Muhammadiyah as a Reformation Movement Makna Tajdid Tajdid secara kebahasaan (lughawi) berarti pembaharuan, yakni proses memperbaharui sesuatu yang dipandang usang atau rusak. Tajdid dari kata “جتديد ”جدد ـ جيدد ـyang kata dasarnya “”جديد Tajdid didefinisikan “menghidupkan ajaran Quran dan Sunnah yang telah banyak ditinggalkan umatnya, dan memurnikan pemahaman dan pengamalan agama Islam dari hal-hal yang tidak berasal dari Islam.” (Syams al-Haq al-Azhim, Imam al-Syatibi) Landasan Tajdid ال رسو ُل ى ى هللا صلى هللا عليه وسلم إى َّن ق : ال ق ة ر ي ر ه َِب أ ن ع َ َ َ َ َ َ ُ ْ ْ ُ َ َ َ ث ىِلَ ىذ ىه األ َُّم ىة َعلَى َرأْ ىس ُك ىل ىمائَىة َسنَ ٍة َم ْن ُُيَ ىد ُد َِلَا ُ هللاَ يَْب َع )ىديْنَ َها (رواه أبو داود Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mengutus bagi umat ini (Islam) pada setiap menghujung seratus tahun seseorang yang akan memperbaharui (mengadakan pembaharuan) bagi agamanya” (Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud) Tajdid dalam Muhammadiyah Dari segi bahasa, tajdid berarti pembaharuan, dan dari segi istilah, tajdid memiliki dua arti, yakni : (1). Purifikasi: pemurnian. (2). Dinamisasi: Peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya. Pemurnian sebagai arti tajdid yang pertama, dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan dan bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah Shahihah (Maqbulah). Kaedahnya: علَى ُو ُج ْو ِد ِه ْ َ األ َ ص ُل فِى ْال ِع َبادَةِ التَ ْح ِر ْي ُم ِإالَّ َما دَ َّل الدَ ِل ْي ُل “Hukum asal segala ibadah adalah tidak boleh dilakukan, kecuali yang ditunjukkan oleh dalil keberadaannya”. lanjutan… Sedangkan arti peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya, tajdid dimaksudkan sebagai penafsiran, pengamalan, dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah Shahihah علَى ُح ْر َمتِ ِه ْ َ األ َ اْل َبا َحةُ ِإالَّ َما دَ َّل الدَ ِل ْي ُل ِ ْ ص ُل فِى ال ُم َعا َملَ ِة Hukum asal muamalah adalah boleh dilakukan, kecuali yang ditunjukkan keharamannya oleh dalil. Tujuan Tajdid 1. Memfungsikan Islam sebagai hudan, furqan dan rahmatan lil alamin. 2. Mendasari dan membimbing perkembangan kehidupan masyarakat, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, tajdid, bagi Muhammadiyah, harus senantiasa berpijak dari AlQuran dan al-Sunnah, dan selanjutnya juga bermuara pada implementasi atas nilai-nilai ajaran Al-Quran dan al-Sunnah. Dimensi Tajdid (1). Pemurnian aqidah dan ibadah, serta pembentukan akhlak mulia (al-akhlak alkarimah). (2). Pembangunan sikap hidup dinamis, kreatif, progressif, dan berwawasan masa depan. (3) Pengembangan kepemimpinan organisasi dan etos kerja dalam Pesyarikatan Muhammadiyah. PEMBARUAN MUHAMMADIYAH DIANTARA KELOMPOK LITERAL DAN LIBERAL Wahabiyyah/Salafiyah Paham Keagamaan Wahabiyyah/Salafiyah PEMAHAMAN LITERAL (HARFIY) DAN PARSIAL (JUZIY) TERHADAP NAS Kurang mengapresiasi ijtihad ta’lili (kausasi) dan maqashid syariah. Contohnya; menolak zakat perdagangan dan zakat profesi karena tidak ada nasnya. Tidak menggunakan metode induksi (al-istiqra) atau pembacaan nas secara komprehensif sebelum merumuskan hukum. Contoh produk hukum: mengharamkan isbal. ار ِ َّاْلزَ ِار فَ ِفى الن ِ ََما أ َ ْسفَ َل ِمنَ ْال َك ْعبَي ِْن ِمن Tidak dihubungkan pemahamannya dengan hadis lain ُ َم ْن َج َّر ث َ ْوبَهُ ُخيَالَ َء لَ ْم يَ ْن اَّللُ ِإلَ ْي ِه يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة َّ ظ ِر Tidak memahami nas secara empirik dan saintifik. Kasus teori geosentris dan penentuan awal bulan. Cenderung kepada pendapat yang keras (al-tasydid) Mengharamkan musik, photo. Kurang mengapresiasi keberadaan wanita di ruang publik. Wanita identik dengan makhluk pembawa fitnah. )185 :اَّللُ ِب ُك ُم ْاليُ ْس َر َو َال يُ ِريدُ ِب ُك ُم ْالعُ ْس َر (البقرة َّ ُيُ ِريد Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, bukan kesulitan. Kelebihan Gerakan Wahabiyah Mementingkan aspek otentisitas beragama. Memberikan tekanan dan prioritas dalam masalah akidah (al-Muwahiddun), membasmi kesyirikan. Rumusan dalam masalah akidah lebih mudah dipahami dari pada gerakan lainnya Kritik kepada Gerakan Wahabiah Memindahkan masalah cabang ke masalah prinsip. Kurang apresiatif terhadap perbedaan pendapat Dalam dakwah hanya mengedepankan doktrin, tidak sampai pada aspek pemberdayaan masyarakat. Dalam dakwah kurang kontekstual. Ajaran Islam identik dengan budaya Arab. PAHAM KEAGAMAAN YANG MEMBEDAKAN ANTARA MUHAMMADIYAH DAN WAHABI 1. Penggunaan rakyu (akal pikiran) Dalam MKCH (Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah) dijelaskan fungsi rakyu: A. Mengungkap – Mengetahui kebenaran dlm al-Qur’an dan As- Sunnah. B. Mengetahui maksud-maksud yang tercakup dalam Al-Qur’an dan AsSunnah. C. Mencari cara bagaimana melaksanaan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam mengatur dunia dan memakmurkannya. D. Mempertimbangkan seberapa jauh pengaruh keadaan dan waktu terhadap penerapan ajaran agama. 2. Muhammadiyah tidak bermazhab. Ulama-ulama Salafi/Wahabi pengikut Mazhab Hanbali. 3. Pandangan tentang pendapat salafus salih (sahabat dan tabiin). Muhammadiyah berpendapat : Pendapat sahabat bukanlah hujjah ى ف الَ ُُْيتَ ُّج بىىه و ق املو ث ي د ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َاْل Ulama-ulama Wahabi mengikuti faham salafus salih . KARAKTERISTIK PEMIKIRAN LIBERAL Penekanan terhadap kebebasan individu Penolakan terhadap keberadaan Islam di ruang publik (sekulerisme) Pengedepanan nalar (akal) di atas wahyu Kritik terhadap gerakan liberal Menabrak hal-hal yang bersifat pokok dalam agama Mengabaikan teks dan lebih mengedepankan konteks