Desain Kontroler untuk Pengaturan Posisi pada Motor

advertisement
Desain Kontroler untuk
Pengaturan Posisi pada
Motor DC Shunt
Menggunakan Analisis
Kestabilan Positive Real
Nabila - 2207100109
Agenda
Agenda
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Perancangan
Simulasi dan Analisis
Kesimpulan
Pendahuluan
Pendahuluan
Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan
Batasan Masalah
Latar Belakang
• Metode analisis kestabilan positive real
memperhitungkan parameter ketidakpastian
pada
perhitungannya sehingga dapat
digunakan untuk sistem non-linier.
• Motor DC shunt merupakan plant yang nonlinier.
• Sistem pengaturan posisi pada motor DC shunt
bersifat tidak stabil.
Pendahuluan
Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan
Batasan Masalah
Permasalahan
Desain kontroler untuk sistem pengaturan
posisi pada motor DC shunt.
Pendahuluan
Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan
Batasan Masalah
Tujuan
Menemukan desain kontroler untuk menstabilkan
sistem pengaturan posisi pada motor DC shunt.
Pendahuluan
Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan
Batasan Masalah
Batasan Masalah (1)
• Plant yang digunakan adalah motor DC shunt
dan kontroler digunakan untuk pengaturan
posisi.
• Sistem yang diatur akan dianggap sebagai
sistem dengan ketidakpastian.
Batasan Masalah (2)
• Parameter motor DC shunt:
Parameter
Satuan
Nilai
Tegangan Referensi
Volt
12
Tahanan Jangkar (Ra)
Ω
0.71
Induktansi Jangkar (La)
mH
0.66
Tahanan Medan (Rf)
Ω
120
Induktansi Medan (Lf)
H
20
Konstanta Motor (Ktm)
Nm/A
23x10-3
Konstanta Tegangan Balik (Kggl)
Volt/RPM
23x10-3
Damper Motor (Bm)
Nm/RPM
3.54x10-6
Inersia Motor (Jm)
Kgm2
7.06x10-6
Rasio Gigi (N)
-
1
Agenda
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Perancangan
Simulasi dan Analisis
Kesimpulan
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Positive Real Stability
Pertidaksamaan Riccati
Positive Real Control
Motor DC Shunt
Positive Real Stability
∫
t
y T (σ )u (σ )dσ ≥ 0
(1)
0
• Permasalahan kontrol positive real bertujuan
untuk mendesain kontroler yang membuat
closed-loop transfer function bersifat positive
real.
• Sebuah sistem closed-loop yang strictly
positive real pasti stabil.
Tinjauan Pustaka
Positive Real Stability
Pertidaksamaan Riccati
Positive Real Control
Motor DC Shunt
Pertidaksamaan Riccati
• Untuk sistem yang memenuhi pertidaksamaan
A T P + PA + (C − B T P) T (D + D T ) −1 (C − B T P) < 0
(2)
• Maka,
• A stabil dan sistem tersebut extended strictly
positive real.
• D+DT>0 dan terdapat solusi definit positif P>0
untuk Pertidaksamaan aljabar Riccati (2).
Tinjauan Pustaka
Positive Real Stability
Pertidaksamaan Riccati
Positive Real Control
Motor DC Shunt
Positive Real Control
• Untuk sistem:
x = ( A + ΔA) x + B 1η + (B 2 + ΔB)u
y = C 1 x + D 11η + D 12 u
(3)
• Dicari K sehingga:
(A Δ + B Δ K) T P + P(A Δ + B Δ K) +
[(C1 + D12 K) − B 1 T P]T (D11 + D11 T ) −1 [(C1 + D12 K) − B T P] < 0
(4)
Tinjauan Pustaka
Positive Real Stability
Pertidaksamaan Riccati
Positive Real Control
Motor DC Shunt
Motor DC Shunt
• Kumparan medan terhubung paralel dengan kumparan
jangkar
• Motor DC shunt memiliki karakteristik yang identik
dengan motor DC penguat terpisah
Gambar 1. Motor DC Shunt
Model Matematika
I a (s) =
I f (s) =
1
(E a (s) − E ggl (s))
Las + R a
1
E a (s)
Lf s + R f
T = K TM I f (s)I a (s)
Θ( s ) =
1
Js + Bs
2
T (s)
E ggl (s ) = K ggl sΘ(s)I f (s)
Agenda
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Perancangan
Simulasi dan Analisis
Kesimpulan
Perancangan
Perancangan
Perancangan Motor DC Shunt
Identifikasi Parameter Motor DC Shunt
Identifikasi Parameter Ketidakpastian
Desain Kontroler
Rangkaian Kumparan Jangkar dan
Kumparan Medan
Gambar 2. Diagram Simulink® Rangkaian Kumparan Jangkar
Gambar 3. Diagram Simulink® Rangkaian Kumparan Medan
Rotor
Gambar 4. Diagram Simulink® Rotor
Diagram Simulink® Motor
Gambar 5. Diagram Simulink® Motor DC Shunt
Perancangan
Perancangan Motor DC Shunt
Identifikasi Parameter Motor DC Shunt
Identifikasi Parameter Ketidakpastian
Desain Kontroler
Identifikasi Parameter Motor DC
Shunt
• Parameter ARMAX:
A(q ) = 1 − 0.928q −1
(5)
(6)
(7)
B(q ) = 20.66q −1
C (q ) = 1 + 0.5137q −1
• Persamaan Beda:
y (k ) − 0.928 y (k − 1) = 20.66u (k − 1) + η (k ) + 0.5137η (k − 1)
(8)
• Sehingga, didapat transfer function:
Y ( s) =
107.2
s + 0.3739 s
2
U ( s) +
2.666
s + 0.3739 s
2
η (s)
(9)
Representasi State-Space Hasil
Identifikasi
• Dari transfer function (9), didapat persamaan
diferensial:
y(t ) + 0.3739 y = 107.2u (t ) + 2.666η (t )
(10)
• Representasi state-space:
1
 x1  0
  x1   0 
 0 
u
η+
 x  = 
x  + 



