TEMA 5 - SMA Kesatrian 2

advertisement
BAB V
MANFAAT MELESTARIKAN
LINGKUNGAN
RANGKUMAN MATERI
A. MEMBACAKAN PUISI KARYA SENDIRI
Kompetensi Dasar :
Membacakan puisi karya sendiri dengan memperhatikan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi
yang sesuai
Membacakan sebuah puisi merupakan kegiatan membaca nyaring. Artinya, dalam membaca
ada upaya untuk membuat orang lain mendengarkan pembacaan puisi tersebut dan dapat
memahami isi puisi yang dibacakan. Untuk itu, sangat diperlukan ketepatan intonasi dan pelafalan
dalam pengucapan setiap kata atau kalimat, penghayatan pada isi, dan mimik atau ekspresi.
1) Lafal
Membaca puisi harus dengan lafal yang jelas, tepat, dan lantang. Vokal dan konsonan setiap
kata harus dilafalkan dengan jelas. Suara yang keluar harus keras. Seorang pembaca puisi
yang baik tidak akan mengucapkan kalimat-kalimat ataupun kata-kata yang terdapat dalam
puisi dengan sembarangan, tidak sekedar dibaca saja. Pembaca puisi dituntut dapat menghidupkan baris-baris yang terdapat dalam suatu puisi sehingga dirasakan oleh pendengar sesuai dengan yang dirasakan oleh penyair ketika mencipta puisi tersebut.
2) Intonasi
Apabila kita membaca puisi dengan baik kita harus mampu mengayun-ayun kalimat, berombak-ombak serupa gelombang samudra, turun naik, memanjang, memendekkan kata, meningkat, melengking keras dan menurun, lirih dan lembut.
3) Penghayatan
Satu hal yang penting dan patut diperhatikan dalam kegiatan baca puisi adalah penghayatan.
Penggunaan kata dalam puisi perlu dicari, digali dan diteliti serta ditemukan kunci pengertian
simbolik untuk dapat menikmati dan menghayati sajak secara utuh. Penafsiran puisi bergantung pada kematangan dan kedewasaan pengalaman hidup serta pengetahuan tentang biografi penyair. Memahami/mengerti secara mendalam puisi yang dibaca berarti sudah setengah berhasil dalam baca puisi.
4) Mimik dan gerak
Seseorang yang menghayati sebuah puisi akan menampakkan adanya perubahan pada raut
muka/mimik dan secara spontan memunculkan gerak gerik anggota tubuh secara wajar dan
tidak dibuat-buat. puisi adalah pernafasan.
Selain memperhatikan hal di atas, perlu juga melakukan pengolahan irama sehingga pembacaan terasa indah. Dengan adanya irama itu, selain puisi terdengar merdu, mudah dibaca, juga
hal ini menyebabkan aliran perasaan ataupun pikiran tidak terputus dan terkonsentrasi sehingga
menimbulkan bayangan angan (imaji-imaji) yang jelas dan hidup (Pradopo, 1997: 45).
Dalam berdeklamasi (membacakan puisi), irama puisi ini dapat tercipta dengan tekanantekanan dan jeda. Deklamator harus memperhatikan irama puisi itu sebab tiap-tiap puisi membawa iramanya sendiri-sendiri. Dalam berdeklamasi, irama dan ketepatan ekspresi didapatkan
dengan mempergunakan tekanan-tekanan pada kata.
Ada tiga jenis tekanan, yaitu tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo.
a. Tekanan dinamik ialah tekanan pada kata yang terpenting, menjadi sari kalimat dan bait sajak.
b. Tekanan nada ialah tekanan tingggi (endah). Perasaan girang dan gembira, perasaan marah,
keheranan sering menaikkan suara, sedang perasaan sedih merndahkan suara.
Selektif Bahasa Indonesia XII
56
c. Tekanan tempo ialah cepat lambatnya pengucapan suku kata atau kata (atau kalimat).
Agar dapat membacakan puisi dengan baik, kamu perlu melakukaan beberapa langkah
berikut.
1. Persiapan pembacaan
a. Menemukan tema dna isi puisi serta pesan penulis kepada pembaca
b. Memahami perlambangan dan persajakan dalam setiap baris dan bait puisi
c. Mengetahui peristiwa yang melatarbelakangi penulisan puisi untuk memperoleh gambaran
suasana di dalamnya.
d. Membubuhkan penanda bacaan berupa penanda intonasi dan jeda pada setiap baris dan
bait.
Tanda-tanda pembacaan berfungsi sebagai rambu-rambu pola intonasi, nada, tempo, dan
irama pembacaan. Rambu-rambu tersebut, misalnya seperti di bawah ini!
 Tanda ⁄ : berhenti sebentar pengganti koma
Contoh : Pergi ke dunia luas/ anakku sayang

Tanda // : berhenti agak lama pengganti titik
Contoh : Pergi ke dunia luas/ anakku sayang//

Tanda
Contoh
: intonasi naik
: Pergi ke dunia luas

Tanda
Contoh
: intonasi turun
: Pergi ke dunia luas anakku sayang

Tanda
Contoh
: intonasi datar
: Pergi ke dunia luas anakku sayang

Tanda
Contoh
: pengucapan kata dengan pemberian tekanan tertentu
: Pergi ke dunia luas anakku sayang

Tanda .... : tekanan lembut
Contoh : Pergi ke dunia luas anakku sayang
anakku sayang
 Tanda
: langsung pada baris berikutnya (enjambemen)
2. Melakukan kegiatan pembacaan
a. Membaca setiap baris puisi dengan perasaan dan penghayatan
b. Menambahkan peragaan yang tepat sesuai dengan isi puisi
c. Menempatkan penghentian atau penjedaan berdasarkan makna kata sebagai lambang
dan frasa-frasanya
d. Melafalkan setiap kata dengan jelas disertai penggunaan intonasi dan aksentuasi yang
tepat dan bervariasi
e. Menampilkan ekspresi melalui roman muka (mimik) berupa senyuman, kerutan pada dahi,
pandangan mata, atau gerakan kepala
KEGIATAN MANDIRI 1
Sebagai latihan awal lakukan kegiatan berikut!
