JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011 -2014 Umi Kholifah1, Erwin Dyah A.2 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 2 [email protected] 1 ABSTRACT Research on the influence of the efficiency of working capital, liquidity and solvency to profitability on industrial consumer goods intends to analyze effect to working capital efficiency, liquidity and solvency to profitability on industrial consumer goods. The research data acquired of financial statements (secondary) and processed using SPSS 22.0 program. Objects of this research were industrial consumer goods companies listed on the Indonesian Stock Exchange (ISE) in the period 2011 to 2014 with sample of as many as 16 companies. The results of research to point out that : (1) Partially only variable working capital turnover (WCT) and the current ratio (CR) which has a significant influence on the return on investment (ROI) while the variable debt to equity ratio (DER) was not proven significant effect on return on investment (ROI), it is confirmed from the results of t-test showed significance level obtained from variable working capital turnover (WCT) and the current ratio (CR) is smaller than the standard used is 0% and 3,3% from 5% whereas the level of significance of variable debt to equity ratio (DER) is greater than the standard used is 23,7% of 5%. (2) simultaneously, working capital turnover (WCT), current ratio (CR) and debt to equity ratio (DER) on return on investment (ROI) have a positive and significant effect on return on investment (ROI), which is evident from the results of the f-test showed significance level obtained is smaller than the standard used is 0% from 5%. (3) Variable working capital turnover (WCT) has a dominant influence on the return on investment (ROI) with a correlation obtained by 25,71%. Keywords : working capital efficiency (WCT), liquidity (CR), solvency (DER), profitability (ROI), industrial consumer goods companies. suku bunga bank merupakan pengaruh Pendahuluan Dalam era globalisasi dewasa utama dari inflasi yang mengakibatkan ini, perekonomian Indonesia yang mahalnya kurang stabil dan cenderung melemah capital dikarenakan harga meningkat. menga-kibatkan ekonomian di persaingan Indonesia per- atau Para tingginya pelaku cost usaha of harus menjadi mampu berpikir kreatif dan inovatif semakin ketat. Salah satu dampak yang dalam upaya memenangkan pasar kita rasakan dari keadaan pereko- demi mempertahankan kelangsungan nomian saat ini adalah inflasi. Masalah hidup usahanya serta guna mencapai inflasi dapat mem-pengaruhi keuangan tujuan yang ditetapkan. Setiap pe- perusahaan. rusahaan akan melakukan berbagai Meningkatnya tingkat 77 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 aktivitas untuk mencapai tujuannya perusahaan untuk mencapai efisiensi. yakni mencapai laba yang optimal. Manajer perusahaan harus mampu Setiap dilakukan mengatur kebijaksanaan dalam peng- perusahaan selalu membutuhkan dana, gunaan modal kerja secara efisien baik untuk membiayai kegiatan opera- untuk sionalnya sehari-hari maupun mem- modal kerja merupakan faktor yang biayai investasi jangka panjang. Dana mendukung kemampuan daya bersaing yang digunakan untuk mem-biayai perusahaan karena kesalahan didalam kegiatan pengelolaan modal kerja dapat me- aktivitas yang operasional sehari-hari disebut modal kerja. memperoleh laba. Efisiensi nyebabkan tidak tercapainya tujuan Modal kerja adalah dana yang yang telah ditentukan. harus tersedia dalam perusahaan yang Pengelolaan modal kerja yang dapat digunakan untuk membiayai baik dan tepat akan menjamin konti- operasi sehari-hari, misalnya : untuk nuitas operasional dari perusahaan pembelian bahan baku atau bahan secara efisien. Perusahaan yang me- pembantu serta yang berkaitan dengan netapkan modal kerja lebih kecil dari kelancaran proses produksi, membayar kebutuhannya upah dan gaji pegawai, biaya pe- ngalami meliharaan dan biaya lainnya, dimana memenuhi kewajiban jatuh tempo) dana di- yang kemungkinan terpaksa harus harapkan dapat kembali lagi masuk dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup dalam jangka waktu yang pendek besar agar dapat membayar hutang melalui hasil penjualan produknya. lancar Hasil dari penjualan produk tersebut menggambarkan akan menjadi modal kerja lagi untuk keamanan membiayai kegiatan operasional se- memuaskan. lanjutnya. perusahaan menetapkan modal kerja yang telah dikeluarkan Modal kerja menjadi point kemungkinan illikuid (tidak sedemikian memampu rupa, sehingga adanya tingkat (margin safety) Sebaliknya, yang jika yang terlalu besar dari yang di- penting yang sering dihadapi oleh butuhkan akan perusahaan karena dari sinilah semua rusahaan menjadi kegiatan perusahaan akan dimulai, mengakibatkan sehingga saat ini manajemen modal menganggur, kerja mendapatkan perhatian yang efisiensi dalam penggunaan dana yang semakin meningkat dari menyebabkan overlikuid terjadinya sehingga terjadi pedan dana in- manajer 78 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 berpengaruh terhadap hilangnya kesempatan untuk memperoleh laba. Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 dalam mencapai tujuan yaitu memperoleh laba. Manajemen modal kerja di- Penentuan sumber dana juga katakan baik apabila ada efisiensi menjadi masalah penting yang di- terhadap penggunaan modal kerja. Hal hadapi oleh perusahaan. Pemenuhan ini dapat dilihat dari perputaran modal kebutuhan dana dapat dipenuhi dari kerja sumber (working capital turnover), intern perusahaan, salah perputaran piutang (receivable satunya seperti laba ditahan yang turnover), perputaran persediaan akhirnya dapat digunakan kembali (inventory turnover). Apabila periode sebagai modal. Selain sumber dana perputaran intern, perusahaan juga dapat me- modal kerja semakin pendek dan cepat maka semakin menuhi efisien perusahaan yang pada akhirnya melalui sumber ekstern perusahaan renta-bilitas juga semakin meningkat. seperti meminjam dana kepada pihak Modal kerja memiliki sifat sumber kebutuhan dana kreditur seperti bank. yang fleksibel sehingga besar kecilnya Di dalam menentukan ke- modal kerja dapat ditambahi maupun bijakan modal kerja yang efisien, dikurangi sesuai kebutuhan perusahaan. perusahaan dihadapkan pada masalah Besarnya likuiditas modal kerja harus di- dan profitabilitas. Jika sesuaikan dengan kebutuhan, karena perusahaan menetapkan untuk mem- kelebihan atau kekurangan modal kerja perbesar jumlah modal kerja maka sama-sama memiliki dampak buruk tingkat likuiditas akan terjaga, tetapi di bagi perusahaan. lain sisi tingkat profitabilitas menurun Modal kerja menggambarkan karena kesempatan dalam memperoleh besarnya aktiva lancar yang dimiliki laba juga akan menurun. Sebaliknya, oleh dianalisa jika perusahaan ingin meningkatkan untuk memenuhi seluruh hutang lancar profita-bilitasnya maka hal ini juga perusahaan dalam satu periode operasi. akan mempengaruhi likuiditasnya. perusahaan Besarnya setelah aktiva lancar meng- Barang industri miliki likuiditas yang baik. Selain kembangan perekonomian bangsa di untuk menjaga likuiditas yang baik, Indonesia, modal meng- rusahaan-perusahaan yang bergerak gambarkan kemampuan perusahaan dalam industri barang konsumsi di juga dapat penting menjadi gambarkan bahwa perusahaan me- kerja yang konsumsi karena bagi banyaknya per- pe- 79 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 Indonesia. Perusahaan-perusahaan in- Kelebihan ini disebut modal kerja dustri barang konsumsi didalam proses bersih produksinya membutuhkan berbagai Kelebihan ini merupakan jumlah macam sumber daya, salah satunya aktiva lancar yang berasal dari adalah utang jangka panjang dan modal sumber daya manusia. (net working Definisi capital). Sehingga, industri barang konsumsi sendiri. ini memiliki peranan di dalam menyerap kualitatif tenaga kerja dan dapat meningkatkan kemungkinan tersedianya aktiva pendapatan negara. lancar yang lebih besar daripada karena bersifat menunjukkan Selain itu, produk-produk dari utang jangka pendek dan me- industri barang konsumsi juga banyak nunjukan tingkat keamanan bagi dibutuhkan oleh masyarakat dalam kreditur kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjamin kelangsungan usaha di karena didalam kehidupan sehari- masa mendatang harinya industri barang konsumsi 2. jangka pendek serta Modal kerja adalah jumlah aktiva seperti makanan, minuman, peralatan lancar. rumah tangga dan barang keperluan modal kerja bruto (gross working lainnya mempunyai peranan penting capital). Definisi ini bersifat kuan- dalam titatif karena menunjukkan jumlah menunjang kebutuhan masyarakat. dana Jumlah yang ini merupakan digunakan untuk Populasi penduduk Indonesia maksud operasi jangka pendek. yang sangat besar jumlahnya akan Waktu tersedianya modal kerja membantu tingkat penggunaan barang- akan tergantung pada macam dan barang konsumsi yang tinggi. Banyak- tingkat likuiditas dan unsur-unsur nya aktiva lancar, misalnya : kas, surat- populasi perusahaan ini dapat untuk memacu meningkatkan produksinya. surat berharga, piutang dan persediaan. Kasmir Tinjauan Pustaka (2015:300) mem- berikan definisi modal kerja sebagai Modal Kerja Menurut Sutarno (2012:194) modal yang digunakan terdapat beberapa definisi modal kerja membiayai yang lazim dipergunakan, yaitu : sehari-hari, terutama yang memiliki 1. jangka waktu pendek. Modal kerja adalah kelebihan operasional untuk perusahaan aktiva lancar terhadap utang lancar. 