7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Sebelumnya

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
1.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art)
NO
Nama
Pengarang
Judul dan Nama
Keterkaitan Dengan
Hasil Penelitian
Jurnal
1
W.A Amusat, Interdisciplinary
Journal
of
D.A
Contemporary
Adejumo,
Research
In
Business4.11(2013).
dan F.A
Sales
Promotion
As An Antecedent Of
Ajiboye
Sales
Volume: A Study Of
Selected
Manufacturing
Industry
In
Ibadan, South
Western,Nigeria
2
PalazónMari
ola dan Elena
Delgado
The
Journal
of
Product and Brand
Management 18.4
(2009).
The
Moderating Role Of
Price Consciousness
On The Effectiveness
Of Price Discounts
And Premium
Promotions
7
Di
Nigeria
Selatan terbukti
bahwa sebuah
sales promotion
dapat
meningkatkan
sales
volume
atau
peningkatan
penjualan yaitu
dengan
cara
pemberian
bonus, kupon,
free
samples,
harga promosi
seperti diskon
atau
harga
khusus
dan
premium, yaitu
pemberian
incentive berupa
bonus
barang
yang terkandung
didalam sebuah
barang.
Di tahun 2006
sebuah institusi
PROMO
di
bidang
trends
report
melaporkan
bahwa promosi
merupakan
bagian
dari
strategi
pemasaran.
Dimana
potongan harga
Penelitian
Sesuai judul dengan
penelitian,
terdapat
hubungan antara sales
promotion
dalam
peningkatan penjualan.
Dimana
sales
promotion
berupa
bonus, kupon, free
samples, harga promosi
seperti diskon atau
harga khusus. Dan
Mingguan
BOLA
memakai
cara
pemberian
bonus
langsung di Tabloid
Mingguan BOLA, edisi
khusus dan diskon
khusus
untuk
berlangganan.
Jurnal
tersebut
membuktikan
bahwa
dengan
pemberian
premium
(adalah
pemberian
bonus
langsung
yang
terkandung di dalam
sebuah
barang)
merupakan salah satu
promosi yang menjadi
bagian
strategi
pemasaran pemasaran.
juga
menjadi
cara tradisional
dari
sales
promotion,
pemberian
premium juga
menjadi popular
disaat itu.
3
Syeda Nazish
Zehra Rizvi
dan Sadia
Malik
Interdisciplinary
Journal
of
Contemporary
Research In Business
3.5 (2013). Impact of
Sales
Promotion
on Organizations'
Profitability
and Consumer's
Perception
in
Pakistan
Di dalam sebuah
Jurnal
di
Pakistan yaitu
mengenai
dampak promosi
penjualan pada
organisasi
berprofit
dan
perspektif
konsumen
di
Pakistan mereka
memakai tehnik
promosi
penjualan dalam
meraih
keuntungan
untuk
sebuah
organisasi dan
membentuk
sebuah
hubungan
loyalitas
dari
brand
produk
tersebut.
Dan
premium
menjadi
salah
satu bagian dari
consumer
promotions
dimana
didalamnya ada
pemberian gift
(hadiah),
premiums,
competitions,
prize.
Selain
meningkatkan
penjualan
berprofit,
jurnal ini menyebutkan
bahwa teknik promosi
penjualan
dapat
digunakan
untuk
membentuk hubungan
loyalitas produk dengan
cara memberi hadiah,
premium, kompetisi di
dalam produk tersebut.
Sehubungan
dengan
Mingguan BOLA yang
memiliki
para
pelanggan / subscriber
dimana
dengan
memberikan
harga
khusus jika yang mau
berlangganan
dan
berhadiah langsung saat
itu juga.
4
European Journal of
Marketing
47.3/4(2013). Factors
Influencing Consumer
Evaluations Of Gift
Promotions
Jurnal
diuji
kepada sample
247
korespondens di
Inggris
untuk
mengevaluasi
hubungan
dengan produk
yang
dipromosikan,
hadiah,
hubungan antara
produk
dan
hadiah,
dan
sifat-sifat
konsumen dan
persepsi.
Ketertarikan
dari
hadiah
sangatlah
penting untuk
menggerakkan
konsumen sadar
akan
promosi
penjualan, brand
dari
produk
yang
dibeli
sehingga sesuai
dengan
sifat
manusia
yang
hedonis
dan
pemberian
hadiah tersebut
juga
dapat
menghibur
konsumen dan
memberikan
nilai
ekspresi
tersendiri.
Melihat
warga
Indonesia
ang
cenderung
tertarik
dengan
adanya
pemberian
hadiah,
karena
selain
memberikan
efek
hiburan
untuk
konsumen
juga
memberikan
nilai
ekspresi sendiri jadi
konsumen
merasa
senang
dengan
menerima hadiah. Jadi
perusahaan
BOLA
menjadikan pemberian
hadiah seperti poster
pemain bola, buku
panduan Piala Dunia
2014 menjadi strategi
yang menarik untuk
meningkatkan
keputusan pembelian.
Isaac Chaneta International Journal
of Marketing and
Technology 4.2
(
2014) .
Consumer
Markets:
Buyer
Decision Processes
Jurnal
ini
mengungkapkan
bahwa sebagai
seorang pemasar
merupakan
tugas
besar
dalam
menentukan
Untuk
memutuskan
suatu
pembelian,
perbedaan karakteristik
masing-masing orang
sangatlah berpengaruh,
bisa dari segi umur,
lingkungan
dsb.
Dengan
adanya
Isabel
Buil; Chernat
ony de
Leslie,
Leslie; Teres
a Montaner
5
target pembeli
sebuah produk.
Dari
kebanyakan
produk, cukup
mudah
untuk
mengindentifika
si
pembuat
keputusan.
