1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Menurut sejarah, peradaban manusia telah mengikuti perkembangan irigasi. Kekunoan irigasi tercatat dengan baik dan secara tertulis dalam sejarah umat manusia. Kerajaan-kerajaan besar di berbagai belahan bumi pada zaman sebelum masehi, telah menunjukkan peranan irigasi dalam membuat kerajaan tersebut menjadi kerajaan besar. Seperti peradaban di lembah Sungai Shindu dapat dilihat pada kota Mohenjo-Daro dan Harappa yang telah menerapkan irigasi untuk menunjang hasil pertanian. Mereka telah berhasil membuat pengairan yang baik, mereka membuat waduk dan saluran-saluran untuk mengalirkan air dari sungai ke lahan-lahan pertanian. Tekanan kehidupan dan kebutuhan untuk penyedian tambahan makanan telah memerlukan suatu pengembangan irigasi yang pesat di seluruh dunia. Kemajuan ilmu dan teknologi senantiasa memperluas batas-batas yang dapat dicapai dalam bidang keirigasian. Manusia mengembangkan ilmu alam, ilmu fisika dan juga hidrolika yang meliputi statika dan dinamika zat cair. Semua ini membuat pengetahuan tentang irigasi bertambah lengkap. Pengertian irigasi secara umum adalah pemberian air ke suatu tempat tertentu dengan maksud untuk menunjang pertanian. Namun pada perkembangannya irigasi tidak terbatas pada kepentingan pertanian saja. Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan penggunaannya. Selain untuk pertanian, irigasi juga sangat diperlukan untuk kebutuhan perikanan. Penataan jaringan irigasi yang baik sangat menunjang untuk mendapatkan kapasitas dan kualitas air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan. Budidaya perikanan dalam tambak membutuhkan pengairan yang baik sehingga irigasinya harus benar-benar diperhatikan seperti halnya irigasi untuk pertanian. Jaringan irigasi tambak merupakan suatu jaringan irigasi yang dipergunakan Hendri Setiawan Jahiel R. Sidabutar L2A001076 L2A001084 BAB I PENDAHULUAN 2 untuk menyediakan dan mengatur air yang masuk ke dalam tambak secara teknis dan sistematis. 1.2. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Berdasarkan data dari World Vector Shoreline, United State Defense Mapping Agency tahun 2001, Indonesia memiliki 17.504 pulau, lautnya sangat luas dan memiliki garis pantai mencapai 95.151 km. Indonesia memiliki potensi sumber daya laut dan pantai yang sangat besar. Namun potensi tersebut memberi tantangan yang besar yaitu bagaimana dapat memanfaatkannya secara optimal. Budidaya perikanan merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya air laut. Budidaya perikanan dalam tambak menjadi salah satu cara yang sangat potensial, yaitu usaha memanfaatkan air laut untuk dialirkan dalam petak-petak tambak yang dibuat didarat dan selanjutnya dipelihara benih ikan atau udang di dalam petak-petak tambak tersebut. Hasil dari budidaya ini apabila dimanfaatkan secara optimal akan memberikan hasil yang sangat menguntungkan. Dengan semakin berkembangnya usaha budidaya tambak baik untuk ikan maupun udang yang membutuhkan persyaratan kualitas dan kapasitas air yang baik, maka perlu adanya perbaikan sistem irigasi berdasarkan studi yang lebih terperinci mengenai kondisi fisik daerah yang menyangkut masalah sistem tata airnya. Dengan pengetahuan ini maka perencanaan jaringan irigasi tambak dapat dilakukan dengan baik dengan sasaran utama mendapatkan kualitas air yang baik bagi petak-petak tambak. Kemudian selanjutnya karena daerah pertambakan ini sudah berkembang maka pengembangan jaringan irigasi ini harus dilihat dari berbagai pertimbangan baik dari segi fisik maupun sosial ekonomi daerah yang bersangkutan. Perencanaan jaringan tata saluran untuk tambak dan irigasi pasang surut memerlukan banyak pemahaman tentang fenomena hidrolika pasang surut. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh gelombang pasang surut pada sistem tata saluran yang direncanakan. Gerakan pasang surut yang terjadi dimuara sungai menjalar kearah hulu sungai dan pengaruhnya dapat mencapai jarak yang cukup jauh tergantung dari kelandaian saluran dan fluktuasi pasang surut. Selain Hendri Setiawan Jahiel R. Sidabutar L2A001076 L2A001084 BAB I PENDAHULUAN 3 pengaruh pasang surut, hal yang perlu diperhatikan adalah masalah instrusi air asin dan keasaman yang tinggi. Karena perhitungan hidraulika untuk aliran yang dipengaruhi oleh pasang surut ini sangat rumit dan butuh waktu yang panjang, maka perlu dibuat suatu model matematik untuk menyelesaikannya. Penggunaan model matematik telah berkembang dalam perencanaan jaringan tata saluran di daerah pasang surut dan estuari. Dengan model ini akan didapat fluktuasi muka air, kecepatan aliran, debit sebagai fungsi waktu dan jarak sepanjang sistem tata saluran yang direncanakan dalam waktu yang sangat cepat. Dalam perencanaan ini akan dipakai salah satu paket program HEC-RAS versi 3.1.1 untuk menstimulasikan aliran pada saluran yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dari