PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN NILAI BUKU EKUITAS

advertisement
PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP
HARGA SAHAM
(Survey Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
ABSTRACT
Compiled by :
DWI YUNIARTI
(093403138)
Under Guidance of :
Dr. Wawan Sukmana, SE., M.Si, Ak,CA
Rani Rahman SE., M.Si, AK
This research is to find out how the influence of profit accounting and the book value of
equity in the partial and simultaneous on stock prices. A sample in research consisting
of ten companies banks listed on the indonesia stock exchange a period of 2012. The
data used in this research is secondary data in the form of an annual report and closing
share price of the date of the announcement of a financial statement that obtained from
the corner of the bursa of the faculty of economics unsil. A statistical method that used
to test hypotheses use of regression worship of idols test. To analysis of data used spss
ver. 16.0. The results of research is profit accounting have no influence significant but
has relevance value favorably to stock prices in partial caused by the presence of an
indication that investors do not see the value of profit accounting as an information in
the conduct of the investment, needs to be considered the book value of equity show that
the book value having a positive influence and relevance value against the price of
stocks in partial because the book value of equity as a foundation for menetukan against
the share prices, the level of the offer simultaneously profit accounting and the book
value of equity has influence significantly to stock prices this would mean profit
accounting and the book value of equity is variable explanatory which is crucial for
stock prices.
Keywords: profit accounting, stock prices, and the book value of equity
1
ABSTRAK
Disusun Oleh :
DWI YUNIARTI
( 093403138)
Dibawah Bimbingan :
Dr. Wawan Sukmana, SE., M.Si., Ak., CA
Rani Rahman, SE., M.Si., AK
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh laba akuntansi dan nilai
buku ekuitas secara parsial maupun simultan terhadap harga saham. Sampel dalam
penelitian terdiri dari 10 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
laporan tahunan dan harga saham penutupan pada tanggal pengumuman laporan
keuangan yang diperoleh dari pojok bursa Fakultas Ekonomi Unsil. Metode statistik
yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan uji regresi berganda. Untuk
analisis data digunakan SPSS ver. 16.0. Hasil penelitian adalah laba akuntansi tidak
memiliki pengaruh signifikan tetapi mempunyai relevansi nilai yang positif terhadap
harga saham secara parsial disebabkan oleh adanya indikasi bahwa investor tidak
melihat nilai laba akuntansi sebagai suatu informasi yang perlu dipertimbangkan dalam
melakukan investasi, nilai buku ekuitas menunjukkan bahwa nilai buku memiliki
pengaruh dan relevansi nilai yang positif terhadap harga saham secara parsial karena
nilai buku ekuitas sebagai landasan untuk menetukan tingkat penawaran terhadap harga
saham, secara simultan laba akuntansi dan nilai buku ekuitas memiliki pengaruh
signifikan terhadap harga saham. Hal ini berarti laba akuntansi dan nilai buku ekuitas
merupakan variabel penjelas yang penting bagi harga saham.
Kata Kunci : Harga Saham, Laba Akuntansi dan Nilai Buku Ekuitas
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan jaman sekarang ini, dunia bisnis dan usaha
menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
bisnis. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut,
maka akuntansi ikut berperan dalam menyediakan informasi yang diperlukan. Salah
2
satu informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai laba
perusahaan. Informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya
ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan dimasa depan, menghasilkan arus kas dari
sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas
perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya (PSAK No.1 2012). Bagi
pemilik saham dan atau investor, laba berarti peningkatan nilai ekonomis (wealth) yang
akan diterima melalui pembagian dividen. Laba juga digunakan sebagai alat untuk
mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu yang pada umumnya
menjadi perhatian pihak-pihak tertentu terutama dalam menaksir kinerja atas
pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka, serta dapat dipergunakan untuk memperkirakan prospeknya dimasa
depan. Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi
beban pajak (PSAK No.46, 2012). Laba akuntansi meliputi laba kotor penjualan, laba
bersih operasi, laba bersih sebelum pajak, dan laba bersih setelah pajak (net income
after tax).Studi-studi awal membuktikan bahwa laba akuntansi berhubungan dengan
harga saham. Hasil-hasil penelitian tersebut mendukung bahwa laba akuntansi
memberikan informasi dan bermanfaat dalam penilaian sekuritas. Semakin besar laba
suatu perusahaan maka kecenderungan yang ada adalah semakin tinggi harga saham.