Dalam jurnal ini
menyebutkan
dalam keputusan
membeli mobil
baru datang dari
anak
tertua,
seorang teman
menyarankan
untuk
jenis
mobil apa yang
akan
dibeli,
seorang
ayah
cenderung
memutuskan
pembelian mobil
sesuai
daya
pakai, seorang
istri
menyarankan
untuk
model
mobil
yang
dikehendaki,
dan sosok suami
dari
keluarga
tersebut
menyimpulkan
keputusankeputusan
tersebut
dan
melakukan
keputusan
pembelian mobil
baru. Jadi setiap
peran
di
keluarga
memiliki dasar
masing-masing
dalam
pengambilan
keputusan.
menganalisis pembaca
seperti apa, perusahaan
menjadi lebih mudah
untuk
menghadirkan
strategi promosi yang
cocok. Yaitu dengan
menyesuaikan
jenis
bonus, harga khusus
yang ditawarkan yang
sesuai dengan realita
permintaan pasar saat
itu
sesuai
dengan
analisa pembaca.
6
Paul Weszka
Sport
Marketing
Quarterly Journal
20.3 (2011). Ten Years
Of
Integrating
Research and Practice
Perspectives: A Guide
To Sport Marketing
Quarterly
Case
Studies
Jurnal
ini
mempelajari
tentang poster
resmi
yang
dikeluarkan
FIFA, Asosiasi
Sepak
Bola
Internasional
menjadi
salah
satu
bentuk
promosi
saat
Piala
Dunia
yaitu di Uruguay
tahun 1930 dan
di Inggris tahun
1966. Dan juga
Zakumi (maskot
Piala
Dunia
Afrika Selatan)
menjadi
salah
satu
simbol
promosi dimana
Zakumi
menkadi bagian
dari
simbol
Trofi
Tour
Resmi saat itu.
Menjelang Piala Dunia
2014 tentunya
Mingguan BOLA
senantiasa melahirkan
ide promosi baru, salah
satunya dengan
mengeluarkan bonus
langsung di dalam
Mingguan BOLA
seperti poster pemain
sepak bola yang akan
main di Piala Dunia
2014, dan juga
kampanye hashtag.
#BOLABrasil2014
setiap segala
pemberitaan di sosial
media terkait Piala
Dunia 2014.
7
Marguerite
International Journal
of
Retail
&
Distribution
Management 36.5
(2009).
An
Examination of Consu
mer Price Cue Usage
in
US
Discount
Formats
Penelitian diatas
dilakukan
di
Amerika Serikat
bertujuan untuk
mengidentifikasi
tanda/isyarat
harga
yang
dinamakan
diskon
digunakan
konsumen
dengan
segmentasi
berdasarkan
kegunaan diskon
bagi
konsumen,menj
elaskan
segmentasi
diskon
dari
pemilihan lokasi
perbelanjaan
Dengan adanya diskon
merupakan
taktik
pemasaran
berupa
simbol
untuk
mempromosikan
produknya,
maka
dengan
mingguan
BOLA
memberikan
diskon
untuk
para
pelanggan
menjadi
sebuah pesan secara
non
verbal
bahwa
diskon
menjadikan
sebuah daya tarik untuk
menarik pembeli.
Moor
dan Jason M
Carpenter
dan demografis
konsumen
.
Diskon
merupakan salah
satu
tanda/isyarat
sebuah
perusahaan
dalam
menjalankan
tactic pemasaran
dalam
mempromosikan
produknya.
8
Ayunda
Wulansari,
Achmad
Fauzi DH,
Dahlan
Fanani
Jurnal
Administrasi
Bisnis,
http://administrasibisn
is.studentjournal.ub.ac
.id/VOL
4,
NO
2(2013).
Analisis
Hubungan
Promosi
Penjualan
Dengan
Pencapaian Penjualan
(Studi Kasus Pada PT.
Cahya
Yamaha
Kediri)
Distributor atau
dealer
dari
masing-masing
merek
harus
banyak
melakukan
promosi
penjualan untuk
membuat minat
beli masyarakat
terhadap salah
satu
merk
sepeda
motor
semakin
meningkat
sehingga
semakin
ketat
pula persaingan
antara
merk
motor
satu
dengan
yang
lainnya. Promosi
penjualan
dilakukan
karena realitas
di masyarakat,
di
sisi
lain
masyarakat
Indonesia
(pengguna
sepeda motor)
sebagian besar
adalah
kelas
menengah
ke
bawah
yang
Pemberian diskon di
dalam sistem kredit
juga berlaku untuk
konsumen yang ingin
membeli suatu produk
dengan cara mencicil.
Hal
tersebut
juga
ditemukan
untuk
meningkatkan
keputusan
pembelian
dengan adanya sistem
kredit dengan tawaran
potongan
harga
di
dalamnya.
pada dasarnya
memiliki
kemampuan
finansial
terbatas.
2.2 Landasan Koseptual
Landasan konseptual merupakan pemaparan teori yang berhubungan dengan
skripsi ini. Teori dan konsep yang dipakai berupa; teori komunikasi pemasaran, IMC
Tools – Promotion Mix, Sales Promotion, dan Keputusan Pembelian.
2.2.1Marketing Communication / Komunikasi Pemasaran
Marketing atau yang biasa disebut pemasaran ialah aktifitas yang
bertujuan mencapai target sasaran perusahaan, dilakuakn dengan cara
mengantisipasi kebutuhan pelanggan arau klien serta mengarahkan aliran
barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari
produsen (Canon & Pereauth, 2008: 8). Ditambahkan oleh The American
Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran ialah proses,
perencanaan dan pengolahan konsep, harga, promosi dan distribusi ide,
barang dan jasa untuk membentuk pertukaran kepuasan antara seorang
individu ataupun organisasi untuk mencapai tujuan nya (Belch & Belch, 2009
: 7).
