ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BAN VULKANISIR SISTEM DINGIN PADA UD RODA KALTIM DI KABUPATEN BERAU Safitri Nurhidayati STIlE Muhammadiyah Tanjung Redeb ABSTRACT The reasearh aims to know the calculation of the cost of production of retreaded tires_cold system, to compare the cost of production of retreaded tires_cold system established by UD Roda Kaltim in Berau by determining the cost of production based on a theoretical approach full costing method. The difference betweenthe cost of productionof retreaded tire_cold system per unit assigned UD Roda Kaltim in Berau compared by the authorin 2011 are 197,78.85 IDR in January, 20,072.92 IDR in February, 19,398.50 IDR in March, Rp19,635.52 IDR in April, 19,920.00 IDR in May, 19,583.98 IDR in June, 19,848.04 IDR in July, 20,430.97 IDR in August, 20,783.46, IDR in September, 20,834.16 IDR in October, 20,700.29 IDR in November and 20,444.71 IDR in December. Based on the results of the analysis can be seen that the calculation of the cost of production of retreaded tires_cold system that has been established by UD Roda Kaltim in Berau is greater than the cost of production calculation based on a full costing method of cost accounting theory approach, so that the hypothesis is accepted. The difference calculation cost of production retreaded tires_ cool system between theory and companies due to differences in acknowledging the large amount of raw material costs and the large number of factory overhead costs both fixed and variable. Keywords: cost of production, full costing method dihasilkan sangat penting artinya bagi PENDAHULUAN Perusahaan dalam memperoleh perusahaan yang bersangkutan, sebab laba maksimal tidak hanya memfokuskan harga pokok produksi merupakan salah pada suatu aspek saja seperti penekanan satu dasar bagi penetapan harga jual biaya, harga jual yang murah tetapi juga produk yang dihasilkan. banyak faktor lainnya. Selain perusahaan UD Roda Kaltim di Kabupaten harus selalu meningkatkan kualitas secara Berau merupakan perusahaan swasta yang terus menerus, perusahaan juga perlu bergerak dalam bidang produksi ban memperhatikan penggunaan sumber daya vulkanisir sistem dingin. Ban vulkanisir secara efektif dan efisien. Mengetahui sistem dingin adalah hasil reparasi ban dengan tepat harga pokok produksi yang bekas untuk memperpanjang pemakaian Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 39 ban dengan mengganti bagian telapak ban atau tidak dibebankan dalam perhitungan yang aus (pola ban telah habis). UD Roda harga pokok produksi. Kaltim di Kabupaten Berau Ketidaktepatan dalam menentukan memperlakukan pembebanan biaya bahan harga pokok produksi akan berakibat pada baku tidak memperhitungkan persediaan kebijaksanaan yang diambil oleh pihak awal dan persediaan akhir bahan baku, hal manajemen dalam menentukan harga jual ini dilakukan karena menganggap bahwa produk cenderung tinggi dan sebaliknya biaya tersebut sudah dibebankan pada harga jual akan kompetitif dipasaran produksi periode ini, sedangkan penulis apabila harga pokok yang ditetapkan lebih memperlakukan pembebanan biaya bahan teliti. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, baku memperhitungkan persediaan awal maka penulis tertarik untuk melakukan dan persediaan akhir bahan baku, maka penelitian dengan tidak menyertakan biaya persediaan penentuan harga pokok produksi ban awal dan akhir produk dalam proses ini vulkanisir sistem dingin pada UD Roda maka harga pokok produksi seharusnya Kaltim di Kabupaten Berau”. menjadi lebih kecil. Dalam dengan judul: “Analisis RUMUSAN MASALAH melakukan perhitungan Berdasarkan latar belakang yang harga pokok produksi ban vulkanisir sistem telah diuraikan di atas, maka yang menjadi dingin, UD Roda Kaltim menetapkan pokok permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan metode full costing. Metode adalah full costing