Hal ini terjadi karena laba perusahan pada akhirnya akan meningkatkan nilai
perusahaan.
Namun demikian, peran nilai buku tidak dapat diabaikan karena nilai buku juga
merupakan faktor yang relevan dalam menjelaskan nilai ekuitas. Nilai buku merupakan
ukuran neraca atau aset bersih yang menghasilkan laba (Almilia dan Sulistyowati,
2007:6). Ekuitas merupakan bagian hak milik dalam perusahaan yang merupakan selisih
antara aktiva dan kewajiban yang ada. Jumlah ekuitas yang disajikan pada neraca
tergantung pada pengukuran aktiva dan kewajiban (Dwi Prastowo dan Rifka, 2008 :
89). Nilai buku ekuitas menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh
pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham (Jogiyanto, 2009). Pengaruh nilai
buku ekuitas terhadap harga saham dapat dilihat dari teori yang menyebutkan bahwa
salah satu kegunaan nilai buku ekuitas adalah bahwa nilai buku tersebut digunakan oleh
para investor untuk dibandingkan dengan nilai pasar ekuitas perusahaan, agar para
investor tersebut dapat menilai apakah harga saham yang beredar terlalu tinggi atau
3
terlalu rendah. Apakah nilai buku ekuitas lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pasar
perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan naik, dan volume perdagangan saham
akan meningkat sehingga menaikkan nilai harga saham, dan sebaliknya.
Harga Saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas yang
telah dilisted di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding securities)
(Fathul, 2009). Harga saham penting bagi perusahaan karena hal tersebut merupakan
salah satu alasan utama yang mendasari para investor untuk membeli saham sebagai
bentuk investasinya pada perusahaan. Investasi tersebut tentunya sangat diperlukan oleh
perusahaan, sebab dalam menjalankan usahanya dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
Cara untuk memperoleh dana salah satunya adalah dengan menerbitkan dan menjual
saham melalui Pasar Modal atau Bursa Efek sebagai perantara. Harga saham suatu
perusahaan selalu mengalami pergerakan naik atau turun. Pergerakan pada harga saham
inilah yang dapat memberikan keuntungan bagi para investor. Oleh karena itu para
investor
sangat
membutuhkan
informasi mengenai
faktor-faktor
yang dapat
mempengaruhi harga saham baik secara langsung maupun tidak.
Dari sejumlah besar perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia,
penulis memilih melakukan penelitian pada perusahaan perbankan karena perusahaan
perbankan merupakan salah satu sektor yang paling intensif modal intelektualnya (Firer
dan Williams 2003). Selain itu, dari aspek intelektual, secara keseluruhan karyawan di
sektor perbankan lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya (Kubo
dan Saka seperti yang dikutip oleh Ulum et al., 2008). Pemilihan kelompok perusahaan
yang tergabung dalam perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
adalah dengan pertimbangan bahwa di antara berbagai saham yang ditawarkan di Bursa
Efek Indonesia, sektor perbankan mempunyai prospek cukup baik dimasa yang akan
datang, karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak terlepas dari jasa
perbankan dan perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang mempunyai
kontribusi cukup besar terhadap negara karena memiliki fungsi intermediasi atau
sebagai perantara pemilik modal dengan pengguna dana.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Laba merupakan salah satu komponen yang menjadi pusat perhatian dari para
stakeholders, hal ini dikarenakan laba memiliki kandungan informasi penting yang
dibutuhkan untuk melihat perkembangan perusahaan. Laba perusahaan yang berkualitas
adalah laba akuntansi yang memiliki sedikit atau tidak mengandung gangguan
persepsian (perceived notice) dan dapat mencerminkan kinerja perusahan yang
sesungguhnya (Beaver dalam Hilal 2009).
Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi
beban pajak (PSAK No.46, 2012). Laba akuntansi adalah laba tahunan dari laba operasi
dibagi dengan jumlah saham umum yang beredar (Naimah dan Utama 2006), yang
dihitung dengan rumus :
Laba tahunan
Jumlah lembar saham yang beredar
Dalam hal ini laba akuntansi memiliki kandungan informasi, apabila
pengumuman laba akan menyebabkan perubahan reaksi investor terhadap ditribusi
aliran kas dimasa yang akan datang, yang menyebabkan perubahan harga saham maka
semakin besar laba suatu perusahaan kecenderungan yang ada adalah semakin tinggi
harga saham. Hal ini terjadi karena laba perusahaan pada akhirnya akan meningkatkan
nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk naiknya
harga saham.
Memahami nilai buku merupakan hal yang perlu dan berguna karena dapat
digunakan untuk mengetahui saham-saham mana yang bertumbuh (growth) dan yang
murah (undervalued). Nilai buku saham sangat menentukan harga pasar saham yang
bersangkutan. Oleh karena itu, sebelum investor memutuskan untuk membeli atau
menjual saham, mereka harus memperhatikan nilai buku saham yang bersangkutan dan
membandingkan dengan harga yang ditawarkan. Nilai buku ekuitas menunjukkan aktiva
bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar
saham (Jogiyanto, 2009), dengan menggunkan rumus sebagai berikut:
Total ekuitas saham biasa
Jumlah lembar saham yang beredar
5
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar laba suatu
perusahaan kecenderungan yang ada adalah semakin tinggi harga saham dan nilai buku
ekuitas lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pasar perusahaan, maka nilai perusahaan
tersebut akan naik, dan volume perdagangan saham akan meningkat sehingga
menaikkan nilai harga saham.
Harga pasar saham akan selalu mengalami fluktuasi dan akan dipublikasikan
kepada publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan harga
pasar saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan evaluasi dalam pengambilan
keputusan masing-masing, harga pasar saham tersebut biasanya dipublikasikan dalam
media masa. Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas
yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding
securities)” (Fathul,2009). Harga yang terbentuk dari kekuatan permintaan dan
penawaran yaitu harga saham penutupan (closing price) pada tanggal pengumuman
laporan keuangan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham
penutupan pada tanggal pengumuman laporan keuangan.
Harga saham suatu perusahaan selalu mengalami pergerakan naik atau turun.
Pergerakan pada harga saham inilah yang dapat memberikan keuntungan bagi para
investor. Oleh karena itu para investor sangat membutuhkan informasi mengenai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi harga saham baik secara langsung maupun tidak.
Informasi yang didapat bisa berasal dari eksternal maupun internal perusahaan. Dari
eksternal
perusahaan
berhubungan
dengan
kondisi
perekonomian,
kebijakan
pemerintah, dan tingkat suku bunga. Sedangkan dari internal perusahaan berhubungan
dengan laporan keuangan dari perusahaan.
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia dengan
mengambil data di Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, jl. Siliwangi
No. 24 Tasikmalaya 46115. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah
metode deskriptif analisis dan tehnik pengumpulan data menggunkan metode purposive
sampling. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan
metode regresi linier berganda dengan uji hipotesis yang akan dilakukan dalam uji
6
regresi yang dilakukan secara simultan dengan F-test dan secara individu (parsial)
dengan t-test. Populasi dari penelitian ini adalah 32 Bank Go Public yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012, dan sampel dalam penelitian adalah sebanyak
10 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Laba Akuntansi Pada 10 Perusahaan Sektor Perbankan Periode 2012
Diperoleh nilai tertinggi, Laba akuntansi pada 10 perusahaan perbankan tahun
2012 sebesar 35,73215 milyar rupiah diperoleh oleh Bank Victoria Internasional Tbk,
hal ini menggambarkan bahwa laba yang dihasilkan oleh bank tersebut akan
mempengaruhi ekspektasi para investor untuk memperoleh pembagian laba dalam
bentuk dividen. Selanjutnya ekspektasi tersebut akan mempengaruhi perilaku investor
dalam melakukan transaksi di bursa. Investor akan menahan dan membeli saham-saham
perusahaan yang mampu menghasilkan dan meningkatkan labanya setiap tahun. Apabila
semua investor berperilaku yang sama maka terjadi kelebihan permintaan dari
penawaran saham yang bersangkutan. Sehingga pada akhirnya keadaan ini akan
mendorong naiknya harga saham.Sedangkan nilai terendah, laba akuntansi pada tahun
2012 sebesar 0,02038 milyar rupiah diperoleh oleh Bank Internasional Indonesia Tbk,
hal ini menggambarkan bahwa nilai perusahaan pada bank ini menurun dan akan
menurunkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk turunnya harga saham.
