Lintang|KomplikasiPasiendenganEntropionpadaWanitaUsia61Tahun KomplikasiPasiendenganEntropionpadaWanitaUsia61Tahun LintangBrillianningtyas FakultasKedokteran,UniversitasLampung Abstrak Entropionmerupakansuatukeadaanmelipatnyakelopakmatabagiantepiataumargopalpebrakearahdalam.Entropion kelopak mata bawah lebih sering terjadi daripada entropion kelopak mata atas akibat proses penuaan atau yang sering dikenal dengan entropion involusional. Entropion involusional biasanya terjadi pada usia diatas 60 tahun. Pada laporan kasus ini diambil dari Poliklinik Mata Rumah Sakit Ahmad Yani Metro, pada bulan April 2015. Seorang wanita berusia 61 tahundatangdengankeluhanterasamengganjalpadamatakirisejak2bulanyanglalu.Pasienmengatakanseringberkedip karenaadarasamengganjal,dankadangmenggosok-gosokmatanya.Awalnyamatakiritampakmerah,semakinharimata pasien tampak membengkak dan terasa nyeri serta mengganjal. Pada pemeriksaan fisik tidak di dapatkan kelainan. Pada pemeriksaanophtalmologisdidapatkanpenurunanvisuspadamatakiridanentropionkelopakmatakirisertakonjungtiva yang kemerahan. Pasien di diagnosis dengan Entropion involusional dan konjungtivitis. Konjungtivitis yang terjadi pada matakiritersebutmerupakankomplikasidarientropion,akibatbulumatayangmengikiskorneadankonjungtiva.Halini merupakan salah satu komplikasi dari entropion. Beberapa komplikasi lain yang sering terjadi yaitu keratitis dan ulkus kornea.Yangjikatidakdilakukanpenatalaksaandengansegeradapatmenyebabkanhilangnyapenglihatanpadamata.Pada entropion dapat dilakukan penatalaksaan berupa tindakan tarsotomi. Untuk prognosis dari entropion memiliki prognosis yangbaik.Keefektifanpengobatanentropiontergantungdaripenyebabutamadantingkatkeparahanpenyakitnya. Katakunci:entropion,komplikasidantorsotomi. ComplicationOfPatientWithEntropionin61YearsOldWomen Abstract Entropionisaconditionwhentheedgeofeyelidormargopalpebrafoldinward.Lowereyelidentropionoccursmoreoften than the upper because of aging proccess (known as involutional entropion). Involutional entropion occurs frequently in peopleabove60yearsold.ThiscasereporttakenfromtheEyeOutpatientofAhmadYaniHospitalinMetro,onApril2015. Awoman,61yearsoldcamebecausetheuncomfortablefeelingofherlefteyesince2monthsago.Thepatientsaidthat sheoftenblinksbecauseoftheuncomfortablefeelingandsometimesrubshereyes.Initially,thelefteyelooksredandby the days the patient eye looks swollen and feels pain. In physical examination there's no abnormalities. In ophthalmic examination was found reduction of vision of the left eye and entropion of the left eyelid and also the redness of conjunctiva.Thispatientisdiagnosedwithinvolutionalentropionandconjunctivitis.Conjunctivitiswhichisoccurredtothe lefteyeiscomplicationfromentropion.Someothercomplicationwhichcanoccurarekeratitisandcornealulcer.Ifit'snot managed immediately, it will cause the loss of vision. The management ofentropion is tarsotomy. Entropion has good prognosis.Theeffectivityofthecureofentropiondependsonthemaincauseandtheseverity. Keywords:entropion,complication,andtorsotomi Korespondensi: Lintang Brillianningtyas, S.Ked, alamat Jl. Blora Indah blok c no. 19 Segala Mider Gedong Air, HP [email protected] Pendahuluan Kelopak mata palpebra merupakan alat menutup mata yang berfungsi untuk melindungi bola mata terhadap trauma, traumasinardanpengeringanbolamata,serta berfungsi mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea1. Entropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margo palpebra ke arah dalam sehingga bulu mata menggeser jaringan konjungtiva dan kornea. Melipatnya kelopak mata bagian tepi ini dapat menyebabkan kelopak mata bagian lain ikut melipat6. Entropion di klasifikasikan menjadi empat, antara lain involusional (senile),sikatrik,spastik,dankongenital. Entropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata ke arah dalam bola