BAB V MANFAAT MELESTARIKAN LINGKUNGAN RANGKUMAN MATERI A. MEMBACAKAN PUISI KARYA SENDIRI Kompetensi Dasar : Membacakan puisi karya sendiri dengan memperhatikan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi yang sesuai Membacakan sebuah puisi merupakan kegiatan membaca nyaring. Artinya, dalam membaca ada upaya untuk membuat orang lain mendengarkan pembacaan puisi tersebut dan dapat memahami isi puisi yang dibacakan. Untuk itu, sangat diperlukan ketepatan intonasi dan pelafalan dalam pengucapan setiap kata atau kalimat, penghayatan pada isi, dan mimik atau ekspresi. 1) Lafal Membaca puisi harus dengan lafal yang jelas, tepat, dan lantang. Vokal dan konsonan setiap kata harus dilafalkan dengan jelas. Suara yang keluar harus keras. Seorang pembaca puisi yang baik tidak akan mengucapkan kalimat-kalimat ataupun kata-kata yang terdapat dalam puisi dengan sembarangan, tidak sekedar dibaca saja. Pembaca puisi dituntut dapat menghidupkan baris-baris yang terdapat dalam suatu puisi sehingga dirasakan oleh pendengar sesuai dengan yang dirasakan oleh penyair ketika mencipta puisi tersebut. 2) Intonasi Apabila kita membaca puisi dengan baik kita harus mampu mengayun-ayun kalimat, berombak-ombak serupa gelombang samudra, turun naik, memanjang, memendekkan kata, meningkat, melengking keras dan menurun, lirih dan lembut. 3) Penghayatan Satu hal yang penting dan patut diperhatikan dalam kegiatan baca puisi adalah penghayatan. Penggunaan kata dalam puisi perlu dicari, digali dan diteliti serta ditemukan kunci pengertian simbolik untuk dapat menikmati dan menghayati sajak secara utuh. Penafsiran puisi bergantung pada kematangan dan kedewasaan pengalaman hidup serta pengetahuan tentang biografi penyair. Memahami/mengerti secara mendalam puisi yang dibaca berarti sudah setengah berhasil dalam baca puisi. 4) Mimik dan gerak Seseorang yang menghayati sebuah puisi akan menampakkan adanya perubahan pada raut muka/mimik dan secara spontan memunculkan gerak gerik anggota tubuh secara wajar dan tidak dibuat-buat. puisi adalah pernafasan. Selain memperhatikan hal di atas, perlu juga melakukan pengolahan irama sehingga pembacaan terasa indah. Dengan adanya irama itu, selain puisi terdengar merdu, mudah dibaca, juga hal ini menyebabkan aliran perasaan ataupun pikiran tidak terputus dan terkonsentrasi sehingga menimbulkan bayangan angan (imaji-imaji) yang jelas dan hidup (Pradopo, 1997: 45). Dalam berdeklamasi (membacakan puisi), irama puisi ini dapat tercipta dengan tekanantekanan dan jeda. Deklamator harus memperhatikan irama puisi itu sebab tiap-tiap puisi membawa iramanya sendiri-sendiri. Dalam berdeklamasi, irama dan ketepatan ekspresi didapatkan dengan mempergunakan tekanan-tekanan pada kata. Ada tiga jenis tekanan, yaitu tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo. a. Tekanan dinamik ialah tekanan pada kata yang terpenting, menjadi sari kalimat dan bait sajak. b. Tekanan nada ialah tekanan tingggi (endah). Perasaan girang dan gembira, perasaan marah, keheranan sering menaikkan suara, sedang perasaan sedih merndahkan suara. Selektif Bahasa Indonesia XII 56 c. Tekanan tempo ialah cepat lambatnya pengucapan suku kata atau kata (atau kalimat). Agar dapat membacakan puisi dengan baik, kamu perlu melakukaan beberapa langkah berikut. 1. Persiapan pembacaan a. Menemukan tema dna isi puisi serta pesan penulis kepada pembaca b. Memahami perlambangan dan persajakan dalam setiap baris dan bait puisi c. Mengetahui peristiwa yang melatarbelakangi penulisan puisi untuk memperoleh gambaran suasana di dalamnya. d. Membubuhkan penanda bacaan berupa penanda intonasi dan jeda pada setiap baris dan bait. Tanda-tanda pembacaan berfungsi sebagai rambu-rambu pola intonasi, nada, tempo, dan irama pembacaan. Rambu-rambu tersebut, misalnya seperti di bawah ini! Tanda ⁄ : berhenti sebentar pengganti koma Contoh : Pergi ke dunia luas/ anakku sayang Tanda // : berhenti agak lama pengganti titik Contoh : Pergi ke dunia luas/ anakku sayang// Tanda Contoh : intonasi naik : Pergi ke dunia luas Tanda Contoh : intonasi turun : Pergi ke dunia luas anakku sayang Tanda Contoh : intonasi datar : Pergi ke dunia luas anakku sayang Tanda Contoh : pengucapan kata dengan pemberian tekanan tertentu : Pergi ke dunia luas anakku sayang Tanda .... : tekanan lembut Contoh : Pergi ke dunia luas anakku sayang anakku sayang Tanda : langsung pada baris berikutnya (enjambemen) 2. Melakukan kegiatan pembacaan a. Membaca setiap baris puisi dengan perasaan dan penghayatan b. Menambahkan peragaan yang tepat sesuai dengan isi puisi c. Menempatkan penghentian atau penjedaan berdasarkan makna kata sebagai lambang dan frasa-frasanya d. Melafalkan setiap kata dengan jelas disertai penggunaan intonasi dan aksentuasi yang tepat dan bervariasi e. Menampilkan ekspresi melalui roman muka (mimik) berupa senyuman, kerutan pada dahi, pandangan mata, atau gerakan kepala KEGIATAN MANDIRI 1 Sebagai latihan awal lakukan kegiatan berikut! 