PT Buana Finance Tbk. Laporan keuangan 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan Periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) Financial statements as of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31,2016 and 2015 (unaudited) The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 MARET 2016 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2015 (DIAUDIT) DAN PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (TIDAK DIAUDIT) PT BUANA FINANCE Tbk. FINANCIAL STATEMENTS AS OF MARCH 31, 2016 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2015 (AUDITED) AND PERIOD 3 MONTHS ENDED MARCH 31, 2016 AND 2015 (UNAUDITED) Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Pages Laporan Posisi Keuangan ......................................... 1-2 ........................................... Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.............................................. 3 Statement of Profit or Loss and .................................... Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ...................................... 4 .......................................... Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas ...................................................... 5 ..................................................... Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan .............................. 6-101 ....................................... Notes to the Financial Statements ********************** The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) (Expressed in millions Rupiah, Unless otherwise stated) PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Catatan/ Notes 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 __________________________ ASET Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan Simpanan jaminan Investasi sewa pembiayaan neto Cadangan kerugian penurunan nilai Investasi sewa pembiayaan neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Aset derivatif Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp43.476 dan Rp42.905 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan dan 31 Desember 2015) Aset tidak berwujud (setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp5.578 dan Rp5.542 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) Aset pajak tangguhan - neto TOTAL ASET ASSETS 343.827 4,33 407 2.601.510 1.808.333 11,33 5a (321.431) (1.808.333) Cash and cash equivalents 383 Marketable securities 2.798.028 1.875.603 Net investment in finance leases Lease receivables Guaranteed residual value (355.446) (1.875.603 ) __________________________ 2.280.079 2.442.582 (64.934) 5b 2.215.145 519.822 89.222 (68.920) 2.373.662 11, 6a (8.927) 6b 510.895 528.553 (7.838) 520.715 Unearned lease income Security deposits Net investment in finance leases Allowance for impairment losses Net investment in finance leases, net of allowance for impairment losses Consumer financing receivables Allowance for impairment losses Consumer financing receivables - net 29.369 25.167 7 30.645 43.648 9.347 8,33 29.632 Other receivables Derivative assets Advances, prepayments and others 71.832 Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp43,476 and Rp42,905 as of March 31, 2016 and December 31, 2015) 437 Intangible assets (net of accumulated amortization of Rp5,578 and Rp5,542 as of March 31, 2016 and December 31, 2015, respectively) 2.730 Deferred tax assets - net 3.162.906 TOTAL ASSETS 71.466 401 2.724 10 13d,13e, 37 3.208.748 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements. 1 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31,2015 (audited) (Expressed in millions Rupiah, Unless otherwise stated) PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Catatan/ Notes 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 __________________________ LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek utang yang diterbitkan medium-term notes - neto Utang pajak Utang dividen Utang lain-lain Uang muka dan lain-lain Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas imbalan pasca-kerja Total liabilitas EKUITAS Modal saham Modal dasar - 4.800.000.000 saham dengan nilai nominal Rp250 (dalam nilai penuh) per saham; ditempatkan dan disetor penuh 1.645.796.054 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Pengukuran kembali atas imbalan pasca-kerja - neto setelah pajak Keuntungan (kerugian) neto atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif dari lindung nilai arus kas LIABILITIES 1.769.929 11,33 1.760.806 249.638 8.300 291 30.897 3.480 16.687 12 13a,33 20 14,33 15,33 16,33 249.355 6.164 291 26.362 2.820 19.395 5.957 15.141 17 14.278 Loans from financial institutions and banks Debt securities issued medium-term notes - net Taxes payable Dividends payable Other payables Advances and others Accrued expenses Short-term employee benefits liabilities Post-employment benefits liabilities 2.079.471 Total liabilities 2.100.320 411.449 457 1b,18 19 411.449 457 15.000 672.447 20 15.000 651.759 4.889 17,37 4.186 2l,7,11 4.889 (119 ) EQUITY Share capital Authorized - 4,800,000,000 shares with par value of Rp250 (in full amount) per share; issued, and fully paid 1,645,796,054 shares Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated Remeasurement of postemployment benefits - net of tax Net gain (loss) on changes in fair value of derivative instrument on cash flow hedge Total Ekuitas 1.108.428 1.083.435 Total Equity TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.208.748 3.162.906 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements. 2 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions Rupiah, Unless otherwise stated) PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Pendapatan Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan sewa operasi Pendapatan bunga Laba selisih kurs - neto Pendapatan lain-lain - neto Total pendapatan Beban Beban keuangan Umum dan administrasi Beban kerugian penurunan nilai (sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen) Pemasaran Rugi selisih kurs - neto Sewa operasi 87.344 20.370 11.269 752 4.796 Catatan/ Notes 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 _____________________________ 21 22 23 7,27 24 124.531 107.696 22.093 76 6.902 3.866 Revenues Finance lease income Consumer financing income Operating lease income Interest income Foreign exchange gain - net Other income - net 140.633 Total revenues 56.767 34.028 25 26 64.153 31.051 5.246 86 - 28 10.045 336 589 20 Expenses Financing costs General and administrative Provision for impairment losses (finance lease and consumer financing) Marketing Foreign exchange loss - net Operating lease 7,27 Total beban 96.127 106.194 Total expenses LABA SEBELUM BEBAN PAJAK FINAL DAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 28.404 34.439 INCOME BEFORE FINAL TAX AND INCOME TAX EXPENSE (53) Final tax expense 34.386 INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE Beban pajak final (461) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 27.943 Beban pajak penghasilan - neto (7.255) Laba periode berjalan 20.688 Penghasilan komprehensif lain Pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi : Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas Total penghasilan komprehensif periode berjalan Laba per saham - Dasar (dalam nilai penuh) 2r 13b, 13c, 13e 4.305 7 24.993 12,57 29 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. (8.556 ) Income tax expense - net 25.830 Income for the period 8.742 Other compherensive income Item that will be reclassified to profit or loss : Fair value of derivative instrument for cash flow hedge 34.572 Total comprehensive income for the period 15,69 Earnings per share – Basic (in full amount) _____________________________ The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 3 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Period Ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2014 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid Tambahan Modal Disetor/ Additional Paidin Capital Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Instrumen Derivatif dari Lindung Nilai Arus Kas/ Unrealized Gain (Loss) in Fair Value of Derivative Instrument on Cash Flow Hedge Pengukuran Kembali atas Imbalan Pasca-KerjaNeto Setelah Pajak/ Remeasurement of Post-Employment Benefits - Net of Tax Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Saldo Laba/ Retained Earnings Total Ekuitas/ Equity 411.449 457 (10.780) - 14.000 689.467 1.104.593 Balance as of December 31, 2013 Penghasilan komprehensif periode berjalan Laba periode berjalan Keuntungan atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif dari lindung nilai arus kas - - - - - 25.830 25.830 - - 8.742 - - - 8.742 Comprehensive Income for the period Income for the period Gain on changes in fair value of derivative instrument on cash flow hedge Total penghasilan komprehensif periode berjalan 2015 - - 8.742 - - 25.830 34.572 Total comprehensive income for the period 2015 Saldo 31 Maret 2015 411.449 457 (2.038) - 14.000 715.297 1.139.165 Balance as of December 31, 2014*) Saldo 31 Desember 2015 411.449 457 (119) 4.889 15.000 651.759 1.083.435 Balance as of December 31, 2013 Penghasilan komprehensif periode berjalan Laba periode berjalan Keuntungan atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif dari lindung nilai arus kas - - - - - 20.688 20.688 - - 4.305 - - - 4.305 Comprehensive Income for the period Income for the period Gain on changes in fair value of derivative instrument on cash flow hedge Total penghasilan komprehensif periode berjalan 2016 - - 4.305 - - 20.688 24.993 Total comprehensive income for the period 2016 411.449 457 4.186 4.889 15.000 672.447 1.108.428 Balance as of March 31, 2016 Saldo 31 Maret 2016 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole 4 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. STATEMENT OF CASH FLOWS Periods Ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PT BUANA FINANCE Tbk. LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari konsumen Pembayaran kepada pemasok Pembayaran untuk beban usaha Penerimaan bunga Pembayaran bunga dan biaya keuangan lainnya Pembayaran pajak penghasilan Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Uang muka lain-lain Hasil penjualan aset tetap Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank Pembayaran kembali utang bank Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan Pengaruh perubahan kurs terhadap kas dan setara kas (PENURUNAN) KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS Catatan/ Note 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 _____________________________ 628.467 (339.096) (28.929) 643 691.457 (598.631 ) (37.302 ) 351 (57.228) (3.557) (65.608 ) (6.789 ) 200.300 (16.522) (1.164) (743) 383 9 9 (1.524) 500.325 (444.274) 56.051 (222) 89.222 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 343.827 453 Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of fixed assets Other advances Proceeds from sale of fixed assets (3.602) Net cash used in investing activities 675.000 (743.043 ) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Repayments of bank loans (68.043) Net cash used in financing activities 236 Effects of exchange rate on cash and cash equivalents NET (DECREASE) INCREASE IN (87.931) CASH AND CASH EQUIVALENTS 254.605 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN (3.883 ) (172) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments for operating expenses Interest received Interest and other financing costs paid Payments for corporate income tax 4 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 121.972 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 34.041 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole 5 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM a. GENERAL a. Pendirian dan aktivitas Perusahaan The Company’s activities establishment and PT Buana Finance Tbk. (“Perusahaan”) didirikan tanggal 7 Juni 1982 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 74 dan Anggaran Dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-1677-HT.01.01.Th.82 tanggal 8 Oktober 1982 yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 1982, Tambahan No. 1384. PT Buana Finance Tbk. (the “Company") was established on June 7, 1982 based on the Notarial Deed No. 74 of Kartini Muljadi, S.H. and the Company’s Articles of Association were approved by the Ministry of Justice in his Decision Letter No. C2-1677-HT-01.01.Th.82 dated October 8, 1982, which was announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 101 dated December 17, 1982, Supplement No. 1384. Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga keuangan yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. KEP-049/KM.11/1982 tanggal 19 Oktober 1982. The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia by virtue of decree No. KEP-049/KM.11/1982 dated October 19, 1982. Nama Perusahaan telah diubah beberapa kali dan yang terakhir menjadi PT Buana Finance Tbk. disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Oktober 2005 yang keputusannya diaktakan dalam Akta No. 1 tanggal 3 Oktober 2005 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-28319HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Oktober 2005. The name of the Company has been changed several times, the latest change became PT Buana Finance Tbk. and was approved during the Extraordinary General Shareholders’ Meeting dated October 3, 2005 which was notarized in Deed No. 1 dated October 3, 2005 of Fathiah Helmi, S.H. This notarial deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in his Decision Letter No. C-28319HT.01.04.TH.2005 dated October 14, 2005. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir diaktakan dalam Akta No. 14 tanggal 5 Juni 2015 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0938498.AH.01.02.2015, tanggal 1 Juli 2015. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the latest amendment which was notarized in Deed No. 14 dated June 5, 2015 of Notary Fathiah Helmi, S.H. This notarial deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in his Decision Letter No. AHU0938498.AH.01.02.2015 dated July 1, 2015. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan dalam bidang sewa (sewa pembiayaan dan sewa operasi), pembiayaan konsumen dan anjak piutang. The scope of the Company’s activities involves leasing (finance leases and operating leases), consumer financing and factoring. Kantor pusat terletak di Gedung Chase Plaza, Lantai 17 dan 19, Jalan Jendral Sudirman No. 21, Jakarta. Pada saat ini Perusahaan memiliki 21 cabang yaitu di Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, Samarinda, Denpasar, Serpong, Bekasi, Pontianak dan Palangkaraya. The head office is located at the Chase Plaza Building, 17th and 19th Floors, Jalan Jendral Sudirman No. 21, Jakarta. Currently, the Company has 21 branches located in Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, Samarinda, Denpasar, Serpong, Bekasi, Pontianak and Palangkaraya. 6 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) b. GENERAL (continued) b. Penawaran umum dan perubahan modal saham Perusahaan The Company’s public changes in share capital offering and Berdasarkan Surat Izin Emisi Saham yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI-088/SHM/MK.10/1990 tanggal 19 Maret 1990, Perusahaan menawarkan dan menjual saham kepada masyarakat dengan jumlah nominal Rp2.500 yang terbagi dalam 2.500.000 saham. Dengan dilakukannya penawaran umum tersebut, modal saham ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari Rp12.500 yang terbagi atas 12.500.000 saham menjadi Rp15.000 yang terbagi atas 15.000.000 saham. Based on the License for Public Offering of Shares issued by the Capital Market Supervisory Board (BAPEPAM-LK) on behalf of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. SI-088/SHM/MK.10/1990 dated March 19, 1990, the Company offered and sold its shares to the public with a total nominal value of Rp2,500 consisting of 2,500,000 shares. The effect of this public offering was to increase the issued and paid up capital from Rp12,500 consisting of 12,500,000 shares to Rp15,000 consisting of 15,000,000 shares. Sejak penawaran umum saham ke masyarakat pada bulan Maret 1990, Perusahaan telah melakukan beberapa kali perubahan modal saham melalui tindakan korporasi sebagai berikut: Since the public offering held on March 1990, the Company’s share capital has been changed several times through the following corporate actions: Tanggal/Date 17 Mei 1993/ May 17, 1993 10 Mei 1994/ May 10, 1994 3 April 1995/ April 3, 1995 9 Juli 1997/ July 9, 1997 Keterangan (Catatan 19)/Descriptions (Note 19) Total saham Setelah Transaksi/ Total Shares After Transactions Penerbitan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah 12.000.000 saham/ Issuance of bonus shares which originated from the capitalization of the additional paid-in capital amounting to 12,000,000 shares. 27.000.000 Penawaran umum terbatas saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 18.000.000 saham. BAPEPAM-LK mengeluarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran No.S-834/PM/1994 tanggal 9 Mei 1994/ Limited public offering of 18,000,000 shares through a rights issue. BAPEPAM-LK issued the Acknowledgment Letter of Effective Registration No.S-834/PM/1994 dated May 9, 1994. 45.000.000 Penerbitan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah 45.000.000 saham/ Issuance of bonus shares which originated from the capitalization of the additional paid-in capital amounting to 45,000,000 shares. 90.000.000 Pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp1.000 (dalam nilai penuh) menjadi Rp500 (dalam nilai penuh)/ Change in a par value per share (stock split) from Rp1,000 (in full amount) to Rp500 (in full amount). 7 180.000.000 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) b. GENERAL (continued) b. Penawaran umum dan perubahan modal saham Perusahaan (lanjutan) The Company’s public offering changes in share capital (continued) and Sehubungan dengan restrukturisasi utang Perusahaan, pinjaman sebesar Rp135.000 dikonversi menjadi saham pada tanggal 5 Februari 2004 dengan menerbitkan 270.000.000 saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp500 (dalam nilai penuh) per saham dan 64.285.714 waran. Waran dapat dikonversi menjadi saham biasa sampai dengan 31 Desember 2008, dengan harga Rp700 (dalam nilai penuh) per lembar saham. Konversi saham tersebut meningkatkan modal saham ditempatkan dan disetor dari Rp90.000 yang terbagi atas 180.000.000 saham menjadi Rp225.000 yang terbagi atas 450.000.000 saham. Konversi saham tersebut juga meningkatkan tambahan modal disetor sejumlah Rp141.750 (Catatan 19). In connection with the Company’s debt restructuring, loans amounting to Rp135,000 were converted to shares on February 5, 2004 by issuing new 270,000,000 common shares with nominal value of Rp500 (in full amount) per share and 64,285,714 warrants. Warrants are exercisable to subscribe to the Company’s ordinary shares until December 31, 2008 at a price of Rp700 (in full amount) per share. The share conversion increased the issued and paid up capital from Rp90,000 consisting of 180,000,000 shares to Rp225,000 consisting of 450,000,000 shares. The share conversion also created an additional paid-in capital of Rp141,750 (Note 19). Pada tanggal 14 April 2005, PT Sari Dasa Karsa (“SDK”) resmi menjadi pemegang saham pengendali Perusahaan dengan memiliki 289.345.020 saham dan 47.866.747 waran, setelah melakukan akuisisi atas saham dan waran milik para kreditur Perusahaan dan menyelesaikan proses penawaran tender atas sisa saham publik. Pada tanggal 15 November 2005, SDK mengkonversi seluruh waran yang dimilikinya menjadi saham biasa sehingga meningkatkan jumlah kepemilikan sahamnya menjadi 337.211.767 lembar atau 67,53% dari jumlah modal yang disetor. On April 14, 2005, PT Sari Dasa Karsa (“SDK”) officially became the majority shareholder of the Company with ownership of 289,345,020 common shares and 47,866,747 warrants, brought about by the acquisition of shares and warrants previously owned by the Company’s creditors and the completion of the tender offer process on the remaining shares owned by the public. On November 15, 2005, SDK exercised all of its warrants owned on its ordinary shares and increased its total ownership to 337,211,767 or 67.53% of the paid in capital. Dalam tahun 2005, sejumlah 49.351.247 waran (termasuk di dalamnya 47.866.747 waran milik SDK) dikonversi ke saham biasa dengan nilai nominal Rp500 (dalam nilai penuh) per lembar. Konversi waran ini meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp225.000 yang terbagi atas 450.000.000 saham menjadi Rp249.676 yang terdiri atas 499.351.247 saham. Konversi waran ini juga meningkatkan tambahan modal disetor sebesar Rp9.870 (Catatan 19). In 2005, a total of 49,351,247 warrants (including 47,866,747 warrants owned by SDK) were exercised on the common shares with nominal value of Rp500 (in full amount) per share. The exercised warrants increased the issued and paid up capital from Rp225,000 consisting of 450,000,000 shares to Rp249,676 consisting of 499,351,247 shares. The exercised warrants also increased the total additional paid-in capital by Rp9,870 (Note 19). Pada tanggal 5 Oktober 2006, Perusahaan melakukan pemecahan saham dari nilai nominal Rp500 (dalam nilai penuh) menjadi Rp250 (dalam nilai penuh) per saham. Pemecahan saham ini mengubah modal dasar dari 720.000.000 saham menjadi 1.440.000.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari 499.351.247 saham menjadi 998.702.494 saham. On October 5, 2006, the Company made a stocksplit from nominal value of Rp500 (in full amount) to Rp250 (in full amount) per share. The stocksplit changed the authorized capital from 720,000,000 shares to 1,440,000,000 shares and the issued and paid up capital from 499,351,247 shares to 998,702,494 shares. 8 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) b. GENERAL (continued) b. Penawaran umum dan perubahan modal saham Perusahaan (lanjutan) The Company’s public offering changes in share capital (continued) and Sehubungan dengan pemecahan saham, Perusahaan juga mengubah harga pelaksanaan waran dari Rp700 (dalam nilai penuh) menjadi Rp350 (dalam nilai penuh) per waran yang menyebabkan peningkatan jumlah waran beredar dari 14.934.467 menjadi 29.868.934 waran. In connection with the stocksplit, the Company also changed the exercise price of warrants from Rp700 (in full amount) to Rp350 (in full amount) per warrant which resulted in increase in number of oustanding warrants from 14,934,467 to 29,868,934 warrants. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 April 2007, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor dengan perbandingan setiap pemegang 5 saham berhak atas 2 saham bonus. Penerbitan saham bonus ini meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp349.546 yang terbagi atas 1.398.183.491 saham. In accordance with resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated April 18, 2007, the Company distributed bonus shares, which were issued from the capitalization of the additional paid-in capital, with bonus ratio of 2 bonus shares for each holder of 5 shares. The issuance of bonus shares increased the issued and paid up capital to Rp349,546 consisting of 1,398,183,491 shares. Perusahaan juga melakukan perubahan atas Anggaran Dasar Perusahaan, yaitu sebagai berikut: - meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi sejumlah 1.440.000.000 saham dengan nilai nominal Rp360.000. - meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp360.000 yang terbagi atas 1.440.000.000 saham menjadi sebesar Rp1.200.000 yang terbagi atas 4.800.000.000 saham. The Company also changed the Company’s Articles of Association as follows: Sehubungan dengan pengeluaran saham bonus, Perusahaan juga melakukan penyesuaian atas harga pelaksanaan waran dari Rp350 (dalam nilai penuh) menjadi Rp250 (dalam nilai penuh) per waran. Penyesuaian menyebabkan peningkatan jumlah waran beredar dari 29.868.934 menjadi 41.816.507 waran. In connection with the issuance of bonus shares, the Company also adjusted the exercise price of warrants from Rp350 (in full amount) to Rp250 (in full amount) per warrant. The adjustment has resulted in increase in number of outstanding warrants from 29,868,934 to 41,816,507 warrants. Pada tanggal 2 Juli 2008 dan 26 Desember 2008, sejumlah 37.938.821 waran dikonversi ke saham biasa dengan nilai nominal Rp250 (dalam nilai penuh) per lembar. Konversi waran ini meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp349.546 yang terbagi atas 1.398.183.491 saham menjadi Rp359.031 yang terdiri atas 1.436.122.312 saham. On July 2, 2008 and December 26, 2008, 37,938,821 warrants were exercised to common shares with nominal value of Rp250 (in full amount) per share. The exercised warrants increased the issued and paid-up capital from Rp349,546 consisting of 1,398,183,491 shares to Rp359,031 consisting of 1,436,122,312 shares. Sampai dengan berakhirnya masa konversi waran pada tanggal 31 Desember 2008, sejumlah 3.877.686 waran tidak dikonversi menjadi saham. Up until to the expiry date of the warrants at December 31, 2008, the 3,877,686 warrants were not converted into common shares. - increase the issued and paid up capital to 1,440,000,000 shares with nominal value Rp360,000. - increase the authorized shares from Rp360,000 consisting of 1,440,000,000 shares to Rp1,200,000 consisting of 4,800,000,000 shares. 9 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) b. c. GENERAL (continued) b. Penawaran umum dan perubahan modal saham Perusahaan (lanjutan) The Company’s public offering changes in share capital (continued) and Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Mei 2013, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor dengan perbandingan setiap pemegang 500 saham berhak atas 73 saham bonus. Penerbitan saham bonus ini meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp411.449 yang terbagi atas 1.645.796.054 saham. In accordance with resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated May 28, 2013, the Company distributed bonus shares, which were issued from the capitalization of the additional paid-in capital, with a bonus ratio of 73 bonus shares for each holder of 500 shares. The issuance of bonus shares increased the issued and paid-up capital to Rp411,449 consisting of 1,645,796,054 shares. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah 1.645.796.054 saham di Bursa Efek Indonesia. The Company has listed all of its 1,645,796,054 shares on the Indonesia Stock Exchange. c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Perusahaan Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The Company’s Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The composition of the Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee of the Company as of March 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Maret 2016 dan 2015/ March 31, 2016 and 2015 ___________________________________________________________________________________ Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Board of Commissioners Karman Tandanu Tjan Soen Eng *) Corneiles Tedjo Endriyarto Direksi Directors Direktur Utama Direktur Direktur Soetadi Limin Herman Lesmana Antony Muljanto President Director Director Director Komite Audit Ketua Anggota Anggota President Commissioner Commissioner Commissioner Audit Committee Corneiles Tedjo Endriyarto Hardianto Soefajin Winny Widja *) Chairman Member Member *) Merangkap sebagai Komisaris Independen *) Also act as Independent Commissioner Perubahan susunan Dewan Komisaris didasarkan atas Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 Mei 2013 yang diaktakan dalam Akta No. 281 tanggal 28 Mei 2013 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. Akta notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0080995.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 28 Agustus 2013. The changes in the composition of Board of Commissioners is based on the Decision Statement of General Shareholders’ Meeting dated May 28, 2013 which was notarized in Deed No. 281 dated May 28, 2013 of Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. This notarial deed was approved by the Ministry of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-0080995.AH.01.09. Tahun 2013 dated August 28, 2013. 10 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) c. GENERAL (continued) c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Perusahaan (lanjutan) The Company’s Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) Komite Audit dibentuk berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris No. Kep/Kom/01/BDF/V/05 tanggal 18 Mei 2005 dalam rangka memenuhi surat keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012. The Audit Committee was established based on decision letter of the Board of Commissioners No. Kep/Kom/01/BDF/V/05 dated May 18, 2005 in order to comply with decision letter of BAPEPAM Chairman No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012. Perubahan susunan Komite Audit didasarkan atas Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Nomor: 004/KEP/KOM/BNF/V/ 2013 tanggal 30 Mei 2013, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dan PT Bursa Efek Indonesia, masing-masing pada tanggal 31 Mei 2014. The changes in Audit Committee is based on Company’s Decision Letter of Board of Commissioners No. 004/KEP/KOM/BNF/V/ 2013 dated May 30, 2013, based on terms applied and has been registered to Financial Service Authority (“OJK”) and Indonesia Stock Exchange on May 31, 2014, respectively. Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit menerima remunerasi masing-masing sebesar Rp608, Rp1.756 dan Rp111 untuk 31 Maret 2016 dan Rp612, Rp1.735 dan Rp112 untuk 31 Maret 2015. Dewan Komisaris dan Direksi dipertimbangkan sebagai pihak-pihak berelasi bagi Perusahaan dikarenakan mereka memegang posisi manajemen kunci. The Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee received remuneration totaling to Rp608, Rp1,756 and Rp111 for the period ended March 31, 2016, respectively, and Rp612, Rp1,735 and Rp112 for the period ended March 31, 2015, respectively. The Boards of Commissioners and Directors are considered as related parties to the Company because they hold key management positions. Perusahaan mempunyai 581 dan 596 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit). The Company has 581 and 596 employees as of March 31, 2016 and 2015 (unaudited), respectively. Pemegang saham akhir dari Perusahaan adalah PT Sari Dasa Karsa, sebuah perusahaan investasi yang berkedudukan di Jakarta. The Company’s ultimate parent is PT Sari Dasa Karsa, an investment company located in Jakarta. 11 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR PENTING KEBIJAKAN AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan pada tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut: The significant accounting principles which were applied in the preparation of the financial statements as of and for the period ended March 31, 2016 are as follows: a. a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan pada tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 dan 31 Desember 2015 telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. b. Statement of Compliance The financial statements as of and for the periods ended March 31, 2016 and 2015 and December 31, 2015 have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS) as issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or Public Company’s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. b. Prinsip penyajian laporan keuangan Basis of preparation of financial statements Perusahaan menerapkan PSAK No. 1 (2013) “Penyajian Laporan Keuangan”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. Informasi komparatif (jika ada) telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. The Company applies SFAS No. 1 (2013), “Presentation of Financial Statements”, which became effective as of January 1, 2015. Comparative information (if any) has been represented so that it is also in conformity with the revised standard. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, dan - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. The preparation of financial statements in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of estimates and assumptions that affects: - the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, and - the reported amounts of revenues and expenses during the reported period. Walaupun estimasi pengetahuan terbaik dan tindakan saat mungkin berbeda diestimasi semula. ini dibuat berdasarkan manajemen atas kejadian ini, hasil yang timbul dengan jumlah yang Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Laporan keuangan telah disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali untuk suratsurat berharga diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dan instrumen keuangan derivatif yang disajikan pada nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. The financial statements have been prepared on the basis of historical costs except for trading and available-for-sale marketable securities and derivative financial instruments which are recorded at fair value. The financial statements are prepared on an accrual basis, except for the statement of cash flows. 12 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) AKUNTANSI b. laporan c. Prinsip penyajian (lanjutan) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. keuangan ACCOUNTING Basis of preparation of financial statements (continued) Laporan arus kas telah disusun berdasarkan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statement of cash flows have been prepared using the direct method by classifying the cash flows from operating, investing and financing activities. Pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lainnya disajikan terpisah antara akun - akun yang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan akun - akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. The items under Other Comprehensive Income (OCI) are presented separately between items to be reclassified to profit or loss and items not to be reclassified to profit or loss. Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 3. Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 3. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional. The presentation currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain. Amounts in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated. c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Foreign balances currency transactions and Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. The Company maintains its accounting records in Rupiah. Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange in effect on the date of the transactions. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 untuk menjabarkan mata uang Dolar AS ke dalam Rupiah adalah masing-masing sebesar Rp13.260/US$1 (dalam nilai penuh) dan Rp13.785/US$1 (dalam nilai penuh). Exchange rates used as of March 31, 2016 and December 31, 2015 to translate US Dollars into Rupiah were US$1/Rp13,260 (in full amount) and US$1/Rp13,785 (in full amount), respectively. 13 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) d. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Transaksi dengan pihak berelasi ACCOUNTING Transactions with related party Dalam laporan keuangan ini, istilah pihakpihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. In these financial statements, the term related party is used as defined in SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya. A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements. a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; i. has control or joint control over the reporting entity; ii. memiliki pengaruh entitas pelapor; atau ii. has significant influence reporting entity; or iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: signifikan atas over the i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). i. Has control or joint control over the reporting entity. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the same third party. 14 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) d. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (lanjutan) e. ACCOUNTING Transactions with related party (continued) b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (continued) iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vi. The entity is controlled, or jointly controlled by a person identified in (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dengan persyaratan dan kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements. e. Instrumen Keuangan Financial Instruments i. i. Aset Keuangan Financial Assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun. Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity financial assets and availablefor-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. 15 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (continued) ACCOUNTING Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued) Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued) Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, its include directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classifications. Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan setara kas, investasi sewa pembiayaan neto, piutang pembiayaan konsumen neto, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, aset lain-lain (bagian dari uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya) yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, serta surat-surat berharga, dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga (aset dan liabilitas derivatif) yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam laba rugi. The Company’s financial assets include cash and cash equivalents, net investment in finance leases, net consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, other asset (as part of advances, prepayments and other) which are classified as loans and receivables, and marketable securities and currency and interest rate swap contracts (derivative asset and liabilitites) classified as financial assets at fair value through profit or loss. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. 16 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG e. Instrumen Keuangan (lanjutan) • setelah pengakuan awal ACCOUNTING Financial Instruments (continued) i. i. Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi (lanjutan) • Financial assets at fair value through profit or loss (continued) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the short term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the statement of financial position at fair value with gains or losses recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak. Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required. Surat-surat berharga dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga (aset dan liabilitas derivatif) termasuk dalam kategori ini. Marketable securities and currency and interest rate swap contracts (derivative assets and liabilities) are included in this category. 17 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG i. i. Aset Keuangan (lanjutan) • • setelah pengakuan ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) awal Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Kas dan setara kas, investasi sewa pembiayaan neto, piutang pembiayaan konsumen neto, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain dan aset lain-lain (bagian dari uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya) termasuk dalam kategori ini. The Company’s cash and cash equivalents, net investment in finance leases, net consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, and other asset (as part of other current financial assets and advances, prepayments and others) are included in this category. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual • Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui pada ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Perusahaan tidak memiliki investasi tersedia untuk dijual pada periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. Financial assets available-for-sale Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale. After initial measurement, available-for-sale financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cummulative gain or loss previously recognized in equity, are reclassified to the statement of profit or loss and other comprehensive income. The Company did not have any available-forsale financial asset as of March 31, 2016 and December 31, 2015. 18 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG i. Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) • setelah pengakuan ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) i. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) awal Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo • Financial assets held-to-maturity Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as held-to-maturity when the Company has the positive intention and ability to hold it to maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial asset are measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment. The Company did not have any held-to-maturity investment as of March 31, 2016 and December 31, 2015. Aset keuangan non-derivatif yang memiliki pembayaran yang dapat ditentukan atau ditetapkan dan tanggal jatuh tempo yang tetap dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dan dikurangi dengan penurunan nilai. Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo selama periode yang berakhir pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities Pengakuan awal Initial recognition Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan liabilitas keuangan lainnya yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Financial liabilities within the scope of the SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and other financial liabilities measured at amortized cost. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities at amortized cost are initially recognized at fair value less transaction costs. Liabilitas keuangan Perusahaan mencakup utang kepada lembaga keuangan dan bank, efek hutang yang diberikan Medium Term Notes, utang dividen, utang lain-lain, liabilitas lain-lain (bagian dari uang muka dan lain-lain) dan beban akrual, yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga (aset dan liabilitas derivatif) yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. The Company’s financial liabilities include loans from financial institutions and banks, debt securities issued - Medium Term Notes, dividends payable, other payables, other liabilities (as part of advances and others) and accrued expenses, which are classified as financial liabilities measured at amortized cost and currency and interest rate swap contracts (derivative assets and liabilities) classified as financial liabilities at fair value through profit or loss. 19 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (LANJUTAN) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (CONTINUED) ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued) ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: • • • Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Financial liabilities at fair value through profit or loss Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Financial liabilities are classified as held for trading if they are incurred for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Liabilitas keuangan lainnya yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi • Other Financial liabilities measured at amortized cost Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, interest-bearing financial liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. 20 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) iii. Offsetting of financial instruments iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan dalam situasi bisnis yang normal dan peristiwa kegagalan atau kebangkrutan dari Perusahaan atau pihak lawan. The legally enforceable right of offset must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the Company or the counterparty. iv. iv. Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: In the principal market for the asset or liability; or In the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability. ‐ ‐ Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau Jika tidak terdapat pasar utama, dipasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya. The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest. Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use. 21 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) keuangan iv. Fair value of financial instruments (continued) Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. The Company uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs. Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: ‐ Level 1 : harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. ‐ Level 2 : teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. ‐ Level 3 : teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole: ‐ Level 1 : quoted (unadjusted) market prices in active market for identical assets or liabilities. Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan secara berulang, Perusahaan menentukan apakah terjadi perpindahan antara level di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input level terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar) setiap akhir periode pelaporan. For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Company determines whether transfers have occurred between Levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period. Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Perusahaan telah menentukan kelas aset dan liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik, risiko aset dan liabilitas, dan level hirarki nilai wajar (Catatan 32). For the purpose of fair value disclosures, the Company has determined classes of assets and liabilities on the basis of the nature, characteristics and risks of the asset or liability and the level of the fair value hierarchy (Note 32). iv. Nilai wajar (lanjutan) instrumen 22 ‐ Level 2 : valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable. ‐ Level 3 : valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) v. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortized instruments cost of financial Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment losses and principal repayment. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. vi. Impairment of financial assets vi. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. The Company assesses at each statement of financial position dates whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. • • Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Financial assets carried at amortized cost Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut dan kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas aset keuangan tersebut. Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter bankruptcy and default or delinquency in payments are considered as indicators that the financial assets are impaired. 23 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG • nilai aset ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) keuangan vi. Impairment (continued) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan) • of financial assets Financial assets carried at amortized cost (continued) Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Perusahaan menetapkan aset keuangan yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual jika telah menunggak lebih dari 90 hari dan secara individual memiliki nilai signifikan tertentu. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment. The Company determines financial assets to be evaluated for impairment through individual evaluation if it has been overdue more than 90 days and individually have certain significant value. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a financial assets measured at amortized cost has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Aset keuangan beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Financial assets, together with the associated allowance, are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. 24 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG • nilai aset ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) keuangan vi. Impairment (continued) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan) • of financial assets Financial assets carried at amortized cost (continued) Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. For the evaluation purpose of collective impairment, financial assets are classified based on the similarity on their credit risk characteristics. The characteristics chosen are those which are relevant to the estimated future cash flows from related asset classes which indicate the debtors’ repayment ability to pay all the debts according to the term of the evaluated assets. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada tahun terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada tahun-tahun historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Future cash flows from a group of financial assets that uses collective impairment is estimated based on contractual cash flows over the assets in the related group and historical loss over assets that have similar credit risk characteristics with the related group. The historical losses will then be adjusted with the most recent data that could be observed to reflect the current conditions that have no relation with the historical losses, and to eliminate the impact from the historical years but no longer exists today. 25 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) aset vii. Derecognition of financial assets and liabilities dan Aset keuangan Financial assets Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. Penghentian pengakuan piutang pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang yang mengalami penurunan nilai, akan dilakukan ketika piutang telah dihapusbukukan. Piutang yang telah mengalami penurunan nilai akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 360 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih. Penghapusbukuan piutang tersebut bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan. Finance leases, consumer financing and factoring receivables are derecognized when these receivables are collected and written-off. Impaired receivables are written-off when they have been overdue for more than 360 days or determined to be uncollectible. The write-offs of impaired receivables do not eliminate the right to collect and hence are still to be pursued for collection continuously. Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. 26 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e. AKUNTANSI g. 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING e. Financial Instruments (continued) Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan aset liabilitas keuangan (lanjutan) f. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) vii. Derecognition of financial assets and liabilities (continued) dan Liabilitas keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued) Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. f. Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan. Cash on hand and in banks and unrestricted time deposit with maturities three months or less from the date placement and not pledged as collateral loans. Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominalnya. Cash and cash equivalents are carried at nominal value. Surat-surat berharga g. all of of to Marketable securities Surat-surat berharga pada awalnya disajikan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi kecuali untuk aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan setelah pengakuan awal dicatat sesuai dengan klasifikasi masing-masing. Marketable securities are initially measured at fair value plus transaction costs except for financial assets measured through profit or loss and subsequently accounted for depending on their classification. Penilaian surat-surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: The value of marketable securities is stated based on the classification of the securities as follows: (1) Surat berharga untuk diperdagangkan dilaporkan sebesar nilai wajar. Laba/rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan. (1) Marketable securities held for trading purposes are reported at fair value. Unrealized gains/losses resulting from the increase/decrease in fair value are recognized in the current period statement of profit or loss and other comprehensive income. (2) Surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. (2) Held-to-maturity marketable securities are carried at amortized cost using the effective interest method. 27 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) g. h. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Surat-surat berharga (lanjutan) ACCOUNTING Marketable securities (continued) Penilaian surat-surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: (lanjutan) The value of marketable securities is stated based on the classification of the securities as follows: (continued) (3) Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai dengan surat berharga tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. (3) Available-for-sale marketable securities are carried at fair value. Interest income is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-for-sale marketable securities are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Fair value changes are recognized directly in equity until the marketable securities is sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in equity are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. h. Akuntansi sewa Accounting for leases Perusahaan sebagai lessee: The Company as a lessee: Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. Under an operating lease, the Company recognizes lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term. Perusahaan sebagai lessor: The Company as a lessor: i) i) Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku bunga efektif. 28 The Company recognizes assets held under a finance lease receivables in its statement of financial position and present them as receivable plus the residual value at the end of the lease period and stated net of unearned lease income, security deposits and allowance for impairment losses. The difference between the gross lease receivable and the present value of the lease receivable is recognized as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to current period statement of profit or loss and other comprehensive income based on a constant rate of return on the net investment using effective interest rates. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Akuntansi sewa (lanjutan) Perusahaan sebagai lessor: (lanjutan) ii) i. ACCOUNTING Accounting for leases (continued) The Company as a lessor: (continued) Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewapembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan. The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed upon at the commencement of the agreement. Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa pembiayaan memberikan simpanan jaminan. Simpanan jaminan ini akan digunakan sebagai pembayaran pada akhir masa sewa pembiayaan sebagai hak opsi. At the time of execution of the financing assets contracts, the lessee pays a security deposits. The security deposits will be used as the final installment at the end of the financing lease period as a purchase option. Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan. Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current period statement of profit or loss and other comprehensive income. Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa. ii) i. Akuntansi pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai. Under an operating lease, the Company presents assets subject to operating leases in its statement of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term. Accounting for consumer financing Consumer financing receivables are presented net of amounts of receivables after deducting unearned consumer financing income and allowance for impairment losses. 29 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i. j. Akuntansi (lanjutan) AKUNTANSI pembiayaan PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. konsumen Accounting (continued) for ACCOUNTING consumer financing Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih jumlah angsuran yang akan diterima dan pokok pembiayaan. Pendapatan yang ditangguhkan diakui dan dicatat sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu menggunakan tingkat bunga efektif selama periode kontrak. Apabila angsuran piutang konsumen telah melampaui waktu jatuh tempo 90 hari, maka pendapatan tidak diakui sampai diterimanya pembayaran. Unearned consumer financing income represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the terms of consumer financing agreements using the effective interest rates of the financing agreements. In the event the installment of consumer receivables are overdue for 90 days, no income is recognized until such payments are received. Selisih neto antara pendapatan yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif selama jangka waktu pembiayaan konsumen dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan pembiayaan konsumen” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan. The net difference between income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and recognized as an adjustment to the yield received using effective interest rate throughout the consumer financing period and presented as a part of “Consumer financing income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the current period. j. Akuntansi tagihan anjak piutang Accounting for factoring receivables Anjak piutang with recourse diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh dan dinyatakan sebesar nilai neto yang dapat direalisasi, setelah dikurangi pendapatan anjak piutang ditangguhkan. Selisih antara tagihan anjak piutang with recourse dengan jumlah pembayaran ke klien diakui sebagai pendapatan anjak piutang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan anjak piutang berdasarkan proporsi waktu selama periode kontrak menggunakan tingkat suku bunga efektif. Factoring receivables with recourse are recognized as a factoring receivable at the amount of receivables acquired and are presented at the net realizable value, net of deferred income. The difference between the factoring receivables with recourse and the amount of payments made to the client is recognized as deferred factoring income and will be recognized as factoring income over the terms of the respective factoring agreements using the effective interest rate. Apabila tagihan anjak piutang with recourse telah melampaui waktu jatuh tempo 90 hari, maka pendapatan tidak diakui sampai diterimanya pembayaran. In the event factoring receivables with recourse are overdue by 90 days, no factoring income is recognized until such payments are received. 30 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) k. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Cadangan kerugian penurunan nilai Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014) seperti dijelaskan pada Catatan 2e, yang dilakukan secara individual maupun kolektif. l. ACCOUNTING Allowance for impairment losses The Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to SFAS No. 55 (Revised 2014) as explained in Note 2e, which is assessed individually and collectively. l. Instrumen keuangan derivatif Derivative financial instruments Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Derivative instruments are initially recognized at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai, dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya. The method of recognizing the fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and, if so, the nature of the item being hedged. Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif, cross currency dan interest rate swap, sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing atas pinjaman perusahaan. Perusahaan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai. The Company uses derivative instruments, cross currency and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency on the Company’s bank loan. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment. Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perusahaan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items. 31 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) Derivative financial instrument (continued) Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perusahaan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: The Company assesses a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya dan at inception of the hedge and throughout its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks and ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% sampai dengan 125%. Perusahaan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar; pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali; atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi. ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expired or is sold, terminated or exercised; when the hedged item matures, is sold or repaid; or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable. Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai “Penghasilan komprehensif lain” pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung sebagai laba atau rugi. Jumlah akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas dibebankan sebagai laba atau rugi komprehensif ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba neto. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan sebagai laba atau rugi. The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognized in “Other comprehensive income” and reported to equity. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognized immediately in comprehensive profit or loss. Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is charged in profit or loss. m. Prepaid expenses m. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. n. ACCOUNTING Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using straight-line method. n. Aset tetap dan aset tidak berwujud Fixed assets and intangible assets Aset tetap Fixed assets Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed asets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. 32 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) n. Aset tetap (lanjutan) dan AKUNTANSI aset tidak PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. berwujud Fixed assets (continued) and ACCOUNTING intangible assets Aset tetap (lanjutan) Fixed assets (continued) Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Depreciation is calculated using a straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor 20 5 5 Buildings Vehicles Furniture, fixtures and office equipment Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at cost and are not depreciated. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara total neto hasil pelepasan dan total tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognizing of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. Aset tidak berwujud Intangible assets Aset tidak berwujud berupa perangkat lunak yang dibeli oleh Perusahaan, sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”, dicatat sebesar biaya perolehannya dikurangi akumulasi amortisasi dan cadangan kerugian penurunan nilai. Intangible assets which consists of software acquired by the Company, according to SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, are stated at cost less accumulated amortization and allowance for impairment losses. Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomi di masa mendatang untuk aset yang bersangkutan. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Subsequent expenditure on software assets is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred. 33 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) n. o. Aset tetap (lanjutan) dan AKUNTANSI aset tidak PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. berwujud Fixed assets (continued) and ACCOUNTING intangible assets Aset tidak berwujud (lanjutan) Intangible assets (continued) Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya, dimulai dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat perangkat lunak adalah 5 (lima) tahun. Amortization is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income on a straight-line method over the estimated useful life of software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software is 5 (five) years. Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat. Amortization methods, useful lives and residual values are reviewed at each financial year-end and adjusted if appropriate. o. Liabilitas imbalan kerja Employee benefits liabilities Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees. Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits Efektif pada 1 Januari 2015, Perusahaan telah mengadopsi secara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan kerja”. PSAK ini, antara lain, menghilangkan mekanisme koridor dalam menghitung keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang sebenarnya. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lain. Effective on January 1, 2015, the Company has adopted retrospectively SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. This SFAS, among others, removes the corridor mechanism in calculating actual gains or losses which recognized as income or expense in the statements of profit or loss and other comprehensive income. Actuarial gains or losses are recognized directly through other comprehensive income. Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Iuran untuk program ini dihitung berdasarkan gaji pokok karyawan, sebesar 3% yang ditanggung oleh karyawan dan 5% ditanggung oleh Perusahaan. Bagian iuran yang ditanggung oleh Perusahaan dibebankan langsung pada operasi pada saat terjadinya. The Company has a defined contribution plan covering all of its qualified permanent employees. Contributions are computed based on employees’ basic salaries at the rate of 3% by the employees and at rates 5% by the Company. The Company’s share to such plan is charged directly to operations when incurred. 34 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) o. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Liabilitas imbalan kerja (lanjutan) ACCOUNTING Employee benefits liabilities (continued) Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued) Program dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (DPLK BNI) dan PT Manulife yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP-1100/KM.17/1998 tanggal 23 November 1998. Imbalan pensiun akan diberikan apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia. The defined contribution plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (DPLK BNI) and PT Manulife, for which the deed of establishment was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. KEP-1100/KM.17/1998 dated November 23, 1998. Employees, after serving a qualifying period, are entitled to benefits on retirement, disability or death. Perusahaan memiliki kebijakan untuk menghitung dan mengakui selisih antara imbalan yang akan diterima karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti di atas. The Company’s policy is to calculate and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under such defined contribution plan. Sehubungan dengan kebijakan Perusahaan dan sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU Tenaga Kerja) tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revised 2013), “Imbalan Kerja”, Perusahaan melakukan cadangan untuk taksiran liabilitas manfaat karyawan sebesar kekurangan manfaat yang diperoleh dari program dana pensiun iuran pasti, sebagaimana telah dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang dipersyaratkan untuk dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan UU Tenaga kerja tersebut. In relation with the Company’s policy and in line with Labor Law No. 13/2003 (the Labor Law) dated March 25, 2003 and SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, the Company recognizes provisions for estimated liabilities for employee benefits in addition to the benefits provided under the Company’s defined contribution retirement plan, as discussed in the previous paragraph, in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to employees in accordance with the aforesaid Labor Law. Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya. All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statements of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods. 35 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) o. p. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Liabilitas imbalan kerja (lanjutan) ACCOUNTING Employee benefits liabilities (continued) Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued) Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period. Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK No. 24 versi sebelumnya digantikan dengan beban bunga bersih, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - bersih atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan. The interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of SFAS No. 24 are replaced with a net-interest amount, which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the start of each annual reporting period. Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefits Pesangon pemutusan hubungan kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon dibayarkan sekaligus. Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Company recognizes termination benefits when it has demonstrably committed to terminate the employment of once terminated current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Termination benefits paid in lump sum. p. Pengakuan pendapatan dan biaya Revenue and expense recognition Pengakuan pendapatan yang berasal dari kegiatan utama Perusahaan telah dijelaskan dalam Catatan 2h, 2i dan 2j. Beban diakui pada saat terjadinya, kecuali beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan aset dan liabilitas keuangan seperti dijelaskan pada Catatan 2e. Revenue recognition from the Company’s main operations is explained in Notes 2h, 2i and 2j. Expenses are recognized when these are incurred, except for initial direct cost relating to the financial assets and liabilities as explained in Note 2e. Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual. Income and expense are recognized as incurred on an accrual basis. Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability. 36 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) q. 2. YANG diterbitkan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Efek utang yang diterbitkan Efek utang yang medium-term notes. r. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) ACCOUNTING Debt securities issued meliputi Debt securities issued consist of medium-term notes. Efek utang yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal. Biaya emisi sehubungan dengan penerbitan efek utang diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi untuk menentukan hasil emisi neto efek utang yang diterbitkan tersebut. Debt securities issued are presented at nominal value. Issuance costs in connection with the debt securities issuance are recognized as discounts and directly deducted from the proceeds of debt securities issuance to determine the net proceeds of the debt securities issued. Efek utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Diskonto diamortisasi selama jangka waktu efek utang yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Debt securities issued are measured at amortized cost using effective interest method after initial recognition. The discounts are amortized over the period of the debt securities issued using the effective interest method. r. Pajak penghasilan Income tax Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan. The Company applied SFAS No. 46 (Revised 2014), “Accounting for Income Tax”, which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current year. Perusahaan menerapkan metode posisi keuangan dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan. The Company adopt the statement of financial position method in determining their income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted or substantively enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax. Perbedaan antara nilai tercatat dari aset revaluasian dan dasar pengenaan pajak merupakan perbedaan temporer sehingga menimbulkan liabilitas atau aset pajak tangguhan, kecuali untuk aset tertentu seperti tanah yang pada saat realisasinya dikenakan pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi. The difference between the carrying amount of a revalued asset and its tax base is a temporary difference and gives rise to a deferred tax liability or asset, except for certain asset such as land, which realization is taxed with final tax on gross value of transaction. 37 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) r. s. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. Pajak penghasilan (lanjutan) ACCOUNTING Income tax (continued) Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut. Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax assets are arising from temporary differences can be utilized. Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode posisi keuangan untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan Deferred income tax is determined using the statement of financial position method, for all temporary differences arises between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding diterima. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received, or if appeal is applied, when the results of the appeal are received. Pajak Final Final Tax Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognizing losses. Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Perusahaan memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan pendapatan bunga. Referring to revised SFAS No. 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by SFAS No. 46. Therefore, the Company has decided to present all of the final tax arising from interest income. s. Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan melakukan penilaian apakah terdapat indikasi bahwa aset non-keuangan mungkin mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset”. Ketika sebuah indikator penurunan nilai ada atau ketika sebuah pengujian penurunan nilai tahunan untuk aset diperlukan, Perusahaan membuat estimasi resmi atas jumlah terpulihkan. Impairment of non-financial assets At each reporting date, the Company assesses whether there is any indication that its nonfinancial assets may be impaired in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Asset Value”. When an indicator of impairment exists or when an annual impairment testing for an asset is required, the Company makes a formal estimation of the recoverable amount. 38 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s. Penurunan (lanjutan) nilai AKUNTANSI aset PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. non-keuangan Impairment (continued) of ACCOUNTING non-financial assets Nilai yang dapat dipulihkan adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset (atau unit penghasil kas) dikurangi besarnya biaya untuk menjual dibandingkan dengan nilai pakai yang ditentukan untuk aset individu, kecuali aset tersebut menghasilkan arus kas masuk yang tidak tergantung lagi dari aset yang lain atau kumpulan aset, yang dalam hal jumlah terpulihkan dinilai sebagai bagian dari unit penghasil kas. Apabila nilai tercatat suatu aset (atau unit penghasil kas) melebihi jumlah terpulihkan, maka aset (atau unit penghasil kas) tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan. Dalam menilai nilai pakai suatu aset, estimasi terhadap arus kas dipulihkan di masa depan akan didiskontokan menjadi nilai kini dengan menggunakan tingkat suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar terhadap nilai waktu dari kas dan risiko spesifik aset (atau unit penghasil kas) tersebut. Recoverable amount is the higher of an asset’s (or cash-generating unit’s) fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets, in which case the recoverable amount is assessed as part of the cash-generating unit to which it belongs. Where the carrying amount of an asset (or cash-generating unit) exceeds its recoverable amount, the asset (or cash-generating unit) is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset (or cashgenerating unit). Kerugian penurunan nilai akan dibebankan pada periode yang bersangkutan, kecuali aset tersebut telah dicatat sebesar jumlah yang direvaluasi, dalam hal ini kerugian penurunan nilai tersebut akan dibebankan langsung ke dalam selisih penilaian kembali aset bersangkutan. An impairment loss is charged to operations on the period in which it arises, unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is charged to the revaluation increment of the said asset. Perusahaan melakukan penelaahan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa pengakuan kerugian penurunan nilai sebelumnya mungkin tidak lagi ada atau telah menurun. Bila terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan akan diestimasi. Kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui akan dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak kerugian penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, nilai tercatat aset akan ditingkatkan sejumlah nilai terpulihkan. The Company made an assessment at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. 39 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s. Penurunan (lanjutan) nilai AKUNTANSI aset PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. non-keuangan Peningkatan nilai aset setelah penilaian kembali oleh Perusahaan tidak dapat melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui, setelah dikurangi penyusutan jika diasumsikan tidak terdapat penurunan nilai pada tahun sebelumnya. Pembalikan tersebut diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain kecuali jika aset tersebut dicatat sebesar nilai yang dipulihkan dimana pembalikannya akan diakui sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan tersebut dicatat, beban penyusutan akan disesuaikan ke depan untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang telah direvaluasi setelah dikurangi nilai sisa yang diperhitungkan secara sistematis sepanjang masa manfaat aset tersebut. t. t. adalah of non-financial assets That increased amount cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Such reversal is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. After such reversal, the depreciation expense is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining life. Segmen operasi Sebuah segmen usaha komponen dari perusahaan: Impairment (continued) ACCOUNTING suatu Operating segments A business segment is a component of company which: i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); i. involves with business activities to generate income and expenses (including income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity); ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan penilaian kinerjanya; dan, ii. operation result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and assessment of its performance; and, iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. iii. separate financial information is available. Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perusahaan adalah Direksi. The Company presents operating segments based on the information that is internally provided to the chief operating decision maker. The Company’s chief operating decisionmaker are the Directors. Segmen operasi Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha dan wilayah geografis (Catatan 36). The Company discloses the operating segment based on business segments and geographical area (Note 36). 40 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u. AKUNTANSI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u. Laba per saham dasar Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba tahun berjalan dibagi dengan jumlah ratarata tertimbang harian dari modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. v. Perubahan kebijakan pengungkapan akuntansi ACCOUNTING Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing the income for the year by the daily weighted average number of shares issued and fully paid. v. dan Changes in disclosures accounting policies and Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevan: The Company adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2015: • PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, mengatur perubahan penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. • SFAS No. 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, specifies change of the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. • PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. • SFAS No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, which removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures. • PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak Penghasilan, yang diadopsi dari IAS 12, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. • SFAS No. 46 (Revised 2014): Income Taxes, adopted from IAS 12, which provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model. • PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan Nilai Aset, yang diadopsi dari IAS 36, yang memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. • SFAS No. 48 (Revised 2014): Impairment of Assets, adopted from IAS 36, which provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. • PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang diadopsi dari IAS 32, yang mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. • SFAS No. 50 (Revised 2014): Financial Instruments: Presentation, adopted from IAS 32, which provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. 41 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) v. AKUNTANSI Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG dan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING v. policies Changes in accounting disclosures (continued) and Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevan: (lanjutan) The Company adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2015: (continued) • PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsi dari IAS 39, yang menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. • SFAS No. 55 (Revised 2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, adopted from IAS 39, which provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition. • PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang diadopsi dari IFRS 7, yang menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. • SFAS No. 60 (Revised 2014): Financial Instruments: Disclosures, adopted from IFRS 7, which provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on Transfers of financial instruments. • PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. • SFAS No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. Perusahaan telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini. The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than specified below do not have significant impact to the financial statements. i. i. Penyajian pos-pos komprehensif lain. dalam penghasilan Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Perusahaan telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan pospos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama. Presentation of items comprehensive income. in other In connection with the adoption of SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, the Company has modified the presentation of items in other comprehensive income in statement of profit or loss and other comprehensive income, to present items that would be reclassified to profit or loss in the future separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis. 42 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) v. AKUNTANSI Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan) ii. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. YANG dan Pengukuran nilai wajar SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING v. policies Changes in accounting disclosures (continued) ii. Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. iii. Fair value measurement On January 1, 2015, the Company adopted SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”, which provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. SFAS No. 68 is applied prospectively. Imbalan kerja iii. Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, dimana ketika imbalan pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan segera dalam laba rugi. Sebelum 1 Januari 2015, beban jasa lalu yang belum diakui (non-vested) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). 3. and Employee Benefits On January 1, 2015, the Company adopted SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” wherein, when the plan benefits change, the portion of increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited immediately to profit or loss. Prior to January 1, 2015, the unrecognized past service cost (non-vested) was amortized on a straight-line method over the average service period until the benefits become vested. 3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN ASUMSI YANG PENTING SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Pertimbangan Judgments Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods. 43 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN ASUMSI YANG PENTING (lanjutan) SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements: Usaha yang berkelanjutan Going concern Manajemen telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. The management has assessed the Company’s ability to continue as a going concern and believes that the Company has the resources to continue its business in the future. In addition, management was not aware of any material uncertainty which may cast significant doubt to the Company’s ability to continue as going concern. Therefore, the financial statements have been prepared on going concern basis. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities Perusahaan menetapkan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2e. The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2e. Sewa Leases Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee untuk sewa tempat. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), yang mensyaratkan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. The Company has several leases whereas the Company act as lessee in respect of rental location. The Company evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on SFAS No. 30 (Revised 2011) which requires the Company to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of assets. Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perusahaan atas perjanjian sewa tempat yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Based on the review performed by the Company for the current rental agreement of rental location accordingly, the rent transactions were classified as operating lease. 44 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN ASUMSI YANG PENTING (lanjutan) SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2e.iv. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang objektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Company must use the valuation techniques as described in Note 2e.iv. For financial instruments that are traded infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur. Sumber utama ketidakpastian estimasi Source of uncertainty in estimates a. Cadangan keuangan kerugian penurunan nilai aset a. Allowance for impairment losses of financial assets Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2e.vi dan 2k. Allowance for impairment losses of financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained on Notes 2e.vi and 2k. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. For financial assets carried at amortized cost, the Company first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. 45 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN ASUMSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber utama (lanjutan) ketidakpastian a. Cadangan kerugian penurunan keuangan (lanjutan) b. Source of uncertainty in estimates (continued) estimasi nilai SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) aset a. Allowance for impairment losses of financial assets (continued) Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment. Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, jika telah menunggak lebih dari 90 hari termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5 dan 6. The Company evaluates specific accounts when information about related customers who are unable to meet their financial obligations surfaces. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, that if it has been overdue for more than 90 days, including but not limited to, the length of its relationship with the customers, and the their current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions on customers’ outstanding amounts to reduce receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. Further details are disclosed in Notes 5 and 6. Imbalan pasca-kerja b. Post-employment benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung diakui dalam komponen penghasilan komprehensif lain dalam ekuitas dan dapat dialihkan ke pos lain dalam ekuitas. The determination of the Company’s liability for employment benefits is dependent on its selection of certain estimates and assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains and losses are recognized directly in other comprehensive income component in equity and can be transferred to other post within equity. Walaupun perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 17. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liability for post-employment benefits and net employment benefits expense. Further details are discussed in Note 17. 46 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN ASUMSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber utama (lanjutan) c. d. e. ketidakpastian SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Source of uncertainty in estimates (continued) estimasi Penyusutan dan estimasi sisa umur manfaat aset tetap c. Depreciation and estimated useful lives of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 (lima) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over its estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets ranging from 5 (five) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 9. Amortisasi dan estimasi sisa umur manfaat aset tidak berwujud d. Amortization and estimated useful lives of intangible assets Biaya perolehan aset tidak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tidak berwujud sampai dengan 5 (lima) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya amortisasi masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. The costs of intangible assets are amortized on a straight-line method over its estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these intangible assets to 5 (five) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future amortization charges could be revised. Further details are disclosed in Note 10. Amortisasi dan estimasi sisa umur manfaat aset sewa operasi e. Amortization and estimated useful lives of operating lease assets Biaya perolehan aset sewa operasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset sewa operasi sampai dengan 5 (lima) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya amortisasi masa depan mungkin direvisi. The costs of operating lease assets are amortized on a straight-line method over its estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these operating lease assets to 5 (five) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future amortization charges could be revised. 47 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI ESTIMASI DAN ASUMSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber utama (lanjutan) f. ketidakpastian SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Source of uncertainty in estimates (continued) estimasi Nilai wajar instrumen keuangan f. Fair value of financial instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang terdapat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan modal seperti tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar (Catatan 2e). g. h. i. When the fair values of financial assets and liabilities recorded on the statement of financial position cannot be drived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use mathematical models. The input to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair value. The management’s judgments include consideration of liquidity and model inputs such as discount rates and default rate assumptions (Note 2e). Pajak penghasilan g. Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13c. Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are shown in Note 13c. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset yang bukan aset keuangan h. Allowances for impairment losses of nonfinancial assets Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset yang bukan aset keuangan dijelaskan di Catatan 2s. Non-financial assets are evaluated for impairment on a basis described in Note 2s. Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas ("UPK") melebihi nilai terpulihnya, yaitu yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exists when the carrying value of an asset or Cash-Generating Unit ("CGU") exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm's length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. Aset pajak tangguhan i. Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan. Deferred tax assets Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference. Management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits, together with future tax planning strategies. 48 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Kas Bank - pihak ketiga Deposito berjangka - pihak ketiga 141 53.686 290.000 141 39.081 50.000 Cash on hand Cash in banks - third parties Time deposits - third parties Total kas dan setara kas 343.827 89.222 Total cash and cash equivalents Berikut ini adalah perincian kas di berdasarkan mata uang dan nama bank: bank A detailed analysis of cash in banks based on the currencies and banks are as follows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Bank terdiri dari: Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank Capital Indonesia Tbk Bank of China, Cabang Jakarta PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Maybank Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta PT Bank Ganesha PT Bank SBI Indonesia PT Bank DKI PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Agris PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank Commonwealth Lainnya (masing-masing di bawah Rp50) Total Rupiah Dolar Amerika Serikat: PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$166.654 dan US$540.227 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) PT Bank Pan Indonesia Tbk. (US$94.610 dan US$365.278 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) PT Bank QNB Indonesia Tbk (US$2.934 dan US$32.416 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) PT Bank Commonwealth (US$17.456 pada tanggal 31 Desember 2015) Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta (US$14.628 dan US$8.452 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 28.953 4.447 3.734 3.057 2.157 5.106 425 3.876 5.607 2.893 1.966 1.613 787 585 484 441 332 271 1.814 2.888 247 468 188 328 341 250 204 154 111 62 59 58 - 235 299 158 110 62 58 58 393 61 51 49.786 25.605 2.210 7.447 1.255 5.035 39 447 - 241 194 117 49 Cash in banks consists of: Third Parties: Rupiah: PT Bank Capital Indonesia Tbk Bank of China, Jakarta branch PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Maybank Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta Branch PT Bank Ganesha PT Bank SBI Indonesia PT Bank DKI PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Agris PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank Commonwealth Others (each below Rp50) Total Rupiah US Dollar: PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$166,654 and US$540,227 as of March 31, 2016 and December 31, 2015,respectively) PT Bank Pan Indonesia Tbk. (US$94,610 and US$365,278 as of March 31, 2016 and December 31, 2015, respectively) PT Bank QNB Indonesia Tbk (US$2,934 and US$32,416 as of March 31, 2016 and December 31, 2015, respectively) PT Bank Commonwealth (US$17,456 as of December 31, 2015) Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (US$14,628 and US$8,452 as of March 31, 2016 and December 31, 2015, respectively) The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Bank terdiri dari: (lanjutan) Pihak ketiga: (lanjutan) Dolar Amerika Serikat: (lanjutan) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$7.776 dan US$7.781 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) Bank of China, Cabang Jakarta (US$3.489 dan US$2.942 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) PT Bank OCBC NISP Tbk (US$2.851 dan US$2.866 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) PT Bank Maybank Indonesia (US$1.000 pada tanggal 31 Maret 2016) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (US$131 dan US$147 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015) Total Dolar Amerika Serikat Total saldo bank 103 107 46 41 38 39 13 - 2 2 3.900 13.476 53.686 39.081 Suku bunga efektif rekening giro yang berlaku adalah sebagai berikut: Cash in banks consists of: (continued) Third Parties: (continued) US Dollar: (continued) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$7,776 and US$7,781 as of March 31, 2016 and December 31, 2015, respectively) Bank of China, Jakarta Branch (US$3,489 and US$2,942 as of March 31, 2016 and December 31, 2015, respectively) PT Bank OCBC NISP Tbk (US$2,851 and US$2,866 as of March 31, 2016 and December 31, 2015, respectively) PT Bank Maybank Indonesia (US$1,000 as of March 31, 2016) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (US$131 and US$147 as of March 31, 2016 and December 31, 2015, respectively) Total US Dollar Total cash in banks Applied effective interest rates for current accounts are as follows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Rupiah Dolar Amerika Serikat CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 0,00% - 8,00% 0,00% - 0,50% Berikut ini adalah perincian deposito berjangka berdasarkan mata uang dan nama bank: 0,00% - 8,00% 0,00% - 0,50% Rupiah United States Dollar A detailed analysis of time deposits based on the currency and banks as follows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Deposito berjangka Pihak ketiga: Rupiah: PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk 200.000 30.000 20.000 20.000 20.000 - - 25.000 25.000 Time deposits Third parties: Rupiah: PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk Total deposito berjangka 290.000 50.000 Total time deposits Deposito berjangka merupakan deposito berjangka mingguan dan bulanan. Suku bunga efektif deposito adalah sebagai berikut: Time deposits were placed on weekly and monthly maturities. Effective interest rates time deposits are as follows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Rupiah 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 8,00% - 9,25% 50 5,00% - 10,25% Rupiah The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN NETO a. Berikut ini adalah saldo piutang sewa pembiayaan dari pihak ketiga yang akan diterima sesuai dengan masa jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut: a. 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Neto NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES Set out below are the balances of the lease receivables from third parties, which are classified according to the period in which the installment falls due are as follows: 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 40.507 22.802 14.620 90.915 37.723 21.305 16.166 95.017 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days 168.844 170.211 Net Belum jatuh tempo Satu tahun Dua tahun Tiga tahun Lebih dari tiga tahun 1.399.465 720.475 221.407 91.319 1.496.547 791.690 255.392 84.188 Current One year Two years Three years More than three years Total 2.601.510 2.798.028 Total Berikut ini adalah saldo piutang sewa pembiayaan yang disajikan berdasarkan mata uang yang digunakan: Set out below are the balances of lease receivables by currencies: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2.537.201 64.309 2.676.147 121.881 Rupiah United States Dollar Total 2.601.510 2.798.028 Total Suku bunga efektif adalah sebagai berikut: Effective interest rates are as follows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Rupiah Dolar Amerika Serikat 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 12,69% - 28,27% 7,50% - 9,50% 12,40% - 28,27% 7,50% - 9,50% Rupiah United States Dollar Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan. Simpanan jaminan ini akan digunakan sebagai pembayaran pada akhir masa sewa pembiayaan sebagai hak opsi. Aset sewa digunakan sebagai jaminan. At the time of execution of the financing asset contracts, the lessee pays a security deposits. The security deposits will be used as the final installment at the end of the financing lease period as a purchase option. The lease assets are used as collateral. Sehubungan dengan utang bank, piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang kepada lembaga keuangan, bank, dan MTN. Jumlah piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan adalah setara dengan 80% - 120% dari saldo pinjaman yang terutang (Catatan 11 dan 12). In connection with the Company’s bank loans, the finance lease receivables are pledged as collateral for loans from financial institutions, banks and MTN. Total pledged financial lease receivables is required to be equivalent to 80% - 120% of the outstanding loan balances (Notes 11 and 12). Perusahaan tidak memiliki investasi sewa pembiayaan neto dengan pihak berelasi. The Company does not have net investment in finance leases with related party. 51 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. INVESTASI (lanjutan) b. SEWA PEMBIAYAAN PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. NETO Cadangan kerugian penurunan nilai b. 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 6. IN FINANCE LEASES Allowance for impairment losses 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Saldo awal periode Penambahan cadangan (Catatan 28) 68.920 3.358 71.751 77.316 Pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai Penghapusan piutang (7.344) (18.625) (61.522) Saldo akhir periode 64.934 68.920 Balance at beginning of period Additional provision (Note 28) Interest income recognized on the unimpaired portion of the impaired receivables Accounts written-off Balance at end of period Piutang sewa pembiayaan, pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 dievaluasi secara individual dan kolektif terhadap penurunan nilai. Financing lease receivables as of March 31, 2016 and December 31, 2015, are individually and collectively evaluated for impairment. Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas sudah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan. Management believes that the allowance for impairment losses are sufficient to cover possible losses on uncollectible finance lease receivables. 6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN a. NET INVESTMENT (continued) CONSUMER FINANCING RECEIVABLES a. Analisis rincian piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga yang akan diterima sesuai dengan masa jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 A detailed analysis of consumer financing receivables from third parties, which are classified according to the period in which the installment falls due are as follows: 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Pendapatan bunga yang ditangguhkan (1.362) (1.574) Neto 11.850 10.823 Net 302.606 176.707 77.524 70.847 306.217 179.985 77.303 74.101 Current Within one year More than one year to two years More than two years to three years Beyond three years (119.712) (119.876) 507.972 517.730 Net 519.822 528.553 Consumer financing receivables Less: allowance for impairment losses Belum jatuh tempo Dalam satu tahun Lebih dari satu hingga dua tahun Lebih dari dua hingga tiga tahun Di atas tiga tahun Pendapatan bunga yang ditangguhkan Neto Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - neto 6.735 1.525 773 4.179 (8.927) 510.895 52 6.743 1.557 722 3.375 (7.838) 520.715 Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Unearned interest income Unearned interest income Consumer financing receivables - net The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) Seluruh transaksi pembiayaan menggunakan mata uang Rupiah. CONSUMER (continued) RECEIVABLES konsumen All consumer financing transactions are in Rupiah. Perusahaan tidak memiliki piutang pembiayaan konsumen dengan pihak berelasi. The Company does not have consumer financing receivables from related party. Suku bunga efektif adalah sebagai berikut: Effective interest rates are as follows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Rupiah b. FINANCING 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 11,00% - 27,34% 11,00% - 27,68% Rupiah Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor dan/atau sertifikat tanah. As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the Certificates of Ownership (“BPKB”) of the motor vehicles and/or land title deeds. Sehubungan dengan utang bank, piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan atas utang kepada lembaga keuangan, bank dan MTN. Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah setara dengan 80% - 120% dari saldo pinjaman yang terutang (Catatan 11 dan 12). In connection with the Company’s bank loans, the consumer financing receivables are pledged as collateral for loans from financial institutions, banks and MTN. Total pledged consumer financing receivables is required to be equivalent to 80% - 120% of the outstanding loan balances (Notes 11 and 12). Cadangan kerugian penurunan nilai b. 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Saldo awal periode Penambahan cadangan (Catatan 28) 7.838 1.888 Pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai Penghapusan piutang Saldo akhir periode Allowance for impairment losses 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 (799) 8.927 8.924 9.425 (895) (9.616) 7.838 Balance at beginning of period Additional provision (Note 28) Interest income recognized on the unimpaired portion of the impaired receivables Accounts written-off Balance at end of period Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 dievaluasi secara individual dan kolektif terhadap penurunan nilai. Consumer financing receivables as of March 31, 2016 and December 31, 2015 are individually and collectively evaluated for impairment. Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas sudah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Management believes that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses on uncollectible consumer financing receivables. 53 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. ASET/LIABILITAS DERIVATIF 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Aset derivatif Standard Chartered Bank PT Bank Maybank Indonesia DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 19.998 5.169 43.648 - 25.167 43.648 Derivative assets Standard Chartered Bank PT Bank Maybank Indonesia Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman bilateral dari Standard Chartered Bank, Cabang Singapura (SCB), Perusahaan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat suku bunga dengan SCB pada 7 Mei 2014 atas pinjaman bilateral dari SCB (Catatan 11) dengan nilai nosional awal sebesar US$35.000.000. Untuk transaksi pertukaran mata uang dan tingkat suku bunga tersebut, Perusahaan harus membayar sebesar Rp404.250 dan menerima sebesar US$35.000.000 sampai dengan tanggal jatuh tempo pada 28 April 2017. To manage its exposure to fluctuation of the foreign currency and floating interest rate risks on bilateral loan from Standard Chartered Bank, Singapore Branch (SCB), the Company entered into cross currency swap contracts and interest rate swap contracts with SCB on May 7, 2014 for the bilateral loan from SCB (Note 11) with notional amounts of US$35,000,000. For cross currency swap and interest swap contracts, the Company should pay Rp404,250 and receive US$35,000,000 at maturity date on April 28, 2017. Nilai nosional kontrak swap dengan SCB akan disesuaikan mengikuti jadwal amortisasi nilai pokok pinjaman yang terkait, yang mana pada tanggal 31 Maret 2016 tercatat sebesar US$17.500.000 untuk pinjaman bilateral dari SCB. The swap contracts notional amount with SCB would be adjusted in accordance with the principal amortization schedule of pertaining loans, which as of March 31, 2016 amounted to US$17,500,000 for bilateral loan from SCB. PT Bank Maybank Indonesia, Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta dan Standard Chartered Bank , Cabang Singapore PT Bank Maybank Indonesia, Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and Standard Chartered Bank, Singapore Branch Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman sindikasi dari Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited (SCB), Perusahaan melakukan 3 (tiga) kontrak pertukaran mata uang dan tingkat suku bunga pada tanggal 16 Februari 2016, 19 Februari 2016 dan 25 Februari 2016 dengan nilai nosional awal masing-masing sebesar US$20.000.000 untuk kontrak tanggal 16 Februari 2016 dan US$7.500.000 untuk kontrak tanggal 19 Februari 2016 dan 25 Februari 2016. Untuk transaksi pertukaran mata uang dan tingkat suku bunga tersebut, Perusahaan harus membayar sebesar Rp470.325 dan menerima sebesar US$35.000.000 sampai dengan tanggal jatuh tempo pada 25 Juni 2018. To manage its exposure to fluctuation of the foreign currency and floating interest rate risks on syndication loan from Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited (SCB), the Company entered into 3 (three) cross currency swap contracts and interest rate swap contracts on February 16, 2016, February 19, 2016 and February 25, 2016 with notional amount US$20,000,000 for contract dated February 16, 2016 and US$7,500,000 for contacts dated February 19, 2016 and February 25, 2016, respectively. For cross currency swap and interest swap contracts, the Company should pay Rp470,325 and receive US$35,000,000 at maturity date on June 25, 2018. 54 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 8. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. ASET/LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES (continued) PT Bank Maybank Indonesia, Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta dan Standard Chartered Bank , Cabang Singapore (lanjutan) PT Bank Maybank Indonesia, Standard Chartered Bank, Jakarta Branch and Standard Chartered Bank, Singapore Branch (continued) Nilai nosional kontrak swap akan disesuaikan mengikuti jadwal amortisasi nilai pokok pinjaman yang terkait, yang mana pada tanggal 31 Maret 2016 tercatat sebesar US$31.500.000 untuk pinjaman sindikasi dari SCB. The swap contracts notional amount would be adjusted in accordance with the principal amortization schedule of pertaining loans, which as of March 31, 2016 amounted to US$31,500,000 for syndication loan from SCB. Nilai wajar kontrak pertukaran mata uang dan tingkat suku bunga diestimasi sebesar Rp25.167 (piutang) pada 31 Maret 2016 dan Rp43.648 (piutang) pada 31 Desember 2015 dan disajikan masing-masing dalam aset derivatif dan liabilitas derivatif di dalam laporan posisi keuangan. The fair value of cross currency and interest rate swap contracts is estimated at Rp25,167 (receivable) at March 31, 2016 and Rp43,648 (receivable) at December 31, 2015 and presented under derivative assets and derivative liabilities in the statement of financial position. Transaksi instrumen keuangan derivatif tersebut di atas memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai lindung nilai arus kas. Selisih nilai wajar dari transaksi derivatif dan keuntungan/kerugian selisih kurs yang atas pinjaman dalam mata uang AS Dolar pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar Rp4.305 dan keuntungan/kerugian selisih kurs yang atas pinjaman dalam mata uang AS Dolar pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp8.742 yang dicatat pada pendapatan komprehensif lainnya di ekuitas setelah memperhitungkan pajak. The above derivative financial transactions qualified as effective cash flow hedge. Therefore, the fair value difference of the hedging instrument and foreign exchange gain/loss of US Dollar loan as of March 31, 2016 amounting to Rp4,305 and foreign exchange gain/loss of US Dollar loan as of March 31, 2015 amounting to Rp8,742 is presented in equity under other comprehensive income, net of tax. Untuk seluruh kontrak derivatif yang dimiliki Perusahaan, pembayarannya dilakukan melalui basis tiga bulanan. For all of the Company’s derivatives, the payments are on three months basis. Perusahaan tidak memiliki kontrak derivatif dengan pihak berelasi. The Company does not have derivative agreement with related party. 8. UANG MUKA, BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN LAINNYA Akun ini merupakan biaya dibayar di muka sehubungan dengan sewa, simpanan jaminan untuk saluran telepon, sewa kantor dibayar di muka dan lainnya. ADVANCES, PREPAYMENTS AND OTHERS This account represents costs related to rental prepayments, security deposits for telephone lines, prepaid office rent and others. 55 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: This account consists of: Saldo Awal/ Beginning Balance 31 March 2016 Harga perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor Aset dalam penyelesaian Total harga perolehan FIXED ASSETS Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Saldo Akhir/ Ending Balance March 31, 2016 At Cost Land Buildings Vehicles Furniture, fixtures and office equipments Construction in progress 5.811 24.414 11.388 41.176 31.948 448 716 - 645 314 - 5.811 24.414 11.191 41.578 31.948 114.737 1.164 959 114.942 Total cost Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor 3.704 6.395 32.806 300 474 747 646 304 4.004 6.223 33.249 Accumulated depreciation Buildings Vehicles Furniture, fixtures and office equipments Total akumulasi penyusutan 42.905 1.521 950 43.476 Total accumulated depreciation Nilai buku 71.832 71.466 Net book value Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Saldo Akhir/ Ending Balance 31 Desember 2015 Harga perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor Aset dalam penyelesaian December 31, 2015 At Cost Land Buildings Vehicles Furniture, fixtures and office equipments Construction in progress 4.865 20.630 11.719 44.004 18.044 946 3.784 1.358 3.893 13.904 1.689 6.721 - 5.811 24.414 11.388 41.176 31.948 Total harga perolehan 99.262 23.885 8.410 114.737 Total cost Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan Peralatan dan perlengkapan kantor 2.675 5.556 36.845 1.029 2.136 2.627 1.297 6.666 3.704 6.395 32.806 Accumulated depreciation Buildings Vehicles Furniture, fixtures and office equipments Total akumulasi penyusutan 45.076 5.792 7.963 42.905 Total accumulated depreciation Nilai buku 54.186 71.832 Net book value Beban penyusutan aset tetap untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp1.521 dan Rp5.792 dibebankan ke beban umum dan administrasi (Catatan 26). Depreciation of fixed assets for the periods ended March 31, 2016 and December 31, 2015 amounting to Rp1,521 and Rp5,792, respectively, were charged to general and administrative expenses (Note 26). Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Details of construction in progress as of March 31, 2016 and December 31, 2015, were as folllows: 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Estimasi tahun penyelesaian/ Estimated year of completion Jumlah/ Amount Persentase pembayaran/ Percentage of payment Aset dalam penyelesaian untuk kantor pusat dan kantor cabang utama di Ciputra World 2 Aset dalam penyelesaian untuk kantor cabang di Balikpapan 30.248 2016 83% 1.700 2016 77% Total 31.948 56 Construction in progress for head office and main branch office at Ciputra World 2 Construction in progress for branch office in Balikpapan The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut (lanjutan) : FIXED ASSETS (continued) Details of construction in progress as of March 31, 2016 and December 31, 2015, were as folllows (continued) : 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Estimasi tahun penyelesaian/ Estimated year of completion Jumlah/ Amount Persentase pembayaran/ Percentage of payment Aset dalam penyelesaian untuk kantor pusat dan kantor cabang utama di Ciputra World 2 Aset dalam penyelesaian untuk kantor cabang di Balikpapan 30.248 2016 83% 1.700 2016 77% Total 31.948 Construction in progress for head office and main branch office at Ciputra World 2 Construction in progress for branch office in Balikpapan Perusahaan mencatat kepemilikan atas aset dalam penyelesaian yaitu unit 38A-F di Ciputra World 2 Jakarta yang terletak di Jalan Prof. DR. Satrio Kav 11 Jakarta dan ruko di Balikpapan yang terletak di Ruko Pelangi Balikpapan poin A nomor 7, Sepinggan. Nilai kontrak pembelian ruangan kantor dan ruko masing-masing unit sebesar Rp36.350 dan Rp2.200. Persentase jumlah angsuran yang telah dibayarkan terhadap nilai kontrak ruangan kantor dan ruko masing-masing sebesar 83% dan 77%. The Company recorded the ownership of asset designated as construction in progress pertaining to units 38A-F in Ciputra World 2 Jakarta, located at Prof. DR. Satrio street Kav 11 Jakarta and shophouse in Balikpapan, located at Ruko Pelangi Balikpapan point A number 7, Sepinggan. The purchase contracts amount for office space and shophouse are Rp36,350 and Rp2,200, respectively. Percentage of the installment paid to contract value of office space and shophouse are 83% and 77%, respectively. Perusahaan melakukan perlindungan asuransi yang sesuai untuk aset tetapnya dan manajemen berkeyakinan bahwa perlindungan asuransi tersebut sudah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tetap. The Company maintains appropriate insurance coverage for its fixed assets and this management believes that the insurance coverage is adequate to cover any potential loss of its fixed assets. Seluruh aset tetap kepemilikan langsung kecuali tanah, telah diasuransikan dengan PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. dengan jumlah pertanggungan asuransi masing-masing sebesar Rp27.262 dan Rp2.090, pada tanggal 31 Maret 2016 dan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp27.262 dan Rp2.090, pada tanggal 31 Desember 2015 yang menurut manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian karena kebakaran, kebanjiran, huru-hara dan gempa bumi. Direct ownership fixed assets, except for land, are insured with PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. for a sum insured of Rp27,262 and Rp2,090, respectively as of March 31, 2016 and for a sum insured of Rp27,262 and Rp2,090, respectively as of December 31, 2015 which according to the management is sufficient to cover possible losses due to fire, flood, public disorder/riots and earthquake. Rincian keuntungan/kerugian dari aset tetap yang dihentikan pengakuannya adalah sebagai berikut: Details of gain/loss from discontinued recognition of fixed assets were as folllows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap 383 (9) 453 (272) Laba atas penjualan aset tetap 374 181 57 Proceeds from sale of fixed assets Book value Gain on sale of fixed assets The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. ASET TETAP (lanjutan) FIXED ASSETS (continued) Keuntungan atas pelepasan aset tetap diakui sebagai bagian dari “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (Catatan 24). Gain on sale of fixed assets is recognized as part of “other income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 24). Berdasarkan penilaian atas total aset tetap yang dapat dipulihkan kembali, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali pada tanggaltanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. Based on the assessment of the recoverability of the fixed assets, management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable as of March 31, 2016 and December 31, 2015. Perusahaan memiliki aset tetap yang telah disusutkan sepenuhnya tetapi masih digunakan dengan jumlah tercatat bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp33.843 dan Rp28.506 (tidak diaudit). The Company has fully depreciated fixed assets but still being used as of March 31, 2016 and December 31, 2015, with gross carrying amount of Rp33,843 and Rp28,506, respectively (unaudited). Perusahaan tidak memiliki aset tetap yang tidak digunakan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. The Company does not have unused fixed assets as of March 31, 2016 and December 31, 2015. Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat aset tetap yang digunakan sebagai jaminan. As of March 31, 2016 and December 31, 2015 and 2014, there are no fixed asset used as collateral. Jenis pemilikan hak atas tanah Perusahaan berupa “Hak Guna Bangunan” (HGB). Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu penggunaan sampai dengan antara tahun 2024 sampai dengan tahun 2042. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. The titles of ownership on the Company’s landrights are in the form of “Land Building Rights” or “Hak Guna Bangunan”. These landrights will be due ranging from 2024 to 2042. The Company’s management has the opinion that the terms of these landrights can be renewed/extended upon their expiration. 10. INTANGIBLE ASSETS 10. ASET TAK BERWUJUD Akun ini merupakan biaya perolehan perangkat lunak dan lisensi perangkat lunak yang digunakan dalam aktivitas operasional Perusahaan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi. This account represents acquisition costs for softwares and software license which are used in the Company’s operational activities, net of accumulated amortization. Aset tak berwujud terdiri dari: Intangible assets consist of: Saldo Awal/ Beginning Balance 31 Maret 2016 Harga perolehan Akumulasi amortisasi Nilai buku 31 Desember 2015 Harga perolehan Akumulasi amortisasi Nilai buku Penambahan/ Additions 5.979 5.542 Saldo Akhir/ Ending Balance Pengurangan/ Deductions 36 - 437 5.979 5.398 144 581 58 - 5.979 5.578 March 31, 2016 At Cost Accumulated amortization 401 Net book value 5.979 5.542 December 31, 2015 At Cost Accumulated amortization 437 Net book value The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. INTANGIBLE ASSETS (continued) 10. ASET TAK BERWUJUD (lanjutan) Beban amortisasi aset tak berwujud dibebankan ke beban umum dan administrasi (Catatan 26). Amortization expense of intangible assets were charged to general and administrative expenses (Note 26). Berdasarkan penilaian atas total aset tak berwujud yang dapat dipulihkan kembali, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. Based on the assessment of the recoverability of the intangible assets, management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable as of March 31, 2016 and December 31, 2015. 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows: 31 Mar 2016 / Mar 31, 2016 US$ Pihak ketiga: (a) Pinjaman Bilateral: Lembaga Pembiayaan Ekspor (9) Indonesia (Indonesia Eximbank): Standard Chartered Bank, (16) Cabang Singapura (2) PT Bank Pan Indonesia Tbk.: (19) PT Bank KEB Hana Indonesia (18) PT Bank Nationalnobu Tbk. (8) PT Bank DKI (3) PT Bank Permata Tbk (6) PT Bank Central Asia Tbk Bank of China Limited, (17) Cabang Jakarta - Rupiah - Dolar AS JA Mitsui Leasing Limited (15) Cabang Jepang (4) PT Bank ICBC Indonesia (11) PT Bank Commonwealth (1) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (7) PT Bank Capital Indonesia Tbk (14) PT Bank Ganesha (12) PT Bank QNB Indonesia Tbk - Rupiah - Dolar AS (13) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Sub-total pinjaman bilateral Pinjaman Sindikasi: 31 Des 2015 / Dec 31, 2015 Setara Rupiah/ Rupiah Equivalent Setara Rupiah/ Rupiah Equivalent US$ 304.267 17.500.000 - 230.933 107.850 147.997 90.151 83.279 77.465 60.448 21.000.000 - 3.750.000 49.858 49.531 4.166.667 3.333.333 - 44.121 41.993 11.080 (4) 9.990 4.166.667 - 55.556 - 2.221 734 1.247 138.888 - 24.638.889 1.313.161 29.472.222 Third parties: (a) Bilateral loans : Lembaga Pembiayaan Ekspor (9) 348.261 Indonesia (Indonesia Eximbank): Standard Chartered Bank, (16) 287.898 Singapore Branch (2) 164.884 PT Bank Pan Indonesia Tbk.: (19) 164.530 PT Bank KEB Hana Indonesia (18) 104.780 PT Bank Nationalnobu Tbk. (8) 100.141 PT Bank DKI (3) 85.688 PT Bank Permata Tbk (6) 72.051 PT Bank Central Asia Tbk Bank of China Limited, (17) Jakarta Branch 58.146 - Rupiah 57.199 - US Dollar JA Mitsui Leasing Limited (15) 57.314 Japan Branch (4) 54.451 PT Bank ICBC Indonesia (11) 31.146 PT Bank Commonwealth (1) 24.951 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (7) PT Bank Capital Indonesia Tbk (14) 9.984 PT Bank Ganesha (12) PT Bank QNB Indonesia Tbk 3.884 - Rupiah 1.906 - US Dollar (13) 2.492 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 1.629.706 (b) PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, (3) Cabang Hongkong Sub-total bilateral loans Syndicated loans: (2) - 59.312 - 131.100 31.500.000 397.456 - - (b) (2) PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, (3) Hongkong Branch Sub-total pinjaman sindikasi 31.500.000 456.768 - 131.100 Sub-total syndicated loans Total 56.138.889 1.769.929 29.472.222 1.760.806 Total 59 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral a. Bilateral loans Perusahaan telah mendapat fasilitas pinjaman bilateral dari beberapa bank dalam dan luar negeri dengan perincian sebagai berikut: The Company has secured funding facilities from the following domestic and overseas banks: 1. Tanggal 23 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman modal kerja dan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000 dengan masa berlaku selama 12 bulan untuk fasilitas pinjaman modal kerja dan Rp100.000 dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan untuk fasilitas pinjaman berjangka. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Agustus 2016, sedangkan untuk fasilitas modal kerja memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 23 Februari 2013. Fasilitas pinjaman modal kerja ini secara berturut turut telah diperpanjang pada tanggal 22 Februari 2013 dan 20 Februari 2014 dengan masa berlaku 12 bulan. 1. On February 23, 2012, the Company signed a working capital facility agreement and a term loan facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 with 12 months of availability period for working capital facility and Rp100,000 with 36 months of tenor for term loan facility. The term loan facility has been fully used in 2012. The term loan facility will mature on August 16, 2016 while the working capital facility with 1 (one) year tenor has expired on February 23, 2013. The working capital facility agreement has been extended consecutively on February 22, 2013 and February 20, 2014, with availability period up to 12 months. Tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit berjangka revolving (fasilitas modal kerja) dan perjanjian fasilitas kredit angsuran berjangka revolving dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000 dan Rp100.000 dengan masa berlaku 12 bulan yang telah berakhir pada 25 Februari 2014 untuk keduanya. Penarikan dilakukan sebesar Rp35.000 dengan jangka waktu maksimal 36 bulan. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 16 Agustus 2016. On February 22, 2013, the Company signed a revolving loan facility agreement and a revolving term loan facility agreement (working capital facility) with PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 and Rp100,000, respectively, with availability period up of 12 months, and has been expired on February 25, 2014 for both facilities. The drawdown was done in Rp35,000 with a maximum 36 month tenor for the term loan facility. The term loan facility will be matured on August 16, 2016. Tanggal 20 Februari 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit berjangka revolving (fasilitas modal kerja) dan perjanjian fasilitas kredit angsuran berjangka revolving dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000 dan Rp100.000 dengan masa berlaku 12 bulan yang telah berakhir pada 25 Februari 2015. Untuk fasilitas kredit angsuran berjangka, sampai dengan 31 Desember 2015, telah dilakukan penarikan sebesar Rp95.000 dengan jangka waktu maksimal 24 bulan. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 16 Mei 2016. On February 20, 2014, the Company signed a revolving loan facility agreement and a revolving term loan facility agreement (working capital facility) with PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 and Rp100,000, respectively, with availability period up of 12 months, and has expired on February 25, 2015 for both facilities. For term loan facility agreement, up to December 31, 2015, the drawdown was done in Rp95,000 with a maximum 24 months tenor. The term loan facility will be matured on May 16, 2016. 60 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) Tanggal 3 April 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit berjangka revolving (fasilitas modal kerja) dan perjanjian fasilitas kredit angsuran berjangka revolving dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000 dengan masa berlaku selama 12 bulan untuk fasilitas modal kerja yang telah berakhir pada 25 Februari 2015 dan Rp250.000 dengan jangka waktu maksimal 48 bulan untuk fasilitas kredit angsuran berjangka. Fasilitas pinjaman modal kerja dan fasilitas kredit angsuran berjangka ini telah diperpanjang pada tanggal 24 Februari 2015, dengan masa berlaku 12 bulan untuk fasilitas modal kerja dan 36 bulan untuk pinjaman berjangka. On April 3, 2014, the Company signed a revolving loan facility agreement (working capital facility) and a revolving term loan facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 with 12 months of availability period for working capital facility and has expired on February 25, 2015 and Rp250,000 with maximum 48 months of tenor for term loan facility. The revolving working capital facility and the revolving term loan facility has been extended on February 24, 2015, with availability period up to 12 months of revolving working capital facility and up to 36 months of revolving term loan facility. Tanggal 25 November 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit berjangka revolving (fasilitas modal kerja) dan perjanjian fasilitas kredit angsuran berjangka revolving dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman masing-masing sejumlah Rp100.000 dengan masa berlaku hingga 25 Februari 2016 dan Rp200.000 yang dapat ditarik dalam US$5.000.000 dengan jangka waktu maksimal 48 bulan untuk fasilitas kredit angsuran berjangka. On November 25, 2015, the Company signed a revolving loan facility agreement (working capital facility) and a revolving term loan facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp100,000 with availability period for working capital facility will expire on February 25, 2016 and Rp200,000 which can be drawdown in US$5,000,000 with maximum 48 months of tenor for term loan facility. 2. Tanggal 12 April 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012 dan dilunasi seluruhnya di bulan Juni 2015. 2. On April 12, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp200,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2012 and fully paid in June 2015. Tanggal 21 September 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah jatuh tempo pada 11 Desember 2015. On September 21, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk. with a maximum credit limit of Rp200,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used. The term loan facility has been matured on December 11, 2015. 61 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) Tanggal 11 Maret 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman selama 24 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya di bulan Maret 2014. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah jatuh tempo pada 11 Maret 2016. On March 11, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp200,000 and with term of 24 months. The facility has been fully used in March 2014. The term loan facility has been matured on March 11, 2016. Tanggal 8 Desember 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp250.000 dan jangka waktu pinjaman selama 24 bulan. Pinjaman berjangka ini ditarik dalam beberapa kali penarikan dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2015. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 11 Februari 2017. On December 8, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp250,000 and with term of 24 months. The facility drawn in several times and has been fully used in 2015. The term loan facility will mature on February 11, 2017. Tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp250.000 dan jangka waktu sampai dengan 36 bulan. Sampai dengan 31 Maret 2016, Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman berjangka ini. On February 3, 2016, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp250,000 and with term of 36 months. Up to March 31, 2016, the Company has not been used this term loan facility. 3. Pada tanggal 1 Maret 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman aksep (money market line) dan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Permata Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000 dengan masa berlaku pinjaman selama 12 bulan yang telah berakhir pada 1 Maret 2013 untuk pinjaman aksep dan Rp100.000 dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan untuk fasilitas pinjaman berjangka. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah jatuh tempo dan dilunasi seluruhnya pada September 2015. Fasilitas pinjaman aksep (money market line) secara berturut turut telah diperpanjang pada tanggal 1 Maret 2013, 26 April 2013, 2 Oktober 2014, dan 15 Mei 2015, dengan periode penarikan pinjaman sampai dengan 1 Maret 2016. 3. On March 1, 2012, the Company signed a money market facility agreement and a term loan facility agreement with PT Bank Permata Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 with 12 months of availability period which has expired on March 1, 2013 for money market facility and Rp100,000 with 36 months of tenor for term loan facility. The term loan facility has been fully used in 2012. The term loan facility has been matured and fully paid on September 2015. The money market facility has been extended on March 1, 2013, April 26, 2013, October 2, 2014 and May 15, 2015 consecutively, with availability period up to March 1, 2016. 62 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) Tanggal 2 Oktober 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Permata Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah diperpanjang pada tanggal 15 Mei 2015 dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada bulan Juli 2015. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 2 Juli 2018 On October 2, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Permata Tbk with a maximum credit limit of Rp100,000 and with term of 36 months. The term loan has been extended in May 15, 2015 with term of 36 months. The term loan facility has been fully used in July 2015. The term loan facility will mature on July 2, 2018. 4. Tanggal 24 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012 dan dilunasi seluruhnya pada 21 Maret 2015. 4. On February 24, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank ICBC Indonesia with a maximum credit limit of Rp50,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2012 and fully paid on March 21, 2015. Tanggal 8 Mei 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp75.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 26 Juli 2016. On May 8, 2013, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank ICBC Indonesia with a maximum credit limit of Rp75,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2013. The term loan facility will mature on July 26, 2016. Tanggal 19 Mei 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp75.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2014. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 7 Agustus 2017. On May 19, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank ICBC Indonesia with a maximum credit limit of Rp75,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2014. The term loan facility will mature on August 7, 2017. 63 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) On February 14, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank MNC International Tbk (formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk) with a maximum credit limit of Rp50,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2012 and fully paid in June 2015. 5. Tanggal 14 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank MNC International Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012 dan dilunasi seluruhnya di bulan Juni 2015. 5. 6. Tanggal 20 Oktober 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dan perpanjangan fasilitas kredit lokal yang telah berakhir pada 15 Desember 2011 dengan PT Bank Central Asia Tbk dengan jumlah maksimal fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan dan Rp50.000 dengan masa berlaku selama 12 bulan. Pinjaman berjangka telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012, sedangkan untuk fasilitas kredit lokal memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 15 Desember 2013. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah dilunasi seluruhnya pada 13 Februari 2015. 6. On October 20, 2011, the Company signed a term loan facility and renewal of local credit facility agreement which has expired on December 15, 2011 with PT Bank Central Asia Tbk which have a maximum credit limit of Rp50,000 with tenor of 36 months for term loan facility and Rp50,000 with availability period of 12 months for local credit facility. The term loan facility has been fully used in 2012, while the local credit facility has 1 (one) year tenor until December 15, 2013. The term loan facility has been fully paid on February 13, 2015. Tanggal 29 April 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dan perpanjangan fasilitas kredit lokal yang telah berakhir pada 15 Desember 2013 dengan PT Bank Central Asia Tbk dengan jumlah maksimal fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan dan Rp50.000 dengan masa berlaku selama 12 bulan. Pinjaman berjangka telah ditarik seluruhnya pada tahun 2014, sedangkan untuk fasilitas kredit lokal memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 15 Desember 2014. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 8 Mei 2017. On April 29, 2014, the Company signed a term loan facility and renewal of local credit facility agreement which has expired on December 15, 2013 with PT Bank Central Asia Tbk which have a maximum credit limit of Rp50,000 with term of 36 months for term loan facility and Rp50,000 with availability period of 12 months for local credit facility. The term loan facility has been fully used in 2014, while the local credit facility has 1 (one) year term until December 15, 2014. The term loan facility will mature on May 8, 2017. 64 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) Tanggal 12 Maret 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dan perpanjangan fasilitas kredit lokal yang telah berakhir pada 15 Desember 2014 dengan PT Bank Central Asia Tbk. dengan jumlah maksimal fasilitas pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000 dengan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan dan Rp50.000 dengan masa berlaku selama 12 bulan. Fasilitas kredit lokal memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 15 Desember 2015. Fasilitas pinjaman berjangka telah ditarik seluruhnya pada Agustus 2015 dan akan jatuh tempo pada 13 Agustus 2018. On March 12, 2015, the Company signed a term loan facility and renewal of local credit facility agreement which has expired on December 15, 2014 with PT Bank Central Asia Tbk. which have a maximum credit limit of Rp50,000 with term of 36 months for term loan facility and Rp50,000 with availability period of 12 months for local credit facility. The local credit facility has 1 (one) year term until December 15, 2015. The term loan facility has been fully used in August 2015 and will mature on August 13, 2018. Tanggal 17 Februari 2016 Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas kredit berjangka dengan jumlah maksimal batasan kredit sebesar Rp75.000 dengan jangka waktu sampai dengan 36 bulan dan perpanjangan fasilitas kredit lokal yang telah berakhir pada 15 Desember 2015 dengan masa berlaku selama 12 bulan sebesar Rp50.000 dengan PT Bank Central Asia Tbk. Sampai dengan 31 Maret 2016, Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman berjangka ini. On February 17, 2016, the Company signed a term loan facility agreement with a maximum credit limit of Rp75,000 with term of 36 months and renewal of local credit facility agreement which has expired on December 15, 2015 which have a maximum credit limit of Rp50,000 with availability period of 12 months for local credit facility with PT Bank Central Asia Tbk. Up to March 31, 2016, the Company has not been used this term loan facility. 7. Pada tanggal 22 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman aksep (money market line) dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp90.000 dan masa berlaku selama 12 bulan. Fasilitas pinjaman aksep (money market line) ini telah diperpanjang pada tanggal 5 April 2013, 17 September 2014, 24 Februari 2015 dan 23 Februari 2016 dengan masa berlaku selama 12 bulan. Perusahaan telah menggunakan fasilitas pinjaman aksep ini dan saldo pada 31 Maret 2016 sebesar nihil. 7. On February 22, 2012, the Company signed a money market facility agreement with PT Bank Capital Indonesia Tbk with a maximum credit limit of Rp90,000 and 12 months of availability period. The money market facility agreement has been extended on April 5, 2013, September 17, 2014, February 24, 2015 and February 23, 2016, with availability period up to 12 months. The Company has used the money market facility and the balance as of March 31, 2016 was nil. 65 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) 8. Tanggal 13 Juni 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank DKI dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah tempo pada 27 Juli 2015. 8. On June 13, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank DKI with a maximum credit limit of Rp100,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2012. The term loan facility has been matured on July 27, 2015. Tanggal 26 Juli 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank DKI dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 27 Agustus 2016. On July 26, 2013, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank DKI with a maximum credit limit of Rp100,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2013. The term loan facility will mature on August 27, 2016. Tanggal 12 Desember 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank DKI dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini ditarik dalam beberapa kali penarikan dan telah ditarik seluruhnya. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 27 Mei 2018. On December 12, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank DKI with a maximum credit limit of Rp100,000 and with term of 36 months. The term loan facility drawn in several times and has been fully used. The term loan facility will mature on May 27, 2018. 9. Tanggal 21 Oktober 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012 dan dilunasi seluruhnya pada bulan Januari 2015. 9. On October 21, 2011, the Company signed a term loan facility agreement with Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) with a maximum credit limit of Rp200,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2012 and fully paid on January 2015. Tanggal 23 Juli 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah jatuh tempo pada 9 Oktober 2015. On July 23, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) with a maximum credit limit of Rp200,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2012. The term loan facility has been matured on October 9, 2015. 66 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) Tanggal 20 Agustus 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman ini dapat ditarik dalam Rupiah ataupun Dolar AS. Penarikan dilakukan sebesar Rp181.700 dan US$1.500.000. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 24 Januari 2017. Perusahaan melakukan pelunasan dipercepat sebesar US$875.000 untuk fasilitas pinjaman sebesar US$1.500.000 pada bulan Juni 2015. On August 20, 2013, the Company signed a term loan facility agreement with Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) with a maximum credit limit of Rp200,000 and with term of 36 months. The facility can be drawdown in Rupiah or US Dollar. The drawdown were done in Rp181,700 and US$1,500,000. The term loan facility will mature on January 24, 2017. The Company made early settlement amount of US$875,000 for US$1,500,000 credit facility in June 2015. Tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp200.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini ditarik dalam beberapa kali penarikan dan telah ditarik seluruhnya. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 9 Maret 2018. On October 1, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) with a maximum credit limit of Rp200,000 and with term of 36 months. The facility drawn in several times and has been fully used. The term loan facility will mature on March 9, 2018. Tanggal 5 Agustus 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp250.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Sampai dengan 31 Maret 2016, telah dilakukan penarikan sebesar Rp150.000. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 4 November 2018. On August 5, 2015, the Company signed a term loan facility agreement with Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) with a maximum credit limit of Rp250,000 and with term of 36 months. Up to March 31, 2016, the drawdown was done in Rp150,000. The term loan facility will mature on November 4, 2018. 10. Tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank SBI Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp30.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah jatuh tempo pada 17 September 2015. 10. On August 31, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank SBI Indonesia with a maximum credit limit of Rp30,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2012. The term loan facility has been matured on September 17, 2015. 67 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) 11. Tanggal 5 Desember 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Commonwealth dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 yang dapat ditarik dalam Rupiah ataupun Dolar AS. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012. Penarikan dilakukan sebesar Rp65.000 dan US$3.700.000. Fasilitas pinjaman berjangka telah dilunasi seluruhnya pada Juni 2015. 11. On December 5, 2011, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Commonwealth with maximum credit limit of Rp100,000 that can be drawdown in Rupiah or US Dollar and has been fully used in 2012. The drawdown amounting to Rp65,000 and US$3,700,000. The term loan facility has been fully paid in June 2015. Tanggal 2 September 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Commonwealth dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2014. Perusahaan melakukan pelunasan dipercepat atas fasilitas pinjaman ini pada Maret 2016. On September 2, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Commonwealth with a maximum credit limit of Rp50,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2014. The Company made early settlement for the term loan facility in March 2016. 