80 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 Sedangkan menurut Hendra S. Jumlah modal kerja yang tidak Raharja Putra (2009:156), pengertian cukup akan mengakibatkan masalah modal finansial bagi perusahaan. Selain itu, kerja diperlukan adalah oleh memenuhi dana yang perusahaan untuk kebutuhan perusahaan akan kehilangan ke- operasional percayaan yang dapat menurunkan nilai perusahaan sehari-hari, seperti pem- perusahaan. Kesalahan di dalam pe- belian bahan baku, pembayaran upah ngelolaan modal kerja akan meng- buruh, membayar hutang, dan pem- ganggu kegiatan operasi perusahaan bayaran lainnya. sehingga mempengaruhi profitabilitas Menurut Sutrisno (2009:39), dan tingkat likuiditas perusahaan. modal kerja merupakan dana yang diperlukan oleh perusahaan Besar kecilnya modal kerja untuk perusahaan tergantung dari kebutuhan memenuhi kebutuhan operasional peru- perusahaan itu sendiri. Ketersediaan sahaan sehari-hari, seperti pembelian modal kerja yang dibutuhkan oleh bahan baku, pembayaran upah buruh, perusahaan harus segera terpenuhi. membayar hutang, dan pembayaran Dalam usaha memenuhi kebutuhan lainnya yang merupakan salah satu modal kerja sesuai yang diharapkan unsur aktiva yang sangat penting dalam tidaklah perusahaan. modal kerja sangat tergantung dari Pengertian ini hampir selalu mudah. senada dengan yang disampaikan oleh berbagai penulis Kasmir. Sebuah konsep dimana pengaruhinya. Faktor-faktor yang dapat modal kerja merupakan dana yang mempengaruhi modal kerja antara lain diperlukan untuk melakukan kegiatan tergantung dari (Kasmir, 2015:307) : operasi perusahaan setiap harinya 1. Jenis perusahaan, dalam prak- Dari yang mem- pengertian teknya terdapat dua jenis pe- modal kerja yang telah disampaikan rusahaan yaitu jasa dan nonjasa dapat disimpulkan bahwa modal kerja (industri). Kebutuhan modal dalam merupakan perusahaan industri lebih besar diperlukan beberapa faktor Kebutuhan aktiva oleh lancar yang perusahaan untuk dikarenakan investasi dalam mendanai kegiatan operasional pe- bidang kas, piutang dan persediaan rusahaan dalam jangka pendek yang relatif lebih besar dibandingkan bertujuan perusahaan jasa. untuk memperoleh sebagai hasil akhirnya. laba 2. Syarat kredit, salah satu syarat penjualan adalah kredit sehingga 81 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 terjadilah piutang perusahaan yang ngadakan penjualan, tetapi persediaan dapat memengaruhi modal kerja. dapat dibiayai oleh pemasok melalui 3. Waktu produksi, artinya jangka utang usaha. waktu atau lamanya memproduksi Faktor yang paling penting suatu barang. Semakin lama waktu dalam konsep modal kerja nol adalah yang meningkatkan digunakan produksi dalam maka kecepatan. Mencapai akan modal kerja nol mengharuskan setiap semakin besar modal kerja yang pesanan dan bagian produk bergerak dibutuhkan. pada 4. Tingkat barang, mem- perputaran persediaan, semakin kecil atau rendah tingkat Efisiensi input output hati. 2001:336). yang demikian membuat munculnya suatu konsep oleh dan hubungan output dimana dibeli oleh organisasi untuk mencapai ponen yang harus ditangani secara hati- diajukan adalah penggunaan barang dan jasa yang Modal kerja merupakan kom- yang yang dengan data elektronik. antara Efisiensi Modal Kerja Karakteristik maksimum, umumnya berarti mengganti kertas perputaran, maka kebutuhan modal kerja semakin tinggi. kecepatan para analisis tertentu (Indra Sedangkan Bastian, Anthony dan Govindarajan yang diterjemahkan oleh financial dengan nama modal kerja nol Drs. atau zero working capital. (2002:114) didalam bukunya men- Pendukung konsep modal F.X. definisikan Kurniawan efisiensi Tjakrawala sebagai per- kerja nol menyatakan bahwa suatu bandingan antara output dan input, atau gerakan ke arah sasaran ini tidak hanya jumlah output per unit input. sama menghasilkan uang kas, tetapi juga halnya dengan pengertian efisiensi mempercepat produksi dan membantu yang perusahaan (2003:503) melakukan penyerahan dikemukakan bahwa oleh Horngren “efisiensi me- lebih tepat waktu dan beroperasi secara rupakan perbandingan yang optimum lebih efisien. Modal kerja = persediaan antara masukan dan pengeluaran.” + piutang – utang. Pengelolaan aktiva Menurut Supriyono lancar salah satunya menggunakan (2000:329), yang dimaksud dengan konsep Konsep “efisiensi adalah rasio keluaran ter- tersebut adalah persediaan dan piutang hadap masukan atau jumlah keluaran usaha merupakan kunci untuk me- per unit masukan.” Jadi suatu pusat modal kerja nol. 82 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 pertanggungjawaban dikatakan efisien modal kerja yang cukup dapat me- jika : mudahkan perusahaan dalam meng- 1) Menggunakan masukan (biaya atau hadapi segala bahaya yang mungkin sumber-sumber) yang lebih kecil disebabkan karena krisis keuangan. untuk menghasilkan dalam jumlah yang sama. Efisiensi modal kerja menunjukkan prestasi manajemen dalam 2) Menggunakan masukan (biaya atau mengelola sumber daya perusahaan sumber-sumber) yang sama untuk secara menghasilkan apabila unit yang dapat menghasilkan keluaran dalam jumlah yang besar. optimal. Dikatakan efisien sejumlah ke-luaran dengan penggunaan 3) Menggunakan masukan (biaya atau masukan minimal atau menghasilkan sumber-sumber) yang lebih kecil keluaran ter-banyak dengan masukan untuk yang tersedia. Pengukuran efisiensi menghasilkan keluaran dalam jumlah yang lebih besar. Berdasarkan uraian-uraian pengertian efisiensi, maka dapat di- modal kerja menggunakan working capital turnover dengan rumus (Kasmir, 2015:215) : simpulkan bahwa efisiensi adalah rasio WCT = Penjualan Bersih atau perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) yang Modal Kerja Likuiditas menggambarkan berapa banyak masukan yang menghasilkan diperlukan satu unit rasio