perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : PRIMA PEBRIANTI F1209053 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commiti to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAKSI PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) TAHUN 2006-2010 PRIMA PEBRIANTI F1209053 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi, laba operasi terhadap return saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari data keuangan di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian sebanyak 21 perusahaan manufaktur di BEI, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteriakriteria tertentu. Dengan metode pooling data (tahun 2006 2010) jumlah sampel (n) = 21. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linear berganda, uji determinasi, uji F dan uji t dalam pengujian hipotesisnya. Hasil pengujian regresi berganda hanya arus kas operasi yang terdapat hubungan positif terhadap return saham. Untuk uji determinasi nilai koefisiennya 0,102 dan untuk uji hipotesis diperoleh bahwa arus kas operasi dan laba operasi secara bersama-sama signifikan terhadap return saham sebesar 0,02, angka ini lebih kecil dari 0,05. Sedangkan secara parsial hanya arus kas operasi yang signifikan dan positif terhadap return saham sebesar 0,08. Kata Kunci : Arus Kas Operasi, Laba Operasi, Return Saham commitiito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) TAHUN 2006-2010 PRIMA PEBRIANTI F1209053 The purpose of this is research to know the influence between operating cash flows, Operating Earning to share return. The datataht is used in this research is secondary data from monetary data in Indonesian Stock Exchange. Research sample counted 21 manufacturing business in Indonesia Stock Exchange, where used by method is sampling purposive that is a method intake of sample by specifying certain-criterion. With data pooling method (year 2006 - 20010) amount of sample (n) = 21. Analyze data use multipe linear regression, determination test, F test and t test in examination of its hypothesis. Result of examination obtained that there is influence which is The results of multiple regression testing the operating cash flows only contained positive relationship to stock returns. The test value of the coefficient of determination 0.102 and hypothesis acquired that the operating cash flows and operating earning are jointly significant impact on stock returns of 0.02, this number is smaller than 0.05. While operating cash flows only partially significant and positive impact on stock returns of 0.08. Keywords: Operating Cash Flows, Operating Earning, Stock Return commitiiito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitivto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitvto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Ø “Jangan pernah takut untuk mencoba , karena segala sesuatu hal berawal dari mencoba, kita bisa mampu menilai diri kita apakah kita sudah mampu menyelesaikan masalah yang kita hadapi”. Ø “Kerjakanlah pekerjaan yang membawa berkah bagi diriku dan bagi orang yang aku cintai” PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: v Bapak Ibu tercinta yang tak henti-hentinya selalu mendoakanku. v Kakaku (Mas Wawan, Mba Lia, Mba Ika) yang selalu menyemangatiku dan mendoakanku v Semua Sahabat terbaiku (Nita, Walid, Luci, Ulil, Devita) commitvito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan atas segala berkat, bimbingan dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Informasi arus kas operasi dan laba operasi terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2006-2010”. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik dalam bentuk bimbingan, saran, pembelajaran, diskusi, dukungan moril, dan lain sebagainya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulisingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada : 1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Wiyono, MM selaku Ketua Program Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Harmadi, MM selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Dr. Asri Laksmi Riani, MS selaku pembimbing akademik. 5. Drs. Heru Agustanto, ME selaku dosen Manajemen Keuangan. 6. Seluruh dosen manajemen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. commitviito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7. Ayah, Ibu yang tidak pernah bosen memberikan doa, semangat, dan dorongan setiap saat. Terimakasih telah mendidik, merawat, menyanyangi dan memperhatikan ima hingga sekarang. 8. Kakaku (Mas Wawan, Mba Lia, Mba Ika) terimakasih atas doa dan semangatnya. 9. Prima, terimakasih atas doa, semangat, kesabaran, kasih sayang, motivasi, dan bantuan hingga sekarang. 10. Teman seperjuangan keuangan (Nita, Luci, Nurul, Endah, Tria, Novi, Harum, Inung) terimakasih atas bantuan dan kebersamaan kita selama ini. 11. Teman-teman manajemen (Dina, Devi, Ulil, Devita, Nita, Walid, Luci, dll) terimakasih atas kebersamaannya selama ini. 12. Teman-Teman Kos Ratih (Walid, Nita, Esti, Putri, Jreng, Lupi) terimakasih atas kebersamaannya selama ini. 13. Teman-Teman Kos Siti (Siwi, Rifa, Indri, Dian) terimakasih atas kebersamaannya selama ini. 14. Semua pihak yang telah memberikan suport yang namanya belum tercantum. Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang dapat bermanfaat bagi kita semua. Surakarta, November 2011 commit viiito user Prima Pebrianti perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i ABTRAKSI....................................................................................................... ii ABSTRACT ...................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iv PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5 commitixto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pasar Modal..................................................................................... 7 B. Arus Kas .......................................................................................... 10 C. Laba Operasi ................................................................................... 19 D. Return Saham .................................................................................. 22 E. Pengaruh Arus Kas Operasi, Laba Operasi terhadap Return Saham .............................................................................................. 24 F. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 28 G. Kerangka Penelitian ........................................................................ 