Imaging Modalities in Gynecology Niko Hizkia Simatupang 406151007 Universitas Tarumanagara USG • USG abdomen kombinasi USG Transvaginal adalah pemeriksaan penunjang yang mulai diperkenalkan di tahun 1980an dan menjadi prosedur yang wajib untuk mendiagnosis penyakit kebidanan. Kelebihan USG • Cepat • Mudah • Toleransi pasien tinggi • Tidak terdapat pajanan radiasi • Murah jika dibandingkan MRI dan CT Scan • Kelebihan USG Transvaginal: dapat melihat uterus, endometrium dan struktur adneksa lebih baik Anatomi • • • • • • • • Vulva Mons Veneris Labia Mayora Labia Minora/ Nimfae Klitoris Vestibulum Hymen Perineum Genetal ia Ekstern • • • • Vagina Uterus Tuba Falopii Ovarium Genetal ia Interna Genitalia Interna • Merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan. Vagina • • • • • liang atau saluran orifisium vagina Anterior: uretra+kandung kencing Posterior: rektum+kantong rektum Dinding depan dan belakang vagina masing2 panjangnya antara 6-8 cm dan 710 cm • Dinding terdiri atas 3 lapisan: • Lapisan dalam (membran mukosa)>>rugae • Lapisan luar, lapisan otot • Antara lapisan luar dalam=jaringan ikat Vagina • Bagian dari leher rahim yang menonjol ke dalam vagina disebut porsio. Sedangkan daerah di sekitar servik disebut forniks. Forniks dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: forniks anterior, forniks posterior, forniks lateral kanan dan kiri. • Berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan darah menstruasi,Organ Kopulasi, juga untuk jalan lahir. Uterus • Organ tebal, berotot, berbentuk buah pir • Letak: dalam pelvis, ante: kandung kencing, poste: rektum • Panjang uterus: 5-8cm. Beratnya 30-60 gram • 3 bagian utama: • Fundus uteri • korpus uteri, dan • serviks uteri Uterus 1. Fundus Uteri • Bagian uterus cembung yang terletak antara kedua tuba uteri • Terletak di atas vesica urinaria Uterus 2. Korpus Uteri • Badan Rahim berbentuk segitiga • Bagian uterus yang terbesar • Rongga yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim. • Pada kehamilan berfungsi sebagai tempat janin berkembang. • Lapisan serosa (perimetrium) terletak paling luar • Lapisan otot (miometrium) terletak di tengah • Lapisan mukosa (endometrium) terletak paling dalam Uterus 3. Serviks Uteri • merupakan bagian terbawah uterus • terdiri dari pars vaginalis dan pars supravaginalis. • Komponen utama dalam serviks uteri adalah otot polos, jaringan ikat kolagen dan glikosamin dan elastin. • Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri Fungsi uterus • setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium • tempat janin tumbuh dan berkembang • tempat melekatnya plasenta • pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi. Tuba Fallopii • 2 buah saluran yang sangat halus yang menghubungkan ovarium dengan rahim. • Panjang kira-kira 12 cm, diameter 3-8 cm. • Tuba: Pars interstisialis(dari dinding uterus), Pars ismika(lurus dan sempit), Pars ampularis (tempat terjadinya konsepsi), Infundibulum(ujung dari tuba dengan fimbrae) Fungsi Tuba • Menangkap dan membawa ovum dari ovarium ke uterus • Tempat terjadinya konsepsi Ovarium • indung telur • berbentuk oval dan terletak pada dinding panggul • Ada 2, terletak di kiri dan kanan uterus • dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamentum infundibulo pelvikum. • Ukuran sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm. Berat ovarium kurang lebih 4-8 gram. Ovarium Kista Ovarii / Adneksa • Penyebab tersering nyeri pelvis pada wanita usia produktif Torsi Ovarium • Gambaran USG torsi ovarium: Pembesaran ovarium (edema) Folikel peripheral multipel Aliran darah vena / arteri tidak terlihat pada USG Doppler • Pemeriksaan lebih baik: USG Colour Doppler. Gambaran: twisted peddicle as a whirlpool Pelvic Inflamatory Disease (PID) • PID akut diperkirakan menyerang 1 juta wanita per tahun dan merupakan penyebab 100.000 wanita per tahun menjadi infertil • Gejala PID: Nyeri pelvis Nyeri goyang serviks Nyeri tekan adneksa dan uterus • Pemeriksaan imaging bukan merupakan suatu indikasi pada kasus PID, namun