1. Bubuhkanlah tanda-tanda pembacaan pada teks puisi ”Taman” karya Chairil Anwar berikut! TAMAN Taman punya kita berdua Tak lebar luas, kecil saja Satu tak kehilangan lain dalamnya. Bagi kau dan sukuplah Taman kembangnya tak berpuluh warna Padang rumputnya tak berbanding permadani Halus lembut dipijak kaki Bagi kita itu bukan halangan Karena Dalam taman punya berdua Kau kembang, aku kumbang Aku kumbang, ka kembang Kecil penuh surya taman kita Tempat merenggut dari dunia dan’nusia 2. Bacalah puisi tersebut berdasarkan tanda pembacaan yang telah kamu bubuhkan! 57 Selektif Bahasa Indonesia XII KEGIATAN MANDIRI 2 Lakukan kegiatan berikut! 1. Buatlah sebuah puisi dengan tema kritik sosial! 2. Bacalah puisi karya Anda tersebut di depan kelas dengan memperhatikan lafal, intonasi, penghayatan, ekspresi, dan irama puisi. KEGIATAN KELOMPOK Lakukan kegiatan berikut! 1. Bentuklah kelas menjadi empat kelompok! 2. Tukarkan puisi yang sudah kalian buat dengan teman dalam satu kelompok. Secara bergantian presentasikan puisi yang telah kamu buat (unsur intrinsiknya) di hadapan anggota kelompok. 3. Anggota kelompok menilai puisi yang disampaikan teman (dengan lembar penilaian). 4. Kelompok memilih salah satu puisi yang dianggap paling baik berdasarkan hasil penilaian 5. Puisi yang sudah terpilih dibacakan di depan kelas. Siswa yang lain memperhatikan dan memberikan penilaian (dengan blangko penilaian). BLANGKO OBSERVASI DAN PENILAIAN KINERJA BACA PUISI NAMA : KELAS/NO. ABS : NILAI ASPEK Pemahaman dan Penguasan Isi Puisi Irama dan Nada Penghayatan dan Ekspresi Artikulasi Pengucapan, dan Volume Suara RINCIAN KURANG CUKUP BAIK D (10) C (15) B (20) AMAT BAIK A (25) Memahami isi puisi (tercermin pada ketepatan ekspresi, jeda, dan pungtuasi) Hafal teks di luar kepala (tidak terpaku pada teks) Berirama dan tidak monoton Memperhatikan intonasi dinamik, intonasi nada, dan intonasi tempo Mengekspresikan hasil penghayatan Dilakukan dengan total, proporsional, dan PD Sesuai dengan isi puisi Meliputi ekspresi mimic dan kinesik (gerak tubuh) Menjalin kontak mata secara merata dan konstan Artikulasi dilakukan dengan tepat (baku) Tidak dipengaruhi logat /aksen/dialek Lantang (terdengar jelas di seluruh penjuru kelas) Jumlah B. MENULIS SURAT LAMARAN PEKERJAAN Kompetensi Dasar : Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur Surat lamaran pekerjaan adalah surat permohonan dari seseorang untuk bekerja pada suatu tempat. Surat lamaran pekerjaan memuat informasi tentang identitas diri pelamar, jabatan yang diinginkan, dan kualifikasi pelamar. Agar dapat menyusun surat lamaran secara baik dan benar, perlu memahami unsur-unsur surat lamaran, penyusunan surat lamaran, dan perbaiki surat lamaran pekerjaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam surat lamaran antara lain: 1) bentuk surat resmi; 2) bahasa yang digunakan baik dan benar; 3) jika ditulis tangan menggunakan kertas folio bergaris, jika Selektif Bahasa Indonesia XII 58 diketik menggunakan kertas HVS ukuran kuarto atau folio; 4) Tulisan bersih, mudah dibaca dan sesuai EYD; alamat sesuai; dan unsur-unsurnya lengkap. Surat lamaran pekerjaan disusun dalam rangka mengajukan permohonan untuk mendapat pekerjaan atau mengisis lowongan pekerjaan pada instansi atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintah maupun swasta. Surat lamaran pekerjaan digolongkan sebagai surat semidinas karena beberapa alasan berikut. a) Pengirim surat adalah pribadi atau perseorangan bukan atas nama lembaga atau instansi, sedangkan pihak yang menerima adalah lembaga atau instansi. b) Penggunaan bahasa dalam semua bagian surat harus sesuai dengan tata bahasa baku karena surat lamaran berisi permohonan resmi kepada instansi untuk mendapat pekerjaan. c) Struktur penulisan surat lamaran sesuai dengan tata aturan penulisan surat dinas meskipun di dalamnya dtidak bisa dihadirkan kepala surat dan nomor surat. 1) Mengenali Unsur-Unsur Surat Lamaran Pekerjaan Untuk mengetahui lebih jelas bentuk surat lamaran pekerjaan, bacalah contoh surat berikut dengan saksama! Lampiran : satu bendel Hal : Lamaran pekerjaan Semarang, 12 Maret 2010 Yth. PO BOX 1100 SM Dengan hormat, Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat harian Suara Merdeka edisi Senin, 7 Desember 2009, tentang lowongan sebagai tenaga administrasi dengan ini saya nama : Maelani Azizah, S.E. umur : 20 tahun pendidikan : SMA, Program Studi Ilmu Sosial pendidikan : SMA, Program Studi Ilmu Sosial alamat : Jalan Sendang Sani 350 Semarang mengajukan lamaran pekerjaan sebagai tenaga administrasi. Berdasarkan syarat-syarat yang diajukan, saya yakin dapat melaksanakan tugas sebagai staf administrasi dengan baik. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya sertakan satu bendel lampiran sebagai berikut. 1. Daftar riwayat hidup, 2. Fotokopi surat tanda lulus SMA (1 lembar), 3. Fotokopi sertifikat kursus komputer (1 lembar), 4. Fotokopi sertifikat kursus bahasa Inggris (1 lembar), 5. Fotokopi surat keterangan kelakuan baik dari Polri (1 lembar), 6. Pasfoto ukuran 3x4 (2 lembar). Besar harapan saya dapat diterima di perusahaan Bapak. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Maelani Azizah Berdasarkan contoh surat di atas, kalian dapat mengenali unsur-unsur surat lamaran pekerjaan. Berikut unsur-unsur tersebut. 