107.2
 2  0 − 0.3739  2  2.666
 x1 
y = [1 0]  + η
 x2 
(11)
(12)
Representasi State-Space Hasil
Identifikasi
• Dari Persamaan (11) dan (12), didapat:
1
0

A=

0
−
0
.
3739


 0 
 0 
B2 = 
B1 = 


107
.
2


2.666
C = [1 0] D11 = 1 D12 = 0
Perancangan
Perancangan Motor DC Shunt
Identifikasi Parameter Motor DC Shunt
Identifikasi Parameter Ketidakpastian
Desain Kontroler
Identifikasi Parameter Ketidakpastian
• Parameter ARX:
A(q ) = 1 − 0.9898q −1
B(q ) = 0.08944q −1
(13)
(14)
• Persamaan beda:
∆y (k ) − 0.9898∆y (k − 1) = 0.08944u (k − 1)
(15)
• Sehingga, didapat transfer function:
0.4495
∆Y ( s )
= 2
U (s)
s + 0.05137 s
(16)
Representasi State-Space Hasil
Identifikasi
• Dari transfer function (15), didapat persamaan
diferensial:
∆y + 0.05137 ∆y = 0.4495u
(17)
• Representasi state-space:
0
0

∆A = 

0
−
0
.
05137


(18)
 0 
∆B = 

0
.
4495


(19)
Perancangan
Perancangan Motor DC Shunt
Identifikasi Parameter Motor DC Shunt
Identifikasi Parameter Ketidakpastian
Desain Kontroler
Desain Kontroler
• AΔ=A+ΔA, yaitu:
1
0

