BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.1.1 Uraian State of The Art State of The Art adalah seni untuk melihat referensi dari penelitian – penelitian sebelumnya untuk melakukan sebuah penelitian yang baru. Peneliti mengambil 3 jurnal internasional dan 2 jurnal lokasi sebagai referensi yang terdiri atas: 1. Jurnal lokal yang dimiliki Rindah Fitriani Hamid, Watief A. Rachman Indra , dan Fajarwati Ibnu dengan judul EFEKTIFITAS PROGRAM TALKSHOW TAMBAHAN OBAT TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU PENDENGAR RADIO DI KOTA MAKASSAR pada tahun 2014 peneliti tersebut menggunakan teori talkshow dan teori radio. Peneliti tersebut menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan fenomologi. 2. Jurnal lokal yang dimiliki Dina Febriyana dengan judul PROSES PRODUKSI PROGRAM TALK SHOW “REDAKSI 8” PADA TELEVISI LOKAL TEPIAN TV SAMARINDA, peneliti tersebut menggunakan teori tahapan produksi dengan teknik pengumpulan data dari kepustakaan dan catatan lapangan 3. Jurnal asing yang dimiliki Jaime S. Bell dengan judul A QUALITATIVE LOOK AT MIDDLE SES PRESCHOOLERS: MEDIA CONSUMPTION AND SOCIAL BEHAVIORS, peneliti tersebut menggunakan teori belajar sosial dan teori media massa dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan penelitian deskriptif. 4. Pada jurnal asing yang dimiliki Onyekosor, A. I, N. N. Nwankpa dengan judul TELEVISION PROGRAMME judul PREFERENCE AND THE PERCEPTION OF CRIME AMONG YOUTHS IN TERTIARY INSTITUTIONS IN PORT HARCOURT, NIGERIA menggunakan teori komunikasi massa,teori persepsi mengenai kriminal, dan teori penggunaan dan gratifikasi media dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. 7 8 5. Penelitian yang dilakukan oleh Jay Leno dengan judul aspects of talk show interaction: the jonathan ross show and the tonight show menggunakan teori analisis percakapan dan analisis talkshow dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini membahas strategi produksi program meja bundar yang merupakan program talkshow dengan menganalisis SWOT program tersebut dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi di lapangan. Keterangan Saya Peneliti Rindah Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti Dina Jaime S. Onyekosor, Jay Leno Febriyana Bell A. I, N. N. Fitriani Nwankpa Hamid, Watief A. Rachman, Indra Fajarwati Ibnu Masalah Meneliti Meneliti Meneliti Meneliti Meneliti Meneliti Penelitian strategi efektifitas proses konsumsi persepsi aspek Produksi program produksi media yang kriminal interaksi Program talkshow talkshow mempengar bagi anak talkshow the Meja tambahan redaksi 8 uhi tingkah muda jonathan Bundar obat pada televisi laku pada dalam ross show tradisional lokal tepian anak – anak penyajian and the terhadap tv samarinda pra sekolah tayangan di tonight show televisi dengan perilaku pendengar melihat radio di kota aspek makassar presenter dalam talkshow sebagai kesuksesan program 9 Teori Teori Teori Radio, Teori Teori Teori Analisis tahapan Teori tahapan Belajar Komunika Percakapan, produksi Talkshow produksi. Sosial & si Analisis dan Teori Media massa,Teo Talkshow analisis Massa. ri Persepsi swot mengenai kriminal, dan Teori Pengguna an dan Gratifikasi Media Metode Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penellitian Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kuantitatif Hasil Pelaksaan Efektifitas Proses Media sudah Terdapat Keberhasilan Penelitian produksi program Produksi tersebar signifikan talkshow dapat dapat berjalan seudah sampai anak antara dapat berjalan dengan berjalan pra sekolah , program dipengaruhi dengan karena sesuai SOP dan orang televisi dan oleh baik penyiar yang ( Standard tua harus persepsi pemilihan sesuai baik Operational memiliki criminal pembawa dengan memberikan Procedure ) peran dan acara dalam tahapan suasana dan terhadap Televisi program produksi program yang Tim Kreatif paparan dari harus tersebut yang nyaman dalam media itu mempertim yang dilakukan lebih Produksi sendiri dan bangkan mempengaru informatif. sangat melihat pengguna hi diperlukan lansung an pembawaan agar perkembang kekerasan topik dan Program an tingkah kontak dan penggunaan tidak terlihat laku anak ekspresi waktu dapat kaku agar tidak kemarahan berjalan terpengaruh yang dengan baik dengan memberika media n pengaruh baik dapat dan bagi Anak 10 Muda Tabel 2.1 State Of The Art 2.2 Landasan Konseptual Teori Umum 2.2.1 Komunikasi 2.2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah proses interaksi satu sama lain untuk membangun hubungan dengan cara berkomunikasi dan saling bertukar pesan dan diterima masing – masing setiap individu. Dalam bahasa latin, pengertian komunikasi terbagi dua, yaitu secara etimologis, kata komunikasi berasal dari Bahasa Latin Communicatio, dari kata yang berpatisipasi atau memberitahukan. Dalam bahasa latin, communicatus yang artinya berbagi atau milik bersama ( Ardianto dan Q-Anees, 2007). Dalam kata memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna dan pengertian komunikasi secara terminologis merujuk adanya sebuah proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Disini, bahwa komunikasi adalah membangun komunikasi dengan manusia karena pengertian ini terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Dasar pengertian ini, merujuk pada pengertian (Ruben and Stewart, 2013) mengenai komunikasi manusia yaitu “Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies - respond to and create messages to adapt to the environment and one another”. Pengertian diatas mengatakan bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu 11 hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Setiap manusia mengungkapkan sebuah pesan komunikasi yang menurut Bernard Berelson & Gary A. Steiner (Ardianto dan Q-Anees, 2007) komunikasi merupakan sebuah transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol – kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut proses komunikasi yang didalamnya terdapat pesan komunikasi memiliki dampak tersendiri dimana proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2006: 5). Jadi, pengertian diatas komunikasi adalah proses interaksi melibatkan individu – individu dalam melakukan proses penyampaian pesan yang berisi berupa gagasan, informasi, gambar, figur, dan grafik dan dampak tersebut dalam penyampaian pesan dilihat dari perubahan sikap, perilaku baik disampaikan secara langsung atau tidak langsung. 2.2.1.2. Fungsi Komunikasi Pengertian dari komunikasi, terdapat fungsi dari pesan komunikasi yang disampaikan. Menurut Rudolph F. Verderber (Deddy Mulayana, 2009) mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi yang terdiri dari : 1. Fungsi Sosial Fungsi ini digunakan untuk kesenangan dan membangun ikatan dengan orang lain . Ikatan yang dilakukan dapat membangun sebuah hubungan satu dengan yang lain. Fungsi ini mengisyaratkan komunikasi yang berperan penting untuk berinteraksi dengan berbagai lingkungan. 2. Fungsi Pengambilan Keputusan Fungsi ini digunakan untuk memutuskan hal yang ingin dilakukan atau tidak. Sebagian keputusan dapat dibuat sendiri dan sebagian lagi dibuat setelah berkonsultasi 12 dengan orang lain. Keputusan bersifat emosional dan melalui pertimbangan – pertimbangan yang matang. Kedua fungsi ini dilakukan secara bersamaan yang mendukung proses komunikasi yang dibangun. Fungsi ini menjadi keterikatan dalam hubungan manusia satu dengan yang lain dengan memiliki tujuan yang berbeda – beda setiap orang. 