Materi Geografi Kelas X Semester I

advertisement
LITHOSFER
A. Struktur lapisan bumi dan batuan pembentuk permukaan bumi
1. Struktur lapisan kulit bumi`
Lithosfer terdiri dari dua kata yaitu lithos yang berarti batu dan sfeer(sphaira) yang berarti bulatan.
Jadi lithosfer merupakan lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat.
Perlapisan kulit bumi dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu inti bumi/barysfer, selubung
bumi/lapisan pengantara, dan kerak bumi/lithosfer.
a
Barysfer
adalah bagian yang dalam dari lapisan bumi. Lapisan Barysfer merupakan
lapisan inti bumi. Lapisan ini tersusun dari lapisan nife yaitu niccolum
(nikel) dan ferrum (besi). Inti bumi terdiri dari inti dalam dan inti luar. Pada
inti luar mempunyai suhu 2.2000C dan mencapai suhu 5.000 0C pada
bagian yang mendekati inti bumi. Karena suhu yang sangat tinggi dapat
menyebabkan nikel dan besi akan meleleh dan berubah menjadi cairan
panas.
b
Lapisan Pengantara
merupakan lapisan yang
berada diatas lapisan inti bumi. Lapisan ini
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-1-
disebut juga astenosfer(mantel). Astenosfer merupakan lapisan yang
berbahan cair dan bersuhu tinggi.
c
Lithtosfer
adalah lapisan yang terletak diatas lapisan pengantara dan mempunyai
ketebalan 1.200 km. Lithosfer berupa lapisan yang sangat tipis, bersifat
kaku, padat, keras dan kuat
Membahas Lithosfer berarti juga membahas kerak bumi. Kerak bumi dibagi menjadi dua, yaitu
kerak benua dan kerak samudera.
Kerak Benua
Kerak Samudera
 batuan bersifat granitis
 terdiri dari batuan basalt
 batuan penyusunnya lebih ringan
 batuan penyusunnya lebih berat
 banyak mengandung unsur sillisium dan  kaya akan sillisium dan magnesium disebut dengan
alumunium disebut lapisan sial
lapisan sima
Lithosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lithosfer juga sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan. Dengan keberadaan lithosfer,
manusia dan hewan dapat mengambil berbagai manfaat dari unsur-unsur yang terkandung dalam
lithosfer.
Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :
a. untuk kebutuhan industri seperti industri elektronika, industri peralatan rumah tangga, industri
bahan bangunan maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi dan
alumunium.
b. Dalam lapisan lithosfer banyak terkandung berbagai mineral seperti intan, emas, perak dan
lain-lain
c. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit dan terbatas dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-2-
d. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaaatkan unsur pada lapisan lithosfer seperti pupuk
buatan berupa NPK (nitrogen, posfor, kalium)
2. Batuan pembentuk permukaan bumi
Batuan merupakan benda alam yang menjadi penyususn utama lapisan lithosfer. Berikut ini
urutan terbentuknya batuan.
a. Magma sebagai induk segala batuan pembentuk lithosfer.
b. Batuan beku dalam, korok dan luar adalah proses pendinginan dan pembekuan magma di
lapisan dalam, di dalam korok atau di permukaan bumi.
c. Melewati proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batu asal, maka
terbentuklah batuan sedimen klasik.
d. Pada pengendapan proses kimiawi, hasilnya adalah batuan sedimen kimiawi dan yang
dilakukan oleh organisme, hasilnya adalah batuan sedimen organik.
e. Adanya penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf kontak, adanya tekanan
menghasilkan metamorf dinamo, dan adanya penambahan zat lain terbentuklah batuan
metamorf pneumatolistis kontak.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dibedakan manjadi tiga macam, yaitu batuan
beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-3-
a. Batuan Beku
1) Berdasarkan Tempat Pembekuannya
Jenis Batuan
Ciri-ciri
Contoh
batuan
a) Batuan Beku Dalam
 terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan
 Granit
hanya terdiri dari kristal saja, karena
 Granitdiorit
proses pendinginnnya berjalan sangat
 gabro
lambat.