34 H. Pengembangan Hipotesis ............................................................... 35 BAB III LANDASAN TEORI A. Jenis Data........................................................................................ 38 B. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 38 C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 38 D. Definisi Operasional ...................................................................... 39 E. Metode Analisa Data ..................................................................... 41 1. Deskriptif Statistik .................................................................... 41 2. Pengujian Normalitas Data....................................................... 41 3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 42 a. Uji Multikolinearitas ......................................................... 42 b. Uji Autokorelasi................................................................. commitxto user 43 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 44 4. Regresi Linear Berganda .......................................................... 45 5. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 46 6. Uji Hipotesis.............................................................................. 46 F. Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F)........ 47 a. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t).......... 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian .............................................................. 48 B. Pengujian Data .................................................................................. 49 1. Deskriptif Statistik .................................................................... 49 2. Uji Normalitas Data .................................................................. 51 3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 52 a. Uji Multikolinearitas ......................................................... 53 b. Uji Autokorelasi................................................................. 54 c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 55 4. Uji Regresi Linear Berganda ...................................................... 57 5. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 59 C. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 60 1. Pengujian Koefisien secara Bersama-sama (Uji F) ................ 60 2. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ................. 61 D. Pembahasan ...................................................................................... commitxito user 63 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 65 B. Saran .................................................................................................. 66 C. Keterbatasan ..................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68 LAMPIRAN .................................................................................................... 70-84 commitxiito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel Hal 4.1 Hasil pengambilan Sampel................................................................ 48 4.2 Hasil Descriptive Statistics................................................................ 49 4.3 Hasil Uji Multikoleniaritas................................................................ 53 4.4 Hasil Uji Autokorelasi....................................................................... 54 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas.............................................................. 55 4.6 Uji Analisis Regresi Berganda.......................................................... 57 4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................................... 59 4.8 Hasil Analisis Uji F........................................................................... 60 4.9 Hasil Analisis Uji t........................................................................... 61 commit xiiito user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar Hal 2.1 KerangkaPenelitian........................................................................... 35 4.2 Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 51 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas.............................................................. 55 commit xivto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Hal DATA PERUSAHAAN .................................................................................... 70 DATA SEBELUM PERHITUNGAN SPSS ................................................... 71 DATA PERHITUNGAN SPSS ........................................................................ 76 HASIL PERHITUNGAN SPSS ....................................................................... 81 commitxvto user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan yang sangat penting bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam laporan keuangan perusahaan dapat digunakan para investor untuk memprediksi sekuritas saham. Sekuritas saham sangat dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh perusahaan di masa mendatang. Agar keputusan investasi dapat memuaskan investor, maka diperlukan adanya suatu analisis sekuritas dalam upaya melakukan penetapan harga efek yang wajar. Dalam hal ini investor harus mampu menyusun perkiraan harga sekuritas yang akan dibeli ataupun dijual dari informasi laporan keuangan yang ada, agar harga tersebut dapat mencerminkan nilai intrinsik yang sebenarnya. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat commit1to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi (Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, suatu perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan utang pokoknya. Atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu memberikan dividen yang cukup tinggi bagi para pemegang saham (Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka tingkat risiko yang melekat juga semakin besar. Gambaran risiko dan expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif (Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Selain itu berbagai pertimbangan dan analisa yang akurat perlu dilakukan investor sebelum membeli, menjual, atau menahan saham untuk mencapai tingkat return optimal yang diharapkan (Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3 mampu mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru dikalangan para investor. Kepercayaan ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat berharga (Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Dengan kata lain suatu informasi dikatakan memiliki kandungan (content) jika pasar menyerap informasi dengan cepat dan terefleksikan pada perubahan harga pasar. Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi keuangan tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan dimasa depan dengan lebih baik. Oleh karena itu, selain kedua ukuran kinerja tersebut investor dan kreditor juga perlu mempertimbangkan karakteristik keuangan setiap perusahaan. Karakteristik keuangan yang berbeda-beda antar perusahaan menyebabkan relevansi angka-angka akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Ukuran (size) perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan (Ninna Daniati dan Suhairi, 2006). Penelitian ini merupakan pengulangan dari penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan dengan judul commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 Pengaruh Economic Value Added, Resisual Income, Earning dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang diterima oleh pemegang saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ tahun 2000-2002. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel arus kas operasi dan earning berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Sedangkan economic value added dan residual income tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian lain yang mendukung dalam penelitian ini antara lain dilakukan oleh Yuliana Salim dan Thio Anastasia Petrolina (2005) memperoleh hasil bahwa arus kas operasional berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan economic value added dan ROI tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian oleh Poppy Dian Indira Kusuma (2005) memperoleh hasil bahwa laba tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham. Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dengan judul penelitian Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham Pada Industri Textile dan Automotive yang Terdaftar di BEJ. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham; Arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham; Laba kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5 Dari hasil penelitian di atas terlihat adanya research gap atau perbedaan hasil penelitian, dimana penelitian oleh Ninna Daniati dan Suhairi (2006) memperoleh bahwa arus kas operasional tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004), Miranda Octora, Yuliana Salim dan Thio Anastasia Petrolina (2005) serta Poppy Dian Indira Kusuma (2005) memperoleh hasil bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Operasi terhadap Return Saham. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham? 2. Apakah laba operasi berpengaruh terhadap return saham? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan identitas masalah yang telah dikemukakan diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap return saham. 2. Untuk mengetahui pengaruh laba operasi terhadap return saham. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, diantaranya : 1. Bagi Investor dan calon Investor Penelitian ini diharapkan berguna dalam menilai dan menganalisis kondisi arus kas operasi dan laba operasi perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dan menguntungkan. 2. Bagi Pembaca dan Peneliti lain Dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan lebih tentang pasar modal. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi dan bahan kajian dalam penelitian yang lebih luas. 3. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis berkaitan dalam bidang pasar modal dan metodologi penelitian. Selain itu penelitian ini sangat berguna terutama dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh dibangku perkuliahan dengan kondisi nyata yang ada dipasar modal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut Agus Sartono (2004:21) pengertian pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term financial assets. Jumlah surat berharga yang diperjualbelikan dipasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun. Pasar modal memungkinkan terpenuhinya kebutuhan jangka panjang untuk investasi jangka panjang dalam bentuk bangunan, peralatan, sarana produksi lainnya. Bentuk umum surat berharga yang diperjualbelikan dipasar modal adalah obligasi, saham preferens, dan saham biasa. Setiap jenis instrumen pasar modal merupakan bukti kepemilikan modal dari lembaga yang mengeluarkannya yang dapat diperjualbelikan. Pemegang instrument pasar modal mengharapkan memperoleh keuntungan dengan menahan instrumen tersebut. Dalam undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang pasar modal, yang dimaksud pasar modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan 48 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49 efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang paling efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana bagi masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kesektor-sektor produktif. Pengertian klasik pasar modal adalah suatu sarana dengan nama surat berharga yang berjangka panjang diperjualbelikan. Dlam pengertian ini pasar modal memiliki tujuan normatif mencapai keuntungan yang optimal. Sedangkan Anoraga dan Pakarti (2001: 74) membagi definisi pasar modal menjadi 3 yaitu : a. Definisi dalam arti luas Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer dan tidak langsung. b. Definisi dalam arti menengah Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembagalembaga yang memperdagangkan warka kredit (biasanya yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 50 berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan serta deposito berjangka. c. Definisi dalam arti sempit Pasar modal adalah pasar terorganisir yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner, dan underwriter. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun utang (bond) baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public outhorites) maupun oleh perusahaan swasta (private sector). Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial Market). Dalam pasar keuangan diperdagangkan semua bentuk utang modal sendiri, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang bersifat tangible maupun nontangible. 