2.2.1.3 Tujuan Komunikasi Menurut (Fajar, 2009) tujuan komunikasi dapat dijabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi sebagai berikut: 1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu 2. Mempengaruhi perilaku seseorang 3. Mengungkapkan perasaan 4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain 5. Berhubungan dengan orang lain 6. Menyelesaian sebuah masalah 7. Mencapai sebuah tujuan 8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik 9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain 2.2.1 4 Unsur Komunikasi Setiap komponen komunikasi menjadi peranan penting dalam berkomunikasi yang agar komunikasi berjalan dengan baik. Menurut Laswell, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjawab pertayaan dari who? says what? in which channel? to whom? with what effect dengan menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? Analisis lima unsur menurut Lasswell (Mulyana, 2009) adalah: 13 1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator. 2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima ( komunikan), dari sumber (komunikator ) atau isi informasi pesan yang disamapaikan menggunakan seperangkat symbol verbal / non verbal yang mewakili perasaan , nilai, gagasan atau maksud sumber. Didalamnya ada tiga komponen pesan yaitu makna , symbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. 3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) . Bentuk saluran atau media dapat disampaikan baik secara langsung ( tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak / elektronik). 4. To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok /organisasi /suatu negara yang menerima pesan dari sumber kepada tujuan akhir pesan itu diterima (destination) /pendengar (listener )/ khalayak ( audience)/komunikan /penafsir /penyandi balik (decoder). 5. With What Effect? (dampak/efek). Setelah pesan sudah diterima. Dampak/efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber. Perubahan yang terjadi bisa dilihat seperti perubahan sikap, dan bertambahnya pengetahuan. 2.2.2 Komunikasi Massa 2.2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi dengan menggunakan media massa. Massa di sini adalah kumpulan orang orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Menurut Gerbner (Jalaluddin, 2014) komunikasi massa adalah “Mass communication is the technologically and institutionally based production and 14 distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies” Jadi, Gerbner berpendapat bahwa komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dan masyarakat Industri. Definisi komunikasi massa juga dikemukakan oleh Bittner (Ardianto, Elvinaro dkk, 2007) yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. 2.2.2.2 Karateristik Komunikasi Massa Dari pengertian komunikasi massa, interaksi antar individu yang memiliki proses psan yang diterima bersama. Maka, komunikasi massa memiliki karateristik komunikasi massa. Karateristik komunikasi massa (Ardianto, Elvinaro dkk, 2007) adalah sebagai berikut: 1. Komunikator Terlembaga Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Menurut Wright komunikasi massa bergerak dalam organisasi yang kompleks. Secara kronologis proses penyusunan pesan oleh komunikator sampai pesan itu diterima oleh komunikan. Apabila pesan disampaikan melalui surat kabar , maka komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel . Dengan begitu , pesan dapat diterima sesuai dengan permintaan media massa yang bersangkutan. Selanjutnya pesan tersebut diperiksa oleh penanggung jawab rubrik. Dari penanggung jawab rubrik diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa layak atau tidaknya pesan itu untuk dimuat dengan pertimbangan utama yaitu tidak menyalahi kebijakan dari lembaga media massa itu. Ketika pesan sudah layak settingnya,pesan diperiksa dibuat oleh korektor, lalu disusun oleh layout man agar komposisinya bagus, dibuat plate, kemudian masuk ke mesin cetak. Tahap terakhir 15 setelah dicetak merupakan tugas bagian distribusi untuk mendistribusikan surat kabar yang berisi pesan itu kepada pembacanya. Apabila media komunikasi yang digunakan adalah media televisi, tentu akan banyak lagi melibatkan orang, seperti juru kamera, juru lampu, pengarah acara, bagian make up, floor manager dan lain-lain. Selain itu, peralatan yang digunakan lebih banyak serta dana yang diperlukan lebih besar. 2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Pesan komunikasi massa yang dikemas dan dibentuk apa pun yang memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting juga sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan. 3. Komunikan Anonim dan Heterogen Komunikasi massa tidak mengenal komunikannya. Jadi, pada komunikasi massa pada komunikan bersifat anonim. Selain anonim, komunikasi massa yang terdiri dari lapisan masyarakat yang besar dan banyak dan menggunakan media atau tidak tatap muka maka komunikasi massa bersifat heterogen. Heterogen dilihat dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latarbelakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. 4. Pesan Serempak Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Keserampakan media massa itu ialah keserampakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah dalam waktu bersamaan. 16 5. Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya pada komunikasi massa, yang penting adalah isi. Dalam komunikasi massa, pesan yang disampaikan atau topik yang dibicarakan tidak perlu menggunakan sistematika tertentu. Dalam komunukasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. 6. Bersifat Satu Arah Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Penggunaan Media massa menjadikan komunikator aktif dalam menyampaikan pesan dan komunikan aktif menerima pesan namun keduanya tidak malakukan tatap muka langsung seperti dialog yang dilakukan komunikasi antarpesona. Dengan demikian, komunikasi massa bersifat satu arah. 7. Stimulasi Alat Indera yang Terbatas Dalam komunikasi massa, stimuli alat indera terbatas. Dalam komuniaksi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis komunikasi massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya menggunakan indra penglihatan dengan melihat. Pada siaran radio dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. Sedangkan, komunikasi antarpersonal yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indera pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. 8. Umpan Balik Tertunda (Delayed) Komponen umpan balik atau feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun.. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Dengan begitu, umpan balik bersifat langsung dan segera. 17 2.2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki fungsi bagi khalayak. Fungsi komunikasi masssa menurut Dominick (Mursito BM, 2006) dapat dirumuskan menjadi beberapa macam, diantaranya terdiri dari: 1. Surveillance Fungsi pengawasan dilakukan dalam penyebaran informasi mengenai kejadian - kejadian dalam lingkungan dalam maupun luar masyarakat. Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk utama yaitu pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan dalam media massa adalah menginformasikan bentuk peringatan dalam aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pengawasan instrumental adalah bentuk penyebaran informasi yang berguna bagi khalayak. 2. Correlation Fungsi korelasi merupakan interpretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku atau reaksi terhadap peristiwa yang terjadi. Fungsi ini berdasarkan hasil sosialisasi terhadap lingkungan dan membentuk kesepakatan sebagai fungsi editorial. Fungsi editorial dikatakan sebagai pertanggunjawaban atas berita yang disajikan. Hal yang berhubungan dengan fungsi editorial adalah memberikan bimbingan kepada masyarakat, menjelaskan peristiwa yang terjadi secara actual dan memilih hal yang menjadi prioritas masyarakat. Fungsi ini menjadikan peran media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat dalam memberikan informasi yang disiarkan melalui media massa. 3. Transmisi Fungsi Transmisi merupakan cara mengkomunikasikan sebuah informasi, nilai – nilai dan norma – normas sosial budaya dari generasi ke generasi dengan cara bersosialisasi. Sosialisasi yang berkembang dimulai dari sebuah individu - individu yang mengadopsi perilaku dan nilai – nilai kelompok. Dalam komunikasi massa, fungsi ini berperan aktif dalam fungsi pendidikan. 18 4. Entertainment Fungsi hiburan merupakan fungsi dalam komunikasi massa yang berisi kegiatan -kegiatan hiburan dan berisi berita ringan. Tujuan fungsi entertainment ini adalah untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efek – efek tertentu. 2.2.2.4 Tindakan Komunikasi Massa Menurut John Vivian (Vera, 2008) komunikasi yang dibangun adalah suatu proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa komunikasi mempunyai elemen-elemen yaitu komunikator, pesan, dan komunikan yang harus ada pada proses komunikasi. Komunikasi memiliki tingkatan yang dilihat berdasarkan seberapa banyak jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi. 1. Intrapersonal Communication (Komunikasi dengan diri sendiri). Komunikasi interpersonal mempunyai elemen-elemen sebagai syarat minimal terjadinya proses komunikasi, yaitu komunikator-pesan-komunikan. Dalam komunikasi intrapersonal proses komunikasi terjadi pada dirinya sendiri sebagai komunikator dan komunikan. Aktifitas dari komunikasi ini dilakukan dalam kegiatan sehari – hari yaitu apabila berbicara seseorang berbicara pada diri sendiri dan melakukan proses pada dirinya untuk berimajinasi yang kreatif. Komunikasi intrapersonal tersebut mendahului ucapan atau tindakan seseorang. 2. Interpersonal Communication (Komunikasi antar pribadi). Komunikasi antar pribadi melibatkan dua atau tiga orang dalam proses komunikasinya, ada noise, dan komunikan bertindak juga sebagai komunikator selama proses komunikasi berlangsung. Pada hakekatnya, komunikasi interpersonal dapat mendapatkan umpan balik dari proses komunikasi yang dibangun antar dua orang secara fisik dalam bentuk percakapan. 19 3. Group Communication (Komunikasi kelompok) Di dalam komunikasi kelompok, ciri utamanya adalah dimana sejumlah orang mengurangi keintiman dalam proses komunikasi. Dalam komunikasi kelompok dapat dibagi menjadi dua yaitu, komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar, tergantung jumlah orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. 4. Mass Communication (Komunikasi massa). Komunikasi massa merupakan komunikasi yang kompleks karena melibatkan jumlah orang yang relatif sangat banyak, baik komunikator maupun komunikannya. Komunikasi massa ciri utamanya adalah mampu menjangkau ribuan atau bahkan jutaan orang yang dilakukan melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Dalam komplekitas jumlah orang yang relatif banyak, pesan yang disampaikan harus membutuhkan sebuah keahlian sendiri agar pesan dapat diterima oleh banyak orang. 2.2.3 Media Massa 2.2.3.1 Pengertian Media Massa Media massa adalah alat komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi massa. Menurut Agee (Ardianto, Elvinaro dkk, 2007) media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunkasi massa. Media massa juga mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak baik dari segi budaya, sosial, politik dipengaruhi oleh media. Menurut (Nurudin, 2007) media massa adalah alat - alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kesimpulan diatas, media massa memiliki jangkauan yang luas dan mampu menyaring massa dalam jumlah besar. Saat ini, kepopuleran media massa sangat tinggi karena media massa mampu menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan pesan media dengan jarak jauh. Pesan atau informasi dari media massa yang mampu menjangkau semua khalayak , media massa memberikan pengaruh yang kuat bagi khalayak dalam 20 menerima informasi baru secara serempat dan cepat. Kecepatan media massa juga yang membentuk pola pikir masyarakat dalam merespon informasi baru. 2.2.3.2 Jenis – Jenis Media Massa Jenis – jenis Media massa memiliki garis besar yang dibagi sebagai berikut : 1. Media Cetak (Printed Media) Media Cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya sebagai media penyampaian informasi. Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau dalam tata warna dan halaman putih seperti surat kabar, tabloid dan majalah dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Menurut (Ardianto, Elvinaro dkk, 2007) media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya. Media Cetak terdiri dari : 1. Surat Kabar Surat kabar merupakan media massa paling tua dibandingkan dengan jenis media lainnya. Sejarah keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Guternberg di Jerman. Menurut Agee (Ardianto, Elvinaro dkk, 2007) surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah : 1. To inform Fungsi ini bertujuan untuk menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang berita atau peristiwa yang terjadi untuk kepentingan publik. 2. To comment Fungsi ini bertujuan untuk memberikan komentar atau tanggapan mengenai berita yang disampaikan dan berusaha untuk dikembangkan ke dalam fokus berita. 3. To provide 21 Fungsi ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas atau keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa yang disampaikan melalui pemasangan iklan di media. Fungsi Sekunder media adalah: 1. Fungsi ini bertujuan untuk mengkampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan dengan keperluan untuk membantu kondisi-kondisi tertentu 2. Fungsi ini memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus. 3. Fungsi ini bertujuan untuk melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak – hak masyarakat. 2. Majalah Keberadaan Majalah dimulai masa menjelang Kemerdekaan Indonesia. Majalah berisi macam - macam artikel dengan subjek yang bervariasi. Keberadaan majalah yang banyak digemari masyarakat karena majalah memiliki sasaran khalayak yang spesifik. Subjek majalah dapat disesuaikan dengan gaya hidup atau hobi khalayak seperti subjek olahraga. Menurut (Dominick, 2005) klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategori utama, yakni: 1. General consumer magazine (majalah konsumen umum) 2. Business publication (majalah bisnis) 3. Literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah) 4. Newsletter (majalah khusus terbita berkala) 5. Public Relations Magazines (Majalah Humas) 3. Tabloid Tabloid sebenarnya adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil (597 mm × 375 mm) dari ukuran standar koran harian. Istilah ini biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian (bisa mingguan, dwimingguan, dll), yang terfokus pada hal-hal yang lebih “tidak serius”, terutama masalah selebritas, olah raga, 22 kriminal, dll. 4. Media Elektronik (Electronic Media) Media Elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang menggunakan alat-alat elektronik (mekanis). Media elektronik kini terdiri dari Radio, Televisi (Muda, 2005) a. Radio Radio merupakan media elektronik tertua dan paling luwes . Keunggulan radio siaran ini bisa berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalan, di pantai dan berbagai tempat lainnya. Gaya radio siaran mencakup hal – hal yang bersifat imanjinatif yang memiliki gagasan – gagasan yang unik agar pendengar dapat terbawa suasana sesuai dengan keinginan pendengar, dan sifat radio yang auditori yang hanya menggunakan indera pendengaran. Media radio ini memiliki gaya conversational yang menjadikan penyiar dan pendengar terlihat akrab seperti berbicara langsung. b. Televisi Televisi merupakan media elektronik yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi berisi program – program yang memberikan informasi, menghibur dan memujuk. Fungsi menghibur dalam televisi lebih dominan di media televisi. Tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi.berita. Pada umumnya, penonton yang menyukai media ini, dapat menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari. Keunggulan dari media televisi adalah sifatnya yang audiovisual. Dengan begitu, penonton dapat terpuaskan kebutuhannya untuk mendapatkan informasi dari media ini. 5. Media Online Media online merupakan media yang menggunakan internet. Dengan perkembangan media baru muncul sebuah teknologi dengan menggunakan internet. Internet ini juga 23 merupakan salah satu media yang berisi berbagai informasi dan hiburan yang dibutuhkan oleh semua masyarakat. Dengan segala karateristik, cara penggunaan yang mudah, media yang berbasis internet ini digemari oleh masyarakat katena mudah digunakan dan dapat dijangkau oleh masyarakat karena secara garis besar, internet jauh leih mudah dalam menjembatani waktu dan jarak dibandingkan media-media yang sudah ada terlebih dahulu. Sebagai media komunikasi internet menjadi sebuah alat (channel) untuk menyampaikan pesan (message) dari komunikator/penyalur pesan (source) kepada komunikan/penerima pesan (receiver). Dengan begitu, internet sebagai media komunikasi adalah transaksional, dalam artian terdapat interaksi antar individu secara intensif (terus-menerus) dan ada umpan balik (feedback) dari antar individu dalam setiap interaksi tersebut. Selain itu, terdapat partisipasi antar individu dengan mempertimbangkan untung/rugi dalam setiap interaksi (Mondry, 2008). 