i PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DISIPLIN

advertisement
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(Studi kasus pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Bojongsari)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh :
MUHAMMAD HASAN A
1110081000042
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M
i
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI UPT DINAS
PENDIDIKAN KECAMATAN CIPUTAT DAN BOJONGSARI
Skripsi,
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
MUHAMMAD HASAN ASYADZILI
NIM: 1110081000042
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Suhendra, MM.
Sri Hidayati, S.Ag. M.Ed
NIP: 197112062003121001
NIP: 197706082011012003
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Rabu 9 Februari 2016 telah dilakukan uji komprehensif atas mahasiswa:
Nama
: Muhammad Hasan A
No. Induk Mahasiswa : 1110081000042
Jurusan
: Manajemen (Konsentrasi Sumber Daya Manusia)
Judul Skripsi
: Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin kerja dan Budaya
organisasi terhadap Kinerja Pegawai (Studi kasus UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Bojongsari)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap
ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 9 Februari 2016
1. Sri Hidayati, S.Ag. M.Ed
NIP. 197706082011012003
(........................................)
2. Supriyono, MM
NIP. 19720111 201411 1 001
(........................................)
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Kamis, 28 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama
: Muhammad Hasan A.
2. NIM
: 1110081000042
3. Jurusan
: Manajemen
: Pengaruh gaya kepemimpinan, Disiplin kerja dan
4. Judul Skripsi
Budaya organisasi terhadap kinerja pegawai (Studi kasus UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Bojongsari)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Juli 2014
1. Ela Patriana, Ir., MM.
(
NIP:196905282008012010
)
Ketua
2. Dr. Suhendra, MM
(
NIP:197112062003121001
)
Pembimbing 1
3. Sri Hdayati , S.Ag, M.Ed
(
NIP: 197706082011012003
4. Hemy Fauzan, SE. MM
)
Pembimbing 2
(
NIP: 197608222007011014
iv
)
Penguji Ahli
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Muhammad Hasan Asyadzili
NIM
: 1110081000042
Jurusan
: Manajemen
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggung jawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas
karya
saya,
dan
dipertanggung-jawabkan,
telah
melalui
ternyata
pembuktian
memang
ditemukan
yang
bahwa
dapat
saya
telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenakan
sangsi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,
Ciputat, 8 Mei 2016
Yang menyatakan,
(MUHAMMAD HASAN A)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Muhammad Hasan Asyadzili
Tempat & Tanggal Lahir
: Jombang, 12 Desember 1991
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Pelajar/Mahasiswa
Kewarganegaraan
: Indonesia
Golongan Darah
:O
Tinggi & Berat Badan
: 169cm & 55kg
Hobi
: Nonton Film
Jenjang Pendidikan
1. 2010 sampai dengan sekarang.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Tahun 2007 sampai dengan tahun 2010
SMA Negeri 1 Jombang
3. Tahun 2004 sampai dengan 2007
SMP Negeri 1 Ngoro
4. Tahun 1998 sampai dengan 2004
Mi Banyuarang
vi
Pengalaman Organisasi
1. Tahun 2011
Anggota Departemen Sosial dan Agama PMII (Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia).
Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Tahun 2011
wakil Departemen Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan
Manajemen
3. Tahun 2012
Anggota departemen Kaderisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Tahun 2013
Ketua Bidang 1 PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)
Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5. Dpd Manajemen Pemilu raya kampus Tahun 2012-2013
vii
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI UPT DINAS
PENDIDIKAN KECAMATAN CIPUTAT DAN BOJONGSARI
Oleh:
Muhammad Hasan Asyadzili
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan, disiplin kerja dan budaya organisasi secara parsial maupun simultan
terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini juga mencari tahu variabel mana yang paling
berpengaruh diantara gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Jumlah
sampel adalah 53 orang dari pegawai UPT dinas pendidikan kecamatan Ciputat dan
Bojongsari.
Hasil penelitian ini menunjukan gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan budaya
organisasi secara parsial maupun simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai upt dinas pendidikan kecamatan Ciputat dan Bojongsari. Disiplin
kerja memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja dibandingkan
variabel independen lainnya.
Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan
penelitian ini sebagai referensi untuk penelitiannya, serta bagi UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Ciputat dan Bojongsari agar dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai
bahan pertimbangan agar lebih memperhatikan kebutuhan pegawai untuk
meningkatkan kinerja pegawai yang lebih baik
Kata kunci: gaya kepemimpinan, disiplin kerja, budaya organisasi, kinerja
pegawai
viii
THE IMPACT OF LEADERSHIP STYLE, DISCIPLINE AT WORK AND
THE CULTURE OF ORGANIZATION TOWARDS THE PERFORMANCE
OF STAFF IN EDUCATION AGENCY INTEGRATED SERVICE UNIT IN
SUBDISTRICT OF CIPUTAT AND BOJONGSARI
By:
Muhammad Hasan Asyadzili
ABSTRACT
The purpose of this research is to observe the impact of leadership style,
discipline at work and the culture of organization both partially and simultaneously
towards the performance of staff. This research is also discovering which of these
variables whether leadership style, discipline at work or the culture of organization
that influence the performance of staff the most.
The method of analysis used in this research is multiple linear regression
analysis. The number of samples is 53 staffs in education agency integrated service
unit in subdistrict of Ciputat and Bojongsari.
The result of the research shows that leadership style, discipline at work and the
culture of organization both partially and simultaneously have significant impact on
the performance of staff in education agency integrated service unit in subdistrict of
Ciputat and Bojongsari. Working discipline has the most dominant influence on
performance compared to other independent variables.
For academics, it is hoped further research can use this studying as a reference
by research, as well as for the District Education Office UPT Ciputat and Bojongsari
order to utilize this studying as consideration to be more attentive to needs of
employer in improving the performance better
Key Words: leadership style, discipline at work, culture of organization,
performance of staff
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin,
Muhammad SAW.
shalawat
serta
salam
untuk
Rasulullah
Atas izin Allah SWT, penulis diberikan sumberdaya untuk
menyelesaikan skripsi ini. “Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala
yang ada diantara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Al Anbiya, 21 : 16).
Adalah perjuangan dan petualangan bagi penulis untuk menyelesaikan studi
hingga akhirnya sampai pada tugas akhir (skripsi) ini. Belajar tidak selalu
menyenangkan, atau hanya sifat naluriah manusia untuk takut terhadap hal-hal yang
tidak diketahuinya? Karena itu penulis merasa berhutang budi atas motivasi yang
diberikan oleh figura yang terpajang diantara tangga menuju lantai 1 dan 2, diatas
bendera-bendera yang menjalin kerjasama dan persahabatan dengan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarifhidayatullah Jakarta, figura emas yang membingkai
ayat: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Al Mujaadilah ayat
11).
Dalam pembuatan skripsi ini banyak orang-orang yang ikut terlibat secara
langsung maupun tidak langsung. untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih kepada orang-orang tersebut, diantaranya adalah:
1. Kepada Sang Maha Kuasa, Allah SWT atas berkat rahmat dan karunianya
selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan
skripsi ini.
2. Orang-orang terdekat penulis, Ibuku Nur Hasanah, Ayahku Mohammad ali
ridho, almarhum Nenekku Tersayang, mas Anang, adikku Ibni Atho’ilah
Askandari, Haris Ismail Hilwa dan Sabrina Alhana serta Penyemangatku
x
Luthfia Farida Anggraini, yang selalu mendukung dan selalu mendoa’kan
dalam penyelesaian skripsi ini. Kedua orang tuaku yang berjasa besar dalam
perjalanan hidupku dengan penuh kasih dan sayang, aku mengucapkan
terimakasihku yang sebesar-besarnya atas doa’ serta dukungan kalian ayah
dan ibuku tanpa kenal lelah dan balasan. Mungkin aku tidak bisa membalas
semua jasa-jasa dan juga kasih sayang yang kalian berikan. Dan mungkin
hanya 2 huruf dibelakang nama yang bisa aku berikan kepada kalian.
3. Bapak Dr. Suhendra, MM selaku pembimbing I. Saya mengucapkan
terimakasih atas bimbingan dan pembelajaran yang bapak berikan kepada
saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Banyak ilmu pengetahuan dan
bimbing yang bapak ajarkan kepada saya selama bimbingan. Penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
4. Ibu Sri Hidayati, S.Ag, M.Ed selaku pembimbing II. Saya mengucapkan
banyak terimakasih kepada ibu yang telah memberikan arahan, ilmu
pengetahuan, wawasan, dan bimbingan kepada saya yang banyak sekali
memberikan manfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini srta serta
selalu memberikan motivasi.
5. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak dan Ibu Dosen Manajemen
khususnya dan umumnya kepada seluruh Dosen FEB UIN Jakarta yang
telah memberikan ilmu pengetahuan, wawasan, dan mengajarkan etika
kepada saya selama saya menuntut ilmu sebagai Mahasiswa di FEB UIN
Jakarta. Tidak lupa pula kepada seluruh civitas akademika FEB UIN Jakarta
dan civitas akademika Universitas Islam Negeri Jakarta yang telah banyak
membantu selama saya beraktifitas dan menuntut ilmu sebagai Mahasiswa.
xi
6. Spesial terimakasih saya ucapkan untuk Sahabat Lukman (sueb) yang
menjadi sahabat sharing serta hiburan, Gus Habib yang selalu sedia
direpotkan, teman dari semester awal Luthfi Haikal, teman angkatan Faizal
ahrul, anggit mojo, Rino Dwi, Yayan ahmad. Serta teman-teman kosan
penulis, Medly Ryan, Vigor, saeful (bungsu), dan Mufti (dop). Dan teman
teman yang lainnya, Tio, Eki, Aji, Tias, serta tidak lupa pula adik-adik dan
senior senior di Universitas Islam negeri Jakarta yang tidak dapat
disebutkan satu persatu namanya
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. oleh karena
itu, penulis berharap mendapatkan saran dan kritik yang baik untuk meningkatkan
dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi
semua.
Ciputat, 8 Mei 2016
Yang akhirnya lulus
Muhammad Hasan Asyadzili
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT .................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A.
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................... 12
C.
Tujuan Penelitian..................................................................................... 12
D.
Manfaat Penelitian................................................................................... 13
1.
Bagi Penulis ........................................................................................ 13
2.
Bagi Perguruan Tinggi........................................................................ 13
3.
Manfaat Secara Praktis ....................................................................... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 15
A.
Landasan Teori ....................................................................................... 15
1. Organisasi ................................................................................................ 15
2. Manajemen Sumber Daya Manusia ........................................................ 19
a. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ........................................ 20
3. Gaya Kepemimpinan ............................................................................... 22
a.
Pendekatan Sifat ............................................................................... 22
b.
Pendekatan Dua Dimensi ................................................................. 27
c.
Pendekatan Tiga Dimensi................................................................. 27
d.
Pendekatan Transaksional dan Transformasional ............................ 27
xiii
4.
Disiplin Kerja ..................................................................................... 33
5.
Budaya Organsasi ............................................................................... 36
6.
Kinerja ................................................................................................ 42
a.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Kinerja ........................................... 42
b.
Tolak Ukur Kinerja .......................................................................... 46
B.
Penelitian Terdahulu ............................................................................... 48
C.
Kerangka Pemikiran ............................................................................... 52
1.
Gambar Kerangka Pemikiran............................................................. 52
Hipotesis ................................................................................................. 54
D.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 56
A.
Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 56
B.
Pendekatan Penelitian ............................................................................. 56
C.
Jenis Penelitian ....................................................................................... 57
D.
Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 57
E.
Populasi dan Sampel ............................................................................... 58
1.
populasi ............................................................................................... 58
2.
Sampel ................................................................................................ 58
Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 60
F.
1.
Wawancara ......................................................................................... 60
2.
Kuisoner.............................................................................................. 60
3.
Dokumentasi ....................................................................................... 61
G.
Teknik Analisis Data ............................................................................... 61
1.
Uji Validitas ........................................................................................ 61
2.
Uji Reliabilitas Data ........................................................................... 62
H.
Metode Analisis Data ............................................................................. 62
1.
I.
Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 62
Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 66
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................. 68
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 68
1.
Sejarah dan struktur organisasi UPT Dinas Pendidikan .................... 68
a.
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat ................................... 68
b.
UPT Dinas Pendidikan Bojongsari ............................................. 69
c.
Struktur Organisasi UPT Dinas Pendidikan Ciputat ................... 71
xiv
d.
3.
B.
Struktur Organisasi UPT Dinas Pendidikan Bojongsari ............ 72
Karakteristik Profil Responden....................................................... 73
a.
Data Jumlah Kuisoner Yang Disebarkan .................................... 73
b.
Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ................................ 73
c.
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 74
d.
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ..................................... 74
e.
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............ 75
f.
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...................... 75
g.
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan77
h.
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja .......... 78
i.
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Budaya Organisasi ... 79
j.
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja ..................... 80
Hasil Uji Instrumen Penelitian................................................................ 81
1.
Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 81
2.
Hasil Uji Kualitas Data ................................................................... 82
3.
Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................. 85
a.
Hasil Uji Multikolonieritas......................................................... 85
b.
Hasil Uji Normalitas .................................................................. 86
c.
Hasil Uji Heteroskedastisitas...................................................... 87
4.
Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 88
a.
Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................ 88
b.
Hasil Uji Statistik f ..................................................................... 89
c.
Hasil Uji Statistik t ..................................................................... 90
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................................... 94
A.
Kesimpulan ............................................................................................. 94
B.
Implikasi ................................................................................................. 94
C.
Saran ....................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 97
LAMPIRAN ............................................................................................................. 100
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Absensi UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat Dan Kecamatan
Bojongsari................................................................................................................ 9
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 52
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi UPT Dinas Pendidikan Ciputat ........................ 71
Gambar 4. 2 Struktur Organisasi UPT Dinas Pendidikan Bojongsari ................... 72
Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 88
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 LAKIP Dinas Pendidikan dan Budaya ................................................... 4
Tabel 1. 2 Rincian Hasil LAKIP Dinas Pendidikan dan Budaya ............................ 5
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu............................................................................. 48
Tabel 3. 1 Skala Likert .......................................................................................... 61
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 66
Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian ........................................................................ 73
Tabel 4. 2 Jabatan Responden ............................................................................... 73
Tabel 4. 3 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 74
Tabel 4. 4 Usia Responden .................................................................................... 74
Tabel 4. 5 Tingkat Pendidikan Akhir Responden ................................................. 75
Tabel 4. 6 Pengalaman Kerja Responden .............................................................. 76
Tabel 4. 7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan......... 77
Tabel 4. 7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja .................... 78
Tabel 4. 7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan......... 79
Tabel 4. 10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Pegawai .............. 80
Tabel 4. 11 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 81
Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan ........................................... 83
Tabel 4. 13 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja ...................................................... 83
Tabel 4. 14 Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi ............................................... 84
Tabel 4. 15 Hasil Uji Validitas Kinerja ................................................................. 84
Tabel 4. 16 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 85
Tabel 4. 17 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................. 86
Tabel 4. 18 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
87
xvi
Tabel 4. 19 Uji Koefisien Determinan ................................................................. 89
Tabel 4. 20 Uji Statistik f ...................................................................................... 90
Tabel 4. 21 Uji Statistik t....................................................................................... 91
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan birokrasi di daerah sejak dulu adalah kurangnya
kualitas sumber daya manusia. Sebagai kunci pokok, sumber daya
manusia dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan dalam
organisasi. Berhasil tidaknya suatu organisasi atau institusi akan
ditentukan oleh faktor manusianya atau karyawannya dalam mencapai
tujuannya. Seorang karyawan yang memiliki kinerja (hasil kerja atau
karya yang dihasilkan) yang tinggi dan baik dapat menunjang tercapainya
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan. Oleh
karena itu sumber daya manusia dipandang sebagai aset organisasi yang
sangat penting karena manusia merupakan sumber daya manusia yang
selalu dibutuhkan dalam setiap aktivitas organisasi, juga mempunyai andil
yang besar dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Namun
dengan berlakunya UU No. 22 Th. 1999 jo. UU No. 32 Th. 2004 tentang
setiap daerah di tuntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Untuk itu
semua birokrasi pemerintahan harus meningkatkan kinerjanya
Kinerja mempunyai arti penting bagi pegawai, adanya penilaian
kinerja berarti pegawai mendapat perhatian dari atasan, disamping itu
akan menambah gairah kerja pegawai karena dengan penilaian kinerja ini
1
mungkin pegawai yang berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan
diberi penghargaan atas prestasi, sebaliknya pegawai yang tidak
berprestasi mungkin akan didemosikan. Kinerja pegawai merupakan salah
satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kemajuan organisasi.