mata.Selainpalpebrabagianbawah,entropion juga dapat terjadi pada palpebra bagian atas atau dapat mengalami seluruh bagian tepi kelopakmatayangmasukkedalam17. Entropion dapat disebabkan oleh involusi (spastik, ketuaan), sikatriks, dan kongenital. Entropion involusi paling sering ditemukansebagaiakibatdariprosespenuaan karena terjadi degenerasi progresif jaringan fibrous dan elastik kelopak mata8. Menurut JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|126 Lintang|KomplikasiPasiendenganEntropionpadaWanitaUsia61Tahun Arnias3 diketahui bahwa karakteristik anatomi yang khas kelopak mata atas pada populasi Asiamerupakanpredisposisientropioninvolusi kelopak mata atas. Entropion sikatrik dapat mengenai kelopak mata atas atau bawah dan disebabkan oleh jaringan parut di konjungtiva atau tarsus. Gangguan ini paling sering ditemukan pada penyakit-penyakit radang kronikmisalnyatrakoma9,11. Entropion sering ditemukan pada usia yang lebih tua (involusional), biasanya pada umurdiatas60tahundantidakadaperbedaan genderditemukanpadakelainanini.Entropion kelopak mata bawah lebih sering terjadi di bandingkan dengan entropion kelopak mata atas.Entropionpadakelopakmatabawahlebih sering karena proses involusional pada proses penuaan, sedangkan pada kelopak mata atas sering karena sikatrikal seperti akibat trakoma4. Entropion kongenital sering terjadi di kalanganorangAsia,tetapijarangterjadipada orang Eropa. Entropion sendiri dapat terjadi unilateralmaupunbilateral. Pada entropion kongenital dapat terjadi erosi kornea kronik, yang menyebabkan terbentuknya ulkus pada bayi. Kondisi margo palpebra yang melipat ke dalam dapat mengakibatkan bulu mata menggesek kornea dan konjungtiva. Bila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan terjadi perlukaan padakorneabahkanulkus14,17. Kasus Pasien Ny. S, usia 61 tahun datang ke poliklinik Rumah Sakit Ahmad Yani Metro dengan keluhan rasa mengganjal pada mata kiri sejak ± 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan sering berkedip karena ada rasa mengganjal, dan pasien kadang menggosokgosok matanya. Awalnya pasien mengatakan matakiritampakmerah,yangterlihatsemakin hari mata pasien tampak membengkak perlahandanterasanyerisertamengganjal. Pasien sempat berobat ke puskesmas karenahaltersebutmenggangguaktivitas,oleh dokter puskesmas pasien di beri obat tetes matauntukmeringankanrasanyerinya.Tetapi setelah obat tersebut habis, pasien merasa nyeritidakberkurangdanmatadirasasemakin membengkak.Perasaanmengganjalpadamata juga tidak berkurang. Lalu pasien di rujuk ke poliklinik Rumah Sakit Ahmad Yani Metro untukmendapatkanterapilebihlanjut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak kesakitan, kesadaran compos mentis, tekanan darah 180/100 mmHg,Nadi84x/menit,pernafasan20x/menit, Suhu 36,9°C. Kepala bentuk normochephal, rambut hitam dan tidak mudah dicabut, tidak mudah rontok, bulu mata melipat ke dalam, sklera tampak hiperemis, telinga, hidung dan mulut dalam batas normal. Leher simetris, tidak ada pembesaran KGB. Toraks (Paru) Vesikulerkanandankiri.BunyiJantung(BJ)I/II Reguler. Abdomen dalam batas normal. Ekstremitas superior dan inferior dalam batas normal,tidakadaedemadanakralhangat. Pembahasan Berdasarkan anamnesis kasus didapatkan bahwa pada Ny. S, usia 61 tahun, mengeluhkan keluhan rasa mengganjal pada mata kiri sejak ± 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan sering berkedip karena ada rasa mengganjal, dan pasien kadang menggosokgosok matanya. Awalnya mata kiri tampak merah, semakin hari mata pasien tampak membengkak dan terasa nyeri serta mengganjal. Pada riwayat sebelumnya pasien mengatakan, pasien tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Pasien tidak pernah mengalami sakit mata sebelumnya dan pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu. Riwayat keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan atau