12. Tanggal 15 Mei 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah jatuh tempo pada 12 Juli 2015. 12. On May 15, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk) with a maximum credit limit of Rp100,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in 2012. The term loan facility has been matured on July 12, 2015. Tanggal 9 April 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk (dahulu PT Bank QNB Kesawan Tbk) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp70.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman ini dapat ditarik dalam Rupiah ataupun Dolar AS. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2013. Penarikan dilakukan sebesar Rp20.000 dan US$4.936.000. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 12 Juli 2016. Perusahaan melakukan pelunasan dipercepat masing-masing sebesar US$444.444 dan US$484.000 untuk fasilitas pinjaman sebesar US$2.000.000 dan US$1.936.000 pada bulan Oktober 2015 dan Desember 2015. On April 9, 2013, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank QNB Indonesia Tbk (formerly PT Bank QNB Kesawan Tbk) with a maximum credit limit of Rp70,000 and with term of 36 months. The facility can be drawdown in Rupiah or US Dollar. The facility has been fully used ini 2013. The drawdown were done in Rp20,000 and US$4,936,000. The term loan facility will mature on July 12, 2016. The Company made early settlement amounting to US$444,444 and US$484,000 for credit facility of US$2,000,000 and US$1,936,000 in October 2015 and December 2015, respectively. 68 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) 13. Pada tanggal 27 November 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman ini dapat ditarik dalam Rupiah ataupun Dolar AS dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2013. Penarikan dilakukan sebesar Rp15.000 dan US$3.500.000. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 7 Mei 2016. Perusahaan melakukan pelunasan dipercepat sebesar US$875.000 untuk fasilitas pinjaman sebesar US$3.500.000 pada November 2015. 13. On November 27, 2012, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Ekonomi Raharja Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 and with term of 36 months. The facility can be drawdown in Rupiah or US Dollar and has been fully used in 2013. The drawdown were done in Rp15,000 and US$3,500.000. The term loan facility will mature on May 7, 2016. The Company made early settlement for credit facility amounting to US$875,000 of loan facility US$3,500,000 in November 2015. 14. Pada tanggal 26 Juli 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Ganesha dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp30.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 29 Juli 2016. 14. On July 26, 2013, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Ganesha with a maximum credit limit of Rp 30,000 and with term of 36 months. The facility has been fully drawdown in 2013. The term loan facility will mature on July 29, 2016. 15. Pada tanggal 16 Desember 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan JA Mitsui Leasing Limited dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah US$10.000.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2014. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 13 Maret 2017. 15. On December 16, 2013, the Company signed a term loan facility agreement with JA Mitsui Leasing Limited with a maximum credit limit of US$10,000,000 and with term of 36 months. The facility has been fully drawdown in 2014. The term loan facility will mature on March 13, 2017. 16. Pada tanggal 30 April 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Standard Chartered Bank, Cabang Singapura (SCB) dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah US$35.000.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan (termasuk jangka waktu penarikan pinjaman). Pinjaman berjangka ini ditarik dalam beberapa kali penarikan dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2014. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 30 April 2017. 16. On April 30, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with Standard Chartered Bank, Singapore Branch (SCB) with a maximum credit limit of US$35,000,000 and with term of 36 months (including availability period). The term loan facility drawn in several times and has been fully used in 2014. The term loan facility will mature on April 30, 2017. 69 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman dengan SCB, Perusahaan melakukan 1 (satu) kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga dengan SCB dengan nilai nosional awal sebesar US$35.000.000 To manage its exposure to fluctuation of the foreign currency and floating interest rate on loan obtained from SCB, the Company entered into 1 (one) cross currency swap contracts and interest rate swap contract with SCB with initial notional amounts of US$35,000,000. Perusahaan secara efektif telah menetapkan nilai kurs Dolar AS terhadap Rupiah pada Rp11.550 (dalam nilai penuh) untuk 1 (satu) Dolar AS. The Company has effectively fixed the US Dollar exchange rate to Rupiah at Rp11,550 (in full amount) for 1 (one) US Dollar. 17. Pada tanggal 20 Mei 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Bank of China Limited, Cabang Jakarta, dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2014. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 16 September 2017. 17. On May 20, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with Bank of China Limited, Jakarta Branch, with a maximum credit limit of Rp100,000 and with term of 36 months. This term loan facility has been fully used 2014. The term loan facility will mature on September 16, 2017. Pada tanggal 22 Mei 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan Bank of China Limited, Cabang Jakarta, dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah US$5.000.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini ditarik dalam beberapa kali penarikan dan telah ditarik seluruhnya pada Juni 2015. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 22 Juni 2018. On May 22, 2015, the Company signed a term loan facility agreement with Bank of China Limited, Jakarta Branch, with a maximum credit limit of US$5,000,000 and with term of 36 months. The term loan facility drawn in several times and has been fully used in June 2015. The term loan facility will mature on June 22, 2018. 18. Pada tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Nationalnobu Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka waktu pinjaman selama 24 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2014. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 10 Juli 2016. 18. On June 25, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Nationalnobu Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 and with term of 24 months. This term loan facility has been fully used in 2014. This term loan facility will mature on July 10, 2016. 70 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) a. Pinjaman bilateral (lanjutan) a. Bilateral loans (continued) Pada tanggal 8 Mei 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Nationalnobu Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada Juni 2015. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 26 Juni 2018. On May 8, 2015, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Nationalnobu Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in June 2015. The term loan facility will mature on June 26, 2018. Pada tanggal 8 Desember 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank Nationalnobu Tbk dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp50.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada Desember 2015. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 28 Desember 2018. On December 8, 2015, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank Nationalnobu Tbk with a maximum credit limit of Rp50,000 and with term of 36 months. The facility has been fully used in December 2015. The term loan facility will mature on December 28, 2018. 19. Pada tanggal 11 Desember 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank KEB Hana Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2015. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 12 Mei 2018. 19. On December 11, 2014, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank KEB Hana Indonesia with a maximum credit limit of Rp100,000 and with term of 36 months. The term loan facility has been fully used in 2015. The term loan facility will mature on May 12, 2018. Pada tanggal 11 Agustus 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan PT Bank KEB Hana Indonesia dengan jumlah maksimal pinjaman sejumlah Rp100.000 dan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan. Pinjaman berjangka ini telah ditarik seluruhnya pada tahun 2015. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 12 Oktober 2018. On August 11, 2015, the Company signed a term loan facility agreement with PT Bank KEB Hana Indonesia with a maximum credit limit of Rp100,000 and with term of 36 months. The term loan facility has been fully used in 2015. The term loan facility will mature on October 12, 2018. 71 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans 1. Pada tanggal 18 Juli 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi berjangka sebesar Rp600.000 dengan sindikasi bank yang terdiri atas PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Jawa Barat Banten Tbk, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dan Bank of China Limited Cabang Jakarta. Agen fasilitas dan agen jaminan untuk pinjaman sindikasi ini adalah PT Bank OCBC NISP Tbk. Pinjaman berjangka ini ditarik dalam beberapa kali penarikan dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2012. Jangka waktu pinjaman sindikasi berjangka ini adalah selama 36 bulan. Fasilitas pinjaman berjangka ini telah dilunasi seluruhnya pada April 2015. 1. On July 18, 2011, the Company signed a Rp600,000 syndicated term loan facility agreement with syndicated banks comprising of PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Jawa Barat Banten Tbk, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk and Bank of China Limited Jakarta Branch. The facility and security agent for this syndicated loan is PT Bank OCBC NISP Tbk. The facility drawn in several times and has been fully used in 2012. The term of the facility is 36 months. The term loan facility has been fully paid in April 2015. 2. Pada tanggal 19 Oktober 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi berjangka sebesar Rp1.000.000 dengan sindikasi bank yang terdiri atas PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (BPD Kaltim), PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua), dan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan. Agen fasilitas dan agen jaminan untuk pinjaman sindikasi ini adalah PT Bank Central Asia Tbk. Jangka waktu pinjaman sindikasi berjangka ini adalah selama 36 bulan. Pinjaman ini ditarik dalam beberapa kali penarikan dan telah ditarik seluruhnya pada tahun 2013. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada 23 September 2016. 2. On October 19, 2012, the Company signed a Rp1,000,000 syndicated term loan facility agreement with syndicated banks comprising of PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (BPD Kaltim), PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua), and PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan. The facility and security agent for this syndicated loan is PT Bank Central Asia Tbk. The term of the facility is 36 months. The term loan facility drawn in several times and has been fully used in 2013. The term loan facility will mature on September 23, 2016. 3. Pada tanggal 24 Juni 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi berjangka sebesar US$65.000.000 dengan sindikasi bank yang terdiri atas Standard Chartered Bank-Dubai International Financial Centre Branch, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank International Indonesia Tbk), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Industrial and Commercial Bank of China Limited-Singapore Branch dan Taishin International Bank Co.LtdSingapore Branch, dengan masa penarikan selama 9 bulan. 3. On June 24, 2015, the Company signed a US$65,000,000 syndicated term loan facility agreement with syndicated banks comprising of Standard Chartered BankDubai International Financial Centre Branch, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank International Indonesia Tbk), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Industrial and Commercial Bank of China Limited-Singapore Branch and Taishin International Bank Co. LtdSingapore Branch, with 9 months of availability period. 72 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) b. Pinjaman sindikasi (lanjutan) b. Syndicated loans (continued) Agen fasilitas untuk pinjaman sindikasi ini adalah Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited. Jangka waktu pinjaman sindikasi berjangka ini adalah selama 36 bulan. Sampai dengan 31 Maret 2016, telah dilakukan penarikan sebesar US$35.000.000. Fasilitas pinjaman berjangka ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2018. The facility agent for this syndicated loan is Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited. The term of the facility is 36 months. Up to March 31, 2016, the drawdown was done in US$35,000,000. The term loan facility will mature on June 24, 2018. Untuk mengendalikan risiko fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman sindikasi dengan SCB, Perusahaan melakukan 3 (tiga) kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga dengan PT Bank Maybank Indonesia dan SCB dengan nilai nosional awal masing-masing sebesar US$20.000.000, US$7.500.000 dan US$7.500.000 To manage its exposure to fluctuation of the foreign currency and floating interest rate on syndication loan obtained from SCB, the Company entered into 3 (three) cross currency swap contracts and interest rate swap contract with SCB with initial notional amounts of US$20,000,000, US$7,500,000 and US$7,500,000, respectively. Perusahaan secara efektif telah menetapkan nilai kurs Dolar AS terhadap Rupiah masing-masing pada Rp13.410 (dalam nilai penuh), Rp13.420 (dalam nilai penuh) dan Rp13.530 (dalam nilai penuh) untuk 1 (satu) Dolar AS. The Company has effectively fixed the US Dollar exchange rate to Rupiah at Rp13,410 (in full amount), Rp13,420 (in full amount) and Rp13,530 (in full amount) for 1 (one) US Dollar. Pembayaran kembali dari seluruh fasilitas pinjaman yang diterima Perusahaan dilakukan dengan basis bulanan, kecuali untuk fasilitas pinjaman dari PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), JA Mitsui Leasing Limited, Bank of China Limited Cabang Jakarta, Standard Chartered Bank Cabang Singapura (SCB) dan Sindikasi Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited yang pembayarannya dilakukan dengan basis per 3 (tiga) bulan dan PT Bank Ganesha yang pembayaran pokoknya dilakukan dengan basis tahunan. The repayment of bank loan facilities received by the Company are on monthly basis, except those from PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), JA Mitsui Leasing Limited, Bank of China Limited Jakarta Branch, Standard Chartered Bank Singapore Branch (SCB) and Syndication of Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited, which are on quarterly basis and from PT Bank Ganesha which are on annualy basis for the principal repayment. Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dipergunakan untuk modal kerja kegiatan usaha Perusahaan. The loan facilities are used for the Company’s working capital. Suku bunga efektif pinjaman pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Effective interest rates of the loan in 2016 and 2015 are as follows: Rupiah Dolar Amerika Serikat 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 9,75% - 12,50% 3,17% - 4,59% 8,05% - 12,50% 3,09% - 6,35% 73 Rupiah United States Dollar The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN DAN BANK (lanjutan) 11. LOANS FROM FINANCIAL INSTITUTIONS AND BANKS (continued) Pinjaman-pinjaman diatas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen perusahaan sebesar 100% - 120% dari saldo pinjaman yang terutang (Catatan 5 dan 6). The above loans are secured by the Company’s finance leases and consumer financing receivables amounting to 100% - 120% from outstanding loan balances (Notes 5 and 6). Pinjaman Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 akan jatuh tempo dalam tahun-tahun berikut ini: The Company’s loans as of March 31, 2016 and December 31, 2015 will be due on the following years: Setara Rupiah pada 31 Maret 2016/ Rupiah equivalent at March 31, 2016 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Total Setara Rupiah pada 31 Desember 2015/ Rupiah equivalent at December 31, 2015 851.660 672.534 245.735 1.087.259 514.631 158.916 In 2016 In 2017 In 2018 1.769.929 1.760.806 Total Dalam perjanjian-perjanjian fasilitas pinjaman bilateral dan sindikasi yang disebutkan di atas, Perusahaan diharuskan menjaga rasio-rasio keuangan dan memenuhi pembatasanpembatasan tertentu termasuk tidak melebihi dari batas yang telah ditetapkan, antara lain, di dalam bidang melakukan pinjaman, pemberian piutang, pemberian jaminan atau ganti rugi, pelepasan aset, perubahan bisnis, akuisisi perusahaan dan bisnis, pengeluaran untuk barang modal, transaksi dengan afiliasi, penghapusan piutang dan security interest. Perusahaan juga diharuskan untuk melaksanakan prosedur-prosedur tertentu dalam kegiatan sewa pembiayaan. Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan-persyaratan di atas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Under the above-mentioned billateral and syndicated loans facility agreements, the Company is required to maintain certain financial ratios and comply to certain restrictions including not exceeding established limits, among others, in areas of making any loans or granting any credit, giving any guarantee or indemnity, disposal of assets, changes in business, acquisition of other companies or businesses, capital expenditures, transactions with affiliates, forgiveness of receivables and security interest. The Company is also required to conduct certain leasing operation procedures. The Company has complied with all the above requirements as of December 31, 2015 and 2014. 12. DEBT SECURITIES ISSUED 12. EFEK HUTANG YANG DITERBITKAN Medium-Term Notes (MTN) 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Pihak ketiga Dikurangi: Biaya emisi MTN yang belum diamortisasi Total - neto 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 250.000 250.000 Third parties Less: (362) 249.638 74 (645) 249.355 Unamortized MTN issuance cost Total - net The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. DEBT SECURITIES ISSUED (continued) 12. EFEK HUTANG YANG DITERBITKAN (lanjutan) Pada tanggal 8 April 2015, Perusahaan menerbitkan MEDIUM TERM NOTES (MTN) II BUANA FINANCE 2015 dengan nilai nominal sebesar Rp250.000, yang terdiri dari : On April 8, 2015, the Company issued MEDIUM TERM NOTES (MTN) II BUANA FINANCE 2015 with a nominal value of Rp250,000 consisting of : a. Seri A sebesar Rp150.000, dengan jangka waktu 370 hari dan tingkat suku bunga tetap sebesar 11% dan akan jatuh tempo pada 18 April 2016 ; a. Serial A amounting to Rp150,000 with tenor of 370 days and fixed interest rate of 11% per annum and will mature on April 18, 2016; b. Serial B amounting to Rp100,000 with tenor of 24 months and fixed interest rate of 11.25% per annum and will mature on April 8, 2017. b. Seri B sebesar Rp100.000, dengan jangka waktu 24 bulan dan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,25% dan akan jatuh tempo pada 8 April 2017. Perusahaan menerbitkan MTN dengan tujuan untuk modal kerja Perusahaan. Penjamin emisi penerbitan MTN adalah PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT RHB OSK Securities Indonesia. The Company issued MTN for the purpose of funding the Company’s working capital. The mandated underwriters for issuing the MTN were PT OCBC Sekuritas Indonesia and PT RHB OSK Securities Indonesia. Pembayaran pokok utang MTN dilakukan dengan pembayaran penuh pada saat jatuh tempo, sedangkan pembayaran bunga dilakukan dengan basis 3 bulanan, yaitu setiap tanggal 8 (delapan), yang dimulai dari tanggal 8 Juli 2015. Payment on principal of MTN will be a bullet payment on due date, while the payment of it’s interests will be done on a quarterly, on the 8th (eighth), which the first interest payment will be paid on July 8, 2015. Dalam perjanjian fasilitas MTN yang disebutkan di atas, Perusahaan diharuskan memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu termasuk tidak melebihi dari batas yang telah ditetapkan, antara lain, di dalam bidang melakukan pinjaman, melakukan penjaminan ulang atas jaminan, pelepasan aset, perubahan bisnis, akuisisi perusahaan dan bisnis, pengajuan pailit, pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor. Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan di atas pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. Under the above-mentioned MTN facility agreements, the Company is required to comply to certain restrictions including not exceeding established limits, among others, in areas of making any loans or granting any credit, doublepledging of guarantees, disposal of assets, changes in business, acquisition of other companies or businesses, bankruptcy petition, reduction of authorized, issued and paid up capital. The Company has complied with the above requirements as of March 31, 2016 and December 31, 2015. 13. INCOME TAX 13. PAJAK PENGHASILAN a. Utang pajak penghasilan terdiri dari: a. 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Income tax payable consisted of: 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 21 karyawan Pajak penghasilan pasal 23, 26 dan lainnya 7.462 3.769 522 1.970 316 425 Corporate income tax Employee income tax - article 21 Witholding taxes - articles 23, 26 and others Total 8.300 6.164 Total 75 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. INCOME TAX (continued) 13. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) b. Manfaat (beban) pajak b. 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 c. Tax benefit (expense) 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 Pajak kini Pajak tangguhan (7.249) (6) (8.541) (15) Current tax Deferred tax Total (7.255) (8.556) Total Rekonsiliasi pajak c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The reconciliation of income before tax expense as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income for the years ended March 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Laba sebelum beban pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi) perbedaan tetap: Beban bunga pinjaman Beban pajak Sumbangan Pendapatan bunga deposito Pendapatan jasa giro 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 27.943 2.916 5 (1.390) (455) 29.019 Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer: Kenaikan nilai surat berharga Penghasilan kena pajak (24) 28.995 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan tetap 34.386 (1) 12 38 (62) (150) Income before income tax expense Add/(deduct) permanent differences: Interest expense Tax expense Donations Interest income on time deposits Interest income on savings accounts 34.223 (60) Add/(deduct) temporary differences: Increase in value of marketable securities 34.163 Taxable Income Reconciliation between tax expense calculated using the prevailing tax rate of accounting income before tax expense and income tax expense as shown in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the periods ended March 31, 2016 and 2015 are as follows: Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba akuntansi sebelum beban pajak, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Laba sebelum beban pajak Tax reconciliation 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 27.943 34.386 6.986 269 8.596 (40) 7.255 8.556 76 Income before tax expense Income tax expense at prevailing tax rate Effect of permanent differences The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. INCOME TAX (continued) 13. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) d. Perhitungan beban pajak penghasilan d. Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan utang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: Corporate income tax calculation The calculations of current income tax expense and corporate income tax payable are as follows: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 Pajak kini Penghasilan kena pajak Current Tax 28.995 34.163 Taxable income Estimated current income tax expense Less: Prepaid income tax Taksiran beban pajak penghasilan tahun berjalan Dikurangi: Pajak dibayar di muka 7.249 8.541 (2.765) (4.636) Utang pajak penghasilan badan 4.484 3.905 Pajak tangguhan Pajak penghasilan tangguhan terdiri atas : Kenaikan nilai surat berharga Deferred Tax (6) Manfaat (beban) pajak tangguhan e. (6) Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: e. 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Aset pajak tangguhan: Penyisihan imbalan kerja Surat-surat berharga (15) Deferred income tax consists of: Increase in value of marketable securities (15) Deferred tax benefit (expense) The details of the deferred tax assets (liabilities) as of March 31, 2016 and December 31, 2015 were as follows: 31 Des 2015/ Des 31, 2015 3.569 4 3.569 10 3.573 3.579 Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Aset tidak berwujud (786) (63) (849) Aset pajak tangguhan - neto Corporate income tax payable 2.724 Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset pajak tangguhan yang timbul dari beda temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahuntahun mendatang. (786) (63) Deferred tax assets: Provision for employee benefits Marketable securities Deferred tax liabilities: Fixed assets Intangible assets (849) 2.730 Deferred tax assets - net Management believes that total deferred tax assets arising from temporary differences are probable to be realized in the future years. 77 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. OTHER PAYABLES 14. UTANG LAIN-LAIN 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Pihak ketiga Titipan konsumen Utang kepada perusahaan asuransi Lain-Lain 11.616 12.646 13.542 5.739 13.497 219 Total 30.897 26.362 Third parties Customer deposits Payable to insurance companies Others Total 15. ADVANCES AND OTHERS 15. UANG MUKA DAN LAIN-LAIN Akun ini merupakan uang muka dan lain-lain kepada pihak ketiga, terutama uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan premi asuransi, biaya notaris dan biaya administrasi. Premi asuransi dan biaya notaris akan dibayarkan pada perusahaan asuransi dan notaris yang bersangkutan. This account mainly represents advances and others to the third parties, advances received from customers related to insurance premiums, notary fees and administration charges. The insurance premium and notary fees will be paid to the corresponding insurance companies and the notary. 16. ACCRUED EXPENSES 16. BEBAN AKRUAL 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Bunga pinjaman bank Bunga dari efek utang yang diterbitkan Medium-term notes Lain lain Total 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 9.942 11.597 6.475 270 6.552 1.246 Interest on bank loans Interest on debt security issued Medium-term notes Others 16.687 19.395 Total 17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES 17. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA Seperti dijelaskan dalam Catatan 2o, Perusahaan mempunyai imbalan pasca-kerja yang terdiri atas imbalan pasca-kerja iuran pasti. Perusahaan mengakui liabilitas atas imbalan pasca-kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaria yang dihitung oleh Prima Aktuaria dalam laporan aktuaria tertanggal 19 Januari 2016 untuk tahun 2015 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. As mentioned in Note 2o, the Company provides post-employment benefits which consists of defined contribution plans. The Company recognized the employee benefits liabilities based on the actuarial calculations made by Prima Aktuaria in the actuary report dated January 19, 2016 for 2015 using the “Projected Unit Credit” method. Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: The key assumptions used for the said actuarial calculations are among others as follows: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Umur pensiun normal 31 Desember/ December 31, 2015 31 Desember/ December 31, 2014 ________________________________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________________________________ 9,14% 10% Tabel Mortalita Indonesia 8,45% 10% Tabel Mortalita Indonesia Discount rate Salary growth rate 2011 10% dari/from TMI-2011 10% pada usia sampai dengan 20 tahun dan berkurang hingga 2,50% pada usia 45 tahun/ 10% up to age 20 then decrease linearly down to 2.50% at age 45 years old 55 tahun/55 years old 2011 10% dari/from TMI-2011 10% pada usia sampai dengan 20 tahun dan berkurang hingga 2,50% pada usia 45 tahun/ 10% up to age 20 then decrease linearly down to 2.50% at age 45 years old 55 tahun/55 years old Mortality table Disability rate Resignation rate 78 Normal retirement age The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. POST-EMPLOYMENT (continued) 17. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) BENEFITS LIABILITIES Berikut ini ikhtisar komponen-komponen status dana pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut: The following table summarizes the components of the fund status as at March 31, 2016 and December 31, 2015, and the employee benefits expenses recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the period then ended: Mutasi dalam liabilitas neto yang tercatat dalam laporan posisi keuangan: Movements in the net liabilities recognized in the statement of financial position: 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Saldo awal periode Beban periode berjalan Total yang diakui di penghasilan komprehensif lainnya Pembayaran imbalan pasca-kerja 14.278 863 Saldo akhir periode 15.141 15.058 3.445 - (3.857) - (368) 14.278 Balance at end of period 18. SHARE CAPITAL 18. MODAL SAHAM Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 berdasarkan laporan PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Total saham (dalam nilai penuh)/ Number of Shares (in full amount) Pemegang Saham/ Shareholders Balance at beginning of period Expenses during the period Total amount recognized in other comprehensive income Post-employment benefits payment 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 The composition of shareholders of the Company as of March 31, 2016 and December 31, 2015 based on report of PT EDI Indonesia, Securities Administration Bureau, are as follows: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%) 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Ditempatkan dan disetor penuh Rupiah/ Issued and paid-up capital Rupiah 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 PT Sari Dasa Karsa 1.112.584.069 PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. 63.281.585 Masyarakat (masingmasing tidak melebihi 5%)/ Public (individually less than 5%) 469.930.400 1.112.584.069 67,60 67,60 278.146 278.146 63.281.585 3,85 3,85 15.820 15.820 469.930.400 28,55 28,55 117.483 117.483 Total 1.645.796.054 100,00 100,00 411.449 411.449 1.645.796.054 Komisaris dan Direksi Perusahaan tidak memiliki kepemilikan saham atas Perusahaan. The Commissioners and Directors of Company do not have ownership on the shares of Company. Sejak penawaran umum saham ke masyarakat pada bulan Maret 1990, Perusahaan telah melakukan beberapa kali perubahan modal saham melalui tindakan korporasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 1b. Since the public offering held on March 1990, the Company’s share capital has been changed several times through the corporate actions. Futher details are disclosed in Note 1b. 79 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 19. TAMBAHAN MODAL DISETOR Saldo akun ini merupakan jumlah yang timbul dari perbedaan antara nilai nominal per saham dengan harga pasar saham yang diterbitkan dikurangi jumlah yang dikapitalisasi sebagai modal saham bonus dan jumlah yang timbul dari perbedaan antara harga pasar dan harga nominal saham yang diterbitkan sebagai bagian dari restrukturisasi utang. The balance of this account represents the amount resulting from the difference between the share offering price and par value of shares issued, less amounts capitalized as bonus share capital and the amount resulting from the difference between the market price and par value of shares issued, as part of the debt restructuring. Tambahan modal disetor dari penawaran umum awal adalah Rp13.125 dimana sejumlah Rp12.000 dikapitalisasi sebagai modal saham pada tanggal 17 Mei 1993 melalui penerbitan saham bonus (Catatan 1b). The additional paid-in capital from the initial public offering was Rp13,125 of which Rp12,000 was capitalized as share capital on May 17, 1993 through a bonus shares issue (Note 1b). Pada tanggal 9 Juli 1994, Perusahaan menerbitkan 18.000.000 saham baru pada harga Rp3.500 (dalam nilai penuh) per lembar yang menghasilkan tambahan modal disetor sebesar Rp45.000 (Catatan 1b). On July 9, 1994, the Company issued 18,000,000 new shares based on a rights issue offered at Rp3,500 (in full amount) per share resulting in additional paid-in capital of Rp45,000 (Note 1b). Pada tanggal 19 Juni 1995, Perusahaan mengkapitalisasi tambahan modal disetor sebesar Rp45.000 ini menjadi modal saham melalui penerbitan saham bonus (Catatan 1b). On June 19, 1995, the Company capitalized this Rp45,000 additional paid-in capital into share capital via a bonus shares issue (Note 1b). Pada tanggal 5 Februari 2004, Perusahaan menerbitkan 270.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp500 (dalam nilai penuh) per saham kepada pemberi pinjaman sebagai bagian dari restrukturisasi utang. Perbedaan antara nilai nominal per saham Rp500 (dalam nilai penuh) dengan harga pasar per saham Rp1.025 (dalam nilai penuh) menghasilkan tambahan modal disetor sebesar Rp141.750 (Catatan 1b). On February 5, 2004, the Company issued 270,000,000 new common shares with a nominal value of Rp500 (in full amount) per share to its lenders as part of the debt restructuring. The differrence between the nominal value of the share of Rp500 (in full amount) and the market value of a share of Rp1,025 (in full amount) has resulted in additional paid-in capital amounting to Rp141,750 (Note 1b). Pada tanggal 22 Februari 2005, 6 Mei 2005 dan 15 November 2005 sejumlah 49.351.247 waran telah dikonversi menjadi saham biasa dimana harga per lembar waran tersebut adalah Rp700 (dalam nilai penuh), sehingga menghasilkan agio sebesar Rp9.870 (Catatan 1b). On February 22, 2005, May 6, 2005 and November 15, 2005, 49,351,247 warrants were converted to new common shares at exercise price of Rp700 (in full amount) per share, which is resulted in additional paid-in capital of Rp9,870 (Note 1b). Pada tanggal 28 Mei 2007, Perusahaan mengkapitalisasi tambahan modal disetor sebesar Rp99.870 menjadi modal saham melalui penerbitan saham bonus (Catatan 1b). On May 28, 2007, the Company capitalized part of its additional paid-in capital amounting to Rp99,870 into share capital through a bonus share issuance (Note 1b). Pada tanggal 24 Mei 2012, Perusahaan mengkapitalisasi tambahan modal disetor sebesar Rp52.418 menjadi modal saham melalui penerbitan saham bonus (Catatan 1b). On May 24, 2012, the Company capitalized part of its additional paid-in capital amounting to Rp52,418 into share capital through a bonus share issuance (Note 1b). 80 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE 20. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Buana Finance Tbk. yang diaktakan dalam Akta No. 65 tanggal 28 Mei 2014 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,MSi, pemegang saham menyetujui penggunaan laba neto tahun 2013 untuk: (a) pembagian dividen tunai sebesar Rp60 (dalam nilai penuh) per saham, yang telah dibagi dan dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal 18 Juni 2014 (b) dialokasikan ke dalam cadangan umum sebesar Rp1.000 dan (c) sisa keuntungan dimasukkan ke dalam saldo laba. Jumlah aktual dividen tunai yang didistribusikan adalah sebesar Rp98.748 Based on the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Buana Finance Tbk. which was notarized in Deed No. 65 dated May 28, 2014 of Notary Dr. Irawan Soerodjo S.H.,MSi, the shareholders approved to use of 2013 net profit for: (a) distribution of cash dividends of Rp60 (in full amount) per share, which has been distributed and paid to shareholders on June 18, 2014 (b) appropriation for general reserve in the amount of Rp1,000 and (c) the remaining profit as retained earnings. Total actual cash dividends distributed amounted to Rp98,748. Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp98.679 pada bulan Juli 2014 dan sisa dividen yang belum dibayarkan (belum diambil oleh pemegang saham warkat) disajikan sebagai utang dividen. The Company had paid interim dividends to shareholders in the amount of Rp98,679 in July 2014 and the remaining unclaimed dividends (not yet claimed by holders of script shares) are presented as dividends payables. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Buana Finance Tbk. yang diaktakan dalam Akta No. 12 tanggal 5 Juni 2015 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., pemegang saham menyetujui penggunaan laba neto tahun 2014 untuk: (a) pembagian dividen tunai sebesar Rp60 (dalam nilai penuh) per saham, yang telah dibagi dan dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal 29 Juni 2015 (b) dialokasikan ke dalam cadangan umum sebesar Rp1.000 dan (c) sisa keuntungan dimasukkan ke dalam saldo laba. Jumlah aktual dividen tunai yang didistribusikan adalah sebesar Rp98.748. Based on the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders of Shareholders of PT Buana Finance Tbk. which was notarized in Deed No. 12 dated June 5, 2015 of Notary Fathiah Helmi S.H., the shareholders approved to use of 2014 net profit for: (a) distribution of cash dividends of Rp60 (in full amount) per share, which has been distributed and paid to shareholders on June 29, 2015 (b) appropriation for general reserve in the amount of Rp1,000 and (c) the remaining profit as retained earnings. Total actual cash dividends distributed amounted to Rp98,748. Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp98.679 pada bulan Juni 2015 dan sisa dividen yang belum dibayarkan (belum diambil oleh pemegang saham warkat) disajikan sebagai utang dividen. The Company had paid interim dividends to shareholders in the amount of Rp98,679 in June 2015 and the remaining unclaimed dividends (not yet claimed by holders of script shares) are presented as dividends payables. Jumlah utang dividen pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp291 dan Rp291. Dividends payable in 2016 and 2015 amounted to Rp291 and Rp291, respectively. Jumlah dividen yang tidak diambil pada tanggaltanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp10 dan Rp10. Unclaimed dividends as of March 31, 2016 and December 31, 2015, amounted to Rp10 and Rp10, respectively. 81 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. FINANCE LEASE INCOME 21. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi sewa pembiayaan yang meliputi barang modal untuk konstruksi, pertambangan, pertanian, perkebunan, transportasi dan lain-lain. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan neto melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015. This account represents income arising from finance leases involving various capital goods for construction, mining, agricultural, plantation, transportation and other sectors. No income from single customer of more than 10% of the total income for the years ended March 31, 2016 and 2015. Pendapatan sewa pembiayaan termasuk amortisasi atas pendapatan provisi dan selisih premi asuransi dan biaya transaksi piutang sewa pembiayaan sebesar Rp4.878 dan Rp5.282 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015. Finance lease income includes amortization of provison fee and income on insurance premium discount and transaction cost on lease receivables amounting to Rp4,878 and Rp5,282 as of March 31, 2016 and 2015, respectively. Perusahaan tidak memiliki pendapatan sewa pembiayaan yang berasal dari pihak berelasi. The Company does not have financing lease income originated from related party. 22. CONSUMER FINANCING INCOME 22. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan untuk pembelian barang-barang konsumsi. Tidak ada pelanggan dengan nilai pendapatan neto melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015. This account represents income arising from financing transactions for consumer goods. No income from single customer of more than 10% of total income for the years then ended March 31, 2016 and 2015. Pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi atas pendapatan selisih premi asuransi dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp281 dan Rp635 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015. Consumer financing income included amortization of income on insurance premium discount and transaction cost on consumer financing receivables amounting to Rp281 and Rp635 as of March 31, 2016 and 2015, respectively. Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang berasal dari pihak berelasi. The Company does not have consumer financing income originated from related party. 23. INTEREST INCOME 23. PENDAPATAN BUNGA Akun ini merupakan pendapatan bunga dari penempatan deposito, jasa giro dan denda bunga atas keterlambatan pembayaran piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen. This account represents interest income from time deposits, current accounts, and penalties applied for late payment of leases and consumer finance installments. Perusahaan tidak memiliki pendapatan bunga yang berasal dari pihak berelasi. The Company does not have interest income originated from related party. 82 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. OTHER INCOME 24. PENDAPATAN LAIN-LAIN 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 Pendapatan administrasi Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Keuntungan atas penjualan aset tetap Lain-lain 2.463 1.845 1.899 1.619 374 60 181 221 Administration income Recoveries on receivables previously written-off Gain on sale of fixed assets Others Total 4.796 3.866 Total 25. FINANCING COSTS 25. BEBAN KEUANGAN 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 Bunga pinjaman bank Premi swap Bunga atas efek utang yang diterbitkan - Medium-term notes Lain-lain 42.967 6.814 56.279 7.679 6.860 126 195 Interest on bank loans Swap premium Interest on debt securities issued - Medium-term notes Others Total 56.767 64.153 Total 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 Gaji dan tunjangan Sewa Penyusutan dan amortisasi (Catatan 9 dan 10) Asuransi Imbalan kerja karyawan (Catatan 17b) Pemeliharaan dan perbaikan Jasa manajemen Perizinan dan pengurusan Transportasi dan komunikasi Alat-alat tulis dan perlengkapan Listrik Jasa profesional Jasa konsultan Pelatihan dan rekrutmen Lainnya 23.556 1.616 22.462 1.573 1.557 913 880 769 837 536 503 514 325 672 202 120 1.028 1.487 997 549 842 476 451 368 323 38 137 119 1.229 Salaries and benefits Rent Depreciation and amortization (Notes 9 and 10) Insurance Employee benefits (Note 17b) Repairs and maintenance Management fee License fees Transportation and communication Stationery and supplies Electricity Professional fees Consultant fees Training and recruitment Others Total 34.028 31.051 Total 27. FOREIGN EXCHANGE GAIN (LOSS) - NET 27. LABA (RUGI) SELISIH KURS - NETO Akun ini merupakan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat fluktuasi selisih kurs antara Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat selama periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015. This account represents gain or loss arising from the fluctuation of the exchange rates between Rupiah and US Dollar for the periods ended March 31,2016 and 2015. 83 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 28. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES 28. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 Piutang sewa pembiayaan (Catatan 5) Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 6) 3.358 7.354 1.888 2.691 Financing lease receivables (Note 5) Consumer financing receivables (Note 6) Total 5.246 10.045 Total 29. EARNINGS PER SHARE - BASIC 29. LABA PER SAHAM - DASAR 31 Mar 2016/ Mar 31, 2016 Laba tahun berjalan Rata-rata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor (Catatan 18) Laba per saham - dasar (dalam nilai penuh) 31 Mar 2015/ Mar 31, 2015 20.688 25.830 1.645.796.054 1.645.796.054 Income for the year Weighted average number of shares issued and outstanding (Notes 18) 12,57 15,69 Earnings per share - basic (in full amount) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan dihadapkan pada risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan. The Company is exposed to market risk, credit risk, and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the uncertainty of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Company’s financial performance. Risiko pasar Market risk Perusahaan dihadapkan pada risiko pasar terkait dengan risiko tingkat suku bunga dan risiko selisih kurs mata uang asing antara Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Kebijakan Perusahaan untuk mengelola risiko tersebut adalah dengan melakukan kontrak derivatif. The Company’s market risks pertain to interest and foreign exchange rate risk between Rupiah and US Dollar. Market risks are managed by entering into derivatives. • • Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan untuk mengelola risiko tersebut dengan mengupayakan pinjaman dengan suku bunga tetap yang berimbang terhadap total sumber pendanaan. Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to manage related risk by obtaining loans using fixed rate. 84 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) • • Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga: The following tables represent a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate: 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Bunga tetap/Fixed Interest Bunga mengambang/ Floating interest ASET Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Aset non-keuangan Total aset LIABILITAS Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual Liabilitas non-keuangan Total liabilitas Neto Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year Tidak dikenakan bunga/Non interest sensitive Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years 1-3 tahun/ 1-3 years Total ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Net investment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Other asset Non-financial assets 53.686 69.228 25.167 - 290.000 1.287.966 237.355 2.028 - 842.164 194.520 3.022 - 85.015 9.792 480 - 141 407 23.839 826 83.112 343.827 407 2.215.145 510.895 29.369 25.167 826 83.112 148.081 1.817.349 1.039.706 95.287 108.325 3.208.748 Total assets - 291 19.281 369 16.417 44.395 1.769.929 249.638 291 19.281 369 16.417 44.395 LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payable Other payables Other liabilities Accrued expenses Non-financial liabilties 627.036 - 80.753 2.100.320 Total liabilities 412.670 95.287 27.572 1.108.428 Net 380.947 - 761.946 249.638 - 627.036 - 380.947 1.011.584 805.765 (232.866) 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Bunga tetap/Fixed Interest Bunga mengambang/ Floating interest ASET Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Aset non-keuangan Total aset LIABILITAS Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual Liabilitas non-keuangan Total liabilitas Neto Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year Tidak dikenakan bunga/Non interest sensitive Lebih dari 3 tahun/ More than 3 years 1-3 tahun/ 1-3 years Total ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Net investment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Other asset Non-financial assets 39.081 1.268 73.474 43.648 - 50.000 1.361.434 240.565 1.725 - 933.523 197.278 3.174 - 77.437 9.398 622 - 141 383 25.124 826 103.805 89.222 383 2.373.662 520.715 30.645 43.648 826 103.805 157.471 1.653.724 1.133.975 87.457 130.279 3.162.906 Total assets - 291 13.712 180 18.149 36.978 1.760.806 249.355 291 13.712 180 18.149 36.978 LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payable Other payables Other liabilities Accrued expenses Non-financial liabilties 551.694 - 69.310 2.079.471 Total liabilities 582.281 87.457 60.969 1.083.435 Net 437.311 - 871.711 149.445 - 451.784 99.910 - 437.311 1.021.156 632.568 (279.840) 85 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) • • Risiko tingkat bunga (lanjutan) Tabel berikut menunjukkan sensitifitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perusahaan (melalui dampak dari suku bunga mengambang): The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s income before tax (through the impact on floating interest rate): Kenaikan (penurunan) suku bunga dalam basis poin/Increase (decrease) on interest rate in basis points Tahun: 31 Maret 2016 Tahun: 31 Maret 2015 • Interest rate risk (continued) Dampak terhadap laba sebelum pajak/ Effect on income before tax +100 -100 754 (754) +100 -100 654 (654) • Risiko selisih kurs mata uang asing Year: March 31, 2016 Year: March 31, 2015 Foreign exchange risk Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan fasilitas pinjaman dari bank dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (Catatan 11). Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga. Pinjaman kredit berjangka dan kontrak pertukaran mata uang dan tingkat bunga mempunyai persyaratan kritikal yang sama (Catatan 7). Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates to primarily the bank loan facilities in US Dollar currency (Note 11). The Company manages this risk by entering into a cross currency swap contract. The term loan and cross currency swap contract have the same critical terms (Note 7). Tabel berikut menunjukkan sensitifitas atas kemungkinan perubahan tingkat kurs pertukaran Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perusahaan: The following tables demonstrate the sensitivity to a reasonably possible change in foreign exchange rates between Rupiah and US Dollar, with all other variables held constant, of the Company’s income before tax: Kenaikan (penurunan) kurs mata uang asing dalam persentase/ Increase (decrease) on exchange rate in percentage Tahun: 31 Maret 2016 Tahun: 31 Maret 2015 Dampak terhadap laba sebelum pajak/ Effect on income before tax +10% -10% (2.997) 2.997 +10% -10% (339) 339 86 Year: March 31, 2016 Year: March 31, 2015 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak pelanggan yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan pelanggan dan piutang pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang tidak dikelola dengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalkan risiko kredit. Credit risk is the risk that counterparty will not meet its obligations under a debtor contract, leading to a financial loss. The Company is exposed to credit risk from the defaulting customers. Improper assessment on debtor’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, performing ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing, financing leases and factoring receivables in order to minimize the credit risk exposure. Pengelolaan risiko kredit perusahaan diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non-Performing Loan (NPL), serta mengelola penggunaan modal untuk memperoleh return yang optimal. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses peninjauan dan analisa kredit sebelum disetujui oleh Komite Kredit. The Company’s credit risk management is directed to improve the balance between healthy credit expansion with a prudent credit management prevent the decline in loan quality or the onset of Non-Performing Loan (NPL), and to manage capital towards obtaining optimal rates of return. It starts from the process of screening credit applications selectively and handling them with prudence principle, whereby the credit application would go through survey and credit analysis process before being approved by the Credit Committee. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non-Bank dan Peraturan Ketua Bapepam-LK No. PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perusahaan Pembiayaan. The Company also implemented the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles as regulated in the Ministry of Finance Regulation No. 30/PMK.010/2010 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions and the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) Regulation No. PER-05/BL/2011 regarding the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles for Multifinance Companies. Perusahaan juga telah menjalankan aturan uang muka kendaraan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 43/PMK.010/2012 tentang “Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaan” serta Surat Edaran BI No.14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor yang diberlakukan sejak 15 Juni 2012. The Company also has implemented down payment regulation as regulated in the Ministry of Finance Regulation No. 43/PMK.010/2012 concerning “Down Payment for Consumer Financing”, and Bank Indonesia Circular Letter No.14/10/DPNP dated March 15, 2012 concerning The Application of Bank’s Risk Management on Mortgages and Motor Vehicle Credit effective June 15, 2012. 87 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit. For each financial asset category, the Company discloses the maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis. i. i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Maximum exposure to credit risk Nilai tercatat dari aset keuangan Perusahaan selain piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen menggambarkan eksposur maksimum atas risiko tersebut. Dalam hal piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, agunan yang diterima adalah bukti pemilikan atas aset yang dibiayai Perusahaan. ii. The carrying amount of the Company’s financial assets other than finance lease receivables and consumer financing receivables represent the maximum exposure of credit. In case of consumer financing and finance lease receivables, collaterals accepted by the Company is certificate of ownership of the asset financed by the Company. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit Concentration of credit risk analysis Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas: As of March 31, 2016 and December 31, 2015 credit risk exposure of financial asset is divided into: 31 Maret / March 31, 2016 Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Past due but not impaired Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired High grade Setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Mengalami penurunan nilai/ Impaired Total Standard grade 343.686 407 - - - - 343.686 407 1.765.128 354.830 70.607 89.514 (64.934 ) 2.215.145 469.504 29.369 25.167 826 38.468 - 7.618 - 4.232 - (8.927 ) - 510.895 29.369 25.167 826 2.612.049 352.318 78.225 93.746 (73.861 ) 3.125.495 Cash equivalent Marketable securities Net investment in finance lease Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Other assets 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Past due but not impaired Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired High grade Setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Mengalami penurunan nilai/ Impaired Total Standard grade 89.081 383 - - - 1.965.949 316.105 67.010 93.518 (68.920 ) 2.373.662 481.517 30.645 43.648 826 36.213 - 7.404 - 3.419 - (7.838 ) - 520.715 30.645 43.648 826 2.612.049 352.318 74.414 96.937 (76.758 ) 3.058.960 88 - 89.081 383 Cash equivalent Marketable securities Net investment in finance lease Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Other assets The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) ii. ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) Investasi sewa pembiayaan neto dan piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran angsurannya belum jatuh tempo lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai. Concentration (continued) of credit risk analysis Net investment in finance lease and consumer financing receivables which the installment payment not yet due more than 90 days are classified as not impaired financial assets. 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen 1-30 hari/days 31-60 hari/days 61-90 hari/days Total 36.093 5.439 20.691 1.407 13.823 772 70.607 7.618 41.532 22.098 14.595 78.225 Investment in finance lease Consumer financing lease 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Investasi sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen 1-30 hari/days 31-60 hari/days 32.565 5.285 19.298 1.400 61-90 hari/days 15.147 719 Total 67.010 7.404 37.850 20.698 15.866 74.414 Investment in finance lease Consumer financing lease Risiko likuiditas Liquidity risk Perusahaan memantau risiko likuiditas dengan menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan liabilitas. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas dan scenario analysis untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas. The Company monitors liquidity risk by using gap analysis which measures the mismatch between assets and liabilities maturity. Maturity profile analysis method supported by cash flow projection and scenario analysis are performed to assess potential loss or effect to cash flow, earnings and equity in the abnormal or extreme market condition from liquidity risk exposure. Kebijakan Perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah dengan melakukan mirroring waktu jatuh tempo sumber dana agar memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo aset. The Company manages such risk by mirroring the maturity period of the funding in order to have similar period with the assets' maturity profile. 