Suatu perusahaan dikatakan untuk likuid apabila perusahaan mampu me- keluaran menuhi kewajiban jangka pendeknya. tertentu. Peranan likuiditas seringkali dianggap Manajemen kerja begitu penting, karena sering pula sangat diperlukan oleh perusahaan. likuiditas dijadikan sebagai ukuran Salah satu alasan utama pentingnya yang dapat memberikan kesan pertama manajemen modal kerja adalah modal tentang kerja yang terlalu besar dari kebutuhan perusahaan. nyata tidak cerminan dari kemampuan perusahaan efisiennya penggunaan modal tersebut. dalam memenuhi hutang-hutang jangka Sebaliknya, pendek dengan meng-gunakan aktiva akan modal mengakibatkan apabila modal kerja tersebut terlalu kecil jumlahnya juga akan menghambat jalannya operasi perusahaan, maka dengan adanya baik buruknya Likuiditas suatu merupakan perusahaan. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar 83 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 kewajiban-kewajibannya yang segera Kemerosotan tersebut hanya dapat harus dipenuhi (Sutrisno, 2009:215). dicegah dengan menambah dana Sofyan Syafri (2008:301), rasio gambarkan kemampuan Harahap likuiditas jangka panjang untuk menutup meng- kebutuhan aktiva perusahaan meningkat. tetap yang untuk menyelesaikan kewajiban jangka pen-deknya. 2. Volume kegiatan perusahaan Dari uraian tentang pengertian Peningkatan volume kegiatan likuiditas, maka dapat disimpulkan perusahaan akan menambah ke- bahwa likuiditas merupakan bagaimana butuhan dana untuk membiayai suatu perusahaan dapat memenuhi atau aktiva membayar kebutuhan kewajiban jangka pen- lancar. Sebagian tersebut dari dipenuhi deknya atau hutang-hutang perusahaan dengan pada saat jatuh tempo kepada pihak hutang, tetapi jika hal-hal lain tetap, luar. investasi dana jangka Dalam likuiditas menentukan perusahaan, maka tingkat untuk meningkatkan hutang- membiayai panjang tambahan pihak kebutuhan modal kerja sangat di- manajemen perlu mempertimbangkan perlukan agar rasio dapat di- beberapa faktor yang dapat mem- pertahankan. pengaruhi. Faktor-faktor yang dapat 3. Pengendalian aktiva lancar mempengaruhi likuiditas perusahaan Apabila pengendalian yang kurang adalah (Munawir, 2004:32) : baik terhadap besarnya investasi 1. Besarnya investasi pada aktiva dalam piutang dan persediaan tetap dibandingkan dengan seluruh menyebabkan dana jangka panjang. yang Pemakaian dana untuk pembelian seharusnya, maka sekali lagi rasio aktiva tetap adalah salah satu sebab akan turun dengan tajam, kecuali utama dari keadaan tidak likuid. apabila disediakan lebih banyak Apabila semakin banyak dana dana jangka panjang. perusahaan yang dipergunakan adanya melebihi Untuk investasi daripada menganalisa yang dan untuk aktiva tetap, maka sifatnya menilai posisi likuiditas perusahaan untuk dapat digunakan membiayai kebutuhan rasio current ratio. jangka pendek tinggal sedikit. Oleh Current ratio dapat dikatakan sebagai sebab itu, rasio likuiditas menurun. bentuk dalam mengukur tingkat 84 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 keamanan (margin of safety) suatu digunakan perusahaan. mampuan perusahaan untuk membayar Rasio ini mengukur untuk mengukur seberapa banyak aktiva lancar yang seluruh kewajibannya tersedia untuk menutupi kewajiban rusahaan dilikuidasi. apabila ke- pe- jangka pendek yang telah jatuh tempo. Debt to equity ratio, me- Formulasi untuk mengetahui rasio ini rupakan rasio yang digunakan untuk adalah (Abdul Halim, 2015:217) : menilai utang dengan ekuitas. Rumus CR = Aktiva Lancar untuk mencari debt to equity ratio Hutang Lancar (DER) adalah sebagai berikut (Kasmir, 2015:124) : Solvabilitas Rasio solvabilitas atau juga DER = Total Hutang dikenal dengan rasio leverage pada Ekuitas perusahaan digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan didanai melalui hutang. Sehingga semakin Profitabilitas besar nilai rasio solvabilitas dapat menunjukan semakin buruk di- Kemampuan perusahaan untuk bersaing didalam kompetisi dengan karenakan di sisi lain hal ini juga perusahaan-perusahaan menggambarkan risiko keuangan peru- menuntut sahaan yang semakin tinggi. meningkatkan Kasmir menyatakan rasio perusahaan Profitabilitas lainnya, untuk dapat profitabilitas. adalah kemampuan solvabilitas, merupakan rasio yang perusahaan memperoleh laba dalam digunakan untuk mengukur sejauh hubungannya dengan penjualan, total mana aktiva maupun aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2015:112). Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan perusahaan dalam kemampuan modal sendiri (Agus Sartono, 2010:122). Laba atau profit telah menjadi salah satu kebutuhan pokok guna memenuhi kebutuhan membayar perusahaan. Perusahaan dengan ke- kewajiban jangka panjangnya atau mampuan menghasilkan laba yang baik, kewajiban-kewajibannya apabila pe- menunjukan kinerja perusahaan yang rusahaan di likuidasi (Sofyan Syafri baik Harahap, 2008:303). profitabilitas sering dijadikan ukuran Dari pengertian tersebut, dapat karena pada umumnya dalam menilai kinerja perusahaan. disimpulkan bahwa rasio solvabilitas 85 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Kasmir Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 (2015:196), rusahaan tersebut. Kalangan eksternal menyatakan bahwa : rasio profitabilitas yang dimaksud adalah mereka yang merupakan rasio untuk menilai ke- mem-butuhkan gambaran dari kinerja mampuan perusahaan dalam dalam perusahaan mencari keuntungan. kreditor. Sedangkan, Susan Irawati seperti investor Investor perusahaan akan memilih dengan tingkat (2006:58) menyatakan bahwa, rasio profitabilitas keuntungan atau profitability ratio untungkan adalah rasio yang digunakan untuk mutuskan investasi atau pendanaan mengukur efisiensi penggunaan aktiva pada perusahaan tersebut, sedangkan perusahaan bagi atau mampuan suatu merupakan perusahaan keuntuk yang dan dapat mereka kreditor perusahaan didalam tingkat merupakan jaminan didalam tertentu pinjaman pada perusahaan. semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Berdasarkan keputusannya Jumlah laba me- profitabilitas menghasilkan laba selama periode (biasanya meng- memberikan bersih kerap dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan lainnya seperti para penjualan, aktiva, ekuitas pemegang ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa saham guna menilai kinerja sebagai rasio profitabilitas merupakan rasio suatu presentase dari beberapa tingkat untuk mengukur tingkat efektifitas aktivitas atau investasi. Perbandingan manajemen dalam menjalankan opera- ini disebut rasio profitabilitas. Rasio ini sional perusahaan yang ditunjukkan memberikan ukuran tingkat efektivitas oleh jumlah keuntungan yang diperoleh manajemen perusahaan, ditunjukkan dari oleh penjualan pendapat maupun investasi. Kesimpulan pokoknya adalah rasio profitabilitas menggambarkan efisiensi perusahaan. laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Salah satu rasio profitabilitas adalah Return on investment (ROI). Profitabilitas merupakan gam- Dalam analisis laporan keuangan, rasio baran kinerja perusahaan secara me- ini paling sering disoroti, karena dapat nyeluruh, maka profitabilitas selain menunjukkan keberhasilan perusahaan dibutuhkan kalangan internal juga di- menghasilkan keuntungan. Return on butuhkan oleh kalangan eksternal yang Investment (ROI) merupakan teknik memiliki analisa yang sering digunakan oleh kepentingan dalam pe- 86 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 seorang pimpinan perusahaan untuk Indonesian Capital Market Directory mengukur sejauh mana efektivitas dari (ICMD). Teknik pemilihan sampel keseluruhan operasi perusahaan yang dalam penelitian ini menggunakan telah dijalankannya. ROI adalah salah metode Purposive Sampling, yaitu satu bentuk dari rasio profitabilitas pemilihan sampel saham perusahaan yang dapat selama periode penelitian berdasarkan perusahaan pertimbangan atau kriteria tertentu. dimaksudkan mengukur dengan untuk kemampuan keseluruhan dana yang Tujuan penulis menggunakan metode aktiva yang ini untuk mendapatkan sampel yang digunakan dalam operasi perusahaan representative sesuai dengan kriteria untuk menghasilkan keuntungan. Teori yang sudah ditentukan. Berdasarkan return menyatakan kriteria yang telah ditetapkan terdapat bahwa profitabilitas di-tentukan oleh 16 sampel perusahaan industri barang (Kasmir, 2015:136) : konsumsi. ditanamkan on dalam investment ROI = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) Dalam penggunaan analisis korelasi agar menunjukkan hubungan Total Aktiva yang valid atau tidak bias maka perlu pengujian asumsi klasik pada model Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan regresi yang digunakan. Asumsi yang pendekatan kuantitatif yang kemudian harus dianalisis menggunakan SPSS 22.0 for sebelum melakukan pengujian model Windows. yang struktur adalah uji multikolinieritas, uji digunakan dalam penelitian ini adalah autokorelasi, uji heteroskedastisidas data sekunder yang berupa dokumen dan uji normalitas. Sumber data dipenuhi terlebih dahulu dan informasi tertulis tentang objek Metode analisis data yang penelitian yang diterbitkan Bursa Efek diterapkan dalam penelitian ini adalah Indonesia (BEI). analisis regresi berganda, uji f, uji t, Populasi dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi (R2) dan adalah seluruh perusahaan industri analisis koefisien determinasi parsial barang konsumsi yang terdaftar pada (r2). Melalui analisis ini dapat dilihat Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun pengaruh 2011 sampai dengan tahun 2014 yang variabel independen dengan variabel memiliki yang dependen. Dengan analisis regresi dalam berganda dapat diketahui seberapa lengkap laporan keuangan dipublikasikan atau hubungan antara 87 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 besar efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas a) Nilai konstanta bernilai negatif merupakan yaitu -0,074, hal ini menunjukkan berpengaruh bahwa apabila variabel WCT, CR terhadap profitabilitas sebagai variabel dan DER konstan, maka besarnya dependen. profitabilitas (ROI) adalah sebesar Hasil Penelitian dan Pembahasan -0,074. variabel