BAB 4 KESIMPULA Wanita memang selalu menarik untuk dibahas, banyak sisi wanita yang dapat diangkat dan diteliti lebih lanjut. Apalagi, seiring dengan perkembangan zaman, pemikiran dan peran wanita mengalami perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, tak heran jika banyak novel yang mengangkat wanita sebagai tokoh utama, salah satunya adalah ”Wo Chengren Wo Zui Pa Tianhei”. Novel ini menampilkan wanita modern dan percintaannya melalui konflik yang rumit namun menarik sehingga pembaca dapat memahami perasaan wanita yang terdalam. Dalam novel ”Wo Chengren Wo Zui Pa Tianhei”, wanita modern direpresentasikan oleh tokoh Liu Pa dan Hu Ping. Mereka dikatakan modern berdasarkan era di mana mereka hidup serta tindakan dan pemikirannya, dengan asumsi bahwa yang disebut ”tradisional” adalah nilai Konfusian. Penting untuk Cerminan wanita..., Djie Merie, FIB UI, 2008 78 diingat bahwa nilai tradisional maupun modern tidak semuanya baik atau buruk, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Liu Pa dikatakan modern karena berbagai alasan, antara lain: ia mengenyam pendidikan; menikah tanpa campur tangan orang lain, termasuk keluarganya; setelah menikah, ia bekerja, tidak mendekam di rumah untuk melakukan pekerjaan rumah tangga; ia tak ingin mempunyai anak terlebih dahulu setelah menikah; ia adalah pengambil keputusan, termasuk untuk bercerai dan rujuk dengan suaminya atau tidak. Selain itu, Liu Pa melakukan hubungan badan dengan laki-laki asing sebelum menikah dan sesudah bercerai. Titik tolak Hu Ping dikatakan wanita modern adalah cara ia berhubungan dengan laki-laki. Ia menganggap bahwa laki-laki zaman sekarang hanya menginginkan hubungan badan atau seks dengan wanita tanpa ada ikatan cinta. Karena itu, ia berhubungan seks dengan banyak laki-laki tanpa rasa cinta. Berdasarkan etika Konfusian, hubungan seks tak boleh dilakukan seorang wanita sebelum menikah. Hal ini dianggap tidak bermoral. Sebagai wanita yang hidup pada era modern, Hu Ping memuaskan hasrat akan laki-laki dengan membeli dan menikmati patung laki-laki telanjang. Kemodernan tak selamanya memiliki dampak yang baik bagi Liu Pa dan Hu Ping. Pandangan bahwa wanita bebas berhubungan badan dengan laki-laki jika merasa kesepian membuat Liu Pa yang memiliki tuntutan keras terhadap cinta melepaskan ”perasaan” dan mencari pelampiasan dengan cara tersebut. Akibat kemodernan seperti ini, Hu Ping kehilangan kepercayaan terhadap laki-laki dan Cerminan wanita..., Djie Merie, FIB UI, 2008 79 mengubur perasaan di dasar hatinya. Dapat dikatakan bahwa tindakan yang dianggap modern seperti ini menjadi rahasia paling tersembunyi, dosa paling keruh, dan luka paling dalam bagi mereka. Hal ini merupakan sebuah ketakutan bagi mereka. Maka, tidaklah heran apabila novel ini diberi judul ”Wo Chengren Wo Zui Pa Tianhei (Kuakui Aku Paling Takut Hari Gelap)” karena ketakutan mereka selalu terjadi pada saat hari gelap. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa cerminan wanita modern dalam novel ”Wo Chengren Wo Zui Pa Tianhei” adalah wanita dengan pemikiran dan tindakan yang tidak ada dalam Etika Konfusian. Kehidupan cinta mereka sangat rumit. Mereka memiliki pemahaman sendiri dalam kaitannya dengan tuntutan terhadap perasaan. Mereka jarang terikat oleh moral tradisional, sehingga kebingungan senantiasa menemani mereka. Ini adalah sebuah proses pertumbuhan yang harus dijalani sehingga pada akhirnya mereka dewasa dan memutuskan jalan yang terbaik untuk mereka. Cerminan wanita..., Djie Merie, FIB UI, 2008 80