BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman terus berlangsung di dalam kehidupan manusia seharihari. Perkembangan zaman juga terus diikuti oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih dan modern yang menyediakan fasilitas mobilitasi yang praktis bagi manusia dalam melakukan setiap aktifitas kehidupan . Hal ini juga ditandai oleh persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat, mulai dari perusahaan-perusahaan besar ,perusahaan menengah hingga perusahaan kecil/mikro.Oleh karena itu perusahaan harus dapat menawarkan dan memberikan yang terbaik bagi konsumen agar dapat bertahan dalam persaingan dan menjadi pemimpin pasar. Bukan hanya strategi yang baik dan perencanaan yang matang,tetapi juga diperlukan manajemen yang baik dan berintegritas untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Salah satu bisnis yang sedang berkembang pada era modern ini adalah bisnis konstruksi menara telekomunikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari ulasan DISHUBOKIMFO mengenai operator seluler yang ada di Indonesia ,dimana sebelas tahun lalu hanya ada 3 operator seluler sedangkan pada tahun 2014 ini terdapat belasan operator seluler yang ada di Indonesia. Adapun hasil analisis Mason mengungkapkan, rata-rata setiap tahunnya pertumbuhan menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) di Indonesia untuk periode 2011-2016 sekitar 12%. Berdasarkan analisis yang dilakukan Mason, pada tahun 2013 ada sekitar 155 ribu BTS baru, tahun 2014 ada sebanyak 173 ribu BTS baru. Pertumbuhan dari menara sendiri untuk periode 2011-2016 sekitar 5% dimana penyedia menara memimpin pertumbuhan sekitar 13% dan operator 1%. Pada 2014 diperkirakan akan ada 74 ribu menara berdiri sedangkan 2013 sekitar 71 ribu menara. http://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=BTS-di-Indonesia-Tumbuh12-Per-Tahun 1 2 Perkembangan di bidang indrustri menara telekomunikasi menjadi peluang yang besar bagi perusahaan yang bergerak di jasa konstruksi atau kontraktor menara telekomunikasi. Agar mampu menjadi perusahaan kontraktor yang sukses di bidang konstruksi menara telekomunikasi ,ada beberapa hal yang harus perusahaan ,yaitu ketepatan waktu dipenuhi oleh kualitas biaya, pengiriman, keamanan dan pelayanan, serta . Diperlukan perhitungan yang cermat agar perusahaan dapat memenangkan setiap tender dari proyek-proyek yang akan dijalankan . Konsumen pasti akan memilih perusahaan yang menawarkan nilai proyek yang masuk akal, baik dari segi biaya maupun waktu . Salah satu perusahaan yang sukses dan terus berkembang di bisnis ini adalah PT. Netwave Multi Media (NMM). PT.NMM merupakan salah satu perusahaan kontraktor menara telekomunikasi di Indonesia yang memulai bisnis ini pada tahun 2009. Sejak memulai bisnis ini dari tahun 2009 hingga pertengahan 2014 nilai kontraknya sebesar 150 miliar rupiah. Banyak operator seluler yang mempercayakan pembangunan menara selulernya kepada PT. NMM, seperti Esia, 3(Tri), Telkomsel, Indosat, Axis, dan XL. Pembangunan menara telekomunikasi XL di Sukamekar, Serang, Banten oleh PT. NMM dimulai pada 8 Agustus 2014 yang rencananya diselesaikan pada tanggal 22 Oktober 2014. Menara akan dibangun dengan memiliki tinggi 52 meter dengan tujuan untuk digunakan sebagai perluasan jaringan seluler operator XL. Pada proses pembangunan, penjadwalan proyek sangat diperhatikan karena jika proyek tidak selesai tepat waktu maka kontraktor akan dikenakan denda oleh pemilik.. Akan tetapi harus disadari bahwa proyek konstruksi merupakan suatu proyek yang bersifat kompleks dan dinamis, sehingga terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. Pada perjalanannya,proyek pembangunan menara telekomunikasi memang tidak selalu sesuai seperti yang direncanakan. Adapun beberapa masalah yang mengakibatkan proyek tidak berjalan sesuai rencana , yaitu: 1. Keterlambatan pengiriman material Pihak-pihak yang bekerja sama dengan PT. NMM dalam penyediaan material seringkali menghadapi permasalahan internalnya sendiri, sehingga 3 mengakibatkan kewajibannya dalam melakukan pengiriman material menjadi terlambat yang berujung pada terlambatnya pembangunan proyek . 2. Cuaca Pembangunan menara telekomunikasi sangat bergantung pada kondisi cuaca, dan terkadang cuaca tidak dapat diprediksi . 3. Isu-isu komunitas/sosial (Community issues) Dengan banyaknya perizinan yang harus diselesaikan,baik dari pemerintahan dan juga warga sekitar,seringkali ditemukan bahwa persetujuan dari warga sekitar tempat menara akan dibangun lebih sulit didapatkan. Hal ini menjadi salah satu penyebab keterlambatan proyek. Dengan adanya hal-hal yang membuat proyek tidak selalu berjalan sesuai rencana, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisa sejauh mana tingkat penyelesaian proyek (efektivitas dan efisiensi) berdasarkan pendekatan model manajemen proyek. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini akan diangkat beberapa masalah yang berkaitan dengan konsep manajemen proyek. Adapun identifikasi masalah yang dijabarkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana analisis aktivitas proyek dengan menggunakan model manajemen proyek ? 2. Berapa probabilitas proyek pembangunan menara telekomunikasi XL dapat selasai lebih cepat dari waktu yang ditentukan? 1.3 Ruang Lingkup Dengan tujuan implementasi agar manajemen proyek menjadi lebih terarah dan terfokus, maka ruang lingkup penelitian ini adalah proyek pembangunan menara telekomunikasi XL oleh PT. Netwave Multi Media. 4 1.4 Tujuan Penelitian • Mengetahui analisa penjadwalan proyek pembangunan menara telekomunikasi XL yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi proyek pembangunan . • Mengetahui probabilitas proyek pembangunan menara telekomunikasi XL dapat lebih cepat dari waktu yang ditentukan. 1.5 Manfaat Penelitian Bagi Perusahaan • Sebagai bahan masukan serta evaluasi pada masa yang akan datang, oleh PT.NMM agar dapat menjadi lebih baik dalam menjalankan proyek-proyek yang ada dimasa datang. • Perusahaan dapat mengurangi kendala-kendala yang menjadi hambatan pada proyek pembangunan menara telekomunikasi. • Menyediakan informasi tentang jalur kritis yang harus diambil sehingga dapat mengoptimalkan waktu. • Perusahaan dapat mengetahui peluang proyek selesai tepat waktu. Bagi Penulis • Agar dapat memahami tentang konsep manajemen proyek baik teori maupun pelaksanaannya di lapangan. • Menjadi dasar bagi penulis dalam hal penerapan manajemen proyek pada industri konstruksi menara telekomunikasi. • Menambah kemampuan melakukan dan menulis penelitian • Menambah pengalaman baru bagi penulis selama masa penyusunan penelitian ini. Bagi pembaca Menyediakan informasi menambah pengetahuan. yang bersifat membangun dan dapat 5 1.6 Literature Review Tabel 1.1 Peneliti Terdahulu Metode Penelitian Manajemen Proyek (Project Management) Jurnal Nama Pengarang Hasil Penelitian International Journal of Innovation, Management and Technology, Vol. 3, No. 6, December 2012 DOI: 10.7763/IJIMT.2 012.V3.335 Norshima Humaidi and Nor Azilah Mohd Asarani (2012) Manajemen Proyek adalah penggunaan alat penting dalam pengembangan proyek . Oleh karena itu , sebagai manajer proyek , kita harus berlatih manajemen proyek yang memadai dalam melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk membangun sebuah model penelitian yaitu Knowledge Project Management Performance Assessment ( KPMPA ) model. Berdasarkan tinjauan literatur , studi ini mengemukakan empat konstruksi ,yaitu (Kepemimpinan Proyek , Project Teamwork , Project Life Cycle , dan Project Knowledge ) yang diyakini dapat mempengaruhi kinerja manajemen proyek . 