3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

advertisement
3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Tomat
Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis
Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali
berasal dari Amerika Latin yang dibawa oleh orang Spanyol dan Portugis pada
abah ke-16. Saat ini, budidaya tomat modern dan tomat hibrida dapat tumbuh
dengan baik pada iklim yang berbeda dari daerah asalnya (Villareal, 1979).
Klasifikasi botani tomat memiliki sejarah yang menarik, pertama kali
tomat ditempatkan pada genus Solanum, bersama dengan kentang, dan
diidentifikasikan sebagai Solanum lycopersicon. Walaupun telah diubah menjadi
Lycopersicum esculentum, hal ini memiliki arti sederhana “dapat dimakan”.
Walau terdapat persamaan karakteristik antara kentang dengan tomat, warna
bunga terutama pada bentuk dan struktur tepung sari yang membedakan kedua
tanaman tersebut.
Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk famili Solaneceae.
Secara lengkap para ilmuwan mengklasifikasikan tanaman tomat dengan
sistematik sebagai berikut. Kingdom Plantae, Subkingdom Tracheobionia,
Division Magnoliophyta, Class Magnoliopsida, Subclass Asteridae, Ordo
Solanales, Family Solaneceae, Genus Solanum, Spesies Lycopersicum esculentum
(Jones, 2008).
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum MILL.) adalah tanaman
semusim, berbentuk perdu atau semak dan termasuk ke dalam golongan tanaman
berbunga (Angiospermae). Bentuk daunnya bercelah menyirip tanpa stippelae
(daun penumpu). Jumlah daunnya ganjil, antara 5-7 helai. Di sela-sela pasangan
daun terdapat 1-2 pasang daun kecil yang berbentuk delta (Tugiyono, 2007).
Tanaman tomat termasuk tanaman semusim (berumur pendek). Artinya
tanaman hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Tanaman tomat
berbentuk perdu yang tingginya dapat mencapai ± 2 meter. Oleh karena itu
tanaman tomat perlu diberi penopang atau ajir agar tidak roboh di tanah tetapi
tumbuh secara vertikal.
4
Untuk dapat berproduksi dengan baik diperlukan perkembangan organ
yang baik. Organ-organ penting tersebut antara lain sebagai berikut :
Akar. Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus ke
dalam tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar ke arah samping tetapi
dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat akan tumbuh dengan
baik bila ditanam pada lahan yang gembur atau porous. Ketersediaan air dan
nutrisi merupakan dua faktor penting pada lingkungan perakaran, memiliki
dampak pada perkembangan tanaman.
Batang. Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat,
berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulubulu tersebut terdapat rambut kelenjar. Batangnya berwarna hijau, pada ruas-ruas
batang mengalami penebalan, dan pada ruas-ruas bawah tumbuh akar pendek.
Selain itu batang tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan
akan bercabang banyak yang menyebar secara merata.
Daun. Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan
membentuk celah-celah menyirip agak melengkung ke dalam. Daun berwarna
hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5-7. Ukuran daun
sekitar (15-30) cm x (10-25) cm dengan panjang tangkai sekitar 3-6 cm. Diantara
daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. Daun
majemuk pada tomat tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi
batang tanaman.
Bunga. Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2 cm
dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna
hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lainnya adalah
mahkota bunga, berjumlah 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. Bunga tomat
merupakan bunga sempurna, karena benang sari dan kepala putik terletak pada
bungan yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik
berwarna kekuningan.
Buah. Buah tomat memiliki bentuk yang bervariasi, bergantung pada
jenisnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, oval, dan bulat persegi. Ukuran
nya sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki bobot 8 gram dan
yang berukuran besar memiliki bobot 180 gram. Buah tomat yang masih muda
5
berwarna hijau-muda, bila sudah matang berubah menjadi merah. Buah tomat
muda memiliki rasa getir dan beraroma tidak sedap, sebab masih mengandung zat
lycopersicin yang berbentuk lendir.
Aroma yang tidak sedap itu akan hilang dengan sendirinya pada saat buah
memasuki fase pematangan hingga matang. Rasanya juga akan berubah menjadi
manis agak masam yang mencirikan rasa buah tomat. Buah tomat terdiri dari 2
hingga 12 lokul yang mengandung banyak biji (Jones, 2008).
Agriklimat
Untuk pertumbuhan yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah
gembur dengan pH antara 5-6. Temperatur udara yang terbaik bagi pertumbuhan
tomat adalah 23°C pada siang hari dan 17°C pada malam hari. Selisihnya adalah
6°C. Suhu yang tinggi diikuti kelembaban yang relatif tinggi menyebabkan
penyakit daun berkembang, sedangkan kelembaban yang relatif rendah dapat
mengganggu pembentukan buah. Untuk tanaman tomat yang masih muda,
kelembaban relatif tinggi (95%) akan merangsang pertumbuhan, karena asimilasi
menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak.