gejala serupa, keluhan sakitmatapadakeluargadisangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak kesakitan, kesadaran compos mentis, tekanan darah 180/100 mmHg,nadi84x/menit,pernafasan20x/menit, Suhu 36,9°C. Pada pemeriksaan status oftalmologisditemukanvisusmatakanan6/15, visus mata kiri 6/30, palpebra superior entropion (+). Pada pemeriksaan penunjang laboratorium darah lengkap dalam batas normal. Berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien ini, terdapat keluhanberuparasamengganjalpadamatakiri halinidapatdisebabkankarenaadanyabenda asingyangmasukkedalammata.Dimanabulu mataatausiliayangnormalnyamelengkungke arah luar, tetapi pada pasien ini bulu mata yang melengkung ke arah dalam mata menyebabkanganjalandimatadaniritasipada mata sehingga mata menjadi sering berair, merah dan nyeri karena gesekan yang JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|127 Lintang|KomplikasiPasiendenganEntropionpadaWanitaUsia61Tahun ditimbulkan dari bulu mata pada mata. Pada kasus ini bulu mata melengkung ke dalam, margo palpebra inferior oculi sinistra melipat ke dalam sehingga bulu mata yang tumbuh di daerahinipunikutmelipatkedalam.Menurut Vaughan17 keadaan ini paling sering terjadi sebagaiakibatprosespenuaan.Seiringdengan meningkatnya usia, maka terjadi degenerasi progresif jaringan fibrosa dan elastik kelopak matabawah. Terdapatnyakeluhanmatamerah,berair dannyeripadapasieniniadalahkonjungtivitis bakterial. Dimana konjungtivitis bakteri itu adalah inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri. Hal ini terjadi karena terjadinya gesekan dari bulu mata yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Pada konjungtivitis ini biasanya pasien datang dengankeluhanmatamerah,sekretpadamata dan iritasi mata3. Jika tidak dilakukan pengobatan dengan segera komplikasi lain yang bisa terjadi adalah keratitis dan ulkus kornea. Keratitis terjadi karena suatu kondisi dimana kornea meradang. Masuknya bulu mata dan tepi kelopak ke kornea dapat menimbulkaniritasidanrasasakit.Selanjutnya Jaringan parut akan terbentuk dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Sedangkan ulkus kornea juga bisa terjadi karena ulkus yang terbentuk di kornea, dan biasanya disebabkan oleh keratitis. Kondisi ini sangat serius karena dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Pada pasien ini sudah terjadi penurunan visus, ditakutkan akan terjadi keparahan berupa hilangnya penglihatan. Sangat penting untuk segera berobat ke dokter jika mata menjadi merah, mata terasa sakit atau seperti ada yang mengganjaldidalammata. Adanya kemungkinan entropion sikatrik menurut pendapat Rajak12 berkaitan dengan riwayat terjadinya penyakit radang kronik misalnya trakoma. Trakoma merupakan penyebabyangseringmenyebabkanentropion sikatrik. Entropion sering ditemukan pada usia yang lebih tua (involusional), biasanya usia diatas 60 tahun. Entropion kelopak mata bawahlebihseringterjadidaripadaentropion kelopak mata atas dan juga karena proses involusionalpadaprosespenuaan. Mekanisme terjadinya entropion terkait pada usia, pada pasien ini berusia 61 tahun, akibat degenerasi pada jaringan elastis dan fibrosa di dalam kelopak mata yang menyebabkan terjadinya kelemahan pada kelopak mata horizontal. Disebabkan karena peregangan tendon dan lempeng tarsal. Ketidakstabilan kelopak mata vertikal, disebabkan karena perlemahan, disinersi dari rektraktorkelopakmatabawah. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan hiperemis pada konjungtiva palpebra dan margo palbebra inferior oculi sinistra melipat ke dalam. Seperti yang harus kita ketahui definisi dari entropion adalah kelainan yang terletak pada kelopak mata yang terputar ke dalam,sedangkantrikiasismerupakankelainan dimanasiliatumbuhmengarahkedalammata tanpa disertai adanya kelainan pada kelopak mata, sehingga diagnosis banding trikiasis dapatdisingkirkan. Entropionmenyebabkanbulumatayang tumbuh ke dalam sehingga terus menerus bergesekan dengan kornea, sehingga kornea terus menerus mengalami proses penyembuhan dan luka, sehingga dapat menyebabkan visus menurun 6/30 okuli sinistra (OS). Pemberian cendocitrol pada pasien ini adalah untuk mengurangi reaksi radang pada kedua mata pasien yang terjadi karenagesekanbulumatakedalambolamata pasien.Terapipembedahanmerupakanpilihan pada entopion, yaitu untuk memutar keluar kelopakmata. Menurut pendapat Kreis8 operasi entropion transkonjungtiva atau operasi rekonstruksi palpebra merupakan prosedur yang aman dan lebih efisien pada entropion involusi karena proses degeneratif, sehingga pada pasien ini dapat ditatalaksana operasi entropion transkonjungtiva atau operasi rekonstruksi palbebra dengan menggunakan prosedur Quickert sebagai tindakan definitif, dimana pembedahan dilakukan untuk memutarkeluarkelopakmata. Simpulan Entropion merupakan suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margo palpebra kearah dalam. Hal ini menyebabkan trichiasis dimana pada bulu mataikutmelipatkedalamshinggamenggesek permukaan kornea mata. Bulu mata yang mengikis kornea dan konjungtiva menyebabkanbeberapakomplikasilainberupa konjungtivitis, keratitis hingga ulkus kornea. JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|128 Lintang|KomplikasiPasiendenganEntropionpadaWanitaUsia61Tahun Konjungtivitis bakteri itu adalah inflamasi konjungtiva yang sering terjadi akibat infeksi bakteri, setelah terjadinya gesekan bulu mata pada kasus entropion. Komplikasi lain bisa terjadiyaitukeratitisdanulkuskornea. DaftarPustaka 1. Snell RS. Anatomi Klinik. Edisi ke-6. EGC: Jakarta;2006. 2. Altieri A, Lester M. Comparison of three techniquesforrepairofinvolutionallower lid entropion: a three year follow up study.Ophtalmologica.2003;217:265-72. 3. Arnias A, Gittos A, Collin JRO. Report of a familywithdominantlyinheritedupperlid entropion. J Ophthalmol. 2000; 84(1):1303–5. 4. BruceJ,ChrisC,AnthonyB,ChuidianMS,. Oftalmologi.Erlangga:Jakarta;2006. 5. CamaraJG,NguyenLT,OngJN,FernandezSuntay JP, Zabala RB, Domondon RBD. Involutionallateralentropionoftheupper eyelids. Arch Ophthalmol. 2002; 120(1):1682-4. 6. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. EGC: Jakarta; 2008. 7. Ilyas S, Yulianti SR. Buku ilmu penyakit mata.Edisike-4.BadanPenerbitFakultas KedokteranUniversitasIndonesia:Jakarta; 2012. 8. Kreis AJ, Fariha S, Simon NM. Transconjunctival entropion repair-the back door approach. Orbit. 2013; 32:2714. 9. Maggs DJ, Paul M, Ron O. Slatter’s fundamentals of veterinary Pada entropion dapat dilakukan penatalaksaan berupa tindakan tarsotomi. Untuk prognosis dari entropion memiliki prognosis yang baik. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. ophthalmology. Elsevier Health Sciences. 2012;119-20. ParkMS,ChiMJ,BaekSH.Clinicalstudyof single-suture inferior retractor repair for involutional entropion. Ophthalmol. 2006;220:327-31. Price S, Lorraine M. Patofisiologi, konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-6. EGC:Jakarta;2006. Rajak SN, Collin JR, Burton MJ. Trachomatous trichiasis and its management in endemic countries. Surv Ophthalmol.2012;57(2):105-35. Riordan-Eva P, Whitcher JP. Oftalmologi umum vaughan dan asbury. Edisi ke-17. EGC:Jakarta;2008. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. Volume ke-2 edisi ke-7. EGC: Jakarta.2007. Simon GJB, Margarita M, Robert, Schwarcz, John A, Goldberg. External (subciliary) vs internal (transconjunctival) involutional entropion repair. Am J Ophthalmol2005;139(1):482–7. Miyamoto T, Eguchi H,Katome T,Nagasawa T,Mitamura Y,Crawford G. Quickert procedure for Asian involutional entropion.JMedInvest.2012;59:136-40. Vaughan DG, Taylor A, Paul RE. Oftalmologi umum. Penerbit Widya Medika: Jakarta; 2000. JMedulaUnila|Volume4|Nomor1|November2015|129