BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Beberapa simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1.
Dalam kaitannya pencapaian efisiensi produksi Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi:
a. Surya Esa Perkasa (ESSA) adalah perusahaan yang secara konsisten dapat
mempertahankan efisiensi produksinya selama periode penelitian yaitu selalu
mencapai indeks efisiensi sebesar 100%
b. Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI), Benakat Integra Tbk (BIPI) dan Medco
Energi International Tbk (MEDCO) adalah perusahaan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi yang pencapaian tingkat efisiensinya cukup baik
selama periode penelitian tahun 2008-2014 yaitu rata-rata pertahun mencapai
angka indeks 74,42%, 79% dan 78,76%.
c. PT Elnusa (ELSA) dan Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) adalah dua
perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi yang pencapaian efisiensi
pada tingkatan rendah yaitu masing-masing dengan rata-rata indeks efisiensi
pertahun 32,73% dan 46,81%
d. Secara umum penyebab tidak tercapainya efisiensi optimal dari perusahaan
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi lebih disebabkan karena penggunaan
struktur inputnya dibandingkan dengan struktur outputnya.
111
2.
Dalam kaitannya dengan prediksi keberhasilan dan kebangkrutan perusahaan
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di Indonesia
a. Kondisi perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di Indonesia yang
dijadikan objek penelitian secara keseluruhan masih berada pada kondisi
yang cukup baik yaitu berada pada kondisi safe zone atau grey zone.
Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kelompok ini adalah :
(i)
Surya Esa Perkasa (ESSA) secara keseluruhan memiliki kinerja yang
baik yaitu hampir selalu berada pada kondisi safe zone pertahunnya
kecuali pada tahun 2011 berada pada kondisi grey zone
(ii) Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) memiliki kinerja yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun dimana jika pada periode 2009-2012
berada pada kondisi grey zone maka pada periode
2013-2014
mengalami peningkatan status menjadi safe zone
(iii) PT Elnusa (ELSA) sekalipun mengalami fluktuasi selama periode 20082014 namun kondisinya masih pada tingkatan grey zone dan safe zone
(iv) Medco Energi International Tbk (MEDCO)
secara keseluruhan
mengalami tren penurunan kinerja walaupun masih berada pada kondisi
safe zone dan grey zone
(v) Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) mengalami penurunan kinerja
tetapi masih berada pada tahapan grey zone
b. Benakat Integra Tbk (BIPI) mengalami penurunan kinerja dari yang semula
safe zone berubah dalam kondisi distress zone
112
3. Dalam kaitannya hubungan antara tingkat efisiensi dengan prediksi keberhasilan
atau kebangkuran dari hasil temuan penelitian diperoleh hubungan yang positif
lemah antara pencapaian tingkat efisiensi dengan keberhasilan perusahaan.
Meningkatnya efisiensi produksi (ekonomi) akan cenderung meningkatkan
perusahaan untuk mencapai tingkat keberhasilan dan sebaliknya menurunkan
tingkat efisiensi produksi (ekonomi) akan cenderung menyebabkan perusahaan
untuk mencapai tingkat kebangkrutan.
5.2. Keterbatasan
Dalam penelitian ini, penulis menghadapi beberapa kendala di dalam
menghasilkan suatu model powerfull sehingga ke depannya dapat dijadikan sebagai
model untuk mengevaluasi kinerja perusahaan apakah akan berhasil atau gagal.
Beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti yang sekaligus menjadi keterbatasan
yang ada pada penelitian ini adalah :
1. Keterbatasan jumlah perusahaan yang digunakan dalam model masih relatif sedikit
dengan kondisi IPO dari beberapa perusahaan yang relatif baru seperti Surya Esa
Perkasa (ESSA) yang datanya baru bisa diperoleh mulai tahun 2010
2. Keterbatasan jumlah input yang digunakan dalam mengukur efisiensi masih
terbatas pada input biaya tenaga kerja, biaya aktiva tetap sebagai proksi dari
kapital serta biaya penjualan. Hal ini digunakan dengan mempertimbangkan
informasi struktur input yang disajikan perusahaan dalam laporan tahunannya
belum seluruhnya memberikan informasi yang seragam. Misalnya saja informasi
113
mengenai inventory yang digunakan beberapa perusahaan tidak memberikan
informasi sehingga tidak bisa digunakan dalam analisis DEA yang mensyaratkan
data dari suatu variabel tidak boleh bernilai nol
5.3. Implikasi
Ada dua hal yang diperoleh dari hasil temuan penelitian ini yaitu:
1. Implikasi Teoritis
Kontribusi dari hasil penelitian ini terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
adalah memberikan suatu masukan bahwa efisiensi merupakan salah satu variabel
yang ke depannya perlu dimasukkan ke dalam model prediksi kebangkrutan
dengan tentu saja melalui penyempurnaan dari model yang dihasilkan antara lain
penggunaan variabel yang lebih tepat baik dalam hal pengukurannya serta dengan
jumlah observasi yang lebih besar.
2. Implikasi Praktis
Kontribusi dari hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan
dipraktekan oleh perusahaan di dalam mengevaluasi kinerja perusahaan sehingga
nantinya dapat dihasilkan suatu prediksi yang tepat mengenai kondisi perusahaan
di masa yang akan datang apakah akan sukses atau akan gagal. Adanya prediksi
yang akurat mengenai kondisi perusahaan di masa yang akan datang
mengharuskan perusahaan untuk segera mengantisipasi kebijakan apa yang harus
diambil dalam kaitannya dengan kelangsungan usaha perusahaan di masa yang
akan datang di dalam mencapai tujuan perusahaan.
114
Download