Nilai Buku Ekuitas Pada 10 Perusahaan Sektor Perbankan Periode 2012
Diperoleh nilai tertinggi, nilai buku ekuitas pada tahun 2012 diperoleh oleh
Bank Mandiri (persero) Tbk, sebesar 3,27998 milyar rupiah, hal ini menggambarkan
bahwa nilai perusahaan bank ini akan naik, dan volume perdagangan saham akan
meningkat sehingga menaikkan nilai harga saham, hal ini mengindikasikan bahwa bank
ini akan lebih memberikan jaminan kepada investor apabila perusahaan bank ini
dilikuidasi sehingga akan menjadi daya tarik bagi investor. Sedangkan nilai terendah,
nilai buku ekuitaspada tahun 2012 diperoleh oleh Bank Internasional Indonesia Tbk,
yaitu sebesar 0,17176 milyar rupiah, hal ini menggambarkan bahwa nilai perusahaan
7
bank Internasional Indonesia akan turun dan volume perdagangan saham akan menurun
sehingga akan menurunkan nilai harga saham pada bank ini.
Harga Saham pada 10 Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Diketahui bahwa harga saham penutupan tertinggi pada tanggal laporan
keuangan diperoleh oleh Bank Mandiri (persero) Tbk yaitu sebesar Rp 9500,- per
lembar saham dan harga saham penutupan terendah pada tanggal laporan keuangan
diperoleh oleh Bank Artha Graha Internasional Tbk yaitu sebesar Rp 111,- per lembar
saham. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya mungkin terjadi aksi
profit takingdiperdagangan perusahaan bank tersebut, keadaan market, bursa regional,
kebijakan ekonomi, spekulatif investor atau tidak adanya perdagangan satupun pada saat
itu, dikarenakan karakteristik investor lebih tertarik untuk melakukan transaksi
perdagangan di perusahaan perbankan lainnya atau membeli di sektor industri yang lain.
Hasil Uji Asumsi Klasik
1.
Uji Normalitas data
Hasil analisis dapat dilihat dengan melihat gambar dibawah ini :
a. Uji Grafik
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa model berdistribusi normal
karena kurva berbentuk lonceng serta pada diagram normal P-Plot regretion
standardized yang menggambarkan keberadaan titik-titik disekitar garis pada scater plot
tampak titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal yang menunjukkan model
berdistribusi normal.
8
b.
Uji Statistik
Uji Kolmogrov-Smirnov satu arah dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi 5%. Berdasarkan pada One Sample Kolmogrov-Smirnov Test dapat dilihat
bahwa asympsig (2-tailed) > α atau 0.749 > 0.05 sehingga model dikatakan berdistribusi
normal.
2.
Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai DW-hitung sebesar
1.879. Nilai ini berarti 1.65 <1.879< 2.35 maka tidak terjadi autokorelasi dalam
penelitian ini.
3.
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengujian heterokedastisitas dapat dinyatakan bahwa data
penelitian terdapatheteroskedastisitas karena nilai sig< 0,05, yaitu nilai buku ekuitas
0,002. Agar datanya tidak terdapat heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
transformasi data tetapi tidak dilakukan oleh peneliti karena sampel menjadi berkurang
disebabkan ada variabel yang mempunyai nilai negatif. Akhirnya peneliti mengabaikan
uji heteroskedastisitas dengan transformasi data dan tetap menggunakan uji
heteroskedastisitas yang awal.
4.
Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil pengujian terlihat nilai VIF pada keseluruhan hasilnya lebih
kecil dari 10 yaitu untuk laba akuntansi 1,383 dan untuk nilai buku ekuitas sebesar
1,383.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
model
dapat
dikatakan
tidak
terjadi
multikolinearitas dalam model regresi ini.
Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = -978.721+ 13.295X1+ 3209.562X2
Interpretasi dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut:
a.
Konstanta sebesar -978.721 menyatakan bahwa jika tidak ada perubahan laba
akuntansi dan nilai buku ekuitas (X=0), maka harga saham sebesar -978.721.