1. Bubuhkanlah tanda-tanda pembacaan pada teks puisi ”Taman” karya Chairil Anwar berikut!
TAMAN
Taman punya kita berdua
Tak lebar luas, kecil saja
Satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan sukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
Halus lembut dipijak kaki
Bagi kita itu bukan halangan
Karena
Dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
Aku kumbang, ka kembang
Kecil penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan’nusia
2. Bacalah puisi tersebut berdasarkan tanda pembacaan yang telah kamu bubuhkan!
57
Selektif Bahasa Indonesia XII
KEGIATAN MANDIRI 2
Lakukan kegiatan berikut!
1. Buatlah sebuah puisi dengan tema kritik sosial!
2. Bacalah puisi karya Anda tersebut di depan kelas dengan memperhatikan lafal, intonasi,
penghayatan, ekspresi, dan irama puisi.
KEGIATAN KELOMPOK
Lakukan kegiatan berikut!
1. Bentuklah kelas menjadi empat kelompok!
2. Tukarkan puisi yang sudah kalian buat dengan teman dalam satu kelompok. Secara bergantian presentasikan puisi yang telah kamu buat (unsur intrinsiknya) di hadapan anggota
kelompok.
3. Anggota kelompok menilai puisi yang disampaikan teman (dengan lembar penilaian).
4. Kelompok memilih salah satu puisi yang dianggap paling baik berdasarkan hasil penilaian
5. Puisi yang sudah terpilih dibacakan di depan kelas. Siswa yang lain memperhatikan dan memberikan penilaian (dengan blangko penilaian).
BLANGKO OBSERVASI DAN PENILAIAN KINERJA BACA PUISI
NAMA :
KELAS/NO. ABS :
NILAI
ASPEK
Pemahaman
dan
Penguasan
Isi Puisi
Irama dan
Nada
Penghayatan
dan
Ekspresi
Artikulasi
Pengucapan,
dan Volume
Suara
RINCIAN
KURANG
CUKUP
BAIK
D (10)
C (15)
B (20)
AMAT
BAIK
A (25)
Memahami isi puisi (tercermin pada ketepatan ekspresi, jeda, dan pungtuasi)
Hafal teks di luar kepala (tidak terpaku pada
teks)
Berirama dan tidak monoton
Memperhatikan intonasi dinamik, intonasi
nada, dan intonasi tempo
Mengekspresikan hasil penghayatan
Dilakukan dengan total, proporsional, dan
PD
Sesuai dengan isi puisi
Meliputi ekspresi mimic dan kinesik (gerak
tubuh)
Menjalin kontak mata secara merata dan
konstan
Artikulasi dilakukan dengan tepat (baku)
Tidak dipengaruhi logat /aksen/dialek
Lantang (terdengar jelas di seluruh penjuru
kelas)
Jumlah
B. MENULIS SURAT LAMARAN PEKERJAAN
Kompetensi Dasar :
Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur
Surat lamaran pekerjaan adalah surat permohonan dari seseorang untuk bekerja pada suatu
tempat. Surat lamaran pekerjaan memuat informasi tentang identitas diri pelamar, jabatan yang
diinginkan, dan kualifikasi pelamar. Agar dapat menyusun surat lamaran secara baik dan benar,
perlu memahami unsur-unsur surat lamaran, penyusunan surat lamaran, dan perbaiki surat lamaran pekerjaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam surat lamaran antara lain: 1) bentuk surat resmi; 2) bahasa yang digunakan baik dan benar; 3) jika ditulis tangan menggunakan kertas folio bergaris, jika
Selektif Bahasa Indonesia XII
58
diketik menggunakan kertas HVS ukuran kuarto atau folio; 4) Tulisan bersih, mudah dibaca dan
sesuai EYD; alamat sesuai; dan unsur-unsurnya lengkap.
Surat lamaran pekerjaan disusun dalam rangka mengajukan permohonan untuk mendapat pekerjaan atau mengisis lowongan pekerjaan pada instansi atau lembaga tertentu, baik lembaga
pemerintah maupun swasta. Surat lamaran pekerjaan digolongkan sebagai surat semidinas
karena beberapa alasan berikut.
a) Pengirim surat adalah pribadi atau perseorangan bukan atas nama lembaga atau instansi,
sedangkan pihak yang menerima adalah lembaga atau instansi.
b) Penggunaan bahasa dalam semua bagian surat harus sesuai dengan tata bahasa baku
karena surat lamaran berisi permohonan resmi kepada instansi untuk mendapat pekerjaan.
c) Struktur penulisan surat lamaran sesuai dengan tata aturan penulisan surat dinas meskipun di
dalamnya dtidak bisa dihadirkan kepala surat dan nomor surat.
1) Mengenali Unsur-Unsur Surat Lamaran Pekerjaan
Untuk mengetahui lebih jelas bentuk surat lamaran pekerjaan, bacalah contoh surat berikut
dengan saksama!
Lampiran : satu bendel
Hal
: Lamaran pekerjaan
Semarang, 12 Maret 2010
Yth. PO BOX 1100 SM
Dengan hormat,
Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat harian Suara Merdeka edisi Senin,
7 Desember 2009, tentang lowongan sebagai tenaga administrasi dengan ini saya
nama
: Maelani Azizah, S.E.
umur
: 20 tahun
pendidikan : SMA, Program Studi Ilmu Sosial
pendidikan : SMA, Program Studi Ilmu Sosial
alamat
: Jalan Sendang Sani 350 Semarang
mengajukan lamaran pekerjaan sebagai tenaga administrasi. Berdasarkan syarat-syarat
yang diajukan, saya yakin dapat melaksanakan tugas sebagai staf administrasi dengan
baik.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya sertakan satu bendel lampiran
sebagai berikut.
1. Daftar riwayat hidup,
2. Fotokopi surat tanda lulus SMA (1 lembar),
3. Fotokopi sertifikat kursus komputer (1 lembar),
4. Fotokopi sertifikat kursus bahasa Inggris (1 lembar),
5. Fotokopi surat keterangan kelakuan baik dari Polri (1 lembar),
6. Pasfoto ukuran 3x4 (2 lembar).
Besar harapan saya dapat diterima di perusahaan Bapak. Atas perhatian Bapak, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Maelani Azizah
Berdasarkan contoh surat di atas, kalian dapat mengenali unsur-unsur surat lamaran pekerjaan. Berikut unsur-unsur tersebut.