2.2.4 Televisi 2.2.4.1 Pengertian Televisi Televisi berasal dari dua kata yaitu (tele) yang artinya jauh dan (visi) artinya pandangan, yang bermakna pandangan jarak jauh. Namun arti secara global adalah sebuah alat media informasi audiovisual satu arah. (Ilham Z, 2010) Televisi mengalami perkembangan yang drastis yang melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel dapat menjangkau di seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang menyediakan saluran televise bagi pemirsa (Ardianto, Elvinaro dkk, 2007). Pengertian di atas televisi adalah sebuah alat media yang utama digunakan dan dipakai oleh seluruh khalayak. Karateristik televisi yang terdiri dari gambar dan audio dengan bantuan satelit yang dapat ditangkap langsung pada layar televisi di rumah menjadikan media ini sebagai alat media yang dapat penyampaian pesan informasi yang jela , lengkap dan cepat. 24 2.2.4.2 Sejarah Televisi Indonesia Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke - 17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Sejak Pemerintah Indonesia membuka TVRI , maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun Televisi RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia , kemudian disusul dengan SCTV , Indosiar , ANTV , dan TPI. Gerakan Reformasi pada tahun 1998 dan menjelang tahun 2000 , muncul hamper serentak lima televisi swasta baru yaitu Metro, Trans, TV7,Lativi, dan Global serta beberapa televisi daerah (Morisan, 2008) Dalam Undang – Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia diperkirakan kan terus bermunculan, khususnya di daerah, yang terbagi dalam empat kategori yaitu televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas . Kini penonton televisi Indonesia dapat menikmati berbagai program televisi. (Morissan, 2008) Menurut (Ardianto, Elvinaro dkk, 2007) televisi memiliki metode penyampaian program televisi dibagi menjadi 5 (lima) metode yang dapat dikembangkan yaitu: 1. Over – the – air reception of network and local station program. Kualitas gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan High Density Television (HDTV). 2. Cable. Program disampaikan melalui satelit ke system kabel lokal, kemudian didistribusikanke rumah – rumah dengan kabel di bawah tanah atau dengan tambahan kabel. 3. Digital cable. Kabel serat optic yang ditanam di bawah tanah tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi yang bisa memuat 500 lebih saluran. System ini memungkinkan terjadinya komunikasi televisi dua arah. 4. Wireless cable. Sejumlah system kabel menyampaikan program bagi pelanggan yang menggunakan bawah tanah. transmisi microwave (gelombang pendek) meskipun kael ini di 25 5. Direct Broadcast Satellite (DBS). Program – program ditransmisikan oleh satelit langsung dengan menggunakan piringan yang berdiameter 18 inci sitaruh di atap rumah atau yang lebih dikenal dengan istilah antenna parabola. 2.2.4.3 Karateristik Televisi Media massa memiliki karateristik yang berbeda – beda. Karateristik media dapat dilihat dari bentuk fisik, penyajiannya dan stimuli panca indera. Kelebihan media televisi adalah jenis media yang bentuk penyajiannya menggunakan alat panca indera penglihatan dan pendengaran. Menurut (Ardianto, Elvinaro dkk, 2007) terdapat tiga macam karakteristik televisi yang terdiri atas : 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni tampilan gambar dan suara. Jika media radio hanya dapat mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu, televisi disebut sebagai media massa elektronik audiovisual. Tampilan gambar dan suara menjadi peranan penting untuk menyajikan informasi. Maka, penyajian keduanya harus harmonis dan tidak ada kekhususan pengambilan gambar atau suara. 2. Berpikir dalam gambar Kelancaran acara televisi dilihat dalam pembuatan naskah acara atau membaca naskah acara. Seorang Komunikator dalam menggunakan media ini mencoba membuat naskah dan mengolah naskah dalam kata – kata yang merupakan isi pesan mengadung informasi dan dapat diterima dan dimengerti khalayak. Naskah yang dibuat dapat direpresentasikan dalam urutan kejadian yang sebenarnya. Terdapat dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran (picturization) yakni kegiatan 26 merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Pengoperasian media televisi juga dibutuhkan orang yang terampil dan terlatih. Dalam pengoperasian televisi dibutuhkan peralatan yang lebih banyak dan untuk mengoprasikannya jauh lebih rumit dengan menggunakan orang-orang yang terampil dan terlatih. Dalam contoh seperti acara siaran berita butuh melibatkan 11 orang dalam pengoperasiannya yang terdiri dari produser, pengarah acara, pengarah teknik, pengarah studio, pemandu gambar, tiga juru kamera, juru video, juru rias, juru suara, dan lainnya. Apabila dalam acara drama musik yang lokasinya diluar studio, tentu lebih banyak lagi melibatkan orang atau sering juga disebut kerabat kerja televisi (crew). 2.2.4.4 Program Televisi Prinsip penyelenggaraan siaran stasiun televisi dapat terbagi menjadi dua yang terdiri atas: 1. Karya Artistik Karya ini menekankan aspek estetika sehingga menampilkan unsur keindahan yang dapat menjadi keunggulan dalam program yang dibuat. Yang tergolong ke dalam karya artistik adalah : 1. Film 2. Sinetron (sinema alektronik) 3. Pergelaran musik, tari, pantomin, lawak, sirkus, sulap, dan teater 4. Acara keagamaan 5. Variety Show 6. Kuis 7. Ilmu pengetahuan dan teknologi 8. Penerangan umum 27 9. Iklan ( komersial dan layanan masyarakat) 2. Karya Jurnalistik Karya ini melakukan pendekatan jurnalistik yang mengutamakan kecepatan penyampaian dan mengangkat informasi dari sumber pendapat, realita, dan peristiwa. Yang tergolong dalam kategori jurnalistik adalah: 1. Berita aktual yang bersifat timeconcern 2. Berita nonaktual yang bersifat timeless 3. Penjelasan yang bersifat actual atau sedang hangat – hangatnya yang tertuang dalam acara seperti monolog, dialog, laporan dan siaran langsung. 2.2.5 Berita 2.2.5.1 Pengertian Berita Berita laporan tentang fakta atau ide terkini , yang dipilih staf redaksi suatu harian yang disiarkan , yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena luar biasa, openting atau akibatnya , entah pula karena mencakup segi human interest, seperti humor, emosi dan ketegangan (Ermanto, 2005) Dari pengertian diatas, berita adalah informasi yang penting atau menarik bagi khalayak audien. Informasi yang dapat kita pilih sebagai berita harus memenuhi dua aspek yaitu: 1. Aspek Penting Informasi dikatakan penting apabila informasi tersebut dapat memberikan pengaruh yang kuat atau memiiliki dampak kepada pada penonton. Informasi yang memberikan pengaruh atau memiliki dampak ysng kust kepada penonton adalah informasi yang bernilai berita. 28 2. Aspek Menarik Berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan dapat meningkatkan aspek rasa kagum, lucu/humor, atau informasi mengenai peristiwa yang unik mengenai sesuatu atau seseorang (Morissan, 2008). 