COST MANAGEMENT SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING Kompetisi Global didukung dengan perkembangan inovasi teknologi telah mengubah proses manufaktur secara dramatis, dan sebagai akibatnya perusahaan dituntut untuk mengimplementasikan sistem akuntansi yang lebih proaktif. Sistem Manajemen Biaya (Cost Management System) adalah suatu sistim manajemen perencanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk : 1. Mengukur biaya aktivitas. 2. Melakukan identifikasi non value added cost. 3. Menentukan effisiensi dan effektivitas aktivitas perusahaan. 4. Melakukan identifikasi serta evaluasi aktivitas baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan. Non Value Added Cost (untuk manufaktur) : Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time yang merupakan keseluruhan waktu yang diperlukan untuk mengolah bahanm baku menjadi produk jadi Throughput time terdiri atas : 1. Process Time Adalah waktu yang dibutuhkan suatu produk dalam proses konversi 2. Inspection Time Adalah waktu yang dibutuhkan untuk inspeksi kualitas bahan baku, barang dalam proses atau produk jadi. 3. Move Time Adalah waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan bahan baku, barang dalam proses, dan produk jadi dari suatu bagian ke bagian lainnya. 4. Waiting Time Adalah waktu yang dibutuhkan untuk suatu barang dalam proses menunggu proses pengerjaan/produksi berikutnya. 5. Storage Time Adalah waktu penyimpanan produk jadi atau bahan baku dalam gudang persediaan. : ACTIVITY BASED COSTING (ABC) ABC adalah salah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan adanya aktivitas (Blocher/Chen/Lin). Dasar pemikirannya adalah untuk menghasilkan suatu produk dan jasa pada perusahaan membutuhkan dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumberdaya yang menyebabkan timbulnya biaya. Desain Sistem ABC 1. Mengidentifikasi “Activity Cost Pool” 2. Mengelompokkan “Activity Cost Pool” kedalam 4 kategori yaitu : Unit Level Adalah aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan/memproduksi setiap unit produk Batch Level Adalah aktivitas yang dilakukan untuk setiap batch atau kelompok produk Product Level Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung dalam memproduksi produk yang berbeda Facility Level Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produk secara umum 3. Membebankan biaya sumberdaya ke setiap aktivitas 4. Menetapkan cost drivers 5. Menetapkan tariff setiap cost pool Contoh soal : Data produksi dan biaya Aerotech Corpotation’s. Produk 1 Produk 2 Produk 3 Production Unit Runs 10.000 1 run of 10.000 20.000 4 runs of 5.000 each 4.000 10 runs of 4.000 each Direct material $50.000 $90.000 $20.000 Direct Labor* 3 hours per unit 4 hours per unit 2 hours per unit Setup Time* 10 hours per runs 10 hours per runs 10 hours per runs Machine Time 1 hour pe unit 1,25 hour pe unit 2 hour pe unit $ 1.212.600 $ 3.000 $ 200.000 $ 600.000 $ 421.000 $ 250.000 $ 700.000 $ 507.400 $ 3.894.000 Unit Level Batch Level Batch Level Batch Level Batch Level Batch Level Product Level Facility Level * Direct labor and setup labor cost $20 per hour Budgeting manufacturing Overhead $ 3.894.000 : Machiney cost pool Setup cost pool Receiving ang Inspection cost pool Material-Handling cost pool Quality-Assurance cost pool Packaging and Shipping cost pool Enginering cost pool Fasility cost pool Overhead Cost Total Budgeted Cost ER. Machiney cost pool $ 1.212.600 Setup cost pool $ 3.000 Receiving ang Inspection cost pool $ 200.000 Material-Handling cost pool $ 600.000 Quality-Assurance cost pool $ 421.000 Packaging and Shipping cost pool $250.000 Enginering cost pool $700.000 Facility cost pool 507.000 Desain Sistem ABC dimulai dengan process value analysis, yang bertujuan untuk menentukan aktivitas yang memberi nilai tambah (value added activity) dan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah (non value added activity). Contoh : Analysis berikutnya adalah driver analysis, dimana hubungan sebab akibat antara suatu aktivitas dengan kebutuhan sumber dayanya (cost object). Menurut Cooper dan Kaplan hierarki aktivitas dari ABC terbagi atas : 1. Unit Level 2. Batch Level 3. Product Level, 4. Facility Level Contoh :