Marketing tidak hanya membatasi ruang gerak antara membuat
konsep harga, produk dan lainnya, tetapi marketing juga memfasilitasi
perusahaan untuk mengembangkan produk yang dibuat sesuai apa yang
konsumen butuh dan inginkan, menawarkan sebuah produk dengan pilihan
harga, membuat sebuah proses distribusi dan penyebaran produk menjadi
merata sesuia lokasi yang diinginkan dan juga mengembangkan bahasa
koumunikasi yang mana akan berguna saat promosi produk. Sesuai dengan
pernyataan Belch & Belch yaitu:
“Marketing facilitates the exchange process and the development of
relationships bycarefully examining the needs and wants of
consumers,. Marketers must be knowledgeable about the issues and
options involved in each element of the mix. They must also be aware
of how these elements can be combined to provide an effective
marketing program. The market must be analyzed through consumer
research, and the resulting information must be used to develop an
overall marketing strategy and mix.”(Belch & Belch, 2009 : 9).
Maka dari itu lahirlah sebuah empat elemen bernama Marketing Mix,
meliputi 4P; Price, Promotiom, Place and Product (Wood, 2011 : 1517)
1. Product: Merupakan barang atau jasa yang dibuat
perusahaan untuk dipasarkan
2. Price: Berawal dari kata harga dimana menyangkut harga
yang ditawarkan produk dari perusahaan.
3. Promotion: Terkait dengan promosi yang dijalani sebuah
perusahaan sesuai hasil riset dan disesuaikan dengan
kategori produk yang akan dijual.
4. Place: Merupakan tempat dimana produk akan di
pasarkan. Serta penyebaran lokasi mengenai dimana
produk akan dijualkan.
John. B. Hoben mengasumsikan bahwa komunikasi adalah pertukaran
verbal pikiran atau gagasan. Asumsi di balik definisi tersebut adalah bahwa
suatu pikiran atau gagasan secara berhasil dipertukarkan. Ada pun menurut
Bernard Berelson dan Gary Steiner, komunikasi adalah transmisi informasi
(Mulyana, Deddy, 2008 : 61-62)
Hubungan
antara
pemasaran
dengan
komunikasi
merupakan
hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses penyampaian simbolsimbol yang diartikan sama antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok dan kelompok kepada massa.
Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, yang tidak
sederhana seperti berbincang-bincang dengan rekan kerja atau keluarga.
Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan kajian
baru yang disebut Marketing Communication (Kennedy & Soemanagara,
2006 : 4).
Marketing Communication ialah aplikasi komunikasi yang bertujuan
untuk membantu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk membantu
kegiatan pemasaran dalam sebuah perusahaan. Aplikasi itu sangat
dipengaruhi oleh bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan, dan
frekuensi penyajian. Definisi lain marketing communication ialah kegiatan
pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan
untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan perusahaan
tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa, atau
pembelian produk yang ditawarkan (Kennedy & Soemanagara, 2006 : 5).
Marketing Communication membahas sejumlah masalah yang saling
berkaitan erat, dan mempengaruhi strategi serta aplikasi komunikasi dalam
pemasaran. Pokok kajian pembahasan marketing communication ialah
sebagai berikut:
1) Strategi Marketing Communication
Langkah atau jenis kegiatan pemasaran ditentukan oleh teknik-teknik
semisal direct marketing, personal selling, support media, dan Sales
Promotionatau promosi penjualan. Selain teknik pemasaran itu, perlu juga
diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa penggunaan visual dan pesan yang
tepat adalah syarat utama dari sebuah keberhasilan program promosi
(Kennedy & Soemanagara, 2006 : 5).
2) Perencanaan dan Segmentasi Potensial
Segmentasi merupakan hal yang penting dan tidak dapat diabaikan.
Segmentasi memiliki ciri khusus yang dibatasi oleh usia, pekerjaan, jenis
kelamin, pendidikan, dan batasan geografis. Dari beberapa segmentasi yang
dituju, perlu ditetapkan segmentasi yang dianggap potensial (Kennedy &
Soemanagara, 2006 : 6).
3) Perencanaan Media
Pemilihan media yang berkaitan dengan berapa besar biaya yang
harus disiapkan. Hasil riset media dapat dijadikan masukan penting dalam
membantu menetapkan kapan sebuah iklan ditayangkan, berapa lama, waktu
tayang dan berapa kali iklan harus ditayangkan (Kennedy & Soemanagara,
2006 : 7).
4) Kreatif Pesan dan Visual
Diferensiasi pesan dan visual dalam kaitannya dengan kegiatan
marketing communication dikaji secara kompherensif, sehingga pesan yang
disampaikan dapat menarik perhatian dan menumbuhkan efek yang kuat
(Kennedy & Soemanagara, 2006 : 8).
5) Biaya Komunikasi dan Belanja Iklan
Dalam
peluncuran
sebuah
produk
baru,
perusahaan
akan
mengeluarkan belanja iklan cukup besar dalam jangka waktu tertentu,
khususnya pada tahap pencapaian awareness. Kondisi itu menjadi
perhatian dalam [enyusunan strategi promosi, terutama terkait biaya iklan
yang direncanakan, akan berubah dan berfluktuasi (Kennedy &
Soemanagara, 2006 : 8-9)
6) Riset Marketing Communication
Dalam riset marketing communication, tingkat keberhasilan diukur
berdasarkan sejauh mana iklan atau kegiatan apa yang dapat
mempengaruhi tingkat penjualan produk atau jasa. Riset marketing
communication penting untuk memberikan arahan pada manajer
pemasaran atau manajer promosi dalam meyusun strategimarketing
communication pada sejumlah tahap kecenderungan perubahan sikap dan
perilaku konsumen (Kennedy & Soemanagara, 2006 : 9).