2.2.5.2 Jenis – Jenis Berita Televisi . Media Televisi memiliki program – program yang terdiri menjadi dua bagian yaitu program informasi dan program hiburan ( Morissan, 2008). 1. Program Informasi Program informasi memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap sesuatu hal. Tujuannya adalah memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Penyajian informasi dibagi dalam dua bagian besar : A. Berita Keras atau Hard News Segala informasi penting atau menarik harus segera disiarkan oleh media karena sifatnya harus segera diketahui khalayak seccepatnya. Dalam penyajian berita ini, televisi menjadi medium informasi yang paling dipercaya. Berita keras atau Hard News dibagi dlam bentuk berita yaitu : Straight News, Features, dan Infotainment. Straight News berarti berita langsung maksudnya berita yang singkat (tidak detail) dan menyajikan informasi yang mencakup 5W + 1H ( who, what, where, why, dan how). Berita ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasi ini cepat basi jika terlambat disampaikan. Feature adalah program berita ringan namun menarik. Berita ini tidak terikat waktu. Namun ada kalanya suatu feature terkait suatu peristiwa penting dan terikat waktu yang disebut News Feature. Berita ini merupakan sisi lain dari berita straight news yang menekankan human interest. Durasinya sangat singkat ( kurang dari lima mentit ). 29 Infotainment yaitu yang berasal dari dua kata dari information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan. Infotainment menyajikan informasi mengenai kehidupan orang – orang yang dikenal masyarakat ( celebrity ). Infotainment salah satu berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. B. Berita Lunak atau Soft News Segala Informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam ( in depth ) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri diluar program berita. Program yang masuk dalam kategori berita lunak adalah current affair, magazine, dokumenter, dan talkshow. Current Affair adalah persoalan kekinian. Current Affair menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang dibuat secara lengkap dan mendalam. Berita tersebut masih memiliki kekinian dan isi berita mengandung isu – isu kejadian yang menarik perhatian khalayak. Magazine adalah mengambil nama dari suatu majalah (magazine) yang menyajikan tema sebagai topik pembicaraan. Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature yang memiliki durasi panjang. Magazine menekankan aspek menarik ketimbang aspek pentingnya. Biasanya durasi tiga puluh menit atau satu jam dengan satu topik atau beberapa topik. Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan sebagai pembelajaran sebagai kehidupan yang bersejarah di suatu masyarakat. Talkshow adalah perbincangan yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas topik tertentu yang dipandu oleh pembawa acara (Host). 2. Program Hiburan Program dengan bentuk siaran dengan tujuan untuk menghibur khalayak. Program hiburan ini biasanya memiliki ketertarikan penonton yang tinggi dibandingkan program informasi. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan, musik, dan pertunjukan. 30 A. Program drama Program ini menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang dengan melibatkan konflik dan emosi dalam cerita. Program ini diikuti sejumlah pemain yang memerankan tokoh. Program ini disajikan dalam dua bentuk yaitu sinetron dan film. Sinetron merupakan program yang sangat popular di semua usia. Program ini menyajikan cerita dengan berbagai tokoh dan ditayangkan dalam media televisi. Program sinetron ditayangkan dalam beberapa episode. Dalam pembuatan program ini mengisahkan kehidupan yang fiktif dan memiliki masalah yang berkepanjangan. Film merupakan jenis program dram yang ditayangkan di layar lebar seperti bioskop. Perbedaan dengan sinetron, program ini memiliki durasi yang lebih pendek dari sinetron. B. Program Permainan Program ini merupakan bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu dan kelompok untuk memenangkan suatu bentuk permainan. Program ini memberikan ide kreatif dalam penyusunan permainan dan menunjukkan hiburan bagi khalayak dari pemain yang terlibat dalam permainan. Program permainan disajikan dalam dua bentuk yaitu Quiz Show, Ketangkasan, dan Reality Show. Quiz show adalah bentuk program dalam bentuk permainan yang cara permainanya menggunakan sejumlah peserta bersaing menjawab pertanyaan dari beberapa kategori pertanyaan. Permainan ini menekankan kemampuan intelektualitas karena permainan ini merupakan permainan menggunakan otak dalam mengingat subjek, objek maupun tempat. Ketangkasan adalah bentuk program yang menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati berbagai rintangan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. Permainan ini didominasi kecepatan gerakan dan berfikir dengan 31 melibatkan sejumlah pemain untuk menyelesaikan tujuan permainan dari awal sampai akhir. Reality Show adalah bentuk program yang menyajikan situasi seperti konflik, persaingan berdasarkan realitas sebenarnya. Program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang terlihat seperti realitas sebenarnya. C. Program Musik Program musik merupakan program yang menyajikan konten musik. Program ini ditampilkan dalam dua format yaitu videoclip atau konser. Program musik merupakan program konser yang dapat dilakukan di lapangan (outdoor) maupun di dalam studio (indoor) dengan menentukan artis yang dapat menarik penonton. Dengan demikian, seorang programmer menyajikan acara musik dengan mempertimbangkan sebanyak audien yaitu dengan melakukan pemilihan artis yang memiliki demografis yang besar dan melakukan pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi yang bersifat audiovisual menjadikan pemuatan gambar sangat penting untuk menampilkan gambar yang diganti – ganti secara dinamis. D. Program Pertunjukan Program Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang pada suatu lokasi baik di studio maupun diluar studio. Program ini mencoba mendemostrasikan bentuk kegiatan yang ditekuni oleh narasumber. 2.2.6 Program Talkshow 2.2.6.1 Pengertian Talkshow Menurut (Morissan, 2008) program talkshow adalah perbincangan program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas sebuah topic yang dipandu oleh pembawa acara ( host ) 32 Menurut (Wibowo, 2009) program talkshow diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing-masing tokoh yang diundang dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai moderator yang kadangkadang juga melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan. Menurut (Naratama, 2006) talkshow atau dialog atau debat atau argumentasi atau blak-blakan atau apalah namanya. Sang pembicara bebas membantah, sang moderator boleh mengkritik, sang bintang tamu boleh menangis, bila memang perlu Pokoknya bicara menjadi menu primer. Menurut (Arifin, 2010) mengatakan bahwa program talkshow adalah acara program interaktif, atau dialog dimana broadcasting televisi menghadirkan seorang tokoh masyarakat, di bidang politik, kesehatan, ekonomi, psikologi yang berkaitan dengan tema acara yang disajikan pada talkshow tersebut. Dari kesimpulan diatas program talkshow adalah program yang dibawakan oleh pembawa acara dengan mengangkat tema yang spesifik baik dalam bidang politik, sosial, dan budaya yang memiliki akar permasalahan yang akan dibahas bersama narasumber atau bintang tamu yang hadir pada program tersebut melalui ebuah perbicangan yang bersifat interaktif untuk membahas sebuah permasalahan dan menyampaikan sebuah gagasan, pendapat maupun saran serta mencari jawaban atas permasalahan yang dibahas berkaitan dengan tema acara untuk menyampaikan sebuah gagasan, pendapat maupun saran. 