Semakin tinggi atau semakin baik kinerja pegawai maka tujuan
perusahaan akan semakin mudah dicapai, begitu pula sebaliknya yang
terjadi apabila kinerja pegawai rendah atau tidak baik maka tujuan itu
akan sulit dicapai dan juga hasil yang diterima tidak akan sesuai keinginan
perusahaan. Kinerja merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan
dengan perusahaan. Dukungan dari perusahaan berupa pengarahan dari
seorang pemimpin yang diberikan sebagai penyemangat pegawai, tata
tertib yang diterapkan, suasana kerja yang nyaman dan dukungan sumber
daya seperti memberikan peralatan yang memadai sebagai sarana untuk
memudahkan pencapaian tujuan yang ingin dicapai sangat diperlukan
untuk kinerja pegawai. Peningkatan kinerja karyawan akan membawa
kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan
lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk
meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang
paling
serius
karena
keberhasilan
untuk
mencapai
tujuan
dan
kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber
daya manusia yang ada didalamnya.
Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja pegawai,
diantaranya adalah menurunnya keinginan pegawai untuk mencapai
2
prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan
sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari
lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak
adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi
kerja yang baik. Semua itu merupakan sebab menurunya kinerja pegawai
dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kinerja diantaranya adalah gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan budaya
organisasi.
Salah satu dinas yang ada di setiap Kabupaten adalah Dinas
Pendidikan, kalau dulu pernah dengan sebutan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan; Dinas Pendidikan Nasional; Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olah Raga. Yang dikepalai oleh seorang Kepala Dinas. Unit Pelaksana
Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD, adalah merupakan unsur
pelaksana teknis pada Dinas
tertentu yang dibentuk Pemerintah
Kabupaten untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau
kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan
atau wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa Kecamatan.
Berikut Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP) dalam bidang pencapaian kinerja program dukungan manajemen
dan pelaksana tugas teknis:
3
Tabel 1.1
Tahun 2013
Sasaran strategis
Indikator kinerja
Skor Laporan
Skor LAKIP
Akuntabilitas
Kemendikbud
Kinerja
Target
Realisasi
%
77%
72.8 %
94.6
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Sekurangkurangnya 79 %
Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Pendidikan dan Budaya
Berdasarkan data kinerja di atas dapat dijelaskan bahwa IKU
”Skor Lakip Kemdikbud” belum dapat mencapai target yang telah
ditetapkan sebesar 77 poin. Sesuai hasil evaluasi
kinerja instansi
atas akuntabilitas
pemerintah yang dilakukan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi, pada tahun
2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendapat nilai 72.88
dengan predikat penilaian “B”.
4
Adapun rincian hasil penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
1
PerencanaanKinerja
35
27.40
2
PengukuranKinerja
20
14.03
3
PelaporanKinerja
15
11.87
4
EvaluasiKinerja
10
7.67
5
CapaianKinerja
20
11.92
NilaiHasilEvaluasi
100
72.88
Tingkat AkuntabilitasKinerja
B
Dari data di atas, dapat disimpulkan perlu di adakan evaluasi
terhadap kinerja agar sesuai dengan target dari kemendikbud sendiri.
kinerja dinilai dari aspek pencapaian target, keandalan data kinerja dan
keselarasan antara kinerja output dengan
kinerja outcome.Selain itu
capaian kinerja juga mencakup kinerja pencatatan keuangan, transparansi,
kinerja dari stakeholder, termasuk penghargaan yang diperoleh. Capaian
kinerja output cukup baik, namun capaian outcome masih perlu diperbaiki
dan ditingkatkan. Rendahnya capaian outcome terutama disebabkan
oleh indikator-indikator kinerja outcome yang belum relevan dan tidak
cukup untuk menggambarkan keberhasilan.
Pihak yang merasakan output bukanlah penyelenggara pelayanan
(birokrasi) tetapi pengguna jasa layanan (masyarakat). Oleh karena itu
dalam pengukuran suatu kinerja mau tidak mau harus melibatkan
konsumen yang berasal dari masyarakat pengguna jasa layanan
5
Kinerja organisasi tidak hanya ada pada level top manager saja,
tetapi harus ada pada middle manager dan para bawahan. Jika hanya pada
top manager yang mempunyai kinerja tinggi, sedangkan bawahannya
tidak memiliki kinerja tinggi, maka kualitas pelayanan yang dirasakan
masyarakat tetap akan rendah.
Menurut Perbup Nomor 26 tahun 2008 tentang Tugas Pokok,
Fungsi, Uraian Tugas Jabatan dan Tata Kerja Organisasi Dinas
Pendidikan Kabupaten pasal 32, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
penyusunan
program,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan
pendidikan di tingkat kecamatan yang meliputi pendidikan TK, SD, SMP
dan SMA
UPTD Pendidikan Kecamatan mempunyai fungsi :
1. penyusunan program kerja di bidang pendidikan TK, SD, SMP dan
SMA di tingkat kecamatan;
2. pelaksana kegiatan dan pelayanan di bidang pendidikan TK, SD, SMP,
dan SMA di tingkat kecamatan;
3. pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan pelayanan di
bidang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA di tingkat kecamatan
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya
Beberapa fenomena yang terjadi pada UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Ciputat dan UPT Dinas Pendidikan UPT Kecamatan
6
Bojongsari adalah Kinerja pegawai selama ini dirasakan belum optimal,
hal ini dapat dilihat dari masih adanya para pegawai yang meninggalkan
kantor pada jam kerja dengan alasan yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan, ada oknum pegawai yang tidak ikut apel, cepat pulang sebelum
waktunya tanpa alasan yang jelas, pegawai yang mangkir kerja dengan
alasan kesehatan atau keperluan keluarga atau saling menyalahkan diantara
sesama pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dan masih rendahnya
disiplin organisasi yang dimiliki pegawai.
Faktor pertama yang berpengaruh pada kinerja karyawan adalah
mengenai kepemimpinan. Pada proses ini fungsi pemimpin mempunyai
peran yang sangat erat menentukan dalam pelaksanaan organisasi suatu
perusahaan. Fungsi pemimpin tidak hanya sekedar melakukan bimbingan
dan arahan kepada pegawai, namun yang terpenting adalah bagaimana
seorang pemimpin mampu memberikan visi dan misi atau arah yang jelas
kemana organisasi akan berjalan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan
tujuan awal berdirinya perusahaan.
Adapun uraian Tugas Jabatan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan
terdiri dari :
1. memimpin pelaksanaan tugas di UPTD
2. menyusun program, melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai
kewenangan
dan
melaksanakan
pembinaan,
pengawasan,
monitoring, evaluasi pelaksanaan pendidikan yang meliputi
kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan pengurusan
7
pendidikan Pra Sekolah (TK), SD, SMP, SMA, Kesenian,
Kesiswaan,
Perpustakaan
pendidikan,
kesiswaan,
serta
layanan
keuangan,
teknis
administrasi
penggajian
guru,
subsidi/bantuan, data statistik dan pelaporan penyelenggaraan
pendidikan di kecamatan
3. menyusun rencana kegiatan operasional UPTD berdasarkan
program kerja Dinas serta hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan
4. melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai kewenangan
5. melaksanakan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi
pelaksanaan pendidikan yang meliputi kurikulum, sarana dan
prasarana pendidikan dan pengurusan Pendidikan Pra Sekolah
(TK), SD, SMP, SMA, kesenian, kesiswaan dan perpustakaan
Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan
dan sasaran (Patola,2011). Kemampuan mempengaruhi yang dimiliki
seorang pimpinan akan menentukan cara yang digunakan karyawan dalam
mencapai hasil kerja. Hal ini didasarkan pada argument yang menyatakan
bahwa seorang pemimpin memiliki otoritas dalam merencanakan,
mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengawasi perilaku pegawai
sesuai dengan fungsi dari manajemen. Seorang pemimpin dianggap baik
jika mau menerima adanya perubahan, mau menerima kritik dan saran dari
bawahan secara terbuka, dan sering memperhatikan kesejateraan mereka.
8
Pemimpin
organisasi
dapat
mempengaruhi
perilaku
dengan
cara
menciptakan sistem dan proses organisasi yang sesuai kebutuhan, baik
kebutuhan individu, kebutuhan kelompok maupun kebutuhan organisasi.
Tidak kalah pentingnya juga adalah disiplin kerja. Disiplin
kerjamerupakan salah satu bentuk pengelolaan SDM yang baik yang harus
diupayakan untuk menunjang kualitas SDM yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan serta peningkatan loyalitas pelanggan. Masih adanya
para pegawai UPT Dinas Pendidikanyang meninggalkan kantor pada jam
kerja dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, ada oknum
pegawai yang tidak ikut apel, cepat pulang sebelum waktunya tanpa alasan
yang jelas, pegawai yang mangkir kerja dengan alasan kesehatan atau
keperluan keluarga. Berikut daftar absensi kehadiran 3 bulan terakhir UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Bojongsari:
9
presentase absensi Dinas UPT pendidikan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
September
Oktober
kecamatan ciputat
November
kecamatan bojongsari
Sumber: Absensi UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat Dan Kecamatan
Bojongsari
Saydam
(1996)
disiplin
adalah
sikap
kesediaan
dan
kerelaanseseorang untuk mematuhi dan menaati segala tata tertib peraturan
yang berlaku disekitarnya, efisien kerja diperlukan adanya jam kerja yang
produktif bagi karyawan. Didalam upaya menetapkan suatu disiplin
pegawai yang menyangkut penetapan jam kerja, disiplin berpakaian,
disiplin pelaksanan pekerjaan, dan peraturan tentang apa yang dapat dan
tidak dapat dilakukan harus dipatuhi oleh pegawai selama dalam instansi
atau organisasi. Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja
pegawai dan sebagai tolak ukur dalam keberhasilan kerja maupun
pencapaian tujuan pekerjaan. Penerapan disiplin kerja yang tepat dapat kita
capai dengan mengandalkan profesionalisme kerja dengan sebuah motto “
10
theright man on the right place“, sehingga perlu job description yang jelas
yangdiberikan kepada pegawai.
Selanjutnya menurut Robbins (2010) kekuatan budaya perusahaan
akan menghasilkan kinerja perusahaan yang baik, karena anggapannya
bahwa budaya yang kuat adalah budaya yang menanamkan nilai-nilai
utama secara kokoh dan diterima secara luas di kalangan para karyawan.
Semakin tinggi tingkatpenerimaan para karyawan terhadap nilai-nilai
pokok organisasi dan semakin besar komitmen mereka pada nilai-nilai
tersebut dan semakin kuat budaya organisasinya. Hal ini diartikan jika nilai
pokok organisasi dapat dipahami secara jelas dan diterima secara luas oleh
para pegawai, maka para pegawai tersebut akan mengetahui apa yang harus
dikerjakannya dan apa yang bisa diharapkan dari diri mereka, sehingga
mereka selalu bertindak dengan cepet untuk mengatasi berbagai
permasalahan yang ada, dan jika sebuah organisasi memiliki budaya yang
kuat maka para pegawai akan memberikan kesetiaan yang lebih besar
dibandingakan para karyawan dalam organisasi yang memiliki budaya
lemah. Kesetiaan inilah yang akan menjadikan komitmen para pegawai
untuk tetap berada pada organisasi dan bekerja serta mengabdikan diri
untuk organisasinya
Alasan dilakukan penelitian pada
UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Ciputat dan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojongsari
karena Instansi Pemerintah salah satu organisasi publik yang memiliki
tugas membina, mengurus, pengadaan sarana dan prasarana serta pelaksana
11
tugas yang bersifat administratif dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan baik tingkat dasar ataupun tingkat menengah daerah masing
masing. Pada kenyataan belakangan ini sering terjadi absen yang tinggi
dan oknum pegawai sendiri. Hal tersebut mencerminkan bahwa kinerja
pegawai masih belum mencapai tujuan organisasi dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan mengambil judul :Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Disiplin kerja, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi
Kasus pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Bojongsari)
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka perlu dirumuskan terlebih dahulu
masalah yang ada untuk menghindari kesalahan penafsiran, yaitu :
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan
terhadap kinerja pegawai pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Ciputat dan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojongsari?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat
dan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojongsari?
12
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat
dan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojongsari ?
4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan,
disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Bojongsari
C. Tujuan Penelitian
Pembahasan masalah yang akan disajikan oleh penulis tidak lepas dari
tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Bojongsari.
2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Bojongsari
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Bojongsari
4. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja dan budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Ciputat dan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojongsari
13
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan lanjutan dari proses belajar mengajar dalam
rangka mencoba menerapkan ilmu yang pernah penulis terima dengan
keadaan yang ada dilapangan, sehingga penulis harapkan dengan
penelitian ini dapat menjadi pengalaman praktis dan mengetahui sejauh
mana kemampuan teoritis tersebut dapat diterapkan dalam praktek
sehari-hari.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu
manajemen sumber daya manusia dalam kaitannya kepemimpinan
organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai, disiplin kerja dapat
mempengaruhi kinerja karyawan. Budaya organisasi yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai.
3. Manfaat Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
mengungkapkan masalah yang timbul serta saran-saran untuk
memecahkannya, sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat
kepada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan UPT Dinas
Pendidikan kecamatan Bojongsari.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.
Organisasi
Organisasi yang didirikan pada dasarnya ingin mencapai tujuan dan
sasaran yang telah disepakati bersama dengan lebih efisien dan efektif
dengan tindakan yang dilakukan bersama-sama dengan penuh rasa
tanggung jawab. Hal ini dapat dilakukan apabila para manajer dan
anggotanya mengerti dan memahami dengan benar tentang organisasi.
Karena, organisasi tersebut dapat dipandang sebagai wadah, sebagai
proses, sebagai perilaku dan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi. Namun, pendefinisian organisasi yang banyak dilakukan
oleh para ahli sekurang-kurangnya mempunyai unsur-unsur adanya
manusia atau orang-orang yang bekerjasama, adanya kerjasama itu
sendiri, dan adanya tujuan organisasi yang telah disepakati.
Menurut Dessler (2010) mengemukakan bahwa Organisasi dapat
diartikan sebagai pengaturan sumber daya dalam suatu kegiatan kerja,
dimana tiap-tiap kegiatan tersebut telah disusun secara sistematika
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada organisasi tersebut
masing-masing personal yang terlibat didalamnya diberi tugas,
wewenang dan tanggung
jawab yang dikoordinasi untuk mencapai
tujuan organisasi. Dimana tujuan organisasi tersebut dirumuskan secara
15
musyawarah sebagai tujuan bersama yang diwujudkan secara bersamasama. Sedangkan menurut Stephen P. Robbins (2008) menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi itu sangatlah penting dalam kehidupan kita dan meresap
dalam kehidupan masyarakat, karena dalam kenyataannya sebagian
besar orang hidup dalam organisasi dan menghabiskan waktu hidup
mereka sebagai anggota organisasi (sosial, pekerjaan, sekolah dan
sebagainya). Memang kadangkala kita melihat organisasi itu dapat
dijalankan dengan lancar, efisien dan cepat serta tanggap terhadap
kebutuhan manusia dan kadangkala juga dapat menjengkelkan atau
membingungkan kita. Namun organsasi itu setidak-tidaknya dapat
mencapai tujuannya secara efisien dan efektif jika kemampuan
technical skill dan manajerial skill dapat diterapkan dengan baik
menjadi satu kesatuan yang solid yakni kerjasama yang baik untuk
mencapai tujuan organisasi. Organisasi dapat dilihat atau ditinjau dari
beberapa sudut pandangan, antara lain:
a.
Organsiasi Sebagai Wadah
Organisasi adalah merupakan suatu wahana kegiatan yang
mencerminkan bahwa organisasi merupakan tempat beraktivitas
saja yakni kegiatan administrasi dan manajemen. Dalam wadah
16
kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya, serta hubungan dan tata kerjanya. Pengertian demikian
ini merupakan organisasi yang besifat “statis” karena hanya melihat
strukturnya saja. Oleh karena itu dalam organisasi yang dipandang
sebagai wadah aktivitas maka pola struktur harus atas dasar
landasan yang kuat serta pemikiran yang benar-benar berorientasi
pada masa depan. Hal ini sangat perlu dilakukan untuk
mengantisipasi terjadi adanya perubahan dimasa datang misalnya
perubahan tujuan, perubahan aktivitas yang menuntut adanya
perubahan yang mendasar dan strukturnya tidak harus berubah.
b.
Organisasi Sebagai suatu Proses Pembagian Kerja.