 Umumnya berbutir lebih kasar dan
jarang menunjukkan adanya lubanglubang gas.
b) Batuan Beku Korok(Gang)
 batuan yang terbentuk di daerah korok
atau celah kerak bumi sebelum magma
 Porfirit
granit
 Porfir diorit
sampai ke permukaan bumi.
 Proses pendinginan cepat .
 Terdiri dari kristal besar, kristal kecil,
dan ada yang tidak mengkristal
c) Batuan Beku Luar
 Terbentuk di permukaan bumi
 Riolit
 Proses pendinginan sangat cepat
 Basalt
 Tidak
 Andesit
batuan
menghasilkan
kristal-kristal
 Obsidian
 Scoria
 Pumice(bat
u apung)
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-4-
2) Berdasarkan Mineral Penyusunnya
a) Batuan Beku Mineral Ringan
tersusun oleh mineral-mineral ringan biasanya
berwarna terang, mudah pecah, dan banyak
mengandung silikat sehingga termasuk batuan
yang bersifat asam
b) Batuan Beku Mineral Berat
tersusun atas mineral-mineral berat biasanya
berwarna gelap, sulit pecah dan kandungan
silikatnya sedikit sehingga termasuk batuan yang
bersifat basa.
b. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses sedimentasi
(pengendapan). Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagenesis. Butir-butir batuan
sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh
angin maupun air. Butir-butir dari hasil dari pelapukan mengendap secara berlapis yang
makin lama makin menebal dan berbentuk padat. Adanya tekanan atau beban yang terlalu
berat inilah yang menyebabkan batuan berbentuk padat. Tekanan yang lama membentuk
agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi inilah berbagai endapan
berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga
kelompok , yaitu sebagai berikut :
1) Berdasarkan tempat terbentuknya
Berdasarkan tempat terbentuknya(lingkungan pengendapan), batuan sedimen terdiri dari
No
Jenis Batuan Sedimen
Tempat proses pengendapan
a
Glasial
di daerah es atau gletser
b
Fluvial
di Sungai
c
Limnis/lakustre
di Danau, Rawa atau Waduk
d
Marine
di Laut
e
Teristris
di Darat
2) Berdasarkan tenaga yang Mengendapkan
No
Jenis Batuan Sedimen
Tenaga pengendapnya oleh
a
Glasial
Gletser
b
Aeolis
Angin
c
Akuatis
Air
3) Berdasarkan proses pengendapannya
No
a
Jenis Batuan Sedimen
Batuan Sedimen Klastika
Penjelasan
Contoh
batuan
sedimen
yang Breksi
susunan
kimianya
sama Konglomerat
dengan batuan asalnya
b
Batuan Sedimen Kimiawi
batuan
sedimen
yang Batuan kapur
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-5-
diendapkan
secara
kimiawi 
dan proses pengendapannya
terjadi
perubahan
susunan
kimianya
c
Batuan Sedimen Organik
batuan
sedimen
yang Terumbu karang
diendapkan melalui kegiatan 
organik
Penjelasan batuan sedimen Klastika :
Batuan sedimen Klastika atau disebut juga dengan terrigenous atau deditrus, terdiri dari
kumpulan butiran (fragmen) batuan, matriks dan semen. Pemberian nama pada batuan
sedimen klastik pada umumnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :
No
Nama
Ukuran/besarnya butiran
(1)
Boulder atau bongkah (bongkah konglomerat)
> 256 mm
(2)
Cobble atau kerakal (kerakal konglomerat)
64 – 256 mm
(3)
Pebble atau kerikil (kerikil konglomerat)
4 – 64 mm
(4)
Granule (batu pasir kasar)
2 – 4 mm
(5)
Batu Pasir
0,063 – 2 mm
(6)
Batu Lanau
0,004 – 0,063 mm
(7)
Batu Lempung
< 0,004
c. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun
secara kimia sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya. Proses perubahan batuan
metamorf dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain suhu yang tinggi, tekanan yang kuat
dan waktu yan lama.