merupakan metode penentuan perhitungan harga pokok produksi ban harga yang vulkanisir biaya ditetapkan oleh UD Roda Kaltim di produksi ke dalam harga pokok produksi, Kabupaten Berau lebih besar dari pada yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya perhitungan tenaga kerja langsung dan biaya overhead berdasarkan pabrik baik yang berperilaku tetap maupun pendekatan teori akuntansi biaya?” pokok memperhitungkan produksi semua unsur sebagai sistem berikut: dingin harga metode “Apakah yang telah pokok produksi full costing variabel pada periode yang bersangkutan tanpa melihat biaya tersebut sudah sesuai Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 40 proses pengidentifikasian, perangkuman TUJUAN DAN KEGUNAAN Adapun tujuan penulis dalam dan penafsiran aneka informasi yang memilih judul yang menyangkut masalah diperlukan tersebut pengendalian, adalah untuk mengetahui untuk perencanaan pengambilan dan keputusan perhitungan harga pokok produksi ban manajemen serta perhitungan biaya atau vulkanisir harga sistem dingin berdasarkan pokok barang yang metode full costing pendekatan teori diproduksi.Sedangkan akuntansi biaya. menyatakan bahwa: “Akuntansi biaya Sedangkan kegunaan penulisan ini Mulyadi adalah proses pencatatan, penggolongan, adalah sebagai bahan informasi dalam peringkasan penelitian produksiban pembuatan dan penjualan produk atau jasa vulkanisir sistem dingin bagi manajemen dengan cara-cara tertentu serta penafsiran UD Roda Kaltim di Kabupaten Berau. terhadapnya.” TINJAUAN PUSTAKA Tujuan Akuntansi Biaya harga pokok Murti Pengertian Akuntansi Biaya Dalam dan Soeprihanto penyajian Sumarni menyatakan dan biaya, John pendapatnya suatu perusahaan memerlukan informasi, mengenai tujuan akuntansi biaya adalah tentang biaya guna mencapai tujuan yang menyediakan salah satu informasi yang diinginkan dan informasi biaya tersebut diperlukan manajemen dalam mengelola terdapat di dalam akuntansi biaya. R.A. perusahaan yaitu informasi biaya yang Supriyono menyatakan bahwa: “Akuntansi bermanfaat untuk: biaya adalah salah satu cabang akuntansi a. Penentuan harga pokok yang yang merupakan alat manajemen dalam dihasilkan perusahaan dengan memonitor dan merekam transaksi biaya tepat dan teliti manajemen secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan b. Perencanaan dan pengendalian biaya biaya.” Menurut Ralph S. Polimeni dan c. Pengambilan James A yang dikutip oleh Kamaruddin khusus. keputusan Akmad mendefinisikan akuntansi biaya sebagai berikut: Akuntansi biaya adalah Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 41 lainnya sehingga barang itu sampai Pengertian Harga Pokok Produksi Mulyadi “Harga menyatakan bahwa: produksi adalah pokok pengorbanan sumber Berdasarkan beberapa pendapat dalam yang telah dikemukakan di atas, maka pengolahan bahan baku menjadi produk.” dapat diambil kesimpulan bahwa harga R.A. pokok Supriyono ekonomi di pasar.” mendefinisikan harga produksi adalah merupakan pokok produksi sebagai berikut:Harga pengorbanan sumber ekonomis dalam perolehan atau harga pokok adalah jumlah rangka pemilihan barang dan jasa atau yang dapat diukur dalam satuan uang juga dapat diartikan pengorbanan ekonomi dalam bentuk: dalam proses pengolahan bahan baku a. Kas yang dibayarkan, atau menjadi produk. b. Nilai aktiva lainnya yang METODE PENELITIAN diserahkan atau dikorbankan, atau Dalam melakukan pengujian hipotesis yang diajukan, maka diperlukan c. Nilai jasa yang diserahkan atau dikorbankan, atau analisis untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Adapun alat analisis yang d. Hutang yang timbul, atau digunakan adalah sebagai berikut: e. Tambahan modal. a. Perhitungan harga pokok produksi dalam rangka pemilikan barang berdasarkan metode full costing. atau Mulyadi jasa yang diperlukan menyatakan bahwa perusahaan baik pada masa lalu perhitungan harga pokok persatuan (harga perolehan