yang Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 independen b) Koefisien regresi variabel working Analisis Regresi Linier Berganda Uji regresi dengan 1 variabel capital turnover (WCT) sebesar dependen dan 3 variabel independen 0,047 menyatakan bahwa setiap dilakukan untuk melihat pengaruh pe-nambahan 1 satuan variabel antara efisiensi modal kerja, likuiditas working capital turnover (WCT) dan solvabilitas terhadap profitabilitas. maka nilai Y yaitu ROI akan Hasil uji regresi dapat dilihat pada bertambah sebesar 0,047 satuan tabel 4.1 berikut ini dimana variabel lain dianggap Hasil Pengujian Model Regresi konstan. c) Koefisien regresi variabel current ratio (CR) menyatakan B erdasarkan hasil pengujian regresi, dibuat suatu persamaan atau model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = - 0,074 + 0,047X1 + 0,014X2 + 0,036X3 0,014 bahwa setiap penambahan 1 satuan variabel current ratio (CR) maka nilai return on investment (ROI) akan bertambah sebesar 0,014 satuan dimana variabel lain dianggap konstan. d) Koefisien regresi variabel debt to equity ratio (DER) sebesar 0,036 Dimana X1 sebesar = Efisiensi modal kerja (working capital turnover) X2 = Likuiditas (current ratio) X3 = Solvabilitas (debt to equity ratio) Berdasarkan persamaan regresi linier berganda diatas, maka menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan variabel debt to equity ratio (DER) maka nilai ROI akan bertambah sebesar 0,036 satuan di-mana variabel lain dianggap konstan. Uji F (Uji Simultan) dapat diuraikan sebagai berikut : 88 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 Pengujian hipotesis simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan mem-pengaruhi dependen. Tabel 4.2 variabel berikut ini merupakan hasil pengujian hipotesis simultan (Uji F) : Berdasarkan hasil output yang dapat dilihat dari nilai signifikansi, menunjukkan bahwa secara parsial Hasil Uji F (Uji Simultan) efisiensi modal kerja (working capital turnover) berpengaruh positif terhadap profitabilitas, hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat signifikansi yang diperoleh yaitu 0,000 lebih kecil dari standar Berdasarkan pengujian yang digunakan yakni 0,05. statistik diatas dengan menggunakan Berdasarkan hasil pengujian uji F diperoleh tingkat signifikansi statistik diatas pada tabel 4.3 tingkat lebih kecil dari standar signifikansi signifikansi variabel likuiditas (CR) yang ditetapkan yaitu 0,05 atau 5%. sebesar 0,033 atau 3,3%. Artinya Maka dapat disimpulkan bahwa Ha tingkat signifikansi variabel likuiditas diterima, artinya efisiensi modal kerja (CR) (WCT), dan signifikansi yaitu sebesar 0,05 atau 5%, solvabilitas (DER) secara simultan ber- sehingga dapat dikatakan bahwa H0 pengaruh signifikansi terhadap profita- ditolak bilitas (ROI). disimpulkan Uji T (Uji Parsial) variabel likuiditas (CR) mempunyai likuiditas Pengujian (CR), hipotesis parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui lebih dan kecil Ha bahwa dari standar diterima. Dapat secara parsial pengaruh yang signifikan terhadap variabel profitabilitas (ROI). pengaruh secara individual variabel Berdasarkan hasil output yang independen terhadap variabel dependen. dilihat dari nilai signifikansi, nilai yang Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.3 diperoleh adalah 0,237 atau 23,7%. berikut ini : Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Hasil Uji T (Uji Parsial) solvabilitas (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan, hal ini ditunjukkan oleh tingkat signifikansi 89 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 yang diperoleh yaitu 0,237 lebih besar yang digunakan dari standar yang digunakan yakni 0,05. kontribusi guna pengaruh mengetahui masing-masing variabel independen ter-hadap variabel Koefisien Determinasi (R2) Pengujian dependen dapat dilihat dari nilai partial koefisien de- correlation pada tabel 4.5 berikut ini : terminasi digunakan untuk menghitung seberapa besar variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen. Dalam penelitian ini digunakan Berdasarkan adjusted R2 karena jumlah variabel independen yang diteliti lebih dari dua variabel, maka lebih baik digunakan adjusted-R2. Hasil uji koefisien hasil hitung melalui program SPSS 22.0 yang disajikan pada tabel 5.11, maka dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r) masing-masing variabel independen determinasi (R2) : serta dapat menge-tahui kontribusi pengaruh dari masing-masing variabel independen yaitu efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (CR) dan solvabilitas (DER) dapat dihitung meng-gunakan 2 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R ) Berdasarkan output diatas, diperoleh R square sebesar 0,394 atau 39,4% yang berarti variasi semua variabel in-dependen yaitu efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (CR), dan solvabilitas (DER) dapat menjelaskan variasi variabel dependen profitabilitas (ROI) sebesar 39,4%. Sisanya sebesar 60,6% dijelaskan oleh 2 secara parsial diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Koefisien korelasi efisiensi modal kerja (WCT) sehingga efisiensi terhadap sebesar kontribusi modal 0,507, pengaruh kerja (WCT) profitabilitas (ROI) adalah (0,5072) x 100% = 25,71%. sebesar 0,271, sehingga kontribusi Koefisien Determinasi Parsial (r2) koefisien Berdasarkan hasil analisis korelasi 2) Koefisien korelasi likuiditas (CR) variabel lain diluar model. Besarnya rumus r2 dikalikan 100% (r2 x 100%). de- terminasi parsial (r ) variabel bebas pengaruh likuiditas (CR) terhadap profitabilitas (ROI) adalah (0,2712) x 100% = 7,34%. 