1. Tempat dan tanggal Tempat dan tanggal ditulis di sebelah kanan. Nama kota dan bulan ditulis dengan huruf dan diawali dengan huruf capital. Penulisan bulan tidak boleh disingkat misal: Jan, Feb, Mar. Di akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik. Contoh: Semarang, 10 Januari 2008 (Bentuk yang dianjurkan) Semarang, 10 -01 -2008 (Bentuk yang tidak dianjurkan) 2. Lampiran 59 Selektif Bahasa Indonesia XII 3. 4. 5. 6. Kata lampiran bermakan tambahan. Tambahan itu dapat berupa surat, kertas surat, fotokopi, ijazah, atau salinan surat resmi. Kata lampiran harus dicantumkan jika surat yang ditulis dilampiri berkas. Aturan penulisannya adalah sebagai berikut. - Huruf awal kata lampiran ditulis dengan huruf capital dan boleh disingkat lamp. - Penulisan kata lampiran diikuti tanda titik dua - Jumlah lampiran dianjurkan ditulis dengan huruf tidak angka. Contoh: Lampiran: Tujuh lembar (bentuk yang dianjurkan) Lampiran: 7 Lembar (bentuk yang tidak dianjurkan) Hal Perihal surat sama dengan pokok surat. Makna kata perihal yaitu soal, urusan, atau tentang sesuatu. Cara penulisannya adalah sebagai berikut. Huruf awal kata perihal ditulis dengan huruf capital . Perihal surat diusahakan singkat, tetapi jelas. Panjang perihal jangan sampai melebihi satu baris. Huruf awal perihal ditulis dengan huruf capital Kata perihal diikuti tanda titik. Kata perihal boleh disingkat hal. Contoh: Perihal: Undangan rapat Alamat Surat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan surat adalah sebagai berikut. Alamat surat tidak perlu dikuti kata kepada Kata yang terhormat disingkat Yth. Huruf awal singkatan yang terhormat ditulis dengan huruf capital Kata sapaan ibu, bapak dapat digunakan jika dikuti nama orang dan ditulis dengan huruf awalnya kapital. Jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan. Kata jalan tidak disingkat dan ditulis dengan huruf awalnya kapital. Di akhir baris alamat tujuan tidak dibubuhkan tanda titik. Jika dalam alamat ada nomor jalan, kata nomor tidak perlu dituliskan. Contoh: Yth. Kepala SMA Merdeka Kepada Jalan Gajah Mada 25 Yth. Bapak Kepala SMA Merdeka Semarang Jl. Gajah Mada No. 25 Semarang (Bentuk yang dianjurkan) (Bentuk yang tidak dianjurkan) Salam pembuka Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka adalah sebagai berikut. Bentuk yang umum digunakan sebagai salam pembuka adalah dengan hormat. Huruf awal dengan ditulis dengan huruf capital. Penulisan Dengan hormat diikuti tanda koma Salam pembuka ditulis di margin kiri dan tidak menjorok. Alinea pembuka Bagian pembuka adalah bagian yang memuat permasalahan yang merupakan pengantar terhadap permasalahan pokok. Bagian pembuka harus dibuat menarik agar dapart menarik minat penerima surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alinea surat adalah sebagai berikut Tuliskan dari mana sumber lamaran pekerjaan, misalnya dari iklan di surat kabar. Jika sumbernya dari iklan cantumkan nama media, tanggal terbit, dan tentang lowongan apa. Nama media dicetak miring jika surat diketik dan diberi garis bawah jika ditulis dengan tangan. Contoh: Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di harian Suara Merdeka tanggal 20 Juli 2008, tentang penerimaan karyawan tenaga administrasi, dengan ini saya, Selektif Bahasa Indonesia XII 60 (Bentuk yang dianjurkan) Sehubungan dengan iklan Bapak tentang lowongan pekerjaan sebagai tenaga administrasi dengan ini saya, (Bentuk yang tidak dianjurkan karena nama harian dan tanggal terbit tidak ada) 7. Alinea Isi Alinea isi memuat identitas diri, pernyataan melamar, dan berkas yang perlu dilampirkan dalam surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alinea isi adalah sebagai berikut. Penulisan rincian identitas diri diawali dengan huruf kecil. Sampaikan keinginan atau maksud lamaran dan sertakan jabatan/formasi yang diinginkan. Sertakan berkar-berkas yang ingin dilampirkan dalam surat. Contoh 1: Contoh 2: nama : ………….. 1. Fotokopi ijazah; tempat, tanggal lahir : ………….. 2. Fotokopi sertifikat computer; pendidikan : ………….. 3. Fotokopi KTP; alamat : ………….. 4. Foto hitam putih ukuran 3x4 dua lembar 8. Alinea penutup Bagian penutup surat berisi harapan dan ucapan terima kasih. Kalimat yang digunakan harus efektif. Contoh: Demikian surat lamaran ini saya ajukan. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih. 9. Salam penutup Salam penutup yang umum adalah hormat saya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam penutup adalah sebagai berikut. Penulisan hormat saya diikuti tanda koma (-) Kata ganti yang dipakai adalah saya. 10. Nama terang Penulisan nama terang harus yang benar. Setiap unsur kata harus diawali dengan huruf capital. Jika nama diikuti gelar, maka sesudah unsur nama yang terakhir harus diikuti tanda koma Contoh: Andi Hasan, S.Pd. 2) Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan Berdasarkan iklan Sebelum kalian menunyusun surat lamaran pekerjaan perhatikan beberapa hal berikut. a. Bentuk Surat Surat lamaran pekerjaan sebaiknya berbentuk formal sebab bentuk ini ringkas dan dapat secara jelas menunjukkan bagian-bagian surat. Bentuk formal surat yang biasa digunakan yaitu bentuk lurus penuh (full block style), bentuk lurus (block style), dan bentuk setengah lurus (semi block style). b. Bahasa Surat Bahasa yang digunakan seseorang menggambarkan pribadi penggunanya. Oleh karena itu, bahasa pada surat lamaran harus diperhatikan benar. Adapun ciri-ciri bahasa surat lamaran yang baik adalah sebagai berikut. 