2.2.6.2 Jenis – Jenis Program Talkshow Jenis- jenis program talk Show dan syarat pengemasannya. Berikut jenis-jenis program talk show yang terdiri atas (Fred Wibowo, 2009): 1. Program Uraian Pendek atau Pernyataan (The Talk Program). Program ini ketika menonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu muncul seorang presenter/ host (pembawa acara) menceritakan sesuatu yang menarik. Presenter akan muncul di tengah suatu program yang mengawali sebagai pembukaan atau dalam 33 suatu acara cerita menarik yang disajikan secara khusus. Dalam tahap perencanaan yang harus diperhatikan adalah permasalahan yang diuraikan sedang hangat menjadi bahan pembicaraan umum, sangat penting dan penonton membutuhkan penjelasan mengenai hal itu, uraian juga harus dapat membuat gembira penonton. Saat produksi presenter harus memulai uraian dengan sesuatu yang membangkitkan rasa ingin tahu dari penonton. 2. Program Vox-pop Masyarakat. Suatu program yang mengambil pendapat umum tentang suatu masalah. Suatu permasalahan yang ingin dibahas dengan menggunakan tema yang diangkat mencoba mempertanyakan ke beberapa masyarakat yang dipandu oleh seorang reporter. Teknik pelaksanaan, reporter harus menunjukkan sikap ramah, sopan dan simpatik, perkenalkan identitas dan kemukakan keperluan secara jelas. Apabila pribadi itu menyatakan kesediaannya, reporter dapat langsung mulai mengajukan pertanyaan sambil memberi tanda kepada cameraman menyiapkan tombol kamera video. 3. Program Wawancara (interview). Program ini mencari sebuah informasi dari seorang narasumber yang hadir. Seorang presenter akan membuat sebuah pertanyaan mengenai permasalahan yang ada dan memberikan pandangan – pandangan mengenai peristiwa yang sudah terjadi dengan cara bertukar pikiran dan pendapat untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut. 4. Program Panel Diskusi. Program talk show diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing-masing tokoh yang diundang dapat saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai moderator yang terkadang juga melontarkanpendapat atau membagi pembicaraan. 34 2.2.7 Wawancara 2.2.7.1 Pengertian Wawancara Menurut (Morissan, 2008) wawancara adalah tanya jawab antara reporter televisi dengan narasumber dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan atau keterangan mengenai permasalahan yang ada kepada narasumber. Alasan hadirnya narasumber yaitu karena mengetahui permasalahan yang kedua, karena ia terlibat langsung atau tidak langsung (hanya menyaksikan) dengan kejadian atau peristiwa yang menjadi topik pembicaraan. Keterangan dari narasumber ini menjadi jawaban atau sumber atas permasalahan yang terjadi. Seorang pewawancara disini harus mengetahui akar permasalahan dan mampu menguasi situasi dan keadaan saat proses wawancara yang berlangsung. Dalam wawancara di teleisi ini dapat berjalan dengan baik jika informasi yang dibutuhkan akan diinformasikan kepada khalayak agar menjadi sebuah informasi yang sangat diperlukan oleh khalayak. Dari wawancara tersebut unsur yang kuat selain dari informasi melalui kata – kata adalah respon dari narasumber melalui mimik wajah, ekspresi dan emosi yang menambah suasana yang mendukung program tersebut. Melihat tempat penyelenggaraan wawancara dapat dibagi dua yaitu: 1. Wawancara di studio oleh presenter 2. Wawancara di lokasi oleh reporter Dari kedua tempat penyelenggaraan wawancara, pemberitaan yang dilakukan dalam bentuk wawancara dapat menarik perhatian masyarakat dan menjadi keberhasilan dalam program tersebut. Wawancara yang dilakukan oleh presenter dan reporter memiliki isi tujuan atau konsep dalam melakukan sebuah wawancara. 2.2.7.2 Jenis Wawancara Menurut (Morissan, 2008) dalam wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Terdapat empat jenis wawancara: 35 1. Penyingkapan Wawancara ini reporter memberikan pertanyaan - pertanyaan kepada orang yang bertanggung jawab yang bersifat untuk melaporkan peristiwa yang tersembunyi dan secara personal. Pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara adalah jenis pertanyaan yang singkat dan spesifik sehingga narasumber dapat menjawab secara singkat sesuai tujuan informasi yang diingkan. 2. Emosional Wawancara yang menggunakan sisi emosional dalam mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Dalam wawancara ini pewawancara akan mengajukan sebuah tanggapan dari narasumber secara lembut atau simpatik karena berhubungan dengan sisi psikologis narasumber. Pewawancara harus mampu membawa suasana yang nyaman agar narasumber dapat berbicara dengan baik. 3. Reaktif Wawancara yang melihat hasil reaksi spontan atau langsung kepada narasumber terhadap suatu peristiwa yang bersifat dramatis dan populer. Tujuan wawancara ini memberikan tanggapan mengenai peristiwa besar yang sedang terjadi. 4. Informatif Wawancara ini adalah menggali informasi yang dibutuhkan kepada narasumber siapapun yang dapat memberikan sebuah keterangan dan penjelasan. Dan pewawancara Dalam jenis wawancara ini narasumber biasanya akan lebih mudah diarahkan untuk mendapatkan pengambilan gambar yang baik oleh juru kamera atau diminta untuk mengulang kembali jawaban yang mereka berikan. 2.2.7.3 Elemen Penting Wawancara Berikut ini adalah elemen-elemen penting wawancara yang dijelaskan (Steward & Cash, 2012) adalah 36 1. Interaktif Wawancara ini adalah sebagai pertukaran atau pembagian, sebuah peran, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Proses interaktif ini tidak terjadi jika salah satu orang hanya berbicara terus menerus. 2. Proses Sebuah proses adalah interaksi yang terus menerus dalam tingkatan sistem atau struktur. Interaksi yang dibangun satu sama lain membentuk sebuah proses yang dirasakan satu sama lain dengan memahami makna antar satu dengan yang lain 3. Pihak Wawancara adalah sebuah proses dyadic (dua pihak), dengan begitu membutuhkan wawancara yang melibatkan lebih dari dua orang. Pihak tersebut dibagi atas pihak pewawancara dan pihak yang diwawancarai yang membahas sebuah permasalahan. 4. Tujuan Sebuah wawancara pasti memiliki tujuan yang ingin diungkapkan melalui wawancara. Dengan persiapan yang matang dan berdasarkan permasalahan yang terjadi. Untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan dibutuhkan konsep acara yang jelas. Konsep acara yang mendukung tujuan wawancara ini dapat menarik perhatian khalayak menjadi program yang baik dan tidak keluar pada jalur yang sudah ditetapkan. 5. Pertanyaan Utama dalam sebuah wawancara adalah pertanyaan. Pertanyaan ini sangat penting untuk menjalinnya komunikasi antara pewawancara dan narasumber untuk bertukar pikiran dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 2.2.8 Term Of Refence Setiap program televisi memiliki susunan acara program yang dibuat oleh tim produksi. Tujuan pembuatan Term of Reference ini agar tayangan yang dihasilkan 37 sesuai yang diinginkan. Menurut (Fachruddin, 2012) isi susunan pembuatan Term of Reference terbagi atas: 1. Masalah Pada bagian ini berisi latar belakang masalah yang akan diangkat yang menjiwai isi dari keseluruhan program. Masalah bisa dilihat dari permasalahan sosial, pemerintah, politik, dan lingkungan. Cakupan masalah ini merupakan jangkauan dari permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat. 2. Fokus Pada bagian ini berisi tentang penyudutan masalah pada satu item. Dari semua permasalahan yang terjadi diambil menjadi satu fokus yang akan ditampilkan dalam keseluruhan program tersebut. Fokus disini menjadikan pesan yang disampaikan kepada khalayak melalui alat media televisi mudah dimengerti dengan baik. 3. Angle Pada bagian ini berisi sudut mana kita akan mengetengahkan/membahas tema ini. Bagaimana sebuah program dikemas menjadi satu kesatuan dengan sudut yang sama terkait dengan permasalahan yang terjadi dan bagaimana bentuk penyelesaiannya terhadap permasalahan tersebut 4. Sumber dan Pertanyaan Pada tahap ini berisi pertanyaan untuk narasumber serta garis besar pertanyaannyan dan langkah penyelesaiannya 5. Visual Pada tahap ini berisi garis-garis besar gambar yang akan digunakan untuk mendukung permasalahan dan alur cerita