perencanaan irigasi tambak pasang surut ini adalah untuk merencanakan tata saluran irigasi tambak di sekitar Kali Tenggang akibat adanya pembangunan sistem Drainase di Kali Tenggang dengan mengkaji fisik di lahan pertambakan tersebut. Diharapkan dari hasil penataan jaringan irigasi tambak yang lebih baik daripada sistem irigasi sebelumnya dapat meningkatkan hasil petani budidaya tambak khususnya di lokasi studi. Adapun tujuan perencanaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang fenomena-fenomena yang ada di daerah pasang surut dan hubungannya dengan potensi daerah tersebut sebagai lahan yang produktif pada umumnya dan memahami lebih jauh fenomena-fenomena aliran pada saluransaluran irigasi yang dipengaruhi oleh gerakan pasang surut air laut pada khususnya dengan menggunakan model matematik. Dengan membuat beberapa model yang berbeda diharapkan akan didapat parameter-parameter aliran yang mempengaruhi batasan-batasan yang telah didapatkan pada kriteria perencanaan untuk irigasi pasang surut, misalnya pengaruh dimensi saluran terhadap kecepatan dan debit, dan pengaruh dimensi saluran pada berbagai ruas terhadap volume air yang masuk ke daerah irigasi. Diharapkan juga dengan membuat suatu jaringan irigasi yang dihitung secara satu kesatuan antara primer dan sekunder akan didapat hasil yang lebih optimal. Hendri Setiawan Jahiel R. Sidabutar L2A001076 L2A001084 4 BAB I PENDAHULUAN 1.4. Lokasi Studi JAWA TENGAH Lokasi Studi LAUT JAWA Jawa Tengah Gambar 1.1. Peta Lokasi Perencanaan Gambar 1.1. Peta Lokasi Perencanaan Perencanaan Irigasi tambak pasang surut air laut ini terletak di Kel. Terboyo Kulon dan Kel. Terboyo Wetan Kec. Genuk Kota Semarang, berada di samping kanan dan kiri Kali Tenggang dan berbatasan langsung dengan Kali Seringin disebelah timur dan jalan Arteri Utara Semarang disebelah selatan. Lokasi perencanaan berjarak sekitar ± 15 km dari pusat Kota Semarang, bisa ditempuh melalui Jalan Arteri Utara maupun dari Jalan Kaligawe. 1.5. Batasan Perencanaan Batasan-batasan perencanaan detail desain saluran irigasi tambak di lokasi studi adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan sistem jaringan irigasi tambak dan dimensi saluran tambak. 2. Perencanaan saluran hanya sebatas pada saluran primer dan sekunder 3. Dimensi saluran primer mengacu pada saluran Sungai Tenggang baru. 4. Perhitungan pintu hanya pada saluran sekunder saja 5. Pengaruh salinitas dan kualitas Air tidak diperhitungkan 6. Pengaruh sedimentasi pada saluran tidak diperhitungkan Hendri Setiawan Jahiel R. Sidabutar L2A001076 L2A001084 BAB I PENDAHULUAN 5 7. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Time Schedule serta Network Planning. 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Dalam penulisan Tugas Akhir ini disusun terdiri dari delapan bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan mengenai hal-hal umum yang harus ditinjau pada awal perencanaan seperti tinjauan umum, latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi perencanaan, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II : KRITERIA PERENCANAAN Menguraikan secara global mengenai teori-teori dan dasar-dasar perhitungan yang akan digunakan untuk pemecahan problem yang ada baik untuk menganalisis faktor-faktor dan data-data pendukung maupun perhitungan teknis perencanaan jaringan irigasi tambak Kali Tenggang ini. BAB III : METODOLOGI Berisi tentang bagaimana alur penyusunan Tugas Akhir ini, mulai dari survei lapangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, proses pengolahan data dan analisis sesuai dengan kebutuhan. Dengan pengolahan data dan analisis yang sesuai, akan diperoleh variabel-variabel yang nantinya digunakan dalam perencanaan. BAB IV : ANALISIS DATA Berisi tentang perhitungan-perhitungan yang akan digunakan dalam perencanaan seperti analisis data hidrologi dan pasang surut, perhitungan data input untuk program HEC-RAS dan perencanaan kebutuhan air tambak. BAB V : PERENCANAAN KONSTRUKSI Berisi tentang perencanaan jaringan irigasi tambak seperti lay-out saluran primer dan sekunder, perhitungan volume air yang akan masuk ke dalam tambak, dimensi saluran pasok dan saluran buang, dan perencanaan pintu air tambak. Hendri Setiawan Jahiel R. Sidabutar L2A001076 L2A001084 BAB I PENDAHULUAN BAB VI 6 : RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT Berisi mengenai syarat-syarat umum, syarat-syarat administrasi dan syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan. BAB VII : RENCANA ANGGARAN BIAYA Berisi tentang analisis harga satuan, daftar harga bahan dan upah kerja, volume pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan jadwal pelaksanaan yang berisi tentang time schedule, pelaksanaan, kurva S, dan network planning. BAB VIII : PENUTUP Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran dari hasil perencanaan jaringan irigasi tambak ini. Hendri Setiawan Jahiel R. Sidabutar L2A001076 L2A001084