yang telah terjadi) berdasarkan maupun pada masa datang (harga dilakukan dengan rumus: metode perolehan yang akan terjadi). Sedangkan Murti Sumarni dan John Soeprihanto menyatakan Harga Pokok Produk/Satuan bahwa: “Harga pokok produksi adalah jumlah biaya seharusnya untuk memproduksikan = full costing Biaya Produksi yang di keluarkan n selama periode tertentu Volume produksi yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan b. Perbandingan harga pokok produksi suatu ban vulkanisir sistem dingin per barang ditambah biaya seharusnya satuan yang ditetapkan oleh UD Roda Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 42 Kaltim di Kabupaten Berau dengan dilakukan penentuan produksi produksi berdasarkan metode full costing costing yang telah dikemukakan oleh Mulyadi harga berdasarkan pokok metode full pendekatan teoritis. pokok atas rumusan masalah dan hipotesis yang Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, harga (2005: 186) untuk menemukan jawaban ANALISIS DAN PEMBAHASAN telah perhitungan baik berupa telah dikemukakan oleh penulis. Berdasarkan data perhitungan harga yang pokok produksi ban vulkanisir sistem didukung oleh dasar teori dan metode dingin per satuan tahun 2011 dengan penelitian yang telah dikemukakan pada menggunakan metode full costing yang bab dilakukan penulis, maka selanjutnya akan kuantitatif maupun terdahulu, kualitatif maka dilakukan perhitungan harga pokok produksi ban dibandingkan vulkanisir sistem dingin. Mengingat UD produksi ban vulkanisir sistem dingin per Roda Kaltim di Kabupaten Berau hanya satuan menurut perusahaan. Untuk lebih memproduksi satu jenis produk yaitu ban jelasnya perbandingan antara perhitungan vulkanisir sistem dingin, maka data-data penulis dengan perusahaan dapat dilihat yang telah penulis peroleh dapat langsung pada Tabel 1 Dibawah ini Tabel 1. Bulan (1) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember dengan harga pokok Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Per Satuan antara Menurut Perusahaan dengan Teori pada Tahun 2011 Perbandingan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Per Satuan Menurut Perusahaan Menurut Teori (Metode Full Costing) (Metode Full Costing) (Rp/Unit) (Rp/Unit) (2) (3) 408.105,77 388.326,92 410.843,75 390.770,83 407.063,91 387.665,41 408.478,96 388.843,44 409.420,00 389.500,00 408.195,63 388.611,65 408.750,00 388.901,96 437.382,46 416.951,49 439.303,15 418.519,69 439.532,18 418.698,02 438.927,39 418.227,10 437.772,68 417.327,98 Jumlah Rata-rata Selisih Lebih (Kurang) (Rp/Unit) (4) = (2) – (3) 19.778,85 20.072,92 19.398,50 19.635,52 19.920,00 19.583,98 19.848,04 20.430,97 20.783,46 20.834,16 20.700,29 20.444,71 241.431,40 20.119,28 Sumber: Diolah dari hasil penelitian, 2013. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 43 Berdasarkan Tabel 1 di atas OktoberRp20.834,16, bulan diketahui bahwa terjadi selisih lebih besar Rp20.700,29 antara perhitungan harga pokok produksi DesemberRp20.444,71. ban vulkanisir sistem dingin yang November dan Berdasarkan bulan hasil analisis ini ditetapkan oleh UD Roda Kaltim di diketahui bahwa terjadi selisih lebih besar Kabupaten Berau dengan perhitungan antara perhitungan harga pokok produksi harga pokok produksi ban vulkanisir ban sistem dingin berdasarkan metode full ditetapkan oleh UD Roda Kaltim di costing pendekatan teori akuntansi biaya. Kabupaten Berau dengan perhitungan vulkanisir sistem dingin yang Berdasarkan analisis yang telah harga pokok produksi ban vulkanisir dilakukan, maka diketahui sejumlah hasil sistem dingin berdasarkan metode full yang selanjutnya akan dibahas untuk costing pendekatan teori akuntansi biaya. mengetahui apakah perhitungan harga Terjadinya perbedaan atau selisih lebih pokok produksi ban vulkanisir sistem besar perhitungan harga pokok produksi dingin yang telah ditetapkan oleh UD ban vulkanisir sistem dingin per satuan Roda