akuntansi aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek - MB

advertisement
AKUNTANSI AKTIVA LANCAR
DAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
PERTEMUAN KETIGA
INSTRUKTUR :
HENDRO SASONGKO
ARIEF TRI HARYANTO
APA AKTIVA LANCAR ?
AKTIVA YANG DIPERKIRAKAN AKAN DIREALISASI ATAU DIMILIKI
UNTUK DIJUAL ATAU DIGUNAKAN DALAM JANGKA WAKTU SIKLUS
OPERASI NORMAL PERUSAHAAN
„
AKTIVA YANG DIMILIKI UNTUK DIPERDAGANGKAN ATAU UNTUK
TUJUAN JANGKA PENDEK DAN DIHARAPKAN AKAN DIREALISASI
DALAM JANGKA WAKTU 12 BULAN DARI TANGGAL NERACA
„
AKTIVA YANG BERUPA KAS ATAU SETARA KAS YANG
PENGGUNAANNYA TIDAK DIBATASI
„
KOMPONEN AKTIVA LANCAR :
„
„
„
„
„
„
KAS DAN SETARA KAS
SURAT BERHARGA (MARKETABLE SECURITIES)
PIUTANG
PERSEDIAAN
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
1
1
FORMAT AKTIVA LANCAR
NERACA PER 31 DESEMBER 2009
AKTIVA LANCAR :
XX
HUTANG USAHA
XXX
MARKETABLE SECURITIES
XX
HUTANG BANK
XXX
XXX
HUTANG PAJAK
XX
HUTANG LAIN-LAIN
XX
PIUTANG
PERSEDIAAN
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
PEND MSH HRS DITERIMA
TOTAL AKTIVA LANCAR
AKTIVA TETAP
„
„
KEWAJIBAN JK PENDEK :
KAS DAN SETARA KAS
XX
X
X
XXXX
XXXXX
TOTAL KEW JK PENDEK
XXXX
KEWAJIBAN JK PANJANG
XXXX
POSISI MASING-MASING ACCOUNT SESUAI
DENGAN TINGKAT LIKUIDITASNYA
DALAM KONSEP “MODAL KERJA” (WORKINGCAPITAL) Æ AKTIVA LANCAR MERUPAKAN
GROSS-WORKING CAPITAL, SEDANGKAN
KONSEP NET-WORKING CAPITAL ADALAH :
AKTIVA LANCAR – KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
„
POSISI MASING-MASING
ACCOUNT SESUAI DENGAN
PERIODE JATUH
TEMPONYA
2
KAS DAN SETARA KAS
„
„
„
„
KAS DAN SETARA KAS (CASH AND CASH EQUIVALENT) DIPANDANG SEBAGAI
SUMBERDAYA YANG PALING LIKUID DAN MUDAH DIPINDAHTANGANKAN Æ
SERINGKALI DIJADIKAN ALAT TRANSFER/PERTUKARAN DALAM SUATU
TRANSAKSI
KAS TERDIRI DARI SALDO KAS (CASH ON HAND) DAN REKENING GIRO (CASH
IN BANK)
SETARA KAS (CASH EQUIVALENT) ADALAH INVESTASI YANG SIFATNYA
SANGAT LIKUID, BERJANGKA PENDEK DAN YANG DENGAN CEPAT DAPAT
DIJADIKAN KAS DALAM JUMLAH TERTENTU TANPA MENGHADAPI RISIKO
PERUBAHAN NILAI YANG SIGNIFIKAN Æ UKURAN JANGKA PENDEK MAKSIMAL
ADALAH 3 BULAN Æ MISAL : DEPOSITO BERJANGKA
SAHAM PREFEREN YANG AKAN SEGERA JATUH TEMPO DAN REDEMPTION
DATE--NYA TELAH DITENTUKAN MERUPAKAN “SETARA KAS”
DATE
3
2
INTERNAL CONTROL TRANSAKSI KAS
„
„
„
„
„
„
„
„
„
„
„
„
„
FUNGSI PEMBUKU DAN PENYIMPAN FISIK KAS TERPISAH
ORANG YANG DAPAT MENGAKSES KAS TERBATAS DAN TERTENTU
FASILITAS BANK SEBAYAK MUNGKIN DIGUNAKAN (KAS TUNAI SEMINIMAL
