JEM17 Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77

advertisement
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN
SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE 2011 -2014
Umi Kholifah1, Erwin Dyah A.2
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2
[email protected]
1
ABSTRACT
Research on the influence of the efficiency of working capital, liquidity and
solvency to profitability on industrial consumer goods intends to analyze effect to
working capital efficiency, liquidity and solvency to profitability on industrial consumer
goods. The research data acquired of financial statements (secondary) and processed
using SPSS 22.0 program. Objects of this research were industrial consumer goods
companies listed on the Indonesian Stock Exchange (ISE) in the period 2011 to 2014
with sample of as many as 16 companies. The results of research to point out that : (1)
Partially only variable working capital turnover (WCT) and the current ratio (CR) which
has a significant influence on the return on investment (ROI) while the variable debt to
equity ratio (DER) was not proven significant effect on return on investment (ROI), it is
confirmed from the results of t-test showed significance level obtained from variable
working capital turnover (WCT) and the current ratio (CR) is smaller than the standard
used is 0% and 3,3% from 5% whereas the level of significance of variable debt to
equity ratio (DER) is greater than the standard used is 23,7% of 5%. (2) simultaneously,
working capital turnover (WCT), current ratio (CR) and debt to equity ratio (DER) on
return on investment (ROI) have a positive and significant effect on return on
investment (ROI), which is evident from the results of the f-test showed significance
level obtained is smaller than the standard used is 0% from 5%. (3) Variable working
capital turnover (WCT) has a dominant influence on the return on investment (ROI)
with a correlation obtained by 25,71%.
Keywords : working capital efficiency (WCT), liquidity (CR), solvency (DER),
profitability (ROI), industrial consumer goods companies.
suku bunga bank merupakan pengaruh
Pendahuluan
Dalam era globalisasi dewasa
utama dari inflasi yang mengakibatkan
ini, perekonomian Indonesia yang
mahalnya
kurang stabil dan cenderung melemah
capital dikarenakan harga meningkat.
menga-kibatkan
ekonomian
di
persaingan
Indonesia
per-
atau
Para
tingginya
pelaku
cost
usaha
of
harus
menjadi
mampu berpikir kreatif dan inovatif
semakin ketat. Salah satu dampak yang
dalam upaya memenangkan pasar
kita rasakan dari keadaan pereko-
demi mempertahankan kelangsungan
nomian saat ini adalah inflasi. Masalah
hidup usahanya serta guna mencapai
inflasi dapat mem-pengaruhi keuangan
tujuan yang ditetapkan. Setiap pe-
perusahaan.
rusahaan akan melakukan berbagai
Meningkatnya
tingkat
77
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
aktivitas untuk mencapai tujuannya
perusahaan untuk mencapai efisiensi.
yakni mencapai laba yang optimal.
Manajer perusahaan harus mampu
Setiap
dilakukan
mengatur kebijaksanaan dalam peng-
perusahaan selalu membutuhkan dana,
gunaan modal kerja secara efisien
baik untuk membiayai kegiatan opera-
untuk
sionalnya sehari-hari maupun mem-
modal kerja merupakan faktor yang
biayai investasi jangka panjang. Dana
mendukung kemampuan daya bersaing
yang digunakan untuk mem-biayai
perusahaan karena kesalahan didalam
kegiatan
pengelolaan modal kerja dapat me-
aktivitas
yang
operasional
sehari-hari
disebut modal kerja.
memperoleh
laba.
Efisiensi
nyebabkan tidak tercapainya tujuan
Modal kerja adalah dana yang
yang telah ditentukan.
harus tersedia dalam perusahaan yang
Pengelolaan modal kerja yang
dapat digunakan untuk membiayai
baik dan tepat akan menjamin konti-
operasi sehari-hari, misalnya : untuk
nuitas operasional dari perusahaan
pembelian bahan baku atau bahan
secara efisien. Perusahaan yang me-
pembantu serta yang berkaitan dengan
netapkan modal kerja lebih kecil dari
kelancaran proses produksi, membayar
kebutuhannya
upah dan gaji pegawai, biaya pe-
ngalami
meliharaan dan biaya lainnya, dimana
memenuhi kewajiban jatuh tempo)
dana
di-
yang kemungkinan terpaksa harus
harapkan dapat kembali lagi masuk
dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup
dalam jangka waktu yang pendek
besar agar dapat membayar hutang
melalui hasil penjualan produknya.
lancar
Hasil dari penjualan produk tersebut
menggambarkan
akan menjadi modal kerja lagi untuk
keamanan
membiayai kegiatan operasional se-
memuaskan.
lanjutnya.
perusahaan menetapkan modal kerja
yang
telah
dikeluarkan
Modal kerja menjadi point
kemungkinan
illikuid
(tidak
sedemikian
memampu
rupa,
sehingga
adanya
tingkat
(margin
safety)
Sebaliknya,
yang
jika
yang terlalu besar dari yang di-
penting yang sering dihadapi oleh
butuhkan
akan
perusahaan karena dari sinilah semua
rusahaan
menjadi
kegiatan perusahaan akan dimulai,
mengakibatkan
sehingga saat ini manajemen modal
menganggur,
kerja mendapatkan perhatian yang
efisiensi dalam penggunaan dana yang
semakin
meningkat
dari
menyebabkan
overlikuid
terjadinya
sehingga
terjadi
pedan
dana
in-
manajer
78
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
berpengaruh
terhadap
hilangnya
kesempatan untuk memperoleh laba.
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
dalam
mencapai
tujuan
yaitu
memperoleh laba.