7) Konsep Bisnis Masa Depan
Pada konteks masa depan akan terjadinya persinggungan antara dua
kajian ilmu manajemen yaitu relationship marketing dan marketing
communication, yang memiliki beberapa unsur yang saling bertolak
belakang (Kennedy & Soemanagara, 2006 : 10).
2.2.2
Surat Kabar
Surat kabar dianggap sebagai bentuk inovasi yang lebih baik
daripada buku yang dicetak, yaitu penemuan bentuk literatur, sosial dan
budaya baru. Keunggulannya adalah jika dibandingkan dengan bentuk
komunikasi budaya yang lain, terletak pada orientasinya kepada
pembaca individudan kepada realitas, kegunaannya, sifatnya yang
sekular, dan cocok bagi kebutuhan kelas yang baru: pelaku bisnis yang
berbasis di kota kecil. Kebaruannya bukan hanya teknologinya atau
cara penyebarannya, tetapi juga pada fungsinya bagi kelas tertentu
dalam perubahan iklim sosial politik yang lebih liberal (McQuail,
2011: 34).
Pers cetak memunculkan berbagai bentuk publikasi selain
buku dan surat kabar. Di dalamnya termasuk drama, lagu, artikel, cerita
berseri, puisi, pamflet, komik, laporan prospektus, peta, poster musik,
brosur, surat kabar dinding, dan masih banyak lainnya. Hal yang paling
penting barangkali ialah majalah berkala (seperti mingguan atau
bulanan) yang muncul sangatlah beragam dan dengan sirkulasi yang
besar dari awal abad ke-18 dan seterusnya. Pada awalnya, media
tersebut hanya bertujuan pada kepentingan domestik dan budaya dari
kalangan atas dan akhirnya berkembang ke pasar massa yang memiliki
nilai komersial yang tinggi mencakup jumlah yang besar (McQuail,
2011: 34).
2.2.2.1 Fungsi Surat Kabar
Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru
mempunyai misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan
sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia. Empat fungsi media
massa yaitu; 1) informasi, 2) edukasi, 3) hiburan, dan 4) persuasif.
Fungsi yang paling menonjol dari surat kabar ialah informasi.
Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar,
yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Karenanya, sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis
berita. Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar pun tidak
terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature (laporan
perjalanan, laporan tentang profil seseorang yang unik), rubrik cerita
bergambar atau komik, serta cerita bersambung. Begitu pula dengan
fungsinya mendidik dan memengaruhi akan ditemukan pada artikel
ilmiah, tajuk rencana dan editorial dan rubrik opini.
2.2.2.2 Karakteristik Surat Kabar
Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal
demi tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus
memahami kelebihan dan kekurangan media tersebut, dengan kata lain
komunikator harus mengetahui karakteristik media massa (Ardianto,
Komala, Karlinah, 2009 : 112). Antara lain:
1) Publisitas
Karakteristik pesan dari komunikasi massa ialah pesan dapat
diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar di
berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk diketahui
umum, atau menarik bagi khalayak umum (Ardianto, Komala,
Karlinah, 2009 : 112).
2) Periodesitas
Periodesitas merujuk pada keteraturan terbitan. Setiap hari
manusia membutuhkan informasi. Di sekeliling kita banyak sekali
fakta serta peristiwa yang dapat dijadikan berita dalam surat kabar.
Selama ada kehidupan, selama itu pula surat kabar terbit massa
(Ardianto, Komala, Karlinah, 2009 : 112).
3) Universalitas
Universalitas menunjuk pada kesemestaan isinya, yang
beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Dengan demikian isi surat
kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Selain it, lingkup
kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional maupun internasional
massa (Ardianto, Komala, Karlinah, 2009 : 113)
4) Aktualitas
Fakta dan peristiwa penting dan menarik tiap ahri berganti dan
perlu untuk dilaporkan., karena khalayakpun memerlukan informasi
yang paling baru. Hal ini dilakukan oleh surat kabar, karena surat
kabar sebagian besar memuat berbagai jenis berita massa (Ardianto,
Komala, Karlinah, 2009 : 113).
5) Terdokumentasikan
Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk
berita dna artikel, dapat dipastikan ada beberapa diantaranya piahkpihak tertentu yang dianggap penting untuk diarsipkan dan di buat
kliping massa (Ardianto, Komala, Karlinah, 2009 : 113).
Keterkaitan dengan penelitian ini ialah, produk penelitian yang diteliti
merupakan golongan dari surat kabar, dimana fungsi dan karakteristik dari
Tabloid Mingguan BOLA dapat diterapkan di dalam penelitian ini.
2.2.3IMC Tools – The Promotional Mix
IMC adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk
program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
berkelanjutan. Tujuan IMC ialah mempengaruhi atau memberikan efek
langsung kepada perilaku khalayak sasaran
yang dimilikinya.
IMC
menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon
pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merk atau perusahaan, adalah
jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang (Shimp &
Andrews, 2010 : 10). Dengan kata lain proses IMC berawal dari pelanggan dan
calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan
mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program
komunikasi yang persuasif.