1. Tempat dan tanggal
Tempat dan tanggal ditulis di sebelah kanan. Nama kota dan bulan ditulis dengan huruf
dan diawali dengan huruf capital. Penulisan bulan tidak boleh disingkat misal: Jan, Feb,
Mar. Di akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.
Contoh:
Semarang, 10 Januari 2008 (Bentuk yang dianjurkan)
Semarang, 10 -01 -2008 (Bentuk yang tidak dianjurkan)
2. Lampiran
59
Selektif Bahasa Indonesia XII
3.
4.
5.
6.
Kata lampiran bermakan tambahan. Tambahan itu dapat berupa surat, kertas surat, fotokopi, ijazah, atau salinan surat resmi. Kata lampiran harus dicantumkan jika surat yang
ditulis dilampiri berkas. Aturan penulisannya adalah sebagai berikut.
- Huruf awal kata lampiran ditulis dengan huruf capital dan boleh disingkat lamp.
- Penulisan kata lampiran diikuti tanda titik dua
- Jumlah lampiran dianjurkan ditulis dengan huruf tidak angka.
Contoh:
Lampiran: Tujuh lembar (bentuk yang dianjurkan)
Lampiran: 7 Lembar (bentuk yang tidak dianjurkan)
Hal
Perihal surat sama dengan pokok surat. Makna kata perihal yaitu soal, urusan, atau tentang sesuatu.
Cara penulisannya adalah sebagai berikut.
 Huruf awal kata perihal ditulis dengan huruf capital .
 Perihal surat diusahakan singkat, tetapi jelas.
 Panjang perihal jangan sampai melebihi satu baris.
 Huruf awal perihal ditulis dengan huruf capital
 Kata perihal diikuti tanda titik.
 Kata perihal boleh disingkat hal.
Contoh:
Perihal: Undangan rapat
Alamat Surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan surat adalah sebagai berikut.
 Alamat surat tidak perlu dikuti kata kepada
 Kata yang terhormat disingkat Yth.
 Huruf awal singkatan yang terhormat ditulis dengan huruf capital
 Kata sapaan ibu, bapak dapat digunakan jika dikuti nama orang dan ditulis dengan
huruf awalnya kapital.
 Jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan.
 Kata jalan tidak disingkat dan ditulis dengan huruf awalnya kapital.
 Di akhir baris alamat tujuan tidak dibubuhkan tanda titik.
 Jika dalam alamat ada nomor jalan, kata nomor tidak perlu dituliskan.
Contoh:
Yth. Kepala SMA Merdeka
Kepada
Jalan Gajah Mada 25
Yth. Bapak Kepala SMA Merdeka
Semarang
Jl. Gajah Mada No. 25 Semarang
(Bentuk yang dianjurkan)
(Bentuk yang tidak dianjurkan)
Salam pembuka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka adalah sebagai berikut.
 Bentuk yang umum digunakan sebagai salam pembuka adalah dengan hormat.
 Huruf awal dengan ditulis dengan huruf capital.
 Penulisan Dengan hormat diikuti tanda koma
 Salam pembuka ditulis di margin kiri dan tidak menjorok.
Alinea pembuka
Bagian pembuka adalah bagian yang memuat permasalahan yang merupakan pengantar
terhadap permasalahan pokok. Bagian pembuka harus dibuat menarik agar dapart
menarik minat penerima surat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alinea surat adalah sebagai berikut
 Tuliskan dari mana sumber lamaran pekerjaan, misalnya dari iklan di surat kabar.
 Jika sumbernya dari iklan cantumkan nama media, tanggal terbit, dan tentang lowongan apa.
 Nama media dicetak miring jika surat diketik dan diberi garis bawah jika ditulis dengan
tangan.
Contoh:
Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di harian Suara Merdeka tanggal
20 Juli 2008, tentang penerimaan karyawan tenaga administrasi, dengan ini saya,
Selektif Bahasa Indonesia XII
60
(Bentuk yang dianjurkan)
Sehubungan dengan iklan Bapak tentang lowongan pekerjaan sebagai tenaga administrasi dengan ini saya,
(Bentuk yang tidak dianjurkan karena nama harian dan tanggal terbit tidak ada)
7. Alinea Isi
Alinea isi memuat identitas diri, pernyataan melamar, dan berkas yang perlu dilampirkan
dalam surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alinea isi adalah sebagai
berikut.
 Penulisan rincian identitas diri diawali dengan huruf kecil.
 Sampaikan keinginan atau maksud lamaran dan sertakan jabatan/formasi yang
diinginkan.
 Sertakan berkar-berkas yang ingin dilampirkan dalam surat.
Contoh 1:
Contoh 2:
nama
: …………..
1. Fotokopi ijazah;
tempat, tanggal lahir : …………..
2. Fotokopi sertifikat computer;
pendidikan
: …………..
3. Fotokopi KTP;
alamat
: …………..
4. Foto hitam putih ukuran 3x4 dua lembar
8. Alinea penutup
Bagian penutup surat berisi harapan dan ucapan terima kasih. Kalimat yang digunakan
harus efektif.
Contoh:
Demikian surat lamaran ini saya ajukan. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima
kasih.
9. Salam penutup
Salam penutup yang umum adalah hormat saya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan salam penutup adalah sebagai berikut.
 Penulisan hormat saya diikuti tanda koma (-)
 Kata ganti yang dipakai adalah saya.
10. Nama terang
Penulisan nama terang harus yang benar. Setiap unsur kata harus diawali dengan huruf
capital.
Jika nama diikuti gelar, maka sesudah unsur nama yang terakhir harus diikuti tanda koma
Contoh:
Andi Hasan, S.Pd.
2) Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan Berdasarkan iklan
Sebelum kalian menunyusun surat lamaran pekerjaan perhatikan beberapa hal berikut.
a. Bentuk Surat
Surat lamaran pekerjaan sebaiknya berbentuk formal sebab bentuk ini ringkas dan dapat
secara jelas menunjukkan bagian-bagian surat. Bentuk formal surat yang biasa digunakan
yaitu bentuk lurus penuh (full block style), bentuk lurus (block style), dan bentuk setengah
lurus (semi block style).
b. Bahasa Surat
Bahasa yang digunakan seseorang menggambarkan pribadi penggunanya. Oleh karena
itu, bahasa pada surat lamaran harus diperhatikan benar. Adapun ciri-ciri bahasa surat
lamaran yang baik adalah sebagai berikut.