yang diangkat 38 2.2.9 Rating & Share Riset penyiaran merupakan upaya media penyiaran untuk mengukur kinerjanya. Jenis riset ratingmerupakan upaya untuk mengetahui respon audiens terhadap program yang tayang atau disiarkan (Morrisan, 2008). Menurut Head & Sterling pada buku (Morrisan, 2008), dua perusahaan yang terbesar dalam riset audien adalah A.C Nielsen dan Arbitron. Di Indonesia, hingga tahun 2005, A.C. Nielsen menjadi satu – satunya sumber informasi untuk mengetahui peringkat acara stasiun penyiaran. Perhitungan yang diukur sebagai peringkat suatu program dibagi dua yang terdiri atas (Morrisan, 2008) Rating Rating adalah perhitungan yang didasarkan pada jumlah pesawat televisi yang digunakan oleh suatu kelompok audien yang dijadikan sampel, dan sampel tidak akan pernah menghasilkan suatu ukuran yang dianggap mutlak (absolut). Rating = Jumlah penonton program A x 100 % Jumlah Populasi TV Share Share adalah perhitungan berdasarkan membagi jumlah pemirsa yang menyaksikan program tersebut dengan keseluruhan rumah tangga yang betul – betul menyaksikan televisi. Share = Jumlah penonton program A x 100 % Total Penonton TV Disaat Bersamaan 2.2.10 Program Meja Bundar Meja Bundar merupakan Program yang berjenis talkshow yang ditayangkan di tvOne. Program Acara ini adalah Program Mingguan yang ditayangkan secara live di 39 Epicentrum Walk, Kuningan Timur setiap hari Jumat pukul 19.00 – 20.00 WIB. Pembawa Acara pada program ini adalah Fenny Anastasia. Program ini merupakan program yang bersifat informasi dengan jenis berta yang bersifat bersifat Current Affair. Bentuk program ini berisi wawancara. Seorang presenter melakukan wawancara kepada narasumber dalam bentuk dialog untuk mengklarifikasikan kejadian atau peristiwa yang terjadi. Isu yang diangkat dalam program ini adalah jenis program yang mengangkat sebuah isu – isu atau topik hangat yang bersifat emosional. Suasana yang dibangun dalam program ini adalah suasana yang menampilkan kehangatan, emosi dan rasa simpati yang dalam yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Dalam bentuk lain, program ini juga memberikan sebuah empati kepada masyarakat mengenai peristiwa yang diangkat dalam program meja bundar. Teori Khusus 2.2.11 Tahapan Pelaksanaan Produksi Tahapan produksi dalam setiap program dibutuhkan agar setiap pelaksanaan program berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Sebuah perencanaan yang matang dan kerjasama tim yang baik dapat memberikan hasil tayangan sesuai dengan harapan. Adapun proses produksi yang menjadi sebuah panduan untuk pelaksanaan program yang maksimal adalah sebagai berikut (Wibowo, 2009) A. Praproduksi (ide, perencanaan dan persiapan) Pada tahap ini merupakan langkah pertama dalam proses produksi. Tahapan ini menjadi sebuah kesuksesan sebuah program yang disusun oleh tim produksi. Berikut tahapan pra produksi terbagi atas: 1. Penemuan Ide Tahap ini merupakan penemuan ide atau gagasan tentang tema yang akan di angkat sesuai dengan konsep program tersebut. Ide atau gagasan dapat diperoleh hal kreatifitas, inovasi dan pengalaman. Penemuan ide dapat juga dilakukan dengan 40 membuat sebuah riset oleh tim untuk mengumpulkan, mengolah dan dituliskan dalam sebuah tulisan sebuah perencanaan program 2. Perencanaan Dari ide yang sudah disusun menjadi sebuah tema yang dibawakan dalam sebuah program, maka dimulainya sebuah perencanaan untuk melakukan penyempurnaan dari kebutuhan – kebutuhan yang dibutuhkan menjadi sebuah persiapan yang matang. Persiapan dilakukan dari jangka waktu kerja, pencarian narasumber, pembuatan rundown, pencarian tempat lokasi syuting dan insert gambar atau suara yang mendukung jalannya sebuah program. 3. Persiapan Tahap ini meliputi pembuatan perizinan, perjanjian, persiapan lokasi syuting, persiapan insert gambar atau suara, persiapan narasumber, distribusi peralatan sampai proses syuting yang dibuat sesuai rundown setelah disepakati bersama. Proses persiapan ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu kerja yang sudah di tetapkan. B. Produksi (pelaksanaan) Setelah pra produksi sudah selesai dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah tahapan produksi yang akan berlangsung. Tahapan ini adalah tahapan melakukan proses syuting. Tim akan bekerjasama dengan tim produksi agar terjadi keharmonisan tayangan program yang dijalankan. Pencatatan kode waktu (time code) untuk mengetahui durasi tayangan yang sudah dipakai. Pengambilan jenis kamera akan dipimpin oleh seorang PD dan akan mengkomunikasikan kepada FD yang sesuai dengan intruksi dari seorang produser. Segala kebutuhan saat syuting seorang produser akan dibantu oleh tim. C. Paskaproduksi (penyelesaian penayangan) Pada tahap ini merupakan tahap akhir yaitu tahap pasca –produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat 41 dua macam teknik editing, yaitu pertama, yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, editing dengan teknik digital atau non linier dengan computer 1. Editing offline dengan teknologi digital Pada tahap ini melakukan pengumpulan gambar – gambar dan data mentah yang ang dijadikan materi yang akan diedit.Setiap materi yang diperoleh akan masuk dalam editing kasar yang disesuaikan dengan urutan yang diinginkan.Tambahan naskah akan dimasukkan sebagai penambahan sebuah rangkaian gambar dan suara yang akan dibuat menjadi sebuah Video on Tape (VOT) dan Soundbite of Tape (SOT) dan Grafix (GPX). Kemudian hasil offline akan masuk dalam hasil online. 2. Editing online dengan teknik digital Gambar dan suara yang sudah disusun berdasarkan kebutuhannya, maka pada tahap ini merupakan penambahan efek gambar dan suara yang disesuaikan dengan keinginan program. Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan – sambungan setiap shoot dan adegan (scene) di buat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Setelah editing online ini selesai berlanjut ke proses mixing. 3. Mixing (percampuran gambar dengan suara) Naskah yang sudah di rekam dan dipersiapkan serta gambar dan suara yang sudah diurutkan sesuai susunan dengan baik. Pada tahap ini, akan masuk dalam tahap akhir yaitu menyeimbangkan antara narasi, gambar dan suara. Setelah digabungkan, gambar akan di cek kembali agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Tahapan produksi menurut (Zettl, 2010) untuk memberikan program berjalan dengan baik yaitu sebagai berikut: 1. Preproduction Planning: Program Idea & Coordination a. Program Idea Seluruh jenis program televisi memiliki ide atau konsep untuk menarik jumlah penonton yang menonton program ini. Ide atau konsep merupakan gagasan utama untuk memulai langkah awal terbentuknya program. 42 b. Preproduction Planning: Coordination 1. Preparing Budget Persiapan yang dilakukan selain pembuatan dan perincian program adalah anggaran program. Anggaran ini digunakan untuk semua kegiatan pelaksanaan produksi untuk kebutuhan personal, fasilitas, peralatan sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia. 2. Promotion Kegiatan promosi yang digunakan untuk meningkatkan jumlah penonton yang menonton program ini. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari: 1. Promosi On Air Promosi yang dilakukan untuk menampilkan bentuk program secara singkat yang ditayangkan dalam media televisi secara langsung. Jenis promosi yang dilakukan adalah: a. Trailer Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk promosi film. Isi promosi ini terdiri dari cuplikan – cuplikan video yang menggambarkan film yang akan diputar. Durasi yang dibutuhkan tidak lebih dari 3 menit. b. Teaser Merupakan promosi dengan tujuan untuk menarik perhatian penonton. Promosi ini biasa dilakukan dalam promosi sinetron, acara program yang terdiri dari cuplikan – cuplikan isi program yang singkat. Promosi program ini dilakukan satu jam sebelumnya sebelum program ditayangkan di televisi. c. Super Impose Merupakan promosi program yang ditampilkan secara mendadak dengan frekuensi yang sedikit. Promosi ini diputar dalam durasi yang sangat singkat dengan durasi yang sangat minim. 