IMC menurut Freddy Rangkuti ialah alat untuk meningkatkan ekuitas
merk karena dapat memperngaruhi perilaku yang diinginkan dari target
market. Pada bagian ini akan dijelaskan proses atau cara bekerjanya ekuitas
merk berdasarkan perspektif pelanggan (Rangkuti, 2009 : 59).,
Promotion diartikan sebagai koordinasi dari keseluruhan pembeli untuk
mengatur alur informasi dan mengemas dengan bahasa yang persuasif sehingga
dapat menjual barang dan jasa atau dapat mempromosikan ide-ide ke orang
banyak (Belch & Belch : 2009 : 18). Perusahaan mengambil peranan besar
dalam menentukan promosi apa saja yang dilakukan perusahaannya untuk
menjualkan produk nya ke pasaran. Agar promosi yang dilakukan oleh
perusahaan berjalan dengan yang direncanakan, maka perusahaan kerap
membuat sebuah alat dasar yang dinamakan “Promotional Mix”.Promotional
Mix dijadikan sebuah pedoman untuk para perusahaan atau organisasi untuk
membaurkan tipe promosi apa yang akan dilakukan. Di zaman tradisional
sebelumnya terdapat empat elemen terlebih dahulu di dalam Promotional Mix,
yaitu: advertising, Sales Promotion, publisitas/public relations dan personal
selling. Dengan seiring berkembangnya zaman modern, interatctive marketing
dan direct marketing dilihat sebagai pengaruh yang besar bagi promotional mix
dimana para pemasar sudah lebih modern menggunakan unsur teknologi di
dalamnya. Berikut pemaparan Promotional Mix menurut beberapa ahli:
1. Advertising/ Iklan
Iklan dapat didefinsikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui
suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Iklan bisa
membantu mencapai hampir semua sasaran komunikasi. Iklan
merupakan sarana ampuh untuk membangun kesadaran konsumen.
Iklan berfungsi sebagai tenaga pemasaran. Ia bahkan mampu
mendorong calon konsumen untuk membeli suatu produk tanpa
melihat atau mencobanya (Brannan, 2005: 51-52)
2. Sales Promotion
Sales Promotion adalah programs designed to build interest in
our encourage purchase of a product during a specified period
(Solomon, 2008 : 590). Sesuai dengan pengertian tersebut, promosi
penjualan atau sales promotion dirancang untuk membangun minat
dimana setelahnya dilakukan pendelian terhadap sebuah produk
dengan jangka waktu yang ditentukan. Sales Promotion dibagi
menjadi dua kategori: consumer-oriented dan trade-oriented memiliki
orientasi pada konsumen dan trade-oriented memiliki orientasi pada
perusahaan.
Sales Promotion atau promosi penjualan adalah sebuah teknik
yang memiliki potensi sangat signifikan untuk memperbaiki penjualan
jangka pendek dan efektivitasnya pun dapat diukur (Brannan, 2005:
104)
“Sales Promotion is essentially an acceleration tool, designed to
speed up the selling process and maximize sales volume. By providing
an extra incentive, sales promotion techniques can motivate consumer
to purchase a larger quantity of a brand or shorten the purchase cycle
of the trade or consumer by encouraging them to take more immediate
action”(Belch & Belch, 2009: 509).
Pengertian diatas diartikan sales promotion sebagai sebuah alat
yang
dirancang
untuk
mempercepat
proses
penjualan
dan
memaksimalkan volume penjualan. Dengan menyediakan ekstra
insentif seperti bonus, diskon, sample mampu memotivasi konsumen
untuk melakukan pembelian dalam jumlah banyak dan mempercepat
tindakan konsumen untuk mendorong keputusan pembelian.
3. Publicity
Publicity ialah unpaid communication about an organization
appearing in the mass media” (Solomon, 2008 : 590).Publicity sering
digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan gambaran produk yang
diinginkan oleh konsumen dengan berbagai cara seperti membuat
berita komsersil di televisi, radio, sampai internet.
4. Personal Selling
Personal Selling
disebutan sebagai penjualan perseorangan
menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person to
person
peranan
personal
selling
cenderung
bervariasi
antar
perusahaan, tergsntung pada sejumlah faktor, seperti karakteristik
produk atau jasa yang dipasarkan, ukuran organisasi, dan tipe industri
(Tjiptono & Chandra, 2012: 376-377) Lain hal nya dengan Solomon,
Personal Selling adalah: Marketing communication by which a
company representative interacts directly with a customer or
prospective customer to communicate about a good or service”
(Solomon, 2008; 588). Personal Selling
ialah dimana sosok
perusahaan diwakilkan oleh seseorang yang secara langsung
mengajak konsumen untuk memperkenalkan sebuah barang atau jasa
perusahaan tersebut.
5. Direct Marketing
Direct Marketing adalah:
Direct Marketing uses direct forms of communication with customers.
It can take the form of direct mail, online marketing, catalogs,
telemarketing, and direct response advertising. Similiar to personal
selling, it may consist of an interactive dialog between the marketer
and the customer (J.Paul Peter, 2011: 111-112).
Direct Marketing menggunakan data secara langsung yang
dikirim ke konsumen. Seperti direct mail, pemasaran online, katalog,
telemarketing, dan direct response advertising. Memiliki persamaan
dengan personal selling karena sama-sama berhubungan langsung
dengan para konsumen dan pemasar.
6. Interactive/Internet Marketing
“Interactive media allows for a back and forth flow of informaion
whereby users can participate in and modify the form and content of
the information they receive in real time. The new media allow users
to perform a variety of functions such as recieve and alter information
and images, make inquiries, respond to questions and of course, make
purchase” (Belch & Belch , 2009 :22)
Pengertian
diatas
dimaksudkan
bahwa
interactive
media
menggunakan cara alur informasi bolak-balik. Dimana pengguna
dapat langsung berpartisipasi saat itu juga tanpa adanya penundan
informasi. Pengguna new media menggunakan fungsinya yaitu
bertukar informasi, gambar, respons terhadap pertanyaan dan juga
melakukan pembelian melalui ineractive media tersebut.