Batuan metamorf terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
No
1)
Nama batuan
Batuan Metamorf Kontak
Keterangan
Contoh batuan
batuan terbentuk akibat  Marmer
pengaruh
suhu
Batuan Metamorf Dinamo
batuan

tinggi,
berubah  batu lumpur (mudstone)
yang
karena
tekanan
dari
yang batu gamping/kapur)
tinggi
2)
(berasal
pengaruh menjadi batu tulis (slate)
yang
sangat 
dalam
waktu
yang sangat lama dan
dihasilkan dari proses
pembetukan kulit bumi
oleh tenaga endapan.
Batuan
ini
banyak
ditemukan pada daerahdaerah
patahan
dan
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-6-
lipatan yang tersebar di
seluruh dunia.
3)
Batuan Metamorf Pneumatolitis
batuan
yang
berubah  kuarsa
dengan
gas
karena pengaruh gas-
boriium
berubah
gas dari magma.
menjadi
furmalin
(sejenis permata)
 kuarsa
dengan
fluorium
gas
berubah
menjadi topas (permata
berwarna kuning)
B. Bentuk muka bumi akibat tenaga ENDOGEN
Perubahan muka bumi ini disebabkan oleh dua gaya yaitu gaya endogen dan gaya eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga pembentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi yang
bersifat membangun atau konstruktif.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme.
1. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun horisontal
yang mengakibatkan perubahan lokasi (dislokasi) lapisan batuan pada permukaan bumi.
Dislokasi adalah perubahan letak dari kompleks batuan, baik yang mengakibatkan putusnya
hubungan batuan atau tidak. Pada umunya bentukan hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan
patahan.
Tektonisme terdiri dari dua macam sebagai berikut :
a. Orogenesis
Orogenesis adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah
relatif sempit. Pada gerakan diagenesis ini terjadi pembentukan lipatan dan patahan.
1) Bentukan Lipatan
Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yan tidak terlalu besar dan berlangsung dalam
waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat.
Kerutan atau lipatan bumi ini nantinya bisa membentuk pegunungan.Punggung lipatan
disebut dengan antiklinal dan lembah lipatan dinamakan sinklinal.
Contoh daerah lipatan yang besar adalah Pegunungan Sirkum Pacifik, Sirkum
Mediterania dan Pegunungan Bukit Barisan.
Daerah sinklinal yang sangat luas dinamakan geosinklinal.
Berdasarkan posisi sumbunya, jenis-jenis lipatan sebagai berikut :
-
lipatan tegak
-
lipatan isoklinal
-
lipatan miring
-
lipatan rebah
-
lipatan menggantung
-
lipatan kelopak
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-7-
2) Bentukan Patahan (Sesar)
Patahan adalah gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung dalam
waktu yang cepat, sehingga dapat menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Berdasarkan arah pergeserannya, sesar dapat dibedakan atas sesar normal/sesar turun,
sesar naik dan sesar mendatar.
Dari berbagai tipe sesar, dapat menghasilkan bentuk permukaan bumi sebagai berikut :
a) Horst (tanah naik), bagian dari patahan yang mengalami pengangkatan lebih tinggi
daripada daerah sekitarnya.
b) Graben/Slenk (tanah turun), bagian dari patahan yang posisinya lebih rendah
dibandingkan daerah sekitarnya.
b. Epirogenesis
Disebut juga pengangkatan atau penurunan benua, yaitu tenaga endogen yang bekerja pada
daerah yang relatif luas dengan kecepatan yang relatif lambat.