Manajemen modal kerja di-
Penentuan sumber dana juga
katakan baik apabila ada efisiensi
menjadi masalah penting yang di-
terhadap penggunaan modal kerja. Hal
hadapi oleh perusahaan. Pemenuhan
ini dapat dilihat dari perputaran modal
kebutuhan dana dapat dipenuhi dari
kerja
sumber
(working
capital
turnover),
intern
perusahaan,
salah
perputaran
piutang
(receivable
satunya seperti laba ditahan yang
turnover),
perputaran
persediaan
akhirnya dapat digunakan kembali
(inventory turnover). Apabila periode
sebagai modal. Selain sumber dana
perputaran
intern, perusahaan juga dapat me-
modal
kerja
semakin
pendek dan cepat maka semakin
menuhi
efisien perusahaan yang pada akhirnya
melalui sumber ekstern perusahaan
renta-bilitas juga semakin meningkat.
seperti meminjam dana kepada pihak
Modal kerja memiliki sifat
sumber
kebutuhan
dana
kreditur seperti bank.
yang fleksibel sehingga besar kecilnya
Di dalam menentukan ke-
modal kerja dapat ditambahi maupun
bijakan modal kerja yang efisien,
dikurangi sesuai kebutuhan perusahaan.
perusahaan dihadapkan pada masalah
Besarnya
likuiditas
modal
kerja
harus
di-
dan
profitabilitas.
Jika
sesuaikan dengan kebutuhan, karena
perusahaan menetapkan untuk mem-
kelebihan atau kekurangan modal kerja
perbesar jumlah modal kerja maka
sama-sama memiliki dampak buruk
tingkat likuiditas akan terjaga, tetapi di
bagi perusahaan.
lain sisi tingkat profitabilitas menurun
Modal kerja menggambarkan
karena kesempatan dalam memperoleh
besarnya aktiva lancar yang dimiliki
laba juga akan menurun. Sebaliknya,
oleh
dianalisa
jika perusahaan ingin meningkatkan
untuk memenuhi seluruh hutang lancar
profita-bilitasnya maka hal ini juga
perusahaan dalam satu periode operasi.
akan mempengaruhi likuiditasnya.
perusahaan
Besarnya
setelah
aktiva
lancar
meng-
Barang
industri
miliki likuiditas yang baik. Selain
kembangan perekonomian bangsa di
untuk menjaga likuiditas yang baik,
Indonesia,
modal
meng-
rusahaan-perusahaan yang bergerak
gambarkan kemampuan perusahaan
dalam industri barang konsumsi di
juga
dapat
penting
menjadi
gambarkan bahwa perusahaan me-
kerja
yang
konsumsi
karena
bagi
banyaknya
per-
pe-
79
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
Indonesia. Perusahaan-perusahaan in-
Kelebihan ini disebut modal kerja
dustri barang konsumsi didalam proses
bersih
produksinya membutuhkan berbagai
Kelebihan ini merupakan jumlah
macam sumber daya, salah satunya
aktiva lancar yang berasal dari
adalah
utang jangka panjang dan modal
sumber
daya
manusia.
(net
working
Definisi
capital).
Sehingga, industri barang konsumsi
sendiri.
ini
memiliki peranan di dalam menyerap
kualitatif
tenaga kerja dan dapat meningkatkan
kemungkinan tersedianya aktiva
pendapatan negara.
lancar yang lebih besar daripada
karena
bersifat
menunjukkan
Selain itu, produk-produk dari
utang jangka pendek dan me-
industri barang konsumsi juga banyak
nunjukan tingkat keamanan bagi
dibutuhkan oleh masyarakat dalam
kreditur
kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
menjamin kelangsungan usaha di
karena didalam kehidupan sehari-
masa mendatang
harinya
industri
barang
konsumsi
2.
jangka
pendek
serta
Modal kerja adalah jumlah aktiva
seperti makanan, minuman, peralatan
lancar.
rumah tangga dan barang keperluan
modal kerja bruto (gross working
lainnya mempunyai peranan penting
capital). Definisi ini bersifat kuan-
dalam
titatif karena menunjukkan jumlah
menunjang
kebutuhan
masyarakat.
dana
Jumlah
yang
ini
merupakan
digunakan
untuk
Populasi penduduk Indonesia
maksud operasi jangka pendek.
yang sangat besar jumlahnya akan
Waktu tersedianya modal kerja
membantu tingkat penggunaan barang-
akan tergantung pada macam dan
barang konsumsi yang tinggi. Banyak-
tingkat likuiditas dan unsur-unsur
nya
aktiva lancar, misalnya : kas, surat-
populasi
perusahaan
ini
dapat
untuk
memacu
meningkatkan
produksinya.
surat
berharga,
piutang
dan
persediaan.
Kasmir
Tinjauan Pustaka
(2015:300)
mem-
berikan definisi modal kerja sebagai
Modal Kerja
Menurut Sutarno (2012:194)
modal
yang
digunakan
terdapat beberapa definisi modal kerja
membiayai
yang lazim dipergunakan, yaitu :
sehari-hari, terutama yang memiliki
1.
jangka waktu pendek.
Modal
kerja
adalah
kelebihan
operasional
untuk
perusahaan
aktiva lancar terhadap utang lancar.
80
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
Sedangkan menurut Hendra S.
Jumlah modal kerja yang tidak
Raharja Putra (2009:156), pengertian
cukup akan mengakibatkan masalah
modal
finansial bagi perusahaan. Selain itu,
kerja
diperlukan
adalah
oleh
memenuhi
dana
yang
perusahaan
untuk
kebutuhan
perusahaan
akan
kehilangan
ke-
operasional
percayaan yang dapat menurunkan nilai
perusahaan sehari-hari, seperti pem-
perusahaan. Kesalahan di dalam pe-
belian bahan baku, pembayaran upah
ngelolaan modal kerja akan meng-
buruh, membayar hutang, dan pem-
ganggu kegiatan operasi perusahaan
bayaran lainnya.
sehingga mempengaruhi profitabilitas
Menurut Sutrisno (2009:39),
dan tingkat likuiditas perusahaan.
modal kerja merupakan dana yang
diperlukan
oleh
perusahaan
Besar kecilnya modal kerja
untuk
perusahaan tergantung dari kebutuhan
memenuhi kebutuhan operasional peru-
perusahaan itu sendiri. Ketersediaan
sahaan sehari-hari, seperti pembelian
modal kerja yang dibutuhkan oleh
bahan baku, pembayaran upah buruh,
perusahaan harus segera terpenuhi.