2.2.4. Sales Promotion
Sales Promotion, sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah
berbagai kumpulan alat-alat insentif yang berjangka pendek yang dirancang
untuk merangsang pembelian produk atau jasa dengan lebih cepat dan lebih
besar oleh konsumen atau pedagang.
Sales Promotion merujuk pada aktivitas promosi yang merangsang
ketertarikan, percobaan, atau pembelian dari para pelanggan akhir atau yang
lainnya dalam saluran. Promosi penjualan dapat diarahkan pada konsumen,
perantara, atau karyawan perusahaan sendiri. Promosi penjualan biasanya dapat
diterapkan secara cepat dan mendapatkan hasil yang lebih segera. Bahkan,
sebagian besar usaha promosi penjualan dirancang untuk menghasilkan hasil
yang segera atau cepat. (McCharty, 2009 : 72)
Untuk
membuat
pelanggan
mengetahui
adanya
produk
baru,
digunakanpromotion ketika produk tersebut diperkenalkan. Promosi juga dapat
mengingatkan pelanggan bahwa produk tersebut ada. Lebih jauh lagi, promosi
akan mengingatkan pelanggan mengenai mutu produk dan kegunaannya
dibandingkan dengan produk-produk pesaing. Promosi juga bisa memberikan
insentif-insentif khusus untuk menarik pelanggan membeli produk tertentu.
Promosi penjualan juga dapat digunakan jangka panjang untuk melindungi
citra perusahaan (Madura, 2007 :276)
2.2.4.1 Langkah-langkah melakukan Sales Promotion.
Untuk membuat sebuah promosi produk, diperlukan langkahlangkah yang matang sehingga promosi yang dibuat terarah dan sesuai
dengan kehendak perusahaan. Adapun langkah-langkah melakukan
Sales Promotion sebagai berikut menurut Darwies Ibrahim:
1.2.4.1.1Menentukan tujuan Sales Promotion.
Sales Promotion juga memiliki tujuan yang mana
perusahaan mengharapkan tujuan tersebut bisa ditanamkan ke
calon konsumen ataupun konsumen dengan tujuan untuk
membeli produk perusahaan (Ibrahim, 2004 : 63). Tujuan
Sales Promotionantara lain:
1. Meningkatkan frekuensi pemakaian.
2. Meningkatkan jumlah pembelian yang dilakukan oleh
konsumen.
3. Meningkatkan trial yang dilakukan bukan pengguna.
4. Meningkatkan trial yang dilakukan oleh konsumen
brand lain.
2.2.4.1.2 Menentukan jenis Sales Promotion.
Di bawah ini merupakan tabel bagaimana tujuan promosi
disesuaikan dengan alat promosi yang digunakan.
Tabel 2.1 Menentukan Jenis Sales Promotionsesuai Tujuan
(Ibrahim, 2004 : 64)
Tujuan Promosi
Mengimbangi
saingan
Alat Promosi
kegiatan Price off (potongan harga)
Diskon (potongan harga)
Menciptakan initial trial dan Product sampling
switching
Kupon
Diskon
Meningkatkan
dan
jumlah
penggunaan Special offer
pembelian Collection items
konsumen
Meningkatkan market share Special gifts
dan loyalty
Branded offer
Redemption
Kupon
Sayembara
Meningkatkan availability dan Price discount
tingkat stok pada retail
Product discount
Extras
Meningkatkan goodwil dari Free gift
trade
Dinner incentives
Meningkatkan product display Sayembara display
facings
Meningkatkan outlet baru / Salesman incentives
cabang baru
Sales contest
2.2.4.1.3 Menentukan program Sales Promotion.
Setelah menentukan tujuan dan alat promosi yang akan
dicapai, maka suatu program yang menyeluruh harus dibuatm
yang meliputi: (Ibrahim, 2004 : 65)
1. Besarnya hadiah atau incentives
2. Syarat mengikuti promosi
3. Alat media untuk menyampaikan informasi.
4. Lama berlakunya promosi.
5. Total budget promosi.
2.2.4.1.4
Pelaksanaan dan Kontrol Dari Sales Promotion
Untuk dapatkan hasil yang baik, suatu sales promotion harus
mempunyai target dan impelemntasi action/plan yang terinci
dan jelas yang menyangkut jadwal, lead time, dari semua
persiapan sampai hari pembukaan dan waktu pelaksanaan
promosi (Ibrahim, 2004 : 65).
2.2.4.1.5
Evaluasi Sales Promotion
Mengevaluasi kembali apakah sesuai dengan tujuan yang
direncanakan di awal. Mengukur keberhasilan sebagai tolak
ukur dalam penilaian selama hasil kinerja perusahaan
(Ibrahim, 2004 : 65).
2.2.4.2 Alat Sales Promotion
Di dalam Jurnal Interdisciplinary Journal of Contemporary
Research In Business yang dikemukakan Blattberg and Neslin (1990)
dan dikutip Amusat dan Adejumo dari jurnal diatas mengungkapkan
terdapat alat di dalam Sales Promotion, yaitu;
1. Kupon : Berupa kertas yang terdapat di majalah atau koran atau
bisa di download di internet mengenai point-of-purchase atau
pengurangan harga ketika melakukan transaksi pembelian dari
produk.
2. Premiums: Beberapa item yang ditawarkan secara gratis dengan
harga lebih murah dan terdapat di dalam kemasan produk tersebut.
3. Bonus: Penawaran yang ditawarkan produk dengan memberikan
bonus di dalam produk tersebut dengan harga yang sama dengan
meningkatkan
kualitas
packaging sehingga
dikemas
lebih
menarik.
4. Free Sample menawarkan tawaran diskon atau potongan harga
kepada setiap pembelian dengan iming-iming sample produk yang
diberikan secara gratis.
