PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Survey Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) ABSTRACT Compiled by : DWI YUNIARTI (093403138) Under Guidance of : Dr. Wawan Sukmana, SE., M.Si, Ak,CA Rani Rahman SE., M.Si, AK This research is to find out how the influence of profit accounting and the book value of equity in the partial and simultaneous on stock prices. A sample in research consisting of ten companies banks listed on the indonesia stock exchange a period of 2012. The data used in this research is secondary data in the form of an annual report and closing share price of the date of the announcement of a financial statement that obtained from the corner of the bursa of the faculty of economics unsil. A statistical method that used to test hypotheses use of regression worship of idols test. To analysis of data used spss ver. 16.0. The results of research is profit accounting have no influence significant but has relevance value favorably to stock prices in partial caused by the presence of an indication that investors do not see the value of profit accounting as an information in the conduct of the investment, needs to be considered the book value of equity show that the book value having a positive influence and relevance value against the price of stocks in partial because the book value of equity as a foundation for menetukan against the share prices, the level of the offer simultaneously profit accounting and the book value of equity has influence significantly to stock prices this would mean profit accounting and the book value of equity is variable explanatory which is crucial for stock prices. Keywords: profit accounting, stock prices, and the book value of equity 1 ABSTRAK Disusun Oleh : DWI YUNIARTI ( 093403138) Dibawah Bimbingan : Dr. Wawan Sukmana, SE., M.Si., Ak., CA Rani Rahman, SE., M.Si., AK Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh laba akuntansi dan nilai buku ekuitas secara parsial maupun simultan terhadap harga saham. Sampel dalam penelitian terdiri dari 10 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan tahunan dan harga saham penutupan pada tanggal pengumuman laporan keuangan yang diperoleh dari pojok bursa Fakultas Ekonomi Unsil. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan uji regresi berganda. Untuk analisis data digunakan SPSS ver. 16.0. Hasil penelitian adalah laba akuntansi tidak memiliki pengaruh signifikan tetapi mempunyai relevansi nilai yang positif terhadap harga saham secara parsial disebabkan oleh adanya indikasi bahwa investor tidak melihat nilai laba akuntansi sebagai suatu informasi yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan investasi, nilai buku ekuitas menunjukkan bahwa nilai buku memiliki pengaruh dan relevansi nilai yang positif terhadap harga saham secara parsial karena nilai buku ekuitas sebagai landasan untuk menetukan tingkat penawaran terhadap harga saham, secara simultan laba akuntansi dan nilai buku ekuitas memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini berarti laba akuntansi dan nilai buku ekuitas merupakan variabel penjelas yang penting bagi harga saham. Kata Kunci : Harga Saham, Laba Akuntansi dan Nilai Buku Ekuitas PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan jaman sekarang ini, dunia bisnis dan usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut, maka akuntansi ikut berperan dalam menyediakan informasi yang diperlukan. Salah 2 satu informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai laba perusahaan. Informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan dimasa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya (PSAK No.1 2012). Bagi pemilik saham dan atau investor, laba berarti peningkatan nilai ekonomis (wealth) yang akan diterima melalui pembagian dividen. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu yang pada umumnya menjadi perhatian pihak-pihak tertentu terutama dalam menaksir kinerja atas pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, serta dapat dipergunakan untuk memperkirakan prospeknya dimasa depan. Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak (PSAK No.46, 2012). Laba akuntansi meliputi laba kotor penjualan, laba bersih operasi, laba bersih sebelum pajak, dan laba bersih setelah pajak (net income after tax).Studi-studi awal membuktikan bahwa laba akuntansi berhubungan dengan harga saham. Hasil-hasil penelitian tersebut mendukung bahwa laba akuntansi memberikan informasi dan bermanfaat dalam penilaian sekuritas. Semakin besar laba suatu perusahaan maka kecenderungan yang ada adalah semakin tinggi harga saham. Hal ini terjadi karena laba perusahan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Namun demikian, peran nilai buku tidak dapat diabaikan karena nilai buku juga merupakan faktor yang relevan dalam menjelaskan nilai ekuitas. Nilai buku merupakan ukuran neraca atau aset bersih yang menghasilkan laba (Almilia dan Sulistyowati, 2007:6). Ekuitas merupakan bagian hak milik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada. Jumlah ekuitas yang disajikan pada neraca tergantung pada pengukuran aktiva dan kewajiban (Dwi Prastowo dan Rifka, 2008 : 89). Nilai buku ekuitas menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham (Jogiyanto, 2009). Pengaruh nilai buku ekuitas terhadap harga saham dapat dilihat dari teori yang menyebutkan bahwa salah satu kegunaan nilai buku ekuitas adalah bahwa nilai buku tersebut digunakan oleh para investor untuk dibandingkan dengan nilai pasar ekuitas perusahaan, agar para investor tersebut dapat menilai apakah harga saham yang beredar terlalu tinggi atau 3 terlalu rendah. Apakah nilai buku ekuitas lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pasar perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan naik, dan volume perdagangan saham akan meningkat sehingga menaikkan nilai harga saham, dan sebaliknya. Harga Saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas yang telah dilisted di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding securities) (Fathul, 2009). Harga saham penting bagi perusahaan karena hal tersebut merupakan salah satu alasan utama yang mendasari para investor untuk membeli saham sebagai bentuk investasinya pada perusahaan. Investasi tersebut tentunya sangat diperlukan oleh perusahaan, sebab dalam menjalankan usahanya dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Cara untuk memperoleh dana salah satunya adalah dengan menerbitkan dan menjual saham melalui Pasar Modal atau Bursa Efek sebagai perantara. Harga saham suatu perusahaan selalu mengalami pergerakan naik atau turun. Pergerakan pada harga saham inilah yang dapat memberikan keuntungan bagi para investor. Oleh karena itu para investor sangat membutuhkan informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham baik secara langsung maupun tidak. Dari sejumlah besar perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, penulis memilih melakukan penelitian pada perusahaan perbankan karena perusahaan perbankan merupakan salah satu sektor yang paling intensif modal intelektualnya (Firer dan Williams 2003). Selain itu, dari aspek intelektual, secara keseluruhan karyawan di sektor perbankan lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya (Kubo dan Saka seperti yang dikutip oleh Ulum et al., 2008). Pemilihan kelompok perusahaan yang tergabung dalam perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah dengan pertimbangan bahwa di antara berbagai saham yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia, sektor perbankan mempunyai prospek cukup baik dimasa yang akan datang, karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak terlepas dari jasa perbankan dan perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap negara karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai perantara pemilik modal dengan pengguna dana. 4 TINJAUAN PUSTAKA Laba merupakan salah satu komponen yang menjadi pusat perhatian dari para stakeholders, hal ini dikarenakan laba memiliki kandungan informasi penting yang dibutuhkan untuk melihat perkembangan perusahaan. Laba perusahaan yang berkualitas adalah laba akuntansi yang memiliki sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsian (perceived notice) dan dapat mencerminkan kinerja perusahan yang sesungguhnya (Beaver dalam Hilal 2009). Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak (PSAK No.46, 2012). Laba akuntansi adalah laba tahunan dari laba operasi dibagi dengan jumlah saham umum yang beredar (Naimah dan Utama 2006), yang dihitung dengan rumus : Laba tahunan Jumlah lembar saham yang beredar Dalam hal ini laba akuntansi memiliki kandungan informasi, apabila pengumuman laba akan menyebabkan perubahan reaksi investor terhadap ditribusi aliran kas dimasa yang akan datang, yang menyebabkan perubahan harga saham maka semakin besar laba suatu perusahaan kecenderungan yang ada adalah semakin tinggi harga saham. Hal ini terjadi karena laba perusahaan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk naiknya harga saham. Memahami nilai buku merupakan hal yang perlu dan berguna karena dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham mana yang bertumbuh (growth) dan yang murah (undervalued). Nilai buku saham sangat menentukan harga pasar saham yang bersangkutan. Oleh karena itu, sebelum investor memutuskan untuk membeli atau menjual saham, mereka harus memperhatikan nilai buku saham yang bersangkutan dan membandingkan dengan harga yang ditawarkan. Nilai buku ekuitas menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham (Jogiyanto, 2009), dengan menggunkan rumus sebagai berikut: Total ekuitas saham biasa Jumlah lembar saham yang beredar 5 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar laba suatu perusahaan kecenderungan yang ada adalah semakin tinggi harga saham dan nilai buku ekuitas lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pasar perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan naik, dan volume perdagangan saham akan meningkat sehingga menaikkan nilai harga saham. Harga pasar saham akan selalu mengalami fluktuasi dan akan dipublikasikan kepada publik agar investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan harga pasar saham dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan masing-masing, harga pasar saham tersebut biasanya dipublikasikan dalam media masa. Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding securities)” (Fathul,2009). Harga yang terbentuk dari kekuatan permintaan dan penawaran yaitu harga saham penutupan (closing price) pada tanggal pengumuman laporan keuangan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan pada tanggal pengumuman laporan keuangan. Harga saham suatu perusahaan selalu mengalami pergerakan naik atau turun. Pergerakan pada harga saham inilah yang dapat memberikan keuntungan bagi para investor. Oleh karena itu para investor sangat membutuhkan informasi mengenai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi harga saham baik secara langsung maupun tidak. Informasi yang didapat bisa berasal dari eksternal maupun internal perusahaan. Dari eksternal perusahaan berhubungan dengan kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, dan tingkat suku bunga. Sedangkan dari internal perusahaan berhubungan dengan laporan keuangan dari perusahaan. METODE PENELITIAN Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data di Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya 46115. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis dan tehnik pengumpulan data menggunkan metode purposive sampling. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan metode regresi linier berganda dengan uji hipotesis yang akan dilakukan dalam uji 6 regresi yang dilakukan secara simultan dengan F-test dan secara individu (parsial) dengan t-test. Populasi dari penelitian ini adalah 32 Bank Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012, dan sampel dalam penelitian adalah sebanyak 10 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012. HASIL DAN PEMBAHASAN Laba Akuntansi Pada 10 Perusahaan Sektor Perbankan Periode 2012 Diperoleh nilai tertinggi, Laba akuntansi pada 10 perusahaan perbankan tahun 2012 sebesar 35,73215 milyar rupiah diperoleh oleh Bank Victoria Internasional Tbk, hal ini menggambarkan bahwa laba yang dihasilkan oleh bank tersebut akan mempengaruhi ekspektasi para investor untuk memperoleh pembagian laba dalam bentuk dividen. Selanjutnya ekspektasi tersebut akan mempengaruhi perilaku investor dalam melakukan transaksi di bursa. Investor akan menahan dan membeli saham-saham perusahaan yang mampu menghasilkan dan meningkatkan labanya setiap tahun. Apabila semua investor berperilaku yang sama