membayar hutang, dan pembayaran
Dalam usaha memenuhi kebutuhan
lainnya yang merupakan salah satu
modal kerja sesuai yang diharapkan
unsur aktiva yang sangat penting dalam
tidaklah
perusahaan.
modal kerja sangat tergantung dari
Pengertian
ini
hampir
selalu
mudah.
senada dengan yang disampaikan oleh
berbagai
penulis Kasmir. Sebuah konsep dimana
pengaruhinya. Faktor-faktor yang dapat
modal kerja merupakan dana yang
mempengaruhi modal kerja antara lain
diperlukan untuk melakukan kegiatan
tergantung dari (Kasmir, 2015:307) :
operasi perusahaan setiap harinya
1. Jenis perusahaan, dalam prak-
Dari
yang
mem-
pengertian
teknya terdapat dua jenis pe-
modal kerja yang telah disampaikan
rusahaan yaitu jasa dan nonjasa
dapat disimpulkan bahwa modal kerja
(industri). Kebutuhan modal dalam
merupakan
perusahaan industri lebih besar
diperlukan
beberapa
faktor
Kebutuhan
aktiva
oleh
lancar
yang
perusahaan
untuk
dikarenakan
investasi
dalam
mendanai kegiatan operasional pe-
bidang kas, piutang dan persediaan
rusahaan dalam jangka pendek yang
relatif lebih besar dibandingkan
bertujuan
perusahaan jasa.
untuk
memperoleh
sebagai hasil akhirnya.
laba
2. Syarat kredit, salah satu syarat
penjualan adalah kredit sehingga
81
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
terjadilah piutang perusahaan yang
ngadakan penjualan, tetapi persediaan
dapat memengaruhi modal kerja.
dapat dibiayai oleh pemasok melalui
3. Waktu produksi, artinya jangka
utang usaha.
waktu atau lamanya memproduksi
Faktor yang paling penting
suatu barang. Semakin lama waktu
dalam konsep modal kerja nol adalah
yang
meningkatkan
digunakan
produksi
dalam
maka
kecepatan.
Mencapai
akan
modal kerja nol mengharuskan setiap
semakin besar modal kerja yang
pesanan dan bagian produk bergerak
dibutuhkan.
pada
4. Tingkat
barang,
mem-
perputaran
persediaan,
semakin kecil atau rendah tingkat
Efisiensi
input
output
hati.
2001:336).
yang
demikian
membuat munculnya suatu konsep
oleh
dan
hubungan
output
dimana
dibeli oleh organisasi untuk mencapai
ponen yang harus ditangani secara hati-
diajukan
adalah
penggunaan barang dan jasa yang
Modal kerja merupakan kom-
yang
yang
dengan data elektronik.
antara
Efisiensi Modal Kerja
Karakteristik
maksimum,
umumnya berarti mengganti kertas
perputaran, maka kebutuhan modal
kerja semakin tinggi.
kecepatan
para
analisis
tertentu
(Indra
Sedangkan
Bastian,
Anthony
dan
Govindarajan yang diterjemahkan oleh
financial dengan nama modal kerja nol
Drs.
atau zero working capital.
(2002:114) didalam bukunya men-
Pendukung
konsep
modal
F.X.
definisikan
Kurniawan
efisiensi
Tjakrawala
sebagai
per-
kerja nol menyatakan bahwa suatu
bandingan antara output dan input, atau
gerakan ke arah sasaran ini tidak hanya
jumlah output per unit input. sama
menghasilkan uang kas, tetapi juga
halnya dengan pengertian efisiensi
mempercepat produksi dan membantu
yang
perusahaan
(2003:503)
melakukan
penyerahan
dikemukakan
bahwa
oleh
Horngren
“efisiensi
me-
lebih tepat waktu dan beroperasi secara
rupakan perbandingan yang optimum
lebih efisien. Modal kerja = persediaan
antara masukan dan pengeluaran.”
+ piutang – utang. Pengelolaan aktiva
Menurut
Supriyono
lancar salah satunya menggunakan
(2000:329), yang dimaksud dengan
konsep
Konsep
“efisiensi adalah rasio keluaran ter-
tersebut adalah persediaan dan piutang
hadap masukan atau jumlah keluaran
usaha merupakan kunci untuk me-
per unit masukan.” Jadi suatu pusat
modal
kerja
nol.
82
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
pertanggungjawaban dikatakan efisien
modal kerja yang cukup dapat me-
jika :
mudahkan perusahaan dalam meng-
1) Menggunakan masukan (biaya atau
hadapi segala bahaya yang mungkin
sumber-sumber) yang lebih kecil
disebabkan karena krisis keuangan.
untuk menghasilkan dalam jumlah
yang sama.
Efisiensi modal kerja menunjukkan prestasi manajemen dalam
2) Menggunakan masukan (biaya atau
mengelola sumber daya perusahaan
sumber-sumber) yang sama untuk
secara
menghasilkan
apabila unit yang dapat menghasilkan
keluaran
dalam
jumlah yang besar.
optimal.
Dikatakan
efisien
sejumlah ke-luaran dengan penggunaan
3) Menggunakan masukan (biaya atau
masukan minimal atau menghasilkan
sumber-sumber) yang lebih kecil
keluaran ter-banyak dengan masukan
untuk
yang tersedia. Pengukuran efisiensi
menghasilkan
keluaran
dalam jumlah yang lebih besar.
Berdasarkan
uraian-uraian
pengertian efisiensi, maka dapat di-
modal
kerja
menggunakan
working capital turnover dengan rumus
(Kasmir, 2015:215) :
simpulkan bahwa efisiensi adalah rasio
WCT = Penjualan Bersih
atau perbandingan antara keluaran
(output) dan masukan (input) yang
Modal Kerja
Likuiditas
menggambarkan berapa banyak masukan
yang
menghasilkan
diperlukan
satu
unit
rasio
Suatu perusahaan dikatakan
untuk
likuid apabila perusahaan mampu me-
keluaran
menuhi kewajiban jangka pendeknya.
tertentu.
