PT Buana Finance Tbk.

advertisement
 PT Buana Finance Tbk. Laporan keuangan 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
Periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
Financial statements as of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended March 31,2016 and 2015 (unaudited)
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 MARET 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN
31 DESEMBER 2015 (DIAUDIT) DAN
PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015
(TIDAK DIAUDIT)
PT BUANA FINANCE Tbk.
FINANCIAL STATEMENTS
AS OF MARCH 31, 2016 (UNAUDITED) AND
DECEMBER 31, 2015 (AUDITED) AND
PERIOD 3 MONTHS ENDED
MARCH 31, 2016 AND 2015
(UNAUDITED)
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Pages
Laporan Posisi Keuangan .........................................
1-2
........................................... Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain..............................................
3
Statement of Profit or Loss and
.................................... Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas ......................................
4
.......................................... Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ......................................................
5
..................................................... Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan .............................. 6-101 ....................................... Notes to the Financial Statements
**********************
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited)
(Expressed in millions Rupiah,
Unless otherwise stated)
PT BUANA FINANCE Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Catatan/
Notes
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
__________________________
ASET
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
Piutang sewa pembiayaan
Nilai residu yang dijamin
Pendapatan sewa pembiayaan
yang ditangguhkan
Simpanan jaminan
Investasi sewa
pembiayaan neto
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Investasi sewa pembiayaan
neto setelah dikurangi
cadangan kerugian
penurunan nilai
Piutang pembiayaan konsumen
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Piutang pembiayaan
konsumen - neto
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Uang muka, biaya dibayar di muka
dan lainnya
Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp43.476 dan
Rp42.905 masing-masing pada
tanggal 31 Maret 2016 dan
dan 31 Desember 2015)
Aset tidak berwujud (setelah dikurangi
akumulasi amortisasi Rp5.578 dan
Rp5.542 masing-masing pada
tanggal 31 Maret 2016 dan
31 Desember 2015)
Aset pajak tangguhan - neto
TOTAL ASET
ASSETS
343.827
4,33
407
2.601.510
1.808.333
11,33
5a
(321.431)
(1.808.333)
Cash and cash equivalents
383
Marketable securities
2.798.028
1.875.603
Net investment in finance leases
Lease receivables
Guaranteed residual value
(355.446)
(1.875.603 )
__________________________
2.280.079
2.442.582
(64.934)
5b
2.215.145
519.822
89.222
(68.920)
2.373.662
11, 6a
(8.927)
6b
510.895
528.553
(7.838)
520.715
Unearned lease income
Security deposits
Net investment in
finance leases
Allowance for
impairment losses
Net investment in finance
leases, net of allowance for
impairment losses
Consumer financing receivables
Allowance for
impairment losses
Consumer financing
receivables - net
29.369
25.167
7
30.645
43.648
9.347
8,33
29.632
Other receivables
Derivative assets
Advances, prepayments
and others
71.832
Fixed assets (net of accumulated
depreciation of Rp43,476 and
Rp42,905 as of March 31, 2016
and December 31, 2015)
437
Intangible assets (net of
accumulated amortization of
Rp5,578 and Rp5,542 as of
March 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively)
2.730
Deferred tax assets - net
3.162.906
TOTAL ASSETS
71.466
401
2.724
10
13d,13e, 37
3.208.748
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an
integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31,2015 (audited)
(Expressed in millions Rupiah,
Unless otherwise stated)
PT BUANA FINANCE Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Catatan/
Notes
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
__________________________
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek utang yang diterbitkan
medium-term notes - neto
Utang pajak
Utang dividen
Utang lain-lain
Uang muka dan lain-lain
Beban akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Liabilitas imbalan pasca-kerja
Total liabilitas
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 4.800.000.000
saham dengan nilai nominal
Rp250 (dalam nilai penuh) per saham;
ditempatkan dan disetor penuh 1.645.796.054 saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Pengukuran kembali atas imbalan
pasca-kerja - neto setelah pajak
Keuntungan (kerugian) neto atas
perubahan nilai wajar instrumen
derivatif dari lindung nilai arus kas
LIABILITIES
1.769.929
11,33
1.760.806
249.638
8.300
291
30.897
3.480
16.687
12
13a,33
20
14,33
15,33
16,33
249.355
6.164
291
26.362
2.820
19.395
5.957
15.141
17
14.278
Loans from financial institutions
and banks
Debt securities issued
medium-term notes - net
Taxes payable
Dividends payable
Other payables
Advances and others
Accrued expenses
Short-term employee benefits
liabilities
Post-employment benefits liabilities
2.079.471
Total liabilities
2.100.320
411.449
457
1b,18
19
411.449
457
15.000
672.447
20
15.000
651.759
4.889
17,37
4.186
2l,7,11
4.889
(119 )
EQUITY
Share capital
Authorized - 4,800,000,000
shares with par value of
Rp250 (in full amount) per share;
issued, and fully paid 1,645,796,054 shares
Additional paid-in capital
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
Remeasurement of postemployment benefits - net of tax
Net gain (loss) on changes in
fair value of derivative
instrument on cash flow hedge
Total Ekuitas
1.108.428
1.083.435
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS
3.208.748
3.162.906
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an
integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions Rupiah,
Unless otherwise stated)
PT BUANA FINANCE Tbk.
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Periode 3 bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Pendapatan
Pendapatan sewa pembiayaan
Pendapatan pembiayaan konsumen
Pendapatan sewa operasi
Pendapatan bunga
Laba selisih kurs - neto
Pendapatan lain-lain - neto
Total pendapatan
Beban
Beban keuangan
Umum dan administrasi
Beban kerugian penurunan nilai
(sewa pembiayaan dan
pembiayaan konsumen)
Pemasaran
Rugi selisih kurs - neto
Sewa operasi
87.344
20.370
11.269
752
4.796
Catatan/
Notes
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
_____________________________
21
22
23
7,27
24
124.531
107.696
22.093
76
6.902
3.866
Revenues
Finance lease income
Consumer financing income
Operating lease income
Interest income
Foreign exchange gain - net
Other income - net
140.633
Total revenues
56.767
34.028
25
26
64.153
31.051
5.246
86
-
28
10.045
336
589
20
Expenses
Financing costs
General and administrative
Provision for impairment losses
(finance lease and
consumer financing)
Marketing
Foreign exchange loss - net
Operating lease
7,27
Total beban
96.127
106.194
Total expenses
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
FINAL DAN BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
28.404
34.439
INCOME BEFORE FINAL TAX
AND INCOME TAX EXPENSE
(53)
Final tax expense
34.386
INCOME BEFORE
INCOME TAX EXPENSE
Beban pajak final
(461)
LABA SEBELUM BEBAN
PAJAK PENGHASILAN
27.943
Beban pajak penghasilan - neto
(7.255)
Laba periode berjalan
20.688
Penghasilan komprehensif lain
Pos yang akan direklasifikasikan
ke laba rugi :
Perubahan nilai wajar atas
instrumen derivatif untuk
lindung nilai arus kas
Total penghasilan komprehensif
periode berjalan
Laba per saham - Dasar
(dalam nilai penuh)
2r
13b, 13c, 13e
4.305
7
24.993
12,57
29
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(8.556 )
Income tax expense - net
25.830
Income for the period
8.742
Other compherensive income
Item that will be reclassified to
profit or loss :
Fair value of derivative
instrument for cash
flow hedge
34.572
Total comprehensive income
for the period
15,69
Earnings per share – Basic
(in full amount)
_____________________________
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements taken as a whole.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For the Period Ended March 31, 2016 and 2015
(unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT BUANA FINANCE Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015
(tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Penghasilan
Komprehensif Lain/
Other Comprehensive Income
Catatan/
Notes
Saldo 31 Desember 2014
Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Share Capital
Issued and
Fully Paid
Tambahan
Modal Disetor/
Additional Paidin Capital
Laba (Rugi) yang
Belum Direalisasi
atas Perubahan
Nilai Wajar
Instrumen Derivatif
dari Lindung Nilai
Arus Kas/
Unrealized
Gain (Loss)
in Fair Value of
Derivative
Instrument on
Cash Flow Hedge
Pengukuran
Kembali
atas Imbalan
Pasca-KerjaNeto Setelah Pajak/
Remeasurement of
Post-Employment
Benefits - Net of Tax
Telah Ditentukan
Penggunaannya/
Appropriated
Belum Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
Saldo Laba/
Retained Earnings
Total Ekuitas/
Equity
411.449
457
(10.780)
-
14.000
689.467
1.104.593
Balance as of December 31, 2013
Penghasilan komprehensif periode berjalan
Laba periode berjalan
Keuntungan atas perubahan nilai
wajar instrumen derivatif dari lindung
nilai arus kas
-
-
-
-
-
25.830
25.830
-
-
8.742
-
-
-
8.742
Comprehensive Income for the period
Income for the period
Gain on changes in fair value
of derivative instrument
on cash flow hedge
Total penghasilan komprehensif periode
berjalan 2015
-
-
8.742
-
-
25.830
34.572
Total comprehensive income for
the period 2015
Saldo 31 Maret 2015
411.449
457
(2.038)
-
14.000
715.297
1.139.165
Balance as of December 31, 2014*)
Saldo 31 Desember 2015
411.449
457
(119)
4.889
15.000
651.759
1.083.435
Balance as of December 31, 2013
Penghasilan komprehensif periode berjalan
Laba periode berjalan
Keuntungan atas perubahan nilai
wajar instrumen derivatif dari lindung
nilai arus kas
-
-
-
-
-
20.688
20.688
-
-
4.305
-
-
-
4.305
Comprehensive Income for the period
Income for the period
Gain on changes in fair value
of derivative instrument
on cash flow hedge
Total penghasilan komprehensif periode
berjalan 2016
-
-
4.305
-
-
20.688
24.993
Total comprehensive income for
the period 2016
411.449
457
4.186
4.889
15.000
672.447
1.108.428
Balance as of March 31, 2016
Saldo 31 Maret 2016
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial
statements taken as a whole
4
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
STATEMENT OF CASH FLOWS
Periods Ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT BUANA FINANCE Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
Periode yang berakhir pada Tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari konsumen
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran untuk beban usaha
Penerimaan bunga
Pembayaran bunga dan
biaya keuangan lainnya
Pembayaran pajak penghasilan
Kas neto diperoleh dari
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Pembelian aset tetap
Uang muka lain-lain
Hasil penjualan aset tetap
Kas neto digunakan untuk
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan dari utang bank
Pembayaran kembali utang bank
Kas neto digunakan untuk
aktivitas pendanaan
Pengaruh perubahan kurs
terhadap kas dan setara kas
(PENURUNAN) KENAIKAN
NETO KAS DAN SETARA KAS
Catatan/
Note
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
_____________________________
628.467
(339.096)
(28.929)
643
691.457
(598.631 )
(37.302 )
351
(57.228)
(3.557)
(65.608 )
(6.789 )
200.300
(16.522)
(1.164)
(743)
383
9
9
(1.524)
500.325
(444.274)
56.051
(222)
89.222
KAS DAN SETARA KAS PADA
AKHIR TAHUN
343.827
453
Net cash provided by
operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
Purchase of fixed assets
Other advances
Proceeds from sale of
fixed assets
(3.602)
Net cash used in
investing activities
675.000
(743.043 )
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
Proceeds from bank loans
Repayments of bank loans
(68.043)
Net cash used in
financing activities
236
Effects of exchange rate
on cash and cash equivalents
NET (DECREASE) INCREASE IN
(87.931) CASH AND CASH EQUIVALENTS
254.605
KAS DAN SETARA KAS PADA
AWAL TAHUN
(3.883 )
(172)
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
Receipts from customers
Payments to suppliers
Payments for operating expenses
Interest received
Interest and other financing
costs paid
Payments for corporate income tax
4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
121.972
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
34.041
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements taken as a whole
5
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
UMUM
a.
GENERAL
a.
Pendirian dan aktivitas Perusahaan
The
Company’s
activities
establishment
and
PT Buana Finance Tbk. (“Perusahaan”)
didirikan tanggal 7 Juni 1982 berdasarkan Akta
Notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 74 dan
Anggaran Dasar Perusahaan telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan
No.
C2-1677-HT.01.01.Th.82
tanggal 8 Oktober 1982 yang telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 101 tanggal 17 Desember 1982,
Tambahan No. 1384.
PT Buana Finance Tbk. (the “Company") was
established on June 7, 1982 based on the
Notarial Deed No. 74 of Kartini Muljadi, S.H.
and the Company’s Articles of Association
were approved by the Ministry of Justice in his
Decision Letter No. C2-1677-HT-01.01.Th.82
dated October 8, 1982, which was announced
in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 101 dated December 17, 1982,
Supplement No. 1384.
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai
lembaga keuangan yang diberikan oleh
Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. KEP-049/KM.11/1982
tanggal 19 Oktober 1982.
The Company obtained its license to operate
as a financial institution from the Ministry of
Finance of the Republic of Indonesia by virtue
of decree No. KEP-049/KM.11/1982 dated
October 19, 1982.
Nama Perusahaan telah diubah beberapa
kali
dan
yang
terakhir
menjadi
PT Buana Finance Tbk. disetujui dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal
3 Oktober 2005 yang keputusannya diaktakan
dalam Akta No. 1 tanggal 3 Oktober 2005 dari
Notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta notaris
ini
telah
mendapat
persetujuan
dari
Menteri
Kehakiman
dan
Hak
Asasi
Manusia
dalam
Surat
Keputusan
No.
C-28319HT.01.04.TH.2005
tanggal
14 Oktober 2005.
The name of the Company has been changed
several times, the latest change became
PT Buana Finance Tbk. and was approved
during
the
Extraordinary
General
Shareholders’ Meeting dated October 3, 2005
which was notarized in Deed No. 1 dated
October 3, 2005 of Fathiah Helmi, S.H. This
notarial deed was approved by the Ministry of
Justice and Human Rights in his Decision
Letter No. C-28319HT.01.04.TH.2005 dated
October 14, 2005.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir
diaktakan dalam Akta No. 14 tanggal
5
Juni
2015
dari
Notaris
Fathiah
Helmi, S.H. Akta notaris ini telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia dalam Surat Keputusan
No. AHU-0938498.AH.01.02.2015,
tanggal
1 Juli 2015.
The Company’s Articles of Association have
been amended several times, the latest
amendment which was notarized in Deed
No. 14 dated June 5, 2015 of Notary Fathiah
Helmi, S.H. This notarial deed was approved
by the Ministry of Justice and Human Rights
in his
Decision
Letter
No.
AHU0938498.AH.01.02.2015 dated July 1, 2015.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
menjalankan kegiatan dalam bidang sewa
(sewa pembiayaan dan sewa operasi),
pembiayaan konsumen dan anjak piutang.
The scope of the Company’s activities involves
leasing (finance leases and operating leases),
consumer financing and factoring.
Kantor pusat terletak di Gedung Chase Plaza,
Lantai 17 dan 19, Jalan Jendral Sudirman
No. 21, Jakarta. Pada saat ini Perusahaan
memiliki 21 cabang yaitu di Jakarta, Surabaya,
Semarang,
Medan,
Pekanbaru,
Jambi,
Palembang, Lampung, Makassar, Balikpapan,
Banjarmasin, Manado, Samarinda, Denpasar,
Serpong,
Bekasi,
Pontianak
dan
Palangkaraya.
The head office is located at the Chase Plaza
Building, 17th and 19th Floors, Jalan Jendral
Sudirman No. 21, Jakarta. Currently, the
Company has 21 branches located in Jakarta,
Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru,
Jambi, Palembang, Lampung, Makassar,
Balikpapan,
Banjarmasin,
Manado,
Samarinda, Denpasar, Serpong, Bekasi,
Pontianak and Palangkaraya.
6
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
UMUM (lanjutan)
b.
GENERAL (continued)
b.
Penawaran umum dan perubahan modal
saham Perusahaan
The Company’s public
changes in share capital
offering
and
Berdasarkan Surat Izin Emisi Saham yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal
dan
Lembaga
Keuangan
(BAPEPAM-LK)
atas
nama
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
SI-088/SHM/MK.10/1990
tanggal
19 Maret 1990, Perusahaan menawarkan dan
menjual saham kepada masyarakat dengan
jumlah nominal Rp2.500 yang terbagi dalam
2.500.000 saham. Dengan dilakukannya
penawaran umum tersebut, modal saham
ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari
Rp12.500 yang terbagi atas 12.500.000 saham
menjadi Rp15.000 yang terbagi atas
15.000.000 saham.
Based on the License for Public Offering of
Shares issued by the Capital Market
Supervisory Board (BAPEPAM-LK) on behalf
of the Ministry of Finance of the Republic of
Indonesia No. SI-088/SHM/MK.10/1990 dated
March 19, 1990, the Company offered and
sold its shares to the public with a total
nominal value of Rp2,500 consisting of
2,500,000 shares. The effect of this public
offering was to increase the issued and paid
up capital from Rp12,500 consisting of
12,500,000 shares to Rp15,000 consisting of
15,000,000 shares.
Sejak penawaran umum saham ke masyarakat
pada bulan Maret 1990, Perusahaan telah
melakukan beberapa kali perubahan modal
saham melalui tindakan korporasi sebagai
berikut:
Since the public offering held on March 1990,
the Company’s share capital has been
changed several times through the following
corporate actions:
Tanggal/Date
17 Mei 1993/
May 17, 1993
10 Mei 1994/
May 10, 1994
3 April 1995/
April 3, 1995
9 Juli 1997/
July 9, 1997
Keterangan (Catatan 19)/Descriptions (Note 19)
Total saham
Setelah Transaksi/
Total Shares
After Transactions
Penerbitan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi
tambahan modal disetor sejumlah 12.000.000 saham/
Issuance of bonus shares which originated from the
capitalization of the additional paid-in capital amounting to
12,000,000 shares.
27.000.000
Penawaran umum terbatas saham dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sejumlah 18.000.000 saham.
BAPEPAM-LK mengeluarkan Surat Pemberitahuan Efektif
Pernyataan Pendaftaran No.S-834/PM/1994 tanggal
9 Mei 1994/
Limited public offering of 18,000,000 shares through a
rights issue. BAPEPAM-LK issued the Acknowledgment
Letter of Effective Registration No.S-834/PM/1994 dated
May 9, 1994.
45.000.000
Penerbitan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi
tambahan modal disetor sejumlah 45.000.000 saham/
Issuance of bonus shares which originated from the
capitalization of the additional paid-in capital amounting to
45,000,000 shares.
90.000.000
Pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp1.000
(dalam nilai penuh) menjadi Rp500 (dalam nilai penuh)/
Change in a par value per share (stock split) from Rp1,000
(in full amount) to Rp500 (in full amount).
7
180.000.000
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
UMUM (lanjutan)
b.
GENERAL (continued)
b.
Penawaran umum dan perubahan modal
saham Perusahaan (lanjutan)
The Company’s public offering
changes in share capital (continued)
and
Sehubungan dengan restrukturisasi utang
Perusahaan, pinjaman sebesar Rp135.000
dikonversi menjadi saham pada tanggal
5 Februari
2004
dengan
menerbitkan
270.000.000 saham biasa dengan nilai
nominal sebesar Rp500 (dalam nilai penuh)
per saham dan 64.285.714 waran. Waran
dapat dikonversi menjadi saham biasa sampai
dengan 31 Desember 2008, dengan harga
Rp700
(dalam
nilai
penuh)
per lembar saham. Konversi saham tersebut
meningkatkan modal saham ditempatkan dan
disetor dari Rp90.000 yang terbagi atas
180.000.000 saham menjadi Rp225.000 yang
terbagi atas 450.000.000 saham. Konversi
saham tersebut juga meningkatkan tambahan
modal
disetor
sejumlah
Rp141.750
(Catatan 19).
In connection with the Company’s debt
restructuring, loans amounting to Rp135,000
were converted to shares on February 5, 2004
by issuing new 270,000,000 common shares
with nominal value of Rp500 (in full amount)
per share and 64,285,714 warrants. Warrants
are exercisable to subscribe to the Company’s
ordinary shares until December 31, 2008 at
a price of Rp700 (in full amount) per share.
The share conversion increased the issued
and paid up capital from Rp90,000 consisting
of 180,000,000 shares to Rp225,000
consisting of 450,000,000 shares. The share
conversion also created an additional paid-in
capital of Rp141,750 (Note 19).
Pada
tanggal
14
April
2005,
PT Sari Dasa Karsa (“SDK”) resmi menjadi
pemegang saham pengendali Perusahaan
dengan memiliki 289.345.020 saham dan
47.866.747 waran, setelah melakukan akuisisi
atas saham dan waran milik para kreditur
Perusahaan dan menyelesaikan proses
penawaran tender atas sisa saham publik.
Pada tanggal 15 November 2005, SDK
mengkonversi seluruh waran yang dimilikinya
menjadi saham biasa sehingga meningkatkan
jumlah
kepemilikan
sahamnya
menjadi
337.211.767 lembar atau 67,53% dari jumlah
modal yang disetor.
On April 14, 2005, PT Sari Dasa Karsa
(“SDK”) officially became the majority
shareholder of the Company with ownership of
289,345,020 common shares and 47,866,747
warrants, brought about by the acquisition of
shares and warrants previously owned by the
Company’s creditors and the completion of the
tender offer process on the remaining shares
owned by the public. On November 15, 2005,
SDK exercised all of its warrants owned on its
ordinary shares and increased its total
ownership to 337,211,767 or 67.53% of the
paid in capital.
Dalam tahun 2005, sejumlah 49.351.247
waran (termasuk di dalamnya 47.866.747
waran milik SDK) dikonversi ke saham biasa
dengan nilai nominal Rp500 (dalam nilai
penuh) per lembar. Konversi waran ini
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
dari Rp225.000 yang terbagi atas 450.000.000
saham menjadi Rp249.676 yang terdiri atas
499.351.247 saham. Konversi waran ini juga
meningkatkan
tambahan modal disetor
sebesar Rp9.870 (Catatan 19).
In 2005, a total of 49,351,247 warrants
(including 47,866,747 warrants owned by
SDK) were exercised on the common shares
with nominal value of Rp500 (in full amount)
per share. The exercised warrants increased
the issued and paid up capital from Rp225,000
consisting
of
450,000,000
shares
to
Rp249,676 consisting of 499,351,247 shares.
The exercised warrants also increased the
total additional paid-in capital by Rp9,870
(Note 19).
Pada tanggal 5 Oktober 2006, Perusahaan
melakukan pemecahan saham dari nilai
nominal Rp500 (dalam nilai penuh) menjadi
Rp250 (dalam nilai penuh) per saham.
Pemecahan saham ini mengubah modal dasar
dari
720.000.000
saham
menjadi
1.440.000.000 saham dan modal ditempatkan
dan disetor dari 499.351.247 saham menjadi
998.702.494 saham.
On October 5, 2006, the Company made a
stocksplit
from
nominal
value
of
Rp500 (in full amount) to Rp250 (in full
amount) per share. The stocksplit changed the
authorized capital from 720,000,000 shares to
1,440,000,000 shares and the issued and paid
up capital from 499,351,247 shares to
998,702,494 shares.
8
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
UMUM (lanjutan)
b.
GENERAL (continued)
b.
Penawaran umum dan perubahan modal
saham Perusahaan (lanjutan)
The Company’s public offering
changes in share capital (continued)
and
Sehubungan dengan pemecahan saham,
Perusahaan
juga
mengubah
harga
pelaksanaan waran dari Rp700 (dalam nilai
penuh) menjadi Rp350 (dalam nilai penuh) per
waran yang menyebabkan peningkatan jumlah
waran beredar dari 14.934.467 menjadi
29.868.934 waran.
In connection with the stocksplit, the Company
also changed the exercise price of warrants
from Rp700 (in full amount) to Rp350 (in full
amount) per warrant which resulted in increase
in number of oustanding warrants from
14,934,467 to 29,868,934 warrants.
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 18 April 2007,
Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang
berasal dari kapitalisasi tambahan modal
disetor
dengan
perbandingan
setiap
pemegang 5 saham berhak atas 2 saham
bonus.
Penerbitan
saham
bonus
ini
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
menjadi Rp349.546 yang terbagi atas
1.398.183.491 saham.
In accordance with resolution of the
Extraordinary
General
Meeting
of
Shareholders dated April 18, 2007, the
Company distributed bonus shares, which
were issued from the capitalization of the
additional paid-in capital, with bonus ratio of 2
bonus shares for each holder of 5 shares. The
issuance of bonus shares increased the issued
and paid up capital to Rp349,546 consisting of
1,398,183,491 shares.
Perusahaan juga melakukan perubahan atas
Anggaran Dasar Perusahaan, yaitu sebagai
berikut:
- meningkatkan modal ditempatkan dan
disetor Perusahaan menjadi sejumlah
1.440.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp360.000.
- meningkatkan modal dasar Perusahaan dari
Rp360.000 yang terbagi atas 1.440.000.000
saham menjadi sebesar Rp1.200.000 yang
terbagi atas 4.800.000.000 saham.
The Company also changed the Company’s
Articles of Association as follows:
Sehubungan dengan pengeluaran saham
bonus,
Perusahaan
juga
melakukan
penyesuaian atas harga pelaksanaan waran
dari Rp350 (dalam nilai penuh) menjadi Rp250
(dalam nilai penuh) per waran. Penyesuaian
menyebabkan peningkatan jumlah waran
beredar dari 29.868.934 menjadi 41.816.507
waran.
In connection with the issuance of bonus
shares, the Company also adjusted the
exercise price of warrants from Rp350 (in full
amount) to Rp250 (in full amount) per warrant.
The adjustment has resulted in increase in
number of outstanding warrants from
29,868,934 to 41,816,507 warrants.
Pada
tanggal
2
Juli
2008
dan
26 Desember 2008, sejumlah 37.938.821
waran dikonversi ke saham biasa dengan nilai
nominal
Rp250
(dalam
nilai
penuh)
per lembar. Konversi waran ini meningkatkan
modal ditempatkan dan disetor dari Rp349.546
yang terbagi atas 1.398.183.491 saham
menjadi Rp359.031 yang terdiri atas
1.436.122.312 saham.
On July 2, 2008 and December 26, 2008,
37,938,821 warrants were exercised to
common shares with nominal value of Rp250
(in full amount) per share. The exercised
warrants increased the issued and paid-up
capital from Rp349,546 consisting of
1,398,183,491 shares to Rp359,031 consisting
of 1,436,122,312 shares.
Sampai dengan berakhirnya masa konversi
waran pada tanggal 31 Desember 2008,
sejumlah 3.877.686 waran tidak dikonversi
menjadi saham.
Up until to the expiry date of the warrants at
December 31, 2008, the 3,877,686 warrants
were not converted into common shares.
- increase the issued and paid up capital to
1,440,000,000 shares with nominal value
Rp360,000.
- increase the authorized shares from
Rp360,000 consisting of 1,440,000,000
shares to Rp1,200,000 consisting of
4,800,000,000 shares.
9
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
UMUM (lanjutan)
b.
c.
GENERAL (continued)
b.
Penawaran umum dan perubahan modal
saham Perusahaan (lanjutan)
The Company’s public offering
changes in share capital (continued)
and
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 28 Mei 2013,
Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang
berasal dari kapitalisasi tambahan modal
disetor
dengan
perbandingan
setiap
pemegang 500 saham berhak atas 73 saham
bonus.
Penerbitan
saham
bonus
ini
meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
menjadi Rp411.449 yang terbagi atas
1.645.796.054 saham.
In accordance with resolution of the
Extraordinary
General
Meeting
of
Shareholders dated May 28, 2013, the
Company distributed bonus shares, which
were issued from the capitalization of the
additional paid-in capital, with a bonus ratio of
73 bonus shares for each holder of 500
shares. The issuance of bonus shares
increased the issued and paid-up capital to
Rp411,449 consisting of 1,645,796,054
shares.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh
sahamnya sejumlah 1.645.796.054 saham di
Bursa Efek Indonesia.
The Company has listed all of its
1,645,796,054 shares on the Indonesia Stock
Exchange.
c.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit
dan Karyawan Perusahaan
Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan
Komite Audit Perusahaan pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
The Company’s Boards of Commissioners,
Directors, Audit Committee and Employees
The composition
of
the Boards
of
Commissioners,
Directors
and
Audit
Committee
of
the
Company
as
of
March 31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Maret 2016 dan 2015/
March 31, 2016 and 2015
___________________________________________________________________________________
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Board of Commissioners
Karman Tandanu
Tjan Soen Eng
*)
Corneiles Tedjo Endriyarto
Direksi
Directors
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Soetadi Limin
Herman Lesmana
Antony Muljanto
President Director
Director
Director
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Audit Committee
Corneiles Tedjo Endriyarto
Hardianto Soefajin
Winny Widja
*)
Chairman
Member
Member
*) Merangkap sebagai Komisaris Independen
*) Also act as Independent Commissioner
Perubahan
susunan
Dewan
Komisaris
didasarkan atas Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham tanggal 28 Mei 2013
yang diaktakan dalam Akta No. 281
tanggal
28
Mei
2013
dari
Notaris
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. Akta notaris ini
telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum
dan
Hak
Asasi
Manusia
dalam
Surat
Keputusan
No. AHU-0080995.AH.01.09. Tahun 2013
tanggal 28 Agustus 2013.
The changes in the composition of Board of
Commissioners is based on the Decision
Statement of General Shareholders’ Meeting
dated May 28, 2013 which was notarized in
Deed No. 281 dated May 28, 2013 of
Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. This
notarial deed was approved by the Ministry of
Laws and Human Rights in its Decision Letter
No. AHU-0080995.AH.01.09. Tahun 2013
dated August 28, 2013.
10
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
UMUM (lanjutan)
c.
GENERAL (continued)
c.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit
dan Karyawan Perusahaan (lanjutan)
The Company’s Board of Commissioners,
Directors, Audit Committee and Employees
(continued)
Komite Audit dibentuk berdasarkan surat
keputusan
Dewan
Komisaris
No. Kep/Kom/01/BDF/V/05
tanggal
18 Mei 2005 dalam rangka memenuhi surat
keputusan
Ketua
BAPEPAM
No. KEP643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
The Audit Committee was established based
on decision letter of the Board of
Commissioners
No. Kep/Kom/01/BDF/V/05
dated May 18, 2005 in order to comply with
decision
letter
of
BAPEPAM
Chairman
No. KEP-643/BL/2012
dated
December 7, 2012.
Perubahan susunan Komite Audit didasarkan
atas Surat Keputusan Dewan Komisaris
Perusahaan Nomor: 004/KEP/KOM/BNF/V/
2013 tanggal 30 Mei 2013, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan telah disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dan
PT Bursa Efek Indonesia, masing-masing pada
tanggal 31 Mei 2014.
The changes in Audit Committee is
based on Company’s Decision Letter of Board
of Commissioners No. 004/KEP/KOM/BNF/V/
2013 dated May 30, 2013, based on terms
applied and has been registered to Financial
Service Authority (“OJK”) and Indonesia Stock
Exchange on May 31, 2014, respectively.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit
menerima remunerasi masing-masing sebesar
Rp608, Rp1.756 dan Rp111 untuk 31 Maret
2016 dan Rp612, Rp1.735 dan Rp112 untuk
31 Maret 2015. Dewan Komisaris dan Direksi
dipertimbangkan sebagai pihak-pihak berelasi
bagi
Perusahaan
dikarenakan
mereka
memegang posisi manajemen kunci.
The Boards of Commissioners, Directors and
Audit Committee received remuneration
totaling to Rp608, Rp1,756 and Rp111 for the
period ended March 31, 2016, respectively,
and Rp612, Rp1,735 and Rp112 for the period
ended March 31, 2015, respectively. The
Boards of Commissioners and Directors are
considered as related parties to the Company
because they hold key management positions.
Perusahaan mempunyai 581 dan 596
karyawan masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit).
The Company has 581 and 596 employees as
of March 31, 2016 and 2015 (unaudited),
respectively.
Pemegang saham akhir dari Perusahaan
adalah PT Sari Dasa Karsa, sebuah
perusahaan investasi yang berkedudukan di
Jakarta.
The
Company’s
ultimate
parent
is
PT Sari Dasa Karsa, an investment company
located in Jakarta.
11
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi yang signifikan yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
pada tanggal dan untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2016 adalah sebagai
berikut:
The significant accounting principles which were
applied in the preparation of the financial
statements as of and for the period ended
March 31, 2016 are as follows:
a.
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk
periode yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 dan 31 Desember
2015 telah disusun dan disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di
Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia
(DSAK-IAI) dan peraturan Bapepam-LK No.
VIII.G.7
tentang
”Penyajian
dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perseroan Publik” yang terdapat dalam
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
b.
Statement of Compliance
The financial statements as of and for the
periods ended March 31, 2016 and 2015 and
December 31, 2015 have been prepared and
presented in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (FAS) as
issued by the Financial Accounting Standards
Board of the Indonesian Institute of
Accountants (DSAK-IAI) and the Bapepam-LK
Regulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or
Public Company’s Financial Statements
Presentation and Disclosure Guidelines” as
included in the Appendix of the Decision
Decree of the Chairman of Bapepam-LK No.
KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
b.
Prinsip penyajian laporan keuangan
Basis of preparation of financial statements
Perusahaan menerapkan PSAK No. 1 (2013)
“Penyajian Laporan Keuangan”, yang berlaku
efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. Informasi
komparatif (jika ada) telah disajikan kembali
agar sesuai dengan standar tersebut.