maka terjadi kelebihan permintaan dari penawaran saham yang bersangkutan. Sehingga pada akhirnya keadaan ini akan mendorong naiknya harga saham.Sedangkan nilai terendah, laba akuntansi pada tahun 2012 sebesar 0,02038 milyar rupiah diperoleh oleh Bank Internasional Indonesia Tbk, hal ini menggambarkan bahwa nilai perusahaan pada bank ini menurun dan akan menurunkan kekayaan pemegang saham dalam bentuk turunnya harga saham. Nilai Buku Ekuitas Pada 10 Perusahaan Sektor Perbankan Periode 2012 Diperoleh nilai tertinggi, nilai buku ekuitas pada tahun 2012 diperoleh oleh Bank Mandiri (persero) Tbk, sebesar 3,27998 milyar rupiah, hal ini menggambarkan bahwa nilai perusahaan bank ini akan naik, dan volume perdagangan saham akan meningkat sehingga menaikkan nilai harga saham, hal ini mengindikasikan bahwa bank ini akan lebih memberikan jaminan kepada investor apabila perusahaan bank ini dilikuidasi sehingga akan menjadi daya tarik bagi investor. Sedangkan nilai terendah, nilai buku ekuitaspada tahun 2012 diperoleh oleh Bank Internasional Indonesia Tbk, yaitu sebesar 0,17176 milyar rupiah, hal ini menggambarkan bahwa nilai perusahaan 7 bank Internasional Indonesia akan turun dan volume perdagangan saham akan menurun sehingga akan menurunkan nilai harga saham pada bank ini. Harga Saham pada 10 Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Diketahui bahwa harga saham penutupan tertinggi pada tanggal laporan keuangan diperoleh oleh Bank Mandiri (persero) Tbk yaitu sebesar Rp 9500,- per lembar saham dan harga saham penutupan terendah pada tanggal laporan keuangan diperoleh oleh Bank Artha Graha Internasional Tbk yaitu sebesar Rp 111,- per lembar saham. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya mungkin terjadi aksi profit takingdiperdagangan perusahaan bank tersebut, keadaan market, bursa regional, kebijakan ekonomi, spekulatif investor atau tidak adanya perdagangan satupun pada saat itu, dikarenakan karakteristik investor lebih tertarik untuk melakukan transaksi perdagangan di perusahaan perbankan lainnya atau membeli di sektor industri yang lain. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas data Hasil analisis dapat dilihat dengan melihat gambar dibawah ini : a. Uji Grafik Gambar 4.1 Gambar 4.2 Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa model berdistribusi normal karena kurva berbentuk lonceng serta pada diagram normal P-Plot regretion standardized yang menggambarkan keberadaan titik-titik disekitar garis pada scater plot tampak titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal yang menunjukkan model berdistribusi normal. 8 b. Uji Statistik Uji Kolmogrov-Smirnov satu arah dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan pada One Sample Kolmogrov-Smirnov Test dapat dilihat bahwa asympsig (2-tailed) > α atau 0.749 > 0.05 sehingga model dikatakan berdistribusi normal. 2. Uji Autokorelasi Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai DW-hitung sebesar 1.879. Nilai ini berarti 1.65 <1.879< 2.35 maka tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini. 3. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil pengujian heterokedastisitas dapat dinyatakan bahwa data penelitian terdapatheteroskedastisitas karena nilai sig< 0,05, yaitu nilai buku ekuitas 0,002. Agar datanya tidak terdapat heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan transformasi data tetapi tidak dilakukan oleh peneliti karena sampel menjadi berkurang disebabkan ada variabel yang mempunyai nilai negatif. Akhirnya peneliti mengabaikan uji heteroskedastisitas dengan transformasi data dan tetap menggunakan uji heteroskedastisitas yang awal. 4. Uji Multikolinieritas Berdasarkan hasil pengujian terlihat nilai VIF pada keseluruhan hasilnya lebih kecil dari 10 yaitu untuk laba akuntansi 1,383 dan untuk nilai buku ekuitas sebesar 1,383. Hal ini menunjukkan bahwa model dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi ini. Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = -978.721+ 13.295X1+ 3209.562X2 Interpretasi dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut: a. Konstanta sebesar -978.721 menyatakan bahwa jika tidak ada perubahan laba akuntansi dan nilai buku ekuitas (X=0), maka harga saham sebesar -978.721. 