Peranan likuiditas seringkali dianggap
Manajemen
kerja
begitu penting, karena sering pula
sangat diperlukan oleh perusahaan.
likuiditas dijadikan sebagai ukuran
Salah satu alasan utama pentingnya
yang dapat memberikan kesan pertama
manajemen modal kerja adalah modal
tentang
kerja yang terlalu besar dari kebutuhan
perusahaan.
nyata
tidak
cerminan dari kemampuan perusahaan
efisiennya penggunaan modal tersebut.
dalam memenuhi hutang-hutang jangka
Sebaliknya,
pendek dengan meng-gunakan aktiva
akan
modal
mengakibatkan
apabila
modal
kerja
tersebut terlalu kecil jumlahnya juga
akan menghambat jalannya operasi
perusahaan,
maka
dengan
adanya
baik
buruknya
Likuiditas
suatu
merupakan
perusahaan.
Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan
untuk
membayar
83
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
kewajiban-kewajibannya yang segera
Kemerosotan tersebut hanya dapat
harus dipenuhi (Sutrisno, 2009:215).
dicegah dengan menambah dana
Sofyan
Syafri
(2008:301),
rasio
gambarkan
kemampuan
Harahap
likuiditas
jangka panjang untuk menutup
meng-
kebutuhan
aktiva
perusahaan
meningkat.
tetap
yang
untuk menyelesaikan kewajiban jangka
pen-deknya.
2. Volume kegiatan perusahaan
Dari uraian tentang pengertian
Peningkatan
volume
kegiatan
likuiditas, maka dapat disimpulkan
perusahaan akan menambah ke-
bahwa likuiditas merupakan bagaimana
butuhan dana untuk membiayai
suatu perusahaan dapat memenuhi atau
aktiva
membayar
kebutuhan
kewajiban
jangka
pen-
lancar.
Sebagian
tersebut
dari
dipenuhi
deknya atau hutang-hutang perusahaan
dengan
pada saat jatuh tempo kepada pihak
hutang, tetapi jika hal-hal lain tetap,
luar.
investasi dana jangka
Dalam
likuiditas
menentukan
perusahaan,
maka
tingkat
untuk
meningkatkan
hutang-
membiayai
panjang
tambahan
pihak
kebutuhan modal kerja sangat di-
manajemen perlu mempertimbangkan
perlukan agar rasio dapat di-
beberapa faktor yang dapat mem-
pertahankan.
pengaruhi. Faktor-faktor yang dapat
3. Pengendalian aktiva lancar
mempengaruhi likuiditas perusahaan
Apabila pengendalian yang kurang
adalah (Munawir, 2004:32) :
baik terhadap besarnya investasi
1. Besarnya investasi pada aktiva
dalam
piutang dan
persediaan
tetap dibandingkan dengan seluruh
menyebabkan
dana jangka panjang.
yang
Pemakaian dana untuk pembelian
seharusnya, maka sekali lagi rasio
aktiva tetap adalah salah satu sebab
akan turun dengan tajam, kecuali
utama dari keadaan tidak likuid.
apabila disediakan lebih banyak
Apabila semakin banyak dana
dana jangka panjang.
perusahaan
yang
dipergunakan
adanya
melebihi
Untuk
investasi
daripada
menganalisa
yang
dan
untuk aktiva tetap, maka sifatnya
menilai posisi likuiditas perusahaan
untuk
dapat digunakan
membiayai
kebutuhan
rasio current ratio.
jangka pendek tinggal sedikit. Oleh
Current ratio dapat dikatakan sebagai
sebab itu, rasio likuiditas menurun.
bentuk
dalam
mengukur
tingkat
84
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
keamanan (margin of safety) suatu
digunakan
perusahaan.
mampuan perusahaan untuk membayar
Rasio
ini
mengukur
untuk
mengukur
seberapa banyak aktiva lancar yang
seluruh
kewajibannya
tersedia untuk menutupi kewajiban
rusahaan dilikuidasi.
apabila
ke-
pe-
jangka pendek yang telah jatuh tempo.
Debt to equity ratio, me-
Formulasi untuk mengetahui rasio ini
rupakan rasio yang digunakan untuk
adalah (Abdul Halim, 2015:217) :
menilai utang dengan ekuitas. Rumus
CR = Aktiva Lancar
untuk mencari debt to equity ratio
Hutang Lancar
(DER) adalah sebagai berikut (Kasmir,
2015:124) :
Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau juga
DER = Total Hutang
dikenal dengan rasio leverage pada
Ekuitas
perusahaan digunakan untuk mengukur
seberapa besar perusahaan didanai
melalui hutang. Sehingga semakin
Profitabilitas
besar nilai rasio solvabilitas dapat
menunjukan
semakin
buruk
di-
Kemampuan perusahaan untuk
bersaing didalam kompetisi dengan
karenakan di sisi lain hal ini juga
perusahaan-perusahaan
menggambarkan risiko keuangan peru-
menuntut
sahaan yang semakin tinggi.
meningkatkan
Kasmir
menyatakan
rasio
perusahaan
Profitabilitas
lainnya,
untuk
dapat
profitabilitas.
adalah
kemampuan
solvabilitas, merupakan rasio yang
perusahaan memperoleh laba dalam
digunakan untuk mengukur sejauh
hubungannya dengan penjualan, total
mana
aktiva maupun
aktiva
perusahaan
dibiayai
dengan utang (Kasmir, 2015:112).
Rasio solvabilitas adalah rasio
yang
menggambarkan
perusahaan
dalam
kemampuan
modal sendiri (Agus
Sartono, 2010:122). Laba atau profit
telah menjadi salah satu kebutuhan
pokok
guna
memenuhi
kebutuhan
membayar
perusahaan. Perusahaan dengan ke-
kewajiban jangka panjangnya atau
mampuan menghasilkan laba yang baik,
kewajiban-kewajibannya apabila pe-
menunjukan kinerja perusahaan yang
rusahaan di likuidasi (Sofyan Syafri
baik
Harahap, 2008:303).
profitabilitas sering dijadikan ukuran
Dari pengertian tersebut, dapat
karena
pada
umumnya
dalam menilai kinerja perusahaan.
disimpulkan bahwa rasio solvabilitas
85
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Kasmir
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
(2015:196),
rusahaan tersebut. Kalangan eksternal
menyatakan bahwa : rasio profitabilitas
yang dimaksud adalah mereka yang
merupakan rasio untuk menilai ke-
mem-butuhkan gambaran dari kinerja
mampuan perusahaan dalam dalam
perusahaan
mencari keuntungan.
kreditor.