1. Sopan, menunjukkan rasa hormat kepada yang dikirimi surat, tetapi tidak berlebihan.
Jauhkan kesan menjilat atau merendahkan diri terlalu berlebihan.
2. Lugas, tidak menimbulkan makna ganda sehingga mudah dipahami.
3. Ringkas, tidak berbasa-basi.
4. Kalimatnya lengkap, tiap kalimat minimal memiliki subjek dan predikat.
5. Kata ganti yang digunakan tepat. Kata ganti yang dipakai saya bukan kami karena
pengirim bertindak sebagai pribadi bukan sebagai wakil instansi atau lembaga.
c. Kertas Surat
Surat lamaran pekerjaan hendaknya ditulis di kertas putih ukuran A4 atau A3, boleh
bergaris maupun polos. Untuk tulisan tangan, surat ditulis dengan kertas folio bergaris.
61
Selektif Bahasa Indonesia XII
KEGIATAN KELOMPOK
1. Carilah contoh surat lamaran pekerjaan di instansi pemerintah/swasta atau surat lamaran di
sekolahmu (bisa pinjam arsip sekolah). Berdasarkan surat tersebut analisislah kelengkapan
unsur surat, ketepatan penulisan tiap-tiap unsurnya dan struktur kalimatnya.
2. Kemukakanlah hasil pekerjaan kalian di depan kelas dan mintalah kelompok lain untuk
menanggapi!
KEGIATAN MANDIRI 3
1. Bacalah iklan lowongan pekerjaan berikut!
DICARI
Marketing Associate, syarat:
 Pria / wanita, min D3
 Punya kendaraan dan HP
 Relasi yang luas
 Bermotivasi tinggi
Kirim lamaran + CV ke ERA NUSANTARA Jl
MH. Thamrinn B-9 Semarang 50135 Paling
lambat 1 minggu setelah iklan
Suara Merdeka, 17 Mei 2010
PTS CARI
1. DOSEN Syarat:
 Pria, umur maks. 40 th,Min. S2
Komputer; S2 Desain
2. As. Dosen, syarat:
 Pria maks. 30 th, Min. S1 Komputer IP
>3.5
Fas. Askes, U. Pensiun, S3 STEKOM,
Majapahit 605 SMg
Suara Merdeka, 17 Mei 2010
2. Pilihlah salah satu posisi pekerjaan dalam lowongan tersebut yang paling kamu minati!
3. Buatlah surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan lowongan yang kamu minati.
4. Tukarkan surat yang telah kamu buat dengan temanmu kemudian berilah tanggapan
berdasarkan kelengkapan unsure, struktur kalimat, dan EYDnya.
3) Memperbaiki Kesalahan Berbahasa Surat Lamaran Pekerjaan
Kesalahan yang ada dalam surat lamaran pekerjaan dapat menyebabkan komunikasi
terganggu. Bahkan, dapat menyebabkan orang kesulitan membaca surat tersebut.Oleh karena itu, sebaiknya sebelum mengirim surat lamaran pekerjaan, bacalah dan telitilah sekali lagi
dan perbaiki jika terdapat kesalahan.
Bahasa dalam surat lamaran pekerjaan harus mampu menyampaikan isi atau maksud penulisnya. Tidak hanya kebenaran dan ketepatan bahasanya, kesantunannya pun layak diperhatikan. Oleh karena itu, dalam menulis surat lamaran pekerjaan harus memperhatikan;
 struktur kalimat
 koherensi kalimat
 pilihan kata
 EYD
KEGIATAN MANDIRI 4
Betulkan kesalahan penulisan bagian surat lamaran pekerjaan di bawah ini!
1. Hal: Melamar kerja
2. Semarang, 12 – 4 - 2010
3. Bersama ini, saya … mengajukan lamaran kerja sebagai staf pergudangan.
4. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
5. Atas perhatian saudara, saya haturkan banyak terima kasih.
6. Berdasarkan iklan di harian kompas tanggal 20 maret 2010 tentang lowongan ….
7. Dengan ini saya sertakan lampiran sebagai berikut: ….
8. Kepada
Yth. Manajer Pemasaran
PT Bahtera Berlayar
Jalan Jangli 19 Semarang
9. Yth. Bapak/Ibu Kepala Personalia
P.T. Darma Bhakti
Selektif Bahasa Indonesia XII
62
Jalan Raden Patah 111 Semarang
10. Lampiran: 5 (lima) bendel
KEGIATAN MANDIRI 5
1. Carilah sebuah iklan lowongan pekerjaan dalam surat kabar kemudian guntinglah dan
tempelkan pada buku tugasmu!
2. Berdasarkan iklan itu buatlah surat lamaran pekerjaan!
3. Penuhi aturan dan persyaratan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan!
KEGIATAN KELOMPOK
1. Tukarkanlah surat lamaran pekerjaan buatanmu dengan surat lamaran pekerjaan yang
dibuat oleh teman sebangkumu!
2. Telitilah struktur, diksi, kejelasan kalimat, dan penggunaan EYD dalam surat lamaran
pekerjaan buatan temanmu itu!
3. Betulkanlah surat lamaran pekerjaan temanmu itu atas bagian-bagian yang belum tepat!
4. Setelah selesai tukarkanlah kembali!
5. Betulkanlah kesalahan surat lamaran pekerjaan buatanmu sehingga menjadi baik dan
benar!
C. MEMBACA INTENSIF PARAGRAF INDUKSI DAN DEDUKSI
Kompetensi Dasar :
 Membaca intensif berbagai pola paragraf induksi (generalisasi, analogi, sebab-akibat),
deduksi, dan menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok)
 Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan
induktif
1) Syarat Paragraf
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan.