Organisasi sebagai suatu proses pembagian kerja melihat bahwa
adanya unsur-unsur yang saling berhubungan, yakni sekelompok
orang atau individu, adanya kerjasama dan adanya tujuan tertentu
yang telah ditetapkan. Interaksi dalam organisasi akan terjadi
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok. Hubungan-hubungan ini terjadi
karena adanya pembagian kerja yang telah jelas dalam suatu
sistem. Kerjasama dalam suatu sistem yang teratur ini dimaksudkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama.
Louis Allen (2000) mengemukakan tentang perlunya pembagian
kerja sebagai berikut: “kami dapat merumuskan organisasi sebagai
proses menetapkan dan mengelompok-lompokkan pekerjaan yang
17
akan dilakukan, merumuskan dan melimpahkan tanggung jawab
dan wewenang serta menyusun hubungan-hubungan dengan
maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara
paling
efektif
dalam
mencapai
tujuan-tujuan
organisasi.
Pengelompokan orang-orang dalam suatu pekerjaan yang dilakukan
akan memungkinkan terjadinya hubungan kerjasama yang formal
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan disamping itu dapat pula
terjadi hubungan yang sifatnya informal antara individu dengan
individu maupun individu dengan kelompok kerja yang lain, hal ini
dapat terjadi karena adanya kepentingan-kepentingan pribadi
masing-masing individu dalam suatu organisasi.
c.
Organisasi
sebagai
Suatu
Alat
dalam
Mencapai
Tujuan.
Manusia mendirikan suatu organisasi karena adanya beberapa
tujuan dari individu dan hanya akan tercapai lewat tindakan yang
harus dilakukan dengan adanya kesepakatan-kesepakatan atau
adanya persetujuan bersama. Untuk melaksanakan kesepakatan
tersebut maka dengan cara kerjasama akan dapat meringankan,
mengefektifkan,
mengefisiensikan
dan
mengoptimalkan
pencapaian tujuan yang hendak dicapai bersama. Gibson, et. al
(1993) dalam kaitannya dengan tujuan maka organisasi itu
mengejar tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang dapat dicapai
secara lebih efisien dan lebih efektif dengan tindakan yang
dilakukan secara bersama-sama. Organisasi merupakan suatu alat
18
dalam mencapai tujuan dan sangat diperlukan oleh masyarakat baik
dalam bidang profit maupun jasa (pelayanan). Tujuan organisasi
akan tercapai bilamana tiap-tiap individu yang ada dalam
organisasi sadar akan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya
sehingga pada akhirnya tujuan organisasi akan tercapai.
2.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu cabang
manajemen yang menitik beratkan pada permasalahan manusia yang
mempunyai kedudukan yang utama dalam setiap perusahaan dan
organisasi.
Sumber Daya Manusia merupakan asset yang sangat penting bagi
suatu perusahaan atau organisasi, walaupun perusahaan mempunyai
modal yang besar, modern, namun itu tidak berarti tanpa manusia. Oleh
karena itu perusahaan mengkoordinir memberi bimbingan, memotivasi,
mengevaluasi mereka sehingga tercipta Sumber Daya Manusia yang
berkualitas. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu
bidang manajemen untuk membentuk tenaga kerja yang efektif dan
efisien.
Manajemen adalah ilmu seni yang mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen sebagai ilmu
artinya pengetahuan yang digunakan untuk mencari kebenaran. Oleh
karena itu untuk menjadi manajer yang baik, disamping memerlukan
19
bakat juga harus berilmu pengetahuan, sedangkan di dalam manajemen
diperlukan oleh para manajer untuk memilih salah satu dari beberapa
alternatif pemecahan berbagai masalah bisnis dan manajemen.
Manajemen berkembang menjadi salah satu bidang ilmu yang
disebut Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia yaitu ilmu dan seni dari manajemen yang
menitikberatkan pada masalah ketenagakerjaan yang berkembang.
Menurut Malayu Hasibuan (2012) Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Terdapat berbagai
perspektif yang berbeda dalam mendefinisikan maksud dari manajemen
sumber daya manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen
sumber daya manusia adalah suatu rancangan sistem organisasi berupa
kebijakan secara formal yang memanfaatkan kekuatan maupun bakat
manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
a.
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2012), menjelaskan secara singkat
fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut :
1) Perencanaan (Planning).
Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mewujudkan
tujuan.
20
2) Pengorganisasian (Organizing).
Menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan
hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga
kerja yang dipersiapkan.
3) Pengarahan (Directing).
Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama
dan bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
4) Pengendalian (Controlling).
Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati
peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan
rencana.
5) Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement).
Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
6) Pengembangan (Development).
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual,
dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7) Kompensasi (Compensation).
Pemberian balas jasa langsung (direct), dan tidak langsung
(indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan
jasa yang diberikan kepada perusahaan.
21
8) Pengintegrasian (Integration).
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan
saling menguntungkan.
9) Pemeliharaan (Maintenance).
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental, dan loyalitas karyawan agar mereka mau bekerja sama
sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program kesejahteraan yang berdasarkan sebagian besar
kebutuhan karyawannya.
10) Kedisiplinan (Discipline).
Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan
perusahaan dan norma – norma sosial.
11) Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (Separation).
Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.
Pemutusan hubungan kerja ini dapat disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja
berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.
3.
Gaya Kepemimpinan
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan bawahan dalam mengerjakan
sebagian pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimipin
22
adalah seorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok,
tanpa mengindahkan bentuk alasannya (Hasibuan dalam Irawan, 2000).
Pemimipin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan
memiliki wewenang manajerial (Martoyo dalam Irawan, 2000).
Kepimpinan adalah cara pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan
agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai
tujuan organisasi (Robbins dan Coulter, 2002). Kepemimpinan adalah
keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar
mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang memang diinginkan
bersama (Irawan, 2000). Leadership is the process of directing the
behavior of others towardthe accomplishment of some objective yang
berarti sebuah proses mengarahkan perilaku orang lain dalam
menyelesaikan beberapa tugas (Certo, 2003). Leadership is the process
of inspiring others to work hard toaccomplish important tasks yang
berarti kepemimpinan adalah sebuah proses dalam menginspirasi orang
lain untuk bekerja keras dengan tujuan menyelesaikan tugas-tugas
penting (Schemerhorn, 2002). Leadership isgenerally defined as
influencing others to work willingly toward achievingobjectives, yang
berarti
kepemimpinan
secara
umum
didefinisikan
sebagai
mempengaruhi orang lain untuk bekerja sukarela untuk mencapai
tujuan (Dessler, 2002). Leadership is the process of influencing others
to achievegroup or organizational goals, yang berarti kepemimpinan
23
merupakan sebuah proses dalam mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan kelompok atau organisasi (Williams, 2009).
Hasil studi Tannenbaum dan Schmid menunjukkan bahwa gaya dan
efektifitas gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh (Kadarman, 1996):
a) Dari Pemimpin
Kepribadian, pengalaman masa lampau, latar belakang dan
harapan
pemimpin
sangat
mempengaruhi
efektifitas
kepemimpinan disamping mempengaruhi gaya kepemimpinan
yang dipilihnya.
b) Ciri Atasan.
Gaya kepemimpinan atasan dari manajer sangat mempengaruhi
orientasi kepemimpinan manajer.
c) Ciri Bawahan.
Respon yang diberikan oleh bawahan akan menentukan
efektifitas kepemimpinan manajer. Latar belakang pendidikan
bawahan sangat menentukan pula cara manajer menentukan
gaya kepemimpinannya.
d) Persyaratan Tugas.
Tuntutan
tanggungjawab
pekerjaan
bawahan
akan
mempengaruhi gaya kepemimpinan manajer.
e) Iklim Organisasi dan Kebijakan.
Ini akan mempengaruhi harapan dan prilaku anggota kelompok
serta gaya kepemimpinan yang dipilih oleh manajer.
24
f)
Perilaku dan Harapan Rekan.
Rekan sekerja manajer merupakan kelompok acuan yang
penting. Segala pendapat yang diberikan oleh rekan-rekan
manajer sangat mempengaruhi efektivitas hasil kerja manajer.
Munandar (1997) mengklasifikasikan mengenai teori-teori
gaya kepemimpinan kedalam empat pendekatan, yaitu :
a) Pendekatan sifat
Merupakan
awal
dari
pendekatan
mengenai
gaya
kepemimpinan. Pendekatan ini terfokus pada karakteristik
sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin, yang sudah
dimilikinya sejak lahir. Sifat tersebut menentukan efektifitas
kepemimpinannya.
Berkaitan
dengan
pendekatan
ini,
Hasibuan
(2000)
mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan ada tiga macam
yaitu :
1. Kepemimpinan Otoriter.
Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau
wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada
pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut
sistem
sentralisasi
wewenang.
Pengambilan
keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan
sendiri oleh pimpinan, bawahan tidak diikutsertakan
25
untuk memberikan saran, ide, dan pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah apabila dalam
kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif,
menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan
loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pimpinan
memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki
perusahaan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan delegatif apabila seorang pemimpin
mendelegasikan wewenang kepada bawahan dengan
agak lengkap. Bawahan dapat mengambil keputusan
dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam
melaksanakan
peduli
cara
pekerjaannya.
Pemimpin
tidak
bawahan mengambil keputusan dan
mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan
kepada
bawahan.
Pada
prinsipnya
pimpinan
bersikap, menyerahkan, dan mengatakan kepada
bawahan.
26
b) Pendekatan dua dimensi (berkaitan dengan dimensi
tugas dan hubungan interpersonal)
Dimensi tugas, berpusat pada tugas (job centered),
berorientasi
pada
hasil
(result
oriented),
sehingga
pemimpin lebih menekankan penyelesaian tugas yang
efisien, melalui perencanaan, instruksi spesifik dan
pengawasan. Dimensi hubungan interpersonal disebut juga
dimensi pertimbangan (consideration), yang berpusat pada
bawahan (employee centered) dan berorientasi pada
hubungan (relation oriented). Dimensi kedua ini membawa
pemimpin akan lebih menjalin hubungan baik dengan
bawahan, menghargai ide dan perasaan bawahan dan
berusaha menciptakan kepercayaan timbal balik dengan
bawahan.
c) Pendekatan tiga dimensi (pendekatan situasional)
Pendekatan ini menggabungkan antara pendekatan sifat dan
pendekatan dua dimensi. Asumsi pendekatan ini adalah,
efektifitas seorang pemimpin tergantung pada situasi yang
dihadapi dan tidak ada satu gaya kepemimpinan yang
efektif untuk semua situasi.
d) Pendekatan transaksional dan transformasional
Merupakan
pendekatan
baru
mengenai
gaya
kepemimpinan. Pendekatan ini merupakan gabungan dari
27
ketiga pendekatan yang sudah disebutkan sebelumnya, atau
dengan kata lain menggabungkan unsur kekuasan, sifat dan
tingkah
laku.
menggambarkan
Pendekatan
model
transaksional
bahwa hubungan atasan dan bawahan
terikat dalam suatu transaksi atau pertukaran kepentingan.
Model
transformasional
menekankan
pada
adanya
perubahan organisasi dan pemimpin memotivasi bawahan.
Pendekatan yang terakhir ini menjadi landasan adanya dua
gaya
kepemimpinan
yaitu
gaya
kepemimpinan
transaksional dan transformasional
Kepemimpinan transformasional menurut Dessler (2001) diartikan
sebagai gaya kepemimpinan yang melibatkan perubahan besar dalam
sikap dan asumsi dari para pengikutnya serta membangun komitmen
untuk misi, sasaran dan strategi organisasi. Pemimpin transformasional
adalah
seseorang
yang
membawa
perubahan,
inovasi
dan
kewirausahaan. Ivancevich dan Donnelly (1997) menyatakan bahwa
kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan untuk memberi
inspirasi dan memotivasi para pengikut untuk mencapai
hasil-hasil
yang lebih besar daripada yang direncanakan secara orisinil dan
untuk imbalan internal, sedangkan menurut Robbins (2002) pemimpin
yang bertipe demikian adalah pemimpin yang mampu memberi
inspirasi bawahan untuk lebih mengutamakan kemajuan organisasi
daripada kepentingan pribadi, memberi perhatian yang lebih baik
28
terhadap bawahan dan mampu merubah kesadaran bawahannya dalam
melihat permasalahan lama dengan cara baru
Menurut Bass
(1997)
aspek kepemimpinan
yang bersifat
transformasional memiliki aspek-aspek sebagai berikut:
a) Kharisma, yaitu suatu perilaku pemimpin yang membuat para
pengikutnya
mengagumi,
menghormati,
dan
sekaligus
mempercayainya.
b) Inspirational motivation (motivasi dan inspirasi), yaitu seorang
pemimpin yang mampu mengartikulasikan pengharapan yang
jelas
terhadap
disiplin
mengkomunikasikan
kerja
harapan-harapan
pada
yang
bawahan,
tinggi
dan
mengekspresikan tujuan-tujuan penting dengan cara sederhana.
c) Intellectual Stimulation (rangsangan intelektual), yaitu seorang
pemimpin yang berupaya menciptakan iklim yang kondusif
bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas.
d) Individualized
Consideration
(perhatian
individu),
yaitu
seorang pemimpin yang mau mendengarkan dengan penuh
perhatian masukan-masukan bawahan dan secara khusus mau
memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan
bawahan
akan
pengembangan karir.
29
Menurut Shani dan Lau (1996) beberapa aspek yang diperlukan
untuk mengukur kepemimpinan yang berkaitan dengan kepemimpinan
transformasional adalah :
a) Tantangan
proses
(mencari
peluang,
eksperimen,
mengambil risiko)
b) Menginspirasikan visi
c) Memperbolehkan orang lain untuk bertindak
d) Memodelkan
cara
(memberi
contoh,
merencanakan
kemenangan kecil)
e) Membesarkan hati (menerima kontribusi, menyambut
penyempurnaan)
Beberapa
karakteristik
kepemimpinan transformasional yang
membedakan dengan bentuk kepemimpinan lainnya adalah sebagai
berikut :
a) Mengembangkan pengikut untuk menjadi pemimpin.
b) Mengangkat perhatian pengikut dari kebutuhan fisik
rendah (seperti keamanan) menjadi kebutuhan psikologis
yang lebih tinggi (kepercayaan diri dan aktualissi diri).
c) Menginspirasi
pengikut
untuk
bertindak
melebihi
ketertarikan mereka sendiri untuk kebaikan kelompok.
d) Mewarnai visi mengenai kondisi masa depan yang
diinginkan dan mengkomunikasikannya pada cara yang
membuat perubahan bermanfaat
30
Berdasarkan aspek-aspek kepemimpinan transformasional di atas,
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
dimensi
kepemimpinan
tranformasional, antara lain: Kharisma, Inspirational motivation
(motivasi inspirasi), Intellectual Stimulation (rangsangan intelektual),
Individualized Consideration (perhatian individu)
Kepemimpinan transaksional menurut Metcalfe (2000) pemimpin
transaksional harus memiliki informasi yang jelas tentang apa yang
dibutuhkan dan diinginkan bawahannya dan harus memberikan balikan
yang konstruktif untuk mempertahankan bawahan pada tugasnya. Pada
hubungan transaksional, pemimpin menjanjikan dan memberikan
penghargaan
kepada
bawahannya
yang
berkinerja
baik,
serta
mengancam dan mendisiplinkan bawahannya yang berkinerja buruk.
Bernard
M.
Bass
(1997)
mengemukakan
kepemimpinan
transaksional adalah kepemimpinan di mana pemimpin menentukan apa
yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai
tujuan mereka sendiri atau organisasi dan membantu karyawan agar
memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut.
Kepemimpinan transaksional sangat memperhatikan nilai moral
seperti kejujuran, keadilan, kesetiaan dan dan tanggung. Kepemimpinan
ini membantu orang ke dalam kesepakatan yang jelas, tulus hati, dan
memperhitungkan hak-hak serta kebutuhan
orang lain.
Inilah
kepemimpinan kepala sekolah dengan mendengarkan keluhan dan
31
perhatian berbagai partisipan, memutuskan perdebatan dengan adil,
membuat
orang
bertanggungjawab
atas
target
kerja
mereka,
menyediakan sumberdaya yang diperlukan demi pencapaian tujuan.
Kepemimpinan transaksional menurut Bass (1997) memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a) Contingent reward
Kontrak pertukaran penghargaan untuk usaha, penghargaan
yang dijanjikan untuk kinerja yang baik, mengakui
pencapaian.
b) Active management by exception
Melihat dan mencari penyimpangan dari aturan atau
standar, mengambil tindakan perbaikan.
c) Pasive management by exception
Intervensi hanya jika standar tidak tercapai.
d) Laissez-faire
Melepaskan tanggung jawab, menghindari pengambilan
keputusan.