1. Sopan, menunjukkan rasa hormat kepada yang dikirimi surat, tetapi tidak berlebihan. Jauhkan kesan menjilat atau merendahkan diri terlalu berlebihan. 2. Lugas, tidak menimbulkan makna ganda sehingga mudah dipahami. 3. Ringkas, tidak berbasa-basi. 4. Kalimatnya lengkap, tiap kalimat minimal memiliki subjek dan predikat. 5. Kata ganti yang digunakan tepat. Kata ganti yang dipakai saya bukan kami karena pengirim bertindak sebagai pribadi bukan sebagai wakil instansi atau lembaga. c. Kertas Surat Surat lamaran pekerjaan hendaknya ditulis di kertas putih ukuran A4 atau A3, boleh bergaris maupun polos. Untuk tulisan tangan, surat ditulis dengan kertas folio bergaris. 61 Selektif Bahasa Indonesia XII KEGIATAN KELOMPOK 1. Carilah contoh surat lamaran pekerjaan di instansi pemerintah/swasta atau surat lamaran di sekolahmu (bisa pinjam arsip sekolah). Berdasarkan surat tersebut analisislah kelengkapan unsur surat, ketepatan penulisan tiap-tiap unsurnya dan struktur kalimatnya. 2. Kemukakanlah hasil pekerjaan kalian di depan kelas dan mintalah kelompok lain untuk menanggapi! KEGIATAN MANDIRI 3 1. Bacalah iklan lowongan pekerjaan berikut! DICARI Marketing Associate, syarat: Pria / wanita, min D3 Punya kendaraan dan HP Relasi yang luas Bermotivasi tinggi Kirim lamaran + CV ke ERA NUSANTARA Jl MH. Thamrinn B-9 Semarang 50135 Paling lambat 1 minggu setelah iklan Suara Merdeka, 17 Mei 2010 PTS CARI 1. DOSEN Syarat: Pria, umur maks. 40 th,Min. S2 Komputer; S2 Desain 2. As. Dosen, syarat: Pria maks. 30 th, Min. S1 Komputer IP >3.5 Fas. Askes, U. Pensiun, S3 STEKOM, Majapahit 605 SMg Suara Merdeka, 17 Mei 2010 2. Pilihlah salah satu posisi pekerjaan dalam lowongan tersebut yang paling kamu minati! 3. Buatlah surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan lowongan yang kamu minati. 4. Tukarkan surat yang telah kamu buat dengan temanmu kemudian berilah tanggapan berdasarkan kelengkapan unsure, struktur kalimat, dan EYDnya. 3) Memperbaiki Kesalahan Berbahasa Surat Lamaran Pekerjaan Kesalahan yang ada dalam surat lamaran pekerjaan dapat menyebabkan komunikasi terganggu. Bahkan, dapat menyebabkan orang kesulitan membaca surat tersebut.Oleh karena itu, sebaiknya sebelum mengirim surat lamaran pekerjaan, bacalah dan telitilah sekali lagi dan perbaiki jika terdapat kesalahan. Bahasa dalam surat lamaran pekerjaan harus mampu menyampaikan isi atau maksud penulisnya. Tidak hanya kebenaran dan ketepatan bahasanya, kesantunannya pun layak diperhatikan. Oleh karena itu, dalam menulis surat lamaran pekerjaan harus memperhatikan; struktur kalimat koherensi kalimat pilihan kata EYD KEGIATAN MANDIRI 4 Betulkan kesalahan penulisan bagian surat lamaran pekerjaan di bawah ini! 1. Hal: Melamar kerja 2. Semarang, 12 – 4 - 2010 3. Bersama ini, saya … mengajukan lamaran kerja sebagai staf pergudangan. 4. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. 5. Atas perhatian saudara, saya haturkan banyak terima kasih. 6. Berdasarkan iklan di harian kompas tanggal 20 maret 2010 tentang lowongan …. 7. Dengan ini saya sertakan lampiran sebagai berikut: …. 8. Kepada Yth. Manajer Pemasaran PT Bahtera Berlayar Jalan Jangli 19 Semarang 9. Yth. Bapak/Ibu Kepala Personalia P.T. Darma Bhakti Selektif Bahasa Indonesia XII 62 Jalan Raden Patah 111 Semarang 10. Lampiran: 5 (lima) bendel KEGIATAN MANDIRI 5 1. Carilah sebuah iklan lowongan pekerjaan dalam surat kabar kemudian guntinglah dan tempelkan pada buku tugasmu! 2. Berdasarkan iklan itu buatlah surat lamaran pekerjaan! 3. Penuhi aturan dan persyaratan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan! KEGIATAN KELOMPOK 1. Tukarkanlah surat lamaran pekerjaan buatanmu dengan surat lamaran pekerjaan yang dibuat oleh teman sebangkumu! 2. Telitilah struktur, diksi, kejelasan kalimat, dan penggunaan EYD dalam surat lamaran pekerjaan buatan temanmu itu! 3. Betulkanlah surat lamaran pekerjaan temanmu itu atas bagian-bagian yang belum tepat! 4. Setelah selesai tukarkanlah kembali! 5. Betulkanlah kesalahan surat lamaran pekerjaan buatanmu sehingga menjadi baik dan benar! C. MEMBACA INTENSIF PARAGRAF INDUKSI DAN DEDUKSI Kompetensi Dasar : Membaca intensif berbagai pola paragraf induksi (generalisasi, analogi, sebab-akibat), deduksi, dan menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif 1) Syarat Paragraf Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Sebuah paragraf yang baik harus memenuhi kriteria kohesi dan koherensi. a. Kohesi (kesatuan) Kohesi disebut pula dengan istilah kesatuan. Kesatuan mengandung arti bahwa kalimat-kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau mengacu pada satu gagasan pokok (Keraf, 1994: 67) Paragraf yang baik harus hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar tetap memiliki hanya satu pikiran utama. Dan satu pikiran utama itu didukung oleh pikiran-pikiran penjelas b. Koherensi (kepaduan) Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk paragraf (Keraf, 1994: 67). Koherensi atau kepaduan menggambarkan bahwa untuk menjalin kesatuan itu, diperlukan penanda hubungan antara kalimatkalimat yang terdapat di dalamnya. Penanda hubungan bisa berupa kata penunjuk, kata ganti, dan kata transisi. Contoh: Permasalahan penduduk di DKI Jakarta memang cukup kompleks. Selain angka kelahiran yang cukup besar, permasalahan penduduk juga menyangkut arus urbanisasi yang menyebabkan padatnya penduduk DKI Jakarta dengan kualitas cukup rendah. Pada contoh di atas, antarkalimat dalam satu paragraf memiliki satu kesatuan. Gagasan pokok paragraf tersebut adalah permasalahan penduduk di DKI Jakarta. Gagasan 63 Selektif Bahasa Indonesia XII pokok itu diterangkan oleh paragraf pendukung, yaitu angka kelahiran cukup besar, arus urbanisasi yang menyebabkan padatnya penduduk, kualitas penduduk yang mudah. Dengan demikian paragraf di atas memenuhi syarat kohesi. Sementara itu, koherensi paragraf dapat dilihat dari penggunaan repetisi (permasalahan penduduk), dan kata transisi selain …, juga…. 