9
b.
Laba akuntansi sebesar 13.295 menunjukkan bahwa jika ada perubahan variabel
laba akuntansi sebesar (X1=1) maka akan menurunkan harga saham sebesar 965426
c.
Nilai buku ekuitas sebesar 3209.562 menunjukkan bahwa jika ada perubahan
variabel nilai buku ekuitas sebesar (X2=1) maka akan menaikkan harga saham
sebesar 2230.841
Dengan demikian dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya harga saham
ditentukan oleh laba akuntansi dan nilai buku ekuitas pada perusahaan perbankan.
a.
Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Adjusted R Square atau Koefisien
determinasi sebesar 0,746. Maka dapat disimpulkan, variabilitas harga saham dapat
diterangkan dengan menggunakan variabel laba akuntansi, dan nilai buku ekuitas
sebesar 74,6 %; sedangkan sisanya sebesar 25,4 % (100% - 74,5 %) disebabkan oleh
variabel-variabel lain diluar model ini.
b. Hasil Pengujian Hipotesis
1) Uji Parsial
► Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh variabel laba akuntansi memiliki nilai
p-value pada kolom sig 0,839 > 0,05 level of significant (α) atau t-hitung 0,211< dari
ttabel2,262 artinya tidak signifikan berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya laba
akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara parsial. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa laba akuntansi memiliki hubungan yang positif tetapi
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini bertentangan
dengan penelitian sebelumnya Annisa Amalia Mulya 2008, Moch. Abdul Sjuchur
2001dan Alfi Fadhliyah 2008 yang menyimpulkan bahwa laba akuntansi berpengaruh
signifikan dan mempunyai hubungan positif dengan harga saham.
Pengaruh yang tidak signifikan dimungkinkan karena kemungkinan disebabkan
oleh adanya indikasi bahwa investor tidak melihat nilai laba akuntansi sebagai suatu
informasi yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan investasi, sehingga harga
saham tidak mengalami perubahan dengan adanya informasi laba akuntansi. Selain itu
bisa juga disebabkan karena pelaporan laba mengandung komponen transitori.
Komponen transitori adalah komponen penggangu dari laba yang dapat menurunkan
10
relevansi nilai laba, seperti kesulitan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan
nilai perusahaan bukan lagi laba tetapi komponen lainnya.Koefisien laba akuntansi lebih
rendah dibandingkan nilai buku ekuitas, yaitu sebesar 13,295 yang berarti berada dalam
kategori lemah hal ini mengindikasikan bahwa investor belum sepenuhnya dapat
mengandalkan informasi laba akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi saham.
Hal ini dimungkinkan karena tidak adanya kepastian dalam kebijakan pembagian
deviden emiten yang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor selain laba.
► Pengaruh Nilai Buku Ekuitas Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh variabel nilai buku ekuitas memiliki
nilai p-value pada kolom sig 0,002< 0,05 level of significant (α), artinya signifikan
sedangkan thitung4.639> dari ttabel2.262, Signifikan disini berarti Ha diterima Ho ditolak.
Artinya nilai buku ekuitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara parsial.
Pada variabel nilai buku ekuitas menunjukkan bahwa nilai buku mempunyai pengaruh
positif terhadap harga saham, sesuai dengan penelitian sebelumnya Annisa Amalia
Mulya 2008 dan Alfi Fadhliyah 2008 yang menyimpulkan bahwa nilai buku
mempunyai hubungan positif dengan harga saham.
Hal ini menunjukkan bahwa sinyal yang diberikan dari nilai buku ekuitas adalah
proksi yang baik bagi masa depan perusahaan dimana investor menekankan pada nilai
buku ekuitas perusahaan sebagai landasan untuk menetukan tingkat penawaran mereka
terhadap harga saham. Semakin tinggi rasio nilai buku ekuitas maka semakin baik hasil
yang diperoleh perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai buku ekuitas yang
lebih besar akan lebih memberikan jaminan kepada investor apabila perusahaan
dilikuidasi, sehingga semakin besar nilai buku maka semakin besar penyangga resiko
investasi yang kemudian dapat menjadi daya tarik bagi investor.