32
4. Disiplin Kerja
Disiplin adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis
maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin kerja pada
dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya manusia
dalam organisasi, karena dengan kedisplinan organisasi akan berjalan
dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik pula (Setiyawan
dan Waridin, 2006)
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma yang berlaku (Veithzal Rivai dan Ella Jauvani, 2009).
Siagian (2004) mengemukakan bahwa disiplin pegawai dalam
manajemen sumber daya manusia berangkat dari pandangan bahwa
tidak ada manusia yang sempurna, lepas dari kesalahan dan kekhilafan.
Jadi disiplin karyawan adalah suatu bentuk pelatihan karyawan yang
berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku
karyawan sehingga perilaku karyawan tersebut secara sukarela berusaha
bekerja secara koperatif dengan para karyawan lain serta meningkatkan
prestasi kerja.
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa disiplin kerja
merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan
33
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila melanggar akan
ada sanksi atas pelanggarannya.
Terdapat empat perspektif daftar yang menyangkut disiplin kerja
menurut Siagian (2004) yaitu Disiplin retributive (retributive discipline)
yaitu berusaha menghukum orang yang berbuat salah. Disiplin korektif
(corrective
discipline)
yaitu
berusaha
membantu
karyawan
mengkoreksi perilakunya yang tidak tepat. Perspektif hak-hak individu
(individual right perspective) yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar
individu selama tindakan-tindakan disipliner. Perspektif utilitarian
(utilitarian perspective) yaitu berfokus kepada penggunaan disiplin
hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin melebihi
dampak-dampak negatifnya.
Disiplin kerja dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu besar
kecilnya pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan pimpinan
dalam perusahaan, ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam
perusahaan, ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan,
keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan, ada tidaknya
pengawasan pimpinan, ada tidaknya perhatian kepada karyawan,
diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
(Singodemedjo dalam sutrisno, 2009).
Ada beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang
umumnya berlaku dalam suatu organisasi yaitu sanksi pelanggaran
ringan, sedang dan berat. Sanksi pelanggaran ringan meliputi teguran
34
lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis. Sanksi
pelanggaran sedang meliputi penundaan kenaikan gaji, penurunan gaji,
dan penundaan kenaikan jabatan. Sanksi pelanggaran berat meliputi
penurunan pangkat, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dan
pemecatan (Rivai dan Ella, 2009).
Hasibuan (2002) berpendapat bahwa seorang pegawai yang
dianggap melaksanakan prinsip-prinsip disiplin kerja apabila ia
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a. Tujuan disiplin kerja yang menerangkan tentang tujuan dari
disiplin kerja yang terdiri dari:
1) Sesuai rencana
2) Menyelesaikan tujuan pekerjaan
3) Mengembangkan Kemampuan
b. Faktor pendukung disiplin kerja yang menerangkan dukungan
apa saja terhadap disiplin kerja terdiri dari :
1) Teladan Kepemimpinan
2) Balas jasa
3) Keadilan
c. Faktor penentu disiplin kerja yang di dalamnya terdapat faktor
penentu dari disiplin kerja
1) Pengawasan melekat
2) Sangsi hukuman
3) Ketegasan
35
Disiplin perlu untuk mengatur tindakan kelompok, dimana setiap
anggotanya harus mengendalikan dorongan hatinya dan bekerja sama
demi kebaikan bersama. Dengan kata lain, mereka harus secara sadar
tunduk pada aturan perilaku yang diadakan oleh pemimpinan
organisasi, yang ditujukan pada tujuan yang hendak dicapai. Disiplin
yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,
semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan. Guna mewujudkan
tujuan perusahaan, yang pertama harus segera dibangun dan ditegakkan
diperusahaan
adalah
kedisiplinan
karyawan.
Jadi,
kedisiplinan
merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan
5.
Budaya Organisasi
Dalam beberapa literatur pemakaian istilah corporate culture biasa
diganti dengan istilah organization culture. Kedua istilah ini memiliki
pengertian yang sama. Karena itu dalam penelitian ini kedua istilah
tersebut digunakan secara bersama-sama, dan keduanya memiliki satu
pengertian
yang
sama.
Beberapa
definisi
budaya
organisasi
dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah Richard L. Daft
(Hairiyah, 2012), budaya organisasi (culture organization) adalah
sekelompok asumsi penting (yang sering kali tidak dinyatakan jelas)
yang dipegang bersama oleh anggota- anggota suatu organisasi.
36
Sedangkan menurut Robbins (2010) budaya organisasi adalah
sehimpunan nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang
dianut bersama oleh para anggota organisasi dan memengaruhi cara
mereka bertindak. Budaya organisasi menurut Pabundu (2008) adalah
pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang
pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang
kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang
tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalahmasalahnya.
Selain itu menurut Robbins (2010) budaya lahir dan berkembang
melalui visi para pendiri organisasi karena budaya organisasi
mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh sang pendiri. Setelah itu
budaya organisasi akan berkembang melalui seleksi karyawan. Para
manajer biasanya akan menyeleksi seorang karyawan tidak hanya
berdasarkan kualifikasi kemampuan, tetapi juga dengan melihat apakah
karyawan tersebut dapat berbaur dengan baik dalam organisasi.
Tindakan manajer puncak juga membawa dampak yang besar terhadap
budaya sebuah organisasi. Terakhir, para karyawan beradaptasi dengan
budaya organisasi melalui sosialisasi, yaitu sebuah proses yang
membantu para karyawan baru untuk memahami cara-cara organisasi
menjalankan berbagai pekerjaannya.
Jadi budaya mengandung apa yang boleh dilakukan atau tidak
boleh dilakukan sehingga dapat dikatakan sebagai suatu pedoman. Pada
37
dasarnya Budaya organisasi dalam perusahaan merupakan alat untuk
mempersatukan setiap individu yang melakukan aktivitas secara
bersama-sama. Robbins (2010) mengungkapkan bahwa ada tujuh
dimensi yang menjabarkan budaya sebuah organisasi, masing-masing
dari ketujuh dimensi tersebut adalah:
a.
Inovasi : Tingkat daya pendorong karyawan untuk bersikap
inovatif
b.
Perhatian terhadap detail: Tingkat tuntutan terhadap karyawan
untuk mampu memperlihatkan ketepatan, analisis, dan
perhatian terhadap detail.
c.
Orientasi terhadap hasil: Tingkat tuntutan terhadap manajemen
untuk lebih memusatkan perhatian pada hasil, dibandingkan
perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk meraih
hasil tersebut.
d.
Orientasi terhadap individu: Tingkat keputusan manajemen
dalam mempertimbangkan efek-efek hasil terhadap individu
yang ada di dalam organisasi.
e.
Orientasi terhadap tim: Tingkat aktivitas pekerjaan yang diatur
dalam tim, bukan secara perorangan.
f.
Agresivitas: Tingkat tuntutan terhadap orang-orang agar
berlaku agresif dan bersaing, dan tidak bersikap santai.
g.
Stabilitas: Tingkat penekanan aktivitas organisasi
dalam mempertahankan status quo berbanding pertumbuhan.
38
Budaya Organisasi mengacu kepada beberapa indikator
menurut Jerome Want dalam Budaya Organisasi oleh Wibowo
(2011) yaitu, mission and strategy (misi dan strategi), leadership
and management effectiveness (efektivitas kepemimpinan dan
manajemen), communications and decision making (komunikasi dan
pengambilan keputusan), knowledge and competence (pengetahuan
dan kompetensi), business and organizational interventions
(intervensi bisnis dan organisasi), innovation and risk taking
(inovasi
dan
pengambilan
resiko),
change
readiness
and
management (kesiapan perubahan dan manajemen).
Sedangkan Luthans (Nurjanah, 2008) menyatakan budaya
organisasi mempunyai sejumlah karakteristik penting. Beberapa
diantaranya adalah:
a.
Aturan perilaku yang diamati, ketika anggota organisasi
berinteraksi satu sama lain, mereka menggunakan bahasa,
istilah, dan ritual umum yang berkaitan dengan rasa hormat dan
cara berperilaku.
b.
Norma adalah standar perilaku, mencakup pedoman mengenai
seberapa banyak pekerjaan yang dilakukan, yang dalam banyak
perusahaan menjadi ”jangan melakukan terlalu banyak dan
jangan terlalu sedikit.”
39
c.
Nilai dominan. Organisasi mendukung dan berharap peserta
membagikan nilai-nilai utama. Contohnya adalah kualitas
produk tinggi, sedikit absen, dan efisiensi tinggi.
d.
Filosofi. Terdapat kebijakan yang membentuk kepercayaan
organisasi mengenai bagaimana karyawan dan atau pelanggan
diperlakukan.
e.
Aturan. Terdapat pedoman ketat berkaitan dengan pencapaian
perusahaan. Pendatang baru harus mempelajari teknik dan
prosedur yang ada agar diterima sebagai anggota kelompok
yang berkembang.
f.
Iklim Organisasi. Merupakan keseluruhan ”perasaan” yang
disampaikan dengan pengaturan baru yang bersifat fisik, cara
peserta berinteraksi, dan cara anggota organisasi berhubungan
dengan pelanggan dan individu dari luar.
Buchanan dan Huczyski (dewita, 2007), elemen-elemen budaya
organisasi atau perusahaan adalah nilai, kepercayaan, pendapat,
sikap dan norma. Budaya pada dasarnya merupakan totalitas pola
tingkah laku sosial, seni, keyakinan, kelembagaan, dan produk
kerja, serta pemikiran manusia lainnya dari suatu komunitas atau
populasi tertentu, atau merupakan nilai yang disumbangkan oleh
orang dalam suatu kelompok yang cenderung bertahan dalam waktu
yang relatif lama, meskipun anggota kelompoknya mengalami
perubahan.
40
Budaya Organisasi berpengaruh pada prilaku anggota atau
individu serta kelompok didalam suatu organisasi, dalam hal prilaku
ini berprilaku pula pada pencapaian prestasi tersebut dan sekaligus
bersama-sama akan berpengaruh pada efektif tidaknya pencapaian
tujuan organisasi. Oleh karena itu, secara singkat dapat dikatakan
bahwa organisasi sangat berpengaruh pada efektifitas organisasi.
Adanya budaya organisasi yang kuat, sangat bermanfaat bagi
organisasi yaitu dalam hal memudahkan koordinasi aktifitas dalam
organisasi, memudahkan atau menghemat komunikasi antar
individu atau anggota, adanya sikap dan kebersamaan dalam
menganut nilai-nilai yang ada, terciptanya keharmonisan hubungan
dan kerjasama antar karyawan sehingga motivasi meningkat,
meningkatkan prestasi dan efektifitas organisasi, pengambilan setiap
keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah (Siswanto dan
Agus, 2008).
Budaya suatu organisasi harus diperkuat dan dikembangkan
menjadi pendorong kemajuan dan pencapaian tujuan organisasi itu
sendiri. Berkaitan dengan hal itu seorang manajer memiliki peran
dalam mengembangkan budaya organisasi. Manajer memiliki peran
sebagai perumus, penentu dan teladan dari sistem nilai yang akan
dimasyarakatkan dalam lingkungan perusahaan, manajer sebagai
inspirator, perumus dan komunikator dari visi yang diwujudkan
serta strategi yang dipilih, manajer merupakan penentu sistem
41
manajemen yang mendukung tercapainya tujuan dan pedoman
dalam melaksanakannya serta manajer menjadi inspirator dalam
pemilihan dan pengembangan teknologi yang tepat guna (Siswanto
dan Agus, 2008).
6. Kinerja
Istilah kinerja mengandung berbagai macam pengertian. Kinerja
dapat ditafsirkan sebagai “hasil akhir kegiatan” (Robbins dan Coulter,
2002). Kinerja adalah gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang
diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada
pada masingmasing individu dalam organisasi (Waldman, 2005).
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,
2000). Terdapat enam kriteria yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana kinerja karyawan secara individu, yaitu kualitas, kuantitas,
ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian dan komitmen kerja
(Bernardin dan Russel, 2006).
Banyak fakor yang dapat mempengaruhi kinerja, tetapi terdapat
tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja individual yaitu,
kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut, tingkat
usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi (Mathis dan Jackson,
2006). Kinerja seorang pegawai akan baik jika pegawai mempunyai
42
keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan/upah
yang layak dan mempunyai harapan masa depan.
Kinerja individu ditingkatkan sampai tingkat di mana ketiga
komponen tersebut ada dalam diri pegawai. Akan tetapi, kinerja akan
berkurang apabila salah satu faktor ini dikurangi atau tidak ada. Sebagai
contoh, anggap saja beberapa pekerja memiliki kemampuan untuk
melakukan
pekerjaannya
dan
bekerja
keras,
tetapi
organisasi
memberikan peralatan yang kuno atau gaya manajemen supervisor
menimbulkan reaksi negatif dari pekerja. Sebagian unit SDM dalam
organisasi ada untuk menganalisis dan menyampaikan bidang ini. Peran
yang sebenarnya dari unit SDM dalam organisasi “seharusnya”
tergantung pada apa yang diharapkan oleh manajemen atas.
Sehubungan dengan fungsi manajemen mana pun, aktivitas manajemen
SDM harus dikembangkan, dievaluasi, dan diubah bila perlu sehingga
mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif organisasi
dan individu di tempat kerja. Kinerja cenderung tinggi ketika tujuan
yang menantang hadir, moderator (kemampuan, komitmen tujuan,
umpan balik, dan kompleksitas tugas) yang hadir, dan mediator (arah,
usaha, ketekunan, dan strategi tugas) beroperasi.
a.
Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan. Melalui penilaian tersebut, maka dapat
43
diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat dari kinerja dan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Adapun tujuan penilaian adalah:
1) Performance Improvement.
Yaitu memungkinkan pegawai dan manajer untuk mengambil
tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.
2)
Compensation Adjusment.
Membantu para pengambil keputusan untuk menentukan siapa saja
yang berhak menerima kenaikan gaji atau sebaliknya.
3)
Plecement Decicions.
Menentukan posisi, transfer, dan demosi.
4) Training and Development needs.
Mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi
pegawai agar kinerja mereka lebih optimal.
5) Career Planning and Developmen.
Memandu untuk menentukan jenis karir dan potensi karir yang
dapat dicapai.
6) Staffing Process Deficiencies.
Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai
7) Informational Inaccuracies and Job Design Errors.
Membantu menjelaskan apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam
manajemen sumber daya manusia terutama di bidang informasi job
44
analysis, job design, dan information system manajemen sumber
daya manusia.
8)
Equal Employment Opportunity.
Menunjukan bahwa placement decicions tidak diskriminatif.
9)
External Challenges.
Terkadang kinerja pegawai dipengaruhi faktor eksternal seperti
keluarga, keuangan pribadi, kesehatan, dan lain-lainnya. Biasanya
faktor ini tidak terlalu kelihatan, namun dengan penilaian kinerja,
faktor-faktor eksternal ini akan kelihatan sehingga membantu
departemen sumber daya manusia untuk memberikan bantuan bagi
peningkatan kinerja pegawai.
10) Feedback.
Memberikan umpan balik bagi urusan kepegawaian maupun bagi
pegawai itu sendiri. Hakekat penilaian kinerja individu adalah hasil
kerja yang optimal.
Penilaian kinerja tersebut mencakup (Robbins dan Coutler, 2006):
a. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap
kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas
terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
1) tingkat kesalahan
2) tingkat kerusakan
3) kecermatan
45
b.
Kuantitas. Merupakan sesuatu yang dihasilkan dan dinyatakan
dalam jumlah.
1) jumlah unit
2) jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan
c. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada
awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi
dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia
untuk aktivitas lain.
1) tepat waktu
2) adanya waktu luang
3) pembuangan waktu
d. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya
organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan
dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam
penggunaan sumber daya.
1) menggunakan peralatan secara tepat
2) menggunakan bahan baku sesuai yang dibutuhkan
3) mencurahkan tenaga untuk keberlangsungan perusahaan
e. Kemandirian. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan
mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung
jawab karyawan terhadap kantor.
1) dapat melakukan tanpa bantuan orang lain
2) bertanggung jawab atas pekerjaan
46
3) berkomitmen dengan perusahaan
Secara terperinci manfaat penilaian kinerja bagi organisasi adalah:
1)
Memberikan feedback bagi pegawai dan urusan kepegawaian
2) Dipergunakan sebagai pertimbangan penentuan sistem reward
(imbalan)
3)
Dipergunakan sebagai pertimbangan promosi dan rotasi pegawai
4) Dipergunakan sebagai sumber informasi tentang kebutuhan
pelatihan dan pengembangan pegawai
a.