Epirogenesa dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Epirogenesa negatif
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-8-
Yaitu gerak naik permukaan bumi yang mengakibatkan daratan naik dan air laut seolaholah turun. Dengan demikian daratan menjadi semakin luas.
Contohnya : munculnya pulau Buton, pulau Timor, pulau Nias dan Dataran Tinggi
Colorado (AS).
2) Epirogenesa positif
Yaitu gerak turun permukaan bumi yang mengakibatkan daratan turun dan permukaan air
laut seolah-olah naik. Akibatnya, sebagian besar daratan tergenang air sehingga kelihatan
semakin menyempit.
Contohnya : tenggelamnya pulau-pulau di Indonesia bagian Timur.
2. Vulkanisme
Vulkanisme yaitu peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api, yaitu magma
yang bergerak dari lapisan dalam mantel menyusup ke lapisan lithosfer yang lebih atas atau
sampai ke permukaan bumi. Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terjadi
dari berbagai mineral dan mengandung gas yang larut di dalamnya. Suhu magma sangat tinggi
sehingga bersifat aktif. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya
gas yang terkandung di dalamnya. Magma dapat berbentuk padat, cair dan gas.
Gejala vulkanisme terbentuk dengan persyaratan sebaga berikut :
a. Terbentuknya dapur magma di Lapisan dalam kulit Bumi
Dapur magma/kantung magma adalah ruang di lapisan dalam kulit bumi tempat magma
berada. Kedalaman dan besarnya dapur magma beragam. Perbedaan letak dapur magma
merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan. Dapur magma yang letaknya dalam
menimbulkan letusan yang lebih kuat dibandingkan yang letaknya dangkal.
b. Intrusi Magma
Intrusi magma yaitu proses penerobosan magma melalui rekahan-rekahan/ retakan dan celah
pada lapisan batuan pembentuk lithosfer, akan tetapi tidak sampai keluar permukaan bumi.
Tekanan gas-gas yang terkandung di dalam magma itu sendiri yang menyebabkan terjadinya
proses intrusi. Dengan adanya proses pendinginan karena penurunan suhu, magma dapat
membeku dan membentuk bongkah-bongkah batuan yang sangat keras.
Intrusi magma sebelum mencapai permukaan bumi menghasilkan bentukan sebagai berikut :
1
Batholith
merupakan dapur magma yang membeku
2
Lakolith
batuan beku sebagai hasil magma yang menyusup antara dua
lapisan lithosfer yang berbentuk lensa cembung.
3
4
Sills atau kepingan
berbentuk tipis mendatar, menyusup antara dua lapisan
intrusi
lithosfer.
Korok/Gang
batuan beku hasil intrusi magma yang berbentuk tipis,
memanjang memotong lithosfer dengan arah vertikal atau
miring.
c. Ekstrusi Magma
Ekstruksi/Erupsi magma adalah proses keluarnya magma sampai permukaan bumi.
Berdasarkan kekuatan letusannya, ekstrusi dibedakan sebagai berikut :
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
-9-
1) Erupsi Efusif
Erupsi Efusif adalah proses keluarnya magma dari gunung api yang berupa lelehan lava
dan lahar. Jenis ini terjadi jika magma relatif encer.
2) Erupsi Eksplosif
Erupsi Eksplosif
adalah keluarnya
magma ke permukaan bumi yang disertai
letusan/ledakan yan cukup dahsyat. Jenis ini terjadi jika cairan magma kental dan memiliki
kandungan gas yang relatif banyak.
Berdasarkan celah/lubang keluar, ekstrusi magma dibedakan sebagai berikut :
1) Erupsi Linier
Proses keluarnya magma melalui celah/retakan yang memanjang, sehingga membentuk
deretan gunung api. Misalnya, deretan gunung api sepanjang pulau Jawa.
2) Erupsi Areal
Proses keluarnya magma yang terjadi karena letak magma yang dekat dengan
permukaan bumi, sehingga magma membakar dan melelehkan lapisan batuan yang
berada diatasnya. Lubang magma berukuran besar, contohnya seperti pegunungan di
Argentina dan Paraguay.