2) Struktur Paragraf Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat utama, dan (2) kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan sejumlah kalimat penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas. Kalimat utama dapat terletak di awal paragraf (paragraf deduktif), di akhir paragraf (paragraf induktif), di awal dan akhir paragraf (paragraf campuran), dan di seluruh paragraf (paragraf deskriptif-naratif) Ciri kalimat topik adalah: 1. mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut 2. merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri 3. mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain 4. dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi. Ciri kalimat penjelas adalah: 1. (dari segi arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri 2. arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi 3. biasanya menggunakan kata penunjuk ini, itu, dan tersebut 4. isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat topik dengan empat cara, yaitu: 1. Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang bersamaan maknanya (sinonimnya). 2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama. 3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam kalimat topik. 4. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata ”karena, sebab”. 3) Paragraf Induktif Paragraf induksi tersusun dari beberapa kalimat penjelas dan diakhiri kalimat utama. Kalimat-kalimat dalam paragraf induksi selalu diurutkan dengan penalaran induksi. Penalaran ini bertolak dari beberapa peristiwa yang bersifat khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Peristiwa khusus Peristiwa khusus Peristiwa Umum Peristiwa khusus Karangan induksi disusun mengikuti pola penalaran induksi yang dilakukan dengan cara berikut ini. 1. Menyajikan rincian berupa fakta, bukti,contoh, atau ilustrasi sebagai data empiris pada beberapa paragraf awal. 2. Menyajikan paragraf perantara atau peralihan berupa argumen penulis untuk sampai pada kesimpulan. Selektif Bahasa Indonesia XII 64 3. Menyajikan paragraf kesimpulan pada bagian akhir karangan sekaligus sebagai pernyataan penulis. Penalaran induksi dapat dilakukan dengan generalisasi, analogi, dan hubungan sebab-akibat. 1. Generalisasi Generalisasi merupakan proses berpikir untuk mendapatkan kesimpulan umum dari sejumlah peristiwa khusus (fenomena khusus). Contoh: Ular, biawak, cecak, dan sebagainya termasuk jenis binatang melata. Seperti jenis binatang lainnya, binatang-binatang tersebut memerlukan air. Begitu juga tumbuh-tumbuhan misalnya mawar, kelapa, sawo. Manusia juga memerlukan air. Manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang sangat memerlukan air. Jadi, semua makhluk hidup sangat memerlukan air. 2. Analogi Analogi adalah proses berpikir untuk mendapatkan kesimpulan ari dua peristiwa yang memiliki banyak kesamaan. Secara analogis, apa yang berlaku pada peristiwa yang satu diyakini berlaku pada peristiwa lain. Contoh: Merawat tanaman anggrek dapat disamakan dengan merawat bayi. Setiap saat perlu perhatian khusus, misalnya kapan saat memberi pupuk, bagaimana cara memberi pupuknya, berapa ukurannya, bagaimana medianya, seberapa banyak airnya dan lain-lain. Begitu pun merawat bayi. Kita harus memperhatikan kapan saat memberi susu/ ASI, berapa banyak yang diberikan, bagaimana botolnya, bagaimana pakaian bayinya, bagaimana memandikannya, suhu kamarnya, dan lain-lain. Jika dirawat dengann kasih sayang, pastilah ia akan tumbuh sehat dan cerdas. Jadi, merawat anggrek dan merawat bayi sama rumitnya dan sama-sama memerlukan kasih sayang. 3. Sebab-Akibat Hubungan sebab akibat bertolak dari keyakinan bahwa tidak ada sesuatu tanpa sebab. Dari sejumlah peristiwa yang dianggap sebagai akibat dapat ditentukan peristiwa berikutnya yang menjadi akibatnya. Dapat pula terjadi sebaliknya. Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat kita dapat memperkirakan peristiwa yang menjadi akibantnya. Contoh: Dua hari berturut-turut hujan deras mengguyur ibukota Jakarta. Saluran air di mana-mana tidak lancer. Penduduk yang tidak bertanggungjawab membuang sampah di sungai-sungai. Sampah-sampah memenuhi sungai-sungai sehingga terseumbat. Resapan air di daerah yang telah ditentukan kini telah berubah fungsinya sebagai tempat hiburan. Pohonpohon yang banyak ditebang. Dengan demikian, banjir besar menggenangi Ibu Kota Jakarta. KEGIATAN KELOMPOK 1. Bentuklah lima kelompok beranggotakan empat orang. 