MUNGKIN))
PETUGAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAS BERAHLAK BAIK
FISIK KAS DISIMPAN DAN DITATA DENGAN BAIK (ADA REGISTER KAS, RUANG
KASIR KHUSUS, LEMARI BESI)
PENGECEKAN SALDO KAS MENDADAK
SEMUA PENERIMAAN KAS HARUS DICATAT SEGERA
SEMUA PENERIMAAN CEK HARUS SEBERA DIDOPISITKAN DI BANK
SEDAPAT MUNGKIN PEMBAYARAN DILAKUKAN MELALUI CEK
SELISIH SALDO KAS DI KASIR KASIR HARUS DISELESAIKAN PADA HARI
YANG SAMA
PETI KAS SEMINIMAL MUNGKIN SESUAI UNTUK PENGELUARAN YANG TIDAK
BISA DENGAN CEK
SELALU MENGADAKAN BANK RECONCILITION SECARA REGULER
MENGGUNAKAN SYSTEM VOUCHER UNTUK PENGELUARAN BISNIS
4
INVESTASI JANGKA PENDEK
(SURAT BERHARGA = MARKETABLE SECURITIES)
„
INVESTASI KELEBIHAN KAS TIDAK LEBIH DARI SATU TAHUN
(KEPENTINGAN LIKUIDITAS) Æ SETIAP SAAT DAPAT DIPERDAGANGKAN
ATAU DIJUAL
DIJUAL--BELIKAN
„
CONTOH INVESTASI JANGKA PENDEK : SAHAM, OBLIGASI, REKSADANA
„
HASIL DARI INVESTASI JANGKA PENDEK : CAPITAL GAIN, DIVIDEN, BUNGA
„
„
PENCATAT AN ATAS DASAR NILAI YANG TERKECIL DARI HARGA
PEROLEHAN ATAU HARGA PASAR Æ COST OR MARKET WHICHEVER IS
LOWER (COMWIL) Æ AKAN ADA PERUBAHAN STANDAR AKUNTANSI Æ
MENJADI REALIZABLE VALUE
BAGAIMANA PERLAKUAN AKUNTANSINYA ?
5
3
INVESTASI JANGKA PENDEK
(SURAT BERHARGA = MARKETABLE SECURITIES)
„
„
„
„
PERLAKUAN AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PENDEK INI BERKAITAN
DENGAN :
„ NILAI NOMINAL
„ NILAI TRANSAKSI (KURS SAAT PEMBELIAN ATAU PENJUALAN)
„ PERHITUNGAN BUNGA (UNTUK INVESTASI YANG MENGHASILKAN
BUNGA
„ KURS PADA SAAT TANGGAL NERACA (PELAPORAN KEUANGAN)
„ LABA ATAU RUGI YANG DITIMBULKAN
PENCATATAN SEBAGAI “INVESTASI JANGKA PENDEK” Æ DINILAI
BERDASARKAN HARGA PEROLEHAN PADA SAAT TRANSAKSI Æ AT COST
PADA SAAT PELEPASAN (PENJUALAN) Æ SELISIH ANTARA NILAI “AT COST”
DENGAN HARGA JUAL MERUPAKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN YANG
DIPEROLEH PERUSAHAAN
PADA TANGGAL NERACA, INVESTASI YANG MASIH ADA DINILAI
BERDASARKAN KURS PADA TANGGAL NERACA Æ SELISIH ANTARA KURS
TANGGAL NERACA DENGAN COST Æ LABA (RUGI) PERUSAHAAN
6
AKUNTANSI PIUTANG DAGANG
„
„
„
„
TIMBUL KARENA ADA PENJUALAN SECARA KREDIT, BIASANYA DIDUKUNG
OLEH TANDA TERIMA FAKTUR PENERIMAAN BARANG, WESEL, SURAT
SANGGUP (PROMISSORY NOTE/BILL RECEIVABLE)
AKAN TIMBUL PIUTANG TAK TERTAGIH (BAD DEBT)
KEBIJAKAN MATCHING KERUGIAN KREDIT MACET DENGAN PENJUALAN,
BIAYA KARENA KERUGIAN ATAS KREDIT MACET HARUS DIBEBANKAN
KEPADA PENERIMAAN DARI PERIODE PENJUALAN KREDIT TERSEBUT.
