pencapaian white paper bank indonesia : program stabilisasi

advertisement
No.5/151/BGUB
PENCAPAIAN WHITE PAPER BANK INDONESIA : PROGRAM
STABILISASI EKONOMI MAKRO TERUS BERLANJUT
Pencapaian program pemulihan ekonomi nasional pasca program IMF yang
dilaksanakan oleh Bank Indonesia sampai dengan akhir bulan Oktober 2003 secara
garis besar telah dapat diselesaikan sebagaimana dalam matriks laporan terlampir.
Dalam kerangka program Restrukturisasi dan Reformasi Sektor Keuangan,
Bank Indonesia telah menyelesaikan ketentuan kebijakan restrukturisasi dan
penyehatan perbankan sesuai dengan Basel Core Principles antara lain pedoman
penerapan manajemen risiko bagi perbankan, ketentuan perhitungan CAR yang
memperhitungkan risiko pasar, penyempurnaan ketentuan fit and proper test,
pedoman risk based supervision, penerapan prinsip mengenal nasabah untuk bank
umum dan BPR, disamping telah pula dilaksanakan pelatihan Risk Based Supervision
(RBS) sampai dengan tingkat lanjutan. Demikian pula beberapa konsep dan
ketentuan telah diselesaikan meliputi konsep kerangka Indonesia Financial Safety
Net (IFSN), usulan legal drafting IFSN, serta konsep rekomendasi, tindak lanjut, dan
laporan akhir Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Pencapaian Program Stabilisasi Ekonomi Makro menunjukkan pencapaian/hasil
yang bersifat "berlanjut", yaitu beberapa langkah terus berlangsung dan diupayakan
dengan baik. Sejalan dengan itu, indikator ekonomi-moneter yang relevan dengan
rencana tindak menunjukkan pergerakan yang cukup stabil antara lain ditunjukkan
dengan pencapaian laju inflasi dalam kecenderungan menurun dan relatif rendah
hingga mencapai 6,2% (yoy) pada akhir September 2003 dan inflasi JanuariSeptember mencapai 2,48%. Sampai dengan akhir tahun 2003, inflasi diperkirakan
mencapai 5-6% (yoy). Perkembangan nilai tukar rupiah relatif stabil dan cenderung
menguat selama bulan September 2003 pada level sekitar Rp 8.400,- per dolar AS.
Sampai dengan minggu IV-Oktober 2003 secara rata-rata berada pada level sekitar
Rp8.528 per dolar AS. Rata-rata Stop Out Rate (SOR) SBI hasil lelang pada minggu
IV-Oktober 2003 tercatat pada level 8,48%. Sementara itu, posisi base money
sampai dengan minggu IV-Oktober tercatat sebesar Rp140,1 triliun, sedangkan
posisi cadangan devisa sampai dengan minggu IV-Oktober 2003 mencapai
USD34.740 juta.
Demikian pula beberapa langkah rencana tindak di dalam Program Stabilisasi
Ekonomi Makro masih terus berlangsung antara lain koordinasi dengan Pemerintah
dalam pelaksanaan pengendalian moneter dari penjualan obligasi negara dan
rekening pemerintah; koordinasi pengelolaan utang dalam dan luar negeri, dan
tersedianya infrastruktur yang mendukung pengembangan pasar sekunder Surat
Utang Negara (SUN) melalui sistem BI-Scripless Securities Settlement System (BISSSS) pada akhir tahun 2003. Pencapaian itu didukung produk berupa ketentuan
mengenai Sistem BI-SSSS yang mengatur mengenai kegiatan-kegiatan transaksi
baik dalam rangka Operasi Pasar Terbuka maupun dalam rangka transaksi SUN
untuk dan atas nama pemerintah guna pengembangan pasar sekunder SUN, dan
sistem BI-SSSS dimaksud akan diimplementasikan dalam bulan ini.
Sementara itu, di bidang sistem pembayaran, kebijakan menjaga sistem
pembayaran nasional yang aman dan efisien diupayakan melalui rencana tindak
berupa penyempurnaan pengendalian risiko dalam sistem pembayaran yang saat ini
beberapa ketentuan dan infrastruktur terkait masih dilanjutkan dalam phase
penyusunan dan pengujian konsep-konsep dan naskah akademik terkait seperti
metode Failure to Settle Arrangement dan RUU transfer dana untuk selanjutnya akan
disampaikan pada pihak terkait.
Ke depan, Bank Indonesia akan mendiseminasikan hasil-hasil pencapaian atas
rencana tindak pasca program LoI IMF secara triwulanan.
Jakarta, 5 November 2003
Rusli Simanjuntak
Lampiran:
Matriks Pemantauan Program Stabilisasi Program Ekonomi Makro
Download