2. Kunjungilah perpustakaan, carilah sebuah artikel di surat kabar atau majalah kemudian temukan paragraf generalisasi, analogi, dan sebab-akibat dalam artikel tersebut. 3. Diskusikan bersama teman kelompokmu ciri-ciri yang menandai tiap-tiap paragraf tersebut! 4. Bacakan hasil temuan kelompok kalian di depan kelas! 5. Mintalah kelompok lain untuk menanggapi hasil pekerjaan kalian berdasarkan ketepatan penentuan paragraf dan ciri-cirinya! KEGIATAN MANDIRI 6 Kerjakan latihan di bawah ini! 1. Buatlah paragraf induktif dengan pola pengembangan generalisasi! 2. Buatlah paragraf induktif dengan pola pengembangan analogi! 65 Selektif Bahasa Indonesia XII 3. Buatlah paragraf induktif dengan pola pengembangan sebab- akibat! 4. Buatlah paragraf induktif dengan pola pengembangan akibat- sebab! 5. Tukarkan pekerjaan kamu dengan teman sebangku kemudian mintalah temanmu menanggapi hasil pekerjaanmu! 4) Paragraf Deduktif Deduksi merupakan proses berpikir untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus dari peristiwa umum. Peristiwa khusus Peristiwa Umum Peristiwa khusus Peristiwa khusus Karangan deduktif disusun mengikuti pola penalaran deduktif yang dilakukan dengan cara berikut ini. 1. Menyajikan kesimpulan pada awal wacana sekaligus berisi pernyataan penulis sebagai paragraf pembukaan. 2. Menyajikan alasan (argumen) pada paragraf-paragraf peralihan, yaitu paragraf yang ditulis antara pembukaan dan isi. 3. Menyajikan rincian berupa fakta, bukti, contoh, atau ilustrasi untuk membuktikan pernyataan dalam kesimpulan pada awal paragraf. KEGIATAN MANDIRI 7 Kerjakan kegiatan latihan berikut dalam buku tugas kamu! 1. Kembangkan gagasan-gagasan berikut menjadi paragraf dengan pola deduktif! a. Gagasan pokok : Pengolahan ubi jalar dilakukan secara tradisional. Gagasan khusus : a) Pengukusan ubi jalar b) Pengorengan ubi jalar c) Pengolahan ubi jalar sederhana menjadi kue b. Gagasan pokok : Perlu diciptakannya diversifikasi pangan dan menu ubi jalar agar lebih menarik masyarakat. Gagasan khusus : a) Mie tepung ubi jalar b) Cake ubi jalar c) Pusing ubi jalar 2. Buatlah kerangka paragraf deduktif tentang perlunya aspek kreativitas dikembangkan pada diri siswa. ****** Paragraf yang dikembangkan dengan penalaran deduksi disebut paragraf deduksi. Pada paragraf deduksi kalimat utama ditempatkan pada awal paragraf. Selanjutnya disajikan sejumlah kalimat penjelas. Deduksi dapat dilakukan dengan berbagai corak. Di antaranya dengan silogisme dan entimem. 1. Silogisme Silogisme merupakan penalaran yang disusun dalam tiga pernyataan. Pernyataan pertama bersifat umum dan pernyataan kedua bersifat khusus. Keduanya bersifat premis. Pernyataan ketiga merupakan kesimpulan (konklusi) yang diturunkan dari kedua premis yang sudah disebutkan. Pernyataan ketiga ini pun bersifat khusus. Pada silogisme kategorial (=silogisme saja) pernyataan pertama disebut premis umum (premis mayor; PU), pernyataan kedua disebut premis khusus (premis minor; PK), Selektif Bahasa Indonesia XII 66 dan pernyataan ketiga disebut kesimpulan (konklusi; K). Posisi ketiganya tidak dapat dipertukarkan. Rumus: PU PK K :A€B :C€A :C€B Contoh: PU : Semua makhluk hidup membutuhkan air A B PK : Hewan adalah makhluk hidup C A K : Hewan membutuhkan air C B 2. Entimem Entimen merupakan silogisme kategorial yang disederhanakan. Maksudnya, di dalam entimem hanya terdiri atas premis khusus dan kesimpulan dari silogisme kategorial. Entimem mengandung penyimpulan sebab-akibat dari kedua proposisi yaitu proposisi khusus (premis khusus) merupakan sebab bagi apa yang terrkandung di dalam proposisi kesimpulan. Rumus entimem : C = C € B karena C € A Contoh: Hewan membutuhkan air karena hewan adalah makhluk hidup C B K C A PK KEGIATAN MANDIRI 8 1. Lengkapilah silogisme berikut! a. PU : Setiap kegiatan resmi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. PK : Diskusi merupakan kegiatan resmi. K : …………………………………………………………………………………………… b. PU : Semua hewan berkaki dua bertelur. PK : …………………………………………………………………………………………... K : Ayam bertelur. c. PU : …………………………………………………………………………………………… PK : Komputer adalah alat elektronik K : Komputer membutuhkan perawatan rutin. d. PU : Setiap hari Kamis pegawai negeri wajib memakai pakaian batik. PK : Pak Agus seorang pegawai negeri. K : …………………………………………………………………………………………… e. PU : Setiap warga miskin mendapatkan bantuan lansung tunai dari pemerintah PK : …………………………………………………………………………………………… K : Keluarga Pak Rahmat mendapatkan bantuan langsung tunai dari pemerintah. 2. Ubahlah silogisme di atas (a-e) menjadi entimem! 3. Jabarkan entimem berikut dalam silogisme! a. Partai Demokrat mengadakan musyawarah nasional untuk menentukan ketua umum karena Partai Demokrat merupakan partai politik. b. Pak Jaya wajib melaksanakan ibadah haji karena Pak Jaya merupakan muslim yang mampu. 4. Susunlah tiga buah silogisme! 67 Selektif Bahasa Indonesia XII KEGIATAN KELOMPOK 1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan empat orang! 2. Carilah sebuah artikel kemudian susunlah sebuah silogisme berdasarkan bacaan dalam artikel tersebut! 3. Ubahlah silogisme berdasarkan bacaan di atas menjadi entimem. 4. Tempelkan hasil pekerjaan kelompok kalian di madding kelas! 