A∆ = 

0
0
.
42527
−


• BΔ=B2+ΔB, yaitu:
0


B∆ = 

107
.
6495


• Diambil nilai P definit positif:
• Sehingga K:
1 0
P=

0
1


K < [0.01 0.02]
Agenda
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Perancangan
Simulasi dan Analisis
Kesimpulan
Simulasi dan Analisis
Respon Sistem tanpa Kontroler
Respon Sistem tanpa Kontroler
8000
respon
setpoint
7000
6000
Posisi (rad)
5000
4000
3000
2000
1000
0
0
10
20
30
40
60
50
Waktu (s)
70
80
90
100
• Sistem tidak stabil, terlihat dari respon yang
terus meningkat.
Respon Sistem Beban Nominal
dengan Kontroler
Respon Sistem tanpa Beban dengan Kontroler
1
0.9
0.8
Posisi (rad)
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
respon
setpoint
0.1
0
0
10
20
30
40
50
60
Waktu (s)
70
80
90
100
• Respon telah mengikuti sinyal referensi dan
tidak terus meningkat.
Respon Sistem Beban Berubah-ubah
dengan Kontroler
Respon Sistem Berbeban dengan Kontroler
1
0.9
0.8
Posisi (rad)
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
respon
setpoint
0.1
0
0
10
20
30
40
50
60
Waktu (s)
70
80
90
100
• Perubahan beban tidak menyebabkan respon berubah
secara signifikan. Respon kembali mengikuti sinyal
referensi.
Respon Sistem Beban Berubah-ubah
dengan Kontroler
• Perubahan beban tidak menyebabkan respon berubah
secara signifikan. Respon kembali mengikuti sinyal
referensi.
Agenda
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Perancangan
Simulasi dan Analisis
Kesimpulan
Kesimpulan
Kontroler yang didesain dengan analisis
kestabilan positive real dapat menstabilkan
sistem pengaturan posisi pada motor DC shunt.
Terima Kasih
Positive Real Stability - Additional
• Untuk sistem time invariant
(Σ 0 ) x = Ax + Bw
(A.1)
z = Cx + Dw
• Dengan transfer function
G(s) := C( sI − A) −1 B + D
• Maka,
(A.2)
– Sistem (5) positive real jika G(s)+GT(s*)>=0
– Sistem (5) strictly positive real jika G(jw)+GT(-jw)>0
– Sistem (5) extended strictly positive real jika sistem
(5) strictly positive real dan G(j∞)+GT(-j∞)>0
Rangkaian Kumparan Jangkar -
Additional
Gambar A-1. Rangkaian Kumparan Jangkar
• Persamaan differensial:
e a (t) − e ggl (t) = l a
• Transformasi Laplace:
di a (t)
+ ra i a (t)
dt
E a (s) − E ggl (s) = (L a s + R a )I a (s)
I a (s) =
1
(E a (s) − E ggl (s))
Las + R a
(A.3)
(A.4)
(A.5)
Rangkaian Kumparan Medan -
Additional
• Persamaan differensial:
e a (t) = l f
• Transformasi Laplace:
di f (t)
+ rf i f (t)
dt
E a (s) = (L f s + R f )I f (s)
I f (s) =
1
E a (s)
Lf s + R f
(A.6)
(A.7)
(A.8)
Rotor - Additional
• Torsi motor berbanding lurus dengan arus
kumparan jangkar dan arus medan, maka:
T = K B i f (t)i a (t)l a ra n a
T = K TM i f (t)i a (t)
T = K TM I f (s)I a (s)
(A.9)
(A.10)
(A.11)
• Torsi yang dihasilkan motor bekerja terhadap
inersia dan gesekan viskos, sehingga:
T=J
d 2 θ(t)
dt 2
+B
dθ (t )
dt
T ( s ) = Js 2 Θ( s ) + BsΘ( s )
Θ( s ) =
1
Js 2 + Bs
T (s)
(A.12)
(A.13)
(A.14)
Tegangan Gaya Gerak Listrik -
Additional
• Tegangan gaya gerak listrik berbanding lurus
dengan hasil kali dari arus medan dan
kecepatan sudut motor, yaitu:
e ggl (t) = K ggl i f (t)
• Transformasi Laplace:
dθ (t)
dt
E ggl (s ) = K ggl sΘ(s)I f (s)
(A.15)
(A.16)
Download