PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA OPERASI

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA OPERASI
TERHADAP RETURN SAHAM
(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
PRIMA PEBRIANTI
F1209053
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA OPERASI TERHADAP
RETURN SAHAM
(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
TAHUN 2006-2010
PRIMA PEBRIANTI
F1209053
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi, laba
operasi terhadap return saham.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersumber dari data keuangan di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian
sebanyak 21 perusahaan manufaktur di BEI, dimana metode yang digunakan
adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel dengan cara
menetapkan kriteriakriteria tertentu. Dengan metode pooling data (tahun 2006 2010) jumlah sampel (n) = 21. Teknik analisis data menggunakan uji regresi
linear berganda, uji determinasi, uji F dan uji t dalam pengujian hipotesisnya.
Hasil pengujian regresi berganda hanya arus kas operasi yang terdapat
hubungan positif terhadap return saham. Untuk uji determinasi nilai koefisiennya
0,102 dan untuk uji hipotesis diperoleh bahwa arus kas operasi dan laba operasi
secara bersama-sama signifikan terhadap return saham sebesar 0,02, angka ini
lebih kecil dari 0,05. Sedangkan secara parsial hanya arus kas operasi yang
signifikan dan positif terhadap return saham sebesar 0,08.
Kata Kunci : Arus Kas Operasi, Laba Operasi, Return Saham
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA OPERASI TERHADAP
RETURN SAHAM
(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
TAHUN 2006-2010
PRIMA PEBRIANTI
F1209053
The purpose of this is research to know the influence between operating
cash flows, Operating Earning to share return.
The datataht is used in this research is secondary data from monetary data
in Indonesian Stock Exchange. Research sample counted 21 manufacturing
business in Indonesia Stock Exchange, where used by method is sampling
purposive that is a method intake of sample by specifying certain-criterion. With
data pooling method (year 2006 - 20010) amount of sample (n) = 21. Analyze
data use multipe linear regression, determination test, F test and t test in
examination of its hypothesis.
Result of examination obtained that there is influence which is The results
of multiple regression testing the operating cash flows only contained positive
relationship to stock returns. The test value of the coefficient of determination
0.102 and hypothesis acquired that the operating cash flows and operating earning
are jointly significant impact on stock returns of 0.02, this number is smaller than
0.05. While operating cash flows only partially significant and positive impact on
stock returns of 0.08.
Keywords: Operating Cash Flows, Operating Earning, Stock Return
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ø “Jangan pernah takut untuk mencoba , karena segala sesuatu hal berawal dari
mencoba, kita bisa mampu menilai diri kita apakah kita sudah mampu
menyelesaikan masalah yang kita hadapi”.
Ø “Kerjakanlah pekerjaan yang membawa berkah bagi diriku dan bagi orang
yang aku cintai”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
v Bapak Ibu tercinta yang tak henti-hentinya
selalu mendoakanku.
v Kakaku (Mas Wawan, Mba Lia, Mba Ika)
yang
selalu
menyemangatiku
dan
mendoakanku
v Semua Sahabat terbaiku (Nita, Walid, Luci,
Ulil, Devita)
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan atas segala berkat, bimbingan dan anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Informasi
arus kas operasi dan laba operasi terhadap return saham pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2006-2010”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak baik dalam bentuk bimbingan, saran, pembelajaran, diskusi,
dukungan moril, dan lain sebagainya. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulisingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Wiyono, MM selaku Ketua Program Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Harmadi, MM selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Dr. Asri Laksmi Riani, MS selaku pembimbing akademik.
5. Drs. Heru Agustanto, ME selaku dosen Manajemen Keuangan.
6. Seluruh dosen manajemen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
commitviito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Ayah, Ibu yang tidak pernah bosen memberikan doa, semangat, dan
dorongan setiap saat. Terimakasih telah mendidik, merawat, menyanyangi
dan memperhatikan ima hingga sekarang.
8. Kakaku (Mas Wawan, Mba Lia, Mba Ika) terimakasih atas doa dan
semangatnya.
9. Prima, terimakasih atas doa, semangat, kesabaran, kasih sayang, motivasi,
dan bantuan hingga sekarang.
10. Teman seperjuangan keuangan (Nita, Luci, Nurul, Endah, Tria, Novi,
Harum, Inung) terimakasih atas bantuan dan kebersamaan kita selama ini.
11. Teman-teman manajemen (Dina, Devi, Ulil, Devita, Nita, Walid, Luci, dll)
terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
12. Teman-Teman Kos Ratih (Walid, Nita, Esti, Putri, Jreng, Lupi)
terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
13. Teman-Teman Kos Siti (Siwi, Rifa, Indri, Dian) terimakasih atas
kebersamaannya selama ini.
14. Semua pihak yang telah memberikan suport yang namanya belum
tercantum.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima
segala kritik dan saran yang dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta, November 2011
commit
viiito user
Prima Pebrianti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
ABTRAKSI.......................................................................................................
ii
ABSTRACT ......................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................
iv
PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
1
B. Perumusan Masalah ........................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
5
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal.....................................................................................
7
B. Arus Kas ..........................................................................................
10
C. Laba Operasi ...................................................................................
19
D. Return Saham ..................................................................................
22
E. Pengaruh Arus Kas Operasi, Laba Operasi terhadap Return
Saham ..............................................................................................
24
F. Penelitian Terdahulu .......................................................................
28
G. Kerangka Penelitian ........................................................................
34
H. Pengembangan Hipotesis ...............................................................
35
BAB III LANDASAN TEORI
A. Jenis Data........................................................................................
38
B. Metode Pengumpulan Data ...........................................................
38
C. Populasi dan Sampel ......................................................................
38
D. Definisi Operasional ......................................................................
39
E. Metode Analisa Data .....................................................................
41
1. Deskriptif Statistik ....................................................................
41
2. Pengujian Normalitas Data.......................................................
41
3. Uji Asumsi Klasik .....................................................................
42
a. Uji Multikolinearitas .........................................................