5. Berilah tanggapan terhadap hasil pekerjaan setiap kelompok temanmu! Sampaikan hasil tanggapan (penilaian) kelompokmu di depan kelas! Menulis karangan deduktif dan induktif Secara umum, paragraf dibentuk oleh dua unsur, yaitu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Sementara itu, gagasan penjelas merupakan gagasan yang berfungsi menjelaskan suatu gagasan utama. Penjelasannya itu bias dalam bentuk uraian-uraian kecil, contoh-contoh atau ilustrasi, kutipan-kutipan, dan sebagainya. Menyusun karangan deduktif dan induktif Seperti halnya karangan yang lain, dalam karangan deduktif dan induktif juga dapat menggunakan kerangka karangan untuk mempermudah dalam penulisannya. Dalam karangan deduktif, dapat menggunakan dua kerangka karangan, yaitu pendahuluan dan paparan. Pendahuluan pada karangan deduktif berisi kalimat utama pada karangan tersebut. Sedangkan paparan pada karangan deduktif berisi penjabaran kalimat utama yang berisi kalimat dukungan atau kalimat penegas. Sedangkan dalam kalimat induktif dapat menggunakan dua kerangka karangan, yaitu paparan dan penutup. Paparan pada kalimat ini berisi kalimat pembuka sekaligus kalimat yang menjelaskan mengenai kalimat utama pada paragraf tersebut. Sementara penutup berisi kalimat utama pada karangan. KEGIATAN KELOMPOK a. Buatlah kelompok dengan teman sebangkumu! b. Buatlah kerangka 3 karangan untuk kalimat deduktif dan kalimat induktif dengan tema “Kesejahteraan Masyarakat”! c. Kembangkan kerangka karangan yang telah kalian buat menjadi karangan yang utuh! KEGIATAN KELOMPOK a. Buatlah sebuah karangan yang di dalamnya terdapat paragraph induktif, deduktif, dan campuran. b. Tukarkan pekerjaanmu dengan temanmu untuk dikoreksi dan diberi komentar! c. Sampaikan komentar terhadap karangan temanmu! I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf jawaban a, b, c, d, atau e! 1. Bacalah paragraf analogi berikut dengan diknya, pengaruh orang terdekat, dan lingsaksama! kungannya. Kertas putih yang belum diberi goresan tak ubahnya seperti bayi, akan diSeorang anak yang baru lahir masih suci. beri goresan apa pada kertas itu terganBaik buruknya anak tersebut bergantung tung kepada orang yang menggoreskanpada bagaimana cara orang tua mendiSelektif Bahasa Indonesia XII 68 nya. Jika orang itu pandai melukis, kertas itu akan menjadi lukisan yang bagus. Demikian juga dengan seorang anak. ........... Simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah .... a. Kita bebas memengaruhi anak dan menggoreskan apa saja pada kertas putih sesuai keinginan anak dan kita. b. Jika oreng tua membimbing anak tersebut dengan baik, akan menjaadi baik pula seperti melukis lukisan yang indah. c. Anak akan memiliki karakter yang berbeda-beda sesuai keinginan si penggambarnya d. Mendidik anak harus menggunakan pedoman agama karena anak masih suci dan tidak tercemar perbuatan dosa. e. Anak kecil mudah dipengaruhi oleh orang dewasa dan lingkungannya karena tergantung kepada kuat lemahnya pengaruh. c. Telepon selular sebagai alat komunikasi jarak jauh sudah digunakan di mana-mana. d. Berkomunikasi dengan telepon selular lebih mudah dan murah biayanya. e. Telepon selular lebih praktis dan mudah dibawa ke mana-mana oleh siapa saja. 3. Bacalah paragraf berikut dengan saksama! Lihatlah pembangunan dan pola hidup masyarakat di kota besar itu. Mereka membuang sampah sembarangan ke selokan dan ke kali yang mengalir di tengah kota. Daerah resapan air telah menjadi hutan beton, sementara kebun dan hutan di pinggir kota berubah fungsi enjadi hunian dan pabrik. Tak terpikir oleh mereka bila datang musim hujan..... Kalimat berupa akibat yang sesuai dengan isi paragraf untuk melengkapi paragraf tersebut adalah .... a. Banjir akan melanda kota tersebut. b. Sampah-sampah menghambat aliran air c. Air hujan tidak dapat meresap di hutan-hutan gundul. d. Sampah bertumpuk di muara sungai menyebabkan polusi air. e. Para pemulung plastik mendapat rezeki berlimpah. 4. Cermati silogisme berikut! PU : Daging berwarna merah dapat memicu munculnya penyakit hipertensi PK : Daging kambing berwarna merah K : .... Simpulan yang tepat untuk melengkapi silogisme tersebut adalah .... a. Daging berwarna merah dapat memicu munculnya penyakit hipertensi. b. Kambing kambing dapat memicu munculnya penyakit hipertensi. c. Daging kambing dapat memicu munculnya penyakit hipertensi d. Kambing adalah daging berwarna merah yang memicu hipertensi. e. Daging kambing berwarna merah memicu penyakit hipertensi 2. Cermatilah paragraf generalisasi berikut! Pertumbuhan telepon selular di negeri ini meningkat sangat cepat. Tidak ada lagi mahasiswa yang tidak memiliki telepon selular. Begitu juga dengan siswa SMA,SMP, bahkan SD telah menggunakan telepon selular untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka. Pedagang keliling seperti tukang bakso, tukang cendol menggunakan telepon selular sebagai sarana penjualan. Di pelosok pedesaan para orang tua juga sudah menggunakan telepon selular untuk berkomunikasi dengan anak mereka yang bekerja sebagai tenaga kerja luar negeri, seperti di Hongkong, Thailand, Arab Saudi, dan Singapura. Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf generalisasi tersebut adalah.... a. Semua lapisan masyarakat menggunakan telepon selular sebagai alat komunikasi. b. Penggunaan telepon selular tidak asing bagi masyarakat saat ini khususnya Indonesia. 