STRUKTUR VEGETASI Boy Andreas Marpaung / DKK-002 [email protected] Pemahaman tentang struktur vegetasi penting dalam kegiatan penelitian ekologi hutan. Kesalahan identifikasi struktur akan menyebabkan kesalahan dalam memahami kondisi hutan yang sebenarnya. Struktur hutan yang dimaksudkan adalah komponen penyusun hutan itu sendiri. Penjelasan tentang masing-masing struktur vegetasi adalah sebagai berikut: 1. Pohon : Tumbuhan dengan diameter lebih dari 20 cm. Pengukuran yang akan dilakukan untuk pohon adalah diameter batang. tinggi pohon serta jumlah individu dan jenis pohon. Pengukuran diameter batang dilakukan pada ketinggian 1,3 meter atau 20 cm di atas akar papan jika akar papan lebih tinggi dari 1,3 meter. Pengukuran tinggi pohon adalah tinggi bebas cabang. Rekaman hasil pengukuran dicatat dalam tally sheet yang telah disiapkan. Ukuran petak (kuadran) untuk pengukuran pohon adalah 20 x 20 meter. 2. Tiang : Tumbuhan dengan diameter antara 10 20 cm. Pengukuran dilakukan pada petak subkuadran berukuran 10 x 10 in. Sama dengan pohon. maka parameter pengukuran adalah diameter tiang, tinggi tiang bebas cabang. jumlah tiang dan jumlah jenis. Pengukuran diameter batang juga dilakukan pada ketinggian 1,3 meter. Rekaman hasil pengukuran dicatat pada tally sheet yang telah disiapkan 3. Pancang : Pancang adalah regenerasi pohon dengan ukuran lebih tinggi dari 1,5 meter serta diameter batang kurang dari 10 cm. Ukuran petak pengamatan yang digunakan untuk pengukuran pancang ini adalah 5x5 meter. Tidak seperti tiang dan pohon, diameter pancang tidak diukur. Pengukuran hanya dilakukan pada jumlah mdividu dan jumlah spesies. Karena pada tahap pertumbuhan pancang, yang penting untuk diketahui adalah kerapatan dan frekuensi 4. Semai / anakan : Anakan pohon adalah regenerasi awal dari pohon dengan ukuran ketinggian kurang dari 1,5 meter. Ukuran petak yang digunakan untuk pengukuran anakan adalah 2x2 meter. Sebagaimana pancang, tahap pertumbuhan anakan hanya dihitung individu serta jenis anakan saja. Tidak perlu dilakukan pengukuran diameter batang. 5. Liana : Liana adalah tumbuhan yang biasanya tumbuh melilit atau memanjat pohon (woody climbers). Yang tergolong dalam kelompok liana berkayu ini jika panjarig batang utamanya lebih dari 1,5 meter. Liana tidak berkayu (non-woody liana) jika panjang batang utamanya kurang dari"1.5 meter. Pengenalan jenis liana ini agak rumit sehingga jika tidak dimungkinkan spesimen yang terdiri dari batang. daun dan bunga/biji (jika ada) perlu untuk diambil dan dilakukan penomoran spesimen (misal: Liana sp1. Liana sp2.). Petak contoh untuk pengamatan liana berukuran 5x5 meter. Rekaman hasil pengamatan dicatat dalam tally sheet yang telah disiapkan. 6. Epifit : Epifit adalah tumbuhan yang menempel di pohon lain atau yang menjadikan pohon lain sebagai inangnya. Anggrek adalah jenis epifit yang banyak diternui di dalam hutan. Selain jenis-jenis anggrek, epifit berupa paku-pakuan juga banyak dijumpai. Untuk memperlancar pengamatan dilapangan, pengamatan terhadap epifit hanya dilakukan sampai pada ketinggian 2 meter dari permukaan tanah karena pengamatan pada ketinggian lebih dari 2 meter akan sulit dilakukan atau diperlukan pemanjatan pohon kecuali jika fokus pengamatannya adalah epifit. Pengukuran terhadap epifit dilakukan terhadap jumlah individu dan spesies, jika bisa diidentifikasi oleh pengenal pohon karena biasanya jenis epifit sulit untuk dikenali, kecuali oleh ahli epifit. Pengukuran terhadap epifit dilakukan pada petak 5x5 meter. 7. Tumbuhan Bawah : Tumbuhan bawah adalah semua tumbuhan yang hidup di lantai hutan kecuali regenerasi pohon (anakan dan pancang). Beberapa tumbuhan bawah diantaranya adalah: (1) keluarga palma. jika tingkatan pohon dewasanya lebih tinggi dari 1,5 meter; (2) pandan. tidak ada kategori untuk jenis tumbuhan bawah ini: (3) pakupakuan: dan (4) semak atau herba lainnya. Sebagaimana liana dan epifit jika tidak dimungkinkan pengenalan jenis, penomoran spesimen/contoh (Palma sp1.. Pakupakuan sp1., Herba sp1., dst). Ukuran petak contoh pengamatan tumbuhan bawah bcrukuran 5x5 meter. Rekaman hasil pengamatan dicatat pada tally sheet yang telah disediakan. Perhatikan bagan petak pengamatan yang menggunakan metode Jalur Berpetak dibawah ini : a. Petak ukur untuk pengamatan semai / anakan (no. 4) dengan ukuran petak 2 mx2m b. Petak ukur untuk pengamatan pancang, non-woody liana, epifit, pandanus, palma paku-pakuan dan semak (no. 3, 5, 6) dengan ukuran petak 5 m x 5 m c. Petak ukur untuk pengukuran tiang (no. 2) dengan ukuran 10 m x 10 m d. Petak ukur untuk pengamatan pohon (no. 1) dengan ukuran 20 m x 20 m TALLY SHEET PENGAMATAN TINGKAT POHON Lokasi : Tipe Hutan : No. Site/HM : No. Quad. Tanggal : Pengamat : Ukuran Plot : 20 x 2 0 No. Nama Species Diameter (cm) Tinggi (m) Keterangan TALLY SHEET PENGAMATAN TINGKAT TIANG Lokasi : Tipe Hutan : No. Site/HM : No. Quad. Tanggal : Pengamat : Ukuran Plot : 10 x 1 0 No. Nama Species Diameter (cm) Tinggi (m) Keterangan TALLY SHEET PENGAMATAN TINGKAT SAPLING Lokasi : Tipe Hutan : No. Site/HM : No. Quad. Tanggal : Pengamat : Ukuran Plot : 5 x 5 No. Nama Species Diameter (cm) Tinggi (m) Keterangan TALLY SHEET PENGAMATAN TINGKAT SEEDLING Lokasi : Tipe Hutan : No. Site/HM : No. Quad. Tanggal : Pengamat : Ukuran Plot : 2 x 2 No. Nama Species Diameter (cm) Tinggi (m) Keterangan TALLY SHEET PENGAMATAN TINGKAT NON-WOODY LIANA, EPIPHYTES, PANDANUS, DAN PALMA Lokasi : Tipe Hutan : No. Site/HM : No. Quad. Tanggal : Pengamat : Ukuran Plot : 5 x 5 No. Nama Species Diameter (cm) Tinggi (m) Keterangan TALLY SHEET PENGAMATAN TINGKAT PAKU-PAKUAN, SEMAK Lokasi : Tipe Hutan : No. Site/HM : No. Quad. Tanggal : Pengamat : Ukuran Plot : 5 x 5 No. Nama Species Diameter (cm) Tinggi (m) Keterangan