42
b. Uji Autokorelasi.................................................................
commitxto user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Uji Heteroskedastisitas ......................................................
44
4. Regresi Linear Berganda ..........................................................
45
5. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................
46
6. Uji Hipotesis..............................................................................
46
F. Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F)........
47
a. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)..........
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian ..............................................................
48
B. Pengujian Data ..................................................................................
49
1. Deskriptif Statistik ....................................................................
49
2. Uji Normalitas Data ..................................................................
51
3. Uji Asumsi Klasik .....................................................................
52
a. Uji Multikolinearitas .........................................................
53
b. Uji Autokorelasi.................................................................
54
c. Uji Heteroskedastisitas ......................................................
55
4. Uji Regresi Linear Berganda ......................................................
57
5. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................
59
C. Pengujian Hipotesis ..........................................................................
60
1. Pengujian Koefisien secara Bersama-sama (Uji F) ................
60
2. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) .................
61
D. Pembahasan ......................................................................................
commitxito user
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................
65
B. Saran ..................................................................................................
66
C. Keterbatasan .....................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
68
LAMPIRAN .................................................................................................... 70-84
commitxiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
4.1
Hasil pengambilan Sampel................................................................
48
4.2
Hasil Descriptive Statistics................................................................
49
4.3
Hasil Uji Multikoleniaritas................................................................
53
4.4
Hasil Uji Autokorelasi.......................................................................
54
4.5
Hasil Uji Heterokedastisitas..............................................................
55
4.6
Uji Analisis Regresi Berganda..........................................................
57
4.7
Uji Koefisien Determinasi (R2).........................................................
59
4.8
Hasil Analisis Uji F...........................................................................
60
4.9
Hasil Analisis Uji t...........................................................................
61
commit
xiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
2.1
KerangkaPenelitian...........................................................................
35
4.2
Hasil Uji Normalitas..........................................................................
51
4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas..............................................................
55
commit
xivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
DATA PERUSAHAAN ....................................................................................
70
DATA SEBELUM PERHITUNGAN SPSS ...................................................
71
DATA PERHITUNGAN SPSS ........................................................................
76
HASIL PERHITUNGAN SPSS .......................................................................
81
commitxvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi
keuangan yang sangat penting bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Dalam laporan keuangan perusahaan dapat digunakan
para investor untuk memprediksi sekuritas saham. Sekuritas saham sangat
dipengaruhi oleh besarnya aliran imbal hasil (return) yang akan diperoleh
perusahaan di masa mendatang. Agar keputusan investasi dapat
memuaskan investor, maka diperlukan adanya suatu analisis sekuritas
dalam upaya melakukan penetapan harga efek yang wajar.
Dalam hal ini investor harus mampu menyusun perkiraan harga
sekuritas yang akan dibeli ataupun dijual dari informasi laporan keuangan
yang ada, agar harga tersebut dapat mencerminkan nilai intrinsik yang
sebenarnya. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk
bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman
akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi
tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor
memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan investasinya. Return memungkinkan
investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan
yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat
commit1to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return pun memiliki
peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi
(Ninna Daniati dan Suhairi, 2006).
Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan
dengan pasar yang lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah
ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Misalnya, suatu
perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal
membayar bunga dan utang pokoknya. Atau perusahaan yang semula tidak
diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga
mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu
memberikan dividen yang cukup tinggi bagi para pemegang saham (Ninna
Daniati dan Suhairi, 2006).
Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk
selalu mempertimbangkan risiko dan expected return setiap sekuritas yang
secara teoritis berbanding lurus. Semakin besar expected return maka
tingkat risiko yang melekat juga semakin besar. Gambaran risiko dan
expected return dari suatu saham dapat dinilai berdasarkan informasi baik
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif (Ninna Daniati dan Suhairi,
2006). Selain itu berbagai pertimbangan dan analisa yang akurat perlu
dilakukan investor sebelum membeli, menjual, atau menahan saham untuk
mencapai tingkat return optimal yang diharapkan (Ninna Daniati dan
Suhairi, 2006). Suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
mampu mengubah kepercayaan (beliefs) para pengambil keputusan.
Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan
yang baru dikalangan para investor. Kepercayaan ini akan mengubah
harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat berharga (Ninna
Daniati dan Suhairi, 2006). Dengan kata lain suatu informasi dikatakan
memiliki kandungan (content) jika pasar menyerap informasi dengan cepat
dan terefleksikan pada perubahan harga pasar.
Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari
investor dan kreditor dari laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas.
Pada saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi keuangan
tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang
menjadi fokus perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu
menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan
dimasa depan dengan lebih baik. Oleh karena itu, selain kedua ukuran
kinerja tersebut investor dan kreditor juga perlu mempertimbangkan
karakteristik keuangan setiap perusahaan. Karakteristik keuangan yang
berbeda-beda antar perusahaan menyebabkan relevansi angka-angka
akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Ukuran (size)
perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan
perusahaan (Ninna Daniati dan Suhairi, 2006).
Penelitian ini merupakan pengulangan dari penelitian yang
dilakukan oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan dengan judul
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
Pengaruh Economic Value Added, Resisual Income, Earning dan Arus Kas
Operasi terhadap Return yang diterima oleh pemegang saham (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ tahun 2000-2002. Hasil
penelitian diperoleh bahwa variabel arus kas operasi dan earning
berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang
saham. Sedangkan economic value added dan residual income tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Penelitian lain yang mendukung dalam penelitian ini antara lain
dilakukan oleh Yuliana Salim dan Thio Anastasia Petrolina (2005)
memperoleh hasil bahwa arus kas operasional berpengaruh positif
terhadap return saham, sedangkan economic value added dan ROI tidak
berpengaruh terhadap return saham. Penelitian oleh Poppy Dian Indira
Kusuma (2005) memperoleh hasil bahwa laba tidak berpengaruh terhadap
return saham, sedangkan arus kas operasional berpengaruh terhadap return
saham. Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dengan judul penelitian
Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor dan
Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham Pada Industri Textile
dan Automotive yang Terdaftar di BEJ. Hasil penelitian diperoleh bahwa
arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap Expected Return Saham; Arus
kas investasi berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham; Laba
kotor berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size
berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
Dari hasil penelitian di atas terlihat adanya research gap atau
perbedaan hasil penelitian, dimana penelitian oleh Ninna Daniati dan
Suhairi (2006) memperoleh bahwa arus kas operasional tidak berpengaruh
terhadap return saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004), Miranda Octora, Yuliana
Salim dan Thio Anastasia Petrolina (2005) serta Poppy Dian Indira
Kusuma (2005) memperoleh hasil bahwa variabel arus kas operasi
berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, maka penelitian ini
mengambil judul “Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Operasi
terhadap Return Saham.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka pokok permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham?