Tolak Ukur Kinerja
Mutu kerja karyawan secara langsung mempengaruhi kinerja
perusahaan. Guna mendapatkan kontribusi karyawan yang optimal,
manajemen harus memahami secara mendalam strategi untuk
mengelola, mengukur dan meningkatkan kinerja, yang dimulai dengan
terlebih dahulu menentukan tolak ukur kinerja.
Ada beberapa syarat tolak ukur kinerja yang baik, yaitu (Bestira,1998):
1) Tolak ukur yang baik haruslah mampu diukur dengan cara yang
dapat dipercaya. Konsep keandalan pengukuran mempunya dua
komponen, yaitu stabilitas dan konsistensi. Stabilitas menyiratkan
bahwa
pengukuran
kriteria
yang
dilaksanakan
dengan
menggunakan metode yang berbeda atau orang yang berbeda
haruslah mencapai hasil yang kira-kira sama.
2) Tolak ukur yang baik harus mampu membedakan individu-individu
sesuai dengan kinerja mereka. Salah satu tujuan penilaian kinerja
47
adalah mengevaluasi kinerja anggota organisasi. Jika tolak ukur
yang digunakan memberikan hasil yang identik pada semua orang,
maka kriteria tersebut tidak berguna bagi distribusi pengupahan
untuk kinerja, merekomendasikan kandidat untuk promosi ataupun
menilai kebutuhan-kebutuhan latihan pengembangan.
3) Tolak ukur yang baik harus sensitif terhadap masukan dan
tindakan-tindakan dari pemegang jabatan. Karena tujuan penilaian
kinerja adalah untuk menilai efektivitas individu-individu anggota
organisasi, kriteria efektivitas yang dipakai harus dapat digunakan
semua individu di dalam organisasi. Apabila tidak tepat, maka
pembuat tolak ukur harus peka terhadap masukan yang diberikan.
4) Tolak ukur yang baik harus dapat diterima oleh individu yang
mengetahui kinerjanya sedang dinilai. Sangat penting untuk
diperhatikan bahwa orang-orang yang kinerjanya sedang diukur
merasa bahwa tolak ukur yang digunakan memberi petunjuk yang
akurat dan adil mengenai kinerja mereka.
48
B. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
dengan yang akan dilakukan. Di bawah ini peneliti akan memberikan
kesimpulan hasil penelitian yang pernah dilakukan :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No.
1
Peneliti
Judul
Metode penelititan
Hasil penelitian
Ahmad Idrus
Armanu,
Achmad
Sudiro dan
Fatchur
Rahman
(2014)
Pengaruh
kepemimpinan
birokrasi,
budaya
organisasi dan
komitmen
organisasi
terhadap kinerja
organisasi
1) Variabel
a) Kepemimpinan
birokrasi
b) Budaya organisasi
c) Komitmen
organisasi
d) Kinerja organisasi
2) Sumber data
a) Pemerintah kota
jayapura pada 32
kantor
3) Sample
a) 96 petugas kepala
SKPD
Hasil penelitian menunjukan
bahwa kepemimpinan
birokrasi berpengaruh
negatif signifikan terhadap
komitmen organisasi.
Budaya organisasi tidak
mampu mendukung
perbaikan kinerja organisasi.
Budaya organisasi yang
hadir dalam pengelolaan
keuangan lokal adalah
umum.
Komitmen organisasi
mampu mendukung kinerja
organisasi terkait laporan
dari anggaran organisasi,
saldo dan catatan laporan
keuangan.
Komitmen organisasi
mampu menjadi mediator
pengaruh kepemimpinan
birokrasi dan budaya
organisasi terhadap kinerja
organisasi.
49
No
.
2
Peneliti
Judul
Metode penelititan
Hasil penelitian
Mutmainah,
Eka Afnan
Troena dan
Noermijati
(2013)
Pengaruh
budaya
organisasi dan
gaya
kepemimpinan
terhadap
komitmen
organisasi dan
kinerja
1) Variabel
a) Budaya organisasi
b) Gaya kepemimpinan
c) Komitmen organisasi
d) Kinerja
2) Sumber data
a) Bank Syariah
Mandiri Malang
3) Sample
a) 61 pegawai
Pengaruh hasil tes langsung
menunjukan bahwa gaya
kepemimpinan
mempengaruhi budaya
organisasi, budaya
organisasi mempengaruhi
komitmen organisasi, gaya
kepemimpinan berpengaruh
pada komitmen organisasi,
budaya organisasi
mempengaruhi kinerja guru,
dan gaya kepemimpinan
mempengaruhi kinerja guru.
Efek hasil uji tidak langsung
bahwa budaya organisasi
mempengaruhi kinerja guru
melalui komitmen
organisasi, dan gaya
kepemimpinan
mempengaruhi kinerja guru
melalui komitmen
organisasi.
50
No.
3
Peneliti
M. Harlie
(2010)
Judul
Pengaruh
Disiplin kerja,
Motivasi dan
Pengembangan
Karier terhadap
Kinerja
Metodelogi penelitian
1) Variabel
a) Disiplin kerja
b) Motivasi
c) Pengembangan
karir
d) Kinerja
Hasil penelitian
Semua variable dependen
berpengaruh positif terhadap
variable independen
2) Sumber data
a) Pegawai Negeri
Sipil Pemerintah
Kabupaten
Tabalong
Kalimantan
Selatan
3) Sampel
a) 112 PNS Pemkab
Tabalong
4
Nurjanah
(2008)
Pengaruh Gaya
Kepemimpinan
dan Budaya
Organisasi
Terhadap
Komitmen
Organisasi
dalam
Meningkatkan
Kinerja Pegawai
1) Variabel
a) Gaya
kepemimpinan
b) Budaya organisasi
c) Komitmen
organisasi
d) Kinerja karyawan
Semua variable dependen
Berpengaruh nyata atau
Positif terhadap variable
independen
2) Sumber data
a) Karyawan Biro
lingkup Sekretariat
Jendral
Departemen
Pertanian
3) Sampel
a) 240 Karyawan
51
No
.
5
Peneliti
Slamet
Riyadi
(2011)
Judul
Metode penelititan
Pengaruh
1) Variabel
kompensasi
a) Kompensasi finansial
Finansial,
b) Gaya kepemimpinan
Gaya
c) Motivasi kerja
Kepemimpinan
d) Kinerja
dan Motivasi
Kerja terhadap 2) Sumber data
kinerja
a) Perusahaan
Manufaktur Jawa
Timur
3) Sampel
a) 110 Manajer
Hasil penelitian
Hasil pengujian
menunjukkan bahwa
variabel bebas kompensasi
finansial tidak berpengaruh
terhadap motivasi kerja
Gaya kepemimpinan secara
signifikan mempengaruhi
motivasi kerja
Gaya kepemimpinan secara
signifikan mempengaruhi
Kinerja Karyawan
52
C.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teoritis dari penerapan diatas, maka
kerangka pemikiran digambarkan dalam model penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN
BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Kepemimpinan (X1)
Disiplin Kerja (X2)
Kinerja Karyawan
(Y)
Budaya Organisasi (X5)
bersambung ke halaman berikutnya
53
Metode Analisis Data
Uji Kualitas Data :
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik :
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji
Heteroskedastisitas
Regresi Linier Berganda
Uji Hipotesis :
1. Uji R2
2. Uji t
3. Uji F
Hasil Pengujian dan
Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi dan
54
D.
Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab
akibat dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya (Abdul
Hamid, 2010). Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, maka
hipotesis sebagai berikut:
1.
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya
kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai secara
parsial.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya
kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai secara
parsial.
2.
Pengaruh variabel disiplin kerja terhadap variabel kinerja pegawai.
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
disiplin kerja terhadap variabel kinerja pegawai secara
parsial.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin
kerja dengan variabel kinerja pegawai secara parsial.
3.
Pengaruh variabel budaya organisasi terhadap variabel kinerja
pegawai.
Ho :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
budaya organisasi terhadap variabel kinerja pegawai secara
parsial.
55
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel budaya
organisasi terhadap variabel kinerja pegawai secara parsial.
4.
pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin
kerja, kompetensi dan budaya organisasi terhadap variabel kinerja
pegawai secara simultan
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya
kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, kompetensi dan
budaya organisasi terhadap variabel kinerja pegawai secara
simultan.
Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya
kepemimpinan, motivasi,disiplin kerja, kompetensi dan
budaya organisasi terhadap variabel kinerja pegawai secara
simultan.
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Iingkup penelitian
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian manajemen
sumber daya manusia, bertujuan untuk menganalisis pengaruh kausalitas
yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Agar penelitian ini terarah dan mendekati pada apa yang diharapkan, maka
pembatasannya dibatasi dalam penelitian ini pengaruh gaya kepemimpinan,
disiplin kerja, budaya organisasi terhadaap kinerja pegawai. Penulis
melakukan penelitian terhadap Dinas pendidikan UPT Kecamatan Ciputat
dan Dinas pendidikan UPT kecamatan bojongsari
B. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian
yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan
penafsiran kuantitatif yang kokoh. Asumsi dari penelitian kuantitatif adalah
bahwa fakta-fakta dari objek penelitian memiliki realitas, dan variabelvariabel dapat diidentifikasi dan hubungan-hubungannya dapat diukur
(Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, 2006). Sedangkan alasan untuk
melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan generalisasi hasil, dan
56
memprediksi pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan berdasarkan sejumlah variabel prediktor.
C. Jenis Penelitian
1. Berdasarkan Metode
Penelitian studi kasus, merupakan penelitian dengan karakteristik
masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari
subjek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan.
2. Berdasarkan Tingkat Eksplanasi
Penelitian deskriptif, merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkannya.
D. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Data Primer
Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang
yang berkepentingan atau orang yang memakai data tersebut (Ety
Rochaety,2009). Data yang diperoleh penulis melalui kuesioner pada
pegawai Dinas UPT pendidikan Ciputat dan Bojongsari
57
2. Data Sekunder
Data Sekunder, yaitu data yang tidak secara langsung dikumpulkan
oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder
dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, yakni
melalui dokumentasi pihak Dinas pendidikan UPT Kecamatan Ciputat dan
Bojongsari serta bahan kepustakaan yang terkait dengan judul penelitian.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Populasi dalam
penelitian ini adalah 56 pegawai Dinas pendidikan UPT Kecamatan
Ciputat dan Bojongsari.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat
mewakili populasi penelitian. Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai
representatif dari seluruh populasi yang ada, sehingga kesimpulan juga
berlaku bagi keseluruhan populasi. Adapun pendekatan penentuan sampel
menggunakan
sampling
acak
(simple
random
sampling).
Untuk
mendapatkan sampel maka dalam penentuan sampel penelitian ini
menggunakan rumus Slovin :
58
𝑛=
Dimana: n =Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Proses kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
diinginkan yaitu sebesar 3% atau 0.03.
Sample yang di gunakan setelah menghitung dengan rumus slovin
sebanyak 53 sample
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik sebagai
berikut:
1. Wawancara
Wawancara (interview) yaitu cara pengumpulan data dengan
mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada
perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti. Dalam
penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada bagian operasional
Kecamatan Mampang Prapatan terkait dengan kinerja karyawan yang ada
dan pertanyaan lain yang terkait dengan judul penelitian.
2. Kuesioner
Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah
dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh responden terpilih, dan
merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti
59
mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur
variabel penelitian.
Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan.Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah
sampai yang paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh dan
sembilan, dimana pilihan jawaban ini berjumlah ganjil. Adapun Instrument
dalam skala Likert yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Likert
Tanda
SS
S
R
TS
STS
Keterangan
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Bobot
5
4
3
2
1
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan data-data mengenai
hal-hal yang akan diteliti, dan juga berhubungan dengan objek
penelitian dengan cara mengumpulkan data melalui buku-buku
60
kepustakaan, internet, dokumen-dokumen Dinas pendidikan UPT
Kecamatan Ciputat dan Bojongsari
G. Teknik Analisa Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut,
(Ghozali, 2011).
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
denga nilai r table dengan degree of freedom (df) = n-2 dengan alpha 0,05.
Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir atau
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2011).
2. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2011).
Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner pada
penelitian ini dengan melihat besaran nilai Cronbach Alfa. Suatu
konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan memberikan
nilai nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2011).
61
H. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis
regresi linear berganda maka diperlukan pengujian asumsi klasik meliputi :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah usaha untuk menentukan apakah data
variabel yang kita miliki mendekati populasi distribusi normal atau tidak.
Bahasa lainnya, apakah data kita terditribusi normal atau tidak (Sufren dan
Yonathan, 2013). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak, (Ghazali, 2011).
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar menjauh dari
diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak
menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011).
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Variable
Indpendent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi
diantara variable independen (Ghozali, 2011).
62
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variable independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (arena VIF =1/tolerance). Nilai yang umum
dipakai unutk mununjukan adanya multikolonieritas adalah Tolerance ≤
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan
tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Missal nilai Tolerance =
0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95 (Ghozali, 2011).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual antara suatu pengamatan
dengan pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, pada penelitian ini peneliti melakukan uji Glejser. Uji
heterokedastisitas dengan menggunakan uji metode glejser dilakukan
dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak untuk
residualnya. Jika terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan
63
terhadap nilai mutlak residualnya maka dalam model tersebut terdapat
masalah heterokedastisitas (Suliyanto, 2011). Gejala heteroskedastisitas
juga ditunjukan apabila hasil dari uji gleser kurang dari atau sama dengan
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data mengalami heteroskedastisitas
dan seblaiknya (Ghozali, 2011).
d. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji hubungan antara satu
varibel dengan variabel lain, maka peneliti menggunakan analisis regresi.
Analisis regresi bertujuan untuk menguji hubungan antara satu variabel
dengan variabel lain.
Kemudian dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel
dependen dan lebih dari satu varibel independen, sehingga analisis regresi
yang dipakai adalah analisis regresi berganda. Pengujian dengan analisis
regresi linier berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh
antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen
dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel
independen.
64
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 ….
Y= Kinerja Karyawan
a = Bilangan Konstanta b1,b2dan b3 = Koefisien regresi
X1, X2 dan X3
X1 = Kepemimpinan
X2 = Disiplin Kerja
X3 = Budaya Organisasi
65
I.
Operasional Variable Penelitian
TABEL 3.2
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Transformasional
1)
2)
3)
4)
Transaksional
1) Contingent reward
2) Active management by
exception
3) Pasive management by
exception
4) Laissez-faire
Faktor Gaya
Kepemimpinan
(
(Bass, 1997)
Berkharisma
Motivasi dan inspirasi
Rangsangan intelektual
Perhatian individu
Skala
Ordinal
1) Sesuai rencana
2) Menyelesaikan tujuan
Faktor
Disiplin Kerja
)
(Hasibuan,
2002)
Tujuan disiplin
kerja
Ordinal
pekerjaan
3) Mengembangkan kemampuan
4) Teladan Kepemimpinan
Faktor pendukung 5) Balas jasa
disiplin kerja
6) Keadilan
Faktor penentu
disiplin kerja
7) Pengawasan melekat
8) Sangsi hukuman
9) Ketegasan
TABEL 3.1 (LANJUTAN)
66
Variabel
Sub Variabel
Inovasi
Faktor Budaya
Organisasi
(X3)
(Robbins,
Perhatian
2010)
terhadap detail
Orientasi terhadap
hasil
Indikator
1) Tingkat daya pendorong
karyawan untuk bersikap
inovatif
Skala
Ordinal
2) Tuntutan terhadap
karyawan untuk mampu
memperlihatkan ketepatan
3) Tuntutan terhadap
manajemen untuk lebih
memusatkan perhatian
pada hasil
4) Keputusan manajemen
Orientasi terhadap
dalam mempertimbangkan
individu
efek-efek hasil terhadap
individu
5) Tingkat aktivitas
Orientasi terhadap
pekerjaan yang diatur
tim
dalam tim
Agresifitas
Stabilitas
Kualitas
Kinerja
Karyawan
Kuantitas
(Y)
(Robbins dan
Coutler, 2002) Ketepatan waktu
Efektifitas
6) Tingkat tuntutan terhadap
orang-orang agar berlaku
agresif dan bersaing
7) Tingkat penekanan
aktivitas organisasi dalam
mempertahankan status
quo berbanding
pertumbuhan.
1) Tingkat kesalahan
2) Tingkat kerusakan
3) Kecermatan
Ordinal
1) Jumlah unit
2) Jumlah siklus
1) Tepat waktu
2) Adanya waktu luang
3) Pembuangan waktu
1) Menggunakan peralatan
secara tepat
2) Menggunakan bahan baku
yang sesuai
3) Mencurahkan Tenaga
67
Kemandirian
1) Dapat melakukan
pekerjaan sendiri
2) Bertanggung jawab
3) Berkomitmen
68
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1.