DIRECT CHARGECHARGE-OFF METHOD, KERUGIAN KARENA KREDIT MACET
DIBEBANKAN SAAT DIKETAHUI KREDIT MACET TERSEBUT (TIDAK SESUAI
DENGAN PROSEDUR AKUNTANSI YANG BAIK) .
7
4
METODA MATCHING BIAYA KREDIT MACET DENGAN PENJUALAN
„
TEHNIK PENENTUAN CADANGAN UNTUK PIUTANG RAGURAGU-RAGU :
„
„
„
„
„
METODA PROSENTASE TERHADAP PEMJUALAN KREDIT BERSIH (BERAPA RATA
RATA--RATA
SECARA HISTORIS KREDIT MACET YANG TIMBUL DARI PENJUALAN BERSIH KREDIT)
METODA % BERDASARKAN UMUR PIUTANG YANG DIMILIKI (BERAPA RATARATA-RATA
SECARA HISTORIS KREDIT MACET YANG TIMBUL DARI SETIAP KELOMPOK UMUR
PIUTANG YANG DIMILIKI PERUSAHAAN)
MELAKUKAN JURNAL PENYESUAIAN CADANGAN PIUTANG RAGURAGU-RAGU SETIAP
AKHIR PERIODE AKUNTANSI
PENGHAPUSAN PIUTANG RAGURAGU-RAGU Æ BEDAKAN ANTARA “PENYISIHAN”
PENYISIHAN
DAN “PENGHAPUSAN”
PENCATATAN ATAS PEMBAYARAN DARI PIUTANG YANG TELAH DIHAPUSDIHAPUSBUKUKAN
8
ILUSTRASI
„
„
„
Saldo akun penjualan kredit Rp. 645 juta, barang yang dikembalikan
Rp. 40 juta, diskon penjualan Rp. 5 juta dan cadangan piutang ragu
ragu-ragu 2 juta. Secara historis rata
rata--rat 2 % penjualan kredit tidak dapat
tertagih, maka jurnal penyesuaian untuk pencadangan piutang ragu
ragu-ragu adalah : 0,2 x (645(645-5-40) = 12 juta
Î jurnal penyesuaian : Debet : Biaya kredit macet Rp.
Rp 12
Kredit :Cad. Piutang Ragu2
Rp. 12
Apabila saldo piutang adalah 44,4 juta yang terdiri atas piutang belum
jatuh tempo 21,9 juta, telah jatuh temp tapi kurang dari 1 bulan 14,25
juta, 1 – 2 bulan 4,2 juta, 22-3 bulan 2,45 juta dan di atas 3 bulan
adalah 1,6 juta. Secara historis diketahui rata
rata--rata kredit macet untuk
piutang yang belum jatuh tampo adalah 2 % dari saldo piutang,
kurang dari 1 bulan 4 %, 11-2 bulan 20 %, 2
2--3 bulan 60 % dan diatas 3
bulan 100 %.. Besarnya cadangan piutang yang harus ada : 21,9x2%
+ 14,25x4 % + 4,2x20% + 2,45x60% +1,6x100%= 4,9 jt, besarnya
biaya cadangan = 4,9 – 2 = 2,9 juta
Î jurnal penyesuaian : Debet : Biaya kredit macet Rp. 2,9
Kredit :Cad. Piutang Ragu2
Rp. 2,9
9
5
ILUSTRASI
„
„
JURNAL PENGHAPUSAN PIUTANG, MISAL SALAH SATU KONSUMEN
MENYATAKAN BANGKRUT DAN MEMILIKI HUTANG 20 JUTA, MAKA
JURNAL TERSEBUT SBB.
DEBET CADANGAN PIUTANG RAGU2
RP. 20 JUTA
KREDIT PIUTANG DAGANG
RP. 20 JUTA
JURNAL UNTUK PENERIMAAN DARI PIUTANG YANG TELAH DIHAPUS
BUKUKAN, CONTOH HASIL DILIKUIDASI ASSET, PERUSAHAAN TERSEBUT
DAPAT MEMBAYAR RP. 10 JUTA
JURNAL (BILA TERJADI PADA TAHUN YANG SAMA DENGAN TAHUN
PENGHAPUSAN) :
DEBET : PIUTANG DAGANG Rp
Rp.. 10 juta
KREDIT : CADANGAN PIUTANG RAGU2
Rp
Rp.. 10 JUTA
DEBET : KAS
S
RP. 10
0 JUTA
KREDIT : PIUTANG DAGANG
Rp
Rp.. 10 JUTA
JURNAL (BILA TERJADI PADA TAHUN BERIKUT) :
DEBET : KAS
RP 10 JUTA
KREDIT : PENDAPATAN LAINLAIN-LAIN
RP 10 JUTA
10
AKUNTANSI PERSEDIAAN
„
„
„
„
„
KONSEP ASET MONETER (MEMILIKI
(MEMILIKI HAK UNTUK MENERIMA SEJUMLAH
KAS) DAN NON MONETER (PENGELUARAN
(PENGELUARAN YANG AKAN DIBEBANKAN
SEBAGAI BIAYA PADA PERIODE AKUNTING MENDATANG)
MENDATANG)
ASSET MONETER : KAS, SEKURITAS, PIUTANG
ASSET NON MONETER : AKTIVA LANCAR (BIAYA
(BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN
PERSEDIAAN),
PERSEDIAAN
), AKTIVA TETAP (PROPERTY, PABRIK, DAN MESIN,
SUMBERDAYA ALAM, INTANGIBLE)
MASALAH UTAMA UNTUK ASSET NON MONETER ADALAH MASALAH
MATCHING KONSEP, YAITU PENENTUAN BERAPA YANG HARUS
DIBIAYAKAN DAN BERAPA RESIDUNYA, KARENA PERHITUNGAN TERSEBUT
AKAN MEMPENGARUHI LAPORAN LABALABA-RUGI
PENGUKURAN DAN PENILIAN PERSEDIAAN (BAIK PERDAGANGAN DAN
MANUFAKTUR) AKAN MENENTUKAN LAPORAN LABALABA-RUGI YANG
DISAJIKAN)
11
6
PENGUKURAN PERSEDIAAN
„
„
PADA UMUMNYA PALING SEDIKIT SATU TAHUN SEKALI
DIADAKAN PENGHITUNGAN PESEDIAAN SECARA FISIK
(STOCKTAKE), YAITU :
„ PERSEDIAAN DITANGAN
„ PERSEDIAAN DI PERJALAN (DIBELI PADA FOB SHIPPING
POINT, YANG DIJUAL FOB DESTINATION)
„ PERSEDIAAN DALAM KONSINYASI
BIAYA YANG MASUK SEBAGAI HARGA PERSEDIAAN ADALAH :
„ HARGA BERSIH PEMBELIAN (BERGANTUNG PADA TERMS OF
DELIVERY)
„ ONGKOS ANGKUT KE GUDANG
„ ASURANSI
„ PAJAK DAN BEA MASUK
12
PENGUKURAN PERSEDIAAN Æ PENILAIAN
„
„
METODA HARGA PEROLEHAN PERSEDIAAN PADA AKHIR PERIODE
AKUNTANSI :
„ SPECIFIC IDENTIFICATION METHOD, NILAI PERSEDIAAN AKHIR
PERIODE DITENTUKAN DARI HARGA PEMBELIAN PERSEDIAAN
TERSEBUT
„ AVERAGE
AVERAGE-- COST METHOD, HARGA PEROLEHAN PERSEDIAAN AKHIR
DITENTUKAN DARI RATARATA-RATA HARGA PERSEDIAAN AWAL DAN
HARGA PEMBELIAN PADA PERIODE TERSEBUT
„ FIRST IN FIRST OUT (FIFO), BARANG YANG DIGUNAKAN TERLEBIH
DAHULU ADALAH BARANG YANG PERTAMA KE MASUK SEHINGGA
YANG ADA DALAM PERSEDIAAN ADALAH BARANG YANG TERAKHIR
MASUK
„ LAST IN, FIRST OUT (LIFO) KEBALIKAN DARI FIFO
„ STANDAR COST METHOD (HARGA PEROLEHAN DITENTUKAN OLEH
STANDAR HARGA PER UNIT YANG TELAH DITENTUKAN
BAGAIMANA PENGARUH PEMILIHAN METODA INI TERHADAP LAPORAN
KEUANGAN ?
13
7
SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN
PERIODIC INVENTORY SYSTEM,
SYSTEM, PERSEDIAAN DITENTUKAN
„
SECARA PERIODIK MELALUI PENGHITUNGAN SECARA FISIK (STOCKTAKE)
PERPEPTUAL INVENTORY SYSTEM,
SYSTEM, SISTEM YANG SECARA
„
BERKESINAMBUNGAN DAN REALTIME DATA PERSEDIAAN PERUSAHAAN
SECARA DETIL ATAS TRANSAKSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN
PERSEDIAAN.
DITERIMA
TANGGAL
UNIT
HARGA
TOTAL
DIJUAL
UNIT
HARGA
SISA
TOTAL
UNIT
HARGA
SISA
APAKAH STOCKTAKE MASIH DIPERLUKAN ?
14
PENILAIAN PERSEDIAAN
„
MENGGUNAKAN METODA LOWER
LOWER--OF
OF--COST
COST--OROR-MARKET (LCM)
ADALAH MENGUNAKAN NILAI YANG TERENDAH DARI NILAI HARGA
PEROLEHAN DAN NILAI HARGA PASAR PERSEDIAAN
„
„
„
ITEM BY ITEM METHOD
MAJOR CATEGORY METHOD
MENGGUNAKAN ESTIMASI
„
„
RETAIL METHOD OF INVENTORY ESTIMATION
GROS PROFIT METHOD
15
8
AKUNTING KEWAJIBAN
„
„
„
PASIVA/LAIABLITIES DICATAT/DIAKUI SAAT KEWAJIBAN UNTUK
MEMBAYAR TIMBUL
PENILAIAN LIABILITIES SEBENAR JUMLAH UANG UNTUK YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MAMBAYAR KEWAJIBAN TERSEBUT ATAU
SEBESAR NILAI PASAR DARI BARANG DAN JASA YANG HARUS DIDIDELIVER
JENIS PASIVA LANCAR
„
YANG DAPAT DITENTUKAN SECARA PASTI
„
„
„
„
„
„
„
„
HUTANG DAGANG
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (PROMISORY NOTE, WESSEL)
DIVIDEN YANG AKAN DIBAYAR
KEWAJIBAN PAJAK YANG HARUS DIBAYAR
BAGIAN HUTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO
ACCRUED LIABILITIES
DEFFERAL REVENUE
YANG DIPERKIRAKAN JUMLAHNYA
„
„
„
PAJAK PENGHASILAN
JAMINAN PURNA JUAL
KEWJIBAN UANG CUTI TAHUNAN PEGAWAI
16
ILUSTRASI JURNAL
„
„
PIUTANG DAGANG TELAH DIBAHAS DALAM TIGA MINGGU YANG LALU
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (PROM.NOTE / WESSEL)
„
KEWAJIBAN DENGAN BUNGA SIMPLE INTEREST
„
„
„
SAAT PENERBITAN
DEBET : KAS
Rp. 5.000.000
KREDIT : KEWAJIBAN JK. PENDEK
Rp. 5.000.000
SAAT JATUH TEMPO POKOK DAN BUNGA TERAKHIR
DEBET : KEWAJIBAN JK. PENDEK
Rp. 5.000.000
BIAYA BUNGA
Rp. 100.000
KREDIT : KAS
Rp. 5.100.000
KEWAJIBAN DENGAN BUNGA DISKONTO
„
„
SAAT PENERBITAN
DEBET : KAS
Rp.4.900.000
DISKONTO
Rp. 100.000
KREDIT : KEWAJIBAN JK. PENDEK
Rp. 5.000.000
SAAT JATUH TEMPO
DEBET : KEWAJIBAN JK. PENDEK
Rp. 5.000.000
KREDIT : KAS
Rp. 5.000.000
DEBET : BIAYA BUNGA
RP. 100.000
KREDIT : DISKONTO
Rp. 100.000
17
9
ILUSTRASI JURNAL
„
„
KEWAJIBAN DEVIDEN YANG AKAN DIBAYAR ADALAH DISTRIBUSI
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN KEPADA PEMEGANG SAHAM YANG
DICATAT SETALAH DIMUMKAN OLEH DIREKSI
KEWAJIBAN PAJAK ADALAH PAJAK PAJAK YANG DIPUNGUT
PERUSAHAAN DALAM AKTIVITAS BISNISNYA DAN BELUM
DISETORKAN KE PEMERINTAH
DEBET : KAS
Rp. 110
KREDIT : PENJUALAN
KEWAJIBAN PAJAK PENJUALAN
„
„
„
Rp. 100
Rp. 10
BAGIAN HUTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM SATU
TAHUN DALAM PELAPORAN KEUANGAN HARUS DICANTUMKAN
SEBAGAI PASIVA LANCAR
AKRUAL LIABILITIES DAN DEFERRAL PENDAPATAN SUDAH
DIJELASKAN DALAM KULIAH LALU
PAJAK PENGHASILAN MERUPAKAN LIABILITIES YANG DIESTIMASI
KARENA MERUPAKAN BIAYA PADA TAHUN YANG BERSANGKUTAN DAN
DIBAYAR SETELAH TUTUP BUKU.
DEBET : BIAYA PAJAK PENGHASILAN
Rp. 53.000
KREDIT : KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN
Rp. 53.000
18
ILUSTRASI JURNAL
KEWAJIBAN PURNA JUAL ADALAH KEWAJIBAN YANG HARUS DICATAT APABILA
PERUSAHAAN MEMBERIKAN JAMINAN PURNA JUAL ATAS BARANG YANG DIJUALNYA.
UNTUK MENENTUKAN NILAI KEWAJIBAN TERSEBUT DIDASARKAN KEPADA JUMLAH
PENJUALAN DAN PREDIKSI BIAYA YANG DIKELUARKAN SECARA HISTORIS
CONTOH : APABILA BIAYA SERVICE PER UNIT RP. 1 JUTA DAN ATAS DASAR HISTORIS
TERJADI 6 % KERUSAKAN ATAS TOTAL PENJUALAN
PENJUALAN, MAKA APABILA JUMLAH YANG
DIJUAL 1000 UNIT, MAKA PREDIKSI KEWAJIBAN PURNA JUAL ADALAH 1000 x 6 % x
Rp. 1 = Rp. 60 JUTA
DEBET : BIAYA JAMINAN PURNA JUAL
Rp. 60 JUTA
KREDIT KEWAJIBAN PURNA JUAL
Rp. 60 JUTA
„
APABILA PERUSAHAAN MEMBERIKAN TUNJANGAN CUTI TAHUNAN PADA PEKERJA,
MAKA PERUSAHAAN HARUS MENCATAT BESARNYA KEWAJIBAN YANG HARUS
DIBAYAR KEPADA PEKERJA
CONTOH : PERKIRAAN TUNJANGAN CUTI TAHUNAN Rp.100 JUTA, MAKA JURNALNYA :
DEBET : BIAYA CUTI TAHUNAN PEGAWAI
Rp. 100 JUTA
KREDIT : KEWAJIBAN TUNJANGAN CUTI TAHUNAN
TAHUNANRp.
Rp. 100
„
„
KONTINJEN LIABLITIES : KEWAJIBAN POTENSIAL MUNGKIN YANG TIMBUL DIMASA
DATANG KARENA TRANSAKSI MASA LALU (CONTOH : BIAYA KLAIM ATAS BANGUNAN
YANG RUSAK KARENA BAHAN BAKU DENGAN KUALITAS RENDAH)
19
10
LATIHAN - 1
„
PT ABC membeli 1.000 ton bahan baku untuk produk kimia dari Cina,
dengan data sebagai berikut :
„
„
„
„
„
„
Harga pabrik (faktur) per ton $ 750 dengan kurs sesuai tanggal transaksi
dengan syarat FOB Destination Tanjung Priok
Biaya Pengiriman Shanghai – Jakarta $ 50/ton
Biaya Pengiriman Tanjung Priok – Cibinong (Pabrik) Rp 100.000/ton
Bea Masuk 5 % dari Harga Faktur Pabrik
Asuransi Pengiriman $ 10/ton
Kurs saat transaksi adalah Rp 9.000 / US$
„
Pabrik di Cina juga memberi opsi pembayaran 5/10, n/30
„
PERTANYAAN :
„
„
„
Berapa nilai persediaan bahan baku tersebut yang harus dicatat oleh PT ABC ?
Bila perusahaan membayar dalam jangka waktu di bawah 10 hari dari saat
transaksi, bagaimana nilai persediaan tersebut ?
Berapa nilai persediaan bahan baku tsb bila syarat harga menjadi FOB
Shipping Point ?
20
LATIHAN – 2
„
Berikut adalah daftar transaksi penjualan pada PT PQR yang berbasis
valuta asing :
„
„
„
„
„
„
„
Tanggal 10 April 2006
Tanggal 30 Agustus 2006
T
Tanggal
l 20 Okt
Oktober
b 2006
Tanggal 15 Desember 2006
: US $ 25,000 dengan kurs transaksi Rp 9.100/$
: US $ 50,000 dengan kurs transaksi Rp 8.950/$
: US $ 75,000
75 000 dengan
d
kurs
k
transaksi
t
k iR
Rp 9
9.050/$
050/$
: US $ 90,000 dengan kurs transaksi Rp 9.100/$
Seluruh penerimaan hasil penjualan tsb dimasukkan ke dalam rekening
giro valuta asing milik perusahaan, yang sampai akhir tahun 2006, tidak
digunakan (masih tetap dalam rekening tsb)
Kurs p
pada akhir tahun 2006 ((31 Desember 2006)) y
yang
g menjadi
j
tanggal
gg
neraca adalah Rp 9.000/$
PERTANYAAN :
„
Bagaimana penilaian kas valuta asing tersebut di Neraca Perusahaan per 31
Desember 2006 dan apakah ada dampak terhadap laba-rugi Perusahaan ?
21
11
LATIHAN – 3
HITUNG :
1. NILAI PERSEDIAAN AKHIR BERDASARKAN METODE FIFO, LIFO DAN AVERAGE
2. HARGA POKOK PENJUALAN BERDASARKAN METODE-METODE TSB
DITERIMA
TANGGAL
UNIT
HARGA
TOTAL
DIJUAL
UNIT
1 – 3 - 2010
4 – 3 - 2010
500
210
10 – 3 - 2010
600
220
1.000
225
12 – 3 – 2010
17 – 3 – 2010
25 – 3 – 2010
HARGA
SISA
TOTAL
UNIT
HARGA
TOTAL
100
200
20.000
700
1.200
31 – 3 – 2010
22
12
Download