89 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 berdasarkan pembayaran kontraktual: The tables below summarize the maturity profile of the Company’s assets and liabilities at March 31, 2016 and December 31, 2015 based on contractual payments: 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ Does not have contractual due date ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Aset non-keuangan Total aset Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Lebih dari 3-12 bulan/ More than 3-12 months Lebih dari 1-3 tahun/ More than 1-3 years >3 tahun/ years Total 53.827 407 83.112 290.000 446.253 70.664 15.146 677 - 841.608 175.999 4.602 55 - 842.269 211.262 7.941 25.167 94 - 85.015 52.970 1.680 - 343.827 407 2.215.145 510.895 29.369 25.167 826 83.112 FINANCIAL ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Net investment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Other asset Non-financial assets 137.346 822.740 1.022.264 1.086.733 139.665 3.208.748 Total assets - 644.608 99.775 - 797.316 - - 1.769.929 249.638 291 19.281 369 16.417 44.395 FINANCIAL LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payables Other payables Other liabilities Accrued expenses Non-financial liabilties LIABILITAS KEUANGAN Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual Liabilitas non-keuangan 44.395 328.005 149.863 291 19.281 369 16.417 - Total liabilitas 44.395 514.226 744.383 797.316 - 2.100.320 Total liabilities Neto 92.951 308.514 277.881 289.417 139.665 1.108.428 Net 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ Does not have contractual due date Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Lebih dari 3-12 bulan/ More than 3-12 months Lebih dari 1-3 tahun/ More than 1-3 years >3 tahun/ years Total ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Aset non-keuangan 39.222 383 103.805 50.000 475.653 74.219 14.982 105 - 887.043 176.208 4.772 721 - 933.529 214.622 8.539 43.648 - 77.437 55.666 2.352 - 89.222 383 2.373.662 520.715 30.645 43.648 826 103.805 FINANCIAL ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Net investment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Other asset Non-financial assets Total aset 143.410 614.959 1.068.744 1.200.338 135.455 3.162.906 Total assets - 739.296 149.445 - 673.547 99.910 - - 1.760.806 249.355 291 13.712 180 18.149 36.978 FINANCIAL LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payables Other payables Other liabilities Accrued expenses Non-financial liabilties LIABILITAS KEUANGAN Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual Liabilitas non-keuangan 36.978 347.963 291 13.712 180 18.149 - Total liabilitas 36.978 380.295 888.741 773.457 - 2.079.471 Total liabilities 106.432 234.664 180.003 426.881 135.455 1.083.435 Net Neto 90 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015. The tables below show the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows as of March 31, 2016 and December 31, 2015. 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ Does not have contractual due date Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Lebih dari 3-12 bulan/ More than 3-12 months Lebih dari 1-3 tahun/ More than 1-3 years >3 tahun/ years Total LIABILITAS KEUANGAN Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual - 328.587 153.988 291 19.281 369 16.417 649.387 113.837 - 936.541 - - 1.914.515 267.825 291 19.281 369 16.417 FINANCIAL LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payables Other payables Other liabilities Accrued expenses Total - 381.047 908.887 948.127 - 2.238.061 Total 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ Does not have contractual due date Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Lebih dari 3-12 bulan/ More than 3-12 months Lebih dari 1-3 tahun/ More than 1-3 years >3 tahun/ years Total LIABILITAS KEUANGAN Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual - 348.715 291 13.712 180 18.149 751.191 157.696 - 831.342 116.785 - - 1.931.248 274.481 291 13.712 180 18.149 FINANCIAL LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payables Other payables Other liabilities Accrued expenses Total - 381.047 908.887 948.127 - 2.238.061 Total 31. CAPITAL MANAGEMENT 31. PENGELOLAAN MODAL Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to funding at a reasonable cost. Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham. In addition, the Company is also required by the Corporate Law effective on August 16, 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Company at the Annual General Shareholders’ Meeting. 91 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. CAPITAL MANAGEMENT (continued) 31. PENGELOLAAN MODAL (lanjutan) Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of the changes in economic conditions. To maintain or adjust its capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or fund the Company through loans/bank loans. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 April 2012 yang diaktakan dalam Akta No. 265 tanggal 25 Mei 2012 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, Anggaran Dasar Perusahaan mengatur bahwa Perusahaan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perusahaan berakhir berdasarkan keputusan Direksi dan dengan persetujuan Dewan Komisaris. Based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated April 26, 2012 which was notarized in Deed No. 265 dated May 25, 2012 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the Company’s Articles of Association resolved that the Company can distribute interim dividend before the end of financial year with the approval of Directors and Board of Commissioners. Termasuk dalam kebijakan pengelolaan modal Perusahaan, Perusahaan juga mempertimbangkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 dimana Perusahaan menjaga jumlah pinjamannya dibandingkan dengan jumlah modal sendiri dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 10 (sepuluh) kali. Included in the Company’s capital management policies, the Company also considers Ministry of Finance Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 which regulate that Company should maintain the total loan against own capital plus subordination loan subtracted by investment (gearing ratio) at the maximum of 10 (ten) times. Perusahaan telah mematuhi Peraturan Menteri Keuangan tersebut. Selama periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki gearing ratio sebesar masing-masing 1,89x dan 1,86x. The Company has complied with the regulation. For the periods ended March 31, 2016 and December 31, 2015, Company’s gearing ratio were 1.89x and 1.86x, respectively. LIABILITAS 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan: The tables below are a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements: 32. NILAI WAJAR KEUANGAN ASET DAN 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value Aset keuangan: Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain 343.827 407 343.827 407 2.215.145 2.124.382 510.895 29.369 25.167 826 515.067 26.438 25.167 815 Net investment in financing leases, net of allowance impairment losses Consumer financing receivables - net Other receivables Derivative assets Other asset Total aset keuangan 3.125.636 3.036.103 Total financial assets 92 Financial assets: Cash and cash equivalents Marketable securities The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan: (lanjutan) The tables below are a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements: (continued) 32. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value Liabilitas keuangan: Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual 1.769.929 249.638 291 19.281 369 16.417 1.585.145 247.709 291 19.281 369 16.417 Financial liabilities: Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payable Other payables Other liabilities Accrued expenses Total liabilitas keuangan 2.055.925 1.869.212 Total financial liabilities 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value Aset keuangan: Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain 89.222 383 89.222 383 Financial assets: Cash and cash equivalents Marketable securities 2.373.662 2.285.863 520.715 30.645 43.648 826 522.721 28.473 43.648 809 Net investment in financing leases, net of allowance impairment losses Consumer financing receivables - net Other receivables Derivative assets Other asset Total aset keuangan 3.059.101 2.971.119 Total financial assets Liabilitas keuangan: Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual 1.760.806 249.355 291 13.712 180 18.149 1.523.918 247.709 291 13.712 180 18.149 Financial liabilities: Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payable Other payables Other liabilities Accrued expenses Total liabilitas keuangan 2.042.493 1.803.959 Total financial liabilities 93 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan: The following tables set out the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments: 32. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Nilai wajar melalui laba atau rugi/ Fair value through profit or loss Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Tersedia untuk dijual/ Available for sale Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value ASET Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain 407 25.167 - 343.827 2.215.145 510.895 29.369 826 - - 343.827 407 2.215.145 510.895 29.369 25.167 826 343.827 407 2.124.382 515.067 26.438 25.167 815 ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Net investment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Other asset Total aset 25.574 3.100.062 - - 3.125.636 3.036.103 Total assets LIABILITAS Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual - - - 1.769.929 249.638 291 19.281 369 16.417 1.769.929 249.638 291 19.281 369 16.417 1.585.145 247.709 291 19.281 369 16.417 LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payables Other payables Other liabilities Accrued expenses Total liabilitas - - - 2.055.925 2.055.925 1.869.212 Total liabilities 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Nilai wajar melalui laba atau rugi/ Fair value through profit or loss Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Tersedia untuk dijual/ Available for sale Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value ASET Kas dan setara kas Surat-surat berharga Investasi sewa pembiayaan neto Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain 383 43.648 - 89.222 2.373.662 520.715 30.645 826 - - 89.222 383 2.373.662 520.715 30.645 43.648 826 89.222 383 2.285.863 522.721 28.473 43.648 809 ASSETS Cash and cash equivalents Marketable securities Net investment in finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative assets Other asset Total aset 44.031 3.015.070 - - 3.059.101 2.971.119 Total assets LIABILITAS Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek hutang yang diterbitkan Utang dividen Utang lain-lain Liabilitas lain-lain Beban akrual - - - 1.760.806 249.355 291 13.712 180 18.149 1.760.806 249.355 291 13.712 180 18.149 1.523.918 247.709 291 13.712 180 18.149 LIABILITIES Loans from financial institutions and banks Debt securities issued Dividends payables Other payables Other liabilities Accrued expenses Total liabilitas - - - 2.042.493 2.042.493 1.803.959 Total liabilities 94 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki yang digunakan Perusahaan untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan: The following tables set out the financial instruments at fair value based on hierarchy used by Company in determine and disclose the financial instrument’s fair value: 32. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Nilai tercatat/ Carrying value Tingkat/ Level 1 Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Total Aset yang diukur pada nilai wajar Surat-surat berharga Aset derivatif 407 25.167 407 - 25.167 - 407 25.167 Assets measured at fair value Marketable securities Derivatives assets Total aset yang diukur pada nilai wajar 25.574 407 25.167 - 25.574 Total assets measured at fair value Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Investasi sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Aset lain-lain 2.215.145 - 2.036.959 87.423 2.124.382 510.895 29.369 826 - 511.852 26.438 815 3.215 - 515.067 26.438 815 Assets for which fair value are disclosed Net investment in finance lease Consumer financing - net Other receivables Other assets Total aset yang nilai wajarnya diungkapkan 2.756.235 - 2.576.064 90.638 2.666.702 Total assets for which fair value are disclosed Total 2.781.809 407 2.601.231 90.638 2.692.276 Total Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek utang yang diterbitkan medium-term notes Total liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan 1.769.929 - 1.585.145 - 1.585.145 249.638 - 247.709 - 247.709 2.019.567 - 1.832.854 - 95 Liabilities for which fair value are disclosed Loans from financial institutions and banks Debt securities issued medium-term notes Total liabilities for which 1.832.854 fair value are disclosed The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki yang digunakan Perusahaan untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan: (lanjutan) The following tables set out the financial instruments at fair value based on hierarchy used by Company in determine and disclose the financial instrument’s fair value: (continued) 32. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Nilai tercatat/ Carrying value Tingkat/ Level 1 Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Total Aset yang diukur pada nilai wajar Surat-surat berharga Aset derivatif 383 43.648 383 - 43.648 - 383 43.648 Assets measured at fair value Marketable securities Derivatives assets Total aset yang diukur pada nilai wajar 44.031 383 43.648 - 44.031 Total assets measured at fair value Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Investasi sewa pembiayaan - neto Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Aset lain-lain 2.373.662 - 2.179.458 106.405 2.285.863 520.715 30.645 826 - 516.845 28.473 809 5.876 - 522.721 28.473 809 Assets for which fair value are disclosed Net investment in finance lease Consumer financing - net Other receivables Other assets Total aset yang nilai wajarnya diungkapkan 2.925.848 - 2.725.585 112.281 2.837.866 Total assets for which fair value are disclosed Total 2.969.879 383 2.769.233 112.281 2.881.897 Total Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan Utang kepada lembaga keuangan dan bank Efek utang yang diterbitkan medium-term notes Total liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan 1.760.806 - 1.523.918 - 1.523.918 249.355 - 247.709 - 247.709 2.010.161 - 1.771.627 - Perusahaan mengukur nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar dengan menggunakan tingkat hirarki berikut ini: - Tingkat 1: harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. - Tingkat 2: teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung, - Tingkat 3: teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. Liabilities for which fair value are disclosed Loans from financial institutions and banks Debt securities issued medium-term notes Total liabilities for which 1.771.627 fair value are disclosed The Company measures fair value for financial instrument recognized at fair values using the following hierarchy level: - Level 1 : quoted (unadjusted) market prices in active market for identical assets or liabilities, - - 96 Level 2: valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable, Level 3: valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly unobservable. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 32. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest. Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. The Company uses valuation techniques that are appropriate in the circumtances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximising the use of relevant observable inputs and minimising the use of unobservable inputs. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan: Financial instruments presented in the statement of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments: 32. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) a. b. DAN Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi a. Financial instruments carried at fair value or amortized cost Surat-surat berharga dan aset dan liabilitas derivatif dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada pasar kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif dan teknis valuasi. Investasi sewa pembiayaan neto, piutang pembiayaan konsumen neto, pinjaman karyawan (bagian dari piutang lain-lain), aset lain-lain dan utang kepada lembaga keuangan dan bank dan efek hutang yang diterbitkan dengan suku bunga tetap dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dan tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga pinjaman tambahan pada pasar saat ini untuk jenis pinjaman yang sama. Marketable securities and derivative asset and liabilities are carried at fair value using the quoted prices published in the active market and valuation technique, respectively. Net investment in financing leases and net consumer financing receivables, employee loan (part of other receivables), other asset and loans from financial institutions and banks and debt securities issued with fixed interest rate are carried at amortized cost using the effective interest rate method and the discount rates used are the current market incremental lending rate for similar types of lending. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya b. Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang lain-lain, utang dividen, utang lain-lain, liabilitas lain-lain dan beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari utang kepada lembaga keuangan dan bank dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala. The fair value of cash and cash equivalents, other receivables, dividends payable, other payables, other liabilities and accrued expenses approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of loans from financial institutions and banks with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently. 97 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING 33. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Details of assets and liabilities denominated in foreign currency as of March 31, 2016 and December 31, 2015 are as follows: 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Setara Rp/ Rupiah Equivalent (US$) Aset dalam valuta asing Kas dan setara kas Investasi sewa pembiayaan neto Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya Total aset dalam valuta asing 294.073 4.622.961 3.900 61.320 130.710 1.733 Assets denominated in foreign currency Cash and cash equivalents Net investment in financing leases Advances, prepayments and others 5.047.744 66.953 Total assets denominated in foreign currency Liabilitas dalam valuta asing Utang kepada lembaga keuangan dan bank Beban akrual Utang lain-lain (56.138.889) (147.442) (21.937) (744.402) (1.955) (291) Liabilities denominated in foreign currency Loans from financial institutions and banks Accrued expenses Other payables Total liabilitas dalam valuta asing (56.308.268) (746.648) Total liabilities denominated in foreign currency Total liabilitas neto dalam valuta asing (51.260.524) (679.695) Total liabilities denominated in foreign currency - net 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Setara Rp/ Rupiah Equivalent (US$) Aset dalam valuta asing Kas dan setara kas Investasi sewa pembiayaan neto Uang muka, biaya dibayar di muka dan lainnya Total aset dalam valuta asing 977.565 8.080.136 13.476 111.385 116.584 1.607 Assets denominated in foreign currency Cash and cash equivalents Net investment in financing leases Advances, prepayments and others 9.174.285 126.468 Total assets denominated in foreign currency Liabilitas dalam valuta asing Utang kepada lembaga keuangan dan bank Beban akrual Utang lain-lain (29.472.222) (136.171) (20.025) (406.275) (1.877) (276) Liabilities denominated in foreign currency Loans from financial institutions and banks Accrued expenses Other payables Total liabilitas dalam valuta asing (29.628.418) (408.428) Total liabilities denominated in foreign currency Total liabilitas neto dalam valuta asing (20.454.133) (281.960) Total liabilities denominated in foreign currency - net To hedge the risk associated with the fluctuation of foreign currency and floating interest rate of the bank loan, the Company uses derivative financial instruments (Note 7). Untuk melindungi dari risiko yang berkaitan dengan fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang dari pinjaman bank, Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif (Catatan 7). 98 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. SALDO DAN BERELASI PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 34. BALANCES AND RELATED PARTY TRANSAKSI KEPADA PIHAK Perusahaan tidak memiliki transaksi dengan pihak berelasi, selain remunerasi sebagai mana diungkapkan dalam Catatan 1c. TRANSACTIONS WITH The Company does not have transaction with related party, other remuneration as disclosed in Note 1c. 35. LIABILITAS KONTINJENSI 35. CONTINGENT LIABILITIES Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan tidak mempunyai liabilitas kontinjensi yang signifikan. The Company does not have any significant contingent liabilities as of March 31, 2016 and December 31, 2015. 36. OPERATION SEGMENT INFORMATION 36. INFORMASI SEGMEN OPERASI Segmen operasi Perusahaan dibagi berdasarkan jenis produk, sebagai berikut: investasi sewa pembiayaan neto dan piutang pembiayaan konsumen. Dalam menentukan hasil segmen, beberapa akun aset dan liabilitas serta pendapatan dan biaya yang terkait diatribusikan ke masingmasing segmen berdasarkan kebijakan pelaporan internal manajemen. The Company’s operating segments represent the product types as follows: net investment in finance lease and consumer financing receivables. In determining the segment results, certain assets and liabilities items and related revenues and expenses are attributed to each segment based on internal management reporting policies. Ringkasan berikut menjelaskan operasi masingmasing segmen dalam pelaporan segmen Perusahaan: Investasi sewa pembiayaan neto Termasuk dalam pelaporan segmen investasi sewa pembiayaan neto adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan untuk nasabah individu ataupun korporasi. Piutang pembiayaan konsumen Termasuk dalam pelaporan segmen piutang pembiayaan konsumen adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan konsumen untuk nasabah individu ataupun korporasi. Tidak dapat dialokasi Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain adalah informasi pelaporan segmen operasi terkait dengan aktivitas treasuri dan kantor pusat seperti pendapatan bunga bank dan beban umum dan administrasi yang tidak dapat dialokasikan. The following summary describes the operations in each of the Company’s reportable segments: Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnis segmen disajikan di bawah ini. Kinerja diukur berdasarkan laba segmen sebelum pajak penghasilan, sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang ditelaah oleh manajemen Perusahaan. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut. Information regarding the results of each reportable segment is included below. Performance is measured based on segment income before tax, as included in the internal management reports that are reviewed by the Company’s management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries. 99 - Net investment in finance lease Included in the net investment in finance lease segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as part of financing to individual or corporate customers. - Consumer financing receivables Included in the consumer financing receivables segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as part of consumer financing to individual or corporate customers. - Unallocated Included in the other segment reporting is reporting segment information associated with treasury and head office activities such as bank interest income and general and administrative expenses that can not be allocated. The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. OPERATION (continued) 36. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) Untuk tujuan pelaporan manajemen, hasil operasi Perusahaan dilaporkan dalam dua segmen usaha, yaitu pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan sebagai berikut: SEGMENT INFORMATION For management reporting purposes, the Company’s operating results are reported in two business segments, i.e., lease financing and consumer financing as follows: 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Sewa pembiayaan/ Finance lease Keterangan Pendapatan Hasil segmen Beban keuangan Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum beban pajak final dan beban pajak penghasilan Beban pajak final Laba sebelum beban pajak Beban pajak - neto Laba neto Pembiayaan konsumen/ Consumer financing 96.635 Aset dan liabilitas Aset segmen Liabilitas segmen Tidak Dapat Dialokasikan/ Unallocated 24.219 2.223.758 9.747 Total 28.404 461 27.943 7.255 20.688 Revenues Segment income Financing costs Unallocated expenses Income before final tax and income tax expense Final tax expense Income before tax expense Tax expense - net Net income 473.265 2.087.893 3.208.748 2.100.320 Assets and liabilities Segment assets Segment liabilities 1.907 1.557 1.907 1.557 880 880 3.677 56.767 39.360 511.725 2.680 Description Informasi segmen Lainnya Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Beban nonkas lainnya: Imbalan kerja karyawan 124.531 56.767 39.360 Other segment information Capital expenditure Depreciation and amortization Other non-cash expenses: Employee benefit expense 31 Maret 2015 / March 31, 2015 Sewa pembiayaan/ Finance lease Keterangan Pendapatan Hasil segmen Beban keuangan Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum beban pajak final dan beban pajak penghasilan Beban pajak final Laba sebelum beban pajak Beban pajak - neto Laba neto Pembiayaan konsumen/ Consumer financing 113.699 Tidak Dapat Dialokasikan/ Unallocated 26.172 Total 762 64.153 42.041 Description 140.633 64.153 42.041 34.439 (53) 34.386 8.556 25.830 Aset dan liabilitas Aset segmen Liabilitas segmen 2.845.450 10.271 560.292 2.838 172.658 2.426.126 3.578.400 2.439.235 4.055 1.487 4.055 1.487 - - Informasi segmen Lainnya Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Beban nonkas lainnya: Imbalan kerja karyawan Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut: Revenues Segment income Financing costs Unallocated expenses Income before final tax and income tax expense Final tax expense Income before tax expense Tax expense Net income Assets and liabilities Segment assets Segment liabilities Other segment information Capital expenditure Depreciation and amortization Other non-cash expenses: Employee benefit expense Geographical information are as follows: 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Keterangan Jawa dan Bali/ Java and Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Total Description __________________________________________________ __________________________________________________________ Pendapatan 48.647 36.542 21.509 17.833 124.531 Revenues Total Beban 48.252 23.140 14.984 9.751 96.127 Total expenses Beban keuangan Beban umum dan administrasi Beban pemasaran Beban kerugian penurunan nilai 22.307 17.851 9.406 7.203 56.767 23.632 (38) 4.795 153 3.396 (45) 2.205 16 34.028 86 2.351 341 2.227 327 5.246 Financing costs General and administrative expense Marketing expense Provision for impairment losses 100 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BUANA FINANCE Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (diaudit) dan periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (tidak diaudit) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BUANA FINANCE Tbk. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2016 (unaudited) and December 31, 2015 (audited) and Period 3 months ended March 31, 2016 and 2015 (unaudited) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. OPERATION (continued) 36. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut: (lanjutan) Geographical (continued) SEGMENT information INFORMATION are as follows: 31 Maret 2016 / March 31, 2016 Keterangan Jawa dan Bali/ Java and Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Total Description __________________________________________________ __________________________________________________________ Laba (rugi) sebelum beban pajak final dan beban pajak penghasilan Beban pajak final Laba (rugi) sebelum beban pajak Aset dan liabilitas Aset Liabilitas 395 13.402 6.525 8.082 (461) - - - (66) 13.402 6.525 8.082 27.943 Income (loss) before tax expenses 869.766 8.397 493.695 6.755 357.842 4.408 3.208.748 2.100.320 Assets and liabilities Assets Liabilities 1.487.445 2.080.760 28.404 Income (loss) before final tax and income tax expense (461) Final tax expense 31 Maret 2015 / March 31, 2015 Keterangan Jawa dan Bali/ Java and Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Total Description __________________________________________________ __________________________________________________________ Pendapatan 53.673 41.195 25.973 19.739 140.580 Revenues Total Beban 47.472 28.806 18.596 11.320 106.194 Total expenses Beban keuangan Beban umum dan administrasi Beban pemasaran Beban sewa operasi Selisih kurs Beban kerugian penurunan nilai 25.793 18.687 11.579 8.094 64.153 20.961 - 4.694 - 3.362 - 2.034 - 31.051 - (150) 5.406 3.604 1.185 10.045 Financing costs General and administrative expense Marketing expense Rent operating expense Exchange rate differences Provision for impairment losses 6.201 12.390 7.377 8.418 34.386 Income before final tax and income tax expense Laba sebelum beban pajak final dan beban pajak penghasilan Beban pajak final Laba sebelum beban pajak Aset dan liabilitas Aset Liabilitas 37. PERISTIWA SETELAH PELAPORAN - - - - - Final tax expense 6.201 12.390 7.377 8.418 34.386 Income before tax expenses 1.522.661 2.418.237 981.725 8.710 663.762 6.477 410.251 5.811 3.578.400 2.439.235 Assets and liabilities Assets Liabilities TANGGAL 37. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD PERIODE Tanggal 15 April 2016, Perusahaan menandatangani perpanjangan fasilitas pinjaman aksep (money market line) dengan PT Bank Permata Tbk. yang telah jatuh tempo pada 1 Maret 2016 , dengan jumlah maksimal pinjaman sebesar Rp50.000 dan dengan masa berlaku pinjaman selama 12 bulan. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen Perusahaan. On April 15, 2016, the Company has been extended money market facility agreement with PT Bank Permata Tbk.,which has expired on March 1, 2016, with a maximum credit limit of Rp50,000 with 12 months availability period. The loan facility is secured with the Company’s finance lease and consumer financing receivables. 101