Sedangkan,
Susan
Irawati
seperti
investor
Investor
perusahaan
akan
memilih
dengan
tingkat
(2006:58) menyatakan bahwa, rasio
profitabilitas
keuntungan atau profitability ratio
untungkan
adalah rasio yang digunakan untuk
mutuskan investasi atau pendanaan
mengukur efisiensi penggunaan aktiva
pada perusahaan tersebut, sedangkan
perusahaan
bagi
atau
mampuan
suatu
merupakan
perusahaan
keuntuk
yang
dan
dapat
mereka
kreditor
perusahaan
didalam
tingkat
merupakan
jaminan
didalam
tertentu
pinjaman pada perusahaan.
semesteran,
triwulanan dan lain-lain) untuk melihat
kemampuan
perusahaan
dalam
beroperasi secara efisien.
Berdasarkan
keputusannya
Jumlah
laba
me-
profitabilitas
menghasilkan laba selama periode
(biasanya
meng-
memberikan
bersih
kerap
dibandingkan dengan ukuran kegiatan
atau kondisi keuangan lainnya seperti
para
penjualan, aktiva, ekuitas pemegang
ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
saham guna menilai kinerja sebagai
rasio profitabilitas merupakan rasio
suatu presentase dari beberapa tingkat
untuk mengukur tingkat efektifitas
aktivitas atau investasi. Perbandingan
manajemen dalam menjalankan opera-
ini disebut rasio profitabilitas. Rasio ini
sional perusahaan yang ditunjukkan
memberikan ukuran tingkat efektivitas
oleh jumlah keuntungan yang diperoleh
manajemen perusahaan, ditunjukkan
dari
oleh
penjualan
pendapat
maupun
investasi.
Kesimpulan pokoknya adalah rasio
profitabilitas menggambarkan efisiensi
perusahaan.
laba
yang
dihasilkan
dari
penjualan dan pendapatan investasi.
Salah satu rasio profitabilitas
adalah Return on investment (ROI).
Profitabilitas merupakan gam-
Dalam analisis laporan keuangan, rasio
baran kinerja perusahaan secara me-
ini paling sering disoroti, karena dapat
nyeluruh, maka profitabilitas selain
menunjukkan keberhasilan perusahaan
dibutuhkan kalangan internal juga di-
menghasilkan keuntungan. Return on
butuhkan oleh kalangan eksternal yang
Investment (ROI) merupakan teknik
memiliki
analisa yang sering digunakan oleh
kepentingan
dalam
pe-
86
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
seorang pimpinan perusahaan untuk
Indonesian Capital Market Directory
mengukur sejauh mana efektivitas dari
(ICMD). Teknik pemilihan sampel
keseluruhan operasi perusahaan yang
dalam penelitian ini menggunakan
telah dijalankannya. ROI adalah salah
metode Purposive Sampling, yaitu
satu bentuk dari rasio profitabilitas
pemilihan sampel saham perusahaan
yang
dapat
selama periode penelitian berdasarkan
perusahaan
pertimbangan atau kriteria tertentu.
dimaksudkan
mengukur
dengan
untuk
kemampuan
keseluruhan
dana
yang
Tujuan penulis menggunakan metode
aktiva
yang
ini untuk mendapatkan sampel yang
digunakan dalam operasi perusahaan
representative sesuai dengan kriteria
untuk menghasilkan keuntungan. Teori
yang sudah ditentukan. Berdasarkan
return
menyatakan
kriteria yang telah ditetapkan terdapat
bahwa profitabilitas di-tentukan oleh
16 sampel perusahaan industri barang
(Kasmir, 2015:136) :
konsumsi.
ditanamkan
on
dalam
investment
ROI = Laba Bersih Setelah Pajak
(EAT)
Dalam penggunaan analisis
korelasi agar menunjukkan hubungan
Total Aktiva
yang valid atau tidak bias maka perlu
pengujian asumsi klasik pada model
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
regresi yang digunakan. Asumsi yang
pendekatan kuantitatif yang kemudian
harus
dianalisis menggunakan SPSS 22.0 for
sebelum melakukan pengujian model
Windows.
yang
struktur adalah uji multikolinieritas, uji
digunakan dalam penelitian ini adalah
autokorelasi, uji heteroskedastisidas
data sekunder yang berupa dokumen
dan uji normalitas.
Sumber
data
dipenuhi
terlebih
dahulu
dan informasi tertulis tentang objek
Metode analisis data yang
penelitian yang diterbitkan Bursa Efek
diterapkan dalam penelitian ini adalah
Indonesia (BEI).
analisis regresi berganda, uji f, uji t,
Populasi dalam penelitian ini
analisis koefisien determinasi (R2) dan
adalah seluruh perusahaan industri
analisis koefisien determinasi parsial
barang konsumsi yang terdaftar pada
(r2). Melalui analisis ini dapat dilihat
Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun
pengaruh
2011 sampai dengan tahun 2014 yang
variabel independen dengan variabel
memiliki
yang
dependen. Dengan analisis regresi
dalam
berganda dapat diketahui seberapa
lengkap
laporan
keuangan
dipublikasikan
atau
hubungan
antara
87
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
besar efisiensi modal kerja, likuiditas
dan
solvabilitas
a)
Nilai konstanta bernilai negatif
merupakan
yaitu -0,074, hal ini menunjukkan
berpengaruh
bahwa apabila variabel WCT, CR
terhadap profitabilitas sebagai variabel
dan DER konstan, maka besarnya
dependen.
profitabilitas (ROI) adalah sebesar
Hasil Penelitian dan Pembahasan
-0,074.