Mutu Buah Tomat
Buah tomat sangat mudah berubah, baik dari segi fisik maupun
karakteristik kimia. Ada dua penggunaan utama komoditas tomat : pengolahan
dan konsumsi pasar segar.
Komponen kualitas buah tomat untuk tipe olahan memiliki komponen
kualitas yaitu warna, pH, total keasaman dan total padatan terlarut. Sedangkan
komponen kualitas buah tomat untuk konsumsi segar meliputi ukuran, bentuk,
kekerasan dan permukaan kulit yang bebas dari cacat dan serangan hama
penyakit.
Bentuk fisik dari buah tomat dipengaruhi oleh varietasnya, apakah bundar,
oxheart, menyerupai plum. Ada beberapa kelainan buah yang akan mengubah
bentuk buah. Salah satu kasus umum kesalahan bentuk disebabkan karena
penyerbukan yang kurang sempurna, sehingga bila buah telah matang, satu atau
6
lebih lokul tidak mengandung jumlah biji yang dibutuhkan untuk mengisi ruang
tersebut.
Kekerasan kulit buah ditentukan oleh beberapa faktor. Umumnya
penanganan dan penyimpanan buah dari waktu panen hingga waktu pengiriman
ke pasar akan berpengaruh signifikan terhadap bagaimana buah tersebut
dikomsumsi oleh konsumen. Faktor tersebut terkait oleh penyimpanan yang sesuai
dan penanganan yang tepat. Faktor lain adalah hara kalium dan nitrogen, tanaman
yang mendapat cukup kalium akan secara normal menghasilkan buah yang keras,
tanaman yang tidak mendapatkan asupan hara kalium dan nitrogen yang seimbang
akan menghasilkan kulit buah yang tipis.
Tabel 1. Ukuran Buah Tomat dalam Beberapa Kategori
Ukuran buah
Diameter (mm)
Minimum
Maksimum
Sangat Kecil
48
54
Kecil
54
58
Sedang
58
64
Besar
64
73
Sangat Besar
73
88
Ukuran Maksimal
88
-
Sumber : (Jones, 2008)
Klasifikasi Warna. Berikut ini adalah indikator dari tahap-tahap
kematangan untuk beberapa macam kemasakan buah :
Hijau: permukaan kulit tomat sepenuhnya berwarna hijau. Corak warna hijau
dapat dibedakan antara cerah dan gelap. Semburat Kuning : ada batas antara
warna hijau dengan kuning pucat, merah muda, merah tidak lebih dari 10% dari
keseluruhan kulit buah. Turning: lebih dari 10%, tetapi tidak lebih dari 30% pada
agregat kulit buah. Ada kombinasi warna antara hijau, kuning, merah muda,
hingga merah pucat. Merah muda : lebih dari 30%, tetapi tidak lebih dari 60%,
pada permukaan terlihat merah pucat dan merah. Merah cerah : lebih dari 60%,
tetapi tidak lebih dari 90% dari keseluruhan permukaan terlihat merah cerah
hingga merah. Merah : lebih dari 90% dari keseluruhan permukaan terlihat merah
(Jones, 2008).
7
Pemuliaan Tanaman
Pemuliaan tanaman adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan potensi genetik tanaman, sehingga diperoleh
varietas baru dengan hasil dan kualitas yang lebih baik. Umumnya perbaikan sifat
genetik tersebut dapat dicapai melalui tiga cara yaitu : (1) dengan penggabungan
sifat-sifat baik yang berasal dari dua atau lebih tetua, yang kemudian dilakukan
seleksi, (2) dengan seleksi sifat-sifat baik yang telah tersedia dalam suatu populasi
alam yang heterogen, (3) dengan manipulasi atau perubahan susunan genom dan
gen secara mutasi (Purwati, 1997).
Pada umumnya
tujuan pemuliaan tanaman tomat adalah untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas, perbaikan ketahanan terhadap hama dan
penyakit tertentu, perbaikan sifat-sifat hortikultura, dan meningkatkan sifat untuk
mengatasi cekaman terhadap lingkungan tertentu, sehingga diperolehlah suatu
varietas unggul.
Untuk mendapatkan varietas baru dapat diperoleh dari sumber genetik
(plasma nutfah) atau dari hasil persilangan. Melalui serangkaian percobaan yang
dilakukan dari sumber genetik (plasma nutfah) maka dilakukan evaluasi. Apabila
hasil evaluasi tersebut baik bisa didapat varietas baru, namun bila belum
mendapatkan varietas unggul perlu dilakukan perakitan. Dalam penelitian ini
hanya sampai pada tahap evaluasi pertama setelah pemilihan plasma nutfah.
Setelah proses perakitan tersebut dilakukan evaluasi tahap dua. Galur yang
beradaptasi baik dapat dilepas sebagai varietas baru. Penelitian varietas baru yang
lebih unggul dari varietas yang telah beredar di masyarakat merupakan upaya
untuk meningkatkan efisiensi usahatani.
Download