The Company applies SFAS No. 1 (2013),
“Presentation of Financial Statements”, which
became effective as of January 1, 2015.
Comparative information (if any) has been represented so that it is also in conformity with
the revised standard.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan
Standar
Akuntansi
Keuangan
Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi:
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan
pengungkapan atas aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,
dan
- jumlah pendapatan dan beban selama
periode pelaporan.
The preparation of financial statements in
conformity with the Indonesian Financial
Accounting Standards requires the use of
estimates and assumptions that affects:
- the reported amounts of assets and
liabilities and disclosure of contingent assets
and liabilities at the date of the financial
statements, and
- the reported amounts of revenues and
expenses during the reported period.
Walaupun estimasi
pengetahuan terbaik
dan tindakan saat
mungkin berbeda
diestimasi semula.
ini dibuat berdasarkan
manajemen atas kejadian
ini, hasil yang timbul
dengan jumlah yang
Although these estimates are based on
management’s best knowledge of current
events and activities, actual results may differ
from those estimates.
Laporan keuangan telah disusun berdasarkan
konsep harga perolehan kecuali untuk suratsurat berharga diperdagangkan dan tersedia
untuk dijual dan instrumen keuangan derivatif
yang disajikan pada nilai wajar. Laporan
keuangan disusun dengan dasar akrual,
kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared
on the basis of historical costs except for
trading and available-for-sale marketable
securities and derivative financial instruments
which are recorded at fair value. The financial
statements are prepared on an accrual basis,
except for the statement of cash flows.
12
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
b.
laporan
c.
Prinsip
penyajian
(lanjutan)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
keuangan
ACCOUNTING
Basis of preparation of financial statements
(continued)
Laporan arus kas telah disusun berdasarkan
metode langsung dengan mengklasifikasikan
arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The statement of cash flows have been
prepared using the direct method by
classifying the cash flows from operating,
investing and financing activities.
Pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif
Lainnya disajikan terpisah antara akun - akun
yang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan
akun - akun yang tidak akan direklasifikasikan
ke laba rugi.
The items under Other Comprehensive
Income (OCI) are presented separately
between items to be reclassified to profit or
loss and items not to be reclassified to profit or
loss.
Informasi mengenai hal-hal penting yang
terkait dengan ketidakpastian estimasi dan
pertimbangan penting dalam penerapan
kebijakan akuntansi yang memiliki dampak
yang signifikan terhadap jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan dijelaskan dalam
Catatan 3.
Information about significant areas of
estimation uncertainty and critical judgements
in applying accounting policies that have
significant effect on the amount recognized in
the financial statements are described in
Note 3.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan ini adalah mata
uang Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional.
The presentation currency used in the financial
statements is Indonesian Rupiah, which is
the functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,
kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan
menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah
kecuali dinyatakan lain.
Amounts in the financial statements are
rounded to and stated in millions of Rupiah
unless otherwise stated.
c.
Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing
Foreign
balances
currency
transactions
and
Perusahaan menyelenggarakan pembukuan
dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi
yang bersangkutan.
The Company maintains its accounting
records in Rupiah. Transactions in currencies
other than Rupiah are recorded at the rates of
exchange in effect on the date of the
transactions.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing, diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Exchange gains and losses arising from
transactions in foreign currency and on the
translation of foreign currency monetary assets
and liabilities are recognized in the statement
of profit or loss and other comprehensive
income.
Kurs
yang
digunakan
pada
tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 untuk
menjabarkan mata uang Dolar AS ke dalam
Rupiah adalah masing-masing sebesar
Rp13.260/US$1 (dalam nilai penuh) dan
Rp13.785/US$1 (dalam nilai penuh).
Exchange
rates
used
as
of
March 31, 2016 and December 31, 2015 to
translate US Dollars into Rupiah were
US$1/Rp13,260 (in full amount) and
US$1/Rp13,785 (in full amount), respectively.
13
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
d.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
Transaksi dengan pihak berelasi
ACCOUNTING
Transactions with related party
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihakpihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK
No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related
party is used as defined in SFAS No. 7
(Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan entitas yang menyiapkan
laporan keuangannya.
A related party is a person or entity that is
related to the entity that is preparing its
financial statements.
a) Orang atau anggota keluarga dekatnya
mempunyai relasi dengan entitas pelapor
jika orang tersebut:
a) A person or a close member of that
person’s family is related to a reporting
entity if that person:
i.
memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas entitas
pelapor;
i.
has control or joint control over the
reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh
entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence
reporting entity; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci
entitas pelapor atau entitas induk dari
entitas pelapor.
iii. is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal
berikut:
b) An entity is related to a reporting entity if
any of the following conditions applies:
signifikan
atas
over
the
i.
Memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas entitas
pelapor. Entitas dan entitas pelapor
adalah anggota dari kelompok usaha
yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak
berikutnya saling berelasi dengan
entitas lainnya).
i.
Has control or joint control over the
reporting entity. The entity and the
reporting entity are members of the
same group (which means that each
parent,
subsidiary
and
fellow
subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota
suatu kelompok usaha, yang mana
entitas
lain
tersebut
adalah
anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of a member
of a group of which the other entity is a
member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the
same third party.
14
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
d.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal
berikut: (lanjutan)
e.
ACCOUNTING
Transactions with related party (continued)
b) An entity is related to a reporting entity if
any of the following conditions applies:
(continued)
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an
associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca-kerja untuk imbalan
kerja dari salah satu entitas pelapor
atau entitas yang terkait dengan entitas
pelapor.
v.
The entity is a post-employment
benefit plan for the benefit of
employees of either the reporting entity
or an entity related to the reporting
entity.
vi.
Entitas
yang
dikendalikan
atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled, or jointly
controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau merupakan personil
manajemen kunci entitas (atau entitas
induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has
significant influence over the entity or
is a member of the key management
personnel of the entity (or of a parent
of the entity).
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak
berelasi, baik yang dilaksanakan dengan
ataupun tidak dengan persyaratan dan kondisi
normal yang sama untuk pihak-pihak yang
tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
Transactions and balances of accounts with
related parties, whether or not transacted at
normal terms and conditions similar to those
with non-related parties, are disclosed in the
notes to the financial statements.
e.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
i.
i. Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman
yang diberikan dan piutang, aset keuangan
yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset
keuangan
tersedia
untuk
dijual.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset
keuangan pada saat pengakuan awal dan,
jika diperbolehkan dan sesuai, akan
dievaluasi kembali setiap akhir tahun.
Financial assets within the scope of
SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified
as financial assets at fair value through
profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity financial assets and availablefor-sale financial assets. The Company
determines the classification of its financial
assets at initial recognition and, where
allowed and appropriate, re-evaluates this
designation at each financial year end.
15
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i. Aset Keuangan (continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
i.
Financial Assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan
diukur pada nilai wajar. Dalam hal aset
keuangan tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, nilai wajar
tersebut ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pengukuran aset keuangan setelah
pengakuan
awal
tergantung
pada
klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at
fair value, in the case of financial assets not
at fair value through profit or loss, its
include directly attributable transaction
costs. The subsequent measurement of
financial
assets
depends
on
their
classifications.
Aset keuangan Perusahaan mencakup kas
dan setara kas, investasi sewa pembiayaan
neto, piutang pembiayaan konsumen neto,
tagihan anjak piutang, piutang lain-lain,
aset lain-lain (bagian dari uang muka, biaya
dibayar di muka dan lainnya) yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang, serta surat-surat
berharga, dan kontrak pertukaran mata
uang dan tingkat bunga (aset dan liabilitas
derivatif) yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
dalam laba rugi.
The Company’s financial assets include
cash and cash equivalents, net investment
in finance leases, net consumer financing
receivables, factoring receivables, other
receivables, other asset (as part of
advances, prepayments and other) which
are classified as loans and receivables, and
marketable securities and currency and
interest rate swap contracts (derivative
asset and liabilitites) classified as financial
assets at fair value through profit or loss.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari
aset keuangan tergantung pada klasifikasi
sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial
assets depends on their classification as
follows:
•
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi meliputi
aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan dan
aset keuangan yang pada saat
pengakuan awalnya telah ditetapkan
untuk diukur pada nilai wajar melalui
laba atau rugi.
Financial assets at fair value through
profit or loss
Financial assets at fair value through
profit or loss include financial assets
held for trading and financial assets
designated upon initial recognition at fair
value through profit or loss.
16
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
e.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
•
setelah
pengakuan
awal
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
i.
i. Aset Keuangan (lanjutan)
Pengukuran
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Financial Assets (continued)
Subsequent measurement (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi (lanjutan)
•
Financial assets at fair value through
profit or loss (continued)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok
diperdagangkan
jika
diperoleh atau dimiliki untuk tujuan
dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif
juga diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan kecuali derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai. Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat
dalam laporan posisi keuangan pada
nilai wajar dengan laba atau rugi diakui
dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan komprehensif lain.
Financial assets are classified as held
for trading if they are acquired for the
purpose of selling in the short term.
Derivative assets are also classified as
held for trading unless they are
designated
as
effective
hedging
instruments. Financial assets at fair
value through profit or loss are carried in
the statement of financial position at fair
value with gains or losses recognized in
the statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Derivatif melekat dalam kontrak utama
dihitung sebagai derivatif terpisah ketika
risiko
dan
karakteristiknya
tidak
berkaitan dengan kontrak utama dan
kontrak utama tidak dicatat pada nilai
wajar.
Derivatif
melekat
diukur
berdasarkan nilai wajar dengan laba
atau rugi yang timbul dari perubahan
nilai wajar tersebut diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Penilaian kembali
hanya timbul jika terdapat perubahan
kontrak
yang
secara
signifikan
mengubah
arus
kas
yang
dipersyaratkan oleh kontrak.
Derivatives embedded in host contracts
are accounted for as separate
derivatives when their risks and
characteristics are not closely related to
the host contracts and the host
contracts are not carried at fair value.
These embedded derivatives are
measured at fair value with gains or
losses arising from changes in fair value
recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income.
Reassessment only occurs if there is a
change in the terms of the contract that
significantly modifies the cash flows that
would otherwise be required.
Surat-surat berharga dan kontrak
pertukaran mata uang dan tingkat
bunga (aset dan liabilitas derivatif)
termasuk dalam kategori ini.
Marketable securities and currency and
interest rate swap contracts (derivative
assets and liabilities) are included in this
category.
17
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
i.
i. Aset Keuangan (lanjutan)
•
•
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Pengukuran
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
awal
Financial Assets (continued)
Subsequent measurement (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
•
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Aset keuangan tersebut
dicatat pada biaya perolehan yang
diamortisasi menggunakan metode
tingkat bunga efektif. Laba atau rugi
diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain pada
saat pinjaman dan piutang dihentikan
pengakuannya
atau
mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or
determinable payments that are not
quoted in an active market. Such
financial assets are carried at amortized
cost using the effective interest rate
method. Gains and losses are
recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income
when the loans and receivables are
derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
Kas dan setara kas, investasi sewa
pembiayaan neto, piutang pembiayaan
konsumen neto, tagihan anjak piutang,
piutang lain-lain dan aset lain-lain
(bagian dari uang muka, biaya dibayar
di muka dan lainnya) termasuk dalam
kategori ini.
The Company’s cash and cash
equivalents, net investment in finance
leases,
net
consumer
financing
receivables, factoring receivables, other
receivables, and other asset (as part of
other current financial assets and
advances, prepayments and others) are
included in this category.
Aset keuangan yang tersedia untuk
dijual
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
adalah aset keuangan non-derivatif
yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual. Setelah pengukuran awal, aset
keuangan tersedia untuk dijual diukur
dengan nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian yang belum terealisasi
diakui pada ekuitas sampai investasi
tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada saat itu, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui di
ekuitas, direklasifikasi ke laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Perusahaan tidak memiliki investasi
tersedia untuk dijual pada periode yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret
2016 dan 31 Desember 2015.
Financial assets available-for-sale
Available-for-sale financial assets are
non-derivative financial assets that are
designated as available-for-sale. After
initial measurement, available-for-sale
financial assets are measured at fair
value with unrealized gains or losses
recognized in the equity until the
investment is derecognized. At that time,
the cummulative gain or loss previously
recognized in equity, are reclassified
to the statement of profit or loss and
other comprehensive income. The
Company did not have any available-forsale financial asset as of March 31,
2016 and December 31, 2015.
18
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Pengukuran
(lanjutan)
•
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
awal
Financial Assets (continued)
Subsequent measurement (continued)
Aset keuangan yang dimiliki hingga
jatuh tempo
•
Financial assets held-to-maturity
Non-derivative financial assets with
fixed or determinable payments and
fixed maturities are classified as
held-to-maturity when the Company has
the positive intention and ability to hold it
to maturity. After initial measurement,
held-to-maturity financial asset are
measured at amortized cost using the
effective
interest
method,
less
impairment. The Company did not have
any held-to-maturity investment as of
March 31, 2016 and December 31,
2015.
Aset keuangan non-derivatif yang
memiliki pembayaran yang dapat
ditentukan atau ditetapkan dan tanggal
jatuh tempo yang tetap dikategorikan
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo
ketika Perusahaan memiliki intensi
positif dan kemampuan untuk dimiliki
hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan
awal, aset keuangan yang dimiliki
hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi
menggunakan metode suku bunga
efektif dan dikurangi dengan penurunan
nilai.
Perusahaan
tidak
memiliki
investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo
selama
periode
yang
berakhir pada 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015.
ii. Liabilitas Keuangan
ii. Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan
liabilitas keuangan lainnya yang dicatat
berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities within the scope of the
SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified
as financial liabilities at fair value through
profit or loss and other financial liabilities
measured at amortized cost.
Perusahaan
menentukan
klasifikasi
liabilitas keuangan pada saat pengakuan
awal.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya transaksi.
The Company determines the classification
of their financial liabilities at initial
recognition.
Financial liabilities at amortized cost are
initially recognized at fair value less
transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan mencakup
utang kepada lembaga keuangan dan
bank, efek hutang yang diberikan Medium Term Notes, utang dividen, utang
lain-lain, liabilitas lain-lain (bagian dari uang
muka dan lain-lain) dan beban akrual, yang
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
yang diamortisasi dan kontrak pertukaran
mata uang dan tingkat bunga (aset dan
liabilitas derivatif) yang diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company’s financial liabilities include
loans from financial institutions and banks,
debt securities issued - Medium Term
Notes, dividends payable, other payables,
other liabilities (as part of advances and
others) and accrued expenses, which are
classified as financial liabilities measured at
amortized cost and currency and interest
rate swap contracts (derivative assets and
liabilities) classified as financial liabilities at
fair value through profit or loss.
19
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (LANJUTAN)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (CONTINUED)
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
ii. Financial Liabilities (continued)
ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan bergantung
pada klasifikasi sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities
depends on their classification as follows:
•
•
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi
Financial liabilities at fair value through
profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi
mencakup liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan dan liabilitas keuangan
yang pada saat pengakuan awalnya,
telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar
melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through
profit or loss include financial liabilities
held for trading and financial liabilities
designated upon initial recognition at fair
value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan jika
diperoleh atau dimiliki untuk tujuan
dijual dalam waktu dekat. Liabilitas
derivatif juga diklasifikasikan dalam
kelompok
diperdagangkan
kecuali
derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held
for trading if they are incurred for the
purpose of selling in the near term.
Derivative liabilities are also classified
as held for trading unless they are
designated
as
effective
hedging
instruments.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam
kelompok diperdagangkan harus diakui
dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan komprehensif lain.
Gains or losses on liabilities held for
trading are recognized in the statement
of
profit
or
loss
and
other
comprehensive income.
Liabilitas keuangan lainnya yang dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi
•
Other Financial liabilities measured at
amortized cost
Setelah pengakuan awal, liabilitas
keuangan yang dikenakan bunga diukur
pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing
financial liabilities are subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain ketika liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income when the
liabilities are derecognized as well as
through the amortization process.
20
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
iii. Offsetting of financial instruments
iii. Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan
hanya jika, saat ini terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus jumlah yang telah diakui
tersebut dan terdapat intensi untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara simultan.
Financial assets and financial liabilities
are offset and the net amount reported in
the statement of financial position if, and
only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized
amounts and there is an intention to settle
on a net basis, or to realize the assets and
settle the liabilities simultaneously.
Hak yang berkekuatan hukum untuk saling
hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa
di masa depan dan harus dapat
dipaksakan dalam situasi bisnis yang
normal dan peristiwa kegagalan atau
kebangkrutan dari Perusahaan atau pihak
lawan.
The legally enforceable right of offset
must not be contingent on future events
and must be enforceable in the normal
course of business and in the event of
default, insolvency or bankruptcy of the
Company or the counterparty.
iv.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau
harga
yang
akan
dibayar
untuk
mengalihkan
suatu liabilitas
dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be
received to sell an asset or paid to
transfer a liability in an orderly transaction
between market participants at the
measurement date.
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan
bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas terjadi:
The fair value measurement is based on
the presumption that the transaction to
sell the asset or transfer the liability takes
place either:
In the principal market for the asset
or liability; or
In the absence of a principal market,
in the most advantageous market for
the asset or liability.
‐
‐
Di pasar utama untuk aset dan
liabilitas tersebut; atau
Jika tidak terdapat pasar utama,
dipasar yang paling menguntungkan
untuk aset atau liabilitas tersebut.
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur
menggunakan
asumsi
yang
akan
digunakan
pelaku
pasar
ketika
menentukan harga aset dan liabilitas
tersebut dengan asumsi bahwa pelaku
pasar bertindak dalam kepentingan
ekonomik terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is
measured using the assumptions that
market participants would use when
pricing the asset or liability, assuming that
market participants act in their economic
best interest.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan
memperhitungkan kemampuan pelaku
pasar untuk menghasilkan manfaat
ekonomik dengan menggunakan aset
dalam
penggunaan
tertinggi
dan
terbaiknya atau dengan menjualnya
kepada pelaku pasar lain yang akan
menggunakan aset tersebut dalam
penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a
market participant's ability to generate
economic benefits by using the asset in its
highest and best use or by selling it to
another market participant that would use
the asset in its highest and best use.
21
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
keuangan
iv. Fair value of financial instruments
(continued)
Perusahaan
menggunakan
teknik
penilaian yang sesuai dalam keadaan dan
dimana data yang memadai tersedia untuk
mengukur nilai wajar, memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi
yang
relevan
dan
meminimalkan
penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi.
The Company uses valuation techniques
that are appropriate in the circumstances
and for which sufficient data are available
to measure fair value, maximizing the use
of relevant observable inputs and
minimizing the use of unobservable
inputs.
Semua aset dan liabilitas dimana nilai
wajar diukur atau diungkapkan dalam
laporan keuangan dapat dikategorikan
pada level hirarki nilai wajar, berdasarkan
tingkatan input terendah yang signifikan
atas pengukuran nilai wajar secara
keseluruhan:
‐ Level 1 : harga
kuotasian
(tanpa
penyesuaian) di pasar aktif
untuk aset atau liabilitas
yang identik.
‐ Level 2 : teknik penilaian di mana
tingkat level input terendah
yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat
diobservasi
baik
secara
langsung
atau
tidak
langsung.
‐ Level 3 : teknik penilaian di mana
tingkat level input terendah
yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tidak
dapat
diobservasi
baik
secara langsung atau tidak
langsung.
All assets and liabilities for which fair value
is measured or disclosed in the financial
statements are categorized within the fair
value hierarchy, described as follows,
based on the lowest level input that is
significant to the fair value measurement
as a whole:
‐ Level 1 : quoted (unadjusted) market
prices in active market for
identical assets or liabilities.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada
laporan keuangan secara berulang,
Perusahaan menentukan apakah terjadi
perpindahan antara level di dalam hirarki
dengan cara mengevaluasi kategori
(berdasarkan input level terendah yang
signifikan dalam pengukuran nilai wajar)
setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are
recognized in the financial statements on
a recurring basis, the Company
determines whether transfers have
occurred between Levels in the hierarchy
by re-assessing categorization (based on
the lowest level input that is significant to
the fair value measurement as a whole) at
the end of each reporting period.
Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar,
Perusahaan telah menentukan kelas aset
dan
liabilitas
berdasarkan
sifat,
karakteristik, risiko aset dan liabilitas, dan
level hirarki nilai wajar (Catatan 32).
For the purpose of fair value disclosures,
the Company has determined classes of
assets and liabilities on the basis of the
nature, characteristics and risks of the
asset or liability and the level of the fair
value hierarchy (Note 32).
iv. Nilai
wajar
(lanjutan)
instrumen
22
‐
Level 2 : valuation techniques for
which the lowest level input
that is significant to the fair
value
measurement
is
directly
or
indirectly
observable.
‐
Level 3 : valuation techniques for
which the lowest level input
that is significant to the fair
value
measurement
is
directly
or
indirectly
unobservable.
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
v.
Biaya perolehan yang diamortisasi dari
instrumen keuangan
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur
dengan menggunakan metode suku
bunga
efektif
dikurangi
cadangan
penurunan nilai dan pembayaran pokok.
Perhitungan ini mencakup seluruh premi
atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi serta komisi
yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari suku bunga efektif.
Amortized
instruments
cost
of
financial
Amortized cost is computed using the
effective interest rate method less any
allowance for impairment losses and
principal repayment. The calculation takes
into account any premium or discount on
acquisition and includes transaction costs
and fees that are an integral part of the
effective interest rate.
vi. Impairment of financial assets
vi. Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan, Perusahaan mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang objektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each
statement of financial position dates
whether there is any objective evidence
that a financial asset or a group of
financial assets is impaired.
•
•
Aset keuangan dicatat sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi
Financial assets carried at amortized
cost
Untuk aset keuangan yang dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi,
Perusahaan
terlebih
dahulu
menentukan bahwa terdapat bukti
objektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan
yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at
amortized cost, the Company first
assesses whether objective evidence
of impairment exists individually for
financial assets that are individually
significant, or collectively for financial
assets that are not individually
significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak
terdapat bukti objektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan
atau tidak, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif.
If the Company determines that no
objective evidence of impairment
exists for an individually assessed
financial asset, whether significant or
not, the asset is included in a group of
financial assets with similar credit risk
characteristics
and
collectively
assessed for impairment.
Kesulitan keuangan signifikan yang
dialami debitur, kemungkinan debitur
akan bangkrut dan kegagalan atau
penundaan pembayaran angsuran
dapat
dipertimbangkan
sebagai
indikasi adanya penurunan nilai atas
aset keuangan tersebut.
Significant financial difficulties of the
debtors, probability that the debtors
will enter bankruptcy and default or
delinquency
in
payments
are
considered as indicators that the
financial assets are impaired.
23
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
•
nilai
aset
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
vi. Penurunan
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
keuangan
vi. Impairment
(continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized
cost (continued)
Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual dan untuk itu
kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara
kolektif. Perusahaan menetapkan aset
keuangan yang harus dievaluasi
penurunan nilainya secara individual
jika telah menunggak lebih dari 90
hari dan secara individual memiliki
nilai signifikan tertentu.
Assets that are individually assessed
for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be,
recognized are not included in a
collective assessment of impairment.
The Company determines financial
assets to be evaluated for impairment
through individual evaluation if it has
been overdue more than 90 days and
individually have certain significant
value.
Jika terdapat bukti objektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa datang (tidak termasuk
kerugian kredit di masa mendatang
yang belum terjadi). Nilai kini estimasi
arus kas masa datang didiskonto
dengan menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Jika aset keuangan yang
dicatat pada biaya perolehan yang
diamortisasi memiliki suku bunga
variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap
kerugian penurunan nilai adalah suku
bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the
asset’s
carrying amount and the present value
of estimated future cash flows
(excluding future expected credit
losses that have not yet been
incurred). The present value of the
estimated future cash flows is
discounted at the financial asset’s
original effective interest rate. If a
financial
assets
measured
at
amortized cost has a variable interest
rate, the discount rate for measuring
impairment loss is the current effective
interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan
dikurangi melalui penggunaan pos
cadangan penurunan nilai dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Pendapatan bunga
selanjutnya diakui sebesar nilai
tercatat yang diturunkan nilainya
berdasarkan tingkat suku bunga
efektif awal dari aset keuangan. Aset
keuangan beserta dengan cadangan
terkait dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan yang realistis atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan telah terealisasi atau
dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying amount of the financial
asset is reduced through the use of an
allowance for impairment account and
the amount of the loss is recognized in
the statement of profit or loss and
other comprehensive income. Interest
income continues to be accrued on
the reduced carrying amount based on
the original effective interest rate of
the financial asset. Financial assets,
together
with
the
associated
allowance, are written-off when there
is no realistic prospect of future
recovery and all collateral has been
realized or has been transferred to the
Company.
24
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
•
nilai
aset
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
vi. Penurunan
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
keuangan
vi. Impairment
(continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized
cost (continued)
Jika, pada tahun berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai
aset keuangan bertambah atau
berkurang karena peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya bertambah atau
berkurang dengan menyesuaikan pos
cadangan penurunan nilai. Jika di
masa
mendatang
penghapusan
tersebut dapat dipulihkan, jumlah
pemulihan tersebut diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
If, in a subsequent year, the amount of
the
estimated
impairment
loss
increases or decreases because of an
event occurring after the impairment
was recognized, the previously
recognized
impairment
loss
is
increased or reduced by adjusting the
allowance for impairment account. If a
future write-off is later recovered, the
recovery is recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai
secara kolektif, aset keuangan
dikelompokkan
berdasarkan
kesamaan karakteristik risiko kredit.
Karakteristik yang dipilih adalah
relevan dengan estimasi arus kas
masa datang dari kelompok aset
tersebut
yang
mengindikasikan
kemampuan debitur untuk membayar
seluruh utang yang jatuh tempo
sesuai persyaratan kontrak dari aset
yang dievaluasi.
For the evaluation purpose of
collective impairment, financial assets
are classified based on the similarity
on their credit risk characteristics. The
characteristics chosen are those
which are relevant to the estimated
future cash flows from related asset
classes which indicate the debtors’
repayment ability to pay all the debts
according to the term of the evaluated
assets.
Arus kas masa datang dari kelompok
aset keuangan yang penurunan
nilainya dievaluasi secara kolektif,
diestimasi berdasarkan arus kas
kontraktual atas aset-aset di dalam
kelompok tersebut dan kerugian
historis yang pernah dialami atas
aset-aset yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dengan
karakteristik risiko kredit kelompok
tersebut. Kerugian historis yang
pernah dialami kemudian disesuaikan
berdasarkan data terkini yang dapat
diobservasi untuk mencerminkan
kondisi
saat
ini
yang
tidak
berpengaruh pada tahun terjadinya
kerugian historis tersebut, dan untuk
menghilangkan pengaruh kondisi
yang ada pada tahun-tahun historis
namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows from a group of
financial assets that uses collective
impairment is estimated based on
contractual cash flows over the assets
in the related group and historical loss
over assets that have similar credit
risk characteristics with the related
group. The historical losses will then
be adjusted with the most recent data
that could be observed to reflect the
current conditions that have no
relation with the historical losses, and
to eliminate the impact from the
historical years but no longer exists
today.
25
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
vii. Penghentian pengakuan
liabilitas keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
aset
vii. Derecognition of financial assets and
liabilities
dan
Aset keuangan
Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan (atau, apabila dapat diterapkan
untuk bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan
sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir; atau (2)
Perusahaan memindahkan hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut atau menanggung
liabilitas untuk membayar arus kas yang
diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan salah
satu diantara (a) Perusahaan secara
substansial memindahkan seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan
secara substansial tidak memindahkan
dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan
tersebut, namun telah memindahkan
pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a
part of a financial asset or part of a group
of similar financial assets) is derecognized
when: (1) the contractual rights to receive
cash flows from the asset have expired; or
(2) the Company has transferred its rights
to receive cash flows from the asset or
has assumed an obligation to pay the
received cash flows in full without material
delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the
Company has transferred substantially all
the risks and rewards of the asset, or (b)
the Company has neither transferred nor
retained substantially all the risks and
rewards of the asset, but has transferred
control of the asset.
Penghentian
pengakuan
piutang
pembiayaan,
piutang
pembiayaan
konsumen dan tagihan anjak piutang yang
mengalami
penurunan
nilai,
akan
dilakukan
ketika
piutang
telah
dihapusbukukan. Piutang yang telah
mengalami
penurunan
nilai
akan
dihapusbukukan setelah menunggak lebih
dari 360 hari atau pada saat piutang
tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.
Penghapusbukuan piutang tersebut bukan
merupakan hapus tagih, sehingga upaya
penagihan tetap dilakukan.
Finance leases, consumer financing and
factoring receivables are derecognized
when these receivables are collected and
written-off. Impaired receivables are
written-off when they have been overdue
for more than 360 days or determined to
be uncollectible. The write-offs of impaired
receivables do not eliminate the right to
collect and hence are still to be pursued
for collection continuously.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas yang
ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when
the obligation under the liability is
discharged or cancelled or has expired.
26
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
g.
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
e. Financial Instruments (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
vii. Penghentian pengakuan aset
liabilitas keuangan (lanjutan)
f.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
vii. Derecognition of financial assets and
liabilities (continued)
dan
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan
dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan
ketentuan
yang
berbeda
secara
substansial, atau modifikasi secara
substansial atas liabilitas keuangan yang
saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru dan
selisih antara nilai tercatat liabilitas
keuangan tersebut diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain.
When an existing financial liability is
replaced by another from the same lender
on substantially different terms, or the
terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange
or modification is treated as a
derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying
amounts is recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive
income.
f.
Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
deposito berjangka yang tidak dibatasi
penggunaannya yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatannya dan yang tidak dijaminkan.
Cash on hand and in banks and
unrestricted time deposit with maturities
three months or less from the date
placement and not pledged as collateral
loans.
Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai
nominalnya.
Cash and cash equivalents are carried at
nominal value.
Surat-surat berharga
g.
all
of
of
to
Marketable securities
Surat-surat berharga pada awalnya disajikan
sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi
kecuali untuk aset keuangan yang dinilai pada
nilai wajar melalui laba atau rugi dan setelah
pengakuan awal dicatat sesuai dengan
klasifikasi masing-masing.
Marketable securities are initially measured at
fair value plus transaction costs except for
financial assets measured through profit or
loss and subsequently accounted for
depending on their classification.
Penilaian surat-surat berharga didasarkan atas
klasifikasinya sebagai berikut:
The value of marketable securities is stated
based on the classification of the securities as
follows:
(1) Surat berharga untuk diperdagangkan
dilaporkan sebesar nilai wajar. Laba/rugi
yang
belum
direalisasi
akibat
kenaikan/penurunan nilai wajar diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain periode berjalan.
(1) Marketable securities held for trading
purposes are reported at fair value.
Unrealized gains/losses resulting from the
increase/decrease in fair value are
recognized in the current period statement
of profit or loss and other comprehensive
income.
(2) Surat-surat berharga yang dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan
yang diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif.
(2) Held-to-maturity marketable securities are
carried at amortized cost using the
effective interest method.
27
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
g.
h.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
Surat-surat berharga (lanjutan)
ACCOUNTING
Marketable securities (continued)
Penilaian surat-surat berharga didasarkan atas
klasifikasinya sebagai berikut: (lanjutan)
The value of marketable securities is stated
based on the classification of the securities as
follows: (continued)
(3) Surat-surat berharga yang tersedia untuk
dijual dinyatakan pada nilai wajar.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain menggunakan metode suku bunga
efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas
surat-surat berharga yang tersedia untuk
dijual diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan
komprehensif
lain.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui
secara langsung dalam ekuitas sampai
dengan surat berharga tersebut dijual atau
mengalami penurunan nilai, dimana
keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
(3) Available-for-sale marketable securities
are carried at fair value. Interest income is
recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income
using the effective interest method.
Foreign exchange gains or losses on
available-for-sale marketable securities
are recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income.
Fair value changes are recognized directly
in equity until the marketable securities is
sold or impaired, where upon the
cumulative gains and losses previously
recognized in equity are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
h.
Akuntansi sewa
Accounting for leases
Perusahaan sebagai lessee:
The Company as a lessee:
Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui
pembayaran sewa sebagai beban dengan
metode garis lurus (straight-line method)
selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company
recognizes lease payments as an expense on
a straight-line method over the lease term.
Perusahaan sebagai lessor:
The Company as a lessor:
i)
i)
Perusahaan mengakui aset berupa
piutang sewa pembiayaan ditambah nilai
residu yang akan diterima pada akhir
masa sewa pembiayaan dikurangi dengan
pendapatan sewa pembiayaan yang
belum diakui, simpanan jaminan dan
cadangan kerugian penurunan nilai.
Selisih antara nilai piutang usaha bruto
dan nilai tunai piutang diakui sebagai
pendapatan sewa pembiayaan yang
belum
diakui.
Pendapatan
sewa
pembiayaan
yang
belum
diakui
dialokasikan sebagai pendapatan di
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain periode berjalan
berdasarkan suatu tingkat pengembalian
konstan atas investasi bersih dengan
menggunakan suku bunga efektif.
28
The Company recognizes assets held
under a finance lease receivables in its
statement of financial position and present
them as receivable plus the residual value
at the end of the lease period and stated
net of unearned lease income, security
deposits and allowance for impairment
losses. The difference between the gross
lease receivable and the present value of
the lease receivable is recognized as
unearned lease income. Unearned lease
income is allocated to current period
statement of profit or loss and other
comprehensive income based on a
constant rate of return on the net
investment using effective interest rates.