3) Erupsi Sentral
Proses keluarnya magma melalui satu lubang sehingga membentuk kerucut gunung api
yang terpisah-pisah. Erupsi sentral menghasilkan bentuk gunung sebagai berikut :
Strato
Perisai/Tameng
Maar
Sifat letusan
Efusif dan Eksplosif
Efusif
Eksplosif
Sifat magma
cair dan kental
cair
padat/kental
Tekanan gas
sedang
lemah
kuat
letak dapur
sedang
dangkal
dangkal dan dalam
bentuk gunung
kerucut/berlapis-lapis
tameng/landai
seperti danau
contoh gunung
 G. Merapi
 G. Maona Lea
 G. Lamongan
 G. Merbabu
 G. Maona Kea
 G. Kelud
Pembeda
magma
 G. Semeru
 G. Kelimutu
 G. Kelud
Gambar
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
- 10 -
Tipe gunung api ditentukan berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma
dan kekentalan (viscositas) magma. Menurut tipe letusan, gunung api dibedakan sebagai
berikut :
sifat lava
Hawaii
encer
tekanan
letak
dapur hasil
contoh
gas
magma
letusan
rendah
dangkal
lava cair
- G. Maona Loa
- G. Maona Kea
- G. Kilauea
Stromboli
encer
sedang
dangkal
eflata
- G. Vesuvius
- G. Raung
- G. Batur (Bali)
Vulkano kuat
Vulkano
encer
tinggi
dalam
eflata
- G. Bromo
agak
- G. Etna
kental
-
encer
sedang
dangkal
eflata
kental
rendah
sangat
lava
dangkal
awan
G. Semeru
lemah
Merapi
pijar, G. Merapi
panas, lahar
dingin
Perret/Plinian encer
tinggi
sangat dalam
gas sangat G. Krakatau
sampai
tinggi
dan
kental
dihiasi awan
berbentuk
bunga kol
Pelee
kental
tinggi
dalam
awan pijar
G. Pelee
Sint Vincent
kental
sedang
dangkal
lahar panas
G. Kelud
Letusan gunung api mengeluarkan material yang bermacam-macam. Material/benda
vulkanis ini dapat berbentuk padat, cair dan gas.
a. Benda padat/eflata, antara lain sebagai berikut :
1) Bom
batu-batu sebesar kepal tangan manusia yang keluar dari
gunung api saat terjadi letusan.
2) Kerikil
batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan
3) Lapili,
batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat terjadi
letusan
4) Pasir Vulkanik
batu-batu kecil sebesar pasir yang dikeluarkan dari lubang
kepundan gunung api.
5) Abu Vulkanik
abu yang dikeluarkan gunung api
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
- 11 -
6) Scoria
material magmatik berwarna kehitaman, kecoklatan hingga
kemerahan, mempunyai struktur agak berongga, agak berat,
dan cenderung tenggelam di dalam air.
7) Batu Apung
batuan berongga yang berasal dari buih magma yang cepat
membeku pada saat buih tersebut terlempar keatas pada
waktu terjadi letusan gunung api.
b. Benda cair, terdiri dari :
1) Lava
magma yang berada di kawah (lubang kepundan ) dan akan
meleleh di lereng gunung apabila terjadi letusan/erupsi.
2) lahar panas
lelehan lumpur panas yang terbentuk dari lava bercampur air
yang berasal dari lubang kepundan (kawah yang terisi sebagai
danau kepundan),
3) lahar dingin
lelehan lumpur dingin yang dihanyutkan oleh air hujan
c. Benda gas, terdiri dari :
1) Solfator
gas belerang (H2S)
2) Fumarol
berupa uap air (H2O),
3) Mofet
berbentuk CO2 yang berbahaya
Manfaat gunung api bagi kehidupan :
a) sebagai daerah penangkap atau mendatangkan hujan
b) abu vulkanik dapat menyuburkan tanah
c) menjadikan letak mineral (tambang) dekat dengan permukaan bumi.
d) dapat dijadikan tempat pariwisata
Usaha mengurangi bahaya dari gunung berapi :
a) membuat terowongan atau jalur untuk tempat mengalirnya lahar
b) mengadakan pos-pos pengamatan gunung api
c) mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung api.