Nilai positif menunjukkan adanya peningkatan nilai buku ekuitas. Peningkatan
nilai buku ekuitas perusahaan dapat dikategorikan sebagai salah satu indikator realisasi
pertumbuhan, hal ini menyebabkan koefisien nilai buku lebih tinggi daripada laba
akuntansi, yaitu sebesar 3209,562, dimungkinkan karena investor menggunakan nilai
buku sebagai informasi yang perlu dalam pengambilan keputusan berinvestasi sehingga
nilai buku memiliki relevansi nilai lebih tinggi.Almilia dan Sulistyowati (2007) yang
menyatakan bahwa nilai buku yang diperoleh dari neraca memberikan informasi tentang
11
nilai bersih sumber daya perusahaan yang memberikan suatu ukuran nilai yang
merefleksikan hasil dari penggunaan sumber daya perusahaan, sehingga nilai buku
mempunyai relevansi nilai yang tinggi. Nilai buku merupakan proksi yang lebih baik
untuk memprediksi laba dimasa mendatang terutama jika perusahaan mengalami
kesulitan keuangan. Koefisien penilaian dan kekuatan penjelas inkremental nilai buku
ekuitas lebih tinggi pada saat perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
2) Uji Simultan
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan p-value pada kolom sig 0,003< 0,05
level of significant (α), artinya signifikan, sedangkan Fhitung14,202 > F
tabel4,74
artinya
signifikan. Signifikan disini berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya laba akuntansi
dan nilai buku ekuitas secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa laba akuntansi dan nilai buku ekuitas
secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Besar koefisien determinasi (R2)
simultan adalah 0,746 yang berarti secara gabungan variabel laba akuntansi dan nilai
buku ekuitas memberikan kontribusi sebesar 74,6% terhadap perkembangan harga
saham. Hal ini berarti laba akuntansi dan nilai buku ekuitas mempunyai relevansi nilai.
Laba akuntansi dan nilai buku ekuitas merupakan variabel penjelas yang penting bagi
harga saham. Respon pasar terhadap laba dan nilai buku ekuitas masing-masing
perusahaan dapat bervariasi, baik antar perusahaan maupun antar waktu. Perbedaan
koefisien respon laba dan nilai ekuitas ini dipengaruhi oleh karakteristik atau nilai
perusahaan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Annisa Amalia
Mulya dan Alfi Fadhliyah (2008), yang menunjukkan bahwa secara simultan laba
akuntansi dan nilai buku ekuitas memiliki pengaruh dan relevansi nilai terhadap harga
saham.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara laba akuntansi
dan nilai buku ekuitas baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham.
12
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Laba akuntansi yang dihasilkan oleh emiten sektor perbankan selama periode 2012
sangat bervariasi dan cukup tinggi dibandingkan nilai buku ekuitas yang dihasilkan
oleh emiten sektor perbankan. Harga saham penutupan pada saat pengumuman
laporan keuangan emiten 2012 bervariasi dan relatif cukup tinggi.
2.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, diperoleh data yang ada memenuhi uji asumsi
klasik yaitu data terdistribusi normal, tidak terdapat gejala multikolinearitas dan
autokorelasi namun terjadi masalah heteroskedastisitas karena ada variabel yang
secara statistik signifikan pada 0,05.
3.
Berdasarkan analisis regresi secara parsial diperoleh bahwa laba akuntansitidak
memiliki pengaruh signifikan tetapi mempunyai relevansi nilai yang positif
terhadap harga saham secara parsial disebabkan oleh adanya indikasi bahwa
investor tidak melihat nilai laba akuntansi sebagai suatu informasi yang perlu
dipertimbangkan dalam melakukan investasi, koefisien laba akuntansi lebih rendah
ini menunjukkan bahwa relevansi nilai laba lebih rendah dibandingkan nilai buku
ekuitas dan arus kas operasi.
4.
Hasil penelitian secara parsial pada variabel nilai buku ekuitas menunjukkan bahwa
nilai buku memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham, karena nilai buku
ekuitas sebagai landasan untuk menetukan tingkat penawaran terhadap harga
saham, nilai buku ekuitas pun memiliki relevansi nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan laba akuntansi investor menggunakan nilai buku sebagai
informasi yang perlu dalam pengambilan keputusan berinvestasi sehingga nilai
buku memiliki relevansi nilai lebih tinggi.