5. Price Promotion: Menawarkan harga khusus untuk setiap
pembelian produk tetapi di spesifikasikan hanya untuk produk
yang sudah ditandai. Seperti (diskon, harga khusus).
2.2.4.3 Strategi Pesan Sales Promotion
Pesan terbagi menjadi dua. Ada pesan dari sisi struktural (message
structure) dan sisi penampilan (message appeal):
2.2.4.3.1 Message Structure
Komunikasi pemasaran biasanya terdiri dari sejumlah pesan
menunjukkan bahwa komunikator ingin menyampaikan suatu hal terkait
isu atau topik yang sedang diperbincnagkan. Strategi pesan yang baik
ialah mengetahui cara komunikasi yang mudah dimengerti dalam
menjelaskan point-point oleh pembaca dan mengatasi permasalahan untuk
pesan yang bertentangan dengan pandangan pembaca. Pesan yang
memiliki nilai persuasi atau mengajak dapat berpengaruh terhadap
efisiensi pembaca, termasuk diantaranya: order of presentations,
conclusion drawing, message sideness, refutation, dan verbal vs visual
message characteristic (Belch & Belch , 2009 : 179).
1) Order of Presentations: Hal ini berhubungan dengan penempatan
pesan dimana struktur pesan terpenting berada di awal dan akhir
pesan. Karena Riset dari Learning and Memory secara umum
terindikasi bahwa ingatan manusia paling diingat saat di awal dan
di akhir. Menempatkan poin pesan penting di awal dinamakan
(primacy effect) memberikan efek awal dimana pembaca
senantiasa mengingat pesan saat awal membaca. Menempatkan
poin pesan penting di akhir sebagai penutup dinamakan (recency
effect) dimana posisi akhir menjadi pengingat kembali pesan
penting kepada pembaca. Dan pesan dengan persentasi yang tidak
begitu penting bisa diletakkan di tengah (middle effect). (Belch &
Belch, 2009 : 180). Rangkaian penempatan pesan tersebut
memiliki nilai persuasi dimana pesan diharapkan mempengaruhi
pembaca dalam memutuskan membeli sebuah produk.
2) Conclusion Drawing: Hal ini berhubungan dengan kesimpulan
yang ditarik di akhir pesan. Apakah kesimpulan tersebut dibuat
oleh perusahaan atau audience yang menentukan. Audience atau
pembaca cenderung menyukai pesan dengan kesimpulan yang
eksplisit yaitu pesan yang jelas dan memiliki makna sebenarnya.
Tetapi penarikan kesimpulan (conclusion drawing) tergantung
pada target audience atau pembaca , tipe pesan (baik isu atau topik
yang diperbincangkan), dan sifat dari situasi yang dihadapi.
(Belch & Belch, 2009 : 180).
3) Message Sideness: Terdapat dua jenis sisi pesan: Pesan Satu Sisi
dan Pesan Dua Sisi. Pesan Satu Sisi (One-Side-Message) ialah
pesan yang hanya memihak dari sisi pengirim pesan saja.
Sedangkan Pesan Dua Sisi (Two-Side-Message) ialah pesan yang
bersifat dua sisi antara penerima pesan dan audience atau
pembaca. Pesan Dua Sisi biasanya terdapat argumen yang terkait
berupa sumberinformasi untuk menguatkan pernyataan (Belch &
Belch, 2009 : 181). Sebagai media cetak dimana memberikan
informasi, Tabloid Mingguan BOLA menyajikan berita dengan
pesan dua sisi karena pembaca membutuhkan informasi yang
sebenarnya, tidak ada sisi subjektif.
4) Refutation: Berupa sanggahan terhadap pesan. Terkait dengan
pesan
dua
sisi,
para
audience
mendapatkan
hak
untuk
menyanggah atau tidak setuju terhadap pesan yang ditulis pihak
perusahaan (Belch & Belch, 2009 : 181).
5) Verbal versus Visual Message: Pesan selain baik disampaikan
secara verbal (langsung) akan semakin lebih baik jika ada unsur
visual untuk menanamkan unsur lebih menjual terhadap sebuah
produk. (Belch & Belch, 2009 : 181)
2.2.4.3.2 Message Appeal
Message Appeal merupakan tampilan dari pesan yang
disampaikan sebuah produk. Terdapat tiga jenis tampilan pesan: 1)
Comparative Appeal, 2) Fear Appeal, 3) Humor Appeal (Belch &
Belch, 2009 : 182. Penjelasannya sebagai berikut:
1) Comparative Advertising: Dimana pesan yang dipublikasikan
secara tidak langsung membawa nama kompetitor di dalam iklan
dan membandingkan produk perusahaan dengan kompetitor.
2) Fear Appeal: Pesan yang dipublikasikan terdapat rasa ketakutan
dan ancaman bagi audience yang melihat atau membaca. Pesan
mengandung
ancaman
sehingga
audience
atau
pembaca
cenderung membangkitkan emosi dan bereaksi untuk menghindari
ancaman tersebut.
3) Humor Appeal:Unsur humor yang ditanamkan sebuah pesan
dinilai sebagai pesan yang paling efektif dari semua pesan iklan.
Karena dengan nilai humoris dalam pesan akan membangkitkan
mood audience dan akan membeli produk tersebut.
2.2.5 Keputusan Pembelian
Samarwan (2004 ; 289) “Suatu keputusan sebagai pemilihan suatu
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif”. Seorang konsumen yang
hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Dengan
demikian, dia harus mengambil keputusan merk apa yang dikehendakinya
atau memilih satu merk dari sekian merk yang dikehendaki.