2. Apakah laba operasi berpengaruh terhadap return saham?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan identitas masalah yang telah
dikemukakan diatas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap return saham.
2. Untuk mengetahui pengaruh laba operasi terhadap return saham.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, diantaranya :
1. Bagi Investor dan calon Investor
Penelitian
ini
diharapkan
berguna
dalam
menilai
dan
menganalisis kondisi arus kas operasi dan laba operasi perusahaan
sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dan menguntungkan.
2. Bagi Pembaca dan Peneliti lain
Dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan lebih
tentang pasar modal. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
referensi dan bahan kajian dalam penelitian yang lebih luas.
3. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis berkaitan dalam bidang pasar
modal dan metodologi penelitian. Selain itu penelitian ini sangat berguna terutama
dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh dibangku perkuliahan dengan
kondisi nyata yang ada dipasar modal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Menurut Agus Sartono (2004:21) pengertian pasar modal adalah
tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term
financial assets. Jumlah surat berharga yang diperjualbelikan dipasar
modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun. Pasar modal
memungkinkan terpenuhinya kebutuhan jangka panjang untuk investasi
jangka panjang dalam bentuk bangunan, peralatan, sarana produksi
lainnya.
Bentuk umum surat berharga yang diperjualbelikan dipasar modal
adalah obligasi, saham preferens, dan saham biasa. Setiap jenis instrumen
pasar modal merupakan bukti kepemilikan modal dari lembaga yang
mengeluarkannya yang dapat diperjualbelikan. Pemegang instrument
pasar modal mengharapkan memperoleh keuntungan dengan menahan
instrumen tersebut.
Dalam undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 November
1995 tentang pasar modal, yang dimaksud pasar modal adalah segala
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
48
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek. Pasar modal
dipandang sebagai salah satu sarana yang paling efektif untuk
mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui
mekanisme pengumpulan dana bagi masyarakat dan menyalurkan dana
tersebut kesektor-sektor produktif.
Pengertian klasik pasar modal adalah suatu sarana dengan nama
surat berharga yang berjangka panjang diperjualbelikan. Dlam pengertian
ini pasar modal memiliki tujuan normatif mencapai keuntungan yang
optimal.
Sedangkan Anoraga dan Pakarti (2001: 74) membagi definisi pasar
modal menjadi 3 yaitu :
a. Definisi dalam arti luas
Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi
termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan,
serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer dan
tidak langsung.
b. Definisi dalam arti menengah
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembagalembaga yang memperdagangkan warka kredit (biasanya yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi,
pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan serta deposito berjangka.
c. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah pasar terorganisir yang memperdagangkan
saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner, dan
underwriter. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai perdagangan
instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk
modal sendiri (stock) maupun utang (bond) baik yang diterbitkan oleh
pemerintah (public outhorites) maupun oleh perusahaan swasta (private
sector). Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih
sempit dari pasar keuangan (financial Market). Dalam pasar keuangan
diperdagangkan semua bentuk utang modal sendiri, baik jangka pendek
maupun jangka panjang yang bersifat tangible maupun nontangible.
2. Fungsi Pasar Modal
Adapun fungsi keuangan yang dilakukan dengan menyediakan
dana tanpa harus terlihat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang
diperlukan dalam investasi tersebut meskipun kadang fungsi keuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
kadang sulit dibedakan (Suad Husnan, 1996: 24). Fungsi pasar modal
menurut Sunariyah (2000) adalah sebagai berikut :
1.
Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat yang disalurkan
kedalam kegiatan yang lebih produktif.
2.
Sumber pembiayaan yang mudah, dan cepat bagi dunia usaha dan
pembangunan nasional.
3.
Mendorong
terciptanya
kesempatan
berusaha
dan
sekaligus
menciptakan kesempatan kerja.
4.
Mempertinggi efisiensi lokasi sumber produksi.
5.
Memperkokoh beroperasinya mekanisme dalam menata sistem
moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana open market
operation, apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh bank sentral.
6.
Menekan tingginya bunga menuju suatu rate yang reasonable.
7.
Sebagai alternatif bagi para pemodal.
B. Arus Kas
1. Pengertian Arus Kas
Kas sangat diperlukan oleh setiap perusahaan baik itu perusahaan
milik pemerintah maupun peruasahaan swasta. Pada umumnya kas
diperlukan perusahaan karena tiga alasan yaitu transaksi, untuk berjagajaga dan untuk spekulasi guna mengambil keuntungan kalau kesempatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
ada. Karena alasan itulah perusahaan dituntut untuk mempunyai
ketersediaan kas yang cukup dan juga perusahaan harus bisa mengelola
arus kas tersebut.
Kas merupakan komponen terpenting dalam perusahaan karena
kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kemampuannya untuk
menghasilkan kas. Kieso (2002) menyatakan bahwa kas sebagai harta
yang paling likuid, adalah media pertukaran baku dan dasar bagi
pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya
diklasifikasikan sebagai harta lancar. Agar dapat dilaporkan sebagai kas,
pos bersangkutan harus bebas dari setiap ikatan kontraktual yang
membatasi penggunaannya dalam pemenuhan hutang. Laporan arus kas
dikatakan mempunyai kandungan informasi jika menyebabkan para
investor melakukan penjualan dan pembeliaan saham. Reaksi tersebut
akan tercermin dalam harga saham disekitar tanggal publikasi. Informasi
laporan arus kas dikatakan mempunyai makna apabila digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor.
Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang
utama dari suatu perusahaan selama satu periode (PSAK 2004 No.2,
Paragraf 9). Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasinya,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar deviden. Arus kas
adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Setara kas
adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang
dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
resiko perubahan nilai yang signifikan.
Menurut (Eugene F. Brigham:46) arus kas operasi adalah arus kas
yang berasal dari operasi normal perusahaan, yang pada dasrnya
merupakan selisih antara hasil penjualan dan beban tunai, termasuk pajak
yang dibayarkan. Arus kas lainnya dihasilkan dari penerbitan saham,
pinjaman, atau dari penjualan aktiva tetap.
2. Tujuan Kegunaan Laporan Arus Kas
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) NO. 2
menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah memberi informasi
historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan
selama suatu periode akuntansi. Untuk meraih tujuan ini, laporan arus kas
melaporkan (1) kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, (2)
transaksi investasi, (3) transaksi pembiayaan, dan (4) kenaikan atau
penurunan bersih kas selama satu periode. Pelaporan sumber, tujuan
pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat membantu
investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
terhadap sumber daya perusahaan yang paling likuid. Karena sebagian
besar individu membuat buku cek dan surat pemberitahuan (SPT) pajak
dengan menggunakan dasar kas, maka merek tidak akan kesulitan
memahami laporan arus kas, baik penyebab maupun dampak dari arus kas
masuk maupun keluar serta kenaikan atau penurunan bersih kas.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang
lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan
para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam
rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus
kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan
model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas
masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi
tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi
berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang
sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari
jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu
informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran
arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan
hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan
harga.
3. Penyajian Laporan Arus Kas
Menurut PSAK NO. 2 laporan arus kas harus melaporkan arus kas
selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan. Tujuan pengklasifikasian menurut aktivitas
adalah bahwa klasifikasi tersebut dapat memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas
tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas
dan setara kas. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi
hubungan
diantara
ketiga
aktivitas
tersebut.
Pengklasifikasian aktivitas di dalam laporan arus kas adalah sebagai
berikut:
a. Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan
melakukan
investasi baru
tanpa mengandalkan
pada sumber
pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas
historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi
arus kas operasi masa depan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama
diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh
karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan
peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
2) Penerimaan kas dari royalti,fees, komisi dan pendapatan lain.
3) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
4) Pembayaran kas kepada karyawan;
5) Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi
lainnya;
6) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak
penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus
sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
7) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat
menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam
perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi
semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi.
Perusahaan
sekuritas
dapat
memiliki
sekuritas
untuk
diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk
dijual kembali. Karenanya, arus kas yang berasal dari pembelian dan
penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama halnya dengan
pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil
utama pendapatan lembaga keuangan tersebut.
b. Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya
yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi
adalah:
1) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud,
dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;
2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan,
aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain;
3) Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain; Uang
muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan); dan
4) Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward
contracts, option contracts dan swap contracts kecuali apabila
kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan; Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk
menangkal (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus
kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama
seperti arus kas dari posisi yang ditangkalnya.
c. Aktivitas Pendanaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas
pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
adalah:
1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;
2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham perusahaan;
3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan
pinjaman lainnya;
4) Pelunasan pinjaman; dan
5) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna
usaha pembiayaan (finance lease).
4. Pelaporan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini:
a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan
kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih
disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan
atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas
operasi dengan
menggunakan
metode
langsung.
Metode
ini
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas
masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak
langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok
utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh
baik:
1) Dari catatan akuntansi perusahaan; atau
2) Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pospos lain dalam laporan laba rugi untuk:
a) perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama
periode berjalan;
b) pos bukan kas lainnya; dan
c) pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
C. Laba Operasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
1. Pengertian Laba Operasi
Laba operasi yaitu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortisasi (EBITDA) dikurangi dengan depresiasi dan amortisasi
(penyusutan). Sedangkan untuk mencari laba sebelum bunga, pajak,
depresiasi, amortisasi (EBITDA) yaitu penjualan bersih dikurangi dengan
biaya operasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi (penyusutan),
(Houston & Brigham, 2003 :52). Biaya-biaya ini adalah biaya-biaya yang
sering terjadi di dalam perusahaan dan bersifat operaktif. Selain itu, biayabiaya ini diasumsikan memiliki hubungan dengan penciptaan pendapatan.
Diantara biaya-biaya operasi tersebut adalah : biaya gaji karyawan,
administrasi, biaya perjalanan dinas, biaya iklan dan promosi dan lainlain.
Laba suatu perusahaan yang tercantum dalam laporan laba rugi
merupakan laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk
suatu periode waktu tertentu. Perhitungan laba rugi penting karena
menyediakan informasi kepada investor dan kreditor yang membantu
mereka meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa
depan.
Dalam Hendriksen (1995) dikatakan bahwa tujuan yang lebih
khusus meliputi penggunaan laba sebagai pengukur efesiensi manajemen,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
penggunaan angka laba untuk membantu meramalkan keadaan usaha dan
distribusi deviden, dan penggunaan laba sebagai pengukur keberhasilan
serta pedoman pengambilan keputusan manajerial.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba,antara lain :
1) Biaya
Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk
akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.
2) Harga jual.
Harga jual produk yang akan mempengaruhi besarnya volume
penjualan produk yang bersangkutan.
3) Volume penjulan dan produksi.
Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume
produksi produk tersebut, selanjutnya volume produksi akan
mempengaruhi besar atau kecilnya biaya produksi.
3. Konsep laba
Menurut Hendriksen (1995) makna laba dapat diinterprestasikan
melalui tiga konsep, yaitu :
1) Konsep Laba Sintaksis.