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
h.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
Akuntansi sewa (lanjutan)
Perusahaan sebagai lessor: (lanjutan)
ii)
i.
ACCOUNTING
Accounting for leases (continued)
The Company as a lessor: (continued)
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi
untuk membeli aset yang disewapembiayaankan pada akhir masa sewa
pembiayaan dengan harga yang telah
disetujui bersama pada saat dimulainya
perjanjian sewa pembiayaan.
The lessee has the option to purchase the
leased asset at the end of the lease
period at a price mutually agreed upon at
the commencement of the agreement.
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan
dimulai,
penyewa
pembiayaan
memberikan
simpanan
jaminan.
Simpanan jaminan ini akan digunakan
sebagai pembayaran pada akhir masa
sewa pembiayaan sebagai hak opsi.
At the time of execution of the financing
assets contracts, the lessee pays a
security deposits. The security deposits
will be used as the final installment at the
end of the financing lease period as a
purchase option.
Penyelesaian kontrak sebelum masa
sewa pembiayaan berakhir diperlakukan
sebagai pembatalan kontrak sewa dan
laba atau rugi yang timbul diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain periode berjalan.
Early termination is treated as a
cancellation of an existing contract and
the resulting gain or loss is credited or
charged to the current period statement of
profit or loss and other comprehensive
income.
Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan
mengakui aset untuk sewa operasi di
laporan posisi keuangan sesuai sifat aset
tersebut.
Biaya
langsung
awal
sehubungan proses negosiasi sewa
operasi ditambahkan ke jumlah tercatat
dari aset sewaan dan diakui sebagai
beban selama masa sewa dengan dasar
yang sama dengan pendapatan sewa.
Rental kontinjen, apabila ada, diakui
sebagai
pendapatan
pada
periode
terjadinya. Pendapatan sewa operasi
diakui sebagai pendapatan atas metode
garis lurus selama masa sewa.
ii)
i.
Akuntansi pembiayaan konsumen
Piutang pembiayaan konsumen merupakan
jumlah piutang setelah dikurangi dengan
pendapatan pembiayaan konsumen yang
belum diakui dan cadangan kerugian
penurunan nilai.
Under an operating lease, the Company
presents assets subject to operating
leases in its statement of financial position
according to the nature of the asset. Initial
direct costs incurred in negotiating an
operating lease are added to the carrying
amount of the leased asset and
recognized over the lease term on the
same basis as rental income. Contingent
rents, if any, are recognized as revenue in
the periods in which they are earned.
Lease income from operating leases are
recognized as income on a straight-line
method over the lease term.
Accounting for consumer financing
Consumer financing receivables are presented
net of amounts of receivables after deducting
unearned consumer financing income and
allowance for impairment losses.
29
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
i.
j.
Akuntansi
(lanjutan)
AKUNTANSI
pembiayaan
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.
konsumen
Accounting
(continued)
for
ACCOUNTING
consumer
financing
Pendapatan pembiayaan konsumen yang
belum diakui merupakan selisih jumlah
angsuran yang akan diterima dan pokok
pembiayaan. Pendapatan yang ditangguhkan
diakui dan dicatat sebagai pendapatan
berdasarkan proporsi waktu menggunakan
tingkat bunga efektif selama periode kontrak.
Apabila angsuran piutang konsumen telah
melampaui waktu jatuh tempo 90 hari, maka
pendapatan tidak diakui sampai diterimanya
pembayaran.
Unearned
consumer
financing
income
represents the difference between the total
installments to be received and the principal
amount financed. Unearned income is
amortized and recognized as income over the
terms of consumer financing agreements using
the effective interest rates of the financing
agreements. In the event the installment of
consumer receivables are overdue for
90 days, no income is recognized until such
payments are received.
Selisih neto antara pendapatan yang diperoleh
dari konsumen pada saat pertama kali
perjanjian
pembiayaan
konsumen
ditandatangani dan beban-beban yang timbul
pertama kali yang terkait langsung dengan
kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan
dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal
hasil
pembiayaan
konsumen
dengan
menggunakan tingkat suku bunga efektif
selama jangka waktu pembiayaan konsumen
dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan
pembiayaan konsumen” pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain
periode berjalan.
The net difference between income earned
from the consumer at the first time the
financing agreement is signed and initial direct
costs related to consumer financing facility is
deferred and recognized as an adjustment to
the yield received using effective interest rate
throughout the consumer financing period and
presented as a part of “Consumer financing
income” in the statement of profit or loss and
other comprehensive income for the current
period.
j.
Akuntansi tagihan anjak piutang
Accounting for factoring receivables
Anjak piutang with recourse diakui sebagai
tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang
yang diperoleh dan dinyatakan sebesar nilai
neto yang dapat direalisasi, setelah dikurangi
pendapatan anjak piutang ditangguhkan.
Selisih antara tagihan anjak piutang with
recourse dengan jumlah pembayaran ke klien
diakui sebagai pendapatan anjak piutang
ditangguhkan, yang akan diakui sebagai
pendapatan anjak piutang berdasarkan
proporsi waktu selama periode kontrak
menggunakan tingkat suku bunga efektif.
Factoring receivables with recourse are
recognized as a factoring receivable at the
amount of receivables acquired and are
presented at the net realizable value, net of
deferred income. The difference between the
factoring receivables with recourse and the
amount of payments made to the client is
recognized as deferred factoring income and
will be recognized as factoring income over the
terms of the respective factoring agreements
using the effective interest rate.
Apabila tagihan anjak piutang with recourse
telah melampaui waktu jatuh tempo 90 hari,
maka pendapatan tidak diakui sampai
diterimanya pembayaran.
In the event factoring receivables with
recourse are overdue by 90 days, no factoring
income is recognized until such payments are
received.
30
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
k.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
Cadangan kerugian penurunan nilai
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang objektif bahwa aset keuangan
mengalami penurunan nilai sesuai dengan
PSAK No. 55 (Revisi 2014) seperti dijelaskan
pada Catatan 2e, yang dilakukan secara
individual maupun kolektif.
l.
ACCOUNTING
Allowance for impairment losses
The Company assesses whether there is any
objective evidence that a financial asset is
impaired according to SFAS No. 55
(Revised 2014) as explained in Note 2e, which
is assessed individually and collectively.
l.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada
nilai wajar pada saat kontrak tersebut
dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai
wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset
apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai
liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognized
at fair value on the date the contracts are
entered into and are subsequently remeasured
at their fair values. Derivatives are carried as
assets when the fair value is positive and as
liabilities when the fair value is negative.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian
dari perubahan nilai wajar tergantung pada
apakah derivatif tersebut adalah instrumen
lindung nilai, dan sifat dari unsur yang
dilindungi nilainya.
The method of recognizing the fair value gain
or loss depends on whether the derivative is
designated as a hedging instrument and, if so,
the nature of the item being hedged.
Perusahaan
menggunakan
instrumen
keuangan derivatif, cross currency dan interest
rate swap, sebagai bagian dari aktivitas
manajemen
aset
dan
liabilitas
untuk
melindungi dampak risiko tingkat suku bunga
dan risiko mata uang asing atas pinjaman
perusahaan.
Perusahaan
menerapkan
akuntansi lindung nilai arus kas pada saat
transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan
akuntansi lindung nilai.
The Company uses derivative instruments,
cross currency and interest rate swap as part
of its asset and liability management activities
to manage exposures to interest rate and
foreign currency on the Company’s bank loan.
The Company applies cash flow hedge
accounting when transactions meet the
specified criteria for hedge accounting
treatment.
Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan
membuat dokumentasi mengenai hubungan
antara instrumen lindung nilai dan unsur yang
dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen
risiko dan strategi yang diterapkan dalam
melakukan berbagai macam transaksi lindung
nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan
derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai
dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan
komitmen penuh tertentu atau transaksi yang
diperkirakan.
The Company documents, at the inception of
the transaction, the relationship between
hedging instruments and hedged items, as
well as its risk management objective and
strategy for undertaking various hedge
transactions. This process includes linking all
derivatives designated as hedges to specific
assets and liabilities or to specific firm
commitments or forecast transactions.
Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai
dan pada periode berikutnya, Perusahaan juga
membuat dokumentasi atas penilaian apakah
derivatif yang digunakan sebagai transaksi
lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi
dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai
wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi
nilainya.
The Company also documents its assessment,
both at the hedge inception and on an ongoing
basis, as to whether the derivatives that are
used in hedging transactions are highly
effective in offsetting changes in fair values or
cash flows of hedged items.
31
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
l.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)
Derivative financial instrument (continued)
Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perusahaan
hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
The Company assesses a hedge as highly
effective only if the following criteria are met:
i)
i)
pada saat terjadinya dan sepanjang umur
transaksi lindung nilai memiliki efektivitas
yang tinggi dalam menandingi (offsetting)
perubahan nilai wajar atau arus kas yang
melekat pada risiko-risiko yang dilindungi
nilainya dan
at inception of the hedge and throughout its
life, the hedge is expected to be highly
effective in achieving offsetting changes in fair
value or cash flows attributable to the hedged
risks and
ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara
80% sampai dengan 125%. Perusahaan akan
menghentikan penerapan akuntansi lindung
nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak
lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai
kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau
dibayar; pada saat unsur yang dilindungi
tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar
kembali;
atau
ketika
transaksi
yang
diperkirakan
akan
terjadi
tidak
lagi
diperkirakan akan terjadi.
ii) actual results of the hedge are within a range
of 80% to 125%. The Company discontinues
hedge accounting when it determines that a
derivative is not, or has ceased to be, highly
effective as a hedge; when the derivative
expired or is sold, terminated or exercised;
when the hedged item matures, is sold or
repaid; or when a forecast transactions is no
longer deemed highly probable.
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar
derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi
sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai
“Penghasilan komprehensif lain” pada bagian
ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian
yang tidak efektif diakui langsung sebagai laba
atau rugi. Jumlah akumulasi keuntungan atau
kerugian dalam ekuitas dibebankan sebagai laba
atau rugi komprehensif ketika unsur yang
dilindungi nilainya mempengaruhi laba neto.
Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau
dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi
memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung
nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian
yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan
sebagai laba atau rugi.
The effective portion of changes in the fair value
of derivatives that are designated and qualify as
cash flow hedges are recognized in “Other
comprehensive income” and reported to equity.
The gain or loss relating to the ineffective portion
is recognized immediately in comprehensive
profit or loss. Amounts accumulated in equity are
recycled to profit or loss in the periods in which
the hedged item will affect net profit. When a
hedging instrument expires or is sold, or when a
hedge no longer meets the criteria for hedge
accounting, any cumulative gain or loss existing
in equity at that time is charged in profit or loss.
m. Prepaid expenses
m. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa
manfaat
masing-masing
biaya
dengan
menggunakan metode garis lurus.
n.
ACCOUNTING
Prepaid expenses are amortized over the periods
benefited using straight-line method.
n.
Aset tetap dan aset tidak berwujud
Fixed assets and intangible assets
Aset tetap
Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya
penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut
terjadi,
jika
memenuhi
kriteria
pengakuan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated
depreciation and impairment losses. Such cost
includes the cost of replacing part of the fixed
asets when that cost is incurred, if the recognition
criteria are met.
32
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
n.
Aset tetap
(lanjutan)
dan
AKUNTANSI
aset
tidak
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
n.
berwujud
Fixed assets
(continued)
and
ACCOUNTING
intangible
assets
Aset tetap (lanjutan)
Fixed assets (continued)
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui
ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”)
aset tetap sebagai suatu penggantian jika
memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain pada saat terjadinya.
Likewise, when a major inspection is
performed, its cost is recognized in the
carrying amount of the fixed assets as a
replacement if the recognition criteria are
satisfied. All other repairs and maintenance
costs that do not meet the recognition criteria
are recognized in statement of profit or loss
and other comprehensive income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus selama umur manfaat aset
tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated using a straight-line
method over the estimated useful lives of the
assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perlengkapan kantor
20
5
5
Buildings
Vehicles
Furniture, fixtures and office equipment
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and are not depreciated.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara total neto hasil pelepasan
dan total tercatat dari aset) dimasukkan dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain pada tahun aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon
disposal or when no future economic benefits
are expected from its use or disposal. Any gain
or loss arising on derecognizing of the asset
(calculated as the difference between the net
disposal proceeds and the carrying amount of
the asset) is included in the statement of profit
or loss and other comprehensive income in the
year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
umur manfaat dan metode penyusutan
ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and
methods of depreciation are reviewed, and
adjusted prospectively if appropriate, at each
financial year end.
Aset tidak berwujud
Intangible assets
Aset tidak berwujud berupa perangkat lunak
yang dibeli oleh Perusahaan, sesuai dengan
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak
Berwujud”, dicatat sebesar biaya perolehannya
dikurangi akumulasi amortisasi dan cadangan
kerugian penurunan nilai.
Intangible assets which consists of software
acquired by the Company, according to SFAS
No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”,
are stated at cost less accumulated
amortization and allowance for impairment
losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat
lunak
akan
dikapitalisasi
hanya
jika
pengeluaran tersebut menambah manfaat
ekonomi di masa mendatang untuk aset yang
bersangkutan. Semua pengeluaran lainnya
dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequent expenditure on software assets is
capitalized only when it increases the future
economic benefits embodied in the specific
asset to which it relates. All other expenditures
are expensed as incurred.
33
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
n.
o.
Aset tetap
(lanjutan)
dan
AKUNTANSI
aset
tidak
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
n.
berwujud
Fixed assets
(continued)
and
ACCOUNTING
intangible
assets
Aset tidak berwujud (lanjutan)
Intangible assets (continued)
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan
komprehensif
lain
dengan
menggunakan metode garis lurus sepanjang
estimasi masa manfaatnya, dimulai dari
tanggal perangkat lunak tersebut tersedia
untuk dipakai. Estimasi masa manfaat
perangkat lunak adalah 5 (lima) tahun.
Amortization is recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive income
on a straight-line method over the estimated
useful life of software, from the date that it is
available for use. The estimated useful life of
software is 5 (five) years.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat
dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir
tahun pelaporan dan disesuaikan jika
dianggap tepat.
Amortization methods, useful lives and
residual values are reviewed at each financial
year-end and adjusted if appropriate.
o.
Liabilitas imbalan kerja
Employee benefits liabilities
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat
terutang kepada karyawan berdasarkan
metode akrual.
Short-term employee benefits are recognized
when they accrue to the employees.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Efektif pada 1 Januari 2015, Perusahaan telah
mengadopsi secara retrospektif PSAK No. 24
(Revisi 2013), “Imbalan kerja”. PSAK ini, antara
lain, menghilangkan mekanisme koridor dalam
menghitung keuntungan atau kerugian yang
diakui sebagai pendapatan atau beban dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif
lain
yang
sebenarnya.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui
langsung melalui penghasilan komprehensif
lain.
Effective on January 1, 2015, the Company
has adopted retrospectively SFAS No. 24
(Revised 2013), “Employee Benefits”. This
SFAS, among others, removes the corridor
mechanism in calculating actual gains or
losses which recognized as income or
expense in the statements of profit or loss and
other comprehensive income. Actuarial gains
or losses are recognized directly through other
comprehensive income.
Perusahaan menyelenggarakan program dana
pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan
tetap yang memenuhi persyaratan. Iuran untuk
program ini dihitung berdasarkan gaji pokok
karyawan, sebesar 3% yang ditanggung oleh
karyawan
dan
5%
ditanggung
oleh
Perusahaan. Bagian iuran yang ditanggung
oleh Perusahaan dibebankan langsung pada
operasi pada saat terjadinya.
The Company has a defined contribution plan
covering all of its qualified permanent
employees. Contributions are computed based
on employees’ basic salaries at the rate of 3%
by the employees and at rates 5% by the
Company. The Company’s share to such plan
is charged directly to operations when
incurred.
34
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
o.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.
Liabilitas imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING
Employee benefits liabilities (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Program dana pensiun ini dikelola oleh Dana
Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. (DPLK BNI) dan
PT Manulife yang akta pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusan
No. KEP-1100/KM.17/1998
tanggal
23 November 1998. Imbalan pensiun akan
diberikan apabila karyawan tersebut pensiun,
cacat atau meninggal dunia.
The defined contribution plan is managed by
Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. (DPLK BNI)
and PT Manulife, for which the deed of
establishment was approved by the Ministry of
Finance of the Republic of Indonesia in his
Decision Letter No. KEP-1100/KM.17/1998
dated November 23, 1998. Employees, after
serving a qualifying period, are entitled to
benefits on retirement, disability or death.
Perusahaan
memiliki
kebijakan
untuk
menghitung dan mengakui selisih antara
imbalan yang akan diterima karyawan
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan
yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh
dari program dana pensiun iuran pasti di atas.
The Company’s policy is to calculate and
recognize the higher of the benefits under the
Labor Law and those under such defined
contribution plan.
Sehubungan dengan kebijakan Perusahaan
dan
sejalan
dengan
Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU Tenaga
Kerja) tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24
(Revised 2013), “Imbalan Kerja”, Perusahaan
melakukan cadangan untuk taksiran liabilitas
manfaat karyawan sebesar kekurangan
manfaat yang diperoleh dari program dana
pensiun iuran pasti, sebagaimana telah
dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat
minimum
yang
dipersyaratkan
untuk
dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan
UU Tenaga kerja tersebut.
In relation with the Company’s policy and in
line with Labor Law No. 13/2003 (the Labor
Law) dated March 25, 2003 and SFAS No. 24
(Revised 2013), “Employee Benefits”, the
Company recognizes provisions for estimated
liabilities for employee benefits in addition to
the benefits provided under the Company’s
defined contribution retirement plan, as
discussed in the previous paragraph, in order
to meet and cover the minimum benefits
required to be paid to employees in
accordance with the aforesaid Labor Law.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas
keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil
atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga
bersih) diakui langsung melalui penghasilan
komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset
atau kewajiban pensiun bersih diakui dalam
laporan posisi keuangan untuk mencerminkan
nilai penuh dari defisit dan surplus dana
pensiun.
Pengukuran
kembali
tidak
mengreklasifikasi laba atau rugi pada periode
berikutnya.
All remeasurements, comprising of actuarial
gains and losses, and the return of plan assets
(excluding net interest) are recognized
immediately through other comprehensive
income in order for the net pension asset or
liability recognized in the statements of
financial position to reflect the full value of the
plan deficit and surplus. Remeasurements are
not reclassified to profit or loss in subsequent
periods.
35
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
o.
p.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.
Liabilitas imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING
Employee benefits liabilities (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang
lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen
terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau
pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai
akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested
tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui
selama periode vesting masa depan.
All past service costs are recognized at the
earlier of when the amendment/curtailment
occurs and when the related restructuring or
termination costs are recognized. As a result,
unvested past service costs can no longer be
deferred and recognized over the future
vesting period.
Beban bunga dan pengembalian aset dana
pensiun
yang diharapkan sebagaimana
digunakan dalam PSAK No. 24 versi
sebelumnya digantikan dengan beban bunga bersih, yang dihitung dengan menggunakan
tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban
manfaat pasti - bersih atau aset pada saat awal
dari tiap periode pelaporan tahunan.
The interest cost and expected return on plan
assets used in the previous version of
SFAS No. 24 are replaced with a net-interest
amount, which is calculated by applying the
discount rate to the net defined benefit liability
or asset at the start of each annual reporting
period.
Pesangon pemutusan hubungan kerja
Termination benefits
Pesangon pemutusan hubungan kerja terutang
ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya
sebelum usia pensiun normal. Perusahaan
mengakui pesangon pemutusan hubungan
kerja
ketika
Perusahaan
menunjukkan
komitmennya untuk memutuskan hubungan
kerja dengan karyawan berdasarkan suatu
rencana
formal
terperinci
yang
kecil
kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon
dibayarkan sekaligus.
Termination benefits are payable whenever an
employee’s employment is terminated before
the normal retirement date. The Company
recognizes termination benefits when it has
demonstrably committed to terminate the
employment of once terminated current
employees according to a detailed formal plan
and the possibility to withdraw the plan is low.
Termination benefits paid in lump sum.
p.
Pengakuan pendapatan dan biaya
Revenue and expense recognition
Pengakuan pendapatan yang berasal dari
kegiatan utama Perusahaan telah dijelaskan
dalam Catatan 2h, 2i dan 2j. Beban diakui
pada saat terjadinya, kecuali beban-beban
yang timbul pertama kali yang terkait langsung
dengan aset dan liabilitas keuangan seperti
dijelaskan pada Catatan 2e.
Revenue recognition from the Company’s
main operations is explained in Notes 2h, 2i
and 2j. Expenses are recognized when these
are incurred, except for initial direct cost
relating to the financial assets and liabilities as
explained in Note 2e.
Pendapatan dan beban diakui pada saat
terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Income and expense are recognized as
incurred on an accrual basis.
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi,
pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan
menggunakan metode suku bunga efektif,
yaitu suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa yang akan datang
selama perkiraan umur dari instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, selama
periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat
neto dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
For all financial instruments measured at
amortized cost, interest income or expense is
recorded using the effective interest rate,
which is the rate that exactly discounts the
estimated future cash payments or receipts
over the expected life of the financial
instrument or a shorter period, where
appropriate, to the net carrying amount of the
financial asset or liability.
36
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
q.
2.
YANG
diterbitkan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
Efek utang yang diterbitkan
Efek
utang
yang
medium-term notes.
r.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
ACCOUNTING
Debt securities issued
meliputi
Debt securities issued consist of medium-term
notes.
Efek utang yang diterbitkan dicatat sebesar
nilai nominal. Biaya emisi sehubungan dengan
penerbitan efek utang diakui sebagai diskonto
dan dikurangkan langsung dari hasil emisi
untuk menentukan hasil emisi neto efek utang
yang diterbitkan tersebut.
Debt securities issued are presented at
nominal value. Issuance costs in connection
with the debt securities issuance are
recognized as discounts and directly deducted
from the proceeds of debt securities issuance
to determine the net proceeds of the debt
securities issued.
Efek utang yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif setelah pengakuan
awalnya. Diskonto diamortisasi selama jangka
waktu efek utang yang diterbitkan tersebut
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
Debt securities issued are measured at
amortized cost using effective interest method
after initial recognition. The discounts are
amortized over the period of the debt
securities issued using the effective interest
method.
r.
Pajak penghasilan
Income tax
Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi
2014),
“Pajak
Penghasilan”,
yang
mengharuskan
Perusahaan
untuk
memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan
pajak masa depan atas pemulihan di masa
depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset
(liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi
keuangan dan transaksi-transaksi serta
peristiwa lain yang terjadi dalam tahun
berjalan.
The Company applied SFAS No. 46 (Revised
2014), “Accounting for Income Tax”, which
requires the Company to account for the
current and future tax consequences of the
future recovery (settlement) of the carrying
amount of assets (liabilities) that are
recognized in the statements of financial
position and transactions and other events of
the current year.
Perusahaan menerapkan metode posisi
keuangan dalam menghitung beban pajaknya.
Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak
tangguhan diakui pada setiap tanggal
pelaporan sebesar perbedaan temporer aset
dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan
pajak. Metode ini juga mengharuskan
pengakuan manfaat pajak di masa akan
datang, jika kemungkinan realisasi manfaat
tersebut di masa mendatang cukup besar
(probable). Tarif pajak yang berlaku atau yang
secara substansial telah berlaku digunakan
dalam
menentukan
pajak
penghasilan
tangguhan.
The Company adopt the statement of financial
position method in determining their income
tax expense. Under this method, deferred tax
assets and liabilities are recognized at each
reporting date for temporary differences
between the financial and tax bases of assets
and liabilities. This method also requires the
recognition of future tax benefits, to the extent
that realization of such benefits is probable.
Currently enacted or substantively enacted tax
rates are used in the determination of deferred
income tax.
Perbedaan antara nilai tercatat dari aset
revaluasian dan dasar pengenaan pajak
merupakan perbedaan temporer sehingga
menimbulkan liabilitas atau aset pajak
tangguhan, kecuali untuk aset tertentu seperti
tanah yang pada saat realisasinya dikenakan
pajak final yang dikenakan atas nilai bruto
transaksi.
The difference between the carrying amount
of a revalued asset and its tax base is a
temporary difference and gives rise to a
deferred tax liability or asset, except for
certain asset such as land, which realization
is taxed with final tax on gross value of
transaction.
37
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
r.
s.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
Pajak penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat
kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal
pada masa datang akan memadai untuk
mengkompensasi aset pajak tangguhan yang
muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the
extent that it is probable that future taxable
profit will be available against which the
deferred tax assets are arising from temporary
differences can be utilized.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan
dengan
menggunakan
metode
posisi
keuangan untuk semua perbedaan temporer
yang muncul antara dasar pengenaan pajak
atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya
dalam rangka kebutuhan laporan keuangan
pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak
yang berlaku digunakan dalam menentukan
pajak penghasilan tangguhan
Deferred income tax is determined using the
statement of financial position method, for all
temporary differences arises between the tax
bases of assets and liabilities and their
carrying values for financial reporting purposes
at each reporting date. Currently enacted or
substantially enacted tax rates are used to
determine deferred income tax.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan,
atau apabila dilakukan banding, ketika hasil
banding diterima.
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment is received, or
if appeal is applied, when the results of the
appeal are received.
Pajak Final
Final Tax
Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur
beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak
yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan
atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan
walaupun atas transaksi tersebut pelaku
transaksi mengalami kerugian.
Tax regulation in Indonesia determined that
certain taxable income is subject to final tax.
Final tax applied to the gross value of
transactions is applied even when the parties
carrying the transaction recognizing losses.
Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang
disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak
termasuk dalam lingkup yang diatur oleh
PSAK No. 46. Oleh karena itu, Perusahaan
memutuskan untuk menyajikan beban pajak
final sehubungan dengan pendapatan bunga.
Referring to revised SFAS No. 46 as
mentioned above, final tax is no longer
governed by SFAS No. 46. Therefore, the
Company has decided to present all of the
final tax arising from interest income.
s.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan
melakukan penilaian apakah terdapat indikasi
bahwa
aset
non-keuangan
mungkin
mengalami penurunan nilai sesuai dengan
PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang
“Penurunan Nilai Aset”. Ketika sebuah
indikator penurunan nilai ada atau ketika
sebuah pengujian penurunan nilai tahunan
untuk aset diperlukan, Perusahaan membuat
estimasi resmi atas jumlah terpulihkan.
Impairment of non-financial assets
At each reporting date, the Company assesses
whether there is any indication that its nonfinancial assets may be impaired in
accordance with PSAK No. 48 (Revised 2014),
“Impairment of Asset Value”.
When an
indicator of impairment exists or when an
annual impairment testing for an asset is
required, the Company makes a formal
estimation of the recoverable amount.
38
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
s.
Penurunan
(lanjutan)
nilai
AKUNTANSI
aset
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
s.
non-keuangan
Impairment
(continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Nilai yang dapat dipulihkan adalah sebesar
jumlah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset
(atau unit penghasil kas) dikurangi besarnya
biaya untuk menjual dibandingkan dengan nilai
pakai yang ditentukan untuk aset individu,
kecuali aset tersebut menghasilkan arus kas
masuk yang tidak tergantung lagi dari aset
yang lain atau kumpulan aset, yang dalam hal
jumlah terpulihkan dinilai sebagai bagian dari
unit penghasil kas. Apabila nilai tercatat suatu
aset (atau unit penghasil kas) melebihi jumlah
terpulihkan, maka aset (atau unit penghasil
kas) tersebut dianggap mengalami penurunan
nilai dan diturunkan menjadi sebesar nilai yang
dapat dipulihkan. Dalam menilai nilai pakai
suatu aset, estimasi terhadap arus kas
dipulihkan di masa depan akan didiskontokan
menjadi nilai kini dengan menggunakan tingkat
suku bunga diskonto sebelum pajak yang
mencerminkan penilaian pasar terhadap nilai
waktu dari kas dan risiko spesifik aset (atau
unit penghasil kas) tersebut.
Recoverable amount is the higher of an
asset’s (or cash-generating unit’s) fair value
less costs to sell and its value in use and is
determined for an individual asset, unless the
asset does not generate cash inflows that are
largely independent of those from other assets
or groups of assets, in which case the
recoverable amount is assessed as part of the
cash-generating unit to which it belongs.
Where the carrying amount of an asset (or
cash-generating unit) exceeds its recoverable
amount, the asset (or cash-generating unit) is
considered impaired and is written down to its
recoverable amount. In assessing value in
use, the estimated future cash flows are
discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market
assessments of the time value of money and
the risks specific to the asset (or cashgenerating unit).
Kerugian penurunan nilai akan dibebankan
pada periode yang bersangkutan, kecuali aset
tersebut telah dicatat sebesar jumlah yang
direvaluasi, dalam hal ini kerugian penurunan
nilai tersebut akan dibebankan langsung ke
dalam
selisih
penilaian
kembali
aset
bersangkutan.
An impairment loss is charged to operations
on the period in which it arises, unless the
asset is carried at a revalued amount, in which
case the impairment loss is charged to the
revaluation increment of the said asset.
Perusahaan melakukan penelaahan pada
setiap tanggal pelaporan apakah terdapat
indikasi
bahwa
pengakuan
kerugian
penurunan nilai sebelumnya mungkin tidak lagi
ada atau telah menurun. Bila terdapat indikasi
tersebut, maka jumlah terpulihkan akan
diestimasi. Kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya telah diakui akan dibalik hanya
jika telah terjadi perubahan dalam estimasi
yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset sejak kerugian penurunan
nilai terakhir diakui. Jika demikian, nilai tercatat
aset akan ditingkatkan
sejumlah nilai
terpulihkan.
The Company made an assessment at each
reporting date as to whether there is any
indication
that
previously
recognized
impairment losses may no longer exist or may
have decreased. If such indication exists, the
recoverable amount is estimated. A previously
recognized impairment loss is reversed only if
there has been a change in the estimates used
to determine the asset’s recoverable amount
since the last impairment loss was recognized.
If that is the case, the carrying amount of the
asset is increased to its recoverable amount.
39
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
s.
Penurunan
(lanjutan)
nilai
AKUNTANSI
aset
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
s.
non-keuangan
Peningkatan nilai aset setelah penilaian
kembali oleh Perusahaan tidak dapat melebihi
nilai tercatat yang seharusnya diakui, setelah
dikurangi penyusutan jika diasumsikan tidak
terdapat penurunan nilai pada tahun
sebelumnya. Pembalikan tersebut diakui di
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain kecuali jika aset tersebut
dicatat sebesar nilai yang dipulihkan dimana
pembalikannya
akan
diakui
sebagai
peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan
tersebut dicatat, beban penyusutan akan
disesuaikan ke depan untuk mengalokasikan
nilai tercatat aset yang telah direvaluasi
setelah
dikurangi
nilai
sisa
yang
diperhitungkan secara sistematis sepanjang
masa manfaat aset tersebut.
t.
t.
adalah
of
non-financial
assets
That increased amount cannot exceed the
carrying amount that would have been
determined, net of depreciation, had no
impairment loss been recognized for the asset
in prior years. Such reversal is recognized in
the statement of profit or loss and other
comprehensive income unless the asset is
carried at a revalued amount, in which case
the reversal is treated as a revaluation
increase. After such reversal, the depreciation
expense is adjusted in future years to allocate
the asset’s revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its
remaining life.
Segmen operasi
Sebuah segmen usaha
komponen dari perusahaan:
Impairment
(continued)
ACCOUNTING
suatu
Operating segments
A business segment is a component of
company which:
i.
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
memperoleh
pendapatan
dan
menimbulkan
beban
(termasuk
pendapatan dan beban yang terkait
dengan transaksi dengan komponen lain
dari entitas yang sama);
i.
involves with business activities to
generate income and expenses (including
income and expenses relating to the
transactions with other components with
the same entity);
ii.
hasil operasinya dikaji ulang secara
berkala oleh kepala operasional untuk
pembuatan keputusan tentang sumber
daya yang dialokasikan pada segmen
tersebut dan penilaian kinerjanya; dan,
ii.
operation result is observed regularly by
chief decision maker to make decisions
regarding the allocation of resources and
assessment of its performance; and,
iii.
tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
iii.
separate financial information is available.
Perusahaan menyajikan segmen operasi
berdasarkan informasi yang disiapkan secara
internal
untuk
pengambil
keputusan
operasional. Pengambil keputusan operasional
Perusahaan adalah Direksi.
The Company presents operating segments
based on the information that is internally
provided to the chief operating decision maker.
The Company’s chief operating decisionmaker are the Directors.
Segmen
operasi
Perusahaan
disajikan
berdasarkan segmen usaha dan wilayah
geografis (Catatan 36).
The Company discloses the operating
segment based on business segments and
geographical area (Note 36).
40
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
u.
AKUNTANSI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
u.
Laba per saham dasar
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan
laba tahun berjalan dibagi dengan jumlah ratarata tertimbang harian dari modal saham yang
telah ditempatkan dan disetor penuh.
v.
Perubahan
kebijakan
pengungkapan
akuntansi
ACCOUNTING
Basic earnings per share
Basic earnings per share is computed by
dividing the income for the year by the daily
weighted average number of shares issued
and fully paid.
v.
dan
Changes in
disclosures
accounting
policies
and
Perusahaan
telah
menerapkan
standar
akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015
yang dianggap relevan:
The
Company
adopted
the
following
accounting standards, which are considered
relevant, starting on January 1, 2015:
•
PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian
Laporan Keuangan, yang diadopsi dari
IAS 1, mengatur perubahan penyajian
kelompok pos-pos dalam Penghasilan
Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah
dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi.
•
SFAS No. 1 (Revised 2013): Presentation
of Financial Statements, adopted from
IAS 1, specifies change of the grouping of
items presented in Other Comprehensive
Income. Items that could be reclassified to
profit or loss would be presented
separately from items that will never be
reclassified.
•
PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja,
yang diadopsi dari IAS 19, yang
menghapus mekanisme koridor dan
pengungkapan atas informasi liabilitas
kontinjensi
untuk
menyederhanakan
klarifikasi dan pengungkapan.
•
SFAS No. 24 (Revised 2013): Employee
Benefits, adopted from IAS 19, which
removes the corridor mechanism and
contingent liability disclosures to simple
clarifications and disclosures.
•
PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak
Penghasilan, yang diadopsi dari IAS 12,
yang memberikan tambahan pengaturan
untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan
yang berasal dari aset yang tidak
disusutkan
yang
diukur
dengan
menggunakan model revaluasi, dan yang
berasal dari properti investasi yang diukur
dengan menggunakan model nilai wajar.
•
SFAS No. 46 (Revised 2014): Income
Taxes, adopted from IAS 12, which
provides additional provision for deferred
tax asset or deferred tax liability arises
from a non-depreciable asset measured
using the revaluation model, and those
arises from investment property that is
measured using the fair value model.
•
PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan
Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS 36, yang
memberikan
tambahan
persyaratan
pengungkapan untuk setiap aset individual
(termasuk goodwill) atau unit penghasil kas
yang mana kerugian penurunan nilai telah
diakui atau dibalik selama periode.
•
SFAS No. 48 (Revised 2014): Impairment
of Assets, adopted from IAS 36, which
provides additional disclosure terms for
each individual asset (including goodwill)
or a cash-generating unit, for which an
impairment loss has been recognized or
reversed during the period.
•
PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen
Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari
IAS 32, yang mengatur lebih dalam kriteria
mengenai hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui dan
kriteria penyelesaian secara neto.
•
SFAS No. 50 (Revised 2014): Financial
Instruments: Presentation, adopted from
IAS 32, which provides more deep about
criterion on legally enforceable right to set
off the recognized amounts and criterion
to settle on a net basis.
41
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
v.
AKUNTANSI
Perubahan
kebijakan
akuntansi
pengungkapan (lanjutan)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
v.
policies
Changes in accounting
disclosures (continued)
and
Perusahaan
telah
menerapkan
standar
akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015
yang dianggap relevan: (lanjutan)
The
Company
adopted
the
following
accounting standards, which are considered
relevant, starting on January 1, 2015:
(continued)
•
PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
yang diadopsi dari IAS 39, yang
menambah pengaturan kriteria instrumen
lindung nilai yang tidak dapat dianggap
telah kadaluarsa atau telah dihentikan,
serta ketentuan untuk mencatat instrumen
keuangan pada tanggal pengukuran dan
pada tanggal setelah pengakuan awal.
•
SFAS No. 55 (Revised 2014): Financial
Instruments:
Recognition
and
Measurement, adopted from IAS 39, which
provides additional provision for the criteria
of not an expiration or termination of the
hedging instrument, and provision to
account financial instruments at the
measurement date and after initial
recognition.
•
PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen
Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi
dari IFRS 7, yang menambah pengaturan
pengungkapan saling hapus dengan
informasi kuantitatif dan kualitatif, serta
pengungkapan
mengenai
pengalihan
instrumen keuangan.
•
SFAS No. 60 (Revised 2014): Financial
Instruments: Disclosures, adopted from
IFRS 7, which provides additional
provision on offsetting disclosures with
quantitative and qualitative information,
and disclosures on Transfers of financial
instruments.
•
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar,
yang diadopsi dari IFRS 13, memberikan
panduan tentang bagaimana pengukuran
nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan
atau diizinkan.
•
SFAS No. 68: Fair Value Measurement,
adopted from IFRS 13, provides guidance
on how to measure fair value when fair
value is required or permitted.
Perusahaan telah menganalisa penerapan
standar akuntansi tersebut di atas dan
penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap laporan keuangan
kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The Company has assessed that the adoption
of the above mentioned accounting standards
other than specified below do not have
significant impact to the financial statements.
i.
i.
Penyajian pos-pos
komprehensif lain.
dalam
penghasilan
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1
(Revisi
2013),
“Penyajian
Laporan
Keuangan”,
Perusahaan
telah
memodifikasi penyajian pos-pos dalam
penghasilan komprehensif lain dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, untuk menyajikan pospos yang akan direklasifikasikan ke laba
rugi pada masa yang akan datang terpisah
dari
pos-pos
yang
tidak
akan
direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi
komparatif telah disajikan kembali dengan
menggunakan basis yang sama.
Presentation
of
items
comprehensive income.
in
other
In connection with the adoption of
SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation
of Financial Statements”, the Company
has modified the presentation of items in
other comprehensive income in statement
of profit or loss and other comprehensive
income, to present items that would be
reclassified to profit or loss in the future
separately from those that would never be
reclassified to profit or loss. Comparative
information has been re-presented on the
same basis.
42
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
v.
AKUNTANSI
Perubahan
kebijakan
akuntansi
pengungkapan (lanjutan)
ii.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
YANG
dan
Pengukuran nilai wajar
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
v.
policies
Changes in accounting
disclosures (continued)
ii.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran
Nilai Wajar”, yang menyediakan satu
sumber panduan tentang bagaimana nilai
wajar diukur tetapi tidak menetapkan
persyaratan baru mengenai kapan nilai
wajar diperlukan. Standar ini menyediakan
kerangka untuk menentukan nilai wajar dan
menjelaskan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai
wajar. PSAK ini mengatur penggunaan
harga keluar (exit price) dalam pengukuran
nilai wajar dan persyaratan pengungkapan
yang lebih ekstensif, khususnya dengan
memasukkan instrumen non-keuangan ke
dalam pengungkapan hirarki nilai wajar.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif.
iii.
Fair value measurement
On January 1, 2015, the Company
adopted SFAS No. 68, “Fair Value
Measurement”, which provides a single
source of guidance on how fair value is
measured but does not establish new
requirements for when fair value is
required. This standard provides a
framework for determining fair value and
clarifies the factors to be considered in
estimating fair value. It introduces the use
of an exit price in fair value measurement,
as
well
as
extensive
disclosure
requirements, particulary the inclusion of
non-financial instruments into the fair value
hierarchy disclosure. SFAS No. 68 is
applied prospectively.
Imbalan kerja
iii.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013),
“Imbalan Kerja”, dimana ketika imbalan
pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan
atau penurunan imbalan sehubungan
dengan jasa yang telah diberikan oleh
karyawan pada masa lalu dibebankan atau
dikreditkan segera dalam laba rugi.
Sebelum 1 Januari 2015, beban jasa lalu
yang
belum
diakui
(non-vested)
diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus selama rata-rata masa kerja
karyawan hingga imbalan pasca-kerja
menjadi hak karyawan (vested).
3.
and
Employee Benefits
On January 1, 2015, the Company
adopted SFAS No. 24 (Revised 2013),
“Employee Benefits” wherein, when the
plan benefits change, the portion of
increased or decreased benefits relating to
past service by employees is charged or
credited immediately to profit or loss. Prior
to January 1, 2015, the unrecognized past
service cost (non-vested) was amortized
on a straight-line method over the average
service period until the benefits become
vested.
3.
PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN
ASUMSI YANG PENTING
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan
mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas
pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial
statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the
asset and liability affected in future periods.
43
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
3.
PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN
ASUMSI YANG PENTING (lanjutan)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan:
The following judgments are made by management
in the process of applying the Company’s
accounting policies that have the most significant
effects on the amounts recognized in the financial
statements:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen telah melakukan penilaian atas
kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa
Perusahaan memiliki sumber daya untuk
melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain
itu, manajemen tidak mengetahui adanya
ketidakpastian material yang dapat menimbulkan
keraguan yang signifikan terhadap kemampuan
Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah
disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The management has assessed the Company’s
ability to continue as a going concern and believes
that the Company has the resources to continue its
business in the future. In addition, management
was not aware of any material uncertainty which
may cast significant doubt to the Company’s ability
to continue as going concern. Therefore, the
financial statements have been prepared on going
concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial
liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila
definisi
yang
ditetapkan
PSAK
No.
55
(Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti
diungkapkan pada Catatan 2e.
The Company determines the classifications of
certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014).
Accordingly, the financial assets and financial
liabilities are accounted for in accordance with the
Company’s accounting policies disclosed in
Note 2e.
Sewa
Leases
Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa
dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee
untuk sewa tempat. Perusahaan mengevaluasi
apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan
dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan
PSAK No. 30 (Revisi 2011), yang mensyaratkan
Perusahaan untuk membuat pertimbangan dengan
estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait
dengan kepemilikan aset.
The Company has several leases whereas the
Company act as lessee in respect of rental
location. The Company evaluates whether
significant risks and rewards of ownership of the
leased assets are transferred based on
SFAS No. 30 (Revised 2011) which requires the
Company to make judgment and estimates of the
transfer of risks and rewards related to the
ownership of assets.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan
Perusahaan atas perjanjian sewa tempat yang ada
saat ini, maka transaksi sewa tersebut
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Company
for the current rental agreement of rental location
accordingly, the rent transactions were classified
as operating lease.
44
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
3.
PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN
ASUMSI YANG PENTING (lanjutan)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan
dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga
pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus
menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada
Catatan 2e.iv. Untuk instrumen keuangan yang jarang
diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang
transparan, nilai wajarnya menjadi kurang objektif dan
karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang
beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi,
ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga
dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen
tertentu.
In determining the fair value for financial assets and
financial liabilities for which there is no observable
market price, the Company must use the valuation
techniques as described in Note 2e.iv. For financial
instruments that are traded infrequently and have little
price transparency, fair value is less objective, and
requires varying degrees of judgment depending on
liquidity, concentration, uncertainty of market factors,
pricing assumptions and other risks affecting the
specific instrument.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di
bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan
estimasi pada parameter yang tersedia pada saat
laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other
key sources of estimation uncertainty at the reporting
date that have a significant risk of causing a material
adjustment to the carrying amounts of assets and
liabilities within the next financial year are disclosed
below. The Company based its assumptions and
estimates on parameters available when the financial
statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa
depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
Existing circumstances and assumptions about future
developments, may change due to market changes or
circumstances arising beyond the control of the
Company. Such changes are reflected in the
assumptions as they occur.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Source of uncertainty in estimates
a.
Cadangan
keuangan
kerugian
penurunan
nilai
aset
a. Allowance for impairment losses of financial
assets
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2e.vi dan
2k.
Allowance for impairment losses of financial
assets carried at amortized cost are evaluated as
explained on Notes 2e.vi and 2k.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih
dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif
mengenai penurunan nilai secara individual atas
aset keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan yang
tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the
Company first assess whether objective evidence
of impairment exists individually for financial
assets that are individually significant, or
collectively for financial assets that are not
individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti
objektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif.
If the Company determines that no objective
evidence of impairment exists for an individually
assessed financial asset, whether significant or
not, the asset is included in a group of financial
assets with similar credit risk characteristics and
collectively assessed for impairment.
45
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
3.
PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN
ASUMSI YANG PENTING (lanjutan)
Sumber
utama
(lanjutan)
ketidakpastian
a. Cadangan kerugian penurunan
keuangan (lanjutan)
b.
Source of uncertainty in estimates (continued)
estimasi
nilai
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
aset
a. Allowance for impairment losses of financial
assets (continued)
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara
individual dan untuk itu kerugian penurunan
nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
Assets that are individually assessed for
impairment and for which an impairment loss
is, or continues to be, recognized are not
included in a collective assessment of
impairment.
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika
terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, jika telah menunggak
lebih dari 90 hari termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga
dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang
pelanggan guna mengurangi jumlah piutang
yang diharapkan dapat diterima oleh
Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi
kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan
untuk
piutang
ragu-ragu.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 5 dan 6.
The Company evaluates specific accounts
when information about related customers who
are unable to meet their financial obligations
surfaces. In these cases, the Company uses
judgment, based on the best available facts
and circumstances, that if it has been overdue
for more than 90 days, including but not limited
to, the length of its relationship with the
customers, and the their current credit status
based on third party credit reports and known
market factors, to record specific provisions on
customers’ outstanding amounts to reduce
receivable amounts that the Company expects
to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted
as additional
information received affects the amounts of
allowance for impairment of trade receivables.
Further details are disclosed in Notes 5 and 6.
Imbalan pasca-kerja
b. Post-employment benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan
bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam
menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung
diakui
dalam
komponen
penghasilan
komprehensif lain dalam ekuitas dan dapat
dialihkan ke pos lain dalam ekuitas.
The determination of the Company’s liability for
employment benefits is dependent on its
selection of certain estimates and assumptions
used by the independent actuaries in
calculating such accounts. Those assumptions
include among others, discount rates, annual
salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and
mortality rate. Actuarial gains and losses are
recognized directly in other comprehensive
income component in equity and can be
transferred to other post within equity.
Walaupun perusahaan berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan perusahaan dapat mempengaruhi
secara material liabilitas imbalan pasca-kerja
dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam catatan 17.
While the Company believes that its
assumptions are reasonable and appropriate,
significant differences changes in the
Company’s assumptions may materially affect
its estimated liability for post-employment
benefits and net employment benefits expense.
Further details are discussed in Note 17.
46
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
3.
PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN
ASUMSI YANG PENTING (lanjutan)
Sumber
utama
(lanjutan)
c.
d.
e.
ketidakpastian
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Source of uncertainty in estimates (continued)
estimasi
Penyusutan dan estimasi sisa umur manfaat
aset tetap
c. Depreciation and estimated useful lives of
fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
estimasi
masa
manfaat
ekonomisnya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap antara 5 (lima) sampai
dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur
yang secara umum diharapkan dalam industri
dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.
Perubahan
tingkat
pemakaian
dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset,
dan karenanya biaya penyusutan masa depan
mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a
straight-line method over its estimated useful
lives. Management properly estimates the
useful lives of these fixed assets ranging from
5 (five) to 20 (twenty) years. These are
common life expectancies applied in the
industries where the Company conducts its
businesses. Changes in the expected level of
usage and technological development could
impact the economic useful lives and the
residual values of these assets, and therefore
future depreciation charges could be revised.
Further details are disclosed in Note 9.
Amortisasi dan estimasi sisa umur manfaat
aset tidak berwujud
d. Amortization and estimated useful lives of
intangible assets
Biaya perolehan aset tidak berwujud
diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan estimasi masa
manfaat
ekonomisnya.
Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset
tidak berwujud sampai dengan 5 (lima) tahun.
Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam
industri
dimana
Perusahaan
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan
nilai sisa aset, dan karenanya biaya amortisasi
masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The costs of intangible assets are amortized on
a straight-line method over its estimated useful
lives. Management properly estimates the
useful lives of these intangible assets to
5 (five) years. These are common life
expectancies applied in the industries where
the Company conducts its businesses.
Changes in the expected level of usage and
technological development could impact the
economic useful lives and the residual values
of these assets, and therefore future
amortization charges could be revised. Further
details are disclosed in Note 10.
Amortisasi dan estimasi sisa umur manfaat
aset sewa operasi
e. Amortization and estimated useful lives of
operating lease assets
Biaya
perolehan
aset
sewa
operasi
diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan estimasi masa
manfaat
ekonomisnya.
Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset
sewa operasi sampai dengan 5 (lima) tahun.
Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam
industri
dimana
Perusahaan
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan
nilai sisa aset, dan karenanya biaya amortisasi
masa depan mungkin direvisi.
The costs of operating lease assets are
amortized on a straight-line method over its
estimated useful lives. Management properly
estimates the useful lives of these operating
lease assets to 5 (five) years. These are
common life expectancies applied in the
industries where the Company conducts its
businesses. Changes in the expected level of
usage and technological development could
impact the economic useful lives and the
residual values of these assets, and therefore
future amortization charges could be revised.
47
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
3.
PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN
ASUMSI YANG PENTING (lanjutan)
Sumber
utama
(lanjutan)
f.
ketidakpastian
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Source of uncertainty in estimates (continued)
estimasi
Nilai wajar instrumen keuangan
f. Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang terdapat pada laporan posisi
keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya
ditentukan dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian termasuk penggunaan model
matematika. Masukan (input) untuk model ini
berasal dari data pasar yang bisa diamati
sepanjang data tersebut tersedia. Bila data
pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia,
pertimbangan manajemen diperlukan untuk
menentukan
nilai
wajar.
Pertimbangan
manajemen tersebut mencakup pertimbangan
likuiditas dan masukan modal seperti tingkat
diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan
asumsi tingkat gagal bayar (Catatan 2e).
g.
h.
i.
When the fair values of financial assets and
liabilities recorded on the statement of financial
position cannot be drived from active markets,
they are determined using a variety of
valuation techniques that include the use
mathematical models. The input to these
models are derived from observable market
data where possible, but when observable
market data are not available, management’s
judgment is required to establish fair value.
The
management’s
judgments
include
consideration of liquidity and model inputs
such as discount rates and default rate
assumptions (Note 2e).
Pajak penghasilan
g. Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan
badan. Terdapat transaksi dan perhitungan
tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah
tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah terdapat tambahan pajak penghasilan
badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 13c.
Significant judgment is involved in determining
provision for corporate income tax. There are
certain transaction and computation for which
the ultimate tax determination is uncertain
during the ordinary course of business. The
Company recognizes liabilities for expected
corporate income tax issues based on
estimates of whether additional corporate
income tax will be due. Further details are
shown in Note 13c.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset yang
bukan aset keuangan
h. Allowances for impairment losses of nonfinancial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset
yang bukan aset keuangan dijelaskan di
Catatan 2s.
Non-financial assets are evaluated for
impairment on a basis described in Note 2s.
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset
atau Unit Penghasil Kas ("UPK") melebihi nilai
terpulihnya, yaitu yang lebih besar antara nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai
pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual didasarkan pada ketersediaan data
dari perjanjian penjualan yang mengikat yang
dibuat dalam transaksi normal atas aset
serupa atau harga pasar yang dapat diamati
dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat
diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value
of an asset or Cash-Generating Unit ("CGU")
exceeds its recoverable amount, which is the
higher of its fair value less costs to sell and its
value in use. The fair value less costs to sell
calculation is based on available data from
binding sales transactions in an arm's length
transaction of similar assets or observable
market prices less incremental costs for
disposing the asset.
Aset pajak tangguhan
i.
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak
penghasilan terpulihkan (recoverable) pada
periode mendatang sebagai akibat perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi
manajemen diperlukan untuk menentukan
jumlah aset pajak tangguhan yang dapat
diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan
tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan
dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Deferred tax assets
Deferred tax assets are recognized for the
future recoverable taxable income arising from
temporary difference. Management judgment
is required to determine the amount of
deferred tax assets that can be recognized,
based upon the likely timing on level of future
taxable profits, together with future tax
planning strategies.
48
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
4.
KAS DAN SETARA KAS
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Kas
Bank - pihak ketiga
Deposito berjangka - pihak ketiga
141
53.686
290.000
141
39.081
50.000
Cash on hand
Cash in banks - third parties
Time deposits - third parties
Total kas dan setara kas
343.827
89.222
Total cash and cash equivalents
Berikut ini adalah perincian kas di
berdasarkan mata uang dan nama bank:
bank
A detailed analysis of cash in banks based on the
currencies and banks are as follows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Bank terdiri dari:
Pihak ketiga:
Rupiah:
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Bank of China, Cabang Jakarta
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Maybank Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk
Standard Chartered Bank,
Cabang Jakarta
PT Bank Ganesha
PT Bank SBI Indonesia
PT Bank DKI
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.
PT Bank Agris
PT Bank Victoria International Tbk.
PT Bank Commonwealth
Lainnya (masing-masing di bawah
Rp50)
Total Rupiah
Dolar Amerika Serikat:
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$166.654 dan US$540.227
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015)
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
(US$94.610 dan US$365.278
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015)
PT Bank QNB Indonesia Tbk
(US$2.934 dan US$32.416
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015)
PT Bank Commonwealth
(US$17.456 pada tanggal
31 Desember 2015)
Standard Chartered Bank,
Cabang Jakarta
(US$14.628 dan US$8.452
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015)
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
28.953
4.447
3.734
3.057
2.157
5.106
425
3.876
5.607
2.893
1.966
1.613
787
585
484
441
332
271
1.814
2.888
247
468
188
328
341
250
204
154
111
62
59
58
-
235
299
158
110
62
58
58
393
61
51
49.786
25.605
2.210
7.447
1.255
5.035
39
447
-
241
194
117
49
Cash in banks consists of:
Third Parties:
Rupiah:
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Bank of China, Jakarta branch
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Maybank Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk
Standard Chartered Bank,
Jakarta Branch
PT Bank Ganesha
PT Bank SBI Indonesia
PT Bank DKI
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.
PT Bank Agris
PT Bank Victoria International Tbk.
PT Bank Commonwealth
Others (each below Rp50)
Total Rupiah
US Dollar:
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$166,654 and US$540,227
as of March 31, 2016 and
December 31, 2015,respectively)
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
(US$94,610 and US$365,278
as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively)
PT Bank QNB Indonesia Tbk
(US$2,934 and US$32,416
as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively)
PT Bank Commonwealth
(US$17,456 as of
December 31, 2015)
Standard Chartered Bank,
Jakarta Branch
(US$14,628 and US$8,452
as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively)
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Bank terdiri dari: (lanjutan)
Pihak ketiga: (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat: (lanjutan)
PT Bank Chinatrust Indonesia
(US$7.776 dan US$7.781
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015)
Bank of China,
Cabang Jakarta
(US$3.489 dan US$2.942
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015)
PT Bank OCBC NISP Tbk
(US$2.851 dan US$2.866
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015)
PT Bank Maybank Indonesia
(US$1.000 pada tanggal
31 Maret 2016)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.
(US$131 dan US$147
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015)
Total Dolar Amerika Serikat
Total saldo bank
103
107
46
41
38
39
13
-
2
2
3.900
13.476
53.686
39.081
Suku bunga efektif rekening giro yang berlaku
adalah sebagai berikut:
Cash in banks consists of: (continued)
Third Parties: (continued)
US Dollar: (continued)
PT Bank Chinatrust Indonesia
(US$7,776 and US$7,781
as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively)
Bank of China,
Jakarta Branch
(US$3,489 and US$2,942
as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively)
PT Bank OCBC NISP Tbk
(US$2,851 and US$2,866
as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively)
PT Bank Maybank Indonesia
(US$1,000 as of
March 31, 2016)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.
(US$131 and US$147
as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively)
Total US Dollar
Total cash in banks
Applied effective interest rates for current accounts
are as follows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
0,00% - 8,00%
0,00% - 0,50%
Berikut ini adalah perincian deposito berjangka
berdasarkan mata uang dan nama bank:
0,00% - 8,00%
0,00% - 0,50%
Rupiah
United States Dollar
A detailed analysis of time deposits based on the
currency and banks as follows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Deposito berjangka
Pihak ketiga:
Rupiah:
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
200.000
30.000
20.000
20.000
20.000
-
-
25.000
25.000
Time deposits
Third parties:
Rupiah:
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Total deposito berjangka
290.000
50.000
Total time deposits
Deposito berjangka merupakan deposito berjangka
mingguan dan bulanan. Suku bunga efektif
deposito adalah sebagai berikut:
Time deposits were placed on weekly and monthly
maturities. Effective interest rates time deposits are
as follows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Rupiah
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
8,00% - 9,25%
50
5,00% - 10,25%
Rupiah
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
5.
INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN NETO
a.
Berikut ini adalah saldo piutang sewa
pembiayaan dari pihak ketiga yang akan
diterima sesuai dengan masa jatuh tempo
cicilan adalah sebagai berikut:
a.
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Telah jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
> 90 hari
Neto
NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES
Set out below are the balances of the lease
receivables from third parties, which are
classified according to the period in which the
installment falls due are as follows:
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
40.507
22.802
14.620
90.915
37.723
21.305
16.166
95.017
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
> 90 days
168.844
170.211
Net
Belum jatuh tempo
Satu tahun
Dua tahun
Tiga tahun
Lebih dari tiga tahun
1.399.465
720.475
221.407
91.319
1.496.547
791.690
255.392
84.188
Current
One year
Two years
Three years
More than three years
Total
2.601.510
2.798.028
Total
Berikut ini adalah saldo piutang sewa
pembiayaan yang disajikan berdasarkan mata
uang yang digunakan:
Set out below are the balances of lease
receivables by currencies:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2.537.201
64.309
2.676.147
121.881
Rupiah
United States Dollar
Total
2.601.510
2.798.028
Total
Suku bunga efektif adalah sebagai berikut:
Effective interest rates are as follows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
12,69% - 28,27%
7,50% - 9,50%
12,40% - 28,27%
7,50% - 9,50%
Rupiah
United States Dollar
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan
dimulai,
lessee
memberikan
simpanan
jaminan. Simpanan jaminan ini akan
digunakan sebagai pembayaran pada akhir
masa sewa pembiayaan sebagai hak opsi.
Aset sewa digunakan sebagai jaminan.
At the time of execution of the financing asset
contracts, the lessee pays a security deposits.
The security deposits will be used as the final
installment at the end of the financing lease
period as a purchase option. The lease assets
are used as collateral.
Sehubungan dengan utang bank, piutang
sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan
atas utang kepada lembaga keuangan, bank,
dan MTN. Jumlah piutang sewa pembiayaan
yang dijaminkan adalah setara dengan
80% - 120% dari saldo pinjaman yang terutang
(Catatan 11 dan 12).
In connection with the Company’s bank loans,
the finance lease receivables are pledged as
collateral for loans from financial institutions,
banks and MTN. Total pledged financial lease
receivables is required to be equivalent to
80% - 120% of the outstanding loan balances
(Notes 11 and 12).
Perusahaan tidak memiliki investasi sewa
pembiayaan neto dengan pihak berelasi.
The Company does not have net investment in
finance leases with related party.
51
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
INVESTASI
(lanjutan)
b.
SEWA
PEMBIAYAAN
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
5.
NETO
Cadangan kerugian penurunan nilai
b.
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
6.
IN
FINANCE
LEASES
Allowance for impairment losses
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Saldo awal periode
Penambahan cadangan (Catatan 28)
68.920
3.358
71.751
77.316
Pendapatan bunga atas bagian yang
tidak mengalami penurunan nilai
Penghapusan piutang
(7.344)
(18.625)
(61.522)
Saldo akhir periode
64.934
68.920
Balance at beginning of period
Additional provision (Note 28)
Interest income recognized on
the unimpaired portion of
the impaired receivables
Accounts written-off
Balance at end of period
Piutang sewa pembiayaan, pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
dievaluasi secara individual dan kolektif
terhadap penurunan nilai.
Financing
lease
receivables
as
of
March 31, 2016 and December 31, 2015, are
individually and collectively evaluated for
impairment.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai tersebut di atas
sudah memadai untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang
sewa pembiayaan.
Management believes that the allowance for
impairment losses are sufficient to cover
possible losses on uncollectible finance lease
receivables.
6.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
a.
NET INVESTMENT
(continued)
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
a.
Analisis rincian piutang pembiayaan konsumen
kepada pihak ketiga yang akan diterima sesuai
dengan masa jatuh tempo cicilan adalah
sebagai berikut:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
A detailed analysis of consumer financing
receivables from third parties, which are
classified according to the period in which the
installment falls due are as follows:
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Telah jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
> 90 hari
Pendapatan bunga yang
ditangguhkan
(1.362)
(1.574)
Neto
11.850
10.823
Net
302.606
176.707
77.524
70.847
306.217
179.985
77.303
74.101
Current
Within one year
More than one year to two years
More than two years to three years
Beyond three years
(119.712)
(119.876)
507.972
517.730
Net
519.822
528.553
Consumer financing receivables
Less: allowance for impairment
losses
Belum jatuh tempo
Dalam satu tahun
Lebih dari satu hingga dua tahun
Lebih dari dua hingga tiga tahun
Di atas tiga tahun
Pendapatan bunga yang
ditangguhkan
Neto
Piutang pembiayaan
konsumen
Dikurangi: cadangan kerugian
penurunan nilai
Piutang pembiayaan
konsumen - neto
6.735
1.525
773
4.179
(8.927)
510.895
52
6.743
1.557
722
3.375
(7.838)
520.715
Overdue
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
> 90 days
Unearned interest income
Unearned interest income
Consumer financing
receivables - net
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
6.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
Seluruh transaksi pembiayaan
menggunakan mata uang Rupiah.
CONSUMER
(continued)
RECEIVABLES
konsumen
All consumer financing transactions are in
Rupiah.
Perusahaan
tidak
memiliki
piutang
pembiayaan konsumen dengan pihak berelasi.
The Company does not have consumer
financing receivables from related party.
Suku bunga efektif adalah sebagai berikut:
Effective interest rates are as follows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Rupiah
b.
FINANCING
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
11,00% - 27,34%
11,00% - 27,68%
Rupiah
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan
konsumen yang diberikan, Perusahaan
menerima jaminan dari konsumen berupa
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”)
atas kendaraan bermotor dan/atau sertifikat
tanah.
As collateral to the consumer financing
receivables, the Company receives the
Certificates of Ownership (“BPKB”) of the
motor vehicles and/or land title deeds.
Sehubungan dengan utang bank, piutang
pembiayaan konsumen digunakan sebagai
jaminan atas utang kepada lembaga
keuangan, bank dan MTN. Jumlah piutang
pembiayaan konsumen yang dijaminkan
adalah setara dengan 80% - 120% dari saldo
pinjaman yang terutang (Catatan 11 dan 12).
In connection with the Company’s bank loans,
the consumer financing receivables are
pledged as collateral for loans from financial
institutions, banks and MTN. Total pledged
consumer financing receivables is required to
be equivalent to 80% - 120% of the
outstanding loan balances (Notes 11 and 12).
Cadangan kerugian penurunan nilai
b.
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Saldo awal periode
Penambahan cadangan (Catatan 28)
7.838
1.888
Pendapatan bunga atas bagian yang
tidak mengalami penurunan nilai
Penghapusan piutang
Saldo akhir periode
Allowance for impairment losses
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
(799)
8.927
8.924
9.425
(895)
(9.616)
7.838
Balance at beginning of period
Additional provision (Note 28)
Interest income recognized on
the unimpaired portion of
the impaired receivables
Accounts written-off
Balance at end of period
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
dievaluasi secara individual dan kolektif
terhadap penurunan nilai.
Consumer financing receivables as of March
31, 2016 and December 31, 2015 are
individually and collectively evaluated for
impairment.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai tersebut di atas
sudah memadai untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang
pembiayaan konsumen.
Management believes that the allowance for
impairment losses is sufficient to cover
possible losses on uncollectible consumer
financing receivables.
53
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
7.
ASET/LIABILITAS DERIVATIF
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Aset derivatif
Standard Chartered Bank
PT Bank Maybank Indonesia
DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
19.998
5.169
43.648
-
25.167
43.648
Derivative assets
Standard Chartered Bank
PT Bank Maybank Indonesia
Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang
asing dan tingkat suku bunga mengambang atas
pinjaman bilateral dari Standard Chartered Bank,
Cabang Singapura (SCB), Perusahaan melakukan
kontrak pertukaran mata uang dan tingkat suku
bunga dengan SCB pada 7 Mei 2014 atas
pinjaman bilateral dari SCB (Catatan 11) dengan
nilai nosional awal sebesar US$35.000.000. Untuk
transaksi pertukaran mata uang dan tingkat suku
bunga tersebut, Perusahaan harus membayar
sebesar Rp404.250 dan menerima sebesar
US$35.000.000 sampai dengan tanggal jatuh
tempo pada 28 April 2017.
To manage its exposure to fluctuation of the foreign
currency and floating interest rate risks on bilateral
loan from Standard Chartered Bank, Singapore
Branch (SCB), the Company entered into cross
currency swap contracts and interest rate swap
contracts with SCB on May 7, 2014 for the bilateral
loan from SCB (Note 11) with notional amounts of
US$35,000,000. For cross currency swap and
interest swap contracts, the Company should pay
Rp404,250 and receive US$35,000,000 at maturity
date on April 28, 2017.
Nilai nosional kontrak swap dengan SCB akan
disesuaikan mengikuti jadwal amortisasi nilai pokok
pinjaman yang terkait, yang mana pada tanggal
31 Maret 2016 tercatat sebesar US$17.500.000
untuk pinjaman bilateral dari SCB.
The swap contracts notional amount with SCB
would be adjusted in accordance with the principal
amortization schedule of pertaining loans, which as
of March 31, 2016 amounted to US$17,500,000 for
bilateral loan from SCB.
PT Bank Maybank Indonesia, Standard
Chartered Bank, Cabang Jakarta dan Standard
Chartered Bank , Cabang Singapore
PT Bank Maybank Indonesia, Standard
Chartered Bank, Jakarta Branch and Standard
Chartered Bank, Singapore Branch
Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang
asing dan tingkat suku bunga mengambang atas
pinjaman sindikasi dari Standard Chartered Bank
(Hongkong) Limited (SCB), Perusahaan melakukan
3 (tiga) kontrak pertukaran mata uang dan tingkat
suku bunga pada tanggal 16 Februari 2016, 19
Februari 2016 dan 25 Februari 2016 dengan nilai
nosional
awal
masing-masing
sebesar
US$20.000.000 untuk kontrak tanggal 16 Februari
2016 dan US$7.500.000 untuk kontrak tanggal 19
Februari 2016 dan 25 Februari 2016. Untuk
transaksi pertukaran mata uang dan tingkat suku
bunga tersebut, Perusahaan harus membayar
sebesar Rp470.325 dan menerima sebesar
US$35.000.000 sampai dengan tanggal jatuh
tempo pada 25 Juni 2018.
To manage its exposure to fluctuation of the foreign
currency and floating interest rate risks on
syndication loan from Standard Chartered Bank
(Hongkong) Limited (SCB), the Company entered
into 3 (three) cross currency swap contracts and
interest rate swap contracts on February 16, 2016,
February 19, 2016 and February 25, 2016 with
notional amount US$20,000,000 for contract dated
February 16, 2016 and US$7,500,000 for contacts
dated February 19, 2016 and February 25, 2016,
respectively. For cross currency swap and interest
swap contracts, the Company should pay
Rp470,325 and receive US$35,000,000 at maturity
date on June 25, 2018.
54
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7.
8.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
7.
ASET/LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES (continued)
PT Bank Maybank Indonesia, Standard
Chartered Bank, Cabang Jakarta dan Standard
Chartered Bank , Cabang Singapore (lanjutan)
PT Bank Maybank Indonesia, Standard
Chartered Bank, Jakarta Branch and Standard
Chartered Bank, Singapore Branch (continued)
Nilai nosional kontrak swap akan disesuaikan
mengikuti jadwal amortisasi nilai pokok pinjaman
yang
terkait,
yang
mana
pada
tanggal
31 Maret 2016 tercatat sebesar US$31.500.000
untuk pinjaman sindikasi dari SCB.
The swap contracts notional amount would be
adjusted in accordance with the principal
amortization schedule of pertaining loans, which as
of March 31, 2016 amounted to US$31,500,000 for
syndication loan from SCB.
Nilai wajar kontrak pertukaran mata uang dan
tingkat suku bunga diestimasi sebesar Rp25.167
(piutang) pada 31 Maret 2016 dan Rp43.648
(piutang) pada 31 Desember 2015 dan disajikan
masing-masing dalam aset derivatif dan liabilitas
derivatif di dalam laporan posisi keuangan.
The fair value of cross currency and interest rate
swap contracts is estimated at Rp25,167
(receivable) at March 31, 2016 and Rp43,648
(receivable) at December 31, 2015 and presented
under derivative assets and derivative liabilities in
the statement of financial position.
Transaksi instrumen keuangan derivatif tersebut di
atas memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai
lindung nilai arus kas. Selisih nilai wajar dari
transaksi derivatif dan keuntungan/kerugian selisih
kurs yang atas pinjaman dalam mata uang AS
Dolar pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar
Rp4.305 dan keuntungan/kerugian selisih kurs
yang atas pinjaman dalam mata uang AS Dolar
pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp8.742 yang
dicatat pada pendapatan komprehensif lainnya di
ekuitas setelah memperhitungkan pajak.
The above derivative financial transactions
qualified as effective cash flow hedge. Therefore,
the fair value difference of the hedging instrument
and foreign exchange gain/loss of US Dollar loan
as of March 31, 2016 amounting to Rp4,305 and
foreign exchange gain/loss of US Dollar loan as of
March 31, 2015 amounting to Rp8,742 is
presented in equity under other comprehensive
income, net of tax.
Untuk seluruh kontrak derivatif yang dimiliki
Perusahaan, pembayarannya dilakukan melalui
basis tiga bulanan.
For all of the Company’s derivatives, the payments
are on three months basis.
Perusahaan tidak memiliki kontrak derivatif dengan
pihak berelasi.
The Company does not have derivative agreement
with related party.
8.
UANG MUKA, BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN
LAINNYA
Akun ini merupakan biaya dibayar di muka
sehubungan dengan sewa, simpanan jaminan
untuk saluran telepon, sewa kantor dibayar di muka
dan lainnya.
ADVANCES, PREPAYMENTS AND OTHERS
This account represents costs related to rental
prepayments, security deposits for telephone lines,
prepaid office rent and others.
55
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
9.
ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Saldo
Awal/
Beginning
Balance
31 March 2016
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perlengkapan kantor
Aset dalam penyelesaian
Total harga perolehan
FIXED ASSETS
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Saldo
Akhir/
Ending
Balance
March 31, 2016
At Cost
Land
Buildings
Vehicles
Furniture, fixtures and office equipments
Construction in progress
5.811
24.414
11.388
41.176
31.948
448
716
-
645
314
-
5.811
24.414
11.191
41.578
31.948
114.737
1.164
959
114.942
Total cost
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perlengkapan kantor
3.704
6.395
32.806
300
474
747
646
304
4.004
6.223
33.249
Accumulated depreciation
Buildings
Vehicles
Furniture, fixtures and office equipments
Total akumulasi penyusutan
42.905
1.521
950
43.476
Total accumulated depreciation
Nilai buku
71.832
71.466
Net book value
Saldo
Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Saldo
Akhir/
Ending
Balance
31 Desember 2015
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perlengkapan kantor
Aset dalam penyelesaian
December 31, 2015
At Cost
Land
Buildings
Vehicles
Furniture, fixtures and office equipments
Construction in progress
4.865
20.630
11.719
44.004
18.044
946
3.784
1.358
3.893
13.904
1.689
6.721
-
5.811
24.414
11.388
41.176
31.948
Total harga perolehan
99.262
23.885
8.410
114.737
Total cost
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Kendaraan
Peralatan dan perlengkapan kantor
2.675
5.556
36.845
1.029
2.136
2.627
1.297
6.666
3.704
6.395
32.806
Accumulated depreciation
Buildings
Vehicles
Furniture, fixtures and office equipments
Total akumulasi penyusutan
45.076
5.792
7.963
42.905
Total accumulated depreciation
Nilai buku
54.186
71.832
Net book value
Beban penyusutan aset tetap untuk periode yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan
31 Desember 2015 masing-masing sebesar
Rp1.521 dan Rp5.792 dibebankan ke beban umum
dan administrasi (Catatan 26).
Depreciation of fixed assets for the periods ended
March 31, 2016 and December 31, 2015
amounting to Rp1,521 and Rp5,792, respectively,
were charged to general and administrative
expenses (Note 26).
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
Details of construction in progress as of
March 31, 2016 and December 31, 2015, were as
folllows:
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Estimasi tahun
penyelesaian/
Estimated year
of completion
Jumlah/
Amount
Persentase
pembayaran/
Percentage of
payment
Aset dalam penyelesaian untuk
kantor pusat dan kantor cabang
utama di Ciputra World 2
Aset dalam penyelesaian untuk
kantor cabang di Balikpapan
30.248
2016
83%
1.700
2016
77%
Total
31.948
56
Construction in progress for
head office and main branch
office at Ciputra World 2
Construction in progress for
branch office in Balikpapan
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
9.
ASET TETAP (lanjutan)
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut (lanjutan) :
FIXED ASSETS (continued)
Details of construction in progress as of
March 31, 2016 and December 31, 2015, were as
folllows (continued) :
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Estimasi tahun
penyelesaian/
Estimated year
of completion
Jumlah/
Amount
Persentase
pembayaran/
Percentage of
payment
Aset dalam penyelesaian untuk
kantor pusat dan kantor cabang
utama di Ciputra World 2
Aset dalam penyelesaian untuk
kantor cabang di Balikpapan
30.248
2016
83%
1.700
2016
77%
Total
31.948
Construction in progress for
head office and main branch
office at Ciputra World 2
Construction in progress for
branch office in Balikpapan
Perusahaan mencatat kepemilikan atas aset dalam
penyelesaian yaitu unit 38A-F di Ciputra World 2
Jakarta yang terletak di Jalan Prof. DR. Satrio Kav
11 Jakarta dan ruko di Balikpapan yang terletak di
Ruko Pelangi Balikpapan poin A nomor 7,
Sepinggan. Nilai kontrak pembelian ruangan kantor
dan ruko masing-masing unit sebesar Rp36.350
dan Rp2.200. Persentase jumlah angsuran yang
telah dibayarkan terhadap nilai kontrak ruangan
kantor
dan
ruko
masing-masing
sebesar
83% dan 77%.
The Company recorded the ownership of asset
designated as construction in progress pertaining
to units 38A-F in Ciputra World 2 Jakarta, located
at Prof. DR. Satrio street Kav 11 Jakarta and
shophouse in Balikpapan, located at Ruko Pelangi
Balikpapan point A number 7, Sepinggan. The
purchase contracts amount for office space and
shophouse
are
Rp36,350
and
Rp2,200,
respectively. Percentage of the installment paid to
contract value of office space and shophouse are
83% and 77%, respectively.
Perusahaan melakukan perlindungan asuransi
yang sesuai untuk aset tetapnya dan manajemen
berkeyakinan bahwa perlindungan asuransi
tersebut sudah memadai untuk menutup kerugian
yang mungkin timbul atas aset tetap.
The Company maintains appropriate insurance
coverage for its fixed assets and this management
believes that the insurance coverage is adequate
to cover any potential loss of its fixed assets.
Seluruh aset tetap kepemilikan langsung kecuali
tanah, telah diasuransikan dengan PT Asuransi
Buana Independen dan PT Asuransi Bina Dana
Arta Tbk. dengan jumlah pertanggungan asuransi
masing-masing sebesar Rp27.262 dan Rp2.090,
pada tanggal 31 Maret 2016 dan jumlah
pertanggungan asuransi sebesar Rp27.262 dan
Rp2.090, pada tanggal 31 Desember 2015 yang
menurut manajemen cukup untuk menutupi
kemungkinan
kerugian
karena
kebakaran,
kebanjiran, huru-hara dan gempa bumi.
Direct ownership fixed assets, except for land, are
insured with PT Asuransi Buana Independen and
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. for a sum insured
of Rp27,262 and Rp2,090, respectively as of March
31, 2016 and for a sum insured of Rp27,262 and
Rp2,090,
respectively
as
of
December 31, 2015 which according to the
management is sufficient to cover possible losses
due to fire, flood, public disorder/riots and
earthquake.
Rincian keuntungan/kerugian dari aset tetap yang
dihentikan pengakuannya adalah sebagai berikut:
Details of gain/loss from discontinued recognition
of fixed assets were as folllows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
Hasil penjualan aset tetap
Nilai buku aset tetap
383
(9)
453
(272)
Laba atas penjualan aset tetap
374
181
57
Proceeds from sale of fixed assets
Book value
Gain on sale of fixed assets
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
9.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Keuntungan atas pelepasan aset tetap diakui
sebagai bagian dari “pendapatan lain-lain” pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain (Catatan 24).
Gain on sale of fixed assets is recognized as part
of “other income” in the statement of profit or loss
and other comprehensive income (Note 24).
Berdasarkan penilaian atas total aset tetap yang
dapat dipulihkan kembali, manajemen Perusahaan
berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian
atau
perubahan-perubahan
keadaan
yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin
tidak dapat dipulihkan kembali pada tanggaltanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015.
Based on the assessment of the recoverability of
the fixed assets, management believes that there
are no events or changes in circumstances which
may indicate that the carrying amounts of these
assets
are
not
recoverable
as
of
March 31, 2016 and December 31, 2015.
Perusahaan memiliki aset tetap yang telah
disusutkan sepenuhnya tetapi masih digunakan
dengan jumlah tercatat bruto untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan
31 Desember 2015 masing-masing sebesar
Rp33.843 dan Rp28.506 (tidak diaudit).
The Company has fully depreciated fixed assets
but still being used as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, with gross carrying amount of
Rp33,843 and Rp28,506, respectively (unaudited).
Perusahaan tidak memiliki aset tetap yang tidak
digunakan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Maret 2016 dan 31 Desember 2015.
The Company does not have unused fixed assets
as of March 31, 2016 and December 31, 2015.
Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak
terdapat aset tetap yang digunakan sebagai
jaminan.
As of March 31, 2016 and December 31, 2015 and
2014, there are no fixed asset used as collateral.
Jenis pemilikan hak atas tanah Perusahaan berupa
“Hak Guna Bangunan” (HGB). Hak atas tanah
tersebut
mempunyai
sisa
jangka
waktu
penggunaan sampai dengan antara tahun 2024
sampai
dengan
tahun
2042.
Manajemen
Perusahaan berpendapat bahwa hak atas tanah
tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada
saat jatuh tempo.
The titles of ownership on the Company’s
landrights are in the form of “Land Building Rights”
or “Hak Guna Bangunan”. These landrights will be
due ranging from 2024 to 2042. The Company’s
management has the opinion that the terms of
these landrights can be renewed/extended upon
their expiration.
10. INTANGIBLE ASSETS
10. ASET TAK BERWUJUD
Akun ini merupakan biaya perolehan perangkat
lunak dan lisensi perangkat lunak yang digunakan
dalam aktivitas operasional Perusahaan, dikurangi
dengan akumulasi amortisasi.
This account represents acquisition costs for
softwares and software license which are used in
the Company’s operational activities, net of
accumulated amortization.
Aset tak berwujud terdiri dari:
Intangible assets consist of:
Saldo
Awal/
Beginning
Balance
31 Maret 2016
Harga perolehan
Akumulasi amortisasi
Nilai buku
31 Desember 2015
Harga perolehan
Akumulasi amortisasi
Nilai buku
Penambahan/
Additions
5.979
5.542
Saldo
Akhir/
Ending
Balance
Pengurangan/
Deductions
36
-
437
5.979
5.398
144
581
58
-
5.979
5.578
March 31, 2016
At Cost
Accumulated amortization
401
Net book value
5.979
5.542
December 31, 2015
At Cost
Accumulated amortization
437
Net book value
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. INTANGIBLE ASSETS (continued)
10. ASET TAK BERWUJUD (lanjutan)
Beban amortisasi aset tak berwujud dibebankan ke
beban umum dan administrasi (Catatan 26).
Amortization expense of intangible assets were
charged to general and administrative expenses
(Note 26).
Berdasarkan penilaian atas total aset tak berwujud
yang dapat dipulihkan kembali, manajemen
Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada
kejadian-kejadian
atau
perubahan-perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali
pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015.
Based on the assessment of the recoverability of
the intangible assets, management believes that
there are no events or changes in circumstances
which may indicate that the carrying amounts of
these assets are not recoverable as of
March 31, 2016 and December 31, 2015.
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows:
31 Mar 2016 / Mar 31, 2016
US$
Pihak ketiga:
(a)
Pinjaman Bilateral:
Lembaga Pembiayaan Ekspor
(9)
Indonesia (Indonesia Eximbank):
Standard Chartered Bank,
(16)
Cabang Singapura
(2)
PT Bank Pan Indonesia Tbk.:
(19)
PT Bank KEB Hana Indonesia
(18)
PT Bank Nationalnobu Tbk.
(8)
PT Bank DKI
(3)
PT Bank Permata Tbk
(6)
PT Bank Central Asia Tbk
Bank of China Limited,
(17)
Cabang Jakarta
- Rupiah
- Dolar AS
JA Mitsui Leasing Limited
(15)
Cabang Jepang
(4)
PT Bank ICBC Indonesia
(11)
PT Bank Commonwealth
(1)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(7)
PT Bank Capital Indonesia Tbk
(14)
PT Bank Ganesha
(12)
PT Bank QNB Indonesia Tbk
- Rupiah
- Dolar AS
(13)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Sub-total pinjaman bilateral
Pinjaman Sindikasi:
31 Des 2015 / Dec 31, 2015
Setara Rupiah/
Rupiah Equivalent
Setara Rupiah/
Rupiah Equivalent
US$
304.267
17.500.000
-
230.933
107.850
147.997
90.151
83.279
77.465
60.448
21.000.000
-
3.750.000
49.858
49.531
4.166.667
3.333.333
-
44.121
41.993
11.080
(4)
9.990
4.166.667
-
55.556
-
2.221
734
1.247
138.888
-
24.638.889
1.313.161
29.472.222
Third parties:
(a)
Bilateral loans :
Lembaga Pembiayaan Ekspor
(9)
348.261 Indonesia (Indonesia Eximbank):
Standard Chartered Bank,
(16)
287.898
Singapore Branch
(2)
164.884
PT Bank Pan Indonesia Tbk.:
(19)
164.530
PT Bank KEB Hana Indonesia
(18)
104.780
PT Bank Nationalnobu Tbk.
(8)
100.141
PT Bank DKI
(3)
85.688
PT Bank Permata Tbk
(6)
72.051
PT Bank Central Asia Tbk
Bank of China Limited,
(17)
Jakarta Branch
58.146
- Rupiah
57.199
- US Dollar
JA Mitsui Leasing Limited
(15)
57.314
Japan Branch
(4)
54.451
PT Bank ICBC Indonesia
(11)
31.146
PT Bank Commonwealth
(1)
24.951 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(7)
PT Bank Capital Indonesia Tbk
(14)
9.984
PT Bank Ganesha
(12)
PT Bank QNB Indonesia Tbk
3.884
- Rupiah
1.906
- US Dollar
(13)
2.492
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
1.629.706
(b)
PT Bank Central Asia Tbk
Standard Chartered Bank,
(3)
Cabang Hongkong
Sub-total bilateral loans
Syndicated loans:
(2)
-
59.312
-
131.100
31.500.000
397.456
-
-
(b)
(2)
PT Bank Central Asia Tbk
Standard Chartered Bank,
(3)
Hongkong Branch
Sub-total pinjaman sindikasi
31.500.000
456.768
-
131.100
Sub-total syndicated loans
Total
56.138.889
1.769.929
29.472.222
1.760.806
Total
59
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral
a.
Bilateral loans
Perusahaan telah mendapat fasilitas pinjaman
bilateral dari beberapa bank dalam dan luar
negeri dengan perincian sebagai berikut:
The Company has secured funding facilities
from the following domestic and overseas
banks:
1. Tanggal 23 Februari 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman modal kerja dan perjanjian
fasilitas pinjaman berjangka dengan
PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan
jumlah maksimal pinjaman masing-masing
sejumlah Rp50.000 dengan masa berlaku
selama 12 bulan untuk fasilitas pinjaman
modal kerja dan Rp100.000 dengan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan untuk
fasilitas pinjaman berjangka. Pinjaman
berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada
tahun 2012. Fasilitas pinjaman berjangka
ini akan jatuh tempo pada tanggal
16 Agustus 2016, sedangkan untuk fasilitas
modal
kerja
memiliki
jangka
waktu 1 (satu) tahun sampai dengan
23 Februari 2013. Fasilitas pinjaman modal
kerja ini secara berturut turut telah
diperpanjang
pada
tanggal
22 Februari 2013 dan 20 Februari 2014
dengan masa berlaku 12 bulan.
1. On February 23, 2012, the Company signed
a working capital facility agreement and a
term
loan
facility
agreement
with
PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a
maximum credit limit of Rp50,000 with
12 months of availability period for working
capital facility and Rp100,000 with
36 months of tenor for term loan facility.
The term loan facility has been fully used in
2012. The term loan facility will mature on
August 16, 2016 while the working capital
facility with 1 (one) year tenor has expired
on February 23, 2013. The working capital
facility agreement has been extended
consecutively on February 22, 2013 and
February 20, 2014, with availability period
up to 12 months.
Tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan
menandatangani perjanjian fasilitas kredit
berjangka revolving (fasilitas modal kerja)
dan perjanjian fasilitas kredit angsuran
berjangka revolving dengan PT Bank
Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah
maksimal
pinjaman
masing-masing
sejumlah Rp50.000 dan Rp100.000 dengan
masa berlaku 12 bulan yang telah berakhir
pada 25 Februari 2014 untuk keduanya.
Penarikan dilakukan sebesar Rp35.000
dengan jangka waktu maksimal 36 bulan.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 16 Agustus 2016.
On February 22, 2013, the Company signed
a revolving loan facility agreement and a
revolving term loan facility agreement
(working capital facility) with PT Bank
Danamon Indonesia Tbk with a maximum
credit limit of Rp50,000 and Rp100,000,
respectively, with availability period up of 12
months, and has been
expired on
February 25, 2014 for both facilities. The
drawdown was done in Rp35,000 with a
maximum 36 month tenor for the term loan
facility. The term loan facility will be
matured on August 16, 2016.
Tanggal 20 Februari 2014, Perusahaan
menandatangani perjanjian fasilitas kredit
berjangka revolving (fasilitas modal kerja)
dan perjanjian fasilitas kredit angsuran
berjangka revolving dengan PT Bank
Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah
maksimal
pinjaman
masing-masing
sejumlah Rp50.000 dan Rp100.000 dengan
masa berlaku 12 bulan yang telah berakhir
pada 25 Februari 2015. Untuk fasilitas
kredit angsuran berjangka, sampai dengan
31 Desember 2015, telah dilakukan
penarikan sebesar Rp95.000 dengan
jangka waktu maksimal 24 bulan. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 16 Mei 2016.
On February 20, 2014, the Company
signed a revolving loan facility agreement
and a revolving term loan facility agreement
(working capital facility) with PT Bank
Danamon Indonesia Tbk with a maximum
credit limit of Rp50,000 and Rp100,000,
respectively, with availability period up of
12 months, and has expired on
February 25, 2015 for both facilities. For
term loan facility agreement, up to
December 31, 2015, the drawdown was
done in Rp95,000 with a maximum
24 months tenor. The term loan facility will
be matured on May 16, 2016.
60
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
Tanggal 3 April 2014, Perusahaan
menandatangani perjanjian fasilitas kredit
berjangka revolving (fasilitas modal kerja)
dan perjanjian fasilitas kredit angsuran
berjangka revolving dengan PT Bank
Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah
maksimal
pinjaman
masing-masing
sejumlah Rp50.000 dengan masa berlaku
selama 12 bulan untuk fasilitas modal kerja
yang
telah
berakhir
pada
25 Februari 2015 dan Rp250.000 dengan
jangka waktu maksimal 48 bulan untuk
fasilitas
kredit
angsuran
berjangka.
Fasilitas pinjaman modal kerja dan fasilitas
kredit angsuran
berjangka ini telah
diperpanjang
pada
tanggal
24 Februari 2015, dengan masa berlaku
12 bulan untuk fasilitas modal kerja dan
36 bulan untuk pinjaman berjangka.
On April 3, 2014, the Company signed a
revolving loan facility agreement (working
capital facility) and a revolving term loan
facility agreement with PT Bank Danamon
Indonesia Tbk with a maximum credit limit
of Rp50,000 with 12 months of availability
period for working capital facility and has
expired on February 25, 2015
and
Rp250,000 with maximum 48 months of
tenor for term loan facility. The revolving
working capital facility and the revolving
term loan facility has been extended on
February 24, 2015, with availability period
up to 12 months of revolving working
capital facility and up to 36 months of
revolving term loan facility.
Tanggal 25 November 2015, Perusahaan
menandatangani perjanjian fasilitas kredit
berjangka revolving (fasilitas modal kerja)
dan perjanjian fasilitas kredit angsuran
berjangka revolving dengan PT Bank
Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah
maksimal
pinjaman
masing-masing
sejumlah Rp100.000 dengan masa berlaku
hingga 25 Februari 2016 dan Rp200.000
yang dapat ditarik dalam US$5.000.000
dengan jangka waktu maksimal 48 bulan
untuk fasilitas kredit angsuran berjangka.
On November 25, 2015, the Company
signed a revolving loan facility agreement
(working capital facility) and a revolving
term loan facility agreement with PT Bank
Danamon Indonesia Tbk with a maximum
credit limit of Rp100,000 with availability
period for working capital facility will expire
on February 25, 2016 and Rp200,000
which can be drawdown in US$5,000,000
with maximum 48 months of tenor for term
loan facility.
2. Tanggal 12 April 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank Pan Indonesia
Tbk
dengan
jumlah maksimal pinjaman sejumlah
Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini
telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012
dan dilunasi seluruhnya di bulan Juni 2015.
2. On April 12, 2012, the Company signed a
term
loan
facility
agreement
with
PT Bank Pan Indonesia Tbk with a
maximum credit limit of Rp200,000 and with
term of 36 months. The facility has been
fully used in 2012 and fully paid in June
2015.
Tanggal 21 September 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan
Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka
waktu
pinjaman
selama
36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah
ditarik seluruhnya. Fasilitas pinjaman
berjangka ini telah jatuh tempo pada
11 Desember 2015.
On September 21, 2012, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank Pan Indonesia Tbk. with a
maximum credit limit of Rp200,000 and with
term of 36 months. The facility has been
fully used. The term loan facility has been
matured on December 11, 2015.
61
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
Tanggal 11 Maret 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank Pan Indonesia
Tbk
dengan
jumlah maksimal pinjaman sejumlah
Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman
selama 24 bulan. Pinjaman berjangka ini
telah ditarik seluruhnya di bulan Maret
2014. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah
jatuh tempo pada 11 Maret 2016.
On March 11, 2014, the Company signed a
term
loan
facility
agreement
with
PT Bank Pan Indonesia Tbk with a
maximum credit limit of Rp200,000 and with
term of 24 months. The facility has been
fully used in March 2014. The term loan
facility has been matured on March 11,
2016.
Tanggal 8 Desember 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan
Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp250.000 dan jangka
waktu pinjaman
selama
24
bulan.
Pinjaman berjangka ini ditarik dalam
beberapa kali penarikan dan telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2015. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 11 Februari 2017.
On December 8, 2014, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank Pan Indonesia Tbk with a
maximum credit limit of Rp250,000 and with
term of 24 months. The facility drawn in
several times and has been fully used in
2015. The term loan facility will mature on
February 11, 2017.
Tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan
Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp250.000 dan jangka
waktu sampai dengan 36 bulan. Sampai
dengan 31 Maret 2016, Perusahaan belum
melakukan
penarikan
atas
fasilitas
pinjaman berjangka ini.
On February 3, 2016, the Company signed
a term loan facility agreement with PT Bank
Pan Indonesia Tbk with a maximum credit
limit of Rp250,000 and with term of 36
months. Up to March 31, 2016, the
Company has not been used this term loan
facility.
3. Pada tanggal 1 Maret 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman aksep (money market line) dan
perjanjian fasilitas pinjaman berjangka
dengan PT Bank Permata Tbk dengan
jumlah maksimal pinjaman masing-masing
sejumlah Rp50.000 dengan masa berlaku
pinjaman selama 12 bulan yang telah
berakhir pada 1 Maret 2013 untuk
pinjaman aksep dan Rp100.000 dengan
jangka
waktu
pinjaman
selama
36 bulan untuk fasilitas pinjaman
berjangka. Pinjaman berjangka ini telah
ditarik seluruhnya pada tahun 2012.
Fasilitas pinjaman berjangka ini telah jatuh
tempo dan dilunasi seluruhnya pada
September 2015. Fasilitas pinjaman aksep
(money market line) secara berturut turut
telah diperpanjang pada tanggal 1 Maret
2013, 26 April 2013, 2 Oktober 2014, dan
15 Mei 2015, dengan periode penarikan
pinjaman sampai dengan 1 Maret 2016.
3. On March 1, 2012, the Company signed a
money market facility agreement and a term
loan facility agreement with PT Bank
Permata Tbk with a maximum credit limit of
Rp50,000 with 12 months of availability
period which has expired on March 1, 2013
for money market facility and Rp100,000
with 36 months of tenor for term loan
facility. The term loan facility has been fully
used in 2012. The term loan facility has
been matured and fully paid on September
2015. The money market facility has been
extended on March 1, 2013, April 26, 2013,
October 2, 2014 and May 15, 2015
consecutively, with availability period up to
March 1, 2016.
62
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
Tanggal 2 Oktober 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank
Permata Tbk dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka
waktu
pinjaman
selama
36 bulan. Fasilitas pinjaman berjangka ini
telah
diperpanjang
pada
tanggal
15 Mei 2015
dengan
jangka
waktu
pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman
berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada
bulan Juli 2015. Fasilitas pinjaman
berjangka ini akan jatuh tempo pada
2 Juli 2018
On October 2, 2014, the Company signed a
term loan facility agreement with PT Bank
Permata Tbk with a maximum credit limit of
Rp100,000
and
with
term
of
36 months. The term loan has been
extended in May 15, 2015 with term of 36
months. The term loan facility has been
fully used in July 2015. The term loan
facility will mature on July 2, 2018.
4. Tanggal 24 Februari 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC
Indonesia dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2012 dan dilunasi
seluruhnya pada 21 Maret 2015.
4. On February 24, 2012, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank ICBC Indonesia with a maximum
credit limit of Rp50,000 and with term of 36
months. The facility has been fully used in
2012
and
fully
paid
on
March 21, 2015.
Tanggal 8 Mei 2013, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC
Indonesia dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp75.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2013. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 26 Juli 2016.
On May 8, 2013, the Company signed a
term loan facility agreement with PT Bank
ICBC Indonesia with a maximum credit limit
of
Rp75,000
and
with
term
of
36 months. The facility has been fully used
in 2013. The term loan facility will mature
on July 26, 2016.
Tanggal 19 Mei 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC
Indonesia dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp75.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2014. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 7 Agustus 2017.
On May 19, 2014, the Company signed a
term loan facility agreement with PT Bank
ICBC Indonesia with a maximum credit limit
of
Rp75,000
and
with
term
of
36 months. The facility has been fully used
in 2014. The term loan facility will mature
on August 7, 2017.
63
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
On February 14, 2012, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank MNC International Tbk (formerly
PT Bank ICB Bumiputera Tbk) with a
maximum credit limit of Rp50,000 and with
term of 36 months. The facility has been
fully used in 2012 and fully paid in June
2015.
5. Tanggal 14 Februari 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank MNC
International Tbk (dahulu PT Bank ICB
Bumiputera Tbk) dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2012 dan dilunasi
seluruhnya di bulan Juni 2015.
5.
6. Tanggal 20 Oktober 2011, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dan perpanjangan
fasilitas kredit lokal yang telah berakhir
pada 15 Desember 2011 dengan PT Bank
Central Asia Tbk dengan jumlah maksimal
fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah
Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan dan Rp50.000 dengan
masa berlaku selama 12 bulan. Pinjaman
berjangka telah ditarik seluruhnya pada
tahun 2012, sedangkan untuk fasilitas
kredit lokal memiliki jangka waktu 1 (satu)
tahun sampai dengan 15 Desember 2013.
Fasilitas pinjaman berjangka ini telah
dilunasi seluruhnya pada 13 Februari 2015.
6. On October 20, 2011, the Company signed
a term loan facility and renewal of local
credit facility agreement which has expired
on December 15, 2011 with PT Bank
Central Asia Tbk which have a maximum
credit limit of Rp50,000 with tenor of 36
months for term loan facility and Rp50,000
with availability period of 12 months for
local credit facility. The term loan facility
has been fully used in 2012, while the local
credit facility has 1 (one) year tenor until
December 15, 2013. The term loan facility
has been fully paid on February 13, 2015.
Tanggal 29 April 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dan perpanjangan
fasilitas kredit lokal yang telah berakhir
pada 15 Desember 2013 dengan PT Bank
Central Asia Tbk dengan jumlah maksimal
fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah
Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan dan Rp50.000 dengan
masa berlaku selama 12 bulan. Pinjaman
berjangka telah ditarik seluruhnya pada
tahun 2014, sedangkan untuk fasilitas
kredit lokal memiliki jangka waktu 1 (satu)
tahun sampai dengan 15 Desember 2014.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 8 Mei 2017.
On April 29, 2014, the Company signed a
term loan facility and renewal of local credit
facility agreement which has expired on
December 15, 2013 with PT Bank Central
Asia Tbk which have a maximum credit limit
of Rp50,000 with term of 36 months for
term loan facility and Rp50,000 with
availability period of 12 months for local
credit facility. The term loan facility has
been fully used in 2014, while the local
credit facility has 1 (one) year term until
December 15, 2014. The term loan facility
will mature on May 8, 2017.
64
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
Tanggal 12 Maret 2015, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dan perpanjangan
fasilitas kredit lokal yang telah berakhir
pada 15 Desember 2014 dengan PT Bank
Central Asia Tbk. dengan jumlah maksimal
fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah
Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan dan Rp50.000 dengan
masa berlaku selama 12 bulan. Fasilitas
kredit lokal memiliki jangka waktu 1 (satu)
tahun sampai dengan 15 Desember 2015.
Fasilitas pinjaman berjangka telah ditarik
seluruhnya pada Agustus 2015 dan akan
jatuh tempo pada 13 Agustus 2018.
On March 12, 2015, the Company signed a
term loan facility and renewal of local credit
facility agreement which has expired on
December 15, 2014 with PT Bank Central
Asia Tbk. which have a maximum credit
limit of Rp50,000 with term of 36 months for
term loan facility and Rp50,000 with
availability period of 12 months for local
credit facility. The local credit facility has
1 (one) year term until December 15, 2015.
The term loan facility has been fully used in
August 2015 and will mature on
August 13, 2018.
Tanggal 17 Februari 2016 Perusahaan
menandatangani perjanjian fasilitas kredit
berjangka dengan jumlah maksimal
batasan kredit sebesar Rp75.000 dengan
jangka waktu sampai dengan 36 bulan
dan perpanjangan fasilitas kredit lokal
yang telah berakhir pada 15 Desember
2015 dengan masa berlaku selama 12
bulan sebesar Rp50.000 dengan PT Bank
Central Asia Tbk. Sampai dengan 31 Maret
2016, Perusahaan belum melakukan
penarikan atas fasilitas pinjaman berjangka
ini.
On February 17, 2016, the Company
signed a term loan facility agreement with
a maximum credit limit of Rp75,000 with
term of 36 months and renewal of local
credit facility agreement which has expired
on December 15, 2015 which have a
maximum credit limit of Rp50,000 with
availability period of 12 months for local
credit facility with PT Bank Central Asia
Tbk. Up to March 31, 2016, the Company
has not been used this term loan facility.
7. Pada
tanggal
22
Februari
2012,
Perusahaan menandatangani perjanjian
fasilitas pinjaman aksep (money market
line) dengan PT Bank Capital Indonesia
Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman
sejumlah Rp90.000 dan masa berlaku
selama 12 bulan. Fasilitas pinjaman aksep
(money market line) ini telah diperpanjang
pada
tanggal
5
April
2013,
17 September 2014, 24 Februari 2015 dan
23 Februari 2016 dengan masa berlaku
selama 12 bulan. Perusahaan telah
menggunakan fasilitas pinjaman aksep ini
dan saldo pada 31 Maret 2016 sebesar
nihil.
7. On February 22, 2012, the Company
signed a money market facility agreement
with PT Bank Capital Indonesia Tbk with a
maximum credit limit of Rp90,000 and
12 months of availability period. The money
market facility agreement
has been
extended
on
April
5,
2013,
September 17, 2014, February 24, 2015
and February 23, 2016, with availability
period up to 12 months. The Company has
used the money market facility and the
balance as of March 31, 2016 was nil.
65
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
8. Tanggal 13 Juni 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank DKI
dengan
jumlah
maksimal
pinjaman
sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu
pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman
berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada
tahun 2012. Fasilitas pinjaman berjangka
ini telah tempo pada 27 Juli 2015.
8. On June 13, 2012, the Company signed a
term loan facility agreement with PT Bank
DKI with a maximum credit limit of
Rp100,000 and with term of 36 months.
The facility has been fully used in 2012.
The term loan facility has been matured on
July 27, 2015.
Tanggal 26 Juli 2013, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank DKI
dengan
jumlah
maksimal
pinjaman
sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu
pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman
berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada
tahun 2013. Fasilitas pinjaman berjangka
ini
akan
jatuh
tempo
pada
27 Agustus 2016.
On July 26, 2013, the Company signed a
term loan facility agreement with PT Bank
DKI with a maximum credit limit of
Rp100,000 and with term of 36 months.
The facility has been fully used in 2013.
The term loan facility will mature on
August 27, 2016.
Tanggal 12 Desember 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank DKI
dengan
jumlah
maksimal
pinjaman
sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu
pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman
berjangka ini ditarik dalam beberapa kali
penarikan dan telah ditarik seluruhnya.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 27 Mei 2018.
On December 12, 2014, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank DKI with a maximum credit limit of
Rp100,000 and with term of 36 months.
The term loan facility drawn in several
times and has been fully used. The term
loan facility will mature on May 27, 2018.
9. Tanggal 21 Oktober 2011, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia
Eximbank) dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2012 dan dilunasi
seluruhnya pada bulan Januari 2015.
9. On October 21, 2011, the Company signed
a term loan facility agreement with
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(Indonesia Eximbank) with a maximum
credit limit of Rp200,000 and with term of
36 months. The facility has been fully used
in 2012 and fully paid on January 2015.
Tanggal 23 Juli 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia
Eximbank) dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2012. Fasilitas
pinjaman berjangka ini telah jatuh tempo
pada 9 Oktober 2015.
On July 23, 2012, the Company signed a
term loan facility agreement with Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia
Eximbank) with a maximum credit limit of
Rp200,000 and with term of 36 months.
The facility has been fully used in 2012.
The term loan facility has been matured on
October 9, 2015.
66
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
Tanggal 20 Agustus 2013, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia
Eximbank) dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman ini dapat ditarik dalam Rupiah
ataupun Dolar AS. Penarikan dilakukan
sebesar Rp181.700 dan US$1.500.000.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 24 Januari 2017. Perusahaan
melakukan pelunasan dipercepat sebesar
US$875.000 untuk fasilitas pinjaman
sebesar US$1.500.000 pada bulan Juni
2015.
On August 20, 2013, the Company signed
a term loan facility agreement with
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(Indonesia Eximbank) with a maximum
credit limit of Rp200,000 and with term of
36 months. The facility can be drawdown in
Rupiah or US Dollar. The drawdown were
done in Rp181,700 and US$1,500,000. The
term loan facility will mature on
January 24, 2017. The Company made
early settlement amount of US$875,000 for
US$1,500,000 credit facility in June 2015.
Tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia
Eximbank) dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman berjangka ini ditarik dalam
beberapa kali penarikan dan telah ditarik
seluruhnya. Fasilitas pinjaman berjangka
ini akan jatuh tempo pada 9 Maret 2018.
On October 1, 2014, the Company signed a
term loan facility agreement with Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia
Eximbank) with a maximum credit limit of
Rp200,000 and with term of 36 months.
The facility drawn in several times and has
been fully used. The term loan facility will
mature on March 9, 2018.
Tanggal 5 Agustus 2015, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia
Eximbank) dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp250.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan. Sampai
dengan 31 Maret 2016, telah dilakukan
penarikan sebesar Rp150.000. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 4 November 2018.
On August 5, 2015, the Company signed a
term loan facility agreement with Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia
Eximbank) with a maximum credit limit of
Rp250,000 and with term of 36 months. Up
to March 31, 2016, the drawdown was
done in Rp150,000. The term loan facility
will mature on November 4, 2018.
10. Tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan PT Bank SBI
Indonesia dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah Rp30.000 dan jangka
waktu pinjaman selama 36 bulan.
Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2012. Fasilitas
pinjaman berjangka ini telah jatuh tempo
pada 17 September 2015.
10. On August 31, 2012, the Company signed
a term loan facility agreement with PT Bank
SBI Indonesia with a maximum credit limit
of Rp30,000 and with term of 36 months.
The facility has been fully used in 2012.
The term loan facility has been matured on
September 17, 2015.
67
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
11. Tanggal 5 Desember 2011, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank Commonwealth dengan jumlah
maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000
yang dapat ditarik dalam Rupiah ataupun
Dolar AS. Pinjaman berjangka ini telah
ditarik seluruhnya pada tahun 2012.
Penarikan dilakukan sebesar Rp65.000
dan US$3.700.000. Fasilitas pinjaman
berjangka telah dilunasi seluruhnya pada
Juni 2015.
11. On December 5, 2011, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank Commonwealth with maximum
credit limit of Rp100,000 that can be
drawdown in Rupiah or US Dollar and has
been fully used in 2012. The drawdown
amounting to Rp65,000 and US$3,700,000.
The term loan facility has been fully paid in
June 2015.
Tanggal 2 September 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank Commonwealth dengan jumlah
maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000
dan jangka waktu pinjaman selama 36
bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2014. Perusahaan
melakukan pelunasan dipercepat atas
fasilitas pinjaman ini pada Maret 2016.
On September 2, 2014, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank Commonwealth with a maximum
credit limit of Rp50,000 and with term of 36
months. The facility has been fully used in
2014. The Company made early settlement
for the term loan facility in March 2016.
12. Tanggal 15 Mei 2012, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank QNB Indonesia
Tbk
(dahulu
PT Bank QNB Kesawan Tbk) dengan
jumlah maksimal pinjaman sejumlah
Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini
telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012.
Fasilitas pinjaman berjangka ini telah jatuh
tempo pada 12 Juli 2015.
12. On May 15, 2012, the Company signed a
term
loan
facility
agreement
with
PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly
PT Bank QNB Kesawan Tbk) with a
maximum credit limit of Rp100,000 and with
term of 36 months. The facility has been
fully used in 2012. The term loan facility
has been matured on July 12, 2015.
Tanggal 9 April 2013, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank QNB Indonesia
Tbk
(dahulu
PT Bank QNB Kesawan Tbk) dengan
jumlah maksimal pinjaman sejumlah
Rp70.000 dan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan. Pinjaman ini dapat ditarik
dalam Rupiah ataupun Dolar AS. Pinjaman
berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada
tahun 2013. Penarikan dilakukan sebesar
Rp20.000 dan US$4.936.000. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 12 Juli 2016. Perusahaan melakukan
pelunasan
dipercepat
masing-masing
sebesar US$444.444 dan US$484.000
untuk
fasilitas
pinjaman
sebesar
US$2.000.000 dan US$1.936.000 pada
bulan Oktober 2015 dan Desember 2015.
On April 9, 2013, the Company signed a
term
loan
facility
agreement
with
PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly
PT Bank QNB Kesawan Tbk) with a
maximum credit limit of Rp70,000 and with
term of 36 months. The facility can be
drawdown in Rupiah or US Dollar. The
facility has been fully used ini 2013. The
drawdown were done in Rp20,000 and
US$4,936,000. The term loan facility will
mature on July 12, 2016. The Company
made early settlement amounting to
US$444,444 and US$484,000 for credit
facility of US$2,000,000 and US$1,936,000
in October 2015 and December 2015,
respectively.
68
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
13. Pada tanggal 27 November 2012,
Perusahaan menandatangani perjanjian
fasilitas pinjaman berjangka dengan
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan
jumlah maksimal pinjaman sejumlah
Rp50.000 dan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan. Pinjaman ini dapat ditarik
dalam Rupiah ataupun Dolar AS dan telah
ditarik seluruhnya pada tahun 2013.
Penarikan dilakukan sebesar Rp15.000
dan US$3.500.000. Fasilitas pinjaman
berjangka ini akan jatuh tempo pada
7 Mei 2016.
Perusahaan
melakukan
pelunasan dipercepat sebesar US$875.000
untuk
fasilitas
pinjaman
sebesar
US$3.500.000 pada November 2015.
13. On November 27, 2012, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk with a
maximum credit limit of Rp50,000 and with
term of 36 months. The facility can be
drawdown in Rupiah or US Dollar and has
been fully used in 2013. The drawdown
were done in Rp15,000 and US$3,500.000.
The term loan facility will mature on
May 7, 2016. The Company made early
settlement for credit facility amounting to
US$875,000 of loan facility US$3,500,000
in November 2015.
14. Pada tanggal 26 Juli 2013, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank Ganesha
dengan
jumlah
maksimal pinjaman sejumlah Rp30.000
dan jangka waktu pinjaman selama 36
bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2013. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 29 Juli 2016.
14. On July 26, 2013, the Company signed a
term loan facility agreement with PT Bank
Ganesha with a maximum credit limit of
Rp 30,000 and with term of 36 months. The
facility has been fully drawdown in 2013.
The term loan facility will mature on
July 29, 2016.
15. Pada tanggal 16 Desember 2013,
Perusahaan menandatangani perjanjian
fasilitas pinjaman berjangka dengan
JA Mitsui Leasing Limited dengan jumlah
maksimal
pinjaman
sejumlah
US$10.000.000
dan
jangka
waktu
pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman
berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada
tahun 2014. Fasilitas pinjaman berjangka
ini akan jatuh tempo pada 13 Maret 2017.
15. On December 16, 2013, the Company
signed a term loan facility agreement with
JA Mitsui Leasing Limited with a maximum
credit limit of US$10,000,000 and with term
of 36 months. The facility has been fully
drawdown in 2014. The term loan facility
will mature on March 13, 2017.
16. Pada tanggal 30 April 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
Standard
Chartered
Bank,
Cabang
Singapura (SCB) dengan jumlah maksimal
pinjaman sejumlah US$35.000.000 dan
jangka waktu pinjaman selama 36 bulan
(termasuk
jangka
waktu
penarikan
pinjaman). Pinjaman berjangka ini ditarik
dalam beberapa kali penarikan dan telah
ditarik seluruhnya pada tahun 2014.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 30 April 2017.
16. On April 30, 2014, the Company signed a
term loan facility agreement with Standard
Chartered Bank, Singapore Branch (SCB)
with
a
maximum
credit
limit
of
US$35,000,000 and with term of 36 months
(including availability period). The term loan
facility drawn in several times and has been
fully used in 2014. The term loan facility will
mature on April 30, 2017.
69
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata
uang asing dan tingkat suku bunga
mengambang atas pinjaman dengan SCB,
Perusahaan melakukan 1 (satu) kontrak
pertukaran mata uang dan tingkat bunga
dengan SCB dengan nilai nosional awal
sebesar US$35.000.000
To manage its exposure to fluctuation of the
foreign currency and floating interest rate
on loan obtained from SCB, the Company
entered into 1 (one) cross currency swap
contracts and interest rate swap contract
with SCB with initial notional amounts of
US$35,000,000.
Perusahaan
secara
efektif
telah
menetapkan nilai kurs Dolar AS terhadap
Rupiah pada Rp11.550 (dalam nilai penuh)
untuk 1 (satu) Dolar AS.
The Company has effectively fixed the
US Dollar exchange rate to Rupiah at
Rp11,550 (in full amount) for 1 (one) US
Dollar.
17. Pada tanggal 20 Mei 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
Bank of China Limited, Cabang Jakarta,
dengan
jumlah
maksimal
pinjaman
sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu
pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman
berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada
tahun 2014. Fasilitas pinjaman berjangka
ini
akan
jatuh
tempo
pada
16 September 2017.
17. On May 20, 2014, the Company signed a
term loan facility agreement with Bank of
China Limited, Jakarta Branch, with a
maximum credit limit of Rp100,000 and with
term of 36 months. This term loan facility
has been fully used 2014. The term loan
facility will mature on September 16, 2017.
Pada tanggal 22 Mei 2015, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman berjangka dengan Bank of China
Limited, Cabang Jakarta, dengan jumlah
maksimal
pinjaman
sejumlah
US$5.000.000 dan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini
ditarik dalam beberapa kali penarikan dan
telah ditarik seluruhnya pada Juni 2015.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 22 Juni 2018.
On May 22, 2015, the Company signed a
term loan facility agreement with Bank of
China Limited, Jakarta Branch, with a
maximum credit limit of US$5,000,000 and
with term of 36 months. The term loan
facility drawn in several times and has been
fully used in June 2015. The term loan
facility will mature on June 22, 2018.
18. Pada tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank Nationalnobu Tbk dengan jumlah
maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000
dan jangka waktu pinjaman selama 24
bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada tahun 2014. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 10 Juli 2016.
18. On June 25, 2014, the Company signed a
term
loan
facility
agreement
with
PT Bank Nationalnobu
Tbk
with
a
maximum credit limit of Rp50,000 and with
term of 24 months. This term loan facility
has been fully used in 2014. This term loan
facility will mature on July 10, 2016.
70
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
a.
Pinjaman bilateral (lanjutan)
a.
Bilateral loans (continued)
Pada tanggal 8 Mei 2015, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman
berjangka
dengan
PT Bank Nationalnobu Tbk dengan jumlah
maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000
dan jangka waktu pinjaman selama 36
bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada Juni 2015. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 26 Juni 2018.
On May 8, 2015, the Company signed a
term
loan
facility
agreement
with
PT Bank Nationalnobu
Tbk
with
a
maximum credit limit of Rp50,000 and with
term of 36 months. The facility has been
fully used in June 2015. The term loan
facility will mature on June 26, 2018.
Pada tanggal 8 Desember 2015,
Perusahaan menandatangani perjanjian
fasilitas pinjaman berjangka dengan
PT Bank Nationalnobu Tbk dengan jumlah
maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000
dan jangka waktu pinjaman selama 36
bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik
seluruhnya pada Desember 2015. Fasilitas
pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo
pada 28 Desember 2018.
On December 8, 2015, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank Nationalnobu
Tbk
with
a
maximum credit limit of Rp50,000 and with
term of 36 months. The facility has been
fully used in December 2015. The term loan
facility will mature on December 28, 2018.
19. Pada tanggal 11 Desember 2014,
Perusahaan menandatangani perjanjian
fasilitas pinjaman berjangka dengan
PT Bank KEB Hana Indonesia dengan
jumlah maksimal pinjaman sejumlah
Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini
telah ditarik seluruhnya pada tahun 2015.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 12 Mei 2018.
19. On December 11, 2014, the Company
signed a term loan facility agreement with
PT Bank KEB Hana Indonesia with a
maximum credit limit of Rp100,000 and with
term of 36 months. The term loan facility
has been fully used in 2015. The term loan
facility will mature on May 12, 2018.
Pada
tanggal
11
Agustus
2015,
Perusahaan menandatangani perjanjian
fasilitas pinjaman berjangka dengan
PT Bank KEB Hana Indonesia dengan
jumlah maksimal pinjaman sejumlah
Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman
selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini
telah ditarik seluruhnya pada tahun 2015.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 12 Oktober 2018.
On August 11, 2015, the Company signed
a term loan facility agreement with PT Bank
KEB Hana Indonesia with a maximum
credit limit of Rp100,000 and with term of
36 months. The term loan facility has been
fully used in 2015. The term loan facility will
mature on October 12, 2018.
71
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
b.
Pinjaman sindikasi
b.
Syndicated loans
1. Pada tanggal 18 Juli 2011, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman sindikasi berjangka sebesar
Rp600.000 dengan sindikasi bank yang
terdiri atas PT Bank OCBC NISP Tbk,
PT Bank
Negara
Indonesia
Tbk,
PT Bank Jawa Barat Banten Tbk,
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dan
Bank of China Limited Cabang Jakarta.
Agen fasilitas dan agen jaminan untuk
pinjaman sindikasi ini adalah PT Bank
OCBC NISP Tbk. Pinjaman berjangka ini
ditarik dalam beberapa kali penarikan dan
telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012.
Jangka waktu pinjaman sindikasi berjangka
ini adalah selama 36 bulan. Fasilitas
pinjaman berjangka ini telah dilunasi
seluruhnya pada April 2015.
1. On July 18, 2011, the Company signed a
Rp600,000 syndicated term loan facility
agreement
with
syndicated
banks
comprising of PT Bank OCBC NISP Tbk,
PT
Bank
Negara
Indonesia
Tbk,
PT Bank Jawa
Barat
Banten
Tbk,
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk and Bank of
China Limited Jakarta Branch. The facility
and security agent for this syndicated loan
is PT Bank OCBC NISP Tbk. The facility
drawn in several times and has been fully
used in 2012. The term of the facility is
36 months. The term loan facility has been
fully paid in April 2015.
2. Pada
tanggal
19
Oktober
2012,
Perusahaan menandatangani perjanjian
fasilitas pinjaman sindikasi berjangka
sebesar Rp1.000.000 dengan sindikasi
bank yang terdiri atas PT Bank Central
Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
(BPD Kaltim), PT Bank Pembangunan
Daerah Papua (Bank Papua), dan PT Bank
Pembangunan
Daerah
Kalimantan
Selatan. Agen fasilitas dan agen jaminan
untuk pinjaman sindikasi ini adalah
PT Bank Central Asia Tbk. Jangka waktu
pinjaman sindikasi berjangka ini adalah
selama 36 bulan. Pinjaman ini ditarik
dalam beberapa kali penarikan dan telah
ditarik seluruhnya pada tahun 2013.
Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh
tempo pada 23 September 2016.
2. On October 19, 2012, the Company signed
a Rp1,000,000 syndicated term loan facility
agreement
with
syndicated
banks
comprising of PT Bank Central Asia Tbk,
PT
Bank
Permata
Tbk,
Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Timur
(BPD Kaltim), PT Bank Pembangunan
Daerah Papua (Bank Papua), and PT Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan.
The facility and security agent for this
syndicated loan is PT Bank Central Asia
Tbk. The term of the facility is 36 months.
The term loan facility drawn in several
times and has been fully used in 2013. The
term loan facility will mature on
September 23, 2016.
3. Pada tanggal 24 Juni 2015, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
fasilitas
pinjaman sindikasi berjangka sebesar
US$65.000.000 dengan sindikasi bank
yang terdiri atas
Standard Chartered
Bank-Dubai International Financial Centre
Branch, PT Bank Maybank Indonesia Tbk
(dahulu PT Bank International Indonesia
Tbk), PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk., Industrial and Commercial Bank of
China Limited-Singapore Branch dan
Taishin
International
Bank
Co.LtdSingapore
Branch,
dengan
masa
penarikan selama 9 bulan.
3. On June 24, 2015, the Company signed a
US$65,000,000 syndicated term loan
facility agreement with syndicated banks
comprising of Standard Chartered BankDubai International Financial Centre
Branch, PT Bank Maybank Indonesia Tbk
(formerly PT Bank International Indonesia
Tbk), PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk., Industrial and Commercial Bank of
China Limited-Singapore Branch and
Taishin International Bank Co. LtdSingapore Branch, with 9 months of
availability period.
72
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
b.
Pinjaman sindikasi (lanjutan)
b.
Syndicated loans (continued)
Agen fasilitas untuk pinjaman sindikasi ini
adalah
Standard
Chartered
Bank
(Hongkong)
Limited.
Jangka
waktu
pinjaman sindikasi berjangka ini adalah
selama 36 bulan. Sampai dengan 31 Maret
2016, telah dilakukan penarikan sebesar
US$35.000.000.
Fasilitas
pinjaman
berjangka ini akan jatuh tempo pada
tanggal 24 Juni 2018.
The facility agent for this syndicated loan is
Standard Chartered Bank (Hongkong)
Limited. The term of the facility is 36
months. Up to March 31, 2016, the
drawdown was done in US$35,000,000.
The term loan facility will mature on June
24, 2018.
Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata
uang asing dan tingkat suku bunga
mengambang atas pinjaman sindikasi
dengan SCB, Perusahaan melakukan 3
(tiga) kontrak pertukaran mata uang dan
tingkat bunga dengan PT Bank Maybank
Indonesia dan SCB dengan nilai nosional
awal
masing-masing
sebesar
US$20.000.000,
US$7.500.000
dan
US$7.500.000
To manage its exposure to fluctuation of
the foreign currency and floating interest
rate on syndication loan obtained from
SCB, the Company entered into 3 (three)
cross currency swap contracts and interest
rate swap contract with SCB with initial
notional amounts of US$20,000,000,
US$7,500,000
and
US$7,500,000,
respectively.
Perusahaan
secara
efektif
telah
menetapkan nilai kurs Dolar AS terhadap
Rupiah masing-masing pada Rp13.410
(dalam nilai penuh), Rp13.420 (dalam nilai
penuh) dan Rp13.530 (dalam nilai penuh)
untuk 1 (satu) Dolar AS.
The Company has effectively fixed the
US Dollar exchange rate to Rupiah at
Rp13,410 (in full amount), Rp13,420 (in full
amount) and Rp13,530 (in full amount) for
1 (one) US Dollar.
Pembayaran kembali dari seluruh fasilitas pinjaman
yang diterima Perusahaan dilakukan dengan basis
bulanan, kecuali untuk fasilitas pinjaman dari
PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk, Lembaga
Pembiayaan
Ekspor
Indonesia
(Indonesia
Eximbank), JA Mitsui Leasing Limited, Bank of
China Limited Cabang Jakarta, Standard Chartered
Bank Cabang Singapura (SCB) dan Sindikasi
Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited
yang pembayarannya dilakukan dengan basis per
3 (tiga) bulan dan PT Bank Ganesha yang
pembayaran pokoknya dilakukan dengan basis
tahunan.
The repayment of bank loan facilities received by
the Company are on monthly basis, except those
from PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk, Lembaga
Pembiayaan
Ekspor
Indonesia
(Indonesia
Eximbank), JA Mitsui Leasing Limited, Bank of
China Limited Jakarta Branch, Standard Chartered
Bank Singapore Branch (SCB) and Syndication of
Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited,
which are on quarterly basis and from
PT Bank Ganesha which are on annualy basis for
the principal repayment.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dipergunakan untuk
modal kerja kegiatan usaha Perusahaan.
The loan facilities are used for the Company’s
working capital.
Suku bunga efektif pinjaman pada tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Effective interest rates of the loan in 2016 and
2015 are as follows:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
9,75% - 12,50%
3,17% - 4,59%
8,05% - 12,50%
3,09% - 6,35%
73
Rupiah
United States Dollar
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN
BANK (lanjutan)
11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND
BANKS (continued)
Pinjaman-pinjaman diatas dijamin dengan piutang
sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan
konsumen perusahaan sebesar 100% - 120% dari
saldo pinjaman yang terutang (Catatan 5 dan 6).
The above loans are secured by the Company’s
finance leases and consumer financing receivables
amounting to 100% - 120% from outstanding loan
balances (Notes 5 and 6).
Pinjaman
Perusahaan
pada
tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 akan jatuh
tempo dalam tahun-tahun berikut ini:
The Company’s loans as of March 31, 2016 and
December 31, 2015 will be due on the following
years:
Setara Rupiah pada
31 Maret 2016/
Rupiah equivalent at
March 31, 2016
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Total
Setara Rupiah pada
31 Desember 2015/
Rupiah equivalent at
December 31, 2015
851.660
672.534
245.735
1.087.259
514.631
158.916
In 2016
In 2017
In 2018
1.769.929
1.760.806
Total
Dalam perjanjian-perjanjian fasilitas pinjaman
bilateral dan sindikasi yang disebutkan di atas,
Perusahaan diharuskan menjaga rasio-rasio
keuangan
dan
memenuhi
pembatasanpembatasan tertentu termasuk tidak melebihi dari
batas yang telah ditetapkan, antara lain, di dalam
bidang melakukan pinjaman, pemberian piutang,
pemberian jaminan atau ganti rugi, pelepasan
aset, perubahan bisnis, akuisisi perusahaan dan
bisnis, pengeluaran untuk barang modal, transaksi
dengan afiliasi, penghapusan piutang dan security
interest. Perusahaan juga diharuskan untuk
melaksanakan prosedur-prosedur tertentu dalam
kegiatan sewa pembiayaan. Perusahaan telah
memenuhi seluruh persyaratan-persyaratan di atas
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Under the above-mentioned billateral and
syndicated loans facility agreements, the Company
is required to maintain certain financial ratios and
comply to certain restrictions including not
exceeding established limits, among others, in
areas of making any loans or granting any credit,
giving any guarantee or indemnity, disposal of
assets, changes in business, acquisition of other
companies or businesses, capital expenditures,
transactions with affiliates, forgiveness of
receivables and security interest. The Company is
also required to conduct certain leasing operation
procedures. The Company has complied with all
the above requirements as of December 31, 2015
and 2014.
12. DEBT SECURITIES ISSUED
12. EFEK HUTANG YANG DITERBITKAN
Medium-Term Notes (MTN)
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Pihak ketiga
Dikurangi:
Biaya emisi MTN yang belum
diamortisasi
Total - neto
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
250.000
250.000
Third parties
Less:
(362)
249.638
74
(645)
249.355
Unamortized MTN issuance cost
Total - net
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
12. DEBT SECURITIES ISSUED (continued)
12. EFEK HUTANG YANG DITERBITKAN (lanjutan)
Pada tanggal 8 April 2015, Perusahaan
menerbitkan MEDIUM TERM NOTES (MTN) II
BUANA FINANCE 2015 dengan nilai nominal
sebesar Rp250.000, yang terdiri dari :
On April 8, 2015, the Company issued MEDIUM
TERM NOTES (MTN) II BUANA FINANCE 2015
with a nominal value of Rp250,000 consisting of :
a. Seri A sebesar Rp150.000, dengan jangka
waktu 370 hari dan tingkat suku bunga tetap
sebesar 11% dan akan jatuh tempo pada
18 April 2016 ;
a.
Serial A amounting to Rp150,000 with tenor of
370 days and fixed interest rate of 11% per
annum and will mature on April 18, 2016;
b.
Serial B amounting to Rp100,000 with tenor of
24 months and fixed interest rate of 11.25%
per annum and will mature on April 8, 2017.
b. Seri B sebesar Rp100.000, dengan jangka
waktu 24 bulan dan tingkat suku bunga tetap
sebesar 11,25% dan akan jatuh tempo pada
8 April 2017.
Perusahaan menerbitkan MTN dengan tujuan
untuk modal kerja Perusahaan. Penjamin emisi
penerbitan MTN adalah PT OCBC Sekuritas
Indonesia dan PT RHB OSK Securities Indonesia.
The Company issued MTN for the purpose of
funding the Company’s working capital. The
mandated underwriters for issuing the MTN were
PT OCBC Sekuritas Indonesia and PT RHB OSK
Securities Indonesia.
Pembayaran pokok utang MTN dilakukan dengan
pembayaran penuh pada saat jatuh tempo,
sedangkan pembayaran bunga dilakukan dengan
basis
3
bulanan,
yaitu
setiap
tanggal
8 (delapan), yang dimulai dari tanggal 8 Juli 2015.
Payment on principal of MTN will be a bullet
payment on due date, while the payment of it’s
interests will be done on a quarterly, on the 8th
(eighth), which the first interest payment will be
paid on July 8, 2015.
Dalam perjanjian fasilitas MTN yang disebutkan di
atas,
Perusahaan
diharuskan
memenuhi
pembatasan-pembatasan tertentu termasuk tidak
melebihi dari batas yang telah ditetapkan, antara
lain, di dalam bidang melakukan pinjaman,
melakukan penjaminan ulang atas jaminan,
pelepasan aset, perubahan bisnis, akuisisi
perusahaan dan bisnis, pengajuan pailit,
pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan
modal disetor. Perusahaan telah memenuhi
persyaratan-persyaratan di atas pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015.
Under the above-mentioned MTN facility
agreements, the Company is required to comply to
certain restrictions including not exceeding
established limits, among others, in areas of
making any loans or granting any credit, doublepledging of guarantees, disposal of assets,
changes in business, acquisition of other
companies or businesses, bankruptcy petition,
reduction of authorized, issued and paid up capital.
The Company has complied with the above
requirements as of March 31, 2016 and December
31, 2015.
13. INCOME TAX
13. PAJAK PENGHASILAN
a.
Utang pajak penghasilan terdiri dari:
a.
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Income tax payable consisted of:
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan pasal 21
karyawan
Pajak penghasilan pasal 23, 26
dan lainnya
7.462
3.769
522
1.970
316
425
Corporate income tax
Employee income tax
- article 21
Witholding taxes - articles 23, 26
and others
Total
8.300
6.164
Total
75
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. INCOME TAX (continued)
13. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
b.
Manfaat (beban) pajak
b.
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
c.
Tax benefit (expense)
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
Pajak kini
Pajak tangguhan
(7.249)
(6)
(8.541)
(15)
Current tax
Deferred tax
Total
(7.255)
(8.556)
Total
Rekonsiliasi pajak
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan penghasilan kena
pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
The reconciliation of income before tax
expense as shown in the statement of profit or
loss and other comprehensive income and
taxable income for the years ended
March 31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Laba sebelum beban
pajak penghasilan
Ditambah/(dikurangi) perbedaan
tetap:
Beban bunga pinjaman
Beban pajak
Sumbangan
Pendapatan bunga deposito
Pendapatan jasa giro
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
27.943
2.916
5
(1.390)
(455)
29.019
Ditambah/(dikurangi) perbedaan
temporer:
Kenaikan nilai surat berharga
Penghasilan kena pajak
(24)
28.995
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Beban pajak penghasilan dengan
tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap
34.386
(1)
12
38
(62)
(150)
Income before
income tax expense
Add/(deduct) permanent
differences:
Interest expense
Tax expense
Donations
Interest income on time deposits
Interest income on savings accounts
34.223
(60)
Add/(deduct) temporary
differences:
Increase in value of marketable securities
34.163
Taxable Income
Reconciliation between tax expense calculated
using the prevailing tax rate of accounting
income before tax expense and income tax
expense as shown in the statement of profit or
loss and other comprehensive income for the
periods ended March 31, 2016 and 2015 are
as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung
dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku
atas laba akuntansi sebelum beban pajak,
dengan beban pajak penghasilan seperti yang
tercantum dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain untuk periode
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak
Tax reconciliation
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
27.943
34.386
6.986
269
8.596
(40)
7.255
8.556
76
Income before tax expense
Income tax expense at prevailing
tax rate
Effect of permanent differences
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. INCOME TAX (continued)
13. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
d.
Perhitungan beban pajak penghasilan
d.
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan
utang pajak penghasilan badan adalah
sebagai berikut:
Corporate income tax calculation
The calculations of current income tax
expense and corporate income tax payable
are as follows:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
Pajak kini
Penghasilan kena pajak
Current Tax
28.995
34.163
Taxable income
Estimated current income tax expense
Less:
Prepaid income tax
Taksiran beban pajak penghasilan
tahun berjalan
Dikurangi:
Pajak dibayar di muka
7.249
8.541
(2.765)
(4.636)
Utang pajak penghasilan badan
4.484
3.905
Pajak tangguhan
Pajak penghasilan tangguhan
terdiri atas :
Kenaikan nilai surat berharga
Deferred Tax
(6)
Manfaat (beban) pajak tangguhan
e.
(6)
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada
tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015 adalah sebagai berikut:
e.
