BAB I PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG Desain adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Desain adalah bidang yang unik sebagai representasi yang dapat dianggap
baik sebagai seni dan ilmu. Bisa dikatakan bahwa desain merupakan suatu
metode komunikasi visual dengan pemanfaatan gambar dan teks untuk membawa
sebuah pesan atau informasi.
Sebagaimana perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang
pesat dewasa ini maka ilmu desain grafis dapat dipelajari meluli pendidikan
resmi di Sekolah Desain. Sekolah-sekolah yang menfokuskan pada ilmu desain
semakin berkembang dengan pesat.
Desain merupakan elemen penting dalam setiap jenis pekerjaan di
kehidupan
sehari-hari.
Hampir
semua
bidang
di
dunia
perlu
sang desainer. Desain adalah proses untuk membuat cipta karya tampilan dalam
sebuah publikasi, presentasi atau membuat situs web jadi website yang menarik
dan unik. Maka dari itu , tak dapat dihindari ketika seorang desainer adalah yang
paling penting dalam segala macam sektor kehidupan yang akan membuat
menarik, manambah value, meningkatkan
ketertarikan customers
serta
menciptakan kesatuan yang utuh.
Besar kontribusi sang desainer terhadap sebuah perusahaan dan sangat
besar
pengaruhnya
dalam
kehidupan.
Dalam
dunia
pendidikan,desain
grafis cover-cover buku, gambar gambar yang menarik akan dipelajari siswasiswi atau anak anak yang didesain semenarik mungkin dan unik agar pembaca
tidak merasa bosan. Begitu juga dunia bisnis, jual beli dalam pembuatan
branding desain grafis dari logo, brosur, kartu nama, desain website yang
menarik dan unik. (http://www.infocreativemedia.com/manfaat-desain-grafisdalam-kehidupan-sehari-hari. diakses 17 April 2016 )
HOUSE OF DESIGNERS
1
House of Designers
Menurut Panangian Simanungkalit, Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti
Indonesia (PSPI), Properti menjadi industri yang tidak bakal mati. Dari tahun ke
tahun akan terus tumbuh seiring dengan kebutuhan masyarakat 1 2 Indonesia.
Apalagi Perekonomian Indonesia kian membaik dan situasi politik tetap stabil.
Selain itu, faktor penting yang mempengaruhi perkembangan industri properti
adalah pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat
bunga. Pengamat properti kian optimis dengan perkembangan industri properti
ini berdasarkan kondisi inflasi sebesar enam persen akan bisa ditekan pada tahun
2012 menjadi 5,8 persen. BI Rate akan stabil dari tahun ini sampai tahun depan
sebesar 6,75 persen. Sementara, suku bunga KPR juga stabil di kisaran 11, 5
persen. Pertumbuhan ekonomi meningkat dari 6,4 persen menjadi 6,9 persen di
tahun 2012. Selain itu, daya beli konsumen naik rata-rata 10 persen dengan
dukungan suku bunga KPR yang sedang rendah dan stabil, industri properti terus
berkembang. Apalagi ada kemungkinan investor asing akan masuk ke pasar
properti Komersial di Indonesia.
"Ada delapan kota di Indonesia yang ditetapkan menjadi kota
pengembangan Ekonomi kreatif," kata salah satu pegiat Solo Cerative City
Network, Dhian Lestari Hastuti saat ditemui, Selasa 22 Januari 2013. Selain
Surakarta, beberapa kota seperti Bandung, Yogyakarta serta Denpasar juga
ditetapkan sebagai kota ekonomi kreatif Menurut Dhian, Kota Surakarta
mendapatkan bagian untuk mengembangkan ekonomi kreatif di sektor desain.
Pembagian tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan antar-kota yang
mendapat predikat sebagai kota ekonomi kreatif. Sebenarnya, Surakarta akan
lebih mudah jika mendapat bagian untuk mengembangkan sektor kerajinan
maupun seni pertunjukan. "Sebab selama ini dua sektor tersebut memang lebih
maju dibanding desain," katanya. Meski demikian, dia menilai bahwa sektor
desain masih memiliki banyak ruang untuk dikembangkan.