Sebuah paragraf yang baik harus memenuhi kriteria kohesi dan koherensi.
a. Kohesi (kesatuan)
Kohesi disebut pula dengan istilah kesatuan. Kesatuan mengandung arti bahwa
kalimat-kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal
atau mengacu pada satu gagasan pokok (Keraf, 1994: 67)
Paragraf yang baik harus hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf tersebut tidak
efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar tetap memiliki hanya satu pikiran utama. Dan
satu pikiran utama itu didukung oleh pikiran-pikiran penjelas
b. Koherensi (kepaduan)
Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang
lain yang membentuk paragraf (Keraf, 1994: 67). Koherensi atau kepaduan menggambarkan bahwa untuk menjalin kesatuan itu, diperlukan penanda hubungan antara kalimatkalimat yang terdapat di dalamnya. Penanda hubungan bisa berupa kata penunjuk, kata
ganti, dan kata transisi.
Contoh:
Permasalahan penduduk di DKI Jakarta memang cukup kompleks. Selain angka kelahiran yang cukup besar, permasalahan penduduk juga menyangkut arus urbanisasi yang
menyebabkan padatnya penduduk DKI Jakarta dengan kualitas cukup rendah.
Pada contoh di atas, antarkalimat dalam satu paragraf memiliki satu kesatuan. Gagasan pokok paragraf tersebut adalah permasalahan penduduk di DKI Jakarta. Gagasan
63
Selektif Bahasa Indonesia XII
pokok itu diterangkan oleh paragraf pendukung, yaitu angka kelahiran cukup besar, arus
urbanisasi yang menyebabkan padatnya penduduk, kualitas penduduk yang mudah.
Dengan demikian paragraf di atas memenuhi syarat kohesi. Sementara itu, koherensi
paragraf dapat dilihat dari penggunaan repetisi (permasalahan penduduk), dan kata transisi selain …, juga….
2) Struktur Paragraf
Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas
dua macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat utama, dan (2) kalimat penjelas atau kalimat
pendukung.
Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat awal
suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan sejumlah kalimat penjelas
sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas.
Kalimat utama dapat terletak di awal paragraf (paragraf deduktif), di akhir paragraf (paragraf
induktif), di awal dan akhir paragraf (paragraf campuran), dan di seluruh paragraf (paragraf
deskriptif-naratif)
Ciri kalimat topik adalah:
1. mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut
2. merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3. mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain
4. dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.
Ciri kalimat penjelas adalah:
1. (dari segi arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2. arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam
pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi
3. biasanya menggunakan kata penunjuk ini, itu, dan tersebut
4. isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik
Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat topik dengan empat cara, yaitu:
1. Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang bersamaan maknanya (sinonimnya).
2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran
utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama.
3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan
dalam kalimat topik.
4. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide
pokok. Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata ”karena, sebab”.
3) Paragraf Induktif
Paragraf induksi tersusun dari beberapa kalimat penjelas dan diakhiri kalimat utama.
Kalimat-kalimat dalam paragraf induksi selalu diurutkan dengan penalaran induksi. Penalaran
ini bertolak dari beberapa peristiwa yang bersifat khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang
bersifat umum.
Peristiwa khusus
Peristiwa khusus
Peristiwa Umum
Peristiwa khusus
Karangan induksi disusun mengikuti pola penalaran induksi yang dilakukan dengan cara berikut ini.
1. Menyajikan rincian berupa fakta, bukti,contoh, atau ilustrasi sebagai data empiris pada
beberapa paragraf awal.
2. Menyajikan paragraf perantara atau peralihan berupa argumen penulis untuk sampai pada
kesimpulan.
Selektif Bahasa Indonesia XII
64
3. Menyajikan paragraf kesimpulan pada bagian akhir karangan sekaligus sebagai pernyataan penulis.
Penalaran induksi dapat dilakukan dengan generalisasi, analogi, dan hubungan sebab-akibat.
1. Generalisasi
Generalisasi merupakan proses berpikir untuk mendapatkan kesimpulan umum dari sejumlah peristiwa khusus (fenomena khusus).
Contoh:
Ular, biawak, cecak, dan sebagainya termasuk jenis binatang melata. Seperti jenis binatang lainnya, binatang-binatang tersebut memerlukan air. Begitu juga tumbuh-tumbuhan
misalnya mawar, kelapa, sawo. Manusia juga memerlukan air. Manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang sangat memerlukan air. Jadi, semua makhluk hidup sangat memerlukan air.
2. Analogi
Analogi adalah proses berpikir untuk mendapatkan kesimpulan ari dua peristiwa yang memiliki banyak kesamaan. Secara analogis, apa yang berlaku pada peristiwa yang satu diyakini berlaku pada peristiwa lain.
Contoh:
Merawat tanaman anggrek dapat disamakan dengan merawat bayi. Setiap saat perlu perhatian khusus, misalnya kapan saat memberi pupuk, bagaimana cara memberi pupuknya,
berapa ukurannya, bagaimana medianya, seberapa banyak airnya dan lain-lain. Begitu
pun merawat bayi. Kita harus memperhatikan kapan saat memberi susu/ ASI, berapa banyak yang diberikan, bagaimana botolnya, bagaimana pakaian bayinya, bagaimana memandikannya, suhu kamarnya, dan lain-lain. Jika dirawat dengann kasih sayang, pastilah
ia akan tumbuh sehat dan cerdas. Jadi, merawat anggrek dan merawat bayi sama rumitnya dan sama-sama memerlukan kasih sayang.
3. Sebab-Akibat
Hubungan sebab akibat bertolak dari keyakinan bahwa tidak ada sesuatu tanpa sebab.
Dari sejumlah peristiwa yang dianggap sebagai akibat dapat ditentukan peristiwa
berikutnya yang menjadi akibatnya. Dapat pula terjadi sebaliknya. Dari peristiwa yang
dianggap sebagai akibat kita dapat memperkirakan peristiwa yang menjadi akibantnya.
Contoh:
Dua hari berturut-turut hujan deras mengguyur ibukota Jakarta. Saluran air di mana-mana
tidak lancer. Penduduk yang tidak bertanggungjawab membuang sampah di sungai-sungai. Sampah-sampah memenuhi sungai-sungai sehingga terseumbat. Resapan air di daerah yang telah ditentukan kini telah berubah fungsinya sebagai tempat hiburan. Pohonpohon yang banyak ditebang. Dengan demikian, banjir besar menggenangi Ibu Kota
Jakarta.