6 Program Evaluation and Review Technique (PERT) A.Petrovan et al. / Carpathian Journal of Electronic and Computer Engineering 3 (2010) 99-102. ISSN 1844 – 9689 PERT and Fuzzy PERT Methods on Project Scheduling under Uncertainty Adrian Petrovan, Cristinel Costea (2010) Critical Path Method (CPM) Management Science and Engineering Khairul Annuar Abdullah, Wan Azlan Wan Hassan, Mohd. Fahmi Mohamad Amran, Suziyanti Marjudi, Norhawani Ahmad Teridi, Zuriati Yusof (2012) Vol. 6, No. 4, 2012, pp. 120-125 DOI:10.3968/j.mse.191303 5X20120604.889. ISSN 1913-0341 [Print] ISSN 1913-035X [Online] Implementations of Spreadsheet Modeling for Generalized Critical Path Method PERT adalah metode pemodelan jaringan yang paling banyak digunakan untuk melacak kegiatan perencanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek-proyek skala besar. Teknik ini memiliki potensi untuk mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Penelitian pada pemodelan spreadsheet termasuk untuk CPM telah diangkat ke tingkat yang lebih tinggi. Saat menuju masa depan, implementasi dari spreadsheet lebih terintegrasi dengan optimasi teknik. Pendekatan CPM ini menganggap aktivitas awal waktu di setiap node xi atau xj , karena ini adalah saat yang paling awal selesainya semua kegiatan pendahulunya mengarah ke dalamnya atau awal dari semua kegiatan pengganti daun itu. Tujuannya fungsi dinyatakan sebagai meminimalkan Z = Σi xi . tujuan ini berfungsi untuk 7 memastikan waktu acara awal pada setiap Node. CPM/PERT www.ccsenet.org/ ijbm International Journal of Business and Management Vol. 6, No. 6; June 2011 ISSN 1833-3850 E-ISSN 18338119 Measuring Process Effectiveness Using Cpm/Pert AJIBOYE Sule Adegoke (2011) Crashing Project JIEM, 2011 – 4(4):610-623 – Online ISSN: 2013-0953 – Print ISSN: 2013-8423 http://dx.doi.org/1 0.3926/jiem.224. Activity modes selection for project crashing through deterministic Ashok Mohanty, Jibitesh Mishra, Biswajit Satpathy (2011) CPM / PERT dapat diterapkan untuk mengatasi masalah kualitas dalam suatu organisasi. Dengan berfokus pada proses yang memberikan produk, banyak yang bisa dicapai dalam meningkatkan kualitas produk. CPM / PERT juga dapat digunakan untuk mengukur efektivitas proses dan memperbaikinya. Dalam CPM dan PERT,perbedaan hasil penyelesaian mulai terlihat dari aktivitas ke 3,dimana CPM membutuhkan waktu 15 menit,sedangkan PERT membutuhkan 14,46 menit. Crashing untuk diskrit waktubiaya(time-cost). Fungsi ini juga dikenal sebagai masalah mode kegiatan seleksi dalam proyek manajemen. Masalah ini dikenal sebagai NP-Hard. Optimasi teknik 8 simulation canggih seperti Dynamic Programming, Integer Programming, Genetik Algoritma Ant Colony Optimization ,telah digunakan untuk menemukan efisiensi solusi untuk aktivitas mode masalah seleksi. Pemilihan mode aktivitas berdasarkan pengalihan parameter tidak menjamin optimalitas,paramet er acak tambahan yang diperkenalkan dan juga solusi yang dihasilkan oleh simulasi deterministik. Terdapat sejumlah solusi (10 sampai 15) yang dihasilkan dan yang terbaik di antara ini diambil sebagai solusi efisien untuk Crashing Activity.