2
House of Designers
Solo Creative City Network bertugas untuk mengkoordinasi para pelaku
ekonomi kretif yang ada di Kota Surakarta. "Cakupan sektor desain memang
sangat luas," katanya. Selain pelaku usaha arsitektur, pihaknya juga bisa
menggandeng pelaku usaha periklanan, percetakan, kerajinan hinggabatik.
Keberadaan program studi desain di dua universitas negeri yang ada di Kota
Surakarta juga cukup membantu pengembangan kota kreatif. Selain itu, masih
ada beberapa perguruan tinggi swasta yang membuka program studi yang sama.
Sedangkan kendala yang masih dihadapi adalah masalah pangsa pasar yang
memang belum terlampau besar. "Pada saat ini perilaku masyarakat memang
belum
terlampau
mementingkan
masalah
desain,"
katanya.
(https://m.tempo.co/read/news/2013/01/23/058456388/surakarta-akan-jadi-kotaekonomi-kreatif) diakses 17 April 216.
Desain Center dapat membantu kita (khususnya yang mempelajarinya)
masuk ke industri yang menarik. Desain adalah profesi yang populer sehingga
ada banyak perguruan tinggi dan universitas yang menawarkan gelar di bidang
desain . Desain sekarang telah menjadi bagian integral dari pemasaran karena
tidak bisa dipungkiri kebutuhan seni visual hampir ada di semua aspek
kehidupan.
Penyatuan berbagai komponen menjadi suatu komunitas design juga
menjadi penting karena menurut Hermawan Kartajaya (2010, p.276) konsumen
sudah tidak mempercayai marketer, konsumen lebih mempercayai rekomendasi
dari suatu komunitas yang mahir/kompeten di bidangnya. Informasi dalam suatu
komunitas dapat bergerak dengan sangat cepat. Media yang digunakan dalam
penyebaran informasi ini adalah melalui mulut-ke-mulut (word of mouth) baik
secara online maupun offline (tatap muka).
Pertumbuhan
penduduk
merupakan
angka
yang
menggambarkan
penambahan penduduk yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah maupun
migrasi penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Kota Surakarta termasuk
tinggi.
3
House of Designers
Tabel 1.1 Angka Pertambahan Penduduk Kota Surakarta. 2013
Dengan besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dan naiknya tingkat
pembangunan sarana dan prasarana di Surakarta, maka dapat ditarik kesimpulan,
bahwa desain sebagai gaya dan sikap hidup masyarakat Surakarta dapat memiliki
nilai jual yang tinggi untuk saat ini dan masa yang akan datang.
Penyediaan sebuah fasilitas baru berupa tempat (space )baru yang bergerak
di bidang desain merupakan salah satu agenda baru yang dapatmewadahi dan
melengkapi mutu sumber daya manusia di daerah Surakarta.
Desain yang identik dengan seni, permainan bidang dan garis serta sesuatu
yang tidak pasif dan sebagainya, menuntut suatu bentuk desain interior yang
dapat ditawarkan sebagai wujud dari karakter desain ini sendiri. Pemilihan desain
melalui studi Green Technology pendekatan perancangan desain Interior House
of Designers ini, didasarkan pada manfaat yang baik dari Green Technology.
Green Technology adalah teknologi yang ramah lingkungan, dan memiliki
integrasi antara teknologi moder dengan ilmu lingkungan, untuk mengurangi
dampak negatif dari aktifitas manusia.
4
House of Designers
C. BATASAN MASALAH
Perancangan House of Designers ini muncul karena kebutuhan akan
sumber daya manusia akan bidang Designers yang semakin meningkat, dan
pemberdayaan sumber daya manusia Indonesia agar tidak kalah bersaing dengan
sumber daya manusia Negara lain. Dengan pendekatan Green Technology
diharapkan dapat memberian suasana yang dapa memicu kreatifitas mahasiswa.