Sejarah dan Struktur Organisasi UPT Dinas Pendidikan
a) UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat
Sejarah UPT pengelola TK dan SD dirintis pada saat
diterbitkannya
Inspeksi
Daerah
tahun
1982.
Setelah
itu
mengalami perubahan nama secara kelembagaan dan tempat.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan
Ciputat berdiri tahun 2007 seiring penyempurnaan dari UPTD di
Kota Tangerang Selatan . UPT Pendidikan Kecamatan Ciputat
merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Kota
tangerang Selatan untuk melaksanakan segala urusan administrasi
Pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di Kecamatan
Ciputat dan bertanggung Jawab kepada Dinas Pendidikan Kota
Tangerang Selatan
Adapun Visi dan Misi UPT Pendidikan Kecamatan Ciputat
adalah Sebagai berikut :
1) Visi :
Mewujudkan UPT Pendidikan Kecamatan Ciputat
unggul dalam bidang pendidikan dan menuju
masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu,
68
kreatif, mandiri, berwawasan dan memiliki daya
saing
2) Misi :
a. Meningkatkan
pelayanan
pendidikan
terhadap masyarakat.
b. Memperjuangkan Kesejahteraan pendidik
dan tenaga kependidikan
c. Meningkatkan kwantitas dan kwalitas sarana
dan prasarana pendidikan
d. Meningkatkan
profesionalisme
tenaga
kependidikan
b) UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojongsari
Berdasarkan Peraturan Walikota Depok Nomor 72 Tahun
2008 tanggal 30 Desember 2008, tentang Unit Pelaksana Teknis
Pendidikan TK/SD Kec. Bojongsari Pada Dinas Pendidikan
dikatakan bahwa “Dengan Peraturan Walikota ini dibentuk Unit
Pelaksana Teknis Pendidikan TK dan SD Kec. Bojongsari pada
Dinas Pendidikan ( Bab II, Pasal 2 )
Adapun kedudukan UPT Pendidikan sesuai dengan BAB
III Pasal 3 yang isinya Sebagai berikut :
1) UPT Pendidikan TK dan SD Kec. Sawangan adalah
unsur
69
pelaksana
Pendidikan
untuk
menunjang
dalam
operasional
melaksanakan
Dinas
urusan
pemerintahan di bidang pendidikan dasar.
2) UPT Pendidikan TK dan SD Kec. Sawangan di pimpin
oleh UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas Pendidikan.
Seiring dengan tugas pokok, Kepala UPT di bantu oleh
Kasubag TU dan Kelompok jabatan fungsional ( yaitu Staf,
Pengawas/Penilik, Kepala Sekolah dan Guru ). Upt Dinas
Pendidikan Bojongsari juga mempunyai visi misi sebagai berikut:
1) Visi UPT Pendidikan Kecamatan Bojongsari
a. Menjadi fasilitator dalam mewujudkan pedidikan
yang bermutu
2) Misi UPT Pendidikan Kecamatan Bojongsari
a. Mengembangkan
kelembagaan
pendidikan
formal dan informal
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja
pendidik dan kependidikan
70
c) struktur Organisasi UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat
Kepala UPT
H. Supandi, S.Pd, MM
19651027 198803 1 005
Kasubag TU
Drs. Syamani
19630610 200605 1 006
Pengawas
TK
SD
Bendahara
Staf Muda
Staff Bosda
Drs. Murdiyantoro
19651126 200801 1
002
Deni Marhendi,
S.I.Kom
19820316 201411 1
Andi Achmad Y,
A.Md
19820316 201411 1
Cahyadipura, S.Pd
19850312 201411 1
Endang Umar D,
S.Pd
1962005011980051
Dra, euis Karyati
19600518 198303 1
01
H. Muh. Yasin, S.Pd
19570810 197810 1
002
Sukmita, S.Pd
19630313 198305 1
008
Zurmawatini, S.Pd,
MM
Penilik
Wawang
Gunawan,S.Pd
19600518 198303 1
Staff Umum
Hikmah Febri, A.Md
Reza Aditia
Gambar 4.1
Sahdi
Regen Selamet
68
d) struktur Organisasi UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bojongsari
Kepala UPT
H. Ratman larif, S.Pd M.Pd
196802021988032006
Kasubag TU
Drs. Manginar
196703241994031005
Korwas
(Koordinator
Pengawas)
TK
SD
Keuangan dan Bos
Penata Muda
Pengatur Muda
Penilik
Drs. Eko Diniati,
M.Si
19651126 200801 1
Uju Tahyup
19590211979041001
Naat
196303091990031010
646464366464
Sanusi, S.Pd, MM
196004121983081006
Sarana dan
Prasarana
Vita Kania, A.Md
Ade Sukma,S.Pd
196402081983051001
Sanusi, S.Pd, MM
19600412198308100
6
Kristina Halim, S.Pd
19658210 154850 1
005
Dra. Nany Kusniaty
19660823198703200
2
Sulastri, S.Pd
19166113 191305 1
008
M. Nasir, S.Pd, MM
19630815 198603 025
Syaiful fachri
Tajudin
Gambar 4.2
Ismail
68
Kosasih
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para pegawai UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Bojongsari. Berikut ini
adalah deskripsi mengenai jumlah data responden dan identitas
responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, jabatan,
pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja responden.
a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan
Tabel
4.1 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang
disebarkan kepada responden.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No.
Keterangan
1 Jumlah kuesioner yang disebar
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah
Sumber: Data primer
Jumlah Presentase
53
100%
0
0%
0
0%
53
100%
b. Deskripsi responden berdasarkan jabatan
Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jabatan.
Tabel 4.2
Jabatan Responden
Jabatan
Kepala UPT
Kasubag
Bendahara
Staf TU
Pengawas
Sukwan
Jumlah
Frekuensi
2
2
2
4
20
23
53
Persentase
3,8 %
3,8 %
3,8 %
7,5 %
37,7 %
43,4 %
100 %
73
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 53
responden Pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat
Dan Bojongsari dari berbagai jabatan memberikan jawaban pada
kuisioner yang peneliti sebarkan
c. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frekuensi
Laki-laki
46
Perempuan
7
Jumlah
53
Sumber: Data primer yang diolah
Persentase
86,8%
13,2%
100%
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 46 orang atau
86,8% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 7
orang atau 13,2% responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini
menjelaskan bahwa mayoritas sebagian besar responden adalah lakilaki. Karena Dinas ini bergerak dibidang teknis dan lapangan maka
dibutuhkan banyak pekerja laki-laki.
d. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan usia.
Usia
< 30 tahun
31-40 tahun
Tabel 4.4
Usia Responden
Frekuensi
24
23
Persentase
45,3%
43,4%
74
> 40 tahun
Jumlah
Sumber: Data primer yang diolah
6
53
11,3%
100%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Bojongsari sebesar
45,3% diantaranya dalam rentang usia dibawah 30 tahun, sedangkan
yang berusia antara dari 31-40 tahun sebanyak 43,4%, dan sisanya
adalah responden yang berusia diatas 40 tahun sebesar 11,3%. Ratarata responden yaitu berusia dibawah 30 tahun dan 31-40 tahun
dimana usia tersebut adalah usia yang ideal untuk menghasilkan
kinerja yang maksimal. Umur antara 25-40 tahun mampu berfikiran
maju, pandai, pengetahuan luas, usahanya rata-rata maju, penghasilan
tinggi dan memiliki produktivitas yang tinggi (Moekijad, 1992).
e. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir
disajikan pada tabel berkut ini:
Tabel 4.5
Tingkat Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan
Frekuensi
SMA
16
D3
0
S1
30
S2
7
S3
0
Jumlah
53
Sumber: Data primer yang diolah
Persentase
30,2%
0%
56,6%
13,2%
0%
100%
Berdasarkan tabel 4.5 di atas diperoleh informasi bahwa
mayoritas responden sebanyak 30 orang atau sebesar 56,6%
75
mempunyai pendidikan terakhir S1, sedangkan sisanya yaitu
mempunyai pendidikan terakhir SMA sebesar 16 orang atau sekitar
30,2% dan S2 sebesar 7 orang atau sekitar 13,2%. Dapat dilihat dari
tabel diatas pegawai yang dominan berpendidikan S1, karena bekerja
di UPT Dinas lebih membutuhkan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi
f. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja
Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pengalaman kerja.
Tabel 4.6
Pengalaman Kerja Responden
Pengalaman Kerja
Frekuensi
< 3 tahun
12
3-5 tahun
22
> 5 tahun
19
Jumlah
53
Sumber: Data primer yang diolah
Persentase
22,6%
41,5%
35,9%
100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden sebanyak 41,5% atau sekitar 22 orang karyawan memiliki
pengalaman bekerja antara 3-5 tahun. Responden yang memiliki
pengalaman kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 19 orang atau 35,9%
dan sisanya 22,6% atau sekitar 12 orang karyawan memiliki
pengalaman bekerja kurang dari 3 tahun. Semakin lama masa kerja
karyawan pada sebuah perusahaan, maka semakin banyak pula
pengalaman yang ia dapatkan. Dengan pengalaman kerja yang
banyak, maka tingkat kinerja yang dihasilkanpun juga akan semakin
76
tinggi. Simanjuntak dalam Susilawati (2008) menyatakan bahwa
orang yang baru mulai bekerja kurang berpengalaman dan biasanya
memiliki kinerja yang rendah pula. Sedangkan menurut istilah umum
ketenagakerjaan,
pengalaman
kerja
adalah
pengetahuan
atau
kemampuan karyawan yang terserap oleh seorang pekerja karena
melakukan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu.
g. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan.
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 8 pertanyaan
yang disebarkan ke 53 responden dan mempresentasikan indikatorindikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap gaya
kepemimpinan dijelaskan pada tabel 4.7 berikut:
No
.
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan
STS
TS
N
S
SS
Pernyataan
%
%
%
%
%
Total
%
1
Apakah anda menghormati dan
percaya pada pimpinan anda
0
0
1.8
56.6
41.5
100
2
Apakah pimpinan anda menjadi
contoh yang baik dalam pekerjaan
0
0
0
52.8
47.1
100
0
0
3.8
88.7
7.5
100
0
0
1.9
56.6
41.5
100
0
0
0
52.8
47.2
0
0
3.8
88.7
7.5
3
4
5
6
Apakah pimpinan anda
mendukung inovasi serta
kreatifitas para pegawainya
Apakah pimpinan anda
mendengarkan masukan serta
memperhatikan kebutuhan
pegawainya
Apakah pimpinan anda memberikan
penghargaan bagi pegawai yang
berprestasi
Apakah pimpinan anda mencari
penyimpangan dari aturan atau
standar, serta mengambil tindakan
perbaikan
77
100
100
7
8
Apakah pimpinan anda pernah
melakukan intervensi jika standar
tidak tercapai
Apakah pimpinan anda melepaskan
tanggung jawab, serta menghindari
pengambilan keputusan.
Mean %
0
0
3.8
69.8
26.4
100
0
0
0
69.8
30.2
100
0
0
12.8
59.8
27.4
100
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel
4.7
menunjukan
bahwa
pada
variabel
gaya
kepemimpinan mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 59.8
%. Dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 3
dan 6, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada
pertanyaan no. 3 dan 6 menjawab “setuju” sebesar 88.7 %. Hal ini
menunjukan bahwa indikator pemimpin yang mendukung inovasi
serta kreatifitas para pegawainya dan pemimpin yang mencari
penyimpangan dari aturan atau standar, serta mengambil tindakan
perbaikan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
h. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja.
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 9 pertanyaan
yang disebarkan ke 53 responden dan mempresentasikan indikatorindikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap disiplin
kerja dijelaskan pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja
No.
1
Pernyataan
Saya mengerjakan pekerjaan sesuai
rencana
STS
%
TS
%
N
%
S
%
SS
%
Total
%
0
0
0
52.8
47.2
100
78
2
Saya menyelesaikan pekerjaan yang
di berikan
0
0
0
69.8
30.2
100
3
Saya mampu mengembangkan
kemampuan saya dalam pekerjaan
0
0
0
52.8
47.2
100
4
Pemimpin saya memberikan contoh
yang baik dalam pekerjaan
0
0
3.8
88.7
7.5
100
5
Saya bekerja dengan baik dengan
tujuan membalas jasa di tempat kerja
0
0
0
71.7
28.3
100
6
Saya merasa nyaman karena di
tempat saya tidak membeda bedakan
pegawai
0
0
0
52.8
47.2
100
7
Di tempat saya bekerja selalu
mengawasi pegawainya
0
0
0
69.8
30.2
100
8
Di tempat saya bekerja memberikan
sangsi kepada pegawai yang
bermasalah
0
0
0
52.8
47.2
100
9
Di tempat saya bekerja selalu tegas
terhadap pegawainya
0
0
3.8
88.7
7.5
100
0
0
4.2
62.2
31.6
100
Mean %
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.8 menunjukan bahwa pada variabel disiplin kerja
mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 62.2 %. Dan
pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 4, hal ini
dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.4
menjawab “setuju” sebesar 88.7 %. Hal ini menunjukan bahwa
indikator Pemimpin memberikan contoh yang baik dalam pekerjaan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana pimpinan UPT Dinas
diharapkan memberikan contoh yang baik dalam pekerjaan kepada
pegawainya guna meningkatkan kinerja pegawai.
i. Distribusi Jawaban Responden Mengenai budaya organisasi.
79
Variabel X pada penelitian ini diukur melalui 7 pertayaan yang
disebarkan ke 53 responden dan mempresentasikan indikator-indikator
dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap produktivitas kerja
dijelaskan pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Budaya Organisasi
No.
1
2
3
4
5
6
7
Pernyataan
STS
%
TS
%
N
%
S
%
SS
%
Total
%
0
0
1.9
56.6
41.5
100
0
0
0
52.8
47.2
100
0
0
3.8
88.7
7.5
100
0
0
3.8
69.8
26.4
100
0
0
0
69.8
30.2
100
0
0
1.9
79.2
18.9
100
0
1.9
7.6
54.7
35.8
100
0
0.3
2.7
67.4
29.6
100
Organisasi mendorong pegawai
untuk bersikap inovatif dan berani
mengambil resiko
Organisasi ingin tiap pegawai untuk
mampu memperlihatkan ketepatan,
analisis, dan perhatian terhadap
detail.
Organisai mendorong tiap pegawai
untuk lebih memusatkan perhatian
pada hasil
Organisasi membuat para pegawai
merasa bahwa mereka adalah aset
terpenting.
Organisasi mendorong unit-unit
yang berbeda agar sering melakukan
kerjasama.
Organisasi selalu mendorong kami
untuk selalu menerima tugas serta
tanggungjawab dan memanfaatkan
waktu dengan kegiatan yang
bermanfaat.
Para pegawai peduli pada masalah
yang dihadapi organisasi dan membuat
usulan untuk menyelesaikannya.
Mean %
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan bahwa pada variabel budaya
organisasi mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 67.4 %.
Dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 3,
80
hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan
no.3 menjawab “setuju” sebesar 88,7 %. Hal ini menunjukan bahwa
indikator memusatkan perhatian pada hasil berpengaruh terhadap
kinerja pegawai, dimana UPT Dinas dan pimpinan organisasi
diharapkan
selalu
memusatkan
perhatian
pada
hasil
guna
meningkatkan kinerja pegawai.
j.
Distribusi Jawaban Responden Mengenai kinerja pegawai.
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 14 pertayaan
yang disebarkan ke 53 responden dan mempresentasikan indikatorindikator
dari
variabel
tersebut.
Hasil
tanggapan
terhadap
produktivitas kerja dijelaskan pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Pegawai
No.
Pernyataan
STS
%
TS
%
N
%
S
%
SS
%
Total
%
1
Saya pernah melakukan kesalahan
pada pekerjaan saya
0
0
1.8
56.6
41.6
100
2
Saya pernah merusak fasilitas di
tempat saya bekerja
0
0
3.8
69.8
26.4
100
3
Saya mengerjakan pekerjaan saya
dengan cermat
0
0
0
69.8
30.2
100
0
0
0
69.8
30.2
100
0
0
0
52.8
47.2
100
3.8
88.7
7.5
100
4
5
Saya mengerjakan pekerjaan dalam
jumlah banyak
Saya mengerjakan pekerjaan yang
sering diberikan kepada saya
6
Saya menyelesaikan pekerjaan saya
tepat waktu
0
0
7
Saya menyelesaikan pekerjaan saya
sebelum waktu yang di tentukan
0
0
100
81
1.9
56.6
41.5
8
Saya membuang waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan saya
0
0
3.8
69.8
26.4
100
9
Saya menggunakan fasilitas kantor
sesuai dengan fungsinya
0
0
0
69.8
30.2
100
10
Saya menggunakan bahan baku yang
di gunakan dengan tepat
0
0
0
69.8
30.2
100
11
Saya mencurahkan tenaga saya untuk
menyelesaikan perkerjaan saya
0
0
0
52.8
47.2
100
12
Saya bisa menyelesaikan pekerjaan
saya sendiri
0
0
3.8
88.7
7.5
100
13
Saya bertanggung jawab terhadap
pekerjaan saya
0
0
1.9
56.6
41.5
100
14
Saya selalu berkomitmen terhadap
pekerjaan saya
0
0
3.8
69.8
26.4
100
0
0
1.8
67.2
31
100
Mean %
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel kinerja pegawai
mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 67.2 %. Dan
pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 6, hal ini
dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no. 6
menjawab “setuju” sebesar 88.7 %. Hal ini menunjukan bahwa
indikator menyelesaikan pekerjaan tepat waktu berpengaruh terhadap
kinerja pegawainya, dimana UPT Dinas dan pimpinan organisasi
diharapkan selalu memperhatikan pegawainya dalam menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu guna meningkatkan kinerja pegawainya
82
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi Gaya
Kepemimpinan, Disiplin kerja, Budaya organisasi dan Kinerja akan diuji
secara statistik deskriptif seperti pada tabel 4.10.
Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
GayaKepemimpinan
53
26,00
39,00
32,8302
2,69427
DisiplinKerja
53
32,00
39,00
33,9057
2,15071
BudayaOrganisasi
53
28,00
34,00
30,6792
1,91927
Kinerja
53
24,00
30,00
25,6038
1,65645
Valid N (listwise)
53
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel
4.11
menjelaskan
bahwa
pada
variabel
Gaya
Kepemimpinan memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari
penyebaran kuesioner adalah sebesar 26 dan jawaban maksimum
responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 39,
dengan rata-rata total jawaban 32,83 (rata-rata jawaban responden yang
didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar
2,69427. Variabel Disiplin Kerja memiliki jawaban minimum responden
yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 32 dan jawaban
maksimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah
sebesar 39, dengan rata-rata total jawaban 33,90 (rata-rata jawaban
responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan
standar
deviasi sebesar 2,150. Variabel Budaya Organisasi memiliki jawaban
83
minimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah
sebesar 28 dan jawaban maksimum responden yang didapat dari
penyebaran kuesioner adalah sebesar 34, dengan rata-rata total jawaban
sebesar 30,68 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui
penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 6,537. Sedangkan
variabel Kinerja memiliki jawaban minimum responden yang didapat
dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 24 dan jawaban maksimum
responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 04,
dengan rata-rata total jawaban sebesar 25,60 (rata-rata jawaban
responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar
deviasi sebesar 1,656.
2.
Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut
dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas
dari tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), Disiplin Kerja (DK) dan Produktivitas
Kerja (PK) dengan 43 sampel responden.
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap
variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
84
1) Uji Validitas Gaya Kepemimpinan (GK)
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
Nomor
Pearson
Sig
Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation
(2-Tailed)
GK 1
0,838
0,000
Valid
GK 2
0,775
0,000
Valid
GK 3
0,426
0,001
Valid
GK 4
0,838
0,000
Valid
GK 5
0,775
0,000
Valid
GK 6
0,426
0,001
Valid
GK 7
0,661
0,000
Valid
GK 8
0,635
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan variabel Gaya Kepemimpinan
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel gaya kepemimpinan dapat
diandalkan dan layak sebagai penelitian.
2) Uji Validitas Disiplin Kerja (DK)
85
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja
Nomor
Pearson
Butir Pertanyaan
Corelation
DK 1
0,805
DK 2
0,800
DK 3
0,830
DK 4
0,350
DK 5
0,771
DK 6
0,805
DK 7
0,800
DK 8
0,830
DK 9
0,350
Sumber: Data primer yang diolah
Sig
(2-Tailed)
0,000
0,000
0,000
0,010
0,001
0,000
0,000
0,000
0,010
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.13 menunjukkan variabel Disipin Kerja (DK)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel disiplin kerja dapat
diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.
3) Uji Validitas Budaya Organisasi (BO)
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi
Nomor
Pearson
Butir Pertanyaan
Corelation
BO 1
0,784
BO 2
0,592
BO 3
0,426
BO 4
0,730
BO 5
0,636
BO 6
0,545
BO 7
0,626
Sumber: Data primer yang diolah
Sig
(2-Tailed)
0,000
0,000
0,001
0,000
0,000
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
86
Tabel 4.14 menunjukkan variabel Budaya Organisasi (BO)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel budaya organisasi dapat
diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.
4) Uji Validitas Kinerja (K)
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Kinerja
Nomor
Pearson
Butir Pertanyaan
Corelation
K1
0,793
K2
0,719
K3
0,745
K4
0,745
K5
0,695
K6
0,397
K7
0,793
K8
0,719
K9
0,745
K 10
0,745
K 11
0,695
K 12
0,397
K 13
0,793
K 14
0,719
Sumber: Data primer yang diolah
Sig
(2-Tailed)
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.15 menunjukkan variabel Kinerja (K) mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
masing-masing pertanyaan pada variabel kinerja dapat diandalkan
dan layak diajukan sebagai penelitian.
87
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,60. Tabel 4.16
menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.16
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Gaya Kepemimpinan
Disiplin Kerja
Budaya Organisasi
Kinerja
Sumber : Data primer yang diolah
Cronbach’s
Alpha
0,641
0,791
0,649
0,730
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Tabel 4.16 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
gaya kepemimpinan sebesar 0,641, disiplin kerja sebesar 0,791,
budaya organisasi 0,894, dan kinerja 0,730. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,60. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan
mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan
itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
88
3.
Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel
4.17 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini.
Tabel 4.17
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
7,561
4,449
KP
,402
,068
DK
,412
BO
,295
Beta
Tolerance
VIF
1,025
,310
,518
3,882
,000
,991
1,009
,085
,534
4,847
,000
,995
1,005
,095
,342
3,103
,003
,995
1,005
1
a. Dependent Variable: K
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.17 diatas terlihat bahwa nilai tolerance
mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar
angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai
tolerance gaya kepemimpinan sebesar 0,991, disiplin kerja sebesar
0,995, dan budaya organisasi sebesar 0,995. Selain itu nilai VIF untuk
Gaya Kepemimpinan sebesar 1,019, disiplin kerja sebesar 1,019, dan
budaya organisasi sebesar 1,005. Suatu model regresi dikatakan bebas
dari problem multiko apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi
89
tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian
ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Tabel 4.18
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
53
Normal
a,b
Parameters
Most Extreme
Differences
Mean
,0000000
Std. Deviation
1,27484629
Absolute
,146
Positive
,146
Negative
-,073
Kolmogorov-Smirnov Z
1,062
Asymp. Sig. (2-tailed)
,209
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang diolah
Pada tabel 4.18 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji
kolmogorov-smirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed)
sebesar 0,200 atau jauh diatas 0,05 menunjukkan bahwa angka
signifikan diatas 0,05 adalah data tersebut terdistribusi secara normal
.
90
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang
diperlihatkan pada gambar 4.2
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan
bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu
Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data
91
tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk
memprediksi
kinerja
pegawai
berdasarkan
variabel
yang
mempengaruhinya, yaitu gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan
budaya organisasi.
4.
Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-varabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen (Ghozali, 2011: 97).
Tabel 4.19
UJI KOEFISIEN DETERMINAN R2
b
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of the Estimate
Square
1
,638
a
,408
,371
1,31329
a. Predictors: (Constant), BO, DK, KP
b. Dependent Variable: K
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.19 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,371
atau 37,1%, ini menunjukkan bahwa variabel kinerja yang dapat
dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan
budaya organisasi adalah sebesar 37,1%. Sedangkan sisanya sebesar
92
0,592 atau 59,2% variable yang lain atau variable yang tidak di teliti
penulis seperti komitmen organisasi, kompensasi, motivasi kerja dll.
b. Hasil Uji Statistik F
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji
F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang
diuji secara simultan. Tabel 4.18 berikut menggambarkan hasil uji
statistik F.
Tabel. 4.20
UJI STATISTIK F
a
ANOVA
Model
Sum of Squares
Regression
1Residual
Total
Df
Mean Square
58,167
3
19,389
84,512
49
1,725
142,679
52
F
11,242
Sig.
,000
b
a. Dependent Variable: K
b. Predictors: (Constant), BO, DK, KP
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarakan hasil uji F pada tabel 4.20 didapat nilai F hitung
sebesar 11,242 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi
lebih kecil dari pada 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa
gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan budaya organisasi mempunyai
pengaruh terhadap kinerja pegawai.
Hipotesis 3 : Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja
93
Ho
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Gaya kepemimpinan, Disiplin kerja dan Budaya organisasi terhadap
variabel kinerja secara simultan.
Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Gaya
kepemimpinan, Disiplin kerja dan Budaya organisasi terhadap
variabel kinerja secara simultan.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.20 nilai F
diperoleh sebesar 11,242 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti model
regresi ini layak untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan,
disiplin kerja dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap kinerja pegawai.
c. Hasil Uji Statistik t
Tabel 4.21
UJI STATISTIK t
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
4,561
4,449
KP
,402
,068
DK
,412
BO
,295
Beta
1,025
,310
,518
3,882
,000
,085
,534
4,847
,000
,095
,342
3,103
,003
1
a. Dependent Variable: K
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.19, maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
94
Y = 4,561 + X1 + 0,412X2 + 0,295+ e
Hipotesis 1 : Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Ho
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja secara parsial.
Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya
kepemimpinan terhadap variabel kinerja secara parsial.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.21, variabel gaya
kepemimpinan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini
mengindikasikan bahwa berpengaruh positif dan secara signifikan
terhadap kinerja karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
gaya kepemimpinan lebih kecil dari 0,05.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Mutmainah, Eka Afnan Troena dan Noermijati (2013)
dimana faktor-faktor gaya kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Begitu juga dengan penelitian yang
dilakukan oleh Niurjanah (2008) bahwa gaya kepemimpinan di
lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai..
Hipotesis 2 : Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Ho
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
disiplin kerja terhadap variabel produktivitas kerja secara parsial.
95
Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel disiplin
kerja terhadap variabel produktivitas kerja secara parsial.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.21, variabel
disiplin kerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini
mengindikasikan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan secara
signifikan terhadap kinerja karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel disiplin kerja lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh positif yang ini mengindikasikan bahwa semakin
besarnya tingkat kedisiplinan yang dimiliki pegawai maka semakin
baik pula tingkat Kinerja pegawai. Hasil penelitian ini seseuai dengan
penelitian terdahulu oleh M. Harlie (2010) dimana tingkat Disiplin
kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai
pada Pemerintah Kabupaten Tabalong.
Hipotesis 3 : Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Ho
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
budaya organisasi terhadap variabel kinerja secara parsial.
Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel budaya
organisasi terhadap variabel kinerja secara parsial.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.21, variabel
budaya organisasi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,003. Hal
ini mengindikasikan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan
secara signifikan terhadap kinerja karena tingkat signifikansi yang
dimiliki variabel disiplin kerja lebih kecil dari 0,05.
96
Pengaruh positif yang ini mengindikasikan bahwa semakin
besarnya tingkat budaya organisasi yang dimiliki pegawai maka
semakin baik pula tingkat Kinerja
pegawai. Hasil penelitian ini
seseuai dengan penelitian terdahulu oleh Nurjanah (2008) dimana
budaya organisasi memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja
pegawai pada Biro lingkup Sekretariat Jendral Departemen Pertanian.
97
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari gaya
kepemimpinan, disiplin kerjadan budaya organisasi terhadap kinerja
pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Bojongsari.
Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan yang dilakukan dengan
menggunakan regresi linier berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan
Bojongsari.
2.
Disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan
Bojongsari.
3.
Budaya Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan
Bojongsari
4.
Gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan budaya organisasi secara
bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Ciputat dan Bojongsari.
94
B.
IMPLIKASI
Berdasarkan penjelasan dan kesimpulan yang telah diuraikan
menyatakan bahwa ketiga variabel independen, yakni gaya kepemimpinan,
disiplin kerja dan budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen, yakni kinerja baik secara parsial maupun
simultan. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu berimplikasi
terhadap Dinas UPT Pendidikan pada khususnya, dan terhadap
perkembangan dunia pendidikan pada umumnya.
Oleh karena itu, perlu menjadi perhatian yang serius bagi UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Bojongsari mengenai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawainya, terutama
mengenai disiplin kerja, karena variabel disiplin kerja paling berpengaruh
terhadap kinerja pegawai, Sesuai dengan hasil yang didapatkan melalui
kuesioner. kepala Dinas harus lebih memperhatikan seluruh aspek yang
menyangkut gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan budaya organisasi
para pegawai agar kinerjanya meningkat.
Dari beberapa indikator yang penulis jelaskan berdasarkan hasil
kuisioner diharapkan semakin ditingkatkannya kinerja pegawai di UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Ciputat dan Bojongsari agar meningkatnya
kualitas dari para pegawai.
C.
SARAN
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:
95
1.
Bagi Akademisi
Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya
dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitianpenelitian selanjutnya yang memiliki tema yang sama yaitu pengaruh
gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji
komponen lain selain masalah gaya kepemimpinan, disiplin kerj, budaya
organisasia dan kinerja pegawai yang telah dibahas oleh penulis atau
dengan dimensi dan indikator yang berbeda serta didukung oleh teoriteori atau penelitian terbaru.
2.
Bagi UPT Dinas Pendidikan
Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan UPT Dinas adalah
perlu adanya pengarahan kepada pegawai, serta membantu mereka agar
bisa mengatasi kesulitan-kesulitan dan memudahkan mereka dalam
menjalankan tugas-tugas sesuai dengan yang telah ditentukan dan juga
disiplin kerja harus dibuat sebaik mungkin demi terciptanya rasa
tanggung jawab akan sebuah pekerjaan dan dapat menciptakan suasana
kantor yang nyaman serta kondusif.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Ciputat dan Bojongsari dapat memanfaatkan penelitian ini
sebagai bahan pertimbangan agar lebih memperhatikan kebutuhan
pegawai terlebih pada gaya kepemimpinan diberikan disiplin kerja yang
diterapkan budaya organisasi yang di jalankan untuk meningkatkan
kinerja pegawai yang lebih baik.
96
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Michael, 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia Seri Pedoman
Manajemen, (Alih Bahasa : Sofyan dan Haryanto), Jakarta: Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
AM.Kadarman, 1996. PengantarIlmuManajemen, PT. GramediaPustakaUtama,
Jakarta
Bass, B.M. (1997). Does Transactional-Transformational Leadership Paradigm
Transcend Organizational and National Boundaries?. Journal American
Psychologist. 52:130-139
Bernardin dan Russel, 2006. Pintar Manajer, Aneka Pandangan Kontemporer,
Alih Bahasa Agus Maulana, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Certo, S.C., (2003). Supervision Concepts and Skill-Building, (4th Ed.). New
York: McGraw-Hill
Cushway & Lodge, 1999. Perilaku dan Desain Organisasi (Alih Bahasa : Tjipto
Wardoyo), Jakarta : Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Dessler, Gerry, 1997. Manajemen Personalia (Alih Bahasa : Darma), Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Dessler, Gary. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.
Prenhallindo
Dessler. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Indeks.
Dharma, Surya dan Yuanita Sunatrio, 2002. Human Resource Scorecard: Suatu
Model Pengukurn Kinerja Sumber Daya Manusia, Penerbit Amara Books,
Jogyakarta
EtyRochaety, MetodologiPenelitianBisnis, Jakarta, MitraWacana Media, 2009
Ghozali Imam, 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson, dkk. 1993. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 2,
Alih Bahasa Savitry. Soekrisno, dkk, Erlangga, Jakarta
Gibson, Ivancevich dan Donnelly, 1997. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses,
Jilid I. Erlangga, Jakarta.
97
Hairiyah.” Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Efikasi Diri
terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Sebagai Intervening”. Skripsi
Mahasiswa Universitas Syarif Hidayatullah, 2012
Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan 1, FEIS UIN Press,
Jakarta, 2010
Hasibuan, Malayu, S.P., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi :
PT.Bumi Aksara, Jakarta
Hasibuan, Malayu SP, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE
YKPN,Yogyakarta
Husein Umar, 2004. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Cetakan
Keempat, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Indriantoro,Nur, 2009. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen,
Jogjakarta : FE UGM.