dapat dilakukan pada wanita dengan gejala yang hebat dan dicurigai memiliki massa pada daerah pelvis. • USG sangat baik untuk melihat pembesaran uterus, penebalan endometrium atau adanya cairan, peningkatan ukuran ovarium, hydrosalpinx dan pyosalpinx • Gambaran PID pada USG: 1. Penebalan dinding 2. Massa pada adneksa •. Selain USG, MRI / CT scan juga dapat digunakan untuk menunjang diagnosis PID Abses Tuba Ovarium • Manifestasi klinik: Demam Leukositosis Nyeri perut bawah Keputihan Nyeri tekan pada pemeriksaan USG • Gambaran pada USG: Kompleks multilokular/ massa adneksa dengan debris, septa, dinding tebal irreguler Biasa bilateral Debris echogenic di pelvis Degenerasi Fibroid • Fibroid uterus adalah tumor jinak tersering pada sistem reproduksi wanita. • Terjadi pada 30-70% wanita premenopause dan insidennya terus meningkat sesuai umur, paling sering terjadi pada usia sekitar 50 tahun. Endometrial Pathology • Ultrasound adalah pemeriksaan penunjang pilihan untuk mendeteksi abnormalitas pada endometrium, seperti polip, fibroid submukosa, maupun anomali uterus • Tambahan saline infusion sonography (SIS) dengan atau tanpa 3 dimensi sonography, mempermudah untuk mendeteksi kelainan di endometrium. • USG Transvaginal sebagai pemeriksaan awal pada perdarahan postmenopause sedang dipelajari lebih lanjut, dan menghasilkan review yang sangat baik oleh American College of Obstetrician and Gynecologist Committee Opinion, dimana pemeriksaan awal pada pasien perdarahan post menopause dapat berupa biopsi endometrium maupun USG Transvaginal • USG Transvaginal dapat digunakan sebagai “TRIASE” pasien untuk menentukan mana pasien yang tidak harus dibiopsi endometriumnya (tebal endometrium ≤ 4mm) dan mana yang harus diperiksa Komplikasi IUD • USG memegang peranan sangat penting untuk melihat IUD • Selain untuk mengecek apakah lokasi pemasangan sudah tepat, USG adalah metode terbaik untuk mendeteksi kasus hilangnya atau malposisi IUD • Pemeriksaan imaging lebih lanjut mungkin diperlukan apabila terjadi perforasi uterus CT SCAN • CT scan muncul pada awal tahun 1970-an sebagai pemeriksaan imaging pertama yang dapat menampilkan gambaran anatomi dalam “multiple scan” • Kekurangan CT scan adalah: radiasi resiko akibat kontras yang digunakan secara iv lack of soft tissue discrimination • CT scan harus hati-hati digunakan pada pasien hamil, terutama pada trimester pertama. Selain itu juga pada pasien yang alergi pada kontras, gangguan ginjal, mereka yang beresiko terhadap acute contrast nephrotoxicity, dan pasien gagal ginjal. Pelvic Inflamatory Disease • CT scan sangat berguna pada kasus nyeri pelvis dimana pasien sangat kesakitan sehingga tidak dapat dilakukan USG Transvaginal dan pasien yang tidak mengalami perbaikan walaupun sudah diterapi dengan antibiotik. • Infeksi pada uterus dapat terlihat sebagai: lemak di parapelvic fat planes cairan di endometrium • Jika infeksi sudah menyebar, maka CT scan dapat mendeteksi penebalan tuba falopii dan pembesaran ovarium • Komplikasi tersering dari PID adalah abses tuba ovarium yang ketika sangat besar, harus dapat dibedakan dari penyebab abses lainnya • Gambaran abses tuba ovarium akibat PID adalah “anterior displacement of mesosalpinx” Kista Teratoma / Kista Dermoid • Gambaran kista teratoma / kista dermoid pada CT scan: penebalan lemak dengan atau tanpa kalsifikasi. Ovarian Vein Thrombosis (OVT) • Merupakan komplikasi serius pada pasien postpartum, diperkirakan terjadi pada 1:3000 kelahiran dan mengakibatkan emboli pulmonal • CT scan merupakan pemeriksaan imaging pilihan untuk kasus ini • Gambaran CT scan: dilatasi vena pelvis dengan gambaran dinding yang meregang berisi trombus • OVT 90% terjadi di pembuluh darah kanan, 10% Kesimpulan Pemeriksaan USG sudah menjadi pemeriksaan standard untuk mendeteksi segala kelainan ginekologi. USG lebih unggul dalam menilai lesi di ovarium, kelainan di endometrium, dan lesi pada uterus. CT scan lebih unggul dalam mendeteksi massa di pelvis, abses tuba ovarium, namun harus dipertimbangkan juga faktor radiasinya.