Masalah yang ingin ditangani dengan adanya proyek ini adalah:
penyediaan sarana yang memadai bagi berlangsungnya proses pembelajaran dan
mendesain dengan luasan + 1000m – 1200m . Pembahasan diutamakan dalam
lingkup disiplin ilmu desain interior, yang mencakup pengorganisasian ruang,
pola hubungan antar ruang, pola sirkulasi, tema, dan unsur-unsur interior yang
dapat membantu atau mendukung kegiatan yang diwadahi didalamnya.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permsalahan tersebut diatas maka dapat
diajukan rumusan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana merencanakan dan merancang pengorganisasian ruang, pola
hubungan antar ruang, pola sirkulasi, tema, dan unsur-unsur interior yang
nyaman dan komunikatif bagi orang yang berada didalamnya sesuai dengan
kegiatan yang diwadahi House of Designers?
2. Bagaimana mendesain Interior House of Designers yang sesuai dengan
konsep Green Technologi?
E. TUJUAN
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka House of Designers ini
mempunyai tujuan :
1. Dapat menentukan pengorganisasian ruang, pola hubungan antar ruang, pola
sirkulasi, tema, dan unsur-unsur interior yang nyaman dan komunikatif bagi
5
House of Designers
orang yang berada didalamnya sesuai dengan kegiatan yang diwadahi House
of Designers.
2. Menciptakan desain Interior House of Designers yang sesuai dengan konsep
Green Technology.
F. RUANG LINGKUP PERANCANGAN
House of Designers sebuah fasilitas baru berupa tempat (space )baru yang
bergerak di bidang desain merupakan salah satu agenda baru yang
dapatmewadahi dan melengkapi mutu sumber daya manusia di daerah Surakarta.
Desain yang identik dengan seni, permainan bidang dan garis serta sesuatu yang
tidak pasif dan sebagainya, menuntut suatu bentuk desain interior yang dapat
ditawarkan sebagai wujud dari karakter desain ini sendiri.
Fasilitas ruang yang terdapat pada House of Designers ini adalah :
1.
Lobby
2.
Office
3.
Lavatory
4.
Restaurant and Bar
5.
Perpustakaan
6.
Studio Foto
7.
Studio Fashion
8.
Studio Interior
9.
Studio Komputer
10. Studio Gambar
11. Galery
12. Ruang Karyawan
13. Mushola
14. Gudang
6
House of Designers
G. SASARAN
Dalam perencanaan dan perancangan House of Designers ini memuat
beberapa sasaran, antara lain :
1.
Designers di Surakarta khususnya
2.
Mahasiswa / Pelajar
3.
Masyarakat Umum
H. MANFAAT
a. Bagi Penulis / Desainer
Dapat mengembangkan ide dan gagasan untuk merencanakan dan merancang
suatu interior yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan fungsi dari
ruang-ruang yang ada di dalam House of Designers.
Mendapatkan pengalaman untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di
dalam proyek perancaangan dan perencanaan interior House of Designers dengan
menerakan ide, gagasan serta analisa yang ada.
b. Bagi Dunia Akademik
Memberikan pengetahuan tentang pengorganisasian ruang yang baik di dalam
interior public space.
c. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang dunia Designers.
7
House of Designers
I. SKEMA POLA PIKIR PERANCANGAN
Desain Interior
House of Designers
Studi Literatur
Studi Lapangan
Analisis
Konsep Desain
Norma Desain :
1.
2.
3.
4.
Fungsi
Bahan
Tehnik
Estetik
Alternatif Desain
Sketsa Desain
Desain Terpilih
Skema I.1 Skema Pola piker Perancangan
House of Designers di Surakarta
8
House of Designers
J. METODE DESAIN
1. Bentuk Penelitian
Dalam menyelesaikan proses Desain Interior House of Designers,
metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
yang
memusatkan pada pendekatan sejarah (approach historical). Dimana dalam
bentuk penelitian ini lebih mengutamakan pengumpulan data berupa katakata / kalimat / gambar yang memiliki arti lebih kaya daripadasekedar angka
atau frekuensi.