5. Demikianlah usulan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar kepemimpian siswa yang diselenggarakan oleh OSIS SMA Harapan Kita Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Panitia Pelaksana Diklat Kepemimpian Siswa SMA Harapan Kita tahun 2010 69 Ketua OSIS, Ketua Pelaksana Anisa Putri Bayu Indra Selektif Bahasa Indonesia XII Mengetahui, Wakasek Kesiswaan, Muhammad Yusuf, M.Pd. Bagian penutup proposal di atas kurang lengkap karena tidak mencantumkan .... a. Dasar pemikiran d. Tempat dan tanggal b. Tujuan kegiatan e. Susunan panitia c. Nama dan jenis kegiatan 6. Akhir tahun pelajaran bagi siwa Kelas XII nuari 2010, saya mengajukan lamarna merupakan langkah akhir dalam menamatkerja kepada Bapak untuk mengisi lokan pendidikan di sekolah. Kegiatan akhir wongan tersebut. bagi siswa kelas XII ditandai dengan ped. Atas dasar iklan dalam harian Suara laksanaan UAS dan UAN. Kegiatan ini meMerdeka, 20 Januari 2010, saya bernentukan keberhasilan belajar siswa selaniat mengajukan lamaran. ma tiga tahun. e. Dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai apoteker karena saDalam upaya menanamkan cinta almamaya ingin bekerja di perusahaan Bapak ter, memelihara, dan membawa nama baik untuk mengisi lowongan itu. SMA Harapan Kita di dunia kampus dan masyarakat maka kelas XII dilepas melalui 8. Cermatilah kutipan penutup surat berikut! kegiatan perpisahan yang pelaksanaannya Besar harapan saya dapat diterima di pedisesuaikan dengan kemampuan. rusahaan Bapak. Atas perhatiannya, di Diharapkan dengan kegiatan perpisahan ucapkan banyak terima kasih. dan pelepasan siswa kelas XII ini tertanan Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kanilai-nilai moral dan iktikad baik pada selimat penutup surat tersebut adalah …. tiap individu sehingga antara pihak sekolah a. Atas perhatian Bapak, saya tak lupa dn alumni terpelihara jalinan kekeluargaan mengucapkan terima kasih. dengan baik. b. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan Penggalan proposal di atas dapat digoterima kasih banyak longkan sebagai .... c. Atas perhatian Bapak, saya mengua. Sasaran kegiatan capkan terima kasih. b. Isi kegiatan d. Atas perhatiannya, saya mengucapkan c. Dasar pemikiran terima kasih. d. Landasan kegiatan e. Atas perhatian, diucapkan terima kasih e. Tujuan kegiatan kepada Bapak. 7. Bacalah kutipan iklan lowongan berikut dengan cermat! DICARI APOTEKER Jujur, Tnggung jawab, Pengalaman 2 tahun Domisili Semarang Berbadan sehat Alamat PO BOX 123 Suara Merdeka, 20 Januari 2010 Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang tepat sesuai dengan iklan lowongan tersebut adalah …. a. Saya seorang apoteker yang telah berpengalaman bertahun-tahun, untuk itu saya mengajukan lamaran kepada Bapak. b. Untuk mengamalkan segala ilmu yang telah saya miliki, saya bermaksud mengajukan lamaran di perusahaan Bapak. c. Membaca iklan Bapak yang dimuat dalam harian Suara Merdeka, 20 JaSelektif Bahasa Indonesia XII 9. Bacalah puisi berikut! Perempuan-perempuan yang membawa Bakul dan kereta Ke manakah mereka Mereka berlomba dengan surya menuju Gerbang kota Merebut hidup di pasar-pasar kota (Hartoyo Andangjaya) Amanat bait puisi di atas adalah….. a. Sebagai perempuan kita juga harus bekerja keras mencari nafkah b. Perempuan tidak harus bergantung hidup kepada laki-laki c. Sebagai ibu harus bertanggung jawab terhadap suami dan anak d. Perempuan - perempuan hendaknya harus ke pasar e. Bagimanapun perempuan juga punya peran dalam rumah 10. SELAMAT TINGGAL Aku berkaca 70 Ini muka penuh luka Siapa punya? Kudengar seru menderu Dalam hatiku? Apa hanya angin lalu? Lagu lain pula Menggelepar di tengah malam buta Ah …! Segala menebal, segala mengental Segala tak kukenal II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! Selamat tinggal Chairil Anwar Tema puisi tersebut adalah …. a. Kelukaan hati b. Kecamuk dalam hati c. Permasalahan yang berat d. pengintrospeksian diri e. persoalan yang beruntun 1. Buatlah sebuah surat lamaran kerja berdasarkan iklan berikut! Dibutuhkan segera ADMIN WANITA Single, Penampilan menarik. Max. 25 Th, Min. D3 Teknik Informatika. Lamaran Lengkap Kirim ke Puspowarno I/16 Semarang Suara Merdeka, 24 Mei 2010 2. Susunlah sebuah paragraf analogi! 3. Bacalah puisi berikut dengan saksama! Tuhan Telah Menegurmu Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan Lewat perut anak-anak yang kelaparan Tuhan telah menegurmu dengan sukup sopan Lewat semayup suara adzan Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran Lewat gempa bumi yang bergoncang Deru angin yang meraung-raung kencang Hujan dan banjir yang melintang-lintang Adakah kau dengan? Berdasarkan puisi di atas tentukan: a. Tema puisi c. Nada dan suasana puisi b. Amanat puisi 4. Buatlah paragraf dengan pola umum – khusus (deduktif) dengan topik kenakalan remaja. 5. Buatlah lima silogisme kemudian ubahlah silogisme tersebut menjadi entimem. Catatan Guru ........................................... ........................................... ........................................... ........................................... 71 Nilai Paraf Orang Tua Guru Selektif Bahasa Indonesia XII