9 b. Laba akuntansi sebesar 13.295 menunjukkan bahwa jika ada perubahan variabel laba akuntansi sebesar (X1=1) maka akan menurunkan harga saham sebesar 965426 c. Nilai buku ekuitas sebesar 3209.562 menunjukkan bahwa jika ada perubahan variabel nilai buku ekuitas sebesar (X2=1) maka akan menaikkan harga saham sebesar 2230.841 Dengan demikian dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya harga saham ditentukan oleh laba akuntansi dan nilai buku ekuitas pada perusahaan perbankan. a. Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Adjusted R Square atau Koefisien determinasi sebesar 0,746. Maka dapat disimpulkan, variabilitas harga saham dapat diterangkan dengan menggunakan variabel laba akuntansi, dan nilai buku ekuitas sebesar 74,6 %; sedangkan sisanya sebesar 25,4 % (100% - 74,5 %) disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model ini. b. Hasil Pengujian Hipotesis 1) Uji Parsial ► Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh variabel laba akuntansi memiliki nilai p-value pada kolom sig 0,839 > 0,05 level of significant (α) atau t-hitung 0,211< dari ttabel2,262 artinya tidak signifikan berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara parsial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba akuntansi memiliki hubungan yang positif tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya Annisa Amalia Mulya 2008, Moch. Abdul Sjuchur 2001dan Alfi Fadhliyah 2008 yang menyimpulkan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan positif dengan harga saham. Pengaruh yang tidak signifikan dimungkinkan karena kemungkinan disebabkan oleh adanya indikasi bahwa investor tidak melihat nilai laba akuntansi sebagai suatu informasi yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan investasi, sehingga harga saham tidak mengalami perubahan dengan adanya informasi laba akuntansi. Selain itu bisa juga disebabkan karena pelaporan laba mengandung komponen transitori. Komponen transitori adalah komponen penggangu dari laba yang dapat menurunkan 10 relevansi nilai laba, seperti kesulitan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan nilai perusahaan bukan lagi laba tetapi komponen lainnya.Koefisien laba akuntansi lebih rendah dibandingkan nilai buku ekuitas, yaitu sebesar 13,295 yang berarti berada dalam kategori lemah hal ini mengindikasikan bahwa investor belum sepenuhnya dapat mengandalkan informasi laba akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi saham. Hal ini dimungkinkan karena tidak adanya kepastian dalam kebijakan pembagian deviden emiten yang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor selain laba. ► Pengaruh Nilai Buku Ekuitas Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh variabel nilai buku ekuitas memiliki nilai p-value pada kolom sig 0,002< 0,05 level of significant (α), artinya signifikan sedangkan thitung4.639> dari ttabel2.262, Signifikan disini berarti Ha diterima Ho ditolak. Artinya nilai buku ekuitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara parsial. Pada variabel nilai buku ekuitas menunjukkan bahwa nilai buku mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham, sesuai dengan penelitian sebelumnya Annisa Amalia Mulya 2008 dan Alfi Fadhliyah 2008 yang menyimpulkan bahwa nilai buku mempunyai hubungan positif dengan harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa sinyal yang diberikan dari nilai buku ekuitas adalah proksi yang baik bagi masa depan perusahaan dimana investor menekankan pada nilai buku ekuitas perusahaan sebagai landasan untuk menetukan tingkat penawaran mereka terhadap harga saham. Semakin tinggi rasio nilai buku ekuitas maka semakin baik hasil yang diperoleh perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai buku ekuitas yang lebih besar akan lebih memberikan jaminan kepada investor apabila perusahaan dilikuidasi, sehingga semakin besar nilai buku maka semakin besar penyangga resiko investasi yang kemudian dapat menjadi daya tarik bagi investor. Nilai positif menunjukkan adanya peningkatan nilai buku ekuitas. Peningkatan nilai buku ekuitas perusahaan dapat dikategorikan sebagai salah satu indikator realisasi pertumbuhan, hal ini menyebabkan koefisien nilai buku lebih tinggi daripada laba