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Aset pajak tangguhan:
Penyisihan imbalan kerja
Surat-surat berharga
(15)
Deferred income tax consists of:
Increase in value of marketable securities
(15)
Deferred tax benefit (expense)
The details of the deferred tax assets
(liabilities) as of March 31, 2016 and
December 31, 2015 were as follows:
31 Des 2015/
Des 31, 2015
3.569
4
3.569
10
3.573
3.579
Liabilitas pajak tangguhan:
Aset tetap
Aset tidak berwujud
(786)
(63)
(849)
Aset pajak tangguhan - neto
Corporate income tax payable
2.724
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset
pajak tangguhan yang timbul dari beda temporer
kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahuntahun mendatang.
(786)
(63)
Deferred tax assets:
Provision for employee benefits
Marketable securities
Deferred tax liabilities:
Fixed assets
Intangible assets
(849)
2.730
Deferred tax assets - net
Management believes that total deferred tax assets
arising from temporary differences are probable to
be realized in the future years.
77
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
14. OTHER PAYABLES
14. UTANG LAIN-LAIN
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Pihak ketiga
Titipan konsumen
Utang kepada perusahaan
asuransi
Lain-Lain
11.616
12.646
13.542
5.739
13.497
219
Total
30.897
26.362
Third parties
Customer deposits
Payable to insurance companies
Others
Total
15. ADVANCES AND OTHERS
15. UANG MUKA DAN LAIN-LAIN
Akun ini merupakan uang muka dan lain-lain
kepada pihak ketiga, terutama uang muka yang
diterima dari pelanggan sehubungan dengan premi
asuransi, biaya notaris dan biaya administrasi.
Premi asuransi dan biaya notaris akan dibayarkan
pada perusahaan asuransi dan notaris yang
bersangkutan.
This account mainly represents advances and
others to the third parties, advances received from
customers related to insurance premiums, notary
fees and administration charges. The insurance
premium and notary fees will be paid to the
corresponding insurance companies and the
notary.
16. ACCRUED EXPENSES
16. BEBAN AKRUAL
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Bunga pinjaman bank
Bunga dari efek utang yang diterbitkan
Medium-term notes
Lain lain
Total
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
9.942
11.597
6.475
270
6.552
1.246
Interest on bank loans
Interest on debt security issued
Medium-term notes
Others
16.687
19.395
Total
17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES
17. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2o, Perusahaan
mempunyai imbalan pasca-kerja yang terdiri atas
imbalan pasca-kerja iuran pasti. Perusahaan
mengakui liabilitas atas imbalan pasca-kerja
karyawan berdasarkan perhitungan aktuaria yang
dihitung oleh Prima Aktuaria dalam laporan
aktuaria tertanggal 19 Januari 2016 untuk tahun
2015 dengan menggunakan metode “Projected
Unit Credit”.
As mentioned in Note 2o, the Company provides
post-employment benefits which consists of
defined contribution plans. The Company
recognized the employee benefits liabilities based
on the actuarial calculations made by Prima
Aktuaria
in
the
actuary
report
dated
January 19, 2016 for 2015 using the “Projected
Unit Credit” method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam
perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai
berikut:
The key assumptions used for the said actuarial
calculations are among others as follows:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tabel mortalitas
Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri
Umur pensiun normal
31 Desember/
December 31, 2015
31 Desember/
December 31, 2014
________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________
9,14%
10%
Tabel Mortalita Indonesia
8,45%
10%
Tabel Mortalita Indonesia
Discount rate
Salary growth rate
2011
10% dari/from TMI-2011
10% pada usia sampai dengan
20 tahun dan berkurang hingga
2,50% pada usia 45 tahun/
10% up to age 20 then
decrease linearly down to 2.50%
at age 45 years old
55 tahun/55 years old
2011
10% dari/from TMI-2011
10% pada usia sampai dengan
20 tahun dan berkurang hingga
2,50% pada usia 45 tahun/
10% up to age 20 then
decrease linearly down to 2.50%
at age 45 years old
55 tahun/55 years old
Mortality table
Disability rate
Resignation rate
78
Normal retirement age
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
17. POST-EMPLOYMENT
(continued)
17. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
BENEFITS
LIABILITIES
Berikut ini ikhtisar komponen-komponen status
dana pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015, dan beban imbalan kerja
karyawan yang dicatat pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain untuk periode yang
berakhir pada tanggal tersebut:
The following table summarizes the components of
the fund status as at March 31, 2016 and
December 31, 2015, and the employee benefits
expenses recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income for the
period then ended:
Mutasi dalam liabilitas neto yang tercatat
dalam laporan posisi keuangan:
Movements in the net liabilities recognized in
the statement of financial position:
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Saldo awal periode
Beban periode berjalan
Total yang diakui di penghasilan
komprehensif lainnya
Pembayaran imbalan
pasca-kerja
14.278
863
Saldo akhir periode
15.141
15.058
3.445
-
(3.857)
-
(368)
14.278
Balance at end of period
18. SHARE CAPITAL
18. MODAL SAHAM
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
berdasarkan laporan PT EDI Indonesia, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Total saham (dalam nilai penuh)/
Number of Shares (in full amount)
Pemegang Saham/
Shareholders
Balance at beginning of period
Expenses during the period
Total amount recognized in
other comprehensive income
Post-employment benefits
payment
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
The composition of shareholders of the Company
as of March 31, 2016 and December 31, 2015
based on report of PT EDI Indonesia, Securities
Administration Bureau, are as follows:
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership (%)
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Ditempatkan dan disetor penuh Rupiah/
Issued and paid-up capital Rupiah
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
PT Sari Dasa Karsa
1.112.584.069
PT Asuransi Bina Dana
Arta Tbk.
63.281.585
Masyarakat (masingmasing tidak
melebihi 5%)/
Public (individually less
than 5%)
469.930.400
1.112.584.069
67,60
67,60
278.146
278.146
63.281.585
3,85
3,85
15.820
15.820
469.930.400
28,55
28,55
117.483
117.483
Total
1.645.796.054
100,00
100,00
411.449
411.449
1.645.796.054
Komisaris dan Direksi Perusahaan tidak memiliki
kepemilikan saham atas Perusahaan.
The Commissioners and Directors of Company do
not have ownership on the shares of Company.
Sejak penawaran umum saham ke masyarakat
pada bulan Maret 1990, Perusahaan telah
melakukan beberapa kali perubahan modal saham
melalui tindakan korporasi. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 1b.
Since the public offering held on March 1990, the
Company’s share capital has been changed
several times through the corporate actions. Futher
details are disclosed in Note 1b.
79
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Saldo akun ini merupakan jumlah yang timbul dari
perbedaan antara nilai nominal per saham dengan
harga pasar saham yang diterbitkan dikurangi
jumlah yang dikapitalisasi sebagai modal saham
bonus dan jumlah yang timbul dari perbedaan
antara harga pasar dan harga nominal saham yang
diterbitkan sebagai bagian dari restrukturisasi
utang.
The balance of this account represents the amount
resulting from the difference between the share
offering price and par value of shares issued, less
amounts capitalized as bonus share capital and the
amount resulting from the difference between the
market price and par value of shares issued, as
part of the debt restructuring.
Tambahan modal disetor dari penawaran umum
awal adalah Rp13.125 dimana sejumlah Rp12.000
dikapitalisasi sebagai modal saham pada tanggal
17 Mei 1993 melalui penerbitan saham bonus
(Catatan 1b).
The additional paid-in capital from the initial public
offering was Rp13,125 of which Rp12,000 was
capitalized as share capital on May 17, 1993
through a bonus shares issue (Note 1b).
Pada tanggal 9 Juli 1994, Perusahaan menerbitkan
18.000.000 saham baru pada harga Rp3.500
(dalam nilai penuh) per lembar yang menghasilkan
tambahan modal disetor sebesar Rp45.000
(Catatan 1b).
On July 9, 1994, the Company issued 18,000,000
new shares based on a rights issue offered at
Rp3,500 (in full amount) per share resulting in
additional paid-in capital of Rp45,000 (Note 1b).
Pada
tanggal
19 Juni
1995,
Perusahaan
mengkapitalisasi tambahan modal disetor sebesar
Rp45.000 ini menjadi modal saham melalui
penerbitan saham bonus (Catatan 1b).
On June 19, 1995, the Company capitalized this
Rp45,000 additional paid-in capital into share
capital via a bonus shares issue (Note 1b).
Pada tanggal 5 Februari 2004, Perusahaan
menerbitkan 270.000.000 saham biasa dengan
nilai nominal Rp500 (dalam nilai penuh) per saham
kepada pemberi pinjaman sebagai bagian dari
restrukturisasi utang. Perbedaan antara nilai
nominal per saham Rp500 (dalam nilai penuh)
dengan harga pasar per saham Rp1.025 (dalam
nilai penuh) menghasilkan tambahan modal disetor
sebesar Rp141.750 (Catatan 1b).
On February 5, 2004, the Company issued
270,000,000 new common shares with a nominal
value of Rp500 (in full amount) per share to its
lenders as part of the debt restructuring. The
differrence between the nominal value of the share
of Rp500 (in full amount) and the market value of a
share of Rp1,025 (in full amount) has resulted in
additional paid-in capital amounting to Rp141,750
(Note 1b).
Pada tanggal 22 Februari 2005, 6 Mei 2005 dan
15 November 2005 sejumlah 49.351.247 waran
telah dikonversi menjadi saham biasa dimana
harga per lembar waran tersebut adalah Rp700
(dalam nilai penuh), sehingga menghasilkan agio
sebesar Rp9.870 (Catatan 1b).
On February 22, 2005, May 6, 2005 and
November 15, 2005, 49,351,247 warrants were
converted to new common shares at exercise price
of Rp700 (in full amount) per share, which is
resulted in additional paid-in capital of Rp9,870
(Note 1b).
Pada tanggal 28 Mei 2007, Perusahaan
mengkapitalisasi tambahan modal disetor sebesar
Rp99.870 menjadi modal saham melalui penerbitan
saham bonus (Catatan 1b).
On May 28, 2007, the Company capitalized part of
its additional paid-in capital amounting to Rp99,870
into share capital through a bonus share issuance
(Note 1b).
Pada tanggal 24 Mei 2012, Perusahaan
mengkapitalisasi tambahan modal disetor sebesar
Rp52.418 menjadi modal saham melalui penerbitan
saham bonus (Catatan 1b).
On May 24, 2012, the Company capitalized part of
its additional paid-in capital amounting to Rp52,418
into share capital through a bonus share issuance
(Note 1b).
80
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
20. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Buana Finance Tbk. yang
diaktakan
dalam
Akta
No.
65
tanggal
28 Mei 2014 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo,
S.H.,MSi,
pemegang
saham
menyetujui
penggunaan laba neto tahun 2013 untuk:
(a) pembagian dividen tunai sebesar Rp60 (dalam
nilai penuh) per saham, yang telah dibagi dan
dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal
18 Juni 2014 (b) dialokasikan ke dalam cadangan
umum
sebesar
Rp1.000
dan
(c) sisa keuntungan dimasukkan ke dalam saldo
laba. Jumlah aktual dividen tunai yang
didistribusikan adalah sebesar Rp98.748
Based on the Resolution of the Annual General
Meeting of Shareholders and Extraordinary
General Meeting of Shareholders of PT Buana
Finance Tbk. which was notarized in Deed No. 65
dated May 28, 2014 of Notary Dr. Irawan Soerodjo
S.H.,MSi, the shareholders approved to use of
2013 net profit for: (a) distribution of cash dividends
of Rp60 (in full amount) per share, which has been
distributed and paid to shareholders on June 18,
2014 (b) appropriation for general reserve in the
amount of Rp1,000 and (c) the remaining profit as
retained earnings. Total actual cash dividends
distributed amounted to Rp98,748.
Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen
tunai kepada pemegang saham sebesar Rp98.679
pada bulan Juli 2014 dan sisa dividen yang belum
dibayarkan (belum diambil oleh pemegang saham
warkat) disajikan sebagai utang dividen.
The Company had paid interim dividends to
shareholders in the amount of Rp98,679 in July
2014 and the remaining unclaimed dividends (not
yet claimed by holders of script shares) are
presented as dividends payables.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan PT Buana Finance Tbk. yang
diaktakan
dalam
Akta
No.
12
tanggal
5 Juni 2015 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H.,
pemegang saham menyetujui penggunaan laba
neto tahun 2014 untuk: (a) pembagian dividen tunai
sebesar Rp60 (dalam nilai penuh) per saham, yang
telah dibagi dan dibayarkan kepada pemegang
saham pada tanggal 29 Juni 2015 (b) dialokasikan
ke dalam cadangan umum sebesar Rp1.000 dan
(c) sisa keuntungan dimasukkan ke dalam saldo
laba. Jumlah aktual dividen tunai yang
didistribusikan adalah sebesar Rp98.748.
Based on the Resolution of the Annual General
Meeting of Shareholders of Shareholders of
PT Buana Finance Tbk. which was notarized in
Deed No. 12 dated June 5, 2015 of Notary Fathiah
Helmi S.H., the shareholders approved to use of
2014 net profit for: (a) distribution of cash dividends
of Rp60 (in full amount) per share, which has been
distributed and paid to shareholders on June 29,
2015 (b) appropriation for general reserve in the
amount of Rp1,000 and (c) the remaining profit as
retained earnings. Total actual cash dividends
distributed amounted to Rp98,748.
Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen
tunai kepada pemegang saham sebesar Rp98.679
pada bulan Juni 2015 dan sisa dividen yang belum
dibayarkan (belum diambil oleh pemegang saham
warkat) disajikan sebagai utang dividen.
The Company had paid interim dividends to
shareholders in the amount of Rp98,679 in June
2015 and the remaining unclaimed dividends (not
yet claimed by holders of script shares) are
presented as dividends payables.
Jumlah utang dividen pada tahun 2016 dan 2015
masing-masing
sebesar
Rp291
dan
Rp291.
Dividends payable in 2016 and 2015 amounted to
Rp291 and Rp291, respectively.
Jumlah dividen yang tidak diambil pada tanggaltanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing sebesar Rp10 dan Rp10.
Unclaimed dividends as of March 31, 2016 and
December 31, 2015, amounted to Rp10 and Rp10,
respectively.
81
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. FINANCE LEASE INCOME
21. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari
transaksi sewa pembiayaan yang meliputi barang
modal untuk konstruksi, pertambangan, pertanian,
perkebunan, transportasi dan lain-lain. Tidak ada
pelanggan dengan nilai pendapatan neto melebihi
10% dari jumlah pendapatan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan
2015.
This account represents income arising from
finance leases involving various capital goods for
construction, mining, agricultural, plantation,
transportation and other sectors. No income from
single customer of more than 10% of the total
income for the years ended March 31, 2016 and
2015.
Pendapatan
sewa
pembiayaan
termasuk
amortisasi atas pendapatan provisi dan selisih
premi asuransi dan biaya transaksi piutang sewa
pembiayaan sebesar Rp4.878 dan Rp5.282
masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan
2015.
Finance lease income includes amortization of
provison fee and income on insurance premium
discount and transaction cost on lease receivables
amounting to Rp4,878 and Rp5,282 as of March
31, 2016 and 2015, respectively.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan sewa
pembiayaan yang berasal dari pihak berelasi.
The Company does not have financing lease
income originated from related party.
22. CONSUMER FINANCING INCOME
22. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
Akun ini merupakan pendapatan yang berasal
dari transaksi pembiayaan untuk pembelian
barang-barang konsumsi. Tidak ada pelanggan
dengan nilai pendapatan neto melebihi 10% dari
jumlah pendapatan untuk tahun berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015.
This account represents income arising from
financing transactions for consumer goods. No
income from single customer of more than 10% of
total income for the years then ended
March 31, 2016 and 2015.
Pendapatan pembiayaan konsumen termasuk
amortisasi atas pendapatan selisih premi asuransi
dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen
sebesar Rp281 dan Rp635 masing-masing pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 2015.
Consumer financing income included amortization
of income on insurance premium discount and
transaction cost on consumer financing receivables
amounting to Rp281 and Rp635 as of March 31,
2016 and 2015, respectively.
Perusahaan
tidak
memiliki
pendapatan
pembiayaan konsumen yang berasal dari pihak
berelasi.
The Company does not have consumer financing
income originated from related party.
23. INTEREST INCOME
23. PENDAPATAN BUNGA
Akun ini merupakan pendapatan bunga dari
penempatan deposito, jasa giro dan denda bunga
atas keterlambatan pembayaran piutang sewa
pembiayaan dan pembiayaan konsumen.
This account represents interest income from time
deposits, current accounts, and penalties applied
for late payment of leases and consumer finance
installments.
Perusahaan tidak memiliki pendapatan bunga yang
berasal dari pihak berelasi.
The Company does not have interest income
originated from related party.
82
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
24. OTHER INCOME
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
Pendapatan administrasi
Penerimaan kembali piutang yang
telah dihapusbukukan
Keuntungan atas penjualan
aset tetap
Lain-lain
2.463
1.845
1.899
1.619
374
60
181
221
Administration income
Recoveries on receivables previously
written-off
Gain on sale of
fixed assets
Others
Total
4.796
3.866
Total
25. FINANCING COSTS
25. BEBAN KEUANGAN
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
Bunga pinjaman bank
Premi swap
Bunga atas efek utang yang
diterbitkan - Medium-term notes
Lain-lain
42.967
6.814
56.279
7.679
6.860
126
195
Interest on bank loans
Swap premium
Interest on debt securities
issued - Medium-term notes
Others
Total
56.767
64.153
Total
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
Gaji dan tunjangan
Sewa
Penyusutan dan amortisasi
(Catatan 9 dan 10)
Asuransi
Imbalan kerja karyawan (Catatan 17b)
Pemeliharaan dan perbaikan
Jasa manajemen
Perizinan dan pengurusan
Transportasi dan komunikasi
Alat-alat tulis dan perlengkapan
Listrik
Jasa profesional
Jasa konsultan
Pelatihan dan rekrutmen
Lainnya
23.556
1.616
22.462
1.573
1.557
913
880
769
837
536
503
514
325
672
202
120
1.028
1.487
997
549
842
476
451
368
323
38
137
119
1.229
Salaries and benefits
Rent
Depreciation and amortization
(Notes 9 and 10)
Insurance
Employee benefits (Note 17b)
Repairs and maintenance
Management fee
License fees
Transportation and communication
Stationery and supplies
Electricity
Professional fees
Consultant fees
Training and recruitment
Others
Total
34.028
31.051
Total
27. FOREIGN EXCHANGE GAIN (LOSS) - NET
27. LABA (RUGI) SELISIH KURS - NETO
Akun ini merupakan keuntungan atau kerugian
yang timbul akibat fluktuasi selisih kurs antara
Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat selama
periode yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Maret 2016 dan 2015.
This account represents gain or loss arising from
the fluctuation of the exchange rates between
Rupiah and US Dollar for the periods ended
March 31,2016 and 2015.
83
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
28. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES
28. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
Piutang sewa pembiayaan (Catatan 5)
Piutang pembiayaan
konsumen (Catatan 6)
3.358
7.354
1.888
2.691
Financing lease receivables (Note 5)
Consumer financing
receivables (Note 6)
Total
5.246
10.045
Total
29. EARNINGS PER SHARE - BASIC
29. LABA PER SAHAM - DASAR
31 Mar 2016/
Mar 31, 2016
Laba tahun berjalan
Rata-rata tertimbang jumlah saham
ditempatkan dan disetor (Catatan 18)
Laba per saham - dasar
(dalam nilai penuh)
31 Mar 2015/
Mar 31, 2015
20.688
25.830
1.645.796.054
1.645.796.054
Income for the year
Weighted average number of shares
issued and outstanding (Notes 18)
12,57
15,69
Earnings per share - basic
(in full amount)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Perusahaan dihadapkan pada risiko pasar, risiko
kredit, dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan,
program manajemen risiko keuangan perusahaan
terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan
meminimumkan potensi kerugian yang berdampak
pada kinerja Perusahaan.
The Company is exposed to market risk, credit risk,
and liquidity risk. The Company’s overall risk
management program focuses on the uncertainty
of financial markets and seeks to minimize
potential adverse effects on the Company’s
financial performance.
Risiko pasar
Market risk
Perusahaan dihadapkan pada risiko pasar terkait
dengan risiko tingkat suku bunga dan risiko selisih
kurs mata uang asing antara Rupiah dan
Dolar Amerika Serikat. Kebijakan Perusahaan
untuk mengelola risiko tersebut adalah dengan
melakukan kontrak derivatif.
The Company’s market risks pertain to interest and
foreign exchange rate risk between Rupiah and
US Dollar. Market risks are managed by entering
into derivatives.
•
•
Risiko tingkat bunga
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai
wajar atau arus kas masa datang atas
instrumen keuangan akan berfluktuasi karena
perubahan dalam suku bunga pasar. Kebijakan
Perusahaan untuk mengelola risiko tersebut
dengan mengupayakan pinjaman dengan suku
bunga tetap yang berimbang terhadap total
sumber pendanaan.
Interest rate risk
Interest rate risk is the risk that the fair value or
future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market interest
rates. The Company’s policy is to manage
related risk by obtaining loans using fixed rate.
84
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
•
•
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian
jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan
yang dipengaruhi oleh tingkat bunga:
The following tables represent a breakdown of
maturity dates of the Company’s assets and
liabilities which are affected by interest rate:
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Bunga tetap/Fixed Interest
Bunga
mengambang/
Floating
interest
ASET
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
Piutang pembiayaan konsumen
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
Aset non-keuangan
Total aset
LIABILITAS
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
Liabilitas non-keuangan
Total liabilitas
Neto
Kurang dari
1 tahun/
Less than
1 year
Tidak
dikenakan
bunga/Non
interest
sensitive
Lebih dari
3 tahun/
More than
3 years
1-3 tahun/
1-3 years
Total
ASSETS
Cash and cash equivalents
Marketable securities
Net investment in finance leases
Consumer financing receivables
Other receivables
Derivative assets
Other asset
Non-financial assets
53.686
69.228
25.167
-
290.000
1.287.966
237.355
2.028
-
842.164
194.520
3.022
-
85.015
9.792
480
-
141
407
23.839
826
83.112
343.827
407
2.215.145
510.895
29.369
25.167
826
83.112
148.081
1.817.349
1.039.706
95.287
108.325
3.208.748
Total assets
-
291
19.281
369
16.417
44.395
1.769.929
249.638
291
19.281
369
16.417
44.395
LIABILITIES
Loans from financial institutions and
banks
Debt securities issued
Dividends payable
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Non-financial liabilties
627.036
-
80.753
2.100.320
Total liabilities
412.670
95.287
27.572
1.108.428
Net
380.947
-
761.946
249.638
-
627.036
-
380.947
1.011.584
805.765
(232.866)
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Bunga tetap/Fixed Interest
Bunga
mengambang/
Floating
interest
ASET
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
Piutang pembiayaan konsumen
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
Aset non-keuangan
Total aset
LIABILITAS
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
Liabilitas non-keuangan
Total liabilitas
Neto
Kurang dari
1 tahun/
Less than
1 year
Tidak
dikenakan
bunga/Non
interest
sensitive
Lebih dari
3 tahun/
More than
3 years
1-3 tahun/
1-3 years
Total
ASSETS
Cash and cash equivalents
Marketable securities
Net investment in finance leases
Consumer financing receivables
Other receivables
Derivative assets
Other asset
Non-financial assets
39.081
1.268
73.474
43.648
-
50.000
1.361.434
240.565
1.725
-
933.523
197.278
3.174
-
77.437
9.398
622
-
141
383
25.124
826
103.805
89.222
383
2.373.662
520.715
30.645
43.648
826
103.805
157.471
1.653.724
1.133.975
87.457
130.279
3.162.906
Total assets
-
291
13.712
180
18.149
36.978
1.760.806
249.355
291
13.712
180
18.149
36.978
LIABILITIES
Loans from financial institutions and
banks
Debt securities issued
Dividends payable
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Non-financial liabilties
551.694
-
69.310
2.079.471
Total liabilities
582.281
87.457
60.969
1.083.435
Net
437.311
-
871.711
149.445
-
451.784
99.910
-
437.311
1.021.156
632.568
(279.840)
85
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued)
•
•
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Tabel berikut menunjukkan sensitifitas atas
kemungkinan perubahan tingkat suku bunga,
dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap
laba sebelum pajak Perusahaan (melalui
dampak dari suku bunga mengambang):
The following table demonstrates the sensitivity
to a reasonably possible change in interest
rates, with all other variables held constant, of
the Company’s income before tax (through the
impact on floating interest rate):
Kenaikan
(penurunan)
suku bunga
dalam basis
poin/Increase
(decrease) on
interest rate
in basis points
Tahun:
31 Maret 2016
Tahun:
31 Maret 2015
•
Interest rate risk (continued)
Dampak
terhadap laba
sebelum pajak/
Effect on income
before tax
+100
-100
754
(754)
+100
-100
654
(654)
•
Risiko selisih kurs mata uang asing
Year:
March 31, 2016
Year:
March 31, 2015
Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai
wajar arus kas di masa depan yang
berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran
mata uang asing. Perusahaan terpengaruh
risiko perubahan mata uang asing terutama
berkaitan dengan fasilitas pinjaman dari bank
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat
(Catatan 11). Perusahaan mengelola risiko ini
dengan melakukan kontrak pertukaran mata
uang dan tingkat bunga. Pinjaman kredit
berjangka dan kontrak pertukaran mata uang
dan tingkat bunga mempunyai persyaratan
kritikal yang sama (Catatan 7).
Foreign currency risk is the risk that the fair
value or future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in
foreign exchanges rates. The Company’s
exposure to the risk of changes in foreign
exchange rates relates to primarily the bank
loan facilities in US Dollar currency (Note 11).
The Company manages this risk by entering
into a cross currency swap contract. The term
loan and cross currency swap contract have
the same critical terms (Note 7).
Tabel
berikut
menunjukkan
sensitifitas
atas
kemungkinan
perubahan
tingkat
kurs
pertukaran
Rupiah
terhadap
Dolar Amerika Serikat, dengan variabel lain
dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak
Perusahaan:
The following tables demonstrate the sensitivity
to a reasonably possible change in foreign
exchange rates between Rupiah and
US Dollar, with all other variables held
constant, of the Company’s income before tax:
Kenaikan
(penurunan)
kurs mata
uang asing
dalam
persentase/
Increase
(decrease) on
exchange rate
in percentage
Tahun:
31 Maret 2016
Tahun:
31 Maret 2015
Dampak
terhadap laba
sebelum pajak/
Effect on income
before tax
+10%
-10%
(2.997)
2.997
+10%
-10%
(339)
339
86
Year:
March 31, 2016
Year:
March 31, 2015
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak
memenuhi liabilitasnya dalam kontrak pelanggan
yang
menyebabkan
kerugian
keuangan.
Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu
ketidakmampuan konsumen untuk membayar
kembali pembiayaan yang diberikan. Risiko ini
terjadi jika kelayakan pelanggan dan piutang
pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan
anjak piutang tidak dikelola dengan baik.
Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian
kredit
berdasarkan
prinsip
kehati-hatian,
melakukan monitoring portofolio kredit secara
berkesinambungan dan melakukan pengelolaan
atas penagihan angsuran untuk meminimalkan
risiko kredit.
Credit risk is the risk that counterparty will not meet
its obligations under a debtor contract, leading to a
financial loss. The Company is exposed to credit
risk from the defaulting customers. Improper
assessment on debtor’s credit worthiness and
collection management will trigger the credit risk.
The Company applies prudent credit acceptance
policies, performing ongoing credit portfolio
monitoring as well as managing the collection of
customer financing, financing leases and factoring
receivables in order to minimize the credit risk
exposure.
Pengelolaan risiko kredit perusahaan diarahkan
untuk
meningkatkan
keseimbangan
antara
ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan
kredit secara prudent agar terhindar dari
penurunan kualitas atau menjadi Non-Performing
Loan (NPL), serta mengelola penggunaan modal
untuk memperoleh return yang optimal. Dimulai
dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang
selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian,
yang mana aplikasi kredit akan melalui proses
peninjauan dan analisa kredit sebelum disetujui
oleh Komite Kredit.
The Company’s credit risk management is directed
to improve the balance between healthy credit
expansion with a prudent credit management
prevent the decline in loan quality or the onset of
Non-Performing Loan (NPL), and to manage
capital towards obtaining optimal rates of return. It
starts from the process of screening credit
applications selectively and handling them with
prudence principle, whereby the credit application
would go through survey and credit analysis
process before being approved by the Credit
Committee.
Perusahaan
juga
menerapkan
Pedoman
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang
diatur
oleh
Peraturan
Menteri
Keuangan
No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan
Non-Bank dan Peraturan Ketua Bapepam-LK
No. PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perusahaan
Pembiayaan.
The Company also implemented the Manual for
Implementation of Know Your Customer Principles
as regulated in the Ministry of Finance Regulation
No.
30/PMK.010/2010
regarding
the
Implementation of Know Your Customer Principles
for Non-Banking Financial Institutions and the
Chairman of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Board (Bapepam-LK)
Regulation No. PER-05/BL/2011 regarding the
Manual for Implementation of Know Your Customer
Principles for Multifinance Companies.
Perusahaan juga telah menjalankan aturan uang
muka kendaraan sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan
No.
43/PMK.010/2012
tentang
“Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk
kendaraan
Bermotor
Pada
Perusahaan
Pembiayaan”
serta
Surat
Edaran
BI
No.14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 tentang
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang
Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah
dan Kredit Kendaraan Bermotor yang diberlakukan
sejak 15 Juni 2012.
The Company also has implemented down
payment regulation as regulated in the Ministry of
Finance
Regulation
No.
43/PMK.010/2012
concerning “Down Payment for Consumer
Financing”, and Bank Indonesia Circular Letter
No.14/10/DPNP dated March 15, 2012 concerning
The Application of Bank’s Risk Management on
Mortgages and Motor Vehicle Credit effective
June 15, 2012.
87
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan
mengungkapkan eksposur maksimum terhadap
risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company
discloses the maximum exposure to credit risk and
concentration of credit risk analysis.
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Maximum exposure to credit risk
Nilai tercatat dari aset keuangan Perusahaan
selain piutang sewa pembiayaan dan piutang
pembiayaan
konsumen
menggambarkan
eksposur maksimum atas risiko tersebut.
Dalam hal piutang pembiayaan konsumen dan
sewa pembiayaan, agunan yang diterima
adalah bukti pemilikan atas aset yang dibiayai
Perusahaan.
ii.
The carrying amount of the Company’s
financial assets other than finance lease
receivables
and
consumer
financing
receivables represent the maximum exposure
of credit. In case of consumer financing and
finance lease receivables, collaterals accepted
by the Company is certificate of ownership of
the asset financed by the Company.
ii.
Analisis konsentrasi risiko kredit
Concentration of credit risk analysis
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember
2015 eksposur risiko kredit atas aset keuangan
terbagi atas:
As of March 31, 2016 and December 31, 2015
credit risk exposure of financial asset is
divided into:
31 Maret / March 31, 2016
Jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan
nilai/Past due
but not impaired
Belum jatuh tempo dan
tidak mengalami
penurunan nilai/ Neither
past due nor impaired
High grade
Setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa
pembiayaan neto
Piutang pembiayaan
konsumen
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai/
Allowance for
impairment
losses
Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired
Total
Standard grade
343.686
407
-
-
-
-
343.686
407
1.765.128
354.830
70.607
89.514
(64.934 )
2.215.145
469.504
29.369
25.167
826
38.468
-
7.618
-
4.232
-
(8.927 )
-
510.895
29.369
25.167
826
2.612.049
352.318
78.225
93.746
(73.861 )
3.125.495
Cash equivalent
Marketable securities
Net investment in
finance lease
Consumer financing
receivables
Other receivables
Derivative assets
Other assets
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan
nilai/Past due
but not impaired
Belum jatuh tempo dan
tidak mengalami
penurunan nilai/ Neither
past due nor impaired
High grade
Setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa
pembiayaan neto
Piutang pembiayaan
konsumen
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai/
Allowance for
impairment
losses
Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired
Total
Standard grade
89.081
383
-
-
-
1.965.949
316.105
67.010
93.518
(68.920 )
2.373.662
481.517
30.645
43.648
826
36.213
-
7.404
-
3.419
-
(7.838 )
-
520.715
30.645
43.648
826
2.612.049
352.318
74.414
96.937
(76.758 )
3.058.960
88
-
89.081
383
Cash equivalent
Marketable securities
Net investment in
finance lease
Consumer financing
receivables
Other receivables
Derivative assets
Other assets
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
ii.
ii.
Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
Investasi sewa pembiayaan neto dan piutang
pembiayaan konsumen yang pembayaran
angsurannya belum jatuh tempo lebih dari 90
hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang tidak mengalami penurunan nilai.
Concentration
(continued)
of
credit
risk
analysis
Net investment in finance lease and consumer
financing receivables which the installment
payment not yet due more than 90 days are
classified as not impaired financial assets.
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Investasi sewa pembiayaan
Piutang pembiayaan konsumen
1-30 hari/days
31-60 hari/days
61-90 hari/days
Total
36.093
5.439
20.691
1.407
13.823
772
70.607
7.618
41.532
22.098
14.595
78.225
Investment in finance lease
Consumer financing lease
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Investasi sewa pembiayaan
Piutang pembiayaan konsumen
1-30 hari/days
31-60 hari/days
32.565
5.285
19.298
1.400
61-90 hari/days
15.147
719
Total
67.010
7.404
37.850
20.698
15.866
74.414
Investment in finance lease
Consumer financing lease
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan memantau risiko likuiditas dengan
menggunakan analisa gap yang mengukur
mismatch antara jatuh tempo aset dan liabilitas.
Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan
proyeksi arus kas dan scenario analysis untuk
mengetahui besarnya potensi kerugian atau
dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan
pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim
dari eksposur risiko likuiditas.
The Company monitors liquidity risk by using gap
analysis which measures the mismatch between
assets and liabilities maturity. Maturity profile
analysis method supported by cash flow projection
and scenario analysis are performed to assess
potential loss or effect to cash flow, earnings and
equity in the abnormal or extreme market condition
from liquidity risk exposure.
Kebijakan Perusahaan dalam mengelola risiko ini
adalah dengan melakukan mirroring waktu jatuh
tempo sumber dana agar memiliki durasi yang
mendekati profil waktu jatuh tempo aset.
The Company manages such risk by mirroring the
maturity period of the funding in order to have
similar period with the assets' maturity profile.
89
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh
tempo atas aset dan liabilitas Perusahaan pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
berdasarkan pembayaran kontraktual:
The tables below summarize the maturity profile of
the Company’s assets and liabilities at
March 31, 2016 and December 31, 2015 based on
contractual payments:
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Tidak memiliki
tanggal jatuh
tempo
kontraktual/
Does not have
contractual
due date
ASET KEUANGAN
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
Piutang pembiayaan konsumen
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
Aset non-keuangan
Total aset
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
Lebih dari
3-12 bulan/
More than
3-12 months
Lebih dari
1-3 tahun/
More than
1-3 years
>3 tahun/
years
Total
53.827
407
83.112
290.000
446.253
70.664
15.146
677
-
841.608
175.999
4.602
55
-
842.269
211.262
7.941
25.167
94
-
85.015
52.970
1.680
-
343.827
407
2.215.145
510.895
29.369
25.167
826
83.112
FINANCIAL ASSETS
Cash and cash equivalents
Marketable securities
Net investment in finance leases
Consumer financing receivables
Other receivables
Derivative assets
Other asset
Non-financial assets
137.346
822.740
1.022.264
1.086.733
139.665
3.208.748
Total assets
-
644.608
99.775
-
797.316
-
-
1.769.929
249.638
291
19.281
369
16.417
44.395
FINANCIAL LIABILITIES
Loans from financial institutions and
banks
Debt securities issued
Dividends payables
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Non-financial liabilties
LIABILITAS KEUANGAN
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
Liabilitas non-keuangan
44.395
328.005
149.863
291
19.281
369
16.417
-
Total liabilitas
44.395
514.226
744.383
797.316
-
2.100.320
Total liabilities
Neto
92.951
308.514
277.881
289.417
139.665
1.108.428
Net
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Tidak memiliki
tanggal jatuh
tempo
kontraktual/
Does not have
contractual
due date
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
Lebih dari
3-12 bulan/
More than
3-12 months
Lebih dari
1-3 tahun/
More than
1-3 years
>3 tahun/
years
Total
ASET KEUANGAN
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
Piutang pembiayaan konsumen
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
Aset non-keuangan
39.222
383
103.805
50.000
475.653
74.219
14.982
105
-
887.043
176.208
4.772
721
-
933.529
214.622
8.539
43.648
-
77.437
55.666
2.352
-
89.222
383
2.373.662
520.715
30.645
43.648
826
103.805
FINANCIAL ASSETS
Cash and cash equivalents
Marketable securities
Net investment in finance leases
Consumer financing receivables
Other receivables
Derivative assets
Other asset
Non-financial assets
Total aset
143.410
614.959
1.068.744
1.200.338
135.455
3.162.906
Total assets
-
739.296
149.445
-
673.547
99.910
-
-
1.760.806
249.355
291
13.712
180
18.149
36.978
FINANCIAL LIABILITIES
Loans from financial institutions and
banks
Debt securities issued
Dividends payables
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Non-financial liabilties
LIABILITAS KEUANGAN
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
Liabilitas non-keuangan
36.978
347.963
291
13.712
180
18.149
-
Total liabilitas
36.978
380.295
888.741
773.457
-
2.079.471
Total liabilities
106.432
234.664
180.003
426.881
135.455
1.083.435
Net
Neto
90
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo
kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan
pada undiscounted cash flows pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015.
The tables below show the remaining contractual
maturities of financial liabilities based on
undiscounted cash flows as of March 31, 2016 and
December 31, 2015.
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Tidak memiliki
tanggal jatuh
tempo
kontraktual/
Does not have
contractual
due date
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
Lebih dari
3-12 bulan/
More than
3-12 months
Lebih dari
1-3 tahun/
More than
1-3 years
>3 tahun/
years
Total
LIABILITAS KEUANGAN
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
-
328.587
153.988
291
19.281
369
16.417
649.387
113.837
-
936.541
-
-
1.914.515
267.825
291
19.281
369
16.417
FINANCIAL LIABILITIES
Loans from financial institutions and
banks
Debt securities issued
Dividends payables
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Total
-
381.047
908.887
948.127
-
2.238.061
Total
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Tidak memiliki
tanggal jatuh
tempo
kontraktual/
Does not have
contractual
due date
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
Lebih dari
3-12 bulan/
More than
3-12 months
Lebih dari
1-3 tahun/
More than
1-3 years
>3 tahun/
years
Total
LIABILITAS KEUANGAN
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
-
348.715
291
13.712
180
18.149
751.191
157.696
-
831.342
116.785
-
-
1.931.248
274.481
291
13.712
180
18.149
FINANCIAL LIABILITIES
Loans from financial institutions and
banks
Debt securities issued
Dividends payables
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Total
-
381.047
908.887
948.127
-
2.238.061
Total
31. CAPITAL MANAGEMENT
31. PENGELOLAAN MODAL
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan
struktur
permodalan
yang
sehat
untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy
capital structure in order to secure access to
funding at a reasonable cost.
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan
memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value.
Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh
Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal
16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai
dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan
disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak
boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan
eksternal
tersebut
dipertimbangkan
oleh
Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang
Saham.
In addition, the Company is also required by the
Corporate Law effective on August 16, 2007 to
contribute and maintain a non-distributable reserve
fund until the said reserve reaches 20% of the
issued and fully paid share capital. This externally
imposed capital requirements are considered by
the Company at the Annual General Shareholders’
Meeting.
91
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
31. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
31. PENGELOLAAN MODAL (lanjutan)
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian terhadap perubahan
kondisi
ekonomi.
Untuk
memelihara
dan
menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan
dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, menerbitkan saham baru atau
mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
The Company manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of the changes in
economic conditions. To maintain or adjust its
capital structure, the Company may adjust the
dividend payment to shareholders, issue new
shares or fund the Company through loans/bank
loans.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 26 April 2012 yang
diaktakan dalam Akta No. 265 tanggal 25 Mei 2012
dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi,
Anggaran Dasar Perusahaan mengatur bahwa
Perusahaan dapat membagikan dividen interim
sebelum tahun buku Perusahaan berakhir
berdasarkan keputusan Direksi dan dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
Based on the resolution of the Extraordinary
General
Meeting
of
Shareholders
dated
April 26, 2012 which was notarized in Deed
No.
265
dated
May
25,
2012
of
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the Company’s
Articles of Association resolved that the Company
can distribute interim dividend before the end of
financial year with the approval of Directors and
Board of Commissioners.
Termasuk
dalam
kebijakan
pengelolaan
modal
Perusahaan,
Perusahaan
juga
mempertimbangkan Peraturan Menteri Keuangan
No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006
dimana Perusahaan menjaga jumlah pinjamannya
dibandingkan dengan jumlah modal sendiri dan
pinjaman
subordinasi
dikurangi
penyertaan
(gearing
ratio)
ditetapkan
setinggi-tingginya
sebesar 10 (sepuluh) kali.
Included in the Company’s capital management
policies, the Company also considers Ministry of
Finance Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated
September 29, 2006 which regulate that Company
should maintain the total loan against own capital
plus subordination loan subtracted by investment
(gearing ratio) at the maximum of 10 (ten) times.
Perusahaan telah mematuhi Peraturan Menteri
Keuangan tersebut. Selama periode yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31
Desember 2015, Perusahaan memiliki gearing ratio
sebesar masing-masing 1,89x dan 1,86x.
The Company has complied with the regulation.
For the periods ended March 31, 2016 and
December 31, 2015, Company’s gearing ratio were
1.89x and 1.86x, respectively.
LIABILITAS
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas
nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan
keuangan:
The tables below are a comparison by class of the
carrying amounts and fair value of the Company’s
financial instruments that are carried in the financial
statements:
32. NILAI
WAJAR
KEUANGAN
ASET
DAN
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair value
Aset keuangan:
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai
Piutang pembiayaan
konsumen - neto
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
343.827
407
343.827
407
2.215.145
2.124.382
510.895
29.369
25.167
826
515.067
26.438
25.167
815
Net investment in financing leases,
net of allowance impairment losses
Consumer financing
receivables - net
Other receivables
Derivative assets
Other asset
Total aset keuangan
3.125.636
3.036.103
Total financial assets
92
Financial assets:
Cash and cash equivalents
Marketable securities
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas
nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan
keuangan: (lanjutan)
The tables below are a comparison by class of the
carrying amounts and fair value of the Company’s
financial instruments that are carried in the financial
statements: (continued)
32. NILAI
WAJAR
ASET
KEUANGAN (lanjutan)
DAN
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair value
Liabilitas keuangan:
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
1.769.929
249.638
291
19.281
369
16.417
1.585.145
247.709
291
19.281
369
16.417
Financial liabilities:
Loans from financial institutions
and banks
Debt securities issued
Dividends payable
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Total liabilitas keuangan
2.055.925
1.869.212
Total financial liabilities
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair value
Aset keuangan:
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai
Piutang pembiayaan
konsumen - neto
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
89.222
383
89.222
383
Financial assets:
Cash and cash equivalents
Marketable securities
2.373.662
2.285.863
520.715
30.645
43.648
826
522.721
28.473
43.648
809
Net investment in financing leases,
net of allowance impairment losses
Consumer financing
receivables - net
Other receivables
Derivative assets
Other asset
Total aset keuangan
3.059.101
2.971.119
Total financial assets
Liabilitas keuangan:
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
1.760.806
249.355
291
13.712
180
18.149
1.523.918
247.709
291
13.712
180
18.149
Financial liabilities:
Loans from financial institutions
and banks
Debt securities issued
Dividends payable
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Total liabilitas keuangan
2.042.493
1.803.959
Total financial liabilities
93
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai
wajar dari instrumen keuangan Perusahaan:
The following tables set out the carrying amounts
and fair value of the Company’s financial
instruments:
32. NILAI
WAJAR
ASET
KEUANGAN (lanjutan)
DAN
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Nilai wajar
melalui laba
atau rugi/
Fair value
through
profit or loss
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receivables
Biaya
perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
amortized
cost
Tersedia
untuk dijual/
Available
for sale
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair value
ASET
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
Piutang pembiayaan konsumen
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
407
25.167
-
343.827
2.215.145
510.895
29.369
826
-
-
343.827
407
2.215.145
510.895
29.369
25.167
826
343.827
407
2.124.382
515.067
26.438
25.167
815
ASSETS
Cash and cash equivalents
Marketable securities
Net investment in finance leases
Consumer financing receivables
Other receivables
Derivative assets
Other asset
Total aset
25.574
3.100.062
-
-
3.125.636
3.036.103
Total assets
LIABILITAS
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
-
-
-
1.769.929
249.638
291
19.281
369
16.417
1.769.929
249.638
291
19.281
369
16.417
1.585.145
247.709
291
19.281
369
16.417
LIABILITIES
Loans from financial institutions
and banks
Debt securities issued
Dividends payables
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Total liabilitas
-
-
-
2.055.925
2.055.925
1.869.212
Total liabilities
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Nilai wajar
melalui laba
atau rugi/
Fair value
through
profit or loss
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receivables
Biaya
perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
amortized
cost
Tersedia
untuk dijual/
Available
for sale
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair value
ASET
Kas dan setara kas
Surat-surat berharga
Investasi sewa pembiayaan neto
Piutang pembiayaan konsumen
Piutang lain-lain
Aset derivatif
Aset lain-lain
383
43.648
-
89.222
2.373.662
520.715
30.645
826
-
-
89.222
383
2.373.662
520.715
30.645
43.648
826
89.222
383
2.285.863
522.721
28.473
43.648
809
ASSETS
Cash and cash equivalents
Marketable securities
Net investment in finance leases
Consumer financing receivables
Other receivables
Derivative assets
Other asset
Total aset
44.031
3.015.070
-
-
3.059.101
2.971.119
Total assets
LIABILITAS
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek hutang yang diterbitkan
Utang dividen
Utang lain-lain
Liabilitas lain-lain
Beban akrual
-
-
-
1.760.806
249.355
291
13.712
180
18.149
1.760.806
249.355
291
13.712
180
18.149
1.523.918
247.709
291
13.712
180
18.149
LIABILITIES
Loans from financial institutions
and banks
Debt securities issued
Dividends payables
Other payables
Other liabilities
Accrued expenses
Total liabilitas
-
-
-
2.042.493
2.042.493
1.803.959
Total liabilities
94
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan
yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki
yang digunakan Perusahaan untuk menentukan
dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen
keuangan:
The following tables set out the financial
instruments at fair value based on hierarchy used
by Company in determine and disclose the financial
instrument’s fair value:
32. NILAI
WAJAR
ASET
KEUANGAN (lanjutan)
DAN
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Nilai tercatat/
Carrying
value
Tingkat/
Level 1
Tingkat/
Level 2
Tingkat/
Level 3
Total
Aset yang diukur pada
nilai wajar
Surat-surat berharga
Aset derivatif
407
25.167
407
-
25.167
-
407
25.167
Assets measured
at fair value
Marketable securities
Derivatives assets
Total aset yang diukur
pada nilai wajar
25.574
407
25.167
-
25.574
Total assets measured
at fair value
Aset yang nilai wajarnya
diungkapkan
Investasi sewa
pembiayaan - neto
Piutang pembiayaan
konsumen - neto
Piutang lain-lain
Aset lain-lain
2.215.145
-
2.036.959
87.423
2.124.382
510.895
29.369
826
-
511.852
26.438
815
3.215
-
515.067
26.438
815
Assets for which
fair value are disclosed
Net investment in
finance lease
Consumer
financing - net
Other receivables
Other assets
Total aset yang nilai
wajarnya diungkapkan
2.756.235
-
2.576.064
90.638
2.666.702
Total assets for which
fair value are disclosed
Total
2.781.809
407
2.601.231
90.638
2.692.276
Total
Liabilitas yang nilai wajarnya
diungkapkan
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek utang yang diterbitkan
medium-term notes
Total liabilitas yang nilai
wajarnya diungkapkan
1.769.929
-
1.585.145
-
1.585.145
249.638
-
247.709
-
247.709
2.019.567
-
1.832.854
-
95
Liabilities for which
fair value are disclosed
Loans from financial
institutions and banks
Debt securities issued
medium-term notes
Total liabilities for which
1.832.854 fair value are disclosed
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan
yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki
yang digunakan Perusahaan untuk menentukan
dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen
keuangan: (lanjutan)
The following tables set out the financial
instruments at fair value based on hierarchy used
by Company in determine and disclose the financial
instrument’s fair value: (continued)
32. NILAI
WAJAR
ASET
KEUANGAN (lanjutan)
DAN
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Nilai tercatat/
Carrying
value
Tingkat/
Level 1
Tingkat/
Level 2
Tingkat/
Level 3
Total
Aset yang diukur pada
nilai wajar
Surat-surat berharga
Aset derivatif
383
43.648
383
-
43.648
-
383
43.648
Assets measured
at fair value
Marketable securities
Derivatives assets
Total aset yang diukur
pada nilai wajar
44.031
383
43.648
-
44.031
Total assets measured
at fair value
Aset yang nilai wajarnya
diungkapkan
Investasi sewa
pembiayaan - neto
Piutang pembiayaan
konsumen - neto
Piutang lain-lain
Aset lain-lain
2.373.662
-
2.179.458
106.405
2.285.863
520.715
30.645
826
-
516.845
28.473
809
5.876
-
522.721
28.473
809
Assets for which
fair value are disclosed
Net investment in
finance lease
Consumer
financing - net
Other receivables
Other assets
Total aset yang nilai
wajarnya diungkapkan
2.925.848
-
2.725.585
112.281
2.837.866
Total assets for which
fair value are disclosed
Total
2.969.879
383
2.769.233
112.281
2.881.897
Total
Liabilitas yang nilai wajarnya
diungkapkan
Utang kepada lembaga
keuangan dan bank
Efek utang yang diterbitkan
medium-term notes
Total liabilitas yang nilai
wajarnya diungkapkan
1.760.806
-
1.523.918
-
1.523.918
249.355
-
247.709
-
247.709
2.010.161
-
1.771.627
-
Perusahaan mengukur nilai wajar untuk instrumen
keuangan yang diakui pada nilai wajar dengan
menggunakan tingkat hirarki berikut ini:
- Tingkat 1: harga kuotasian (tanpa penyesuaian)
di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik.
- Tingkat 2: teknik penilaian di mana tingkat level
input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak langsung,
- Tingkat 3: teknik penilaian di mana tingkat level
input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi
baik secara langsung atau tidak langsung.
Liabilities for which
fair value are disclosed
Loans from financial
institutions and banks
Debt securities issued
medium-term notes
Total liabilities for which
1.771.627 fair value are disclosed
The Company measures fair value for financial
instrument recognized at fair values using the
following hierarchy level:
- Level 1 : quoted (unadjusted) market prices in
active market for identical assets or liabilities,
-
-
96
Level 2: valuation techniques for which the
lowest level input that is significant to the fair
value measurement is directly or indirectly
observable,
Level 3: valuation techniques for which the
lowest level input that is significant to the fair
value measurement is directly or indirectly
unobservable.
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
LIABILITAS
32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan
asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika
menentukan harga aset atau liabilitas tersebut,
dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak
dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured
using the assumptions that market participants
would use when pricing the asset or liability,
assuming that market participants act in their
economic best interest.
Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang
sesuai dalam keadaan dan dimana data yang
memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar,
memaksimalkan penggunaan input yang tidak dapat
diobservasi.
The Company uses valuation techniques that are
appropriate in the circumtances and for which
sufficient data are available to measure fair value,
maximising the use of relevant observable inputs
and minimising the use of unobservable inputs.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam
laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar,
atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat
apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya
atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara
handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di
bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar
untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
Financial instruments presented in the statement of
financial position are carried at the fair value,
otherwise, they are presented at carrying values as
either these are reasonable approximation of fair
values or their fair values cannot be reliably
measured. The following methods and assumptions
are used to estimate the fair value of each class of
financial instruments:
32. NILAI
WAJAR
ASET
KEUANGAN (lanjutan)
a.
b.
DAN
Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai
wajar atau biaya perolehan diamortisasi
a. Financial instruments carried at fair value or
amortized cost
Surat-surat berharga dan aset dan liabilitas
derivatif dicatat sebesar nilai wajar mengacu
pada pasar kuotasi yang dipublikasikan pada
pasar aktif dan teknis valuasi. Investasi sewa
pembiayaan neto, piutang pembiayaan
konsumen neto, pinjaman karyawan (bagian
dari piutang lain-lain), aset lain-lain dan utang
kepada lembaga keuangan dan bank dan efek
hutang yang diterbitkan dengan suku bunga
tetap dicatat sebesar biaya perolehan yang
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dan tingkat diskonto yang
digunakan adalah suku bunga pinjaman
tambahan pada pasar saat ini untuk jenis
pinjaman yang sama.
Marketable securities and derivative asset and
liabilities are carried at fair value using the
quoted prices published in the active market
and valuation technique, respectively. Net
investment in financing leases and net
consumer financing receivables, employee loan
(part of other receivables), other asset and
loans from financial institutions and banks and
debt securities issued with fixed interest rate are
carried at amortized cost using the effective
interest rate method and the discount rates
used are the current market incremental lending
rate for similar types of lending.
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat
yang mendekati nilai wajarnya
b. Financial instruments with carrying amounts
that approximate their fair values
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang
lain-lain, utang dividen, utang lain-lain,
liabilitas lain-lain dan beban akrual mendekati
nilai tercatatnya karena bersifat jangka
pendek. Jumlah tercatat dari utang kepada
lembaga keuangan dan bank dengan suku
bunga mengambang mendekati nilai wajarnya
karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The fair value of cash and cash equivalents,
other receivables, dividends payable, other
payables, other liabilities and accrued expenses
approximate their carrying values due to their
short-term nature. The carrying values of loans
from financial institutions and banks with floating
interest rates approximate their fair values as
they are re-priced frequently.
97
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING
33. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCY
Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
Details of assets and liabilities denominated in
foreign currency as of March 31, 2016 and
December 31, 2015 are as follows:
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Setara Rp/
Rupiah Equivalent
(US$)
Aset dalam valuta asing
Kas dan setara kas
Investasi sewa pembiayaan neto
Uang muka, biaya dibayar di muka
dan lainnya
Total aset dalam valuta asing
294.073
4.622.961
3.900
61.320
130.710
1.733
Assets denominated in foreign currency
Cash and cash equivalents
Net investment in financing leases
Advances, prepayments
and others
5.047.744
66.953
Total assets denominated in
foreign currency
Liabilitas dalam valuta asing
Utang kepada lembaga keuangan dan bank
Beban akrual
Utang lain-lain
(56.138.889)
(147.442)
(21.937)
(744.402)
(1.955)
(291)
Liabilities denominated
in foreign currency
Loans from financial institutions and banks
Accrued expenses
Other payables
Total liabilitas dalam valuta asing
(56.308.268)
(746.648)
Total liabilities denominated in
foreign currency
Total liabilitas neto dalam
valuta asing
(51.260.524)
(679.695)
Total liabilities denominated in
foreign currency - net
31 Desember 2015 / December 31, 2015
Setara Rp/
Rupiah Equivalent
(US$)
Aset dalam valuta asing
Kas dan setara kas
Investasi sewa pembiayaan neto
Uang muka, biaya dibayar di muka
dan lainnya
Total aset dalam valuta asing
977.565
8.080.136
13.476
111.385
116.584
1.607
Assets denominated in foreign currency
Cash and cash equivalents
Net investment in financing leases
Advances, prepayments
and others
9.174.285
126.468
Total assets denominated in
foreign currency
Liabilitas dalam valuta asing
Utang kepada lembaga keuangan dan bank
Beban akrual
Utang lain-lain
(29.472.222)
(136.171)
(20.025)
(406.275)
(1.877)
(276)
Liabilities denominated
in foreign currency
Loans from financial institutions and banks
Accrued expenses
Other payables
Total liabilitas dalam valuta asing
(29.628.418)
(408.428)
Total liabilities denominated in
foreign currency
Total liabilitas neto dalam
valuta asing
(20.454.133)
(281.960)
Total liabilities denominated in
foreign currency - net
To hedge the risk associated with the fluctuation of
foreign currency and floating interest rate of the
bank loan, the Company uses derivative financial
instruments (Note 7).
Untuk melindungi dari risiko yang berkaitan dengan
fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga
mengambang dari pinjaman bank, Perusahaan
menggunakan instrumen keuangan derivatif
(Catatan 7).
98
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
34. SALDO DAN
BERELASI
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. BALANCES
AND
RELATED PARTY
TRANSAKSI KEPADA PIHAK
Perusahaan tidak memiliki transaksi dengan pihak
berelasi, selain remunerasi sebagai mana
diungkapkan dalam Catatan 1c.
TRANSACTIONS
WITH
The Company does not have transaction with
related party, other remuneration as disclosed in
Note 1c.
35. LIABILITAS KONTINJENSI
35. CONTINGENT LIABILITIES
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember
2015, Perusahaan tidak mempunyai liabilitas
kontinjensi yang signifikan.
The Company does not have any significant
contingent liabilities as of March 31, 2016 and
December 31, 2015.
36. OPERATION SEGMENT INFORMATION
36. INFORMASI SEGMEN OPERASI
Segmen operasi Perusahaan dibagi berdasarkan
jenis produk, sebagai berikut: investasi sewa
pembiayaan neto dan piutang pembiayaan
konsumen. Dalam menentukan hasil segmen,
beberapa akun aset dan liabilitas serta pendapatan
dan biaya yang terkait diatribusikan ke masingmasing segmen berdasarkan kebijakan pelaporan
internal manajemen.
The Company’s operating segments represent the
product types as follows: net investment in finance
lease and consumer financing receivables. In
determining the segment results, certain assets
and liabilities items and related revenues and
expenses are attributed to each segment based on
internal management reporting policies.
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masingmasing segmen dalam pelaporan segmen
Perusahaan:
Investasi sewa pembiayaan neto
Termasuk dalam pelaporan segmen investasi
sewa pembiayaan neto adalah
seluruh
indikator penilaian segmen operasi yang secara
nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari
pembiayaan untuk nasabah individu ataupun
korporasi.
Piutang pembiayaan konsumen
Termasuk dalam pelaporan segmen piutang
pembiayaan konsumen adalah seluruh indikator
penilaian segmen operasi yang secara nyata
dapat diatribusikan sebagai bagian dari
pembiayaan konsumen untuk nasabah individu
ataupun korporasi.
Tidak dapat dialokasi
Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain
adalah informasi pelaporan segmen operasi
terkait dengan aktivitas treasuri dan kantor
pusat seperti pendapatan bunga bank dan
beban umum dan administrasi yang tidak dapat
dialokasikan.
The following summary describes the operations
in each of the Company’s reportable segments:
Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnis
segmen disajikan di bawah ini. Kinerja diukur
berdasarkan
laba
segmen
sebelum
pajak
penghasilan, sebagaimana dilaporkan dalam
laporan internal manajemen yang ditelaah oleh
manajemen Perusahaan. Keuntungan segmen
digunakan untuk mengukur kinerja dimana
manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut
paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen
tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi
dalam industri tersebut.
Information regarding the results of each
reportable
segment
is
included
below.
Performance is measured based on segment
income before tax, as included in the internal
management reports that are reviewed by the
Company’s management. Segment profit is used
to measure performance of that business segment
as management believes that such information is
the most relevant in evaluating the results of those
segments relative to other entities that operate
within these industries.
99
-
Net investment in finance lease
Included in the net investment in finance lease
segment reporting are operating segments
assessment indicators that can be actually be
attributed as part of financing to individual or
corporate customers.
-
Consumer financing receivables
Included
in
the
consumer
financing
receivables segment reporting are operating
segments assessment indicators that can be
actually be attributed as part of consumer
financing to individual or corporate customers.
-
Unallocated
Included in the other segment reporting is
reporting segment information associated with
treasury and head office activities such as
bank interest income and general and
administrative expenses that can not be
allocated.
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. OPERATION
(continued)
36. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
Untuk tujuan pelaporan manajemen, hasil operasi
Perusahaan dilaporkan dalam dua segmen usaha,
yaitu
pembiayaan
konsumen
dan
sewa
pembiayaan sebagai berikut:
SEGMENT
INFORMATION
For management reporting purposes, the
Company’s operating results are reported in two
business segments, i.e., lease financing and
consumer financing as follows:
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Sewa
pembiayaan/
Finance
lease
Keterangan
Pendapatan
Hasil segmen
Beban keuangan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Laba sebelum beban pajak final dan
beban pajak penghasilan
Beban pajak final
Laba sebelum beban pajak
Beban pajak - neto
Laba neto
Pembiayaan
konsumen/
Consumer
financing
96.635
Aset dan liabilitas
Aset segmen
Liabilitas segmen
Tidak Dapat
Dialokasikan/
Unallocated
24.219
2.223.758
9.747
Total
28.404
461
27.943
7.255
20.688
Revenues
Segment income
Financing costs
Unallocated expenses
Income before final tax and
income tax expense
Final tax expense
Income before tax expense
Tax expense - net
Net income
473.265
2.087.893
3.208.748
2.100.320
Assets and liabilities
Segment assets
Segment liabilities
1.907
1.557
1.907
1.557
880
880
3.677
56.767
39.360
511.725
2.680
Description
Informasi segmen Lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan dan amortisasi
Beban nonkas lainnya:
Imbalan kerja karyawan
124.531
56.767
39.360
Other segment information
Capital expenditure
Depreciation and amortization
Other non-cash expenses:
Employee benefit expense
31 Maret 2015 / March 31, 2015
Sewa
pembiayaan/
Finance
lease
Keterangan
Pendapatan
Hasil segmen
Beban keuangan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Laba sebelum beban pajak final dan
beban pajak penghasilan
Beban pajak final
Laba sebelum beban pajak
Beban pajak - neto
Laba neto
Pembiayaan
konsumen/
Consumer
financing
113.699
Tidak Dapat
Dialokasikan/
Unallocated
26.172
Total
762
64.153
42.041
Description
140.633
64.153
42.041
34.439
(53)
34.386
8.556
25.830
Aset dan liabilitas
Aset segmen
Liabilitas segmen
2.845.450
10.271
560.292
2.838
172.658
2.426.126
3.578.400
2.439.235
4.055
1.487
4.055
1.487
-
-
Informasi segmen Lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan dan amortisasi
Beban nonkas lainnya:
Imbalan kerja karyawan
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut:
Revenues
Segment income
Financing costs
Unallocated expenses
Income before final tax and
income tax expense
Final tax expense
Income before tax expense
Tax expense
Net income
Assets and liabilities
Segment assets
Segment liabilities
Other segment information
Capital expenditure
Depreciation and amortization
Other non-cash expenses:
Employee benefit expense
Geographical information are as follows:
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Keterangan
Jawa dan Bali/
Java and Bali
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Total
Description
__________________________________________________
__________________________________________________________
Pendapatan
48.647
36.542
21.509
17.833
124.531
Revenues
Total Beban
48.252
23.140
14.984
9.751
96.127
Total expenses
Beban keuangan
Beban umum
dan administrasi
Beban pemasaran
Beban kerugian
penurunan nilai
22.307
17.851
9.406
7.203
56.767
23.632
(38)
4.795
153
3.396
(45)
2.205
16
34.028
86
2.351
341
2.227
327
5.246
Financing costs
General and administrative
expense
Marketing expense
Provision for impairment
losses
100
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BUANA FINANCE Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan
31 Desember 2015 (diaudit) dan
periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BUANA FINANCE Tbk.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of March 31, 2016 (unaudited) and
December 31, 2015 (audited) and
Period 3 months ended
March 31, 2016 and 2015 (unaudited)
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. OPERATION
(continued)
36. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut:
(lanjutan)
Geographical
(continued)
SEGMENT
information
INFORMATION
are
as
follows:
31 Maret 2016 / March 31, 2016
Keterangan
Jawa dan Bali/
Java and Bali
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Total
Description
__________________________________________________
__________________________________________________________
Laba (rugi) sebelum beban pajak final
dan beban pajak penghasilan
Beban pajak final
Laba (rugi) sebelum beban pajak
Aset dan liabilitas
Aset
Liabilitas
395
13.402
6.525
8.082
(461)
-
-
-
(66)
13.402
6.525
8.082
27.943
Income (loss) before tax expenses
869.766
8.397
493.695
6.755
357.842
4.408
3.208.748
2.100.320
Assets and liabilities
Assets
Liabilities
1.487.445
2.080.760
28.404
Income (loss) before final tax
and income tax expense
(461)
Final tax expense
31 Maret 2015 / March 31, 2015
Keterangan
Jawa dan Bali/
Java and Bali
Sumatera
Kalimantan
Sulawesi
Total
Description
__________________________________________________
__________________________________________________________
Pendapatan
53.673
41.195
25.973
19.739
140.580
Revenues
Total Beban
47.472
28.806
18.596
11.320
106.194
Total expenses
Beban keuangan
Beban umum
dan administrasi
Beban pemasaran
Beban sewa operasi
Selisih kurs
Beban kerugian
penurunan nilai
25.793
18.687
11.579
8.094
64.153
20.961
-
4.694
-
3.362
-
2.034
-
31.051
-
(150)
5.406
3.604
1.185
10.045
Financing costs
General and administrative
expense
Marketing expense
Rent operating expense
Exchange rate differences
Provision for impairment
losses
6.201
12.390
7.377
8.418
34.386
Income before final tax
and income tax expense
Laba sebelum beban pajak final
dan beban pajak penghasilan
Beban pajak final
Laba sebelum beban pajak
Aset dan liabilitas
Aset
Liabilitas
37. PERISTIWA SETELAH
PELAPORAN
-
-
-
-
-
Final tax expense
6.201
12.390
7.377
8.418
34.386
Income before tax expenses
1.522.661
2.418.237
981.725
8.710
663.762
6.477
410.251
5.811
3.578.400
2.439.235
Assets and liabilities
Assets
Liabilities
TANGGAL
37. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
PERIODE
Tanggal
15
April
2016,
Perusahaan
menandatangani
perpanjangan
fasilitas
pinjaman aksep (money market line) dengan
PT Bank Permata Tbk. yang telah jatuh tempo
pada 1 Maret 2016 , dengan jumlah maksimal
pinjaman sebesar Rp50.000 dan
dengan
masa berlaku pinjaman selama 12 bulan.
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan
piutang sewa pembiayaan dan piutang
pembiayaan konsumen Perusahaan.
On April 15, 2016, the Company has been
extended money market facility agreement
with PT Bank Permata Tbk.,which has expired
on March 1, 2016, with a maximum credit limit
of Rp50,000
with 12 months availability
period. The loan facility is secured with the
Company’s finance lease and consumer
financing receivables.
101
Download