90 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 3) Koefisien korelasi solvabilitas Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 terhadap return on investment. (DER) sebesar 0,152, sehingga Hasil kontribusi pengaruh solvabilitas nunjukkan nilai positif yang berarti (DER) profitabilitas bahwa semakin tinggi perputaran (ROI) adalah (0,1522) x 100% = modal kerja maka tingkat profita- 2,31%. bilitas juga akan meningkat. terhadap koefisien regresi me- Jadi dapat disimpulkan bahwa Menurut teori, jika perputaran variabel efisiensi modal kerja (WCT) modal kerja semakin tinggi, maka yang mempunyai pengaruh dominan semakin terhadap profitabilitas (ROI). diinvestasikan dalam modal kerja Pembahasan kembali Hasil pengujian regresi linier berganda yang pengaruh efisiensi kas menjadi keuntungan yang kas, atau artinya profi-tabilitas tentang perusahaan lebih cepat diterima. kerja, Dalam penelitian ini besar-nya likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas diukur meng-gunakan profitabilitas bahwa rasio return on investment yang efisiensi modal kerja dalam penelitian dapat diketahui melalui infor-masi ini penjualan diukur menguji cepat modal me-nunjukkan menggunakan working guna mengetahui capital turnover (WCT), likuiditas besarnya laba yang diperoleh peru- diukur menggunakan current ratio sahaan pada periode tertentu ke- (CR), solvabilitas diukur menggunakan mudian dibandingkan dengan total debt aset perusahaan. Dan apabila di- to equity ratio (DER) dan profitabilitas return on Pembahasan diukur menggunakan investment dari hubungkan dengan net working (ROI). capital, maka secara langsung masing-masing return on investment memiliki variabel adalah sebagai berikut : keterkaitan baik dari segi informasi 1. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja penjualan Terhadap Profitabilitas perusahaan, khususnya aset lancar. maupun dari aset Berdasarkan hasil pengujian Hasil pengujian ini sesuai hipotesis working capital turnover dengan teori yang ada yaitu, terhadap apabila per-putaran modal kerja return menunjukkan capital on investment bahwa turnover working memiliki pengaruh positif dan signifikan semakin cepat tinggi dana maka atau semakin kas yang diinvestasikan dalam modal kerja 91 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 kembali menjadi kas sehingga tingkat profitabilitas perusahaan keuntungan perusahaan dapat lebih semakin meningkat. cepat diterima yang pada akhirnya dapat meningkatkan Berdasarkan hasil uji statistik nilai dan penjelasan teoritis tersebut, profitabilitas perusahaan. 2. Pengaruh Likuiditas dapat Terhadap likuiditas Profitabilitas Hasil di-simpulkan memiliki bahwa pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. uji statistik me- nunjukkan bahwa hipotesis pada 3. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Profitabilitas penelitian ini yaitu secara parsial Berdasarkan analisis uji parsial likuiditas (CR) memiliki pengaruh regresi yang signifikan terhadap profita- menunjukkan bahwa solvabilitas bilitas (ROI) terbukti. Perusahaan (debt dengan current ratio yang besar memiliki pengaruh yang signifikan menunjukkan terhadap profitabilitas (ROI). besarnya ke- mampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban melalui hasil to equity ratio) tidak Secara teori, dijelaskan bahwa jangka debt to equity ratio (DER) berguna jangka untuk mengetahui jumlah dana pendek berkaitan erat terhadap yang disediakan kreditor terhadap laba yang akan diperoleh pe- pemilik perusahaan. Semakin besar rusahaan, per- nilai rasio ini, menunjukkan bahwa sentase kewajiban jangka pendek, semakin besar biaya yang harus maka laba yang akan diperoleh ditanggung perusahaan sehingga menjadi semakin kecil dikarenakan dapat me-nurunkan profitablitas bunga yang harus dibayar besar perusahaan. Akan tetapi, pada jumlahnya. Sebaliknya, semakin penelitian ini menunjukkan bahwa kecil persentase kewajiban jangka rasio pendek, maka laba yang di-peroleh menggunakan debt to equity ratio akan besar tidak memiliki pengaruh yang dikarenakan bunga yang harus signifikan terhadap profitabilitas. dibayar kecil Hal apabila tingkat pendeknya. Kewajiban semakin menjadi tinggi semakin jumlahnya. Jadi current ratio solvabilitas ini yang diukur dikarenakan dalam penentuan sumber dananya, rata- semakin tinggi maka semakin kecil rata perusahaan atau rendah beban bunga sehingga nerapkan sampel kebijakan me- leverage 92 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 rendah dengan cara menggunakan (current ratio), dan solvabilitas modal sendiri