Irawan, Prasetya, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, STIA LAN
PRESS
LAKIP Kementrian Pendidikan dan Budaya 2014
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Cetakan Kedua. Bandung : Remaja Rosdakarya
Martoyo, S. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogjakarta.
Mathis R.L dan Jackson J.H, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Diterjemahkan oleh Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Edisi kelima,
Salemba Empat, Jakarta
Munandar, Ashar.(2001). Psikologi Industri dan Oraganisasi.Jakarta : UI press.
Nurjanah, 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap
Komitmen Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Program
Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang
S.P. Hasibuan, Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara.
Saydam, Gauzali 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta,Djambatan),
hal.16-17
Schermerhorn, 2002, Management, 7th ed., New York: John Wiley & Sons Inc.
98
Setiawan, Budi, dan Waridin. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan
Budaya Organisasi terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter
Kariadi Semarang, Vol. 2 No. 2, Hal. 181-250
Shani, B,A., dan Lau, B,J. 1996. Behavior in Organizations, 5th edition. United
States of America: Times Mirror Higher Education Group, Inc
Siagian, Sondang. (2004). Manajemen Strategik. Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono,2010, Metode Penelitian Bisnis, Bandung:Alfabeta.
Suliyanto. 2011. EkonometrikaTerapan: TeoridanAplikasidengan SPSS.
Yogyakarta: ANDI.
Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan
Pertama, Jakarta : Kencana
Syamsir Salam danJaenalAripin, MetodologiPenelitianSosial, (Jakarta: UIN
Jakarta. Press, 2006), Cet. I, h. 14-15
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan. Edisi Kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Robbins dan Coulter. (2002). Management, 7th edition. Prentice Hall, Inc.,New
Jersey.
Robbins, Stephen P,2003. Perilaku Organisasi jilid 2, Jakarta: PT. INDEKS
Kelompok Gramedia.
Robbins,Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Robin, S.P dan Coulter, M. Manajemenedisike 10 jiliddua Jakarta: Erlangga
Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
.
99
Lampiran 2: kuisoner
I.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama
:
2. Jabatan
:::
3. Jenis Kelamin
: 1. Pria
4. Usia
: .............................
2. Wanita
5. Pendidikan Terakhir : a. SMP
b. SMA
c. D3
6. Masa Kerja
d. S1
: a. 1 tahun kebawah
b. 1-3 tahun
c. 3-5 tahun
II.
d. Di atas 5 tahun
PETUNJUK PENGISIAN
Untuk pertanyaan dibawah ini pilihlah salah satu jawaban yang
menurut Bapak/Ibu/Saudara paling tepat dengan cara menyilang (X) huruf
pilihan yang tersedia, isilah jawaban
sebenarnya.
Keterangan:
SS
:SangatSetuju
S
:Setuju
RR
:Ragu-ragu
TS
:Tidak Setuju
STS
:Sangat Tidak Setuju
sesuai dengan
keadaan yang
III.
DAFTAR PERTANYAAN VARIABEL
Variabel Gaya Kepemimpinan
NO
PERTANYAAN
SS
S
R
TS
STS
TS
N
S
SS
1 Apakah anda menghormati dan percaya pada
pimpinan anda
2 Apakah pimpinan anda menjadi contoh yang baik
dalam pekerjaan
3 Apakah pimpinan anda sering memberikan motivasi
4 Apakah pimpinan anda mendukung inovasi serta
kreatifitas para pegawainya
5 Apakah pimpinan anda mendengarkan masukan
serta memperhatikan kebutuhan pegawainya
6 Apakah pimpinan anda memberikan penghargaan bagi
pegawai yang berprestasi
7 Apakah pimpinan anda mencari penyimpangan dari
aturan atau standar, serta mengambil tindakan
perbaikan
8 Apakah pimpinan anda pernah melakukan intervensi
jika standar tidak tercapai
9 Apakah pimpinan anda melepaskan tanggung jawab,
serta menghindari pengambilan keputusan.
Variabel Disiplin Kerja
No
.
Pernyataan
1
Saya selalu hadir ditempat kerja lebih awal
sebelum waktu kerja dimulai.
2
Saya bekerja sesuai dengan aturan tempat saya
bekerja
3
Saya patuh dan taat pada masukan dari pimpinan
saya
4
Ruang kerja saya selalu bersih dan rapi.
5
Saya mnggunakan peralatan kerja dengan efektif
dan efisien.
6
Saya selalu tepat waktu dalam bekerja
STS
7
Saya tidak pernah malas dalam bekerja.
8
Saya tidak pernah absen/tidak masuk kerja
dengan alasan yang tidak tepat, dan hampir tidak
pernah absen karena sakit.
Variabel Budaya Organisasi
No.
Pernyataan
1
Organisasi mendorong pegawai untuk bersikap
inovatif dan berani mengambil resiko
2
Organisasi ingin tiap pegawai untuk mampu
memperlihatkan ketepatan, analisis, dan
perhatian terhadap detail.
3
Organisai mendorong tiap pegawai untuk lebih
memusatkan perhatian pada hasil
4
Organisasi membuat para pegawai merasa
bahwa mereka adalah aset terpenting.
5
Organisasi mendorong unit-unit yang berbeda
agar sering melakukan kerjasama.
6
Organisasi selalu mendorong kami untuk selalu
menerima tugas serta tanggungjawab dan
memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang
bermanfaat.
7
Para pegawai peduli pada masalah yang dihadapi
organisasi dan membuat usulan untuk
menyelesaikannya.
STS
TS
N
S
SS
TS
N
S
SS
Variabel Kinerja Pegawai
No.
Pernyataan
1
Saya pernah melakukan kesalahan pada
pekerjaan saya
2
Saya pernah merusak fasilitas di tempat saya
bekerja
STS
3
Saya mengerjakan pekerjaan saya dengan
cermat
4
Saya mengerjakan pekerjaan dalam jumlah
banyak
5
Saya mengerjakan pekerjaan yang sering
diberikan kepada saya
6
Saya menyelesaikan pekerjaan saya tepat waktu
7
Saya menyelesaikan pekerjaan saya sebelum
waktu yang di tentukan
8
Saya membuang waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan saya
9
Saya menggunakan fasilitas kantor sesuai
dengan fungsinya
10
Saya menggunakan bahan baku yang di
gunakan dengan tepat
11
Saya mencurahkan tenaga saya untuk
menyelesaikan perkerjaan saya
12
Saya bisa menyelesaikan pekerjaan saya sendiri
13
Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan
saya
14
Saya selalu berkomitmen terhadap pekerjaan
saya
Lampiran 3: Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Gaya Kepemimpinan
(X1)
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
105
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
32
32
30
32
32
32
40
32
32
32
36
37
35
38
40
38
33
35
37
34
37
36
35
36
34
32
32
33
32
35
37
34
32
33
34
32
34
34
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
32
32
32
31
32
31
36
37
35
38
40
38
33
35
37
Lampiran 4: Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Disiplin Kerja
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
107
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
38
36
38
36
36
36
42
36
36
36
40
43
43
43
45
43
39
36
40
38
40
40
39
40
40
36
36
36
36
43
43
36
36
36
40
36
40
38
36
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
36
36
36
36
36
40
43
43
43
45
43
39
36
40
Lampiran 5: Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Budaya Organisasi
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
5
4
3
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
28
28
26
26
28
27
35
28
27
28
30
32
31
34
35
32
29
32
32
30
32
30
31
31
29
28
29
29
29
30
31
29
29
30
29
28
29
28
28
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
29
29
27
29
27
29
32
30
33
34
32
30
32
32
Lampiran 6: Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kinerja
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
56
56
53
56
56
56
70
56
56
56
61
65
62
68
70
68
60
62
64
59
64
61
63
61
58
56
56
59
56
62
65
59
56
59
58
56
58
58
56
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
5
4
5
5
56
56
53
56
53
61
65
62
68
70
68
60
62
64
Lampiran 7: Output SPSS Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpian (X1)
KP1
Pearson Correlation
KP1
KP2
KP3
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
KPTOT
KP2
Sig. (2-tailed)
N
KP4
KP5
KP6
KP7
KP8
KPTOT
1
,967
,000
,188
,179
,190
,173
,016
,912
,245
,077
,119
,398
,039
,784
,565
,000
53
**
,967
,000
53
1
53
,203
,145
53
,208
,134
53
,053
,708
53
,232
,095
53
,112
,426
53
,090
,521
53
**
,592
,000
53
,188
,179
53
,203
,145
53
1
53
**
,964
,000
53
**
,459
,001
53
*
,282
,041
53
,036
,799
53
*
,284
,039
53
**
,733
,000
53
,190
,173
53
,208
,134
53
**
,964
,000
53
1
53
**
,448
,001
53
,244
,078
53
-,016
,910
53
,244
,079
53
**
,696
,000
53
,016
,912
53
,053
,708
53
**
,459
,001
53
**
,448
,001
53
1
53
,017
,906
53
,058
,680
53
,120
,392
53
**
,519
,000
53
,245
,077
53
,232
,095
53
*
,282
,041
53
,244
,078
53
,017
,906
53
1
53
,078
,581
53
*
,280
,042
53
**
,544
,000
53
,119
,398
53
,112
,426
53
,036
,799
53
-,016
,910
53
,058
,680
53
,078
,581
53
1
53
-,093
,507
53
*
,320
,019
53
,039
,784
53
,090
,521
53
*
,284
,039
53
,244
,079
53
,120
,392
53
*
,280
,042
53
-,093
,507
53
1
53
**
,491
,000
53
**
,565
,000
53
**
,592
,000
53
**
,733
,000
53
**
,696
,000
53
**
,519
,000
53
**
,544
,000
53
*
,320
,019
53
**
,491
,000
53
1
53
53
53
53
53
53
53
53
53
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
KP3
**
**
Lampiran 8: Output SPSS Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X2)
DK1
Pearson Correlation
DK1
DK2
DK3
DK4
DK5
DK6
DK7
DK8
DKTOT
DK2
Sig. (2-tailed)
DK4
DK5
1
,527
,000
,253
,068
,149
,288
53
**
,527
,000
53
1
53
*
,314
,022
53
,253
,068
53
*
,314
,022
53
,149
,288
DK6
DK7
DK8
DKTOT
,115
,410
**
1,000
,000
**
,527
,000
,115
,410
,730
,000
53
,167
,231
53
,140
,316
53
**
,527
,000
53
**
1,000
,000
53
,140
,316
53
**
,728
,000
53
1
53
,259
,061
53
,209
,133
53
,253
,068
53
*
,314
,022
53
,209
,133
53
**
,575
,000
53
,167
,231
53
,259
,061
53
1
53
*
,348
,011
53
,149
,288
53
,167
,231
53
**
,942
,000
53
**
,610
,000
53
,115
,410
53
,140
,316
53
,209
,133
53
*
,348
,011
53
1
53
,115
,410
53
,140
,316
53
*
,312
,023
53
**
,459
,001
53
**
1,000
,000
53
**
,527
,000
53
,253
,068
53
,149
,288
53
,115
,410
53
1
53
**
,527
,000
53
,115
,410
53
**
,730
,000
53
**
,527
,000
53
**
1,000
,000
53
*
,314
,022
53
,167
,231
53
,140
,316
53
**
,527
,000
53
1
53
,140
,316
53
**
,728
,000
53
,115
,410
53
,140
,316
53
,209
,133
53
**
,942
,000
53
*
,312
,023
53
,115
,410
53
,140
,316
53
1
53
**
,569
,000
53
**
,730
,000
53
**
,728
,000
53
**
,575
,000
53
**
,610
,000
53
**
,459
,001
53
**
,730
,000
53
**
,728
,000
53
**
,569
,000
53
1
53
53
53
53
53
53
53
53
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
DK3
**
N
53
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
Lampiran 9: Output SPSS Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi (X3)
BO1
Pearson Correlation
BO1
BO2
BO3
BO4
BO5
BO6
BO7
BOTOT
Sig. (2-tailed)
N
BO3
BO4
1
**
,364
,007
,151
,281
,213
,125
53
**
,364
,007
53
1
53
-,062
,658
53
,151
,281
53
-,062
,658
53
,213
,125
BO5
BO6
BO7
BOTOT
,134
,338
**
,805
,000
**
,364
,007
,767
,000
53
-,173
,216
53
-,003
,982
53
**
,392
,004
53
**
,725
,000
53
**
,543
,000
53
1
53
,161
,250
53
,004
,975
53
,039
,779
53
,201
,149
53
**
,385
,004
53
-,173
,216
53
,161
,250
53
1
53
,036
,796
53
,245
,077
53
-,113
,419
53
**
,357
,009
53
,134
,338
53
-,003
,982
53
,004
,975
53
,036
,796
53
1
53
*
,324
,018
53
,240
,084
53
**
,438
,001
53
**
,805
,000
53
**
,392
,004
53
,039
,779
53
,245
,077
53
*
,324
,018
53
1
53
**
,390
,004
53
**
,806
,000
53
**
,364
,007
53
**
,725
,000
53
,201
,149
53
-,113
,419
53
,240
,084
53
**
,390
,004
53
1
53
**
,686
,000
53
**
,767
,000
53
**
,543
,000
53
**
,385
,004
53
**
,357
,009
53
**
,438
,001
53
**
,806
,000
53
**
,686
,000
53
1
53
53
53
53
53
53
53
53
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
BO2
**
Lampiran 10: Output SPSS Uji Validitas Variabel Kinerja (X3)
K1
Pearson Correlation
K1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
K3
,010
,000
53
53
53
53
53
53
,210
,252
**
-,025
,132
,069
,002
,861
,000
53
53
53
53
53
1
*
*
**
1
53
Sig. (2-tailed)
,078
,132
53
Sig. (2-tailed)
,347
53
53
53
,226
**
,252
,347
,000
,069
,011
53
53
53
*
**
*
,226
1
53
Sig. (2-tailed)
,011
,002
,022
,104
53
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
**
53
*
,347
Pearson Correlation
,531
**
,000
53
,315
,438
,666
**
,001
53
,413
,315
,807
,022
**
,524
,413
,353
**
,011
Pearson Correlation
N
KTOT
,011
,347
*
KTOT
,000
,524
**
K6
,078
,000
53
K5
,000
,210
N
K6
,548
**
K4
,244
,548
,244
Pearson Correlation
K5
53
K3
**
Pearson Correlation
N
K4
1
Sig. (2-tailed)
N
K2
K2
,443
,699
**
,104
,001
,000
53
53
53
1
*
,274
,662
**
,047
,000
53
53
53
53
53
53
**
-,025
**
**
*
1
,010
,861
,001
,001
,047
53
53
53
53
53
53
53
**
**
**
**
**
**
1
,353
,807
,666
,438
,531
,443
,699
,274
,662
,569
**
,000
,569
,000
,000
,000
,000
,000
,000
53
53
53
53
53
53
53
Lampiran 11: Uji Reliabilitas
KP
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,641
8
BO
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,791
8
DK
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,649
7
K
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
,730
6
Lampiran : 12 Uji Multikolonieritas
UJI MULTIKOLONIERITAS
a
Model
(Constant)
KP
DK
BO
a. Dependent Variable: K
1
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
Beta
4,561
4,449
-,060
,412
,295
,068
,085
,095
-,097
,534
,342
t
Sig.
1,025
,310
-,882
4,847
3,103
,382
,000
,003
Lampiran: 13 Uji Normalitas
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
53
Mean
,0000000
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation
1,27484629
Absolute
,146
Most Extreme Differences
Positive
,146
Negative
-,073
Kolmogorov-Smirnov Z
1,062
Asymp. Sig. (2-tailed)
,209
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
,991
,995
,995
1,009
1,005
1,005
Lampiran: 14 Uji Heterokedasitisitas
UJI HETEROKEDASTISITAS
Lampiran :15 Uji koefisien Determinan R
UJI KOEFISIEN DETERMINAN R2
b
Model Summary
Model
1
R
,638
R Square
a
,408
a. Predictors: (Constant), BO, DK, KP
b. Dependent Variable: K
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,371
1,31329
Lampiran :16 Uji Statistik F
UJI STATISTIK F
a
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
58,167
3
19,389
Residual
84,512
49
1,725
142,679
52
Total
F
Sig.
11,242
,000
b
a. Dependent Variable: K
b. Predictors: (Constant), BO, DK, KP
Lampiran : 17 Uji statistik t
UJI STATISTIK t
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
4,561
4,449
KP
-,060
,068
DK
,412
BO
,295
Beta
1,025
,310
-,097
-,882
,382
,085
,534
4,847
,000
,095
,342
3,103
,003
1
a. Dependent Variable: K
Download