SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Perwakilan Provinsi NTT BPK Memberikan Opini Wajar Dengan Pengecualian atas LKPD TA 2014 Kabupaten Kupang Kupang, (Kamis, 3 September 2015) – Dalam rangka memenuhi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya, Kepala Perwakilan BPK Provinsi NTT, Khabib Zainuri menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2014 Kabupaten Kupang di Kantor BPK Perwakilan Provinsi NTT di Kupang. LHP atas LKPD TA 2014 Pemerintah Kabupaten Kupang diterima oleh Ketua DPRD, Yosep Lede dan Wakil Bupati Kupang, Korinus Masneno. Pemeriksaan ditujukan untuk memberikan opini atas kewajaran LKPD Kabupaten Kupang dengan memperhatikan kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, kecukupan pengungkapan, efektivitas sistem pengendalian intern, dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan. Opini yang diberikan oleh BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2014 pada Kabupaten Kupang adalah Wajar Dengan Pengecualian. Terdapat peningkatan opini, jika dibandingkan dengan Opini LKPD TA 2013 yaitu Tidak Memberikan Pendapat karena 9 (sembilan) permasalahan terkait akun: (1) Kas di Bendahara Pengeluaran; (2) Piutang Pajak; (3) Piutang Retribusi; (4) Investasi Permanen; (5) Investasi Non Permanen; (6) Aset Tetap; (7) PAD; dan (8) Belanja Barang; dan (9) Belanja Tidak Terduga. Pada TA 2014, Pemerintah Kabupaten Kupang telah melakukan perbaikan pengelolaan atas Piutang Pajak, Piutang Retribusi dan Belanja Bantuan Tidak Terduga, sehingga masih terdapat 6 (enam) hal yang menjadi pertimbangan penilaian kewajaran Laporan Keuangan TA 2014, yaitu sebagai berikut: 1. Terdapat sisa Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2013 dan Tahun sebelumnya yang belum disetorkan ke Kas Daerah sebesar Rp257.530.580,00. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan sebesar Rp1.557.456.932,00 yaitu sisa kas dalam bentuk SPJ yang belum diverifikasi sebesar Rp598.976.258,00 dan sisa kas yang belum diketahui/masih ditelusuri rinciannya sebesar Rp960.780.674,00. Hal ini tidak sesuai dengan definisi kas dalam Standar Akuntansi Pemerintahan di mana kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan; 2. Penyajian Saldo Investasi Permanen – Penyertaan Modal pada PD Kantong Semen, PD Agrobisnis, PD Kelautan, dan KPN Sejahtera belum diaudit oleh auditor independen. Catatan-catatan dan dokumen yang tersedia tidak memungkinkan BPK untuk melakukan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk meyakini nilai investasi penyertaan modal pada PD Kantong Semen, PD Agrobisnis, PD Kelautan, dan KPN Sejahtera; Informasi lebih lanjut: Humas & TU Kalan BPK RI Perwakilan Provinsi NTT Jl. W.J. Lalamentik, Kupang, Nusa Tenggara Timur Telp.(0380) 840600, Fax. (0380) 840601, Email : [email protected] SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Perwakilan Provinsi NTT 3. Terdapat Aset Tetap pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan dan RSUD Pemerintah Kabupaten Kupang yang belum diinventarisasi secara menyeluruh dan masih banyak barang-barang yang belum tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB), serta KIR dan Labelisasi belum dibuat. Catatan-catatan dan dokumen yang tersedia tidak memungkinkan BPK untuk melakukan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk meyakini nilai Aset Tetap. 4. Saldo Pendapatan Asli Daerah yang disajikan belum termasuk Pendapatan BLUD sebesar Rp1.315.223.185,00 yang belum dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang TA 2014. 5. Saldo Belanja Barang belum termasuk Belanja Barang BLUD sebesar Rp1.496.101.250,00 yang belum dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang TA 2014. 6. Terdapat selisih saldo SiLPA Laporan Realisasi Anggaran dengan SiLPA Neraca yang tidak dapat dijelaskan. Catatan-catatan dan dokumen yang tersedia tidak memungkinkan BPK untuk melakukan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk meyakini nilai SiLPA. Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan perundangundangan. LHP atas Sistem Pengendalian Intern dan LHP atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangundangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LHP atas LKPD. Kelemahan dalam Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah Kabupaten Kupang antara lain yaitu: 1. Penatausahaan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kupang belum tertib; 2. Pengelolaan Aset Tetap pada Pemerintah Kabupaten belum tertib; dan 3. Kebijakan Akuntansi BLUD belum disusun dan Laporan Keuangan tidak dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang. Hal-hal yang berkaitan dengan ketidakpatuhan, kecurangan, dan ketidakpatutan pada Pemerintah Kabupaten Kupang antara lain yaitu: 1. PD Kantong Semen dan PD Agrobisnis selalu merugi dan Penyertaan Modal Daerah pada PD Kantong Semen, PD Agrobisnis, dan PD Kelautan dan KPN Sejahtera belum didukung dengan Laporan Keuangan yang telah diaudit; dan 2. Pendapatan Asli Daerah terlambat disetor ke Kas Daerah sebesar Rp959.154.480,00. Informasi lebih lanjut: Humas & TU Kalan BPK RI Perwakilan Provinsi NTT Jl. W.J. Lalamentik, Kupang, Nusa Tenggara Timur Telp.(0380) 840600, Fax. (0380) 840601, Email : [email protected]