KEGIATAN KELOMPOK
1. Bentuklah lima kelompok beranggotakan empat orang.
2. Kunjungilah perpustakaan, carilah sebuah artikel di surat kabar atau majalah kemudian
temukan paragraf generalisasi, analogi, dan sebab-akibat dalam artikel tersebut.
3. Diskusikan bersama teman kelompokmu ciri-ciri yang menandai tiap-tiap paragraf
tersebut!
4. Bacakan hasil temuan kelompok kalian di depan kelas!
5. Mintalah kelompok lain untuk menanggapi hasil pekerjaan kalian berdasarkan ketepatan
penentuan paragraf dan ciri-cirinya!
KEGIATAN MANDIRI 6
Kerjakan latihan di bawah ini!
1. Buatlah paragraf induktif dengan pola pengembangan generalisasi!
2. Buatlah paragraf induktif dengan pola pengembangan analogi!
65
Selektif Bahasa Indonesia XII
3. Buatlah paragraf induktif dengan pola pengembangan sebab- akibat!
4. Buatlah paragraf induktif dengan pola pengembangan akibat- sebab!
5. Tukarkan pekerjaan kamu dengan teman sebangku kemudian mintalah temanmu menanggapi hasil pekerjaanmu!
4) Paragraf Deduktif
Deduksi merupakan proses berpikir untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus dari
peristiwa umum.
Peristiwa khusus
Peristiwa Umum
Peristiwa khusus
Peristiwa khusus
Karangan deduktif disusun mengikuti pola penalaran deduktif yang dilakukan dengan cara
berikut ini.
1. Menyajikan kesimpulan pada awal wacana sekaligus berisi pernyataan penulis sebagai
paragraf pembukaan.
2. Menyajikan alasan (argumen) pada paragraf-paragraf peralihan, yaitu paragraf yang ditulis
antara pembukaan dan isi.
3. Menyajikan rincian berupa fakta, bukti, contoh, atau ilustrasi untuk membuktikan pernyataan dalam kesimpulan pada awal paragraf.
KEGIATAN MANDIRI 7
Kerjakan kegiatan latihan berikut dalam buku tugas kamu!
1. Kembangkan gagasan-gagasan berikut menjadi paragraf dengan pola deduktif!
a. Gagasan pokok : Pengolahan ubi jalar dilakukan secara tradisional.
Gagasan khusus :
a) Pengukusan ubi jalar
b) Pengorengan ubi jalar
c) Pengolahan ubi jalar sederhana menjadi kue
b. Gagasan pokok : Perlu diciptakannya diversifikasi pangan dan menu ubi jalar agar
lebih menarik masyarakat.
Gagasan khusus :
a) Mie tepung ubi jalar
b) Cake ubi jalar
c) Pusing ubi jalar
2. Buatlah kerangka paragraf deduktif tentang perlunya aspek kreativitas dikembangkan pada diri siswa.
******
Paragraf yang dikembangkan dengan penalaran deduksi disebut paragraf deduksi. Pada
paragraf deduksi kalimat utama ditempatkan pada awal paragraf. Selanjutnya disajikan
sejumlah kalimat penjelas.
Deduksi dapat dilakukan dengan berbagai corak. Di antaranya dengan silogisme dan
entimem.
1. Silogisme
Silogisme merupakan penalaran yang disusun dalam tiga pernyataan. Pernyataan
pertama bersifat umum dan pernyataan kedua bersifat khusus. Keduanya bersifat premis.
Pernyataan ketiga merupakan kesimpulan (konklusi) yang diturunkan dari kedua premis
yang sudah disebutkan. Pernyataan ketiga ini pun bersifat khusus.
Pada silogisme kategorial (=silogisme saja) pernyataan pertama disebut premis
umum (premis mayor; PU), pernyataan kedua disebut premis khusus (premis minor; PK),
Selektif Bahasa Indonesia XII
66
dan pernyataan ketiga disebut kesimpulan (konklusi; K). Posisi ketiganya tidak dapat
dipertukarkan.
Rumus:
PU
PK
K
:A€B
:C€A
:C€B
Contoh:
PU : Semua makhluk hidup membutuhkan air
A
B
PK : Hewan adalah makhluk hidup
C
A
K : Hewan membutuhkan air
C
B
2. Entimem
Entimen merupakan silogisme kategorial yang disederhanakan. Maksudnya, di dalam
entimem hanya terdiri atas premis khusus dan kesimpulan dari silogisme kategorial.
Entimem mengandung penyimpulan sebab-akibat dari kedua proposisi yaitu proposisi
khusus (premis khusus) merupakan sebab bagi apa yang terrkandung di dalam proposisi
kesimpulan.
Rumus entimem
:
C = C € B karena C € A
Contoh:
Hewan membutuhkan air karena hewan adalah makhluk hidup
C
B
K
C
A
PK
KEGIATAN MANDIRI 8
1. Lengkapilah silogisme berikut!
a. PU : Setiap kegiatan resmi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
PK : Diskusi merupakan kegiatan resmi.
K : ……………………………………………………………………………………………
b. PU : Semua hewan berkaki dua bertelur.
PK : …………………………………………………………………………………………...
K : Ayam bertelur.
c. PU : ……………………………………………………………………………………………
PK : Komputer adalah alat elektronik
K : Komputer membutuhkan perawatan rutin.
d. PU : Setiap hari Kamis pegawai negeri wajib memakai pakaian batik.
PK : Pak Agus seorang pegawai negeri.
K : ……………………………………………………………………………………………
e. PU : Setiap warga miskin mendapatkan bantuan lansung tunai dari pemerintah
PK : ……………………………………………………………………………………………
K : Keluarga Pak Rahmat mendapatkan bantuan langsung tunai dari pemerintah.
2. Ubahlah silogisme di atas (a-e) menjadi entimem!
3. Jabarkan entimem berikut dalam silogisme!
a. Partai Demokrat mengadakan musyawarah nasional untuk menentukan ketua umum
karena Partai Demokrat merupakan partai politik.
b. Pak Jaya wajib melaksanakan ibadah haji karena Pak Jaya merupakan muslim yang
mampu.
4. Susunlah tiga buah silogisme!
67
Selektif Bahasa Indonesia XII
KEGIATAN KELOMPOK
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan empat orang!