2. Fungsi Pasar Modal Adapun fungsi keuangan yang dilakukan dengan menyediakan dana tanpa harus terlihat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan dalam investasi tersebut meskipun kadang fungsi keuangan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 51 kadang sulit dibedakan (Suad Husnan, 1996: 24). Fungsi pasar modal menurut Sunariyah (2000) adalah sebagai berikut : 1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat yang disalurkan kedalam kegiatan yang lebih produktif. 2. Sumber pembiayaan yang mudah, dan cepat bagi dunia usaha dan pembangunan nasional. 3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja. 4. Mempertinggi efisiensi lokasi sumber produksi. 5. Memperkokoh beroperasinya mekanisme dalam menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana open market operation, apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh bank sentral. 6. Menekan tingginya bunga menuju suatu rate yang reasonable. 7. Sebagai alternatif bagi para pemodal. B. Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Kas sangat diperlukan oleh setiap perusahaan baik itu perusahaan milik pemerintah maupun peruasahaan swasta. Pada umumnya kas diperlukan perusahaan karena tiga alasan yaitu transaksi, untuk berjagajaga dan untuk spekulasi guna mengambil keuntungan kalau kesempatan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 52 ada. Karena alasan itulah perusahaan dituntut untuk mempunyai ketersediaan kas yang cukup dan juga perusahaan harus bisa mengelola arus kas tersebut. Kas merupakan komponen terpenting dalam perusahaan karena kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan kas. Kieso (2002) menyatakan bahwa kas sebagai harta yang paling likuid, adalah media pertukaran baku dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai harta lancar. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos bersangkutan harus bebas dari setiap ikatan kontraktual yang membatasi penggunaannya dalam pemenuhan hutang. Laporan arus kas dikatakan mempunyai kandungan informasi jika menyebabkan para investor melakukan penjualan dan pembeliaan saham. Reaksi tersebut akan tercermin dalam harga saham disekitar tanggal publikasi. Informasi laporan arus kas dikatakan mempunyai makna apabila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor. Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode (PSAK 2004 No.2, Paragraf 9). Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasinya, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 53 memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar deviden. Arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Menurut (Eugene F. Brigham:46) arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari operasi normal perusahaan, yang pada dasrnya merupakan selisih antara hasil penjualan dan beban tunai, termasuk pajak yang dibayarkan. Arus kas lainnya dihasilkan dari penerbitan saham, pinjaman, atau dari penjualan aktiva tetap. 2. Tujuan Kegunaan Laporan Arus Kas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) NO. 2 menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan selama suatu periode akuntansi. Untuk meraih tujuan ini, laporan arus kas melaporkan (1) kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, (2) transaksi investasi, (3) transaksi pembiayaan, dan (4) kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode. Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 54 terhadap sumber daya perusahaan yang paling likuid. Karena sebagian besar individu membuat buku cek dan surat pemberitahuan (SPT) pajak dengan menggunakan dasar kas, maka merek tidak akan kesulitan memahami laporan arus kas, baik penyebab maupun dampak dari arus kas masuk maupun keluar serta kenaikan atau penurunan bersih kas. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 55 Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. 3. Penyajian Laporan Arus Kas Menurut PSAK NO. 2 laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Tujuan pengklasifikasian menurut aktivitas adalah bahwa klasifikasi tersebut dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut. Pengklasifikasian aktivitas di dalam laporan arus kas adalah sebagai berikut: a. Aktivitas Operasi Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56 menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: 1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa 2) Penerimaan kas dari royalti,fees, komisi dan pendapatan lain. 3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; 4) Pembayaran kas kepada karyawan; 5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya; 6) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 57 7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali. Karenanya, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut. b. Aktivitas Investasi Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58 Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: 1) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri; 2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain; 3) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain; Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan); dan 4) Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk menangkal (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang ditangkalnya. c. Aktivitas Pendanaan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59 Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: 1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya; 2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan; 3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya; 4) Pelunasan pinjaman; dan 5) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease). 4. Pelaporan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini: a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60 b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik: 1) Dari catatan akuntansi perusahaan; atau 2) Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pospos lain dalam laporan laba rugi untuk: a) perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode berjalan; b) pos bukan kas lainnya; dan c) pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. C. Laba Operasi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 61 1. Pengertian Laba Operasi Laba operasi yaitu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) dikurangi dengan depresiasi dan amortisasi (penyusutan). Sedangkan untuk mencari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi (EBITDA) yaitu penjualan bersih dikurangi dengan biaya operasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi (penyusutan), (Houston & Brigham, 2003 :52). Biaya-biaya ini adalah biaya-biaya yang sering terjadi di dalam perusahaan dan bersifat operaktif. Selain itu, biayabiaya ini diasumsikan memiliki hubungan dengan penciptaan pendapatan. Diantara biaya-biaya operasi tersebut adalah : biaya gaji karyawan, administrasi, biaya perjalanan dinas, biaya iklan dan promosi dan lainlain. Laba suatu perusahaan yang tercantum dalam laporan laba rugi merupakan laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Perhitungan laba rugi penting karena menyediakan informasi kepada investor dan kreditor yang membantu mereka meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Dalam Hendriksen (1995) dikatakan bahwa tujuan yang lebih khusus meliputi penggunaan laba sebagai pengukur efesiensi manajemen, commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62 penggunaan angka laba untuk membantu meramalkan keadaan usaha dan distribusi deviden, dan penggunaan laba sebagai pengukur keberhasilan serta pedoman pengambilan keputusan manajerial. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba,antara lain : 1) Biaya Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan. 2) Harga jual. Harga jual produk yang akan mempengaruhi besarnya volume penjualan produk yang bersangkutan. 3) Volume penjulan dan produksi. Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi produk tersebut, selanjutnya volume produksi akan mempengaruhi besar atau kecilnya biaya produksi. 3. Konsep laba Menurut Hendriksen (1995) makna laba dapat diinterprestasikan melalui tiga konsep, yaitu : 1) Konsep Laba Sintaksis. Interprestasi laba yang dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan yang mengaturnya, yang perhitungannya dengan menggunakan prinsip commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 63 realisasi, matching, dan lain-lain. Ada dua pendekatan pengukuran laba tingkat sintaksis ini, yaitu : a. Pendekatan transaksi. Menurut pendekatan ini pencatatan terhadap perubahan nilai asset dan liabilities merupakan akibat dari transaksi, baik transaksi internal maupun eksternal. b. Pendekatan kegiatan. Pendekatan ini berfokus pada deskripsi kegiatan perusahaan dari pada pelaporan transaksi, artinya laba dianggap timbul bila peristiwa tertentu terjadi bukan sekadar pada saat terjadinya suatu transaksi. 2) Konsep Laba Semantik. Interprestasi laba yang dikaitkan dengan realita ekonomi. Interprestasi laba pada tingkat ini sering kali merujuk pada dua konsep ekonomi, yaitu : a. Konsep pemeliharaan modal. Menurut konsep ini laba didefinisikan sebagai jumlah yang dapat diberikan perusahaan kepada pemegang saham sehingga tingkat kesejahteraan atau kekayaan mereka pada akhir periode minimal sama dengan awal periode. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 64 b. Laba sebagai alat ukur efisiensi. Informasi tentang efisiensi suatu perusahaan dapat diukur dari laba yang diperoleh, dimana investor dan calon investor memerlukan informasi tentang efisiensi perusahaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan ekonomi. 3) Konsep Laba Pragmatis. Interprestasi laba dikaitkan dengan kegunaannya bagi para pemakai. Konsep ini menyangkut pengambilan keputusan oleh investor, kreditur, manajemen, dan lain-lain. a. Laba sebagai alat prediktif bagi investor dan kreditur. Investor dan kreditur ingin menafsir arus kas masuk perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan resiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan di masa mendatang. b. Laba sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen. Manajemen juga perlu memperhatikan perilaku para investor dan kreditur terhadap laba yang dilaporkan. D. Return Saham Menurut Jogiyanto (1998) return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya. Sedangkan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 65 pengertian return (tingkat kembalian) menurut Robert Ang (1997: 20-2) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor (pemodal) tidak akan melakukan investasi. Jadi setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return baik langsung maupun tidak langsung. Komponen return terdiri dari 2 jenis yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periode seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga / jasa giro dan dividen tunai. Dan yang setara kas adalah saham bonus atau dividen saham yaitu dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dan dapat dikonversi menjadi uang kas. Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham dari suatu instrumen investasi. Capital gain sangat tergantung dari harga pasar commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 66 instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangkan di pasar. Dengan adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi yang memberikan capital gain. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan (expected return). Expected return merupakan return (tingkat kembalian) yang diharapkan oleh investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi meliputi faktor internal perusahaan dan faktor eksternal. Faktor internal perusahaan meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, struktur hutang, tingkat laba yang dicapai dan kondisi intern lainnya di dalam perusahaan. Rumus untuk menghitung estimasi hasil yang diharapkan (expected return) menurut Sunariyah (2000) dapat dilihat sebagai berikut : Expected Return : Keterangan : : Deviden yang diharapkan per lembar saham (DPS) : Harga yang diharapkan periode tahun sekarang : Periode yang diharapkan tahun sebelumnya commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 67 E. Pengaruh Arus Kas, Laba Operasi Terhadap Return Saham 1. Pengaruh Arus Kas Terhadap Return Saham Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Arus kas dar aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama perusahaan (principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi perusahaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendapatan dari luar. Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor, investor, dan pemakai lainnya dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk menimbulkan arus kas bersih positif dimasa yang akan datang. Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya seperti melunasi hutang kepada kreditor, menentukan alasan terjadinya perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 68 penerimaan kas serta menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan. Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis transaksi yaitu (1) arus kas dari operasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih; (2) arus kas dari aktivitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dari aktiva lancar dan (3) arus kas dari aktivitas pendanaan, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan. Livnat dan Zarowin (1990) dan Ninna Daniati (2006) yang menguji komponen arus kas menemukan bukti bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan expected return saham dibanding hubungan total arus kas dengan return. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ninna Daniati (2006) yang memperoleh hasil tidak adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas operasi terhadap expected return saham. Secara teori, semakin tinggi arus kas operasional perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus kas operasional perusahaan maka semakin kecil kepercayaan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 69 investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham. 2. Pengaruh Laba Operasi Dengan Return Laba operasi yaitu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) dikurangi dengan depresiasi dan amortisasi (penyusutan). Sedangkan untuk mencari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi (EBITDA) yaitu penjualan bersih dikurangi dengan biaya operasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi (penyusutan), (Houston & Brigham, 2003:52). Laba operasi disini lebih mampu menggambarkan operasional perusahaan dibandingkan dengan laba bersih. Semakin tinggi laba yang terjadi maka semakin tinggi pula return. Febrianto (2005) dalam penelitiannya yang mengkaji angka laba mana antara laba kotor, laba operasi, dan laba bersih yang direaksi lebih kuat oleh investor dan seberapa signifikan perbedaan reaksi pasar terhadap ketiga angka laba tersebut. Penelitian Febrianto (2005) ini menyimpulkan bahwa angka laba kotor lebih mampu memberikan gambaran yang lebih baik tentang hubungan laba dan harga saham yang sangat erat pula hubungannya dengan expected return saham. Laba kotor lebih terkendali oleh manajemen karena rekening cost barang terjual menentukan daya saing produk dipasar. Manajemen pasti berusaha untuk commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 70 mengendalikan biaya tersebut pada tingkat yang rendah agar produk bisa dijual dengan harga yang kompetitif. Rekening yang membentuk cost barang jual pun relatif bebas dari pilihan metode akuntansi, jikapun ada, itu hanya pilihan antara FIFO dan LIFO yang didalam penelitian dibuktikan tidak mempengaruhi keputusan investor dan masalah pembebanan biaya overhead pabrik yang sebenarnya tidak terlalu mengubah nilai akhir cost barang terjual. Metode ABC dan Just in Time misalnya adalah bukti bahwa manajemen berusaha keras untuk mengendalikan cost barang terjual. Dalam penyusunan laporan laba rugi, laba kotor dilaporkan lebih awal dari dua angka laba lainnya, artinya perhitungan angka laba kotor akan menyertakan lebih sedikit komponen pendapatan dan biaya dibanding angka laba lainnya. Karena semakin detail perhitungan suatu angka laba akan semakin banyak pilihan metode akuntansi sehingga semakin rendah kualitas laba. Hasil penelitian yang dilakukan Ninna Daniati (2006) diperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara laba kotor terhadap expected return saham. Secara teori, semakin besar laba yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 71 F. PENELITIAN TERDAHULU Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dengan judul penelitian Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham Pada Industri Textile dan Automotive yang Terdaftar di BEI. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham; Arus kas investasi berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham; Laba kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham. Penelitian oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004) dengan judul Pengaruh Economic Value Added, Resisual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ) dengan mengambil sampel pada perusahaan publik di BEJ tahun 2000 – 2002. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel arus kas operasi dan earning berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Sedangkan economic value added dan residual income tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Miranda Octora, Yuliana Salim dan Thio Anastasia Petrolina (2005) dengan judul penelitian Analisa Pengaruh Penilaian Kinerja Dengan Konsep commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 72 Konvensional dan Konsep Value Based Terhadap Rate of Return. Sampel penelitian mengambil 50 perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2001. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas operasional berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan economic value added dan ROI tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian oleh Poppy Dian Indira Kusuma (2005) dengan judul penelitian Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas Operasi. Penelitian menggunakan periode 1995 – 2000 pada perusahaan yang terdaftar di BEJ. Hasil penelitian diperoleh bahwa laba tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan arus kas operasional berpengaruh terhadap return saham. Hanafi (1997) meneliti tentang informasi laporan keuangan, studi kasus pada emiten BEJ. Sampel terdiri dari 94 saham yang menerbitkan laporan keuangan bulan Maret dan Desember pada tahun 1991-1994. Penelitian ini menggunakan variabel TVA, SRV dan abnormal return sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara peride sebelum Pengujian dan sesudah pengumuman terhadap SRV menunjukkan laporan keuangan. hasil yang tidak memuaskan. Pengamatan terhadap abnormal return menunjukkan mengantisipasi adanya pengumuman laporan keuangan. commit to user TVA bahwa pasar telah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 73 Wiwik dan Suharmadi (1998) meneliti tentang pengaruh informasi penghasilan perusahaan terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 24 perusahaan yang mewakili setiap sektor selama tahun 1994-1996. Analisis dilakukan dengan menghitung CAR (Cumulative Abnormal Return). Perusahaan sampel, dengan periode pengamatan 10 minggu sebelum dan 10 minggu setelah pengumuman laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor belum memanfaatkan laporan keuangan interim dan hanya mengandalkan laporan keuangan adanya tahunan dalam membuat keputusan. Hal ini dibuktikan dari petunjuk bahwa investor belum mampu mengestimasikan arah perubahan penghasilan perusahaan, sehingga mereka cenderung berspekulasi tentang kenaikan dan penurunan penghasilan. Adiwijaya (2000) meneliti tentang pengaruh laporan keungan inetrim terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini dilakukan terhadap 66 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan keuangan interim tidak berpengaruh terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta yang disebabkan oleh hal-hal (1) Informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan interim terlalau lambat diterima investor (tidak up to date) sehingga adanya laporan keungan interim menjadi tidak relevan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 74 lagi. (2) Ada faktor lain yang lebih dominan diamati oleh investor seperti kondisi politik, ekonomi makro, kebijakan pemerintah dan lain-lain. Zulhalmawati (2000) meneliti tentang aktivitas volume perdagangan di pasar modal digunakan Indonesia tahun laporan keuangan 1996. Sampel yang pada penelitian ini sebanyak 32 perusahaan untuk tanggal penerbitan 20 Mei, 26 Mei dan 26 Juli. Variabel yang digunakan adalah TVA dan informasi akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata TVA sebelum dan pada saat pengumuman informasi keuangan lebih tinggi dibandingkan dengan sesudahnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemodal di Bursa Efek Jakarta sudah mengantisipasi diterbitkannya laporan keuangan dengan melakukan perdagangan saham. Tuisikal (2002) meneliti tentang penggunaan informasi akuntansi untuk memprediksi return saham. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang meliputi perusahaan pemanufakturan dan non pemanufakturan yang mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun buku 1995 dan 1996. Variabel yang digunakan adalah CAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perusahaan pemanufakturan, informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham untuk periode satu tahun kedepan. Hasil pengujian menunjukkan commit to user informasi akuntansi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 75 dalam bentuk rasio keuangan tertentu return saham. Pada perusahaan bermanfaat dalam memprediksi non pemanufakturan , hasil pengujian menunjukkan bahwa informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham untuk periode satu tahun ke depan. Untuk prediksi dua tahun ke depan, hasil pengujian menunjukkan informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tertentu bermanfaat dalam memprediksi return saham. Ajie (2003) meneliti kandungan informasi pelaporan kerugian dan hubungannya dengan pergerakan return saham. Sampel yang digunakan sebanyak 643 dari periode 1999 sampai dengan 2001. Temuan yang diperoleh dari penelian ini adalah bahwa tingkat hubungan antara return dan pelaporan kerugian adalah lebih rendah dari pada tingkat hubungan antara return dan pelaporan laba untuk keseluruhan tahun pengamatan. Jati (1998) meneliti tentang pengaruh terhadap perubahan laba akuntansi perubahan harga saham pada Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan sejumlah 60 perusahaan yang sahamya diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan terbukti bahwa perubahan harga saham perusahaan yang tercatat di BEJ dipengaruhi oleh perubahan laba akuntansi yang diumumkan laporan keuangan melalui tahunan merupakan informasi melalui laporan keungan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 76 tahunan merupakan informasi baru dan relevan pemodal dalam membuat keputusan keputusan. Hastuti (1998) Pengaruh publikasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 37 saham. Penelitian ini mengunakan variabel TVA. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada publikasi laporan keuangan Desember 1991 dan 1992 tidak ada reaksi pasar berupa perubahan rata-rata volume perdagangan saham relatif signifikan pada 3 hari diseputar tanggal publikasi dibandingkan laporan keuangan diluar periode tersebut. Sementara pada publikasi Desember 1993 dan 1994 ada reaksi pasar berupa peningkatan rata-rata volume perdagangan saham pada 3 hari di seputar tanggal publikasi. Hasil penelitian ini para investor sudah memanfaatkan memberikan bukti empiris bahwa informasi yang terkandung dalam laporan keuangan Desember 1993 dan 1994 untuk pengambilan keputusan investasi. Untuk Rata-rata volume perdagangan saham relatif setelah publikasi laporan arus kas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum adanya laporan arus kas. G. KERANGKA PENELITIAN Kerangka penelitian dalam pembahasan ini sebagai informasi dalam melakukan peramalan return saham dengan memanfaatkan informasi yang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 77 berkaitan dengan pengaruh informasi arus kas, laba operasi terhadap return saham. Arus kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama perusahaan dan aktivitas lain yang bukan dari aktivitas investasi dan pendanaan. Semakin besar arus kas dari aktivitas operasi maka semakin besar keterkaitan investor untuk berinvestasi, karena investor menganggap semakin besar arus kas perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan, melunasi pinjaman, dan membayar deviden. Dengan demikian harga saham akan naik dan berpengaruh terhadap return perusahaan. Laporan laba rugi memuat banyak angka laba, yaitu laba kotor, laba operasi dan laba bersih. Ada juga laba akuntansi yang kesemuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mengukur tingkat efesiensi kinerja perusahaan. Laba operasi disini lebih mampu menggambarkan operasional perusahaan dibandingkan dengan laba bersih. Semakin tinggi laba yang terjadi maka semakin tinggi pula return. Dari uraian diatas penulis akan menggambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan pokok yang akan dianalisis sebagai berikut : Arus Kas Operasi H1 commit to user Laba Operasi H2 Return Saham perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 78 Gambar 2.1 H. Pengembangan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara empiris. Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities) dan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator lainnya. Secara teori, semakin tinggi arus kas operasional perusahaan maka semakin tinggi kepecayaan investor pada perusahaan tersebut. Sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus kas operasional perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 79 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004)yang memperoleh hasil tidak adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas operasi dan earning terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Dengan demikian hipotesis kesatu dalam penelitian ini adalah : H1 : ada pengaruh arus kas operasi dengan return saham Laba operasi yaitu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) dikurangi dengan depresiasi dan amortisasi (penyusutan). Sedangkan untuk mencari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi (EBITDA) yaitu penjualan bersih dikurangi dengan biaya operasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi (penyusutan), (Houston & Brigham, 2003: 52). Secara teori, semakin besar laba yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan maka semakin kecil minat investor untuk berinvestasi diperusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham. Hasil penelitian yang dilakukan Ninna Daniati (2006) diperoleh hasil adanya pengaruh signifikan dan positif antara laba kotor terhadap expected return saham. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah : commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 80 H2 : ada pengaruh laba operasi dengan return saham. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data tersebut dapat diperoleh dari lembaga atau keterangan serta melalui studi pustaka yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan dianalisis. Data yang dipergunakan adalah data dalam bentuk data akuntansi dan saham perusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu arus kas, laba operasi dan retur saham. B. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang akan digunakan untuk menghitung arus kas operasi dan laba operasi terhadap return saham. Periode data penelitian mencakup tahun 2006 sampai 2010. C. Populasi dan Sampel Populasi daoat dijelaskan sebagai kumpulan atau kelompok orang , peristiwa, atau segala sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian (Sekaran , 2000). Dalam penelitian ini, populasi yang dimasud 81 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 82 adalah perusahaan manufaktur yang mencatat sahamnya di BEI Periode 2006 sampai 2010. Sampel adalah sebagian dari populasi (Uma Sekaran, 2002). Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi, artinya tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI dan yang menyajikan laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun 2006 sampai 2010. Penelitian sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan beberapa alasan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria : 1. Perusahaan manufaktur yang berturut-turut tercatat selama periode pengamatan 2006 sampai 2010. 2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan per 31 desember 2006 sampai 2010. 3. Perrusahaan manufaktur yang sahamnya aktif selama 2006 sampai 2010. D. Definisi Operasional Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian empiris yaitu untuk menguji hipotesis yang diajukan. Penelitian ini menggambarkan pengaruh atau hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel 82 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 83 dependen adalah variabel yang tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal ini variabel dependennya adalah : 1. Return Saham Jenis return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi atau sering disebut actual return yang merupakan capital again yaitu selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham pada periode sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya. Actual Return masing-masing saham selama periode peristiwa dirumuskan sebagai berikut (Jogianto, 2000 : 108). Keterangan : : Return Saham satu pada periode t : Harga Saham satu pada periode t : Harga Saham satu pada periode t-1 Sedangkan variabel independen adalah variabel yang bisa berdiri sendiri (variabel bebas), dalam penelitian ini variabel independennya adalah : 2. Arus Kas Operasi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 84 Arus kas operasi yaitu arus kas yang berasal dari operasi normal; perbedaan antara pendapatan penjualan dan beban operasi kas, setelah pajak atas laba operasi (Eugene F. Brigham :46). Rumusnya sebagai berikut : Arus Kas Operasi = Laba operasi (atau EBIT) – Pajak + Penyusutan. 3. Laba Operasi Laba operasi yaitu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) dikurangi dengan depresiasi dan amortisasi (penyusutan). Sedangkan untuk mencari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi (EBITDA) yaitu penjualan bersih dikurangi dengan biaya operasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi (penyusutan), (Houston & Brigham, 2003 :52). Rumusnya sebagai berikut : Laba Operasi = EBITDA (penjualan bersih - biaya-biaya operasi) penyusutan E. Metode Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis dengan alat statistik sebagai berikut : 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian, sehingga dapat menjadi patokan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 85 analisis lebih lanjut tentang nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi. 2. Pengujian Normalitas Data Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dari setiap variabel dependen dan independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal (Imam Ghozali,2006). Untuk melihat model regresi normal atau tidak, dilakukan analisis grafik dengan melihat “normal probability report plot” yang membandingkan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggantikan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Imam Ghozali, 2006). 3. Uji Asumsi Klasik Pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dapat dilaksanakan setelah memenuhi asumsi klasik, tujuannya adalah agar variabel independen sebagai estimator atas variabel independen tidak bias (Gujarati, 1995). Pengujian ini meliputi uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 86 heteroskedastisitas. Adapun penjelasan masing-masing uji asumsi klasik adalah sebagai berikut : a. Uji Multikoleniaritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Imam Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta dari Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila nilai tolerance di atas 10% dan VIF di bawah 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas. b. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan commit to user