Terkait dengan hubungan antara keputusan pembelian dengan
IMC, menurut Selker dalam disertasi nya di Universitas Duquesne, yang
berjudul “Enhancing Promotion and Publicity” , salah satu elemen yang
tertanam dalam IMC ialah menguatkan fungsi marketing yaitu lebih
memfokuskan terhadap keanekaragamn konsumen. Dimana hal ini bisa
dilakukan dengan riset mengenai perilaku bermacam-macam konsumen dan
mengukur keputusan pembelian sesuai dengan perilaku. Sehingga dengan
adanya riset mengenai perilaku pembelian konsumen, produk akan
menyesuaikan untuk membidik pasar yang sesuai dengan karakter produk
yang perusahaan jual. Dan tentunya keputusan pembelian pun akan
berpengaruh seiring dengan tepatnya sasaran penjualan produk yang sudah
sesuai target. (Selker, 2011 : 24)
2.2.5.1 Peran Pengambilan Keputusan
Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih
dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya.
Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada
kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun seringkali pula
peran tersebut dilakukan beberapa orang.Pemahaman mengenai masingmasing peran ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Kelima peran tersebut meliputi Kotler, et al., dalam
(Fandy Tjiptono, 2008 ; 20) :
1) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali
menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum
terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu
barang atau jasa tertentu.
2) Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang
pandangan, nasihat atau pendapatnya mempengaruhi
keputusan pembelian.
3) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang
menentukan keputusan pembelian, misalnya apakah jadi
membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau
di mana membelinya.
4) Pembeli
(buyer),
yakni
orang
yang
melakukan
pembelian aktual.
5) Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau
menggunakan barang atau jasa yang dibeli.
2.2.5.2 Tahap Pengambilan Keputusan
Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses penelitian,
yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi , evaluasi
alternatif,
keputusan
pembelian,
dan
perilaku
pembelian
(Simamora, Bilson, 2008 : 16).
Gambar 2.1 Tahap Pengambilan Keputusan
(Simamora, Bilson, 2008 : 15)
1) Pengenalan Masalah: Proses diambil saat menyadari adanya
masalah atau kebutuhan. Pembeli cenderung berada di keadaan
dimana mereka melihat kondisi nyata dengan kondisi yang
diinginkan ketika membutuhkan kebutuhan tertentu. Oleh karena
itu, dorongan secara internal dan eksternal penting adanya untuk
mengatasi
permasalahan
ini
dengan
memotivasi
adanya
pembelian suatu produk untuk memuaskan dorongan tersebut
(Simamora, Bilson, 2008 : 16).
2) Pencarian Informasi: Proses ini berjalan saat sudah mengetahui
masalah / kebutuhan apa, lalu mulai mencarikan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan kita. Pencarian Informasi terbagi dua,
yaitu: perhatian meningkat, ditandai dengan pencarian informasi
pada level yang sedang-sedang saja dan yang kedua pencarian
informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari segala
informasi dari segala sumber (Simamora, Bilson, 2008 : 16).
3) Evaluasi Alternatif : Merupakan proses tentang pemilihan merk
untuk membuat keputusan terakhir. Ada 5 asumsi untuk evaluasi
alternatif: 1) mulai melihat kandungan / atribut dari sebuah
kebutuhan konsumen, 2) apakah dari sekian atribut / kandungan
sesai
dengan
kebutuhan
konsumen
atau
tidak,
3)
mengembangkan sejumlah kepercayaan dimana brand image
dari sebuah produk yang akan kita beli sudah terpercaya atau
belum, kemudian 4) ada level kepuasan terhadap sebuah produk
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan nya atau belum dan 5)
Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merk berbeda
melalui prosedur evaluasi (Simamora, Bilson, 2008 : 17-18).
4) Keputusan pembelian: Dalam tahap evaluasi, konsumen
menentukan peringkat merek dan membentuk nilai pembelian.
Sedangkan, keputusan pembelian konsumen adalah membeli
merek yang paling disukai (Simamora, Bilson, 2008 : 18).
5) Perilaku pascapembelian: Setelah membeli produk, konsumen
akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku
pascapembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar. Perilaku
pasca pembelian adalah Tahap proses keputusan pembeli dimana
konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian
berdasarkan kepuasan, atau ketidakpuasan mereka(Simamora,
Bilson, 2008 : 18).
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menjelaskan secara keseluruhan mengenai cara berpikir
penelitian ini ke dalam sebuah kerangka. Dimana terdapat teori komunikasi
pemasaran dijadikan awal pijakan sales promotion dimulai. Dilanjutkan dengan IMC
Tools- Promotional Mix berisi mengenai cakupan IMC dan didalamnya terdapat
sales promotion sesuai judul penelitian ini. Dilanjutkan dengan langkah-langkah, alat
dan strategi pesan sales promotion. Selanjutnya terdapat keputusan pembelian
dimana
tahapan
keputusan
pembelian
dijadikan
sebagai
acuan
untuk
mengembangkan teori keputusan pembelian itu sendiri. Berikut adalah gambaran
keseluruhan mengenai kerangka pemikiran peneltian ini:
Analisis Pelaksanaan Sales Promotion Tabloid Mingguan BOLA
Menjelang Piala Dunia 2014 Untuk Meningkatkan Keputusan
Pembelian
Teori Komunikasi Pemasaran
IMC Tools – The Promotional Mix
Sales Promotion
-
Langkah-langkah melakukan sales
promotion
Alat sales promotion
Strategi pesan sales promotion
-
Keputusan Pembelian
-
Peran Konsumen
Tahap Keputusan Konsumen
HASIL:
Untuk mengetahui pelaksanaan sales promotion Tabloid Mingguan BOLA
menjelang Piala Dunia 2014 untuk meningkatkan keputusan pembelian.
Download