Kaltim di Kabupaten Berau lebih antara besar dari pada perhitungan harga pokok dikarenakan dua hal, yaitu: produksi berdasarkan metode full costing 1. pendekatan teori akuntansi biaya. Selisih antara harga teori dengan perusahaan Perbedaan dalam mengakui besarnya jumlah biaya bahan baku pokok Perbedaan dalam mengakui besarnya produksi ban vulkanisir sistem dingin per jumlah unit yang ditetapkan UD Roda Kaltim di disebabkan perubahan harga bahan Kabupaten Berau dengan menurut penulis baku tahun dengan periode Agustus-September, 2011 pada bulan Januari biaya antara periode yang Januari-Juli dimana bulan Maret Rp19.398,50, bulan April Kabupaten Rp19.635,52, pembebanan biaya bahan baku tidak bulan Juni Rp19.583,98, bulan Juli Roda baku Rp19.778,85, bulan Februari Rp20.072,92, bulan Mei Rp19.920,00, UD bahan Berau memperhitungkan Kaltim di memperlakukan persediaan awal Rp19.848,04, bulan Agustus Rp20.430,97, dan persediaan akhir bahan baku, bulan sedangkan penulis memperlakukan September Rp20.783,46, bulan Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 44 pembebanan biaya memperhitungkan 2. bahan persediaan baku 272.121.500,00. Angka ini didapatkan awal dari pengurangan biaya overhead dan persediaan akhir bahan baku. pabrik variabel menurut perusahaan Perbedaan dalam mengakui besarnya sebesar Rp 375.208.250,00 dengan jumlah biaya overhead pabrik tunjangan tenaga kerja tidak langsung Perbedaan dalam mengakui besarnya sebesar Rp 31.207.000,00, biaya air jumlah biaya overhead pabrik baik sebesar bersifat tetap listrik sebesar Rp 38.249.500,00 dan dimana UD maupun Roda variabel, Kaltim di Kabupaten Berau mengakui besarnya biaya overhead pabik tetap adalah sebesar Rp besarnya 203.820.000,00 biaya variabel overhead adalah biaya Rp biaya 12.965.750,00, telepon biaya sebesar Rp 20.664.500,00. Berdasarkan hal tersebut di atas, dan maka hipotesis yang telah dikemukakan pabrik penulis dalam hal ini diterima karena Rp perhitungan harga pokok produksi ban sebesar 375.208.250,00 sedangkan menurut vulkanisir penulis overhead ditetapkan oleh UD Roda Kaltim di pabrik tetap pada tahun 2011 adalah Kabupaten Berau lebih besar dari pada sebesar Rp 183.000.000,00. Angka ini perhitungan didapatkan dari pengurangan biaya berdasarkan overhead pendekatan besarnya pabrik perusahaan biaya tetap menurut sebesar Rp sistem dingin harga telah pokok produksi full costing metode teori yang akuntansi biaya, mengingat hipotesis yang penulis 203.820.000,00 dengan gaji tenaga kemukakan adalah: ”Diduga bahwa kerja tidak langsung sebesar Rp perhitungan harga pokok produksi ban 19.200.000,00, abodemen air sebesar vulkanisir Rp listrik ditetapkan oleh UD Roda Kaltim di sebesar Rp 540.000,00 dan abodemen Kabupaten Berau lebih besar dari pada telepon 600.000,00 perhitungan sedangkan menurut penulis besarnya berdasarkan biaya overhead pabrik variabel pada pendekatan teori akuntansi biaya”. 480.000,00, tahun sebesar 2011 abodemen Rp adalah sebesar sistem dingin harga metode yang telah pokok produksi full costing Rp Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 45 KESIMPULAN DAN SARAN pada bulan Januari Rp408.105,77, Kesimpulan bulan Februari Rp410.843,75, bulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dan pembahasan Maret Rp407.063,91, bulan April yang telah Rp408.478,96, bulan dikemukakan pada bab terdahulu, maka Rp409.420,00, bulan Juni dapat diambil kesimpulan adalah sebagai Rp408.195,63, bulan Juli berikut: Rp408.750,00, 1. Perhitungan harga pokok produksi Rp437.382,46, ban vulkanisir sistem dingin yang Rp439.303,15, telah ditetapkan oleh UD Roda Rp439.532,18, Kaltim di Kabupaten Berau lebih Rp438.927,39 dan bulan Desember besar dari pada perhitungan harga Rp437.772,68. pokok produksi berdasarkan metode perhitungan menurut penulis harga full costing pendekatan teori akuntansi pokok produksi ban vulkanisir sistem biaya, sehingga hipotesis