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini, antara lain :
a. Informan
Terdiri dari lingkungan akademisi, pengamat dunia design Graphic,
dan mahasiswa itu sendiri sebagai subyek yang dianggap mengerti
tentang informasi yang dibutuhkan dalam penrancangan ini.
b. Arsip dan Dokumen Visual
Arsip dan dokumen visual yang digunakan yaitu dengan
berpedoman pada tugas akhir kakak tingkat yang mengerjakan proyek
House of Designers. Untuk referensi Design Graphic, Interior, Fashion,
dan Produk sendiri didapat melalui browsing di Internet dan majalahmajalah.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam hal ini peneliti melakukan observasi lokasi yag bisa
dijadikan referensi dan materi pembanding tentang hal hal yang
berkaitan dengan proyek desain ini, terutama dalam bidang interior,
misalnya tentang system display, keamanan, pencahayaan, dan
sebagainya. Dengan mempergunakan alat bantu berupa kamera foto, alat
tulis, dan sebagainya.
9
House of Designers
b. Wawancara mendalam ( In Dept Interviewing )
Wawancara dalam pengumplan data ini bersifat open – ended
dan mendalam dilakukan secara tidak formal. Wawancara ini dilakukan
pada waktu dan konteks yang dianggap tepat guna mendapatkan data
yang rinci dan mendalam.
c. Contetnt Analisis
Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber
dari arsip dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang
diteliti.
4. Validitas Data
Untuk menjamin data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
validitas datanya dilakukukan dengan metode “Trianggulasi Data” yaitu
mempergunakan sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang
sejenis / sama ( HB.Sutopo. 2000 : 34 )
Dengan demikian kebenaran data akan teruji oleh data yang
diperoleh dari sumber lain.
5. Analisa Data
Model Analisa Data yang digunakan adalah analisis interaktif. Model
analisi interaktif mempunyai tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data
dan penarikan kesimpulan / verifikasi. Reduksi data dilakukan sejak proses
pengumpulan data belum berlangsung diteruskan pada waktu waktu
pengumpulan data bersamaan terjalin dengan dua komponen yang lain. Tiga
komponen tersebut massih mengalir dan tetap saling menjalin pada waktu
kegiatan pengumpulan data berakhir. Ketiga komponen tersebut saling
berinteraksi sebagai siklus dalam pengumpulan data. ( HB.Sutopo.2000 : 40
)
10
House of Designers
K. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam Desain Interior House of Designers ini adalah :
TAHAP 1
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan, penegasan judul,
batasan permasalahan, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup
perancangan, sasaran, manfaat, pola pikir perancangan, metode
desain, dan sistematika penulisan.
TAHAP 2
TINJUAN TEORI
Kajian teori berisi tentang uraian prinsip teori / kajian teoristis
mengenai proyek desain interior House of Designers yang
meliputi pembahasan teori tentang Design dan House of
Designers.
TAHAP 3
TINJUAN LAPANGAN
Studi lapangan berisi tentang hasil observasi di lapangan,
sebagai dasar atau acuan untuk mengkaji desain yang sesuai
untuk sebuah public space yang akan didesain. Segala keadaan
yang berada di lapangan memberi gambaran mengenai kondisi
yang diharapkan
sesuai
kebutuhan
penggunanya. Data
observasi yang diperoleh dari lapangan mampu menjadi
masukan
dalam
perencanaan
maupunsebagai
bahan
pembanding dan pengayakan bgi proses analisa dari konsep
Desain Interior House of Designers.
TAHAP IV
ANALISA
Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh
dari kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang
11
House of Designers
merupakan dasar konsep perencanaan dan perancangan. Disini
diuraikan ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya
perancangan desain interior.
TAHAP V
KESIMPULAN
Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data, evaluasi
konsep perencanaan dan perancangan serta keputusan desain
dari konsep perencanaan desain interior House of Designers.
12
Download