akuntansi, yaitu sebesar 3209,562, dimungkinkan karena investor menggunakan nilai buku sebagai informasi yang perlu dalam pengambilan keputusan berinvestasi sehingga nilai buku memiliki relevansi nilai lebih tinggi.Almilia dan Sulistyowati (2007) yang menyatakan bahwa nilai buku yang diperoleh dari neraca memberikan informasi tentang 11 nilai bersih sumber daya perusahaan yang memberikan suatu ukuran nilai yang merefleksikan hasil dari penggunaan sumber daya perusahaan, sehingga nilai buku mempunyai relevansi nilai yang tinggi. Nilai buku merupakan proksi yang lebih baik untuk memprediksi laba dimasa mendatang terutama jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Koefisien penilaian dan kekuatan penjelas inkremental nilai buku ekuitas lebih tinggi pada saat perusahaan mengalami kesulitan keuangan. 2) Uji Simultan Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan p-value pada kolom sig 0,003< 0,05 level of significant (α), artinya signifikan, sedangkan Fhitung14,202 > F tabel4,74 artinya signifikan. Signifikan disini berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya laba akuntansi dan nilai buku ekuitas secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Hasil pengujian menunjukkan bahwa laba akuntansi dan nilai buku ekuitas secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Besar koefisien determinasi (R2) simultan adalah 0,746 yang berarti secara gabungan variabel laba akuntansi dan nilai buku ekuitas memberikan kontribusi sebesar 74,6% terhadap perkembangan harga saham. Hal ini berarti laba akuntansi dan nilai buku ekuitas mempunyai relevansi nilai. Laba akuntansi dan nilai buku ekuitas merupakan variabel penjelas yang penting bagi harga saham. Respon pasar terhadap laba dan nilai buku ekuitas masing-masing perusahaan dapat bervariasi, baik antar perusahaan maupun antar waktu. Perbedaan koefisien respon laba dan nilai ekuitas ini dipengaruhi oleh karakteristik atau nilai perusahaan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Annisa Amalia Mulya dan Alfi Fadhliyah (2008), yang menunjukkan bahwa secara simultan laba akuntansi dan nilai buku ekuitas memiliki pengaruh dan relevansi nilai terhadap harga saham. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara laba akuntansi dan nilai buku ekuitas baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham. 12 Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Laba akuntansi yang dihasilkan oleh emiten sektor perbankan selama periode 2012 sangat bervariasi dan cukup tinggi dibandingkan nilai buku ekuitas yang dihasilkan oleh emiten sektor perbankan. Harga saham penutupan pada saat pengumuman laporan keuangan emiten 2012 bervariasi dan relatif cukup tinggi. 2. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, diperoleh data yang ada memenuhi uji asumsi klasik yaitu data terdistribusi normal, tidak terdapat gejala multikolinearitas dan autokorelasi namun terjadi masalah heteroskedastisitas karena ada variabel yang secara statistik signifikan pada 0,05. 3. Berdasarkan analisis regresi secara parsial diperoleh bahwa laba akuntansitidak memiliki pengaruh signifikan tetapi mempunyai relevansi nilai yang positif terhadap harga saham secara parsial disebabkan oleh adanya indikasi bahwa investor tidak melihat nilai laba akuntansi sebagai suatu informasi yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan investasi, koefisien laba akuntansi lebih rendah ini menunjukkan bahwa relevansi nilai laba lebih rendah dibandingkan nilai buku ekuitas dan arus kas operasi. 4. Hasil penelitian secara parsial pada variabel nilai buku ekuitas menunjukkan bahwa nilai buku memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham, karena nilai buku ekuitas sebagai landasan untuk menetukan tingkat penawaran terhadap harga saham, nilai buku ekuitas pun memiliki relevansi nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan laba akuntansi investor menggunakan nilai buku sebagai informasi yang perlu dalam pengambilan keputusan berinvestasi sehingga nilai buku memiliki relevansi nilai lebih tinggi. 