yang penulis dingin per unit UD Roda Kaltim di kemukakan diterima. Kabupaten bulan bulan Agustus September bulan bulan Oktober November Sedangkan Berau Mei tahun dari 2011 2. Terjadinya perbedaan atau selisih berdasarkan teori yaitu pada bulan lebih besar perhitungan harga pokok Januari Rp388.326,92, bulan Februari produksi ban vulkanisir sistem dingin Rp390.770,83, bulan Maret antara Rp387.665,41, bulan April dalam Rp388.843,44, bulan Mei biaya Rp389.500,00, bulan Juni bahan baku dan besarnya jumlah Rp388.611,65, bulan Juli biaya overhead pabrik baik bersifat Rp388.901,96, tetap maupun variabel. Rp416.951,49, teori dikarenakan mengakui dengan perusahaan perbedaan besarnya jumlah bulan bulan Agustus September Rp418.519,69, bulan produksi ban vulkanisir sistem dingin OktoberRp418.698,02, bulan per unit yang ditetapkan UD Roda November Rp418.227,10 dan bulan Kaltim di Kabupaten Berau pada Desember Rp417.327,98. 3. Dari perhitungan harga pokok tahun 2011 didapat data atau laporan Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 46 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dalam pengakuan biaya bahan baku, biaya tenaga overhead kerja, dan pabrik biaya hendaknya perusahaan menggunakan perhitungan metode full costing. 2. UD Roda Kaltim di Kabupaten Berau diharapkan selalu melakukan analisis biaya yang terjadi secara berkala untuk mengevaluasi harga pokok produksi yang ada selalu proporsional dengan biaya yang sesungguhnya. 3. Dalam pembebanan biaya, unsurunsur yang seharusnya dibebankan kedalam biaya produksi agar dipisahkan dengan tegas dari unsur biaya operasional. Dalam hal ini UD Roda Kaltim harus dapat membedakan mana yang berhubungan dengan biaya produksi dan mana yang berhubungan dengan biaya operasional. DAFTAR PUSTAKA Akmad Kamaruddin, 2003, Akuntansi Manajemen: Dasar-Dasar Konsep Biaya & Pengambilan Keputusan, Edisi I, Cetakan Kelima, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Blocher, Edward J., Kung H. Chen dan Thomas W. Lin, 2004, Manajemen Biaya, Diterjemahkan oleh Susty Ambarriani, Buku Pertama, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Gaspersz Vincent, 2003, Ekonomi Manajerial: Pembuatan Keputusan Bisnis, Edisi Revisi dan Perluasan, Diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kartadinata Abas, 2003, Akuntansi dan Analisis Biaya: Suatu Pendekatan terhadap Tingkah Laku Biaya, Cetakan Kelima, Rineka Cipta, Jakarta. Matz, Adolph, Milton F. Usry dan Lawrence H. Hamer, 2002, Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian, Diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo, Jilid Pertama, Edisi Kesepuluh, Cetakan Kelima, Erlangga, Jakarta. Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh, UPP AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Jusup Al. Haryono, 2002, Dasar-dasar Akuntansi, Jilid Kesatu, Edisi Keenam, Cetakan Kedua, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Simamora Henry, 2002, Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Simangunsong, MP., 2003, Pelajaran Akuntansi Biaya, Cetakan Kesepuluh, Karya Utama, Jakarta. Sugiri Slamet, 2002, Akuntansi Manajemen, Edisi Revisi, UPP Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 47 AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Sumarni Murti dan John Soeprihanto, 2003, Pengantar Bisnis: Dasardasar Ekonomi Perusahaan, Edisi Kelima, Cetakan Keempat, Liberty, Jakarta. Tunggal Amin Widjaja, 2003, Dasardasar Akuntansi Bank, Edisi Kelima, Cetakan Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta. Supriyono R.A., 2003, Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku Pertama, Edisi Kedua, Cetakan Keempatbelas, Willson, James D dan John B. Campbell, 2002, Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe dan Ichsan Setyobudi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Erlangga, Jakarta. Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 48