variabel
yang
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
independen
b) Koefisien regresi variabel working
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji regresi dengan 1 variabel
capital turnover (WCT) sebesar
dependen dan 3 variabel independen
0,047 menyatakan bahwa setiap
dilakukan untuk melihat pengaruh
pe-nambahan 1 satuan variabel
antara efisiensi modal kerja, likuiditas
working capital turnover (WCT)
dan solvabilitas terhadap profitabilitas.
maka nilai Y yaitu ROI akan
Hasil uji regresi dapat dilihat pada
bertambah sebesar 0,047 satuan
tabel 4.1 berikut ini
dimana variabel lain dianggap
Hasil Pengujian Model Regresi
konstan.
c)
Koefisien regresi variabel current
ratio
(CR)
menyatakan
B
erdasarkan hasil pengujian regresi,
dibuat suatu persamaan atau model
persamaan
regresi
linier
berganda
sebagai berikut :
Y = - 0,074 + 0,047X1 + 0,014X2 +
0,036X3
0,014
bahwa
setiap
penambahan 1 satuan variabel
current ratio (CR) maka nilai
return on investment (ROI) akan
bertambah sebesar 0,014 satuan
dimana variabel lain dianggap
konstan.
d) Koefisien regresi variabel debt to
equity ratio (DER) sebesar 0,036
Dimana
X1
sebesar
=
Efisiensi
modal
kerja
(working capital turnover)
X2
= Likuiditas (current ratio)
X3
= Solvabilitas (debt to equity
ratio)
Berdasarkan
persamaan
regresi linier berganda diatas, maka
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan variabel debt to
equity ratio (DER) maka nilai ROI
akan bertambah sebesar 0,036
satuan
di-mana
variabel
lain
dianggap konstan.
Uji F (Uji Simultan)
dapat diuraikan sebagai berikut :
88
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
Pengujian hipotesis simultan
(Uji F) digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independen secara
simultan
mem-pengaruhi
dependen.
Tabel
4.2
variabel
berikut
ini
merupakan hasil pengujian hipotesis
simultan (Uji F) :
Berdasarkan hasil output yang
dapat dilihat dari nilai signifikansi,
menunjukkan bahwa secara parsial
Hasil Uji F (Uji Simultan)
efisiensi modal kerja (working capital
turnover) berpengaruh positif terhadap
profitabilitas, hal tersebut ditunjukkan
oleh tingkat signifikansi yang diperoleh
yaitu 0,000 lebih kecil dari standar
Berdasarkan
pengujian
yang digunakan yakni 0,05.
statistik diatas dengan menggunakan
Berdasarkan hasil pengujian
uji F diperoleh tingkat signifikansi
statistik diatas pada tabel 4.3 tingkat
lebih kecil dari standar signifikansi
signifikansi variabel likuiditas (CR)
yang ditetapkan yaitu 0,05 atau 5%.
sebesar 0,033 atau 3,3%. Artinya
Maka dapat disimpulkan bahwa Ha
tingkat signifikansi variabel likuiditas
diterima, artinya efisiensi modal kerja
(CR)
(WCT),
dan
signifikansi yaitu sebesar 0,05 atau 5%,
solvabilitas (DER) secara simultan ber-
sehingga dapat dikatakan bahwa H0
pengaruh signifikansi terhadap profita-
ditolak
bilitas (ROI).
disimpulkan
Uji T (Uji Parsial)
variabel likuiditas (CR) mempunyai
likuiditas
Pengujian
(CR),
hipotesis
parsial
(Uji t) digunakan untuk mengetahui
lebih
dan
kecil
Ha
bahwa
dari
standar
diterima.
Dapat
secara
parsial
pengaruh yang signifikan terhadap
variabel profitabilitas (ROI).
pengaruh secara individual variabel
Berdasarkan hasil output yang
independen terhadap variabel dependen.
dilihat dari nilai signifikansi, nilai yang
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.3
diperoleh adalah 0,237 atau 23,7%.
berikut ini :
Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
Hasil Uji T (Uji Parsial)
solvabilitas
(DER)
tidak
memiliki
pengaruh yang signifikan, hal ini
ditunjukkan oleh tingkat signifikansi
89
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
yang diperoleh yaitu 0,237 lebih besar
yang
digunakan
dari standar yang digunakan yakni 0,05.
kontribusi
guna
pengaruh
mengetahui
masing-masing
variabel independen ter-hadap variabel
Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian
dependen dapat dilihat dari nilai partial
koefisien
de-
correlation pada tabel 4.5 berikut ini :
terminasi digunakan untuk menghitung
seberapa besar variasi dari variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh
variasi variabel-variabel independen.
Dalam
penelitian
ini
digunakan
Berdasarkan
adjusted R2 karena jumlah variabel
independen yang diteliti lebih dari dua
variabel, maka lebih baik digunakan
adjusted-R2.
Hasil
uji
koefisien
hasil
hitung
melalui program SPSS 22.0 yang
disajikan pada tabel 5.11, maka dapat
diketahui besarnya koefisien korelasi
(r) masing-masing variabel independen
determinasi (R2) :
serta dapat menge-tahui kontribusi
pengaruh dari masing-masing variabel
independen yaitu efisiensi modal kerja
(WCT), likuiditas (CR) dan solvabilitas
(DER) dapat dihitung meng-gunakan
2
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R )
Berdasarkan
output diatas,
diperoleh R square sebesar 0,394 atau
39,4% yang berarti variasi semua
variabel in-dependen yaitu efisiensi
modal kerja (WCT), likuiditas (CR),
dan
solvabilitas
(DER)
dapat
menjelaskan variasi variabel dependen
profitabilitas (ROI) sebesar 39,4%.
Sisanya sebesar 60,6% dijelaskan oleh
2
secara parsial diperoleh hasil sebagai
berikut :
1) Koefisien korelasi efisiensi modal
kerja
(WCT)
sehingga
efisiensi
terhadap
sebesar
kontribusi
modal
0,507,
pengaruh
kerja
(WCT)
profitabilitas
(ROI)
adalah (0,5072) x 100% = 25,71%.
sebesar 0,271, sehingga kontribusi
Koefisien Determinasi Parsial (r2)
koefisien
Berdasarkan hasil analisis korelasi
2) Koefisien korelasi likuiditas (CR)
variabel lain diluar model.
