya. Tanaman tingkat tinggi menggunakan
amoniak, nitrit dan nitrat sebagai sumber nitrogen pada pembentukan asam amino.
Beberapa jasad renik dapat menangkap N2 udara yang selanjutnya gas tersebut dapat
diubah menjadi asam amino.
Asam amino yang umum terdapat dalam alam disintesa oleh sekelompok enzim
yang berbeda satu sama lain dan melalui jalur yang berbeda pula.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Macam-Macam Asam Amino
Asam amino merupakan bagian struktur protein dan menentukan banyak sifatnya
yang penting. Glisin merupakan asam amino pertama yang telah diisolasi dari hidrolisat
protein, sedangkan treonin adalah asam amino pembentuk protein yang akhir dapat
diisolasi, yaitu dari hidrolisat fibrin. Ke-20 macam amino beserta simbol kependekannya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Asam amino
Simbol kependekan
Singkat satu huruf
Alanin
Ala
A
Arginin
Arg
R
Asparagin
Asn
N
Asam aspartat
Asp
D
Sistein
Cys
C
Glutamin
Gln
Q
Asam glutamat
Glu
E
Glisin
Gly
G
Histidin
His
H
Isolesin
Ile
I
Lesin
Leu
L
Lisin
Lys
K
Metionin
Met
M
Fenilalanin
Phe
F
Prolin
Pro
P
Serin
Ser
S
Treonin
Thr
T
Triptofan
Trp
W
Tirosin
Tyr
Y
Valin
2.2
Val
V
Klasifikasi
Berdasarkan sifat kekutuban (polarity) gugus R (gugus yang terikat pada atom
karbon asam amino), asam amino dibagi menjadi 4 golongan: (1) asam amino tak
mengutub (non polar) atau hidrofob, (asam amino mengutub (polar) tak brmuatan, asam
amino bermuatan positif, dan (4) asam amino bermuatan negatif.
Rumus umum asam amino berbentuk:
1.
Asam amino dengan gugus R tak mengutub
Golongan ini terdiri atas lima asam amino yang mengandung gugus R
alifatik (alanin, lesin, isoleusin, valin, dan prolin), dua dengan R aromatic
(fenilalanin dan triptofan), dan satu mengandung atom sulfur (metionin)
Pada umumnya golongan asam amino ini bersifat kurang dapat larut dalam
air dibandingkan dengan golongan asam amino yang mengutub.
Rumus bangun dari golongan asam amino dengan gugus R tak mengutub
adalah sebagai berikut:
Nama asam amino
Alanin
Valin
Rumus bangun
Leusin
Isoleusin
Prolin
Fenilalanin
Triptofan
Metionin
2.
Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam air daripada golongan yang tak
mengutub, karena gugus R mengutub dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul air. Kekutuban serin, treonin, dan tirosin disebabkan oleh gugus
hidroksil; asparagin dan glutamin oleh gugus amida, dan pada sistein oleh gugus
sulfhidril (-SH).
Asparagin dan glutmin masing-masing merupakan bentuk senyawa amida
dari asam aspartat dan asam glutamate, dan mudah terhidrolisis oleh asam atau
basa. Sistein yang mengadung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus
hidroksifenol bersifat paling mengutup dalam golongan asam amino ini.
Rumus bangun dari golongan asam amino dengan gugus R mengutub tak
bermuatan adalah sebagai berikut:
Asam amino
Glisin
Serin
Rumus bangun
Treonin
Sistein
Tirosin
Aspargin
Glutamine
3.
Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif (asam amino asam)
Golongan ini bermuatan negatif pada pH 6,0 – 7,0 dan terdiri asam
aspartat dan asam glutamate yang masing–masing mempunyai dua gugus
karboksil.
Rumus bangun dari golongan asam amino dengan gugus R bermuatan
negatif (asam amino asam) adalah sebagai berikut:
Asam amino
Rumus bangun
Asam aspartat
Asam glutamat
4.
Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (asam mino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan negatif pada pH 7,0. Terdiri atas lisin
yang mengandung satu lagi gugus amino pada posisi -ɛ dari rantai R alifatik,
arginin yang mengandung gugus basa lemah, imidazolium. Pada pH 6,0 lebih dari
50% molekul histidin bermuatan positif, sedangkan pH 7,0 kurang dari 10%
bermuatan positif.
Rumus bangun dari golongan asam amino dengan gugus R bermuatan
positif (asam mino basa) adalah sebagai berikut:
Asam amino
Rumus bangun
Lisin
Arginin
Histidin
Disamping 20 macam asam amino yang umum terdapat dalam protein,
kita mengenal dua golongan asam amino lain, yaitu: (1) yang jarang didapat
sebagai satuan pembentuk, dan (2) yang sama sekali tidak merupakan satuan
pembentuk protein.
Yang termasuk dalam golongan pertama ialah 4-hidroksilprolin (derivate
prolin yang banyak terdapat dalam kolagen), 5-hidroksilisin (derivate dari lisin
yang terdapat dalam kolagen), desmosin, dan isodesmosin (terdapat dalam protein
elastin) yang mempunyai struktur luar biasa, yaitu terdiri atas empat molekul lisin
dengan gugus R bergabung membentuk lingkaran piridin yang tersubtitusi.
Golongan kedua, terdiri atas kira-kira 150 macam asam amino yang
diketahui terdapat dalam bentuk bebas atau terikat dalam beberapa sel dan
jaringan, tetapi tidak merupakan satuan pembentuk protein. Sebagian besar
golongan ini merupakan derivat α-asam amino (asam amino yang terdapat dalam
protein) seperti ß- dan γ-asam amino. Beberapa asam amino bukan protein ini
mempunyai fungsi penting sebagai sumber atau senyawa antara dalam
metabolism. ß-alanina, umpamanya merupakan sumber vitamin asam pantotenat.
Sitrulin dan ortinin merupakan senyawa antara dalam sintesis arginin.
Beberapa asam amino lain yang terdapat dalam tumbuhan, bersifat racun
terhadap kehidupan lain, misalnya kanavanin, asam jengkolat, dan ß-sianoalanin.
Daftar pustaka:
Wirahardikusumah, Muhamad. 1977. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat. Bandung:
ITB.
Download