5.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan laba akuntansi dan nilai
buku ekuitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Dengan
kontribusi sebesar 74,6%, maka laba akuntansi dan nilai buku ekuitas mempunyai
relevansi nilai dan merupakan variabel penjelas yang penting bagi perkembangan
harga saham, sehingga penggabungan laba dan nilai buku ke dalam satu model
penilaian akan memberikan informasi yang penting bagi para investor.
13
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran penulis sebagai berikut:
1.
Bagi Investor
Investor bisa menggunakan informasi laba akuntansi dan nilai buku ekuitas sebagai
salah satu sumber informasi yang relatif mudah diperoleh untuk pertimbangan
dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Namun mengingat banyak faktor lain
diluar variabel tersebut yang mempengaruhi harga saham sebaiknya investor
mempertimbangkan faktor selain laba akuntansi dan nilai buku ekuitas seperti arus
kas untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
dengan basis kas selama periode akuntansi dan deviden untuk memperoleh
pembagian laba dalam bentuk dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang
saham.
2.
Bagi Penelitian Selanjutnya
a.
Diharapkan penelitian selanjutnya tidak terbatas pada perusahaan dalam sektor
perbankan saja. Sehingga dapat digeneralisasikan untuk semua perusahaan
dalam sektor lainnya, dapat menambah jumlah sampel agar dapat
meningkatkan akurasi hasil penelitian.
b.
Selain itu faktor-faktor seperti deviden, arus kas, ukuran perusahaan, dan lainlain yang diduga berpengaruh terhadap harga saham ikut dipertimbangkan
dalam penelitian selanjutnya mengingat koefisien determinasi pada persamaan
regresi yang telah dibentuk masih memungkinkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alfi Fadhliyah 2008. Analisis Pengaruh Nilai Buku Ekuitas Dan Laba Per Saham
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Anissa Amalia Mulya 2008. Analisis Relevansi informasi laba akuntansi, Nilai Buku
Ekuitas dan Arus Kas Operasi Dengan Harga Saham (Studi Empirik Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 20042008). Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur (Jakarta).
14
Darminto, Dwi Prastowo dan Rifka Julianto, 2008. Analisa Laporan Keuangan Konsep
dan Aplikasi, Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Yogyakarta.Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen . YKPN.
Fathul Hilal. 2009. “Pengaruh laba akuntansi, total arus kas dan net profit margin
terhadap return saham perusahaan asuransi bursa efek indonesia”. Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Firer, S., and S.M. Williams. 2003. “Intellectual capital and traditional measures of
corporate performance”. Journal of IntellectualCapital.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba
Empat.
Indra dan Syam, Fazli, 2004. Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku, Dan Total Arus
KasDengan Market Value : Studi Akuntansi Relevansi Nilai, Simposium
NasionalAkuntansi VII, 2-3 Desember 2004 : 931 – 944.
Jogiyanto, 2009, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi IV, Cetakan 1. BPFE,
Yogyakarta.
Kubo,I.and A.Saka. 2002.“An inquairy into the motivations of knowledgeworkers in the
Japanese financial industry”. Journal of KnowledgeManagement. Vol. 6 No. 3.
pp. 262-271.
Luciana Spica Almilia dan Dwi Sulistyowati, 2007. Analisa Terhadap Relevansi Nilai
Laba, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Ekuitas Pada Periode Di Sekitar Krisis
Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Proceeding Seminar
Nasional,Juni 2007: 1-17.
Moch. Abdul Sjuchur 2001.Analisis Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Serta
Perubahanya Terhadap Harga Dan Return Saham Dengan Model Levels Dan
Model Return Studi kasus pada Saham-saham dalam indeks LQ45 di Bursa Efek
Indonesia. Program Studi Magister Manajemen UNDIP Semarang.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian, Cetakan Ke Sembilan Belas.Alfabeta
Bandung
Ulum, 2008. Analisis Hubungan Antara IC (doproksikan dengan Value Added
Intellectual Coefficient-VAIC) dan Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan
Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Zahroh Naimah dan Siddharta Utama, 2006. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba
danKoefisien Respon Nilai Buku Ekuitas: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di
BursaEfek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX, 23-26 Agustus 2006: 126.
15
Download