Interprestasi laba yang dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan
yang mengaturnya, yang perhitungannya dengan menggunakan prinsip
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
realisasi, matching, dan lain-lain. Ada dua pendekatan pengukuran
laba tingkat sintaksis ini, yaitu :
a. Pendekatan transaksi.
Menurut pendekatan ini pencatatan terhadap perubahan
nilai asset dan liabilities merupakan akibat dari transaksi, baik
transaksi internal maupun eksternal.
b. Pendekatan kegiatan.
Pendekatan
ini
berfokus
pada
deskripsi
kegiatan
perusahaan dari pada pelaporan transaksi, artinya laba dianggap
timbul bila peristiwa tertentu terjadi bukan sekadar pada saat
terjadinya suatu transaksi.
2) Konsep Laba Semantik.
Interprestasi laba yang dikaitkan dengan realita ekonomi.
Interprestasi laba pada tingkat ini sering kali merujuk pada dua konsep
ekonomi, yaitu :
a.
Konsep pemeliharaan modal.
Menurut konsep ini laba didefinisikan sebagai jumlah yang
dapat diberikan perusahaan kepada pemegang saham sehingga
tingkat kesejahteraan atau kekayaan mereka pada akhir periode
minimal sama dengan awal periode.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
b.
Laba sebagai alat ukur efisiensi.
Informasi tentang efisiensi suatu perusahaan dapat diukur
dari laba yang diperoleh, dimana investor dan calon investor
memerlukan informasi tentang efisiensi perusahaan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan ekonomi.
3) Konsep Laba Pragmatis.
Interprestasi laba dikaitkan dengan kegunaannya bagi para
pemakai. Konsep ini menyangkut pengambilan keputusan oleh
investor, kreditur, manajemen, dan lain-lain.
a. Laba sebagai alat prediktif bagi investor dan kreditur.
Investor dan kreditur ingin menafsir arus kas masuk
perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan
resiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan di masa
mendatang.
b. Laba sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen.
Manajemen juga perlu memperhatikan perilaku para
investor dan kreditur terhadap laba yang dilaporkan.
D. Return Saham
Menurut Jogiyanto (1998) return merupakan hasil atau keuntungan
yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya. Sedangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
pengertian return (tingkat kembalian) menurut Robert Ang (1997: 20-2) yaitu
tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang
dilakukannya. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu
investasi, tentunya investor (pemodal) tidak akan melakukan investasi. Jadi
setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai
tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return baik
langsung maupun tidak langsung.
Komponen return terdiri dari 2 jenis yaitu current income (pendapatan
lancar) dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current income
merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat
periode seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan
sebagainya.
Disebut
sebagai
pendapatan
lancar,
maksudnya
adalah
keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas,
sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga / jasa giro dan dividen
tunai. Dan yang setara kas adalah saham bonus atau dividen saham yaitu
dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dan dapat dikonversi menjadi
uang kas.
Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan
yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham
dari suatu instrumen investasi. Capital gain sangat tergantung dari harga pasar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
instrumen
investasi, yang berarti bahwa
instrumen
investasi harus
diperdagangkan di pasar. Dengan adanya perdagangan maka akan timbul
perubahan nilai suatu instrumen investasi yang memberikan capital gain.
Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi
pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat
kembalian yang diinginkan (expected return).
Expected return merupakan
return (tingkat kembalian) yang
diharapkan oleh investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa
yang akan datang. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi meliputi
faktor internal perusahaan dan faktor eksternal. Faktor internal perusahaan
meliputi kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, struktur
hutang, tingkat laba yang dicapai dan kondisi intern lainnya di dalam
perusahaan. Rumus untuk menghitung estimasi hasil yang diharapkan
(expected return) menurut Sunariyah (2000) dapat dilihat sebagai berikut :
Expected Return :
Keterangan :
: Deviden yang diharapkan per lembar saham (DPS)
: Harga yang diharapkan periode tahun sekarang
: Periode yang diharapkan tahun sebelumnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
E. Pengaruh Arus Kas, Laba Operasi Terhadap Return Saham
1. Pengaruh Arus Kas Terhadap Return Saham
Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang
utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Arus kas dar aktivitas
operasi adalah aktivitas penghasil utama perusahaan (principal revenue
activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
perusahaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator
yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendapatan dari luar.
Tujuan utama laporan arus kas adalah memberikan informasi
tentang penerimaan kas dan pembayaran kas suatu entitas selama periode
tertentu. Tujuan lain adalah memberikan informasi kepada kreditor,
investor, dan pemakai lainnya dalam menentukan kemampuan perusahaan
untuk menimbulkan arus kas bersih positif dimasa yang akan datang.
Menentukan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajibannya
seperti melunasi hutang kepada kreditor, menentukan alasan terjadinya
perbedaan antara laba bersih dan dihubungkan dengan pembayaran dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
penerimaan kas serta menentukan pengaruh transaksi kas pembelanjaan
dan investasi bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan. Laporan
arus kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis transaksi yaitu (1) arus
kas dari operasi, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba
bersih; (2) arus kas dari aktivitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi
yang mempengaruhi investasi dari aktiva lancar dan (3) arus kas dari
aktivitas pendanaan, yaitu arus kas dari transaksi yang mempengaruhi
ekuitas dan utang perusahaan.
Livnat dan Zarowin (1990) dan Ninna Daniati (2006) yang
menguji komponen arus kas menemukan bukti bahwa komponen arus kas
mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan expected return saham
dibanding hubungan total arus kas dengan return. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ninna Daniati (2006) yang memperoleh hasil tidak adanya
pengaruh yang signifikan antara arus kas operasi terhadap expected return
saham.
Secara teori, semakin tinggi arus kas operasional perusahaan maka
semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga
semakin besar pula nilai expected return saham. Dan sebaliknya, semakin
rendah arus kas operasional perusahaan maka semakin kecil kepercayaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin kecil pula nilai
expected return saham.
2. Pengaruh Laba Operasi Dengan Return
Laba operasi yaitu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortisasi (EBITDA) dikurangi dengan depresiasi dan amortisasi
(penyusutan). Sedangkan untuk mencari laba sebelum bunga, pajak,
depresiasi, amortisasi (EBITDA) yaitu penjualan bersih dikurangi dengan
biaya operasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi (penyusutan),
(Houston & Brigham, 2003:52). Laba operasi disini lebih mampu
menggambarkan operasional perusahaan dibandingkan dengan laba
bersih. Semakin tinggi laba yang terjadi maka semakin tinggi pula return.
Febrianto (2005) dalam penelitiannya yang mengkaji angka laba
mana antara laba kotor, laba operasi, dan laba bersih yang direaksi lebih
kuat oleh investor dan seberapa signifikan perbedaan reaksi pasar
terhadap ketiga angka laba tersebut. Penelitian Febrianto (2005) ini
menyimpulkan bahwa angka laba kotor lebih mampu memberikan
gambaran yang lebih baik tentang hubungan laba dan harga saham yang
sangat erat pula hubungannya dengan expected return saham. Laba kotor
lebih terkendali oleh manajemen karena rekening cost barang terjual
menentukan daya saing produk dipasar. Manajemen pasti berusaha untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
mengendalikan biaya tersebut pada tingkat yang rendah agar produk
bisa dijual dengan harga yang kompetitif. Rekening yang membentuk
cost barang jual pun relatif bebas dari pilihan metode akuntansi, jikapun
ada, itu hanya pilihan antara FIFO dan LIFO yang didalam penelitian
dibuktikan tidak mempengaruhi keputusan investor dan masalah
pembebanan biaya overhead pabrik yang sebenarnya tidak terlalu
mengubah nilai akhir cost barang terjual. Metode ABC dan Just in Time
misalnya adalah bukti bahwa manajemen berusaha keras untuk
mengendalikan cost barang terjual.
Dalam penyusunan laporan laba rugi, laba kotor dilaporkan lebih
awal dari dua angka laba lainnya, artinya perhitungan angka laba kotor
akan menyertakan lebih sedikit komponen pendapatan dan biaya
dibanding angka laba lainnya. Karena semakin detail perhitungan suatu
angka laba akan semakin banyak pilihan metode akuntansi sehingga
semakin rendah kualitas laba. Hasil penelitian yang dilakukan Ninna
Daniati (2006) diperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan dan
positif antara laba kotor terhadap expected return saham.
Secara teori, semakin besar laba yang diperoleh perusahaan maka
semakin tinggi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut,
sehingga semakin kecil pula nilai expected return saham.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
F. PENELITIAN TERDAHULU
Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dengan judul penelitian Pengaruh
Kandungan Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor dan Size Perusahaan
Terhadap Expected Return Saham Pada Industri Textile dan Automotive yang
Terdaftar di BEI. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas operasi tidak
berpengaruh
terhadap Expected
Return Saham;
Arus kas
investasi
berpengaruh negatif terhadap Expected Return Saham; Laba kotor
berpengaruh positif terhadap Expected Return Saham; dan Size berpengaruh
negatif terhadap Expected Return Saham.
Penelitian oleh Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004) dengan
judul Pengaruh Economic Value Added, Resisual Income, Earnings dan Arus
Kas Operasi terhadap Return yang Diterima Oleh Pemegang Saham (Studi
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ) dengan mengambil
sampel pada perusahaan publik di BEJ tahun 2000 – 2002. Hasil penelitian
diperoleh bahwa variabel arus kas operasi dan earning berpengaruh signifikan
terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Sedangkan economic
value added dan residual income tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
Miranda Octora, Yuliana Salim dan Thio Anastasia Petrolina (2005)
dengan judul penelitian Analisa Pengaruh Penilaian Kinerja Dengan Konsep
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
Konvensional dan Konsep Value Based Terhadap Rate of Return. Sampel
penelitian mengambil 50 perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2001. Hasil
penelitian diperoleh bahwa arus kas operasional berpengaruh positif terhadap
return saham, sedangkan economic value added dan ROI tidak berpengaruh
terhadap return saham.
Penelitian oleh Poppy Dian Indira Kusuma (2005) dengan judul
penelitian Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas Operasi.
Penelitian menggunakan periode 1995 – 2000 pada perusahaan yang terdaftar
di BEJ. Hasil penelitian diperoleh bahwa laba tidak berpengaruh terhadap
return saham, sedangkan arus kas operasional berpengaruh terhadap return
saham.
Hanafi (1997) meneliti tentang informasi laporan keuangan, studi
kasus pada emiten BEJ. Sampel terdiri dari 94 saham yang menerbitkan
laporan keuangan bulan Maret dan Desember pada tahun 1991-1994.
Penelitian ini menggunakan variabel TVA, SRV dan abnormal return sebagai
variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan
antara peride sebelum
Pengujian
dan sesudah
pengumuman
terhadap SRV menunjukkan
laporan keuangan.
hasil yang tidak memuaskan.
Pengamatan terhadap abnormal return menunjukkan
mengantisipasi adanya pengumuman laporan keuangan.
commit to user
TVA
bahwa pasar telah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
Wiwik dan Suharmadi (1998) meneliti tentang pengaruh informasi
penghasilan
perusahaan
terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 24 perusahaan yang mewakili
setiap sektor
selama
tahun 1994-1996. Analisis dilakukan
dengan
menghitung CAR (Cumulative Abnormal Return). Perusahaan
sampel,
dengan periode pengamatan 10 minggu sebelum dan 10 minggu setelah
pengumuman laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor belum
memanfaatkan laporan keuangan interim dan hanya mengandalkan laporan
keuangan
adanya
tahunan dalam membuat
keputusan. Hal ini dibuktikan dari
petunjuk bahwa investor belum mampu mengestimasikan arah
perubahan penghasilan perusahaan, sehingga mereka cenderung berspekulasi
tentang kenaikan dan penurunan penghasilan.
Adiwijaya (2000) meneliti tentang pengaruh laporan keungan inetrim
terhadap perubahan
harga saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini
dilakukan terhadap 66 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
laporan keuangan interim tidak berpengaruh terhadap harga saham di
Bursa Efek Jakarta yang disebabkan oleh hal-hal (1) Informasi akuntansi yang
berupa laporan keuangan interim terlalau lambat diterima investor (tidak up
to date) sehingga adanya laporan keungan interim menjadi tidak relevan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
lagi. (2) Ada faktor lain yang lebih dominan diamati oleh investor seperti
kondisi politik, ekonomi makro, kebijakan pemerintah dan lain-lain.
Zulhalmawati (2000) meneliti tentang aktivitas volume perdagangan
di pasar modal
digunakan
Indonesia tahun laporan keuangan 1996. Sampel yang
pada penelitian ini
sebanyak 32 perusahaan untuk tanggal
penerbitan 20 Mei, 26 Mei dan 26 Juli. Variabel yang digunakan adalah
TVA dan informasi akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
TVA sebelum dan pada saat pengumuman informasi keuangan lebih tinggi
dibandingkan dengan sesudahnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemodal di
Bursa Efek Jakarta sudah mengantisipasi diterbitkannya laporan keuangan
dengan melakukan perdagangan saham.
Tuisikal (2002) meneliti tentang penggunaan informasi akuntansi
untuk memprediksi return saham. Sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah perusahaan
yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta yang meliputi
perusahaan pemanufakturan dan non pemanufakturan yang mempublikasikan
laporan keuangan
per 31 Desember untuk tahun
buku 1995 dan 1996.
Variabel yang digunakan adalah CAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada perusahaan pemanufakturan, informasi akuntansi dalam bentuk rasio
keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham untuk periode
satu tahun kedepan. Hasil pengujian menunjukkan
commit to user
informasi akuntansi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
dalam bentuk
rasio keuangan tertentu
return saham. Pada perusahaan
bermanfaat dalam memprediksi
non pemanufakturan , hasil pengujian
menunjukkan bahwa informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan tidak
bermanfaat dalam memprediksi return saham untuk periode satu tahun ke
depan. Untuk prediksi dua tahun ke depan, hasil pengujian menunjukkan
informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan
tertentu bermanfaat
dalam memprediksi return saham.
Ajie (2003) meneliti kandungan informasi pelaporan kerugian dan
hubungannya dengan pergerakan return saham. Sampel yang digunakan
sebanyak 643 dari periode 1999 sampai dengan 2001. Temuan yang diperoleh
dari penelian
ini adalah
bahwa tingkat
hubungan antara return dan
pelaporan kerugian adalah lebih rendah dari pada tingkat hubungan antara
return dan pelaporan laba untuk keseluruhan tahun pengamatan.
Jati (1998) meneliti tentang pengaruh
terhadap
perubahan
laba akuntansi
perubahan harga saham pada Bursa Efek Jakarta. Sampel yang
digunakan sejumlah 60 perusahaan yang sahamya diperdagangkan di Bursa
Efek Jakarta. Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa secara signifikan
terbukti bahwa perubahan harga saham perusahaan yang tercatat di BEJ
dipengaruhi oleh perubahan laba akuntansi yang diumumkan
laporan keuangan
melalui
tahunan merupakan informasi melalui laporan keungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
tahunan merupakan informasi baru dan relevan pemodal dalam membuat
keputusan keputusan.
Hastuti (1998) Pengaruh publikasi laporan arus kas terhadap volume
perdagangan
saham
perusahaan
di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang
digunakan sebanyak 37 saham. Penelitian ini mengunakan variabel TVA.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa
pada publikasi laporan keuangan
Desember 1991 dan 1992 tidak ada reaksi pasar berupa perubahan rata-rata
volume perdagangan saham relatif signifikan pada 3 hari diseputar tanggal
publikasi dibandingkan
laporan
keuangan
diluar periode tersebut. Sementara pada publikasi
Desember 1993 dan 1994 ada reaksi pasar berupa
peningkatan rata-rata volume perdagangan saham pada 3 hari di seputar
tanggal publikasi. Hasil penelitian ini
para investor sudah
memanfaatkan
memberikan
bukti empiris bahwa
informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan Desember 1993 dan 1994 untuk pengambilan keputusan
investasi. Untuk Rata-rata volume perdagangan
saham relatif setelah
publikasi laporan arus kas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
dibandingkan dengan sebelum adanya laporan arus kas.
G. KERANGKA PENELITIAN
Kerangka penelitian dalam pembahasan ini sebagai informasi dalam
melakukan peramalan return saham dengan memanfaatkan informasi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
berkaitan dengan pengaruh informasi arus kas, laba operasi terhadap return
saham.
Arus kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama perusahaan dan
aktivitas lain yang bukan dari aktivitas investasi dan pendanaan. Semakin
besar arus kas dari aktivitas operasi maka semakin besar keterkaitan investor
untuk berinvestasi, karena investor menganggap semakin besar arus kas
perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan untuk membiayai operasi
perusahaan, melunasi pinjaman, dan membayar deviden. Dengan demikian
harga saham akan naik dan berpengaruh terhadap return perusahaan.
Laporan laba rugi memuat banyak angka laba, yaitu laba kotor, laba
operasi dan laba bersih. Ada juga laba akuntansi yang kesemuanya
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mengukur tingkat efesiensi kinerja
perusahaan. Laba operasi disini lebih mampu menggambarkan operasional
perusahaan dibandingkan dengan laba bersih. Semakin tinggi laba yang terjadi
maka semakin tinggi pula return.
Dari uraian diatas penulis akan menggambarkan kerangka pemikiran
dalam penelitian ini untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan
pokok yang akan dianalisis sebagai berikut :
Arus Kas Operasi
H1
commit to user
Laba Operasi
H2
Return Saham
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
Gambar 2.1
H. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara
empiris.
Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama
dari suatu perusahaan selama satu periode. Aktivitas operasi adalah aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities) dan
aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan
peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan
merupakan indikator lainnya. Secara teori, semakin tinggi arus kas
operasional perusahaan maka semakin tinggi kepecayaan investor pada
perusahaan tersebut. Sehingga semakin besar pula nilai expected return
saham. Dan sebaliknya, semakin rendah arus kas operasional perusahaan
maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga
semakin kecil pula nilai expected return saham.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradhono dan Yulius Jogi
Christiawan (2004)yang memperoleh hasil tidak adanya pengaruh yang
signifikan antara arus kas operasi dan earning terhadap return yang diterima
oleh pemegang saham. Dengan demikian hipotesis kesatu dalam penelitian ini
adalah :
H1 : ada pengaruh arus kas operasi dengan return saham
Laba operasi yaitu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortisasi
(EBITDA)
dikurangi
dengan
depresiasi
dan
amortisasi
(penyusutan). Sedangkan untuk mencari laba sebelum bunga, pajak,
depresiasi, amortisasi (EBITDA) yaitu penjualan bersih dikurangi dengan
biaya operasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi (penyusutan), (Houston
& Brigham, 2003: 52). Secara teori, semakin besar laba yang diperoleh
perusahaan maka semakin tinggi minat investor untuk berinvestasi di
perusahaan, sehingga semakin besar pula nilai expected return saham. Dan
sebaliknya, semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan maka semakin kecil
minat investor untuk berinvestasi diperusahaan tersebut, sehingga semakin
kecil pula nilai expected return saham.
Hasil penelitian yang dilakukan Ninna Daniati (2006) diperoleh hasil
adanya pengaruh signifikan dan positif antara laba kotor terhadap expected
return saham. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
H2 : ada pengaruh laba operasi dengan return saham.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data tersebut dapat
diperoleh dari lembaga atau keterangan serta melalui studi pustaka yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan dianalisis. Data yang
dipergunakan adalah data dalam bentuk data akuntansi dan saham perusahaan
manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu arus kas, laba
operasi dan retur saham.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang akan digunakan untuk menghitung
arus kas operasi dan laba operasi terhadap return saham. Periode data
penelitian mencakup tahun 2006 sampai 2010.
C. Populasi dan Sampel
Populasi daoat dijelaskan sebagai kumpulan atau kelompok orang ,
peristiwa, atau segala sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan
penelitian (Sekaran , 2000). Dalam penelitian ini, populasi yang dimasud
81
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
adalah perusahaan manufaktur yang mencatat sahamnya di BEI
Periode 2006 sampai 2010.
Sampel adalah sebagian dari populasi (Uma Sekaran, 2002). Sampel
terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi, artinya tidak semua
elemen populasi akan membentuk sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI dan yang menyajikan laporan
keuangan per 31 Desember untuk tahun 2006 sampai 2010. Penelitian sampel
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan beberapa
alasan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
dengan kriteria :
1. Perusahaan manufaktur yang berturut-turut tercatat selama periode
pengamatan 2006 sampai 2010.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan
keuangan per 31 desember 2006 sampai 2010.
3. Perrusahaan manufaktur yang sahamnya aktif selama 2006 sampai 2010.
D. Definisi Operasional
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian empiris yaitu untuk
menguji hipotesis yang diajukan. Penelitian ini menggambarkan pengaruh
atau hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel
82
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
dependen adalah variabel yang tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal ini
variabel dependennya adalah :
1. Return Saham
Jenis return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return
realisasi atau sering disebut actual return yang merupakan capital again
yaitu selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham pada
periode sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya.
Actual Return masing-masing saham selama periode peristiwa
dirumuskan sebagai berikut (Jogianto, 2000 : 108).
Keterangan :
: Return Saham satu pada periode t
: Harga Saham satu pada periode t
: Harga Saham satu pada periode t-1
Sedangkan variabel independen adalah variabel yang bisa berdiri
sendiri (variabel bebas), dalam penelitian ini variabel independennya
adalah :
2. Arus Kas Operasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
Arus kas operasi yaitu arus kas yang berasal dari operasi normal;
perbedaan antara pendapatan penjualan dan beban operasi kas, setelah
pajak atas laba operasi (Eugene F. Brigham :46). Rumusnya sebagai
berikut :
Arus Kas Operasi = Laba operasi (atau EBIT) – Pajak + Penyusutan.
3. Laba Operasi
Laba operasi yaitu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortisasi (EBITDA) dikurangi dengan depresiasi dan amortisasi
(penyusutan). Sedangkan untuk mencari laba sebelum bunga, pajak,
depresiasi, amortisasi (EBITDA) yaitu penjualan bersih dikurangi dengan
biaya operasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi (penyusutan),
(Houston & Brigham, 2003 :52). Rumusnya sebagai berikut :
Laba Operasi = EBITDA (penjualan bersih - biaya-biaya operasi) penyusutan
E. Metode Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dianalisis dengan alat
statistik sebagai berikut :
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai variabel-variabel penelitian, sehingga dapat menjadi patokan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
analisis lebih lanjut tentang nilai minimum, nilai maksimum, mean dan
standar deviasi.
2. Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul dari setiap variabel dependen dan independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yang mendekati normal (Imam Ghozali,2006).
Untuk melihat model regresi normal atau tidak, dilakukan analisis
grafik
dengan
melihat
“normal
probability
report
plot”
yang
membandingkan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data normal, maka garis yang menggantikan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya (Imam Ghozali, 2006).
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dapat
dilaksanakan setelah memenuhi asumsi klasik, tujuannya adalah agar variabel
independen sebagai estimator atas variabel independen tidak bias (Gujarati,
1995). Pengujian ini meliputi uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
heteroskedastisitas. Adapun penjelasan masing-masing uji asumsi klasik
adalah sebagai
berikut :
a. Uji Multikoleniaritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama
dengan nol (Imam Ghozali, 2006).
Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta dari Variance Inflation
Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas
manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila nilai
tolerance di atas 10% dan VIF di bawah 10, maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas.
b. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
commit to user
Download