INFORMASI SINGKAT BENIH No. 121, Nopember 2011 Cerbera odollam Gaertn. Taksonomi dan Tatanama Famili: Apocynaceae Sinonim: Cerbera venenifera, Tanghinia venenifera, Odollamia maghas (L.) raf silva telluriana. Nama lokal/daerah: Bintaro, Buta Badak, Mangga Laut, Kayu Gurita, Kanyeri Putih (Bali), Bilutasi (NTT), Wabo (Ambon), Goro-Goro Guwae (Ternate), Madangkapo (minangkabau), Bintan (melayu), Lambuto (Makassar), Goro-goro (Manado). Penyebaran dan Habitat Secara alami tanaman Bintaro tersebar luas di kawasan tropis indo fasifik dari Seychelles hingga Polinesia Perancis termasuk Indonesia. Habitat aslinya adalah daerah pantai dan hutan mangrove (bakau). Kegunaan Dinamakan Cerbera karena bijinya dan semua bagian pohonnya mengandung racun yang disebut “cerberin”. Cerberin merupakan racun yang dapat menghambat saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia, sehingga mengganggu detak jantung dan dapat menyebabkan kematian. Bahkan asap dari pembakaran kayunya pun dapat menyebabkan keracunan. Walaupun beracun, bijinya mengandung minyak yang cukup banyak (54,33%) yang dapat diekstrak dan berpotensi digunakan sebagai bahan baku biodiesel dengan melalui proses hidrolisis, ekstraksi dan destilasi. Satu kilogram minyak Bintaro dapat diekstrak dari sekitar 25 kilogram biji. Akar dan kulit batang Bintaro berkhasiat sebagai pencahar. Deskripsi Botani Bintaro umumnya mempunyai tinggi 4-6 meter meskipun terkadang mampu mencapai 20 m dengan banyak percabangan. Batang tegak, berkayu, bulat dan berbinti-bintik. Daunnya tunggal, tersebar, berwarna hijau tua mengkilat berbentuk bulat telur yang tersusun berselingan, tepi rata, ujung dan pangkal meruncing, tipis dan licin. Pertulangan daun Bintaro menyirip dengan panjang 15 – 20 cm dan lebar 3 – 5 cm. Bunga Bintaro berbau harum, terdiri atas lima petal dengan mahkota berbentuk terompet yang pangkalnya berwarna merah muda. Akar Bintaro yaitu akar tunggang dengan warna coklat. Gambar Pohon Bintaro (Foto : BPTH Sulawesi) Deskripsi Buah dan Benih Buah bintaro berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 5-10 cm. Ketika masih muda berwarna hijau pucat, berubah menjadi merah cerah saat masak dan setelah tua berwarna kehitaman. Merupakan buah drupa (buah biji) yang terdiri dari tiga lapisan yaitu epikarp atau eksokarp (kulit bagian terluar buah), mesokarp (lapisan tengah berupa serat seperti sabut kelapa), dan endocarp (biji yang dilapisi kulit biji atau testa). Pembungaan dan Pembuahan Di Vietnam dan beberapa negara Asean Cerberra spp. berbunga dari bulan Februari sampai Oktober dan berbuah pada bulan Agustus sampai April. Di Australia, Bintaro umumnya dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Bunga bintaro umumnya diserbuki oleh serangga, sedangkan buahnya dapat tersebar oleh air dan cukup banyak dijumpai di pantai. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan maka kecambah akan mulai terlihat sebelum bulan ke 3. Apabila telah muncul kecambah, maka pemindahan ke polibag baru bisa dilakukan. Mengingat ukuran biji yang besar, maka penanaman sebaiknya dilakukan pada polybag yang berukuran sedang hingga besar dengan media tanah berpasir dan kompos. Umumnya bibit Bintaro akan siap tanam setelah dipelihara dipersemaian selama 6 bulan dengan tinggi minimal 40 cm dan berdaun minimal 5 lembar. 3. Pemeliharaan Setelah kecambah dipindahkan ke polybag (penyapihan) bibit diletakkan pada bedeng sapih yang memiliki naungan dengan intensitas sedang. Bibit juga harus disiram 2 kali sehari hingga 2 bulan pertama. Setelah itu penyiraman dan naungan dikurangi secara perlahan-lahan hingga bibit tahan terhadap sinar matahari. Bagian tanaman Bintaro (http://en.wikipedia.org/wiki/Cerbera_odollam) Pengadaan Bibit untuk pengecambahan buah Buah bintaro sangat mudah untuk dijumpai. Ukuran buah yang hampir sebesar bola tenis menyebabkan posisi buah tidak jauh dari pohon induknya. Namun untuk pohon yang tumbuh disekitar sungai, buah biasanya akan terbawa oleh arus air dan didamparkan di bantaran sungai atau tepi pantai. Untuk kecambah yang tubuh di bantaran sungai, pemindahan kecambah tidak perlu dilakukan karena tempat tersebut sesuai untuk pertumbuhan bintaro. Namun jika kecambah tersebut berada di tepi pantai maka air asin sewaktuwaktu akan menerpa kecambah sehingga menyebabkan kematian kecambah. Oleh karenanya, kecambah ini sebaiknya dipindahkan di lokasi yang sesuai (bebas air laut) atau dipelihara terlebih dahulu dipersemaian. 1. Pengadaan buah Buah Bintaro yang matang berwarna hijau kekuningan atau hijau kecoklatan. Buah sebaiknya diambil setelah jatuh dari pohon dengan sendirinya. Biasanya, buah yang baru jatuh masih lengkap beserta kulitnya. Untuk mempercepat perkecambahan maka pembuangan kulit harus dilakukan sebelum buah di kecambahkan. Namun untuk yang telah lama jatuh, umumnya kulit telah membusuk atau kering sehingga kulit buah akan hilang secara alami. 4. Penanaman Bibit Bintaro sangat sesuai ditanam di pesisir pantai bahkan hingga ke dataran tinggi yang jauh dari pantai untuk digunakan sebagai tanaman peneduh. Jenis ini menyukai sinar matahari secara langsung dan tidak tahan terhadap genangan air. Oleh karena itu, penanaman sebaiknya dilakukan di tanah berpasir kering yang terbuka.Mengingat jenis ini memiliki tajuk yang cukup lebar maka jarak tanam yang dipakai sebaiknya 5 x 5 m. Daftar Pustaka Iwan Tri Cahyo Wibisono, dkk, 2006. Panduan Praktis Rehabilitasi Pantai “Sebuah Pengalaman Merehabilitasi Kawasan Pesisir”. Bogor Kementerian Riset dan Teknologi, 2010. Bintaro Bisa Jadi Pabrik Minyak. Diakses dari http.www.ristek.go.id Prosea, 1998. Plant Resources of South-East Asia 5, (3) Timber tress: Lesser-known timbers, Bogor, Indonesia. http://en.wikipedia.org/wiki/Cerbera_odollam DISIAPKAN OLEH BPTH SULAWESI Penulis : Rismawati (BPTH Sulawesi) BPTH SULAWESI Jl.Perintis Kemerdekaan Km.17,5 Makassar Telepon/Fax : (0411) 550076/554501 Website : www.bpthsulawesi.net 2. Penyemaian Embrio bintaro berada di tengah buah dan dilidungi oleh lapisan serabut yang sangat tebal. Tanpa perlakuan tambahan perkecambahan memerlukan waktu 4 - 6 bulan. Namun bila dilakukan perlakuan khusus yaitu pemeraman buah di tempat yang lembab Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan