• Misa Bahasa Indonesia, misa syukur HUT PD KKIHS ke 8 dengan celebrant: Uskup Singapura, Mgr. Nicholas Chia DD, STL, Minggu pertama, 3 Februari 2008 pukul 15.30 di Attic Room, lantai 4, Holy Spirit Church. • PD Siang, diadakan setiap hari Kamis pk. 14.30 siang, di ruang 03-02, Gereja Holy Spirit. • Sel Group PD Siang, diadakan setiap hari Selasa pk. 13.30 siang. • PD Malam, Jumat terakhir diadakan pada hari Jumat, tgl. 29 Februari 2008 pk. 19.30 malam, di ruang 03-02, Gereja Holy Spirit. • Misa Bahasa Indonesia, bulan depan, Minggu pertama tgl. 2 Maret 2008 pk.15.30 sore, di Kapel, lt.2, Gereja Holy Spirit. • Rabu Abu, misa di gereja setempat tgl 6 Februari 2008. Hari wajib puasa dan pantang tgl 5 Feb 2008. Mari kita mendoakan setiap rencana yang telah dibuat. Terima Kasih Persekutuan Doa KKIHS, surat menyurat kepada Sekretariat, sbb.: Holy Spirit Church, 248 Upper Thomson Road, Singapore 574371 Informasi hubungi: Vonny - 96159551, Wawa - 93676962 Email : [email protected] Website: http://www.kkihs.org Seorang guru Sekolah Minggu sedang menceritakan kepada murid-muridnya tentang kelahiran Yesus Kristus dan artinya bagi mereka. Ia ingin meyakinkan bahwa kelahiran Yesus Kristus terjadi ribuan tahun yang lalu dan itu merupakan kabar sukacita bagi mereka semua. Pada akhir ceritanya, Ia bertanya kepada murid-muridnya,"Anak-anak di mana Tuhan Yesus sekarang?" Steven mengangkat tangannya dan berkata, "Dia di Surga" Mary berteriak dan menjawab, "Ia ada di dalam hatiku...bu!" Tak mau kalah si kecil Roy pun melambaikan tangannya dan berteriak dengan keras,"Saya tahu...saya tahu...bu...... Ia ada di dalam kamar mandi saya!!!" Seluruh ruangan kelas menjadi hening dan semua mata tertuju pada guru sekolah minggu itu menanti reaksi dari ibu gurunya. Guru Sekolah Minggu itu kemudian bertanya kepada Roy dari mana ia tahu bahwa Tuhan Yesus ada di dalam kamar mandinya. Dengan bangga Roy menjawab, "Saya tahu itu, karena setiap pagi ayah saya selalu berteriak di depan kamar mandi dengan berkata," Ya..Tuhan.. kamu masih ada di dalam..?" .Media Komunikasi Internal PD KKIHS Buletin Februari 2008. MENJADI MISKIN DI HADAPAN ALLAH Kita baru saja memasuki Tahun Baru. Masih teringat bagaimana sukacita dan optimisme terpancar ketika orang menyampaikan “Selamat Tahun Baru” sambil berjabat tangan diiringi dengan bunyi petasan dan kembang api yang bersahutsahutan. Namun di tengah keramaian dan optimisme itu, baiklah kita memulai tahun yang baru ini dengan hati yang miskin di hadapan Allah. Yesus sendiri mengatakan, ”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berduka cita, karena mereka akan dihibur.” (Matius 5: 3-4). Sebentar lagi kita akan memperingati Rabu Abu pada tanggal 6 Februari. Baiklah kita gunakan masa Prapaskah ini untuk merenungkan segala salah dan dosa kita dan dengan hati miskin mau datang kepada Allah. Pantang dan puasa yang Tuhan kehendaki adalah ketika kita mau mengoyakkan hati kita dan dengan jujur berani mengakui kesalahan kita. Pantang dan puasa juga berarti kita mau membuka belenggu-belenggu kelaliman dan membagi kasih kepada sesama. Saudaraku, dosa merupakan penghalang terbesar kasih Allah. Dosa menutup mata hati kita sehingga kita tidak mampu merasakan kasih penghiburan Allah. Dosa juga sering kali menghalangi rencana Allah yang indah dalam hidup kita. Maka marilah di masa Prapaskah ini, kita mau berjuang sungguh-sungguh agar kita pun mampu menyambut hari Paskah nanti sebagai orang yang berbahagia karena telah merasakan penghiburan kasih Allah. Sebagai tambahan, jadwal puasa adalah pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung, sedangkan jadwal pantang adalah setiap hari jumat di antara Rabu Abu dan Jumat Agung. Selamat manjalani masa Prapaskah. Salam sejahtera, Tim Redaksi RABU ABU Arti sebuah ‘penyerahan diri’ Ada seorang gadis berumur 11 tahun, bernama Cherry, yang mempunyai seorang ayah yang sangat menyayanginya dan juga sangat ia sayangi. Suatu malam sebelum menyelimuti dan mencium anaknya, ayah gadis itu itu bertanya dengan lembut,”Cherry sayang nggak sama Papa?” Tanpa ragu-ragu, Cherry menjawab,” Tentu, Papa!! Cherry sangaaattt sayang sama papa” ”Kalau Cherry benar benar sayang sama papa, apakah Cherry bersedia memberikan kalung Cherry untuk papa?”, lanjut ayah Cherry. Cherry pun terdiam. Dipandanginya kalung kerang yang tergantung di lehernya. Masih terbayang jelas di benaknya bagaimana dulu dia pernah bersusah payah menabung uang jajannya selama hampir setahun hanya untuk membeli kalung kerang yang sangat dia sukai itu. Inilah satu-satunya barang kesayangannya-barang yang