1. Seisme/Gempa bumi
a. Pengertian gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan oleh manusia/alat pada permukaan bumi yang
disebabkan oleh tenaga indogen.
b. Berdasarkan penyebabnya
1) gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergeseran lapisan batuan (dislokasi)
berupa patahan/retakan.
2) gempa vulkanik, yaitu gempa yang disebabkan adanya letusan gunung api
3) gempa runtuhan, yaitu gempa yang disebabkan runtuhnya atap gua yan terdapat di dalam
lithosfer. Contoh; runtuhnya terowongan tambang dan gua kapur.
c. Berdasarkan bentuk episentrumnya
1) gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linier). Pada umumnya
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
- 12 -
gempa tektonik merupakan jenis gempa linier.
2) gempa sentral yaitu episentrum gempanya berupa titik. Gempa vulkanik dan gempa
runtuhan termasuk episentrum titik.
d. Berdasarkan letak hiposentrumnya
1) gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300 – 700 km
2) gempa intermidier, jika letak hiposentrumnya 100 – 300 km
3) gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km
e. Berdasarkan jarak episentrumnya
1) gempa dekat (lokal), jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 m
2) gempa jauh, jika jarak episentrumnya lebih dari 10.000 m
f.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa
1
Seismologi
: ilmu yang mempelajari gempa bumi
2
Seismograf
: alat pencatat gempa
3
Seismogram
: hasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis
patah
4
Hiposentrum
: pusat gempa di dalam bumi
5
Episentrum
: tempat di permukaan bumi/permukaan laut yang
tepat di atas hiposentrum. Pusat gempa di
permukaan bumi
6
Homoseista
: garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat
gelombang gempa primer pada waktu yang sama
7
Pleistoseista
: garis khayal yang membatasi sekitar episentrum
yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa
8
Isoseista
: garis pada peta yang menghubungkan tempattempat yang mempunyai kerusakan fisik yang
sama
9
Mikroseista
: gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat
diketahui hanya dengan menggunakan alat gempa
10
Makroseista
: gempa yang terjadi sangat besar kekuatannya,
sehingga tanpa menggunakan alat mengetahui
jika terjadi gempa
g. Gelombang gempa bumi
1) gelombang primer (longitudinal), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan
kecepatan antara 7 – 14 km/detik. Gelombang inilah yang pertama tercatat oleh
seismograf.
2) gelombang sekunder (transversal), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan
kecepatan 4 – 7 km/detik.
3) gelombang panjang (permukaan), adalah gelombang gempa yang dirambatkan dengan
kecepatan kurang dari 3,5 km/detik
h. Cara menentukan letak episentrum
1) Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista
adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di permkaan bumi yang mencatat
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
- 13 -
getaran gempa pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B dan C mencatat getaran
gempa pertama pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat itu terletak pada homoseista.
Untuk mencari episentrumnya hubungkan PQ dengan sebuah garis, demikian juga QR,
kemudian buatlah garis sumbu kedua garis itu, maka titik potong kedua garis sumbu itulah
tempat episentrum yang dicari.
2) Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat menentukan letak
episentrum gempa. Seismograf yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf
horisontal (dipasang barat timur), dan seismograf horisontal (dipasang utara selatan).
3) Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat menggunakan rumus Laska :
A = ( S – P ) – 1 menit x 1000 km
A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di stasiun
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun
1 menit (ketetapan)
1000 km (ketetapan)
C. Bentuk Muka Bumi akibat tenaga EKSOGEN
Eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi, bersifat merusak atau
destruktif, yang meliputi :
a. Pelapukan (Weathering)
Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan cuaca (misalnya
air, suhu)
Apabila kecepatan dari pelapukan itu tidak dapat mengikuti kecepatan runtuhnya lapisan batuan
yang lapuk, maka batuan asli akan terkelupas dan terbuka telanjang. Hal ini disebut denudasi.
Macam-macam pelapukan :
1) Pelapukan Fisik (Mekanik)
Pelapukan mekanik merupakan pelapukan batuan yang tidak disertai dengan perubahan
susunan kimia, seperti batuan besar pecah dan berubah menjadi kecil, selanjutnya sampai
halus, tetapi susunan kimianya sama dengan batuan induknya.
Sebab-sebab pelapukan mekanis :
 Insolasi (pengaruh sinar matahari) dan perubahan suhu
 Pengerjaan pembekuan atau celah batu
 Pengerjaan garam
 Daya erosi
 Gelombang laut yang memukul pantai
2) Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan melalui proses kimia yang disertai dengan
perubahan susunan zat dari mineral batuan induknya. Peristiwa ini banyak terdapat di daerah
kapur yang menimbulkan gejala-gejala karst. Beberapa gejala karst yang banyak
hubungannya dengan pelapukan kimia, yaitu :
 Karena batuan kapur mudah larut oleh air hujan yang banyak mengandung CO 2, maka
pada permukaan batuan kapur selalu terdapat celah-celah. Ditempat perpotongan celahRe – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
- 14 -
celah itu larutan lebih banyak dan terjadi lubang-lubang kecil yang disebut karren.
 Pipa karst, yaitu lubang kecil dan dalam, dindingnya curam.
 Doline, yaitu lubang yang berbentuk corong. Menurut terjadinya doline dapat dibagi
menjadi dua :
(1)
Doline Corrosion, karena proses larutan. Didasar doline diendapkan tanah kapur
yang disebut terrarosa atau tanah merah.
(2)
Dolin terban terjadinya karena atap gua runtuh.
 Ponor, yaitu pipa karst dan doline terjadi didaerah kapur yang air tanahnya cukup dalam.
 Uvala, lubang doline yang lama kelamaan makin lebar dan akhirnya menjadi satu.
 Polye, deretan uvala-uvala atau deretan doline-doline besar
 Sungai dibawah tanah, yaitu sungai yang terdapat didalam tanah kapur. Karena sifat
lapisan kapur yang pecah-pecah dan mudah larut , maka kadang –kadang sungai yang
melalui daerah kapur sekonyong-konyong hilang dan keluar lagi ditempat lain.
 Gua di batuan kapur, yaitu gua-gua yang terdapat di dalam tanah kapur. Dari atap gua itu
menetes air yang merupakan endapan dari air hujan. Karena itu, terjadi endapan batu
kapur pada atap gua memanjang kebawah yang disebut stalaktit. Dari dasar tanah kapur
juga terdapat endapan yang menjulang keatas disebut stalakmit.
3) Pelapukan Biologis (Organik)
Pelapukan organik merupakan pelapukan batuan yang disebabkan oleh organismeorganisme (tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia). Manusia dapat merusak ekosistem yang
lebih besar lagi, tetapi dapat juga memelihara ekosistem yang sudah rusak dan
memperbaharui lagi. Pelapukan organis sebagian masuk pelapukan fisik dan sebagian
pelapukan kimia.
Pelapukan biologis dapat digolongkan menjadi dua
 Pelapukan biologis fisik, misalnya tekanan akar, merayapnya cacing, dan sebagainya.
 Pelapukan biologis kimia, misalnya pelapukan bunga tanah (humus), pengerjaan jasadjasad hidup pada batuan yaitu dengan jalan mengeluarkan zat-zat tertentu.
b. Erosi
Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan
benda-benda seperti air mengalir, es, angin dan gelombang atau arus.
1) Erosi Air
Air yang mengangkut batu-batuan yang hancur mempunyai kekuatan mengikis lebih besar.
Peristiwa gesekan pada erosi air tergantung pada :
 Kecepatan gerak
 Daya angkut air
 Keadaan permukaan
2) Erosi Air Laut
Pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut disebut abrasi. Besar kecilnya
gelombang atau kecepatan angin , dapat menimbulkan perubahan bentuk di sepanjang pantai
disebut abrasi platform.
3) Erosi Es
Pengikisan yan disebabkan oleh pengerjaan es disebut erosi glasial atau eksarasi. Didaerah
pegunungan yang tinggi sering terjadi salju abadi atau es. Es bergerak turun melalui lereng
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
- 15 -
yang mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke lembah.
4) Erosi Angin
Erosi angin atau korasi terjadi karena adanya perombakan batuan yang sudah pecah atau
hancur akibat pelapukan. Angin mengangkat bagian-bagian debu yang menerbangkannya.
c. Sedimentasi
Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang rata maupun di
lereng-lereng bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan.
Daerah yang terkena pelapukan maupun yang menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur
morfologi yang berbeda-beda.
Bentukan-bentukan dalam proses pengendapan/sedimentasi didaerah pantai
① Pesisir (Beach)
Pesisir (beach) adalah pantai yang terdiri atas endapan pasir sebagai hasil erosi
② Dune
Dune adalah bukit pasir di daerah pedalaman yang terjadi sebagai akibat hembusan angin
didaaerah pasir yang luas.
③ Spit dan Bar
Spit adalah material pasir sebagai proses pengendapan yang terdapat dimuka teluk,
berbentuk memanjang dan salah satu ujungnya menyatu dengan daratan, sedang ujung lain
terdapat di laut.
Bar adalah punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat diseberang teluk, bila Bar ini
menghubungkan dua pulau disebut Tombolo.
④ Delta
Delta adalah bentukan dari proses pengendapan erosi yang dibawa oleh aliran sungai di
daerah pantai. Dalam proses sedimentasi/pengendapan ini akan menghasilkan batuan
sedimentasi.
Batuan sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang mengangkut dan
tempat sedimen :
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya
 Sedimen akuatis ; pengendapan oleh air
 Sedimen aeris (aeolis) ; pengendapan oleh angin
 Sedimen glasial ; pengendapan oleh es
 Sedimen marin ; pengendapan oleh air laut
Berdasarkan tempatnya :
 Teristris ; pengendapan di darat
 Sedimen fluvial ; pengendapan di sungai
 Sedimen limnis ; pengendapan di rawa-rawa/danau
 Sedimen marine ; pengendapan di laut
 Sedimen glasial ; pengendapan di daerah es
d. Masswashting
Penghancuran massal batu-batuan hasilnya adalah pengrataan relief muka bumi, penghancuran
massal (masswashting) dibedakan menjadi :
1) Slow flowage, yang meliputi beberapa gerakan menjalar yang perlahan menuruni lerenglereng yang disebut creep. Adapun macam-macam creep adalah :
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
- 16 -
 Soil creep : tanah menjalar
 Talus creep : puing-puing yang menuruni lereng
 Rock creep : bergesernya batuan besar secara perlahan
 Rode glacial creep : sekumpulan batuan menuruni lereng terlihat seperti gletser
2) Rapid flowage, sebagai aliran cepat, meliputi :
 Earth flow ; creep yang lebih cepat
 Mud flow : aliran lumpur bercampur fragmen batuan melalui saluran
 Dubois avalanche : menuruni lereng terjal dan sempit
3) Land slides : aliran tanah yang dapat dilihat mata
4) Subsidence : jatuhnya material (berpindah) tidak melalui permukaan yang bebas, terjadi di
daerah kapur (karst).
Re – typed by Suwarno, S.Si
SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur
- 17 -
Download