Besarnya
rumus r2 dikalikan 100% (r2 x 100%).
de-
terminasi parsial (r ) variabel bebas
pengaruh likuiditas (CR) terhadap
profitabilitas (ROI) adalah (0,2712)
x 100% = 7,34%.
90
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
3) Koefisien
korelasi
solvabilitas
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
terhadap return on investment.
(DER) sebesar 0,152, sehingga
Hasil
kontribusi pengaruh solvabilitas
nunjukkan nilai positif yang berarti
(DER)
profitabilitas
bahwa semakin tinggi perputaran
(ROI) adalah (0,1522) x 100% =
modal kerja maka tingkat profita-
2,31%.
bilitas juga akan meningkat.
terhadap
koefisien
regresi
me-
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Menurut teori, jika perputaran
variabel efisiensi modal kerja (WCT)
modal kerja semakin tinggi, maka
yang mempunyai pengaruh dominan
semakin
terhadap profitabilitas (ROI).
diinvestasikan dalam modal kerja
Pembahasan
kembali
Hasil pengujian regresi linier
berganda
yang
pengaruh
efisiensi
kas
menjadi
keuntungan
yang
kas,
atau
artinya
profi-tabilitas
tentang
perusahaan lebih cepat diterima.
kerja,
Dalam penelitian ini besar-nya
likuiditas dan solvabilitas terhadap
profitabilitas diukur meng-gunakan
profitabilitas
bahwa
rasio return on investment yang
efisiensi modal kerja dalam penelitian
dapat diketahui melalui infor-masi
ini
penjualan
diukur
menguji
cepat
modal
me-nunjukkan
menggunakan
working
guna
mengetahui
capital turnover (WCT), likuiditas
besarnya laba yang diperoleh peru-
diukur menggunakan current ratio
sahaan pada periode tertentu ke-
(CR), solvabilitas diukur menggunakan
mudian dibandingkan dengan total
debt
aset perusahaan. Dan apabila di-
to
equity ratio (DER) dan
profitabilitas
return
on
Pembahasan
diukur
menggunakan
investment
dari
hubungkan dengan net working
(ROI).
capital, maka secara langsung
masing-masing
return on investment memiliki
variabel adalah sebagai berikut :
keterkaitan baik dari segi informasi
1.
Pengaruh Efisiensi Modal Kerja
penjualan
Terhadap Profitabilitas
perusahaan, khususnya aset lancar.
maupun
dari
aset
Berdasarkan hasil pengujian
Hasil pengujian ini sesuai
hipotesis working capital turnover
dengan teori yang ada yaitu,
terhadap
apabila per-putaran modal kerja
return
menunjukkan
capital
on investment
bahwa
turnover
working
memiliki
pengaruh positif dan signifikan
semakin
cepat
tinggi
dana
maka
atau
semakin
kas
yang
diinvestasikan dalam modal kerja
91
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
kembali menjadi kas sehingga
tingkat profitabilitas perusahaan
keuntungan perusahaan dapat lebih
semakin meningkat.
cepat diterima yang pada akhirnya
dapat
meningkatkan
Berdasarkan hasil uji statistik
nilai
dan penjelasan teoritis tersebut,
profitabilitas perusahaan.
2.
Pengaruh
Likuiditas
dapat
Terhadap
likuiditas
Profitabilitas
Hasil
di-simpulkan
memiliki
bahwa
pengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan.
uji
statistik
me-
nunjukkan bahwa hipotesis pada
3.
Pengaruh Solvabilitas Terhadap
Profitabilitas
penelitian ini yaitu secara parsial
Berdasarkan
analisis
uji
parsial
likuiditas (CR) memiliki pengaruh
regresi
yang signifikan terhadap profita-
menunjukkan bahwa solvabilitas
bilitas (ROI) terbukti. Perusahaan
(debt
dengan current ratio yang besar
memiliki pengaruh yang signifikan
menunjukkan
terhadap profitabilitas (ROI).
besarnya
ke-
mampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban
melalui
hasil
to
equity
ratio)
tidak
Secara teori, dijelaskan bahwa
jangka
debt to equity ratio (DER) berguna
jangka
untuk mengetahui jumlah dana
pendek berkaitan erat terhadap
yang disediakan kreditor terhadap
laba yang akan diperoleh pe-
pemilik perusahaan. Semakin besar
rusahaan,
per-
nilai rasio ini, menunjukkan bahwa
sentase kewajiban jangka pendek,
semakin besar biaya yang harus
maka laba yang akan diperoleh
ditanggung perusahaan sehingga
menjadi semakin kecil dikarenakan
dapat me-nurunkan profitablitas
bunga yang harus dibayar besar
perusahaan. Akan tetapi, pada
jumlahnya. Sebaliknya, semakin
penelitian ini menunjukkan bahwa
kecil persentase kewajiban jangka
rasio
pendek, maka laba yang di-peroleh
menggunakan debt to equity ratio
akan
besar
tidak memiliki pengaruh yang
dikarenakan bunga yang harus
signifikan terhadap profitabilitas.
dibayar
kecil
Hal
apabila
tingkat
pendeknya.
Kewajiban
semakin
menjadi
tinggi
semakin
jumlahnya.