ia beli dengan hasil keringatnya sendiri! ”Pa, Cherry suka sekali kalung ini. Jangaaan yang ini yach, Pa. Papa boleh ambil semua semua mainanan Cherry, bahkan Anna, boneka kesayangan Cherry, juga boleh. Tapi jangan kalung ini yach, Pa..”, rengek Cherry. Papa Cherry pun tersenyum. Dipandangnya Cherry dengan penuh kasih sayang.”Tidak apa-apa, Cherry. Papa tidak akan memaksa. Kamu tidurlah”, kata papanya dengan lembut. Seminggu kemudian, sebelum Cherry tidur, papa Cherry pun bertanya hal yang sama. Kali ini pun, Cherry menolak permintaan papanya, dengan alasan papanya boleh mengambil semua pakaian Cherry yang bagus –bagus, asal jangan kalung itu. Kali ini pun, ayah Cherry tidak memaksa. Dengan lembut diciumnya kening Cherry. Namun ternampak jelas bahwa di dalam hatinya, ayah Cherry merasa sangat sedih dan Cherry pun bisa merasakan hal itu. Keesokan harinya, Cherry bagun pagi-pagi dan dan segera ia mencari ayahnya. ”Pa, ini kalung Cherry yang papa mau. Ini buat papa.. Cherry memang sangat menyayangi kalung ini, tapi papa lebih penting buat Cherry. Lagipula, kalung ini sebenarnya dari papa karena uang jajan Cherry juga sebenarnya dari papa”, kata Cherry sambil menyodorkan barang kesayangannya itu ke papanya. Papa Cherry memandang Cherry dengan mata berkaca-kaca. Pelan pelan diambilnya kalung emas dari dalam kantongnya dan dengan lembut dikalungkannya kalung emas itu di leher Cherry. Cherry pun terkejut; kalung emas itu 100 kali lipat lebih bagus dari kalung kerangnya yang dahulu! “Cherry, papa sudah lama ingin memberikan kalung ini pada Cherry. Tapi papa mau menunggu waktu yang tepat di mana kamu siap untuk menerima kalung emas ini. Papa tidak mau memaksa kamu, karena Papa sangat menyayangi kamu..” Demikianlah dengan Bapa kita di surga. Dia mempunyai hadiah yang jauh lebih indah bagi kita: kehidupan yang kekal. Namun sering kali, kita masih terlalu terikat dengan hal-hal duniawi yang menurut kita adalah milik kita, hasil jerih payah kita. Padahal semua itu sebenarnya hanyalah titipan dari Tuhan. Apa itu Rabu Abu? Rabu Abu adalah permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang guna mempersiapkan diri untuk Kebangkitan Kristus dan Penebusan dosa kita. Mengapa pada Hari Rabu Abu kita menerima abu di kening kita? Sejak lama, bahkan berabad-abad sebelum Kristus, abu telah menjadi tanda tobat. Misalnya, dalam Kitab Yunus dan Kitab Ester. Ketika Raja Niniwe mendengar nubuat Yunus bahwa Niniwe akan ditunggangbalikkan, maka turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. (Yunus 3:6). Dan ketika Ester menerima kabar dari Mordekhai, anak dari saudara ayahnya, bahwa ia harus menghadap raja untuk menyelamatkan bangsanya, Ester menaburi kepalanya dengan abu (Ester 4C:13). Abu yang digunakan berasal dari mana? Abu yang digunakan pada Hari Rabu Abu berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya yang telah dibakar. Setelah Pembacaan Injil dan Homili abu diberkati. Abu yang telah diberkati oleh gereja menjadi benda sakramentali. Mengapa masa Pra-Paskah berlangsung 40 hari lamanya? Sebab 40 hari adalah angka yang diyakini dalam Kitab Suci sebagai waktu untuk pendisiplinan diri, penyembahan serta persiapan. Musa tinggal di gunung Allah selama 40 hari (Kel 24:18; 34:28), Elia berkelana selama 40 hari sebelum ia tiba di gua di mana ia mendapat penglihatan (1Raj 19:8), Niniwe diberi waktu selama 40 hari untuk bertobat (Yun 3:4), dan yang terutama, sebelum memulai karya pewartaan-Nya, Yesus melewatkan 40 hari di padang gurun untuk berdoa dan berpuasa (Mat 4:2). “Oleh masa puasa selama empat puluh hari setiap tahun, Gereja mempersatukan diri dengan misteri Yesus di padang gurun.” (Katekismus Gereja Katolik 540). Apa itu hari puasa dan pantang? Sesuai dengan Kitab Hukum Kanonik, hari puasa adalah hari di mana umat Katolik yang berumur 18 sampai awal tahun ke-60 diwajibkan berpuasa. Puasa berarti makan kenyang (normal) satu kali sehari dengan dua kali makanan kecil, selama porsi kedua makanan kecil tersebut jika dijumlahkan tidak menjadi satu porsi makanan normal. Anak-anak tidak diwajibkan berpuasa, namun demikian para orangtua wajib menjamin bahwa anak-anak mereka memperoleh pendidikan rohani yang selayaknya dalam hal berpuasa. Hari pantang adalah hari di mana umat Katolik yang berumur genap 14 tahun keatas wajib berpantang daging, atau ikan atau garam, atau rokok atau lainnya. Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan dosa bila melanggarnya. Mereka yang mempunyai masalah kesehatan dan karenanya mempunyai kebutuhan makanan yang khusus dapat memperoleh dispensasi dari imam.