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan laba akuntansi dan nilai buku ekuitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Dengan kontribusi sebesar 74,6%, maka laba akuntansi dan nilai buku ekuitas mempunyai relevansi nilai dan merupakan variabel penjelas yang penting bagi perkembangan harga saham, sehingga penggabungan laba dan nilai buku ke dalam satu model penilaian akan memberikan informasi yang penting bagi para investor. 13 Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran penulis sebagai berikut: 1. Bagi Investor Investor bisa menggunakan informasi laba akuntansi dan nilai buku ekuitas sebagai salah satu sumber informasi yang relatif mudah diperoleh untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Namun mengingat banyak faktor lain diluar variabel tersebut yang mempengaruhi harga saham sebaiknya investor mempertimbangkan faktor selain laba akuntansi dan nilai buku ekuitas seperti arus kas untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan basis kas selama periode akuntansi dan deviden untuk memperoleh pembagian laba dalam bentuk dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya a. Diharapkan penelitian selanjutnya tidak terbatas pada perusahaan dalam sektor perbankan saja. Sehingga dapat digeneralisasikan untuk semua perusahaan dalam sektor lainnya, dapat menambah jumlah sampel agar dapat meningkatkan akurasi hasil penelitian. b. Selain itu faktor-faktor seperti deviden, arus kas, ukuran perusahaan, dan lainlain yang diduga berpengaruh terhadap harga saham ikut dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya mengingat koefisien determinasi pada persamaan regresi yang telah dibentuk masih memungkinkannya. DAFTAR PUSTAKA Alfi Fadhliyah 2008. Analisis Pengaruh Nilai Buku Ekuitas Dan Laba Per Saham Terhadap Harga Saham Pada Perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Anissa Amalia Mulya 2008. Analisis Relevansi informasi laba akuntansi, Nilai Buku Ekuitas dan Arus Kas Operasi Dengan Harga Saham (Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 20042008). Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur (Jakarta). 14 Darminto, Dwi Prastowo dan Rifka Julianto, 2008. Analisa Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi, Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Yogyakarta.Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen . YKPN. Fathul Hilal. 2009. “Pengaruh laba akuntansi, total arus kas dan net profit margin terhadap return saham perusahaan asuransi bursa efek indonesia”. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Firer, S., and S.M. Williams. 2003. “Intellectual capital and traditional measures of corporate performance”. Journal of IntellectualCapital. Ikatan Akuntan Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Indra dan Syam, Fazli, 2004. Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku, Dan Total Arus KasDengan Market Value : Studi Akuntansi Relevansi Nilai, Simposium NasionalAkuntansi VII, 2-3 Desember 2004 : 931 – 944. Jogiyanto, 2009, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi IV, Cetakan 1. BPFE, Yogyakarta. Kubo,I.and A.Saka. 2002.“An inquairy into the motivations of knowledgeworkers in the Japanese financial industry”. Journal of KnowledgeManagement. Vol. 6 No. 3. pp. 262-271. Luciana Spica Almilia dan Dwi Sulistyowati, 2007. Analisa Terhadap Relevansi Nilai Laba, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Ekuitas Pada Periode Di Sekitar Krisis Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Proceeding Seminar Nasional,Juni 2007: 1-17. Moch. Abdul Sjuchur 2001.Analisis Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Serta Perubahanya Terhadap Harga Dan Return Saham Dengan Model Levels Dan Model Return Studi kasus pada Saham-saham dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Program Studi Magister Manajemen UNDIP Semarang. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian, Cetakan Ke Sembilan Belas.Alfabeta Bandung Ulum, 2008. Analisis Hubungan Antara IC (doproksikan dengan Value Added Intellectual Coefficient-VAIC) dan Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Zahroh Naimah dan Siddharta Utama, 2006. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba danKoefisien Respon Nilai Buku Ekuitas: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BursaEfek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX, 23-26 Agustus 2006: 126. 15