43 d. Running Text Merupakan promosi program dalam bentuk tulisan yang ditayangkan di televisi. Promosi ini diletakkan di atas, bawah, samping layar televisi dengan ukuran yang kecil dan diputar secara bergantian dengan informasi lainnya. e. Tag On Merupakan promosi dengan bentuk still photo bukan gambar bergerak. Biasanya berupa pengumuman penting, pelayanan umum atau apapun gambarnya. f. Promo Contiunity Merupakan bentuk promosi yang disampaikan oleh penyiar berupa kata – kata baik dilakukan secara live atau tapping di televisi sebagai media promosinya. 2. Promo Off Air Promo yang dilakukan dengan tidak menggunakan media televisi sebagai media promosinya yang terdiri dari: a. Media Cetak Merupakan promosi dalam media yang ditulis dalam cetakan seperti Koran, majalah, dan tabloid yang berisi promosi dalam tulisan dan gambar. b. Media Internet Merupakan media yang disajikan di dalam bentuk animasi, web yang dapat diakses dalam internet. Promosi ini juga bisa dilakukan dalam website pribadi perusahaan, pribadi maupun komunitas masyarakat. c. Pamflet atau brosur Merupakan bentuk promosi dengan cara dibagi – bagikan kepada masyarakat. 44 d. Spanduk Merupakan promosi yang dipajang di berbagai titik lokasi strategis di persimpangan jalan, di jembatan atau di tempat perbelanjaan lainnya. 2. Production Activities Model Produksi adalah metode yang digunakan untuk merealisasikan bentuk program yang akan dijalankan. Proses produksi ini yang menjadi langkah agar program ini dapat berlangsung sesuai keinginan.Dasar model produksi dapat dimulai dari : 1. Schedule Schedule merupakan susunan perencanaan kegiatan produksi untuk mempersiapkan kebutuhan program. Susunan acara kegiatan ini dilakukan agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan keinginan dan memberikan waktu perencannan yang lebih matang karena memiliki waktu perencannaan acara yang selalu diawasi oleh seorang produser. 2. Program Objective Objektif program berawal muncul dari ide atau konsep yang dapat memiliki hasrat untuk disampaikan kepada pemirsa. Sebuah ide dasar yan dibentuk dapat membentuk pola pikir program yang akan dibuat dan dapat memutuskan apa yang menjadi sebuah kebutuhan dalam program. 3. Script a. Program title Merupakan judul program yang menjadi keunikan program ini agar mudah diingat dan dapat tertanam masyarakat untuk menonton program ini. Judul program ini berisi gambaran program yang ditayangkan. b. Show Format Merupakan format tampilan program ini. Tampilan program merupakan jenis tayangan program ini dilakukan dalam format harian, mingguan atau terdapat seri – seri. 45 Informasi ini penting bertujuan untuk informasi masyarakat mengenai jam tayang program ini dan sebagai anggaran program ini. 4. Rundown Pembuatan rundown dilakukan untuk mengetahui gambaran sebuah program yang akan dilaksanakan. Tujuan program ini bertujuan agar rencana sebuah program dapat berjalan dengan baik sesuai keinginan dan dapat berjalan dengan teratur dan tepat waktu karena sebuah program televisi memiliki jangka waktu yang terbatas. 5. Persiapan Show Setelah semua persiapan sudah dilakukan, maka sebelum proses tayang akan dilakukan sebuah persiapan dengan tim produksi. Semua peralatan dan kerjasama tim saat produksi akan dilakukan dimulai dari pengecekan peralatan dan arahan – arahan tim produksi yang bertugas di lapangan. 6. Show Pada tahapan ini merupakan pengumpulan gambar dan suara sebuah program yang menjadi sebuah tayangan di media televisi. Pengumpulan gambar dan suara di program meja bundar merupakan sebuah permusan kebutuhan untuk menambah dan memperjelas informasi mengenai tema yang diangkat. 7. Postproduction Activities Kegiatan post production adalah program yang dilakukan setalah tahap produksi selesai dilakukan. Pada tahap ini adalah proses akhir untuk menampilkan keutuhan program sesuai dengan keinginan produser. Kegiatan yang dilakukan pada tahap postproduction diantaranya adalah: a. Postproduction Editing Tahapan ini adalah tahapan penting sebagai hasil produksi yang sudah dibuat. Editing terbagi menjadi dua bagian yaitu editing offline adalah mencari pengumpulan data – data mentah yang dijadikan materi yang akan diedit. Editing online adalah penambahan efek 46 gambar dan suara yang disesuaikan dengan kebutuhan sebuah program. Program meja bundar adalah program live. Tahapan editing dilakukan sebelum melakukan proses tayang atau show. Tahap editing offline merupakan tahapan untuk memilih, memotong hasil rekaman gambar atau suara yang sesuai dengan keinginan produser. Setelah gambar dan suara dikumpulkan, proses editing online dilakukan oleh seorang editing yang memberikan hasil dari proses editing yang ditampilkan di televisi secara utuh. b. Evaluation and Feedback Tahapan ini merupakan bentuk diskusi atau evaluasi dengan duduk bersama dengan tim produksi untuk membincangkan hasil dari program yang sudah ditayangkan. Hasil evaluasi ini dapat mengetahui apa kelebihan dan kekurangan dari program yang sudah ditayangkan sebagai referensi perencanaan program berikutnya. c. Record Keeping Program yang sudah ditayangkan akan disimpan dalam sebuah folder sebagai bentuk penyimpanan dalam arsip program. Data – data yang disimpan merupakan hak cipta sebuah program tersebut agar menghindari klaim dari pihak – pihak lain. 2.2.12 Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk mengetahui situasi dan kondisi secara sistematis untuk merumuskan strategi di perusahaan atau tempat yang menjadi objek penelitian. SWOT adalah singkatan dari strengths dan weaknesses yang merupakan bagian dalam sebuah kondisi yang terjadi di lapangan serta lingkungan eksternal akan dipengaruhi dalam oppurtunities dan threats sebuah program. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2009). Bagian dari SWOT adalah 1. Strengths (Kekuatan) Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan akan dianalisis yang menjadi unggulan program Meja 47 Bundar dengan program lain. Kekuatan bisa merupakan dari hasil tayangan program sendiri, hasil kinerja tim yang merumuskan sebuah program yang akan ditayangkan. 2. Weakness (Kelemahan) Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan akan dianalisis yang menjadi hasil perbaikan dari pembuatan program ini. Setiap kelemahan di dalam sebuah tim terdapat berbagai macam. Dari kekurangan tersebut menjadikan sebuah tantangan bagi sebuah tim untuk melakukan sebuah strategi agar menjadi program yang lebih maksimal. 3. Opportunities (Peluang) Merupakan kondisi peluang untuk berkembang menjadi lebih baik. Kondisi ini dapat menjadi keuntungan bagi organisasi agar kedudukan program dengan program lain tidak mengecil atau menurun. Peluang ditemukan di dalam kondisi lingkungan sekitar dan kejadian yang terjadi. Peluang bisa ditemukan dari hasil tayangan tersebut, konten dari sebuah program dan peletakkan waktu tayangan sebuah program yang dapat mempengaruhi penilaian baik dari segi organisasi maupun di luar organisasi , kompetitor dan kebijakan pemerintahan 4. Threats (ancaman) Merupakan kondisi yang merupakan ancaman bagi sebuah tim. Bentuk ancaman didapatkan dari sebuah jenis program yang jenis sama, konten program dan hasil tayangan program itu sendiri. Ancaman yang ada di sebuah program dapat mengganggu sebuah organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Hasil analisis SWOT merupakan hasil yang penting untuk mengetahui bagaimana kondisi program acara yang di teliti dan dapat dijadikan sebagai perbaikan eksistensi perusahaan tersebut. Metode ini jugadigunakan sebagai barometer untuk melakukan perbandingan antara produk yang dihasilkan dengan produk pesaing. 48 2.3 Kerangka Pemikiran PROGRAM MEJA BUNDAR PROSES PRODUKSI STRATEGI PRA PRODUKSI STRATEGI PRODUKSI LIVE STRATEGI PASCA PRODUKSI Analisis SWOT Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran