analisis pengaruh ea profit margin (npm)

advertisement
ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), NET
PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSET (ROA),
TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR
ASURANSI DI BURSA EFEK INDONESIA
(Periode Tahun 2007-2010)
Oleh
Hery Heryawan
Nim : 105081002524
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2013
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
: Hery Heryawan
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Tangerang, 02 Februari 1987
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Agama
: Islam
5. Alamat
: Jalan Prabu Kian Santang Rt. 01/01 Kel.
Gebang Raya Kec. Periuk Kota Tangerang
15132
6. Telepon
: 02193844808 / 083898040680
7. Email
: [email protected]
[email protected]
II.
PENDIDIKAN FORMAL
1993-1999
: SD Negeri Gebang Raya Tangerang
1999-2002
: MTs Miftahul Huda Tigaraksa Tangerang
2002-2005
: MA Miftahul Huda Tigaraksa Tangerang
2005-2012
: Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
III.
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota OSTAM MA Miftahul Huda Tangerang
2. Anggota Badan Ekslusif Mahasiswa Jurusan Manajemen FEIS 2007
3. Sekretaris Kharisma (Kumpulan Remaja Rebo Jum’ah) Gebang Raya
Tangerang
i
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of financial ratios,
there’s: Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Assets to stock return,
simultaneously or partially. The research was conducted using sample of nine
insurance companies listed in the Indonesia Stock Exchange by selecting sample
taken (purposive sampling) because there are certain considerations over a
priode of 4-year (2007-2010). This research uses multiple regression with SPSS
19. These results indicate that there is simultaneous significant effect among
Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Assets to Stock Return. And only
Earning per Share that has no effect on Stock Returns, Net Profit Margin is
negatively affect on Stock Return, and Return on Asset significant effet on Stock
Return.
Keywords:
Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Assets and Stock
Returns
ii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan antara
lain: Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Asset terhadap return
saham, baik itu seraca simultan maupun parsial. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan sampel 9 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan menentukan sendiri sampel yang diambil (purposive sampling)
karena ada pertimbangan tertentu selama periode 4 tahun (2007-2010). Penelitian
ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan program SPSS 19. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara
Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Asset terhadap Return Saham.
Dan secara parsial hanya Earning Per Share yang tidak memiliki pengaruh
terhadap Return Saham, sedangkan Net Profit Margin berpengaruh negatif
terhadap Return Saham, dan Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap
Return Saham.
Kata kunci:
Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Asset dan
Return Saham
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil’aalamin. Segala puji dan syukur hanya bagi Allah
yang memiliki segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit yang telah
melimpahkan rahwat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “ PENGARUH EARNING PER
SHARE (EPS), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON
ASSET
(ROA) TERHADAP RETURN
SAHAM
PERUSAHAAN
SECTOR ASURANSI DI BURSA EFEK INDONESIA” ini. Shalawat dan
salam semoga selalu kepada sang suri tauladan Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya dari zaman suram kepada zaman terang-benderang
seperti sekarang ini.
Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izikanlah penulis
menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih kepada:
1. Rasa ta’dzim dan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda
Madroni dan Ibunda Siti Haeroh atas dukungan moril dan materil,
kesabaran, keikhlasan, perhatian¸ serta cinta kasih sayang yang tidak
ada habis bahkan doa-doa munajatnya yang tak henti-hentinya kepada
Allah SWT.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid , MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Pudek Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
jakarta sekaligus dosen pembimbing I, terima kasih atas waktu dan
masukannya dan selalu memberikan motivasi dan solusi dalam
penelitian ini.
iv
4. Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sekaligus Dosen Penguji komprehensif penulis.
5. Ibu Leiz Susanawati selaku Sekretaris Jurusan manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Ibu Amalia, SE, MSM selaku dosen pembimbing II skripsi terima
kasih atas bimbingan atas arahan yang ibu berikan sehingga saya dapat
menyelesaikan skipsi saya.
7. Para dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu, perhatian
serta nasihat kehidupan yang berguna kepada semua mahasiswanya.
8. Seluruh
Staf
Bagian
Keuangan,
Jurusan,
Akademik
dan
Kemahasiswaan yang telah memberikan pelayanan selama ini.
9. Untuk kakakku Ely Sholiha dan Moh. Bahri serta adikku Ivan
Alviadin, dan Muhammad Iqbal semoga kita bisa membuat bangga
kedua orang tua kita dengan ilmu, iman, dan amal kita, Amiin.
10. Kawan-kawan seperjuangan Manajemen D 2005, Manajemen dan
akuntansi 2005, 2006, 2007, yang telah membantu dan support dalam
hal ini.
11. Teman-teman manajemen seperjuangan Andi, Atenk, Black, Arif, Ozi,
Maharis, Dhole, Komeng, Anah, Vini. Thank you all
12. Salam untuk kawan – kawan kostan Pak. Usman: Ize, Beben, Bhafuk,
Jael, Bancek, Chy, Opik, Rizal, Icank, n Basit sarukses lah sadayana.
Amin
13. Salam untuk kawan – kawan kost Gang. Buntu: terima kasih Nenek,
Judli, Amar, Pahmi, Cholis, Romo, Uci, Panca, Joy.
14. Dedicated untuk Teteh Iaa, terima kasih atas semua motivasi, waktu,
dan bantuannya.
15. Serta untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
semangat kepada penulis hingga skripsi ini dapat di selesaikan.
v
Semoga amal dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis dapat
diterima oleh Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Dengan segala
kelemahan dan kekurangan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Amiin
Jakarta 2012
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................
i
ABSTRACT ....................................................................................
ii
ABSTRAK .......................................................................................
iii
KATA PENGANTAR .....................................................................
iv
DAFTAR ISI ...................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...........................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................
xii
BAB. I. PENDAHULUAN...........................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian .........................................
1
B. Perumusan Masalah .................................................
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................
7
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................
9
A. Pasar Modal................................................................
9
B. Analisis Laporan Keuangan...........................................
13
C. Saham......................................................................
15
D. Return Saham..........................................................
20
E. Earning per Share .......................................................
21
F. Net Profit Margin ...................................................
21
G. Return on Asset ...........................................................
22
vii
H. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan hipotesis.......
23
I. Penelitian Terdahulu..................................................
24
J. Kerangka Pemikiran ..................................................
26
K. Hipotesis .................................................................
28
BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN .....................................
29
A. Ruang Lingkup Penelitian............................................
29
B. Populasi dan Pemilihan Sampel....................................
29
C. Metode Pengumpulan Data ........................................
31
D. Mode Analisis Data.....................................................
31
E. Operasional Variabel Penelitian ...................................
37
BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................
40
A. Gambaran Umum Objek Penelitian.............................
40
B. Hasil Analisis dan Pembahasan..................................
41
1. Statistik Deskriptif..............................................
41
2. Uji Asumsi Klasik .............................................
43
a. Uji Normalitas................................................
43
b. Uji Multikolonieritas .....................................
44
c. Uji Autokorelasi ............................................
45
d. Uji Heterokedestisitas ...................................
46
3. Koefisien Determinasi..........................................
48
4. Uji Hipotesis ......................................................
48
a. Uji Signifikan Simultan (Uji F).....................
48
b. Uji Parsial (Uji t)......................................
49
viii
BAB. V. PENUTUP......................................................................
53
A. Kesimpulan ............................................................
53
B. Implikasi ................................................................
54
C. Saran ......................................................................
54
Daftar pustaka ...............................................................................
56
Lampiran ......................................................................................
59
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
26
3.1
Data Sampel Perusahaan
30
3.2
Operasional Variabel
40
4.1
Daftar Nama Perusahaan
42
4.2
Hasil Statistik Deskriptif
43
4.3
Hasil Pengujian Multikolinearitas
46
4.4
Hasil Uji Autokorelasi
47
4.5
Hasil Pengujian Koefesien Determinasi
49
4.6
Hasil Uji F
50
4.7
Hasil Uji t
51
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran
28
4.1
Hasil Uji Normalitas
45
4.2
Hasil Uji Heterokdastisitas
48
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
1
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
59
2
Data EPS, NPM, ROA dan Return Saham
60
3
Data Log EPS, NPM, ROA dan Return Saham
61
4
Hasil dan Output SPSS
62
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pasar modal sangat pesat saat ini, sehingga investor ingin
menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka
pendek maupunjangka panjang. Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan
yang berada di pasar modal yang selalu berusaha meningkatkan kinerja
perusahaannya. Kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dari
investor adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan dua kinerja keuangan
tersebut, investor dan kreditur harus yakin bahwa ukuran kinerja yang
menjadi fokus perhatian mereka adalah kinerja yang mampu menggambarkan
kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan dimasa depan
dengan baik. Kinerja perusahaan yang baik menunjukan bahwa perusahaan
dapat meningkatkan kekayaan bagi pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja
perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam
memberikan tingkat pengembalian sebagaimana yang diharapkan investor
berupa capital gain dan dividen. (Didi, 2011)
Seorang investor membutuhkan informasi historis maupun ramalan yang
akurat, relevan dan tepat waktu. Informasi tersebut daat berupa informasi
mengenai pola fluktuasi harga surat berharga atau saham di masa lalu atau
fluktuasi volume perdagangan.
Informasi yang ada akan mempengaruhi
proses pembentukan harga beli dan harga jual surat berharga. Semakin
1
lengkap informasi mengenai surat berharga yang terdaftar di bursa akan
semakin mudah akses terhadap informasi tersebut sehingga pasar modal yang
bersangkuan akan semakin baik. (Wulan, 2008)
Perusahaan yang menjual saham atau emiten harus menyediakan informasi
yang selengkap-lengkapnya tentang perusahaan yang layak diketahui para
investor agar mereka dapat melakukan analisis yang tepat dan rasional.
Analisis yang tepat dan rasional merupakan modal utama untuk mengharapkan
keuntungan dari keputusan investasinya untuk bermain dalam jual beli saham
di bursa maupun di luar bursa. Informasi yang lengkap merupakan kunci
pokok dan sangat mempegaruhi dalam memutuskan suatu tindakan atau sikap
dalam seluruh aktivitas jual beli saham maupun surat berharga lainnya di
bursa efek.
Informasi yang mutakhir sangat berpengaruh tehadap keadaan pasar waktu
yang akan datang sehingga harga saham di bursa efek indonesia selalu
berubah-ubah. Baik untuk kurun waktu bulanan, mingguan, harian, bahkan
setiap saat. Tinggi rendahnya harga saham tersebut merupakan penilaian
sasaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: kondisi atau kinerja
perusahaan, kebijakan direksi, investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan
pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi dan masih banyak lagi faktor yang
mempengaruhinya. (Wulan, 2008)
Harga saham dapat naik dan turun sangat tergantung pada perubahan salah
satu fator-faktor diatas. Pada saat harga saham secara psikologis disenangi,
harganya bisa naik, sebaliknya bila tidak maka harganya akan turun. Apabila
2
harga saham secara ekonomi dalam suku bunga bank naik, umumnya efek
menjadi kurang menarik dan cenderung turun harganya. (Wulan, 2008)
Investor mempunyai kepentingan yang cukup erat dengan kondisi
keuangan perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan investasi saham, sehingga investor perlu menganalisis kondisi
keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan merupakan salah satu
factor
internal
yang
mempengaruhi
harga
saham,
karena
dalam
menginvestasinkan modal, investor biasanya memperhatikan harga saham
disertai pertimbangan kondisi keuangan yang bagus dari perusahaan yang
bersangkutan.
Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan
dimana bila perusahaan mencapai prestasi yang baik maka saham perusahaan
tersebut akan diminati investor. (Wulan, 2008)
EPS merupakan rasio yang menunjukan seberapa keuntungan yang
diperoleh investor per lembar sahamnya (Darmadji dan Fakhruddin : 2001).
Kenaikan earning per share (eps) berarti menandakan tingkat kesejahteraan
yang lebih baik untuk para pemegang saham dan akan berdampak positif pada
kenaikan harga saham, sedangkan EPS yang rendah menandakan perusahaan
kurang mampu memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan oleh
pemegang saham. Semakin perusahaan mampu memberikan kesejahteraan
yang baik bagi para pemegang saham, maka dapat dikatakan nilai sahamnya
pun tinggi. Nilai saham yang tinggi menunjukan tingkat harga sahamnya pun
tinggi.
3
Peningkatan laba penjualan (profit margin) merupakan salah satu indikator
penilaian
kinerja
perusahaan
yang
digunakan
para
investor
untuk
menginvestasikan dana yang mereka miliki. Net Profit Margin (NPM) yang
tinggi menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Ketertarikan investor terhadap NPM
yang tinggi pada akan mendorong permintaan atas saham tersebut meningkat,
sehingga harga sahamnya akan ikut naik.
Disamping Earning Per Share, Net Profit Margin, variable lain yang
berpengaruh pada harga saham yaitu Return on Asset (ROA), ROA merupakan
rasio yang menjukan kinerja perusahaan dalam pengelolaan asset untuk
menghasilkan pendapatan atas keuntungan bagi semua investor. Semakin
tinggi Return on Asset, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan
merangsang investor untuk membeli saham, maka harga saham
pun
meningkat. Demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran asset
perusahaan, maka semakin rendah kemampuan perusahaan untuk merangsang
investor membeli saham yang mengakibatkan harga saham menerun
dikarenakan permintaan akan saham ikut menurun.
Terdapat beberapa penilitian terhadap harga saham antara lain penelitian
yang dilakukan oleh Heri Santoso (2001) dalam penelitiannya pengaruh
Earning per Share, Dividen per Share, dan Return on Asset terhadap harga
saham dalam perusahaan manufaktur dalam 10 sampel menyimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara earning Per Share, Dividen per Share,
dan Return on Asset terhadap harga saham. Di antara ketiga variable yang
4
diteliti, variable Earning per share yang merupakan variabel yang dominan
terhadap harga saham.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Imron Rosyadi (2002) yang
menggunakan
empat variabel indipenden terhadap harga saham yaitu
“earning per share, dividen per share, net profit margin, dan debt to equity
ratio”. Hasil dari penelitian ini bahwa keempat variable tersebut mempunyai
pengaruh signifikan dengan EPS sebagai variable yang paling dominan.
Penelitian ini dilakukan Aditya Kesuma (2006) yaitu “Pengaruh Earning
Per Share (EPS) dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham” menyimpulkan
bahwa EPS dan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang cukup signifikan
terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman.
Penelitian ini mereplikasi penelitian-penelitian sebelumnya, namun pada
penelitian ini peneliti hanya mengambil variable bebas pada masing masing
penelitian terdahaulu yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan, yaitu
Earning per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset, dengan
menggunakan sample perusahaan sector asuransi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun 2007-2010. Hal ini bertujuan untuk menguji
kembali
variable-variabel
yang
berpengaruh
terhadap
return
saham
perusahaan sektor asuransi pada periode tersebut terutama pada informasi
akan laba yang dapat dilihat dari tiga rasio yang digunakan oleh peneliti,
karena seperti yang diungkapkan peneliti di atas, informasi tentang laba
perusahaan sangat diperlukan dalam penilaian saham.
5
Berdasarkan uraian tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan
pendekatan rasio profitabilitas. Oleh karena itu, penelititertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Earning Per Share (EPS),
Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) Terhadap Return
Saham Perusahaan Sektor Asuransi di Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Earning per Share (EPS) secara parsial mempunyai pengaruh
terhadap return saham?
2. Apakah Net Profit Margin (NPM) secara parsial mempunyai pengaruh
terhadap return saham?
3. Apakah Return on Asset (ROA) secara parsial mempunyai pengaruh
terhadap return saham?
4. Apakah Earning per Share (EPS), Net profit Margin (NPM), dan Return
on Asset (ROA) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap return
saham?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
6
1. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara Earning per
Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset
(ROA) terhadap return saham.
2. Untuk menganalisis
pengaruh signifikan secara parsial antara
Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return
on Asset (ROA) terhadap return saham.
3. Untuk menganalisis variabel independen yang paling dominan
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penilitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan seperti :
a. Bagi para pelaku ekonomi
Penelitian ini memberikan informasi sehingga dapat dijadikan
bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk investasi.
b. Bagi pihak lain
Penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan yang
bermanfaat bagi yang memerlukan.
7
c. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
pengembangnan kualitas pendidikan universitas selanjutnya dimasa
depan.
d. Bagi penulis
Sebagai penerapan
ilmu ekonomi khususnya dalam sarana
menambah pengetahuan dalam Manajemen Keuangan dan Pasar
Modal yang telah diperoleh dalam masa kuliah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Dengan demikian, pasar
modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjual-belikan sekuritas
yang umumnya memiliki umur lebih satu tahun, seperti saham dan obligasi.
(Tandelilin; 2001;13)
Sedangkan menurut Ridwan, Inge Berlian, dan Dharma (2010:427) pasar
modal dalam istilah asing yang disebut “capital market”, pada hakikatnya
ialah suatu kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Dana
yang diperjual-belikan itu digunakan untuk jangka panjang dalam menunjang
pengembangan usaha. Tempat penawaran atau penjualan dana ini
dilaksanakan dalam satu lembaga resmi yang disebut Bursa Efek. Pada saat
ini di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia. Per 1 November 2007 Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) merger menjadi Bursa
Efek Indonesia.
Sedangkan menurut
Rodoni dan Indoyama (2002:39) pasar modal
merupakan lembaga yang saat ini berkembang sangat pesat dan sangat
diminati oleh para investor. Selain itu juga merupakan salah satu alternatif
investasi bagi investor untuk menanamkan modalnya dengan tujuan untuk
mencari keuntungan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Sedangkan bagi pihak perusahaan yang melakukan penjualan saham dipasar
9
modal akan memperoleh keuntungan dalam bentuk likuiditas perusahaan
yang tinggi, publisitas, prestis, dan keuntungan bagi pemegang saham.
Menurut Sunariah (2003) ada dua permintan pasar modal yaitu:
1. Definisi secara umum
Pasar modal adalah suatu system keuangan yang teroganisasi,
termasuk di dalamnya bank bank komersil dan semua lembaga
perantara bidang keuangan, serta keseluruhan surat surat berhaga
yang beredar.
2. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah suatu pasar (tempat berupa gedung) yang
disisipkan guna memperdagangkan saham saham, obligasi, dan
jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara
perdagang efek.
Dengan demikian pasar modal merupakan pertemuan antara penawaran
dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yang
mempunyai kelebihan dana melakukan investasi dalam surat berharga yang
ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya di tempat itu itu pula perusahaan yang
membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih
dahulu pada dana otoritas di pasar modal sebagai emiten.
Menurut Sjahrial (2007) ada keuntungan dan kerugian dalam berinvestasi
dalam pasar modal yaitu:
1. Keuntungannya:
a. Memperoleh dividen yaitu bagian keuntungan perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham.
10
b. Memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari
hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih dari
pada nilai beli saham.
c. Nilai atau harga saham meningkat sejalan dengan waktu dan
sejalan dengan perkembangan atau kinerja perusahaan.
d. Saham dapat dijalankan jaminan ke bank untuk memperoleh kredit,
baik agunan pokok atau agunan tambahan.
2. Kerugiannya:
a. Memperoleh capital loss yaitu kerugian yang diterima dari hasil
jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual lebih dari pada nilai
beli saham.
b. Menghadapi opportunity loss, kerugian karena memilih alternatif
berinvestasi di pasar modal bila dibandingkan menanamkan
dananya dalam deposito.
c. Kerugian yang timbul apabila perusahaan dilikuidasi, namun nilai
likuidasinya lebih rendah dari harga saham.
Peranan pasar modal adalah sebagai berikut:
a. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan.
b. Memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil
(retrun) yang di harapkan.
c. Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham
yang di milikinya atau surat berharga lainnnya.
11
d. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian.
e. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Menurut
Husnan
(1996:5-6),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan pasar modal adalah sebagai berikut:
1. Supply Sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia
menerbitkan sekuritas di pasar modal.
2. Demand akan Sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang
memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk di gunakan membeli
sekuritas-sekuritas yang di gunakan.
3. Kondisi Politik dan Ekonomi
Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan
ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan
sekuritas.
4. Masalah Hukum dan Peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada
informasi yang disediakan oleh perusahaan perusahaan yang
menerbitkan sekuritas. Sehingga peraturan yang melindungi pemodal
dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak di
perlukan.
12
5. Peran Lembaga-Lembaga Pendukung Pasar Modal
Lembaga-lembaga seperti BAPEPAM, bursa efek, angkutan
public, underwriter, wali amanat, notaris, konsultan hukum, lembaga
clearing, dan lain lain perlu untuk berkerja dengan professional dan
bisa diandalkan sehinngga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek
bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan dapat di percaya.
B. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan digunakan sebagai salah satu ukuran kinerja
keuangan perusahaan. Hasil analisis laporan keuangan ini dapat digunakan
sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan oleh manajemen
perusahaan, pemilik perusahaan, pemberi pinjaman
dan kreditor, dan
kelompok lain, seperti pemerintah, masyarakat, dan tenaga kerja. Analisis
laporan keuangan secara umum terdiri dari berbagai model, tetapi model yang
hingga saat ini paling banyak digunakan di Indonesia adalah analisis rasio
keuangan. Sekalipun banyak digunakan, pengguna analisis ini perlu
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada. Dalam analisis ini
yang digunakan sebagai alat data data input adalah laporan keuangan,yang
meliputi neraca dan laporan laba rugi. Analisi laporan keuangan yang pertama
adalah analisis rasio keuangan. Pada analisis laporan keuangan, kriteria yang
digunakan meliputi rasio likuiditas, rasio ekuitas, rasio utang/laverage, rasio
profitabilitas, dan rasio nilai pasar (Warsono, 2003:49-50).
Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan
disiapkan kepada pihak internal dan pihak eksternal, yang berisi seluruh
kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu
13
pertanggung jawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang
membutuhkannya (Yadiati, 2007:51).
Tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan
keputusan investasi dan kredit. Jenis keputusan yang di ambil oleh pengambil
keputusan yang mereka gunakan dan kemampuan mereka untuk memproses
informasi.
Pengguna
informasi
akuntansi
harus
dapat
memperoleh
pemahaman mengenai kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan
lewat laporan keuangan. Investor sangat berkepentingan terhadap laporan
keuangan yang disusun investee terutama dalam hal pembagian dividen,
sedangkan kreditur berkepentingan dalam hal pengambilan jumlah produk
pinjaman berikut bunganya. Investor dan kreditur terutama sangat tertarik
terhadap arus kas investee/debitur dimasa mendatang (Hery, 2009:39).
Menurut Warsono (2003:24) para pengguna laporan keuangan
merupakan
individu
maupun
kelompok
individu.
Mereka
yang
berkepentingan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat pihak.
1. Manajemen perusahaan yang bersangkutan.
2. Pemilik perusahaan (para pemegang saham).
3. Pemberi pinjaman dan kreditur (investor).
4. kelompok lain, seperti pemerintah, tenaga kerja,dan masyarakat.
Dari penjelasan di atas yang berasal dari bebrapa sumber, laporan
keuangan adalah suatu alat atau media informasi bagi pihak internal maupun
pihak eksternal sebagai pedoman bagi mereka dalam pengambilan keputusan.
14
C. Saham
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan
individu yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan
terbatas atau yang disebut emiten (Sunariyah,2003:111). Saham merupakan
tanda bukti keikutsertaan dalam pemodalan perusahaan dan mempunyai hak
atas sebagian kekayaan perusahaan tersebut dan proporsinya sesuai dengan
jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Saham biasa
mempresentasikan ekuitas atau kepemilikan posisi di perusahaan (Asmara
dan Ridwan, 2003:324).
Menurut Rodoni dan Indoyama (2002:39) harga suatu saham pada
dasarnya sangat terkait pada kesehatan keuangan perusahaan. Pada saat
penghasilan perusahaan meningkat, maka keyakinan investor juga meningkat,
sehingga biasanya harga sahamnya pun akan naik. Apabila perusahaan
mengalami kerugian atau tidak mampu mancapai target yang diharapkan oleh
para analis maupun investor, maka harga saham perusahaan tersebut biasanya
akan turun. Rumor-rumor (baik positif maupun negatif) yang dihembuskan
dipasar juga akan mempengaruhi harga saham.
Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk
saham. Jenis-jenis yang diperjual belikan dipasar modal adalah :
1. Saham Preferen (Frepered Stock)
Disebut saham preferen karena pemegang saham saham preferen
mempunyai hak keistimewaan di atas pemegang saham biasa
keistimewaan utamanya adalah pemegang saham preferen menerima
15
dividen terlebih dahulu dbandingkan dengan pemegang saham biasa.
(Jogiyanto, 2001:68)
2. Saham Biasa (Common Stock)
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja. Saham
ini biasanya dalam bentuk saham biasa. Pemegang saham biasa
mempunyai hak suara dalam RUPS. Apabila perusahaan dilikuidasi,
tanggung jawab pemegang saham terhadap perusahaan hanya sebesar
saham yang dimilikinya. (Jogiyanto,2001:73)
Menurut Siamat (2004:268) saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu
saham biasa (common stocks) dan saham preferen (preferen stoks).
Berdasarkan beda dua jenis saham ini antara lain sebagai berikut:
a. Saham biasa (common stocks)
1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
2. Memiliki hak suara
3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut
dilakukan setelah semua kewajiban dilunasi.
b. Saham preferen (preferen stoks)
1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen.
2. Tidak memiliki hak suara.
3. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam
pancalonan pengurus.
4. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham
lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuiditas.
16
5. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba
perusahaan disamping penghasilan yang diterima setiap tetap.
Dari penjelasan diatas yang berasal dari beberapa sumber, saham adalah
tanda atau surat bukti yang dimiliki oleh pemegang saham atas hak yang
dimilikinya dalam hal kepemilikan kekayaan suatu perusahaan. Saham juga
dapat dijadikan sebagai pengukur kesehatan keuangan perusahaan, karena
jika penghasilan perusahaan meningkat, maka kepercayaan investor juga
meningkat, sehingga dapat mempengaruh terhadap harga sahamnnya.
Harga saham dipasar modal terdiri dari tiga kategori, yaitu harga
tertinggi (high price), harga terendah (low price), dan harga penutupan (close
price). Harga tertinggi adalah yang paling tinggi terjadi di bursa,harga
terendah (low price) adalah harga terendah yang terjadi pada hari bursa,
sedangkan harga penutupan (close price) merupakan harga yang diminta oleh
penjual atau pembeli pada saat akhir dari bursa (Widiatmojo, 1996:47).
Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses
investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau
sekelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu
saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
1. Analisis fundamental
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham
dimasa yang akan datang dengan :
a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham dimasa yang akan datang.
17
b. Menerapkan
hubungan
variabel-variabel
tersebut
sehingga
diperoleh taksiran harga saham.
Pada dasarnya analisis fundamendal adalah analisis yang
dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan
prospek pertumbuhan dan
kemampuan memperoleh keuntungan
meliputi 3 tahap analisis (Ahmad Rodoni, 2005:61)
a. Ekonomi makro
Analisis
ini
bertujuan
untuk
melihat
faktor
yang
menguntungkan dalam ekonomi makro dalam kaitannya dengan
kegiatan perusahaan itu sendiri. Misal: apakah berita yang up to
date
tentang
kebijakan
moneter,
surplus
atau
defisit
anggaran/cadangan devisa, tax holding, polotical news, dan yang
lain-lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
b. Industri
Analisis ini lebih spesifik dan bertujuan untuk melihat
kaitan industri dengan
perusahaan, seperti perkembangan
perusahaan pesaing, standar dan pertumbuhan pasar.
c. Perusahaan
Analisis yang bertujuan untuk melihat situasi perusahaan
yang meliputi berbagai aspek perusahaan, seperti keadaan
keuangan
perusahaan,
situasi
pemasaran,
produksi
dan
manajemen. (Ahmad Rodoni, 2005:63)
18
2. Analisis teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu studi tenteng tindakan atau
aksi pasar dengan bantuan grafik-graik tertentu. Analisis ini dibuat
dengan keadaan harga, fluktuasi pasar serta analisis (estimasi) dengan
menggunakan perhitungan matematis mengenai pergerakan harga di
waktu lampau untuk memperkirakan harga di waktu mendatang.
Analisis teknikal mempunyai beberapa asumsi antara lain (Ahmad
Rodoni, 2005:4-7):
a. Pasar mempertimbangkan semua persoalan
Para analis teknikal
percaya bahwa semua yang
mempengaruhi harga pasar akan dicerminkan dalam harga
tersebut, oleh karena itu studi tentang tindakan atau aksi harga
adalah persoalan yang perludi ketahui.
b. Harga berbentuk mengikuti aliran
Para analis teknikal percaya bahwa harga bergerak
mengikuti arah aliran tertentu. Selanjutnya para investor dapat
saja mengikuti arah aliran yang berlaku sehingga arah aliran
tersebut berputar arah.
c. Sejarah akan berulang
Analisis teknikal akan melihat ataupun menyelidiki
psikologi pasar, grafik (chart) digunakan untuk melihat pola
tertentu yang mungkin berhasil apabila psikologi pasar berada
dalam keadaan menaik maupun menurun.
19
D. Return Saham
Konsep resiko tidak terlepas dengan return, karena investor selalu
mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap resiko investasi yang
dihadapinya. Menurut Brigham et al. (1999:192). Pengertian dari return
adalah “measure the financial performance of aninvesment”. Pada penelitian
ini, return digunakan pada suatu investasi untuk mengukur hasil keuangan
suatu perusahaan. Horne dan Wachoviz (1998:26) mendefinisikan return
sebagai: “Return as benefit wich related with owner that includes cash
dividend last year which is realization in the end of the year”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan, dapat diambil kesimpulan
return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham
investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan
capital gain/loss. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham dalam suatu periodik tertentu. Capital gain/loss
dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula (awal
periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir
periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperoleh
capital gain, sedangkan bila yang terjadi sebaiknya maka investor akan
memperoleh capital loss.
Menurut Jogiyanto (2003:109) saham di bedakan menjadi dua: (1)
return relisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekpestasi
merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang
akan datang. Berdasarkan pengertian
return, bahwa return suatu saham
adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih
20
harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan
mengabaikan dividen, maka dapat di tulis rumus:
Keterangan :
Ri =
Pt − (Pt − 1)
Pt − 1
Ri
: Return saham
Pt
: Harga saham periode t
Pt-1
: Harga saham periode t-1
E. Earning Per Share
Earning per Share (EPS) adalah laba per lembar saham. Earning per
Share suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan.
Earning per Share dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan, sehingga apabila
tinggi maka Earning per Share akan tinggi dan sebaliknya, hal ini akan
mempengaruhi harga saham, karena pergerakan harga saham pengaruh
awalnya pendapatan perusahaan. Dengan memperhatikan Earning per Share
investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar modal.
Perhitungan Earning per Share menurut Tandelilin (2001:242) adalah sebagai
berikut:
EPS =
Laba bersih setelah pajak
Jumlah saham beredar
F. Net Profit Margin
Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin adalah rasio yang
digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan bersih setelah dipotong pajak.
21
Menurut Bastian dan Suhardjono (2006: 299) Net Profit Margin adalah
perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar Net Profit
Margin, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba
bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, Maka
dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih
menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan
secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi
yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu
resiko. Hasil dari perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah
penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPM =
Laba setelah pajak
Penjualan
G. Return on Asset
Menurut Mardiyanto (2009: 196) Return on Asset adalah rasio
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba yang berasal dari aktivitas investasi.
Menurut Dendawijaya (2003: 120) rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Semakin besar Return on Asset, semakin besar pula tingkat
22
keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula
posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA =
Laba setelah pajak
Total asset
H. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Net Profit Margin (NPM)
Semakin besar atau mendekati satu, maka berarti semakin efisien
biaya yang dikeluarkan sehingga semakin besar tingkat kembalian
keuntungan bersih. Semakin meningkatnya Net Profit Margin (NPM),
maka daya tarik investor semakin meningkat harga saham juga akan
menigkat. Begitupun return sahamnya. (Yeye Susilowati, 2011:29)
Net Profit Margin (NPM) yang tinggi memberikan sinyal akan
keberhasilan perusahaan dalam mengembang misi dari pemiliknya.
Perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan akan mempengaruhi
investor maupun calon investor untuk melakukan investasi. Investor
akan bersedia membeli saham dengan harga lebih tinggi apabila
memperkirakan tingkat Net Profit Margin (NPM) perusahaan naik, dan
sebaliknya investor tidak bersedia membeli saham dengan harga tinggi
apa bila nilai Net Profit Margin (NPM) perusahaan rendah. Net Profit
Margin (NPM) perusahaan yang meningkat
investor
memburu
suatu
saham
akan
perusahaan
menyebabkan
akibatnya
return
perusahaan tersebut akan meningkat pula.
23
2. Earning Per Share (EPS)
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), Earning per Share
(EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan
(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.
Semakin
tinggi
nilai
Earning
per
Share
(EPS)
tentu
saja
menggembirakan pemegang saham. karena semakin besar laba yang
disediakan pemegang saham. Earning per Share (EPS) dalam laporan
keuangan sering digunakan oleh manajemen untuk menarik perhatian
calon investor sehingga Earning per Share (EPS) tersebut sering
direkayasa sedemikian rupa oleh pihak manajemen untuk mempengaruhi
keputusan akhir pihak-pihak tertentu.
3. Return on Asset (ROA)
Nilai ROA yang semakin tinggi berarti perusahaan semakin efisien
dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai
perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Kinerja perusahaan yang
semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan
harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya
akan berdampak kepada kenaikan return saham.
I. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dihubungkan dengan prediksi pendapatan dan
return saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti ditunjukkan pada
tabel berikut:
24
Tabel 2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Nama
Judul
Variabel
Metode
Analisis
Regresi
Liniear
Berganda
Hasil
Saniman
Widodo
(2007)
Analisis
Pengaruh Rasio
Aktivitas,
Rasio
Profitabilitas,
dan rasio Pasar,
Terhadap
Return Saham
Syariah dalam
Kelompok
Jakarta Islamic
Index(JII)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ROA
ROE
ATO
ITO
PBV
EPS
Return
Saham
I G. K. A.
Ulupui
(2007)
Analisis
Pengaruh Rasio
Likuiditas,
Leverage,
Aktivitas, dan
Profitabilitas
terhadap Return
Saham
Analisis faktorfaktor yang
Mempengaruhi
Return Saham
1.
2.
3.
4.
5.
Current
ROA
ATO
DTE
Return
saham
Regresi
Liniear
Berganda
1.
2.
3.
4.
5.
DER
EPS
NPM
PBV
Return
Saham
Regresi
Liniear
Berganda
Secara parsial
hanya PBV yang
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap return
saham.
1.
2.
3.
4.
5.
EVA (X1)
ROA (X1)
ROE (X1)
NPM (X1)
Return
saham (Y)
Regresi
Liniear
Berganda
Secara parsial
hanya NPM
pengaruh yang
signifikan
terhadap return
pemegang saham
Nicky
Nathaniel
SD, ST
(2008)
Harjito
Aryayoga
(2009)
Analisis
Pengaruh
Kinerja
Keuangan dan
Return Saham
di Bursa Efek
Indonesia
ATO, ITO, ROA,
ROE, EPS dan
PBV secara
simultan
mempengaruhi
variabel
dependen yaitu
return saham
syariah. Tetapi
secara parsial
TATO, ROA,
ROE, EPS
berpengaruh
positif yang
signifikan dan
PBV berpengaruh
secara negatif
yang signifikan
Secara parsial
Current, ROA
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap return
saham.
25
Muhammad Analisis
Naufal
Pengaruh
(2010)
Earning Per
Share, Debt to
Equity Ratio,
NWC, Total
Asset Turnover
terhadap Return
Saham
1.
2.
3.
4.
5.
EPS
DER
NPM
NWC
Return
Saham
Regresi
Liniear
Berganda
Semua variabel
berpengaruh
simultan secara
signifikan
tehadap return
saham. Tetapi
secara parsial
variabel bahwa
eps, der, dan npm
berpengaruh
secara signifikan
terhadap return
saham
Sumber : Penelitian terdahulu
J. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran analisis ini adalah adanya hubungan dan pengaruh
antara variabel-variabel independen yaitu Earning Per Share (EPS), Net Profit
Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA) dengan variabel dependennya
yaitu Return saham. Untuk mempermudah kegiatan analisis dalam penelitian
ini, maka penulis mengajukan suatu kerangka pemikiran sebagaimana gambar
2.1 berikut ini:
26
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Pengaruh Earning per Share, Net Profit Margin, dan Retrun on Asset terhadap
Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi di BEJ
Earning per Share
Net Profit Margin
Retrun on Asset
Return Saham
Metode Analisis Data
Statistik
Deskriftif
Uji Asumsi
Klasik
Koefisien
Determinasi
Adj R2
Uji Normalitas
Uji Multikolonieritas
Uji Autokorelasi
Uji Heterokedastisitas
Uji Hipotesis
Uji F
Uji t
Kesimpulan
Implikasi
Saran
27
K. Hipotesis
Oleh karena hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang
masih harus dibuktikan kebenarannya, dimana anggapan sementara hipotesis
adalah:
H1 :
Earning per Share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap return saham perusahaan.
H2 :
Net Profit Margin (NPM) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap return saham perusahaan.
H3 :
Return on Asset (ROA) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap return saham perusahaan.
H4 :
Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return
on Asset (ROA), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
return saham perusahaan.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Net Profit
Margin, dan Return on Asset terhadap Return saham. Ruang lingkup penelitian
ini adalah perusahaan-perusahaan asuransi dengan katagori perusahaan yang
listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah laporan
keuangan dan harga saham BEI, dalam penelitian ini diambil data tahunan yaitu
4 tahun terhitung selama tahun 2007 sampai dengan Desember 2010.
B. Populasi dan Pemilihan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Dalam hal ini
polulasi dalam penelitian adalah perusahaan – perusahaan yang bergerak pada
sektor asuransi yang sudah go public atau sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling
dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria
yang ditentukan, adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
29
1) Perusahaan yang akan di teliti sebatas perusahaan asuransi dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun
2010 secara terus menerus (tidak pernah di-delist).
2) Perusahaan memiliki data harga penutupan saham, dimana saham
tersebut sahamnya masih aktif di perdagangkan selama periode tahun
2007 sampai dengan 2010.
3) Perusahaan tersebut mempunyai laporan keuangan yang telah di audit
per 31 Desember selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
Dari keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel penelitian yaitu
sembilan (9) perusahaan dengan nama perusahaan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
No
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1
ABDA
Asuransi Bina Data Arta Tbk
2
AHAP
Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
3
AMAG
Asuransi Multi Artha Guna Tbk
4
ASBI
Asuransi Bintang Tbk
5
ASDM
Asuransi Dayin Mitra Tbk
6
ASRM
Asuransi Ramayana Tbk
7
LPGI
Lipo General Insurance
8
MREI
Maskapai Reasuransi Ind tbk
9
PNIN
Panin Insurance Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia
30
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder dan studi
kepustakaan.
1. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang di olah lebih lanjut
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain.
Sumber data yang diperoleh yaitu berupa laporan keuangan dan harga
saham penutupan perusahaan per 31 Desember yang diperoleh
Indonesia Capital Market Directory.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu memperoleh data yang berkaitan
dengan pembahasan yang diteliti malalui berbagai literatur seperti
buku, jurnal, skipsi, maupun blog dari internet. Kepustakaan
merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Indriantoro
dan Bambang, 2002:150).
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan suatu metode yang di gunakan untuk
mengolah suatu data penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan
data dalam bentuk yang mudah dibaca dan di interpretasikan.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif
dengan metode uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
31
1. Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar
dapat
memberikan
penjelasan
yang
memudahkan
peneliti
dalam
menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik
deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta
penyajiannya yang biasanya disajikan dalam tabulasi baik secara grafik atau
numerik. Statistik deskriktif memberikan gambaran suatu data yang dilihat
dari rata-rata (mean), standar devasi, nilai maksimun dan minimum (Ghozali,
2005:19).
2. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam model
regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji
multikolonieritas, heterokedasitas, autokorelasi dan normalitas data.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, baik variabel maupun dependen, telah berdistribusi secara normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memeliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau
tidaknya distribusi data dapat dideteksi dengan melihat Normality
Probability Plot (P-Plot). Jika data (titik) menyebar disekitar garis
diagonal serta mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya,
maka menunjukan pola distribusi yang normal dan model regresi telah
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:112).
32
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas berarti ada hubungan diantara beberapa atau
semua variabel independen dalam model regresi. Jika dalam model
tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefesien tidak
dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Masalah multikolinieritas juga
akan menyebabkan kesulitan dalam melihat pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2005). Pedoman
pengambilan keputusan suatu model regresi dikatakan bebas dari
multikolieniritas adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan tidak lebih dari 10.
b. Mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah sebuah model
regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t
dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi
yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2005:96).
Untuk mengetahui apakah adanya autokorelasi di antara variabelvariabel indepanden, dapat dilihat dari angka D-W (Durbin-Watson).
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Bila nilai D-W terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka
koefesien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada
autokorelasi.
33
2) Bila nilai D-W lebih rendah dari pada batas bawah atau lower
bound (dl), maka koefesien autokorelasi lebih besar dari pada
nol, berarti ada autokorelasi positif.
3) Bila nilai D-W lebih besar dari pada (4-dl), maka koefesien
autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi
negatif.
4) Bila nilai D-W terletak diantara batas atas (du) dan atas bawah
(dl) atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya
tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastitas mempunyai arti varians variabel tidak sama
untuk semua pengamatan. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk
mengetahui
apakah dalam model regresi yang dipakai dalam model
penelitian terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Teknik untuk
mendeteksi adanya heteroskedastitas adalah dengan metode chart
(diagram scartterplot), dengan dasar pemikiran bahwa (Singgih Santoso,
2005).
1) Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada
membentuk satu pola tertentu yang beraturan (bergelombang,
melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heterosksedastisitas).
34
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik –titik (point-point)
tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, maka
tidak terjadi heteroskedastitas.
3. Koefisien Determinasi (Adj R2)
Koefisien determinasi pada intinya adalah mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj
R2 adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R2 berkisar hampir satu, berarti
semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen dan sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol,
berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen.
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model
persamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk menguji 2 atau lebih
variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran
interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang,
2002:2011). Variabel independen terdiri dari Earning per Share, Net Profit
Margin, dan Return on Asset. Sedangkan variabel dependennya adalah
Return Saham.
35
Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Dimana:
=
+
1 1+ 2 2+ 3 3+
Y
= return saham
α
= konstanta
X1
= earning per share
X2
= net profit margin
X3
= return on asset
e
= error
Dalam pengujian hipotesis, analisis dilakukan melalui:
a. Ujian Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
secara sama-sama terhadap variabel dependen, untuk mengambil
keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan
tingkat kesalahan 0,05 dengan nilai Sig pada print out (Ghozali, 2005).
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual untuk
menguji hipotesisnya adalah dengan menentukan level of significance.
Level of significance yang digunakan sebesar % atau (α) = 0,05. Jika
sign t > 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign t < 0,05 maka Ha
36
diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2005:85).
E. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka akan dirumuskan
definisi dari operasionalisasivariabel :
1. Variebel Independen (X)
Variable indenpenden adalah variebel yang mempengaruhi. Dalam
penilitian ini variabel independennya antara lain :
a. Earning Per Share (X1)
Earning per share (EPS)
adalah perbandingan antara laba bersih
setelah pajak dengan jumlah lembar saham yang beredar. Data
mengenai earning per share di ukur dengan satuan rupiah. EPS
menurut Tendelilin (2001 :242)
EPS =
Laba bersih setelah pajak
Jumlah saham beredar
b. Net Profit Margin (X2)
Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin (NPM) adalah rasio
yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak.
37
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Laba setelah pajak
Penjualan
NPM =
c. Return On Asset (X3)
Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROA adalah rasio digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
berasal dari aktivitas investasi.
Data mengenai return on asset di ukur dengan skala rasio dalam
persen (%). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROA =
Laba setelah pajak
Total asset
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2003 : 33).
Return saham adalah perbandingan harga saham sekarang dengan
harga saham sebelumnya. Investor tidak dapat mengetahui hasil return yang
akan diperoleh dari suatu keputusan investasi, oleh karena itu harus dapat
diestiminasikan.
Menghitung return saham yang digunakan adalah retun tahunan yang
dihitung dengan menggunakan rumus:
38
Rit =
(Pi + t − Pit)
Pit
Di mana:
Rit
= Return saham perusahaan I pada periode t
Pi+t
= Harga saham perusahaan I pada periode t (closing price)
Pit
= Harga saham perusahaan I pada awal periode t (previous
price)
Berikut ini adalah tabel operasional variabel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel
Jenis variabel
Return Saham
Dependen
Earning per Share Independen
(EPS)
Net Profit Margin
(ROA)
on
Rit =
EPS
(Pi + t − Pit)
Pit
Skala
Rasio
Laba Setelah Pajak
Rasio
Jumlah saham yang beredar
Independen
ROA =
Asset Independen
ROA =
(NPM)
Return
Indikator
Laba Setelah Pajak
Total asset
Laba Setelah Pajak
Total asset
Rasio
Rasio
39
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini menguji pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit
Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) sebagai variabel independen dan
Return saham saham sebagai variabel dependen.
Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk
menentukan sampel. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia perusahaan ini mengambil sampel 4
tahun, yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling, yaitu salah satu tekhnik pengambilan
sampel Non Probabilistic yang berdasarkan kriteria atau pertimbangan
tertentu (Indriantoro dan Bambang, 2002:120). Data yang digunakan berasal
dari laporan keuangan tahunan dari tahun 2007 sampai tahun 2010.
Data yang diambil dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2007 sampai tahun 2010 ini kriteria pemilihan
sampel adalah sebagai berikut:
a.
Perusahaan asuransi go public dan terdaftar di bursa efek Indonesia
pada peroide tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 secara terus
menerus (tidak pernah di-delist).
b.
Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan.
40
c.
Perusahaan tersebut mempunyai laporan keuangan yang telah di
audit per 31 Desember selama periode tahun 2007 sampai dengan
tahun 2010.
d.
Perusahaan yang termasuk dalam sektor perusahaan asuransi.
Dari keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel penelitian
yaitu sembilan (9) perusahaan dengan nama perusahaan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
No
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1
ABDA
Asuransi Bina Data Arta Tbk
2
AHAP
Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
3
AMAG
Asuransi Multi Artha Guna Tbk
4
ASBI
Asuransi Bintang Tbk
5
ASDM
Asuransi Dayin Mitra Tbk
6
ASRM
Asuransi Ramayana Tbk
7
LPGI
Lipo General Insurance
8
MREI
Maskapai Reasuransi Ind tbk
9
PNIN
Panin Insurance Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1.
Statistik deskriptif
Statistik
deskriptif
digunakan
untuk
menggambarkan
dan
mendeskripsikan variabel independent dan variabel dependent di dalam
41
penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam pengujian ini adalah nilai
terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata (mean) dan standar
deviasi. Hasil penelitian statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
EPS
36
,00
2,56
1,6943
,55178
NPM
36
,49
1,59
1,0118
,26449
ROA
36
-,27
1,59
,7889
,42206
R.Saham
36
-2,00
,18
-,2280
,41394
Valid N (listwise)
36
sumber
: Data diolah
a. Variabel Indepensen

Earning per Share
Berdasarkan hasil tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum
dari earning per share sebesar 2,56 yang dimiliki oleh PT. Lippo
general Insurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum
0 -(-70,59) pada perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk di tahun
2007. Nilai mean dari earning per share sebesar 1,6943 dan standar
deviasi earning per share sebesar 0,55178.

Net Profit Margin
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum dari
net profit margin sebesar 1,59 yang dimiliki oleh PT. Panin
Inssurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum 0,49
pada perusahaan PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk di tahun
42
2007. Nilai mean dari net profit margin sebesar 1,0118 dan standar
deviasi net profit margin ini sebesar 0,26449

Return on Asset
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai
maksimum dari return on asset sebesar 1,59 yang dimiliki oleh PT.
Panin Inssurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum 0,27 pada perusahaan PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk di tahun
2007. Nilai mean dari return on asset sebesar 0,7889 dan standar
deviasi dari return on asset ini sebesar 0,42206.
b. Variabel Dependen

Return saham
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum dari
return saham sebesar 0,18 yang dimiliki oleh PT. Asuransi Dayin
Mitra Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum -0,27 pada
perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk di tahun 2007. Nilai mean
dari return saham sebesar
-,2280
dan standar deviasi dari return
saham ini sebesar 0,41394.
2.
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik Probability-Plot
(P-Plot) pada gambar 4.1 berikut:
43
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah
Hasil uji norrmallitas dengan P-P Plot pada gambar di atas,
menunjukan bahwa terdapat titik-titik yang menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal menunjukan
bahwa data berdistribusi normal.
b.
Uji Multikolinieritas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat apakah model
regresi ditemukan adanya korelsai antara variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebasnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Nilai Tolerance dan VIF Hasil Pengujian Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
VIF
(Constant)
EPS
,579
1,728
NPM
,422
2,368
ROA
Sumber : data di olah
,302
3,310
44
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa masingmasing variabel independen memiliki tolerance di atas 0,10 dan nilai
VIF di bawah 10. Dapat diketahui bahwa variabel bebas Earning per
Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset mempunyai tolerance
0,579, 0,422, dan 0,302 > 0,10 dan VIF, 1,728 , 2,368, dan 3,310 <
10. Dengan demikian dapat didindikasikan bahwa pada model ini
tidak terjadi masalah multikolinieritas antar variabel bebas dalam
model regresi ini. Semakin sedikit penyimpangan dalam suatu
model, maka hasil regresi yang dihasilkan semakin baik.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam model
regresi dimana variabel independen tidak berkorelasi dengan dirinya
sendiri. Maksud berkorelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa
nilai dari variabel independen tidak berhubungan dengan nilai
variabel itu sendiri.
Dalam penelitian ini pengujian autokorelasi
dilakukan dengan Durbin Watson (D-W). Untuk mengetahui adanya
autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson
(D-W) menurut Singgih Santoso (2000:218) secara umum angka DW yang dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan adalah:
i.
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
ii.
Angka D-W diantara -2 dengan dua berarti tidak ada
autokorelasi.
iii.
Angka D-W diatas 2 berarti terdapat autokorelasi
negatif.
45
Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang
seharusnya signifikan (dilihat angka F dan signifikannya), menjadi
tidak layak untuk dipakai Uji F (Uji secara simultan).
Adapun hasil dari autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson Statistik
b
Model Summary
Change Statistics
R Square
Change
,398
F Change
df1
df2
Sig. F Change
Durbin-Watson
7,061
3
32
,001
1,839
a. Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA
b. Dependent Variable: Saham
Berdasrkan tabel 4.4 diatas bahwa angka D-W sebesar 1,839.
dengan demikian nilai D-W dari penelitian ini terbebas dari masalah
autukorelasi. Karena nilai D-W diantara -2 sampai dengan 2 dapat
dijadikan acuan bahwa model ini tidak memiliki gejala autokorelasi.
d. Uji Heteroskedetisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak
terjadi heterosdetisitas. Untuk mengetahui apakah dalam pengujian
ini ada atau tidaknya heterokedastistias dapat dilakukan dengan
melihat grafik scatterplot pada gambar dibawah ini:
46
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterosdastisitas
Berdasarkan tabel scatterplot di atas terlihat bahwa pada model
ini tidak terjadi heteroskedastisitas karena tidak ada titik-titik yang
berdekatan. Penyebaran data berada disekitar titik nol serta
menyebar secara acak, sehingga model tersebut layak digunakan
dalam penelitan.
47
3.
Koefisien Determinasi
Hasil koefisien Adjusted R Square disajikan pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Koefesien Determinasi
Model
1
a.
b.
R
,631
a
R
Adjusted R
Std. Error of
Square
Square
the Estimate
,398
,342
,33580
Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM
Dependent Variable: Saham
sumber : Data diolah
Berdasarkan analisis data pada tabel 4.5 diatas menunjukan
bahwa nilai koefesien Adjusted R Square adalah sebesar 0,342, hal
ini berarti 34.2% variabel return saham dapat dijelaskan oleh
variabel Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan
Return on Asset (ROA). Sedangkan sisanya (100% - 34,2% = 65,8%)
dijelaskan oleh faktor-faktor lain. faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi return saham seperti Return on Invesmen (ROI),
Return on Asset (ROE), Market Value Added (MVA), Economic
Value Added (EVA), dan yang lainnya.
4.
Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua
variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
berikut hasil penelitian:
48
Tabel 4.6
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
2,389
3
,796
7,061
,001
Residual
3,608
32
,113
Total
5,997
35
a
a. Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM
b. Dependent Vaiabel: Saham
Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan hasil uji F dengan
signifikansi sebesar 0,001 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05.
artinya bahwa variabel, Earning per Share, Net Profit Margin, dan
Return on Asset secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel return saham.
c. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Hasil uji t bertujuan menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual yaitu kinerja keuangan yang
diukur dengan return on asset, earning per share, dan net profit
margin dalam menerangkan variasi variabel dependen, yaitu return
saham. berikut hasil uji penelitian:
49
Tabel 4.7
Hasil Uji Individu (Uji t)
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-,302
,293
EPS
,272
,135
NPM
-,833
ROA
,576
Model
1
T
Sig.
-1,031
,310
,363
2,014
,052
,330
-,532
-2,521
,017
,245
,587
2,355
,025
a. Dependent Variable: Saham
Berdasarkan analisis data tabel 4.7 yang menunjukan hasil
pengujian antara variabel dependen dengan variabel independen
yang dilakukan dengan uji t, hasilnya sebagai berikut:
1) Earning Per Share (EPS) – Return saham
Berdasarkan hasil pengujian variabel earning per share
didapat koefesien regresi sebesar 0,272 dengan nilai t hitung
sebesar 2,014 dan nilai sig 0,052. Hasil tersebut menunjukan
bahwa tingkat signifikansi > 0,05 yang berarti bahwa earning
per share tidak berpengaruh terhadap return saham. Maka dapat
disimpulkan bahwa H1 ditolak yaitu earning per share tidak
berpengaruh secara parsial terhadap return saham.
Hasil ini mendukung hasil penelitian Nicky Nathaniel SD,
ST. yang menunjukkan bahwa earning per share
(eps)
merupakan variabel yang tidak menerangkan harga saham. Hal
ini mengindikasikan bahwa earning per share (eps) yang
50
menurun menandakan investor tidak mau lagi menanamkan
sahamnya pada perusahaan tersebut. Akibatnya laba perusahaan
akan semakin menurun, sehingga earning per share (eps) tidak
mempengaruhi harga saham. Tidak adanya pengaruh pada harga
saham
tersebut
juga akan
mempengaruhi
return
saham
perusahaan.
2) Net Profit Margin (NPM) – Return Saham
Berdasarkan hasil pengujian variabel net profit margin
(npm) didapat koefesien regresi sebesar -0,833 dengan nilai t
hitung sebesar -2,521 dan nilai sig 0,017. Hasil tersebut
menunjukan bahwa tingkat signifikansi < 0,05 yang berarti net
profit margin (npm) berpengaruh terhadap return saham. Maka
dapat disimpulkam bahwa H2 diterima yaitu net profit margin
(npm) berpengaruh terhadap return saham. Arah negatif pada
koefesien variabel net profit margin (npm) menunjukan bahwa
setiap peningkatan net profit margin akan menurunkan return
saham.
Hasil ini mendukung hasil penelitian Muhammad Naufal
(2009) yang berjudul Analisis Pengaruh Earning Per Share,
Debt to Equity Ratio, Nwc, Total Asset Turn Over terhadap
Return Saham bahwa net profit margin berpengaruh negatif
terhadap return saham. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa
perubahan nilai net profit margin akan memberikan kontribusi
negatif terhadap perubahan return saham. nilai net profit margin
51
yang semakin tingggi akan memberikan kontribusi terhadap
return saham yang semakin rendah atau sebaliknya perubahan
nilai net profit margin yang semakin rendah akan memberikan
kontribusi terhadap return saham yang semakin tinggi.
3) Return on Asset (ROA) – Return saham
Berdasarkan hasil pengujian variabel return on asset (roa)
didapat koefesien regresi sebesar 0,576 dengan nilai t hitung
sebesar 2,355 dan nilai sig 0,025. hasil tersebut menunjukan
bahwa tingkat signifikansi < 0,05 yang berarti bahwa return on
asset (roa) berpengaruh dan signifikan terhadap return saham.
Maka dapat disimpulkam bahwa H3 di terima yaitu return on
asset berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap return
saham.
Hasil ini mendukung penelitian Saniman Widodo (2007)
dan I G. K. A. Ulupui (2007). Hasil analisis ini menunjukkan
bahwa perubahan nilai return on asset akan memberikan
kontribusi yang positif dan signifikan terhadap perubahan return
saham, yaitu kenaikan atau penurunan nilai return on asset akan
berdampak pada kenaikan atau penurunan return saham, nilai
return on asset yang semakin tingggi akan memberikan
kontribusi terhadap nilai return saham yang semakin tinggi atau
sebaliknya nilai return on asset yang semakin rendah akan
memberikan kontribusi terhadap return saham yang semakin
rendah.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Hasil pengujian berdasarkan uji t menunjukan bahwa earning per
share (eps) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Nicky
Nathaniel SD, ST.
b. Hasil pengujian berdasarkan uji t menunjukan bahwa net profit
margin (npm) berpengaruh secara negatif terhadap return saham.
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
Naufal (2009).
c. Hasil penelitian berdasarkan uji t menunjukan bahwa return on asset
(roa) berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Saniman Widodo (2007) dan I G. K.
A. Ulupui (2007).
d. Hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukan bahwa variabel
Earning Per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset secara
simultan dan signifikan berpengaruh terhadap return saham. Hasil
penelitin ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Saniman
Widodo (2007), I G. K. A. Ulupui (2007), Nicky Nathaniel SD, ST
(2008), Harjito Aryayoga (2009), dan Muhammad Naufal (2010).
53
B. Implikasi
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
implikasi bagi beberapa pihak diantaranya pada para investor, akademisi,
dan peneliti serta pembaca lainnya.
1. Bagi investor, yang akan melakukan transaksi saham pada
perusahaan
asuransi
hendaknya
memperhatikan
kondisi
keuangan perusahaan, karena kondisi keuangan perusahaan
akan tercermin pada harga pasar sahamnya dan return
sahamnya.
2. Bagi akademisi, peneliti, serta pembaca, diharapkan untuk
dapat melanjutkan penelitian yang berkaitan mengenai earning
per share, net profit margin, dan return on asset terhadap
return saham sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
C. Saran
Penelitian ini dimasa yang akan datang akan diharapkan dapat
menyajikan hasil yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa
masukan mengenai beberapa hal diantaranya yaitu:
a. Perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini tidak random dan
jumlahnya sangat sedikit.
b. Jumlah rasio keuangan yang dimasukan dalam model masih sangat
sedikit, hanya menggunakan 3 konsep penilaian kinerja, yaitu EPS,
54
NPM, dan ROA terhadap return saham. Sehingga apabila variabelnya
ditambah, maka diharapkan penelitian akan lebih baik.
c. Periode penelitian ini hanya 4 tahun dengan sampel yang digunakan
hanya dari satu industri saja, diharapkan untuk penelitian mendatang
menggunakan periode penelitian yang lebih panjang dan sampel yang
digunakan dari beberapa industri yang berbeda agar hasil penelitiannya
memiliki implikasi yang lebih luas.
d. Penelitian ini menggunaka 3 variabel keuangan dan tidak ada variabel
non keuangan, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambahkan
variabel keuangan lainnya dan juga variabel non keuangan.
55
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Kesuma, 2006. “Pengaruh Earning per Share (EPS), dan Tingkat Bunga
terhadap Harga Saham. Skripsi (dipublikasikan di internet), Universitas
Brawijaya, Malang.
Alexandri, Moh. Benny. 2008. “Manajemen Keuangan Bisnis”. Cetakan Kesatu.
Bandung: Alfabeta.
Asmara, John Andra dan Ridwan Ibrahim. “Pengaruh EVA terhadap Harga
Saham”, Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, Vol. 1, No. 3, hal. 311-336,
Jakarta, 2003.
Aryayoga, Harjito. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham
di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta:
Salemba Empat
Bodie, Kane and Marcus, 2006. “Investments-Investasi”, Edisi 6, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Brigham Eugene, F dan Hoston Joel, F. 2001. “Manajemen Keuangan
(Terjemahan)”, Edisi Kedelapan, Buku Dua, Erlangga, Jakarta.
Dahlan, Siamat. 2004. “Manajemen Lembaga Keuangan (Edisi ke-4)”. Lembaga
Penerbit FE UI, Jakarta.
Darmadji dan Fakhrudin, 2001. Pasar modal di Indonesia. Edisi Pertama,
Salemba Empat, Jakarta.
Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rohadi, Didi. 2011. Pengaruh Economi Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA), Residual Income, Earnings, dan Operating Cash Flow Terhadap
Return yang diterima Pemegang Saham. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3.
UNDIP, Semarang.
Hamid, Abdul, 2007. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Harianto, Farid dan Sudomo, Siswanto, 1998, Perangkat dan Teknik Analisis
Investasi di Pasar Modal Indonesia, PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta.
56
Heri Santoso, 2001. Pengaruh Earning per Share (EPS), Dividen per Share (DPS)
dan Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEJ. (Skripsi dipublikasikan), UPN Veteran.
Yogyakarta
Hery, “Teori Akuntansi”, Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2009.
Horne, James C Van, and John M Wachwicz, Jr. “Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan”. Terjemahan Dewi Fitriasari, M.Si, dan Deni Arnos Kwary,
M.Hum, Buku 2 Edisi 12, Salemba Empat, 2005.
Imron Rosyadi, 2002, Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 1 No.1, hal24-48
Indonesia capital market directory, 2007-2010.
Jogiyanto. 2000, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Kedua, BPFE,
Yogyakarta.
Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT
Grasindo.
Natarsyah S. 2002. “Analisis Pengaruh beberapa Faktor Fundamental dan Risiko
Sistematik terhadap Harga Saham”. Bunga Rampai Kajian Teori
Keuangan.Jogjakarta: BPFE.
Nathaniel SD, ST, Nicky. 2008. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi
Return Saham (Studi Pada Saham-saham Real Estate and Property di
Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Tesis (dipublikasikan di
Internet), Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Naufal, Muhammad. 2010. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity
Ratio, NWC, Total Asset Turnover terhadap Return Saham pada
Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman di BEI. Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Oglesby D.W. 2006. Concise Encyclopedia of Investing. Routledge.
Rodoni, Ahmad. 2006. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Cetakan 1
Center for Sosial and Economic Studies (CSES) press VII, Jakarta.
Rodoni, Ahmad dan Indoyama Nasarudin, “Tingkat Keuntungan Saham dan
Variabel Keuangan pada Perusahaan di Sektor Retail: Studi Kasus di
BEJ”. Jurnal UinSyarif Hidayatullah, Vol. 1, No. 1, 2002.
57
Santoso, Singgih, 1998, “Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Sektor
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi
4,Th. II
Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi keempat, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2004.
Sjahrial, Dermawan, “Manajemen Keuangan”, Edisi Dua, Mitra Wacana Media,
Jakarta, 2007.
Suad, Husnan. 1996. “Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan”, Yogjakarta,
DPFE Yogyakarta.
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Kuantitatif, PT Alfa Beta, Bandung.
Sunariyah, 2000, “Pengantar Pengetahuan Pasar Modal”, Edisi Kedua, UUP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Sundjaja, Ridwan S, Inge Berlian, Dharma Putra Sundjaja, 2010, “Manajemen
Keuangan 2”, Edisi Kedua, Litereta Lintas Media, Bandung.
Susilowati, Yeye,”pengaruh price earning ratio (per), terhadap faktor
Fundamental”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, hal.11 2003
Tandelilin, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama,
BPFE, UGM, Yogyakarta.
Ulupui, I G. K. A. 2005. “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Laverage,Aktivitas,
dan Profitabilitas Tingkat Return Saham pada Perusahaan Makanan dan
Minuman dengan Kategori Industri Barang Industri Barang Konsumsi Di
BEJ”. Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali.
Widiatmojo, 1996, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. PT. Jurnalindo Aksara
Grafika, Jakarta.
Widodo, Saniman. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio
Profitabilitas,dan Rasio Pasar, Terhadap Return Saham Syariah dalam
Kelompok Jakarta Islamic Index (JII). Tesis (dipublikasikan di Internet),
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang.
Weston, j. Fred, “Managemen Keuangan”. Erlangga, jakarta, 1993.
Yadiati, Winwin, “Teori Akuntansi: Suatu Pengantar”, Edisi Pertama, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2007.
58
Lampiran 1
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
No
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1
ABDA
Asuransi Bina Data Arta Tbk
2
AHAP
Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
3
AMAG
Asuransi Multi Artha Guna Tbk
4
ASBI
Asuransi Bintang Tbk
5
ASDM
Asuransi Dayin Mitra Tbk
6
ASRM
Asuransi Ramayana Tbk
7
LPGI
Lipo General Insurance
8
MREI
Maskapai Reasuransi Ind tbk
9
PNIN
Panin Insurance Tbk
59
Lampiran 2
Tabel Data EPS, NPM, ROA dan Return Saham
Perusahaan Asuransi Tahun 2007-2010
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Tahun
2007
2008
18
19
20
21
22
23
24
25
26
2009
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
2010
Kode
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
MREI
PNIN
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
MREI
PNIN
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
MREI
PNIN
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
MREI
PNIN
EPS
46,9
4,22
15,83
-70,59
15,83
271,98
102,66
39,9
84,06
51,06
5,13
24,48
34,26
26,15
220,28
80,63
67,05
77,96
94,43
14,55
40,36
20,88
40,08
276,3
154,18
81,72
99,1
171,42
18,83
48,71
15,37
73,7
229,16
360,39
118,46
142,6
60
NPM
8,31
3,06
10,7
11,94
4,01
7,18
10,85
8,48
24,04
5,59
4,8
14,39
8,12
5,59
7,73
7,74
9,92
25,31
7,75
9,19
22,53
6,07
7,83
9,42
13,42
10,28
36,37
11,11
8,07
24,17
3,68
13,68
10,92
23,95
12,08
39,15
ROA
8,11
1,96
5,35
-11,72
0,54
7,91
2,52
6,22
7,56
4,75
3,23
7,73
7,66
2,46
8,66
7,74
9,92
25,31
5,99
7,26
10,84
-1,36
3,2
8,87
13,42
10,28
36,15
6,36
7,62
10,36
-2,35
5,24
7,33
23,95
12,84
39,15
R.Saham
0
0,6
0
0,01
0,09
-0,22
0,59
0,5
0,18
-0,13
-0,61
-0,26
0,43
-0,34
-0,42
-0,31
-0,37
-0,54
0,58
0,32
0,9
0,58
0,9
0,62
0,54
1,02
0,71
0,73
0,09
0,51
-0,55
1,5
0,4
1,03
0,93
1,23
Tabel Data Log EPS, NPM, ROA dan Return Saham
Perusahaan Asuransi Tahun 2007-2010
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Tahun
2007
2008
18
19
20
21
22
23
24
25
26
2009
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
2010
Kode
Log EPS
Log NPM
Log ROA
Log
R.Saham
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
MREI
PNIN
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
MREI
PNIN
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
MREI
PNIN
ABDA
AHAP
AMAG
ASBI
ASDM
ASRM
LPGI
MREI
PNIN
1,671172843
0,625312451
1,199480915
0
1,199480915
2,434536969
2,01140126
1,600972896
0,919601024
0,485721426
1,029383778
1,077004327
0,603144373
0,856124444
1,035429738
0,928395852
0,90902085
0,29225607
0,72835378
0
-0,2676062
0,89817648
0,40140054
0,79379038
0
-0,221849
0
-2
-1,045757
0
-0,229148
-0,30103
1,924589386
1,380934463
0,8785218
-0,744727
1,70808081
0,710117365
1,388811413
1,534787359
1,417471693
2,342975068
1,90649666
1,826398782
0,747411808
0,681241237
1,158060794
0,909556029
0,747411808
0,888179494
0,888740961
0,996511672
0,67669361
0,50920252
0,88817949
0,88422877
0,39093511
0,93751789
0,88874096
0,99651167
0
0
0
-0,366532
0
0
0
0
1,89187183
1,403292145
1,40329215
0
1,97510999
1,162862993
1,605951158
1,319730494
1,602927713
2,441380885
2,188028041
1,912328358
0,889301703
0,963315511
1,352761192
0,783188691
0,893761762
0,974050903
1,127752516
1,011993115
0,77742682
0,86093662
1,03502928
0
0,50514998
0,94792362
1,12775252
1,01199311
-0,236572
-0,49485
-0,045757
-0,236572
-0,045757
-0,207608
-0,267606
0,0086
1,996073654
1,560743301
1,5581083
-0,148742
2,234061491
1,27485032
1,68761813
1,186673867
1,867467488
2,360138814
2,556772732
2,073571728
1,045714059
0,906873535
1,38327665
0,565847819
1,136086097
1,038222638
1,379305518
1,082066934
0,80345712
0,88195497
1,01535976
0
0,71933129
0,86510397
1,37930552
1,10856502
-0,136677
-1,045757
-0,29243
0
0,176091
-0,39794
0,012837
-0,031517
2,154119526
1,592731766
1,59273177
0,089905
61
Lampiran 3
Hasil dan Output SPSS
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
EPS
36
,00
2,56
1,6943
,55178
NPM
36
,49
1,59
1,0118
,26449
ROA
36
-,27
1,59
,7889
,42206
R.Saham
36
-2,00
,18
-,2280
,41394
Valid N (listwise)
36
Sumber : Data diolah
Nilai Tolerance dan VIF Hasil Pengujian Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
VIF
EPS
,579
1,728
NPM
,422
2,368
ROA
,302
3,310
(Constant)
Sumber : data di olah
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson Statistik
b
Model Summary
Change Statistics
R Square
Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
Durbin-Watson
,398
7,061
3
32
,001
1,839
a. Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA
b. Dependent Variable: Saham
62
Hasil Pengujian Koefesien Determinasi
Model
R
1
a.
b.
,631
a
R
Adjusted R
Std. Error of
Square
Square
the Estimate
,398
,342
,33580
Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM
Dependent Variable: Saham
sumber : Data diolah
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
2,389
3
,796
7,061
,001
Residual
3,608
32
,113
Total
5,997
35
a
a. Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM
b. Dependent Vaiabel: Saham
Sumber : data diolah
Hasil Uji Individu (Uji t)
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
-,302
,293
EPS
,272
,135
NPM
-,833
ROA
,576
Coefficients
T
Sig.
-1,031
,310
,363
2,014
,052
,330
-,532
-2,521
,017
,245
,587
2,355
,025
a. Dependent Variable: Saham
63
Beta
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Heterosdastisitas
64
Download