Jadi
current
ratio
solvabilitas
ini
yang
diukur
dikarenakan
dalam
penentuan sumber dananya, rata-
semakin tinggi maka semakin kecil
rata
perusahaan
atau rendah beban bunga sehingga
nerapkan
sampel
kebijakan
me-
leverage
92
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
rendah dengan cara menggunakan
(current ratio), dan solvabilitas
modal sendiri dibanding hutang
(debt to equity ratio) secara parsial
yang ditunjukkan pada tabel 5.3.
memiliki
Kebijakan leverage rendah akan
signifikan terhadap profitabilitas
seiring berjalan dengan beban
(return on investmen) perusahaan
bunga yang ditanggung perusahaan
industri barang konsumsi.” tidak
juga rendah sehingga hal ini tidak
terbukti.
mem-pengaruhi
tingkat
profitabilitas perusahaan.
analisis
data
2) Berdasarkan hasil uji F statistik
yang
uraian
mengenai
yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan
pengaruh
dan
pengaruh
signifikan
modal
kerja
turnover),
dari
efisiensi
(working
capital
likuiditas
(current
efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas
ratio), dan solvabilitas (debt to
(CR) dan solvabilitas (DER) terhadap
equity ratio) secara bersama-sama
profitabilitas (ROI) pada perusahaan
terhadap profitabilitas (return on
sektor industri barang konsumsi yang
investmen).
terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
kedua yang menyatakan bahwa
maka dapat dikemukakan beberapa
“efisiensi modal kerja (working
kesimpulan sebagai berikut :
capital
1) Berdasarkan hasil uji t statistik
(current ratio), dan solvabilitas
menunjukkan
bahwa
Berarti
turnover),
hipotesis
likuiditas
hanya
(debt to equity ratio) secara
variabel efisiensi modal kerja
simultan (bersama-sama) memiliki
(working capital turnover) dan
pengaruh yang signifikan terhadap
likuiditas (current ratio) saja yang
profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap
investment) perusahaan industri
profitabilitas
barang konsumsi.” terbukti.
(return
on
investment), sedangkan variabel
3) Hasil
analisis
solvabilitas (debt to equity ratio)
menunjukkan
tidak
efisiensi
berpengaruh
signifikan
(return
korelasi
bahwa
modal
kerja
terhadap profitabilitas (return on
berpengaruh
dominan
investment).
profitabilitas
(ROI),
Jadi
hipotesis
on
parsial
variabel
(WCT)
terhadap
hal
ini
pertama yang menyatakan bahwa
ditunjukkan oleh nilai Partial
“Efisiensi modal kerja (working
variabel efisiensi modal kerja
capital
(WCT) sebesar 0,507, lebih besar
turnover),
likuiditas
93
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
dari
nilai
Partial
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
“Management Controll System”.
Yang diterjemahkan oleh Drs.
F.X. Kurniawan Tjakrawala
dalam Sistem Pengendalian
Manajemen. Buku 1. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
variabel
likuiditas (CR) sebesar (0,271)
dan solvabilitas (DER) sebesar
(0,152). Berati hipotesis ketiga
yang
menyatakan
bahwa
“Efisiensi modal kerja (working
capital
turnover)
memiliki
pengaruh yang dominan terhadap
profitabilitas
(return
Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor
Publik. Yogyakarta : Penerbit
BPFE
Budi
on
investment) perusahaan industri
barang konsumsi.” terbukti.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan-
kesimpulan yang diuraikan diatas,
penulis dapat memberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1) Peneliti
Bungin, Burhan. 2013. Metodologi
Penelitian Sosial & Ekonomi.
Jakarta : Penerbit Kencana
Prenada Media Group.
Halim,
selanjutnya
dapat
menggunakan jenis perusahaan
N.,Setyo. Analisis Pengaruh
Efisiensi
Modal
Kerja,
Likuiditas
dan
Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas Studi
Kasus pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, TBK. Jurnal.
Abdul. 2015. Manajemen
Keuangan Bisnis : Konsep dan
Apliasinya. Jakarta : Penerbit
Mitra Wacana Media.
lainnya selain perusahaan industri
barang konsumsi dengan menambahkan periode waktu penelitiannya untuk membuktikan
Van Horne, James C. dan John M.
Wachowicz.
2012.
PrinsipPrinsip Manajemen
Keuangan.
Buku 1.Edisi 13. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
kembali hipotesis dalam skripsi ini.
2) Bagi
penelitian
mengambil
sebaiknya
tema
yang
akan
yang
sama,
pengukuran
profita-
bilitas diukur dengan rasio yang
berbeda
seperti
menggunakan
return on equity (ROE) atau dapat
menambah
dan
mengganti
Horngren, Charles. 2003. Akuntansi
Biaya Penekanan Manajerial.
Jilid 1. Jakarta : Penerbit PT.
Indeks Kelompok Gramedia.
Irawati, Susan. 2006. Manajemen
Keuangan.
Cetakan
Kesatu.
Bandung : PT Pustaka.
Kasmir. 2015. Pengantar Manajemen
Keuangan. Edisi 2. Jakarta :
Penerbit Prenadamedia Group.
variabel penelitian.
Munawir. 2004. Analisa Laporan
Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta :
Penerbit Liberty.
Daftar Pustaka
Anthony, Robert N.
Govindarajan.
dan
Vijay
2002.
94
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
Raharja Putra, Hendra S. 2009.
Manajemen
Keuangan
dan
Akuntansi. Jakarta : Penerbit
Salemba Empat.
Sartono, R. Agus. 2010. Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi.
Edisi 4. Edisi 4. Yogyakarta :
Penerbit BPFE
Sofyan, Syafri H. 2008. Analisa Kritis
Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
Penerbit Raja Grafindo Persada.
Sudana, I Made. 2011. Manajemen
Keuangan Perusahaan Teori &
Praktek. Jakarta
:
Penerbit
Erlangga.
Suharjo, Bambang. 2008. Analisis
Regresi Terapan dengan SPSS.
Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu
Supriyono,
R.A.
2000.
Sistem
Pengendalian
Manajemen.
Yogyakarta : Penerbit BPFE
Sutarno. 2012. Serba-serbi Manajemen
Bisnis. Yogyakarta : Penerbit
Graha Ilmu.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan
Teori, Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta : Penerbit Ekonisia
Edwin. Pengaruh Manajemen Modal
Kerja Terhadap Profitabilitas
Sektor Industri
Barang
Konsumsi yang Terdaftar di BEI
Periode 2008 - 2012. Jurnal.
95
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 77 - 96
Volume 1, Nomor 1, Mei 2016
96
Download