2. Carilah sebuah artikel kemudian susunlah sebuah silogisme berdasarkan bacaan dalam
artikel tersebut!
3. Ubahlah silogisme berdasarkan bacaan di atas menjadi entimem.
4. Tempelkan hasil pekerjaan kelompok kalian di madding kelas!
5. Berilah tanggapan terhadap hasil pekerjaan setiap kelompok temanmu! Sampaikan hasil
tanggapan (penilaian) kelompokmu di depan kelas!
Menulis karangan deduktif dan induktif
Secara umum, paragraf dibentuk oleh dua unsur, yaitu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan
suatu paragraf. Sementara itu, gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi menjelaskan suatu gagasan utama. Penjelasannya itu bias dalam bentuk uraian-uraian kecil, contoh-contoh atau ilustrasi, kutipan-kutipan, dan sebagainya.
Menyusun karangan deduktif dan induktif
Seperti halnya karangan yang lain, dalam karangan deduktif dan induktif juga dapat menggunakan kerangka karangan untuk mempermudah dalam penulisannya. Dalam karangan deduktif, dapat menggunakan dua kerangka karangan, yaitu pendahuluan dan paparan. Pendahuluan pada karangan deduktif berisi kalimat utama pada karangan tersebut. Sedangkan paparan pada karangan deduktif berisi penjabaran kalimat utama yang berisi kalimat dukungan
atau kalimat penegas. Sedangkan dalam kalimat induktif dapat menggunakan dua kerangka
karangan, yaitu paparan dan penutup. Paparan pada kalimat ini berisi kalimat pembuka sekaligus kalimat yang menjelaskan mengenai kalimat utama pada paragraf tersebut. Sementara
penutup berisi kalimat utama pada karangan.
KEGIATAN KELOMPOK
a. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu!
b. Buatlah kerangka 3 karangan untuk kalimat deduktif dan kalimat induktif dengan tema
“Kesejahteraan Masyarakat”!
c. Kembangkan kerangka karangan yang telah kalian buat menjadi karangan yang utuh!
KEGIATAN KELOMPOK
a. Buatlah sebuah karangan yang di dalamnya terdapat paragraph induktif, deduktif, dan
campuran.
b. Tukarkan pekerjaanmu dengan temanmu untuk dikoreksi dan diberi komentar!
c. Sampaikan komentar terhadap karangan temanmu!
I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu
huruf jawaban a, b, c, d, atau e!
1. Bacalah paragraf analogi berikut dengan
diknya, pengaruh orang terdekat, dan lingsaksama!
kungannya. Kertas putih yang belum diberi
goresan tak ubahnya seperti bayi, akan diSeorang anak yang baru lahir masih suci.
beri goresan apa pada kertas itu terganBaik buruknya anak tersebut bergantung
tung kepada orang yang menggoreskanpada bagaimana cara orang tua mendiSelektif Bahasa Indonesia XII
68
nya. Jika orang itu pandai melukis, kertas
itu akan menjadi lukisan yang bagus. Demikian juga dengan seorang anak. ...........
Simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ....
a. Kita bebas memengaruhi anak dan
menggoreskan apa saja pada kertas
putih sesuai keinginan anak dan kita.
b. Jika oreng tua membimbing anak tersebut dengan baik, akan menjaadi baik
pula seperti melukis lukisan yang
indah.
c. Anak akan memiliki karakter yang berbeda-beda sesuai keinginan si penggambarnya
d. Mendidik anak harus menggunakan
pedoman agama karena anak masih
suci dan tidak tercemar perbuatan
dosa.
e. Anak kecil mudah dipengaruhi oleh
orang dewasa dan lingkungannya karena tergantung kepada kuat lemahnya pengaruh.
c.
Telepon selular sebagai alat komunikasi jarak jauh sudah digunakan di
mana-mana.
d. Berkomunikasi dengan telepon selular
lebih mudah dan murah biayanya.
e. Telepon selular lebih praktis dan mudah dibawa ke mana-mana oleh siapa
saja.
3. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Lihatlah pembangunan dan pola hidup masyarakat di kota besar itu. Mereka membuang sampah sembarangan ke selokan
dan ke kali yang mengalir di tengah kota.
Daerah resapan air telah menjadi hutan
beton, sementara kebun dan hutan di pinggir kota berubah fungsi enjadi hunian dan
pabrik. Tak terpikir oleh mereka bila datang musim hujan.....
Kalimat berupa akibat yang sesuai dengan
isi paragraf untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ....
a. Banjir akan melanda kota tersebut.
b. Sampah-sampah menghambat aliran
air
c. Air hujan tidak dapat meresap di hutan-hutan gundul.
d. Sampah bertumpuk di muara sungai
menyebabkan polusi air.
e. Para pemulung plastik mendapat rezeki berlimpah.
4. Cermati silogisme berikut!
PU : Daging berwarna merah dapat memicu munculnya penyakit hipertensi
PK : Daging kambing berwarna merah
K : ....
Simpulan yang tepat untuk melengkapi silogisme tersebut adalah ....
a. Daging berwarna merah dapat memicu
munculnya penyakit hipertensi.
b. Kambing kambing dapat memicu munculnya penyakit hipertensi.
c. Daging kambing dapat memicu munculnya penyakit hipertensi
d. Kambing adalah daging berwarna merah yang memicu hipertensi.
e. Daging kambing berwarna merah memicu penyakit hipertensi
2. Cermatilah paragraf generalisasi berikut!
Pertumbuhan telepon selular di negeri ini
meningkat sangat cepat. Tidak ada lagi
mahasiswa yang tidak memiliki telepon selular. Begitu juga dengan siswa SMA,SMP,
bahkan SD telah menggunakan telepon
selular untuk berkomunikasi dengan orang
tua mereka. Pedagang keliling seperti tukang bakso, tukang cendol menggunakan
telepon selular sebagai sarana penjualan.
Di pelosok pedesaan para orang tua juga
sudah menggunakan telepon selular untuk
berkomunikasi dengan anak mereka yang
bekerja sebagai tenaga kerja luar negeri,
seperti di Hongkong, Thailand, Arab Saudi,
dan Singapura.
Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf generalisasi tersebut
adalah....
a. Semua lapisan masyarakat menggunakan telepon selular sebagai alat komunikasi.
b. Penggunaan telepon selular tidak asing bagi masyarakat saat ini khususnya Indonesia.
5. Demikianlah usulan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar kepemimpian siswa yang diselenggarakan oleh OSIS SMA Harapan Kita Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
Panitia Pelaksana Diklat Kepemimpian Siswa
SMA Harapan Kita tahun 2010
69
Ketua OSIS,
Ketua Pelaksana
Anisa Putri
Bayu Indra
Selektif Bahasa Indonesia XII
Mengetahui,
Wakasek Kesiswaan,
Muhammad Yusuf, M.Pd.
Bagian penutup proposal di atas kurang lengkap karena tidak mencantumkan ....
a. Dasar pemikiran
d. Tempat dan tanggal
b. Tujuan kegiatan
e. Susunan panitia
c. Nama dan jenis kegiatan
6. Akhir tahun pelajaran bagi siwa Kelas XII
nuari 2010, saya mengajukan lamarna
merupakan langkah akhir dalam menamatkerja kepada Bapak untuk mengisi lokan pendidikan di sekolah. Kegiatan akhir
wongan tersebut.
bagi siswa kelas XII ditandai dengan ped. Atas dasar iklan dalam harian Suara
laksanaan UAS dan UAN. Kegiatan ini meMerdeka, 20 Januari 2010, saya bernentukan keberhasilan belajar siswa selaniat mengajukan lamaran.
ma tiga tahun.
e. Dengan ini saya mengajukan lamaran
pekerjaan sebagai apoteker karena saDalam upaya menanamkan cinta almamaya ingin bekerja di perusahaan Bapak
ter, memelihara, dan membawa nama baik
untuk mengisi lowongan itu.
SMA Harapan Kita di dunia kampus dan
masyarakat maka kelas XII dilepas melalui
8. Cermatilah kutipan penutup surat berikut!
kegiatan perpisahan yang pelaksanaannya
Besar harapan saya dapat diterima di pedisesuaikan dengan kemampuan.
rusahaan Bapak. Atas perhatiannya, di
Diharapkan dengan kegiatan perpisahan
ucapkan banyak terima kasih.
dan pelepasan siswa kelas XII ini tertanan
Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kanilai-nilai moral dan iktikad baik pada selimat penutup surat tersebut adalah ….
tiap individu sehingga antara pihak sekolah
a. Atas perhatian Bapak, saya tak lupa
dn alumni terpelihara jalinan kekeluargaan
mengucapkan terima kasih.
dengan baik.
b. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan
Penggalan proposal di atas dapat digoterima kasih banyak
longkan sebagai ....
c. Atas perhatian Bapak, saya mengua. Sasaran kegiatan
capkan terima kasih.
b. Isi kegiatan
d. Atas perhatiannya, saya mengucapkan
c. Dasar pemikiran
terima kasih.
d. Landasan kegiatan
e. Atas perhatian, diucapkan terima kasih
e. Tujuan kegiatan
kepada Bapak.
7. Bacalah kutipan iklan lowongan berikut dengan cermat!
DICARI APOTEKER
Jujur, Tnggung jawab,
Pengalaman 2 tahun
Domisili Semarang
Berbadan sehat
Alamat PO BOX 123
Suara Merdeka, 20 Januari 2010
Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan
yang tepat sesuai dengan iklan lowongan
tersebut adalah ….
a. Saya seorang apoteker yang telah berpengalaman bertahun-tahun, untuk itu
saya mengajukan lamaran kepada
Bapak.
b. Untuk mengamalkan segala ilmu yang
telah saya miliki, saya bermaksud mengajukan lamaran di perusahaan
Bapak.
c. Membaca iklan Bapak yang dimuat
dalam harian Suara Merdeka, 20 JaSelektif Bahasa Indonesia XII
9. Bacalah puisi berikut!
Perempuan-perempuan yang membawa
Bakul dan kereta
Ke manakah mereka
Mereka berlomba dengan surya menuju
Gerbang kota
Merebut hidup di pasar-pasar kota
(Hartoyo Andangjaya)
Amanat bait puisi di atas adalah…..
a. Sebagai perempuan kita juga harus
bekerja keras mencari nafkah
b. Perempuan tidak harus bergantung hidup kepada laki-laki
c. Sebagai ibu harus bertanggung jawab
terhadap suami dan anak
d. Perempuan - perempuan hendaknya
harus ke pasar
e. Bagimanapun perempuan juga punya
peran dalam rumah
10. SELAMAT TINGGAL
Aku berkaca
70
Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Kudengar seru menderu
Dalam hatiku?
Apa hanya angin lalu?
Lagu lain pula
Menggelepar di tengah malam buta
Ah …!
Segala menebal, segala mengental
Segala tak kukenal
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
Selamat tinggal
Chairil Anwar
Tema puisi tersebut adalah ….
a. Kelukaan hati
b. Kecamuk dalam hati
c. Permasalahan yang berat
d. pengintrospeksian diri
e. persoalan yang beruntun
1. Buatlah sebuah surat lamaran kerja berdasarkan iklan berikut!
Dibutuhkan segera
ADMIN WANITA
Single, Penampilan menarik. Max. 25 Th, Min. D3 Teknik Informatika. Lamaran
Lengkap Kirim ke Puspowarno I/16 Semarang
Suara Merdeka, 24 Mei 2010
2. Susunlah sebuah paragraf analogi!
3. Bacalah puisi berikut dengan saksama!
Tuhan Telah Menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat perut anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan sukup sopan
Lewat semayup suara adzan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran
Lewat gempa bumi yang bergoncang
Deru angin yang meraung-raung kencang
Hujan dan banjir yang melintang-lintang
Adakah kau dengan?
Berdasarkan puisi di atas tentukan:
a. Tema puisi
c. Nada dan suasana puisi
b. Amanat puisi
4. Buatlah paragraf dengan pola umum – khusus (deduktif) dengan topik kenakalan remaja.
5. Buatlah lima silogisme kemudian ubahlah silogisme tersebut menjadi entimem.
Catatan Guru
...........................................
...........................................
...........................................
...........................................
71
Nilai
Paraf
Orang Tua
Guru
Selektif Bahasa Indonesia XII
Download