dibanding hutang (debt to equity ratio) secara parsial yang ditunjukkan pada tabel 5.3. memiliki Kebijakan leverage rendah akan signifikan terhadap profitabilitas seiring berjalan dengan beban (return on investmen) perusahaan bunga yang ditanggung perusahaan industri barang konsumsi.” tidak juga rendah sehingga hal ini tidak terbukti. mem-pengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. analisis data 2) Berdasarkan hasil uji F statistik yang uraian mengenai yang menunjukkan bahwa ada pengaruh Kesimpulan dan Saran Berdasarkan pengaruh dan pengaruh signifikan modal kerja turnover), dari efisiensi (working capital likuiditas (current efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas ratio), dan solvabilitas (debt to (CR) dan solvabilitas (DER) terhadap equity ratio) secara bersama-sama profitabilitas (ROI) pada perusahaan terhadap profitabilitas (return on sektor industri barang konsumsi yang investmen). terdaftar di Bursa Efek Indonesia, kedua yang menyatakan bahwa maka dapat dikemukakan beberapa “efisiensi modal kerja (working kesimpulan sebagai berikut : capital 1) Berdasarkan hasil uji t statistik (current ratio), dan solvabilitas menunjukkan bahwa Berarti turnover), hipotesis likuiditas hanya (debt to equity ratio) secara variabel efisiensi modal kerja simultan (bersama-sama) memiliki (working capital turnover) dan pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas (current ratio) saja yang profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap investment) perusahaan industri profitabilitas barang konsumsi.” terbukti. (return on investment), sedangkan variabel 3) Hasil analisis solvabilitas (debt to equity ratio) menunjukkan tidak efisiensi berpengaruh signifikan (return korelasi bahwa modal kerja terhadap profitabilitas (return on berpengaruh dominan investment). profitabilitas (ROI), Jadi hipotesis on parsial variabel (WCT) terhadap hal ini pertama yang menyatakan bahwa ditunjukkan oleh nilai Partial “Efisiensi modal kerja (working variabel efisiensi modal kerja capital (WCT) sebesar 0,507, lebih besar turnover), likuiditas 93 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 dari nilai Partial Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 “Management Controll System”. Yang diterjemahkan oleh Drs. F.X. Kurniawan Tjakrawala dalam Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. variabel likuiditas (CR) sebesar (0,271) dan solvabilitas (DER) sebesar (0,152). Berati hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa “Efisiensi modal kerja (working capital turnover) memiliki pengaruh yang dominan terhadap profitabilitas (return Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit BPFE Budi on investment) perusahaan industri barang konsumsi.” terbukti. Saran Berdasarkan kesimpulan- kesimpulan yang diuraikan diatas, penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1) Peneliti Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi. Jakarta : Penerbit Kencana Prenada Media Group. Halim, selanjutnya dapat menggunakan jenis perusahaan N.,Setyo. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, TBK. Jurnal. Abdul. 2015. Manajemen Keuangan Bisnis : Konsep dan Apliasinya. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media. lainnya selain perusahaan industri barang konsumsi dengan menambahkan periode waktu penelitiannya untuk membuktikan Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz. 2012. PrinsipPrinsip Manajemen Keuangan. Buku 1.Edisi 13. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. kembali hipotesis dalam skripsi ini. 2) Bagi penelitian mengambil sebaiknya tema yang akan yang sama, pengukuran profita- bilitas diukur dengan rasio yang berbeda seperti menggunakan return on equity (ROE) atau dapat menambah dan mengganti Horngren, Charles. 2003. Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial. Jilid 1. Jakarta : Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia. Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan Kesatu. Bandung : PT Pustaka. Kasmir. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Prenadamedia Group. variabel penelitian. Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta : Penerbit Liberty. Daftar Pustaka Anthony, Robert N. Govindarajan. dan Vijay 2002. 94 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 Raharja Putra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Sartono, R. Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Edisi 4. Yogyakarta : Penerbit BPFE Sofyan, Syafri H. 2008. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada. Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktek. Jakarta : Penerbit Erlangga. Suharjo, Bambang. 2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu Supriyono, R.A. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta : Penerbit BPFE Sutarno. 2012. Serba-serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Ekonisia Edwin. Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2008 - 2012. Jurnal. 95 JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96 Volume 1, Nomor 1, Mei 2016 96